Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

download Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

of 16

Transcript of Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

  • 8/17/2019 Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

    1/16

    PERAN IDI DALAM

    PENYELESAIAN KONFLIK

    ETIK DAN HUKUM

    OLEH :

    dr. SUTIYONO, Sp.OG (K)

  • 8/17/2019 Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

    2/16

    ETIK KEDOKTERAN

    Definisi : Sekumpulan nilai-nilai dan moralitas

    profesi kedokteran yang tercantantum dalam

    Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI),

    fatwa-fatwa etik,pedoman dan kesepakatan

    etiklainya dari IDI sebagai organisasi profesi.

    Pelanggaran etik : Apabila melanggar salah satu

    dari 12 butir sumpah dokter dan atau salah satu

    dari 17 pasal KODEKI.

  • 8/17/2019 Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

    3/16

     ASPEK HUKUM

    Pasal 1365 KUHP: Setiap perbuatan melanggar

    hukum yang mengakibatkan kerugian kepada

    orang lain, mewajibkan orang yang karena

    kesalahannya menyebabkan kerugian itu untuk

    mengganti kerugian tersebut.Pasal 1366 KUHP: setiap orang

    bertanggungjawab tidak saja untuk kerugian yang

    disebabkan oleh tindakannya, tetapi juga untuk

    kerugian yang disebabkan karena kelalaiannyaatau kurang hati-hati.

    Pasal 1367 KUHD:........tetapi juga untuk kerugian

    yang disebabkan oleh orang-orang yang dibawah

    penawasannya.

  • 8/17/2019 Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

    4/16

    PELANGGARAN HUKUM

    Kelalaian (negligence)

    Perbuatan melanggar hukum(tort) yang disengaja:Penyentuhan/palpasi/pencederaan/operasi TANPA

    IJIN.

    Penahanan pasien di rumah sakit secara tidak sah

    Pelanggaran terhadap privacy seseorang

    Penelantaran( abandonment)

    Pencemaran nama baik

    MalppraktekKelalaian yang bersifat kasar/”gross negligence”

    Praktek tidak mempunyai kompetensi yang

    disyaratkan.

  • 8/17/2019 Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

    5/16

     ASPEK DISIPLIN

    Definisi: Aturan dan/atau ketentuan penerapan

    keilmuan dlm pelaksanaan pelayanan yg harus

    diikuti oleh dokter dan dokter gigi.

    Pelanggaran disiplin: Pelanggaran terhadap aturan-

    aturan dan/atau ketentuan penerapan keilmuan.Bentuk pelanggaran disiplin:

    1. Melaksanakan praktik kedokteran dng tdk

    kompeten

    2. Tugas dan tanggung jawab profesional pd pasientdk dilaksanakan dengan baik.

    3. Berperilaku tercela yg merusak martabat dan

    kehormatan profesi kedokteran

  • 8/17/2019 Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

    6/16

    BENTUK PELANGGARAN DISIPLIN

    KEDOKTERAN

    1.Melakukan Praktek Kedokteran dng tidak

    kompeten.

    2.Tidak merujuk pasien kpd dokter atau dokter

    gigi lain yg memiliki kompetensi sesuai.

    3.Mendelegasikan pekerjaan kepada tenaga

    kesehatan tertentu yg tidak memiliki

    kompetensi utk melaksanakan pekerjaan tsb.

    4.Menyedikan dokter/dokter gigi pengganti

    sementara yg tidak memiliki kompetensi dan

    kewenangan yg sesuai atau tdk melakukan

    pemberitahuan perihal penggantian tersebut

  • 8/17/2019 Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

    7/16

    5.Menjalankan praktik kedokteran dlm kondisi

    tingkat kesehatan fisik atau mental sedemikian

    rupa sehingga tidak kompeten dan dapatmembahayakan pasien.

    6.Dlm penatalaksanaan pasien, melakukan yang

    seharusnya tidak dilakukan atau tidak

    melakukan yg seharusnya dilakukan, sesuai dng

    tanggung jawab profesionalnya, tanpa alasanpembenar atau pemaaf yg sah, sehingga dapat

    membahayakan pasien.

    7.Melakukan pemeriksaan atau pengobatan

    berlebihan yg tidak sesuai dng kebutuhan pasien8.Tidak memberikan penjelasan jujur, etis dan

    memadai (edequate information) kepada pasien

    atau keluarganya dlm melakukan praktik

    kedokteran

  • 8/17/2019 Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

    8/16

    9.Melakukan tindakan medik tanpa memperoleh persetujuan

    dari pasien atau keluarga dekat atau wali atau

    pengampunya.

    10.Dengan sengaja, tidak membuat atau menyimpan rekammedik, sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan-

    undangan atau etika profesi.

    11.Melakukan perbuatan yg bertujuan untuk menghentikan

    kehamilan yg tidak sesuai dengan ketentuan, sebagaimana

    diatur dalam peraturan perundang-undangan dan etikaprofesi.

    12.Melakukan perbuatan yg dapat mengakhiri kehidupan

    pasien atas permintaan sendiri atau keluarganya.

    13.Menjalankan praktik kedokteran dng menerapkan

    pengetahuan atau ketrampilan atau teknologi yg belum

    diterima atau di luar tata cara praktik kedokteran yang

    layak.

    14.Melakukan penelitian dlm praktek kedokteran dng

    menggunakan manusia sebagai subjek penelitian, tanpa

    memperoleh persetujuan etik (ethical clearance) dari

    lembaga yang diakui pemerintah

  • 8/17/2019 Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

    9/16

    9.Melakukan tindakan medik tanpa memperoleh persetujuan

    dari pasien atau keluarga dekat atau wali atau

    pengampunya.

    10.Dengan sengaja, tidak membuat atau menyimpan rekammedik, sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan-

    undangan atau etika profesi.

    11.Melakukan perbuatan yg bertujuan untuk menghentikan

    kehamilan yg tidak sesuai dengan ketentuan, sebagaimana

    diatur dalam peraturan perundang-undangan dan etikaprofesi.

    12.Melakukan perbuatan yg dapat mengakhiri kehidupan

    pasien atas permintaan sendiri atau keluarganya.

    13.Menjalankan praktik kedokteran dng menerapkan

    pengetahuan atau ketrampilan atau teknologi yg belum

    diterima atau di luar tata cara praktik kedokteran yang

    layak.

    14.Melakukan penelitian dlm praktek kedokteran dng

    menggunakan manusia sebagai subjek penelitian, tanpa

    memperoleh persetujuan etik (ethical clearance) dari

    lembaga yang diakui pemerintah

  • 8/17/2019 Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

    10/16

    15.Tidak melakukan pertolongan darurat atas dasar

    perikemanusiaan, padahal tidak membahayakan

    dirinya, kecuali bila ia yakin ada orang lain yangbertugas dan mampu melakukannya.

    16.Menolak atau menghentikan tindakan pengobatan

    terhadap pasien tanpa alasan yg layak dan sah

    sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-

    undangan atau etika profesi.

    17.Membuka rahasia kedokteran, sebagaimana diatur

    dalam peraturan perundang-undangan atau etika

    profesi

    18.Membuat keterangan medik yg tidak didasarkankepada hasil pemeriksaan yg diketahuinya secara

    benar dan patut.

    19.Turut serta dalam perbuatan yg termasuk tindakan

    penyiksaan (torture) atau eksekusi hukuman mati.

  • 8/17/2019 Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

    11/16

    20.Meresepkan atau memberikan obat golongan

    narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya

    (NAPZA) yg tidak sesuai dengan peraturanpeundanga-undangan dan etika profesi

    21.Melakukan pelecehan seksual, tindakan intimidasi

    atau tindakan kekerasan terhadap pasien, di

    tempat praktik.

    22.Menggunakan gelar akademik atau sebutan

    profesi yg bukan haknya.

    23.Menerima imbalan sebagai hasil dari merujuk

    atau meminta pemeriksaan atau memberikan

    resep obat/alat kesehatan.24.Mengiklankan kemampuan/pelayanan atau

    kelebihan kemampuan/pelayanan yang dimiliki,

    baik lisan ataupun tulisan, yg tidak benar atau

    menyesatkan

  • 8/17/2019 Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

    12/16

    25.Ketergantungan pada narkotika, psikotropika,

    alkohol serta zat adiktif lainnya.

    26.Berpraktik dengan menggunakan Surat TandaRegistrasi (STR) atau Surat Ijin Praktik (SIP)

    dan/atau sertifikat kompetensi yang tidak sah

    27.Ketidakjujuran dalam menentukan jasa medik.

    28.Tidak memberikan informasi, dokumen danalat bukti lainnya yang diperlukan MKDKI

    untuk pemeriksaan atas pengaduan dugaan

    pelanggaran disiplin.

  • 8/17/2019 Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

    13/16

    SANKSI DISIPLIN

    {UU NO. 29 TH. 2004 PS.69 (3)}

    1.Pemberian Peringatan Tertulis

    2.Rekomendasi pencabutan Surat TandaRegistrasi atau Surat Izin Praktek dan/atau

    3.Kewajiban mengikuti pendidikan atau

    pelatihan di institusi pendidikan kedokteran

    atau kedokteran gigi.

  • 8/17/2019 Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

    14/16

    PERAN DOKTER TERADU PADA

    SENGKETA DOKTER-PASIEN

     Dokter dapat membuktikan bahwa dirinya

    1. Berpraktek secara legal (Ijazah,STR.SIP,clinical

    prevelage).

    2. Telah membuat catatan medik cukup lengkap

    3. Tindakan telah sesuai dengan SPM dan SOP

    4. Hak-hak pasien telah diakomodasi dengan baik

    5. Tidak dijumpai pelanggaran etik kedokteran

    6. Upaya medis sudah dilakukan dengan hati-hati dan

    maksimal

  • 8/17/2019 Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

    15/16

    PERAN IDI DALAM PENYELESAIAN

    SENGKETA ETIK DAN HUKUM

    Koordinasi dn klarifikasi perihal adanya

    pelanggaran etik,disiplin dan hukum.

     Aktif menjadi mediator penyelasian kasus.

    Mengevaluasi keberhasilan titik temupenyelesaian kasus sengketa dokter –pasien

    serta perkembengannya.

    Melaporkan secara lengkap hal-hal yang telah

    ditempuh sehubungan dengan adanya sengketa

    dokter-pasien.

  • 8/17/2019 Peran IDI Dalam Konflik Etik Dan Hukum

    16/16

    IH