Ethicolegal Aspect for Nurse in Implementating Nursing ...

31
Ethicolegal Aspect for Nurse in Implementating Nursing Care in Respirology and Critical Care Cases Ns. Siti Nurlaelah, M.Kep, sp.KMB

Transcript of Ethicolegal Aspect for Nurse in Implementating Nursing ...

Ethicolegal Aspect for Nurse in Implementating Nursing Care in Respirology

and Critical Care Cases

Ns. Siti Nurlaelah, M.Kep, sp.KMB

Seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh

pemerintah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan

(UU no. 38 tahun 2014)

Perawat profesi (Ners, Ners spesialis)

Perawat Vokasi

UU No. 36 tahun 2009 ttg kesehatan

UU no. 44 tahun 2009 ttg rumah sakit

UU NO 36 TAHUN 2014 ttg Tenaga Kesehatan

UU NO 38 TAHUN 2014 ttg KEPERAWATAN

Permenkes 46 th.2013 Registrasi tenaga kesehatan

Permenkes 148 th.2010 ttg ijin penyelenggaraan praktek perawat

Permenkes No. 17 th.2013

Permenkes No.10 tn. 2015 ttg Standar Pelayanan Keperawatan

di RS

Permenkes No.74 th. 2018 tentang pelayanan kegawatdaruratan

Kepmenkes Nomor 908/MENKES/SK/VII/2010 ttg pedoman

penyelenggaraan keperawatan keluarga

DASAR HUKUM PRAKTEK PERAWAT

Pasal 27

(1) Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan pelindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

(2) Tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

UU No. 36 Tahun 2009 TENTANG KESEHATAN

UU No. 36 Tahun 2009 TENTANG KESEHATAN

Pasal 34

(2) Penyelenggara fasilitas

pelayanan kesehatan dilarang mempekerjakan tenaga kesehatan yang tidak memiliki kualifikasi dan izin melakukan pekerjaan profesi

UU No. 36 Tahun 2009 TENTANG KESEHATAN

Pasal 63

(1) Penyembuhan peny. dan pemulihan kes. Dilakukandengan pengendalian, pengobatan, dan /atau perawatan

(2) Pengendalian, pengobatan, dan /atau perawatan dapatdilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmukeperawatan atau cara lain yang dapatdipertanggungjawabkan kemanfaatannya dankeamanannya

(3) Pelaksanaan pengobatan, dan /atau perawatanberdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatanhanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu

Pasal 13

Tenaga kesehatan tertentu yang bekerja di Rumah Sakitwajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan

Penjelasan Pasal 13 ayat 2

• Yang dimaksud dengan tenaga kesehatan tertentu adalahtenaga perawat, bidan, perawat gigi, apoteker, asistenapoteker, fisioterapis, refraksionis optisien, terapis wicara, radiografer, dan okupasi terapis.

• Yang dimaksud dengan izin adalah izin kerja atau izinpraktik bagi tenaga kesehatan tsb

UU NO 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT

UU No. 36 Tahun 2014 TENTANG

KEPERAWATAN

Pasal 2

Praktik Keperawatan berasaskan: perikemanusiaan, nilai ilmiah, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan pelindungan, kesehatan dan keselamatan Klien.

Pasal 18, Ayat 1:

Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan wajib memiliki STR.

Pasal 19, Ayat 1:

Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan wajib memiliki Izin.

UU No. 36 Tahun 2014 TENTANG

KEPERAWATAN

Pasal 19:

Ayat 1 Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan wajib memiliki Izin

Ayat 2 Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk SIPP

Ayat 3 SIPP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota tempat Perawat menjalankan praktiknya.

UU No. 36 Tahun 2014 TENTANG

KEPERAWATAN

Pasal 19 :

Ayat 4 Untuk mendapatkan SIPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), Perawat harus melampirkan:

1. salinan STR yang masih berlaku;

2. rekomendasi dari Organisasi Profesi Perawat; dan surat pernyataan memiliki tempat praktik atau surat keterangan dari pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Pasal 20 :

Ayat 1 SIPP hanya berlaku untuk 1 (satu) tempat praktik.

Ayat 2 SIPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada Perawat paling banyak untuk 2 (dua) tempat

UU No. 36 Tahun 2014 TENTANG

KEPERAWATAN

UU No. 36 Tahun 2014 TENTANG

KEPERAWATAN

PASAL 28 (AYAT 3):Praktik Keperawatan didasarkan

pada : Kode etik, Standar pelayanan, standar profesi dan SOP

PASAL 32 :Pelimpahan Kewenangan :

DELEGATIF Melakukuam timdakam Medis sesuai kompetensinya (disertai pelimpahan tanggung jawab)

MANDAT Melakukan tindakan medis di bawah pengawasan

Praktek Profesional hanya dilakukan oleh seorangperawat yang kompeten

Melaksanakan tugas delegasi, sesuai dengan

kompetensi perawat yang akan diberikan delegasi. Membuat kontrak kerja profesional Memahami hak,

kewajiban dan tanggung jawabnya

Dokumentasi & komunikasi secara benar dan jelas : rekam medik, standart, SPO dsb

Legalitas Ketenagaan dan fasilitas penunjang

Norma Hukum

Aspek legal dalam penerapan Asuhan Keperawatan di area Kritis

PK 2 PK 3 PK4

1. Triple Manuver2. Suction

terpasang ETT & Tracheostomy

3. Perawatan balon tube

1. Pemberian 02 T-piece ( jacson rees)

2. Manual ventilasi dgn terpasang ETT

3. Pemasangan Breathing Circuit ventilator

4. Pencabutan sheet arteri & vena

5. Melakukan pengukuran Spirometri

6. Sesuai kewenangan

1. Melakukan intubasi

2. Edukasi respirasi

3. Memonitoring

kebutuhan 02

berkala pada pasien

KMB respirasi

4. Konseling senam

asma

5. Sesuai kewenangan

Standar dalam penerapan AsuhanKeperawatan MANDIRI di area Kritis

Norma hukum pada umumnya dikenal dalam 3 jenis, yaitu

norma hukum administratif, norma hukum pidana & norma hukum perdata.

NORMA HUKUM

ETIKA

Ilmu tentang kesusilaan yg menentukan bagaimanasepatutnya manusia hidup didlm masy yg

menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip ygmenentukan tingkah laku yg benar, yaitu : Baik &

buruk serta Kewajiban & tanggungjawab

Suatu ungkapan tentang bagaimana perawatWAJIB bertingkah laku

Etika keperawatan merujuk pada standar etikyg menentukan & menuntun perawat dalam

praktek sehari-hari

(Fry, 1994)

DPK – Komisariat / Institusi (RS,Puskesmas)

• Seksi organisasi dan Hukum

DPD – PPNI Kabupaten/ Kota

• Bidang - Divisi Hukum

DPW – PPNI provinsi

• Bidang - Divisi Hukum

• Majelis Kode Etik Keperawatan (MKEK)Provinsi

DPP – PPNI Pusat / Nasional

• Departemen - Bidang Hukum

• Majelis Kode Etik Keperawatan(MKEK) Pusat

ALUR ADVOKASI PPNI

AZAS DASAR ETIKA KEPERAWATAN

Azas Menghormati Otonomi Pasien

(respect of the autonomy)

Azas Manfaat (beneficence)

Azas Tidak Merugikan (non maleficence)

Azas Kejujuran (veracity)

Azas Kerahasiaan (confidentiality)

Azas Keadilan (justice)

Azas Kesetiaan (fidelity)

1

2

3

4

5

6

7

1. Menghargai otonomi berartimenghargai manusia sbg seseorang ygmempunyai harga diri & martabat ygmampu menentukan sesuatu bagidirinya

2. Perawat harus menghargai harkat & martabat manusia sebagai individu ygdapat memutuskan hal yg terbaik bagidirinya

3. Perawat harus melibatkan klien untukberpartisipasi dlm membuat keputusan yg berhubungan dengan asuhan keperawatan kliennya

Azas Menghormati Otonomi Pasien

(respect of the autonomy)

Azas Manfaat (beneficence)

1. Selalu mengupayakan tiap keputusan yang dibuat berdasarkan keinginan untuk melakukan yg terbaik dan tidak merugikanklien bermanfaat untuk menolong pasien

2. Resiko yang mungkin timbul dikurangi sampai seminimalmungkin dan memaksimalkan manfaat bagi pasien

Azas Tidak Merugikan (non maleficence)

1. Tindakan berpedoman“Primum non nocere” Tidakmerugikan klien

2. Tidak melukai atau tidakmenimbulkan bahaya/ ciderabagi orang lain / klien

3. Cegah atau minimalkan Resiko fisik, psikologis maupun sosial akibat tindakan yg akandilakukan

Azas Kejujuran (veracity)

Perawat mengatakan secara jujur & jelas apa yang akan dilakukan serta akibat yg dapat terjadi secara

lengkap

Azas Kerahasiaan (confidentiality)

Perawat harus menghormati “privacy” dan kerahasiaan pasien, meskipun pasien

telah meninggal

Azas Keadilan (justice)

Prinsip moral adil adalah untuk semua individu tindakan yang dilakukan untuk semua orang

sama dalam pelayanan yang diberikan

Azas Kesetiaan (fidelity)

Perawat setia pada komitmennya tindakanyang dilakukan tidak menyimpang dari

tanggung jawab dan peraturan yang berlaku

1. Perawat dan Klien2. Perawat dan Praktik3. Perawat dan Masyarakat4. Perawat dan Teman Sejawat5. Perawat dan Profesi

KODE ETIK PERAWAT

“Being Rich is Not About How Much You HaveBut How Much You Give..Somehow When You Give..

You’ll Be Happier”

TERIMA KASIH