ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI TALANG IRING

download ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI TALANG IRING

of 11

Transcript of ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI TALANG IRING

  • 7/26/2019 ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI TALANG IRING

    1/11

    ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHONRhizophora stylosaDI

    PANTAI TALANG IRING, PAMEKASAN-MADURA

    YULIANA LIS AGUSTIN*)

    , M. MURYONO1)

    , HERY PURNOBASUKI1)

    Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui stok karbon yang tersimpan dan perbandingan

    pada batang, akar, seresah dan nekromassa mangrove Rhizophora stylosadi pantai Talang Siring,

    Pamekasan-Madura pada zona pasang tertinggi dan pasang terendah. Penelitian ini menggunakan

    metode alometrik yang merupakan salah satu metode untuk mengestimasi biomassa karbon pada

    hutan mangrove. Estimasi dilakukan dengan cara mengukur diameter batang pohon setinggi dada

    (diameter at breast height, DBH) dengan membagi lokasi penelitian menjadi 2 zona, yaitu zona

    pasang tertinggi dan pasang terendah. Pada setiap zona dibuat plot berukuran 5m x 40m. Nilai stok

    karbon batang pada zona pasang tertinggi sebesar 77,872 ton/ha dan zona pasang terendah sebesar

    66,817 ton/ha. Nilai stok karbon akar pada zona pasang tertinggi sebesar 0,0441 ton/ha dan zona

    pasang terendah sebesar 0,0521 ton/ha. Nilai stok karbon nekromassa berkayu pada pasang

    tertinggi sebesar 14,562 ton/ha, dan pada pasang terendah sebesar 33,20002 ton/ha. Nilai stok

    karbon nekromassa tidak berkayu di zona pasang tertinggi sebesar 0,00233427 ton/ha, dan di zona

    pasang terendah sebesar 0,00131238 ton/ha.

    Kata kunci :Rhizophora stylosa, karbon, mangrove, metode alometrik

    ABSTRACT

    This research was aimed to determine and knowing the ratio of the stock of carbon stored

    in the stems, roots, litter and mangrove Rhizophora stylosa necromassa of Talang Siring beach,

    Pamekasan-Madura, at high tide zone and low tide. This study used an Allometric is one method

    for estimating biomass carbon in mangrove forests. Estimation was done by measuring the trunkdiameter at breast height (DBH) was dividing at zones highest and lowest tide. Made on each plot

    measuring zone 5m x 40m. The value of carbon stock rods at high tide zone of 77.872 tons / ha

    greater than the low tide zone that has a value of carbon stock of 66.817 tons / ha. The value of

    carbon stock in the root zone of the highest tide of 0.0441 tons / ha and lowest tide zone of 0.0521

    tons / ha. Nekromassa woody carbon stock value at the highest tide of 14,562 ton / ha, and at the

    lowest tide of 33.20002 tons / ha. And value nekromassa woody carbon stock in the high tide zone

    of 0.00233427 tons / ha, and at low tide zone of 0.00131238 tons / ha.

    Key words :Rhizophora stylosa, carbon, mangrove, allometric method

    _________________________________________________________________________*Corresponding Author Phone: 0877504214531Alamat sekarang: Jurusan Biologi

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    I. PENDAHULUAN

    Pemanasan global merupakan isu pokok

    yang membawa dampak terjadinya perubahan

    iklim yang mempengaruhi kehidupan di bumi.

    Pemanasan global terjadi karena peningkatan

    konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di lapisan

    atmosfer bumi. Atmosfer lebih banyak

    menerima dibandingkan melepaskan karbon,

    akibat dari pembakaran bahan bakar fosil,

    kendaraan bermotor dan mesin industri,

    sehinggan karbon terakumulasi (IPCC, 2001).

    Selain itu penebangan hutan tropis turut

    berkontribusi dalam menambah karbon ke

    atmosfer (DeFries et al, 2002). Sementara itu

    volume penyerapan CO2 berkurang akibat dari

    penebangan hutan, perubahan tataguna lahan

    dan pembangunan. Akumulasi karbon di

    atmosfer menimbulkan efek rumah kaca, akibat

    terperangkapnya gelombang pendek sinar

    matahari, sehingga meningkatkan suhu atmosfer

    bumi. Salah satu ekosistem hutan yang dapat

    mengurangi efek gas rumah kaca dan sebagai

  • 7/26/2019 ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI TALANG IRING

    2/11

    mitigasi perubahan iklim adalah hutan

    mangrove (Komiyama et al., 2000).

    Hutan mangrove tumbuh berkembang di

    daerah pantai yang selalu atau secara teratur

    tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang

    surut air laut tetapi tidak terpengaruh oleh iklim

    (Santoso, 2000). Kawasan hutan mangrovemerupakan suatu kawasan yang berfungsi

    sebagai jembatan antara lautan dengan daratan

    yang mempunyai fungsi ekologis sebagai

    pelindung garis pantai, mencegah abrasi air laut,

    habitat aneka biota perairan, tempat mencari

    makan, tempat asuhan dan pembesaran, tempat

    pemijahan, serta sebagai pengatur iklim mikro.

    Hutan m angrove sebagaimana hutan lainnya

    memiliki peran sebagai penyerap (rosot) karbon

    dioksida (CO2) dari udara. Rosot karbon

    dioksida berhubungan erat dengan biomassapohon. P ohon melalui proses fotosintesis

    menyerap CO2 da n mengubahnya menjadi

    karbon organik (karbohidrat) dan

    menyimpannya dalam biomassa tubuh pohon

    (Pambudi, 2011). Berdasarkan Brown (1997)

    biomassa adalah total jumlah materi hidup di

    atas permukaan pada suatu pohon dan

    dinyatakan dengan satuan ton berat kering per

    satuan luas. Pengukuran biomassa hutan

    mencakup seluruh biomassa hidup yang ada di

    atas permukaan tanah dan di bawah permukaantanah serta bahan organik yang mati meliputi

    kayu mati dan serasah untuk mendapatkan nilai

    stok karbon.

    Stok karbon diestimasi dari biomassanya

    dengan mengikuti aturan 46% biomassa

    (Rahayu dan Hairiah, 2007). Metode alometrik

    merupakan salah satu metode untuk

    mengestimasi biomassa karbon pada hutan

    mangrove. Estimasi dilakukan dengan cara

    mengukur diameter batang pohon setinggi dada

    (diameter at breast height, DBH), yang

    dilakukan pada setiap plot di zona darat dan

    laut. Metode ini telah banyak diaplikasikan

    untuk estimasi stok karbon pada berbagai tipe

    vegetasi di Indonesia (van Noordwijk et al.,

    2002; Hairiah et al., 2001).

    Madura merupakan pulau yang

    mempunyai luasan hutan mangrove yang

    berbeda pada setiap kabupaten. Berdasarkan

    data yang diperoleh dari Dinas Pengelola Data

    Elektronik Propinsi Jawa Timur (2001),kawasan mangrove di Kabupaten Sampang

    adalah 999,6 Ha, di Kabupaten Sumenep seluas

    1.408,75 Ha, dan luas mangrove di Kabupaten

    Pamekasan sekitar 473,040 Ha, sedangkan

    Pantai talang siring sendiri mempunyai luas

    hutan mangrove 25,04 ha. Pantai Talang

    Siring ini terletak di Desa Montok Kecamatan

    Larangan Kabupaten Pamekasan. Berjarak

    sekitar 14 Km arah timur dari Kota. Pantai inimempunyai koordinat sebesar 78'15"S

    11335'24"E dan mempunyai kawasan hutan

    mangrove yang terletak di sepanjang jalan

    menuju Desa Candi yang tumbuh di sisi barat

    pantai Talang. Di sekitar pantai juga terdapat

    tambak-tambak garam milik masyarakat sekitar

    yang sebagian dari tambak tersebut juga di

    tanami mangrove (Anonim, 2012).

    Penelitian mengenai potensi hutan

    mangrove yang berada di Indonesia berkaitandengan pendugaan biomassa yang digunakan

    untuk memperkirakan kandungan karbon masih

    terbatas, salah satunya pada jenis yang

    mendominasi kawasan hutan mangrove di

    pantai Talang Siring yaitu Rhizophora stylosa.

    Oleh karena itu, informasi mengenai fungsi

    hutan mangrove berkaitan dengan jasa

    lingkungan rosot karbon diperlukan agar dapat

    menjadi salah satu pertimbangan dalam

    pengelolaan hutan mangrove di Pamekasan.

    Penelitian tentang estimasi stok karbon padategakan mangrove sangat diperlukan karena

    dengan mengetahui jumlah karbon yang mampu

    diserap oleh mangrove, kita akan lebih

    memahami manfaat ekologi mangrove sebagai

    penyerap karbon sehingga usaha konservasi

    mangrove dalam rangka mengurangi efek

    pemanasan global dan mitigasi perubahan iklim

    dapat lebih ditingkatkan.

    II.

    METODOLOGI PENELITIAN

    Waktu dan Lokasi Penelitian

    Penelitian dilakukan pada bulan Mei

    2012 di kawasan hutan mangrove pantai Talang

    siring, Pamekasan Madura. Lokasi penelitian

    terletak di desa Montok, kecamatan Larangan

    kabupaten Pamekasan dengan luasan hutan

    mangrove 25,04 Ha. Salinitas berkisar 24

    dan suhu rata-rata pada lokasi penelitian

    berkisar 28 34 oC.

    Cara KerjaPengukuran Biomassa Pohon

  • 7/26/2019 ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI TALANG IRING

    3/11

    Area hutan mangrove dibagi menjadi 2

    zona; zona pasang terendah dan pasang

    tertinggi. Membuat plot berukuran 5 m x 40 m

    = 200 m (Hairiah dan Rahayu, 2007). Pada

    setiap sudut plot diberi tanda dengan tali. Plot

    dibagi menjadi 2 bagian, dengan memasang tali

    di bagian tengah sehingga terdapat sub plot,masing-masing berukuran 2.5 m x 4 0 m. Pada

    setiap subplot dibagi lagi menjadi 3, s ehingga

    dalam 1 plot berukuran 5 m x 40 m. Diameter

    batang setinggi dada (DBH = diameter at breast

    height = 1.3 m dari permukaan tanah) pohon

    yang masuk dalamsub plot.

    Pengukuran DBH dilakukan hanya pada

    pohon berdiameter > 5 c m. Tongkat kayu

    ukuran panjang 1.3m, diletakkan tegak lurus

    permukaan tanah di dekat pohon yang akan

    diukur. Menurut MacDicken 1997, pe nentuanbiomassa dapat disusun minimal menggunakan

    12 pohon contoh terpilih untuk tiap spesies. Pita

    pengukur dililitkan pada batang pohon, dengan

    posisi pita sejajar untuk semua arah, sehingga

    data yang diperoleh adalah lingkar/keliling

    batang bukan diameter.

    Rumus Alometrik Batang :

    1 1= + 2,901X104

    W 0,76 D2,697

    Dimana:

    W = Biomassa

    D = Diameter

    Rumus Alometrik akar :

    1 = 1 + 2,657X103

    W 0,00129 D3,667

    Dimana :

    W = Biomassa

    D = Diameter

    Pengukuran Nekromasa BerkayuDiameter (lingkar batang) dan panjang

    (tinggi) semua pohon mati yang berdiri maupun

    yang roboh tunggul tanaman mati, cabang dan

    ranting diukur dan dicatat. Massa jenis dari

    nekromassa berkayu diukur dengan cara

    diambil sedikit contoh kayu ukuran 10 cm,

    diukur panjang, diameter dan ditimbang berat

    basahnya dengan memasukkan dalam oven

    pada suhu 100o

    C selama 48 jam dan ditimbangberat keringnya. Perhitungan volume dan BJ

    kayu dengan rumus sebagai berikut:

    Volume (cm3) = R

    2T

    Dimana :

    R = jari-jari potongan kayu = x Diameter

    (cm)

    T = panjang kayu (cm)

    = berat jenis kayu

    Pengukuran Nekromasa Tidak BerkayuKuadran bambu, kayu atau aluminium

    berukuran 0,5 m x 0,5 m di tempatkan di dalam

    SUB PLOT (2,5m x 13,33 m ). Diambil semua

    sisa-sisa bagian tanaman mati, daun-daun dan

    ranting-ranting gugur yang terdapat dalam tiap-

    tiap subplot, di masukkan ke dalam kantong

    kertas dan diberi label sesuai dengan kode

    subplot. Semua sampel yang didapat

    dikeringkan di bawah sinar matahari, bila sudahkering sampel digoyang-goyangkan agar tanah

    yang menempel pada sampel terpisah.

    Mengambil sub-contoh sampel sebanyak 100 g

    untuk dikeringkan dalam oven pada suhu 80oC

    sampai beratnya konstan. Bila sampel yang

    didapat hanya sedikit (< 100 g), maka

    ditimbang semuanya dan dijadikan sebagai sub

    contoh. Ditimbang berat keringnya dan dicatat

    dalam blanko yang telah disediakan (lampiran).

    Estimasi BK seresah kasar per kuadran melalui

    perhitungan sebagai berikut

    BK sub contoh (g)

    Total BK (g) = X Total BB (g)

    BB sub contoh (g)

    Dimana, BK = b erat kering dan BB = b erat

    basah

    Analisa DataPengolahan data meliputi penghitungan

    biomassa dan stok karbon pada seluruh

  • 7/26/2019 ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI TALANG IRING

    4/11

    komponen yang ada di atas permukaan tanah.

    Biomassa dan stok karbon pada masing-masing

    komponen dihitung dengan cara berbeda, yaitu:

    a. Untuk menentukan biomassa pohon

    menggunakan persamaan alometrik yang

    telah dikembangkan oleh peneliti-peneliti

    sebelumnya yang pengukurannya diawalidengan penebangan dan penimbangan

    beberapapohon. Persamaan alometrik yang

    digunakan adalah menurut Kusmana (1997).

    b. Nekromassa berkayu dihitung dengan

    persamaan yang dikembangkan oleh Hairiah

    dan Rahayu (2007), yaitu : menggunakan

    rumus alometrik seperti pohon hi dup.

    Biasanya kerapatan kayu mati sekitar 0.4 g

    cm-3, namun dapat juga bervariasi

    tergantung pada pelapukannya. Semakinlanjut tingkat pelapukan kayu, maka

    kerapatannya semakin rendah.

    Bk (kg) = H D2/40

    Keterangan:

    H = Panjang/Tinggi Nekromassa (cm)

    D = Diameter Nekromassa (cm)

    = BJ kayu (g cm-3)

    (Rifyunando, 2011)

    Konsentrasi karbon dalam bahan organik

    biasanya sekitar 46 % (Hairiah dan Rahayu,

    2007), oleh karena itu estimasi jumlah karbon

    tersimpan per komponen dapat dihitung dengan

    mengalikan total berat biomassanya dengan

    konsentrasi karbon. Jadi berat kering komponen

    penyimpan karbon dalam suatu luasan tertentu

    kemudian dikonversi ke nilai karbonnya denganperhitungan sebagai berikut :

    Stok karbon = Biomassa per satuan luas x 0,46

    Dari hasil perhitungan stok karbon akan

    diperoleh besarnya penyerapan CO2 oleh

    tanaman mangrove dengan menggunakan rumus

    :

    Mr CO2Serapan CO2 = X Kandungan C

    Ar.C

    Ket :Mr CO2 = Berat molekul senyawa (44)

    Ar C = Berat molekul relatif atom C (12)

    III.

    PEMBAHASAN

    Hasil dari penelitian ini didapatkan nilai

    stok karbon pada batang, akar, serasah dan

    nekromassa berkayu pada masing-masing zona

    di pantai Talang Siring, Pamekasan-Madura

    seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1 di bawah

    ini:Tabel 1. Hasil perhitungan stok karbon pohon di

    zona pasang tertinggi dan zona pasang terendah

    Tabel 1 diatas menunjukkan perbedaan

    rasio stok karbon diantara setiap organ

    tumbuhan mangrove memiliki perbedaan yang

    cukup jauh, dimana nilai stok karbon yang

    terdapat pada batang merupakan yang tertinggi

    dan mendominasi. Hal ini sesuai dengan

    penelitian Rifyunando (2011) pada kawasanhutan mangrove kawasan Leuweung Sancang

    kab Garut. Distribusi biomassa pada tiap

    komponen pohon m enggambarkan besaran

    distribusi hasil fotosintesis pohon yang

    disimpan oleh tanaman. Nilai kedua terbesar

    yaitu terdapat pada nekromassa berkayu.

    Penelitian yang dilakukan oleh Catur dan

    Sidiyasa (2001) juga mendukung penilitian ini,

    dimana biomassa pada setiap bagian pohon

    meningkat secara proporsional dengan semakin

    besar diameter pohon sehingga biomassa pada

    setiap bagian pohon mempunyai hubungan

    dengan diameter pohon. S eresah memilki

    kandungan karbon yang paling sedikit ini sesuai

    dengan pendapat Amira (2008) dimana daun

    memiliki kadar air yang tinggi karena

    merupakan unit fotosintesis yang pada

    umumnya memiliki banyak rongga sel yang

    diisi oleh air dan unsur hara mineral. Pendapat

    lain juga di sampaikan oleh Hilmi (2003)

    dimana daun memiliki jumlah stomata yanglebih banyak daripada lentisel yang terdapat

    pada batang, sehingga menyebabkan banyaknya

    N0. Parameter Zonapasang

    tertinggi

    Zonapasangterendah

    1. Batang 77,872 ton/ha 66,817 ton/ha

    2. Akar 0,0441 ton/ha 0,0521 ton/ha

    3. Nekromassa tidak

    berkayu

    0,00233427 ton/ha 0,00131238 ton/ha

    4. Nekromassa

    Berkayu

    14,562 ton/ha 33,2002 ton/ha

    5. Lama Tergenang 26 jam/bulan 371 jam/bulan

    TOTAL 92,44034 ton/ha 100,02327 ton/ha

  • 7/26/2019 ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI TALANG IRING

    5/11

    air dari lingkungan yang diserap oleh daun dan

    rongga yang ada pada daun akan banyak terisi

    air.

    Tabel 2.Uji statistik perbandingan pada batang,

    akar, seresah, dan nekromassa

    PERLAKUAN

    ZONA

    STOK KARBONBata

    ng

    Akar Seresah Nekrom

    assa

    Pasang

    tertinggi

    77,8

    72 a

    0,004

    41a

    0,00233

    427 a

    14,562a

    Pasang

    terendah

    66,8

    17 a

    0,005

    21 a

    0,00131

    238 a

    33,2002a

    Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang

    sama pada kolom yang sama

    menunjukkan tidak berbeda

    nyata pada uji Anova One way

    taraf signifikasi =5%

    Tabel diatas menunjukkan hasil uji

    statistik perbandingan pada batang, akar,

    seresah dan nekromassa. Pada penelitian

    estimasi stok karbon di zona yang berbeda

    memilik nilai stok karbon yang tidak berbeda

    secara signifikan hasilnya antara zona pasang

    tertinggi dan terendah karena pada uji annova

    one waymemilki hasil > 0,05 pada uji annova

    batang, akar, seresah dan nekromassa. Sehingga

    memiliki huruf yang sama.

    Analisa Data Parameter Fisik Lingkungan

    Penelitian estimasi stok karbon pada

    tegakan pohon Rhizophora stylosa di pantai

    Talang Siring, Pamekasan- Madura dibagi

    menjadi 2 zona b erdasarkan perbedaan zona

    lingkungannya. Zona pertama merupakan zona

    yang terdapat pada titik pasang tertinggi. Zona

    kedua merupakan zona pasang terendah, yaitu

    daerah hutan mangrove yang berdekatan dengantitik pasang terendah dimana daerah tersebut

    masih sedikit tergenang air yang memiliki

    ketinggian air 0,5 cm. Pada zona pasang

    tertinggi terdapat sebuah aliran perairan kecil

    yang merupakan tempat pertemuan antara air

    sungai dan air laut, sehingga hal tersebut bisa

    sedikit banyak menyebabkan perbedaan

    pengamatan parameter fisik pada setiap zona.

    Pada penelitian ini masing-masing zona dibuat

    plot berukuran 5 x 40 m dengan posisi plot

    horizontal terhadap garis pantai, karena melihatpada hutan mangrove yang terdapat pada pantai

    Talang Siring tersebut terdapat di sebelah barat

    pesisir pantai. Dan pada masing-masing plot

    dibuat 6 bu ah sub plot dengan ukuran yang

    sama. Pada masing-masing plot dilakukan

    perhitungan stok karbon pada batang, akar,

    nekromassa dan seresah pohon Rhizophora

    stylosadi lokasi.

    Tabel 3. Data parameter fisik lingkungan di

    kawasan hutan Mangrove Pantai Talang Siring

    No

    .

    Paramete

    r

    lingkung

    an

    Satua

    n

    Zona

    pasang

    terting

    gi

    Zonapasa

    ng

    terendah

    1. Suhu C 28 29.7

    2. pH air

    laut

    -- 7 7

    3. pH tanah -- 6 6

    4. Salinitas /oo 27 28

    Dari Tabel 3 diatas pada pengukuran

    parameter suhu menggunakan alat thermometer,

    dimana pada Tabel 1 menunjukkan bahwa suhu

    di zona pasang tertinggi sebesar 28C,

    sedangkan pada zona pasang terendah sebesar

    29.7C. Tumbuhan mangrove adalah tumbuhan

    khas daerah tropis yang hidupnya hanya

    berkembang biak pada temperature dari 19C

    sampai 40C, dengan toleransi fluktuasi tidak

    lebih dari 10C. Nilai temperature optimum bagi

    tumbuhan mangrove untuk melakukan

    fotosintesis adalah sekitar 28C-32C (Clough,

    et al., 1982). Ada kaitan antara kenaikan muka

    air laut dengan peningkatan suhu udara dunia.

    Beberapa indikasi dari meningkatnya muka air

    laut antara lain adalah garis pantai yang

    semakin naik, kawasan pantai yang semakin

    berkurang, sehingga menyebabkan hilangnya

    sebagian kawasan hutan bakau serta terjadinya

    abrasi dan sedimentasi.Pengambilan nilai kadar salinitas

    menggunakan hand refrakrometer yang diambil

    pada 2 z ona yaitu zona pasang tertinggi dan

    terendah. Kondisi salinitas sangat

    mempengaruhi komposisi mangrove. Pada

    Tabel 5 menunjukkan bahwa kadar salinitas di

    zona pasang tertinggi di pantai Talang Siring

    yaitu sebesar 27, da n zona pasang terendah

    sebesar 28. Perbedaan salinitas terjadi karena

    perbedaan dalam penguapan dan presipitasi di

    kedua zona tersebut.Pada pengambilan sampel air untuk nilai

    pH di Tabel 3 menunjukkan pH di zona pasang

  • 7/26/2019 ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI TALANG IRING

    6/11

    tertinggi sebesar 7 dan nilai pH zona pasang

    terendah sebesar 6. Konsentrasi pH

    mempengaruhi tingkat kesuburan perairan

    karena mempengaruhi kehidupan jazad renik

    (Ghufron dan Kordi, 2005). pH air laut

    umumnya berkisar antara 7.6 8.3

    (Brotowidjoyo et al, 1995). pH air laut relatifkonstan karena adanya penyangga dari hasil

    keseimbangan karbon dioksida, asam karbonat,

    karbonat dan bikarbonat yang disebut

    buffer (Black, 1986).

    Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa pH

    tanah di zona pasang tertinggi dan zona pasang

    terendah memiliki nilai yang sama yaitu 7.

    Kebanyakan pH tanah pada hutan mangrove

    berada pada kisaran 6-7, meskipun ada

    beberapa yang nilai pH tanahnya dibawah 5

    (English, et al.,1997).

    Hasil Stok Karbon batang

    Nilai biomassa pohon pada bagian

    batang disajikan pada Tabel 3. Nilai biomassa

    ini merupakan nilai biomassa y ang besarnya

    diperoleh dari hasil konversi pengukuran

    diameter batang >5 cm yang dihitung

    menggunakan persamaan alometrik. Hasil

    diameter 12 pohon t ersebut di hitung

    menggunakan menggunakan rumus alometrik

    batang yang telah dikembangkan oleh Kusmana(1997). Dari hasil perhitungan biomassa batang

    pada masing-masing pohon tersebut, didapatkan

    nilai total biomassa dengan menjumlahkan

    semua hasil perhitungan biomassa 12 pohon

    tersebut. Setelah diketahui nilai total biomassa,

    dari nilai tersebut dapat diketahui nilai biomassa

    per luas area. Dimana luas area tersebut didapat

    dari luas plot 40 x 5 m ya ng diubah menjadi

    satuan hektar, sehingga dari nilai biomassa per

    luas area didapatkan nilai stok karbon dengan

    menggunakan rumus nilai biomassa per luas

    area x 0,46 yang merupakan konstanta.

    Pada tabel yang disajikan di Tabel 1

    menunjukkan bahwa nilai stok karbon pada

    zona pasang tertinggi lebih besar daripada zona

    pasang terendah. Hal ini terjadi karena pohon

    mangrove Rhizophora stylosa di zona pasang

    tertinggi memiliki ukuran yang lebih besar dari

    zona pasang terendah. Pemanasan global akan

    mempengaruhi pertumbuhan mangrove karena

    semakin meningkatnya efek pemanasan globalakan seiring dengan meningkatnya suhu di

    perairan juga yang akan semakin panas. Telah

    diketahui bahwa parameter lingkungan seperti

    yang ditunjukkan oleh tabel 3 sangat

    mempengaruhi proses fotosintesis.

    Proporsi kandungan biomassa pada

    bagian batang merupakan yang tertinggi

    dibandingkan dengan bagian pohon lainnya.

    Kandungan biomassa pada batang berkaitan eratdengan hasil produksi pohon ya ng didapat

    melalui proses fotosintesis yang umumnya

    disimpan pada bagian batang. Hasil produksi

    pohon dari proses fotosintesis tersebut berupa

    kandungan selulosa dan zat-zat kimia penyusun

    kayu yang lainnya. Zat penyusun kayu tersebut

    menyebabkan bagian rongga sel pada batang

    banyak tersusun oleh komponen penyusun kayu

    dibanding air, sehingga bobot biomassa batang

    akan menjadi lebih besar. Laju pertumbuhan

    pohon yang tinggi akan memacu terhadapproduksi pohon menjadi semakin tinggi pula.

    Tingginya suatu pe rtumbuhan pohon di tandai

    dengan ukuran diameter dan tinggi pohon yang

    semakin besar. Pada ukuran diameter dan tinggi

    pohon yang semakin besar maka akan

    menyimpan kandungan biomassa yang semakin

    besar. Menurut Sjostrom (1998) makin besar

    potensi biomassa tegakan diakibatkan oleh

    makin tua umur tegakan tersebut. Hal ini

    disebabkan karena diameter pohon mengalami

    pertumbuhan melalui pembelahan sel yangberlangsung secara terus menerus dan akan

    semakin lambat pada umur tertentu.

    Pertumbuhan tersebut terjadi di dalam kambium

    arah radial dan pada akhirnya akan terbentuk

    sel-sel baru yang akan menambah diameter

    batang.

    Pada zona pasang tertinggi ditemukan

    seresah yang lebih besar daripada zona pasang

    terendah, ini berbanding lurus dengan

    pertumbuhan mangrove karena menurut Arief

    (2007) serasah merupakan bahan organik yang

    mengalami beberapa tahap proses dekomposisi

    yang menghasilkan zat ya ng penting bagi

    kehidupan dan produktivitas perairan terutama

    dalam peristiwa rantai makanan. Proses

    dekomposisi serasah mangrove menghasilkan

    unsur hara yang diserap kembali oleh tumbuhan

    dan sebagian larut terbawa oleh air surut ke

    perairan sekitarnya. Penguraian serasah

    mangrove di perairan salah satunya dibantu oleh

    aktivitas mikroorganisme bakteri dan fungi,dalam proses dekomposisi serasah,

    mikroorganisme mengurai komponen penyusun

  • 7/26/2019 ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI TALANG IRING

    7/11

    dinding sel sehingga dihasilkan bahan-bahan

    organik dan unsur hara yang diperlukan pada

    suatu ekosistem.

    Faktor lingkungan yang mempengaruhi

    mangrove dalam jangka panjang adalah

    fluktuasi pasang surut dan ketinggian rata-rata

    permukaan laut. Dimana penelitian tersebutdilakukan pada tanggal 7 A pril pukul 14.00

    WIB yang menurut data yang diperoleh dari

    Stasiun Meterologi Maritim Perak Surabaya

    tanggal 7 April pukul 14.00 W ib merupakan

    waktu pasang terendah. Dalam 1 bulan terdapat

    3 kali pasang tertinggi, jadi jika diakumulasikan

    lama terendam mangrove di zona pasang

    tertinggi selama 1 bulan hanya terjadi selama 26

    jam. Sedangkan di zona pasang terendah selalu

    mengalami masa terendam air laut setiap hari

    selama 371 jam. Dan dapat disimpulkan bahwamangrove di zona pasang terendah lebih lama

    mengalami rendaman air laut dan gempuran

    ombak daripada mangrove di zona pasang

    tertinggi.

    Dari perbedaan lama terendam air laut

    tersebut dapat mempengaruhi nutrien yang

    dipengaruhi oleh fluktuasi pasang surut. Nutrien

    mangrove dibagi atas nutrien inorganik dan

    organik. Nutrien inorganik yang penting adalah

    N (sering terbatas), P, K, Mg, dan Na. Sumber

    nutrien inorganik adalah hujan, aliranpermukaan, sedimen, air laut, dan bahan

    organik yang terdegradasi. Nutrien organik

    berasal dari bahan-bahan biogenik yang

    didegradasi mikrobia. Nutrien ekosistem

    mangrove dihasilkan oleh ekosistem itu sendiri,

    serta dari sungai atau laut di sekitarnya. Hujan

    secara teratur menyapu detritus dari tepian

    pantai dan daerah aliran sungai ke dalam

    mangrove. Pada saat pasang, laut membawa

    bahan organik atau organisme tersuspensi ke

    ekosistem mangrove yang pada saat surut akan

    tersaring tanah (Lovelock, 1993). Sebagian

    besar biomassa mangrove dihasilkan dari

    serasah (90%), yang selanjutnya disimpan

    dalam sedimen (10%), terdekomposisi (

    40%), atau terbawa ke ekosisten lain (30%)

    (Duarte dan Cebrin, 1996).

    Biomassa ini merupakan makanan

    organisme detritus. Ekosistem mangrove

    mendukung sejumlah besar kehidupan melalui

    rantai makanan (Clough, 1992). Tumbuhanmangrove merupakan lumbung daun yang kaya

    nutrien yang akan diuraikan oleh fungi dan

    bakteri atau langsung dimakan kepiting. Nutrien

    yang dilepaskan ke dalam air selama peruraian

    serasah juga dimakan plankton dan alga.

    Detritus mangrove merupakan sumber utama

    karbon untuk berbagai spesies laut yang

    terhubung dalam jaring-jaring makanan

    bersama dengan plankton dan alga (Clough,1992).

    Durasi pasang surut juga be rpengaruh

    besar terhadap perubahan salinitas area

    mangrove. Salinitas air meningkat pada saat

    pasang naik, dan menurun pada saat pasang

    surut. Rentang pasang surut dapat

    mempengaruhi sistem perakaran mangrove. Di

    daerah dengan rentang pasang yang lebar,

    pneumatofora Rhizophora, Sonneratia, dan

    Aegialites tumbuh lebih tinggi daripada di

    daerah yang rentangnya sempit. Pasang surutjuga mempengaruhi penyebaran biji/propagul

    mangrove yang akan terbatas oleh pasang surut.

    Pada saat laut surut, kolam-kolam yang

    terbentuk dapat menjadi hipersalin (>30 ppt),

    karena evaporasi. Semakin ke arah daratan

    semakin tawar (Ng dan Sivasothi, 2001). Hal ini

    sesuai dengan pengambilan sampel parameter

    salinitas air dimana salinitas di zona pasang

    terendah lebih besar daripada zona pasang

    tertinggi.

    Hasil Stok Karbon Akar

    Perhitungan biomassa akar dilakukan

    dengan menghitung keliling semua akar aerial

    yang terdapat pada masing-masing pohon, yang

    kemudian dari hasil keliling tersebut dilakukan

    perhitungan untuk mendapatkan nilai stok

    karbon. Jumlah akar aerial pada masing-masing

    pohon berbeda-beda. Sehingga semua keliling

    yang di dapat dari pohon mangrove tersebut

    semuanya dijumlah dan dihitung menggunaakan

    persamaan alometrik akar yang kemudian

    mendapatkan hasil stok karbon.

    Dari Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai

    stok karbon pada pasang tertinggi yaitu sebesar

    0,0441 dan zona pasang terendah sebesar

    0,0521 dimana zona pasang terendah lebih

    besar dari pasang tertinggi. Penelitian ini sesuai

    dengan penelitian yang dilakukan oleh Pambudi

    2011 dimana persentase bagian akar pada

    pasang tertinggi lebih rendah kandungan

    biomassanya yang menandakan bahwapertumbuhan akar pohon itu masih lambat. Hal

    ini disebabkan karena pohon masih mengalami

  • 7/26/2019 ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI TALANG IRING

    8/11

    proses adaptasi terhadap tempat tumbuhnya dan

    belum memiliki sistem perakaran yang kuat.

    Perkembangan akar di pasang terendah l ebih

    mendominasi daripada perkembangan akar di

    pasang tertinggi, agar pohon t idak mudah

    tumbang karena pengaruh pasang surut dan juga

    karena kondisi tempat tumbuh yang lembek danberlumpur (Pambudi, 2011). Sehingga akar di

    pasang terendah lebih besar dan menyerap

    karbon lebih banyak. Pohon Mangrove akan

    tumbuh dan mengembangkan sistem

    perakarannya yang rapat dan kompleks. Dengan

    bentuk perakaran yang kuat dan rapat itulah

    aneka bahan organik yang termasuk karbon dan

    partikel endapan akan terperangkap dan

    tersangkut. Seiring berjalannya waktu,

    terjadilah endapan. Endapan-endapan yang

    menumpuk itu semakin hari semakinmenstabilkan tanah, lumpur dan pasir yang ada

    di sekitar habitat Mangrove. Akar merupakan

    suatu struktur dan berfungsi mengatur

    pengambilan dan transport ion. Akar mangrove

    ini merupakan barrier utama terhadap

    pergerakan larutan ke dalam tumbuhan

    (Shannon et al., 1994).

    Hasil Stok Karbon Nekromassa Berkayu

    Nekromassa merupakan pohon m ati (

    baik yang masing berdiri maupun yang sudahroboh ) yang terdapat pada plot penelitian.

    Perhitungan stok karbon nekromassa dilakukan

    dengan mengukur diameter pohon mati pada

    plot penelitian. Dari penelitian di lapangan di

    dapatkan hasil bahwa pada plot di zona pasang

    tertinggi ditemukan adanya pohon m ati

    sebanyak 1, s edangkan pada plot zona pasang

    terendah ditemukan pohon mati berjumlah 3.

    Pada tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi

    perbedaan nilai stok karbon pada pasang

    tertinggi dan pasang terendah. Selain perbedaan

    jumlah pohon m ati mati yang ditemukan,

    perbedaan nilai stok karbon pun t erlihat nyata.

    Pada zona pasang tertinggi nilai stok karbon

    nekromassa berkayu sebesar 14,562 ton/ha, dan

    pada zona pasang terendah sebesar 33,2002

    ton/ha. Perbedaan nilai stok karbon tersebut

    karena perbedaan jumlah pohon yang mati yang

    ditemukan di masing-masing zona.

    Perbedaan jumlah pohon mati yang

    ditemukan di zona pasang tertinggi danterendah ini disebabkan karena adanya

    pengaruh gelombang yang besar dari arah laut

    menuju daratan yang menghantam mangrove

    pada zona pasang terendah dan tertinggi

    sehingga menyebabkan pohon mangrove di

    zona pasang tertinggi ada yang tumbang dan

    ada yang mati tetapi belum tumbang. Hal ini

    diduga juga karena usia mangrove ya ng tidak

    dapat menyesuaikan diri pada kondisi pasangyang ekstrim sehingga ditemukan adanya

    tegakan yang mati pada zona pasang tertinggi

    dan terendah. Pohon yang mati juga disebabkan

    karena kurangnya nutrisi yang dibutuhkan oleh

    pohon mangrove untuk tumbuh dengan baik.

    Penggenangan juga akan mengubah transportasi

    sedimen dan mangrove dengan akar nafas akan

    terganggu. Penggenangan juga akan mengubah

    transportasi sedimen dan mangrove, tapi kondisi

    seperti ini tidak akan mempengaruhi

    pertumbuhan Rhizophora stylosa karenamempunyai akar tunjang sehingga masih dapat

    bertahan hidup.

    Hasil Stok Karbon Nekromassa Tidak

    Berkayu

    Pada tabel 1 menunjukkan bahwa stok

    karbon di zona pasang tertinggi lebih besar

    daripada zona pasang terendah dimana

    diperoleh nilai stok karbon sebesar 0,00233427

    ton/ha untuk pasang tertinggi, dan 0,00131238

    ton/ha pada zona pasang terendah, karena nilaisalinitas dan defisit tekanan uap pada masing-

    masing zona tersebut mempengaruhi respon

    CO2 pada tekanan parsial yang tinggi diantara

    saluran sel akan menghambat reaksi karboksilat

    dari proses fotosintesis. Kecepatan respirasi

    daun meningkat dengan meningkat dengan

    meningkatnya suhu (Sukardjo, 1996). Nilai

    salinitas pada zona pasang tertinggi sebesar

    28. Dan pada zona pasang terendah sebesar

    29.7. Salinitas dan area daun pada umumnya

    berhubungan terbalik. Hal ini dapat dijelaskan

    oleh terjadinya defisit air dalam organ yang

    membesar. Namun bukan hanya area daun saja,

    tapi juga fiksasi CO2 per unit daun mungkin

    menurun akibat global warming. Sehingga

    mengakibatkan penurunan asimilasi CO2 per

    unit area daun per hari.

  • 7/26/2019 ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI TALANG IRING

    9/11

    Gambar 1.(A) seresah pada zona pasang tertinggi,(B) seresah pada zona pasang terendah

    Pada gambar di atas menunjukkan

    bahwa hasil seresah pada zona pasang tertinggi

    dan terendah lebih mengalami perbedaan

    jumlah. Yang dianggap seresah pada gambar 10

    diatas yaitu seresah daun dan ranting yang

    berada di dalam plot yang terbuat dari kayu

    tersebut. Selain nilai nilai salinitas yang

    mempengaruhi produksi seresah, suhu udarajuga sangat mempengaruhi produksi seresah.

    Karena naiknya suhu udara akan menyebabkan

    menurunnya kelembaban udara sehingga

    transpirasi akan meningkat, dan untuk

    menguranginya maka daun harus segera

    digugurkan (Salisbury, 1992). Dari hasil

    pengukuran paremeter fisik lingkungan

    didapatkan suhu udara pada pasang tertinggi

    sebesar 28C dan pada pasang terendah sebesar

    29,7C. Seharusnya dengan nilai suhu yang

    didapatkan tersebut yang menunjukkan nilaisuhu di pasang terendah lebih tinggi,

    seharusnya produksi seresah di pasang terendah

    akan lebih besar karena proses transpirasi yang

    akan meningkat seiring meningkatnya suhu

    yang menyebabkan mangrove akan

    mengugurkan daun. Sedangkan pada penelitian

    ini hasil produksi seresah di zona pasang

    tertinggi lebih besar, hal ini terjadi karena pada

    pasang terendah, seresah dari pohon mangrove

    tersebut sudah terbawa arus gelombang laut,

    karena pasang terendah lebih sering terendamair dan lebih lama mengalami pasang daripada

    zona pasang tertinggi yaitu 371 jam selama 1

    bulan, sedangkan zona pasang tertinggi hanya

    mengalami pasang 26 jam selama 1 bulan.

    Karbon yang diserap dari ud ara akan

    didistribusikan pada batang, akar dan daun,

    selain itu bahan organik dari seresah juga masih

    menyimpan karbon. Tingginya kontribusi daun

    terhadap produktifitas serasah yang dihasilkan

    terkait dengan salah satu bentuk adaptasi

    tumbuhan mangrove untuk mengurangi

    kehilangan air agar dapat bertahan hidup pada

    kondisi kadar garam tinggi. Menurut

    Murdiyanto (2003), terdapat 3 cara mangrove

    untuk bertahan terhadap air garam: (i)

    Mangrove menghindari penyerapan garam

    berlebihan dengan cara menyaring melalui

    bagian akarnya, (ii) Secepatnya mengeluarkan

    garam yang masuk ke dalam sistem pepohonan

    melalui daun, (iii) Menumpuk kelebihan garampada kulit pohon dan daun tua lalu segera

    digugurkan. Hubungan produksi seresah

    mangrove dengan salinitas perairan ekosistem

    mangrove yaitu, semakin tinggi salinitas

    perairan maka semakin tinggi pula produksi

    serasah mangrove. Dari teori tersebut dapat

    diketahui bahwa seharusnya produksi seresah

    memang lebih besar terdapat di daerah pasang

    terendah karena di zona pasang terendah

    memilki salinitas lebih besar dari zona pasang

    tertinggi yaitu sebesar 28 . Sehingga tanamanmangrove beradaptasi terhadap cekaman

    salinitas dengan menggugurkan daunnya.

    Sedangkan dalam penelitian ini hasil produksi

    seresah paling banyak terdapat pada zona

    pasang tertinggi yang disebabkan oleh pengaruh

    durasi pasang surut yang dimiliki oleh pantai

    Talang siring, yang menyebabkan seresah di

    zona pasang terendah terbawa arus gelombang

    setiap hari.

    Hasil Uji StatistikPada penelitian ini dilakukan

    perhitungan stok karbon pada tegakan pohon

    Rhizophora stylosa yang meliputi organ batang,

    akar, serasah, dan nekromassa berkayu pada

    zona pasang tertinggi dan zona pasang terendah

    di pantai Talang Siring pamekasan-Madura.

    Kemudian hasil stok karbon dari masing-

    masing organ di bandingkan pada kedua zona

    dengan mengunakan Rancangan Acak

    Kelompok dengan taraf signifikansi =95 %.

    Setelah diketahui hasil perhitungan

    biomassa batang pada masing-masing zona. Uji

    anova one way dilakukan untuk

    membandingkan apakah pada zona pasang

    tertinggi dan zona pasang terendah terdapat

    perbedaan yang nyata untuk stok karbon pada

    batang yang di dapatkan hasil seperti tabel di

    lampiran 2. Dari tabel tersebut dapat dilihat

    bahwa Fhitung < Ftabel, baik pada kelompok

    maupun perlakuan sehingga dapat dinyatakan

    bahwa pada perlakuan dan kelompok tidakterdapat perbedaan nyata. Pada uji anova one

    A B

  • 7/26/2019 ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI TALANG IRING

    10/11

    way menggunakan minitab didapatkan hasil

    bahwa pada kedua zona juga tidak terdapat

    perbedaan nyata, sehingga tidak perlu

    menggunakan uji lanjutan tukey.

    Setelah diketahui hasil perhitungan

    biomassa akar pada masing-masing zona. Uji

    anova one way dilakukan untukmembandingkan apakah pada zona pasang

    tertinggi dan zona pasang terendah terdapat

    perbedaan yang nyata untuk stok karbon pada

    batang yang di dapatkan hasil seperti tabel di

    lampiran 2. Dari tabel tersebut dapat dilihat

    bahwa Fhitung < Ftabel, baik pada kelompok

    maupun perlakuan sehingga dapat dinyatakan

    bahwa pada perlakuan dan kelompok tidak

    terdapat perbedaan nyata. Pada uji anova one

    way menggunakan minitab didapatkan hasil

    bahwa pada kedua zona juga tidak terdapatperbedaan nyata karena, sehingga tidak perlu

    menggunakan uji lanjutan tukey.

    Setelah diketahui hasil perhitungan

    biomassa nekromassa berkayu pada masing-

    masing zona. Uji anova one way dilakukan

    untuk membandingkan apakah pada zona

    pasang tertinggi dan zona pasang terendah

    terdapat perbedaan yang nyata untuk stok

    karbon pada batang yang di dapatkan hasil

    seperti tabel di lampiran 2. Dari tabel tersebut

    dapat dilihat bahwa Fhitung < Ftabel, baik padakelompok maupun perlakuan sehingga dapat

    dinyatakan bahwa pada perlakuan dan

    kelompok tidak terdapat perbedaan nyata. Pada

    uji anova one way menggunakan minitab

    didapatkan hasil bahwa pada kedua zona juga

    tidak terdapat perbedaan nyata, sehingga tidak

    perlu menggunakan uji lanjutan tukey.

    Setelah diketahui hasil perhitungan

    biomassa nekromassa tidak berkayu pada

    masing-masing zona. Uji anova one way

    dilakukan untuk membandingkan apakah pada

    zona pasang tertinggi dan zona pasang terendah

    terdapat perbedaan yang nyata untuk stok

    karbon pada batang yang di dapatkan hasil

    seperti tabel di lampiran 2. Dari tabel tersebut

    dapat dilihat bahwa Fhitung < Ftabel, baik pada

    kelompok maupun perlakuan sehingga dapat

    dinyatakan bahwa pada perlakuan dan

    kelompok tidak terdapat perbedaan nyata. Pada

    uji anova one way menggunakan minitab

    didapatkan hasil bahwa pada kedua zona jugatidak terdapat perbedaan nyata, sehingga tidak

    perlu menggunakan uji lanjutan tukey.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Dari hasil penelitian t entang estimasi

    stok karbon pada tegakan pohon Rhizophora

    stylosa di pantai Talang Siring Pamekasan

    Madura da pat disimpulkan bahwa nilai stok

    karbon batang pada zona pasang tertinggisebesar 77,872 ton/ha lebih besar daripada zona

    pasang terendah yang mempunyai nilai stok

    karbon sebesar 66,817 ton/ha. Nilai stok karbon

    akar pada zona pasang tertinggi sebesar 0,0441

    ton/ha dan zona pasang terendah sebesar 0,0521

    ton/ha. Nilai stok karbon nekromassa berkayu

    pada pasang tertinggi sebesar 14,562 ton/ha,

    dan pada pasang terendah sebesar 33,20002

    ton/ha. Nilai stok karbon nekromassa tidak

    berkayu di zona pasang tertinggi sebesar

    0,00233427 ton/ha, dan di zona pasang terendahsebesar 0,00131238 ton/ha. Dari hasil yang

    diperoleh dapat diketahui bahwa pada masing-

    masing zona memilki nilai stok karbon yang

    tidak berbeda secara signifikan.

    Saran

    1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

    hubungan antara potensi biomassa

    dengan umur dan substrat lingkungan

    tempat tumbuh mangrove. Sehingga

    setelah melakukan penelitian tersebut,kita dapat mengetahui faktor-faktor yang

    dapat mempengaruhi penyerapan karbon

    dan juga mengetahui berapa banyak

    pohon yang bisa menyerap karbon

    dengan nilai maksimal yang dapat

    mengurangi efek global warming.

    2.

    Indonesia sebagai salah satu Negara

    yang rentan terhadap perubahan iklim

    maka perlu melakukan pengkajian dan

    pemetaan terhadap kerentanan dan

    adaptasi mangrove dari perubahan iklim

    tersebut. Supaya mangrove yang

    berfungsi sebagai penyerap karbon

    untuk mengurangi pemanasan global

    tidak ikut musnah karena efek

    pemanasan global itu sendiri.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim 2012. K abupaten Pamekasan.

    http://id.wikipedia.org wiki

    /Kabupaten_Pamekasan. diakses padatanggal 02 April 2012.

    http://id.wikipedia.org/http://id.wikipedia.org/
  • 7/26/2019 ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI TALANG IRING

    11/11

    Amira S. 2008. Pendugaan biomassa jenis

    Rhizophora apiculata BI. Di Hutan

    mangrove Batu Ampar Kabupaten Kubu

    Raya, Kalimantan Barat. Fakultas

    Kehutanan. Institute Pertanian Bogor.

    Arief, A. 2003. H utan mangrove, fungsi dan

    manfaatnya. Kanisius. Yogyakarta.Black, J. A. 1986.Oceans and Coastal : An

    Introduction to Oceanography. W.M.

    Brown Publisher, IOWA

    Brown S. 1997. Estimating biomassa dan

    biomassa Change for Tropical Forest, a

    Primer. Rome: FAO Forestry Paper 134,

    FAO.

    Clough BF, Andrews TJ, Cowan JR.

    Physiological processes in mangroves.

    In: Clough BF, ed. Mangrove ecosystem

    in Australia: structure, function andmanagement. Canberra, ACT, Australia:

    Australian National Univesity Press,

    194-210

    DeFries, R.S., A.H. Richard, C.H. Mattew, B.F.

    Christoper, S. David and T. John 2002.

    Carbon e missions from tropical

    deforestation and regrowth based on

    satellite observations for the 1980s.

    PNAS99(22): 14256-14261.

    Ghufron. M, dan H. Kordi. 2005.Budidaya Ikan

    Laut di Keramba Jaring Apung. Penerbit

    Rineka Cipta, Jakarta

    Hairiah, K., S.M. Sitompul, M. van Noordwijk

    and C. Palm, 2001. Methods for

    sampling carbon stocks above and

    belowground. local action and global

    concerns. ICRAF. ABS Lecture Note

    4A. Bogor

    Hairiah, K. dan Rahayu, S. (2007). Pengukuran

    karbon tersimpan di berbagai macam

    penggunaan lahan.

    IPCC 2001. Climate change 2001 : The

    scientific basis. Cambridge University

    Press, Cambridge:881 pp.

    INRR, 2003. Rekapitulasi hasil analisis data

    primer vegetasi. Dinas Pengelola Data

    Elektronik Propinsi Jawa Timur.Komiyama, A., J.E. Ong and S.Poungparn

    2008. Allometry, biomass and

    productivity of mangrove forest: A

    review.A quatic Botany 89:128-

    137.

    Kusmana, C. 1993. A study on mangrove forest

    management based on ecological data in

    easter Sumatra, Indonesia. Ph.D.

    Disertation. F aculty of Agriculture,Kyoto University, Japan. Unpublish.

    Kusmana C. 1997. An estimation of above and

    below ground tree biomass of a

    mangrove forest in East Kalimantan,

    Indonesia. Bogor Agricultural

    University. Bogor. Vol II no 1. Hal 24.

    Kusmana, C. 2002. Pengelolaan ekosistem

    mangrove secara berkelanjutan dan

    berbasis Masyarakat. Jakarta

    MacDicken KG. 1997. A Guide to MonitoringCarbon Storage in Forestry and

    Agroforestry projects. USA: Winrock

    International Institute for Agriculture

    Development.

    Rifyunando, Regi. 2011. Estimasi stok karbon

    mangrove di kawasan cagar alam

    leuweung sancang kecamatan Cibalong

    kabupaten Garut. Universitas

    pendidikan Indonesia.Bandung

    Santoso, N. 2000. Pola Pengawasan Ekosistem

    Mangrove. Di dalam: Lokakarya

    Nasional Pengembangan Sistem

    Pengawasan Ekosistem Laut Tahun

    2000; Jakarta.

    Sukardjo, S and I. Yamada 1992. Biomass and

    productivity of aRhizophora mucronataLamark plantation in Tritih,