Esterifikasi Fischer Dan Saponifikasi

download Esterifikasi Fischer Dan Saponifikasi

of 8

description

Esterifikasi Fischer Dan Saponifikasi

Transcript of Esterifikasi Fischer Dan Saponifikasi

  • 5/26/2018 Esterifikasi Fischer Dan Saponifikasi

    1/8

    1) Esterifikasi FischerEster dapat dibuat dengan mereaksikan asam karboksilat dan alkohol

    menggunakan katalis asam (HCl atau H2SO4). Biasanya reaksi berjalan dengan

    disertai pemanasan. Pembuatan ester dengan cara demikian disebut estefikasi Fischer.

    Persamaan umumnya dituliskan:

    Reaksi tersebut merupakan reaksi kesetimbangan. Untuk mendapatkan hasil yang

    banyak, dapat dilakukan dengan menggunakan alkohol atau asam berlebihan. Hasil

    ester yang banyak bisa juga diperoleh dengan cara memisahkan ester yang banyak

    terbentuk agar kesetimbangan bergeser ke kanan.

    Tinjau pembuatan n-butil asetat dengan mereaksikan asam asetat dan n-butil alkohol

    dan menggunakan katalis asam. Persamaan reaksinya adalah:

    Mekanisme reaksi esterifikasi yang dapat difikirkan adalah:

    Mekanisme I:

    Pertanyaan yang timbul, benarkan mekanisme tersebut?

  • 5/26/2018 Esterifikasi Fischer Dan Saponifikasi

    2/8

    Dari mekanisme tersebut terlihat bahwa oksigen pada gugus OR dari ester bukan

    berasal dari alkohol melainkan dari asam karboksilat. Hasil percobaan menunjukkan

    bahwa senyawa ester yang dihasilkan mengandung isotop18

    O. Jadi mekanisme

    seperti dituliskan di atas adalah tidak benar.

    Mekanisme II

    Dengan mekanisme ini terlihat bahwa atom oksigen -OR ester berasal dari alkohol,

    sehingga pada molekul ester terdapat isotp18

    O.

    Pembicaraan tersebut di atas menggambarkan penggunaan metode sain dalam

    Kimia Organik Modern. Dalam metode sain ada tiga hal yang harus diikuti, yaitu

    fakta, hipotesis dan verifikasi. Pada analisis di atas faktanya adalah:

    Hipotesis adalah mekanisme yang dapat dipertimbangkan untuk reaksi esterfikasi

    yaitu mekanisme I atau mekanisme II.

    Verifikasi adalah penggunaan isotop R-

    18

    OH untuk menentukan kebenaran diantara

    ke dua mekanisme yang diramalkan secara pasti.

  • 5/26/2018 Esterifikasi Fischer Dan Saponifikasi

    3/8

    Secara sederhana mekanisme reaksi di atas dapat dituliskan:

    Reaksi seperti ini merupakan reaksi substitusi nukleofilik terhadap gugus karboksil.

    Atom karbon gugus karbonil pada masa karboksilat dan ester berada dalam sp2

    dihibrid, sedangkan atom karbon tersebut pada senyawa antara memiliki orbital

    hibrida sp3yang berbentuk tettahedral.

    Esterifikasi merupakan reaksi kesetimbangan. Oleh karena itu, ester dapat

    dihidrolisis dengan adanya air berlebihan. Hidrolisis ester dapat dikerjakan dengan

    katalis asam atau basa.

    2) Penyabunan (Saponifikasi)Kata saponifikasi atausaponifyberarti membuat sabun (Latinsapon,= sabun dan

    fy adalah akhiran yang berarti membuat). Bangsa Romawi kuno mulai membuat

    sabun sejak 2300 tahun yang lalu dengan memanaskan campuran lemak hewan dengan

    abu kayu. Pada abad 16 dan 17 di Eropa sabun hanya digunakan dalam bidang

    pengobatan. Barulah menjelang abad 19 penggunaan sabun meluas. Sabun dibuat dari

    proses saponifikasi lemak hewan (tallow)dan dari minyak. Gugus induk lemak

    disebutfatty acids yang terdiri dari rantai hidrokarbon panjang (C-12 sampai C18)

    yang berikatan membentuk gugus karboksil. Asam lemak rantai pendek jarang

    digunakan karena menghasilkan sedikit busa. Reaksi saponifikasi tidak lain adalah

    hidrolisis basa suatu ester dengan alkali (NaOH, KOH), reaksi umumnya adalah:

  • 5/26/2018 Esterifikasi Fischer Dan Saponifikasi

    4/8

    Mekanisme reaksi penyabunan (saponifikasi) dapat ditulis sebagai berikut:

    1) Nucleophilic attack by hydroxide

    2) Leaving group removal

    3) Deprotonation

  • 5/26/2018 Esterifikasi Fischer Dan Saponifikasi

    5/8

    Dengan memperhatikan mekanisme diatas, basa yang ditambahkan pada awal reaksi

    tidak muncul pada akhir reaksi. Ini menunjukkan bahwa basa bukan sebagai katalis.

    Berbeda dengan esterifikasi, reaksi penyabunan bukan merupakan reaksi

    kesetimbangan. Hal ini terjadi karena pada akhir reaksi, ion alkoksida yang

    merupakan basa kuat mengikat proton asam karboksilat membentuk ion karboksilat

    dan alkohol secara irreversibel.

    Sabun dapat dibuat melalui proses batch atau kontinu Pada proses batch, lemak

    atau minyak dipanaskan dengan alkali (NaOH atau KOH) berlebih dalam sebuah

    ketel. Jika penyabunan telah selesai, garam garam ditambahkan untuk mengendapkan

    sabun. Lapisan air yang mengaundung garam, gliserol dan kelebihan alkali

    dikeluarkan dan gliserol diperoleh lagi dari proses penyulingan. Endapan sabun gubal

    yang bercampur dengan garam, alkali dan gliserol kemudian dimurnikan dengan air

    dan diendapkan dengan garam berkali-kali. Akhirnya endapan direbus dengan air

    secukupnya untuk mendapatkan campuran halus yang lama-kelamaan membentuk

    lapisan yang homogen dan mengapung. Sabun ini dapat dijual langsung tanpa

    pengolahan lebih lanjut, yaitu sebagai sabun industri yang murah. Beberapa bahan

    pengisi ditambahkan, seperti pasir atau batu apung dalam pembuatan sabun gosok.

    Beberapa perlakuan diperlukan untuk mengubah sabun gubal menjadi sabun mandi,

    sabun bubuk, sabun obat, sabun wangi, sabun cuci, sabun cair dan sabun apung

    (dengan melarutkan udara di dalamnya).

    Pada proses kontinu, yaitu yang biasa dilakukan sekarang, lemak atau minyak

    hidrolisis dengan air pada suhu dan tekanan tinggi, dibantu dengan katalis seperti

  • 5/26/2018 Esterifikasi Fischer Dan Saponifikasi

    6/8

    sabun seng. Lemak atau minyak dimasukkan secara kontinu dari salah satu ujung

    reaktor besar. Asam lemak dan gliserol yang terbentuk dikeluarkan dari ujung yang

    berlawanan dengan cara penyulingan. Asam-asam ini kemudian dinetralkan dengan

    alkali untuk menjadi sabun. Pada umumnya, alkali yang digunakan dalam pembuatan

    sabun pada umumnya hanya NaOH dan KOH, namun kadang juga menggunakan

    NH4OH. Sabun yang dibuat dengan NaOH lebih lambat larut dalam air dibandingkan

    dengan sabun yang dibuat dengan KOH. Sabun yang terbuat dari alkali kuat (NaOH,

    KOH) mempunyai nilai pH antara 9,0 sampai 10,8 sedangkan sabun yang terbuat dari

    alkali lemah (NH4OH) akan mempunyai nilai pH yang lebih rendah yaitu 8,0 sampai

    9,5.

    Contoh soal :

    Tuliskan persamaan dalam reaksi penyabunan metil benzoat

    Jawab:

  • 5/26/2018 Esterifikasi Fischer Dan Saponifikasi

    7/8

    KIMIA ORGANIK II

    ESTERIFIKASI FISCHER DAN SAPONIFIKASI

    DISUSUN OLEH

    1.HABIBBULLAH (E1M0120 )2.NENY NURINDANI (E1M012043)3.NI NENGAH DIAN ISWARI (E1M012044)4.TRIAPRIANTINI (E1M0120 )

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MATARAM

    2014

  • 5/26/2018 Esterifikasi Fischer Dan Saponifikasi

    8/8