Lktin Untan Pengaruh Reaksi Esterifikasi
description
Transcript of Lktin Untan Pengaruh Reaksi Esterifikasi
LKTI NASIONAL HIMKI UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PENGARUH REAKSI ESTERIFIKASI DALAM
PEMANFAATAN SLUDGE CPO MENJADI BIODIESEL
SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN
Diusulkan oleh :
Ketua : Muhammad Handayani 05121007021 2012
Anggota: Apriansyah 08111003029 2011
Didi Permadi 05121007005 2012
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2014
Universitas Sriwijaya
i
ABSTRAK
PENGARUH REAKSI ESTERIFIKASI DALAM PEMANFAATAN
SLUDGE CPO MENJADI BIODIESEL SEBAGAI ENARGI BARU
TERBARUKAN
Karya tulis ilmiah, 22 Desember 2014
Telah dilakukan penelitian pembuatan biodisel dalam pemanfaatan sludge CPO.
Tujuan penelitian ini untuk menentukan pengaruh reaksi esterfikasi dan
mendapatkan kondisi optimum proses pada variasi temperatur, berat katalis dan
waktu reaksi. Penelitian diawali dengan penentuan kontak variabel terhadap
konversi hasil reaksi: Temperatur diantaranya : 70 o
C, 80 o
C dan 90 o
C; berat
katalis diantaranya : 0,25 %b/b, 0,5 %b/b, dan 1%b/b; waktu reaksi
diantaranya:90 menit, 120 menit dan 150 menit. Hasil penelitian menunjukan
kondisi optimum konversi hasil reaksi terjadi pad81, temperatur 80 o
C, berat
katalis 0,5 %b/b dan waktu reksi 150 menit denagn persen konversi sebesar
81,45%. Uji FTIR keberadaan gugus ester terbaca pada vibrasi bilangan
gelombang 1188-1713 cm-1
.
Kata kunci : Sludge CPO, Esterifikasi, persen konversi, Biodiesel
Universitas Sriwijaya
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LKTI NASIONAL HIMKI UNIVERSITAS TANJUNGPURA
1. Judul Karya Tulis : Pengaruh Reaksi Esterifikasi Dalam Pemanfaatan
Sludge CPO Menjadi Biodiesel Sebagai Energi
Baru Terbarukan.
2. Perguruan Tinggi : Universitas Sriwijaya
3. Ketua
a. Nama Lengkap : Muhammad Handayani
b. NIM : 05121007021
c. Jurusan/Fakultas : Pertanian
d. Alamat dan No.Telp. : Gang Lampung II Indralaya/087818865513
f. Alamat Email : [email protected]
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Eka Mulyana, S.P., M.Si.
b. NIDN : 0014107709
c. Alamat dan Np/ Telp. : Timbangan Km32 Indralaya / 081373975075
Indralaya, 22 Desember 2014
Ketua Tim, Dosen Pembimbing,
( Muhammad Handayani ) (Eka Mulyana, S.P., M.Si.)
NIM. 05121007021 NIDN. 0014107709
Pembantu Dekan III
Fakultas Pertanian,
( Prof. Dr. Ir. Amin Rejo, M.P )
NIP. 196101141990011001
Universitas Sriwijaya
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini ;
Nama ketua : Muhammad Handayani
Tempat, Tanggal Lahir : Kisaran, 25 Juli 1994
Fakultas : Pertanian
Perguruan Tinggi : Universitas Sriwijaya
Nama Anggota 1 : Apriansyah
Tempat, Tanggal Lahir : Pagar Alam, 30 April 1993
Fakultas : MIPA
Nama Anggota 2 : Didi Permadi
Tempat, Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 22 Oktober 1993
Fakultas : Pertanian
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul : β Pengaruh
Reaksi Esterifikasi Dalam Pemanfaatan Sludge CPO Menjadi Biodiesel Sebagai
Energi Baru Terbarukanβ adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan
merupakan plagiat atau saduran dari karya tulis orang lain serta belum pernah
menjuarai di kompetisi yang serupa. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak
benar maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh panitia LBSK XI
berupa diskualifikasi dari kompetisi. Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-
benarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Indralaya, 22 Desember 2014
Ketua Kelompok,
Muhammad Handayani
NIM. 05121007021
Matrai 6000
Universitas Sriwijaya
iv
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah kimia dengan judul β Pengaruh Reaksi
Esterifikasi Dalam Pemanfaatan Sludge CPO Menjadi Biodiesel Sebagai Energi
Baru Terbarukanβ.
Adapun karya tulis ilmiah dengan judul β Pengaruh Reaksi Esterifikasi
Dalam Pemanfaatan Sludge CPO Menjadi Biodiesel Sebagai Energi Baru
Terbarukanβ ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan karya tulis ini.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki karya tulis ilmiah kimia ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari karya tulis ilmiah kimia
dengan judul β Pengaruh Reaksi Esterifikasi Dalam Pemanfaatan Sludge CPO
Menjadi Biodiesel Sebagai Energi Baru Terbarukanβ ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Indralaya, 22 Desember 2014
Penulis,
Universitas Sriwijaya
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. ix
DAFTAR ISTILAH .................................................................................................. x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 2
1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Limbah Sawit Sludge CPO ................................................................................. 4
2.2. Biodiesel ............................................................................................................. 5
2.3. H2SO4 Sebagai Katalis dalam Reaksi Esterifikasi ............................................ 6
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat .............................................................................................. 8
3.2. Alat dan Bahan ................................................................................................. 8
3.2.1. Alat .......................................................................................................... 8
3.2.2. Bahan ....................................................................................................... 8
3.3. Prosedur Penelitian .......................................................................................... 8
3.3.1. Persiapan Asam Lemak ......................................................................... 8
3.3.1.1. Pengambilan Sampel .................................................................... 8
3.3.1.2. Analisis Kadar Asam Lemak Bebas dalam Sludge CPO (SNI-
01 - 2901-2006) ............................................................................ 8
Halaman
Universitas Sriwijaya
vi
3.3.2. Proses Pengubahan Asam Lemak Bebas Menjadi Biodiesel Dengan
Reaksi Esterifikasi .................................................................................... 9
3.3.3. Pengaruh Densitas Biodiesel Hasil Reaksi ............................................... 9
3.3.4. Pengukuran Viskositas Biodiesel Hasil Reaksi ...................................... 10
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Identifikasi Produk Ester Hasil Reaksi Esterifikasi Asam Lemak Bebas
dalam Sludge CPO Menggunakan Spektroskopi Fourier Transform Infrared .. 11
4.2. Pengaruh Temperatur, Katalis dan Waktu Reaksi Terhadap Konversi Hasil
Reaksi ................................................................................................................ 12
4.3. Hasil Uji Biodiesel hasil .................................................................................. 14
4.3.1. Densitas Produk Biodiesel ................................................................... 14
4.3.2. Viskositas Produk Biodiesel ................................................................. 14
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 15
5.2. Saran .................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 16
Universitas Sriwijaya
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Jenis & Estimasi Limbah Padat dan Cair yang Dihasilkan
PKS/Ton/TBS Olah ..................................................................................... 4
Tabel 2.2. Syarat mutu biodiesel alkil ester dan metode uji yang digunakan pada
SNI 04-7182-2006 ....................................................................................... 5
Halaman
Universitas Sriwijaya
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1. Spektra FT-IR biodiesel hasil reaksi esterifikasi .................................. 11
Gambar 4.2. Kurva pengaruh temperatur terhadap konversi hasil reaksi .................. 12
Gambar 4.3. Kurva pengaruh berat katalis terhadap konversi hasil reaksi ................ 13
Gambar 4.4. Kurva pengaruh waktu reaksi terhadap konversi hasil reaksi ............... 13
Universitas Sriwijaya
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Gambar Proses Pengambilan dan Esterifikasi ....................................... 17
Lampiran 2. Data Spektrofotometer FT-IR Biodiesel Hasil Reaksi ......................... 19
Lampiran 3. Perhitungan Kadar Asam Lemak Bebas dalam sludge CPO ................. 21
Lampiran 4. Perhitungan Konversi Hasil Reaksi Esterifikasi .................................... 22
Lampiran 5. Perhitungan Densitas Hasil Reaksi ........................................................ 23
Lampiran 6. Pengukuran Viskositas Hasil Reaksi ..................................................... 24
Lampiran 7. Format Biodata Ketua ............................................................................ 25
Lampiran 8. Format Biodata Anggota 1 ................................................................... 26
Lampiran 9. Format Biodata Anggota 2 ................................................................... 27
Lampiran 10. Format Biodata Dosen Pembimbing.................................................... 28
Universitas Sriwijaya
x
DAFTAR ISTILAH
CPO : Crude Palm Oil
BOD : Biochemical Oxygen Demand
FT-IR : Fourier Transform Infra Red
PP : Phenolphthalein
PKO : Palm Kernel Oil
TBS : Tandan Buah Segar
ASTM : American Standar Testing and Material
AOCS : American Oil Chemists' Society
SNI : Standar Nasional Indonesia
Universitas Sriwijaya
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penggunaan minyak bumi yang terus menerus baik dibidang industri
maupun transportasi menyebabkan semakin menipisnya persediaan minyak bumi,
oleh karena itu demi keberlangsungan aktifitas manusia harus adanya bahan bakar
alternatif pengganti minyak bumi. Salah satu bahan bakar alternatif yang telah
dikembangkan adalah biodiesel. Biodiesel merupakan bahan bakar yang berasal
dari bahan baku minyak nabati yang mengandung asam lemak yang dapat
menggantikan solar yang jumlahnya semakin lama semakin menipis. Salah satu
sumber minyak nabati yang berpotensi dalam pembuatan biodiesel adalah sludge
CPO.
Sludge CPO merupakan limbah lumpur yang dihasilkan dari proses
sterilisasi minyak kelapa sawit yang disebut dengan CPO. Limbah yang
dihasilkan dari pengolahan minyak kelapa sawit pertama kali ditampung dikolam
penampungan. Limbah yang terdapat pada kolam penampungan ini berupa limbah
cairan dan limbah lumpur padat (Sludge). Pada Ekstrak Sludge CPO mengandung
kadar asam lemak lebih dari 66 % sehingga berpotensi tinggi pada pembuatan
biodisel (Kardila, 2012). Permasalahan lingkungan dipabrik kelapa sawit yang
mengemuka umumnya disebabkan oleh limbah cair dan limbah padatnya yang
belum dikelola secara optimal. Limbah cair dan Sludge CPO dipabrik kelapa
sawit mengandung materi organik yang tinggi. Meskipun polutan tersebut tidak
toksik. Sesuai UU RI No. 23 Tahun 1997, tentang Pengolahan Lingkungan Hidup
dan PP RI No.51 Tahun 1993, Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
Sludge CPO yang mengandung BOD sangat tinggi mengakibatkan pencemaran
lingkungan hidup. Kadungan BOD sekitar 20.000-60.000 mg/L (Wenten, 2004),
harus dikendalikan. Pengendalian ini bersamaan dalam pemanfaatan pengolahan
sebagai energi alternatif salah satunya sehingga dapat diolah seoptimal mungkin.
Asam lemak yang terkandung pada Sludge CPO sangat berpotensi dalam
pembuatan biodiesel. Pada pembuatan biodiesel biasanya melibatkan reaksi
transesterifikasi pada asam lemak yang terkandung pada sampel dengan
2
Universitas Sriwijaya
menggunakan katalis tertentu. Akan tetapi adanya kandungan asam lemak bebas
maka harus melakukan reaksi esterifikasi terlebih dahulu menggunakan katalis
asam agar asam lemak bebas ini tidak menghambat pembentukan biodiesel.
Katalis asam yang digunakan adalah asam sulfat. Asam sulfat menyumbangkan
ion H+ dalam reaksi esterifikasi, untuk memicu menurunkan energi aktivasi reaksi
sehingga reaksi dapat berjalan cepat.
Berdasarkan uraian tersebut maka perlu dilakukan kajian mengenai
pembuatan biodiesel dari limbah Sludge CPO dengan menggunakan kontak
temperatur, jumlah katalis dan waktu reaksi sebagai parameter untuk menentukan
hasil biodiesel yang maksimum.
1.2. Rumusan Masalah
Sludge CPO yang masih mengandung asam lemak bebas yang cukup
tinggi tidak dapat diproses menggunakan katalis basa dalam reaksi pembuatan
biodiesel, sehingga digunakan katalis asam dalam reaksi esterifikasi agar
diperoleh alkil ester. Katalis asam yang digunakan adalah asam sulfat. Beberapa
faktor laju reaksi adalah temperatur, waktu rekasi dan katalis. Katalis asam yang
menyumbangkan ion H+ akan mempercepat laju reaksi dengan menurunkan
energi aktivasi suatu reaksi. Energi aktivasi merupakan energi minimum yang
dibutuhkan dalam suatu reaksi. Maka permasalahan yang akan diteliti adalah
seberapa besar pengaruh temperatur, waktu reaksi dan jumlah katalis terhadap
rendemen.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengkarakterisasi biodiesel hasil reaksi menggunakan FT-IR.
2. Menentukan pengaruh temperatur, waktu, dan jumlah katalis terhadap proses
pembuatan biodiesel dari limbah sludge CPO.
3. Menentukan konversi asam lemak bebas hasil reaksi esterifikasi asam lemak
dari limbah sludge CPO.
4. Menentukan densitas, viskositas biodisel hasil reaksi.
3
Universitas Sriwijaya
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini merupakan suatu informasi ilmiah
bagi pemerintah dan masyarakat tentang pengoptimalkan SDA dari pengaruh
reaksi esterifikasi dalam pemanfaatan Sludge CPO menjadi biodiesel
sebagai energi alternatif.
2. Meningkatkan kualitas bahan bakar nabati agar penggunaanya bisa diperluas.
Universitas Sriwijaya
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Limbah Sawit Sludge CPO
Dalam kegiatan operasional di Pabrik Kelapa Sawit, disamping akan
dihasilkan produk utama (Main Product) berupa CPO dan PKO, juga akan
dihasilkan produk sampingan (By-Product), baik berupa limbah padat maupun
limbah cair dan juga polutan ke udara bebas (khusus bagi PKS yang
menggunakan incenerator). Tabel 2.1. menyajikan beberapa macam limbah yang
dihasilkan oleh Pabrik Kelapa Sawit.
Tabel 2.1. Jenis & Estimasi Limbah Padat dan Cair yang Dihasilkan
PKS/Ton/TBS Olah
Jenis Limbah Produksi Limbah (kg)
Janjang Kosong 250
Serabut 130
Cangkang 70
Decanted Solid 40
Sludge Limbah Cair 30
Abu janjang 5
Limbah Cair 600
Sumber : Noel, 1999
Sludge CPO dihasilkan karena proses pengendapan dari proses pemurnian
minyak, dimana minyak kasar hasil pengempasan terpisah menjadi minyak dan
sludge. Limbah ini mengandung bahan pencemar yang sangat tinggi, yaitu.
βbiochemical oxygen demandβ (BOD) sekitar 20.000-60.000 mg/l (Wenten, 2004).
Pengurangan bahan padatan dari cairan ini dilakukan dengan menggunakan suatu
alat decanter, yang menghasilkan solid βdecanter atau lumpur sawit. Bahan
padatan ini berbentuk seperti lumpur, dengan kandungan air sekitar 75%, protein
kasar 11,14% dan lemak kasar 10,14%. Kandungan air yang cukup tinggi,
menyebabkan bahan ini mudah busuk. Apabila dibiarkan di lapangan bebas dalam
5
Universitas Sriwijaya
waktu sekitar 2 hari, bahan ini terlihat ditumbuhi oleh jamur yang berwarna
kekuningan. Apabila dikeringkan, lumpur sawit berwarna kecoklatan dan terasa
sangat kasar dan keras.
2.2. Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar yang berasal dari lemak nabati atau
lemak hewani yang memiliki sifat mirip seperti minyak diesel. Biodiesel termasuk
kedalam energi terbarukan, dikatakan energi terbarukan karena biodiesel ini
sebagai energi alternatif pengganti energi yang berasal dari fosil. Biodiesel
mampu menurunkan emisi pada kendaraan, bersifat melumasi dan dapat
meningkatkan performance mesin (Bagus, 2012).
Pada sintesis biodiesel dengan menggunakan katalis baik asam maupun
basa dengan melakukan reaksi esterifikasi dan transesterifikasi (Sudradjat, 2007).
Adanya kadar asam lemak bebas pada bahan baku akan menimbulkan
penyabunan dan menghambat pembentukan biodiesel sehingga harus dilakukan
reaksi esterifikasi sebelum reaksi transesterifikasi dilakukan untuk mengubah
asam lemak bebas menjadi akli ester (Gerpen, 2005).
Proses biodiesel meningkatnya jumlah asam lemak bebas akibat reaksi
oksidari dan hidrolisis dalam minyak nabati menjadi suatu permasalahan pada
produksi biodiesel. Menurut Sandar Nasional Indonesia (SNI 04-7182-2006),
niali asam lemak bebas maksimum sebesar 0,8 mg-KOH/g. Maka semakin
rendah kandungan asam lemak bebas pada inyak nabati maka mutu alki ester
semakin baik.
Kualitas Biodiesel telah disusun berdasarkan Sandar Nasional Indonesia
(SNI 04-7182-2006). Standar ini disusun berdasarkan standar sejenis yang sudah
berlaku diluar negeri seperti ASTM D6751 di Amerika Serikat dan EN
14214:2002 (E) untuk Uni Eropa. Syarat baku mutu biodiesel dan metode uji
dapat yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2. Syarat mutu biodiesel alkil ester dan metode uji yang digunakan pada
SNI 04-7182-2006
No Parameter Satuan Nilai Metoda Uji
1 Massa jenis pada 40oC kg/m
3 850-890 ASTM D-1298
6
Universitas Sriwijaya
2 Viskositas kinematika pada
40oC
Mm2/s(cSt) 2,3-6,0 ASTM D-445
3 Angka Setana Min.51 ASTM D-613
4 Titik nyala (mangkok
tertutup)
oC Min.100 ASTM D-93
5 Titik kabut oC ASTM D-2500
6 Korosi lempeng tembaga (3
jam pada 50oC)
Maks. No.3 ASTM D-130
7 Air dan sedimen %-vol Maks.0,05 ASTM D-2709
ASTM D-1796
8 Suhu distilasi 90% oC Maks.360 ASTM D-1160
9 Abu tersulfaktan %-massa Maks.0,02 ASTM D-874
10 Belerang ppm-m
(mg/kg)
Maks.100 ASTM D-5453
ASTM D-1266
11 Fosfor ppm-m
(mg/kg)
Maks.10 AOCS Ca 12-55
12 Angka asam mg KOH/g Maks.0,8 AOCS Cd 3-63
ASTM D-664
13 Kadar ester alkil %-massa Min. 96,5 Dihitung*
14 Angka iod %-massa Maks.115 AOCS Cd 1-25
15 Uji Halphen Negatif AOCS Cd1-25
Catatan : Kadar ester (%-massa) = 100 (π΄π β π΄π β 4,56πΊπ )
π΄π
*) dengan pengertian :
As adalah angka penyabunan ynag ditentukan dengan metoda AOCS Cd 3-25, mg KOH/g
biodiesel
Aa adalah angka asam yang ditentukan dengan metoda AOCS Cd 3-63 atau ASTM D-664, mg
KOH/g biodiesel
Gm adalah kadar gliserol total dalam biodiesel yang ditentukan dengan metoda AOCS Ca 14-56,
%-massa
Sumber : SNI 04-7182-2006 Standar Syarat Mutu Biodiesel.
2.3. H2SO4 sebagai katalis dalam Reaksi Esterifikasi
Katalis mempercepat reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami
perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri.. Katalis memungkinkan reaksi
berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat
perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur
pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang
dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Esterifikasi dapat dilakukan dengan katalis asam seperti HCl dan H2SO4.
Tujuan esterifikasi mengubah asam lemak bebas menjadi alkil ester (biodiesel).
(Pinto et al. 2005). Katalis H2SO4 dalam reaksi esterifikasi adalah katalisator
positif karena berfungsi untuk mempercepat reaksi esterifikasi yang berjalan
7
Universitas Sriwijaya
lambat. H2SO4 juga merupakan katalisator homogen karena membentuk satu fase
dengan pereaksi (fase cair).
Menurut Khan (2002), Pemilihan penggunaan asam sulfat (H2SO4)
sebagai katalisator dalam reaksi esterifikasi dikarenakan beberapa faktor,
diantaranya :
1. Asam sulfat selain bersifat asam juga merupakan agen pengoksidasi yang
kuat
Asam sulfat dapat larut dalam air pada semua kepekatan.
2. Reaksi antara asam sulfat dengan air adalah reaksi eksoterm yang kuat.
3. Jika air ditambahkan asam sulfat pekat maka ia mampu mendidih.
4. Karena afinitasnya terhadap air, maka asam sulfat dapat menghilangkan
bagian terbesar uap air dan gas yang basah, seperti udara lembab.
5. Konsentrasi ion H+ berpengaruh terhadap kecepatan reaksi.
6. Asam sulfat pekat mampu mengikat air (higroskopis), jadi untuk reaksi
setimbang yang menghasilkan air dapat menggeser arah reaksi ke kanan (ke
arah produk).
Penambahan asam sulfat sebagai katalis untuk mempercepat kecepatan
reaksi karena reaksi antara asam sulfat dengan air (proses esterifikasi
menghasilkan etil asetat dan air) adalah reaksi eksoterm yang kuat. Air yang
ditambahkan asam sulfat pekat akan mampu mendidih, sehingga suhu reaksinya
akan tinggi. Makin tinggi suhu reaksi, makin banyak molekul yang memiliki
tenaga lebih besar atau sama dengan tenaga aktivasi, hingga makin cepat
reaksinya. Katalis akan menyediakan rute agar reaksi berlangsung dengan energi
aktivasi yang lebih rendah sehingga nilai konstanta kecepatan reaksi (k) akan
semakin besar, sehingga kecepatan reaksinya juga semakin besar. , sehingga
kecepatan reaksinya juga semakin besar. Selain itu, karena asam sulfat pekat
mampu mengikat air (higroskopis), maka untuk reaksi esterifikasi setimbang yang
menghasilkan air, asam sulfat pekat dapat menggeser arah reaksi ke kanan (ke
arah produk), sehingga produk yang dihasilkan menjadi lebih banyak.
Universitas Sriwijaya
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Peneletian ini dilakukan pada bulan September β November 2014 di
Laboraturium Kimia Fisika Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya. Analisis FT-IR dan GC dilakukan di
Laboraturium Kimia Organik Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Gadjah Mada.
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
Alat-alat yang digunakan yaitu neraca analitik, hot plate, penangas, beker
gelas, gelas ukur, erlenmeyer 250 mL, buret, labu Schlenk 250 mL yang
dilengkapi dengan alat refluks, stirer, piknometer, viskometer ostwald, waterbath,
thermomoter, stopwatch, GC, FT-IR.
3.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu limbah sludge CPO,
NaOH 0,5 N, katalis komposit montmorilonit-karbon tersulfonasi dari glukosa,
asam sulfat pekat, etanol p.a, indikator PP, aquadest.
3.3. Prosedur Penelitian
3.3.1. Persiapan Asam Lemak
3.3.1.1. Pengambilan Sampel
Pada penelitian ini, sampel limbah sludge CPO diambil dalam kolam
penampungan limbah anaerob 1 dari PT Citra Koprasindo Tani (CKT) Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Sampel yang berupa lumpur diambil
menggunakan gayung kemudian dimasukan kedalam ember.
3.3.1.2. Analisis Kadar Asam Lemak Bebas dalam Sludge CPO (SNI-
01-2901-2006)
Sebanyak 2,5 g sludge CPO ditambahkan dengan etanol 10 mL, diaduk
dan dipanaskan pada suhu 60oC, aduk sampai larut sempurna. Larutan lemak
9
Universitas Sriwijaya
dititrasi dengan indikator PP menggunakan titran NaOH sampai menghasilkan
warna merah muda. Kadar asam lemak bebas dihitung dengan rumus :
% ππ ππ πππππ πππππ =V x N x 25,6
w (3.1)
Dimana :
W = Berat sampel (gram)
V = Volume larutan titran yang digunakan (mL)
N = Normalitas larutan titran
25,6 = Konstanta untuk menghitung kadar asam lemak bebas sebagai
asam palmitat.
3.3.2. Proses Pengubahan Asam Lemak Bebas Menjadi Biodiesel dengan
Reaksi Esterifikasi
Reaksi esterifikasi dilakukan menggunakan labu Schlenk 250 mL yang
dilengkapi dengan alat refluks. Sebanyak 25 gram sludge CPO yang telah
dicairkan ditambahkan etanol p.a sebanyak 100 mL diikuti dengan penambahan
katalis komposit montmorilonit-karbon tersulfonasi. Reaksi esterifikasi dilakukan
berdasarkan tiga variabel yaitu rasio temperatur (70oC, 80
oC dan 90
oC), berat
katalis (0,25 %b/b, 0,5 %b/b dan 1% b/b), dan waktu reaksi (90 menit, 120 menit
dan 150 menit).
3.3.3. Pengukuran Densitas Biodiesel Hasil Reaksi
Cuci dan bersihkan piknometer dengan akuades dilanjutkan dengan etanol
kemudian dikeringkan dalam oven, kemudian timbang bobot piknometer kosong.
Piknometer diisikan dengan akuades pada suhu 40 0C sampai tanda tera (hindari
terbentuknya gelembung). Piknometer dimasukkan kedalam penangas air pada
suhu 40 0C selama 30 menit. Keringkan air dipermukaan piknometer, lalu
piknometer berisi akuades ditimbang. Keringkan piknometer kemudian dicuci
dengan alkohol dan dikeringkan. Isi piknometer dengan biodiesel pada suhu 40 0C
sampai tanda tera (hindari terbentuk gelembung). Masukkan piknometer kedalam
penangas air pada suhu 40 0C selama 30 menit, kemudian diangkat dan
10
Universitas Sriwijaya
dibersihkan permukaan dengan kertas tisu dan timbang dengan menggunakan
neraca analitik. Densitas dapat ditentukan dengan rumus :
ππππ ππ‘ππ = πΉ π₯ π2β π0
π1β π0
(3.2)
Dimana : πΉ = Densitas akuades pada suhu 40 0C (0,993 g/ml)
m0 = Massa piknometer kosong (g)
m1 = Massa piknometer yang berisi akuades (g)
m2 = Massa piknometer yang berisi biodiesel (g).
3.3.4. Pengukuran Viskositas Biodiesel Hasil Reaksi
Uji viskositas dapat dilakukan dengan cara memanaskan akuades pada
suhu 40 0C, lalu dimasukkan ke dalam tabung viskometer Ostwald dan catat
waktu yang diperlukan untuk mencapai tanda tera, kemudian panaskan juga
biodiesel pada suhu 40 0C dan dimasukkan dalam tabung viskometer Ostwald.
Catat waktu yang diperlukan untuk mencapai tanda tera. Viskositas dapat
ditentukan dengan rumus :
Viskositas = Ε x π2 π₯ π‘ 2
π1 π₯ π‘ 2 (3.3)
Dimana : Ε = Viskositas akuades pada suhu 40 0C ( 0,6529 Cst)
d1 = Densitas akuades pada suhu 40 0C (0,993 g/ml)
t1 = Waktu yang diperlukan akuades untuk mengalir (s)
d2 = Densitas biodiesel pada suhu 40 0C (g/ml)
t2 = Waktu yang diperlukan biodiesel untuk mengalir (s)
Universitas Sriwijaya
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Identifikasi Produk Ester Hasil Reaksi Esterifikasi Asam Lemak Bebas
dalam Sludge CPO Menggunakan Spektroskopi Fourier Transform
Infrared (FT-IR)
Pengukuran menggunakan spektroskopi inframerah dilakukan dengan
tujuan untuk mengidentifikasi gugus fungsi yang terdapat dalam suatu senyawa.
Analisis FT-IR terhadap sampel dilakukan pada bilangan gelombang 600-4000
cm-1
. Gambar 4.1 menunjukan bahwan gugus ester terbaca pada bilangan
gelombang 1049-1713 cm-1
(Puji, 2010).
Gambar 4.1. Spektra FT-IR biodiesel hasil reaksi esterifikasi
Spektra FT-IR ester hasil reaksi esterifikasi asam lemak bebas dalam
sludge CPO tersaji pada gambar 3.b. Pita serapan C=O terlihat pada daerah 1713
cm-1
, rantai alkana yang terdapat pada asam lemak bebas terbaca pada daerah
2924 cm-1
dan gugus OH muncul pada bilangan gelombang 3394 cm-1
.
Kemunculan gugus OH pada spektra menunjukan adanya gugus karboksil yang
terdapat pada asam lemak. Spektra FT-IR ester hasil reaksi diperkuat dengan
meningkatnya pita serapan C-O dibandingkan dengan spektra FT-IR sludge CPO
yang terbaca pada daerah 1049 cm-1
. Peningkatan pita serapan C-O menunjukan
bahwa adanya pertambahan gugus ester hasil reaksi asam lemak bebas dengan
etanol.
12
Universitas Sriwijaya
4.2 Pengaruh Temperatur, Katalis dan Waktu Reaksi Terhadap Konversi
Hasil Reaksi
Temperatur reaksi akan mempengaruhi jalannya reaksi terhadap konversi
asam lemak bebas. Peningkatan konversi asam lemak bebas pada reaksi
esterifikasi dipengaruhi oleh kenaikan temperatur yang digunakan, dimana
semakin tinggi temperatur akan semakin besar konversi hasil reaksi, karena
dengan naiknya temperatur maka tumbukan antar partikel akan semakin besar
sehingga reaksi berjalan semakin cepat (Nurul, 2010). Titik didih dari pereaksi
juga berpengaruh terhadap konversi hasil reaksi, karena jika telah melampaui titik
didih dari pereaksi, maka pereaksi akan menguap sebelum bereaksi, sehingga
konversi hasil reaksi akan menurun (Pua et al., 2011).
Gambar 4.2. Kurva pengaruh temperatur terhadap konversi hasil reaksi
Hasil penelitian menunjukan bahwa konversi hasil tertinggi terjadi pada
temperatur 80oC yaitu 79,98 % dengan berat katalis 0,5 %b/b dan waktu reaksi
120 menit. Konversi hasil reaksi terbesar pada dikarenakan temperatur tersebut di
daerah sekitar titik didih etanol, reaksi telah mengalami kesetimbangan sehingga
memberikan konversi hasil reaksi yang besar, namun pada temperatur di atas
80oC konversi hasil reaksi semakin menurun karena pada temperatur tersebut
sudah melebihi dari titik didih etanol yang mengakibatkan etanol menguap
sebelum bereaksi dengan asam lemak bebas.
Katalis merupakan suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada
temperatur tertentu, tanpa mengalami perubahan secara permanen dalam reaksi
tersebut. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi atau pun
produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau
0
20
40
60
80
100
0 20 40 60 80 100
% k
on
vers
i
Temperatur (oC)
13
Universitas Sriwijaya
memungkinkan reaksi pada suhu yang rendah akibat perubahan yang dipicunya
terhadap pereaksi. Katalis menyediakan jalur pilihan dengan energi aktivasi yang
rendah. Katalis berfungsi menurunkan energi aktivasi yang dibutuhkan untuk
berlangsungnya reaksi.
Gambar 4.3. Kurva pengaruh berat katalis terhadap konversi hasil reaksi.
Penelitian menunjukan bahwan penggunaan berat katalis 0,5%b/b
menghasilkan konversi hasil reaksi terbesar yaitu 79,49% pada temperatur 80oC
dan waktu reaksi 120 menit. Penggunaan berat katalis 0,5 %b/b memberikan
konversi hasil reaksi paling besar, hal ini dikarenakan reaksi telah mengalami
kesetimbangan. Penggunaan katalis yang berlebih akan menurunkan konversi
hasil reaksi. Katalis Berlebih akan bereaksi dengan etanol membentuk dietil eter
sehingga etanol hasil sebelum bereaksi dengan asam lemak bebas pada sludge
CPO.
Waktu reaksi yang digunakan juga akan mempengaruhi konversi asam
lemak bebas. Perbedaan waktu dalam suatu reaksi akan menghasilkan konversi
yang berbeda pula. Hasil analisis variabel bebas yang digunakan menunjukan
bahwa waktu reaksi berpengaruh nyata terhadap konversi asam lemak bebas.
Gambar 4.4. Kurva pengaruh waktu reaksi terhadap konversi hasil reaksi
0
20
40
60
80
100
0 0,5 1 1,5
% K
on
vers
i
Berat Katalis (%b/b)
0
20
40
60
80
100
0 50 100 150 200
% K
on
vers
i
Waktu Reaksi (menit)
14
Universitas Sriwijaya
Penelitian menunjukan bahwa konversi terbesar terjadi pada waktu reaksi
120 menit yaitu 81,45 % dengan temperatur 80oC dan berat katalis 0,5 %b/b.
Semakin lama reaksi maka akan menyebabkan kontak antar zat akan semakin
besar, sehingga rantai alkil asam lemak bebas dalam sludge CPO semakin
sempurna bereaksi membentuk ikatan ester dengan etanol dan menghasilkan
konversi hasil reaksi lebih besar. Pada temperaut 80oC, berat katalis 0,5 %b/b dan
lama reaksi 120 menit menunjukan kondisi optimum dalam penelitian yaitu
dengan konversi terbesar yaitu 81,45%.
4.3 Hasil Uji Biodiesel hasil Reaksi
4.3.1 Densitas Produk Biodiesel
Berat jenis atau density memberikan informasi tentang bagaimana bahan
bakar akan bekerja dalam mesin diesel. Menurut SNI 04-7182-2006 berat jenis
dari spesifikasi bahan bakar diesel pada range 0,82-0,9 g/cm3. Pengujian yang
dilakukan pada produk biodiesel hasil sintesis dari sludge CPO diperoleh dengan
nilai 0,88-0,896 g/cm3 (lampiran 2). Nilai berat jenis dari produk biodiesel
menunjukan bahwa nilai telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan SNI.
4.3.2 Viskositas Produk Biodiesel
Viskositas atau kekentalan merupakan ketahanan fluidaterhadap laju alir
sebuah pipa kapiler yang berukuran milimeter. Hasil pengukuran viskositas
produk biodiesel hasil sintesis yaitu 4,7-6,09 Cst. Berdasarkan nilai standar untuk
biodiesel pada SNI 04-7182-2006 ditetapkan nilai viskositas standar 2,3-6,0 Cst.
Viskositas produk biodiesel telah memenuhi standar SNI yang menunjukan bahwa
biodiesel hasil sintesis memiliki kemiripan dengan bahan bakar diesel.
Universitas Sriwijaya
15
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan :
1. Hasil karakterisasi FT-IR menunjukan adanya gugus ester pada biodiesel
hasil reaksi.
2. Pada reaksi esterifikasi, semakin lama reaksi maka konversi hasil reaksi
semakin besar. Persentasi konversi hasil reaksi terbesar dengan angka 81,45%
yang terjadi pada temperatur 80oC, berat katalis 0,5 %b/b dan waktu reaksi
120 menit.
3. Pengukuran densitas produk biodiesel 0,88-0,96 g/cm3 dan viskositas 4,7-
6,00 Cst, yang menunjukan bahwa produk biodiesel telah memenuhi standar
SNI 04-7182-2006.
5.2. Saran
Perlu dilakuan penelitan lebih lanjut tentang kinetika kimia terhadap
proses reaksi esterifikasi pada sludge CPO dengan menggunakan katalis komposit
montmorilonit-karbon tersulfonasi dari glukosa.
Universitas Sriwijaya
16
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. SNI-04-7182-2006 (Standar Baku Mutu Biodiesel).
Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Gerpen, J.V. 2005. Biodiesel processing and production. Fuel Process Technol
86: 1097β1107.
Handayani, Septi Puji. 2010. Pembuatan Biodiesel dari Minyak Ikan dengan
Radiasi Gelombang Mikro. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Khan, A.K. 2002. Research into Biodiesel, Kinetics &Catalyst Development.
Brisbane: Department of Chemical Engineering Queensland University.
Nurul, M.H dan Zuliana. 2010. Pembuatan metil ester (biodiesel) dari minyak
dedak dan metanol dengan proses esterifikasi dan transesterifikasi.
Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik. UNDIP
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan
Pinto, A.C., Guarieiro, L.L.N., Rezende, M.J.C., Ribeiro, N.M., Torres, E.A.,
Lopes, W.A., de P Pereira, P.A & de Andrade, J.B. 2005. Biodiesel: An
overview. Braz Chem Soc 16(6B): 1313-1330.
Sudrajat,R., Sahiman, D.Setiawan., 2007. Pembuatan Biodiesel dari Biji
Nyamplung. Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 25 No. 1, Februari, pp.
41-56.
Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
Wenten, I.G. 2004. Solusi terpadu program zero waste effluent dan integrasi
kebun ternak dalam industri CPO. Sistem Integrasi Tanaman - Ternak .
Pros. Sem. Nas. Pusat Penelitian dan Pengembangan Petemakan, Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Prov. Bali dan Crop-Animal System
research network (CASREN), Bogor.
17
Universitas Sriwijaya
Lampiran 1. Gambar Proses Pengambilan dan Esterifikasi
Pengambilan lumpur sludge CPO
Kolam penampungan limbah kelapa sawit PT. CKT
Jambi
Sampel Sludge CPO
18
Universitas Sriwijaya
Proses reaksi Esterifikasi
Perhitungan % FFAA dengan titrasi menggunakan NaOH
Biodiesel hasil reaksi esterifikasi
Proses Pemisahan biodiesel
19
Universitas Sriwijaya
Lampiran 2. Data Spektrofotometer FT-IR Biodiesel Hasil Reaksi
20
Universitas Sriwijaya
21
Universitas Sriwijaya
Lampiran 3. Perhitungan Kadar Asam Lemak Bebas dalam sludge CPO
% ππ ππ πππππ πππππ =V x N x 25,6
w
1. % ππ ππ πππππ πππππ =V x N x 25,6
w
=16,5 mL x 0,5 N x 25,6
2,5 gram
= 84,48 %
2. % ππ ππ πππππ πππππ =V x N x 25,6
w
=17,089 mL x 0,5 N x 25,6
2,5 gram
= 87,50 %
3. % ππ ππ πππππ πππππ =V x N x 25,6
w
=17,75 mL x 0,5 N x 25,6
2,5 gram
= 90,88 %
πππππ πππ‘π β πππ‘π =84,48 + 87,50 + 90,88
3
= 87,62 %
Perlakuan Gram Sludge CPO mL NaOH yang digunakan (0,5N)
1 2,5 16,5
2 2,5 17,089
3 2,5 17,75
22
Universitas Sriwijaya
Lampiran 4. Perhitungan Konversi Hasil Reaksi Esterifikasi
% πΎπππ£πππ π = %πΉπΉπ΄ ππ€ππ β %πΉπΉπ΄ ππβππ
%πΉπΉπ΄ ππ€ππ π₯ 100%
% FFA awal : Asam Lemak bebas dalam Sludge CPO
% FFA akhir : Asam Lemak bebes setelah reaksi
a. Pengaruh temperatur reaksi
Temperatur
(oC)
Berat
katalis
(%b/b)
Waktu
Reaksi
(Menit)
%FFA
Awal
Volume
NaOH
(mL)
%FFA
Akhir
% konversi
70 0,5 120 87,62% 5,0 32,11 63,35
80 0,5 120 2,7 17,54 79,98
90 0,5 120 5,2 33,28 62,20
b. Pengaruh berat katalis
Temperatur
(oC)
Berat
katalis
(%b/b)
Waktu
Reaksi
(Menit)
%FFA
Awal
Volume
NaOH
(mL)
%FFA
Akhir
% konversi
80 0,25 120 87,62% 4,7 30,08 65,06
80 0,5 120 2,9 18,84 79,49
80 1 120 6,7 43,57 50,31
c. Pengaruh waktu reaksi
Temperatur
(oC)
Berat
katalis
(%b/b)
Waktu
Reaksi
(Menit)
%FFA
Awal
Volume
NaOH
(mL)
%FFA
Akhir
% konversi
80 0,5 90 87,62% 5,0 31,57 63,96
80 0,5 120 2,9 18,84 79,49
80 0,5 150 2,5 16,24 81,45
23
Universitas Sriwijaya
Lampiran 5. Perhitungan Densitas Hasil Reaksi
π·πππ ππ‘ππ = πΉ π₯ π2 β π0
π1β π0
Dimana : πΉ = Densitas akuades pada suhu 40 0C (0,993 g/ml)
m0 = Massa piknometer kosong (15,657 g)
m1 = Massa piknometer yang berisi akuades ( 25,0378 g)
m2 = Massa piknometer yang berisi biodiesel (g)
Perlakuan Massa Piknometer berisi
Biodiesel (gram)
Densitas
(gr/cm3)
1 24,187
24,158
24,155
Rata-rata
0,8943
0,8913
0,8910
0,892
2 24,149
24,152
24,153
Rata-rata
0,8904
0,8905
0,8908
0,8904
3 24,178
24,141
24,130
Rata-rata
0,8934
0,8895
0,888
0,8903
4 24,175
24,146
24,139
Rata-rata
0,893
0,890
0,8893
0,8907
5 24,167
24,148
24,149
Rata-rata
0,8922
0,8909
0,8904
0,8909
6 24,237
24,201
24,191
Rata-rata
0,8998
0,8958
0,8948
0,896
7 24,155
24,157
24,148
Rata-rata
0,891
0,8912
0,8903
0,8908
8 24,167
24,148
24,149
Rata-rata
0,8922
0,8909
0,8904
0,8909
9 24,122
24,161
24,152
Rata-rata
0,8875
0,891
0,8907
0,8897
24
Universitas Sriwijaya
Lampiran 6. Pengukuran Viskositas Hasil Reaksi
Viskositas = Ε x π2 π₯ π‘ 2
π1 π₯ π‘ 2
Dimana : Ε = Viskositas akuades pada suhu 40 0C ( 0,6529 cSt)
d1 = Densitas akuades pada suhu 40 0C (0,993 g/ml)
t1 = Waktu yang diperlukan akuades untuk mengalir ( 8,37 s)
d2 = Densitas biodiesel pada suhu 40 0C (g/ml)
t2 = Waktu yang diperlukan biodiesel untuk mengalir (s)
Perlakuan Waktu alir Bodiesel
(sekon)
Viskositas
(cSt)
1 79,42
67,18
61,42
Rata-rata
5,923
5,01
4,58
5,17
2 83,31
80,58
80,20
Rata-rata
6,1
5,9
5,9
5,96
3 81,67
67,41
72,36
Rata-rata
6,07
5,017
5,38
5,589
4 80,640
80,190
70,460
Rata-rata
6,005
5,971
5,247
5,741
5 86,13
70,92
81,09
Rata-rata
5,993
5,568
5,23
5,597
6 87,52
80,59
76,05
Rata-rata
6,55
6,037
5,69
6,09 7 60,38
67,16
63,04
Rata-rata
4,49
5,056
4,69
4,745
8 86,13
70,92
81,09
Rata-rata
5,993
5,568
5,23
5,597
9 74,43
64,05
51,03
Rata-rata
5,550
4,776
3,805
4,710
25
Universitas Sriwijaya
Lampiran 7. Format Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama lengkap Muhammad Handayani
2 Jenis kelamin Laki-laki
3 Program
Studi/Jurusan/Fakultas
Agroekoteknologi/ Ilmu
Tanah/Pertanian
4 NIM 05121007021
5 Tempat dan tanggal lahir Kisaran, 25 Juli 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Tlp/HP 087818865513
8 Alamat Indralaya, Sumsel
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Sekolah SDN 01 Sei
Renggas
SMPN 2
Kisaran
SMKN 2 Kisaran
Jurusan - - Teknik
Komputer dan
Jaringan
Tahun masuk-
lulus
2000-2006 2006-2009 2009-2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Indralaya, 22 Desember 2014
Ketua,
Muhammad Handayani
NIM. 05121007021
26
Universitas Sriwijaya
Lampiran 8. Format Biodata Anggota 1
C. Identitas Diri
1 Nama lengkap Apriansyah
2 Jenis kelamin Laki-laki
3 Program
Studi/Jurusan/Fakultas
Kimia
4 NIM 08111003029
5 Tempat dan tanggal lahir Pagar Alam, 30 April 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Tlp/HP 087813028813
8 Alamat Indralaya, Sumsel
D. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Sekolah SD N 55
Pagaralam
MTs. N
pagaralam
SMA Plus N 4
Pagaralam
Jurusan IPA
Tahun masuk-
lulus
1999-2005 2005-2008 2008-2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Indralaya, 22Desember 2014
Anggota 1,
Apriansyah
NIM.08111003029
27
Universitas Sriwijaya
Lampiran 9. Format Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama lengkap Didi Permadi
2 Jenis kelamin Laki-laki
3 Program
Studi/Jurusan/Fakultas
Agroekoteknologi/Hama Penyakit
Tanaman/Pertanian
4 NIM 05121007005
5 Tempat dan tanggal lahir Tasikmalaya, 22 Oktober 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Tlp/HP 081930670556
8 Alamat Indralaya, Sumsel
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Sekolah SDN 1 Sukajadi SMPN 04 OKU SMAN 06 OKU
Jurusan IPA
Tahun masuk-
lulus
2000-2006 2006-2009 2009-2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Indralaya, 22Desember 2014
Anggota 2,
Didi Permadi
NIM.05121007005
28
Universitas Sriwijaya
Lampiran 10. Format Biodata Dosen Pembimbing
Nama : Eka Mulyana, S.P., M.Si
Jurusan : Agribisnis
NIP : 197710142008122002
NIDN : 0014107709
Tempat/Tanggal Lahir : Meranjat/14/10/1977
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
No. HP : 081373975075
Website : http://www.fp.unsri.ac.id
Alamat : Kelurahan Timbangan Km.32.5 Indralaya, Ogan
Ilir
Riwayat Pendidikan Tinggi
No. Perguruan Tinggi Gelar Akademik Tanggal Ijazah Jenjang
1 Universitas Sriwijaya S.P 2000 S1
2 Institut Pertanian Bogor M.Si 2012 S2
Indralaya, 22 Desember 2014
Dosen Pembimbing,
(Eka Mulyana, S.P., M.Si)
NIDN. 0014107709