Essay

5
GURU MASA DEPAN Tak dapat dipungkiri bahwa pepatah yang menyatakan bahwa pemuda yang baik terlahir dari guru yang cerdas adalah benar adanya. Bagaimana tidak pemuda yang cerdas dan berintegritas sudah pasti selalu dibimbing oleh guru- guru yang handal dan professional. benih benih intelektual yang ditanam berhasil tumbuh dan berkembang oleh tangan tangan cerdik lagi cendikia. Jika diperhitungkan mengenai jasa. Sebenarnya tidak perlu ditanyakan lagi, sudah pasti jasanya setara dengan pahlawan pahlawan kita yang telah gugur. Seluruh pelajar dari segala penjuru terdidik olehnya. Telah banyak prestasi prestasi yang tercipta dari tangan tangan mereka. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwasanya tak sedikit pula oknum oknum yang tak bertanggung jawab yang berkedok dibalik gelar pahlawan tanpa tanda jasanya. Berbuat kriminalitas yang mencoreng dengan jelas di wajah pendidikan Indonesia. Menambah warna kesuraman di wajah wajah anak bangsa. Miris sekali, dalam keseharian selalu terdengar berita berita yang tak seharusnya ada di lembaga pendidikan Indonesia, lembaga pencipta generasi Indonesia bermartabat. Seolah-olah ancaman hukuman tak

description

essay

Transcript of Essay

Page 1: Essay

GURU MASA DEPAN

Tak dapat dipungkiri bahwa pepatah yang menyatakan bahwa pemuda yang

baik terlahir dari guru yang cerdas adalah benar adanya. Bagaimana tidak pemuda

yang cerdas dan berintegritas sudah pasti selalu dibimbing oleh guru-guru yang

handal dan professional. benih benih intelektual yang ditanam berhasil tumbuh dan

berkembang oleh tangan tangan cerdik lagi cendikia. Jika diperhitungkan mengenai

jasa. Sebenarnya tidak perlu ditanyakan lagi, sudah pasti jasanya setara dengan

pahlawan pahlawan kita yang telah gugur. Seluruh pelajar dari segala penjuru terdidik

olehnya. Telah banyak prestasi prestasi yang tercipta dari tangan tangan mereka.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwasanya tak sedikit pula oknum oknum yang tak

bertanggung jawab yang berkedok dibalik gelar pahlawan tanpa tanda jasanya.

Berbuat kriminalitas yang mencoreng dengan jelas di wajah pendidikan Indonesia.

Menambah warna kesuraman di wajah wajah anak bangsa. Miris sekali, dalam

keseharian selalu terdengar berita berita yang tak seharusnya ada di lembaga

pendidikan Indonesia, lembaga pencipta generasi Indonesia bermartabat. Seolah-olah

ancaman hukuman tak ada artinya lagi, hanya sebagai pernyataan sah yang tak

bernilai di atas kertas putih.

Peningkatan pendidikan yang kian hari semakin di gencar-gencarkan oleh

pemerintah. Bahkan sampai mengeluarkan anggarn pendapatan belanja Negara yang

cukup besar bagi Indonesia. Namun, masih saja ada oknum-oknum yang lebih

mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan khalayak ramai.

Bagaimana negatra ini akan maju, jika sistem kerja yang di operasionalkan tetap

berjalan seperti ini, akan sangat mustahil Indonesia akan terus berkembang. Dana

dana yang seharusnya dipergunakan untuk kepentingan warga seluruh Negara, justru

malah digunakan untuk kepentingan pribadi masing-masing.

Kian hari justru makin terlihat keterpurukan dunia pendidikan di Negara

Indonesia ini, semakin banyak pelanggaran-pelanggaran yang terjadi sehingga

Page 2: Essay

mengakibatkan semakin carut marutnya lalu lintas aktifitas pendidikan. Semakin

banyak oknum oknum yang berkecimpung dan turut menjadi penyumbang

merosotnya moral pendidikan. Menyebabkan keanarkhisan semakin berkembang dan

sulit terkontrol. Tentu saja ini merupakan arang yang telah mencoreng nama baik

pendidikan di Indonesia. Bagimana tidak, hal yang semula di elu elikan oleh bangsa

Indonesia kini telah berubah menjadi boomerang bagi anak- anak bangsa itu sendiri.

Dewasa ini, bangsa Indonesia tidak hanya membutuhkan para siswa atau

mahasiswa cerdas dan berprestasi. Tapi juga sangat membutuhkan sosok guru masa

depan yang berintegritas, bermoral, agamis dan berlandaskan nilai nilai pancasila.

Sosok guru masa dpena yang di impikan oleh bangsa Indonesia yang nantinya akan

terlahir generasi generasi yang baik dari tangan tangannya. Guru yang tidak hanya

memberikan nilai kepada para siswa nya, tapi juga mampu memberikan arahan yang

baik serta nilsi-nilai kejujuran yang tinggi. Karena, jika penanaman kejujuran itu ada,

maka akan sangat banyak dampak yang merugiksn bangsa kedepannya. Misalnya saja

pada hal kecil seperti kebudayaan mencontek. Mungkin ini adalah hal lazim yang

hampir bahkan semua siswa pernah melakukannya. Moncontek merupakn teknik

pengamalan korupsi yang paling sederhana. Mengapa dikatakan demikian? Karena

mencontek itu adalah kegiatan yang mengambil sesuatu yang sebenarnya bukan hak

milik kita. Sehingga, apabila kebiasaan ini terusa menerus dilakukan maka akan

berdampak pula bagi suatu bangsa karena hal ini dapat memicu terjadinya korupsi

yang lebih besar lagi kedepannya. Dengan ditanamkannya kejujuran dalam diri setiap

siswa. Setidaknya hal ini dapat menjadikan bangsa ini semakin makmur dan sejahtera

Karena sedikit banyaknya telah menyadarkan diri setiap generasi akan ruginya

bangsa atas kecurangan yang akan dilakukan.

Bukan hanya kejujuran, tapi seorang guru yang mampu mendisiplinkan

siswanya melalui perilaku yang baik. Disiplin sangat penting dalam membangun

sebuah puncak kesuksesan. Oleh sebab itulah, dibutuhkan guru- guru disiplin yang

mampu melahirkan siswa yang berdisiplin tinggi. Dalam menanamkan kedisiplinan

tidak diperkenankan guru melakukaj tindak kekerasan seperti yang telah lazim

Page 3: Essay

disaksikan. Karena, hal ini kan berdampak pada siswa yang bersangkutan dan

menyebabkan penurunan mental dan keberanian siswa tersebut. Sehingga

mengakibatkan hilangnya satu calon penerus generasi bangsa. Jika bhal ini terus

berlanjut maka akan semkin banyak Negara ini kehilangan pemuda generasi penerus

yang setidaknya dapat membawa sedikit perubahan untuk Negara yang masih

berkembang ini.

Berbicara mengenai Negara maju dan berkembang, sebenarnya potensi

sumber daya yang dimiliki oleh keduanya dalah sama. Namun cara pendidikan yang

diterima itu berbeda. Dinegara maju, guru guru yang mengajar benar –benar

memaksimalkan kinerjanya dalam mendidik siswa siswi nya. Sedangkan dinegara

berkembang, hal ini sangat bertentangan. Banyak guru yang hanya dating dan

meberikan nilai tanpa memperhatikan lagi kepantasan siswa dalsm menerima nilai

tersebut, banyak guru yang meamndang para siswanya pada status keluarga, dan

materi yang dimiliki.