Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain...

27
I. PENDAHULUAN, KESELAMATAN DAN BERTAHAN HIDUP 1. Petunjuk Keselamatan Penyelamatan jiwa manusia dilaut merupakan suatu pengetahuan praktis pelaut yang menyangkut bagaimana cara menyelamatkan diri maupun orang lain dalam keadaan darurat dilaut akibat kecelakaan kapal seperti : Terbakar Tubrukan Kandas Bocor Tenggelam Bahaya tersebut diatas dapat setiap saat menimpa para pelaut yang sedang berlayar atau orang-orang yang sedang berlayar. Didalam pross penyelamatan ini, baik para penolong maupun yang ditolong harus memahami : Cara bagaimana menggunakan alat-alat penolong yang ada dikapal dan tehnik pelaksanaannya Persiapan-persiapan dan tindakan – tindakan yang harus diambil sebelum dan sesudah terjun dari kapal kelaut. Tindakan – tindakan pada waktu naik sekoci/ rakit penolong. Semua tindakan ini dimaksudkan agar setiap orang dalam keadaan bahaya/ darurat dapat : 1

Transcript of Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain...

Page 1: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

I. PENDAHULUAN, KESELAMATAN DAN BERTAHAN HIDUP

1. Petunjuk Keselamatan

Penyelamatan jiwa manusia dilaut merupakan suatu pengetahuan praktis pelaut yang

menyangkut bagaimana cara menyelamatkan diri maupun orang lain dalam keadaan

darurat dilaut akibat kecelakaan kapal seperti :

Terbakar

Tubrukan

Kandas

Bocor

Tenggelam

Bahaya tersebut diatas dapat setiap saat menimpa para pelaut yang sedang berlayar atau

orang-orang yang sedang berlayar. Didalam pross penyelamatan ini, baik para penolong

maupun yang ditolong harus memahami :

Cara bagaimana menggunakan alat-alat penolong yang ada dikapal dan tehnik

pelaksanaannya

Persiapan-persiapan dan tindakan – tindakan yang harus diambil sebelum dan

sesudah terjun dari kapal kelaut.

Tindakan – tindakan pada waktu naik sekoci/ rakit penolong.

Semua tindakan ini dimaksudkan agar setiap orang dalam keadaan bahaya/ darurat dapat :

Menolong dirinya sendiri maupun orang lain secara cepat dan tepat, baik waktu

terjun kelaut ataupun waktu bertahan/terapung dilaut.

Menolong orang lain pada waktu naik ke sekoci atau rakit penolong sebelum

pertolongan datang.

Penyelamatan jiwa manusia menyangkut berbagai aspek, antara lain yang utama adalah

kewajiban dan tanggung jawab memberi pertolongan kepada orang – orang yang berada

dalam keadaan bahaya. Sebagai dasar dari tanggungjawab itu adalah konvensi International

yang telah diberlakukan di Indonesia mengenai keselamatan jiwa manusia dilaut 1974

(SOLAS ’74) Bab V peraturan 10, tentang Berita – berita bahaya, Kewajiban dan Prosedur.

1

Page 2: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

2. Keadaan darurat

Keadaan darurat ditinjau dari faktor penyebabnya :

1) Faktor alam

2) Faktor manusia

3) Faktor tehnis

Tindakan – tindakan untuk pencegahan terjadinya keadaan darurat antara lain :

a. Badan kapal dan mesin harus kuat dan memenuhi syarat.

b. Peralatan dan perlengkapan harus yang baik dan dipelihara sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan.

c. Berita cuaca harus dipantau dengan baik setiap saat.

d. Anak buah kapal harus mempunyai kemampuan fisik dan mental yang kuat, terdidik

dan trampil dalam menjalankan tugasnya.

e. Anak buah kapal harus memiliki disiplin yang tinggi dan mampu bekerjasama antar

mereka, sehingga dapat menangani keadaan dengan cepat dan tepat.

2.1. Isyarat darurat

Kebakaran dan keadaan

darurat

Bunyi lonceng kapal dan bunyi alarm terus menerus

untuk jangka waktu 10 menit

Meninggalkan kapal 7 tiup pendek dan satu tiupan panjang dari suling

kapal serta signal yang sama pada bel alarm dan

bunyi alarm terus menerus

Orang jatuh kelaut Berteriak dan katakan orang jatuh kelaut….. orang

jatuh kelaut , kearah anjungan.

Pembatalan Dari situasi keadaan darurat 3 tiup pendek pada

suling kapal dan 3 bunyi pendek pada alarm umum.

2

Page 3: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

2.2. Instruksi bagi anak buah kapal dalam menghadapi keadaan darurat

Suatu organisasi keadaan darurat harus disusun untuk operasi keadaan darurat.

Maksud dan tujuan organisasi bagi setiap situasi adalah untuk :

Menghidupkan tanda bahaya.

Menemukan dan menaksir besarnya kejadian serta kemungkinan

bahayanya.

Mengorganisasi tenaga dan peralatan untuk menanggulangi keadaan

darurat.

3. Prinsip Bertahan Hidup Dilaut

Untuk dapat bertahan hidup dilaut maka perlu dilakukan hal berikut :

Berusaha untuk tetap hangat , jika mungin untuk tetap kerig

Jangan berenang kecuali sangat diperlukan

Gunakan peralatan survival yang anda temukan

Jangan makan/ minum bahan – bahan yang mengandung alkohol

Jangan minum Urine atau air laut karena akan menambah kebutuhan air

Untuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut,

selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas, juga

diperlukan kesiapsiagaan personil maupun para awak kapal yang dalam keadaan bahaya/

darurat, serta perlengkapan dan alat – alat penolong diatas kapal. Menyangup

kesiapsiagaan para awak kapal, Konvensi International STCW ’78 di dalam resolusi No. 19,

telah memberikan rekomendasi mengenai porsi latihan bagi para pelaut dalam tehnik

penyelamatan manusia di laut. Resolusi tersebut mengharuskan semua pelaut untuk

memahami bahwa sebelum ditempatkan diatas kapal harus diberi latihan ang sungguh –

sungguh mengenai tehnik penyelamatan manusia dilaut. Apabila personil maupun awak

kapal yang berada diatas kapal mendengar alarm meninggalkan kapal dibunyikan, maka

semua orang harus mengetahui tindakan – tindakan yang harus dilakukan, Meliputi :

Kapan mereka dipanggil untuk berkumpul di stasiun pesawat luput maut

Kapan perlunya meninggalkan kapal

3

Page 4: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

Kapan harus berada diatas kapal

Kapan harus berada diatas air

Kapan personil dan awak kapal naik keatas sekoci atau pesawat luput maut

Penyelamatan diri dilaut akan memerlukan beberapa hari atau mungkin beberapa minggu

dimana kita harus berusaha untuk tetap hidup dalam keadaan darurat. Oleh sebab itu

pengetahuan tentang bahaya utama terhadap penyelamatan diri harus diketahui.

4. Defenisi Pesawat Luput Maut (Survival Craft) Dan Alat Penolong

a. Pesawat luput maut adalah pesawat yang mempunyai kemampuan untuk

mempertahankan orang – orang yang berada dalam keadaan darurat/ bahaya sejak

orang tersebut meninggalkan kapal.

b. Sekoci penyelamat adalah sekoci yang dirancang bangun untuk menyelamatkan orang –

orang dalam keadaan darurat/ bahaya dan untuk memimpin pesawat luput maut.

c. Pakaian cebur (Immersion Suit) adalah pakaian pelindung yang mengurangi hilangnya

panas tubuh dari orang yang menggunakannya di air yang dingin.

d. Alat penolong kembung adalah alat penolong yang terdiri dari rongga – rongga yang

tidak kaku dan diisi dengan gas untuk pengapungannya dan baiasanya dibiarkan tidak

kembung hingga siap untuk digunakan.

e. Sarana pelindung panas adalah kantong yang terbuat dari bahan yang keda air dengan

tingkat penyerapan panas yang rendah yang berfungsi mengurangi hilangnya panas

tubuh dari orang yang mengunakannya.

4

Page 5: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

II. EVAKUASI

1. Meninggalkan Kapal

Perintah “meninggalkan kapal atau Abandon Ship adalah suatu perintah nakhoda yang

diambil bilamana keadaan darurat yang terjadi di atas kapal seperti : terbakar, bocor yang

diakibatkan oleh tubrukan yang tidak dapat diatasi dan akhirnya mengancam pelayar di atas

kapal. Perintah meninggalkan kapal merupakan keputusan terakhir yang diambil oleh

seorang Nakhoda. Apabila ada perintah meninggakan kapal maka seluruh awak kapal harus

menuju stasiun pesawat luput maut untuk melaksanakan tugas sesuai sijil meninggalkan

kapal. Bagi para penumpang ikutilah petunjuk petugas :

Berbaris dengan tertib untk naik ke sekoci penolong maupun rakit penolong

Dahulukan :

o Anak – anak

o Perempuan

o Orang tua

2. Persiapan sebelum Meninggalkan Kapal

Tindakan pertama mendengar isyarat tanda bahaya

1. Gunakan seluruh pakaian sebagai pelindung.

Bila anda harus meningggalkan kapa, pakailah seluruh pakaian sebagai pelindung. Pakaian

akan melindungi diri anda dari dinginnya air laut, teriknya sinar matahari dan ikan – ikan

buas dilaut. Pakaian sebagai pelindung akan memperpanjang waktu hidup anda.

INGAT HAL INI

1) Pakailah pakaian hangat sebanyak mungkin.

2) Kenakan baju penolong ( Life jacket) anda.

3) Pergilah segera ketempat berkumpul yang telah ditentukan.

Walaupun anda trampil berenang, kenakan baju berenang anda ataupun pelampung

penolong karena anda mungkin akan terapung dalam waktu lama. Mungkin anda akan tidak

sadarkan diri, keram/ kejang otot, pelampung akan menyelematkan anda.

5

Page 6: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

2. Terjun kelaut pakai baju berenang

Bila terpaksa harus terjun kelaut, lakukan sesuai petunjuk berikut ini :

1) Berdiri tegak di sisi kapal, lihat kepermukaan laut. Kemungkinan ada pusaran air laut

atau benda – benda yang menghalangi.

2) Tutup hidung dan mulut dengan sebelah tangan untuk mencegah air masuk ketika

terjun.

3) Pegang life jacket disatu sisi.

Sebaiknya silangkan kedua sisi tangan anda. Life jacket harus ditekan karena ketika

terjun akan terdorong keatas karena tekanan air.

4) Sekali lagi perhatikan/ lihat permukaan laut.

5) Loncat dengan hati tertutup rapat dan lurus, pandangan kedepan.

6) Jangan loncat langsung ke lifeboat atau liferaft, dan ingat jangan terjun lebih dari

ketinggian 4,5 M.

6

Page 7: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

3. Cara bertahan hidup dengan menggunakan baju berenang

Tindakan ketika berada di air :

1) Bila telah meloncat dari kapal usahakan terapung dengan posisi telentang

2) Diam terapung sebelum pertolongan datang

3) Bila dekat dengan kapal penolong atau pesawat luput maut, berenanglah dengan

posisi terlentang dan gunakan kedua tangan sebagai pengayh.

4) Ingat harus berhemat energi agar dapat bertahan hidup hingga pertolongan

datang.

5) Energi dalam tubuh diperklukan untuk menjaga panas tubuh. Kematian dapat

terjadi karena hilangnya panas tubuh secara tidak disadari.

6) Upayakan berkelompok apabila berada dalam air.

7

Page 8: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

4. Gunakan pelampung penolong/ life buoy

Apabila tidak sempat mengambil baju berenang, gunakanlah pelampung penolong anda.

1) Jangan meloncat kelaut bila tidak perlu.

2) Jangan terjun lebih dari ketinggian 4,5 M

3) Jangan terjun ke dalam sekoci penolong atau rakit penolong.

Bila terpaksa harus terjun kelaut, lakukanlah sesuai sesuai dengan petunjuk berikut ini :

1) Berdiri tegak di sisi kapal, lihat kepermukaan laut. Kemungkinan ada pusaran air

laut atau benda – benda yang menghalangi.

2) Tutup hidung dan mulut dengan sebelah tangan untuk mencegah air masuk ketika

terjun.

3) Lemparkan dahulu pelampung penolong, usahakan jatuhnya pelampung dekat

dengan tempat anda jatuh kelaut.

4) Lompat dengan kaki tertutup rapat dan lurus serta pandangan kedepan.

3. Penguasaan diri dari Kepanikan

Ada tiga faktor terpenting dalam penguasaan diri dari kepanikan, yaitu :

a. Kemauan yang besar untuk tetap hidup scara phychis dapat timbul dari adana

tanggung jawab moral terhadap keluarga ataupun dinas, disamping dorongan dan

semangat pribadi.

b. Jangan lari dari ketakutan tu. Pelajari apa yang menyebabkan ketakutan itu,

setelah jelas ambilah tindakan atau persiapan untuk mengurangi rasa takut

tersebut.

c. Sembahyang atau berdoa adalah cara yang tepat untuk memperkuat mental

pribadi dan jangan malu mengerjakannya.

4. Tugas Jaga ABK terhadap Penumpang

Tugas jaga ABK harus menunjukkan tugas-tugas khusus yang harus dikerjakan oleh Steward

Departemen (koki, pelayanan, dll), meliputi :

a. Memberikan peringatan kepada penumpang

8

Page 9: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

b. Memperhatikan apakah mereka telah berpakaian dengan layak dan teah memakai

pakaian berenang dengan benar.

c. Meng-apel penumpang di pos darurat (situasi darurat)

d. Mengawasi gerakan para penumpang dan memberikan petunjuk di gang-gang

atau di tangga.

e. Yakin persediaan selimut telah dibawa ke sekoci penumpang.

5. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat peluncuran sekoci :

1. Orang yang berada di muka dan di belakang dewi-dewi harus berhat-hati, karena

kemungkinan sekoci meluncur secara mendadak yang dapat membahayakan.

2. Pada saat sekoci meluncur, semnua orang yang berada di sekoci harus berpegang

pada tali monyet (lifi line) dan tidak berpindah tempat. Apabila sebagian lambung

sekoci telah menyentuh air, hemoasan ombak dapat membahayakan orang-orang

yang berada di sekoci, untk itu harus hati-hati.

3. Sewaktu sekoci sedang meluncur kemnungkinan sekoci dengan kapal saling

berbenturan yang dapat mengakibatkan kerusakan pada sekoci, untuk itu

disediakan daprah.

4. Siapkan tangga monyet dan jala-jala yang dipasang kuat.

5. Peralatan untuk menurunkan sekoci hars dalam kondisi baik.

6. Berikan kesempatan pada penumpang untuk naik lebih dahulu

7. Perhatikan aba-aba dari ABK senior.

PERHATIAN : Tidak boleh lebih dari 2 orang berada di sekoci pada saat sekoci diturunkan.

6. Komunikasi dengan kapal lain atau tim SAR

Berhasilnya suatu keadaan darurat diatasi secara tepat dan cepat adaah tergantung

kerjasama antara penolong dan yang ditolong. Kapal lain atau tim SAR diharapkan datang

memberikan pertolongan dengan mencari lokasi kecelakaan. Untuk mempercepat

ditemukannya lokasi kecelakaan diharapkan bantuan yang aktif dari awak kapal dan

penumpang yang mendapat kecelakaan. Untuk ini buatlah tanda-tanda yang dapat

diapungkan di air atau apa saja yang kiranya dapat menarik perhatian kapal lain atau tim

SAR, misalnya menggunakan isyarat kasat mata atau menggunakan cermin semboyan.

9

Page 10: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

III. PESAWAT LUPUT MAUT DAN SEKOCI PENYELAMAT

(SURVIVAL CRAFT AND RESQUE BOAT)

Pesawat luput maut terdiri dari :

1. Sekoci penolong (Life boat)

2. Rakit penolong

- Rakit penolong kembung

- Rakit penolong tegar

1. SEKOCI PENOLONG (LIFE BOAT)

1.1. Syarat-syarat

a. Panjang rata-rata sekoci penolong tidak boleh kurang darii 24 kaki atau 7,3 meter.

b. Harus mempunyai stabilitet yang baik di laut terbuka degan penuh muatan serta

cukup lambung bebas.

c. Harus mempunyai tenaga apung yang terpasang tetap, dan tangki-tangkinya tidak

boleh terpengaruh oleh karat atau minyak.

d. Jika dipasang motor maka harus dipasang pelindung masuknya air dari muka.

e. Berat maksimum dengan segala isinya tidak boleh lebih dari 20 long Ton atau

203320 Kg.

f. Sekoci yang bisa mengangkut lebih dari 60 orang tapi kurang dari 100 orang harus

memakai penggerak baling – baling yang digerakkan dengan tenaga mesin.

g. Bangku yang dipasang melintang dan dipinggir harus serendah mungkin.

1.2. Perlengkapan

a. 1 set dayung apung dengan dua cadangan.

b. Dayung kemudi

c. Dua buah kapak, satu pada masing – masing ujungnya.

d. Lampu beserta minyak cukup untuk 12 jam.

e. Dua kotak korek api dengan kemasan anti air.

f. Kompas beserta penerangannya.

g. Tali keselamatan terikat disekeliling luar sekoci.

10

Page 11: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

h. Makanan yang disimpan dalam kemasan anti air.

i. Air tawar 3 liter untuk setiap orang.

j. 4 buah cerawat/ parasut signal

k. 6 buah red hand flare/ suar tangan.

l. 2 semboyan asap orange/ smoke signal.

m. Obat – obatan pada kemasan anti air.

n. Senter yang bisa digunakan untuk pengiriman semboyan morse beserta dengan

cadangan batu baterai beserta lampunya.

o. Cermin semboyan siang hari.

p. Pompa tangan.

q. Satu suling semboyan.

r. Satu set pancing kail.

s. Radio jinjing/ lifeboat radio/ EPIRB pada salah satu sekoci.

2. RAKIT PENOLONG

- Rakit penolong kembung ( Inflated)

- Rakit penolong tegar

2.1 Rakit penolong yang dikembangkan (kembung)

a. Persyaratan

Harus mampu bertahan terapung selama 30 hari.

11

Page 12: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

Harus mampu dilemparkan dari ketinggian 18 kaki ( ± 5 M).

Dilengkapi dengan sarana pelindung.

Kapasitas minmal 6 orang.

Dilengkapi dengan 4 roket parasut signal, 6 obor tangan, 2 isyarat asap apung.

Terbuat dari karet.

Harus dilengkapi dengan repair kit.

Harus mempunyai stabilitas yang baik ketika terapung dengan isinya setelah

terbuka.

Alasnya harus kedap air dan harus melindungi terhadap dingin.

Harus sanggup dalam keadaan tidak terlindung selama 30 hari terapung dilaut

dalam segala macam cuaca.

Dalam keadaan darurat harus mudah dilepaskan dari kapal.

b. Perlengkapan

Perlengkapan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :

o Alat penolong yang berbentuk gelang dan bsa terapung dilengkapi dengan tali

sepanjang 30 meter.

o Kapasitas < 12 orang, dilengkapi satu pisau dan satu ember.

o Kapasitas > 12 orang, dilengkapi dua pisau dan dua ember.

o Dua busa pengisap air lantai/ Sponge

o Dua jangkar apung, satu terikat dan satu cadangan.

o Tiga pembuka kaleng.

o Obat – obatan pada kemasan anti air.

o Alat pembagi air anti karat

12

Page 13: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

o Senter tahan air yang dapat dipakai mengirim semboyan morse dengan cadangan

1 set batu senter dan satu lampu.

o Satu cermin semboyan dan 1 sulng semboyan

o 4 parasut merah

o 6 cerawat tangan

o 2 semboyan asap

o Satu set ancing

o Makanan

o Air tawar 1,5 liter untuk setiap orang

o Pil anti mabuk laut 6 buah untuk tiap orang

2.2 Rakit penolong tegar

o Harus sesuai dengan persyaratan rakt pada umumnya

o Dibuat dari bahan tahan api / dilindungi dengan penutup

o Harus terdapat tanda berupa :

- Nama dan pelabuhan pendaftaran kapal

- Nama pembuat

- Nomor seri

- Nama instansi yang mengesahkan

c. SEKOCI PENYELAMAT

Persyaratan :

1. Jumlah minmum sekoci penyelamat pada kapal penumpang :

a. Kapal dengan isi kotor 500 ton lebih, harus membawa paling sedikit satu sekoci

penyelamat pada setiap sisi kapal.

13

Page 14: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

b. Kapal dengan isi kotor kurang dari 500 ton, harus membawa paling sedikit satu

sekoci penyelamat.

2. Kapal-kapal barang harus membawa paling sedikit satu sekosi penyelamat untuk

tiap sisi kapal

3. Sekoci penyelamat harus ditempatkan :

a. Sekoci harus ditempatkan dalam keadaan posisi yang layak untuk peluncuran dan

pengangkatan kembali.

b. Harus dalam keadaan terus-menerus siap diluncurkan dalam waktu tidak lebhdar

5 menit.

c. Penataan sekoci penyelamat tidak boleh mernangi pengoperasian pesawat luput

maut lainnya.

Syarat umum penyimpanan sekoci penolong :

1. Tidak saling mengganggu

2. Mudah terlihat

3. Mudah diluncurkan

4. Bisa diluncurkan paling lama 30 menit.

14

Page 15: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

IV. ALAT – ALAT PENOLONG PERORANGANPersyaratan alat-alat penolong :

1. Dibuat dari bahan yang tepat oleh orang yang ahli

2. Harus tahan pada suhu -30oC s.d. +65oC

3. Harus diberi waktu yang menyolok

4. Dilengkapi dengan bahan yang dapat memantulkan cahaya

5. Dapat dioperasikan dengan mudah segala kondisi laut

6. Diberi anda masa berlakunya dengan jelas.

Macam-macam alat penolong :

1. Alat-alat penolong perorangan

2. Isyarat-isyarat visual

3. Pesawat luput maut

4. Sekoci penyelamat

5. Alat-alat eluncuran dan embarkasi

6. Alat-alat penolong lain

Alat-alat Penolong Perorangan dan kegunaannya diatas kapal :

1. Pelampung penolong/ Life Bouy

Gunanya untuk mengapungkan orang yang menggunakannya di atas air.

2. Baju berenang/ Life Jacket

Gunanya untuk mengapungkan orang yang menggunakannya di atas air.

3. Pakaian cebur/ Immersion Suit

Gunanya untuk pelindung/ pencegah suhu tubuh agar tidak hilang oleh dinginnya air

laut.

4. Sarana pelindung panas

Gunanya sebagai pelindun tubuh, mengurangi hilangnya panas tubuh.

15

Page 16: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

1. Pelampung Penolong (Life Bouy)

Syarat Pelampung Penolong :

a. Diameter luar 800 mm dan diameter dalam 400mm

b. Dibuat dari bahan apung yang menyatu

c. Dapat mengapung 24 jam di air tawar dengan beban bes 14,5 kg

d. Mampu dilemparkan dari ketinggian 30 m

e. Dilengkap tali pegangan Ф 9,5mm dengan panjang tali 4 x Ф luar

f. Dilengkapi dengan lampu yang dapat menyala sendiri

g. Dilengkapi dengan alat pemantul cahaya

h. Tidak boleh rusak leh pengaruh minyak tanah

i. Harus diberikan warna yang mencolok /orang

j. Harus diberi nama kapal dan pelabuhan induk dengan huruf balok

k. Paling sedikit di tiap lambung ada satu pelampung yang dilengkapi dengan tali

penyelamat.

2. Jaket / Rompi Penolong (Life jacket)

o Satu baju berenang untuk tiap orang di atas kapal

o Di kapal penumpang harus ada cadangan 15% dari seluruhnya disimpan di storage

deck.

16

Page 17: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

Syarat-syarat :a. Harus dibuat dari bahan yang bak dan dikerjakan dengan sempurna

b. Harus dbuat sedemikan rupa untuk mengurangi kekeliruan memakai atau terbalik

c. Harus mampu mengangkat muka orang dari dalam air dan menahan di atas air

dengan badan teerlentang dakam suatu sudut mirng

d. Harus mampu membalikkan badan dari segala macam posisi ke posisi terlentang

e. Tidak boleh rusak oleh pengaruh minyak

f. Harus erwarna yang menyolok

g. Baju berenang yang dikembalikan tidak bolh dipakai di kapal tanker dan

penumpang

h. Tidak terbakar/meleleh setelah terkurung api selama 2”

i. Harus mudah dan cepat digunakan (± 1 menit)

j. Enak dipakai

k. Harus tahan dari lomatan pada ketinggian 4,5m

l. Harus memunyai daya apung dan stabiltas yang tinggi

m. Daya apung tidak boleh berkurang lebih dari 5%setelah terendam daam air tawar

selama 24 jam

n. Harus dilengkapi dengan peluit

o. Dilengkapi dengan lampu yang memiliki intensitas 0,75 x cahaya lilin dengan daya

tahan min 8 jam

p. Kerlipan lampu baju berenang paling sedikit harus daat berkelip 50 kali/menit

q. Dilengkapi dengan alat pemantul cahaya.

17

Page 18: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

3. Pakaian cebur (Immersion Suit)

Persyaratan umum :

a. Harus dibuat dari bahan tahan air

b. Dapat dilepaskan dari kemasan dan dikembalikan anpa bantuan dalam waktu 2

menit

c. Dapat digunakan bersama-sama dengan baju berenang

d. Tidak mudah terbakar/meleleh setelah terkurung api selama 2”

e. Dapat menutupi seluruh tubuh, kecuali muka

f. Bagian tangan harus dilindungi sarung tangan secara khusus

g. Dilengkapi dengan perangkat mengurangi udara yang terperangkap di bagian kaki

pakaian

h. Dapat digunakan untuk melomat dari ketinggian 4,5 m tanpa dimasuki air.

4. Sarana pelindung panas (Thermal Protective Aid)

a. Dibuat dari bahan tahan air dan memunyai daya serap panas tidak lebih dar

0,25W/mk, dibuat sedemikan rupa sehingga mengurangi panas karena kedinginan

b. Menutupi selruh badan pemakai kecuali muka

c. Mudah dipakai

d. Dapat dibuka di dalam air dalam waktu 2 menit

e. Harus berfungsi dengan baik pada suhu air laut antara -30oC s.d +20oC

f. Harus dapat dipakai dengan baju berenang

g. Untuk kaal penumpang dan kapal barang dengan sekoci penolong tidak tertutup,

sarana pelindung panas harus disediakan untuk orang yang tidak dilengkapi

dengan pakaian cebur

18

Page 19: Web viewUntuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal didalam proses penyelamatan dilaut, selain diperlukan peraturan – peraturan seperti yang telahdisebutkan diatas

V. PENYELAMATAN DIRI DI LAUT

1. Bahaya-bahaya dalam penyelamatan diri di laut

Ada beberapa bahaya yang berpengaruh pada manusia apabila dapat mengatasi situasi dan

kondisi darurat, antara lain :

1.1. Kepanasan

Penambahan temperatur ±2oF yang disebabkan sengatan matahari dapat mempunyai

pengaruh yang mempengaruhi daya fikir dan aday tahan manusia.

1.2. Kedinginan

Pada umunya kedinginan menyebabkan kehilangan kepekaan syaraf, rasa ngantuk,

kehlangan daya gairah kerja.

1.3. Mabuk laut

Cara pencegahan mabuk laut : bagi pil anti mabuk di pesawat luput maut, jangan takut

akan tidur karena pil, dan harus diberi sugesti.

1.4. Kehilangan cairan tubuh (Dehydrasi)

Pengaruh dehydrasi pada tubuh adalah rasa ngantuk ,kehilangan gairah kerja dan

kontrol diri.

1.5. Minum air laut

Jangan minum air laut , karena dapat menyebabkan :

a. Tingkat I : badan lemah

b. Tingkat II : kesadaran berkurang

c. Tingkat III : gila → mati

1.6. Ikan hiu

Petunjuk untuk menghndari ikan hiu dan ikan buas lainnya :

a. Berpakaian selalu, waspada dan perhatikan sekellng rakit

b. Jangan memasukkan anggota badan ke dalam air jika terdapat ikan buas di sektar

rakit

c. Jangan membuang sisa makanan ke luar rakit pada siang hari

d. Jangan bersuara

19