Esai Mahasiswa Perikanan Kelautan Indonesia Harus Siap Menghadapi Mea

3
MAHASISWA PERIKANAN KELAUTAN INDONESIA HARUS SIAP MENGHADAPI MEA Astrid Widya Tamara (C24140026)* Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor 2015 PENDAHULUAN http://suaramahasiswa.com/peran-perguruan-tinggi- mempersiapkan-mahasiswa-menghadapi-aec-2015/ PEMBAHASAN MEA 2015 sebenarnya menguntungkan bagi Indonesia sebagai salah satu anggota ASEAN. MEA membentuk suatu sistem yang memudahkan produk dari Indonesia bisa terjual dengan jangkauan lebih luas, membukakan jaringan atau link dengan berbagai pihak di luar negeri untuk menciptakan kerjasama yang menguntungkan, serta dapat dijadikan jalan mengembangkan potensi yang ada terutama dalam bidang ekonomi untuk penguatan dalam negeri. Namun MEA juga memiliki sisi yang merugikan bagi Indonesia. Lebih tepatnya bisa disebut sebagai ancaman bagi Indonesia. Dalam praktek MEA nantinya, tentu tiap negara yang terlibat, terutama Indonesia, dituntut memiliki daya saing yang kuat. Potensi saing dari suatu negara dapat dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan. Produk tersebut meliputi kesiapan dan kemampuan SDM untuk sektor ketenagakerjaan, kualitas barang dan layanan serta kemampuan mengolah atau menginovasikan suatu produk yang sudah ada menjadi produk baru yang lebih bernilai atau lebih dibutuhkan konsumen. Apabila tuntutan seperti yang tersebutkan tidak mampu diimbangi atau tidak dimiliki oleh Indonesia, tentu akan sangat beresiko karena segala kesempatan yang belum sempat diisi Indonesia akan dengan mudah diambil oleh negara lain. Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas. Luas perairan di Indonesia menurut data terakhir yang dihimpun

Transcript of Esai Mahasiswa Perikanan Kelautan Indonesia Harus Siap Menghadapi Mea

Page 1: Esai Mahasiswa Perikanan Kelautan Indonesia Harus Siap Menghadapi Mea

MAHASISWA PERIKANAN KELAUTAN INDONESIA HARUS SIAP MENGHADAPI MEA

Astrid Widya Tamara (C24140026)*

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor

2015

PENDAHULUAN

http://suaramahasiswa.com/peran-perguruan-tinggi-mempersiapkan-mahasiswa-menghadapi-aec-2015/

PEMBAHASAN

MEA 2015 sebenarnya menguntungkan bagi Indonesia sebagai salah satu anggota ASEAN. MEA membentuk suatu sistem yang memudahkan produk dari Indonesia bisa terjual dengan jangkauan lebih luas, membukakan jaringan atau link dengan berbagai pihak di luar negeri untuk menciptakan kerjasama yang menguntungkan, serta dapat dijadikan jalan mengembangkan potensi yang ada terutama dalam bidang ekonomi untuk penguatan dalam negeri. Namun MEA juga memiliki sisi yang merugikan bagi Indonesia. Lebih tepatnya bisa disebut sebagai ancaman bagi Indonesia. Dalam praktek MEA nantinya, tentu tiap negara yang terlibat, terutama Indonesia, dituntut memiliki daya saing yang kuat. Potensi saing dari suatu negara dapat dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan. Produk tersebut meliputi kesiapan dan kemampuan SDM untuk sektor ketenagakerjaan, kualitas barang dan layanan serta kemampuan mengolah atau menginovasikan suatu produk yang sudah ada menjadi produk baru yang lebih bernilai atau lebih dibutuhkan konsumen. Apabila tuntutan seperti yang tersebutkan tidak mampu diimbangi atau tidak dimiliki oleh Indonesia, tentu akan sangat beresiko karena segala kesempatan yang belum sempat diisi Indonesia akan dengan mudah diambil oleh negara lain.

Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas. Luas perairan di Indonesia menurut data terakhir yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan bahwa sekitar 70 % luas wilayah Indonesia adalah perairan. Selain itu, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia. Dengan melihat fakta tersebut seharusnya perairan Indonesia dapat dimanfaatkan oleh nelayan yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Tetapi, realita yang terjadi adalah nelayan di seluruh Indonesia masih tetap tergolong tidak sejahtera dengan pendapatan rata-rata 30.000 / hari. Apakah ini sebanding dengan luasnya perairan Indonesia ?

United Nations Development Programme (2013) menetapkan mutu sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang diukur lewat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 0,629 berada di urutan 121 dari 187 negara, dengan kata lain ada di paruh bawah bahkan lebih rendah dari rata-rata negara Asia Timur dan Asia Pasifik yaitu 0,683. Dari data tersebut, menjelaskan alasan keterpurukan nelayan di negeri yang kaya sumberdaya laut ini, yaitu salah satunya mengenai kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ketinggalan jauh dibanding SDM negara-negara tetangga yang cukup mumpuni untuk menghadapi persaingan global. Kondisi ini juga diperparah

Page 2: Esai Mahasiswa Perikanan Kelautan Indonesia Harus Siap Menghadapi Mea

REKOMENDASI

DAFTAR PUSTAKA

Putri dan Mustidakara, 2014. Jurnal tingkat sarjana bidang seni rupa dan desain. Kampanye Makan Ikan “Cerdaskan” bagi Ibu dengan Anak Usia Dini untuk Meningkatkan Kesehatan dan Kecerdasan Anak. [Terhubung berkala]. http://www. jurnal-s1.fsrd.itb.ac.id//. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2015.

LAMPIRAN

Jurnal tingkat sarjana bidang seni rupa dan desain, sumber: jurnal-s1.fsrd.itb.ac.id/index.php/viscom/article/download/421/366