ERVAN TOGATOROP IRADIASI
-
Upload
ervan-togatorop -
Category
Documents
-
view
217 -
download
2
description
Transcript of ERVAN TOGATOROP IRADIASI
TUGAS RESUME KEL 3
PROSES PENGOLAHAN DENGAN IRADIASI
ERVAN TOGATOROP
G31113302
KEL 6
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015
PROSES PENGOLAHAN DENGAN IRADIASI
Iradiasi pangan adalah suatu proses untuk membunuh mikroorganisme yang berbahaya
bagi konsumen dengan cara mengionisasi bahan pangan dengan sinar tertentu. Iradiasi
pangan adalah proses untuk pengawetan makanan untuk meningkatkan umur simpan dan untuk
meningkatkan keselamatan dari bahaya mikroba. Radiasi magnetik, yaitu gamma dan sinar-X
memiliki panjang gelombang pendek (<300 nm) dan energi yang lebih tinggi daripada cahaya
tampak, dapat menyebabkan ionisasi dengan menghapus elektron dari sel terluar dari atom dan
molekul.
Tujuan dari penggunaan iradiasi adalah sebagai alternatif untuk fumigasi kimia untuk
mengendalikan serangga dalam makanan seperti rempah-rempah dan buah-buahan dan sayuran,
untuk menghambat perkecambahan atau perbanyakan sel dari kerusakan. untuk mematikan sel-
sel vegetatif mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Sehingga hal ini
dapat meningkatkan keamanan dan masa simpan pangan.
Efek atau pengaruh bakteriosidal dari energi radiasi pada panjang gelombang yang
berbeda
Mikroba akan inaktif dengan bermacam-macam radiasi, misalnya radiasi sinar ultraviolet
atau radiasi pengion. Radiasi pengion yang digunakan untuk sterilisasi dan inaktivasi enzym, jika
dosisnya berlebihan dapat mengakibatkan perubahan cita rasa, warna, tekstur dan dapat
membayakan kesehatan. Oleh karena itu dosis radiasi pengion yang lebih rendah banyak
digunakan untuk mengawetkan bahan pangan.
Pengaruh perlakuan iradiasi terhadap mikroba dapat merusak DNA sel hidup. Adanya
radiasi mengakibatkan enzym tidak terbentuk. Pengaruh radiasi terhadap bahan pangan dapat
merusak sel=sel jaringan seperti perubahan warna pada pigmen, perubahan tekstur pada protein
serta merusak vitamin. Pengaruh tidak langsung terjadi pada sel-sel molekul menjadi pasangan
ion radikal bebas misalnya air akan pecah menjadi H (radikal hidrogen) dan OH (radikal
hidroksil), dimana radikal-radikal H dan OH dapat bereaksi satu sama lain dengan oksigen,
dengan molekul organik dan ion-ion yang terlarut dalam air. Protein sangat rentan terhadap
iradiasi, terutama protein yang mengandung sulfur akan pecah. Iradiasi terhadap lemak yang
mengandung ikatan peroksida mengakibatkan bau dan rasa tidak enak.
Iradiasi adalah proses aplikasi radiasi energi pada suatu sasaran, seperti pangan. iradiasi
adalah suatu teknik yang digunakan untuk pemakaian energi radiasi secara sengaja dan
terarah. Sedangkan menurut), iradiasi adalah teknik penggunaan energi untuk penyinaran bahan
dengan menggunakan sumber iradiasi buatan.
Jenis iradiasi pangan yang dapat digunakan untuk pengawetan bahan pangan adalah
radiasi elektromagnetik yaitu radiasi yang menghasilkan foton berenergi tinggi sehingga sanggup
menyebabkan terjadinya ionisasi dan eksitasi pada materi yang dilaluinya. Jenis iradiasi ini
dinamakan radiasi pengion, contoh radiasi pengion adalah radiasi partikel a, b, dan gelombang
elektromagnetik g. Contoh radiasi pengion yang disebut terakhir ini paling banyak digunakan.
Apabila suatu zat dilalui radiasi pengion, energi yang melewatinya akan diserap dan
menghasilkan pasangan ion. Energi yang melewatinya akan diserap dan menghasilkan pasangan
ion. Energi yang diserap oleh tumbukan radiasi dengan partikel bahan pangan akan
menyebabkan eksitasi dan ionisasi beribu-ribu atom dalam lintasannya yang akan terjadi dalam
waktu kurang dari 0,001 detik
Dua jenis radiasi pengion yang umum digunakan untuk pengawetan makanan adalah : sinar
gamma yang dipancarkan oleh radio nuklida 60Co (kobalt-60) dan 137Cs (caesium-37) dan berkas
elektron yang terdiri dari partikel-pertikel bermuatan listrik. Kedua jenis radiasi pengion ini
memiliki pengaruh yang sama terhadap makanan. Perbedaan yang sama terhadap
makanan. Perbedaan keduanya adalah pada daya tembusnya. Sinar gamma mengeluarkan energi
sebesar 1 Mev untuk dapat menembus air dengan kedalaman 20 – 30 cm, sedangkan berkas
elektron mengeluarkan energi sebesar 10 Mev untuk dapat menembus air sedalam 3,5 cm.
Suatu persyaratan penting yang harus dipenuhi dalam proses pengolahan pangan dengan
iradiasi adalah energi yang digunakan tidak boleh menyebabkan terbentuknya senyawa radioaktif
pada bahan pangan (Sofyan, 1984). Sampai saat ini sumber iradiasi yang banyak digunakan
dalam pengawetan pangan adalah 60Co dan 137Cs.
dosis radiasi adalah jumlah energi radiasi yang diserap ke dalam bahan pangan dan
merupakan faktor kritis pada iradiasi pangan. Seringkali untuk tiap jenis pangan diperlukan
dosis khusus untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Kalau jumlah radiasi yang digunakan
kurang dari dosis yang diperlukan, efek yang diinginkan tidak akan tercapai. Sebaliknya jika
dosis berlebihan, pangan mungkin akan rusak sehingga tidak dapat diterima
konsumen. Besarnya dosis radiasi yang dipakai dalam pengawetan makanan tergantung pada
jenis bahan makanan dan tujuan iradiasi.
Pengukuran dosis agar bahan pangan dapat menerima dosis iradiasi secara tepat,
dilakukan dengan menggunakan suatu sistem dosimetri. Dosimetri merupakan suatu metode
pengukuran dosis serap (absorbsi) radiasi terhadap produk dengan teknik pengukuran yang
didasarkan pada pengukuran ionisasi yang disebabkan oleh radiasi menggunakan dosimetri.