PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP · PDF fileHibridisasi pada tanaman gloxinia mengalami...

download PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP · PDF fileHibridisasi pada tanaman gloxinia mengalami kendala karena self ... sedangkan pemuliaan secara mutasi dapat diinduksi dengan iradiasi

If you can't read please download the document

Transcript of PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP · PDF fileHibridisasi pada tanaman gloxinia mengalami...

  • 1

    PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP

    KERAGAAN PLANLET TANAMAN GLOXINIA

    Disusun Oleh :

    Azis Natawijaya

    Adin Afiyata

    Arya Widura Ritonga

    PROGRAM STUDI

    PEMULIAAN DAN BIOTEKNOLOGI TANAMAN

    DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

    SEKOLAH PASCA SARJANA IPB

    2009

    http://www.pdfonline.com/easypdf/?gad=CLjUiqcCEgjbNejkqKEugRjG27j-AyCw_-AP

  • 2

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Gloxinia (Sinningia speciosa) umunya digunakan sebagai tanaman hias pot oleh

    para pecinta tanaman hias (Sheehan and Tjia, 1976). Dalam perbanyakannya, sulit

    mendapatkan keturunan yang sehat jika dikembangbiakkan dengan vegetatif.

    Perbanyakan generatif sulit dilakukan pada tanaman ini karena adanya self-sterility (Xu,

    et al., 2009). Hal ini membuat perbanyakan secara in vitro lebih efektif (Xu, et al.,

    2009).

    Peningkatan keragaman gloxinia sangat diperlukan untuk meningkatkan nilai

    ekonomi dan keberlanjutan bisnis tanaman hias ini. Hal tersebut dapat diperoleh melalui

    teknik pemuliaan konvensional dengan hibridisasi ataupun dengan induksi mutasi.

    Hibridisasi pada tanaman gloxinia mengalami kendala karena self sterility. Induksi

    mutasi merupakan salah satu alternatif untuk mendapatkan varian baru tanaman gloxinia

    dalam waktu yang relatif lebih cepat. Mutasi dapat meyebabkan terjadinya perubahan

    warna, guratan, dan bentuk daun tanaman Aglaonema (Purwanto, 2006). Induksi mutasi

    radiasi dapat mempengaruhi warna pada bunga mawar (Soedjono, 2003).

    Mutasi itu sendiri sebenarnya dapat terjadi secara alamiah di alam, namun

    peluang kejadiannya sangat kecil, yaitu sekitar 10-6 (Duncan et al., 1995). Aisyah,

    et al., 2009). Induksi mutasi dapat dilakukan secara fisik maupun kimiawi. Iradiasi

    dapat menyebabkan terjadinya mutasi (Poespodarsono, 1988). Iradiasi sinar gamma

    adalah salah satu contoh induksi mutasi fisik yang sering dilakukan, namun keragaman

    gloxinia yang diperoleh melalui induksi mutasi fisik masih jarang diperoleh. Diperlukan

    berbagai penelitian agar dapat diperoleh tanaman gloxinia dengan varian yang

    beragam. Varian gloxinia yang beragam dapat menjadikan tanaman gloxinia terlihat

    semakin menarik, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi tanaman ini.

    Dosis iradiasi yang digunakan untuk menginduksi keragaman sangat

    menentukan keberhasilan terbentuknya tanaman mutan. Dosis iradiasi yang dipakai

    untuk mendapatkan tanaman mutan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu jenis

    tanaman yang digunakan, fase tumbuh tanaman saat iradiasi, ukuran bahan tanaman,

    dan tingkat ketebalan bahan yang akan diiradiasi. Dosis iradiasi yang efektif untuk

    menginduksi keragaman tanaman gloxinia belum diketahui. Soedjono (2002)

    http://www.pdfonline.com/easypdf/?gad=CLjUiqcCEgjbNejkqKEugRjG27j-AyCw_-AP

  • 3

    menjelaskan bahwa dosis iradiasi sinar gamma 20 30 Gy menghasilkan warna bunga

    yang beragam pada tanamn Saintpaulia sp.

    Tujuan

    Penelitian ini bertujuan untuk :

    1). Mengamati keragaan Gloxinia hasil iradiasi sinar gamma.

    2). Mengetahui tingkat radiosensitivitas tanaman gloxinia.

    3). Memperoleh kandidat tanaman mutan positif yang potensial untuk dikembangkan

    4). Mengetahui LD50 tanaman gloxinia.

    Hipotesis

    1). Terdapat keragaan gloxinia yang berbeda setelah iradiasi sinar gamma.

    2). Terdapat kandidat tanaman mutan positif yang potensial untuk dikembangkan.

    4). Terdapat dosis LD50 pada dosis iradiasi yang digunakan.

    http://www.pdfonline.com/easypdf/?gad=CLjUiqcCEgjbNejkqKEugRjG27j-AyCw_-AP

  • 4

    TINJAUAN PUSTAKA

    Botani Tanaman Gloxinia

    Gloxinia merupakan tanaman herba berbatang pendek, namun adakadang yang

    mencapai tinggi 1 kaki. Tanaman ini mempunyai tuber dengan akar muncul

    disekelilingnya. Bunganya bentuk lonceng dengan mahkota tunggal atau ganda yang

    diameternya dapat mencapai 8 cm. Pada umumnya, bunga gloxinia berwarna biru, namu

    ada juga yang berwarna merah dan ungu. Daunnya berbentuk oval, lembut dan dan

    berwarna hijau tua. Morfologi tanaman gloxinia dapat dilihat pada gambar 1.

    Gambar 1. Tanaman Gloxinia

    Gloxinia (Sinningia speciosa) umunya digunakan sebagai tanaman hias pot oleh

    para pecinta tanaman hias (Sheehan and Tjia, 1976). Perbanyakan tanaman ini biasanya

    secara vegetatif. Perbanyakan secara generatif sulit dilakukan pada tanaman gloxinia

    terjadi self sterility. Perbanyakan generatif sulit dilakukan pada tanaman ini karena

    adanya self-sterility (Xu, et al., 2009). Hal ini membuat perbanyakan secara in vitro

    lebih efektif (Xu, et al., 2009).

    Mutasi dalam Pemuliaan Tanaman

    Pemuliaan tanaman merupakan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk

    memperbaiki sifat tanaman, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pemuliaan

    tanaman bertujuan untuk menghasilkan varietas tanaman dengan sifat-sifat (morfologi,

    fisiologi, biokimia, dan agronomi) yang sesuai dengan sistem budidaya yang ada dan

    http://www.pdfonline.com/easypdf/?gad=CLjUiqcCEgjbNejkqKEugRjG27j-AyCw_-AP

  • 5

    tujuan ekonomi yang diinginkan. Pemuliaan tanaman akan berhasil jika di dalam

    populasi tersebut terdapat banyak variasi genetik. Variasi genetik dapat diperoleh

    dengan beberapa cara, yaitu koleksi, introduksi, hibridisasi, dan induksi mutasi

    (Crowder, 1986). Pemuliaan tanaman secara konvensional dilakukan dengan hibridisasi,

    sedangkan pemuliaan secara mutasi dapat diinduksi dengan iradiasi atau mutagen kimia.

    Mutasi adalah suatu proses dimana suatu gen mengalami perubahan struktur

    (Crowder, 1986), sedangkan menurut Poehlman and Sleper (1995) mutasi adalah suatu

    proses perubahan yang mendadak pada materi genetik dari suatu sel, yang mencakup

    perubahan pada tingkat gen, molekuler, atau kromosom. Induksi mutasi merupakan

    salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan keragaman tanaman (Wulan, 2007).

    Mutasi gen terjadi sebagai akibat perubahan dalam gen dan timbul secara spontan. Gen

    yang berubah karena mutasi disebut mutan.

    Mutasi dapat terjadi pada setiap tahap perkembangan dari suatu organisme,

    dalam sel-sel dari setiap jaringan baik somatik maupun germinal. Mutasi dalam sel

    tunggal sering terlihat pada sel epidermis dari mahkota bunga dan daun (Crowder,

    1986).

    Mutasi memiliki arti penting bagi pemuliaan tanaman, yaitu (1) Iradiasi

    memungkinkan untuk meningkatkan hanya satu karakter yang diinginkan saja, tanpa

    mengubah karakter yang lainnya. (2) Tanaman yang secara umum diperbanyak secara

    vegetatif pada umumnya bersifat heterozigot yang dapat menimbulkan keragaman yang

    tinggi setelah dilakukannya iradiasi. (3) Iradiasi merupakan satu-satunya cara yang

    dapat dilakukan untuk meningkatkan keragaman pada tanaman yang steril dan

    apomiksis (Melina, 2008). Mutasi juga dapat menghasilkan karagaman yang lebih cepat

    dibandingkan pemuliaan secara konvensional. Selain itu, mutasi juga dapat

    menghasilkan keragaman yang tidak dapat diprediksi dan diduga. Hal ini sangat baik

    dalam perkembangan tanaman hias. Pemuliaan dengan mutasi, selain mempunyai

    beberapa keunggulan juga memiliki beberapa kelemahan, dimana sifat yang diperoleh

    tidak dapat diprediksi dan ketidakstabilan sifat-sifat genetik yang muncul pada generasi

    berikutnya (Syukur, 2000).

    http://www.pdfonline.com/easypdf/?gad=CLjUiqcCEgjbNejkqKEugRjG27j-AyCw_-AP

  • 6

    Aplikasi induksi mutasi dengan mutagen fisik dapat dilakukan melalui beberapa

    teknik, yaitu (a) iradiasi tunggal (acute iradiation), (b) chronic irradiation, (c) iradiasi

    terbagi (frationated irradiation), dan (d) iradiasi berulang (Misniar, 2008). Iradiasi

    tunggal adalah iradiasi yang dilakukan hanya dengan satu kali penembakan sekaligus.

    Chronic irradiation adalah iradiasi dengan penembakan dosis rendah, namun dilakukan

    secara terus-menerus selama beberapa bulan. Iradiasi terbagi adalah radiasi dengan

    penembakan yang seharusnya dilakukan hanya satu kali, namun dilakukan dua kali

    penembakan dengan dosis setengahnya sedangkan radiasi berulang adalah radiasi

    dengan memberikan penembakan secara berulang dalam jarak dan waktu yang tidak

    terlalu lama.

    Perkembangan Induksi Mutasi Radiasi pada Tanaman Hias

    Induksi mutasi telah dilakukan pada tanaman hias sejak tahun 1930 (Karniasan,

    2005) sedangkan mutasi induksi di Indonesia baru diperkenalkan sejak berdirinya

    Instalasi Sinar Co60 di Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Pasar Jumat tahun 1967 dan

    program penelitian dengan induksi mutasi secara intensif baru dimulai pada tahun 1972

    (Soedjono, 2003). Kultivar hasil iradiasi yang pertama kali dihasilkan adalah kultivar

    Faraday pada tahun 1936, pada kultivar tersebut terlihat adanya perubahan warna pada

    tanaman yang dinduksi mutasi. Beberapa abad kemudian induksi mutasi telah

    dikembangkan pada berbagai tanaman seperti dendranthema, dianthus, dan euphorbia.

    Pada tahun 1937-1976 telah dihasilkan 5.819 varietas mawar yang 865 diantaranya

    adalah hasil dari induksi mutasi. Pada tanaman azalea dan krisan, sekitar 50% varietas

    yang ada adalah hasil induksi mutasi.

    Handayani et al. (2001) menjelaskan bahwa induksi mutasi dengan iradiasi sinar

    gamma pada tanaman mawar mini dapat menimbulkan keragaman genetik yang

    terekspresikan pada warna dan jumlah kelopak bunga. Misniar (2008) dalam

    penelitiannya menjelaskan bahwa iradiasi tunggal pada dosis 10 Gy