EPISTEMOLOGI

16
FILSAFAT ILMU (ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, AKSIOLOGI) TUGAS Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu Diampu Oleh: Dr. H. Edi Suryadi, M.Si Oleh Ine Nurwulandari 1402608

description

epistemologi

Transcript of EPISTEMOLOGI

FILSAFAT ILMU

(ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, AKSIOLOGI)TUGAS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Filsafat IlmuDiampu Oleh:

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si

Oleh

Ine Nurwulandari

1402608

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

FILSAFAT ILMUMenurut Endang Komara (2014:4), filsafat adalah pengetahuan tentang kebijaksanaan, prinsip-prinsip mencari kebenaran, atau berpikir rasional-logis, mendalam dan bebas (tidak terikat dengan tradisi, dogma agama) untuk memperoleh kebenaran. Filsafat ilmu erat kaitannya dengan filsafat pengetahuan atau epistemologi, yang secara umum menyelidiki syarat-syarat serta bentuk-bentuk pengalaman manusia, juga mengenai logika dan metodologi. Filsafat ilmu sebagai kelanjutan dari perkembangan filsafat pengetahuan, adalah juga merupakan cabang filsafat. Ilmu yang menjadi objek sasarannya adalah ilmu, atau secara populer disebut dengan ilmu tentang ilmu. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahap sekarang ini filsafat ilmu juga mengarahkan pandangannya pada strategi pengembangan ilmu, yang menyangkut juga etik dan heuristic, bahkan sampai pada dimensi kebudayaan untuk mengungkap arti dan makna bagi kehidupan umat manusia.OBJEK KAJIAN FILSAFAT ILMUSetiap pengetahuan memiliki tiga komponen yang merupakan tiang penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya. Komponen tersebut adalah ontologi, epistimologi dan aksiologi. Ontologi menjelaskan mengenai pertanyaan apa, epistimologi menjelaskan pertanyaan bagaimana, dan aksiologi menjelaskan pertanyaan untuk apa.A. ONTOLOGI1. Objek apa yang telah ditelaah ilmu ?

Objek yang telah ditelaah ilmu itu sendiri adalah ilmu pengetahuan, dimana objek ilmu pengetahuan itu ada yang berupa materi (objek materi) dan ada yang berupa bentuk (objek formal). Objek materi adalah sasaran material suatu penyelidikan, pemikiran, atau penelitian keilmuan, bisa berupa benda-benda material maupun non material, bisa pula berupa hal-hal, masalah-masalah, ide-ide, dan konsep-konsep. Menurut objek formalnya, ilmu pengetahuan itu berbeda-beda dan banyak jenis serta sifatnya, ada yang tergolong ilmu pengetahuan fisis (ilmu pengetahuan alam), ilmu pengetahuan non-fisis (ilmu pengetahuan sosial dam humaniora serta ilmu pengetahuan ketuhanan).

Menurut endang komara dalam filsafat ilmu dan metodologi penelitian (2014) menyatakan bahwa jenis ilmu terbagi menjadi empat bagian, yaitu ilmu pengetahuan ilmiah, ilmu pengetahuan moral, ilmu pengetahuan religius dan ilmu pengetahuan metafisika. Manajemen bisnis merupakan bagian dari objek yang bersifat formal (manusia) dan merupakan salah satu ilmu yang dipilih untuk di analisis dan dideskripsikan melalui pendekatan ilmu pengetahuan ilmiah. 2. Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut ?

Wujud hakikinya berupa sesuatu yang hidup dan sesuatu yang tak hidup. Sesuatu yang hidup yaitu manusia, hewan dan tumbuhan, seperti perempuan dan laki-laki, pohon-pohon dan berbagai macam hewan seperti sapi, kelinci dan lain sebagainya, sedangkan yang tak hidup berupa benda-benda yang mati, artinya sesuatu tidak memiliki sifat dan kriteria sama seperti sesuatu yang hidup berupa bernafas, bersuara, bergerak, tumbuh dan berkembang biak, contohnya seperti batu, kertas, dan lain sebagainya. Wujud hakiki dari ilmu manajemen dapat terjawab dari beberapa pertanyaan berikut ini;

a. Siapa yang membutuhkan manajemen? b. Apa saja yang dipelajari dalam ilmu manajemen? c. Apakah manajemen itu hanya terkait dengan teknik dan tips-tips praktis untuk mengatur orang? Ataukah ada yang lain?Ontologi dari manajemen adalahjaringan komunikasi intensif antar individu yang memiliki perbedaan keterampilan dan ilmu, namun bekerja untuk mewujudkan tujuan yang sama.3. Bagaimana hubungan antara objek dengan daya tangkap manusia (berpikir, merasa, mengindera) ?Jaringan komunikasi itu tidak anonim, melainkan tertata dan mengarah pada tujuan yang jelas. Jaringan komunikasi itu juga menciptakan adanya tanggung jawab masing-masing individu untukberkomitmenpada tugas dan tujuan yang ada. Jadi, Ontologi dari praktek manajemen bila dikaitakan dengan daya tangkap manusia adalah adalahkomunikasi dan tanggung jawab individualyang saling terkait satu sama lain tanpa bisa terlepaskan (Drucker, 2001, 12).4. Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu ?Untuk memperoleh pengetahuan yang benar ada dua cara yang dapat ditempuh yaitu, dengan non ilmiah dan cara ilmiah. Cara penemuan kebenaran non ilmiah yaitu dengan menggunakan akal sehat, prasangka, pendekatan intuisi, penemuan kebenaran dengan coba-coba, dan pendekatan otoritas ilmiah dan pikiran praktis. Ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan (riset, research), pengalaman (empirik) dan percobaan.Ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan (riset, research), pengalaman (empirik) dan percobaan.Adapun cara yang dilakukan dalam penelitian untuk mendapatkaan pengetahuan adalah dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.5. Bagaimana prosedurnya ? Sistematika Ilmu/ Proses Ilmu Prosedur Metode Ilmiah/PenelitianB. EPISTEMOLOGI

1. Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu?Dalam mengetahui suatu pengetahuan, dalam epistimologi terdapat proses pemikiran kritis dan mendalam, proses memanfaatkan akal, pengalaman, budi, intuisi. Agar dapat memahami bagaimana proses dalam mengetahui pengetahuan yang berupa ilmu adalah dengan memahami pendekatan ilmiah. 2. Bagaimana prosedurnya?

Menurut Endang Komara (2014:129), pada dasarnya metode ilmiah merupakan cara ilmu meperoleh dan menyusun tubuh pengetahuannya, berikut prosedurnya;a. Kerangka pemikiran yang bersifat logis dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun.b. Menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka pemikiran tersebutc. Melakukan verifikasi terhadap hipotesis.3. Hal hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar ?

Dalam epistimologi mengandung aliran, yaitu aliran empirisme dan rasionalisme. Dan untuk mendapatkan kebenaran yang hakiki, adanya silogisme antara kedua aliran empirisme dan rasionalisme. Dengan demikian hal hal yang perlu diperhatikan dalam mencari kebenaran adalah memahami dan memperhatikan teori kebenaran koherensi, korespondensi, pragmatisme.

a. Data empiris berkenaan dengan permasalahan yang berada di lingkungan manajemen bisnis (keusangan kinerja).

b. Teori yang digunakan, dalam manajemen yaitu teori x dan y, teori motivasi, teori SOBC.

c. Alat dan metode yang digunakan dalam memperoleh kebenaran dalam ilmu manajemen (validitas dan reabilitas menggunakan uji statistik, metode menggunakan eksplanasi survey, uji hipotesis diterima atau tidaknya menggunakan regresi, untuk mengukur sebarapa jauh pengaruh yang ditimbulkan)d. Kesimpulan, silogisme antara teori dengan kenyataan di lapangan.4. Apa yang disebut dengan kebenaran itu sendiri?

Menurut Endang Komara (2014:33), kebenaran ilmu atau kebenaran ilmiah adalah pengetahuan yang jelas dari suatu objek materi yang dicapai menurut objek forma (cara pandang) tertentu dengan metode yang sesuai dan ditunjang oleh suatu sistem yang relevan. Pengetahuan yang demikian tahan uji, baik dari verifikasif empiris maupun rasional, karena cara pandang, metode dan sistem yang dipakai bersifat empiris dan rasional silih berganti. Ada 3 (tiga) teori pokok tentang kebenaran keilmuan ini yaitu:a. Teori Saling Hubungan (Coherence Theory)

Sering disebut teori konsistensi, karena menyatakan bahwa kebenaran itu tergantung pada adanya saling hubungan diantara ide-ide secara tepat, yaitu ide-ide sebelumnya telah diterima sebagai kebenaran. Bradley (dalam Endang Komara, 2014) mengemukakan bahwa suatu proposisi itu cenderung benar jika koheren dengan proposisi benar yang lain, atau jika arti yang dikandungnya itu koheren dengan pengalaman.

Kebenaran terletak pada saling hubungan di antara ide-ide tentang sesuatu yang ditangkap di alam pikiran. Tingkat saling hubungan adalah ukuran bagi tingkat kebenaran itu sendiri.b. Teori Kesesuaian (Correspondence Theory)

Kebenaran adalah persesuaian antara pernytaaan tentang fakta dengan fakta itu sendiri. Jika teori koheren bersifat rasional-aprioris, maka teori korespondensi bersifat empiris-aposterioris. c. Teori Kegunaan (Pragmatic Theory)

Pada umumnya teori memandang masalah kebenaran menurut segi kegunaannya. Kebenaran menurut pragmatis ini bergantung kepada kondisi yang berupa manfaat (utility), kemungkinan dapat dikerjakan (workability) dan konsekuensi yang memuaskan (satisfactory result)

5. Apa kriterianya?

Selain didasarkan menurut teori saling hubungan, kesesuaian dan pragmatis, kebenaran suatu ilmu dapat diukur dari kriterianya yaitu:

a. Bersifat rasionalb. Bersifat empirisc. Bersifat kritisd. Bersifat fenomenologi6. Sarana/cara/teknik apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?Untuk mendapatkan suatu pengetahuan yang berupa ilmu, dapat dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah yang merupakan prosedur atau langkah-langkah sistematis dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan melalui metode ilmiah. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah yang sistematis. Garis besar langkah-langkah sistematis keilmuan menurut Soetriono dan SRDm Rita Hanafie (2007) dalam Endang Komara (2014:131), adalah sebagai berikut:a. Mencari, merumuskan, dan mengidentifikasi masalah

b. Menyusun kerangka pemikiran (logical construct)c. Merumuskan hipotesis (jawaban rasional terhadap masalah)d. Menguji hipotesis secara empirike. Melakukan pembahasanf. Menarik kesimpulan

Tiga langkah pertama merupakan metode penelitian, sedangkan langkah-langkah selanjutnya bersifat teknis penelitian. Dikaitkan dengan ilmu manajemen, sarana/cara/teknik apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu manajemen adalah:a. Metodologi, adalah sarana, cara dan teknik yang dapat membantu dalam menciptakan ilmu pengetahuan.b. Dalam ilmu manajemen bisnis, bisa menggunakan pendekatan secara kualitatif dan kuantitatif. c. Teknik teknik yang digunakan adalah sebagai berikut; angket, eksperimen, riset, survey eksplanasi, analisis path, regresi sederhana dan berganda, deduktif, induktif dan lain lain.C. AKSIOLOGI

1. Untuk apa pengetahuan tersebut digunakan?Dalam pendekatan aksiologi, Jujun dalam Endang Komara (2014:130), mengemukakan bahwa pada dasarnya ilmu harus digunakan dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia. Dalam hal ini maka ilmu dapat dimanfaatkan sebagai sarana atau alat dalam meningkatkan taraf hidup manusia dengan memperhatikan kodrat dan martabat manusia serta kelestarian atau keseimbangan alam.

Untuk kepentingan manusia tersebut maka pengetahuan ilmiah yang diperoleh dan disusun dipergunakan secara komunal dan universal. Komunal berarti, bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang menjadi milik bersama, setiap orang berkah memanfaatkan ilmu menurut kebutuhannya sesuai dengan komunisme. Universal berarti, bahwa ilmu tidak mempunyai konotasi parokial seperti ras, ideologi, atau agama. Tidak ada ilmu Barat dan tidak ada ilmu Timur.

Kaitannya dengan ilmu manajemen, pengetahuan yang diperoleh tersebut juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan suatu peristiwa (fenomena). Dalam ilmu manajemen bisnis, ilmu tersebut digunakan untuk: kesehjeteraan manusia, dalam bidang manajemen bisnis yang menyangkut pencapaian tujuan organisasi.2. Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral?Kaitan antara cara penggunaan pengetahuan tersebut dengan kaidah-kaidah moral adalah saling berkaitan karena moral adalah suatu landasan/ etika dalam menggunakan pengetahuan. Akan tetapi semuanya tergantung pada seseorang menyikapi kaidah dalam ilmu manajemen. Penilaian dan putusan moral pada dasarnya berakar pada latar belakang budaya seseorang. Dalam ilmu manajemen bisnis, semakin penggunaan-penggunaan pengetahuan tersebut diaplikasikan menggunakan kaidah moral yang baik, maka semakin baik pencapaian tujuan organisasi tersebut.3. Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral?Manajemen bisnis merupakan salah satu bagian dari objek yang bersifat formal/kemanusiaan. Bila dilihat dari ilmu pengetahuan maka termasuk ke dalam ilmu pengetahuan ilmiah. Bila disandingkan dengan pilihan-pilihan moral sangat erat kaitannya dengan etika dan estetika.4. Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan moral/profesional?Kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan moral, kaitannya sangat jelas. Dalam menggunakan suatu teknik prosedural, harus menggunakan sistematika yang memperhatikan moral di dalamnya.

KESIMPULANSetiap pengetahuan memiliki tiga komponen yang merupakan tiang penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya. Komponen tersebut adalah ontologi, epistimologi dan aksiologi. Ontologi menjelaskan mengenai pertanyaan apa, epistimologi menjelaskan pertanyaan bagaimana, dan aksiologi menjelaskan pertanyaan untuk apa. Adapun langkah sistematik untuk mendapatkan suatu ilmu pengetahuan yang diaplikasikan dalam ilmu manajemen, yaitu:1. Tahap Pra Penelitian (identifikasi masalah, penetapan tujuan penelitian/tercapainya ilmu, introspeksi dan skeptif)

2. Tahap Proses Penelitian (tahap ontologisme dasar/asumsi dasar)

3. Tahap Epistemologisme (metodologi/sarana dan cara mencapai ilmu, penyimpulan, aplikasi ilmu praktis dan tercapainya sebagai pembuktian dan ilmu final)

4. Tahap Akhir (aksiologisme, tercapainya kebahagiaan abadi), yang pada ilmu manajemen dikaitkan dengan tercapainya tujuan organisasi

Untuk mendapatkan suatu pengetahuan yang berupa ilmu, dapat dilakukan dengan menggunakan metode penelitian menurut metode ilmiah yang sistematis dalam menghimpun pengetahuan untuk dijadikan ilmu yang meliputi masalah, kerangka pemikiran, hipotesis, uji hipotesis, pembahasan dan kesimpulan.