Epidemiologi Hepatitis B
-
Upload
anggy-prayudha -
Category
Documents
-
view
13 -
download
1
description
Transcript of Epidemiologi Hepatitis B
EPIDEMIOLOGI HEPATITIS B
Infeksi Hepatitis B kronik sedikitnya diderita oleh 300 juta orang di seluruh dunia. Di Eropa
dan Amerika, 15-25% penderita Hepatitis B kronik akan meninggal karena proses hati atau
kanker hati primer. Penelitian yang dilakukan di Taiwan pada 3654 pria Cina yang HBsAg
positif bahkan mendapatkan angka yang lebih besar, yaitu antara 40-50%. Menurut tingginya,
prevalensi infeksi Virus Hepatitis B, WHO membagi dunia menjadi 3 macam daerah yaitu
daerah dengan endemisitas tinggi, sedang, dan rendah.
Daerah Endemisitas Tinggi, penularan utama terjadi pada masa perinatal dan anak-anak.
Batas terendah frekuensi HBsAg dalam populasi berkisar 10-15%. Daerah yang termasuk
kelompok ini adalah Afrika, negara Asia sebelah timur India termasuk Cina, pulau-pulau di
Lautan Pasifik, Lembah Amazon, daerah pesisir Artik, sebagian negara Timur Tengah dan
Asia kecil serta Kepulauan Karibia.
Daerah Endemisitas Sedang penularan terjadi pada masa perinatal dan anak-anak jarang
terjadi. Frekuensi HBsAg dalam populasi berkisar 2-10%. Daerah dengan endemisitas sedang
ada di Eropa Selatan, Eropa Timur, sebagian Rusia, sebagian negara Timur Tengah, Asia
Barat, India, Jepang, Amerika Tengah, Amerika Selatan.
Daerah Endemisitas Rendah penularan utama terjadi pada masa dewasa. Penularan pada masa
perinatal dan anak-anak sangat jarang. Frekuensi HBsAg dalam populasi berkisar kurang 2%.
Daerah endemisitas rendah meliputi Amerika Utara dan Eropa Barat, sebagian Rusia, dan
sebagian Afrika Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
CARA PENULARAN
Ada 2 golongan cara penularan infeksi virus Hepatitis B yaitu penularan horizontal dan
penularan vertikal. Cara penularan horizontal terjadi dari seorang pengidap infeksi virus
hepatitis B kepada individu yang masih rentan di sekelilingnya. Penularan vertikal dapat
terjadi melalui kulit atau melalui selaput lendir, sedangkan penularan vertikal terjadi dari
seorang pengidap yang hamil kepada bayi yang dilahirkan.
Penularan Melalui Kulit
Ada 2 macam, yaitu penularan melalui kulit yang disebabkan tusukan yang jelas (penusukan
parenteral), misalnya melalui suntikan, transfusi darah, atau pemberian produk yang berasal
dari darah, dan tato. Kelompok kedua adalah penularan melalui kulit tanpa tusukan yang
jelas, misalnya masuknya bahan infektif melalui goresan atau abrasi kulit, dan radang kulit.
Penularan Melalui Selaput Lendir
Selaput lendir yang dapat menjadi tempat masuk infeksi virus hepatitis B adalah selaput
lenidr mulut, mata, hidung, saluran makanan bagian bawah, dan selaput lendir genitalia.
Penularan Vertikal
Penularan infeksi virus hepatitis B dari ibu hamil kepada bayi yang dilahirkan. Dapat terjadi
pada masa sebelum kelahiran atau prenatal, selama persalinan atau perinatal dan setelah
persalinan atau postnatal. Dulu diperkirakan bahwa penularan prenatal hanya terjadi pada 5-
15% bayi yang dilahirkan oleh ibu HBsAg dan HBeAg positif. Namun terdapat bukti bahwa
sebenarnya penularan prenatal terjadi lebih tinggi dari angka tersebut. Penularan yang terjadi
pada masa perinatal dapat terjadi melalui cara maternofetal micro infusion yang terjadi pada
waktu kontraksi uterus, tertelanny cairan amnion yang banyak mengandung virus hepatitis B
serta masuknya virus melalui lesi yang terjadi pada kulit bayi waktu melalui jalan lahir.