ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

44
ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas Gunadarma Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Arsitektur, Email : [email protected] [email protected] ABSTRAKSI Pusat Hiburan semakin pesat perkembangannya dewasa ini. Berbagai konsep yang ditawarkan kian bervariatif jenisnya maupun tempatnya ada yang berdiri sendiri ataupun bergabung dengan jenis kegiatan lain seperti bertempat di Mall atau Plaza. Pusat Hiburan atau yang dikenal dengan Entertainment Center merupakan tempat yang bertujuan untuk memberikan hiburan bagi konsumen baik dikarenakan aktivitas yang dilakukan sehari-hari seperti bekerja, refresing atau sekedar untuk jalan-jalan. Konsep pusat hiburan yang di Indonesia umumnya banyak menawarkan konsep umum yang tidak secara spesifik menawarkan kepada hiburannya saja ataupun umumnya tempat- tempat hiburan yang ada berdiri sendiri. Berkiblat pada dunia Internasional, dewasa ini mulai bermunculan apa yang disebut dengan Entertainment Center di Indonesia khususnya di Ibukota Jakarta, seperti Plaza EX yang ada di kawasan Sarinah. Hal itu dimaksudkan lebih mengkoordinir kegiatan yang ada sehingga konsep hiburan yang akan didapat oleh konsumen lebih tepat sasaran. Kegiatan yang ditawarkan oleh Entertainment Center sangat beragam dapat berupa fasilitas keluarga baik untuk bapak, ibu dan anak ataupun fasilitas individual semata, seperti game center, bioskop, karaoke, child care, bowling, fitness, spa, salon ataupun foodcourt.Secara komersil pusat hiburan ini sangat memberikan keuntungan bagi pendapatan daerah dari segi finansialnya. Dikarenakan lokasi berada di daerah Kuningan yang merupakan daerah CBD (Central Bussiness District) hal ini dapat menjadikan nilai lebih. Selain dekat dengan lingkungan penduduk, letaknya yang berada di daerah perkantoran merupakan tempat yang dirasakan perlu ada di lokasi ini. Kondisi para pekerja yang sudah lelah akan tugas kantornya dapat mendapatkan suatu hiburan di tempat ini untuk mengatasi kepenatan yang melanda guna mendapatkan refreshment kembali. Kata kunci : Entertainment Center, Refresing, Komersial, fasilitas.

Transcript of ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Page 1: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA

Fikri Chandra

Universitas Gunadarma Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Jurusan Arsitektur,

Email : [email protected]

[email protected]

ABSTRAKSI

Pusat Hiburan semakin pesat perkembangannya dewasa ini. Berbagai konsep yang ditawarkan kian bervariatif jenisnya maupun tempatnya ada yang berdiri sendiri ataupun bergabung dengan jenis kegiatan lain seperti bertempat di Mall atau Plaza. Pusat Hiburan atau yang dikenal dengan Entertainment Center merupakan tempat yang bertujuan untuk memberikan hiburan bagi konsumen baik dikarenakan aktivitas yang dilakukan sehari-hari seperti bekerja, refresing atau sekedar untuk jalan-jalan. Konsep pusat hiburan yang di Indonesia umumnya banyak menawarkan konsep umum yang tidak secara spesifik menawarkan kepada hiburannya saja ataupun umumnya tempat-tempat hiburan yang ada berdiri sendiri. Berkiblat pada dunia Internasional, dewasa ini mulai bermunculan apa yang disebut dengan Entertainment Center di Indonesia khususnya di Ibukota Jakarta, seperti Plaza EX yang ada di kawasan Sarinah. Hal itu dimaksudkan lebih mengkoordinir kegiatan yang ada sehingga konsep hiburan yang akan didapat oleh konsumen lebih tepat sasaran. Kegiatan yang ditawarkan oleh Entertainment Center sangat beragam dapat berupa fasilitas keluarga baik untuk bapak, ibu dan anak ataupun fasilitas individual semata, seperti game center, bioskop, karaoke, child care, bowling, fitness, spa, salon ataupun foodcourt.Secara komersil pusat hiburan ini sangat memberikan keuntungan bagi pendapatan daerah dari segi finansialnya. Dikarenakan lokasi berada di daerah Kuningan yang merupakan daerah CBD (Central Bussiness District) hal ini dapat menjadikan nilai lebih. Selain dekat dengan lingkungan penduduk, letaknya yang berada di daerah perkantoran merupakan tempat yang dirasakan perlu ada di lokasi ini. Kondisi para pekerja yang sudah lelah akan tugas kantornya dapat mendapatkan suatu hiburan di tempat ini untuk mengatasi kepenatan yang melanda guna mendapatkan refreshment kembali.

Kata kunci : Entertainment Center, Refresing, Komersial, fasilitas.

Page 2: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

PENDAHULUAN

Pada awal tahun 1990-an, pusat hiburan yang ada di Jakarta masih dalam skala kecil jumlahnya dan sifatnya masih berdiri secara sendiri-sendiri, tetapi seiring perkembangan zaman, awal tahun 2000 pusat hiburan di Jakarta di kemas dalam satu pusat hiburan atau Entertainment Center yang disandingkan oleh sebuah Plaza atau Mall seperti, Plaza EX yang berada di kawasan MH. Thamrin, Jakarta Pusat. Hal itu ingin dihadirkan oleh pihak pengelola untuk memberikan suatu konsep hiburan yang berbeda.

Pembangunan Entertainment Center di ibukota Jakarta pada awalnya membawa pengaruh yang tidak sedikit pada gaya hidup masyarakat. Pengaruh tampak ketika ketika mulai bermunculan tempat-tempat Entertainment Center lainnya di luar Jakarta. Entertainment Center berusaha menghadirkan suatu pusat hiburan masyarakat yang dihadirkan dalam satu tempat yang sama. Apalagi dengan adanya pusat hiburan ini sangat memberikan angin segar bagi para warga Jakarta yang sebagian bekerja untuk memperoleh suatu hiburan untuk mengatasi kepenatan saat bekerja baik hanya sekedar untuk makan siang di saat bekerja ataupun di saat hari libur kerja.

Kota Jakarta sebagai ibukota Negara dan pusat dari segala kegiatan yang ada memegang peranan penting dari setiap perkembangan pembangunan yang kemudian berpengaruh terhadap kota-kota besar lainnya di Indonesia. Hal itu juga berdampak pada kota-kota besar lainnya yang ada di Indonesia. Dari segi arsitektural desain fasade Entertainment Center dibuat semenarik mungkin guna menarik pengunjung untuk datang berkunjung begitupula dengan hiburan yang ditawarkan didalamnya lebih beraneka ragam baik yang sifatnya berbau teknologi ataupun sebagai hiburan semata.

Adanya bangunan Entertainment Center ini diyakini bisa memacu pertumbuhan ekonomi daerah khususnya Jakarta dan perubahan budaya dari agraris menjadi budaya jasa. Tidak heran jika kemudian penguasa daerah di kota-kota besar di Indonesia mulai berlomba-lomba memacu pembangunan di daerahnya, salah satunya dengan cara mulai mendirikan Pusat Hiburan di kotanya.

Perancangan Entertainment Center menerapkan bangunan modern dengan konsep citywalk yang nantinya akan disesuaikan dengan prinsip-prinsip arsitektur yang ada serta Panduan Rancangan Kota (PRK) dan ataupun Central Bussines District (CBC) yang ada untuk site nantinya. Diharapkan sebagai pusat hiburan dari sektor perdagangan ini dapat memfasilitasi prasarana kebutuhan konsumtif masyarakat untuk memudahkan mendapatkan hiburan dalam satu area.

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Pengertian Tema

Pengertian ekspresi adalah suatu proses menyatakan atau proses pengungkapan maksud dan gagasan ataupun perasaan1. Ekspresi berarti tingkah atau proses dari pengungkapan2. Ekspresi dapat juga berarti proses dari pengungkapan yang

1 W.J.S Poerwadaminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1986). 2 Oxford Learner’s Pocket Dictionary New Edition, (Oxford : Oxford University Press, 1995).

Page 3: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

menunjukkan pengertian, ide atau gagasan, perasaan dan keinginan3. Ekspresi dapat kita lukiskan sebagai pernyataan suatu maksud perasaan atau pikiran dengan suatu medium indera atau lensa, yang dapat dialami lagi oleh yang mengungkapkan dan ditujukan atau dikomunikasikan kepada orang lain. Suatu ekspresi atau ungkapan dalam psikologi dipelajari dengan metode obyektif, fakta jiwayang nyata tampaknya, namun bukan pada pada pengamatan semula. Itu hanya hadir dalam pengamatan dan penikmatan.

Sedangkan pengertian modern adalah berhubungan dengan karakteristik perubahan perkembangan zaman pada periode tertentu seperti pada bentuk seni, musik, literatur dan arsitektur4. Modern dapat pula diartikan sebagai sesuatu hal yang terbaru dan mutakhir5. Modern juga berarti berhubungan dengan masa depan atau berhubungan dengan periode setelah abad pertengahan6.

Jadi pengertian tema ekspresi modern secara keseluruhan adalah proses pengungkapan maksud baik berupa gagasan, perasaan ataupun keinginan yang dilukiskan melalui medium indera, ditujukan atau dikomunikasikan kepada orang lain lewat pengamatan dan penikmatan disesuaikan dengan karakteristik hal terbaru dan mutakhir melalui perkembangan bentuk arsitektur.

3.1.1. Latar Belakang Modern

Modern dalam hal ini adalah modern dalam arsitektur. Perkembangan modern di Barat dikarenakan pola pikir dan pola hidup lahir tumbuh dan berkembang dimulai dari Barat atau Eropa sejak abad XVI. Sejak zaman Renaissance perkembangan arsitektur sudah dimasukkan dalam zaman modern. Masa ini dimulai konsep baru dari Italia sejak abad XV disebut “modern” ditandai dengan adanya percampuran antara Gotik dan gaya yang disebut Post Renaissance abad XVIII.

Pada abad XIX meskipun elemen dan bentuk klasik masih mendominasi banyak bangunan, konsep dasarnya sudah tidak diterapkan lagi. Masa berakhirnya arsitektur klasik terjadi sejak Revolusi Industri di Inggris. Setelah berakhirnya periode klasik timbullah gaya Eklektisme, yang mengambil unsur-unsur terbaik, digabungkan dan disusun ke dalam satu bentuk tersendiri. Setelah masa itu dunia arsitektur berkembang lebih cepat dimulai dari modernisme awal, fungsionalisme, internasionalisme, kubisme hingga post-modern.

Perkembangan material dan teknologi baru terutama dalam besi dan baja memunculkan pabrikasi pada awal abad ke XIX dan dari situlah gaya modern dalam arsitektur muncul dengan adanya karya Crystal Palace oleh Joseph Paxton (1803-65). Berupa Istana Kaca dengan dominasi kaca dan pabrikasi. Selain Paxton, Henri Labrouste (1810-75) merupakan arsitek Perancis yang juga menjadi pelopor modernisme pertengahan abad XIX. Salah Satu karya terkenalnya Bibliotheque Sainte-Genevieve yang bergaya modern-klasik. Lalu

3 A.S Hornby, E.V. Gatenby dan H. Wakefield, The Advance Learner’s Dictionary,(London : Oxford University Press, 1956). 4 The New Grolier Webster International Dictionary of The English Language. 5 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta : Penerbit Pustaka Amani). 6 A.S Hornby, E.V. Gatenby dan H. Wakefield, The Advance Learner’s Dictionary,(London : Oxford University Press, 1956).

Page 4: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

mulailah bermunculan karena perubahan menjadi zaman industri, mesin dan teknologi di dunia, seperti menara Eiffel yang menjadi monumen tanda sejarah permulaan abad modern.

Gelombang modernisasi sejak pertengahan abad XX di dominasi oleh konstruksi baja, kemudian beton bertulang pada tahun 1900-an melanda Eropa. Di Perancis arsitektur modern berkembang dan dipelopori oleh Ecole des Beaux-Arts Paris. Di Inggris pemikiran dan konsep-konsep modernisme dipengaruhi oleh Glasglow School of Fine Arts, di Jerman Bauhaus mengubah secara radikal sistem dan pola pendidikan arsitektur sesuai dengan konsep modernisme. Di Amerika konsep modern dipengaruhi oleh Chicago School.

Kemudian muncul aliran Rasionalisme yang berkembang hingga pertengahan abad XX dimana aliran ini sangat mendewakan fungsi, form follow function yang berarti bentuk mengikuti fungsi. Arsitektur modern Rasionalisme melanda dunia dengan tokoh-tokohnya seperti Walter Gropius (1883-1969), Ludwig Mies van der Rohe (1886-1969), Le Corbusier (1887-1966), Louis Henry Sullivan (1898-1976), Frank Lloyd Wright (1869) dan lain sebagainya.

Gambar 3.1. Tabel Sejarah Perkembangan Arsitektur Modern

Page 5: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Pada abad XIX berkembang aliran Art Nouveau dimana meninggalkan cirri-ciri seni klasik realistis, natural dan statis, seperti penyederhanaan bentuk tumbuh-tumbuhan dan sebagainya. Lalu muncul aliran Art Deco sebagai aliran seni berbentuk dekorasi abstrak non figuratif berkembang pada awal abad XX.

Tidak hanya di Barat, di Timur juga juga dilanda era modern. Seperti di Jepang konsep-konsep modern diadaptasi dengan pola, konsep dan tradisi setempat. Dikarenakan banyak kesamaan antara arsitektur modern dengan tradisi Jepang. Seperti konsep sederhana itu indah, dengan penonjolan elemen-elemen konstruksi, kolom, balok, bidang, dan sebagainya. Di Indonesia, modernisme dibawa orang-orang Belanda.

METODE PENELITIAN

Adapun metode pendekatan yang dipakai dalam perancangan berdasarkan “Problem Solving”, mengandung pengertian serangkaian cara yang harus dikerjakan dari masalah solusi (desain) dan akhirnya menjadi suatu bangunan. Tindakan tersebut merupakan proses pemecahan masalah atau disebut juga proses desain. Proses terdapat beberapa kegiatan berpikir yang disebut “Decision Sequence”.

Tahap perancangan mengacu pada metode pendekatan seperti di bawah ini:

1. Tahap Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan dengan cara :

• Melakukan Studi Literatur Untuk memperoleh pengertian awal dan gambaran permasalahan terhadap objek.

• Observasi Lapangan Observasi dilakukan terhadap tapak dengan cara terjun ke lapangan dan melakukan survey terhadap keadaan lingkungan setempat.

• Studi Banding • Mencari contoh-contoh permasalahan dan alternatif pemecahan

pada kasus sejenis. • Wawancara

Wawancara dilakukan langsung kepada pihak yang berkaitan atau yang mengerti tentang bangunan yang akan dirancang.

2. Analisis 3. Tahap Pengambilan Keputusan 4. Evaluasi

LINGKUP/BATASAN

Batasan dan ruang lingkup dalam penulisan ini dibatasi pada penerapan dan pengolahan fungsi ruang, lahan dan bangunan secara optimal yang

Page 6: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

disesuaikan dengan standar kebiasaan dan kebutuhan bagi aktivitas pengunjung atau pengguna Entertainment Center ini

KERANGKA BERPIKIR

LATAR BELAKANG

Perkembangan pusat hiburan di Jakarta

semakin menjamur diperlukan wadah

dalam menampungnya dalam satu tempat

hiburan yang atraktif baik untuk social life,

individual ataupun keluarga yaitu

Entertainment Center. Perkembangan

tersebut dipengaruhi pula oleh dunia

Internasional khususnya teknologi dalam

bidang hiburan. Diharapkan tempat ini

menjadi refreshment place untuk semua

kalangan guna mendapatkan kesenangan

yang bernama hiburan.

PENGUMPULAN DATA

• Studi Literatur

• Survey Lapangan

• Wawancara

BATASAN

Penerapan dan pengolahan fungsi ruang, lahan dan

bangunan secara optimal disesuaikan dengan

kebiasaan dan kebutuhan aktivitas pengunjung atau

pengguna Entertainment Center dan Rental Office.

PERMASALAHAN

Bagaimana mengolah suatu

bangunan dengan fungsi kegiatan

yang berbeda dan karakteristik

kebutuhan yang beraneka ragam

serta berbagai fasilitas dan

persyaratan dan kelengkapannya

secara praktis, inovatif dan

informatif.

ANALISA

KONSEP

TUJUAN

Menciptakan bangunan

yang bersifat praktis dan

ekonomis tanpa

mengindahkan segi estetis

sehingga diharapkan

mampu menjadi prioritas

utama untuk dikunjungi

dan menghasilkan nilai

komersial yang tinggi dan

pengembalian modal yang

baik.

MAKSUD

• Mampu meningkatkan nilai

pembangunan kawasan dan

identitas pada kawasan

tersebut.

• Memberikan nilai lebih

pada lahan.

• Terbukanya lapangan kerja.

• Mampu meningkatkan nilai

kawasan dengan penataan

lingkungan yang baik dan

memberikan karakteristik

pada lingkungan tersebut.

• Mengoptimalkan

penggunaan lahan.

• Mampu menjawab

kebutuhan masyarakat.

Page 7: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemilihan tema ekspresi di dalam perancangan Entertainment Center ini didasarkan pada pemikiran bahwa ekspresi merupakan hasil ungkapan batin seseorang yang dipaparkan ke dalam ungkapan lewat medium dan alat. Pada saat seseorang sedang mengekspresikan emosinya, pertama ia sadar bahwa mereka mempunyai emosi tetapi mereka tidak menyadari apa sebenarnya itu emosi. Ekspresi merupakan suatu ungkapan untuk menyampaikan sesuatu atau menginformasikan kepada orang lain. Dengan demikian ungkapan dapat disebut sebagai “berbahasa” (berkomunikasi). Dimana komunikasi dapat terjadi pada setiap manusia dengan manusia lain, walaupun punya latar belakang yang berbeda.

Sedangkan penerapan tema modern pada perancangan Entertainment Center ini adalah melalui pengolahan bentuk fasade bangunan dengan wujudnya yang modern sehingga dapat menjadi vocal point dari site yang ada. Penerapan modern pada perancangan proyek Entertainment Center lebih dipengaruhi oleh gaya modern Eero Saarinen yang memiliki aliran modern Sculpturalism (Structural Form), merupakan aliran modern yang mengutamakan bentuk secara struktural. Karya-karya Eero Saarinen diantaranya seperti T.W.A. Kennedy Airport di New York, Dulles Airport, Chantilly di Virginia dan Columbia Broadcasting System Headquaters di New York.

Perancangan bangunan Entertainment Center menerapkan unsur modern namun tetap suatu ungkapan ekspresi dari berbagai macam aktivitas kegiatan yang ada di dalamnya sebagai suatu kesatuan. Penerapan interpretasi tema selain pada eksterior bangunan juga akan diterapkan pada desain interior bangunannya. Penggunaan bahan-bahan seperti dinding kaca, rangka baja, metal dan alumunium juga akan dipergunakan guna memberikan kesan modern.

Aplikasi Tema

Pengaplikasian tema ekspresi terhadap pada perancangan dituangkan di dalam pemilihan masa bangunan dimana masa bangunan merupakan filosofi dari proses suatu ekspresi, yang dimaksud di sini bahwa gubahan masa bagaikan suatu aliran dari ekspresi yang memiliki awal dan akhir dan juga membentuk masa majemuk yang berkesinambungan sehingga dicapai suatu kedinamisan yang merupakan unsur terpenting untuk mewakili ekspresi dari bangunan yang modern. Pengaplikasian juga terhadap sirkulasi kendaraan di dalam site, dimana bangunan yang dibaratkan sebuah hasil dari sebuah ekspresi. Penerapan tema pada bentuk ekspresi secara spatial dicerminkan dari ekspresi bentuk dinamis pada tiap-tiap ruang di dalam bangunan yang memiliki alur pergerakan yang tidak statis. Secara sistematis tema ekspresi dicerminkan dari gubahan massa bentuk dinamis yang ditonjolkan lewat pengolahan bentuk fasade

DESAIN

EVALUASI

Page 8: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

luar bangunan yang juga tidak statis dan hal itu mempengaruhi pembentukan pola ruang yang ada didalamnya. Sedang secara struktur tema ekspresi diperliatkan pada penggunaan bahan eksterior maupun interior bangunan yang lebih mengekspos bentuknya seperti penggunaan curtainwall, ducting AC, rangka atap pada selasar serta beberapa bagian pada bangunan lainnya.

Pengaplikasian bentuk yang dinamis berpengaruh terhadap aktivitas pengguna ruang, kesan dinamis yang tidak statis memberikan alur pergerakan ke tiap masing-masing ruang dalam bangunan yang masing-masing memberikan kesatuan bentuk secara utuh pada bangunan.

Untuk penerapan tema secara modern akan terlihat pada penggunaan bahan-bahan material baik pada interior maupun eksterior bangunan. Penggunaan sistem modern juga tercermin pada bangunan seperti pada perangkat IT baik pada alat komunikasi maupun multimedia seperti perangkat komputer juga untuk sistem pengamanan bangunannya. Penggunaan material baja, kaca, metal dan alumunium dapat memberikan kesan modern secara definitif pada bangunan yang akan dirancang.

Penggunaan Bahan Baja Sebagai Struktur Bangunan7

Baja merupakan bahan struktural yang mungkin paling efisien, dan yang pasti, merupakan salah satu dari bahan-bahan yang banyak dipakai.Baja dapat dibentuk menjadi bentuk-bentuk struktural, seperti balok-balok berflens lebar, atau menjadi pelat-pelat atau lembaran-lembaran dengan cara menggiling. Baja dapat dicetak menjadi bentuk-bentuk yang kompleks, seperti tumpuan-tumpuan jembatan, baja dapat dibaut, dipaku keling, atau dilas. Baja dapat dicampur dengan logam-logam lain, seperti khromium, nikel atau tembaga untuk meningkatkan daya tahannya terhadap korosi, atau dicampur dengan logam-logam seperti mangan atausilikon untuk meningkatkan kekuatannya.

Penggunaan Bahan Kaca Pada Bangunan

Kaca merupakan salah satu bahan yang bisa memberikan efek magis karena refleksi dari kaca mampu membawa perubahan pada ruang,memproses cahaya masuk dan keluar serta memberikan keluasan pandangan. Ruang sempit seakan-akan menjadi luas dan langit-langit rendah seakan-akan menjadi tinggi.

Kaca telah mengalami evolusi yang panjang dalam arsitektur,dimulai dari wujud padat, bening tembus pandang, hingga permukaan yang light-permeable. Kaca memberi penampilan transparansi, terbukadan berkesan ringan pada suatu bangunan sehingga mengubah korelasi antara interior dan eksterior serta hubungan antara manusia, ruang,cahaya, dan alam. Dengan demikian, tidaklah sulit untuk memahamimengapa kaca memiliki prioritas tinggi sebagai medium arsitektur.

Kemampuan kaca untuk menyerap panas matahari masih menjadi masalah utama di awal abad ke-20 ketika kaca digunakan sebagai struktur baru untuk pembuatan konstruksi dinding. Saat ini kami telah memiliki pilihan guna pengendalian jumlah 7 J. Salmon, Charles. Struktur Baja Desain dan Perilaku. Pn. Erlangga, Jakarta. 1994.

Page 9: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

cahaya yang sesuai untuk suatu bangunan. Maka kaca secara pesat digunakan sebagai elemen utamaoleh teknik struktural dikarenakan dapat mengurangi proporsi konstruksi penyokong yang sangat besar.Belakangan ini kaca telah memberi dorongan inovatif yang besar.

Sekarang peran kaca disesuaikan dengan permintaan kuat terhadap proteksi dari api serta keamanan. Pelapis film tipis terkini memberi emisirendah dan kaca pengendali panas matahari yang bersamaan menghasilkan transparansi optimal. Namun, teknologi lainnya dapatmenghasilkan kaca yang tidak transparan/tembus pandang atau dengancara hologram atau kristal cair sehingga menjadi medium informasi.Keanekaragaman inovasi kaca memancing keingintahuan para arsitek dan teknik.

Penggunaan elemen kaca, pada satu sisi memang melemahkan atau mengurangi kekuatan bangunan. Akan tetapi, pada sisi lain, sepanjang tidak secara signifikan mengganggu kekokohan bangunan, kaca atap (skylights) tidak menjadi hambatan besar. Bahkan, dari aspek estetika, kaca atap dapat memberi keindahan luar biasa. Langit, matahari, atau bulan dapat dilihat cukup transparan. Kaca atap praktis menjadi tempat masuknya cahaya untuk rumah atau gedung besar. Banyaknya cahaya ini pada akhirnya bisa menghemat energi.

Penggunaan kaca dalam skala amat jauh lebih besar, terutamadigunakan pada jendela. Pemahaman manusia yang amat tinggi terhadapestetika, paduan keindahan ruang, dan permainan cahaya menyebabkan kaca jendela selalu menjadi spesial.

Studi Banding Tema Sejenis The Agbar Tower

Gambar 3.2. The Agbar Tower

The Agbar Tower ini berlokasi di Barcelona, Spanyol. Bangunan ini merupakan salah satu skycraper yang ada di Barcelona. Tower-nya memiliki 31 lantai dengan ketinggian 466 ft dan didesain oleh arsitek Ateliers Jean Nouvel. Kesan ekspresi modern pada bangunan The Agbar Tower ini terlihat pada penggunaan material bahan yang digunakan diantaranya penggunaan kaca

Page 10: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

(curtainwall), kolom baja baik metal maupun alumunium pada fasadenya untuk kesan modernnya, dan bentuk fasade bangunan yang berbentuk peluru memperlihatkan kesan gagasan sebuah ekspresi arsiteknya dari sebuah selongsong peluru. Permukaan fasadenya membentuk grid kaca dengan metal panel yang membuat gedung perkantoran ini menjadi lebih ekspresif.

Gambar 3.3. Blok Plan

Page 11: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Gambar 3.4. Potongan

Page 12: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Gambar 3.5. Denah

Page 13: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Turning Torso

Gambar 3.6. Turning Torso

Bangunan Turning Torso berlokasi di Malmo, Swedia. Bangunan ini difungsikan sebagai bangunan residential. Di desain oleh arsitek Santiago Calantrava ini sangat ekpresif mencerminkan sebuah angin puting. Fasadenya yang tidak biasa dimana dibentuk dari sembilan box yang kemudian diputar dengan sudut 90º. Pemakaian bahan-bahan modern sangat tercermin disini seperti pemakaian kaca, alumunium dan metal selain bahan-bahan pendukung lainnya. Sebuah ungkapan perasaan dari Santiago Calantrava ketika membayangkan sebuah angin puting yang ia tuangkan idenya dalam sebuah karyanya bangunan di Swedia. Permainan struktur yang digunakan sangat memberikan decak kagum bagi kaum awam yang melihatnya.

Jin Mao Tower

Page 14: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Gambar 3.7. Jin Mao Tower dan Detail Mahkota

Jin Mao Tower berlokasi di distrik Pudong, Shanghai, Cina. Bangunan ini merupakan salah satu skyscrapers yang ada di dunia. Bangunan ini terdiri dari 88 lantai yang terdiri atas 50 lantai untuk perkantoran, 6 lantai untuk pertokoan dan 24 lantai sisanya sebagai luxury hotel dengan ketinggian 1.381 ft tower-nya. Arsitek Adrian D. Smith dari Skidmore Owings & Merill yang mendesainnya. Ekspresi dari sebuah pagoda yang tersusun mengilhami sang arsitek untuk membuat bangunan pecakar langit ini lebih ekspresif. Pagoda-pagoda tersebut disusun hingga membuat sebuah pagoda utama yang besar di mana di atas mahkota bangunan di desain membentuk sebuah berlian. Ekspresi modern timbul dari penerapan eksterior dan interior bahan yang digunakan secara konsisten pada bangunan ini.

Kesimpulan Studi Banding

Adapun kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari ketiga studi banding, yakni The Agbar, Turning Torso dan Jin Mao Tower adalah bahwa ketiga bangunan tersebut sama-sama mengekspresikan perasaan arsiteknya saat membuatnya yang mana bentuk ekspresi tersebut dapat dimunculkan dalam beragam jenis seperti The Agbar Tower seperti selongsong peluru, Turning

Page 15: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Torso seperti angin puting dan Jin Mao Tower seperti pagoda. Gambaran dari pencurahan perasaan masing-masing arsiteknya itu, dinilai oleh penulis memiliki kesamaan dari segi tema yakni ekspresi. Sedangkan aspek lain dari ketiganya adalah kesan modern yang ditimbulkan oleh bentuk fasade masing-masing bangunan yakni berupa penggunaan bahan eksterior yang digunakan seperti penggunaan unsur kaca (curtainwall), baja, metal panel ataupun alumunium yang pada tiap-tiap bangunan digunakan secara konsisten. Hal ini juga merupakan pencerminan dari tema perancangan penulis yaitu modern. Dan dari kedua aspek tersebut penulis berpendapat bahwa apa yang dimiliki oleh ketiga bangunan tersebut dapat diaplikasikan dalam perancangan Entertainment Center yang bertema ekspresi modern.

Konsep Dasar Perancangan

Konsep dasar perancangan ini adalah merancang bangunan Pusat Hiburan yaitu Entertainment Center dengan berbagai macam jenis hiburan yang ada baik yang sifatnya untuk individu, kelompok ataupun untuk konsumsi keluarga yang sifatnya menghibur disatukan dalam satu pusat tempat hiburan sebagai satu kesatuan tanpa mengesampingkan tema ekspresi modern pada penerapan interior maupun eksterior dalam bangunan, penggunaan bahan bangunan, sirkulasi maupun hubungan-hubungan ruang dalam bangunan.

Gambar 5.1. Perspektif

Page 16: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Rencana Tapak

Pemintakatan

Gambar 5.2. Pemintakatan

Tata Letak

Orientasi bangunan Entertainment Center ini menghadap ke arah badan

jalan utama yakni Jl. Prof. Dr. Satrio.

Gambar 5.3. Tata Letak

5.2.3. Gubahan Massa

SITE SERVICE

ENTERTAINMENT

CENTER

PUBLIK & SEMI PUBLIK

PUBLIK & SEMI PUBLIK

PUBLIK

U Area Terbuka & pedestrian way

Area Terbuka & pedestrian way

Area Terbuka & pedestrian way

Area Terbuka

Area Pengembangan

Parkir luar kendaraan & servis

Pintu masuk Entertainment Center Jl. Prof. Dr. Satrio

Pintu keluar Entertainment Center Pintu masuk

Entertainment Center

Pintu keluar Entertainment Center

Page 17: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Gambar 5.4. Gubahan Massa

Pencapaian

Site berada ditempat yang dapat ditempuh dari segala arah baik dengan

kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan bermotor. Lokasi site yang dekat

dengan stasiun kereta api Tebet dan Manggarai juga Terminal Kampung

Melayu, memudahkan masyarakat dari luar Jakarta seperti Bogor, Depok dan

Bekasi dapat mencapai lokasi.

Pencapaian dengan kendaraan padat terlebih pada jam berangkat kerja

dan pulang kerja dengan kendaraan dikarenakan lokasi berada di jalan utama

yakni Jl. Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan dan letaknya yang berada di kawasan

CBD.

Page 18: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Gambar 5.5. Pencapaian

Hierarki Ruang

Gambar 5.6. Skema Hierarki Ruang

SITE LOKASI SITE

Pencapaian dari arah

Jl. Prof. Dr. Satrio

Pencapaian dari arah Jl. HR. Rasuna Said

Pencapaian dari arah Jl. Lingkar Mega Kuningan

Pencapaian dari arah Jl. Gatot Subroto

Hall/Lobby

Plaza

Basemen

Plaza

Pengelola

Hall/Lobby

Entertainment Center

Entertainment Center

Entertainment Center

Entertainment Center

Page 19: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Sirkulasi

Gambar 5.7. Sirkulasi

Parkir

Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat

sementara. Tempat parkir adalah tempat untuk memarkir kendaraan. Unsur-

unsur yang terdapat pada tempat parkir meliputi :

• Jalan untuk kendaraan.

• Pedestrian untuk berjalan kaki setelah turun dari kendaraan ataupun

rombongan.

• Sistem drainase tempat parkir.

U Pintu Masuk Pejalan Kaki

Pintu Masuk Pejalan Kaki

Pintu Masuk Pejalan Kaki

Pintu Masuk Servis & Entertainment

Pintu Keluar Servis & Entertainment

Pintu Masuk Utama

Entertainment Center

Pintu Masuk Entertainment

Center

Pintu Keluar Basemen

Entertainment Center

Pintu Keluar Basemen

Entertainment Center

Page 20: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

• Faktor-faktor pelengkap lainnya, seperti lampu penerangan serta

pengaturan pohon-pohon agar tidak terlalu rimbun ataupun tidak terlalu

jarang dan penggunaan material untuk pejalan kaki.

Parkir yang digunakan pada Entertainment Center ini adalah parkir luar

dan parkir dalam bangunan yang berada di basemen dengan jenis parkir sejajar.

Dimana pada parkir luar berada di area belakang Entertainment Center,

digunakan sebagai parkir mobil pengelola dan sekaligus area bongkar muat

servis dan parkir servis. Sedangkan, parkir basemen merupakan parkir untuk

mobil dan motor, terdiri dari dua tingkat yang masing-masing basemen

mempergunakan zona. Area zona 1, dari pintu masuk kendaraan parkir di

basemen satu dan keluar di basemen satu. Untuk area zona 2, pintu masuk

kendaraan dari basemen satu tetapi keluar langsung dari basemen 2 tanpa harus

dilalui kendaraan yang berada di basemen satu lagi, dimana akses jalur

langsung dari basemen 2 ke pintu keluar di basemen satu.

Gambar 5.8. Parkir Luar Kendaraan

Parkir mobil pengelola Entertainment Center

Parkir kendaran servis

Keluar parkir basemen

Keluar parkir basemen

Masuk parkir basemen

U

Page 21: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Gambar 5.9. Parkir Basemen

Utilitas

• Listrik

Gambar 5.10. Skema Kelistrikan dalam Bangunan

Mesin lift, pompa, plumbing

Panel Mesin-mesin

ME/Utilitas

Panel Kontrol

Genset

Panel Listrik

perlantai

Panel Penerangan

Panel Utama

Panel Pemadam Kebakaran

Trafo

Gardu Distribusi

PLN GarduListrik

Sistem Pencegahan Kebakaran

Page 22: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

• Pencahayaan

Pada perancangan Entertainment Center ini menggunakan kombinasi

pencahayaan alami dengan ruang-ruang yang ada dan pencahayaan buatan

dengan menggunakan PLN yang dialirkan melalui kabel-kabel bertegangan

tinggi ke kota-kota yang kemudian diubah menjadi tegangan menengah

yang ditempatkan pada gardu-gardu induk. Untuk penerangan alami untuk

mengatasi jumlah panas yang masuk secara berlebihan digunakan :

- Pemakaian kaca Rayban (solar heat absorsing colored glass), yaitu

kaca yang mempunyai warna dan diberi bahan tambahan yang

bertujuan untuk menyerap sinar matahari yang masuk.

- Pemakaian kaca Reflektif (solar heat reflective glass), yaitu kaca

yang diberi lapisan pemantul yang berfungsi untuk memantulkan

sinar matahari.

- Mengatur orientasi bangunan terhadap matahari sehingga tidak

mendapat pantulan sinar matahari secara langsung.

Pada penerangan buatan sumber cahaya yang digunakan adalah :

1. Lampu pijar termasuk halogen.

2.Lampu TL.

3.Lampu pelepasan listrik intensitas tinggi.

Dalam pemilihannya yang harus diperhatikan adalah :

1. Efisiensi penerangan.

2. Efek dan warna cahaya.

3. Temperatur.

4. Besarnya daya.

• Penghawaan

Penghawaan yang digunakan dalam Enetertainment Center ini adalah

:

Page 23: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Penghawaan alami dengan menggunakan ruang terbuka yang terkait

satu bangunan dengan bangunan lainnya.

Penghawaan buatan dengan menggunakan AC Sentral.

Gambar 5.11. Skema Distribusi AC Central pada Bangunan

Gambar 5.12. Sistem AC Central dan AHU

• Plambing

Cooling Tower (Menara

Pendingin)

Chiller ( Pembuat Air Es)

Pompa

AHU

Ruang

Ruang

Ruang

Page 24: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

1. Air Bersih

Menggunakan sistem Down Feed Riser.

Gambar 5.13. Skema Sistem Down Feed Rise

2. Air Kotor dan Air Hujan

Gambar 5.14. Skema Penyaluran Air Kotor dan Air Hujan

PAM Meter PAM

Ground Tank

Deep Well Pompa

Pompa

Roof Tank Boster pump

Sprinkler

Hydran Box

Hydran pipe

Distribusi ke tiap lantai

Kitchen Pipa Vent

WC

Grease trap

Wastafel Air Hujan

Bak Kontrol

STP

Riol Kota

Page 25: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

• Pencegahan Bahaya Kebakaran

Gambar 5.15. Skema Pencegahan Kebakaran

Gambar 5.16. Skema Hidrant

Sprinkler

Fire House

Hydrant

Fire Extinguish

Pompa Genset

Control Panel

Fire, Smoke, Gas

Detektor

Alarm

Emergency Comunication System

Emergency Lighting System

Lift

Exit Lamp

Page 26: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

• Komunikasi

Gambar 5.17. Skema Instalasi Komunikasi dalam Bangunan

• Multimedia

Gambar 5.18. Konfigurasi Layanan Jaringan Komputer

Page 27: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Gambar 5.19. Skema Sistem Komunikasi

• Keamanan

Sistem keamanan yang digunakan pada bangunan Entertainment Center

menggunakan pos keamanan dan CCTV untuk setiap fungsi bangunan, sedang

untuk apartemen dilakukan penambahan pengamanan ruangan menggunakan

sistem magnetic card.

Gambar 5.20. Skema Pengamanan dengan CCTV

• Sampah

Untuk sistem pembuangan sampah menggunakan sistem campuran yakni

sistem vertikal melalui shaft dan sistem horizontal dengan penampungan

sementara. Yang harus diperhatikan adalah letak pengumpulan sampah harus

mudah dicapai oleh kendaraan dan letak pembuangan sampah harus terpisah dan

sedikit tersembunyi.

Page 28: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Gambar 5.21. Shaft Sampah

Gambar 5.22. Distribusi Pembuangan Sampah

Tata Hijau

Tata hijau merupakan ruang terbuka atau taman yang dapat digunakan

untuk menampung kegiatan di luar bangunan, seperti plaza, parkir, pedestrian

way dan taman. Penataan ruang luar yang baik selain memberikan kemudahan

sirkulasi pejalan kaki, juga memberi nilai tambah pada perancangan ini, yaitu

berupa keindahan, keteduhan, alami dan nyaman. Namun, tetap memperhatikan

interaksi dengan lingkungan sekitar site.

Shaft sampah tiap lantai

Shaft sampah tiap lantai

Shaft sampah tiap lantai

Bak Penampungan Dasar

Bak Penampungan Sementara

Dinas Kebersihan Kota

Pembuangan Akhir

Page 29: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Berdasarkan beberapa alternatif pengolahan ruang tata hijau, maka yang

akan digunakan dalam perancangan ini adalah :

• Ruang terbuka sebagai plaza, berfungsi sebagai penyatu aktivitas-

aktivitas atau sebagai tempat berinteraksi.

• Ruang terbuka hijau bagi pejalan kaki, dimana sepanjang jalan

dilengkapi dengan pedestrian way.

Gambar 5.23. Penempatan Tata Hijau

U

Keterangan :

Pedestrian way

Plaza

Pohon-pohon rindang sebagai

peneduh di area parkir

Pohon-pohon rimbun sebagai buffer dan filter

Pohon-pohon rindang sebagai peneduh di pedestrian way dan plaza

Pohon-pohon rimbun sebagai buffer dan filter

Page 30: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Bangunan

Bentuk

• Bentuk Dasar Massa Bangunan

Pemilihan bentuk dasar massa bangunan berdasarkan kriteria-kriteria

sebagai berikut :

Kesesuaian bentuk dengan tapak dalam perencanaan.

Kesesuaian dengan fungsi-fungsi kegiatan di dalam bangunan.

Kesesuaian dengan tema yang ingin diangkat dan kemudahan dalam

pelaksanaan.

Tabel 5.1. Perbandingan Bentuk Dasar Massa Bangunan

Kriteria

Keterangan

Bentuk 3

dimensi

Kesesuaian dengan fungsi-fungsi didalamnya

1

3

2

Persegi panjang memiliki bentukan yang optimal dalam pemanfaatan ruang dan fungsi, namun bentuknya terlalu statis

Pengaplikasian ke tema dan kesesuaian bentuk dengan tapak

1

3

2

Bentuk persegi panjang dapat digabungkan atau ditransformasi dengan bentukan yang lain dan dapat menyesuaikan dengan bentuk tapak

Kemudahan dalam pelaksanaan

2

3

1

Bentuk persegi panjang dapat lebih mudah dalam pembangunannya

Page 31: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Total 4 9 5

Keterangan : 3 = sangat baik

2 = baik

1 = cukup

Jadi bentuk dasar massa yang terpilih dalam perancangan Entertainment

Center adalah bentuk persegi panjang dengan adanya perombakan bentuk atau

transformasi menjadi bentukan lengkung yang mengalir tidak statis. Bentuk-

bentuk yang lain merupakan alternatif penggabungan dengan bentuk utama.

Gambar 5.24. Bentuk Massa Bangunan

• Bentuk Pola Massa Bangunan

Pola massa bangunan yang digunakan pada bangunan Entertainment

Center ini dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yakni :

Tabel 5.2. Perbandingan Pola Massa Bangunan

Pola Massa Keuntungan Kerugian

Tunggal • Efisiensi lahan

• Orientasi kegiatan yang

terpusat dalam bangunan

• Mudah dalam

• Penerapan pentahapan

pembangunan sulit

• Pemanfaatan ruang

luar lebih banyak

Page 32: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

pengawasan

• Pengelompokkan aktivitas

tetap dapat tertampung

dalam satu massa

Majemuk • Mudah membentuk

ruang-ruang terbuka

• Dapat optimal

menyesuaikan dengan

bentuk tapak

• Mudah dalam pentahapan

pembangunan

• Kebisingan kegiatan

yang lebih tinggi

• Penggunaan relatif

besar

• Hubungan antar unit

bangunan kurang

membentuk kesatuan

• Sirkulasi relatif

panjang dan rumit

Berdasarkan perbandingan tersebut diatas, maka pola massa yang sesuai

dengan Entertainment Center adalah pola massa majemuk, dengan dasar

pertimbangan sebagai berikut :

Mudah membentuk ruang-ruang terbuka.

Pengelompokkan aktivitas yang berbeda-beda tidak hanya berada dalam

satu massa yang sarat dengan berbagai macam jenis hiburan.

Dapat menyesuaikan dengan bentuk luasan tapak.

Fungsi

Entertainment Center merupakan pusat hiburan bagi semua golongan

dari anak-anak, remaja dan dewasa. Adapun fungsi dari Entertainment Center

Page 33: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

ini adalah bangunan yang digunakan sebagai “refreshment place” terutama bagi

para kaum pekerja pada khususnya. Hiburan yang ditawarkan berbagai macam

tidak hanya untuk individual ataupun golongan tetapi juga untuk keluarga.

Letaknya yang berada di sekitar area perkantoran (CBD) sangat efektif untuk

pusat hiburan. Perancangannya dirancang agak sedikit berbeda dengan pusat

hiburan yang ada di Indonesia yang orientasinya ke dalam tetapi untuk

Entertainment Center ini mengadopsi gaya Barat atau Internasional yang

berorientasi keluar dengan adanya “citywalk” pada plazanya.

Gambar 5.25. Bangunan Entertainment Center

Sirkulasi

Sirkulasi yang ada pada bangunan harus dapat memberikan kenyamanan,

kemudahan dan kejelasan arah bagi pengguna bangunan antara lain :

• Akses, orientasi dan arah sirkulasi yang jelas dengan eleman pembantu

seperti warna atau tekstur.

• Meminimaliskan sirkulasi silang.

• Penggunaan koridor yang luas pada kegiatan utama untuk menanggulangi

apabila terdapat banyak pengunjung sehingga tidak terjadi penumpukan

sirkulasi.

Page 34: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

• Penggunaan sistem sirkulasi baik secara horizontal maupun vertikal juga

perlu diperhatikan seperti penempatan sirkulasi vertikal seperti lift orang

maupun lift barang. Penggunaan tangga darurat dan escalator untuk

mobilitas pengunjung Entertainment Center serta ramp untuk pengguna

kursi roda dan servis.

Gambar 5.26. Sirkulasi dalam Bangunan

Konstruksi

Adapun struktur konstruksi yang digunakan dalam perancangan ini

meliputi :

1. Struktur Bawah (Sub Structure)

Merupakan struktur yang berhubungan langsung dengan tanah (pondasi),

berfungsi menopang dan menyalurkan beban bangunan yang berada

diatasnya. Pondasi yang digunakan pada Entertainment Center ini

menggunakan pondasi tiang pancang (Pile Foundation) dengan sistem

driven pile dimana tiang dikirim ke proyek setelah dibuat di lokasi lain,

kemudian dipasang dengan cara dipukul sampai mengenai tanah keras. Pada

Page 35: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

prinsipnya, tiang pancang menerima beban terpusat yang kemudian

disalurkan kelapisan tanah keras ditambah dengan kekuatan gaya gesek

antara permukaan dinding tiang dengan tanah disekitarnya.

Pondasi ini digunakan dengan pertimbangan :

• Kekuatan dalam menahan gaya vertikal dan horizontal terhadap

bangunan diatasnya.

• Mudah dalam pelaksanaannya dan cepat.

• Ekonomis dalam penggunaan bahan.

Gambar 5.27. Sub Structure

2. Struktur Atas (Upper Structure)

Merupakan struktur yang berada diatas pondasi, dimana struktur ini

langsung memikul beban atau gaya-gaya pada bangunan untuk disalurkan ke

pondasi. Unsur-unsur dari struktur atas yaitu :

Elemen garis, terdiri dari kolom dan balok.

Elemen bidang, terdiri dari dinding dan lantai.

Sistem struktur atas pada Entertainment Center ini mencakup podium (4

lantai) dan 2 basemen.

Podium, digunakan sistem struktur konvensional balok kolom (rigid

frame). Kolom menggunakan kolom komposit (baja dengan beton)

Page 36: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

dengan dimensi kolom 80x80 cm dengan bentangan 8x8 m. Balok

digunakan dari bahan dari baja. Sedangkan pada basemen juga

menggunakan struktur konvensional balok kolom (rigid frame).

Struktur lantai menggunakan pelat lantai baja dan beton bertulang.

Struktur atap (roof structure) pada bagian selasar menggunakan

baja. Ornamen dua buah lengkung seperti busur panah pada atap

menggunakan beton komposit.

Gambar 5.28. Struktur Atap

Bahan Bangunan

Penggunaan bahan bangunan yang akan dipakai pada proyek

Entertainment Center ini haruslah memenuhi persyaratan dan sesuai dengan

kebutuhan, sifat ruang yang pada akhirnya pemilihan bahan yang tepat

diharapkan dapat menunjang karakter bangunan yang diinginkan. Beberapa

persyaratan di antaranya adalah :

• Kemudahan pelaksanaan dan perawatan.

• Faktor ekonomi dan nilai bahan bangunan.

• Kuat dan tahan lama.

• Penampilan tekstur dan warna yang mendukung penampilan bangunan.

• Nilai estetis bahan.

Page 37: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Sesuai dengan temanya ekspresi modern selain diterapkan pada interior

bangunan juga pada eksterior bangunan itu sendiri termasuk pada penggunaan

bahan bangunannya. Penggunaan metal, kaca dan alumunium mendefinisikan

kesan modern pada bangunan. Selain itu juga penggunaan bahan baja dan beton

pada fasade bangunan. Diharapkan dengan adanya penggunaan bahan tersebut

dapat memberikan ketahanan dan kekokohan pada bangunan Entertainment

Center ini. Penggunaan kaca pada bangunan menggunakan curtainwall

sedangkan pada dinding menggunakan alumunium cladding.

Gambar 5.29. Curtain wall

Gambar 5.30. Cladding Curtain Wall

Page 38: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Gambar 5.31. Penggunaan material beton, baja, kaca, metal dan alumunium pada

bangunan

Pentahapan Pembangunan

Pentahapan pembangunan Entertainment Center ini menggunakan

metode Up-Down Construction. Dimana pentahapan pembangunan dilakukan

sekaligus bersamaan dari atas dalam penggerjaan struktur bagian atas dan bawah

pengerjaan basemen. Pada saat dilakukan pekerjaan di dalam basemen yang

kedua, kolom dan balok sudah mulai dikerjakan dilantai satu. Pada saat

pekerjaan mencapai basemen empat, pelaksanaan struktur atas sudah mencapai

lantai empat dan pada saat pekerjaan mencapai kedalaman basemen yang

diinginkan, pekerjaan struktur atas mencapai lantai enam. Pengerjaan bagian

struktur atas hanya sampai pada pemasangan kolom, balok, steel deck dan

pembesian pelat sedangkan pengecorannya menunggu hingga kolom basemen

sudah berfungsi sebagai kolom permanen.

Gambar 5.32. Tahap Pelaksanaan dengan Metode Up-Down Construction

Page 39: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Interior

Gambar 5.33. Interior Café

Gambar 5.34. Interior Biliard

Page 40: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Gambar 5.35. Interior Electronic Store

Gambar 5.36. Interior Restoran

Page 41: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Gambar 5.37. Interior Fitness Center

Gambar 5.38. Interior Restoran

Page 42: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Gambar 5.39. Interior Bar

Gambar 5.40. Interior Lounge

Eksterior

Pada eksterior pemakaian bahan alumunium, metal, kaca, baja dan beton

untuk menampilkan kesan modern.

Page 43: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...

Gambar 5.41. Eksterior Bangunan

Penyelesaian Ruang Luar/Landscape

Ruang terbuka hijau digunakan selain sebagai estetika ruang eksterior

juga sebagai pemecahan masalah atas kesilauan dan panas matahari terhadap

bangunan. Penempatan pohon-pohon yang rindang baik disekitar area parkir

maupun plaza menambah hidupnya keadaaan landsekap ruang luar yang ada di

sekitar Entertainment Center ini. Hal itu juga difungsikan sebagai ruang

pengikat antara site dengan bangunan. Penggunaan pohon palem botol, kelapa,

rumput peking, tanaman bunga dan akasia digunakan dalam penyelesaian ruang

luar yang ada. Selain itu juga sebagai buffer dan filter dari kebisingan kendaraan

di sekitar site.

Gambar 5.42. Landscape

Page 44: ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas ...