Sony Music Entertainment

21
CASE STUDY: “SONY MUSIC ENTERTAINMENT AND THE EVOLUTION OF THE MUSIC INDUSTRY” PENYUSUN: AGUSTIN SUGIHARTATIK ALFARISI AKBAR AVININDA DN ARSYAD ABROR ASA BHAKTI HERNAWAN HANIF PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2016

description

sony music slide

Transcript of Sony Music Entertainment

Page 1: Sony Music Entertainment

CASE STUDY:“SONY MUSIC ENTERTAINMENT AND THE EVOLUTION OF THE MUSIC INDUSTRY”

PENYUSUN:AGUSTIN SUGIHARTATIKALFARISI AKBARAVININDA DNARSYAD ABRORASA BHAKTIHERNAWAN HANIF

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSIUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAYOGYAKARTA2016

Page 2: Sony Music Entertainment

Latar Belakang1929American Record Company (ARC) terbentuk

1938Akuisisi ARC oleh Columbia Broadcasting Company

1968Membentuk CBS/Sony Record

1976Memperkenalkan Optical Digital Audio Disc (CD)

1983Perluasan pasar CD ke Amerika

1991Penggunaan nama Sony Music Entertainment

2004Mendirikan Sony BMG Music Entertainment

2008Beroperasi sebagai Sony Music Entertainment di bawah Sony Corp.

2012Membentuk EMI Group dengan MJ Family Trust

Page 3: Sony Music Entertainment

Gambaran Umum Industri Musik Pada awal abad 20, musik mulai berkembang

beriringan dengan perkembangan teknologi. Tahun 1993, file MP3 ditemukan sehingga mudah

untuk di-broadcast, upload dan download. Tahun 2001, iTunes muncul sebagai online music

store. Tahun 2003, Warehouse Music mengalami

kebangkrutan. Tahun 2013, penjualan digital pertama kali

mengalami penurunan dari 1,34 milyar menjadi 1,26 milyar.

Secara garis besar, pendapatan pada industri musik mengalami penurunan dari 17 milyar (2000) menjadi 7,9 milyar (2013).

Page 4: Sony Music Entertainment

Pelanggaran Hak Cipta dan PembajakanPada awal 2000, pelanggaran hak cipta

pada industri musik meningkat.Pada tahun 2014, dua lembaga untuk

melawan pelanggaran hak cipta muncul, SOPA dan PIPA.

Hasil survey menunjukkan, pembajakan menyebabkan penurunan pendapatan pekerja sebesar 2,7 milyar, 71 ribu lapangan pekerjaan hilang, dan kerugian pajak sebesar 422 juta.

Page 5: Sony Music Entertainment

Music Publishing Record label mencari penyanyi atau band yang

siap disponsori. Adanya perkembangan teknologi mempermudah

perusahaan untuk mengiklankan musik. Pada tahun 2014, Sony Music menjadi label musik

terbesar ke-dua dengan market share 20%. Pada total penjualan album, Sony Musik

memperoleh market share sebesar 30,4%, 7,3% dibawah Universal.

Selain memperoleh pendapatan melalui jasa rekaman, publisher juga memperoleh pendapatan dari royalti musik yang digunakan pada film, iklan atau jasa lainnya.

Page 6: Sony Music Entertainment

Digital Music Distribustion1. Digital download2. Internet radio3. Interactive streaming

Page 7: Sony Music Entertainment

Bisnis Model dan StrategiPada tahun 2007, Sony Music Entertainment dan BMG, fokus pada:1. Mencari penyanyi dan band untuk dipromosikan2. Menciptakan fans yang lebih banyak untuk bintang tersebut

Sony melakukan joint venture kepada MySpace, Amazon, untuk melakukan penjualan music secara online. Pada Desember 2009, Sony Music Entertainment menjadi 100% milik Sony Corporation dan melakukan perubahan strategi.

3. Melakukan joint venture dengan Abu Dhabi dan Universal Music Group dan membentuk VEVO, sebuah platform untuk video musik dan entertainment. Pada tahun 2010 dan 2011, VEVO masih mengalami kerugian, dan menurut perkiraan akan memperoleh profit pada tahun 2012.

4. Sony juga menciptakan Music Unlimited, sebuah cloud-based untuk streaming music. Pada tahun 2011, Sony merilis Music Unlimited app untuk Android.

Page 8: Sony Music Entertainment

Analisis Lingkungan Sony Music EntertainmentAnalisis SWOT

Page 9: Sony Music Entertainment

Resource and Capabilities

Page 10: Sony Music Entertainment
Page 11: Sony Music Entertainment

LINGKUNGAN INTERNAL PERUSAHAAN

Page 12: Sony Music Entertainment

VALUE CHAIN ANALYSIS Pada Tahun 2012, LBC menjadi satu dari 10

teratas produsen bir di USA karena keunikan rasa bir yang diracik.

Dalam lingkungan yang sangat kompetitif seperti industri bir, diferensiasi produk adalah hal yang krusial. Dengan demikian bagian penelitian dan pengembangan harus selalu berusaha mencari inovasi.

Segmen pasar terbesar LBC adalah California, Colorado, Texas, New York, dan Illinois. Setelah California, pasar terbesar adalah Illinois. Dengan demikian penempatan pabarik bir di Illinois memungkinkan LBC memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat.

Page 13: Sony Music Entertainment

PRIMARY ACTIVITIES (Operation) Produksi bir merupakan aktivitas utama yang

harus diperhatikan karena LBC berkomitmen untuk memberikan bir yang berkualitas.

Kualitas produk merupakan prioritas LBC dan hal ini memainkan peranan dalam strategi ekspansi.

Alasan utama LBC menempatkan pabriknya di Chicago adalah tersedianya sumber air yang melimpah dengan kualitas yang bagus.

Dengan demikian, pemindahan pabrik ke Chicago merupakan keputusan yang tepat karena membantu LBC menjaga kualitas bir.

Page 14: Sony Music Entertainment

PRIMARY ACTIVITIES (Outbound Logistic)LBC memiliki pasar di pesisir pantai

timur yang memberikan keuntungan besar kepada LBC.

Chicago merupakan salah satu distribusi utama di tengah-tengah USA sehingga memungkinkan LBC mengendalikan jaringan distribusi yang ideal sehingga proses distribusi produk kepada pelanggan dilakukan secara efisien dan efektif.

Page 15: Sony Music Entertainment

PRIMARY ACTIVITIES (Marketing and Sales) LBC memiliki 100 distributor yang menjual produk di

USA dan beberapa negara tetangga dekat sebagai langkah LBC untuk menjual produk di pasar internasional.

Marketing lisan membantu pelanggan memiliki brand awareness.

Keunikan pemasaran lainnya adalah LBC memberikan produk secara gratis kepada atlet profesional dan sebaliknya atlet tersebut memberikan saran kepada LBC untuk meningkatkan produknya. Selanjutnya atlet tersebut mengenalkan produk LBC ke teman atau atlet lain.

Hal yang sama juga dilakukan oleh LBC dalam festival musik yaitu memberikan bir gratis kepada artis.

Page 16: Sony Music Entertainment

SUPPORT ACTIVITIES (Research, Technology, and Systems Development)

Adanya proyek yang dikembangkan oleh bagian R&D yang membangun software hubungan pelanggan yang memberikan informasi penjualan yang akurat kepada tim penjual.

 

Page 17: Sony Music Entertainment

RESOURCE BASED VIEW ANALYSIS (Tangible Assets)Aset Berwujud LBC yang sangat

bernilai adalah letaknya pabrik di Chicago.

Aset Berwujud yang berupa lokasi tersebut menjadikan LBC mampu memenuhi kebutuhan dengan cara yang lebih dari kompetitor, sehingga menghasilkan keuntungan yang lebih besar dan volume penjualan yang aman.

Page 18: Sony Music Entertainment

RESOURCE BASED VIEW ANALYSIS (Intangible Assets)Hubungan baik antara LBC dengan

ChicagoResep rahasia dan fasilitas penelitian

merupakan aset tak berwujud yang dimiliki LBC.

ATB tersebut bernilai bagi LBC karena tidak sama dengan yang dimiliki oleh kompetitor, sehingga ATB tersebut merupakan keuntungan kompetitif LBC di industri bir.

Page 19: Sony Music Entertainment

RESOURCE BASED VIEW ANALYSIS (Organizational Capabilities)Ketrampilan pendiri dalam meracik bir

tidak mudah ditiru. Namun demikian sumber daya yang digunakan oleh LBC adalah standar dan dapat digunakan dengan mudah oleh pesaing.

Ketrampilan Magee untuk meracik bir dengan rasa yang berbeda tidak dapat ditiru oleh pesaing. Pengetahuan unik ini dan ketrampilan meracik bir merupakan keunggulan kompetitik LBC yang utama.

Page 20: Sony Music Entertainment

Problem?Inkonsistensi antara visi, missi dan strategy. LBC harus membangun strategi yang efektif untuk mendanai operasi saat ini, masa datang dan menjaga pertumbuhan dan ekspansi.

Page 21: Sony Music Entertainment

Solution1. Menyewa konsultan untuk

menyusun visi, misi dan strategi.

2. Menjual saham mayoritas kepada kompetitor namun tetap mempertahankan CEO perusahaan

3. Menciptakan perusahaan join ventur dengan perusahaan bir lain