Entering New Market Bernuansa Millennial - kpei.co.id News Q1 2019.pdf · melakukan terobosan di...
Transcript of Entering New Market Bernuansa Millennial - kpei.co.id News Q1 2019.pdf · melakukan terobosan di...
$ 0
da ruangan baru dengan tata ruang dan dekorasi yang lebih modern saat ini di KPEI. Gaya ruangan ini membuat suasana kantor menjadi lebih fresh. Pemi
lihan interior ruangan yang lebih kekinian menjadi tempat innovation centre and co-working space bagi karyawan KPEI. “Perubahan suasana organisasi dibuat agar semua karyawan KPEI bisa bekerja dengan budaya millennial, terutama untuk menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Digitalisasi belum full dilakukan, tetapi akan mengarah ke sana,” ujar Direktur KPEI, Iding Pardi.
Tahun 2018 bisa dibilang tahun pengembangan, karena banyak project terselesaikan dengan baik, di internal KPEI maupun bersama SRO (Self-Regulatory Organization) lain, dan sebagai bagian dari pemenuhan Principles for Fi nancial Market Infrastructures (PFMI) yang dikeluarkan IOSCO.
Ada sekitar 20 proyek yang selesai dikembangkan KPEI pada 2018. Diantaranya pengembangan terkait perspektif stakeholder dan financial yang paling krusial menurut Iding, adalah implementasi percepatan penyelesaian transaksi bursa menjadi T+2. KPEI menyesuaikan sistem
A
KPEI melakukan perluasan pengembangan bisnis untuk melayani pasar dan partisipan baru. Suasana organisasi pun diubah menjadi nuansa millennial menyesuaikan era digitalisasi yang semakin kreatif dan energik.
indeks >>
‘Entering New Market’Bernuansa Millennial
‘Entering New Market’Bernuansa Millennial
e d i s i 1 I Tr i w u l a n i l 2 0 1 9
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
1KPEI Newsletter
Risk Officer kPei: Membangun kesadaran Risiko
Mengukur Tingkat kepuasan, Pandangan dan Penilaian Ak atas Layanan kPei Melalui Css
ARTikeL uTAMA
56 statistikkilas Peristiwa
yang dipakai nya mengikuti perubahan waktu penyelesaian transaksi yang sebelumnya T+3. “Hampir bisa dibilang 100 per sen lancar, sesuai dengan harapan kami. Tentu ini berkat kerjasama tim SRO dan OJK yang solid dan luar bia sa,” ujarnya. Pasar modal Indonesia mulai mene rapkan penyelesaian T+2 pada 26 November 2018, sementara di awal 2018 ada Thailand dan Si ngapura di bulan Desember 2018. Pengembangan lainnya yaitu penyusunan Requirement Pinjam Meminjam Efek (PME) Bilateral, penyempurnaan Sistem Triparty REPO,
Mengenal kebijakan Baru Tentang Bank Garansi
kLik di Triwulan iV Tahun 2018
89
10 12
Penyelesaian Transaksi Bursa kini dalam dua Hari
Memperkenalkan Pasar Modal ke Pekerja Migran indonesia
Peran strategis Portal Ak dan Partisipan untuk Mendukung kebutuhan Ak
734
1
Perubahan suasana organisasi dibuat
agar semua karyawan KPEI bisa bekerja
dengan budaya millennial. Digitalisasi belum full dilakukan,
tetapi akan mengarah ke sana.
KPEI Newsletter2
Edisi 1 I Triwulan I l 2019
pengembangan sistem kliring obligasi, dan pembuatan gap analysis CCP untuk OTC Derivatif. Sementara pengembangan lanjutan yang sifatnya support atas inisiatif OJK adalah pengembangan sistem kliring untuk Electronic Book Building (EBB) dan pengembangan sistem kliring dan penyelesaian untuk Perusahaan Efek Daerah.
Selanjutnya, pengembangan yang terkait perspektif Internal Business Process ada enam, diantaranya Implementasi Risk Parameter dan Risk Metho dology Assessment. Peningkatan Per formance Risk Management Sys-tem juga sedang berlangsung. Seiring dengan peningkatan performance dari sisi aplikasi, KPEI juga melakukan peremajaan atas server Sistem Manajemen Risiko. Berikutnya, pengembangan Collateral Management System yang pengerjaannya bersifat multiyear juga telah dimulai di 2018.
“Dari sisi Learning & Growth kami mengupayakan comply terhadap standar dan prinsipprinsip internasional dan keorganisasian,” kata Iding. KPEI berhasil meraih ISO 27001:2013 untuk ruang lingkup seluruh kegiat an di divisi dan unit kerja pada Mei 2018. KPEI juga berhasil mendapatkan renewal ISO 9001:2015. Terkait sistem informasi, dilakukan penyetaraan Disaster Re-covery System yang menjadi salah satu proyek besar di tahun 2018.
Di bidang Sumber Daya Manusia terdapat penambahan divisi baru di tahun 2018, yaitu Divisi Manajemen Risiko Korporasi, “Ada kepala divisi, kepala unit dan stafnya. Artinya ada promosi untuk karyawan KPEI yang juga menjadi bagian pengembangan organisasi,” paparnya. Recovery & Resol ution Plan CCP juga telah disusun hasil kajiannya. “Kami menyusun dan menyelenggarakan simulasi untuk risiko default setahun sekali sebagai rekomendasi atas pemenuhan PFMI,” lanjutnya.
“Di samping itu, terdapat juga proyek yang belum tercapai di tahun 2018, yakni KPEI dapat menjadi penyelenggara CCP OTC Derivative. Dengan adanya kejelasan penunjukan dari otoritas yang berwenang, KPEI dapat
A R T I K E l u TA M A
mempersiapkan investasi sistem dan sarana pendukung lainnya,” papar Iding.
RenCAnA TAHun 2019 Ada beberapa pengembangan un
tuk perspektif Stakeholder dan Financial yaitu sistem Triparty Repo yang menjadi lanjutan dari yang sudah dipersiapkan sejak 2018, dan akan diluncurkannya awal 2019. Kegiatan lain di bidang ini adalah pengembangan sistem kliring obligasi, penyusunan Konsep dan Mekanisme Bisnis CCP untuk OTC Derivatif dan aplikasi mClEARS 2.0.
Pada Internal Business Process, fokus implementasi strategi unggulan tahun 2019 antara lain pengembangan Collater-al Management System dan PME Bilateral
yang akan menjadi project besar di tahun 2019.
untuk Learning & Growth difokuskan pada pengembangan organisasi yang inovatif, Assess-ment Business Continuity Management, Peremajaan Perangkat Jaringan Data Center, dan Penambahan Kapasitas Storage. Salah satu bagian implementasi
dari pengembangan orga nisasi inovatif adalah dipindahkannya Data Center ke tempat baru, yang lokasinya berbeda gedung tetapi masih dalam satu kawasan, untuk mengantisipasi beropera sinya MRT yang bisa menimbulkan getaran pada Data Center.
“Tahun 2019 diharapkan menjadi tahun awal dimana KPEI memasuki peran baru dan memberikan jasa baru yang lebih luas di luar apa yang telah kami lakukan atau di luar fungsi utama. Kami mau melakukan terobosan di 2019. Entering new market,” kata Iding.
Manajemen KPEI berharap tahun 2019 ada bank kustodian yang siap menjadi General Clearing Member yang infrastrukturnya sudah disiapkan KPEI. Beroperasinya dua anak usaha SRO yakni PT Pendanaan Efek Indonesia yang izinnya sudah disetujui OJK awal Desember 2018, dan PT IDX Solusi Teknologi Informasi untuk meningkatkan efisiensi dan reliabilitas sistem SRO dan Anggota Bursa. Di luar pengembangan yang telah disebutkannya, Iding berharap, di tahun 2019, SRO semakin menunjukkan soliditas dalam mengembangkan produkproduk yang baru. F [TiM RedAksi]
E D I T O R I A L
Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Penasihat: Direksi
Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan
dewan Redaksi: Reynant Hadi, Diah Sugiretno, Lisda Sitohang, dan Yaser Arafat
Alamat Redaksi & sirkulasi:Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt. 5Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190Telp : 021-515 5115; 515 5125Fax : 021-515 5120Toll Free : 0800-100-KPEI (5734)Email : [email protected] : www.kpei.co.id
Tahun 2019 diharapkan menjadi tahun awal dimana KPEI memasuki peran baru dan memberikan jasa baru yang lebih luas. Kami mau melakukan terobosan di 2019. Entering new market.
Memasuki tahun 2019, suasana dan semangat baru pastinya kita rasakan. untuk itu, KPEI i ngin berbagi informasi dan artikel menarik, yang tentunya akan menambah semangat, wawasan dan pengetahuan para pembaca.
Edisi kali ini, headline mengupas tentang Pencapaian KPEI 2018 dan Program Strategis KPEI 2019 yang menjadi semangat kerja manajemen dan karyawan dalam mengawali tahun. Ada pula artikel khusus mengenai kegiatan Customer Satisfaction Sur-vey (CSS) AK 2018, Implementasi Portal AK dan Partisipan, penjelasan Surat Edaran Bank Garansi, Implementasi Siklus Penyelesaian T+2, serta sharing kegiatan Edukasi SRO tentang pasar modal kepada Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong. Khusus bagian profil, KPEI ingin memperkenalkan risk officer KPEI. Dan juga, laporan kegiatan KlIK selama triwulan IV 2018.
Akhir kata, redaksi KPEI Newsletter mengucapkan Selamat Tahun Baru 2019, semoga tahun ini menjadi harapan baru dan awal yang baik untuk berkarya.
Salam Semangat,
Redaksi
3
Edisi 1 I Triwulan I l 2019
KPEI Newsletter
Menuju T+2, sRO memetakan berbagai permasalahan, kendala, serta langkah antisipasi. kerja keras tersebut berbuah manis. kini, serah terima efek dan dana bisa
selesai dalam dua hari saja.
A R T I K E l K H u S u S
anggal 28 November 2018 menjadi momen bersejarah bagi pasar modal Indonesia. Pada hari
Rabu tersebut menjadi pembuktian keberhasilan implementasi siklus T+2. langkah besar pasar modal Indonesia ini dianggap perlu segera dilaksanakan mengingat hampir seluruh bursa dunia sudah terlebih dahulu melaksanakan ini. Implementasi T+2 terbilang sukses karena tidak ada penundaan pelaksanaan dan semua transaksi selesai di waktu yang ditentukan.
Sebelumnya, OJK dan SRO sepakat pada 23 November 2018 merupakan hari terakhir perdagangan bursa dengan siklus penyelesaian T+3. Sedangkan, pada 26 November 2018 merupakan hari pertama perdagangan dengan siklus penyelesaian T+2. Sehingga, pada 28 November 2018 menjadi hari penyelesaian terakhir T+3 sekaligus hari pertama penyelesaian transaksi bursa T+2.
untuk memastikan masa peralihan transaksi bursa tersebut berjalan lancar, tim operasional KPEI bekerja ekstra keras. Seperti diceritakan oleh Kepala Divisi Perencanaan Strategis dan Manajemen Proyek KPEI Jerri Parulian, pihaknya ingin menghindari kegagalan. Oleh karena itu, KPEI bersama BEI dan KSEI membentuk tim khusus untuk memantau persiapan menuju T+2 ini.
“Tanggal 26 November 2018 merupakan masa kritikal untuk transaksi bursa, dan pada 27 November 2018 merupakan saat kritikal untuk persiapan settlement. Ada task force khusus antara BEI, KPEI dan KSEI. Kita melihat
Jadi pada 23 November 2018 masih dilakukan sosialiasasi layanan PME ke pihak peminjam (lender). Ini bagian dari persiapan kami,” papar Rachmadewi. Ditambahkan pula, karena adanya penyelesaian T+2 ini, likuiditas pasar jadi meningkat, kebutuhan akan PME juga meningkat, sehingga T+2 merupakan batu loncatan untuk pengembangan PME ke depannya. Diharapkan, jumlah lender bisa bertambah sehingga permintaan layanan PME turut meningkat, tidak hanya untuk mendukung penyelesaian transaksi
saham melainkan juga ETF/reksadana dan derivatif.
Berbagai langkah antisipasi yang dipersiapkan ini demi mencegah kegagalan yang pernah dialami beberapa negara sebelumnya. Dan berdasarkan hasil evalu asi penyelesaian T+2 yang dimulai pada 23 November 2018 dan 26 November 2018 sampai dengan penyelesaian transaksi gabungan (dou-ble settlement) yang jatuh pada 28 November 2018, disimpulkan implementasi percepatan penyelesaian
T+3 menjadi T+2 dinyatakan sukses. Keberhasilan ini menjadi tonggak sejarah untuk pasar modal Indonesia. Negara ini tercatat sebagai negara Asia Tenggara ketiga setelah Vietnam dan Thailand yang telah menerapkan siklus penyelesaian T+2. Selain itu, bursa dunia juga sudah menerapkan T+2 sehingga langkah pasar modal Indonesia sudah selaras dengan Global Best Practice yang berlaku. Berbagai bursa dari kawasan Eropa, Asia Pasifik, Australia, New Zealand, Arab Saudi, Amerika Seri kat, dan Kanada sudah menerapkan siklus penyelesaian T+2. Dan di masa mendatang, bursabursa lainnya akan segera menuju siklus penyelesaian T+2 pula. Sehingga, bursa Indonesia sekarang dapat bersaing dengan bursa dunia lainnya.F [TiM RedAksi]
T kewajiban pelaku. Kalau ada yang kurang langsung kami follow up,” ujar Jerri. Ditambahkan Hanifah, Kepala unit Ekuiti KPEI tim task force bekerja sejak tanggal 23 November 2018 untuk memastikan pada 28 November 2018 berjalan lancar. Tim meng ingatkan ang gota bursa atau anggota kliring,
dan bank kustodian melalui berbagai media. Mulai dari sosialisasi, email, surat edaran, website, media sosial bahkan telepon, maupun pesan pendek agar semua siap menyambut implementasi ini.
Dilanjutkan Rachmadewi Sjahesti, Plt. Kepala Divisi Kliring, Penyelesaian dan Pinjam Meminjam Efek KPEI, layanan Pinjam Meminjam Efek (PME) juga merupakan isu krusial karena ada kekhawatiran pada 28 November 2018 ketika penggabungan settle-ment, ada anggota kliring yang tidak bisa menyerahkan kewajiban serah sahamnya. “KPEI sudah menyiapkan skema antisipasi dengan mengunakan fasilitas PME, disamping ada fasilitas transaksi di pasar tunai maupun mekanisme Alternate Cash Settlement.
Gbr ilustrasi
Penyelesaian Transaksi Bursa kini dalam dua Hari
BUY
KPEI Newsletter4
Edisi 1 I Triwulan I l 2019
A R T I K E l K H u S u S
gotaan seperti pengaktifan mClEARS, reset PINCode sistem, mendukung kegiatan sosialisasi dan pelatihan, penyediaan laporan keuangan bahkan untuk pengisian survei kepuasaan AK.
Portal ini menempel pada website KPEI di bagian menu member area. Masingmasing AK bisa akses, dengan memasukkan user ID dan password terlebih dahulu. Sebenarnya, dalam member area, banyak menu yang bisa digunakan oleh AK dan Partisipan, diantaranya ada pelaporan MKBD dan pelaporan portfolio untuk perusahaan efek non AB.
Sebelumnya, penyampaian data terkini AK dan Partisipan dilakukan manual oleh tim KPEI melalui aplikasi ARMS dan Ms. Excel, yang dokumen hardcopynya diperoleh dari AK terlebih dahulu. Tentu saja hal ini perlu waktu yang lama untuk input data satu per satu dan juga sangat merepotkan, yang tidak saja berisiko bagi AK tetapi juga KPEI. Proses bisnis bisa terkendala hanya karena mekanisme yang tidak efektif dan tidak efisien ini. Sementara
Portal Ak dan Partisipan merupakan salah satu modul penting bagian dari Member Area dalam website kPei.
Hal ini memberikan nilai strategis bagi pengguna jasa kPei dalam mendukung kegiatan operasionalnya.
esuai namanya, KPEI berperan dalam menyelenggarakan kegiatan kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi bursa. Dalam hal penjaminan, pihak yang dijamin adalah Anggota Bursa (AB) yang punya legalitas sebagai Anggota Kliring (AK). untuk menjadi AK, ada sejumlah persyaratan administratif yang harus dipenuhi seperti adanya assessment kredit, pemenuhan tuntutan atas col-lateral, maupun sejumlah persyaratan lain.
Menurut Kepala Divisi Hukum dan Keanggotaan KPEI, Antonius Herman Azwar, AK memiliki kewajiban untuk melaporkan ke KPEI jika ada perubahan data terkait struktur permodalan, pemegang saham, anggota DireksiDewan Komisaris, struktur organisasi dan lainnya sesuai yang ada di Peraturan KPEI No II3. Pelaporan ini disampaikan AK secara online melalui aplikasi KPEI yang baru launching di bulan November 2018 lalu, Portal AK dan Partisipan. Sebuah sarana untuk pengelolaan data AK dan Partisipan, dan penyediaan layanan keanggotaan serta pengiriman data secara elektronik. Tidak hanya pengelolaan data, portal ini juga mengakomodir layanan keang
dalam peraturan KPEI, jika AK terlambat melaporkan setiap perubahan data dalam lima hari kerja, akan mendapatkan sanksi,” terang Antonius.
Dengan portal ini, aktivitas pengkinian data secara online menjadi sangat efisien sekaligus mendukung percepatan proses bisnis. Kini, menurut Antonius, seluruh dokumen penting yang harus dilaporkan tinggal discan lalu diupload melalui Portal AK dan Partisipan. Proses selanjutnya, KPEI tinggal mencermati laporan masingmasing AK secara detail. Jika terjadi pelanggaran, KPEI bisa memberikan sanksi sesuai jenis pelanggarannya. “Ketentuan sanksi KPEI untuk pelanggaran AK bisa sampai suspen atau bahkan diberhentikan keanggotaannya yang punya catatan pelanggaran berat,” ujar Antonius.
Pada sisi lain, pembentukan Portal AK dan Partisipan pu nya alasan teknis berkaitan dengan security atau keamanan bagi KPEI sebagai lembaga Kliring dan Penjaminan. Dengan hadir nya portal ini, tidak seluruh data AK bisa langsung masuk dalam sistem KPEI. Datadata tersebut masuk dalam sistem KPEI melalui proses
penyaringan. De ngan demikian, data yang masuk sistem hanya data yang benarbenar diperlukan. untuk lebih mengoptimalkan dan mempertegas penggunaan Portal AK dan Partisipan sebagai sarana utuk pemenuhan kewajiban pelaporan mereka, KPEI menerbitkan Surat Edaran No. SE006/DIR/KPEI/1218 tanggal 11 Desember 2018.
Dengan demikian, Website KPEI dengan fasilitas Portal AK dan Partisipan tidak seperti website perusahaan pada umumnya, yang hanya sebagai akses atau pintu bagi publik mengetahui kegiatan dan laporan Perusahaan. Website KPEI punya nilai strategis karena menjadi bagian penting dari kegiatan operasional AK.F
[TiM RedAksi]
S
Peran strategis Portal Ak dan Partisipan untuk Mendukung kebutuhan Ak
Dengan portal ini, aktivitas pengkinian data secara online menjadi sangat efisien sekaligus mendukung percepatan proses bisnis.
5
Edisi 1 I Triwulan I l 2019
KPEI Newsletter
A R T I K E l K H u S u S
Mengukur Tingkat kepuasan, Pandangan dan Penilaian Ak atas Layanan kPei Melalui Css
kPei telah melaksanakan Customer Satisfaction Survey (Css) 2018 untuk terus meningkatkan dan
menyempurnakan kualitas pelayanan bagi Ak. Hasilnya, tingkat kepuasan tahun 2018 mencapai 82,04% atau
meningkat dibanding 2017 dengan kepuasan 80,39%.
ingkat kepuasan atas kualitas layanan suatu perusahaan bisa diketahui dan diperoleh secara
langsung dan objektif dari pengguna jasanya. Selain kepuasan, penyedia jasa juga dapat memperoleh masukan agar kualitas pelayanan bisa terus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Semangat yang sama pula yang melatari KPEI secara rutin mengadakan Customer Satis-faction Survey (CSS).
Survei terbaru digelar untuk periode Oktober 2017 – September 2018. Ada 2 alasan penting yang melatari survei ini, yakni untuk mengukur tingkat kepuasan para Anggota Kliring (AK), sekaligus memperoleh pandangan maupun penilaian AK terhadap layanan jasa KPEI. Beberapa masukan AK juga diterima saat survei ini dilaksanakan. Berbeda dengan CSS tahun sebelumnya, tahun ini pendistribusian dan pengisian survei dilakukan secara online. Dan juga, disediakan 2 pertanyaan terbuka terkait kebutuhan AK atas penggunaan media komunikasi yang pa ling efektif dan pengaktifan kembali layanan mClEARS.
Survei ini pun bermanfaat bagi KPEI untuk melakukan improvement kegiatan operasional Perusahaan, serta membantu manajemen dalam meng ukur sejauh mana karyawan dan organisasi KPEI dapat menerapkan nilai inti Perusahaan dalam hal Cus-tomer Focus maupun Achievement of Excellence. Kegiatan CSS ini merupakan salah satu key performance indica-tor KPEI yang harus dilaporkan ke OJK setiap tahunnya.
Kepala Divisi Hukum dan Keang
diinformasikan lebih awal. Dalam soal PME, atensi AK yaitu seputar pemahaman yang belum optimal dalam penggunaan fasilitas tersebut dan keterserdiaan Lender maupun jenis saham yang masih harus ditambah.
Sedangkan masukan untuk aspek pengelolaan risiko yaitu data trading limit pada sistem Member Interface dan penghitungan agunan online yang prosesnya bisa lebih cepat. Sementara, usulan terkait sistem teknologi informasi, perlu adanya respons cepat dari petugas, jika ada gangguan yang berhubungan dengan sistem KPEI. AK juga menginginkan agar dilakukan sosialisasi setiap ada perubahan peraturan atau adanya peraturan baru serta membuat rangkuman informasi yang berkaitan dengan peraturan KPEI.
Sedangkan masukan untuk website KPEI dan Customer Care yaitu akses website yang dinilai sangat lambat dan pemahaman customer care terkait keluhan AK perlu ditingkatkan.
Menanggapi seluruh catatan dan masukan dari AK tersebut, menurut Antonius, KPEI selalu menindaklanjuti dengan berkomunikasi langsung de ngan memberikan penjelasan maupun koreksi bila ada pemahaman yang keliru
pada sisi AK. “Sejauh pengalaman, ada sejumlah kendala timbul karena belum memperoleh informasi yang optimal atau juga karena salah persepsi. Namun KPEI tetap berkomitmen untuk memberikan penjelasan,” terang Antonius.
Menurut Antonius, secara umum, hasil survei menunjukan hasil yang Memuaskan, yakni 4,1 dari skala 5 atau total skor 82,04%. Tentu saja, hal ini bukan harga akhir bagi KPEI untuk menunjukkan kualitas layanannya. Kedepannya, KPEI berusaha untuk lebih mengakomodir kebutuhan pengguna jasa, tidak hanya AK namun pihak lainnya juga.F
[TiM RedAksi]
T gotaan KPEI, Antonius Herman Azwar mengatakan, ada 6 materi pokok yang menjadi fokus survei. Pertama, seputar proses operasional. Materi kedua, terkait sistem teknologi informasi. Ketiga, fungsi hukum dan keanggotaan. lalu, materi berikutnya tentang layanan customer care dan website KPEI serta layanan dan informasi yang diberikan petugas operasional KPEI. Kelima, materi layanan KPEI secara umum. Dan terakhir, berupa pertanyaan terbuka
terkait pilihan jenis media komunikasi yang paling efektif digunakan AK dalam berhubungan dengan KPEI dan tanggapan AK seputar rencana pengak tifan kembali fasilitas mClEARS dengan versi terbaru.
Jumlah AK yang mengisi CSS tahun 2018 sebanyak 98 AK dari total 105 AK aktif atau 93% dari total responden. umumnya, AK memberikan perhatian tertentu untuk keseluruhan aspek layanan KPEI. Antonius mengatakan, pada aspek pelayanan oleh petugas operasional KPEI misalnya, ada usul an untuk menanggapi dengan cepat baik via telpon maupun WhatsApp terkait info kewajiban AK yang belum terpenuhi, atau diberikan reminder yang
3.30
4.03 4.07 4.17 4.11 4.02 4.10
nilai Css kPei 2012 - 2018
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
KPEI Newsletter6
Edisi 1 I Triwulan I l 2019
P R O F I l P R O F I l
Risk Officer kPei dibentuk untuk membangun kesadaran risiko, dibawah
supervisi divisi Manajemen Risiko korporasi. Bagaimana para Risk Officer yang mewakili tiap unit menjalankan
tugas baru ini?
ivisi Manajemen Risiko Korporasi (MRK) adalah divisi terbaru yang dibentuk KPEI pada 1 Juni 2018. Sebelum Divisi MRK terbentuk, KPEI lebih dahulu mendirikan
unit Enterprise Risk Management (ERM) pada 2016. Tugas dan tanggung jawabnya terkait pengelolaan risiko Perusahaan. Sebelum dibentuk unit tersendiri, fungsi ERM di KPEI secara struktural menyatu dengan fungsi Internal Audit. Selanjutnya, kedua fungsi ini dipisah berdasarkan acuan Princi-ples for Financial Market Infrastructures (PFMI) IOSCO, suatu standar internasional untuk institusi keuangan.
Dalam mengelola risiko Perusahaan, Divisi MRK dibantu 25 orang sebagai risk officer dari 25 unit kerja yang menjadi bagian dari 11 divisi kerja di KPEI. Satu unit menugaskan seorang staf untuk membantu mengelola risiko di unitnya, selain menjalankan tugas utama sesuai pekerjaan, penunjukan sebagai risk officer bisa bergantian, tergantung kebijakan masingmasing unit.
Tujuan dibentuknya risk officer, menurut listyarini Hikmaningrum, Kepala Divisi MRK,
D
Membangun kesadaran Risikountuk menjaga kelangsungan pengelolaan manajemen risiko di masingmasing unit. “Kami di Divisi MRK kan second line, first line adalah divisidivisi kerja atau yang kami sebut para risk owner. Second line sebagai pembuat kebijakan, memantau dan melaporkan risiko perusahaan, mengembangkan dan memantau implementasi manajemen risiko perusahaan secara keseluruhan.” Tugas dari risk officer selaku perwakilan first line adalah mendaftarkan risikorisiko yang ada di unit kerja masingmasing. Mereka harus mengisi form pendaftaran risiko yang biasa dikenal sebagai form Risk Register. “Secara periodik atau setiap ada perubahan operasional dan informasi aset yang dimiliki unit, mereka harus melaporkan perubahannya kepada kami”, tambah Indriana Damayanti, Kepala unit Pemantauan dan Pelaporan Risiko Korporasi. Form tersebut digunakan untuk kegiatan Risk Control Self-Assessment (RCSA) yang akan menghasilkan Risk Profile Perusahaan.
Dari RCSA itulah, Divisi MRK bisa menentukan scoring risiko masingmasing unit yang ditandai dengan warna merah, orange, kuning dan hijau. Merah menunjukkan risiko terbesar dan berturutturut hingga warna hijau yang menggambarkan potensi risiko terkecil. Dari tingkatan risiko ini pula, tiap unit dan divisi membuat rencana mitigasi.
Tugas risk officer lainnya adalah melaporkan jika ada risiko yang terjadi dan melaporkan pengendalian atau mitigasinya. “Ada unit yang memiliki kategori risiko merah, namun dengan pengendalian yang dimiliki, risiko tersebut tidak pernah terjadi, ini malah bagus, jadi bukan berarti, kategori risiko merah, pasti jelek. Karena bisa saja kejadian risiko muncul saat risiko tersebut di kategori risiko hijau,” ungkap listyarini.
“Harapan kami, awareness tidak hanya sampai level risk officer, melainkan harus dimiliki seluruh staf di tiaptiap unit, kepala unit dan bahkan kepala divisi, hingga level Board of Director (BOD). Karena risiko sebuah perusahaan bergan
tung pada kepedulian insan di dalamnya,” tambah listyarini.F [TiM RedAksi]
Risk Officer KPEI
dhini Rakhmadini (unit Sumber Daya Manusia)
Saya senang sekali mendapatkan ke-sempatan menjadi risk officer mewakili unit SDM. Kebetulan di SDM, kami sudah terbiasa mengadakan rapat untuk membahas setiap POS atau bidang tugas tiap personil. Sehingga semua staf mengetahui pekerjaan rekan-rekannya dalam satu divisi dan mengetahui pula risiko tugas masing-masing. Ini memu-dahkan saya sebagai risk officer untuk membuat laporan.
Saya setuju, tujuan akhir dibentuk-nya risk officer, yang utama membentuk fondasi dasar, yakni awareness. Kami
juga masih membutuhkan banyak pengembangan terkait risk management agar performa kami dalam mengantisipasi dan mengatasi risiko semakin baik.
Bob kertopati (unit Ekuiti)
Menjadi risk officer mengajarkan saya di Unit Ekuiti, bagaimana menge-lola satu masalah atau risiko yang memi-liki frekuensi kejadian yang tinggi. Meski besar kemungkinan terjadi, kami sudah tahu lebih dahulu, kira-kira akan seperti apa kejadiannya. Semua itu sudah dapat kami identifikasi sejak awal.
Saya banyak belajar bagaimana menyusun mitigasi atas setiap potensi risiko. Risiko apa yang akan terjadi dan yang sudah terjadi. Untuk yang belum terjadi kami menyiapkan mitigasinya agar tidak kejadian. Tapi kalau yang sudah terjadi, kami diajarkan untuk mencari solusinya. Contohnya di unit kami, frekuensi risk event happened yang tinggi adalah gangguan jaringan. Untuk gangguan ini, kami sudah punya miti-gasinya seperti apa, sehingga cepat ter-atasi. Karena kami harus menyelesaikan proses kliring dan penyelesaian tepat waktu agar tidak terjadi gagal bayar dan gagal serah dari Anggota Kliring. F
T e s T i M O n i
7
Edisi 1 I Triwulan I l 2019
KPEI Newsletter
A R T I K E l K H u S u S
kPei telah mengeluarkan surat edaran (se) terbaru tentang Bank Garansi. Ada empat poin ketentuan diatur dalam se tersebut. Pengendalian risiko yang
lebih mature menjadi dasar pertimbangan dari dikeluarkannya se tersebut.
ebagai lembaga Kliring dan Penjaminan (lKP), berbagai upaya serta kebijakan terus disempur
nakan KPEI agar pengendalian risiko terkait fungsi penjaminan penyelesaian transaksi bursa bisa berjalan optimal. Termasuk kebijakan yang berkaitan dengan penempatan agunan maupun detail aturan tentang jenis agunan, salah satunya tentang agunan berupa Bank Garansi (BG).
Menurut Kepala Divisi Penjaminan dan Pengelolaan Risiko KPEI, Satya Birawa, evaluasi tentang kebijakan penerimaan BG, sebagai langkah dari pengendalian risiko KPEI, yang mengacu pada Principles for Financial Market Infrastructures (PFMI). “Selain penyesuaian pada Peraturan OJK, ketentuan PFMI ini juga menjadi dasar bagi KPEI untuk merevisi Peraturan KPEI No. II12 yang efektif berlaku tanggal 23 Juli 2018.” kata Antonius Herman Azwar, Kepala Divisi Hukum dan Keanggotaan KPEI.
Semangat dari peraturan tersebut, menurut Antonius agar parameter risiko dan pengelolaan risiko diperhatikan secara cermat dalam rangka penyelesaian transaksi bursa. Sebab, peraturan tersebut menjadi payung hukum bagi KPEI dalam melaksanakan fungsi penjaminan. “Ini menjadi lan
dasan bagi KPEI untuk beberapa tindakan seperti menarik agunan, menghitung trading limit, maupun memberlakukan hair-cut,” tutur Antonius.
Sesuai ketentuan PFMI, BG sebetulnya sudah tidak direkomendasikan sebagai salah satu pilihan agunan. Namun, karena memperhitungkan kondisi likuiditas dan trading limit para Anggota Kliring (AK), KPEI masih memperkenankan BG sebagai agunan. “Dengan memperhitungkan kemampuan AK dan sisi pengendalian risiko, BG sejauh ini masih diperkenankan, namun dibatasi,” ujar Satya.
Pertimbangan ini menjadi latar belakang dikeluarkan Surat Edaran No.SE005/DIR/KPEI/0918, yang diterbitkan 24 September 2018. Ada ketentuan tentang bank garansi yang harus dipenuhi oleh AK. Pertama, bank penerbit BG harus dari kelompok bank Buku 3 dan Buku 4. Berbeda dengan ketentuan sebelumnya, tidak ada batasan berkaitan dengan kualitas bank.
Menurut Satya, dengan membatasi BG hanya dari bank yang kuat (bona fide) akan meminimalkan risiko di kemudian hari. Disisi lain, jika terjadi risiko kegagalan transaksi di pasar
S
Mengenal kebijakan Baru Tentang Bank Garansi
modal, setidaknya bank yang bona fide dapat mengcover dan menyelesaikan secara mandiri transaksi AK yang gagal dan tidak membawa efek lanjutan ke industri perbankan.
Hubungan afiliasi antara bank penerbit BG dengan AK juga menjadi perhatian KPEI. Berdasarkan rekomendasi PFMI, ini termasuk ‘wrong way risk’ sehingga disarankan untuk dihindari. Itu sebabnya, KPEI mensyaratkan, bank penerbit BG tidak memiliki hubungan afiliasi dengan AK.
BG yang diserahkan sebagai jaminan penyelesaian transaksi bursa diharuskan bisa dicairkan dalam 5 hari sejak KPEI mengajukan tuntutan penerimaan pergantian dana. Ketentuan ini merupakan revisi atas ketentuan lama yang mensyaratkan maksimal 7 hari bisa dicairkan.
Kriteria keempat, total nilai agunan berupa BG dibatasi maksimal Rp100 miliar untuk tiap AK. Dibandingkan aturan sebelumnya, tidak ada batasan nilai BG untuk masingmasing AK. Penetapan nilai maksimal ini merupakan pilihan jalan
tengah, yang akan diturunkan secara bertahap sampai BG tidak diberlakukan sama sekali. Saat ini, KPEI belum menghilangkan aturan penerimaan BG ini, dikhawatirkan beberapa AK yang masih menggunakan BG sebagai agun an, dan AK tersebut bertransaksi cu kup besar akan berpengaruh pada nilai transaksinya. “Angka ini merupakan hasil simulasi dengan beberapa asumsi, kemudian di putuskan dalam rapat Direksi bersama dengan Komite Kebijakan Kredit dan Pe ngendalian Risiko KPEI,” terang Satya.
SE ini efektif berlaku mulai 1 Januari 2019. Sementara BG yang sebelumnya sudah diserahkan dan masih berlaku sebagai agunan, berlaku aturan peralihan sampai dengan 1 Maret 2019. Dengan demikian ada rentang waktu bagi AK untuk menyesuaikan dengan ketentuan terbaru.F
[TiM RedAksi]
“Dengan memperhitungkan kemampuan AK dan sisi pengendalian risiko, Bank Garansi sejauh ini masih diperkenankan, namun dibatasi.
KPEI Newsletter8
Edisi 1 I Triwulan I l 2019
E D u K A S I
sRO turut serta dalam program literasi dan edukasi pasar modal bersama dengan OJk kepada para
Pekerja Migran indonesia di Hong kong. diharapkan mereka bisa menggunakan produk pasar modal dalam berinvestasi dan mampu meningkatkan
kewaspadaannya terhadap investasi ilegal yang mengintai mereka.
iterasi dan edukasi pasar modal terusmenerus digaungkan dan diimplementasikan para
pe mangku kepentingan. upaya ini secara konsisten dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Self-Regulatory Organization (SRO) lainnya demi menambah jumlah investor sekaligus melindungi nya dari praktik investasi ilegal. Tak hanya di dalam negeri, OJK bersama SRO juga mensosialisasikan investasi pasar modal kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di luar negeri.
Pada 2830 September 2018, KPEI bersama dengan BEI dan KSEI diundang oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong melalui OJK untuk mengisi acara Peringatan HuT Kemerdekaan RI ke73 tahun bersama dengan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong. untuk diketahui, setiap tahunnya KJRI Hong Kong selalu mengadakan acara literasi keuangan kepada PMI yang jumlahnya mencapai lebih dari 3.000 orang.
Seperti disampaikan Kepala unit Komunikasi dan Informasi Publik (KIP) KPEI Diah Sugiretno, pada event sebelumnya KJRI Hong Kong mengundang lembaga keuangan seperti pihak perbankan, BPJS Ketenagakerjaan, dan Pengadaian untuk mengisi edukasi. “Karena ada beberapa isu, banyak PMI kena tipu investasi atau investasi bodong, baik di Hong Kong maupun di Indonesia. Dan juga, untuk mengajarkan pengelolaan keuangan yang baik kepada mereka, seperti menyisihkan sebagian uangnya untuk in
L
Memperkenalkan Pasar Modal ke “PMi”
vestasi, bahkan sebagai pembekalan kewirausahaan PMI yang akan pulang ke Indonesia. Maka tahun 2018 ini, OJK diundang KJRI Hong Kong untuk melakukan edukasi juga ke PMI terkait pasar modal,” paparnya.
Rangkaian edukasi pasar modal ini diselenggarakan selama tiga hari.
Pada 28 September 2018, SRO mengenalkan pasar modal terhadap personel KJRI Hong Kong terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar pihak KJRI dapat membantu menjelaskan tentang pasar modal dengan baik kepada PMI. Pada 29 September 2018, OJK dan SRO melakukan sosialisasi dan edukasi kepada calon investor PMI potensial yang berjumlah sekitar 130 orang. Dan pada hari terakhir, bersamaan dengan kegiatan Panggung Merah Putih yang menampilkan aneka acara hiburan, SRO menyediakan booth pameran pasar modal.
“Pada kesempatan itu, OJK memberikan awareness awal tentang pasar modal. Bahwa investasi itu harus memenuhi unsur 2l, yaitu legal dan lo
gis. legal dalam hal institusinya harus mendapatkan ijin dari otoritas dan logis berarti imbal hasilnya harus masuk akal sesuai dengan risiko,” jelas Diah. Ia menjelaskan respon PMI sangat baik dan antusias untuk segera berinvestasi. Terlebih lagi, saat para PMI mendengar pengalaman investasi rekan sejawatnya yang telah sukses berinvestasi lebih dahulu di pasar modal.
Menurut Diah, penghasilan para PMI yang tergolong besar dan setara dengan upah profesional di Indonesia selain disimpan di bank juga dapat diinvestasikan. Ia menambahkan, sebagian besar PMI mengirimkan uang ke kampung halamannya dan sisanya ditabung dan masuk ke deposito.
Diharapkan melalui edukasi ini, PMI dapat menggunakan produk pasar modal sebagai salah satu alternatif investasi.
Ditambahkan lisda Sitohang, Staf unit KIP, banyak PMI yang datang ke booth pameran KPEI dengan sejumlah pertanyaan. lisda menceritakan, mereka sangat berminat investasi di pasar modal
dan menanyakan persyaratan berinvestasi. Dalam Peraturan OJK disebutkan salah satu persyaratan utama adalah identitas diri berupa KTP. Sementara, banyak dari PMI ini sudah belasan tahun tinggal di luar negeri dan tidak punya kesempatan memperbaharui KTP.
“Banyak dari mereka yang tidak mempunyai KTP. Padahal aturan OJK harus mengunakan KTP. Sedangkan, dokumen legal mereka adalah paspor, bukan KTP,” kata lisda. Ke depannya, ia berharap kendala persyaratan dokumentasi KTP ini bisa diatasi supaya PMI bisa berinvestasi di pasar modal. Dengan begitu, upaya menambah jumlah investor bisa tergarap baik dan PMI bisa menikmati keuntungan berinvestasi di pasar modal.F [TiM RedAksi]
Karena ada beberapa isu, banyak PMI kena tipu investasi atau investasi bodong. Dan juga, untuk mengajarkan pengelolaan keuangan yang baik kepada mereka.
9
Edisi 1 I Triwulan I l 2019
KPEI Newsletter
donesia dengan menawarkan beberapa program menarik untuk karyawan khususnya millennial.
Competition dan PerformanceDi penghujung tahun 2018, CoP Ba-
hasa mengadakan program unggulan yang selalu menarik dan meriah yaitu kPei’s Inter Region English Competi-tion (iReC). Kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan oleh CoP Bahasa, dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi KlIKérs dalam berkomunikasi Bahasa Inggris.
Selain IREC, English Competition & Basic English for Office Support juga menjadi program regular yang dilaksanakan oleh CoP Bahasa. Tema pembelajaran yang diangkat diantaranya Enrich Vocabulary, Reading & Preparing for Office Support English Competition.
Sementara CoP Art station (COPAS) menutup tahun 2018 dengan beberapa aktivitas yang spektakuler. COPAS Dance tampil di Ajang Pencarian Bakat Pasar Modal 2018 dengan tema Dancerous, dan berhasil masuk ke babak 16 besar. Melengkapi penampilan COPAS Dance, COPAS Band juga tak kalah serunya saat tampil cantik di Seremoni HuT KPEI ke22 dan Pisah Sambut Direksi KPEI di Bali dalam rangka Team Building KPEI tanggal 14 Desember 2018.F [TiM RedAksi]
E D u K A S I
kegiatan klik Triwulan iV Tahun 2018
angkaian program KlIK dan ajang turnamen HuT Pasar Modal ke41 mengakhiri aktivi
tas KlIKérs di penghujung tahun 2018. Kegiatan berjalan dengan baik berkat antusiasme KlIKérs dan dukungan dari manajemen di seluruh kegiatan.
Turnamen Olah Raga HuT PM ke41 berlangsung di akhir bulan September sampai dengan Oktober 2018 dan diikuti oleh SRO dan anak perusahaan, OJK, beberapa Asosiasi di Pasar Modal. Partisipasi KlIKérs di ajang ini menorehkan prestasi di beberapa turnamen, yaitu di Kompetisi Bilyar Individu mendapatkan juara 2 dan juara 3. Tim Tenis lapangan berhasil menyabet juara ke2 dan tidak mau kalah Tim Tenis Meja berhasil meraih juara ke2. Congratulation untuk All Tim kPei.
Sharing Sessionsekelumit tentang Blockchain
Topik Blockchain for Capital Mar-ket di angkat pada kegiatan Bincang KPEI pada 29 November 2018, dengan tujuan agar KlIKérs lebih memahami tentang blockchain dan dampaknya di Pasar Modal. Blockchain merupakan to pik yang sangat menarik untuk dikupas di akhir tahun 2018, sejalan dengan perkembangan Fintech di seluruh dunia.
Blockchain adalah database yang di
share ke jaringan yang besar dan terdiri dari banyak komputer (atau diistilahkan sebagai nodes). Semakin banyak nodes yang terlibat, maka data tersebut akan semakin aman. Setiap kali suatu jaringan melakukan pengki nian data didalam database, secara otomatis data tersebut akan terupdate dan terdown-load ke setiap komputer di jaring an tersebut. Dalam Blockchain tidak ada pusat penyimpanan data (central sto-rage), melainkan semua par tisipan memegang salinan yang dapat digunakan untuk catatan pemin dahbukuan (record transfer), tanda terima (receipts), dan transaksi asset lainnya.
Sharing lainnya, yang bertemakan penyusunan Anggaran berbasis Risiko, telah diselenggarakan oleh CoP MAR-CO pada 16 November 2018. Pemilihan tema ini sesuai dengan kegiatan Perusahaan yang sedang melakukan finalisa si Rencana Kerja Anggaran Tahunan 2019.
Selain CoP MARCO, tema sharing lainnya yang juga menarik perhatian KlIKérs khususnya para millennial adalah “Mulai Berinvestasi Dalam Bentuk Properti”, yang diadakan oleh CoP in-vestasi dengan menggandeng Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai narasumbernya. BTN merupakan salah satu Bank BuMN terdepan yang menyediakan pembiayaan perumahan di In
R
Program kLik ditutup dengan kegiatan sharing session, competition, dan performance yang
seru dan pastinya keren untuk dinikmati seluruh kLik’ers.
KPEI Newsletter10
Edisi 1 I Triwulan I l 2019
K I l A S P E R I S T I W A
All New Membership and Compliance & Workshop CBAk (18 Oktober 2018)
inVesTiVAL 2018 Penyelenggaraan Indonesia Investment Festival (Investival) di Mall Summarecon, Bekasi pada 57 Oktober 2018 dan di Grand City Mall, Surabaya pada 2628 Oktober 2018.
Rapat umum Pemegang saham Luar Biasa kPei 2018 (16 Oktober 2018).
Launching Saving Bond Retail 004 – sBR 004 (20 Agustus 2018)
Bantuan sosial OJk dan industri Jasa keuangan-Pasar Modal kepada korban Gempa-Tsunami Palu dan donggala (18 Oktober 2018)
inaugurasi Capital Market Professional-Development Program (CMPdP) 2017 & 2018 (3 september 2018)
Peluncuran siklus Penyelesaian Tran sak si Bursa T+2 Pada 26 November 2018, Direksi beserta dengan Dewan Komisaris SRO, Asosiasi, Anggota Working Group, Bank Pembayaran, Direksi Anak Perusahaan SRO, Komite SRO dan Kepala DivisiKepala unit SRO menghadiri acara Launching Siklus Penyelesaian Transaksi Bursa T+2 di Main Hall BEI, Jakarta. Acara yang diresmikan melalui pembukaan perdagangan tersebut juga dihadiri oleh Asosiasi, Anggota Working Group, Bank Pembayaran, Direksi Anak Perusahaan SRO, Komite SRO dan Kepala DivisiKepala unit SRO.
sosialisasi Go Public untuk Perusahaan efek daerah di Balikpapan, kalimantan Timur (30 Oktober 2018)
Pembukaan Investor Summit 2018 (27 Agustus 2018)
11
Edisi 1 I Triwulan I l 2019
KPEI Newsletter
K I l A S P E R I S T I W A
ACG General Meeting ke-22 di Colombo, srilangka (26-28 desember 2018)
Penutupan Perdagangan Bursa 2018Pada 28 Desember 2018, Presiden RI Joko Widodo secara resmi menutup perdagangan bursa tahun 2018 di Main Hall BEI, Jakarta. Pada acara tersebut, IHSG ditutup pada angka 6.194,50 atau melemah sebesar 2,54% dari penutupan indeks tahun 2017 pada posisi 6.355,65.
Governance Risk & Compliance Award 2018KPEI terpilih menajadi salah satu kandidat dalam ajang ASEAN Risk Award 2018 yang diselenggarakan oleh Enterprise Risk Management Academy (ERMA). KPEI termasuk dalam GRC Award Nominees, yakni penghargaan bagi perusahaan yang menunjukkan komitmen tinggi terhadap implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), Manajemen Risiko dan Kepatuhan pada Peraturan yang ada.
Workshop “Perkembangan Lending and Borrowing di indonesia” Pada 18 Desember 2018, KPEI mengisi workshop yang diselenggarakan oleh PT Danareksa Sekuritas bersama dengan BPJS Ketenagakerjaan di Solo.
sosialisasi Perubahan Peraturan kPei no ii-12 dan Peraturan kPei no ii-13 (13 desember 2018)
Bergabungnya PT FAJAR suRYA sekuRiTAs sebagai Anggota Bursa dan Anggota kliring (3 desember 2018)
Asia Securities Forum di nusa dua, Bali (1 november 2018)
Galeri investasi Award 2018Penyelenggaraan Galeri Investasi Award 2018 di Main Hall BEI, Jakarta pada 22 November 2018. Acara yang diawali dengan pembukaan perdagangan tersebut, juga dilaksanakan untuk memeriahkan pencapaian pertumbuhan 200.000 investor selama tahun 2018.
CeO Networking 2018 (3 desember 2018)
Bergabungnya PT FAJAR suRYA sekuRiTAs sebagai Anggota Bursa dan Anggota kliring (3 desember 2018)
KPEI Newsletter12
Edisi 1 I Triwulan I l 2019
S TAT I S T I K
Penggunaan (Rp) Biaya (Rp)Total Penggunaan 243,318,512,298,100.00 4,911,679,286.63
RataRata Bulanan 20,276,542,691,508.30 409,306,607.22
RataRata Harian 1,013,827,134,575.42 20,465,330.36
FAsiLiTAs INtRADAy
Data sampai dengan 28 Desember 2018
Tipe Produk Frekuensi (kali)
Volume (lembar) nilai (Rp)
Index Futures 0 0 0Indonesia Government Bond Futures 0 0 0
TRAnsAksi deRiVATiF
Data sampai dengan 28 Desember 2018
Data sampai dengan 28 Desember 2018
PenYeLesAiAn TRAnsAksi BuRsA
ACs JuMLAH Ak(ACS)
Volume (Lembar) nilai (Rp) Ak serah
Ak Terima
Total 88,723,600 85,956,896,100 66 188
Tertinggi harian 50,401,200 47,659,338,500 15 47
Ratarata harian 7,393,633 7,163,074,675 6 16
Terendah harian 22,900 76,840,000 1 3
ALtERNAtE CASh SEttLEMENt (ACs)
POsisi dAnA JAMinAnJenis Pasar nilai (Rp) Persentase
Ekuiti 2,836,932,752,269.00 63.66%DerivatifKontrak Berjangka 597,626,958.00 0.01%Surat utang 1,087,103.00 0.00%Hasil Pengelolaan Dana Jaminan Ekuiti, KBIE dan Obligasi 1,618,712,158,003.71 36.33%
Total 4,456,243,624,333.71 100.00%
nilai (Rp)
Cadangan Jaminan 148,569,268,411
POsisi CAdAnGAn JAMinAn
Data per 28 Desember 2018
Data sampai dengan 28 Desember 2018
Jenis instrumen nilai Agunan (Rp) Persentase
Bank Garansi 3,229,686,500,000 47.77%
Deposito 2,760,992,491,098 40.84%
Dana Minimum Kas 759,709,474,705 11.24%
Saham Bursa 10,600,000,000 0.15% Total 6,760,988,465,803 100.00%
kOMPOsisi AGunAn OFFLINE
Data per 28 Desember 2018
Jenis instrumen nilai Agunan (Rp) Persentase
Uang 338,948,886,022 1.83%
Saham 18,025,711,585,700 97.13%
Obligasi 193,233,720,000 1.04%
Total 18,557,894,191,721 100.00%
kOMPOsisi AGunAn ONLINE
Data per 28 Desember 2018
Transaksi Bursa Penyelesaian Transaksi Bursa Efisiensi
Frekuensi (kali) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (%) Nilai (%)
Total 2017 93,594,126 2,983,639,780,780 2,047,354,913,688,570 698,272,165,800 787,424,258,164,800 59.36 47.91
Tertinggi harian 559,769 342,349,012,015 38,849,679,547,622 5,116,417,300 7,688,714,677,100 71.55 55.03
Ratarata harian 389,976 12,431,832,420 8,530,645,473,702 2,921,640,861 3,294,662,168,054 58.80 47.75
Terendah harian 268,264 5,954,660,880 4,888,295,077,880 1,884,722,800 2,042,251,573,500 43.32 40.33
Data sampai dengan 28 Desember 2018
TRAnsAksi PinJAM MeMinJAM eFek
BulanTotal Rata-Rata Harian Jumlah
HariNilai (Rp) Volume (lembar) Frekuensi (kali) Nilai (Rp) Volume (lembar)
Januari 7,843,572,500.00 5,897,200.00 11 253,018,467.74 190,232.26 31Februari 7,434,246,600.00 1,577,800.00 20 265,508,807.14 56,350.00 28
Maret 1,551,170,100.00 1,239,300.00 11 50,037,745.16 39,977.42 31April 17,866,523,500.00 12,000,500.00 9 595,550,783.33 400,016.67 30Mei 3,451,751,500.00 1,191,000.00 5 111,346,822.58 38,419.35 31Juni 11,144,520,700.00 1,466,100.00 13 371,484,023.33 48,870.00 30Juli 5,844,453,500.00 2,487,600.00 10 188,530,758.06 80,245.16 31
Agustus 11,609,837,500.00 4,764,200.00 13 374,510,887.10 153,683.87 31September 28,130,467,500.00 6,171,400.00 12 937,682,250.00 205,713.33 30
Oktober 6,790,015,500.00 2,285,600.00 7 219,032,758.06 73,729.03 31November 6,461,337,900.00 3,380,800.00 10 215,377,930.00 112,693.33 30Desember 47,630,573,500.00 20,711,200.00 22 1,536,470,112.90 668,103.23 31
Total 155,758,470,300.00 63,172,700.00 143 426,735,535.07 173,075.89 365