Entering New Market Bernuansa Millennial - kpei.co.id News Q1 2019.pdf · melakukan terobosan di...

12
$ 0 da ruangan baru dengan tata ruang dan dekorasi yang lebih modern saat ini di KPEI. Gaya ruangan ini membuat suasana kantor menjadi lebih fresh. Pemi- lihan interior ruangan yang lebih kekinian menjadi tempat innovation centre and co-working space bagi karyawan KPEI. “Perubahan suasana organisasi dibuat agar semua karyawan KPEI bisa bekerja dengan budaya millennial, terutama untuk menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Digitalisasi be- lum full dilakukan, tetapi akan mengarah ke sana,” ujar Direk- tur KPEI, Iding Pardi. Tahun 2018 bisa dibilang tahun pengembangan, karena banyak project terselesaikan dengan baik, di internal KPEI maupun bersama SRO (Self-Regulatory Organization) lain, dan sebagai bagian dari pemenuhan Principles for Financial Market Infrastructures (PFMI) yang dikeluarkan IOSCO. Ada sekitar 20 proyek yang selesai dikembangkan KPEI pada 2018. Diantara- nya pengembangan terkait perspektif stakeholder dan financial yang paling krusial menurut Iding, adalah imple- mentasi percepatan penyele- saian transaksi bursa menjadi T+2. KPEI menyesuaikan sistem A KPEI melakukan perluasan pengembangan bisnis untuk melayani pasar dan partisipan baru. Suasana organisasi pun diubah menjadi nuansa millennial menyesuaikan era digitalisasi yang semakin kreatif dan energik. INDEKS >> Entering New MarketBernuansa Millennial Entering New MarketBernuansa Millennial Edisi 1 I Triwulan I l 2019 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 KPEI Newsletter Risk Officer KPEI: Membangun Kesadaran Risiko Mengukur Tingkat Kepuasan, Pandangan dan Penilaian AK atas Layanan KPEI Melalui CSS ARTIKEL UTAMA 5 6 Statistik Kilas Peristiwa yang dipakainya mengikuti perubahan waktu penyele- saian transaksi yang sebelumnya T+3. “Hampir bisa dibi- lang 100 persen lancar, sesuai dengan harapan kami. Tentu ini berkat kerjasama tim SRO dan OJK yang solid dan luar biasa,” ujarnya. Pasar modal Indonesia mulai menerapkan penyelesaian T+2 pada 26 November 2018, sementara di awal 2018 ada Thailand dan Singapura di bulan Desember 2018. Pengembangan lainnya yai- tu penyusunan Requirement Pinjam Meminjam Efek (PME) Bilateral, penyempurnaan Sistem Triparty REPO, Mengenal Kebijakan Baru Tentang Bank Garansi KLIK di Triwulan IV Tahun 2018 8 9 10 12 Penyelesaian Transaksi Bursa Kini dalam Dua Hari Memperkenalkan Pasar Modal ke Pekerja Migran Indonesia Peran Strategis Portal AK dan Partisipan untuk Mendukung Kebutuhan AK 7 3 4 1 Perubahan suasana organisasi dibuat agar semua karyawan KPEI bisa bekerja dengan budaya millennial. Digitalisasi belum full dilakukan, tetapi akan mengarah ke sana.

Transcript of Entering New Market Bernuansa Millennial - kpei.co.id News Q1 2019.pdf · melakukan terobosan di...

Page 1: Entering New Market Bernuansa Millennial - kpei.co.id News Q1 2019.pdf · melakukan terobosan di 2019. Entering new market,” kata Iding. Manajemen KPEI berharap tahun 2019 ada bank

$ 0

da ruangan baru dengan tata ruang dan dekorasi yang lebih modern saat ini di KPEI. Gaya ruangan ini membuat suasana kantor menjadi lebih fresh. Pemi­

lihan interior ruangan yang lebih kekinian menjadi tempat innovation centre and co-working space bagi karyawan KPEI. “Perubahan suasana organisasi dibuat agar semua karyawan KPEI bisa bekerja dengan budaya millennial, terutama untuk menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Digitalisasi be­lum full dilakukan, tetapi akan mengarah ke sana,” ujar Direk­tur KPEI, Iding Pardi.

Tahun 2018 bisa dibilang tahun pengembangan, karena banyak project terselesaikan dengan baik, di internal KPEI maupun bersama SRO (Self-Regulatory Organization) lain, dan sebagai bagian dari pemenuhan Principles for Fi nancial Market Infrastructures (PFMI) yang dikeluarkan IOSCO.

Ada sekitar 20 proyek yang selesai dikembangkan KPEI pada 2018. Diantara­nya pengembangan terkait perspektif stakeholder dan financial yang paling krusial menurut Iding, adalah imple­mentasi percepatan penyele­saian transaksi bursa menjadi T+2. KPEI menyesuaikan sistem

A

KPEI melakukan perluasan pengembangan bisnis untuk melayani pasar dan partisipan baru. Suasana organisasi pun diubah menjadi nuansa millennial menyesuaikan era digitalisasi yang semakin kreatif dan energik.

indeks >>

‘Entering New Market’Bernuansa Millennial

‘Entering New Market’Bernuansa Millennial

e d i s i 1 I Tr i w u l a n i l 2 0 1 9

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

1KPEI Newsletter

Risk Officer kPei: Membangun kesadaran Risiko

Mengukur Tingkat kepuasan, Pandangan dan Penilaian Ak atas Layanan kPei Melalui Css

ARTikeL uTAMA

56 statistikkilas Peristiwa

yang dipakai nya mengikuti perubahan waktu penyele­saian transaksi yang sebelumnya T+3. “Hampir bisa dibi­lang 100 per sen lancar, sesuai dengan harapan kami. Tentu ini berkat kerjasama tim SRO dan OJK yang solid dan luar bia sa,” ujarnya. Pasar modal Indonesia mulai mene rapkan penyelesaian T+2 pada 26 November 2018, sementara di awal 2018 ada Thailand dan Si ngapura di bulan Desember 2018. Pengembangan lainnya yai­tu penyusunan Requirement Pinjam Meminjam Efek (PME) Bilateral, penyempurnaan Sistem Triparty REPO,

Mengenal kebijakan Baru Tentang Bank Garansi

kLik di Triwulan iV Tahun 2018

89

10 12

Penyelesaian Transaksi Bursa kini dalam dua Hari

Memperkenalkan Pasar Modal ke Pekerja Migran indonesia

Peran strategis Portal Ak dan Partisipan untuk Mendukung kebutuhan Ak

734

1

Perubahan suasana organisasi dibuat

agar semua karyawan KPEI bisa bekerja

dengan budaya millennial. Digitalisasi belum full dilakukan,

tetapi akan mengarah ke sana.

Page 2: Entering New Market Bernuansa Millennial - kpei.co.id News Q1 2019.pdf · melakukan terobosan di 2019. Entering new market,” kata Iding. Manajemen KPEI berharap tahun 2019 ada bank

KPEI Newsletter2

Edisi 1 I Triwulan I l 2019

pengembangan sistem kliring obligasi, dan pembuatan gap analysis CCP un­tuk OTC Derivatif. Sementara pengem­bangan lanjutan yang sifatnya support atas inisiatif OJK adalah pengembang­an sistem kliring untuk Electronic Book Building (EBB) dan pengembangan sistem kliring dan penyelesaian untuk Perusahaan Efek Daerah.

Selanjutnya, pengembangan yang terkait perspektif Internal Business Process ada enam, diantaranya Im­plementasi Risk Parameter dan Risk Metho dology Assessment. Peningkat­an Per formance Risk Management Sys-tem juga sedang berlangsung. Seiring dengan peningkatan performance dari sisi aplikasi, KPEI juga melakukan pere­majaan atas server Sistem Manajemen Risiko. Beri­kutnya, pengembangan Collateral Management System yang pengerjaann­ya bersifat multiyear juga telah dimulai di 2018.

“Dari sisi Learning & Growth kami mengupaya­kan comply terhadap standar dan prinsip­prin­sip internasional dan ke­organisasian,” kata Iding. KPEI berhasil meraih ISO 27001:2013 untuk ruang lingkup seluruh kegiat an di divisi dan unit kerja pada Mei 2018. KPEI juga berhasil mendapatkan renewal ISO 9001:2015. Terkait sistem informasi, dilakukan penyetaraan Disaster Re-covery System yang menjadi salah satu proyek besar di tahun 2018.

Di bidang Sumber Daya Manusia terdapat penambahan divisi baru di tahun 2018, yaitu Divisi Manajemen Risiko Korporasi, “Ada kepala divisi, kepala unit dan stafnya. Artinya ada promosi untuk karyawan KPEI yang juga menjadi bagian pengembangan organisasi,” paparnya. Recovery & Resol ution Plan CCP juga telah disusun hasil kajiannya. “Kami menyusun dan menyelenggarakan simulasi untuk risiko default setahun sekali sebagai rekomendasi atas pemenuhan PFMI,” lanjutnya.

“Di samping itu, terdapat juga proyek yang belum tercapai di tahun 2018, yakni KPEI dapat menjadi penye­lenggara CCP OTC Derivative. Dengan adanya kejelasan penunjukan dari otoritas yang berwenang, KPEI dapat

A R T I K E l u TA M A

mempersiapkan investasi sistem dan sara­na pendukung lainnya,” papar Iding.

RenCAnA TAHun 2019 Ada beberapa pengembangan un­

tuk perspektif Stakeholder dan Financial yaitu sistem Triparty Repo yang menjadi lanjutan dari yang sudah dipersiapkan se­jak 2018, dan akan diluncurkannya awal 2019. Kegiatan lain di bidang ini adalah pengembangan sistem kliring obligasi, penyusunan Konsep dan Mekanisme Bisnis CCP untuk OTC Derivatif dan ap­likasi m­ClEARS 2.0.

Pada Internal Business Process, fokus implementasi strategi unggulan tahun 2019 antara lain pengembangan Collater-al Management System dan PME Bilateral

yang akan menjadi project besar di tahun 2019.

untuk Learning & Growth difokuskan pada pengembangan organi­sasi yang inovatif, Assess-ment Business Continuity Management, Peremajaan Perangkat Jaringan Data Center, dan Penambahan Kapasitas Storage. Salah satu bagian implementasi

dari pengembangan orga nisasi inovatif adalah dipindahkannya Data Center ke tempat baru, yang lokasinya berbeda ge­dung tetapi masih dalam satu kawasan, untuk mengantisipasi beropera sinya MRT yang bisa menimbulkan getaran pada Data Center.

“Tahun 2019 diharapkan menjadi ta­hun awal dimana KPEI memasuki peran baru dan memberikan jasa baru yang le­bih luas di luar apa yang telah kami laku­kan atau di luar fungsi utama. Kami mau melakukan terobosan di 2019. Entering new market,” kata Iding.

Manajemen KPEI berharap tahun 2019 ada bank kustodian yang siap men­jadi General Clearing Member yang in­frastrukturnya sudah disiapkan KPEI. Beroperasinya dua anak usaha SRO yakni PT Pendanaan Efek Indonesia yang izin­nya sudah disetujui OJK awal Desember 2018, dan PT IDX Solusi Teknologi Infor­masi untuk meningkatkan efisiensi dan reliabilitas sistem SRO dan Anggota Bur­sa. Di luar pengembangan yang telah disebutkannya, Iding berharap, di tahun 2019, SRO semakin menunjukkan soliditas dalam mengembangkan produk­produk yang baru. F [TiM RedAksi]

E D I T O R I A L

Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

Penasihat: Direksi

Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan

dewan Redaksi: Reynant Hadi, Diah Sugiretno, Lisda Sitohang, dan Yaser Arafat

Alamat Redaksi & sirkulasi:Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt. 5Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190Telp : 021-515 5115; 515 5125Fax : 021-515 5120Toll Free : 0800-100-KPEI (5734)Email : [email protected] : www.kpei.co.id

Tahun 2019 diharapkan menjadi tahun awal dimana KPEI memasuki peran baru dan memberikan jasa baru yang lebih luas. Kami mau melakukan terobosan di 2019. Entering new market.

Memasuki tahun 2019, suasa­na dan semangat baru pastinya kita rasakan. untuk itu, KPEI i ngin berbagi informasi dan artikel menarik, yang tentunya akan menambah semangat, wawasan dan pengetahuan para pembaca.

Edisi kali ini, headline mengu­pas tentang Pencapaian KPEI 2018 dan Program Strategis KPEI 2019 yang menjadi semangat kerja manajemen dan karyawan dalam mengawali tahun. Ada pula artikel khusus mengenai ke­giatan Customer Satisfaction Sur-vey (CSS) AK 2018, Implementasi Portal AK dan Partisipan, penjela­san Surat Edaran Bank Garansi, Implementasi Siklus Penyelesaian T+2, serta sharing kegiatan Edu­kasi SRO tentang pasar modal ke­pada Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong. Khusus bagian pro­fil, KPEI ingin memperkenalkan risk officer KPEI. Dan juga, lapor­an kegiatan KlIK selama triwulan IV 2018.

Akhir kata, redaksi KPEI News­letter mengucapkan Selamat Ta­hun Baru 2019, semoga tahun ini menjadi harapan baru dan awal yang baik untuk berkarya.

Salam Semangat,

Redaksi

Page 3: Entering New Market Bernuansa Millennial - kpei.co.id News Q1 2019.pdf · melakukan terobosan di 2019. Entering new market,” kata Iding. Manajemen KPEI berharap tahun 2019 ada bank

3

Edisi 1 I Triwulan I l 2019

KPEI Newsletter

Menuju T+2, sRO memetakan berbagai permasalahan, kendala, serta langkah antisipasi. kerja keras tersebut berbuah manis. kini, serah terima efek dan dana bisa

selesai dalam dua hari saja.

A R T I K E l K H u S u S

anggal 28 November 2018 men­jadi momen bersejarah bagi pa­sar modal Indonesia. Pada hari

Rabu tersebut menjadi pembuktian keberhasilan implementasi siklus T+2. langkah besar pasar modal Indonesia ini dianggap perlu segera dilaksanakan mengingat hampir seluruh bursa du­nia sudah terlebih dahulu melaksanakan ini. Imple­mentasi T+2 terbilang sukses karena tidak ada penundaan pelaksanaan dan semua transaksi sele­sai di waktu yang ditentu­kan.

Sebelumnya, OJK dan SRO sepakat pada 23 No­vember 2018 merupakan hari terakhir perdagan­gan bursa dengan siklus penyelesaian T+3. Sedang­kan, pada 26 November 2018 merupakan hari pertama perdagangan dengan siklus penyelesai­an T+2. Sehingga, pada 28 November 2018 menjadi hari penyelesaian terak­hir T+3 sekaligus hari pertama penyele­saian transaksi bursa T+2.

untuk memastikan masa peralihan transaksi bursa tersebut berjalan lan­car, tim operasional KPEI bekerja ekstra keras. Seperti diceritakan oleh Kepala Divisi Perencanaan Strategis dan Ma­najemen Proyek KPEI Jerri Parulian, pi­haknya ingin menghindari kegagalan. Oleh karena itu, KPEI bersama BEI dan KSEI membentuk tim khusus untuk me­mantau persiapan menuju T+2 ini.

“Tanggal 26 November 2018 me­rupakan masa kritikal untuk transaksi bursa, dan pada 27 November 2018 merupakan saat kritikal untuk persiap­an settlement. Ada task force khusus antara BEI, KPEI dan KSEI. Kita melihat

Jadi pada 23 November 2018 ma­sih dilakukan sosialiasasi layanan PME ke pihak peminjam (lender). Ini bagian dari persiapan kami,” papar Rachma­dewi. Ditambahkan pula, karena ada­nya penyelesaian T+2 ini, likuiditas pasar jadi meningkat, kebutuhan akan PME juga meningkat, sehingga T+2 merupakan batu loncatan untuk pengembangan PME ke depannya. Diharapkan, jumlah lender bisa ber­tambah sehingga permintaan layanan PME turut meningkat, tidak hanya un­tuk mendukung penyelesaian transaksi

saham melainkan juga ETF/reksadana dan derivatif.

Berbagai langkah an­tisipasi yang dipersiapkan ini demi mencegah kega­galan yang pernah dialami beberapa negara sebelum­nya. Dan berdasarkan ha­sil evalu asi penyelesaian T+2 yang dimulai pada 23 November 2018 dan 26 November 2018 sam­pai dengan penyelesaian transaksi gabungan (dou-ble settlement) yang jatuh pada 28 November 2018, disimpulkan implementasi percepatan penyelesaian

T+3 menjadi T+2 dinyatakan sukses. Keberhasilan ini menjadi tonggak se­jarah untuk pasar modal Indonesia. Negara ini tercatat sebagai negara Asia Tenggara ketiga setelah Vietnam dan Thailand yang telah menerapkan siklus penyelesaian T+2. Selain itu, bur­sa dunia juga sudah menerapkan T+2 sehingga langkah pasar modal Indone­sia sudah selaras dengan Global Best Practice yang berlaku. Berbagai bursa dari kawasan Eropa, Asia Pasifik, Aus­tralia, New Zealand, Arab Saudi, Ame­rika Seri kat, dan Kanada sudah mene­rapkan siklus penyelesaian T+2. Dan di masa mendatang, bursa­bursa lainnya akan segera menuju siklus penyelesai­an T+2 pula. Sehingga, bursa Indonesia sekarang dapat bersaing dengan bursa dunia lainnya.F [TiM RedAksi]

T kewajiban pelaku. Kalau ada yang ku­rang langsung kami follow up,” ujar Jerri. Ditambahkan Hanifah, Kepala unit Ekuiti KPEI tim task force bekerja sejak tanggal 23 November 2018 untuk memastikan pada 28 November 2018 berjalan lancar. Tim meng ingatkan ang gota bursa atau anggota kliring,

dan bank kustodian melalui berbagai media. Mulai dari sosialisasi, email, su­rat edaran, website, media sosial bah­kan telepon, maupun pesan pendek agar semua siap menyambut imple­mentasi ini.

Dilanjutkan Rachmadewi Sjahesti, Plt. Kepala Divisi Kliring, Penyelesai­an dan Pinjam Meminjam Efek KPEI, layanan Pinjam Meminjam Efek (PME) juga merupakan isu krusial karena ada kekhawatiran pada 28 November 2018 ketika penggabungan settle-ment, ada anggota kliring yang tidak bisa menyerahkan kewajiban serah sahamnya. “KPEI sudah menyiapkan skema antisipasi dengan mengunakan fasilitas PME, disamping ada fasilitas transaksi di pasar tunai maupun me­kanisme Alternate Cash Settlement.

Gbr ilustrasi

Penyelesaian Transaksi Bursa kini dalam dua Hari

BUY

Page 4: Entering New Market Bernuansa Millennial - kpei.co.id News Q1 2019.pdf · melakukan terobosan di 2019. Entering new market,” kata Iding. Manajemen KPEI berharap tahun 2019 ada bank

KPEI Newsletter4

Edisi 1 I Triwulan I l 2019

A R T I K E l K H u S u S

gotaan seperti pengaktif­an m­ClEARS, reset PIN­Code sistem, mendukung kegiatan sosialisasi dan pelatihan, penyediaan laporan keuangan bah­kan untuk pengisian sur­vei kepuasaan AK.

Portal ini menempel pada website KPEI di ba­gian menu member area. Masing­masing AK bisa akses, dengan memasukkan user ID dan password terlebih dahulu. Sebe­narnya, dalam member area, banyak menu yang bisa digunakan oleh AK dan Partisipan, diantaranya ada pe­laporan MKBD dan pelaporan portfo­lio untuk perusahaan efek non AB.

Sebelumnya, penyampaian data terkini AK dan Partisipan dilakukan manual oleh tim KPEI melalui aplikasi ARMS dan Ms. Excel, yang dokumen hardcopy­nya diperoleh dari AK ter­lebih dahulu. Tentu saja hal ini perlu waktu yang lama untuk input data satu per satu dan juga sangat merepotkan, yang tidak saja berisiko bagi AK tetapi juga KPEI. Proses bisnis bisa terkendala hanya karena mekanisme yang tidak efektif dan tidak efisien ini. Sementara

Portal Ak dan Partisipan merupakan salah satu modul penting bagian dari Member Area dalam website kPei.

Hal ini memberikan nilai strategis bagi pengguna jasa kPei dalam mendukung kegiatan operasionalnya.

esuai namanya, KPEI berperan dalam menyelenggarakan ke­giatan kliring dan penjaminan

penyelesaian transaksi bursa. Dalam hal penjaminan, pihak yang dijamin adalah Anggota Bursa (AB) yang pu­nya legalitas sebagai Anggota Kliring (AK). untuk menjadi AK, ada sejumlah persyaratan administratif yang harus dipenuhi seperti adanya assessment kredit, pemenuhan tuntutan atas col-lateral, maupun sejumlah persyaratan lain.

Menurut Kepala Divisi Hukum dan Keanggotaan KPEI, Antonius Herman Azwar, AK memiliki kewajiban untuk melaporkan ke KPEI jika ada perubah­an data terkait struktur permodalan, pemegang saham, anggota Direksi­De­wan Komisaris, struktur organisasi dan lainnya sesuai yang ada di Peraturan KPEI No II­3. Pelaporan ini disampaikan AK secara online melalui aplikasi KPEI yang baru launching di bulan Novem­ber 2018 lalu, Portal AK dan Partisipan. Sebuah sarana untuk pengelolaan data AK dan Partisipan, dan penye­diaan layanan keanggotaan serta pe­ngiriman data secara elektronik. Tidak hanya pengelolaan data, portal ini juga mengakomodir layanan keang­

dalam peraturan KPEI, jika AK terlam­bat melaporkan setiap perubahan data dalam lima hari kerja, akan mendapat­kan sanksi,” terang Antonius.

Dengan portal ini, aktivitas pengki­nian data secara online menjadi sangat efisien sekaligus mendukung percepa­tan proses bisnis. Kini, menurut Anto­nius, seluruh dokumen penting yang harus dilaporkan tinggal di­scan lalu di­upload melalui Portal AK dan Parti­sipan. Proses selanjutnya, KPEI tinggal mencermati laporan masing­masing AK secara detail. Jika terjadi pelang­garan, KPEI bisa memberikan sanksi se­suai jenis pelanggarannya. “Ketentuan sanksi KPEI untuk pelanggaran AK bisa sampai suspen atau bahkan diberhen­tikan keanggotaannya yang punya catatan pelanggaran berat,” ujar An­tonius.

Pada sisi lain, pembentukan Portal AK dan Partisipan pu nya alasan teknis berkait­an dengan security atau keamanan bagi KPEI se­bagai lembaga Kliring dan Penjaminan. Dengan hadir nya portal ini, ti­dak seluruh data AK bisa langsung masuk dalam sistem KPEI. Data­data tersebut masuk dalam sistem KPEI melalui proses

penyaringan. De ngan demikian, data yang masuk sistem hanya data yang benar­benar diperlukan. untuk lebih mengoptimalkan dan mempertegas penggunaan Portal AK dan Partisipan sebagai sarana utuk pemenuhan ke­wajiban pelaporan mereka, KPEI me­nerbitkan Surat Edaran No. SE­006/DIR/KPEI/1218 tanggal 11 Desember 2018.

Dengan demikian, Website KPEI dengan fasilitas Portal AK dan Partisi­pan tidak seperti website perusahaan pada umumnya, yang hanya sebagai akses atau pintu bagi publik mengeta­hui kegiatan dan laporan Perusahaan. Website KPEI punya nilai strategis kare­na menjadi bagian penting dari kegiat­an operasional AK.F

[TiM RedAksi]

S

Peran strategis Portal Ak dan Partisipan untuk Mendukung kebutuhan Ak

Dengan portal ini, aktivitas pengkinian data secara online menjadi sangat efisien sekaligus mendukung percepatan proses bisnis.

Page 5: Entering New Market Bernuansa Millennial - kpei.co.id News Q1 2019.pdf · melakukan terobosan di 2019. Entering new market,” kata Iding. Manajemen KPEI berharap tahun 2019 ada bank

5

Edisi 1 I Triwulan I l 2019

KPEI Newsletter

A R T I K E l K H u S u S

Mengukur Tingkat kepuasan, Pandangan dan Penilaian Ak atas Layanan kPei Melalui Css

kPei telah melaksanakan Customer Satisfaction Survey (Css) 2018 untuk terus meningkatkan dan

menyempurnakan kualitas pelayanan bagi Ak. Hasilnya, tingkat kepuasan tahun 2018 mencapai 82,04% atau

meningkat dibanding 2017 dengan kepuasan 80,39%.

ingkat kepuasan atas kualitas layanan suatu perusahaan bisa diketahui dan diperoleh secara

langsung dan objektif dari pengguna jasanya. Selain kepuasan, penyedia jasa juga dapat memperoleh masukan agar kualitas pelayanan bisa terus diting­katkan dari tahun ke tahun. Semangat yang sama pula yang melatari KPEI se­cara rutin mengadakan Customer Satis-faction Survey (CSS).

Survei terbaru digelar untuk peri­ode Oktober 2017 – September 2018. Ada 2 alasan penting yang melatari survei ini, yakni untuk mengukur tingkat kepuasan para Anggota Kliring (AK), sekaligus memperoleh pandangan maupun penilaian AK terhadap layanan jasa KPEI. Beberapa masukan AK juga diterima saat survei ini dilak­sanakan. Berbeda dengan CSS ta­hun sebelumnya, tahun ini pendis­tribusian dan pengisian survei dilakukan secara online. Dan juga, disediakan 2 pertanyaan terbuka ter­kait kebutuhan AK atas penggunaan media komunikasi yang pa ling efek­tif dan pengaktifan kembali layanan m­ClEARS.

Survei ini pun bermanfaat bagi KPEI untuk melakukan improvement kegiatan operasional Perusahaan, serta membantu manajemen dalam meng ukur sejauh mana karyawan dan organisasi KPEI dapat menerapkan nilai inti Perusahaan dalam hal Cus-tomer Focus maupun Achievement of Excellence. Kegiatan CSS ini merupa­kan salah satu key performance indica-tor KPEI yang harus dilaporkan ke OJK setiap tahunnya.

Kepala Divisi Hukum dan Keang­

diinformasikan lebih awal. Dalam soal PME, atensi AK yaitu seputar pemaha­man yang belum optimal dalam peng­gunaan fasilitas tersebut dan keter­serdiaan Lender maupun jenis saham yang masih harus ditambah.

Sedangkan masukan untuk aspek pengelolaan risiko yaitu data trading limit pada sistem Member Interface dan penghitungan agunan online yang prosesnya bisa lebih cepat. Sementa­ra, usulan terkait sistem teknologi in­formasi, perlu adanya respons cepat dari petugas, jika ada gangguan yang berhubungan dengan sistem KPEI. AK juga menginginkan agar dilakukan so­sialisasi setiap ada perubahan peratur­an atau adanya peraturan baru serta membuat rangkuman informasi yang berkaitan dengan peraturan KPEI.

Sedangkan masukan untuk website KPEI dan Customer Care yaitu akses website yang dinilai sangat lambat dan pemahaman customer care terkait keluhan AK perlu ditingkatkan.

Menanggapi seluruh catatan dan masukan dari AK tersebut, menurut Antonius, KPEI selalu menindaklanjuti dengan berkomu­nikasi langsung de ngan memberi­kan penjelasan maupun koreksi bila ada pemahaman yang keliru

pada sisi AK. “Sejauh pengalaman, ada sejumlah kendala timbul karena belum memperoleh informasi yang optimal atau juga karena salah persepsi. Na­mun KPEI tetap berkomitmen untuk memberikan penjelasan,” terang An­tonius.

Menurut Antonius, secara umum, hasil survei menunjukan hasil yang Memuaskan, yakni 4,1 dari skala 5 atau total skor 82,04%. Tentu saja, hal ini bukan harga akhir bagi KPEI untuk menunjukkan kualitas layanannya. Kedepannya, KPEI berusaha untuk le­bih mengakomodir kebutuhan peng­guna jasa, tidak hanya AK namun pi­hak lainnya juga.F

[TiM RedAksi]

T gotaan KPEI, Antonius Herman Azwar mengatakan, ada 6 materi pokok yang menjadi fokus survei. Pertama, seputar proses operasional. Materi kedua, ter­kait sistem teknologi informasi. Ketiga, fungsi hukum dan keanggotaan. lalu, materi berikutnya tentang layanan customer care dan website KPEI serta layanan dan informasi yang diberikan petugas operasional KPEI. Kelima, ma­teri layanan KPEI secara umum. Dan terakhir, berupa pertanyaan terbuka

terkait pilihan jenis media komuni­kasi yang paling efektif digunakan AK dalam berhubungan dengan KPEI dan tanggapan AK seputar ren­cana pengak tifan kembali fasilitas m­ClEARS dengan versi terbaru.

Jumlah AK yang mengisi CSS tahun 2018 sebanyak 98 AK dari total 105 AK aktif atau 93% dari total responden. umumnya, AK memberikan perhatian tertentu untuk keseluruhan aspek layanan KPEI. Antonius mengatakan, pada aspek pelayanan oleh petugas operasional KPEI misalnya, ada usul an untuk menanggapi dengan cepat baik via telpon maupun WhatsApp terkait info kewajiban AK yang belum ter­penuhi, atau diberikan reminder yang

3.30

4.03 4.07 4.17 4.11 4.02 4.10

nilai Css kPei 2012 - 2018

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Page 6: Entering New Market Bernuansa Millennial - kpei.co.id News Q1 2019.pdf · melakukan terobosan di 2019. Entering new market,” kata Iding. Manajemen KPEI berharap tahun 2019 ada bank

KPEI Newsletter6

Edisi 1 I Triwulan I l 2019

P R O F I l P R O F I l

Risk Officer kPei dibentuk untuk membangun kesadaran risiko, dibawah

supervisi divisi Manajemen Risiko korporasi. Bagaimana para Risk Officer yang mewakili tiap unit menjalankan

tugas baru ini?

ivisi Manajemen Risiko Korporasi (MRK) adalah divisi terbaru yang dibentuk KPEI pada 1 Juni 2018. Sebelum Divisi MRK terbentuk, KPEI lebih dahulu mendirikan

unit Enterprise Risk Management (ERM) pada 2016. Tugas dan tanggung jawabnya terkait pengelolaan risiko Perusa­haan. Sebelum dibentuk unit tersendiri, fungsi ERM di KPEI secara struktural menyatu dengan fungsi Internal Audit. Se­lanjutnya, kedua fungsi ini dipisah berdasarkan acuan Princi-ples for Financial Market Infrastructures (PFMI) ­ IOSCO, suatu standar internasional untuk institusi keuangan.

Dalam mengelola risiko Perusahaan, Divisi MRK dibantu 25 orang sebagai risk officer dari 25 unit kerja yang menjadi bagian dari 11 divisi kerja di KPEI. Satu unit menugaskan seo­rang staf untuk membantu mengelola risiko di unitnya, se­lain menjalankan tugas utama sesuai pekerjaan, penunjukan sebagai risk officer bisa bergantian, tergantung kebijakan masing­masing unit.

Tujuan dibentuknya risk officer, menurut listyarini Hikmaningrum, Kepala Divisi MRK,

D

Membangun kesadaran Risikountuk menjaga kelangsungan pengelolaan manajemen risiko di masing­masing unit. “Kami di Divisi MRK kan second line, first line adalah divisi­divisi kerja atau yang kami sebut para risk owner. Second line sebagai pembuat kebijakan, memantau dan melaporkan risiko perusahaan, mengem­bangkan dan memantau implementasi manajemen risiko perusahaan secara keseluruhan.” Tugas dari risk officer se­laku perwakilan first line adalah mendaftarkan risiko­risiko yang ada di unit kerja masing­masing. Mereka harus mengisi form pendaftaran risiko yang biasa dikenal sebagai form Risk Register. “Secara periodik atau setiap ada perubahan opera­sional dan informasi aset yang dimiliki unit, mereka harus melaporkan perubahannya kepada kami”, tambah Indriana Damayanti, Kepala unit Pemantauan dan Pelaporan Risiko Korporasi. Form tersebut digunakan untuk kegiatan Risk Control Self-Assessment (RCSA) yang akan menghasilkan Risk Profile Perusahaan.

Dari RCSA itulah, Divisi MRK bisa menentukan scoring risiko masing­masing unit yang ditandai dengan warna me­rah, orange, kuning dan hijau. Merah menunjukkan risiko terbesar dan berturut­turut hingga warna hijau yang meng­gambarkan potensi risiko terkecil. Dari tingkatan risiko ini pula, tiap unit dan divisi membuat rencana mitigasi.

Tugas risk officer lainnya adalah melaporkan jika ada risiko yang terjadi dan melaporkan pengendalian atau mitigasinya. “Ada unit yang memiliki kategori risiko merah, namun de­ngan pengendalian yang dimiliki, risiko tersebut tidak pernah terjadi, ini malah bagus, jadi bukan berarti, kategori risiko merah, pasti jelek. Karena bisa saja kejadian risiko muncul saat risiko tersebut di kategori risiko hijau,” ungkap listyarini.

“Harapan kami, awareness tidak hanya sampai level risk officer, melainkan harus dimiliki seluruh staf di tiap­tiap unit, kepala unit dan bahkan kepala divisi, hingga level Board of Director (BOD). Karena risiko sebuah perusahaan bergan­

tung pada kepedulian insan di dalamnya,” tam­bah listyarini.F [TiM RedAksi]

Risk Officer KPEI

dhini Rakhmadini (unit Sumber Daya Manusia)

Saya senang sekali mendapatkan ke-sempatan menjadi risk officer mewakili unit SDM. Kebetulan di SDM, kami sudah terbiasa mengadakan rapat untuk membahas setiap POS atau bidang tugas tiap personil. Sehingga semua staf mengetahui pekerjaan rekan-rekannya dalam satu divisi dan mengetahui pula risiko tugas masing-masing. Ini memu-dahkan saya sebagai risk officer untuk membuat laporan.

Saya setuju, tujuan akhir dibentuk-nya risk officer, yang utama membentuk fondasi dasar, yakni awareness. Kami

juga masih membutuhkan banyak pengembangan terkait risk mana­gement agar performa kami dalam mengantisipasi dan mengatasi risiko semakin baik.

Bob kertopati (unit Ekuiti)

Menjadi risk officer mengajarkan saya di Unit Ekuiti, bagaimana menge-lola satu masalah atau risiko yang memi-liki frekuensi kejadian yang tinggi. Meski besar kemungkinan terjadi, kami sudah tahu lebih dahulu, kira-kira akan seperti apa kejadiannya. Semua itu sudah dapat kami identifikasi sejak awal.

Saya banyak belajar bagaimana menyusun mitigasi atas setiap potensi risiko. Risiko apa yang akan terjadi dan yang sudah terjadi. Untuk yang belum terjadi kami menyiapkan mitigasinya agar tidak kejadian. Tapi kalau yang sudah terjadi, kami diajarkan untuk mencari solusinya. Contohnya di unit kami, frekuensi risk event happened yang tinggi adalah gangguan jaringan. Untuk gangguan ini, kami sudah punya miti-gasinya seperti apa, sehingga cepat ter-atasi. Karena kami harus menyelesaikan proses kliring dan penyelesaian tepat waktu agar tidak terjadi gagal bayar dan gagal serah dari Anggota Kliring. F

T e s T i M O n i

Page 7: Entering New Market Bernuansa Millennial - kpei.co.id News Q1 2019.pdf · melakukan terobosan di 2019. Entering new market,” kata Iding. Manajemen KPEI berharap tahun 2019 ada bank

7

Edisi 1 I Triwulan I l 2019

KPEI Newsletter

A R T I K E l K H u S u S

kPei telah mengeluarkan surat edaran (se) terbaru tentang Bank Garansi. Ada empat poin ketentuan diatur dalam se tersebut. Pengendalian risiko yang

lebih mature menjadi dasar pertimbangan dari dikeluarkannya se tersebut.

ebagai lembaga Kliring dan Pen­jaminan (lKP), berbagai upaya serta kebijakan terus disempur­

nakan KPEI agar pengendalian risiko terkait fungsi penjaminan penyelesa­ian transaksi bursa bisa berjalan op­timal. Termasuk kebijakan yang ber­kaitan dengan penempatan agunan maupun detail aturan tentang jenis agunan, salah satunya tentang agunan berupa Bank Garansi (BG).

Menurut Kepala Divisi Penjaminan dan Pengelolaan Risiko KPEI, Satya Birawa, evaluasi tentang kebijakan penerimaan BG, sebagai langkah dari pengendalian risiko KPEI, yang menga­cu pada Principles for Financial Market Infrastructures (PFMI). “Selain penye­suaian pada Peraturan OJK, ketentuan PFMI ini juga menjadi dasar bagi KPEI untuk merevisi Peraturan KPEI No. II­12 yang efektif berlaku tanggal 23 Juli 2018.” kata Antonius Herman Azwar, Kepala Divisi Hukum dan Keanggotaan KPEI.

Semangat dari peraturan tersebut, menurut Antonius agar parameter risiko dan pengelolaan risiko diper­hatikan secara cermat dalam rangka penyelesaian transaksi bursa. Sebab, peraturan tersebut menjadi payung hukum bagi KPEI dalam melaksanakan fungsi penjaminan. “Ini menjadi lan­

dasan bagi KPEI untuk beberapa tindakan seperti menarik agunan, meng­hitung trading limit, mau­pun memberlakukan hair-cut,” tutur Antonius.

Sesuai ketentuan PFMI, BG sebetulnya sudah tidak direkomendasikan sebagai salah satu pilihan agunan. Namun, karena memperhitungkan kondisi likuiditas dan trading limit para Anggota Kliring (AK), KPEI masih memperkenankan BG sebagai agunan. “Dengan memperhitungkan kemam­puan AK dan sisi pengendalian risiko, BG sejauh ini masih diperkenankan, na­mun dibatasi,” ujar Satya.

Pertimbangan ini menjadi latar belakang dikeluarkan Surat Edaran No.SE­005/DIR/KPEI/0918, yang diter­bitkan 24 September 2018. Ada keten­tuan tentang bank garansi yang harus dipenuhi oleh AK. Pertama, bank pener­bit BG harus dari kelompok bank Buku 3 dan Buku 4. Berbeda dengan ketentuan sebelumnya, tidak ada batasan berkait­an dengan kualitas bank.

Menurut Satya, dengan membatasi BG hanya dari bank yang kuat (bona fide) akan meminimalkan risiko di kemudian hari. Disisi lain, jika terja­di risiko kegagalan transaksi di pasar

S

Mengenal kebijakan Baru Tentang Bank Garansi

modal, setidaknya bank yang bona fide dapat meng­cover dan menyele­saikan secara mandiri transaksi AK yang gagal dan tidak membawa efek lanjutan ke industri perbankan.

Hubungan afiliasi antara bank pe­nerbit BG dengan AK juga menjadi per­hatian KPEI. Berdasarkan rekomendasi PFMI, ini termasuk ‘wrong way risk’ se­hingga disarankan untuk dihindari. Itu sebabnya, KPEI mensyaratkan, bank penerbit BG tidak memiliki hubungan afiliasi dengan AK.

BG yang diserahkan sebagai ja­minan penyelesaian transaksi bursa diharuskan bisa dicairkan dalam 5 hari sejak KPEI mengajukan tuntutan penerimaan pergantian dana. Keten­tuan ini merupakan revisi atas keten­tuan lama yang mensyaratkan maksi­mal 7 hari bisa dicairkan.

Kriteria keempat, to­tal nilai agunan berupa BG dibatasi maksimal Rp100 miliar untuk tiap AK. Dibandingkan atur­an sebelumnya, tidak ada batasan nilai BG untuk masing­masing AK. Pene­tapan nilai maksimal ini merupakan pilihan jalan

tengah, yang akan diturunkan secara bertahap sampai BG tidak diberlaku­kan sama sekali. Saat ini, KPEI belum menghilangkan aturan penerimaan BG ini, dikhawatirkan beberapa AK yang masih menggunakan BG sebagai agun an, dan AK tersebut bertransaksi cu kup besar akan berpengaruh pada nilai transaksinya. “Angka ini merupa­kan hasil simulasi dengan beberapa asumsi, kemudian di putuskan dalam rapat Direksi bersama dengan Komite Kebijakan Kredit dan Pe ngendalian Risiko KPEI,” terang Satya.

SE ini efektif berlaku mulai 1 Janu­ari 2019. Sementara BG yang sebel­umnya sudah diserahkan dan masih berlaku sebagai agunan, berlaku atur­an peralihan sampai dengan 1 Maret 2019. Dengan demikian ada rentang waktu bagi AK untuk menyesuaikan dengan ketentuan terbaru.F

[TiM RedAksi]

“Dengan memper­hitungkan kemam­puan AK dan sisi pengendalian risiko, Bank Garansi sejauh ini masih diperkenankan, namun dibatasi.

Page 8: Entering New Market Bernuansa Millennial - kpei.co.id News Q1 2019.pdf · melakukan terobosan di 2019. Entering new market,” kata Iding. Manajemen KPEI berharap tahun 2019 ada bank

KPEI Newsletter8

Edisi 1 I Triwulan I l 2019

E D u K A S I

sRO turut serta dalam program literasi dan edukasi pasar modal bersama dengan OJk kepada para

Pekerja Migran indonesia di Hong kong. diharapkan mereka bisa menggunakan produk pasar modal dalam berinvestasi dan mampu meningkatkan

kewaspadaannya terhadap investasi ilegal yang mengintai mereka.

iterasi dan edukasi pasar mod­al terus­menerus digaungkan dan diimplementasikan para

pe mangku kepentingan. upaya ini secara konsisten dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Self-Regulatory Organization (SRO) lainnya demi menambah jumlah inves­tor sekaligus melindungi nya dari praktik investasi ilegal. Tak hanya di dalam negeri, OJK bersama SRO juga mensosial­isasikan investasi pasar modal kepada Warga Negara Indone­sia (WNI) yang tinggal di luar negeri.

Pada 28­30 September 2018, KPEI bersama dengan BEI dan KSEI diundang oleh Kon­sulat Jenderal Republik Indo­nesia (KJRI) Hong Kong melalui OJK untuk mengisi acara Peringatan HuT Kemerdekaan RI ke­73 tahun ber­sama dengan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong. untuk diketahui, setiap tahunnya KJRI Hong Kong selalu mengadakan acara literasi keuangan kepada PMI yang jumlahnya mencapai lebih dari 3.000 orang.

Seperti disampaikan Kepala unit Komunikasi dan Informasi Publik (KIP) KPEI Diah Sugiretno, pada event sebe­lumnya KJRI Hong Kong mengundang lembaga keuangan seperti pihak per­bankan, BPJS Ketenagakerjaan, dan Pengadaian untuk mengisi edukasi. “Karena ada beberapa isu, banyak PMI kena tipu investasi atau investasi bodong, baik di Hong Kong maupun di Indonesia. Dan juga, untuk menga­jarkan pengelolaan keuangan yang baik kepada mereka, seperti menyi­sihkan sebagian uangnya untuk in­

L

Memperkenalkan Pasar Modal ke “PMi”

vestasi, bahkan sebagai pembekalan kewirausahaan PMI yang akan pulang ke Indonesia. Maka tahun 2018 ini, OJK diundang KJRI Hong Kong untuk melakukan edukasi juga ke PMI terkait pasar modal,” paparnya.

Rangkaian edukasi pasar modal ini diselenggarakan selama tiga hari.

Pada 28 September 2018, SRO mengenalkan pasar modal terhadap personel KJRI Hong Kong terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar pihak KJRI dapat mem­bantu menjelaskan ten­tang pasar modal dengan baik kepada PMI. Pada 29 September 2018, OJK dan SRO melakukan sosialisasi dan eduka­si kepada calon investor PMI potensial yang berjumlah sekitar 130 orang. Dan pada hari terakhir, bersamaan dengan kegiatan Panggung Merah Putih yang menampilkan aneka acara hiburan, SRO menyediakan booth pameran pa­sar modal.

“Pada kesempatan itu, OJK mem­berikan awareness awal tentang pasar modal. Bahwa investasi itu harus me­menuhi unsur 2l, yaitu legal dan lo­

gis. legal dalam hal institusinya harus mendapatkan ijin dari otoritas dan lo­gis berarti imbal hasilnya harus masuk akal sesuai dengan risiko,” jelas Diah. Ia menjelaskan respon PMI sangat baik dan antusias untuk segera berinvestasi. Terlebih lagi, saat para PMI mendengar pengalaman investasi rekan sejawat­nya yang telah sukses berinvestasi lebih dahulu di pasar modal.

Menurut Diah, penghasilan para PMI yang tergolong besar dan setara dengan upah profesional di In­donesia selain disimpan di bank juga dapat diinvestasikan. Ia menambah­kan, sebagian besar PMI mengirimkan uang ke kampung halamannya dan si­sanya ditabung dan masuk ke deposito.

Diharapkan melalui edukasi ini, PMI dapat menggunakan produk pasar modal sebagai salah satu alternatif investasi.

Ditambahkan lisda Sito­hang, Staf unit KIP, banyak PMI yang datang ke booth pameran KPEI dengan sejum­lah pertanyaan. lisda mence­ritakan, mereka sangat ber­minat investasi di pasar modal

dan menanyakan per­syaratan berinvestasi. Dalam Peraturan OJK disebutkan salah satu persyaratan utama ada­lah identitas diri berupa KTP. Sementara, banyak dari PMI ini sudah belas­an tahun tinggal di luar negeri dan tidak punya kesempatan memperba­harui KTP.

“Banyak dari mereka yang tidak mempunyai KTP. Padahal aturan OJK harus mengunakan KTP. Sedangkan, dokumen legal mereka adalah paspor, bukan KTP,” kata lisda. Ke depannya, ia berharap kendala persyaratan do­kumentasi KTP ini bisa diatasi supaya PMI bisa berinvestasi di pasar modal. Dengan begitu, upaya menambah jumlah investor bisa tergarap baik dan PMI bisa menikmati keuntungan berin­vestasi di pasar modal.F [TiM RedAksi]

Karena ada beberapa isu, banyak PMI kena tipu investasi atau investasi bodong. Dan juga, untuk mengajarkan pengelolaan keuangan yang baik kepada mereka.

Page 9: Entering New Market Bernuansa Millennial - kpei.co.id News Q1 2019.pdf · melakukan terobosan di 2019. Entering new market,” kata Iding. Manajemen KPEI berharap tahun 2019 ada bank

9

Edisi 1 I Triwulan I l 2019

KPEI Newsletter

donesia dengan menawarkan bebera­pa program menarik untuk karyawan khususnya millennial.

Competition dan PerformanceDi penghujung tahun 2018, CoP Ba-

hasa mengadakan program unggulan yang selalu menarik dan meriah yaitu kPei’s Inter Region English Competi-tion (iReC). Kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan oleh CoP Bahasa, dengan tujuan untuk meningkatkan kompe­tensi KlIKérs dalam berkomunikasi Ba­hasa Inggris.

Selain IREC, English Competition & Basic English for Office Support juga menjadi program regular yang dilak­sanakan oleh CoP Bahasa. Tema pem­belajaran yang diangkat diantaranya Enrich Vocabulary, Reading & Preparing for Office Support English Competition.

Sementara CoP Art station (COPAS) menutup tahun 2018 dengan bebe­rapa aktivitas yang spektakuler. CO­PAS Dance tampil di Ajang Pencarian Bakat Pasar Modal 2018 dengan tema Dancerous, dan berhasil masuk ke ba­bak 16 besar. Melengkapi penampilan COPAS Dance, COPAS Band juga tak ka­lah serunya saat tampil cantik di Sere­moni HuT KPEI ke­22 dan Pisah Sambut Direksi KPEI di Bali dalam rangka Team Building KPEI tanggal 14 Desember 2018.F [TiM RedAksi]

E D u K A S I

kegiatan klik Triwulan iV Tahun 2018

angkaian program KlIK dan ajang turnamen HuT Pasar Modal ke­41 mengakhiri aktivi­

tas KlIKérs di penghujung tahun 2018. Kegiatan berjalan dengan baik berkat antusiasme KlIKérs dan dukungan dari manajemen di seluruh kegiatan.

Turnamen Olah Raga HuT PM ke­41 berlangsung di akhir bulan Sep­tember sampai dengan Oktober 2018 dan diikuti oleh SRO dan anak perusa­haan, OJK, beberapa Asosiasi di Pasar Modal. Partisipasi KlIKérs di ajang ini menorehkan prestasi di beberapa tur­namen, yaitu di Kompetisi Bilyar Indi­vidu mendapatkan juara 2 dan juara 3. Tim Tenis lapangan berhasil menyabet juara ke­2 dan tidak mau kalah Tim Tenis Meja berhasil meraih juara ke­2. Congratulation untuk All Tim kPei.

Sharing Sessionsekelumit tentang Blockchain

Topik Blockchain for Capital Mar-ket di angkat pada kegiatan Bincang KPEI pada 29 November 2018, dengan tujuan agar KlIKérs lebih memahami tentang blockchain dan dampaknya di Pasar Modal. Blockchain merupakan to pik yang sangat menarik untuk diku­pas di akhir tahun 2018, sejalan de­ngan perkembangan Fintech di seluruh dunia.

Blockchain adalah database yang di­

share ke jaringan yang besar dan terdiri dari banyak komputer (atau diistilah­kan sebagai nodes). Semakin banyak nodes yang terlibat, maka data tersebut akan semakin aman. Setiap kali suatu jaringan melakukan pengki nian data didalam database, secara otomatis data tersebut akan terupdate dan terdown-load ke setiap komputer di jaring an tersebut. Dalam Blockchain tidak ada pusat penyimpanan data (central sto-rage), melainkan semua par tisipan me­megang salinan yang dapat digunakan untuk catatan pemin dahbukuan (record transfer), tanda terima (receipts), dan transaksi asset lainnya.

Sharing lainnya, yang bertemakan penyusunan Anggaran berbasis Risiko, telah diselenggarakan oleh CoP MAR-CO pada 16 November 2018. Pemilih­an tema ini sesuai dengan kegiatan Perusahaan yang sedang melakukan finalisa si Rencana Kerja Anggaran Ta­hunan 2019.

Selain CoP MARCO, tema sharing lainnya yang juga menarik perhatian KlIKérs khususnya para millennial ada­lah “Mulai Berinvestasi Dalam Bentuk Properti”, yang diadakan oleh CoP in-vestasi dengan menggandeng Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai nara­sumbernya. BTN merupakan salah satu Bank BuMN terdepan yang menye­diakan pembiayaan perumahan di In­

R

Program kLik ditutup dengan kegiatan sharing session, competition, dan performance yang

seru dan pastinya keren untuk dinikmati seluruh kLik’ers.

Page 10: Entering New Market Bernuansa Millennial - kpei.co.id News Q1 2019.pdf · melakukan terobosan di 2019. Entering new market,” kata Iding. Manajemen KPEI berharap tahun 2019 ada bank

KPEI Newsletter10

Edisi 1 I Triwulan I l 2019

K I l A S P E R I S T I W A

All New Membership and Compliance & Workshop CBAk (18 Oktober 2018)

inVesTiVAL 2018 Penyelenggaraan Indonesia Investment Festival (Investival) di Mall Summare­con, Bekasi pada 5­7 Oktober 2018 dan di Grand City Mall, Surabaya pada 26­28 Oktober 2018.

Rapat umum Pemegang saham Luar Biasa kPei 2018 (16 Oktober 2018).

Launching Saving Bond Retail 004 – sBR 004 (20 Agustus 2018)

Bantuan sosial OJk dan industri Jasa keuangan-Pasar Modal kepada korban Gempa-Tsunami Palu dan donggala (18 Oktober 2018)

inaugurasi Capital Market Professional-Development Program (CMPdP) 2017 & 2018 (3 september 2018)

Peluncuran siklus Penyelesaian Tran sak si Bursa T+2 Pada 26 November 2018, Direksi beserta dengan Dewan Komisaris SRO, Asosiasi, Anggota Working Group, Bank Pembayaran, Direksi Anak Perusa­haan SRO, Komite SRO dan Kepala Divisi­Kepala unit SRO menghadiri aca­ra Launching Siklus Penyelesaian Transaksi Bursa T+2 di Main Hall BEI, Jakar­ta. Acara yang diresmikan melalui pembukaan perdagangan tersebut juga dihadiri oleh Asosiasi, Anggota Working Group, Bank Pembayaran, Direksi Anak Perusahaan SRO, Komite SRO dan Kepala Divisi­Kepala unit SRO.

sosialisasi Go Public untuk Perusahaan efek daerah di Balikpapan, kalimantan Timur (30 Oktober 2018)

Pembukaan Investor Summit 2018 (27 Agustus 2018)

Page 11: Entering New Market Bernuansa Millennial - kpei.co.id News Q1 2019.pdf · melakukan terobosan di 2019. Entering new market,” kata Iding. Manajemen KPEI berharap tahun 2019 ada bank

11

Edisi 1 I Triwulan I l 2019

KPEI Newsletter

K I l A S P E R I S T I W A

ACG General Meeting ke-22 di Colombo, srilangka (26-28 desember 2018)

Penutupan Perdagangan Bursa 2018Pada 28 Desember 2018, Presiden RI Joko Widodo secara resmi menutup per­dagangan bursa tahun 2018 di Main Hall BEI, Jakarta. Pada acara tersebut, IHSG ditutup pada angka 6.194,50 atau melemah sebesar 2,54% dari penu­tupan indeks tahun 2017 pada posisi 6.355,65.

Governance Risk & Compliance Award 2018KPEI terpilih menajadi salah satu kandidat dalam ajang ASEAN Risk Award 2018 yang diselenggarakan oleh Enterprise Risk Management Academy (ERMA). KPEI termasuk dalam GRC Award Nominees, yakni penghargaan bagi perusahaan yang menunjukkan komitmen tinggi terhadap implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), Manajemen Risiko dan Kepatuhan pada Peraturan yang ada.

Workshop “Perkembangan Lending and Borrowing di indonesia” Pada 18 Desember 2018, KPEI mengisi workshop yang diselenggarakan oleh PT Danareksa Sekuritas bersama dengan BPJS Ketenagakerjaan di Solo.

sosialisasi Perubahan Peraturan kPei no ii-12 dan Peraturan kPei no ii-13 (13 desember 2018)

Bergabungnya PT FAJAR suRYA sekuRiTAs sebagai Anggota Bursa dan Anggota kliring (3 desember 2018)

Asia Securities Forum di nusa dua, Bali (1 november 2018)

Galeri investasi Award 2018Penyelenggaraan Galeri Investasi Award 2018 di Main Hall BEI, Jakarta pada 22 November 2018. Aca­ra yang diawali dengan pembukaan perdagangan tersebut, juga dilaksanakan untuk memeriahkan pencapaian pertumbuhan 200.000 investor selama tahun 2018.

CeO Networking 2018 (3 desember 2018)

Bergabungnya PT FAJAR suRYA sekuRiTAs sebagai Anggota Bursa dan Anggota kliring (3 desember 2018)

Page 12: Entering New Market Bernuansa Millennial - kpei.co.id News Q1 2019.pdf · melakukan terobosan di 2019. Entering new market,” kata Iding. Manajemen KPEI berharap tahun 2019 ada bank

KPEI Newsletter12

Edisi 1 I Triwulan I l 2019

S TAT I S T I K

Penggunaan (Rp) Biaya (Rp)Total Penggunaan 243,318,512,298,100.00 4,911,679,286.63

Rata­Rata Bulanan 20,276,542,691,508.30 409,306,607.22

Rata­Rata Harian 1,013,827,134,575.42 20,465,330.36

FAsiLiTAs INtRADAy

Data sampai dengan 28 Desember 2018

Tipe Produk Frekuensi (kali)

Volume (lembar) nilai (Rp)

Index Futures 0 0 0Indonesia Government Bond Futures 0 0 0

TRAnsAksi deRiVATiF

Data sampai dengan 28 Desember 2018

Data sampai dengan 28 Desember 2018

PenYeLesAiAn TRAnsAksi BuRsA

ACs JuMLAH Ak(ACS)

Volume (Lembar) nilai (Rp) Ak serah

Ak Terima

Total 88,723,600 85,956,896,100 66 188

Tertinggi harian 50,401,200 47,659,338,500 15 47

Rata­rata harian 7,393,633 7,163,074,675 6 16

Terendah harian 22,900 76,840,000 1 3

ALtERNAtE CASh SEttLEMENt (ACs)

POsisi dAnA JAMinAnJenis Pasar nilai (Rp) Persentase

Ekuiti 2,836,932,752,269.00 63.66%Derivatif­Kontrak Berjangka 597,626,958.00 0.01%Surat utang 1,087,103.00 0.00%Hasil Pengelolaan Dana Jaminan Ekuiti, KBIE dan Obligasi 1,618,712,158,003.71 36.33%

Total 4,456,243,624,333.71 100.00%

nilai (Rp)

Cadangan Jaminan 148,569,268,411

POsisi CAdAnGAn JAMinAn

Data per 28 Desember 2018

Data sampai dengan 28 Desember 2018

Jenis instrumen nilai Agunan (Rp) Persentase

Bank Garansi 3,229,686,500,000 47.77%

Deposito 2,760,992,491,098 40.84%

Dana Minimum Kas 759,709,474,705 11.24%

Saham Bursa 10,600,000,000 0.15% Total 6,760,988,465,803 100.00%

kOMPOsisi AGunAn OFFLINE

Data per 28 Desember 2018

Jenis instrumen nilai Agunan (Rp) Persentase

Uang 338,948,886,022 1.83%

Saham 18,025,711,585,700 97.13%

Obligasi 193,233,720,000 1.04%

Total 18,557,894,191,721 100.00%

kOMPOsisi AGunAn ONLINE

Data per 28 Desember 2018

Transaksi Bursa Penyelesaian Transaksi Bursa Efisiensi

Frekuensi (kali) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (%) Nilai (%)

Total 2017 93,594,126 2,983,639,780,780 2,047,354,913,688,570 698,272,165,800 787,424,258,164,800 59.36 47.91

Tertinggi harian 559,769 342,349,012,015 38,849,679,547,622 5,116,417,300 7,688,714,677,100 71.55 55.03

Rata­rata harian 389,976 12,431,832,420 8,530,645,473,702 2,921,640,861 3,294,662,168,054 58.80 47.75

Terendah harian 268,264 5,954,660,880 4,888,295,077,880 1,884,722,800 2,042,251,573,500 43.32 40.33

Data sampai dengan 28 Desember 2018

TRAnsAksi PinJAM MeMinJAM eFek

BulanTotal Rata-Rata Harian Jumlah

HariNilai (Rp) Volume (lembar) Frekuensi (kali) Nilai (Rp) Volume (lembar)

Januari 7,843,572,500.00 5,897,200.00 11 253,018,467.74 190,232.26 31Februari 7,434,246,600.00 1,577,800.00 20 265,508,807.14 56,350.00 28

Maret 1,551,170,100.00 1,239,300.00 11 50,037,745.16 39,977.42 31April 17,866,523,500.00 12,000,500.00 9 595,550,783.33 400,016.67 30Mei 3,451,751,500.00 1,191,000.00 5 111,346,822.58 38,419.35 31Juni 11,144,520,700.00 1,466,100.00 13 371,484,023.33 48,870.00 30Juli 5,844,453,500.00 2,487,600.00 10 188,530,758.06 80,245.16 31

Agustus 11,609,837,500.00 4,764,200.00 13 374,510,887.10 153,683.87 31September 28,130,467,500.00 6,171,400.00 12 937,682,250.00 205,713.33 30

Oktober 6,790,015,500.00 2,285,600.00 7 219,032,758.06 73,729.03 31November 6,461,337,900.00 3,380,800.00 10 215,377,930.00 112,693.33 30Desember 47,630,573,500.00 20,711,200.00 22 1,536,470,112.90 668,103.23 31

Total 155,758,470,300.00 63,172,700.00 143 426,735,535.07 173,075.89 365