ENSEFALITIS

download ENSEFALITIS

of 9

description

document ini berisi dengan penjelasan mengenai esefalitis pada anak

Transcript of ENSEFALITIS

LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUAN

KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM NEUROLOGIK

ENSEFALITIS + PEM

DI RUANG PERAWATAN ANAK BAJI MINASA RSU. LABUANG BAJIKONSEP MEDIS ENCEFALITIS

A. PENGERTIAN

ENSEFALITIS adalah reaksi peradangan yang mengenai jaringan otak, dan berbagai macam mikrorganisme (Soegeng Soengjanto)

B. ETILOGI

Penyebab utama encephalitis adalah virus dibagi dalam dua golongan yaitu :

1. Virus RNA (Ribonucler Arid)

a. Enterovirus (folio, coxsacklie A dan B, echo & eliferovirus 70 & 71)

b. Toga virus / arbovirus (Robella, St Louis)

c. Flavi virus (Japan B Jellow fever, dengue)

d. Rhatdo virus (Rables)

e. Mixcvirus (inflenza parotitis, mormilli), campak)

f. Arena virus (lassa fever, kasio mengitis imfositik)

2. Virus keipes, pox (varida, vaccimia)

a. Retro virus (AIDS)

C. PATOFISIOLOGI

C. GAMBARAN KLINIK

Ada 4 jenis bentuk manifestasi klinik :

1. Bentuk Asinitamtik

2. Umumnya gejala ringan, kadang-kadang ada nyeri kepala ringan / deman tanpa diketahui penyebabnya, diplopia, vertigo & parestesia

3. Bentuk Abcktif

4. Gejala berupa nyeri kepala, deman tidak tinggi dan kaku kuduk ringan umumnya, terapi gejala infeksi saluran pernafasan atas & gastomtenstia

5. Bentuk Fulminan

6. Bentuk ini berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari yang berakhir dengan kematian, stadium akut terapi deman tinggi, nyeri kepala difus yang hebat, apatis, kaku kuduk, disirientasi, sangat gelisah dan dari waktu singkat masuk kedalam koma yang dalam kematian bisanya terjadi dalam 2 4 hari akibat kelainan jantung

7. Bentuk khas chcefhalitis

8. Gejala awal nyeri kepala ringan, demam, gejala infeksi saluran nafas atas (gastroinfetinalis, kemudian muncul tanda-tanda SSP, seperti kaku kuduk, tanda kering fositif, gelisah, lemah & sukar tidur. Kesadaran menurun sampai koma, dapat terjadi kejang fokal/umum, hemiparesia, gangguan kordinasi, kelainan kepribadian, disirientasi, gangguan bicara & gangguan mental

D. DIAGNOSIS

1. Anamnesa

2. Pemeriksaan fisik / neurologik sistemik

3. Pemerksaan tambahan meliputi pemerksaan darah rutin, tes scrologik, biakan darah, urine, foto dada dan bila perlu CT scan

4. Caurall cerebrosoinal dalam batas normal, kadang-kadang ditemukan peninggian jumlah sel, kadar protein/ glukosa, jernih dengan jumlah sel 20 500 / ml. Kadang-kadang bisa mencapai 2000 / lebih kadar protein ( 80 100 mg %

5. Elekhoenefalografi (CEG) sering menunjukkan aktifitas listrik yang merendah yang dengan kesadaran yang menurun

6. Plakon virus dapat dilakukan dan cairan CSE / jaringan otak (Post Morfem) & biakan feces dari jenis enterovirus se hasil yang penting

7. Pemeriksaan serologic dengan Complement Fexation Test, Hemglutintion test = neutnilization test.

8. Ensefalitis viur gambaran Histopatalogik yang dapat diketahui hanya encephalitis karena Rabies & golongan herpes zostir

E. PENATALAKSANAAN

1. Harus dirawat di RS ( istirahat mutlak

2. Dirawat sampai gejala-gejala hilang

3. Acyclour diberikan dengan dosis 10 mg / kg BB / 8 jam selama 10 hari / reroral 200 mg / kg. 5 6 kali / hari.

4. Kontrol kadar Hb (Hb ( sampai 9 gr %). Pengobatan dihentikan sementara sampai kadar Hb normal, juga fungsi ginjal hati perlu dikontrol.

5. Penderita dalam koma ( sebaiknya mendapat cairan parenteral untuk menjamin kebutuhan cairan dan elektrolit.

6. Kebutuhan kalori protein, vitamin ( dipenuhi dengan makanan cair melalui NET. Perawatan sehari-hari perlu dirawat secara ketat

F. PROGNOSIS

Prognosis bergantung kecepatan dan ketepatan pertolongan. Disamping itu perlu dipertimbangkan kemungkinan penyakit yang dapat muncul selama perawatan. Edema otak dapat sangat mengancam kehidupan penderita.

Angka kematian untuk ensefalitis ini sangat tinggi berkisar antara 35-50 % dari penderita yang hidup 20 40 % merupakan komplikasi atau gejala sisa berupa parlis / paralysis, gangguan penglihatan atau gejala neurologis lainnya

KONSEP MEDIS PEM (Protein Energi Malnutrition)

A. PENGERTIAN

1. Malnutasi energi protein adalah tidak adekuatnya intake protein dan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh

2. Malnutasi adalah suatu keadaan kekurangan atau tidak adekuatnya nutrisi, istilah lain adalah under nutrisi, juga termasuk keadaan nutrisi = overnutrisi yang dimanifestasikan sebagai ototesitas / hyperavitominosis

A. FAKTOR PENYEBAB

1. Peranan DKT

2. Kurang energi / kurang protein ( kwasluorkos

3. Kurang energi dan protein ( Marasmus

a. Peranan kemiskinan

b. Peranan penyakit infeksi

c. Peranan kepadatan penduduk

d. Peranan sosial

B. PATOFISIOLOGI

C. MANIFESTASI KLINIK

1. KKP Ringan

KKP ringan dapat ditemui pada anak 9 12 tahun gejala klinik dapat ditemukan.

2. Pertumbuhan linier berkurang / terhenti

3. Kenaikan BB berkurang, terhenti dan adakalanya, BB menurun

4. Ukuran LLA menurun

5. Maturasi tulang terlambat

6. Tebal lipatan kulit normal / menurun

7. Anemia ringan

8. Aktifitas dan perhatian anak berkurang dibanding anak lain

9. Kelainan kulit / rambut jarang ditemukan

Kwashiorkor

10. Gangguan pertumbuhan

11. BB < 80 %, terdapat edema, TB berkurang terutama KKP yang lama

12. Pertumbuhan mental ( banyak menangis bahkan sangat Afatis

13. Edema ( edema ringan / berat ditemukan sebagian besar klien Asites dapat mengiringi edema

14. Atrrofi otot

15. Sistem GI ( klien menolak segala macam makanan, diare, fices cair, banyak mengandung asam laktat karena berkurangnya produksi laktosa dan enzim disakarida, kadang ditemukan cacing & parasit

16. Perubahan rambut

Rambut mudah tercabut, kusam dan kering, halus jarang & warnanya berubah

17. Perubahan kulit

Terjadi crazy parament dermatosis ( kering bersisik

18. Pembesaran hati sampai perlemakan hati

19. Anemia

20. Kelainan beckema darah

Albumra seruni rendah, Globulin Seruni kadang (, kolestrol serum (Marasmus

21. Penampilan ( muka terlihat tua, anak sangat kurus

22. Perubahan mental ( anak menangis setelah makan, kesadaran ( sampai afatis

23. Kelainan kulit tubuh ( kulit kering, mengendor karena kehilangan lemak dibawah kulit dan & pe ( massa otot

24. Rambut kepala ( kering tipis dan mudah rontok

25. Lemak dibawah kulit ( lulang hingga torsor berkurang

26. Otot ( atrofi sehingga tulang terlihat jelas

27. Saluran cerna ( diare / konstifasi

28. Jantung ( Bradikarah

29. Tekanan darah ( lebih rendah dibanding anak seumur

30. Saluran nafas ( frekuensi nafas menurun

31. System darah ( Hb rendah

32. Kwashiorkor & Marasmus

Memperlihatkan gejala campuran antara marasmus & kwasmorkor BB menurun 60 % dibawah normal edema, kelainan rambut, kelainan kulit dan kelainan blokimia darah

D. KLASIFIKASI KKP

1. Menurut derajat beratnya KKP

a. Klasifikasi menurut GOMES

Klaifikasi berdasarkan atas BB individu dengan BB yang diharapkan pada anak sehat seumur.

Derajat KKPBB % dari baku

0 = normal( 90 %

1. = ringan89 75 %

2. = sedang60 74 %

3. = berat( 60 %

b. Klasifikasi menurut Dep. Kes

Derajat KKPBB % dari baku

0 = Normal( 90 %

1. = Gizi kurang60 79 %

2. = Gizi buruk( 60 %

2. Klasifikasi menurut type (klasifikasi kualitatif)

a. Menurut Wallcame Trust

BB Baku % dan normalEdema

Tidak adaAda

*). ( 60 %

*). < 60 %Gizi kurang

MarasmusKwasmorkor

Kwasmorkor

Marasmus

b. Kwasmorkor

c. Marasmus

E. PENGOBATAN

1. KKP Ringan

2. Pemberian protein 2 3 gr / hari kalori 100 150 Kkal / gr BB sumber protein yang cukup dapat diperoleh dari :

a. Makanan pokok

b. Suplemen

3. KKP Berat

4. Paket RS

5. Pengobatan ( untuk mengatasi dekorasi, gangguan elektrolit & infeksi dengan cara :

c. Pemberian cairan IV

d. Mencegah inyotermia

e. Antibiotik, bila ada infeksi

f. Pemberian diet yang sesuai

Pengobatan lain (1. Kebutuhan protein pada PEM

*). < 3 tahun : 2 3 gr / kg BB / hari

*). > tahun - 1 x kebutuhan normal

2. Kebutuhan kalori pada PEM

*). < 1 tahun = 150 175 k cal / kg BB / hari

*).> 3 tahun = 1 x kebutuhan normal

3. Kebutuhan vitamin A

*).< 6 bulan = 50.00 IV

*).6 bulan 1 tahun = 100.000 IV

*).> 1 tahun = 200.000 IV

Virus folio

Cutero virus

Masuk kedalam

Tubuh melalui mulut

Virus lain masuk

Melalui inokulasi

(Gigitan binatang Ratiss,

atau nyamuk

Bereplikasi sendiri dari

Lytjd infeksi mual

(sintnofaring al sel. Cerna)

Samar dan otus sebelum

Simpang bervariasi

Virus paretitis, morbili, varisella

Masuk kedalam tubuh melalui

Saluran pernafasan

Virus Herpes sampleks

Mulut / mukosa

kelamin

Virus melakukan

Multifikasi secara lokal

(sistem infatik)

Bayi dalam kandungan

Mendapat infeksi

Melalui plaselita oleh

Virus Rubella

Sirkulasi darah sistamik

viremia

Virenlla sistamik

Reaksi peradangan pada beberapa organ tubuh lainnya

Demam ( tanpa kelainan

- neurologi

Virus terus berkembang biak dalam tubuh

Virus menyebar & merusak secara langsung jaringan otak, melalui ruang ekstraseluler

ENCEFALITIS & MENINGITIS ASPEK

Reaksi jaringan

Saraf penderita

Terhadap antigen

virus

Kerusakan neuran & elia

Desentralisasi

Kerusakan vaskular

Peri vaskuler

Terjadi intraseluler

Incustan bcdles

Peradangan pada

choroideus

Hiperemia disertai

Infutrasi limfasit

Pada lapisan meningen

*). Kejang-kejang

*). Kesadaran

*). Nyeri kepala

*). Muntah-muntah

*). Paralisis, Aphasia

parese

Timbul kalainan

neurologi

Peradangan pada otak

Dan m-spinalis,

Serta edema otak

Peradangan pada

Pembuluh darah kecil

Tronitosis & proliterasi

Astrosit & mikroglia

Gangguan sirkulasi

Cerebral0

Virus menyebar

Melalui ende nourah

Dalam ruang-ruang

Interfisial pada

Saraf-saraf area

m-spinalis

Gangguan fungsi

M - spinalis

Menyerang susunan saraf pusat melalui kapillaris dimpelnis karoideus

Kurang kalori & protein

Kurang protein

Kwasmorkos

(kekurangan protein baik kualitas maupun kuantitas

PEM

Defisit Asam Amino essensial dalam selain yang diperlukan untuk slintesis dan metabolisme sebagai perbaikan sel

Produksi albamin oleh hati (

Kulit tampak bersisik & kering

( dipigmentasi)

Gangguan pada penglihatan/ karena kekurangan Vitamin A

Kekurangan mineral (besi, kalsium seg)

Hipoprotenemia

Tek. Ankotik dalam plasma darah (

Cairan merembes ke infertitial

Edema

Acites

Marasmus (kurang kalori & protein)

Atropi jaringan, terutama lapisan

Sut kutan

Metab. Lemak kurang terganggu sehingga kurang vitamin biasanya minimal / tidak ada

Badan tampak kurus seperti orang tua

Tidak ditemukan edema

Kebutuhan dalam tubuh masih dapat dipenuhi dengan adanya radangan protein sebagai sumber energi