em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja...

118
KUMPULAN KAJIAN STRATEGIS Disusun oleh : Kementerian Koordiantor Pergerakan Universitas Brawijaya dan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia

Transcript of em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja...

Page 1: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

KUMPULAN KAJIAN STRATEGIS

Disusun oleh : Kementerian Koordiantor Pergerakan Universitas Brawijaya dan Aliansi Badan Eksekutif

Mahasiswa Seluruh Indonesia

Page 2: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

Polemik tenaga kerja asing dan peluang kerja kaum disabillitas

Oleh : KORWIL JATIM

Latar belakang

Masuknya tenaga kerja asing terutama yang berasal dari Tiongkok menjadi bahan perbincangan yang

cukup serius. Arus pekerja dari luar negeri ini mulai gencar sejak pemerintah Presiden Joko Widodo

memprioritaskan proyek infrastruktur dan energi. Tenaga kerja asing ini oleh beberapa pihak dianggap

sebagai masalah. Indonesia saat ini terdapat tingkat pengangguran terbuka (data BPS Februari 2016)

mencapai 7,02 juta orang atau 5,5%. Masuknya tenaga kerja asing tentu menjadi kontradiktif dengan

program mengurangi angka pengangguran yang masih cukup tinggi. Ancaman terkait keberadaan orang

asing yang semakin banyak terhadap eksistensi bangsa perlu diperhitungkan. Kekhawatiran pengaruh

asing terhadap ideologi dan budaya bangsa tentu cukup beralasan untuk disikapi.

Beberapa kasus terkait tenaga kerja asing yang terjadi akhir-akhir ini seperti penangkapan 26 tenaga asing

ilegal asal China di Sukabumi karena kedapatan menggunakan visa kunjungan untuk bekerja sebagai

buruh di PT Shanghai Electric Group. Kasus lain yang sempat heboh adalah saat tenaga kerja asing

tertangkap mengebor di area Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Di Kalimantan Barat

delapan warga negara asing (WNA) asal Tiongkok yang bekerja di perusahaan kayu CV Sari Pasifik,

Kubu Raya, diamankan oleh petugas Imigrasi. Mereka ditangkap dalam razia terkait kasus pelanggaran

keimigrasian karena tak memiliki izin resmi bekerja, Kamis (21/4). Kasus pelanggaran tenaga kerja asing

juga terjadi di Kalimantan Tengah. Pada bulan April 2016 sebanyak empat orang warga negara asing asal

Tiongkok yang masuk ke Kalimantan Tengah dan bekerja di lokasi Wilayah Pertambangan Rakyat

( WPR) Kabupaten Murungraya, diamankan dan dideportasi oleh Pihak Imigrasi Palangkaraya. Di

Maluku Utara, tenaga kerja asing ikut mewarnai pemberitaan. Jumlah tenaga kerja asing yang tercatat di

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang.

Data-data di atas tentu hanya sebagian kecil dari catatan keberadaan tenaga kerja asing di Indonesia. Saat

ini sudah menjadi pengetahuan umum bahwa proyek-proyek seperti PLTU banyak menyerap tenaga kerja

asing terutama dari Tiongkok. Tenaga kerja asing di Indonesia sesuai regulasi harus memiliki sertifikat

kompetensi atau memiliki pengalam kerja sesuai dengan jabatan yang akan diduduki oleh TKA paling

kurang lima (5) tahun. Selain itu tentu tenaga kerja asing harus memenuhi syarat-syarat keimigrasian dan

ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia

Page 3: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

Dilihat dari beberapa kasus tenaga kerja asing ilegal di Indonesia tentu menjadi wajar jika keberadaan

tenaga kerja asing menjadi ancaman serius. Ancaman pertama adalah berkurangnya kesempatan warga

negara Indonesia untuk memperoleh pekerjaan di negaranya sendiri. Kecemburuan sosial akan muncul

jika suatu proyek dikerjakan oleh tenaga kerja asing sementara warga negara Indonesia menjadi

pengangguran. Kecemburuan akan semakin menguat jika ternyata pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan

oleh tenaga kerja asing tersebut tidak mempunyai keahlian khusus, yang bisa dilakukan oleh masyarakat

pada umumnya.

Ancaman lain adalag terkait dengan kedaulatan negara. Hal ini bukan hanya sekedar dugaan saja.Kasus

pengibaran bendera Republik Rakyat China (RRC) dengan bendera Merah Putih saat peletakan batu

pertama pembangunan smelter PT Wanatiara Persada di Maluku Utara beberapa hari yang lalu

merupakan gejala awal keberadaan tenaga kerja asing mengancam kedaulatan negara. Pemerintah

Provinsi Maluku Utara menyatakan bahwa insiden inisemata-mata karena kesalahan komunikasi, namun

tentu saja tidak bisa dianggap sesederhana itu. Keberadaan tenaga kerja dari RRC di Maluku Utara dalam

konteks bisnis tentu berbeda dengan acara-acara protokoler hubungan antar negara yang wajar jika

benderanya dikibarkana mendampingi bendera merah putih.

Tenaga kerja lokal

Jumlah angkatan kerja pada Februari 2018 sebanyak 133,94 juta orang, naik 2,39 juta orang dibanding

Februari 2017. Sejalan dengan itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 69,20 persen,

meningkat 0,18 persen poin. Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 140 ribu orang, sejalan

dengan TPT yang turun menjadi 5,13 persen pada Februari 2018. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT

untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tertinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 8,92

persen.

Penduduk yang bekerja sebanyak 127,07 juta orang, bertambah 2,53 juta orang dibanding Februari 2017.

Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (0,68 persen poin), Jasa Lainnya (0,40 persen poin), dan

Industri Pengolahan (0,39 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan adalah

Pertanian (1,41 persen poin), Konstruksi (0,20 persen poin), dan Jasa Pendidikan (0,16 persen poin).

Sebanyak 73,98 juta orang (58,22 persen) penduduk bekerja di kegiatan informal, akan tetapi

persentasenya menurun sebesar 0,13 persen poin dibanding Februari 2017. Dari 127,07 juta orang yang

bekerja,sebesar 7,64 persen masuk kategori setengah menganggur dan 23,83 persen pekerja paruh waktu.

Dalam setahun terakhir, setengah penganggur dan pekerja paruh waktu naik masing-masing sebesar 0,02

persen poin dan 1,31 persen poin.

Page 4: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

Peluang kerja saudara disabilitas yang rendah

Problem ketenagakerjaan di Indonesia saat ini adalah tingginya tingkat pengangguran, Pencari kerja yang

memenuhi standar kesehatan fisik masih mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan, Bagi pencari

kerja dari kaum rentan yaitu disabilitas juga masih mengalami problem yang lebih serius dalam

mengakses kesempatan kerja. Peluang yang dapat diisi oleh kaum disabilitas dalam dunia kerja

sebetulnya telah diamanatkan dalam perUndangUndangan kita. Perundang-Undangan di tingkat nasional

hingga daerah telah memberikan ruang bagi disabilitas agar terpenuhi hak-hak mereka.

Hal-hal tersebut merupakan bukti komitmen dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk

menjamin hak seluruh warganya sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan. Undang-Undang tertinggi yaitu

UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 I ayat (2) menyebutkan bahwa

setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan

perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu. Peraturan di bawahnya terdapat Undang-

Undang N0 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan yang menjamin kesamaan kesempatan serta

perlakuan tanpa diskrimansi atas dasar apapun untuk mewujudkan kesejahteraan. Pasal 5 UU No 13

Tahun 2003 mengamanatkan perihal kesempatan bagi disabilitas, bahwa setiap tenaga kerja memiliki

kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan.

Selanjutnya dalam pasal 19 disebutkan mengenai pelatihan kerja yang dikhususkan bagi disabilitas. Pasal

tersebut berisi perintah mengenai penyediaan pelatihan kerja bagi tenaga kerja penyandang cacat

dilaksanakan dengan memperhatikan jenis, derajat kecacatan dan kemampuan tenaga kerja penyandang

cacat yang bersangkutan. Pasal 67 ayat (1) UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan juga

mengatur hingga masalah perlindungan bagi disabilitas, pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja

penyandang cacat wajib memberikan perlindungan sesuai dengan jenis dan derajat kecacatannya. Proses

rekrutmen hingga on the job training dan perlindungan tenaga kerja bagi disabilitas yang telah diatur

dalam sebuah perUndang-Undangan tersebut menjadi peluang bagi disabilitas dalam mengisi ruang-ruang

kosong formasi kebutuhan tenaga kerja baik dalam lingkup pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara

(BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan swasta.

Undang-Undang memperkuat posisi kaum rentan khususnya disabilitas agar terpenuhi hak mereka,

pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan Undang-Undang No 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang

Cacat. Regulasi tersebut mengatur khusus perihal kaum rentan yang mengalami kecacatan baik cacat

Page 5: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

fisik, mental serta cacat mental dan fisik. Salah satu pasal mengatur perihal pemenuhan hak disabilitas

dalam pekerjaan dan penghidupan yang layak sesuai dengan jenis dan derajat kecacatan, pendidikan, dan

kemampuannya yang mana hal ini terdapat dalam pasal 6 poin 2. Penyediaan pekerjaan berdampak pada

pemenuhan hak kaum disabilitas akan aksesibilitas dalam rangka kemandiriannya yang tertuang pada

pasal 6 poin 4. Spirit Publik Volume.

Undang-Undang Nomor. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat Pasal 14, mengamanatkan bahwa

perusahaan negara dan swasta memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama kepada penyandang

cacat dengan mempekerjakan penyandang cacat di perusahaannya sesuai dengan jenis dan derajat

kecacatan, pendidikan, dan kemampuannya, yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah karyawan

dan/atau kualifikasi perusahaan. Penjelasan pasal 14 UU Penyandang Cacat adalah setiap perusahaan

harus mempekerjakan sekurang-kurangnya 1 (satu) orang penyandang cacat yang memenuhi persyaratan

dan kualifikasi pekerjaan yang bersangkutan, untuk setiap 100 (seratus) orang karyawan. Perusahaan

yang menggunakan teknologi tinggi harus mempekerjakan sekurang-kurangnya 1 (satu) orang

penyandang cacat yang memenuhi persyaratan dan kualifikasi pekerjaan yang bersangkutan walaupun

jumlah karyawannya kurang dari 100 (seratus) orang.

Dalam konteks Indonesia, Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial RI pada

tahun 2012 mengeluarkan Data. Rekapitulasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang

menunjukkan jumlah penyandang disabilitas di Indonesia sebanyak 1.250.780 orang, terdiri atas tuna

daksa, tunanetra, Tuli, penyandang disabilitas mental, serta kronis. Sedangkan data Kementerian

Kesehatan tahun 2010 mencatat jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 6,7 juta orang.

Sementara jika merujuk pada konteks ketenagakerjaan, data Kementerian Ketenagakerjaan dan

Transmigrasi RI menyatakan jumlah penyandang disabilitas tahun 2010 sebanyak 7.126.409 jiwa. Jumlah

tersebut terdiri atas tunanetra sebanyak 2.137.923 jiwa, tunadaksa sebanyak 1.852.866 jiwa, Tuli

1.567.810 jiwa, penyandang disabilitas mental 712.641 jiwa dan penyandang disabilitas kronis sebanyak

855.169 jiwa.

Kesempatan penyandang disabilitas untuk mendapat pekerjaan sangat rendah dibandingkan dengan

masyarakat umumnya. Menurut Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) pada tahun

2014 terdapat 1,5 juta penganguran merupakan penyandang disabilitas. Sedang data lain hasil pendataan

yang telah dilakukan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Departemen Sosial RI pada tahun 2008 tercatat

sebesar 74,4% penyandang disabilitas adalah pengangguran/tidak bekerja, dan sebesar 25,6% penyandang

disabilitas memiliki pekerjaan. Jenis pekerjaan penyandang disabilitas berdasarkan besaran persentase

adalah sebagai petani (39,9%), buruh (32,1%) dan jasa (15,1%), seperti digambarkan pada grafik berikut:

Page 6: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

Perlindungan terhadap hak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak bagi penyandang disabilitas di

Indonesia sebenarnya telah diatur dalam Undang-undang No 8 tahun 2016. Meskipun demikian,

kenyataannya, akses terhadap pilihan pekerjaan bagi penyandang disabilitas masih sangat terbatas.

Hingga saat ini belum ada sanksi yang jelas yang dikeluarkan oleh pengadilan ataupun sanksi

administratif yang diterapkan oleh Kementrian Tenaga Kerja sehubungan dengan perusahaan yang tidak

memperkenankan penyandang disabilitas untuk bekerja.

Pekerjaan yang produktif dan layak memungkinkan para penyandang disabilitas mewujudkan aspirasi

mereka, meningkatkan kondisi kehidupan mereka dan berpartisipasi secara lebih aktif dalam masyarakat.

Memastikan perspektif disabilitas dalam semua aspek kebijakan dan peraturan ketenagakerjaan,

penerapan dan penegakan peraturan perundangan dan kebijakan disabilitas yang efektif serta memberikan

peluang kerja dan pelatihan yang sama merupakan, di antaranya, faktor-faktor yang berkontribusi pada

pengurangan kemiskinan dan pada inklusi penyandang disabilitas secara sosial dan ekonomi di

Indonesia.

Pendidikan dan Hak-hak Penyandang Disabilitas

Pendahuluan Tujuan pembangunan nasional Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat Indonesia

yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa,

berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin. Tercapainya tujuan pembangunan

tersebut memerlukan dukungan segenap masyarakat dan pemerintah. Setiap anggota masyarakat

mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk turut serta dalam pembangunan. Selain pembangunan

nasional Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan bagian dari salah satu tujuan Negara

Republik Indonesia yang harus tetap dipertahankan sampai kapan pun, hal ini sesuai dengan Pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945).

Berbicara mengenai kecerdasan erat kaitannya dengan pendidikan, karena pendidikan merupakan salah

satu hak asasi setiap warga Negara Indonesia. Hak memperoleh pendidikan secara khusus diamanatkan

dalam Pasal 28C Ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang

menyatakan bahwa:

“Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat

pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi

Page 7: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”. Diperkuat oleh Pasal 13

Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia yang menyebutkan bahwa:

“Setiap orang berhak untuk mengembangkan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan

teknologi, seni dan budaya sesuai dengan martabat manusia demi kesejahteraan pribadinya, bangsa, dan

umat manusia”. 1 Muladi, Hak Asasi Manusia: Hakekat, Konsep dan Implikasinya dalam Perspektif

Hukum dan Masyarakat, Refika Aditama, Bandung, 2009, hlm. 253. Disamping Hak Asasi Manusia

warga Negara Indonesia, pemenuhan hak-hak pendidikan juga merupakan kewajiban bagi pemerintah.

Pemenuhan pendidikan tidak dapat dipandang sebelah mata, karena pendidikan adalah hal yang

pokok dalam masyarakat saat ini. Fakta sejarah, sejak Perang Dunia II yang telah merobek peradaban

manusia, agenda utama yang mengisi lembaran-lembaran sejarah kita, adalah soal hak asasi manusia.

Agenda ini kian menguat setelah berakhirnya perang dingin.2 Hak Asasi Manusia yang diantaranya

adalah hak untuk mendapatkan pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah saat ini, terlebih pasca

reformasi.3 Terkait tanggung jawab Negara pada pendidikan, kita dapat menyoroti hal yang lebih kecil

khususnya berada disekitar kita. Universitas Brawijaya Malang sebagai lembaga pendidikan tinggi negeri

merupakan lembaga yang berada langsung di bawah pemerintah yang dalam hal ini juga sebagai

pelaksana dari amanat konstitusi dalam ruang lingkup bertanggung jawab pada mahasiswanya sendiri.

Bertanggungjawab disini dapat diartikan sebagai pemenuhan hak-hak dasar mahasiswanya tanpa

memandang suku, ras, agama, serta fisiknya. Pemenuhan hak dasar yang mendasar adalah sarana atau

aksesibilitas yang diberikan UB apakah sudah mencakup semua peserta didiknya. Penyandang

cacat adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental yang dapat mengganggu atau

merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan kegiatan secara layaknya. Penyandang

cacat terdiri dari tiga kelompok, yaitu: Penyandang cacat fisik, Penyandang cacat mental, dan cacat ganda

(cacat fisik dan cacat mental). Jumlah penyandang cacat di seluruh Indonesia menurut SUSENAS tahun

2000 sebanyak 1.548.005 jiwa, dan pada tahun 2002 jumlah ini meningkat 6.97% menjadi 1.655.912

jiwa.5 2 Hamid Awaludin, HAM Politik, Hukum, dan Kemunafikan Internasional, Buku Kompas,

Jakarta, 2012, hlm. 7. 3 Perkembangan Hak Asasi Manusia pasca Reformasi ditandai dengan adanya

amandemen UndangUndang Dasar 1945 khususnya pada amandemen kedua dimasukkannya Hak Asasi

Manusia dalam Bab XA. Selanjutnya dalam skripsi ini disebut UB 5 Muladi, Op.Cit, hlm. 254. Indonesia

mengambil langkah cermat dengan meratifikasi UN CRPD (United Nations Convention on the Rights of

Persons with Disabilities) oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada bulan

November 2011 menjadi Undang-undang Nomor 19 tahun 2011 Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 Nomor 107 tentang Ratifikasi Konvensi Internasional Hak-hak Penyandang Disabilitas

sebagai upaya pemajuan, penghormatan, pemenuhan dan perlindungan hak-hak kaum disabilitas di

Page 8: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

seluruh Indonesia, dalam memperkuat komitmen untuk memajukan hak asasi bagi disabilitas. Ini menjadi

perbincangan awal yang positif terhadap pandangan kaum penyandang cacat (Penyandang

Disabilitas/Difabel)6 dewasa ini.

Aksi dan kebijakan tersebut sampai sekarang belum mampu melindungi dan memberikan jaminan

terhadap perwujudan hak-hak penyandang disabilitas, dan ini terlihat dari apa yang diberikan UB kepada

mahasiswanya dalam Akses terhadap pendidikan, fasilitas yang masih terhalang dengan adanya

diskriminasi. Bahkan, partisipasi dalam pembangunan dan akses terhadap hukum yang berkeadilan masih

sangat jarang dirasakan bagi kaum penyandang disabilitas. Istilah derajat atau pagar pembeda yang

selama ini disebut dengan kecacatan, ideologi kenormalan serta persyaratan sehat jasmani dan rohani

telah mengucilkan kreativitas, semangat, harapan dan cita-cita penyandang disabilitas, bahkan telah

menghilangkan semangat inklusif di UB. Seperti yang kita ketahui, manusia sejatinya pantas

dipersamakan dan harus diperlakukan dengan sama, tanpa memandang dari fisiknya.

Memanusiakan manusia merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh seluruh umat manusia

didunia ini dan saat ini juga. Berbanding terbalik dengan yang kita bayangkan. Banyak orang didunia

mengesampingkan orang lain yang mereka anggap tidak sempurna (cacat) secara fisik manusia. Bahkan

pemerintah sendiri pun belum bisa menghargai manusia yang mengalami cacat atau kelainan fisik.

Undang-undang Nomor 4 Tahun 1997 menyebutnya dengan Penyandang Cacat, sedangkan

Undangundang Nomor 19 Tahun 2011 menyebutnya dengan Penyandang Disabilitas, namun di Indonesia

ada juga yang menyebutnya dengan Kaum Difabel. Difabel atau dalam penulisan ini disebut disabilitas7

merupakan kaum minoritas yang terpinggirkan. Jumlahnya di Indonesia yang mencapai 15% dari jumlah

seluruh penduduk Indonesia saat ini masih jauh dari harapan persamaan seperti yang tertuang dalam

Pancasila.

Aksesibilitas merupakan hal penting dalam mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala

aspek kehidupan dan penghidupan. Aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan bagi penyandang

cacat guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam aspek kehidupan dan penghidupan. Jaminan atas

aksesibilitas bagi penyandang cacat tercantum dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang

Hak Asasi Manusia, antara lain dalam Pasal 41, 42 dan 54. Pengaturan yang jelas dan tegas dalam

peraturan perundang-undangan yang telah disebutkan di atas dalam pemberian aksesibilitas terhadap

penyandang disabilitas di Indonesia belum sepenuhnya dapat terwujud. Hal ini terlihat pada masih

banyaknya infrastruktur di Indonesia yang tidak bisa digunakan oleh orang yang mengalami kelainan

fisik, misalnya trotoar yang hanya bisa digunakan oleh orang yang memiliki dua kaki, bahkan di Fakultas

Hukum Universitas Brawijaya saja belum memiliki infrastruktur yang bisa digunakan oleh penyandang

Page 9: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

disabilitas. Bagaimana seorang yang memiliki kelainan dalam fisiknya bisa mengenyam pendidikan jika

tidak ada fasilitas pendukung untuk dirinya. Jika kita lebih memahami lagi tidak ada yang membedakan

antara manusia yang satu dengan yang lainnya, walaupun dirinya mengalami kelainan dengan fisiknya.

Di dunia pendidikan, kaum disabilitas sendiri sering dikucilkan, terlihat dari pemisahan sekolah-

sekolah yang ada. Misal adanya sekolah luar biasa bagi penyandang disabilitas. Bagaimana penyandang

disabilitas dapat merasakan pendidikan yang sama dari orang-orang pada umumnya, sedangkan dirinya

saja selalu tersudutkan oleh kebijakan-kebijakan pemerintah selama ini. Padahal sebenarnya yang

dibutuhkan kaum disabilitas adalah adanya penyesuain kurikulum pendidikan bagi dirinya, dan bukan

pembedaan sekolah. Karena ini akan membuat mereka 7 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19

Tahun 2011 menyebut penyandang cacat sebagai kaum disabilitas. 8 Ali Salmande, 2011,

Pengaturan Hak-Hak Dasar Bagi Penyandang Disabilitas Berdasarkan Pasal 9 Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention On The Rights Of Persons With

Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas)

Jaminan Aksesibilitas Bagi Penyandang Cacat Dalam Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia

Upaya untuk memberikan perlindungan hukum terhadap kedudukan, hak, kewajiban, dan peran para

penyandang cacat, di samping dengan Undang-Undang tentang Penyandang Cacat, juga telah dilakukan

melalui berbagai peraturan perundang-undangan, antara lain peraturan yang mengatur masalah

ketenagakerjaan, pendidikan nasional, kesehatan, kesejahteraan sosial, lalu lintas, dan angkutan jalan,

perkeretaapian, pelayaran, penerbangan, dan kepabeanan.

Peraturan tersebut memberikan jaminan kesamaan kesempatan terhadap penyandang cacat pada

bidang-bidang yang menjadi cakupannya, dan dalam rangka memberikan jaminan tersebut kepada

penyandang cacat diberikan kemudahan-kemudahan (aksesibilitas). Berbagai peraturan perundang-

undangan yang memberikan jaminan aksesibilitas bagi penyandang cacat, sebagai berikut:

1) Amandemen II UUD 1945 Pasal 28 H ayat (2), disebutkan:

2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang KetentuanKetentuan Pokok Kesejahteraan Sosial;

3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian, dalam Pasal 35;

Page 10: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

4) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dalam Pasal 49;

5) Pasal 42 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan; 10 Muladi, Op.Cit, hlm. 255.

10

6) Dalam Pasal 83 ayat (1) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran;

7) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.

8) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan;

9) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak:

10) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Pasal 27;

11) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

12) Pasal 5 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:

13) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyar Daerah; 14) Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2003 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden; 15) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun

1994 tentang Pengelolaan Perkembangan Kependudukan.

Jaminan Aksesibilitas Bagi Penyandang Cacat Dalam UndangUndang No. 19 Tahun 2011 tentang

Pengesahan Convention On The Rights Of Persons With Disabilities (Konvensi Mengenai HakHak

Penyandang Disabilitas) sebagai produk hukum hasil ratifikasi Convention on the Rights of Persons with

Disabilities.

Pasal 9 yang berbicara mengenai aksesibilitas bagi penyandang disabilitas yang menyebutkan bahwa:

(1.)Agar penyandang disabilitas mampu hidup secara mandiri dan berpartisipasi secara penuh dalam

semua aspek kehidupan, Negara-Negara Pihak harus mengambil kebijakan yang sesuai untuk menjamin

akses bagi penyandang disabilitas, atas dasar kesetaraan dengan yang lainnya, terhadap lingkungan fisik,

transportasi, informasi, dan komunikasi, termasuk teknologi dan sistem informasi dan komunikasi, serta

terhadap fasilitas dan layanan lainnya yang terbuka atau tersedia untuk publik, 11 baik di daerah

perkotaan maupun pedesaan. Kebijakankebijakan ini, yang harus meliputi identifikasi dan penghapusan

kendala serta halangan terhadap aksesibilitas, harus diterapkan pada, antara lain: a. Gedung, jalan, sarana

Page 11: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

transportasi, dan fasilitas dalam dan luar ruang lainnya, termasuk sekolah, perumahan, fasilitas medis, dan

tempat kerja; b. Informasi, komunikasi, dan layanan lainnya, termasuk layanan elektronik dan layanan

gawat darurat.

(2.)Negara-Negara Pihak harus juga mengambil kebijakankebijakan yang tepat untuk:

a. Mengembangkan, menyebarluaskan, dan memantau pelaksanaan standar minimum dan panduan untuk

aksesibilitas terhadap fasilitas dan layanan yang terbuka atau tersedia untuk publik;

b. Menjamin bahwa sektor swasta yang menawarkan fasilitas dan layanan yang terbuka atau tersedia

untuk publik mempertimbangkan seluruh aspek aksesibilitas bagi penyandang disabilitas;

c. Menyelenggarakan pelatihan bagi pemangku kepentingan tentang masalah aksesibilitas yang dihadapi

oleh penyandang disabilitas;

d. Menyediakan di dalam gedung dan fasilitas lain yang terbuka untuk publik, tanda-tanda dalam huruf

Braille dan dalam bentuk yang mudah dibaca dan dipahami;

e. Menyediakan bentuk-bentuk bantuan langsung dan perantara, termasuk pemandu, pembaca, dan

penerjemah bahasa isyarat profesional, untuk memfasilitasi aksesibilitas terhadap gedung dan fasilitas

lain yang terbuka untuk publik;

f. Meningkatkan bentuk bantuan dan dukungan lain yang sesuai bagi penyandang disabilitas untuk

menjamin akses mereka terhadap informasi;

g. Meningkatkan akses bagi penyandang disabilitas terhadap sistem serta teknologi informasi dan

komunikasi yang baru, termasuk internet;

h. Memajukan sejak tahap awal desain, pengembangan, produksi, dan distribusi teknologi dan sistem

informasi dan komunikasi yang dapat diakses, sehingga teknologi dan sistem ini dapat diakses dengan

biaya yang minimum. Pasal tersebut menunjukkan bahwa langkah-langkah yang wajib dilakukan adalah

mengidentifikasi dan penghapusan kendala serta halangan terhadap aksesibilitas bagi penyandang

disabilitas, meliputi gedung-gedung, jalan-jalan, sarana transportasi, dan fasilitas dalam dan luar ruangan

lainnya. Termasuk juga sekolah, perumahan, fasilitas medis dan tempat kerja.

Khusus juga pada angka 2 huruf d dan e bahkan menegaskan Negara-negara pihak wajib juga

mengambil langkah-langkah yang tepat untuk: menyediakan di dalam bangunan dan fasilitas lain yang

Page 12: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

terbuka untuk publik, tanda-tanda dalam huruf Braille dalam bentuk yang mudah dibaca dan dipahami;

menyediakan bentuk-bentuk bantuan dan perantara langsung, termasuk pemandu, pembaca, dan

penerjemah bahasa isyarat professional untuk memfasilitasi aksesibilitas terhadap bangunan dan fasilitas

lain yang terbuka untuk publik.

Disisi lain, pengaturan yang paling fundamental di Undangundang Nomor 19 Tahun 2011 selain

pada Pasal 9, ada di dalam pembukaan Undang-undang tersebut yang telah mencakup Hak-hak

Penyandang Disabilitas. Diantaranya Mengingat kembali prinsipprinsip yang diproklamasikan dalam

piagam Perserikatan BangsaBangsa (PBB) yang mengakui martabat dan nilai yang melekat serta Hak-hak

yang setara dan tidak terpisahkan bagi seluruh anggota keluarga manusia sebagai dasar dari kebebasan,

keadilan, dan perdamaian di dunia.

Pelaksanaan Hak-Hak Dasar Bagi Penyandang Disabilitas Dalam Bidang Sarana Pendidikan

Berdasarkan Pasal 9 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan

Convention On The Rights Of Persons With Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang

Disabilitas) Di Universitas Brawijaya Malang Universitas Brawijaya yang terletak di Kota Malang

merupakan tempat yang penulis jadikan sebagai penelitian, dimana penulis berpendapat bahwa UB

bertanggungjawab khususnya terkait aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Terutama setelah

Indonesia meratifikasi konvensi hak-hak penyandang disabilitas atau Undang-undang Nomor 19 Tahun

2011, ini menjadi pengakuan Indonesia dan dunia Internasional bahwa negara peserta konvensi

bertanggungjawab pada warganya yang memiliki kebutuhan khusus terhadap aksesibiltas bagi

penyandang disabilitas di UB.

Universitas Brawijaya merupakan salah satu Universitas di Indonesia yang memiliki mahasiswa

terbanyak Data terakhir yang diperoleh menunjukkan bahwa Mahasiswa Angkatan Baru tahun 2012-2013

berjumlah 15.419 orang. Begitu banyaknya mahasiswa yang berada di UB dan dengan adanya tuntutan

dari tanggungjawab terhadap para mahasiswanya yang berkebutuhan khusus, maka UB pada 2012

mendirikan Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD). Keberpihakan UB terhadap penyandang

disabilitas dapat dilihat dari visi dan misi yang dimiliki PSLD yaitu: Visi: Membangun lingkungan

Universitas Brawijaya yang ramah terhadap penyandang disabilitas. Misi:

1.) Menyediakan akomodasi bagi penyandang disabilitas,

2.) Melakukan penelitian tentang isu-isu disabilitas, dan

Page 13: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

3.) Meningkatkan sensitivitas civitas akademika Universitas Brawijaya terhadap isu-isu disabilitas dan

penyandang disabilitas 3. Kendala Yang Dihadapi Oleh Universitas Brawijaya Dalam Pemenuhan

Hak-Hak Dasar Penyandang Disabilitas Dalam Bidang Sarana Pendidikan Agar Sesuai Dengan Pasal 9

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan Convention On The

Rights Of Persons With Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas).

Terkait program-program yang telah dilakukan oleh Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD)

untuk menunjang pemenuhan hak-hak dasar (aksesibiltas) penyandang disabilitas bidang sarana

pendidikan, pada kenyataannya Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) memilki beberapa kendala

yang menyebabkan terhambatnya dan/atau tidak tercapainya (kurang maksimal) dalam pelaksanaan

pemenuhan aksesibilitas sebagai hak-hak dasar penyandang disabilitas bidang sarana pendidikan di

Universitas Brawijaya.

Berikut merupakan kendala-kendala yang dihadapi oleh Universitas Brawijaya dalam rangka

mewujudkan pemenuhan hak-hak dasar penyandang disabilitas bidang sarana pendidikan di Universitas

Brawijaya agar sesuai dengan Pasal 9 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2011 tentang

Pengesahan Convention On The Rights Of Persons With Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-Hak

Penyandang Disabilitas), yaitu:

1. Di dalam menciptakan lingkungan yang ramah di Universitas Brawijaya, PSLD terus memberikan

saran kepada rektorat misalnya dengan disediakannya rem disemua gedung-gedung disetiap fakultas,

trotoar, menuju toilet, dan taman atau tempat belajar terbuka (gazebo). PSLD menganggap prosedur di

rektorat cukup berbelit-belit, walau sebenarnya rektorat sendiri memiliki birokrasi yang telah diatur. Rem

yang rencananya akan disediakan disemua tempat tidak segampang itu membangunnya, apalagi sistem

tender yang digunakan rektorat cukup memakan waktu lama, mulai waktu tender, Pemenangan tender,

perencanaan pembangunan, perencanaan anggaran dan sebagainya. Terlebih antara rektorat dan fakultas

tidak memiliki niat atau misi yang sama didalam pembangunan yang ramah bagi penyandang disabilitas.

Terlihat dari telah banyak gedung-gedung yang dibangun di setiap fakultas tidak memiliki rem. Selain itu

kurangnya kesadaran dari mahasiswa di UB juga menjadi kendala yang cukup berpengaruh. Misalnya

dengan parkir sembarangan membuat rem terhalang, sehingga pengguna kursi roda sudah tentu tidak

dapat menggunakan rem tersebut, ini juga ditopang dengan kurangnya fasilitas parkir di UB yang

membuat parkiran menjadi semrawut.

Page 14: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

2. Volunter sebagai akomodasi yang disediakan PSLD bagi teman-teman disabilitas juga terhalang

kendala. Volunter yang keseluruhannya merupakan mahasiswa di UB sendiri juga memiliki jadwal kuliah

sendiri, apalagi saat-saat tertentu antara volunteer dan teman-teman disabilitas memiliki jadwal kuliah

yang sama. Sudah barang tentu 12 Hasil wawancara dari Ulfah Fatmala Rizky, S.AP selaku koordinator

pendampingan Pusat Studi dan Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya 15 terkadang teman-teman

volunteer tidak bisa selalu mendampingi teman-teman disabilitas, hal inilah yang mengakibatkan

terkadang teman-teman disabilitas tidak dapat didampingi secara optimal. Terlebih para volunteer ini

tidak mendapatkan cukup dana dari kegiatannya selama ini, padahal ini sebagai penunjangnya didalam

pendampingan. Misalnya ada beberapa teman-teman disabilitas yang harus dijemput dari rumahnya dan

diantar ke kampus.

3. Kurangnya keikutsertaan mahasiswa dan civitas akademik UB terhadap pengembangan kemampuan

dasar yang dimiliki mahasiswa dan dosen (seminar dan pelatihan bahasa isyarat dan metode pengajaran

bagi disabilitas) membuat kurangnya sensitivitas terhadap isu-isu disabilitas dan penyandang disabilitas.

Karena dengan keikutsertaan mereka merupakan pertanda bahwa mereka paham dan peduli terhadap

penyandang disabilitas yang jelas-jelas berada tepat disekitar mereka. Apalagi kurangnya mahasiswa dan

civitas akademika dalam mengajak dan/atau membaur bersama menjadi satu, hal ini dimaksud agar tidak

adanya lagi dinding pembatas.

4. Solusi Yang Dilakukan Oleh Universitas Brawijaya Dalam Pemenuhan Hak-Hak Dasar Penyandang

Disabilitas Dalam Bidang Sarana Pendidikan Agar Sesuai Dengan Pasal 9 Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan Convention On The Rights Of Persons With

Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas). Alternavtive Action13 untuk

mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan bagi penyandang

cacat, termasuk di dalamnya pelaksanaan pemenuhan hak-hak dasar penyandang disabilitas bidang sarana

pendidikan di Universitas Brawijaya. Penyandang cacat berhak mendapatkan perlakuan khusus. Aksi ini

mengarah pada penyadaran publik akan hak-hak penyandang cacat dan kewajiban mereka untuk berperan

aktif dalam berinteraksi sosial yang sehat dan wajar.

Selain Alternative Action diatas, berikut merupakan solusi lain yang dapat dilakukan oleh

Universitas Brawijaya untuk mengatasi kendala-kendala seperti yang telah diuraikan di atas, yaitu:

Rektorat selaku pelaksana harus memberikan aturan yang jelas terhadap aksesibilitas di UB. Misalnya

Page 15: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

dengan mewajibkan setiap fakultas di UB membangun rem yang kemudian diikuti dengan tulisan/rambu-

rambu yang melarang pengendara atau apapun menghalangi rem tersebut; Rektorat melalui PSLD harus

menambah jumlah volunteer terutama yang bukan berasal dari mahasiswa, ini dimaksud agar mahasiswa

lain tidak terganggu dengan kegiatan pendampingan ini, namun tetap menyediakan volunteer dari

mahasiswa sebagai pembelajaran. Selain itu juga didukung dengan adanya dana khusus terhadap

aksesibiltas dan akomodasi bagi penyandang disabilitas di UB; dan Rektorat selaku Induk dari

Universitas Brawijaya harus lebih sering mengadakan kegiatan-kegiatan tentang disabilitas yang dimana

pesertanya tidak hanya dari teman-teman penyandang disabilitas tetapi mahasiswa lain juga wajib

berperan, hal ini dimaksud agar tidak adanya sekat sosial antara mahasiswa di UB.

Page 16: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

EVALUASI PROGRAM UPSUS PAJALE

Oleh : Koordinator Isu BEM SI

Pendahuluan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan mengatakan bahwa, “Pangan

sebagai kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya merupakan hak asasi setiap rakyat Indonesia harus

senantiasa tersedia cukup setiap waktu, aman, bergizi, dan beragam dengan harga yang terjangkau oleh

daya beli masyarakat”. Merujuk kepada pernyataan tersebut dengan kata lain ketersediaan pangan

menjadi sebuah kewajiban untuk dipenuhi. Namun, kebutuhan bahan pangan terus meningkat sejalan

dengan bertambahnya jumlah penduduk dan tingkat konsumsi yang tinggi1. Jika mengandalkan pangan

impor dinilai kurang aman karena dikhawatirkan akan mempengaruhi kestabilan sosial, ekonomi, dan

politik. Sebagian besar kebutuhan bahan pangan utama (beras, jagung, dan kedelai) di Indonesia

dihasilkan oleh petani usaha kecil hanya kurang dari 0.5 hektrare (Swastika 2011). Sehingga jumlah stok

pangan hasil petani lokal belum memenuhi kebutuhan dan menyebabkan pengambilan stok pangan dari

luar. Hal tersebut menjadi landasan perlunya strategi khusus untuk meningkatkan produktivitas tanaman

pangan dan menciptakan swasembada pangan.

Latar Belakang Upsus Pajale

Cita-cita Presiden Jokowi untuk terwujudnya kedaulatan pangan yang ingin dicapai pada tahun 2017

merupakan awal mula tercetusnya Program Upaya Khusus Padi Jagung Kedelai. Program ini

dilaksanakan mulai dari tahun 2015 silam di beberapa provinsi di Indonesia. Pada perencanaannya

program ini akan dilakukan segala strategi dan upaya untuk meningkatkan luas tanam dan produktivitas

di daerah-daerah sentra produksi pangan. Berbagai cara ditempuh untuk menyukseskan program ini

dengan beberapa cara, seperti penyediaan dana, pengerahan tenaga, perbaikan jaringan irigasi yang rusak,

bantuan pupuk, ketersediaan benih unggul yang tepat (jenis/varietas, jumlah, waktu, tempat, mutu ,

harga), bantuan alsintan (alat mesin pertanian) yang mendukung proses produksi dari masa persiapan

hingga pasca panen termasuk kepastian pemasarannya. Bahkan, untuk mendukung program ini,

pemerintah telah berencana mengalokasikan anggaran untuk Kementrian Pertanian sebesar Rp 32,7

triliun, dimana setengah dari anggarannya bersumber dari pemangkasan subsidi bahan bakar minyak

(BBM). Dana tersebut difokuskan untuk rehabilitasi jaringan irigasi, bantuan benih, bantuan pupuk, dan

bantuan alat mesin pertanian. Adanya penandatanganan MOU antara Menteri Pertanian RI dengan

Page 17: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menjadi bukti adanya sokongan dari TNI-AD untuk melancarkan

program upsus pajale. Tujuan adanya MOU ini adalah agar Babinsa dapat membantu para petani agar

swasembada pangan dapat terwujud di tahun 2017.

Evaluasi Program Upsus Pajale

Menurut Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, permasalahan substansial dalam perjalanan program

upsus pajale terdiri dari:

1. Laju alih fungsi lahan pertanian.

2. Kondisi infrastruktur pertanian yang tidak memadai

3. Kelangkaan tenaga kerja yang tidak diimbangi dengan penerapan mekanisasi pertanian

4. Kesenjangan harga komoditas pangan

5. Lemahnya sistem usaha tani

Berikut adalah kondisi daerah hasil dari program upsus pajale yang terangkum di beberapa provinsi:

Tabel 1. Kondisi Program Upsus Pajale

Provinsi Kondisi Daerah Upsus Pajale

Nanggroe Aceh Darussalam Produksi padi tahun 2013, yaitu mencapai 1.7 juta

ton, 2014 mengalami peningkatan menjadi 1.8 juta

ton, sementara 2015 mencapai 2.3 juta ton dan pada

tahun 2016 mengalami sedikit penurunan yaitu 2.2

juta ton 2 . Kontribusi masing-masing

kabupaten/kota, sumbangan terbesar untuk luas

panen pada tahun 2015 berasal dari Kabupaten

Aceh Utara yaitu sebesar 70.781 hektar (14.94%)

kemudian diikuti Kabupaten Aceh Timur sebesar

50.478 hektar ( 8.61%). Dari 23 kabupaten/kota di

Provinsi Aceh pada tahun 2015, produksi padi

terbesar disumbang oleh Kabupaten Aceh Utara

yaitu sebesar 348.225 ton atau sekitar 14.94 % dari

Page 18: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

total produksi padi di Provinsi Aceh3.

Pada tahun 2015 produksi jagung Aceh mencapai

2.3 juta ton, meningkat dari 1.8 juta ton (2014).

Pada tahun 2016, Aceh Tenggara menjadi sentra

produksi jagung nasional hal ini dikarenakan setiap

hari 75 hektare lahan panen dengan total panen 7.2

ton per hektare dari total luas lahan jagung sebesar

30.000 hektare4. Produktivitas jagung di Aceh

Tenggara mencapai 9 ton per hektare. Upsus pajale

mengambil peran dengan memberi bantuan berupa

benih jagung, alat panen jagung, corn seller dan

vertical dryer4. Pada tahun 2015 seluas 25.000

hektare lahan siap ditanam kedelai. Produktivitas

kedelai jika menggunakan teknologi mencapai 2.5

ton/hektare, 1.2 ton/hectare. Kabupaten Aceh

Timur memiliki produksi kedelai terbesar pada

tahun 2015

Sumatera Utara Produksi Padi meningkat 5 tahun belakangan,

diantaranya dari 52,87 kw/ha (2015), menjadi

53,05 kw/ha, produksi jagung menurun 2 tahun

belakangan dari 62,33 kw/ha (2015) menjadi 61,63

kw/ha, produksi kedelai meningkat dari 12,35

kw/ha (2015) menjadi 12,80 kw/ha5.

Permasalahan lahan tidur yang masih tinggi,

contohnya, di Desa Remban, kini terdapat sekitar

375 hektare lahan persawahan. Dari luas lahan

persawahan itu, pengelolaan baru mencapai 180

hektare. Berarti, terdapat sekitar 195 hektare lahan

belum diolah karena berbagai permasalahan seperti

pendangkalan sungai, kebanjiran hingga gagal

panen. Sumut masih kekurangan benih padi.

Pemerintah hanya memberikan bantuan sebesar 10

persen dari kebutuhan. Pada 2016 luas tanam padi

mencapai 830.000 hektar dengan kebutuhan benih

Page 19: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

mencapai 20.750.000 kilogram atau 20 ribu ton

lebih. Sementara bantuan pemerintah hanya sekitar

2.000 ton benih6. Diperkirakan seluas 460 ha areal

persawahan di beberapa desa di Kabupaten

Labuhan Batu tidak dialiri irigasi, diduga akibat

tidak didukung jaringan irigasi secara maksimal.

Hal tersebut menyebabkan adanya laih fungsi lahan

pertanian menuju perkebunan.

Sumatera Selatan Produksi komoditas padi terus mengalami

peningkatan pada setiap tahunya. Komoditas padi

pada tahun 2015 mampu menembus angka

4.247.922 ton GKG (Gabah Kering Giling) atau

setara dengan 2.684.687 ton beras. Dengan jumlah

penduduk Sumatera Selatan pada saat itu sebanyak

8.052.315 jiwa9 dan asumsi konsumsi beras 102 kg

per kapita atau total kebutuhan konsumsi 821.337

ton beras, maka Sumatera Selatan dapat dikatakan

mengalami surplus beras sebanyak 1.863.350 ton.

Pada tahun 2016 produksi padi Sumatera Selatan

juga mengalami peningkatan secara signifikan

menjadi 5.074.613 kg GKG atau setara dengan

2.374.402 ton beras. Dengan jumlah penduduk

Sumatera Selatan pada tahun 2016 sebanyak

8.164.242 jiwa, dan total kebutuhan konsumsi

beras sebanyak 832.752 ton. Angka tersebut

menyebabkan pasokan beras di Sumatera Selatan

mengalami surplus. Produksi beras tersebut

meningkat menjadi 2.374.402 ton (27,43%) dari

tahun sebelumnya. Keberhasilan tersebut

menyebabkan provinsi Sumatera Selatan menjadi

pemasok beras setiap tahunnya ke provinsi

tetangga, antara lain Bangka Belitung, Jambi,

Bengkulu dan juga Lampung. Selain melalui

Page 20: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

percepatan tanam serempak, upaya peningkatan

komoditas pertanian di Sumatera Selatan juga

didukung oleh supporting modern technology,

peningkatan sarana dan prasarana meliputi

peningkatan luas jangkauan ketersediaan air

pembangunan atau rehab irigasi dan irigasi tersier,

pembangunan embung, dam, parit, long storage,

bantuan pompa dan pipa irigasi. Keberhasilan

upsus pajale juga disertai dengan penyediaan

bantuan alsintan, Varietas Unggul Baru (VUB),

serta pendampingan penerapan inovasi dan

teknologi di tingkat petani. Keberhasilan program

ini di Sumatera Selatan dapat dilihat dari adanya

peningkatan realisasi tanam 2017

menjadi sekitar 1.100.000 ha, dari 2015 yang

hanya sekitar 891.435 ha.

Lampung Pada tahun 2015, melalui program upsus pajale

Kementrian Pertanian meningkatan target produksi

padi di Provinsi Lampung padatahun 2014 sebesar

3.3 juta ton menjadi 4.3 juta ton pada tahun 2017.

Dalam rangka mencapai target tersebut,

peningkatan produksi padi dari lahan sawah irigasi

menjadi andalan utama. Rata-rata produktivitas

padi sawah di Lampung 5,28 ton/ha dengan total

produksi 3,17 juta ton dari luas panen sekitar

600.750 ha10.

Menurut Dinas Pertanian TPH Provinsi Lampung

(2014), percepatan peningkatan produksi padi

melalui kegiatan upsus diprediksi hanya mampu

meningkatkan produksi padi sekitar 700 ribu ton

dalam rentang waktu 3 tahun. Artinya target

peningkatan produksi padi satu juta ton pada tahun

2017 tidak tercapai.Tidak tercapainya target di

Lampung dilandasi oleh salah satu penyebab utama

Page 21: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

yakni, sulitnya meningkatkan produktivitas padi

pada musim gadu (musim tanam II) disebabkan

oleh kurang tersedianya air sehingga 38% dari

lahan sawah irigasi tidak mendapat air irigasi.

Pada tanggal 12 April 2017 bantuan benih dari

pemerintah pusat melalui Kementan mulai

digulirkan kepada petani di Lampung. Bantuan

yang diberikan kepada petani yakni berupa bantuan

bibit jagung 15 kg per hektar dan pupuk urea

sebanyak 1 kuwintal per hektar. Di Kabupaten

Lampung Tengah bulan Oktober 2017 menargetkan

luas tambah padi seluas 6.674 hektar, sampai

dengan tanggal 11 Oktober sudah terealisasi seluas

3000 hektar. Tanam bersama pada lahan seluas 266

ha tersebut merupakan bagian dari upaya

percepatan tanam padi pada musim tanam Oktober-

Maret 2017/2018. Perluasan areal tanam,

peningkatan intensifikasi budidaya tanaman dalam

skala luas seperti tanaman padi, jagung, dan kedelai

di Provinsi Lampung dapat memunculkan

permasalahan lain yaitu gangguan hama. Di lain

pihak, budidaya tanaman intensif kerap

menggunakan pestisida kimiawi yang dapat

membunuh musuh alami hama, akibatnya musuh

alami yang semestinya berperan mengendalikan

populasi hama secara alami tidak ada Kondisi

semacam ini yang memicu munculnya masalah

hama dan penyakit tanaman, termasuk pada

tanaman jagung di Lampung.

Hama yang menyerang pertanaman padi sebagian

besar dari golongan serangga, diantaranya: lalat

bibit, ulat grayak, penggerek batang, pengisap

bulir, dan wereng batang dan wereng daun. Selain

kelompok serangga hama tikus dan keong emas

Page 22: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

menjadi masalah serius pada budidaya padi. Hama

yang menyerang pertanaman jagung sebagian besar

dari golongan serangga, diantaranya: lalat bibit,

ulat tanah, ulat grayak, uret, penggerek batang, dan

wereng batang. Selain kelompok serangga, tikus

dan burung kerap menjadi hama pada pertanaman

jagung.

Banten Pada tahun 2014, Banten mampu menghasilkan

sebanyak 2.045.883 ton dan kemudian pada tahun

2016, produksi padi di Banten sebesar 2.300.595

ton untuk padi sawah. Sementara itu, produksi

jagung berada pada angka 10.514 ton pada tahun

2014 dua tahun beriutnya mengalami peningkatan

hingga 19.882 ton jagung. Untuk kedelai pada

tahun 2014 berhasil menghasilkan 6.384 ton tetapi

mengalami penurunan hingga pada tahun 2016

menghasilkan sebanyak 4.020 ton kedelai7.

Daerah Serang sempat mengalami keringan air

irigasi yang disebabkan adanya perbaikan jaringan

irigasi 8 . Namun, lambatmya sosialisasi dari

pemerintah membuat praktek pertanian terhambat.

Banten memiliki tempat penangkaran benih di

Kabupaten Serang, milik Asosiasi Perbenihan

Banten (Asbenten)9. Jadi pasokan benih untuk

wilayah Banten cukup aman.

Jawa Timur Di Jawa Timur, Kementrian PUPR membangun

saluran irigasi lahan persawahan yang mencakup

irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi tambak, dan

irigasi air tanah. Namun, masih ada permasalahan

yang belum terselesaikan yakni, kerusakan di 470

bendungan irigasi, pengelolaan irigasi yang belum

terpadu, sawah irigasi yang gagal panen akibat

banjir, dan menurunnya kinerja jaringan irigasi

Page 23: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

tingkat primer, sekunder, dan tersier akibat umur

bangunan dan fungsi layanan yang menurun10.

Pupuk bersubsidi di Jawa Timur diberikan jika

petani tergabung dalam kelompok tani. Wijaya

Laksana selaku Kepala Corporate Communication

PT Pupuk Indonesia (Persero) mengungkapkan

bahwa stok pupuk bersubsidi sudah mencapai dua

kali lipat dari ketentuan Pemerintah, atau cukup

untuk memenuhi kebutuhan11. Namun satu bulan

kemudian, Aji Muhamad Mirza Wardana sebagai

wakil Ketua Komite II DPR RI mengatakan dalam

Kunjungan Kerja ke Petrokimia Gresik bahwa

terdapat masalah dalam distribusi pupuk bersubsidi

dan menduga terdapat para mafia pupuk yang

berperan dalam tingkat harga yang melampaui12.

Lahan di Jatim susut sekitar 1100 Ha per tahun, hal

itu disebabkan adanya alih fungsi lahan untuk

pembangunan jalan tol, perumahan, dan kawasan

industri. Target realisasi tanam yang dibebankan

pemerintah pusat sebesar 2,9 juta hektar pada tahun

2017, jawa Tiimur hanya mampu mencapai 2,4 juta

hektar13.

Sistem pertanaman yang diterapkan pada upsus

memungkinkan permasalahan hama terjadi.

Terbukti dengan adanya serangan wereng batang

coklat yang menurunkan hasil produksi padi di

jawa timur. Hal tersebut karena disebabkan

penanaman secara terusmenerus sehingga sumber

wereng untuk berkembang terus tersedia.

Jawa Tengah Memasuki musim kemarau, cadangan air irigasi di

wilayah Brebes, Jawa Tengah mulai menipis. Agar

tanamannya tetap hidup, petani harus menggunakan

mesin pompa untuk mengambil air dari dalam

Page 24: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

tanah. Bahkan mereka juga memanfaatkan air

limbah selokan untuk irigasi. Mengatasi masalah

irigasi di wilayah tersebut, Dinas Pengairan dan

Sumber Daya Air Kabupaten Brebes, menerapkan

sistem gilir irigasi. Air dari dua sumber yakni

Waduk Malahayu dan Kali Pemali didistribusikan

secara bergantian melalui sejumlah embung yang

tersebar di berbagai daerah.

Untuk wilayah Pantura yang sebagian besar

lahannya tadah hujan, pemerintah menerapkan pola

tanam palawija–padi–palawija, yang dimulai setiap

bulan September. Namun, pada kenyataannya

mereka tidak mengindahkan pola tanam tersebut.

Petani tidak sedikit melanggar pola tanam sehingga

mengalami gagal panen14. Kecamatan Margorejo,

Pati, juga kesulitan memperoleh air. Sumber

pengairan mengandalkan aliran Sungai Silugonggo

di Juwana. Saat sungai mengering, petani menyedot

air limbah pabrik. Pengairan ke sawah dilakukan

petani secara bergantian, tergantung ketersediaan

air limbah di parit. Rata-rata, petani mengairi

sawah dua kali dalam satu minggu dari pagi hingga

siang. Uang sewa pompa Rp 60.000 sekali pakai,

belum termasuk solar15.

Di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, air sejumlah

waduk menyusut. Di Waduk Saradan dan Waduk

Dawuhan, misalnya, airnya tinggal 30 persen.

Masyarakat memanfaatkan sebagian dasar waduk

untuk menanam tanaman pangan dan hortikultura.

Berkurangnya volume air di waduk itu berdampak

pada pertanian di Madiun. Di Desa Sidomulyo,

Kecamatan Wonoasri, yang berjarak sekitar 5

kilometer dari Waduk Dawuhan, sebagian petani

memanfaatkan air tanah atau sumur untuk mengairi

Page 25: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

sawah.

Alokasi pupuk bersubsidi pada 2018 untuk

Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, meningkat

dari tahun sebelumnya meski tidak sebesar usul

yang diajukan. Volume pupuk urea bersubsidi yang

diajukan ialah yang terbesar. Yang terkecil ialah

pupuk organik, dari usul 25.206 ton disetujui 1.700

ton (6,7%). Tidak hanya itu, beberapa petani

mengaku bahawa tidak mendapatkan pupuk

bersubsidi. Hal ini dikarenakan pupuk subsidi

sudah dijatah sesuai kebutuhan petani yang

pengajuannya melalui RDKK oleh kelompok tani

setempat ditambah pembelian pupuk bersubsidi ini

diatur oleh Kartu Tani. Hal tersebut salah satu

upaya pencegahaan terhadap pupuk illegal

Kalimantan Selatan Kegiatan-kegiatan teknis yang dilakukan di

Provinsi Kalsel diantaranya seperti percepatan

tanam dan perbaikan jaringan irigasi. Namun

demikian, umumnya terget luas tanam belum

tercapai. Pada tahun 2016, sisa target untuk

realisasi tanam sebesar 1.135 hektare17. Beberapa

daerah terdapat kendala dalam proses pencetakan

sawah karena banyaknya susupan gunung di lahan-

lahan pertanian. Balai Penyuluh Pertanian

Kecamatan Sungai Pandan mengatakan bahwa,

menurut petani lebih banyak biaya membuka lahan

dibanding hasil panen, dan perlu adanya perhatian

dari Dinas Pertanian disana18.

Daerah yang masih mengandalkan aliran sungai

hanya mampu panen satu kali dalam setahun,

sedangkan daerah yang sudah memiliki jaringan

irigasi mengalami kemajuan. Secara umum dari

aspek produksi, program ini telah sukses karena

telah terjadi peningkatan, meski tahun 2015 terjadi

Page 26: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

deraan alam seperti banjir dan kekeringan.

Realisasi tanam padi pada musim tanam (MT)

2015/2016 mencapai 382.576 ha meningkat

signifikan sebesar 22,86% atau seluas 71.189 ha

dibanding periode yang sama MT 2014/2015 yang

hanya 311.387 ha. Demikian juga realisasi tanam

jagung dan kedelai yang naik lebih fantastis

masing-masing 134,92% dan 459,94%. Meski dari

sisi produktivitas hanya terjadi sedikit kenaikan19.

Kalimantan Barat Kalbar mendapat kendala untuk mencapai target

produksi yang telah ditetapkan pemerintah.

Beberapa kabupaten di Kalbar mendapat nilai

merah dalam evaluasi program Upsus Pajale karena

gagal mencapai target produksi. Luas panen padi

di Kalbar selalu mengalami fluktuasi, dari 444.353

ha pada 2011, turun menjadi 427.798 ha pada 2012,

naik di 2013 menjadi 464.898 ha, dan kembali

turun menjadi 450.720 di tahun 2014.

Permasalahan pertanian yang terjadi di Kalbar

adalah irigasi yang masih kurang dari 100.000 ha

dan sebagian besar persawahan di Kalbar

menggunakan system tadah hujan sebagai sumber

pengairannya 20 . Atas dasar ini pula, Kepala

Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Pertanian Kementrian Pertanian, Momon

Rusmono, menegaskan dalam pidatonya bahwa

Kalbar akan mengupayakan segala cara agar tidak

mendapat raport merah lagi di evaluasi yang akan

datang. Rusmono pun mengkhawatirkan

kabupaten yang mendapat nilai nol saat evaluasi

tidak diberikan anggaran bantuan lagi dari

pemerintah22. Sebagai salah satu upaya untuk

mencapai target tersebut, Kabupaten Sanggau yang

semula ditargetkan 1.629 ha untuk dilaksanakannya

Page 27: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

LTT (Luas Tambah Tanam), berdasarkan hasil

kesepakatan di Pontianak menjadi 3.000 ha LTT

Nusa Tenggara Barat Masalah yang dihadapi pada tahun 2016 adalah

peningkatan LTT belum diikuti oleh peningkatan

produktivitas. Produktivitas padi NTB mengalami

penurunan dari 5.2 ton/ha pada tahun 2015 menjadi

4.7 ton/ha pada tahun 2016. Padahal berbagai

bantuan yang diberikan seperti benih, alsin, pupuk

terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh kondisi

iklim, karena adanya kekeringan dan/atau curah

hujan tinggi22.

Dalam pembagian bibit jagung yang dilakukan oleh

Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima

terindikasi adanya bibit yang tidak memenuhi

standar. Menurut keterangan yang disampaikan

oleh salah satu orator aktivis AMPEKA, Salahudin

Syaichona, bibit jagung tersebut pun busuk di

dalam bungkusan23.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

(BPTP) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebutkan

program upaya khusus Pajale berhasil

meningkatkan luas tambah tanam padi untuk

Oktober 2016-Maret 2017 seluas 341.407 hektare,

luas tambah tanam jagung pada Oktober 2016Maret

2017 seluas 191.140 hektare dari target 400.000

hektare. Sementara luas tambah tanam kedelai

mencapai 15.786 hektare dari target tanam yang

diberikan Kementerian Pertanian kepada NTB

seluas 91.000 hektare

Bali Provinsi Bali memiliki nilai kearifan lokal yang

berkaitan dengan pengelolaan air, dikenal dengan

sebutan subak. Subak merupakan suatu system

yang mengatur air irigasi sehingga para petani

mendapatkan air secara merata, cukup, dan adil.

Page 28: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

Bahkan, system subak ini diatur dalam Peraturan

Daerah No.02/PD/DPRD/1972 tentang Irigasi

Daerah Provinsi Bali. Pada tahun 2014, lahan

pertanian di Bali mencapai 354.406 hektar yang

terdiri dari lahan sawah seluas 80.542 hektar dan

lahan bukan sawah seluas 273.864 hektar.

Sedangkan lahan bukan pertanian mencapai

209.260 hektar. Pada tahun 2016, lahan pertanian

di Bali mencapai 353.491 hektar yang terdiri dari

lahan sawah seluas 79.526 hektar dan lahan bukan

sawah seluas 273.965 hektar. Sedangkan lahan

bukan pertanian mencapai 210.175 hektar. Dapat

dikatakan, bahwa lahan pertanian selama dua tahun

menglamai penurunan. Kondisi saat ini

menggambarkan bahwa lahan sawah dan subak

mengalami penurunan akibat alih fungsi lahan.

Berdasarkan Angka Tetap (ATAP) BPS Provinsi

Bali, produksi padi pada tahun 201424 tercatat

857.944 ton Gabah Kering Giling (GKG)

sedangkan pada tahun 201525 tercatat 853.710 ton

GKG, dapat dikatakan dalam kurun waktu satu

tahun produksi padi di Provinsi Bali mengalami

penurunan. Produktivitas padi pada tahun 2015

mengalami peningkatan 3.32 persen yakni dari 6.02

ton/hektar di tahun 2014 menjadi 6,22 ton/hektar di

tahun 2015. Sedangkan produksi produksi jagung

selama tahun 2015 hanya 40.603 ton pipilan kering

atau menurun 10 ton pipilan kering (0,02%) dari

tahun sebelumnya. Selama tahun 2015 mengalami

penurunan 928ton dari 8.187 ton menjadi 7.259

ton.

Sulawesi Tengah Provinsi Sulawesi Tengah masih banyak

mengalami kendala dalam menyukseskan program

upsus pajale diantaranya adalah jadwal tanam yang

Page 29: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

tidak serentak dan juga menanam varietas diluar

dari varietas yang dianjukan sehingga tanaman

terserang OPT, kendala lain yaitu belum

terpenuhinya jumlah pupuk yang dibutuhkan

sehingga pemupukan belum optimal26.

Di Palu, saluran irigasi yang berfungsi hanya ada

dua dari sebelas saluran yang ada. Hal ini

diakibatkan adanya sedimen yang menumpuk pada

saluran akibat banjir luapan sungai. Tidak hanya

itu, alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan

pemukiman terjadi beberapa tahun terakhir Dalam

proses memeuhi kebutuhan benih dan pupuk,

pemerintah daerah langsung menunjuk mitra untuk

diajak bekerjasama dalam penyediaan pupuk dan

benih27.

Adapun luas panen tanaman jagung pad atahun

2015 yakni 32.502 hektare dengan produksi sebesar

131.123 ton, dan produktivitas sebesar 40.34

kw/ha. Sedangkan untuk kedelai luas panennya

sebesar 7.094 hektare, dengan prouksi sebesar

13.270 ton dan produktivitas sebesar 18.71 kw/ha

Sulawesi Selatan Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan mencatat

produksi padi di Sulsel meningkat pada tahun 2015

sebesar 5.47 juta ton, sedangkan tahun 2014 yang

sebesar 5,42 juta ton. Hal ini disebabkan adanya

peningkatan luas panen sebesar 4 ribu hektar atau

naik 0.39 persen dan juga meningkatnya

produktivitas sebesar 0.24 kuintal per hectare atau

naik sebesar 0.45 persen28.

Sulsel mendapatkan bantuan alsintan berupa traktor

roda dua juga roda empat, combine harvester kecil,

sedang dan besar yang jumlahnya berbeda-beda

Page 30: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

Dalam pernyataan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang dilaporkan oleh wartawan Berita

Satu, Rabu 27 Mei 2015, menyebutkan bahwa pemerintahan Jokowi-JK bertekad mewujudkan kedaulatan

pangan nasional dalam tiga tahun, yakni pada 2017. Oleh sebab itu, kementerian pelaksana dalam

menunjang kedaulatan pangan melalui Kementerian Pertanian menghadirkan program Upaya Khusus

dengan fokus tiga komoditas yakni padi, jagung, kedelai atau lebih dikenal dengan Program Upsus Pajale.

Tak tanggung-tanggung, alokasi anggaran cukup fantastis sebesar Rp 32,7 triliun. Adapun Rp 16,9 triliun

berasal dari dana yang dihemat dari pemangkasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) 30 . Kementerian

Pertanian juga berkomitmen untuk meningkat produktivitas daerah sentra-sentra pangan, selain

melakukan program peningkatan luas tanam atau lebih dikenal dengan Luas Tambah Tanam (LTT).

Kementrian Pertanian menargetkan produksi padi tahun 2015 mencapai 73,4 juta ton gabah

kering giling (GKG), jagung sebanyak 20,33 juta ton, dan kedelai 1,27 juta ton. Program Upsus Pajale ini

diimplementasikan di beberapa daerah diantaranya Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jambi, Kalimantan

Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kementerian Pertanian

juga telah mengidentifikasi permasalahan substantif yang dihadapi dalam upaya pencapaian swasembada

pangan antara lain: 1) alih fungsi dan fragmentasi lahan pertanian; 2) rusaknya infrastruktur/jaringan

irigasi; 3) semakin berkurangnya peralatan mekanisasi pertanian; 4) masih tingginya susut hasil (losses);

5) belum terpenuhinya kebutuhan pupuk dan benih sesuai rekomendasi spesifiklokasi serta belum

memenuhi enam tepat; 6) lemahnya permodalan petani; 7) harga komoditas pangan jatuh dan sulit

memasarkan hasil pada saat panen raya.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang terjadi selama

program upsus pajale berjalan, diantaranya:

1. Pengelolaan, pembangunan, dan perbaikan jaringan irigasi belum terlaksana dengan baik

2. Kurang optimalnya fungsi pendampingan

3. Adanya organisme pengganggu tanaman utamanya serangan hama akibat tidak terputusnya siklus

hidup hama

4. Sistem subsidi pupuk

5. Penggunaan jenis benih

6. Penyaluran alat mesin pertanian belum merata Permasalahan pembagian air, sulitnya penyaluran air

dari sumber air ke lahan, dan kekeringan sering terjadi dalam praktek pertanian. Namun, dalam program

upsus pajale ini dikatakan jaringan irigasi menjadi fokus utama untuk mewujudkan swasembada pangan.

Page 31: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

Nyatanya di lapangan, pembagunan jaringan irigasi ataupun penanganan terhadap pengelolaan air untuk

lahan pertanian masih belum optimal. Pasalnya, di beberapa daerah petani masih harus mengeluarkan

ongkos yang besar untuk memompa air dari sumber air terdekat ke lahan pertaniannya. Mahalnya biaya

bahan bakar dan penyewaan alat masih menjadihal yang sering dikelhkan oleh petani.

Pada Bab V Lampiran Peraturan Menteri Pertanian No.14 tahun 2015 mengenai pengawalan dan

pendampingan program Upsus Pajale memerlukan proses pemberdayaan dalam bentuk pengawalan dan

pendampingan oleh Penyuluh Pertanian dengan memerhatikan aspek teknis, sosial, budaya, ekonomi, dan

lingkungan. Di tingkat desa, ada istilah Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) dan Pengawas Organisme

Pengganggu Tanaman (POPT). Tugas dari PPL ini sendiri dalam peraturan tersebut diantaranya adalah 1)

mengecek ulang persyaratan kelompok penerima manfaat; 2) melakukan pengawalan dan pendampingan

pemberkasan administrasi bantuan di tingkat kelompok (RUKK). Penyusunan RUKK dilaksanakan

dengan musyawarah Poktan dengan bimbingan Tim Teknis atau koordinator lapangan. RUKK yang telah

disusun harus disetujui oleh Tim Teknis/koordinator lapangan dan diketahui oleh KPA/PPK; 3)

melakukan pengawalan pelaksanaan kegiatan penyaluran saprodi (benih, pupuk, dan alsintan); 4)

melakukan pengawalan dan pendampingan pelaksanaan kegiatan penerapan teknologi sesuai rekomendasi

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian; 5) menyusun dan menyampaikan laporan kepada

Pimpinan Balai Penyuluhan tingkat Kecamatan.

Ruang lingkup kerja Penyuluh Pertanian Lapangan hasil temuan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata

(KKN) Upsus Pajale bisa mencapai 100 Ha dari beberapa desa ataupun gapoktan. Jumlah PPL dan POPT

yang menangani di tingkat desa hanya 2 (dua) orang untuk wilayah sekitar 100 Ha tersebut32. Menurut

mahasiswa KKN Upsus Pajale dengan jumlah tenaga penyuluh kurang mencukupi dengan ruang lingkup

mencapai 100 Ha dari beberapa desa ataupun gapoktan. Di Desa Ciawi Kecamatan Wanayasa Kabupaten

Purwakarta, hanya terdapat 1 (satu) yang berstatus PNS baik PPL ataupun POPT3338. Hal ini dianggap

miris karena dalam segi kebutuhan untuk ruang lingkup kerja PPL dan POPT yang cukup luas. Jaminan

pendapatan PPL dan POPT tidak terjamin karena masih didominasi dengan status honor. Fasilitas yang

didapatkan oleh PPL dan POPT juga minim terutama dalam segi biaya ketika harus berkeliling ke ruang

lingkup kerja sehingga diidentifikasi memengaruhi kinerja PPL dan POPT34.

Saat ini pun jumlah penyuluh pertanian sebanyak 12.007 PNS untuk melayani 71.479 desa atau

kelurahan potensi pertanian. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian menyatakan

bahwa masih dibutuhkan sebanyak 59.472 orang penyuluh. Kemudian Kementerian Pertanian telah

mengusulkan formasi Tenaga Harian Lepas – Tenaga Bantu (THL-TB) penyuluh pertanian sebanyak

7.684 orang yang berumur maksimal 35 tahun sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil43. Hal ini

Page 32: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

menunjukkan bahwa Indonesia kekurangan penyuluh pertanian 47.465 belum dihitung dengan usulan

THL-TB oleh Kementerian Pertanian. Dalam UU Nomor 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan

Pemberdayaan Petani serta Permentan Nomor 72 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Formasi

Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian menyatakan bahwa penyuluh pertanian minimal berjumlah 1

(satu) penyuluh untuk 1 (satu) desa potensi pertanian.

Kehadiran pendamping upsus (Pingsus) ternyata juga belum sepenuhnya dirasakan disetiap

daerah upsus. Kurang optimalnya pendampingan berpengaruh terhadap motivasi dan kinerja petani dalam

menggarap lahannya. Hal-hal yang ingin ditanyakan bahkan dikeluhkan untuk dicarikan solusi bersama

belum sepenuhnya dapat dipenuhi. Utamanya ketika ada perasalahan terkait organisme pengganggu

tanaman (OPT), petani membutuhkan kehadiran Pingsus untuk diajak berdiskusi dan mencari cara

penyelesaiannya. Akibat system penanaman tiga kali tanam dalam satu tahun, menyebabkan siklus hidup

hama tidak terputus. Akibat hal ini, sempat terjadi gagal panen di beberapa daerah. Akibat kurangnya

informasi terkait cara penanganan, terkadang petani menggunakan cara yang salah untuk membasmi

hama ataupun penyakit pada tanamannya.

Komoditas padi dan jagung dominan diserang oleh Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Hal

ini berkaitan dengan peningkatan indeks pertanman sebesar 0,5. Hal ini diatur dalam lampiran Peraturan

Menteri No. 134 tahun 2014 tentang Pedoman Percepatan Optimasi Lahan dengan Indeks Pertanaman

(IP) minimum yaitu 0,5 dan peningkatan produksi minimum 0,3 ton/ha GKP4041. Penambahan IP yang

tadinya IP 0,2 dan IP 0,3 atau tiga kali tanam menjadi

0,5 dengan target 10 juta ton gabah kering giling (GKG). Peningkatan IP didukung oleh

pembangunan embung dan saluran irigasi lain45. Namun, menurut mahasiswa KKN Upsus Pajale di Desa

Ciawi Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta, peningkatan IP mengundang peningkatan hama

juga. Peningkatan IP berarti atau indeks banyaknya proses penanaman kembali setelah panen membuat

hama selalu ada dikarenakan adanya makanan bagi hama46.

Peningkatan Indeks Pertanaman juga berarti peningkatan penggunaan tanah untuk terus ditanami

oleh komoditas padi ataupun jagung. Peningkatan penggunaan tanah untuk keberlangsungan komoditas

sehingga penggunaan pupuk akan meningkat. Penggunaan pupuk dan tanah berlebihan dalam waktu yang

sama akan memengaruhi tingkat kesuburan tanah dikarenakan tingkat kejenuhan tanah9. Hal ini menjadi

tantangan tersendiri bagi Penyuluh Pertanian dalam mengimplemetasikan tekonologi pertanian tepat guna

baik dalam mengolah tanah maupun penggunaan pupuk yang baik. Kualitas dan pengetahuan Penyuluh

Pertanian dipertaruhkan dalam program ini sehingga bukan menjadi kendala bagi petani dalam proses

peningkatan IP tersebut47.

Page 33: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

Tidak kalah pentingnya terkait penggunaan benih. Beberapa petani tidak mengetahui terkait label

benih dan masih menggunakan benih hasil dari panen. Kurang terjaminnya kualitas benih ini

dikhawatirkan mempengaruhi produktivitas dari tanaman. Beberapa kasus di lapangan juga, ada benih

yang tidak toleran untuk ditanam di lahan milik petani. Seringnya terjadi kelangkaan pupuk atau

mahalnya harga pupuk menjadi hal yang dikeluhkan oleh petani. Penerapan Kartu Tani yang diterapkan

oleh pemerintah kepada petani untuk mendapatkan sejumlah subsidi pupuk untuk lahan pertaniannya pun

masih belum sepenuhnya dimengerti oleh petani dan belum tersosialisasikan dengan baik. Penggunaan

pupuk oleh petani pun terkadang masih belum sesuai dengan aturan pemakaiannya.

Kementerian Pertanian juga menggalakkan bantuan alsintan atau alat mesin pertanian meliputi

traktor roda 2, rice transplanter, pompa air, dan cultivator bagi tiap kelompok tani khususnya beras.

Pemberian alsintan diprioritaskan pada daerah sentra padi, sentra hortikulura, dan sentra peternakan.

Lokasi pemberian bantuan alsintan secara spesifik memenuhi operasional alat dan mesin pertanian itu

pula35. Namun penemuan mahasiswa KKN di Desa Ciawi Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta,

pemberian bantuan alsintan tidak meliat kondisi topografis, misalnya pemberian traktor di daerah

persawahan yang berbukit atau punduk-berundak sehingga minim penggunaan alsintan. Hal ini membuat

pemberian bantuan alsintan tidak berdampak secara signifikan di daerah tersebut36. Minimnya teknologi

yang dimiliki oleh petani untuk melakukan produksi, baik sebelum penanaman, saat penanaman, dan

pasca panen membuat petani kesusahan dalam beberapa kondisi. Karena, bantuan alat dan mesin

pertanian (alsintan) dan satuan produksi (saprodi) ini diharapkan dapat meningkatkan produksi, dan

meningkatkan efisiensi usaha tani. Dalam implementasinya, program Upsus dalam penyaluran bantuan

alsintan dan satuan produksi (saprodi) masih berpusat pada golongan yang secara financial sudah dapat

dikatakan petani maju. meningkatkan produksi, dan meningkatkan efisiensi usaha tani, namun dampak itu

hanya terjadi pada elit kelompok dan petani yang secara finansial sudah tergolong petani maju.

Alternatif Solusi 1. Jaringan Irigasi Adapun alternatif strategi yang bisa dilakukan adalah

pemilihan varietas dan metode pengelolaan air dengan metode macak-macak, intermittent atau berselang,

dan alternasi pengairan basah kering (PBK). Dengan cara ini areal sawah yang dapat diairi pada musim

kemarau menjadi 2 kali lebih luas. Prinsip teknologi hemat air adalah mengurangi aliran yang tidak

produktif seperti rembesan, perkolasi, dan evaporasi, serta memelihara aliran transpirasi. Hal tersebut bisa

dilaksanakan mulai saat persiapan lahan, tanam, dan selama pertumbuhan tanaman. Disamping hal itu,

umur varietas padi sawah berpengaruh terhadap tingkat konsumsi air. Makin pendek atau genjah (90-100

hari) umur tanaman padi, makin sedikit total konsumsi air bila dibanding dengan varietas padi sawah

berumur lebih panjang (>125 hari). Ciri varietas padi sawah yang relatif toleran terhadap kekurangan air

adalah bisa ditanam pada lahan sawah dan kering.

Page 34: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

2. Pendampingan Pelaksanaan program memerlukan dukungan dari pasrtisipasi masyarakat.

Keberlangsungan program upsus pajale sedikit banyak dipengaruhi oleh faktor pendampingn yang

dilakukan oleh mahasiswa, penyuluh, dan babinsa. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat partisipasi petani

yang mendapat pendampingan lebih besar dibanding petani yang tidak mendapatkan pendampingan.

Urgensi pendampingan petani dalam menjalankan program sangat penting karena pendamping harus

berperan aktif dan merangkap beberapa fungsi, yakni sebagai komunikator, fasilitator, advisor, motivator,

educator, organisator, dan dinamisator (Wahyudi 2015). Para pendamping juga perlu diberikan bimbingan

teknis atau forum diskusi sekaligus evaluasi secara periodik. Harapanya pemerintah daerah dapat

menyediakan pusat layanan informasi terkini seputar pertanian. Informasi tersebut berisi tentang gagasan-

gagasan baru dan perkembangan pertanian saat ini (Dewi et.al. 2016).

3. Distribusi Benih, Pupuk, dan Alat Mesin Pertanian Salah satu solusi untuk penyediaan benih

padi unggul yang baik dan bermutu adalah dengan adanya penangkaran benih sendiri atau bermitra

dengan pihak tertentu. Menurut

Yustiarni (2011) Penangkaran benih merupakan upaya untuk menghasilkan benih unggul sebagai

benih sumber maupun benih sebar yang akan digunakan untuk menghasilkan tanaman varietas unggul.

Pada penangkaran benih, benih sumber yang digunakan untuk penanaman produksi benih haruslah satu

kelas lebih tinggi dari kelas benih yang akan diproduksi.

Distribusi pupuk dipermudah dengan adanya sistem Kartu Tani bagi petani. Namun, sosialisasi

belum sepenuhnya tersampaikan kepada petani. Jika sosialisasi dan fungsi pendampingan berjalan dengan

lancar, sistem kartu tani akan berjalan dengan baik. Pasalnya, untuk mendapatkan subsidi perlu rapihnya

administrasi agar dapat diajukan kepada pemerintah. Perlu adanya perangkat desa yang fokus membantu

terkait administrasi pengajuan subsidi pupuk tersebut.

Minimnya alat mesin pertanian disetiap daerah diperlukan adanya strategi khusus agar setiap

petani bisa merasakan menggunakan alsintan. Jika setiap desa atau dusun memiliki koperasi unit desa

untuk mengelola alat mesin pertanian. Biaya penyewaan bisa lebih murah dan biaya tersebut dapat

digunakan untuk perawatan alat mesin pertanian.

4. Serangan Organisme Pengganggu Tanaman Salah satu masalah penting dalam pertanian

adalah organism pengganggu tanaman (OPT). Jenis OPT yang paling sering mengganggu di Indonesia

adalah hama. Hal tersebut disebabkan oleh iklim di Indonesia yang memungkinkan serangga untuk

tumbuh dan memenuhi siklus hidupnya tanpa ada gangguan yang berarti. Sistem pertanaman yang

diaplikasikan juga berpengaruh besar terhadap siklus hidup suatu serangga. Sistem penanaman secara

Page 35: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

terus-menerus untuk memenuhi target hasil yang maksimal tanpa ada fase istirahat lahan atau bera, sangat

memungkinkan terjadinya ledakan hama. Siklus hidup hama tanaman perlu diputus dengan menerapkan

system bera. Lahan tidak ditanami apapun selama satu masa tanam. Selain memutus siklus hidup hama,

pemberaan juga berguna untuk mengembalikan hara tanah dan mikroorganisme yang penting bagi

tanaman.Selain dengan system padi-padibera, pemutusan siklus hidup serangga hama dapat dilakukan

dengan pergantian komoditas dengan padi-palawija, padi-padi-palawija, dan padi-padi-sayuran (Andayani

2007).

Daftar Pustaka

Andayani, A. 2007. Analisis peramalan kebutuhan dan distribusi pupuk pada setiap kecamatan di

Kabupaten Karawang. [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Dewi RY, Wibowo A, dan Ihsaniyati H. 2016. Kebutuhan dan perilaku pencarian informasi pendamping

program upaya khusus peningkatan padi, jagung, kedelai (Upsus Pajale) di Kabupaten Sragen. Agrista

(IV) No. 3: halaman 216-229

Swatika, DKS. 2011. Membangun kemandirian dan kedaultan pangan untuk mengentaskan petani dari

kemiskinan. Pengembangan Inoovasi Pertanian (II) No.4: halaman 103117

Wahyudi, Dedi. 2015.Urgensi Pendampingan terhadap tingkat partisipasi petani dalam

pelaksanaan program swasembada dan swasembada berkelanjutan di Kota

Padangsidempuan. Agrica Ekstensia (X) No. 1: halaman 57-63

Page 36: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

KAJIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PENDAHULUAN

Oleh : Koordinator wilayah BSJB

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional). Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 tertulis bahwa

Pendidikan adalah Hak Segala Bangsa. Begitulah yang kita tahu definisi pendidikan juga hakikat

pendidikan itu sendiri.

Pendidikan telah diamanatkan dengan jelas di Pembukaan UUD 1945 & pasal 31 UUD1945 beserta

perundang-undangan lainnya yang merupakan turunan dari UUD 1945. Namun pada prakteknya berbagai

macam perundang-undangan dan kebijakan dibuat tidak sebagaimana mestinya, salah satu yang masih

hangat adalah kurang meratanya pendidikan akibat APBD 20% yang seharusnya dialokasikan untuk

sector pendidikan di daerah masingmasing banyak yang belom terpenuh serta banyaknya sekolah yang

belum siap melaksanakan kurikulum 2013 .

Nawacita tinggal nawacita. Hal-hal tersebut rasanya sangat sulit dilakukan oleh pemerintah (re: Jokowi

dan Kemendikbud). Program Wajib belajar 12 tahun hanyalah tinggal nama. Kenyataannya data yang

diambil Ikhtisar Data Pendidikan tahun 2016/2017 Angka Partisipasi Kasar Sekolah menengah hanya

mencapai 81,95% yang menandakan bahwa masih ada 18.05% yang tidak melanjutkan sekolah di rentang

usia itu. Padahal ketika kita melihat Program Wajar 12 tahun seharusnya angka partisipasi kasar bisa

mencapai 100% bahkan lebih.

Pendidikan mendapatkan 20% dari APBN Indonesia atau sekitar 444,131 triliun rupiah. Namun, seperti

yang bapak Wakil Presiden kita katakan dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan bahwa

anggaran pendidikan terus naik namun tidak terlihat dampak yang signifikan. Lantas, kita bisa saja

berfikir anggaran sebesar itu dibawa kemana? Maka dari itu, hari ini sebagai mahasiswa yang berasal

dari Kampus LPTK apa yang bisa kita lakukan untuk Pendidikan Indonesia?

Page 37: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

Wajib Belajar 12 Tahun, semanis janjimu Tuan!!!

Oleh : BEM Fakultas Teknik UNJ

KORWIL BSJB

Pendidikan itu bukan sekedar hak, tetapi juga merupakan kewajiban warga negara. Sebagai hak, pasal

28C ayat 1 UUD 1945 dan dipertegas lagi dalam pasal 31 ayat 1 UUD 1945 yang mengatakan, bahwa:

“setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”. Kemudian, terkait pendidikan sebagai kewajiban,

pasal 31 ayat 2 UUD 1945 menegaskan, bahwa “setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar

dan pemerintah wajib membiayainya”.

Melihat Nawacita yang dilontarkan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia kita yakni janji Wajar 12

tahun ini dalam dokumen nawacita dan bagaimana dengan realitas saat ini, 4 tahun berjalannya

pemerintahan yang menjanjikan hal tersebut. Tiga dari tujuh misi misi Jokowi-JK dalam Nawacita, yakni

berbicara mengenai pendidikan, yakni:

Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. (Butir 4)

Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing. (Butir 5) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian

dalam kebudayaan.(Butir 7) Selanjutnya, apabila kita melihat lagi hal-hal yang berkenaan dengan

pendidikan dalam 9 agenda prioritas (Nawa Cita) yang merupakan hasil perasan dari 31 agenda strategis

Jokowi-JK, maka kita akan menemukan 1 butir dalam 9 butir Nawa Cita yang memuat berkaitan dengan

Wajar 12 tahun, yakni: Butir 5:

“Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan

dengan program „Indonesia Pintar‟ dengan wajib belajar 12 tahun bebas pungutan”.

Penjabaran lebih lengkap dari agenda kebijakan pendidikan Jokowi-JK terdapat dalam rincian 31 agenda

strategis yang juga termuat dalam Dokumen Visi-Misi. Penjabaran ini khusus, terdapat pada butir 1

bagian “Berdikari dalam Bidang Ekonomi” dan “Berkepribadian dalam Bidang Kebudayaan”. Pada butir

1 bagian “Berdikari dalam Bidang Ekonomi” memuat bahwa: “Kami akan mendedikasikan pembangunan

kualitas sumber daya manusia melalui: Penerbitan UU wajib belajar 12 tahun dengan membebaskan biaya

pendidikan dan segala pungutan baik di sekolah negeri maupun swasta tampak adalah salah satu dari

agenda aksi yang perlu dilakukan”.

Sedangkan pada butir 1 dari bagian “Berkepribadian dalam Bidang Kebudayaan” juga memuat 10

prioritas terkait pendidikan. Ada satu butir yang secara eksplisist menegaskan terkait Wajar 12 tahun,

Page 38: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

yakni butir 9, yaitu: “Memperjuangkan UU Wajib Belajar 12 tahun dengan membebaskan biaya

pendidikan dan menghapus segala pungutan.” Uraian ini kembali mempertegas, bahwa Wajar 12 tahun

itu merupakan janji manis dari Jokowi-JK dalam Nawacita. Namun bagaimana dengan realitas saat ini di

4 tahun berjalannya pemerintahan? Yang pasti hari belum terwujud wajib belajar 12 tahun itu. Alasan

paling pokok adalah anggaran pendidikan. Di satu sisi belum ada aturan berbentuk UU yang mengatur

terkait Wajar 12 tahun yang berkali-kali dijanjikan ini.

Page 39: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

Paripurna Pendidikan Oleh : BEM Se-Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ

KORWIL BSJB

Pendidikan adalah hal pokok yang akan menopang kemajuan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat

diukur dari kualitas dan sistem pendidikan yang ada. Tanpa pendidikan, suatu negara akan jauh tertinggal

dari negara lain. Pendidikan merupakan sebuah keharusan bagi bangsa Indonesia demi perkembangan

pembangunan, sebab dasar pembangunan yang strategis adalah pendidikan. Pendidikan haruslah

digunakan untuk mendidik segenap rakyat, bukan hanya untuk beberapa golongan tertentu saja. Oleh

karena itu tugas negaralah yang harus mengatur hal tersebut untuk proses pencerdasan bangsa. Dalam

Visi Nawacita atau 9 Agenda Prioritas Pembangunan Nasional, Pemerintahan Jokowi-JK memiliki fokus

kerja untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. Rumusan implementasi dari

visi tersebut, tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019

dimana Pembangunan Pendidikan Indonesia dalam periode tersebut ditujukan untuk peningkatan daya

saing global.

Dalam Survei Programme International Student Assessment (PISA) yang dirilis terakhir tahun 2015,

Pendidikan Indonesia mengalami peningkatan enam peringkat, yaitu dari 71 ke 64 dibandingkan tahun

2012. Dua tahun sebelumnya (PISA 2013), Indonesia menduduki peringkat kedua dari bawah atau

peringkat 71. Survei ini dilakukan di 72 negara Organization for Economic Cooperation and

Development (OECD), yang melihat kemampuan membaca, sains, dan matematika pada anak yang

berusia 15 tahun dengan dipilih secara acak. PISA membuat peringkat tersebut dengan cara menguji

pelajar usia 15 tahun untuk mengetahui apakah mereka memiliki kemampuan dan pengetahuan di bidang

ilmu pengetahuan alam, membaca, dan matematika yang diperlukan agar bisa berpartisipasi penuh dalam

masyarakat modern. PISA berlandaskan asumsi bahwa seseorang bisa sukses di ekonomi modern bukan

karena apa yang mereka tahu, tetapi apa yang bisa mereka lakukan dengan apa yang mereka tahu.

Bagaimana sistem pendidikan di Indonesia?

Sebenarnya, Indonesia menginvestasikan banyak sumber daya di bidang pendidikan peringkat keempat

dari 69 negara yang diurutkan oleh PISA. Pendidikan mendominasi pengeluaran sosial Indonesia dan 20

persen anggaran Indonesia dialokasikan di bidang pendidikan. Namun, ini

bukan berarti semua sekolah di Indonesia memiliki semua yang mereka butuhkan karena sekolah di

beberapa daerah masih belum difasilitasi dengan memadai. Pada Agustus 2015, di Konferensi

Internasional tentang Praktik Pengembangan dan Kebijakan Terbaik yang diselenggarakan Kementerian

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, ahli perkembangan sosial World Bank Michael

Page 40: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

Woolcock menyatakan Indonesia telah membangun sekolah, membuat kebijakan dan peraturan utama,

merekrut banyak guru serta mengumpulkan dan menganalisis data. Namun, Indonesia belum memiliki

cetak biru atau solusi kunci atas permasalahan-permasalahan ini.

A. Pembahasan dan Analisis Kajian

Permasalah-permasalahan tersebut dikerucutkan menjadi 5 poin utama yang dapat dikaji dalam

pendidikan di Indonesia saat ini, yaitu : Kurikulum 2013, Pemerataan Pendidikan, Wajib Belajar 12

tahun, Keadilan Dalam Pendidikan, Menolak Kekerasan Dalam Pendidikan. Dari ke 5 permasalahan

tersebut, BEM FIP UNJ 2018 sudah melakukan pembagian diskusi dan kajian online yang dilaksanakan

oleh 7 prodi (program studi) yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.

1. Kurikulum 2013 Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni berkembang secara dinamis. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan

nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pengembangan kurikulum harus dilakukan karena adanya tantangan yang harus dihadapi, baik tantangan

internal maupun eksternal. Seperti saat ini Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006

dikembangkan menjadi Kurikulum 2013. Kurikulum bagaimanapun baiknya tentu masih sangat

tergantung kepada para guru. Oleh karena itu perubahan mindset para guru tentu menjadi sangat penting

sebagai prasyarat keberhasilan implementasi kurikulum. Dengan demikian, keberhasilan penerapan

kurikulum 2013 juga sangat tergantung kepada perubahan mindset para guru di dalam mendidik para

siswa. Guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 berpedoman kepada Lampiran IV

Permendikbud No. 81. A Tahun 2013, dimana Kurikulum 2013 mengacu kepada 8 standar pendidikan

yang mengalami perubahan hanya terjadi pada 4 standar saja yaitu standar isi, standar proses, standar

penilaian dan standar Kompetensi lulusan. Perubahannya jika KTSP Standar Nasional Pendidikan (SNP)

berdasarkan PP No 19 tahun 2005, sebagai acuan minimal penyelenggaraan pendidikan untuk seluruh

lembaga pendikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Indonesia. SNP ini memiliki 8 standar,

perbedaannya jika pada kurikulum 2006 semua standar dilakukan oleh sekolah sebagai KTSP dengan

pemerintah memberikan kebebasan pada sekolah untuk menentukan silabus sendiri, akan tetapi

realitasnya implementasi kurikulum 2006 di temukan hampir tidak ada sekolah yang mampu membuat

sendiri silabus. Kurikulum 2013 dengan konsep yang sangat bagus dan penekanan pada pendidikan

karakter membuat kurikulum ini unggul dari kurikulum terdahulunya namun pelaksanaannya justru

membawa bencana, banyak guru yang belum paham sistem pelaksanaan kurtilas bahkan sistem penilaian

yang juga rumit. Lebih berbahaya lagi jika implementasi kurikulum dilaksanakan ketika guru belum siap,

sehingga berpengaruh buruk terhadap proses belajar dan masa depan anak-anak. Minimnya pedoman

Page 41: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

yang disiapkan, menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pemerintah. Pemerintah harus segera

menyiapkan kekurangan tersebut. Masalah ketidaksesuaian buku juga harus segera ditindaklanjuti, guru

harus ikut aktif dalam menyaring substansi yang ada dalam buku terutama yang diberikan kepada siswa

sehingga tidak ada kesalahan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Namun apalah daya

dari kebingungan yang terlanjur basah menghapiri, pemerintah memutuskan untuk mengembalikan

kurikulum 2006 bagi sekolah yang belum siap melaksanakan kurtilas. Terjadi dualisme kurikulum dalam

1 sekolah, membuat sistem dalam satu sekolah tidak serempak. Kini hadir isu bahwa kurtilas yang

dipending karana kurang matang kini hadir dengan tampilan baru dan isi yang lebih matang dan akan

terlaksana di tahun 2018 secara serentak dan kurikulum itu bernama Kurikulum Nasional.

2. Pemerataan Pendidikan Pemerataan pendidikan dalam arti pemerataan kesempatan untuk memperoleh

pendidikan telah lama menjadi masalah yang mendapat perhatian, terutama di negaranegara berkembang.

Hal ini tidak terlepas dari makin tumbuhnya kesadaran bahwa pendidikan mempunyai peran

berkembangnya demokratisasi pendidikan dengan semboyan education for all. Umar Tirtarahardja dan S.

L. La Sulo, dalam bukunya Pengantar Pendidikan “Masalah Pemeratan Pendidikan” menyatakan tentang

dua masalah pokok pemerataan pendidikan yaitu: • Bagaimana semua warga negara dapat menikmati

kesempatan pendidikan. • Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan

kerja yang mantap untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan bermasyarakat. Dalam UUD 1945

mengamanatkan bahwa tiap warga Negara berhak untuk mendapatkan pendidikan. Ujung tombak

pelaksanaan UUD 1945 tersebut ialah di daerah. Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang Nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 23

Ta hun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pendidikan dasar dan menengah telah diserahkan ke daerah.

Pelaksanaan pendidikan dasar dan menengah yang bebas untuk semua orang merupakan perwujudan dari

deklarasi hak-hak asasi manusia PBB pada tahun 1948. Hak asasi untuk memperoleh pendidikan ini

kemudian diperkuat dengan Keputusan Konferensi UNESCO di Yom Tjien (Thailand) pada tahun 1990

dan Konferensi Dakkar. Perluasan dan pemerataan pendidikan merupakan suatu padanan kata yang

memiliki makna yang hampir sama. Perluasan pendidikan lebih menekankan bagaimana upaya

pemerintah untuk mengadakan sarana dan prasaran pendidikan, kemudian penyediaan sarana dan prasaran

tersebut mencapai seluruh pelosok nusantara atau daerah-daerah terpencil. Pemerataan pendidikan

memiliki arti yang lebih menekankan bagaimana upaya yang dilakukan oleh pemerintah agar seluruh

masyarakat dapat memperoleh hak yang sama di dalam mengakses pendidikan. Dengan kata lain, tidak

ada perbedaan antara si miskin dan si kaya, demikian juga tidak terdapat perbedaan antara masyarakat

kota dan masyarakat desa. Secara nasional, pemerintah telah melakukan beberapa upaya dalam rangka

menciptakan pemerataan pendidikan di Indonesia. Diantaranya dengan mengalokasikan anggaran

Page 42: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

pendidikan sebesar 20% dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), membebaskan biaya bagi

sekolah dasar (SD), membuat program Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), hingga bagi Sekolah

Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Umum (SMU) mendapatkan bantuan bagi siswa-siswi

yang kurang mampu. Pada sisi lain, harus diakui upaya-upaya pemerintah tersebut belumlah berjalan

secara maksimal. Hal ini ditandai dengan masih tingginya angka putus sekolah yang terjadi di tengah

masyarakat, khususnya dari SMP menuju tingkat SMU, dan tidak menutup kemungkinan pula terjadi

angka putus ekolah dari tingkat SD menuju tingkat SMP. Padahal pemerintah telah mencanangkan Wajib

Belajar Dua Belas Tahun (WAJAR 12 Tahun) yang sebelumnya adalah Wajib Belajar Sembilan Tahun.

3. Wajib Belajar 12 Tahun Sebagai keberlanjutan dari program Wajib Belajar 9 Tahun, pada tahun 2012

ini Pemerintah Pusat mencanangkan program Wajib Belajar 12 Tahun atau yang lebih dikenal dengan

nama Pendidikan Menengah Universal (PMU). Adapun payung hukum untuk program PMU ini yaitu

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.80 Tahun 2013. Program ini dimaksudkan untuk

menjaga kesinambungan keberhasilan pelaksanaan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

sekaligus menyiapkan generasi emas Indonesia 2045. Pemerintah Indonesia sejak tahun 2013 merintis

program pendidikan menengah universal atau pendidikan 12 tahun yang diharapkan tuntas pada tahun

2025 dan untuk mendukung program ini, pemerintah membutuhkan anggaran Rp 25 triliun agar program

wajib belajar ini bisa dilaksanakan secara gratis ( M.Yunus, Tempo 2012 ). Meski telah ada berbagai

program pemerintah yang telah dilaksanakan seperti wajib belajar 12 tahun, akan tetapi masih ada saja

warga atau masyarakat yang tidak mendapatkan akses atau pelayanan pendidikan yang seharusnya dan

juga beberapa daerah yang masih belum memberlakukan wajib belajar 12 tahun. Jaringan Pemantau

pendidikan Indonesia (JPPI) melakukan penelitian pendidikan tentang orientasi anggaran pendidikan

yang berkeadilan pada program wajib belajar 12 tahun. Hasil penelitian menyatakan pemerintah belum

memprioritaskan program yang telah dicanangkan oleh pemerintah ini. Dari 20 Kabupaten atau kota,

tidak ada satupun yang

mengalokasikan dana APBD untuk menjalankan program wajib belajar 12 tahun”. Kata Koordinator

Nasional JPPI, Ubaid Matraji saat ditemui. Apabila kita lihat presentase anggaran urusan pendidikan

dalam APBD yang tertulis didalam Biro PKLN 2016 hanya DKI Jakarta yang mengalokasikan dana

pendidikan sebanyak 20%, yang seharusnya dimana tertulis dalam Pasal 31 ayat 4 UUD 1945, UU

Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 (pasca putusan MK nomor 24/PPU-V/2007) didalam APBD wajib 20%

nya dialokasikan untuk pendidikan apabila hal itu tidak dijalankan dengan baik, kemungkinan program

wajib belajar 12 tahun tidak dapat berjalan maksimal bahkan tidak dapat terwujud secara signifikan,

kemungkinan terbesar mereka yang telah menyalahgunakan dana APBD untuk program wajib belajar 12

tahun masih merasa tenang sebab masih belum terlihat sanksi yang telah diberlakukan apabila

menyalahgunakan keuangan dana APBD untuk pendidikan. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah

Page 43: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga Negara di berbagai

tingkatan / jenjang pendidikan yaitu SD yang berusia enam sampai dua belas tahun ( 6 – 12 ), SMP dua

belas sampai lima belas tahun ( 12 – 15 ), dan yang terahkir jenjang SMA / SMK lima belas sampai

delapan belas tahun ( 15 – 18 ). Untuk memenuhi hak warga negara, pemerintah pusat dan pemerintah

daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang

bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.

4. Keadilan Dalam Pendidikan Pada pasal 49 ayat 1 Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) secara tegas mengatur bahwa: “Dana pendidikan selain gaji

pendidikan dan biaya pendidikan kedinasan, minimal wajib dialokasikan sebesar 20 persen dari Anggaran

Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Derah (APBD).” Lalu

bagaimana dengan realisasinya? Realisasi Anggaran Dana Pendidikan dalam APBD, provinsi DKI

Jakarta APBD untuk pendidikan 22 Persen, Kalimantan Selatan 9,8 Persen, Jawa Timur kurang dari 2

Persen, papua paling kecil ujar Muhadjir. Lima daerah dengan alokasi dana pendidikan tertinggi di

Indonesia yakni DKI Jakarta 22,3, Kalimantan Selatan 9,8

Persen, Yogyakarta 9,7 Persen, Kepulauan Riau 9,6 Persen, dan Maluku Utara 9,2 Persen. Sementara

alokasi dana terendah ada pada Jawa Timur 1,7 persen dan Papua1,4 Persen. Hampir seluruh daerah

belum terpenuhi APBD nya kecuali Jakarta. Ternyata pendidikan di Indonesia belum merata. Nawacita

yang digadang-gadang oleh pemerintahan Jokowi-JK yaitu “Meningkatkan kualitas hidup manusia

Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan ‘Indonesia Pintar’ dengan wajib belajar

12 tahun bebas pungutan.”

Berdasarkan Pasal 5 Ayat 2 UU No. 20 tahun 2003 menyebutkan bahwa “Warga negara yang memiliki

kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.”

Pada ayat 4 juga menjamin bahwa “warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa

berhak memperoleh pendidikan khusus.” Selain itu, anak berkebutuhan khusus juga dapat memperoleh

pendidikan inklusi di sekolah umum. Dipertegas dengan Permendiknas nomor 70 tahun 2009 pasal 1

yaitu “sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik

yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti

pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta

didik pada umumnya.” Pendidikan adalah ujuang tombak dari suatu peradaban. Melalui pendidikan, kita

dapat mengubah suatu bangsa ini menjadi lebih baik lagi. Para pendahulu kita telah merumuskan ini sejak

72 tahun silam, bahkan lebih dari itu mengenai pendidikan. Pada kenyataannya, pendidikan di Indonesia

Page 44: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

masih belum merata. Itu bisa dilihat dari: Anggaran APBD yang belum merata, kecuali di daerah

Jakarta.

• Pendidikan bagi ABK yang belum merata. Masih banyak ABK yang belum memperoleh haknya. •

Fasilitas kebutuhan sekolah umum maupun khusus yang belum terpenuhi. Jika keadilan terhadap

pendidikan masih belum, maka kita sebagai kaum terdidik sudah seharusnya mengingatkan pemerintah

agar tidak main-main dalam mengambil kebijakan. Maka dari itu, mari kita perjuangkan bersama apa

yang telah dicita-citakan oleh para pendahulu yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

Nasional adalah suatu proses penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan mengacu pada Pancasila dan

UUD 1945 dan ketika membicarakan mengenai masalah keadilan pendidikan di Indonesia maka kata

keadilan pendidikan tersebut dibagi dalam makro, messo, dan mikro. Pada tingkat mikro, kita akan

membicarakan pada tingkat sekolah, keadilan dalam pendidikan di kelas. Dimana tidak adanya perbedaan

atau pengelompokkan kelompok belajar, tidak adanya siswa yang pintar dipisah dengan yang tidak pintar,

misalnya anak pintar duduk di depan, anak yang tidak pintar duduk di belakang. Pada tingkat messo,

contohnya terdapat pada suatu wilayah yaitu Pemda, waktu itu sekolah SBI, RSBI, bertebaran dimana-

mana. Pada suatu tingkatan sistem pendidikan sebenarnya tidak sesuai, karena menimbulkan kesenjangan

antara sekolah orang kaya, sekolah pinggiran, atau sekolah biasa karena itu semua menimbulkan

ketidakadilan, adil bukan berarti sama rata. Kemudian pada tingkat makro berarti pada tingkatan suatu

negara, dalam tahap ini diarahkan pada Kemendikbud atau Kemristekdikti, penyelenggaran pendidikan

yang seadil-adilnya. Keadilan pendidikan dari mikro, messo, dan makro dilihat dari berbagai sudut

pandang, dapat dilihat dari psikologis, sosiologis, geografis, atau antropologis. Penghormatan,

perlindungan, dan pemenuhan hak-hak anak, dalam konteks hukum internasional menegaskan

kewenangan atributif negara untuk mengambil tindakan khusus sementara (affirmative action) bagi

sekelompok masyarakat yang dikategorikan sebagai kelompok rentan (vurnerable groups). Anak-anak

termasuk ke dalam kelompok ini, menurut Human Rights Reference, kelompok masyarakat yang

tergolong rentan adalah: pengungsi (refugess), pengungsi dalam negeri (internally displaced

persons/IDP’s), kelompok minoritas (national minorities), pekerja migrant (migrant workers), penduduk

asli pedalaman (indigenous peoples), anak-anak (children), dan perempuan (women). Artinya negara

seharusnya melakukan intervensi secara aktif untuk menjamin hak-hak anak melalui upaya-upaya yang

secara khusus ditujukan

kepada kelompok ini sebagai penerima manfaat. Pemerintah (pusat) dan pemerintah daerah wajib

memberi layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya pendidikan bermutu bagi warga

negara tanpa diskriminasi. Justru karena itulah pemerintah pusat dan daerah wajib menjamin tersedianya

dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima

Page 45: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

belas tahun. Itulah sebabnya pemerintah pusat/daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar, minimal

pendidikan dasar tanpa dipungut biaya, karena wajib belajar adalah tanggung jawab negara yang

diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. 5. Menolak Kekerasan Dalam

Pendidikan Fenomena kekerasan di lingkungan sekolah akhir-akhir ini mendapat sorotan tajam dari

masyarakat. Kekerasan yang menimpa peserta didik di lingkungan sekolah menjadi topik hangat

pemberitaan di media massa. Kasus kekerasan yang terjadi di institusi pendidikan, mengindikasikan

bahwa mainstream kekerasan masih digunakan dalam pola pembelajaran di dunia pendidikan. Kekerasan

kerap kali dilakukan terhadap siswa di sekolah dengan dalih menumbuhkan kedisiplinan. Ada beberapa

bentuk kekerasan yang umumnya dialami siswa, antara lain kekerasan fisik, yaitu bentuk kekerasan yang

mengakibatkan luka pada siswa, seperti dipukul dan dianiaya. Selain itu juga kekerasan psikis, yaitu

kekerasan secara emosional yang dilakukan dengan cara menghina, melecehkan, mencela atau

melontarkan perkataan yang menyakiti perasaan, melukai harga diri, menurunkan rasa percaya diri,

membuat orang merasa hina, kecil, lemah, jelek, tidak berguna dan tidak berdaya. Setiap bulannya

terdapat 30 kasus kekerasan yang diadukan kepada lembaga konseling Yayasan Kesejahteraan Anak

Indonesia. Sebanyak 60% merupakan korban kekerasan ringan, berupa kekerasan verbal atau cacimaki,

sedangkan 40% sisanya mengalami kekerasan fisik hingga seksual. Tindakan-tindakan tersebut dapat

dikategorikan sebagai child abuse atau perlakuan kejam terhadap anak-anak (Solihin, 2004:2013).

O'Sullivan (Urban Economics: 2000) membuat analisis menarik tentang faktor dan indikator yang

membuat anak-anak sering terlibat dengan praktik kekerasan, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Dalam pandangannya, kekerasan yang dilakukan seorang siswa sesungguhnya merupakan dampak

langsung dari kebijakan tentang ukuran ruang kelas (class size), sumber pembiayaan sekolah (school

financial resources), kurikulum (the curriculum), efek pergaulan sejawat (peer effects), dan latar belakang

orangtua

(parents' background). Pertanyaannya ialah, mana di antara faktor dan indikator itu yang paling

determinan dan dominan dalam kasus dan praktik kekerasan para siswa kita. Keikutsertaan Indonesia

dalam penandatanganan Konvensi PBB untuk Hak-hak Anak, pada artikel ke-37, jelas dinyatakan bahwa

negara menjamin tidak seorang anakpun boleh mendapatkan siksaan atau tindakan kekejaman, tindakan

tidak manusiawi maupun perlakuan yang merendahkan atau hukuman. Indonesia juga meratifikasi

Konvensi ILO ke 182 dan telah dikuatkan kembali dengan adanya Undangundang Nomor 1 Tahun 2000

tentang pelarangan dan tindakan segera penghapusan bentukbentuk pekerjaan terburuk untuk anak. Akan

tetapi, sampai saat kini implikasi terhadap pelindungan terhadap anak jalanan masih kurang terlalu

mendapatkan perhatian yang serius. Belum lagi faktor latar belakang orangtua yang juga menyumbang

signifikan terhadap munculnya perilaku kekerasan siswa. Jika ditambah faktor kurikulum dan cara

sekolah mengelola dan membuat perencanaan anggaran pembiayaan sekolah, bukan tidak mungkin faktor

Page 46: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

itu juga ikut menyuplai praktik kekerasan terhadap siswa. Secara sistemik, kurikulum pendidikan kita

seperti abai dengan upaya penumbuhan perilaku anak yang damai dan prososial. Proses pembelajaran

dilakukan dengan cara yang rigid dan miskin kreativitas sehingga siswa kita seperti tak berdaya ketika

menghadapi hadangan budaya dan gaya hidup hedonis yang semakin kompleks. Selain itu, berdasarkan

riset di beberapa kali pelatihan tentang efektivitas pembiayaan sekolah berbasis kebutuhan siswa, skema

pembiayaan sekolah di dalam RAPBS sangat miskin ide yang mampu menggiring siswa untuk

berperilaku positif. Kasarnya, cara sekolah menyusun RAPBS jangan-jangan merupakan faktor pemicu

munculnya budaya kekerasan di kalangan siswa karena indikasi korupsinya sangat kuat. Di Indonesia ada

lembaga yang memang memberi perhatian lebih kepada perlindungan anak yaitu KPAI. Data dari KPAI,

menemukan 218 kasus kekerasan seksual anak pada 2015 kemudian menurun menjadi 120 kasus pada

2016. Sementara pada 2017 tercatat 116 kasus. Ini akan terus terjadi jika tidak ditanggulangi dengan baik.

Kesepakatan tentang penanganan konflik di sekolah bukan saja penting untuk dimasukkan ke struktur

kurikulum secara formal, melainkan juga bisa masuk ke statuta sekolah yang mengatur segala urusan

konflik secara jelas berdasarkan struktur sekolah yang efisien dan permanen. Membangun komitmen

pendidikan damai, dengan demikian, ialah kata kunci yang harus dilakukan komunitas sekolah dalam

rangka merancang bangunan resolusi konflik yang memadai di lingkungan sekolah agar

anakanak kita terhindar dari semua perilaku kasar dan keras di kemudian hari seperti yang kita lihat hari-

hari terakhir ini. Secara integratif, pendekatan terstruktur di dalam sekolah merupakan sebuah

keniscayaan karena ini berarti sekolah sedang secara serius memikirkan mekanisme konflik dan

penanganan kekerasan secara integratif.

B. Kesimpulan

Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensipotensi pembawaan

baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan.

Pendidikan baik untuk kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak, yang harus dipenuhi

sepanjang hayat, tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup

berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju sejahtera dan bahagia menurut konsep

pandangan hidup mereka. Secara umum pendidikan adalah pengaruh, bantuan atau tuntutan yang

diberikan oleh orang yang bertanggungjawab kepada anak didik Kebijakan pemerintah terhadap

pendidikan anak di Indonesia senantiasa dilakukan dengan mengutamakan pendidikan sebagai program

kerja utama pemerintah di samping program-program lainnya. Mengingat di dalam Pembukaan Undang-

Undang Dasar 1945 ditegaskan tujuan dari bangsa Indonesia adalah: “…mencerdaskan kehidupan

bangsa”. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar

Page 47: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional

Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Dewasa ini pendidikan nasional telah

merupakan subordinasi dari kekuatankekuatan politik praktis. Sistem pendidikan nasional adalah

keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional. Hal ini berarti pendidikan telah dimasukkan di dalam kancah perebutan kekuasaan oleh partai-

partai politik. Pendidikan bukan lagi bertujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya, tetapi

untuk membangung kekuatan dari politik praktis tertentu untuk kepentingan golongan atau pun

kelompoknya sendiri. Didalam pandangan ini politik ditentukan oleh dua paradigma, yaitu paradigma

teknologi dan paradigma ekonomi. Proses pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu proses

pemberdayaan, yaitu suatu proses untuk mengungkapkan potensi yang ada pada manusia sebagai individu

yang selanjutnya dapat memberikan sumbangan kepada pemberdayaan masyarakat dan bangsanya.

KAJIAN KARTU INDONESIA PINTAR (KIP)

Oleh : BEM UNJ

KORWIL BSJB

Pasal 31 ayat 1 “ Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”,

Kartu Indonesia Pintar merupakan program perdana pemerintah Jokowi yang sebagai bagian dari Kartu

Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Program Indonesia Pintar bertujuan untuk

meningkatkan akses anak usia sekolah dari keluarga miskin untuk bersekolah. KIP merupakan kartu yang

ditujukan bagi keluarga miskin dan rentan miskin yang ingin menyekolahkan anaknya (usia 7-18 tahun)

secara gratis. Penerima KIP diberikan dana tunai dari pemerintah secara reguler yang tersimpan dalam

fungsi kartu KIP untuk bersekolah secara gratis, baik yang telah terdaftar maupun yang belum terdaftar di

sekolah maupun madrasah agar angka putus sekolah bisa turun drastis. Sehingga program KIP (Kartu

Indonesia pintar sudah menjalankan amanat konstitusi Pasal 31 ayat 1 “ Setiap warga negara berhak

mendapat pendidikan”, diikuti ayat 2,3,4 sebagai kesatuan utuhnya. Program KIP pun Seperti yang

tertera di UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa Pemerintah dan pemerintah

Page 48: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang

bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.

Namun dalam pelakasanaannya ternyata masih terdapat beberapa masalah yang bisa dirasakan

dampaknya saat ini. Dalam temuan ICW (Indonesia Corruption Watch) yang dilakukan di 4 daerah yaitu :

kabupaten kupang, kabupaten blitar , kota yogyakarta dan medan didapatkan empat permasalahan yang

menyebabkan tidak berjalan totalnya program KIP. Masalah tidak terdaftarnya masyarakat miskin ke

dalam program KIP mencapai 41,9 persen. Hal ini disebabkan kurang akuratnya data yang digunakan

pemerintah. Kemendikbud melakukan kebijakan pemangkasan dana dari 10,3 T dengan jumlah sasaran

17,9 anak pada tahun 2016 menjadi 8,6 T dengan jumlah sasaran 6.5 juta anak pada tahun 2017. Pak

Muhadjir menjelaskan, penyesuaian atau pengurangan sasaran penerima KIP tahun 2017 dilakukan

berdasarkan perhitungan terdapat siswa usia 20-21 tahun yang di tahun mendatang tidak lagi berada di

tingkat sekolah dasar dan menengah. Padahal menurut data yang ditemukan ICW masih terdapat 41,9

persen warga miskin di daerah kabupaten kupang, kabupaten blitar, kota Yogyakarta dan medan yang

belom terdaftar ke dalam program KIP. Apabila dana KIP dipangkas lantas

bagaimana untuk memberikan biaya pendidikan kepada warga miskin di daerah kabupaten kupang,

kabupaten blitar, kota Yogyakarta dan medan ?

Belum selesai masalah tersebut, dalam pelaksanaannya distribusi kartu dan pencairannya juga mengalami

permasalahan. Dalam rapat dengar pendapat bertemakan “membangun kualitas sumber daya manusia

melalui program Indonesia pintar” dikatakan masih banyak ketidaktahuan orangtua tidak mengetahui

bahwa peserta didik memperoleh bantuan KIP. Hal tersebut menyebabkan dana yang disubsidikan

terhambat di Bank yang ditunjuk mendikbud untuk menyalurkan dana subsidi KIP. Hal ini membuktikan

bahwa masih lemahnya sosialisasi secara massif dari peran-peran lembaga terkait kepada para sasaran

penerima KIP. Permasalahan terjadi pula pada lembaga Bank sebagai penyalur dana susidi kepada

penerima di daerah Solo. Pada tahun 2017 terdapat subsidi dana sebanyak 2 miliar 90 juta yang disubsidi

pemerintah ke daerah solo untuk 41 SMK dengan jumlah penerima 2.750 siswa kelas X, XI, dan XII.

Bantuan tersebut bisa dicairkan siswa dan orang tua di bank yang telah ditunjuk Kemendikbud. Namun

dana subsidi tersebut tertahan di Bank penyalur subsidi dana akibat penggelapan dana yang dilakukan

salah satu oknum teller bank. Kerugian dari penggelapan dana tersebut mencapai 725.500.000 sehingga

mengakibatkan , sebanyak 1.039 siswa dari 32 SMK tidak menerima bantuan. Sementara sisanya

sebanyak 1.711 siswa sudah terima bantuan dengan nilai sebesarr Rp 1.364.500.000. Permasalahan lain

pun terdapat pada tidak terkontrolnya dana yang telah diterima oleh masarakat. Menurut laporan bank

penyalur dana, banyak dana bantuan yang digunakan untuk halhal yang di luar pendidikan. Sehingga

Page 49: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

perlu diadakannya sosialisasi secara intensif terhadap masyarakat penerimaa bantuan serta sistem formula

baru yang memungkinkan bank dapat langsung mentransfer dana pendidikan murid ke rekening sekolah.

Dari banyaknya berbagai permasalahan diatas maka perlu dilakukan evaluasi oleh kementrian pendidikan

dan kebudayaan berupa keakuratan data penerima bantuan KIP dengan jumlah kemiskinan di Indonesia.

Selain itu perlu juga dilakukan monitoring terhadap pendistribusian dana bantuan KIP oleh kementrian

terkait yakni mendikbud terhadap pihak penyalur dan penerima dana bantuan KIP. Terakhir, perlu juga

presiden untuk menanyakan progress dan memantau lebih dekat terkait pelaksaaan KIP oleh mendikbud,

bank penyalur hingga masyarakat yang menerima bantuan dana

KAJIAN PENDIDIKAN TINGGI

Page 50: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

HADIAH KEMENRISTEKDIKTI : PERGURUAN TINGGI ASING BEREPUTASI MASUK KE

INDONESIA

Oleh : BEM UNJ

Civitas akademika Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia dikejutkan oleh pernyataan yang dibuat oleh

Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Ristekdikti) Mohamad Nasir. Isi dari pernyataan tersebut

adalah bahwa Indonesia sudah mengizinkan untuk Perguruan Tinggi Asing (PTA) didirikan. Hal ini

didasari oleh UU No.12 tahun 2012 dalam BAB VI pasal 90 mengenai Penyelenggaraan Pendidikan

Tinggi oleh Lembaga Negara lain yang berbunyi :

(1) Perguruan Tinggi lembaga negara lain dapat menyelenggarakan Pendidikan Tinggi di wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Perguruan

Tinggi lembaga negara lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sudah terakreditasi dan/atau diakui di

negaranya. (3) Pemerintah menetapkan daerah, jenis, dan Program Studi yang dapat diselenggarakan

Perguruan Tinggi lembaga negara lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (4) Perguruan Tinggi

lembaga negara lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib: a. memperoleh izin Pemerintah; b.

berprinsip nirlaba; c. bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Indonesia atas izin Pemerintah; dan d.

mengutamakan Dosen dan tenaga kependidikan warga negara Indonesia. (5) Perguruan Tinggi lembaga

negara lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mendukung kepentingan nasional.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perguruan Tinggi lembaga negara lain sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) sampai dengan ayat (5) diatur dalam Peraturan Menteri.37

Namun beredarnya isu ini membuat pro kontra di masyarakat lingkungan kampus itu sendiri. dilansir dari

media dalam jaringan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Budi Djatmiko

menegaskan bahwa mereka menolak PTA berdiri di Indonesia38. Penolakan ini terjadi karena nantinya

PTA yang akan didirikan di Indonesia harus bermitra dengan PTS yang ada di Indonesia.

Hal ini tidak sejalan dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi yang di tahun 2016 hanya

mencapai 28.1%39. Walaupun meningkat dari tahun sebelumnya namun pendirian PTA bukanlah solusi

untuk meningkatkan APK-PT.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) telah menyebarkan angket tertutup

kepada seluruh mahasiswa UNJ. Didapatkan data bahwa 74.1% tidak setuju dengan adanya pendirian

PTA di Indonesia. Kabarnya, jumlah kuota perguruan tinggi asing yang akan ke Indonesia menurut

menteri pendidikan hanya 5 sampai dengan 10 perguruan tinggi saja40. Sejauh ini program studi yang

Page 51: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

akan dibuka adalah menyangkut STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Masih

banyak pertanyaan yang muncul ketika program ini dinyatakan oleh Menteri Ristekdikti. Pemerintah pun

belum bisa memastikan implementasi dan pemetaan dari pendirian PTA ini beberapa pertanyaan yang

haru dijawab oleh Kemenristekdikti adalah

1. Jika UU Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 90 menyebutkan bahwa lebih mengutamakan dosen dan

tenaga kependidikan warga negara Indonesia, lantas apakah sama kualitas mahasiswa perguruan

tinggi asing di Indonesia dengan perguruan tinggi luar negeri? Karena mahasiswa yang kuliah di

Luar Negeri bukan hanya untuk mendapatkan title saja tetapi juga untuk dapat pengalaman hidup

disana

2. Apakah PTA ini akan memakai biaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau tidak?

Maka dari itu, beberapa solusi yang kami tawarkan adalah

Mengapa Indonesia tidak membangun kualitas dosen atau memperbanyak dosen? Dengan begitu,

mutu dan kualitas perguruan tinggi maupun mahasiswanya semakin membaik.

Mengapa pemerintah tidak menambah anggaran untuk perguruan tinggi yang ada di Indonesia agar

dapat menambah dosen yang berkualitas? Dosen yang kurang berkualitas pun dapat disekolahkan lagi

agar mampu mencapai kompetensi profesional. Lebih memperbaiki sistem lama daripada sistem baru

yang masih belum jelas. Hal yang ditakutkan adalah ketika membuat suatu sistem baru, sistem ini

malah disalahgunakan. Misalnya membuat ijazah palsu dan sebagainya.

Page 52: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

KREDIT (A.K.A HUTANG) PENDIDIKAN (STUDENT LOAN) : PENUNTAS MIMPI, KULIAH

DI PERGURUAN TINGGI

Oleh : BEM UNJ

KORWIL BSJB

Kementrian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi kembali memberikan hadiah oleh Pemerintah

Indonesia setelah hadiah pertama yaitu akan didirikannya Perguruan Tinggi Asing (PTA)41. Hadiah

ini cukup menggiurkan kalangan masyarakat alasannya sebagai penuntas mimpi masyarakat untuk

kuliah di perguruan tinggi. Dilansir dari berita dalam jaringan, 23 Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

digandeng oleh salah satu Bank Badan Usaha Milik Negara yaitu PT. Bank Tabungan Negara (BTN)

untuk kerjasama mengenai student loan ini42. Salah satu PTN yang digandeng adalah tempat kita

belajar dan berkembang saat ini yaitu Universitas Negeri Jakarta. Pelaksana Harian (PLH) Rektor

UNJ Prof. Intan Ahmad hadir dan ikut menandatangani kerjasama ketika Peluncuruan Kredit

Pendidikan BTN di Gedung D Kemenristekdikti.

UU nomor 12 tahun 2012 rupanya telah mengatur mengenai kredit pendidikan ini dalam pasal 76

yang berbunyi :

(1) Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Perguruan Tinggi berkewajiban memenuhi hak

Mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi untuk dapat menyelesaikan studinya sesuai dengan

peraturan akademik. (2) Pemenuhan hak Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

dengan cara memberikan: a. beasiswa kepada Mahasiswa berprestasi; b. bantuan atau membebaskan

biaya Pendidikan; dan/atau c. pinjaman dana tanpa bunga yang wajib dilunasi setelah lulus dan/atau

memperoleh pekerjaan. (3) Perguruan Tinggi atau penyelenggara Perguruan Tinggi menerima

pembayaran yang ikut ditanggung oleh Mahasiswa untuk membiayai studinya sesuai dengan

kemampuan Mahasiswa, orang tua Mahasiswa, atau pihak yang membiayainya.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemenuhan hak Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sampai dengan ayat (3) diatur dalam Peraturan Menteri.43

Jika kita lihat ayat 2 butir c menjelaskan bahwa mahasiswa dapat mendapatkan pinjaman dana tanpa

bunga yang harus dilunasi ketika lulus nanti. Tetapi, hal ini tidak sejalan dengan kredit pendidikan

yang telah dikeluarkan oleh salah satu bank tadi yang memberikan kredit pendidikan dengan bunga

6.5% selama 5 tahun44. Juga kredit ini tidak diberikan secara cumacuma untuk calon mahasiswa

yang kurang mampu tapi calon mahasiswa yang ingin meminjam dilihat kondisinya, jikalau memang

Page 53: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

ada kemungkinan tidak bisa membayarnya maka bank tidak akan memberikan pinjaman tersebut.

Berbagai pro dan kontra telah dikemukakan oleh beberapa mahasiswa. Mahasiswa yang pro terhadap

kebijakan ini mengatakan bahwa ini merupakan salah satu upaya pemerintah agar banyak yang bisa

menduduki masa Peruruan Tinggi. Namun, beberapa mahasiswa yang kontra mengatakan bahwa ini

merupakan suatu langkah yang tidak baik karena nanti orientasi ketika sudah lulus adalah mencari

pekerjaan bukan untuk memajukan bangsa atau sebagainya, akan tetapi mencari pekerjaan untuk

melunasi hutang-hutangnya selama kuliah di perguruan tinggi. Belum lagi jika kita kaji secara

perspektif syariah Islam maka akan timbuo masalah baru. Amerika merupakan negara yang sudah

menerapkan student loan ini. Sejak tahun 1990 Amerika sudah menerapkan kebijakan ini. Dikutip

dari salah satu paper yang dibuat oleh mahasiswa John Hopkins University mengatakan bahwa

“Student loans pose a systemic threat to the economy, and their proliferation threatens to slow the

growth of the broader economy”. Jika kita terjemahkan kedalam Bahasa Indonesia yaitu “ Pinjaman

mahasiswa (kredit pendidikan) menimbulkan ancaman sistemik terhadap ekonomi, dan proliferasi

mereka mengancam perlambatan pertumbuhan ekonomi yang lebih luas”.45 Jadi, dari sudut pandang

ekonomi pun akan memberikan dampak kedepannya. Lantas, apakah kita hanya diam dalam

menanggapi isu ini?

Mengenai student loan ini, ia sudah menjadi isu sendiri di kalangan mahasiswa. Iaselalu didiskusikan

di tengah obrolan-obrolan receh aktivis mahasiswa bahkan sampai mahasiswa biasa. Ia menjadi suatu

momok tersendiri untuk kalangannya.

Sebenarnya apa itu Student Loan? Student Loan adalah suatu kebijakan yang berrsifat opsional,

dimana kebijakan itu mengenai pemberian dana pinjaman pendidikan kepada calon penerima dana.

Student Loan ini sebenarnya menguntungkan, bagi orang-orang yang memiliki manajemen waktu

yang baik. Student loan ini dapat dilakukan dalam tingkat S1, S2, dan S3

Untuk Pelaksanannya, Student Loan ini sudah lebih dulu diterapkan pada tahun 1968 di Eropa.

Negara-negara yg telah melakukan Student Loan ini, selain Amerika adalah Iggris, Jerman, Finlandia,

Belanda. Sedangkan di Indonesia ini sudah diterapkan pada tahun 1980an. Dan menurut penelitian

Alon bright dan ... mengenai bahwa negara berkembang ini belumlah cukup mampu dalam

melaksanakannya student loan ini dikarenakan masih rendahnya pendapatan kapitaknya masih

rendah. Walaupun demekian, pada nyatanya di tahun 1980 penerapan student loan di indoensia ini

bisa dikatakan berhasil karna banyaknya mahasiswa yg mampu untuk membayarkannya dan

membuat rugi bank.

Page 54: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

Kemudian dikarenakannya Student Loan yg bersifat opsional ini,tidak wajib diambil, maka

sebenarnya yg menjadi masalah adalah orang-orang yg mengambilnya sbg suatu pilihan. Kenapa??

Karna bisa jadi ia tergoda dengan pinjaman, dan tidak tahu dampak apa yg akan ia rasakan nantinya.

Makanya ketika sebelum memilihnya, diperlukan berfikir panjang. Maju satu langkah, namun

memikirikan 5 langkah yg sesudahnya.

Dampak dari student loan ini apa? ia menimbulkan suatu kesenangan yg tertunda kesakitannya.

Dimana si pengambil dana pinjaman ini hauslah diperingati bahwa ia menanggung hutang pendidikan

yg harus dibayarkan selepas ia selesai kuliah dan mendapatkan pekerjaan.Sebenarnya ia bisa saja

melakukan cicilan terhadap hutang pendidikannya itu bahkan sebelum selesaiya ia kuliah, namun

lagi, orang2 yg bisa melakukannya adalah orang2 yg tahu dan dapat mempertanggungjawabkannya

karna ia memiliki manajeman yg baik. Namun bagaimana dengan yg tidak memiliki manajemen yg

baik? maka sebaikya disarankan untuk tidak mengambilnya. karna kembali lagi student loan ini

bersifat opsional, tidak wajib.

Yang menjadi masalah selanjutnya adalah bunga yg cukup besar dalam studnet loan ini,

yaitu 6,5% per tahunnya. Berikut rinciannya dengan contoh ukt satu tahun adalah 12 juta untuk

jenjang S1 tahun pertama: 12 juta x 6,5% = 780.000 + 12 juta= 19,8 juta tahun kedua 19,8 juta

x 6,5%= 1.287.000 + 19.800.000=21.087.000 tahun ketiga 21.087.000 x 6,5 % = 1.370.655 +

21. 087.000= 22.457.655 tahun keempat 22.457.655 x 6,5% = 1.459.800 + 22.457.655

=23.917.500

Total dana pendidikan yg harus dibayarkan dengan memakai student loan sebesar 87.262.155

Sedangkan total biaya yg dikeluarkan oleh mahasiswa dengan jumlah ukt sama namun tidak memakai

student loan adalah 12 juta x 4 tahun = 48 juta. Maka pemakaian student loan ini hampir dua kali lipat

dari total dana pendidikan yg harus dikeluarkan selama ia masa studi S1.

Kemudian dampak lain dari student loan ini adalah (kekhawatiran) pengurangan alokasi dana

beasiswa kepada mahasiswa kurang mampu sebab adanya student loan ini, selanjutnya secara tidak

sadar student loan ini menaikan rasa individualis masing-masing mahasiswa, sehingga secara tidak

sadar Pemerintah berusaha menekan kekritisan mahasiswa dalam mengkritik pemerintah karena

terbayang atas hutang dana pendidikan yg harus ia emban.

Page 55: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

Sebenarnya untuk penerapannya student loan ini yang harus diperhatikan adalah UU Sisdiknas no. 12

tahun 2012 yg salah satunya mengatur kredit pendidikan, kemudian juga harus dilihat adalah UU

perbankan tahun 1998. Dimana dalam UU Sisdiknas no. 12 tahun 2012 ini dalam pasal 76 ayat 2 yg

berisi

a. beasiswa kepada mahasiswa berprestasi b. bantuan atau membebaskan biaya pendidikan c.

pinjaman dana tanpa bunga yg wajib dilunasi setelah lulus dan/atau memperoleh pekerjaan

Jika dilihat dari UU Sisdiknas di atas, maka seharusnya pinjaman dana itu haruslah tanpa bunga.

Maka menjadi suatu kontradiksi dengan student loan yang berbunga 6,5 per tahun sampai selesai

masa studinya.

Maka dapat disimpulkan bahwa Student Loan ini bersifat opasional, berbunga, diberikan pinjaman

oleh bank, bank mengincar keuntungan di bidang pendidikan, melalui student loan pemerintah

berusaha menekan kritik-kritik mahasiswa dengan dibayang-bayangi oleh hutang dana

pendidikan.Student loan pun tetaplah menguntungkan dan tak bisa dihindari lagi, hanya yang perlu

diperhtaikan lebih dalam lagi adalah penyelengaraan dan pengawasan kebijakan student loan ke

depannya, dimana berusaha meminimalisir penyalahgunaan dana tersebut oleh berbagai pihak.

Karena sejatinya kebijakan student loan ini tetap sangat merugikan calon mahasiswa.

Page 56: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

KAJIAN UANG KULIAH TUNGGAL

Oleh :BEM UNJ

KORWIL

Uang Kuliah Tunggal atau lazim disebut UKT merupakan suatu sistem pembayaran uang kuliah pada

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pengganti dari sistem pembayaran dengan uang pangkal. Dimana

penerapan uang pangkal pada setiap fakultas dan universitas berbedabeda, perbedaaan signifikan

terjadi antara mahasiswa regular dengan yang non regular. Pengalokasian dana dari uang pangkal

yang tidak jelas juga menjadi alasan penghapusan uang pangkal.

UKT adalah suatu sistem pembayaran uang kuliah yang dibebankan kepada mahasiswa untuk

diringkas menjadi satu kali pembayaran tiap semester hingga lulus, tanpa ada pungutan lain selain

pembayaran tertentu seperti pembayaran Kuliah Kerja Nyata (KKN), uang praktikum dan lain

sebagainya. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (UU PT) menjadi

acuan pemerintah untuk menerapkan sistem pembayaran UKT. Berdasarkan ketentuan Pasal 88

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Menteri berwenang menetapkan

standar satuan biaya operasional Pendidikan Tinggi yang menjadi dasar perguruan tinggi negeri

dalam menetapkan biaya yang ditanggung oleh mahasiswa. Sesuai dengan ketentuan ayat (4) Pasal 88

tersebut, bahwa biaya yang ditanggung oleh mahasiswa harus disesuaikan dengan kemampuan

ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa, atau pihak lain yang membiayainya.

Dengan alasan meringankan beban mahasiswa terhadap pembiayaan pendidikan, Pemerintah melalui

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh pada 23 Mei 2013 telah

mengeluarkan ketetapan mengenai besarnya Biaya Kuliah Tunggal (BKT) dan Uang Kuliah Tunggal

(UKT) pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemdikbud).46 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 55

Tahun 2013 tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal Pada Perguruan Tinggi Negeri

di Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, menjadi produk hukum pertama dari

Kemendikbud yang mengatur permasalahan UKT. Dimana UKT ini merupakan sebagian dari Biaya

Kuliah Tunggal (BKT) yang ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya.

Pada awal diberlakukannya kebijakan ini, sudah muncul pro dan kontra. Sekilas memang sistem

pembayaran ini lebih ringan dibandingkan pembayaran uang pangkal yang terkesan lebih

memberatkan di awal perkuliahan. Mahasiswa kurang mampu pun dapat tertolong karena tidak harus

membayar uang pangkal yang tidak sesuai dengan keadaan ekonomi mereka Namun beberapa

Page 57: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

mahasiswa justru merasa sistem ini lebih memberatkan, karena dengan adanya UKT maka besaran

uang kuliah per semester bertambah besar di mana biasanya hal ini hanya mereka alami di awal

perkuliahan. Jika pada saat pembayaran dengan sistem uang pangkal mahasiswa membayar dengan

jumlah besar di awal perkuliahan (dalam hitungan jutaan), kemudian per semester mereka tinggal

membayar ratusan ribu atau paling tidak membayar dalam jumlah kecil.47

Lebih jelasnya dalam Permendikbud Nomor 55 Tahun 2013 tersebut, menjelaskan mengenai apa itu

BKT & UKT. Tertuang dalam Pasal 1, ada empat (4) penjelasan mengenai UKT yaitu: (1) Biaya

kuliah tunggal merupakan keseluruhan biaya operasional per mahasiswa per semester pada

program studi di perguruan tinggi negeri. (2) Biaya kuliah tunggal digunakan sebagai dasar

penetapan biaya yang dibebankan kepada mahasiswa masyarakat dan Pemerintah. (3) Uang kuliah

tunggal merupakan sebagian biaya kuliah tunggal yang ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan

kemampuan ekonominya. (4) Uang kuliah tunggal sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

ditetapkan berdasarkan biaya kuliah tunggal dikurangi biaya yang ditanggung oleh Pemerintah

Dalam pelaksanaannya UKT dihitung berdasarkan BKT. BKT adalah Biaya Kuliah Tunggal yang

berarti biaya yang diperlukan setiap mahasiswa dalam pelaksanaan pendidikan di setiap semesternya.

Berdasarkan Permendikbud no. 55 tahun 2013 pada pasal 1 ayat 3 disebutkan juga bahwa UKT

adalah sebagian dari BKT yang ditanggung mahasiswa berdasakan kemampuan ekonominya dan

disampaikan pula di ayat lain bahwa UKT ditetapkan berdasarkan BKT dikurangi BOPTN, dengan

BOPTN adalah biaya yang ditanggung pemerintah. Pengertian lain dari UKT adalah besarnya biaya

kuliah yang ditanggung oleh setiap mahasiswa berdasarkan pada tingkat kemampuan ekonomi orang

tuanya. Hal ini menyebabkan adanya sistem penggolongan UKT di mana ada pengelompokan besaran

UKT sesuai dengan pengahasilan masing-masing orang tua.48

Dalam penerapan Uang Kuliah Tunggal sebagaimana dimaksud ditentukan berdasarkan kelompok

kemampuan ekonomi masyarakat yang dibagi dalam 5 (lima) kelompok dari yang terendah hingga

yang tertinggi, yaitu Kelompok I, II, III, IV, dan V. Berikut penggolongan/pengelompokan UKT

berdasarkan pendapatan : Kelompok I : Penghasilan ≤ 500.000 Kelompok II : 500.000 <

Penghasilan ≤ 2.000.000 Kelompok III : 2.000.000 < Penghasilan ≤ 3.500.000 Kelompok IV :

3.500.000 < Penghasilan ≤ 5.000.000 Kelompok V : Penghasilan > 5.000.000 Golongan UKT per

semester tersebut memiliki besaran yang berbeda-beda tergantung pada tiap-tiap fakultas.49

Kemungkinan drop out juga semakin lebar ketika mahasiswa tidak dapat membayar UKT di semester

tersebut. Mahasiswa yang cuti dan tingkat atas juga tetap membayar UKT meskipun tidak mengambil

Page 58: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

mata kuliah. Untuk mahasiswa cuti membayar kisaran 25% sedangkan mahsiswa tingkat atas yang

tinggal menunggu sidang misalnya harus membayar penuh UKT semester berikutnya.

Tujuan pemerintah memberlakukan sistem ini memang untuk meringankan beban mahasiswa. Hal ini

dilatarbelakangi dengan besaran uang pangkal yang sangat berbeda di setiap perguruan tinggi dan

BOPTN yang diterima pun berbeda-beda ditambah lagi dengan berubahnya status beberapa perguruan

tinggi menjadi PTN-BH. Perubahan status ini membuat perguruan tinggi yang bersangkutan memiliki

kebebasan dan wewenang untuk mengelola keuangannya sendiri termasuk menarik uang pangkal

sesuai ketentuan mereka. Wewenang ini dimanfaatkan oleh pihak universitas untuk menarik uang dari

mahasiswa sebesar-besarnya untuk memenuhi kebutuhan perguruan tinggi.

Pegantian tahun membuat perlu adanya perubahan ketentuan-ketentuan dalam pasalpasal di

Permendikbud Nomor 55 Tahun 2013 tersebut, Kemendikbud akhirnya mengundangkan peraturan

menteri baru guna mengaturan permasalahan tersebut. Adalah Permendikbud Nomor 73 Tahun 2014

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 55 Tahun 2013

tentang Biaya Kuliah Tunggal Dan Uang Kuliah Tunggal Pada Perguruan Tinggi Negeri Di

Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. Perubahan dalam pasal-pasal tersebut

diantaranya membahas mengenai: • Pengaturan mengenai beberapa perubahan ketentuan; •

Penambahan BKT dan UKT untuk tahun angkatan 2014/15; • Penambahan ketentuan mengenai BKT

dan UKT bagi PTNBH pada tahun 2014/15; dan • Penambahan golongan dari V golongan menjadi

VIII penggolongan. Dalam perkembangannya, Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang semula diatur

dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) pada masa kabinet Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono, berubah pada tahun 2015 pada masa Kabinet Kerja (Kabinet

Pemerintahan Presiden Jokowi), kedudukan, tugas dan fungsi Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan mengenai Pendidikan Tinggi dicabut dan dialihkan ke Kementerian Riset, Teknologi,

dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Oleh karena hal tersebut, maka Kemenristekdikti

mempunyai tugas dan wewenang untuk mengatur segala hal tentang Pendidikan Tinggi, tak terkecuali

mengenai UKT.

Pada 4 (empat) Agustus 2015, diundangkanlah Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 22 Tahun 2015 tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah.

Permenristekdikti Nomor 22 Tahun 2015 tersebut merupakan satu-satunya pengaturan mengenai

BKT dan UKT pada PTN.

Biaya Kuliah Tunggal (BKT) adalah keseluruhan biaya operasional mahasiswa per semester pada

program studi di PTN. BKT digunakan sebagai dasar penetapan biaya yang dibebankan kepada

Page 59: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

masyarakat dan Pemerintah. Penetapan UKT dengan memperhatikan Biaya Kuliah Tunggal, UKT

tersebut terdiri atas beberapa kelompok yang ditentukan berdasarkan kemampuan ekonomi

mahasiswa, orang tua mahasiswa, atau pihak lain yang membiayainya sesuai dengan ketentuan dalam

Pasal 3 ayat (1) Permen tersebut. Pengaturan kelompok/golongan dalam UKT diatur lebih jelas dalam

Permenristekdikti ini, yaitu diatur dalam Pasal 3 ayat (2) yang berbunyi, “Pengelompokan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan oleh PTN kepada Menteri untuk ditetapkan.”

Sebelumnya dalam pengaturan UKT yang diatur dalam Permendikbud tidak mencantumkan perihal

tersebut. Pada tahun ketiga penerapan UKT bagi PTN di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi,

Dan Pendidikan Tinggi ini penggolongan UKT masih seperti penggolongan UKT pada Permendikbud

Nomor 73 Tahun 2014, yaitu sebanyak VIII golongan.

Terjadi perubahan ketentuan mengenai pembagian golongan I dan II yang termuat dalam Pasal 5 ayat

(1) dan (2) yang berbunyi: (1) UKT kelompok I sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I, Lampiran

II, dan Lampiran III diterapkan kepada paling sedikit 5% (lima persen) dari jumlah mahasiswa yang

diterima di setiap Program Studi pada setiap PTN. (2) UKT kelompok II sebagaimana dimaksud

dalam Lampiran I, Lampiran II, dan Lampiran III diterapkan kepada paling sedikit 5% (lima persen)

dari jumlah mahasiswa yang diterima di setiap Program Studi pada setiap PTN.

Berbeda dengan pengaturan dalam peraturan-peraturan sebelumnya, dalam Permenristekdikti Nomor

22 Tahun 2015 ini mengubah ketentuan mengenai kelompok I dan II yang semula diterapkan paling

sedikit 5 (lima) persen dari jumlah mahasiswa yang diterima di setiap perguruan tinggi negeri (baik

dalam Permendikbud Nomor 55 Tahun 2013 maupun Permendikbud Nomor 73 Tahun 2014) menjadi

paling sedikit 5% (lima persen) dari jumlah mahasiswa yang diterima di setiap Program Studi pada

setiap PTN. Namun kenyataannya saat ini PTN-PTN tidak terdapat kejelasan mengenai kuota 5%

(lima persen) tersebut.

Mengenai terdapatnya kesalahan dalam pemberlakuan UKT, maka pemimpin masingmasing PTN

dapat melakukan penatapan ulang terhadap kesalahan tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6

ayat (1) Pemimpin PTN dapat melakukan penetapan ulang pemberlakuan UKT terhadap mahasiswa

apabila terdapat: a. ketidaksesuaian kemampuan ekonomi mahasiswa yang diajukan oleh

mahasiswa, orang tua mahasiswa, atau pihak lain yang membiayainya; dan/atau b. pemutakhiran data

kemampuan ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa, atau pihak lain yang membiayainya.

Berbicara mengenai sistem keringanan UKT, sekarang hanya diatur menurut ketentuan dalam

peraturan masing-masing PTN karena perbedaan dalam sistem tata kelola dan otonomi pada tiap-tiap

PTN. Perbedaan penerapan BOPTN tiap PTN satuan kerja, PTN badan layanan umum (PTN BLU),

Page 60: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

dan PTN Badan Hukum (PTNBH) juga menjadi permasalahan dalam penerapan UKT yang

berdampak juga dalam sistem keringanan UKT. Sistem keringanan UKT yang tidak jelas

menyebabkan orang tua mahasiswa mengalami banyak kesulitan dalam

membiayai biaya kuliah anaknya. Oleh karena itu perlu kiranya Kemenristekdikti membuat suatu

ketentuan secara umum tentang bagaimanakah pengaturan keringanan UKT pada masingmasing PTN.

Sehingga apabila ada mahasiswa yang sebelumnya mampu, namun dalam keberlangsungan

perkuliahannya mengalami suatu masalah yang menyebabkannya kesulitan untuk membayar biaya

perkuliahan bisa menjamin kepastian hukumnya. Seperti pertimbangan kemenristekdikti dalam

membuat Permenristekdikti Nomor 22 Tahun 2015 poin c, yang menginginkan adanya kepastian

hukum dalam penetapan biaya yang ditanggung oleh mahasiswa.50

Berdasarkan ketentuan Pasal 8 Permenristekdikti Nomor 22 Tahun 2015 PTN dilarang memungut

uang pangkal dan/atau pungutan lain selain UKT dari mahasiswa baru Program Sarjana dan Program

Diplom. Namun PTN menurut Pasal 9, diberi kewenangan untuk dapat memungut uang pangkal

dan/atau pungutan lain selain UKT, dari mahasiswa baru Program Sarjana dan Program Diploma

yang terdiri atas: a. mahasiswa asing; b. mahasiswa kelas internasional; c. mahasiswa yang melalui

jalur kerja sama; dan/atau d. mahasiswa yang melalui seleksi jalur mandiri.

Dalam hal Uang Pangkal atau SPI (Sumbangan Pengembangan Institusi) ini, PTN masih dilarang

memungut uang pangkal dan/atau pungutan lain selain UKT dari mahasiswa baru Program Sarjana

dan Program Diploma dari jalur undangan, SNMPTN dan SBMPTN. Namun PTN diberi wewenang

oleh perundang-undangan untuk dapat memungut uang pangkal dari mahasiswa-mahasiswa baru

program sarjana dan program diploma selain mahasiswa yang disebutkan dalam kalimat sebelumnya.

PTN dapat memungut uang pangkal tersebut kepada mahasiswa-mahasiswa asing, kelas internasional,

mahasiswa jalur kerja sama (pertukaran mahasiswa), dan mahasiswa seleksi jalur mandiri.

Pemberlakuan uang pangkal dan/atau pungutan lain selain UKT bagi mahasiswa baru

dari seleksi jalur mandiri sepertinya perlu dikaji ulang. Pasalnya tidak semua mahasiswa baru

dari seleksi jalur mandiri mampu secara ekonomi. Tidak sedikit para mahasiswa seleksi jalur mandiri

merupakan mahasiswa-mahasiswa yang kurang beruntung dalam seleksi masuk

Page 61: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

lainnya, seperti SNMPTN, SBMPTN, bahkan ada yang kurang beruntung dalam seleksi

bidikmisi. Tidak semua penanggung beban biaya perkuliahan mahasiswa seleksi jalur mandiri

dari kalangan pengusaha sukses, pejabat, dan lain sebagainya. Orang tua mahasiswa atau

penanggung beban biaya perkuliahan mahasiswa ada yang bekerja sebagai petani. Seperti yang

diketahui juga bahwa nilai tukar petani secara nasional pada Maret 2016 mengalami penurunan

dibandingkan periode sebelumnya sebesar 101,32. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan/daya beli petani khususnya di perdesaan semakin menurun.51

Oleh karena itu sudah sepatutnya kemenristekdikti mengkaji ulang ketentuan tentang pemungutan

uang pangkal dan/atau pungutan lain selain UKT bagi mahasiswa baru dari seleksi jalur mandiri,

melihat tengah lesunya perekonomian di Indonesia sendiri.

Sanksi akan diberikan apabila PTN melanggar ketentuan tersebut, pejabat yang bertanggung jawab di

PTN tersebut akan dikenakan hukuman disiplin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan Pengaturan mengenai BKT dan UKT bagi PTN Badan Hukum diatur dengan Peraturan

Menteri.

Namun tetap saja masih terdapat kelemahan walaupun sudah berganti 3 (tiga) kali dalam kurun waktu

3 tahun pemberlakuan sistem UKT ini, masih belum adanya transparansi dalam UKT dan belum

diatur secara jelasnya pengaturan mengenai keringanan dalam UKT menjadi permasalahan yang

belum selesai sampai saat ini.

Namun dalam keberjalanannya pelaksanaan UKT di berbagai perguruan tinggi menimbulkan masalah

dari tahun ke tahun. Permasalahan yang disoroti adalah

Sistem penggolongan UKT yang dirasa belum tepat dan adil, transparansi anggaran yang sangat

kurang, variabel penggolongan UKT yang kurang jelas, tingginya UKT dan kenaikan UKT dari tahun

ke tahun yang sampai saat ini belum mendapat solusinya.

Sejak diberlakukannya sistem ini pada tahun 2013 banyak mahasiswa berpendapat bahwa

pelaksanaan UKT belum tepat seperti besaran UKT yang ternyata tidak sesuai dengan kemampuan

mereka dan cenderung tidak adil antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lain. Hal ini disebabkan

mekanisme UKT pada awal pelaksanaannya hanya menjadikan gaji kotor sebagai indikator utama

penentuan UKT. Padahal terdapat faktor-faktor lain yang mesti dipertimbangkan, misalkan anggota

Page 62: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

keluarga yang mengalami sakit keras, kondisi keluarga yang mengalami musibah/bencana, kondisi

keluarga yang tidak harmonis (broken home), dipecatnya orang tua dari pekerjaan (dinamika

ekonomi), dan persoalan-persoalan lain yang tidak tercatat dalam struk gaji.52

Faktor-faktor inilah yang hendaknya menjadi pertimbangan universitas untuk pemberlakuan sistem

dispensasi dan banding yang benar-benar bisa memperhatikan kondisi mahasiswa per semester.

Beberapa universitas yang telah menerapkan sistem ini masih belum berjalan maksimal. Secara garis

besar, evaluasi perumusan UKT dari berbagai PTN adalah grading yang dirasa masih menimbulkan

kesenjangan. Masih banyak penepatan angka UKT di berbagai PTN yang tidak sesuai dan naik drastis

dari satu tingkat angka ke tingkat lainnya.53

Berbicara mengenai isu tentang kenaikan UKT pada tahun 2016, yang didasarkan pada Surat Edaran

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nomor 800/A.A1/KU/2016 tanggal 26 Februari

2016 yang didalamnya terdapat himbauan dari Dikti agar Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia

menaikan dan menambahkan level UKT bagi mahasiswa tahun 2016, mendapat banyak protes dari

para mahasiswa di seluruh Indonesia.

Lagi-lagi berbicara mengenai kekuatan hukum Surat Edaran, dulu pernah hangat isu tentang adanya

Surat Edaran Menristekdikti Nomor 01/M/SE/V/2015 yang salah satu isinya menunda implementasi

Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 mengenai permasalahan masa kuliah 5 tahun yang akhirnya

Menristekdikti membuat peraturan baru tentang masa kuliah yang tertuang dalam Permenristekdikti

Nomor 44 Tahun 2015.

Perlu diketahui bahwa Surat Edaran tidak memiliki kekuatan hukum mengikat seperti hal nya

Undang-Undang maupun Peraturan Menteri. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, tidak ada bunyi atau ketentuan Surat Edaran secara

eksplisit. Surat Edaran memang bukan peraturan perundang-undangan (regeling), bukan pula

keputusan tata usaha negara (beschikking), melainkan sebuah peraturan kebijakan, masuk dalam

peraturan kebijakan (beleidsregel) atau peraturan perundangundangan semu (pseudo wetgeving).

Selanjutnya dalam Pasal 1 butir 43 Permendagri Nomor 55 Tahun 2010 jo. Permendagri Nomor 42

Tahun 2011 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dijelaskan, Surat

Edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, penjelasan dan/atau petunjuk cara

melaksanakan hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak.

Mengingat isi Surat Edaran hanya berupa pemberitahun, maka dengan sendirinya materi muatannya

tidak merupakan norma hukum sebagaimana norma dari suatu peraturan perundangan-undangan.

Page 63: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

Oleh karena itu Surat Edaran tidak dapat dijadikan dasar hukum untuk menganulir Peraturan Menteri,

apalagi Perpres atau Peraturan Pemerintah (PP) tetapi sematamata hanya untuk memperjelas makna

dari peraturan yang ingin diberitahukan. Berikutnya adanya wacana PTN-PTN menaikan UKT yang

nominalnya mencapai Rp 1.000.000,- (Satu juta rupiah). Kenaikan UKT ini akan semakin membuat

sengsara orang tua mahasiswa. Selain harus membiayai kuliah anaknya, mereka juga harus

memperhatikan biaya hidupnya sehari-hari. Ditengah belum menentunya perekonomian di Indonesia

dan banyaknya pekerja yang di PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja, yang kemungkinan pekerja

tersebut adalah orang tua mahasiswa, seharusnya menjadi perhatian menteri terkait dan PTN untuk

menaikkan UKT. Masih tingginya inflasi dan kenaikan harga komoditas bahan-bahan pokok seperti

bawang merah yang disebabkan gagalnya panen petani. Permasalahan ekonomi tersebut juga bisa

menjadi salah satu pertimbangan UKT tidak dinaikkan. Selain permasalahan kenaikan UKT ada satu

lagi permasalahan klasik dalam UKT, yaitu keberadaan transparansi dalam penerapan UKT maupun

pada sistem penggolongannya di

PTN. Transparansi adalah keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh

pemerintah.54 Transparan di bidang manajemen berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu

kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu

keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya

harus jelas sehingga bias memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya.55

Keterbukaan data dan informasi dalam UKT sangat berguna untuk mencegah terjadinya tindakan

malapraktik dalam penarikan UKT di berbagai PTN.

Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam meningkatkan dukungan orang tua, masyarakat dan

pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah. Transparansi ditujukkan

untuk membangun suatu kepercayaan dan keyakinan kepada pihak PTN bahwa PTN adalah suatu

organisasi pelayanan pendidikan yang bersih dan berwibawa, bersih artinya tidak terdapat praktik

korupsi, kolusi, maupun nepotisme (KKN) dan berwibawa artinya profesional. Transparansi

bertujuan untuk menciptakan kepercayaan timbal balik antara pihak PTN dengan publik melalui

informasi yang memadai dan menjamin kemudahan dalam memperoleh informasi yang akurat.

Dengan adanya pengelolaan dana yang transparan akan membuat orang tua mahasiswa, masyarakat,

dan pemerintah dapat mengetahui untuk apa saja dana tersebut itu digunakan. Terdapat indikatar

pengukur adanya prinsip transparansi menurut Surya Darma, yaitu: 1) mekanisme yang menjamin

sistem keterbukaan dan standarisasi dari semua proses pelayanan publik; 2) Mekanisme yang

Page 64: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan publik tentang berbagai kebijakan dan pelayanan publik,

maupun proses-proses didalam sektor publik; 3) mekanisme yang memfasilitasi pelaporan maupun

penyebaran informasi dan penyimpanan tindakan aparat publik di dalam kegiatan melayani.

Tranparansi ini didukung oleh UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU

KIP) telah diterbitkan pada tanggal 30 April 2008. Informasi Publik adalah informasi yang

dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan

dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan

badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan

dengan kepentingan publik.63 Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan

lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau

seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh

dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri.56

Jika dikaitkan dengan UKT, maka transparansi UKT merupakan suatu informasi yang berguna bagi

kepentingan publik dalam hal ini mahasiswa, orang tua mahasiswa, dan pihak lain yang

berkepentingan. PTN merupakan suatu badan publik karena juga mendapat dana dari APBN dan/atau

APBD, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri.

Terdapat beberapa asas dalam UU KIP yang tersemat dalam Pasal 2 diantaranya, yaitu: (1) setiap

informasi publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap pengguna informasi publik, kecuali

informasi publik yang bersifat ketat dan terbatas. (2) informasi publik yang dikecualikan bersifat

rahasia sesuai dengan undangundang, kepatutan, dan kepentingan umum didasarkan pada pengujian

tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat serta setelah

dipertimbangkan dengan seksama bahwa menutup informasi publik dapat melindungi kepentingan

yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya.

Artinya apabila kepentingan yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang ini informasinya dibuka.

Maka suatu informasi yang dikategorikan terbuka atau tertutup tersebut harus didasarkan pada

kepentingan publik. Jika kepentingan publik yang lebih besar dapat dilindungi dengan menutup suatu

informasi, informasi tersebut harus dirahasiakan atau ditutup dan/atau sebaliknya.

Salah satu kegunaan keterbukaan informasi publik adalah untuk mewujudkan penyelenggaraan

negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat

Page 65: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

dipertanggungjawabkan; mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa,

dan lain sebagainya. Menurut ketentuan Pasal 4 UU KIP, bahwa setiap orang berhak memperoleh

informasi publik sesuai dengan ketentuan undang-undang. Dalam Pasal 4 ayat (2) mengatur ketentuan

mengenai hak setiap orang untuk memperoleh informasi publik, bahwa setiap orang berhak untuk: a.

melihat dan mengetahui informasi publik; b. menghadiri pertemuan publik yang terbuka untuk umum

untuk memperoleh informasi publik; c. mendapatkan salinan informasi publik melalui permohonan

sesuai dengan undang-undang ini; dan/atau d. menyebarluaskan informasi publik sesuai dengan

peraturan perundang- undangan.

Dari ketentuan Pasal tersebut jelas bahwa mahasiswa, orang tua mahasiswa, dan para pihak yang

berkepentingan berhak memperoleh kejelasan mengenai biaya UKT yang dibebankan kepada mereka

oleh PTN, digunakan untuk apa UKT tersebut, dan lain sebagainya.

Pada akhirnya, alangkah baiknya PTN memberikan keterbukaan data dan informasi ke publik dalam

hal ini mahasiswa, orang tua mahasiswa, dan pihak yang berkepentingan, guna mengetahui uang yang

mereka bayarkan ke PTN dalam bentuk UKT tersebut digunakan untuk keperluan apa saja.

Dari hal-hal diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Uang Kuliah Tunggal merupakan sistem yang

diberlakukan pemerintah agar pendidikan merata di Indonesia. Namun masih banyak kekurangan

dalam pelaksanaannya. Ketika mahasiswa mengeluhkan UKT yang terlampau besar dan tidak sesuai

dengan keadaan ekonomi mereka, pihak universitas tak mampu mengupayakan keringanan dengan

maksimal, justru menjadikan UKT sebagai sumber dana kampus.

Ketika dana dari pemerintah tidak diberikan semestinya, mahasiswa lah yang harus menutupi

kebutuhan kampus yang harusnya bersumber dari BOPTN. Besaran UKT sendiri didapatkan dari

BKT dikurangi BOPTN, jika BOPTN berkurang sedangkan kebutuhan kampus terus bertambah,

mahasiswa lah yag menjadi korbannya Perbedaan anggaran BOPTN untuk masing-masing kampus

yang menunjukkan kesenjangan antara universitas memiliki nama besar dan universitas kecil.

Hendaknya anggaran yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan universitas agar dapat

mengembangakan potensi sebaik mungkin dan tidak merugikan mahasiswa.Jika kita melihat beberapa

berita dan pernyataan pihak kampus di atas dengan mudah mereka mengatakan kenaikan UKT itu

biasa dan digunakan untuk mendukung perwujudan cita-cita Universitas menjadi World Class

University.

Pernyataan bahwa uang pangkal tidak akan berlaku untuk mahasiswa semester atas dan hanya untuk

mahasiwa jalur mandiri mengisyaratkan adanya diskriminasi. Bahkan anak bangsa sendiri

Page 66: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

‘diperlakukan’ sama dengan mahasiswa asing. Bagaimana pun juga mahasiswa jalur mandiri

merupakan tanggung jawab pemerintah meskipun secara administrasi mereka tidak mendapat subsidi.

Namun mereka tetaplah generasi muda yang wajib dijamin pendidikannya oleh negara.

Mengenai status PTN BH yang menjadi salah satu ‘sebab’ universitas dengan mudah menarik uang

dari mahasiswa rasanya sangat janggal. Status PTN BH seharusnya menjadikan universitas lebih

leluasa untuk mencari dana melalui berbagai kegiatan usaha bukan lebih leluasa “memanfaatkan”

uang mahasiswa.

Dan yang terakhir mengenai cita-cita World Class University memang sangat baik, namun jika cita-

cita tersebut tidak memperhatikan kondisi mahasiswa sebagai objek utama sebuah Universitas, label

tersebut tak akan menjadi apa-apa. Saat ini banyak sekali universitas yang mengincar label tersebut,

namun tidak memperhatikan hal-hal kecil yang harusnya menjadi tanggung jawab utama mereka.

Tugas utama instansi pendidikan bukanlah membuat instansi tersebut berlabel internasional dan

terlihat bagus di masyarakat, namun tugas yang sebenarnya adalah memberikan pendidikan dan

pengajaran yang terbaik sehingga prestasi dan label itu akan mengikuti. Dengan memberikan

kesempatan bagi anak bangsa menempuh pendidikan setinggitingginya dan tidak membebani mereka

dengan biaya yang tinggi adalah salah satu upaya mewujudkan keadilan dalam pendidikan di

Indonesia.

Page 67: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

KAJIAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

Setiap universitas yang ada di Indonesia pasti akan melakukan berbagai macam cara dalam

mengembangkan, merawat dan menjaga kelangsungan proses belajar mengajar. Tentu dalam

pengupayaan berbagai hal itu diperlukan dana yang besar pula. Dana yang besar ini berdampak pada

mahasiswa, pasalnya mahasiswa diberatkan pada tanggungan biaya kuliahnya, terlebih pada

golongan menengah kebawah. Salah satu upaya pemerintah dalam mengantisipasi mahalnya biaya

pendidikan perguruan tinggi adalah menetapkan tidak adanya kenaikan uang kuliah (SPP) dan

menggunakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada perguruan tinggi negeri yang mulai berlaku mulai

tahun akademik 2012/2013.

Selain itu pemerintah juga memberikan dana bantuan operasional kepada setiap universitas yang

biasa disebut dengan BOPTN. BOPTN atau Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri

merupakan bantuan biaya kuliah yang diberikan oleh Pemerintah kepada perguruan-perguruan tinggi

negeri di Indonesia yang digunakan untuk membiayai kekurangan biaya operasional yang sesuai

dengan standar pelayanan minimum.

BOPTN merupakan bantuan pemerintah yang digunakan untuk membantu biaya pengeluaran

Perguruan Tinggi yang memiliki dasar hukum, yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010

tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun

2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun

2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor

47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara. 5. Peraturan Presiden

Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan

Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor

24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan

Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara. 6. Keputusan Presiden Nomor 84/P

Tahun 2009 tentang Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah diubah dengan Keputusan

Presiden Nomor 61/P Tahun 2011. 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4

Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun

Page 68: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

2012 tentang Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Yang Diselenggarakan Oleh Pemerintah. 8.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 108 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2012 tentang Bantuan

Operasional Perguruan Tinggi Yang Diselenggarakan Oleh Pemerintah. 9. Surat Keputusan Dirjen

Pendidikan Tinggi Kemdikbud RI Nomor 15/DIKTI/Kep/2013 tentang Pengelolaan Bantuan

Operasional PTN untuk Penelitian. 10. Pasal 2 permenristekdikti no.6 tahun 2016

Berdasarkan kepada pasal 2 permenristekdikti no.6 tahun 2016 disebutkan bahwa BOPTN digunakan

untuk : a. Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dimana diharapkan dengan

diberikannya dana BOPTN ini akan memicu semangat para dosen untuk semakin

memperbanyak penelitian yang bermutu sesuai kompetensi sehingga akan bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. b. Biaya pemeliharaan pengadaan, termasuk

pemeliharaan gedung, bangunan, lingkungan dan prasarana lain yang akan menunjang terjadinya

proses belajar mengajar yang kondusif. c. Penambahan bahan praktikum/kuliah, dimana mencakup

bahan habis pakai seperti di laboratorium, kelas, administrasi pendidikan, kegiatan akademik dan non

akademik. d. Bahan pustaka, seperti memperbanyak buku-buku ilmiah dan jurnal-jurnal, pembelian

CD ROM, langganan jurnal, dan sebagainya untuk semakin mempermudah dalam mencari referensi

dan tambahan ilmu. e. Penjaminan mutu, dimana bertujuan untuk mencapai akreditasi A (Nasional)

dan akreditasi Internasional, termasuk untuk biaya penyusunan dokumen, konsultan ISO dan

sertifikasi ISO ke lembaga Sertifikasi. Bagi Perguruan tinggi yang terdapat program studi vokasi atau

diploma, perlu melakukan sertifikasi kompetensi mahasiswa. f. Pelaksanaan kegiatan

kemahasiswaan, banyak kegiatan mahasiswa baik yang berhubungan dengan kepemimpinan maupun

yang berhubungan dengan olah raga membutuhkan dana yang mencukupi jalannya kegiatan

kemahasiswaan tersebut. kegiatan kemahasiswaan yang termasuk kewirausahaan bagi mahasiswa

juga perlu untuk didukung dan didanai. g. Pembiayaan langganan daya dan jasa, seperti langganan

listrik dan langganan internet. h. Pelaksanaan kegiatan penunjang, seperti pengembangan kurikulum,

pengembangan SDM, pengembangan metode belajar, seminar, lokakarya, dan lain-lain memainkan

peranan sangat penting bagi keberhasilan perguruan tinggi dalam memberikan layanan pendidikan

tinggi yang memuaskan. i. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran,

digunakan untuk pemeliharaan hardware, pengembangan software dan sistem jaringan, materi

pembelajaran (handout, modul, animasi, audio visual) dan perangkat evaluasi (kuis, soal ujian, tugas

mandiri, teleconference) j. Honor dosen dan tenaga kependidikan non pegawai negeri sipil, k.

Pengadaan dosen tamu l. Pengadaan sarana dan prasarana sederhana, Belanja ini digunakan untuk

pengadaan sarana dan prasarana dengan kriteria:

Page 69: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

1. Melanjutkan atau menyelesaikan pembangunan gedung penunjang kegiatan tridharma perguruan

tinggi dengan nilai maksimum Rp5.000.000.000,- per unit, maksimum 2 unit 2. Rehabilitasi atau

pemeliharaan gedung dengan nilai maksimum Rp 5.000.000.000,- per paket, maksimum 2 paket 3.

Perbaikan atau pembenahan tata ruang/halaman/taman dengan total nilai keseluruhan paket

maksimum Rp 5.000.000.000,- 4. Pembelian peralatan laboratorium dengan total nilai keseluruan

paket maksimum Rp 2.500.000.000,- 5. Untuk PTN dengan alokasi BOPTN sampai dengan Rp

50.000.000.000,- maka Total Nilai Sarpras Sederhana maksimum 20% dari Total Nilai BOPTN 6.

Untuk PTN dengan alokasi BOPTN lebih besar Rp 50.000.000.000,-, tetapi lebih kecil Rp

100.000.000.000,-, maka Total Nilai Sarpras Sederhana maksimum 15 % dari Total Nilai BOPTN 7.

Untuk PTN dengan alokasi BOPTN lebih besar Rp 100.000.000.000,- , maka Total Nilai Sarpras

Sederhana maksimum 10% dari Total Nilai BOPTN m. Satuan pengawas internal n. Pembiayaan

rumah sakit perguruan tinggi negeri, dimana untuk menunjang proses belajar mengajar yang

berkaitan dengan kedokteran, maka dana BOPTN dapat digunakan untuk membayar biaya rumah

sakit miliki perguruan tinggi. o. Kegiatan lain yang merupakan prioritas dalam rencana strategis

perguruan tinggi masing-masing

Berdasarkan pasal 3 Permenristekdikti no.6 tahun 2016perana BOPTN ini Tidak Boleh digunakan

untuk :

a. Belanja modal dalam bentuk investasi fisik berupa gedung baru dan peralatan skala besar, b.

Tambahan insentif mengajar untuk pegawai negeri sipil c. Tambahan insentif dan honor untuk

pejabat administrasi, pejabat fungsional, dan pejabat pimpinan tinggi yang berstatus pegawai

negeri sipil d. Kebutuhan operasional untuk manajemen.

Pemerintah memiliki dasar yang digunakan untuk mengalokasikan besaran BOPTN yang akan

diberikan kepada setiap perguruan tinggi, yaitu :

a. PNBP per mahasiswa (S1 dan Diploma)

b. Proporsi Bidik Misi terhadap jumlah mahasiswa, sebagaimana yang telah ditetapkan pemerintah,

maka setiap universitas wajib menyediakan kuota 20% dari total mahasiswa perguruan tinggi

tersebut, maka pemberian besaran BOPTN juga didasarkan dari banyaknya jumlah mahasiswa suatu

perguruan tinggi yang memperoleh bidik misi. c. Proporsi PNBP non tuition, besarnya PNBP

menunjukkan kemampuan perguruan tinggi untuk mengelola dan menyediakan layanan pendidikan

tinggi bagi stakeholder, maka besaran BOPTN juga didasarkan pada presentase tertentu besaran

PNBP. d. Indeks terhadap Jenis/Karakteristik Prodi, kebutuhan biaya setiap program studi berbeda-

Page 70: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

beda sehingga untuk mempermudah pendekatan tersebut maka program studi telah dikelompokkan

sebagai berikut, 1. Prodi dengan metode pembelajaran berbasis klinik seperti kedokteran, farmasi,

dll. 2. Prodi dengan metode pembelajaran berbasis laboratorium seperti teknik, sains, kedokteran pre-

klinik. 3. Prodi dengan metode pembelajaran berbasis laboratorium seperti studio, kuliah lapangan

misalnya arsitektur, desain, dll. e. Akreditasi Program Studi,

Berdasarkan pasal 4 permenristekdikti nomor 6 tahun 2016, menetapkan BOPTN diberikan kepada

perguruan tinggi negeri dengan mempertimbangkan kriteria:

a. biaya pendidikan yang dibutuhkan untuk mahasiswa program diploma dan program sarjana b.

jumlah penerimaan negara bukan pajak yang bersumber dari mahasiswa program diploma dan

program sarjana c. kinerja perguruan tinggi d. jumlah mahasiswa program diploma dan program

sarjana.

Dari penjelasan yang telah disebutkan, terdapat perbedaan pengalokasian dana BOPTN di setiap

perguruan tinggi di Indonesia. Walaupun terdapat beberapa alasan mengapa alokasi dana BOPTN

berbeda-beda, namun status perguruan tinggi negeri juga mempengaruhi. Seperti yang diketahui, di

Indonesia telah diterapkan system status perguruan tinggi negeri yang terbagi menjadi 3 yaitu Badan

Layanan Umum (BLU), Satuan Kerja (SATKER), dan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum

(PTNBH). BLU menurut Peraturan Pemerintah

nomor 23 tahun 2005 Pasal 1 adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa

mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip

efisiensi dan produktivitas. Kemudian SATKER, memiliki pengertian bahwa Kuasa Pengguna

Anggaran/Kuasa Pengguna Barang yang merupakan bagian dari suatu unit organisasi pada

Kementerian Negara/Lembaga yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program.

Lalu status yag terakhir yakni PTN BH, yakni perguruan tinggi negeri yang berstatus badan hukum

memiliki hak dan kekuasaan untuk menentukan arah penyelenggaraan pendidikan tinggi serta

mempunyai kewenangan untuk mengelola keungannya secara otonom (mandiri) tanpa ada campur

tangan pihak lain.

Dana BOPTN ini pun juga akan terproporsi sesuai dengan masing-masing status perguruan tinggi

tersebut. Proporsi tersebut mencangkup kebutuhan masing-masing kampus, pencapaian mutu,

akreditasi, jumlah mahasiswa dan indeks kemahalan wilayah kampus. Selain itu, ada juga beberapa

Page 71: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

universitas yang digadang untuk masuk dalam prestasi dunia (World Class University), sehingga

kucuran dana yang diterima akan lebih besar untuk mencapai target tersebut.

Dibawah ini akan dipaparkan beberapa perbandingan jumlah dana BOPTN yang diberikan kepada

setiap perguruan tinggi dari masing-masing status ini, seperti berikut:

No Nama Universitas Status Jumlah BOPTN

1. Universitas Negeri

Jakarta

Badan Layanan

Umum (BLU)

2014 = 33 Milliar

2015 = 34,6 Milliar

2. Universitas Sebelas

Maret Surakarta

Badan Layanan

Umum (BLU)

2012 = 26 Milliar

2013 = 43 Milliar

2015 = 50,1 Milliar

2016 = 41,3 Milliar

3. Universitas Andalas

Padang

Badan Layanan

Umum (BLU)

2015 = 71 Milliar

2016 = 59 Milliar

4. Institut Teknologi

Bandung (ITB)

PTNBH 2013 = 176,8 Milliar

2014 = 165 Milliar

2015 = 233 Milliar

2016 = 217 Milliar

5. Universitas Indonesia PTNBH 2013 = 220 Milliar

2014 = 226,7 Milliar

2015 = 220 Milliar

2016 = 245 Milliar

Anggaran BOPTN setiap tahun selalu mengalami perubahan. Pada tahun 2013, besaran BOPTN yang

diberikan sejumlah 1,5 Triliun Rupiah, tahun 2014 sebesar 3 Triliun, tahun 2015 sebesar 4,5 Triliun.

Sementara pada tahun 2016 sebesar 40,63 Triliun. Sedangkan untuk tahun ini, pemerintah

mengusulkan akan memberikan dana BOPTN sebesar 39 Trilliun.

Hal ini disebabkan oleh janji pemerintahan Jokowi-JK yang lebih mementingkan sektor infrastruktur

seperti tol laut, pelabuhan baru, bandara, jaringan kereta api dan lain sebagainnya, sehingga

Page 72: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

menyebabkan banyaknya pengalihan alokasi anggaran kepada sektor infrastruktur salah satunya

adalah anggaran pendidikan tinggi.

Rencana anggaran BOPTN pada tahun 2016 jika turun, dimana pada 3 tahun sebelumnya mengalami

kenaikan akan mengakibatkan banyak dampak pada operasional Pendidikan Tinggi salah satunya

adalah naiknya uang kuliah tunggal yang harus dibayarkan oleh mahasiswa. Rencana pemotongan

sebesar 800 Miliar ini tentu akan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap jumlah

BOPTN yang diperoleh oleh masing-masing perguruan tinggi. Pemotongan jumlah BOPTN akan

berdampak pada pemotongan anggaran di setiap perguruan tinggi yang akan berpengaruh negatif

terhadap kurangnya biaya diberbagai sektor. Beberapa alasan mengapa BOPTN tidak boleh turun

yaitu :

1. Bila BOPTN turun, secara otomatis perguruan tinggi harus mencari biaya tambahan sendiri. Cara

yang paling mudah bagi perguruan tinggi adalah dengan menaikkan uang kuliah tunggal mahasiswa

dimana nilai UKT dapat naik drastis, padahal tidak semua mahasiswa mampu untuk membayar

peningkatan tagihan bayaran ini, terutama untuk kalangan menengah ke bawah.

2. Perguruan tinggi akan mengomersialkan pendidikan dengan mengutamakan mahasiswa mampu.

Hal ini semata-mata dalam rangka menutupi biaya operasional yang begitu minim dianggarkan oleh

pemerintah pusat. Dengan demikian, akses bagi penduduk Indonesia, khususnya untuk kaum ekonomi

lemah untuk bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi akan semakin sempit. Padahal sesuai

dengan amanat Pembukaan UUD 1945 beserta UUD 1945 pasal 31, semua warga yang ada di

Indonesia berhak untuk mengenyam pendidikan, karena pendidikan adalah tanggung jawab

pemerintah.

3. BOPTN tak boleh turun terkait dengan 36 fasilitas perguruan tinggi baru yang akan dibangun

pemerintah yang meliputi univeritas, institut, dan politeknik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Fasilitas pendidikan yang baru berdiri tentu membutuhkan bantuan dana untuk operasional dan riset.

4. Proses dan kebutuhan dalam keberlangsungan belajar mengajar akan terganggu, pasalnya dana

yang berjalan akan dibatasi dalam penggunaannya, sehingga sarana prasarana akan serba terbatas. Hal

ini akan berdampak pada kualitas pendidikan yang ada di perguruan tinggi, maka keinginan

pemerintah agar ada universitas di Indonesia yang masuk dalam prestasi dunia akan terhambat.

Melihat dampak yang akan ditimbulkan dari adanya pengurangan BOPTN ini, maka sudah

selayaknya pemerintah menaikkan dana BOPTN pada setiap tahunnya atau disesuaikan dengan

kebutuhan masing-masing universitas agar tercapainya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Page 73: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

KESIMPULAN DAN TUNTUTAN

A. Simpulan

Pendidikan tinggi di Indonesia saat ini memiliki beragam macam permasalahan utama dan krusial.

Isu-isu seperti tuunnyaa jumlah BOPTN padahal jumlah perguruan tinggi negeri bertambah, naiknya

UKT tiap tahun ditambah tidak adanya transparansi UKT beserta adanya pungutan lain selain UKT

yang dilegalkan oleh peraturan menteri.

Berbagai macam permasalahan pendidikan tinggi tersebut telah menimbulkan keresahan dikalangan

pendidikan tinggi. Oleh karena itu berbagai macam permasalahan tersebut sudah seharusnya

diselesaikan dengan segera oleh stakeholder terkait dalam hal ini pemerintah yang diwakili oleh

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi selaku pihak eksekutif yang paling bertanggung

jawab dalam mengurus pendidikan tinggi di Indonesia.

Selain itu permasalahan dikdaskmen pun menjadi permasalahan yang paling krusial terutama sebagai

jenjang pendidikan paling lama oleh manusia lalui. Kurangnya perhatian kemendikbud dalam

pemenuhan dana subsidi pendidikan daerah sebanyak 20% dari APBD, masih banyaknya wrga negara

yang belum merasakan kebijakan KIP, wajib belajar 12 tahun serta kurtilas yang belum dapat

diaplikasikan oleh sekolah-sekolah di daerah.

B. Tuntutan Berdasarkan kajian yang telah di paparkan diatas, maka Alianasi Badan Eksekutif

Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyampaikan somasi terhadap pemerintah dalam hal ini

Kemenristekdikti dan Kemendikbud, yaitu : Wujudkan Pendidikan Nasional yang Terjangkau dan

Berkualistas :

Pendidikan Tinggi :

1. Menuntut agar kemenristekdikti untuk serius mengurus pendidikan tinggi di Indonesia serta

membuat kebijakan yang pro terhadap mahasiswa agar setiap anak bangsa dapat mengakses

pendidikan tinggi di Indonesia.

2. Menuntut pemerintah dalam hal ini kemenristekdikti untuk mengajukan usulan anggaran

pendidikan tinggi dan BOPTN yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan tinggi di Indonesia serta

tidak mengajukan usulan anggaran dibawah jumlah anggaran tahun sebelumnya.

Page 74: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

3. Menetapkan peraturan mengenai transparansi UKT dan sistem keringanan yang diatur secara

umum oleh Kemenristekdikti dalam perundang-undangan guna menjamin kepastian hukum bagi

mahasiswa, orang tua mahasiswa, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.

4. Menolak kenaikan UKT dengan mempertimbangkan perekonomian didalam negeri yang tengah

lesu dan menuntut penghapusan terhadap pasal 9 permenristekdikti no.22 tahun 2015 mengenai

penarikan sumbangan lain oleh institusi/perguruan tinggi terhadap mahasiswa seleksi jalur mandiri.

5. Menolak segala bentuk usaha komersialisasi dan liberalisasi pendidikan tinggi dalam bentuk

Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum dengan dalih menuju World Class University.

6. Menyelesaikan segala bentuk permasalahan pendidikan tinggi dalam tempo sesingkat-singkatnya.

7. Jika Kemenristekdikti tidak mampu menyelesaikan segala permasalahan di Pendidikan tinggi,

maka kami menuntut Menristekdikti yaitu Bp. M.Natsir untuk mundur dari jabatannya saat ini.

Dikdasmen :

1. Menekan kemenristek dikti untuk bertindak tegas setiap pemerintah daerah agar mewujudkan

pengalokasian dana 20% dari APBD untuk dana pendidikan 2. Meminta kemenristek dikti untuk

mengevaluasi pelaksanaan program waji belajar 12 tahun terkait keakuratan data penerima KIP,

Bank-bank pendistibusi dana subsidi dan sosialisasi kepada masyarakat penerima subsidi.

Page 75: em.ub.ac.id file · Web viewJumlah tenaga kerja asing yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencapai pada September 2016 935 orang. ...

Sumber

https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/05/07/1484/februari-2018--tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--

sebesar-5-13-persen--rata-rata-upah-buruh-per-bulan-sebesar-2-65-juta-rupiah.html

http://www.neraca.co.id/article/78831/ancaman-tenaga-kerja-asing-di-indonesia.

www.ilo.org

Jazuli,Ahmad, 2018,EXTENSI TENAGA KERJA ASING DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF

HUKUM KEMIGRASIAN. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Badan Penelitian dan

Pengembangan Hukum dan HAM Kementerian Hukum dan HAM RI. Vol. 12 No.1 Maret 2018 : 89 –

105

POERWANTI, SARI DEWI,.2017. PENGELOLAAN TENAGA KERJA DIFABEL UNTUK

MEWUJUDKANWORKPLACE INCLUSION. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Vol. 4, No. 1,

Januari-Juni 2017, h. 1-24