empati blok 2

9
SKILL LAB-PATCH ADAMS Filzah Atikah binti Johamin 102012491 Kelompok D2 [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

description

patch adam, empati, bioetik

Transcript of empati blok 2

Page 1: empati blok 2

SKILL LAB-PATCH ADAMS

Filzah Atikah binti Johamin

102012491

Kelompok D2

[email protected]

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara, No 6, Jakarta 11510

Page 2: empati blok 2

PENDAHULUAN

Film “Patch Adam” mengisahkan tentang seorang laki-laki yang bernama Hunter Adams yang

coba untuk membunuh dirinya sendiri sehingga dia dihantar ke rumah sakit jiwa. Pada suatu

malam di rumah sakit jiwa, dia berupaya menolong teman satu kamarnya lalu dia langsung

menemukan tujuan hidupnya. Dia keluar dari rumah sakit jiwa itu dan melanjutkan pelajaran ke

universitas di fakultas kedokteran. Film tersebut memiliki banyak cuplikan yang

menggambarkan aspek-aspek yang mahu dikaji.

1) Aspek Kemanusiaan

Aspek humaniora atau humanity dalam kedokteran ialah kemampuan berfikir kritis, memiliki

perspektif yang fleksibel, nondogmatisme, peka terhadap nilai, empati dan sadar diri. Aspek ini

merupakan ilmu pengatahuan yang harus dimiliki oleh dokter kerana ia bisa membuat manusia

lebih manusiawi dan lebih baik.

Patch Adams menonjolkan aspek humaniora dan sifat manuasiawi ketika menangani pasiennya.

Dia jelas tidak suka apabila dokter tidak melihat pasien saat berinteraksi dengan pasien sewaktu

merawat dan berbicara dengan mereka. Dalam satu skenario di dalam film, sewaktu Patch dan

temannya Truman mengikuti pelajar tingkat tiga dan dokter memeriksa pasien. Di saat semua

orang bertanya tentang status kesihatan pasien bertanyakan nama pasien tersebut lalu menyapa

pasien itu. Ternyata sapaan Patch bisa membuat pasien tersebut senyum dan kelihatan lega

sedikit.

Sewaktu Patch berhadapan dengan Badan Medis, dia berkata “Kematian bukanlah musuh,

saudara-saudara. Tapi, sebuah kelalaian. Anda menangani penyakit, hasilnya kalah atau menang.

Anda menangani pasien, anda akan menang akhirnya.” Di sini bisa kita lihat bahwa

sesungguhnya pasien itu lebih butuh sentuhan manusiawi lebih dari rawatan medis. Adams

mementingkan hubungan antara manusia-manusia lebih dari dokter-pasien. Dia menonjolkan

kasih sayang tanpa pamrih kepada pasien.

Page 3: empati blok 2

2) Perilaku / Kepribadian

Aspek perilaku dan kepribadian di bidang kedokteran ialah perilaku manusia,hubungan dokter

sesame manusia, moral, etik, norma dan sistem nilai.

Patch berkata, “Misi dokter itu sepatutnya bukan hanya sekadar untuk mencegah kematian

pasien, tetapi juga harus meningkatkan kualitas hidup pasien.” Ini telah mendorong Patch

melakukan beberapa hal. Dia menyapa setiap pasien dengan nama dan senyuman. Itu bisa

mengurangkan rasa cemas pasien dan membuat pasien lebih tenang dan suka.

Kata-kata itu juga membuatkan Patch menunaikan fantasi seorang pasien yang tidak ada selera

makan. Walaupun agak luar biasa fantasi pasien itu, Patch tetap menunaikannya. Pasien yang

bernama Ny Kenedy itu mempunyai impian untuk mandi di kolam yang dipenuhi dengan mi.

Patch tuut sama pasien tersebut m,encemplung diri ke dalam kolam mii tersebut. Sebeelum itu

juga, dia telah menunaikan impian seorang pasien laki-laki untuk melalui safari setelah lama

tidak melakukannya.

Patch juga bisa menjadi seorang yang sangat lucu apabila dia masuk ke bangsal kanak-kanak

yang menderita penyakit kanker. Rata-rata kanak-kanak itu botak, wajah mereka pucat dan

kelihatan sangat sayu dan sedih. Wajah yang sudah lama tidak tersenyum. Patch membuat muka

lucu ketika menyapa seorang kanak-kanak tersebut. Anak tersebut tersenyum. Dia lalu melucu

seperti badut di tengah bangsal. Semua kanak-kanak di dalam bangsal bersorak, tertawa

terpingkal-pingkalsambil melompat-lompat di atas ranjang.

“Tuan, saya ingin menjadi seorang dokter dengan sepenuh hati. Saya ingin menjadi dokter

sehingga saya bisa melayani orang lain dan karena itu saya telah kehilangan segalanya  tapi

saya juga mendapatkan segalanya. Saya sudah berbagi kehidupan pasien dan anggota staf di

rumah sakit. Saya sudah tertawa dengan mereka. Saya sudah menangis dengan mereka. Ini

adalah apa yang saya ingin lakukan dengan hidup saya. Dan sebagaimana Tuhan adalah

saksiku saya tidak peduli apa keputusan anda hari ini, Tuan. Saya masih akan menjadi dokter

sialan terbaik dunia yang pernah ada. Sekarang anda memiliki kemampuan untuk mencegah

saya lulus. Anda dapat menjaga aku dari judul dan jas putih. Tapi anda tidak bisa

Page 4: empati blok 2

mengendalikan semangat saya, tuan-tuan. Anda tidak dapat menjaga aku dari belajar. Anda

tidak dapat menjaga aku dari belajar”

Kata-kata Patch sewaktu dia berhadapan dengan Badan Medis ini menunjukkan bahwa dia

memang ikhlas untuk menjadi dokter. Bukan kerana uang, bukan kerana ‘dokter’ yang akan

diletakkan namanya dan bukan sekadar jas dokter. Dia sanggup berkorban diri demi kabaikan

orang lain. Dia tidak akan berhenti dari menolong orang walaupon tidak dibenarkan wisuda.

3) Empati

Empati dan kesehatan jiwa ialah nilai dan sistim nilai, hubungan antara manusia (saya dan kamu,

kita dan kami), hubungan dan komunikasi berdasarkan empati.

Di awal film ini, Patch mencoba untuk bunuh diri lalu rela mengakui dirinya ke rumah sakit jiwa.

Pada suatu malam rakan kamarnya, Rudy butuh ke toilet tetapi dia ngak bisa kerana takut akan

tupai. Patch tidak memarahi temannya itu tapi bersifat empati lalu mereka sama-sama berperang

dengan tupai-tupai tersebut. Akhirnya, tupai-tupai tersebut berjaya ditumpaskan dan Rudy bisa

ke toilet.

Patch juga tidak mentertawakan impian seorang pasien untuk mandi di kolam yang dipenuhi mii.

Bahkan Patch menjadikan impian pasien tersebut sebagai satu realitas dan dia sendiri turut

mencemplung diri di dalam mii. Dia juga menunaikan impian pasien untuk melalui safari

terakhirnya. Ia terus rela mengorbankan dirinya demi orang lain. Patch mengerti akan impian

kedua-dua pasien tersebut dan memahami mereka dari sudut pandang mereka. Dia tahu bahwa

impian pasien tersebut adalah keghairahan hidup mereka.

4) Komunikasi

Asoek komunikasi dan empati ialah empati, simpati, mendengar aktif, mendengar aktif dan juga

komunikasi efektif.

Page 5: empati blok 2

Ternyata Patch juga memiliki skill komunikasi yang sangat baik. Dia menjadi pendengar yang

aktif saat Arthur menerangkan kepadanya mengapa jumlah jari yang ditunjukkan itu adalah

lapan, bukannya empat walaupun hakikatnya hanya empat jari yang ditunjuk. Transaksi

komplementer terjadi antara mereka sehingga Arthur berhasil menyampaikan pesan kepada

Patch dan Patch bisa memahami pesan tersebut sesuai dengan maksud Arthur. Dia menjadi badut

saat berinteraksi dengan kanak-kanak, menjadi seorang dewasa yang mendengar aktif saat

berbicara dengan pasien tua yang ingin kolam mii. Dia bisa mendengar dan berkata-kata jadi

pasien bisa berkata-kata padanya dan mendengar bicaranya. Di sini informasi aktif dan

mendengar efektif berlaku.

Hasil dari ini, Patch bisa berbicara dengan seorang pasien kanker, Bill yang hamper mati di saat

pasien itu tidak mahu berbicara dengan siapa-siapa sahaja di rumah sakit tersebut. Kehadiran

Patch bisa diterima Bill apabila Patch berbicara tentang kematian sambil berpakaian seperti

‘halo’. Komunikasi yang baik ini mewujudkan hubungan yang rapat antara mereka sehinggakan

Bill mahu ketemu sama Patch di akhir hidupnya.

5) Etika Profesi

Etika profesi ialah etik dan moral, tanggungjawab professional, tanggungjawab sosial dan etik

dalam pelayanan kesehatan.

Di awal film ini sudah dapat dilihat etika profesi sewaktu di dalam rumah sakit jiwa. Sewaktu

Rudy tiba-tiba berhalusinasi tentang tupai lalu menjerit-jerit sampai seperti hendak panjat

dinding kamar, Patch memanggil perawat. Lalu Rudy disuntik agar dia bisa kembali tenang.

Tindakan medis ini berjaya mengelakkan Rudy bertindfak dengan lebih teruk lagi.

Carin juga sanggup datang ke rumah Larry,pasien yang sudah beberapa kali diakui ke Unit

Gawat Darurat rumah sakit. Kerana melukakan dirinya. Walaupun pada mulanya, sewaktu Larry

datang ke Gesundheit Institute, Carin merasa tidak senang, takut dan pelik dengan sifat Larry,

dia tetap memenuhi etika profesinya dan sanggup ke rumah Larry tanpa teman. Namun, tujuan

murni Carin untuk melihat kondisi Larry yang sepertinya sangat butuh pertolongan seperti pesan

Page 6: empati blok 2

yang diberi melalui telefon membuatkan Carin dibunuh dengan kejam oleh Larry yang

menembaknya dan kemudian menembak dirinya sendiri.

KESIMPULAN

Menurut saya, semua mahasiswa-mahasiswa fakultas kedokteran, bakal-bakal dokter dan mereka

yang sudah dokter harus mencontohi sifat-sifat, pribadi dan semangat yang ditonjolkan Patch

Adams dalam berhadapan dengan pasien khususnya dan seluruh manusia umumnya. Pasien itu

bukan hanya pasien tapi mereka adalah manusia bernyawa yang mahu ditanggapi sesuai keadaan

mereka dan sebagai manusia. Mereka masih mahu kualitas pada hidup mereka walaupun mereka

mungkin dan bisa meninggalkan dunia bila-bila waktu sahaja.

DAFTAR PUSTAKA

1) .Hardjodisastro, Daldiyono. 2006. Menuju Seni Ilmu Kedokteran. Jakarta:PT

GramediaPustaka Utama2.

2) Adams, Patch & Maylander, Maureen. 2008. Patch Adams. Yogyakarta: B-first

3) Siahaan, S.M. 1991. Komunikasi Pemahaman dan Penerapannya. Jakarta: BPK Gunung

Mulia

4) Meadow, Mary Jo. 1993. Memahami Orang Lain. Yogyakarta; kanisius

5) Dr. Iqbal Mochtar. Dokter juga Manusia: Jakarta 2009