Komunikasi dan Empati

23
KOMUNIKASI EFEKTIF DAN EMPATI Disusun oleh: Linda Levina Darmawan 102013086 Arditya Destian 102013136 Olivia Nancy 102013190 Evialy Hady 102013287 Kezia Marcella 102013384 Alfonse M. A. Almadea 102013413 Nur Afiqah Abdul Rahman 102013509 Mohd Amir Bin Mohd Halim 102013532

description

PPT Komunikasi dan Empati

Transcript of Komunikasi dan Empati

KOMUNIKASI EFEKTIF DAN EMPATI

Disusun oleh:• Linda Levina Darmawan

102013086• Arditya Destian 102013136• Olivia Nancy 102013190• Evialy Hady 102013287

• Kezia Marcella 102013384• Alfonse M. A. Almadea

102013413• Nur Afiqah Abdul Rahman

102013509• Mohd Amir Bin Mohd Halim

102013532

Latar Belakang

• basic instinct mahluk sosial

• Butuhkan rekan berbagi pesan, perasaan

• Praktik kedok -- hub dokter-pasien utama + dasar penyembuhan

• Banyak dokter saat ini melenceng dari tugas semestinya

• Tingkatkan hindari salahpaham + jaga kualitas pelayanan kesehatan

• Pasien mengemuk-akan keluhan secara kanak-kanak

• Dokter kesal dengan cara

Dokter tidak menunjukkan rasa empati sehingga tidak tercipta komunikasi yang efektif dengan pasien.

• Komunikasi – empati

• Analisa Transaksional

• Komunikasi efektif (Hub dokter pasien)

SasaranPembelajaran

RumusanMasalah

Hipotesis Analisa Masalah

MIND MAP

Dokter kesal menanggapi

keluhan pasien

Empati

Teori, upaya, level

AnalisaTransaksionil

state

Orang tuaDewasaKanak-kanak

Hubungan antara dokter-pasien

KewajibanPerilaku+ / -

Manfaat

HakKomunikasi

verbalNon-

verbal

Jenis

Rintangan & Faktor pengaruh

Analisa Transaksional

• Proses analisa komunikasi dalam hubungan sosial antara 2/lebih individu berbeda. (analisa proses & isi pikir, perasaan, perilaku verbal-non)

• Menganalisa bagian-bagian apa dari masing-masing lawan bicara

Bentuk interaksi yg di analisa

• 1. Struktural Analisis

• 2. Transaksional Analisis

• 3. Game Analisis

• 4. Script Analisis

Dokter menampilkan anutan orang tua.Pasien menampilkan anutan kanak-kanak.

Seharusnya seorang dokter dapat menyeimbangkan anutan yang dimilikinya.

Dalam kasus

Jenis-jenis komunikasi

• Complementry Transaction

• Crossed Transaction

• Ulterior Transaction• Gallows transaction

Dalam KasusDokter dan pasien dalam kasus melakukan crossed transaction.

Seharusnya transaksi yang digunakan dalam komunikasi dokter - pasien adalah complementary transaction (Analisa objektif & paham emosi dgn matang)

Empati

• Em (msk); pathos (perasaan)

• upaya kenal, paham, menempatkan diri (sudut pandang org), menghayati

• tanpa larut ; tdk langsung dinyatakan (feeling with)

• Agape

• Tidak campur-baur emosi & selera

Afektif

Psikomotor

Kognitif

Tingkat/level empati dalam komunikasi

a. Level 0 : dokter menolak sudut pandang pasien

b. Level 1 : dokter mengenal secara sambil lalu

c. Level 2 : dokter mengenal sudut pandang pasien secara implisit

d. Level 3 : dokter menghargai pendapat pasien

e. Level 4 : dokter mengkonfirmasi kepada pasien

f. Level 5 : dokter berbagi perasaan dan pengalaman dengan

pasien

g. Level 3-5 : pengenalan dokter terhadap sudut pandang pasien

tentang penyakitnya secara eksplisit

Dalam Kasus

Dokter tidak menunjukkan rasa empatinya kepada pasien. Disini terlihat jelas jika si dokter berada di level empati nomor 0.

Seharusnya dokter memiliki rasa empati yang kuat dan berada di level 3-5.

Komunikasi

2 arah (pembicara pendengar)

Keterampilan berdialog

Mendengar aktif

Empati

Keterampilan emosional

Bahasa mudah dimengerti

Merupakan kom D-D

Bahasa penerimaanmendapatkan informasi & data lengkap (sukarela) dan kerja sama

proses terapimengidentifikasi tujuan pasien konsultasi

merangsang pertumbuhan dan perubahan yang membangun

Verbal

Non-verbal

Situasi nyaman kondusif

Langkah-langkah dalam komunikasi pasien-dokter

Gather (Memberi Salam)

Ask (Bertanya)

Tell (Memberi Informasi)

Help (Memberi Bantuan)

Explain (Memberi Penjelasan)

Return (Kontrol Kembali)

Dalam Kasus

• Tidak komunikasi dua arah

• Bukan pendengar aktif

• Tidak sabar (keterampilan emosi)

• Nonterapeutis

(destruktif)

Hubungan D-P

Komunikasi efektif Empati Bersikap manusiawi

Meningkatkan kesehatanMengurangi distress emosional

Meningkatkan kepercayaan & kepuasan

•Dilandasi oleh rasa saling menghormati dan menghargai.

•Harus memperhatikan hak dan kewajiban masing-masing.

Sikap Dokter Sikap PasienManusiawi Sopan

Empatik, peduli Kooperatif

Sabar, tulus Jujur

Sopan santun Tidak mendikte

Tidak interogatif Tidak memaksa

Tidak sok tahu Tidak sok tahu

Tidak menghakimi

Kesimpulan

Dalam kasus ini, dokter tidak berkomunikasi secara efektif kepada pasien dan juga tidak berempati.