EMPATI
-
Upload
shinta-lisseva -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
description
Transcript of EMPATI
![Page 1: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/1.jpg)
1
![Page 2: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/2.jpg)
ETIMOLOGI
EMPATI
2
![Page 3: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/3.jpg)
Kata empati (empathy) berasal dari bahasa Yunani dan Jamaica
empatheia
Istilah ini diadaptasi pertama kali oleh Theodore Lipps , seorang psikolog dari Jerman th 1880 yg menciptakan istilah “einfühlung”.
3
![Page 4: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/4.jpg)
DEFENISI
EMPATI
4
![Page 5: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/5.jpg)
Memahami orang lain yang tidak mempunyai arti emosional bagi kita.
(Freud, 1921)
5
![Page 6: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/6.jpg)
The intellectual or imaginative apprehension of another’s condition or state of mind.
(Hogan, 1969)
6
![Page 7: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/7.jpg)
Keadaan ketika pengamat bereaksi secara emosional karena menanggapi orang lain mengalami atau setelah mengalami suatu emosi.
(Scotland, et al.,1978)
7
![Page 8: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/8.jpg)
Imaginative intellectual and emotional participation in another person’s experience.
(Bennet, 1979)
8
![Page 9: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/9.jpg)
Motivasi yang berorientasi ke arah orang lain
(Daniel Batson, 1987)
9
![Page 10: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/10.jpg)
An emotional response that stems from another’s emotional state or condition and that is congruent with the other’s emotional state or condition.
(Eisenberg & Strayer, 1987)
10
![Page 11: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/11.jpg)
An other oriented emotional respons elicited by and congruent with the perceived welfare of some one else”.
(Batson, Ahmad, Lishner, & Tsang, 2005)
11
![Page 12: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/12.jpg)
Suatu persamaan perasaan yang dialami diri seseorang dengan orang lain, tanpa ada kebingungan diantara keduanya.
(Jean Decety, 2008)
12
![Page 13: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/13.jpg)
Empati sering digambarkan sebagai “put oneself into another’s shoes” (menempatkan diri ke dalam sepatu orang lain) yang berarti pandangan atau emosi orang lain yang dirasakan dalam diri, semacam resonansi emosi.
13
![Page 14: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/14.jpg)
Secara umum empati berhubungan dengan kesehatan mental & hubungan yang positif dengan orang lain, dan terbukti bahwa empati erat hubungannya dengan kematangan moral seseorang.
(Curtis, Billingslea, & Wilson 1988; Hogan 1969)
14
![Page 15: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/15.jpg)
LANGKAH UNTUK
BERSIKAP EMPATI
15
![Page 16: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/16.jpg)
Kemampuan untuk berempati secara langsung bergantung pada kemampuan seseorang merasakan perasaannya sendiri & mengenalinya.
16
![Page 17: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/17.jpg)
Jika seseorang tidak pernah merasakan suatu perasaan tertentu, maka akan sulit baginya untuk memahami bagaimana perasaan orang lain.
17
![Page 18: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/18.jpg)
Maka, langkah pertama yang dilakukan adalah harus mampu mengalami perasaan / emosi dalam diri sendiri.
Maksudnya adalah kita harus terbuka dengan perasaan sendiri dan tidak mengalihkan diri dari perasaan tersebut atau mencoba mematikan perasaan sendiri dengan obat – obatan, alkohol dan lain sebagainya.
18
![Page 19: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/19.jpg)
Langkah berikutnya, kita perlu menyadari apa yang sebenarnya dirasakan – mengakui, mengenali dan menerima apa yang kita rasakan.
Dengan kata lain, tetaplah selalu “berhubungan” dengan perasaanmu.
19
![Page 20: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/20.jpg)
Dengan begitu, baru kita dapat berempati dengan orang lain.
Empati dimulai dengan menyadari perasaan yang dialami oleh orang lain. Hal ini akan lebih mudah jika orang tsb mengatakan apa yang dirasakannya.
20
![Page 21: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/21.jpg)
Tetapi orang lebih sering tidak mengatakannya. Kita harus bertanya, membaca apa yang tersirat, menerka – nerka dan mencoba mengartikan isyarat /non verbal.
Emosi yang diekpresikan lebih mudah dibaca karena mata & wajah secara konstan menunjukan bagaimana perasaan seseorang.
21
![Page 22: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/22.jpg)
Kemampuan manusia mengenal perasaan orang lain berhubungan dgn kemampuan meniru seseorang dan berasal dari bawaan sejak lahir yang menghubungkan gerakan tubuh dan ekspresi wajah seseorang.
22
![Page 23: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/23.jpg)
Manusia tampaknya juga membuat hubungan langsung antara nada bicara dan ekspresi wajah dengan perasaannya.
23
![Page 24: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/24.jpg)
Maka, untuk dapat melakukan empati pada dasarnya adalah melihat ekspresi wajah, gerakan tubuh atau mendengar nada bicara seseorang.
24
![Page 25: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/25.jpg)
Membaca suatu perasaan dan secara intelektual mengetahui perasaan tersebut , kadang – kadang sangat berbeda dengan perasaan yang pernah dialami sendiri.
25
![Page 26: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/26.jpg)
Walaupun sikap empati melibatkan beberapa hal yang dapat menggetarkan dalam diri seseorang, mungkin tidak pernah mengalaminya sendiri, tapi dapat memahami perasaan yang ada pada orang lain.
26
![Page 27: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/27.jpg)
MENUNJUKAN SIKAP
EMPATI
27
![Page 28: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/28.jpg)
Setelah memahami bagaimana perasaan orang lain, kita menunjukkan sikap empati dengan mengakui emosi tersebut. Mungkin dengan : Kita mengatakan contohnya :- Saya melihat kamu tidak nyaman dengan keadaan ini.- Saya mengerti kenapa kamu sedih.
28
![Page 29: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/29.jpg)
Kita juga bisa menunjukan empati melalui tanda sederhana dari kasih sayang seperti pelukan atau sentuhan lembut.
29
![Page 30: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/30.jpg)
Walaupun empati biasanya digunakan pada perasaan yang menyakitkan bagi seseorang, tapi dapat juga digunakan untuk perasaan positif seseorang atau keberhasilan, kepandaian, kebanggaan, prestasi dan lain sebagainya.
Dalam hal ini tepukan tangan kita dengan orang lain (tos) juga sebagai tanda empati.
30
![Page 31: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/31.jpg)
Beberapa penelitian menunjukan bahwa seseorang lebih mampu dan mau berempati dengan orang – orang yang mempunyai banyak persamaan dengan dirinya.
31
![Page 32: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/32.jpg)
Khususnya, rasa empati meningkat dalam kesamaan budaya dan kondisi kehidupan.
Kita juga lebih cendrung berempati dengan orang – orang yang lebih sering kita berintereaksi.
(Levenson & Reuf 1997; Hoffmann 2000)
32
![Page 33: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/33.jpg)
Empati bukanlah suatu proses untuk menyampaikan penilaian terhadap keadaan emosi orang lain.
Ini merupakan keahlian / kemampuan yang dikembangkan secara bertahap sepanjang hidup dan yang meningkatkan kontak kita dengan siapa kita berempati.
33
![Page 34: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/34.jpg)
Jika ingin berkomunikasi dengan orang lain, akan berguna bila menunjukan sikap empati.
Hal ini dilakukan untuk membuka saluran komunikasi dengan orang lain.
34
![Page 35: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/35.jpg)
PERKEMBANGAN
EMPATI
35
![Page 36: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/36.jpg)
Pada usia 2 tahun, anak – anak biasanya mulai menampilkan perilaku dasar dari empati dengan suatu respon emosi yang terkait dengan orang lain.
36
![Page 37: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/37.jpg)
Pada usia 2 tahun juga, anak – anak akan memainkan permainan kebohongan atau “berpura – pura” untuk membodohi orang lain, dan ini mengharuskan anak mengetahui apa yang orang lain percaya sebelum ia dapat memanipulasi orang lain.
37
![Page 38: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/38.jpg)
Bahkan pada usia 1 tahun, bayi mempunyai beberapa bibit / dasar empati, dalam arti bahwa mereka memahaminya, seperti apa yang mereka & orang lain lakukan, yang mempunyai tujuan.
38
![Page 39: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/39.jpg)
Menurut peneliti di Universitas Chicago yang menggunakan fungsional magnetic resonance imaging (fMRI), anak yang berumur 7 – 12 tahun akan muncul secara alami rasa empati terhadap orang lain yang dalam keadaan sakit / menderita.
39
![Page 40: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/40.jpg)
Temuan mereka, yang diterbitkan di Neuropsychologia (3 Juni 2008), pada orang dewasa juga ditemukan rasa empati terhadap perasaan sakit / penderitaan orang lain yang konsisten dengan penemuan fMRI sebelumnya.
40
![Page 41: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/41.jpg)
GENDER EMPATI
41
![Page 42: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/42.jpg)
Isu gender dalam empati sangat kontroversial.
Sering diakui bahwa perempuan lebih mampu berempati dibandingkan laki – laki.
42
![Page 43: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/43.jpg)
Beberapa penelitian baru – baru ini, dengan menggunakan berbagai pengukuran neuropsikologis, termasuk magnetoencephalography (MEG), rangsangan refleks spinal, electroencephalography, telah membuktikan adanya perbedaan gender pada sistem neuron cermin manusia.
43
![Page 44: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/44.jpg)
Pada penelitian ini peserta perempuan menunjukan resonansi yang lebih kuat daripada peserta laki – laki.
Selain itu, penelitian tersebut juga menemukan bahwa nilai pada laporan pribadi yang mengukur empati pada peserta perempuan lebih tinggi, dan berbagai bentuk pengukuran berkorelasi positif dengan respon fisiologis.
44
![Page 45: EMPATI](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110323/55cf8fe8550346703ba12710/html5/thumbnails/45.jpg)
45