emosi _ Rumah Filsafat

download emosi _ Rumah Filsafat

of 6

Transcript of emosi _ Rumah Filsafat

  • 8/17/2019 emosi _ Rumah Filsafat

    1/6

    4/30/2016 emosi | Rumah Filsafat

    https://rumahfilsafat.com/tag/emosi/ 1/6

    RUMAH FILSAFAT

    ARSIP TAG: EMOSI

    BERANDA BIODATA PENULIS KARYA-KARYA KAMI MENGAPA PERLU BELAJAR FILSAFAT?

    MORALITAS ITU BERBAHAYA

    softwarewelt.de

    Januari 4, 2014 - 10 Komentar

    TRAUMA DAN JIWA MANUSIA

    Belajar dari Franz Ruppert

    Oleh Reza A.A Wattimena 

    Dosen Filsafat Politik di Fakultas Filsafat Unika

    Widya Mandala Surabaya, sedang di München,

     Jerman

    Masa lalu itu penting. Kita dibentuk oleh masa lalu

    kita. Tentu saja, kita tetap punya kebebasan.

    Tetapi, kebebasan itu pun juga dibatasi oleh masa

    lalu kita.

    Salah satu bagian masa lalu yang amat pentinguntuk disadari adalah tentang kehidupan orang

    tua kita. Sedari kecil, kita membangun hubungan dengan orang tua kita.

    Mereka, tentu saja, bukan manusia sempurna, tetapi memiliki segala bentuk

    kekurangan. Kekurangan itu pula yang membentuk kita sebagai manusia,

    sekaligus cara kita berpikir, merasa, dan melihat dunia, ketika kita dewasa,

    termasuk segala ketakutan dalam hidup kita.

    Di dalam bukunya yang berjudul Trauma, Angst und Liebe: Unterwegs zu

    gesunder Eigenständigkeit. Wie Aufstellungen dabei helfen (2013), Franz

    Ruppert, Professor Psikologi sekaligus praktisi psikoloanalitik

    (Psychoanalytiker ) di München, berpendapat, bahwa orang tua juga bisa

    mewarisi trauma yang mereka punya kepada anaknya. Jadi, orang tua tidak

    hanya mewariskan ciri fisik, tetapi juga ciri psikologis kepada anaknya. Ciri

    psikologis itu bisa berupa karakter diri, tetapi juga trauma. Baca lebih lanjut →

    https://rumahfilsafat.com/2014/01/04/trauma-dan-jiwa-manusia/#more-2912https://rumahfilsafat.com/2014/01/04/trauma-dan-jiwa-manusia/https://rumahfilsafat.com/2014/01/04/trauma-dan-jiwa-manusia/https://rumahfilsafat.com/2014/01/04/trauma-dan-jiwa-manusia/#commentshttps://rumahfilsafat.com/moralitas-itu-berbahaya/https://rumahfilsafat.com/https://rumahfilsafat.com/2014/01/04/trauma-dan-jiwa-manusia/#more-2912https://rumahfilsafat.com/2014/01/04/trauma-dan-jiwa-manusia/https://rumahfilsafat.com/2014/01/04/trauma-dan-jiwa-manusia/#commentshttps://rumahfilsafat.com/2014/01/04/trauma-dan-jiwa-manusia/https://rezaantonius.files.wordpress.com/2014/01/im_get_small_esd-php.jpghttps://rumahfilsafat.com/moralitas-itu-berbahaya/https://rumahfilsafat.com/mengapa-kita-perlu-belajar-filsafat1/https://rumahfilsafat.com/karya-fakultas-filsafat-unika-widya-mandala-surabaya/https://rumahfilsafat.com/biodata/https://rumahfilsafat.com/https://rumahfilsafat.com/

  • 8/17/2019 emosi _ Rumah Filsafat

    2/6

    4/30/2016 emosi | Rumah Filsafat

    https://rumahfilsafat.com/tag/emosi/ 2/6

    Bagikan ini:

    Twitter Surat elektronik Cetak Facebook Google LinkedIn   1    

     Suka

    3 blogger  menyukai ini.

    http://api.ning.com

    Mei 19, 2012 - 7 Komentar

    THOMAS AQUINAS TENTANG HASRAT MANUSIA

    Catatan Singkat tentang Hasrat

    dan Emosi Manusia

    Oleh Reza A.A Wattimena 

    Fakultas Filsafat UNIKA Widya

    Mandala, Surabaya

    Manusia adalah mahluk yangterdiri dari banyak aspek. Salah

    satu aspek yang paling

    menentukan adalah hasrat. Hasrat

    menampakkan dirinya dalam

    emosi manusia. Kedua hal ini, yakni hasrat dan emosi, menurut Thomas

    Aquinas, filsuf Eropa Abad Pertengahan, pada dasarnya adalah sesuatu yang

    baik. Keduanya ada dalam diri manusia secara alamiah, dan membantu

    manusia untuk mencapai kebaikan.

    Hasrat dan Emosi Manusia 

    Thomas Aquinas berpendapat, bahwa ada dua macam hasrat. Yang pertama

    adalah hasrat-hasrat fisik manusia, seperti hasrat untuk makan, seks, dan

    dorongan-dorongan fisik lainnya. Yang kedua adalah hasrat-hasrat yang

    bersifat intelektual, seperti hasrat untuk belajar, untuk ingin tahu, dan berbagai

    kegiatan intelektual lainnya. Semuanya ada secara alamiah di dalam diri

    manusia, dan secara mendasar, semuanya adalah baik.

    Di dalam hidup manusia, emosi dan akal adalah dua aspek yang berbeda,namun selalu bekerja sama. Ketika manusia melihat sesuatu, dan

    menginginkan atau menolaknya, emosi dan akalnya secara otomatis bekerja

    Ikuti

    Ikuti “Rumah

    Filsafat”

    Kirimkan setiap pos baru ke Kotak

    Masuk Anda.

    Bergabunglah dengan 1.673

    pengikut lainnya

    Masukkan alamat email Anda

    Daftarkan saya

    Buat situs dengan WordPress.com

    https://id.wordpress.com/?ref=lofhttp://void%280%29/https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/#commentshttps://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/http://api.ning.com/https://rezaantonius.files.wordpress.com/2012/05/04_kartini.jpghttp://en.gravatar.com/rifalfauzihttp://en.gravatar.com/ichwanjuniorhttp://en.gravatar.com/lazionebudyhttps://rumahfilsafat.com/2014/01/04/trauma-dan-jiwa-manusia/?share=linkedin&nb=1https://rumahfilsafat.com/2014/01/04/trauma-dan-jiwa-manusia/?share=google-plus-1&nb=1https://rumahfilsafat.com/2014/01/04/trauma-dan-jiwa-manusia/?share=facebook&nb=1https://rumahfilsafat.com/2014/01/04/trauma-dan-jiwa-manusia/https://rumahfilsafat.com/2014/01/04/trauma-dan-jiwa-manusia/?share=email&nb=1https://rumahfilsafat.com/2014/01/04/trauma-dan-jiwa-manusia/?share=twitter&nb=1

  • 8/17/2019 emosi _ Rumah Filsafat

    3/6

    4/30/2016 emosi | Rumah Filsafat

    https://rumahfilsafat.com/tag/emosi/ 3/6

    IKUTI RUMAH FILSAFAT

    Enter your email address

    to follow this blog and

    receive notifications of

    new posts by email.

    Bergabunglah dengan

    1.673 pengikut lainnya

    Masukkan alamat email

    Follow

    Cari …

    TULISAN LAMA

    Pilih Bulan

    sama untuk menghasilkan pengetahuan dan penilaian. Misalnya, ketika kita

    melihat makanan yang enak, dan menginginkannya, emosi dan akal sudah

    langsung bekerja di dalam diri kita untuk membuat keputusan, tentang apa

    yang akan dilakukan dengan makanan itu.

    Dalam konteks ini, yang perlu kita pelajari sebagai manusia adalah,

    bagaimana cara untuk menata hasrat serta dorongan-dorongan yang muncul

    di dalam diri kita? Aquinas menawarkan konsep “bekerja dengan emosi”,

    yang berarti belajar untuk menata hasrat dan emosi di dalam diri, serta

    mengarahkannya untuk membantu kita menjadi manusia yang baik. Saran

    praktisnya adalah, supaya kita, sebagai manusia, belajar untuk berpikir

    secara tepat. Jadi, cara terbaik untuk menata hasrat dan emosi adalahdengan berpikir secara tepat. Baca lebih lanjut →

    Bagikan ini:

    Twitter Surat elektronik Cetak Facebook Google LinkedIn    

     Suka

    2 blogger  menyukai ini.

    http://en.gravatar.com/gembiralokahttp://en.gravatar.com/hilalalifihttps://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?share=linkedin&nb=1https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?share=google-plus-1&nb=1https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?share=facebook&nb=1https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?share=email&nb=1https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?share=twitter&nb=1https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/#more-2317

  • 8/17/2019 emosi _ Rumah Filsafat

    4/6

    4/30/2016 emosi | Rumah Filsafat

    https://rumahfilsafat.com/tag/emosi/ 4/6

    TULISAN-TULISAN

    TERAKHIR

    Jantung Hati Zen

    Jurnal Filsafat Terbaru:

    Fenomenologi Husserl

    Mengurai IngatanKolektif

    Supir Taksi, Globalisasi

    dan Pencarian Identitas

    yang Sejati

    Pikiran dan Pencerahan

    Mencipta Masyarakat

    Terbuka

    Dunia Macam Apa?Mengurai Epistemologi

    Koruptor

    Supir Taksi, Globalisasi

    dan Rekonsiliasi?

    Tentang Prioritas

    Jalan Hidup Zen

    Ketika Tersesat

    Kota dan IlusinyaAku Berpikir, Maka

    Aku… Menderita

    Buku Filsafat Terbaru:

    Tentang Manusia

    Paradoks Kejernihan

    Menggoyang Akal,

    Menggapai Intuisi

    Mengapa Kita “TidakPerlu” Belajar Filsafat?

    Rumah

    Filsafat dan

    Kemandirian Berpikir

    Penderitaan dan

    Peradaban

    Karya Filsafat: Zwischen

    kollektivem Gedächtnis,Anerkennung

    und Versöhnung

    Pencerahan

    Paradoks Perdamaian

    Berpikir itu Bermimpi

    Filsafat Manajemen

    Bisnis

    Antara Hidup, Kejernihandan Keputusan

    Kematian dan

    Kesalahpahaman

    https://rumahfilsafat.com/2015/12/12/kematian-dan-kesalahpahaman/https://rumahfilsafat.com/2015/12/19/antara-hidup-kejernihan-dan-keputusan/https://rumahfilsafat.com/2015/12/26/filsafat-manajemen-bisnis/https://rumahfilsafat.com/2015/12/27/berpikir-itu-bermimpi/https://rumahfilsafat.com/2016/01/03/paradoks-perdamaian/https://rumahfilsafat.com/2016/01/10/pencerahan/https://rumahfilsafat.com/2016/01/14/karya-filsafat-zwischen-kollektivem-gedachtnis-anerkennung-und-versohnung/https://rumahfilsafat.com/2016/01/16/penderitaan-dan-peradaban/https://rumahfilsafat.com/2016/01/23/filsafat-dan-kemandirian-berpikir/https://rumahfilsafat.com/2016/01/29/rumah/https://rumahfilsafat.com/2016/02/06/mengapa-kita-tidak-perlu-belajar-filsafat-2/https://rumahfilsafat.com/2016/02/13/menggoyang-akal-menggapai-intuisi/https://rumahfilsafat.com/2016/02/13/paradoks-kejernihan/https://rumahfilsafat.com/2016/02/15/buku-filsafat-terbaru-tentang-manusia/https://rumahfilsafat.com/2016/02/20/3895/https://rumahfilsafat.com/2016/02/27/kota-dan-ilusinya/https://rumahfilsafat.com/2016/03/06/ketika-tersesat/https://rumahfilsafat.com/2016/03/11/jalan-hidup-zen/https://rumahfilsafat.com/2016/03/20/tentang-prioritas/https://rumahfilsafat.com/2016/03/24/supir-taksi-globalisasi-dan-rekonsiliasi/https://rumahfilsafat.com/2016/03/31/mengurai-epistemologi-koruptor/https://rumahfilsafat.com/2016/04/07/dunia-macam-apa/https://rumahfilsafat.com/2016/04/14/mencipta-masyarakat-terbuka/https://rumahfilsafat.com/2016/04/19/pikiran-dan-pencerahan/https://rumahfilsafat.com/2016/04/21/supir-taksi-globalisasi-dan-pencarian-identitas-yang-sejati/https://rumahfilsafat.com/2016/04/25/mengurai-ingatan-kolektif/https://rumahfilsafat.com/2016/04/27/jurnal-filsafat-terbaru/https://rumahfilsafat.com/2016/04/27/jantung-hati-zen/

  • 8/17/2019 emosi _ Rumah Filsafat

    5/6

    4/30/2016 emosi | Rumah Filsafat

    https://rumahfilsafat.com/tag/emosi/ 5/6

    Rainer Forst dan Hak

    atas Justifikasi

    Kamu adalah

    Pengungsi…

    Adu Domba

    Mendidik Dendam

    Paris…

    Otak, Neuroplastisitas

    dan Hidup Kita

    Demokrasi, Sebuah

    Refleksi

    Buku Filsafat Terbaru:

    Bahagia, Kenapa Tidak?

    Dua Sayap Pendidikan

    Kita Sudah Lelah

    Apa Yang Terpenting?

    Kebohongan, Media

    dan Propaganda

    Pendidikan dan

    Kemajuan Ekonomi

    Hubungan yang

    Memisahkan

    Kejahatan dari Kebaikan

    Melampaui Dogmatisme

    Tiga Buku

    Filsafat Terbaru

    Taoisme dan Zen: Dasar

    Filsafat Timur

    Teknologi, Ekonomi

    dan Ekologi

    Penjajahan “Mainstream”

    Zen: Substansi Manusia

    dan Alam Semesta

    Filsafat Politik sebagai

    Filsafat Kesadaran

    Mengapa Indonesia

    “Miskin”?

    Akar dari

    Segala Kecanduan

    Zen dalam Lukisan, Puisi

    dan Bela Diri

    Sekali Lagi: Tentang

    Pikiran Manusia

    Omong Kosong

    Ciri dan Gerak

    Pikiran Manusia

    Rasa Takut

    Satu Paket?

    Agama, Alam dan Alat

    https://rumahfilsafat.com/2015/06/25/agama-alam-dan-alat/https://rumahfilsafat.com/2015/06/27/satu-paket-sengsara-membawa-nikmat-dan-sebaliknya/https://rumahfilsafat.com/2015/06/28/rasa-takut/https://rumahfilsafat.com/2015/07/18/ciri-dan-gerak-pikiran-manusia/https://rumahfilsafat.com/2015/07/25/omong-kosong/https://rumahfilsafat.com/2015/08/01/sekali-lagi-tentang-pikiran-manusia/https://rumahfilsafat.com/2015/08/07/zen-dalam-lukisan-puisi-dan-bela-diri/https://rumahfilsafat.com/2015/08/08/akar-dari-segala-kecanduan/https://rumahfilsafat.com/2015/08/16/mengapa-indonesia-miskin/https://rumahfilsafat.com/2015/08/22/filsafat-politik-sebagai-filsafat-kesadaran/https://rumahfilsafat.com/2015/08/27/zen-substansi-manusia-dan-alam-semesta/https://rumahfilsafat.com/2015/08/30/penjajahan-mainstream/https://rumahfilsafat.com/2015/09/05/teknologi-ekonomi-dan-ekologi/https://rumahfilsafat.com/2015/09/06/taoisme-dan-zen-dasar-filsafat-timur/https://rumahfilsafat.com/2015/09/11/tiga-buku-filsafat-terbaru/https://rumahfilsafat.com/2015/09/12/melampaui-dogmatisme/https://rumahfilsafat.com/2015/09/20/kejahatan-dari-kebaikan/https://rumahfilsafat.com/2015/09/26/hubungan-yang-memisahkan/https://rumahfilsafat.com/2015/10/01/pendidikan-dan-kemajuan-ekonomi/https://rumahfilsafat.com/2015/10/08/kebohongan-media-dan-propaganda/https://rumahfilsafat.com/2015/10/17/apa-yang-terpenting/https://rumahfilsafat.com/2015/10/24/kita-sudah-lelah/https://rumahfilsafat.com/2015/10/30/3579/https://rumahfilsafat.com/2015/11/04/buku-filsafat-terbaru-bahagia-kenapa-tidak/https://rumahfilsafat.com/2015/11/08/demokrasi-sebuah-refleksi/https://rumahfilsafat.com/2015/11/12/otak-neuroplastisitas-dan-hidup-kita/https://rumahfilsafat.com/2015/11/14/paris/https://rumahfilsafat.com/2015/11/21/mendidik-dendam/https://rumahfilsafat.com/2015/11/28/logika-adu-domba-dan-sikap-kritis-kita/https://rumahfilsafat.com/2015/11/30/kamu-adalah-pengungsi/https://rumahfilsafat.com/2015/12/05/rainer-forst-dan-hak-atas-justifikasi/

  • 8/17/2019 emosi _ Rumah Filsafat

    6/6

    4/30/2016 emosi | Rumah Filsafat

    https://rumahfilsafat.com/tag/emosi/ 6/6

    Zen dan Keadaan

    Alamiah Manusia

    Zen dan Filsafat

    Kenyataan dan Moralitas

    Zen: Antara Kekosongan

    dan Kebebasan

    Dekonstruksi danKebenaran

    Filsafat sebagai

    Terapi Depresi

    Media, Citra dan Realita

    Tentang Keputusan

    Apa yang

    Sesungguhnya Ada

    Menyamaratakan

    Ilmu Pengetahuan dan

    Tantangan Global

    Blog di WordPress.com. Tema Untitled.

    https://wordpress.com/themes/untitled/https://id.wordpress.com/?ref=footer_bloghttps://rumahfilsafat.com/2015/04/19/ilmu-pengetahuan-dan-tantangan-global/https://rumahfilsafat.com/2015/04/27/menyamaratakan/https://rumahfilsafat.com/2015/05/02/apa-yang-sesungguhnya-ada/https://rumahfilsafat.com/2015/05/12/tentang-keputusan/https://rumahfilsafat.com/2015/05/14/media-citra-dan-realita/https://rumahfilsafat.com/2015/05/20/filsafat-sebagai-terapi-depresi/https://rumahfilsafat.com/2015/05/26/dekonstruksi-dan-kebenaran/https://rumahfilsafat.com/2015/05/28/zen-antara-kekosongan-dan-kebebasan/https://rumahfilsafat.com/2015/06/06/kenyataan-dan-moralitas/https://rumahfilsafat.com/2015/06/09/zen-dan-filsafat/https://rumahfilsafat.com/2015/06/22/zen-dan-keadaan-alamiah-manusia/