Em Briolo Gi
-
Upload
fenshiro-lesnussa -
Category
Documents
-
view
74 -
download
19
Transcript of Em Briolo Gi
Embriologi
Fenshiro Lesnussa
Alamat Korespondensi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Terusan Arjuna no 6
Jakarta 11510
Pendahuluan
Tini seorang ibu muda yang mengikuti suaminya (ABRI) bertugas di daerah terpencil akhir-akhir
ini merasa cemas dan gelisah Dia baru saja mengetahui bahwa dirinya ternyata hamil pada tes
kehamilan yang kemarin dia beli di apotik Pada saat dia memeriksakan diri ke bidan terdekat
dia dinyatakan sudah hamil 2 bulan Padahal seminggu yang lalu dia sempat terkena demam
dengan kulit bercak-bercak merah dan oleh dokter puskesmas setempat diduga menderita
campak dan sempat mendapatkan obat Tini kuatir bayinya cacat karena dia pernah baca di
majalah kehamilan muda merupakan kehamilan yang penuh resiko terhadap kelainan janin
disebabkan karena obat-obat tertentu Akhirnya dia memutuskan mengirimkan surat ke
anaknya yang kuliah di Fakultas Kedokteran Ukrida untuk menanyakannya
Tujuan pembuatan tinjauan pustaka ini
1 Mengetahui berbagai derivate yang terlibat dalam perkembangan suatu embrio
derivate yang akan dibahas diantaranya derivate mesodermendoderm dan entoderm
2 Membahas teratology pada embriologi
1 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Derivate Embriologi
Kalau kita berbicara mengenai embriologi tentu kita pasti akan berpikir tentang bayi yang masih
ada dalam kandungan Tetapi hal tersebut tidak langsung terjadi begitu saja tentu pasti ada
proses sampai pembentukan bayi tersebut Dan beriku prosesnya
Proses Fertilisasi
Fertilisasi merupakan proses penetrasi sperma yang masuk ke dalam ovum dimana sperma dan
ovum harus sama-sama memiliki kualitas yang bagus Terjadinya pertemuan antara sel sperma
dan ovum dapat dilaksanakan karena di bantu oleh beberapa zat yaitu
1 Zat androgamon Mengatur kecepatan sperma dan mempermudah penetrasi sperma
2 Zat ginogamon merupakan zat yang dimiliki ovum yang berfungsi sebagai penarik
sperma agar pergi kea rah ovum dan untuk mempersiapkan ovum untuk menerima
sperma
Tempat terjadinya fertilisasi kira-kira 13 dari Tuba valopi dimana setelah terjadi penetrasi
maka sel sperma yang telah bergabung dengan sel telur akan dibawah ke didinding rahim
Fase fertilisasi mencakup fase 3 fase
1 Penembusan korona radiata
Spermatozoa-spermatozoa yang mengalami kapasitasi tidak akan sulit untuk menembusnya
(Langman 1994)
2 Penembusan zona pelusida
Zona pelusida adalah sebuah perisai glikoprotein yang mempertahankan pengikatan sperma
dan menginduksi reaksi kromosom Hanya 1 spermatozoa diantara 200-300 juta spermatozoa
yang ada di saluran kelamin yang berhasil menembus zona pelusida Saat spermatozoa masuk
ke dalam membrane oosit spermatozoa lain tidak akan bisa masuk lagi karena aktifasi dari
enzim oosit sendiri (Langman 1994)
3Fusi oosit dan membran plasma
2 Embriologi (PBL Block 4)
Spermatozoa bergerak masuk ke membrane oosit dan mencapai inti oosit Perlu diketahui
bahwa spermatozoa dan oosit masing-masing memiliki 23 kromosom (haploid) selama masa
penyatuan masing-masing pronukleus melakukan sintesis DNA Segera setelah sintesis DNA
kromosom tersusun dalam gelendong untuk melakukan pembelahan secara mitosis yang
normal Dua puluh tiga kromosom dari ibu dan dua puluh tiga kromosom dari ayah membelah
sepanjang sentromer dan kromatid-kromatid yang berpasangan tersebut saling bergerak ke
kutub yang berlawanan sehingga menyiapkan sel zigot yang masing-masing mempunyai jumlah
kromosom yang normal1
Pembelahan
Kira-kira 24 jam setelah fertilisasi oosit yang telah dibuahi mulai pembelahan pertamanya
(Anonimus 2010) Setelah zigot mencapai tingkat dua sel ia menjalani serangkaian
pembelahan mitosis yang mengakibatkan bertambahnya jumlah sel dengan cepat Sel ini
dikenal sebagai blastomer yang akan berbentuk seperti gumpalan yang padat (Langman 1994)
Kira-kira setelah 3 hari setelah pembuahan sel-sel embrio yang termampatkan tersebut
membelah lagi membentuk morula Morula adalah kumpulan dari 16-30 sel blastomere
Karena sel-sel ini muncul dari pembelahan (cleavage) dari zigot dan semua terdapat pada zona
pelusida yang tidak 1048576ias membesar jadi pertumbuhannya tidak banyak terlihat Setiap sel yang
baru besarnya sama dengan sel awal dan nama morula berarti mulberry karena mirip seperti
kumpulan sel-sel setengah bulat (Anonim 2010) Sel-sel bagian dari morula merupakan massa
sel dalam sedangkan sel-sel di sekitar membentuk massa sel luar Massa sel dalam akan
membentuk jaringan-jaringan embrio yang sebenarnya sementara massa sel luar akan
membentuk trofoblastt yang kemudian ikut membentuk plasenta
3 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 1 Proses
Pembelahan Zygot
(dari 2 sel sampai morula)
Pembentukan BlastokistaEmbrioblast dan Rongga Amnion
Pada hari ke-4 setelah inseminasi sel terluar dari morula yang masih diselubungi dengan zona
pelucida mulai berkumpul membentuk suatu pemadatan (Anonimus 2010) Sebuah rongga
terbentuk pada di interior blastokista dan Kira-kira pada waktu morula memasuki rongga rahim
cairan mulai menembus zona pelusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada di massa sel
dalam (inner cell mass) Sel-sel embrio berkembang dari inner cell mass yang sekarang disebut
embrioblastt Sedangkan sel-sel di massa sel luar atau trofoblast menipis dan membentuk
dinding epitel untuk blastokista Zona pelusida kini sekarang sudah menghilang sehingga
implantasi bisa dimulai
4 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 2 Struktur Morula (1Embryoblast 2Pellucid zone 3Trophoblast 4 Blastocyst cavity)
Pada akhir hari ke-5 embrio melepaskan diri dari zona pelusida yang membungkusnya Melalui
serangkaian siklus pengembangan-kontraksi embrio menembus selimut pelusida Hal ini
didukung oleh enzim yang dapat melarutkan zona pelusida pada kutub embrionik Pelepasan
embrio ini dinamakan hatching
Gambar 3 Hatching (1Pellucid zone 2Trophoblast (outer cell mass) 3Hypoblast (part of the
inner cell mass) 4Blastocyst cavity 5 Epiblast (part of the inner cell mass)
Polaritas dari embrio dapat terlihat pada waktu pembentukan kutub embrionik dan kutub
abemrioalik Ha ini jelas terlihat ketika meneliti blastokista dimana inner cell mass sudah
terbentuk Polaritas lebih terfokus pada satu kutub dari interior belahan blastokista yang terdiri
dari blastomer
5 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 4 Invasi Endometrium
Pada perkembangan hari ke-8 blastokista sebagian terbenam di dalam stroma
endometriumPada daerah di atas embrioblast trofoblast berdiferensiasi menjadi 2 lapisan (a)
sitotrofoblast (b) sinsitiotrofoblast Trofoblast mempunyai kemampuan untuk menghancurkan
dan mencairkan jaringan permukaan endometrium dalam masa sekresi yaitu sel-sel decidua
Sel-sel dari embrioblast juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu lapisan hipoblast dan
epiblast Sel-sel dari masing-masing lapisan mudigah membentuk sebuah cakram datar dan
keduanya dikenal sebagai cakram mudigah bilaminer Pada saat yang sama terdapat rongga
kecil muncul di dalam epiblast dan rongga ini membesar menjadi rongga amnion
Pada hari ke-9 blastokista semakin terbenam di dalam endometrium dan luka berkas
penembusan pada permukaan epitel ditutup dengan fibrin pada masa ini terlihat proses
lakunaris dimana vakuola-vakuola apa sinsitium trofoblast menyatu membentuk lakuna-lakuna
yang besar Sementara pada kutub anembrional sel-sel gepeng bersama dengan hipoblast
membentuk lapisan eksoselom (kantung kuning telur primitif)
6 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 5 Perjalanan embrio sampai ke rahim
Pada hari ke-11 dan 12 blastokista telah tertanam sepenuhnya di dalam stroma endometrium
Trofoblast yang ditandai dengan lacuna dan sinsitium akan membentuk sebuah jalinan yang
saling berhubungan Sel-sel sinsitiotrofoblast menembus lebih dalam ke stroma dan merusak
lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibuPembuluh-pembuluh rambut ini tersumbat
dan melebar dan dikenal sebagai sinusoid Lakuna sinsitium kemudian berhubungan dengan
sinusoid dan darah ibu mulai mengalir melalui system trofoblast sehingga terjadilah sirkulasi
utero-plasenta
Semetara itu sekelompok sel baru muncul di antara permukaan dalam sitotrofoblast dan
permukaan luar rongga eksoselom Sel-sel ini berasal dari kantong kuning telur dan akan
membentuk suatu jaringan penyambung yang disebut mesoderm ekstraembrional di mana
pada akhirnya akan mengisi semua ruang antara trofoblastt di sebelah luar dan amnion beserta
selaput eksoselom di sebelah dalam
Segera setelah terbentuk rongga-ronga besar di dalam mesoderm ekstraembrional dan ketika
rongga-rongga ini menyatu terbentuklah sebuah rongga baru yang dikenal dengan nama
rongga khorion Rongga khorion ini terbentuk dari sel-sel fibroblast mesodermal yang tumbuh
disekitar embrio dan yang melapisi trofoblast sebelah dalam Rongga ini mengelilingi kantung
kuning telur primitive dan rongga amnion kecuali pada tempat cakram mudigah berhubungan
dengan trofoblast melalui tangkai peghubung2
Cakram mudigah trilaminer
Cakram mudigah bilaminer sendiri berdiferensiasi menjadi embrio trilaminer terjadi proses
epithelio-mesenchymal layer (gastrulasi pada vertebrata kelas bawah) Gastrulasi dimulai
dengan pembentukan primitive streak (garis primitive) pada permukaan epiblast Selama
periode ini embrio mengalami perubahan-perubahan yang cukup menonjol
7 Embriologi (PBL Block 4)
Sel-sel epiblast berpindah mengikuti garis primitive untuk membentuk mesoderm dan
entoderm intraembrional Setelah tiba di daerah garis tersebut sel-sel ini menjadi bentuk
seperti botol memisahkan diri dari epiblast dan endoderm yang baru saja terbentuk untuk
membentuk mesoderm Sel-sel yang tetap berada di epiblast kemudian membentuk ectoderm
Dengan demikian epiblast walaupun terjadi proses gastrulasi merupakan sumber dari semua
lapisan germinal pada embrio (yaitu ektoderm mesoderm dan endoderm)
Sel-sel prenotokord yang bergerak masuk ke dalam lubang primitif bergerak ke depan hingga
mencapai lempeng prekordal Mereka menempatkan diri dalam endoderm sebagai lempeng
notokord Pada perkembangan selanjutnya lempeng ini mengelupas dari endoderm dan
terbentuklah sebuah tali padat notokord Notokord akan menentukan Sumbu tengah dari
embrio yang akan menentukan situasi ke depan mengenai dasar tulang belakang dan dapat
menyebabkan diferensiasi dari ektoblast untuk membetuk neural plate Karena itu pada akhir
minggu ke-3 terbentuklah 3 lapisan mudigahmdashyang terdiri dari ectoderm mesoderm dan
endodermmdashdan berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ-organ3
Masa embrionik
Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8 suatu massa yang dikenal sebagai
massa embrionik atau masa organogenesis masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah
ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik Menjelang masa akhir embrionik ini
sistem-sistem organ telah terbentuk Karena pembentukan organ ini bentuk mudigah banyak
berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan
kedua
Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan
merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah
Sebagai akibat pembentukan organ ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas
Lapisan ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan
dunia luar diantaranya
8 Embriologi (PBL Block 4)
Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada
minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)
mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7
Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang
menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat
reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan
cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi
thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat
penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak
memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon
membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons
berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah
miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai
pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim
eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam
mengatur tekanan osmotic otak
Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan
sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya
NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)
NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan
NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf
motoris dan sensoris)
Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya
dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari
telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory
placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk
olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih
membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)
primitif
9 Embriologi (PBL Block 4)
Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial
dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus
nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial
arch ke I dan ini akan membentuk maxilla
Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis
medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis
medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan
berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin
dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut
primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk
membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan
berhubungan dengan rongga hidung45
Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol
hidung medial (B) Mudigah 10 minggu
Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda
(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu
1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon
2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)
3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari
mesenkim disekitarnya45
10 Embriologi (PBL Block 4)
Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus
Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu
menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian
distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic
cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars
nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan
membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea
Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk
mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus
optikus Fissura chorioidea akan dilalui
pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea
Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut
lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup
dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45
Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu
Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur
berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A
memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung
lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea
11 Embriologi (PBL Block 4)
Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan
membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera
dan kornea akan membentuk
a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)
b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis
c Kelenjar lakrimalis45
Telinga
Dibentuk dari 3 komponen yaitu
1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi
dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)
Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang
memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu
Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus
2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)
pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch
pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan
sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk
stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran
12 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah
rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan
pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang
pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan
tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum
tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari
liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani
3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu
invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk
semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea
Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus
endolimpatikus)3
Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga
bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan
lapisan mudigah mesoderm
Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)
2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)
Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang
akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast
13 Embriologi (PBL Block 4)
Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan
spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak
Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak
Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu
1 Mesoderm dorsal
2 Mesoderm intermediet
3 Mesoderm lateral
Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang
berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit
akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis
Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan
mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan
delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam
miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom
dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul
Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar
sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada
punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada
vertebra dan tulang pelvis
Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal
dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi
tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan
berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus
pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang
kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)
Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6
14 Embriologi (PBL Block 4)
Pembentukan Organ Ekskresi
Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit
4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk
pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros
berdegenerasi
Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya
disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan
membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan
dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta
dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan
dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi
membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya
metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan
dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari
sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate
Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm
intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas
dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali
15 Embriologi (PBL Block 4)
nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk
oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran
ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah
sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang
Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut
blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis
dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros
akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-
cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya
canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor
seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut
ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula
Bowman atau simpai Bowman
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu
jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik
Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan
saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)
Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor
16 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Organ Genitalia
Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari
1 Gonad
2 Saluran reproduksi
3 Saluran tambahan
Pembentukan Saluran Reproduksi
Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah
mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen
dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet
Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun
ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7
Saluran Reproduksi pada Pria
Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)
Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan
mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete
testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes
Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang
disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami
degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal
sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya
akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut
epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya
yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan
bermuara ke kloaka7
17 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Derivate Embriologi
Kalau kita berbicara mengenai embriologi tentu kita pasti akan berpikir tentang bayi yang masih
ada dalam kandungan Tetapi hal tersebut tidak langsung terjadi begitu saja tentu pasti ada
proses sampai pembentukan bayi tersebut Dan beriku prosesnya
Proses Fertilisasi
Fertilisasi merupakan proses penetrasi sperma yang masuk ke dalam ovum dimana sperma dan
ovum harus sama-sama memiliki kualitas yang bagus Terjadinya pertemuan antara sel sperma
dan ovum dapat dilaksanakan karena di bantu oleh beberapa zat yaitu
1 Zat androgamon Mengatur kecepatan sperma dan mempermudah penetrasi sperma
2 Zat ginogamon merupakan zat yang dimiliki ovum yang berfungsi sebagai penarik
sperma agar pergi kea rah ovum dan untuk mempersiapkan ovum untuk menerima
sperma
Tempat terjadinya fertilisasi kira-kira 13 dari Tuba valopi dimana setelah terjadi penetrasi
maka sel sperma yang telah bergabung dengan sel telur akan dibawah ke didinding rahim
Fase fertilisasi mencakup fase 3 fase
1 Penembusan korona radiata
Spermatozoa-spermatozoa yang mengalami kapasitasi tidak akan sulit untuk menembusnya
(Langman 1994)
2 Penembusan zona pelusida
Zona pelusida adalah sebuah perisai glikoprotein yang mempertahankan pengikatan sperma
dan menginduksi reaksi kromosom Hanya 1 spermatozoa diantara 200-300 juta spermatozoa
yang ada di saluran kelamin yang berhasil menembus zona pelusida Saat spermatozoa masuk
ke dalam membrane oosit spermatozoa lain tidak akan bisa masuk lagi karena aktifasi dari
enzim oosit sendiri (Langman 1994)
3Fusi oosit dan membran plasma
2 Embriologi (PBL Block 4)
Spermatozoa bergerak masuk ke membrane oosit dan mencapai inti oosit Perlu diketahui
bahwa spermatozoa dan oosit masing-masing memiliki 23 kromosom (haploid) selama masa
penyatuan masing-masing pronukleus melakukan sintesis DNA Segera setelah sintesis DNA
kromosom tersusun dalam gelendong untuk melakukan pembelahan secara mitosis yang
normal Dua puluh tiga kromosom dari ibu dan dua puluh tiga kromosom dari ayah membelah
sepanjang sentromer dan kromatid-kromatid yang berpasangan tersebut saling bergerak ke
kutub yang berlawanan sehingga menyiapkan sel zigot yang masing-masing mempunyai jumlah
kromosom yang normal1
Pembelahan
Kira-kira 24 jam setelah fertilisasi oosit yang telah dibuahi mulai pembelahan pertamanya
(Anonimus 2010) Setelah zigot mencapai tingkat dua sel ia menjalani serangkaian
pembelahan mitosis yang mengakibatkan bertambahnya jumlah sel dengan cepat Sel ini
dikenal sebagai blastomer yang akan berbentuk seperti gumpalan yang padat (Langman 1994)
Kira-kira setelah 3 hari setelah pembuahan sel-sel embrio yang termampatkan tersebut
membelah lagi membentuk morula Morula adalah kumpulan dari 16-30 sel blastomere
Karena sel-sel ini muncul dari pembelahan (cleavage) dari zigot dan semua terdapat pada zona
pelusida yang tidak 1048576ias membesar jadi pertumbuhannya tidak banyak terlihat Setiap sel yang
baru besarnya sama dengan sel awal dan nama morula berarti mulberry karena mirip seperti
kumpulan sel-sel setengah bulat (Anonim 2010) Sel-sel bagian dari morula merupakan massa
sel dalam sedangkan sel-sel di sekitar membentuk massa sel luar Massa sel dalam akan
membentuk jaringan-jaringan embrio yang sebenarnya sementara massa sel luar akan
membentuk trofoblastt yang kemudian ikut membentuk plasenta
3 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 1 Proses
Pembelahan Zygot
(dari 2 sel sampai morula)
Pembentukan BlastokistaEmbrioblast dan Rongga Amnion
Pada hari ke-4 setelah inseminasi sel terluar dari morula yang masih diselubungi dengan zona
pelucida mulai berkumpul membentuk suatu pemadatan (Anonimus 2010) Sebuah rongga
terbentuk pada di interior blastokista dan Kira-kira pada waktu morula memasuki rongga rahim
cairan mulai menembus zona pelusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada di massa sel
dalam (inner cell mass) Sel-sel embrio berkembang dari inner cell mass yang sekarang disebut
embrioblastt Sedangkan sel-sel di massa sel luar atau trofoblast menipis dan membentuk
dinding epitel untuk blastokista Zona pelusida kini sekarang sudah menghilang sehingga
implantasi bisa dimulai
4 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 2 Struktur Morula (1Embryoblast 2Pellucid zone 3Trophoblast 4 Blastocyst cavity)
Pada akhir hari ke-5 embrio melepaskan diri dari zona pelusida yang membungkusnya Melalui
serangkaian siklus pengembangan-kontraksi embrio menembus selimut pelusida Hal ini
didukung oleh enzim yang dapat melarutkan zona pelusida pada kutub embrionik Pelepasan
embrio ini dinamakan hatching
Gambar 3 Hatching (1Pellucid zone 2Trophoblast (outer cell mass) 3Hypoblast (part of the
inner cell mass) 4Blastocyst cavity 5 Epiblast (part of the inner cell mass)
Polaritas dari embrio dapat terlihat pada waktu pembentukan kutub embrionik dan kutub
abemrioalik Ha ini jelas terlihat ketika meneliti blastokista dimana inner cell mass sudah
terbentuk Polaritas lebih terfokus pada satu kutub dari interior belahan blastokista yang terdiri
dari blastomer
5 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 4 Invasi Endometrium
Pada perkembangan hari ke-8 blastokista sebagian terbenam di dalam stroma
endometriumPada daerah di atas embrioblast trofoblast berdiferensiasi menjadi 2 lapisan (a)
sitotrofoblast (b) sinsitiotrofoblast Trofoblast mempunyai kemampuan untuk menghancurkan
dan mencairkan jaringan permukaan endometrium dalam masa sekresi yaitu sel-sel decidua
Sel-sel dari embrioblast juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu lapisan hipoblast dan
epiblast Sel-sel dari masing-masing lapisan mudigah membentuk sebuah cakram datar dan
keduanya dikenal sebagai cakram mudigah bilaminer Pada saat yang sama terdapat rongga
kecil muncul di dalam epiblast dan rongga ini membesar menjadi rongga amnion
Pada hari ke-9 blastokista semakin terbenam di dalam endometrium dan luka berkas
penembusan pada permukaan epitel ditutup dengan fibrin pada masa ini terlihat proses
lakunaris dimana vakuola-vakuola apa sinsitium trofoblast menyatu membentuk lakuna-lakuna
yang besar Sementara pada kutub anembrional sel-sel gepeng bersama dengan hipoblast
membentuk lapisan eksoselom (kantung kuning telur primitif)
6 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 5 Perjalanan embrio sampai ke rahim
Pada hari ke-11 dan 12 blastokista telah tertanam sepenuhnya di dalam stroma endometrium
Trofoblast yang ditandai dengan lacuna dan sinsitium akan membentuk sebuah jalinan yang
saling berhubungan Sel-sel sinsitiotrofoblast menembus lebih dalam ke stroma dan merusak
lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibuPembuluh-pembuluh rambut ini tersumbat
dan melebar dan dikenal sebagai sinusoid Lakuna sinsitium kemudian berhubungan dengan
sinusoid dan darah ibu mulai mengalir melalui system trofoblast sehingga terjadilah sirkulasi
utero-plasenta
Semetara itu sekelompok sel baru muncul di antara permukaan dalam sitotrofoblast dan
permukaan luar rongga eksoselom Sel-sel ini berasal dari kantong kuning telur dan akan
membentuk suatu jaringan penyambung yang disebut mesoderm ekstraembrional di mana
pada akhirnya akan mengisi semua ruang antara trofoblastt di sebelah luar dan amnion beserta
selaput eksoselom di sebelah dalam
Segera setelah terbentuk rongga-ronga besar di dalam mesoderm ekstraembrional dan ketika
rongga-rongga ini menyatu terbentuklah sebuah rongga baru yang dikenal dengan nama
rongga khorion Rongga khorion ini terbentuk dari sel-sel fibroblast mesodermal yang tumbuh
disekitar embrio dan yang melapisi trofoblast sebelah dalam Rongga ini mengelilingi kantung
kuning telur primitive dan rongga amnion kecuali pada tempat cakram mudigah berhubungan
dengan trofoblast melalui tangkai peghubung2
Cakram mudigah trilaminer
Cakram mudigah bilaminer sendiri berdiferensiasi menjadi embrio trilaminer terjadi proses
epithelio-mesenchymal layer (gastrulasi pada vertebrata kelas bawah) Gastrulasi dimulai
dengan pembentukan primitive streak (garis primitive) pada permukaan epiblast Selama
periode ini embrio mengalami perubahan-perubahan yang cukup menonjol
7 Embriologi (PBL Block 4)
Sel-sel epiblast berpindah mengikuti garis primitive untuk membentuk mesoderm dan
entoderm intraembrional Setelah tiba di daerah garis tersebut sel-sel ini menjadi bentuk
seperti botol memisahkan diri dari epiblast dan endoderm yang baru saja terbentuk untuk
membentuk mesoderm Sel-sel yang tetap berada di epiblast kemudian membentuk ectoderm
Dengan demikian epiblast walaupun terjadi proses gastrulasi merupakan sumber dari semua
lapisan germinal pada embrio (yaitu ektoderm mesoderm dan endoderm)
Sel-sel prenotokord yang bergerak masuk ke dalam lubang primitif bergerak ke depan hingga
mencapai lempeng prekordal Mereka menempatkan diri dalam endoderm sebagai lempeng
notokord Pada perkembangan selanjutnya lempeng ini mengelupas dari endoderm dan
terbentuklah sebuah tali padat notokord Notokord akan menentukan Sumbu tengah dari
embrio yang akan menentukan situasi ke depan mengenai dasar tulang belakang dan dapat
menyebabkan diferensiasi dari ektoblast untuk membetuk neural plate Karena itu pada akhir
minggu ke-3 terbentuklah 3 lapisan mudigahmdashyang terdiri dari ectoderm mesoderm dan
endodermmdashdan berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ-organ3
Masa embrionik
Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8 suatu massa yang dikenal sebagai
massa embrionik atau masa organogenesis masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah
ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik Menjelang masa akhir embrionik ini
sistem-sistem organ telah terbentuk Karena pembentukan organ ini bentuk mudigah banyak
berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan
kedua
Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan
merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah
Sebagai akibat pembentukan organ ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas
Lapisan ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan
dunia luar diantaranya
8 Embriologi (PBL Block 4)
Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada
minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)
mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7
Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang
menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat
reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan
cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi
thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat
penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak
memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon
membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons
berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah
miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai
pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim
eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam
mengatur tekanan osmotic otak
Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan
sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya
NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)
NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan
NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf
motoris dan sensoris)
Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya
dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari
telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory
placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk
olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih
membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)
primitif
9 Embriologi (PBL Block 4)
Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial
dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus
nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial
arch ke I dan ini akan membentuk maxilla
Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis
medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis
medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan
berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin
dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut
primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk
membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan
berhubungan dengan rongga hidung45
Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol
hidung medial (B) Mudigah 10 minggu
Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda
(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu
1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon
2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)
3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari
mesenkim disekitarnya45
10 Embriologi (PBL Block 4)
Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus
Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu
menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian
distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic
cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars
nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan
membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea
Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk
mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus
optikus Fissura chorioidea akan dilalui
pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea
Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut
lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup
dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45
Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu
Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur
berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A
memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung
lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea
11 Embriologi (PBL Block 4)
Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan
membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera
dan kornea akan membentuk
a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)
b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis
c Kelenjar lakrimalis45
Telinga
Dibentuk dari 3 komponen yaitu
1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi
dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)
Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang
memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu
Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus
2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)
pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch
pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan
sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk
stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran
12 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah
rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan
pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang
pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan
tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum
tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari
liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani
3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu
invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk
semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea
Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus
endolimpatikus)3
Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga
bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan
lapisan mudigah mesoderm
Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)
2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)
Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang
akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast
13 Embriologi (PBL Block 4)
Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan
spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak
Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak
Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu
1 Mesoderm dorsal
2 Mesoderm intermediet
3 Mesoderm lateral
Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang
berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit
akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis
Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan
mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan
delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam
miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom
dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul
Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar
sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada
punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada
vertebra dan tulang pelvis
Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal
dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi
tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan
berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus
pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang
kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)
Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6
14 Embriologi (PBL Block 4)
Pembentukan Organ Ekskresi
Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit
4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk
pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros
berdegenerasi
Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya
disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan
membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan
dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta
dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan
dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi
membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya
metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan
dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari
sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate
Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm
intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas
dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali
15 Embriologi (PBL Block 4)
nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk
oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran
ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah
sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang
Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut
blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis
dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros
akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-
cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya
canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor
seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut
ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula
Bowman atau simpai Bowman
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu
jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik
Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan
saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)
Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor
16 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Organ Genitalia
Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari
1 Gonad
2 Saluran reproduksi
3 Saluran tambahan
Pembentukan Saluran Reproduksi
Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah
mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen
dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet
Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun
ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7
Saluran Reproduksi pada Pria
Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)
Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan
mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete
testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes
Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang
disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami
degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal
sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya
akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut
epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya
yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan
bermuara ke kloaka7
17 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Spermatozoa bergerak masuk ke membrane oosit dan mencapai inti oosit Perlu diketahui
bahwa spermatozoa dan oosit masing-masing memiliki 23 kromosom (haploid) selama masa
penyatuan masing-masing pronukleus melakukan sintesis DNA Segera setelah sintesis DNA
kromosom tersusun dalam gelendong untuk melakukan pembelahan secara mitosis yang
normal Dua puluh tiga kromosom dari ibu dan dua puluh tiga kromosom dari ayah membelah
sepanjang sentromer dan kromatid-kromatid yang berpasangan tersebut saling bergerak ke
kutub yang berlawanan sehingga menyiapkan sel zigot yang masing-masing mempunyai jumlah
kromosom yang normal1
Pembelahan
Kira-kira 24 jam setelah fertilisasi oosit yang telah dibuahi mulai pembelahan pertamanya
(Anonimus 2010) Setelah zigot mencapai tingkat dua sel ia menjalani serangkaian
pembelahan mitosis yang mengakibatkan bertambahnya jumlah sel dengan cepat Sel ini
dikenal sebagai blastomer yang akan berbentuk seperti gumpalan yang padat (Langman 1994)
Kira-kira setelah 3 hari setelah pembuahan sel-sel embrio yang termampatkan tersebut
membelah lagi membentuk morula Morula adalah kumpulan dari 16-30 sel blastomere
Karena sel-sel ini muncul dari pembelahan (cleavage) dari zigot dan semua terdapat pada zona
pelusida yang tidak 1048576ias membesar jadi pertumbuhannya tidak banyak terlihat Setiap sel yang
baru besarnya sama dengan sel awal dan nama morula berarti mulberry karena mirip seperti
kumpulan sel-sel setengah bulat (Anonim 2010) Sel-sel bagian dari morula merupakan massa
sel dalam sedangkan sel-sel di sekitar membentuk massa sel luar Massa sel dalam akan
membentuk jaringan-jaringan embrio yang sebenarnya sementara massa sel luar akan
membentuk trofoblastt yang kemudian ikut membentuk plasenta
3 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 1 Proses
Pembelahan Zygot
(dari 2 sel sampai morula)
Pembentukan BlastokistaEmbrioblast dan Rongga Amnion
Pada hari ke-4 setelah inseminasi sel terluar dari morula yang masih diselubungi dengan zona
pelucida mulai berkumpul membentuk suatu pemadatan (Anonimus 2010) Sebuah rongga
terbentuk pada di interior blastokista dan Kira-kira pada waktu morula memasuki rongga rahim
cairan mulai menembus zona pelusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada di massa sel
dalam (inner cell mass) Sel-sel embrio berkembang dari inner cell mass yang sekarang disebut
embrioblastt Sedangkan sel-sel di massa sel luar atau trofoblast menipis dan membentuk
dinding epitel untuk blastokista Zona pelusida kini sekarang sudah menghilang sehingga
implantasi bisa dimulai
4 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 2 Struktur Morula (1Embryoblast 2Pellucid zone 3Trophoblast 4 Blastocyst cavity)
Pada akhir hari ke-5 embrio melepaskan diri dari zona pelusida yang membungkusnya Melalui
serangkaian siklus pengembangan-kontraksi embrio menembus selimut pelusida Hal ini
didukung oleh enzim yang dapat melarutkan zona pelusida pada kutub embrionik Pelepasan
embrio ini dinamakan hatching
Gambar 3 Hatching (1Pellucid zone 2Trophoblast (outer cell mass) 3Hypoblast (part of the
inner cell mass) 4Blastocyst cavity 5 Epiblast (part of the inner cell mass)
Polaritas dari embrio dapat terlihat pada waktu pembentukan kutub embrionik dan kutub
abemrioalik Ha ini jelas terlihat ketika meneliti blastokista dimana inner cell mass sudah
terbentuk Polaritas lebih terfokus pada satu kutub dari interior belahan blastokista yang terdiri
dari blastomer
5 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 4 Invasi Endometrium
Pada perkembangan hari ke-8 blastokista sebagian terbenam di dalam stroma
endometriumPada daerah di atas embrioblast trofoblast berdiferensiasi menjadi 2 lapisan (a)
sitotrofoblast (b) sinsitiotrofoblast Trofoblast mempunyai kemampuan untuk menghancurkan
dan mencairkan jaringan permukaan endometrium dalam masa sekresi yaitu sel-sel decidua
Sel-sel dari embrioblast juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu lapisan hipoblast dan
epiblast Sel-sel dari masing-masing lapisan mudigah membentuk sebuah cakram datar dan
keduanya dikenal sebagai cakram mudigah bilaminer Pada saat yang sama terdapat rongga
kecil muncul di dalam epiblast dan rongga ini membesar menjadi rongga amnion
Pada hari ke-9 blastokista semakin terbenam di dalam endometrium dan luka berkas
penembusan pada permukaan epitel ditutup dengan fibrin pada masa ini terlihat proses
lakunaris dimana vakuola-vakuola apa sinsitium trofoblast menyatu membentuk lakuna-lakuna
yang besar Sementara pada kutub anembrional sel-sel gepeng bersama dengan hipoblast
membentuk lapisan eksoselom (kantung kuning telur primitif)
6 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 5 Perjalanan embrio sampai ke rahim
Pada hari ke-11 dan 12 blastokista telah tertanam sepenuhnya di dalam stroma endometrium
Trofoblast yang ditandai dengan lacuna dan sinsitium akan membentuk sebuah jalinan yang
saling berhubungan Sel-sel sinsitiotrofoblast menembus lebih dalam ke stroma dan merusak
lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibuPembuluh-pembuluh rambut ini tersumbat
dan melebar dan dikenal sebagai sinusoid Lakuna sinsitium kemudian berhubungan dengan
sinusoid dan darah ibu mulai mengalir melalui system trofoblast sehingga terjadilah sirkulasi
utero-plasenta
Semetara itu sekelompok sel baru muncul di antara permukaan dalam sitotrofoblast dan
permukaan luar rongga eksoselom Sel-sel ini berasal dari kantong kuning telur dan akan
membentuk suatu jaringan penyambung yang disebut mesoderm ekstraembrional di mana
pada akhirnya akan mengisi semua ruang antara trofoblastt di sebelah luar dan amnion beserta
selaput eksoselom di sebelah dalam
Segera setelah terbentuk rongga-ronga besar di dalam mesoderm ekstraembrional dan ketika
rongga-rongga ini menyatu terbentuklah sebuah rongga baru yang dikenal dengan nama
rongga khorion Rongga khorion ini terbentuk dari sel-sel fibroblast mesodermal yang tumbuh
disekitar embrio dan yang melapisi trofoblast sebelah dalam Rongga ini mengelilingi kantung
kuning telur primitive dan rongga amnion kecuali pada tempat cakram mudigah berhubungan
dengan trofoblast melalui tangkai peghubung2
Cakram mudigah trilaminer
Cakram mudigah bilaminer sendiri berdiferensiasi menjadi embrio trilaminer terjadi proses
epithelio-mesenchymal layer (gastrulasi pada vertebrata kelas bawah) Gastrulasi dimulai
dengan pembentukan primitive streak (garis primitive) pada permukaan epiblast Selama
periode ini embrio mengalami perubahan-perubahan yang cukup menonjol
7 Embriologi (PBL Block 4)
Sel-sel epiblast berpindah mengikuti garis primitive untuk membentuk mesoderm dan
entoderm intraembrional Setelah tiba di daerah garis tersebut sel-sel ini menjadi bentuk
seperti botol memisahkan diri dari epiblast dan endoderm yang baru saja terbentuk untuk
membentuk mesoderm Sel-sel yang tetap berada di epiblast kemudian membentuk ectoderm
Dengan demikian epiblast walaupun terjadi proses gastrulasi merupakan sumber dari semua
lapisan germinal pada embrio (yaitu ektoderm mesoderm dan endoderm)
Sel-sel prenotokord yang bergerak masuk ke dalam lubang primitif bergerak ke depan hingga
mencapai lempeng prekordal Mereka menempatkan diri dalam endoderm sebagai lempeng
notokord Pada perkembangan selanjutnya lempeng ini mengelupas dari endoderm dan
terbentuklah sebuah tali padat notokord Notokord akan menentukan Sumbu tengah dari
embrio yang akan menentukan situasi ke depan mengenai dasar tulang belakang dan dapat
menyebabkan diferensiasi dari ektoblast untuk membetuk neural plate Karena itu pada akhir
minggu ke-3 terbentuklah 3 lapisan mudigahmdashyang terdiri dari ectoderm mesoderm dan
endodermmdashdan berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ-organ3
Masa embrionik
Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8 suatu massa yang dikenal sebagai
massa embrionik atau masa organogenesis masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah
ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik Menjelang masa akhir embrionik ini
sistem-sistem organ telah terbentuk Karena pembentukan organ ini bentuk mudigah banyak
berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan
kedua
Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan
merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah
Sebagai akibat pembentukan organ ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas
Lapisan ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan
dunia luar diantaranya
8 Embriologi (PBL Block 4)
Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada
minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)
mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7
Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang
menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat
reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan
cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi
thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat
penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak
memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon
membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons
berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah
miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai
pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim
eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam
mengatur tekanan osmotic otak
Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan
sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya
NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)
NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan
NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf
motoris dan sensoris)
Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya
dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari
telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory
placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk
olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih
membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)
primitif
9 Embriologi (PBL Block 4)
Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial
dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus
nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial
arch ke I dan ini akan membentuk maxilla
Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis
medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis
medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan
berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin
dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut
primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk
membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan
berhubungan dengan rongga hidung45
Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol
hidung medial (B) Mudigah 10 minggu
Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda
(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu
1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon
2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)
3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari
mesenkim disekitarnya45
10 Embriologi (PBL Block 4)
Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus
Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu
menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian
distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic
cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars
nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan
membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea
Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk
mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus
optikus Fissura chorioidea akan dilalui
pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea
Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut
lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup
dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45
Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu
Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur
berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A
memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung
lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea
11 Embriologi (PBL Block 4)
Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan
membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera
dan kornea akan membentuk
a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)
b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis
c Kelenjar lakrimalis45
Telinga
Dibentuk dari 3 komponen yaitu
1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi
dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)
Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang
memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu
Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus
2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)
pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch
pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan
sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk
stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran
12 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah
rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan
pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang
pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan
tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum
tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari
liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani
3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu
invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk
semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea
Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus
endolimpatikus)3
Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga
bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan
lapisan mudigah mesoderm
Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)
2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)
Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang
akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast
13 Embriologi (PBL Block 4)
Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan
spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak
Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak
Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu
1 Mesoderm dorsal
2 Mesoderm intermediet
3 Mesoderm lateral
Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang
berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit
akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis
Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan
mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan
delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam
miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom
dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul
Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar
sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada
punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada
vertebra dan tulang pelvis
Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal
dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi
tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan
berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus
pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang
kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)
Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6
14 Embriologi (PBL Block 4)
Pembentukan Organ Ekskresi
Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit
4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk
pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros
berdegenerasi
Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya
disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan
membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan
dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta
dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan
dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi
membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya
metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan
dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari
sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate
Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm
intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas
dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali
15 Embriologi (PBL Block 4)
nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk
oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran
ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah
sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang
Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut
blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis
dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros
akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-
cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya
canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor
seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut
ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula
Bowman atau simpai Bowman
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu
jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik
Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan
saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)
Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor
16 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Organ Genitalia
Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari
1 Gonad
2 Saluran reproduksi
3 Saluran tambahan
Pembentukan Saluran Reproduksi
Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah
mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen
dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet
Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun
ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7
Saluran Reproduksi pada Pria
Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)
Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan
mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete
testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes
Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang
disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami
degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal
sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya
akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut
epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya
yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan
bermuara ke kloaka7
17 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 1 Proses
Pembelahan Zygot
(dari 2 sel sampai morula)
Pembentukan BlastokistaEmbrioblast dan Rongga Amnion
Pada hari ke-4 setelah inseminasi sel terluar dari morula yang masih diselubungi dengan zona
pelucida mulai berkumpul membentuk suatu pemadatan (Anonimus 2010) Sebuah rongga
terbentuk pada di interior blastokista dan Kira-kira pada waktu morula memasuki rongga rahim
cairan mulai menembus zona pelusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada di massa sel
dalam (inner cell mass) Sel-sel embrio berkembang dari inner cell mass yang sekarang disebut
embrioblastt Sedangkan sel-sel di massa sel luar atau trofoblast menipis dan membentuk
dinding epitel untuk blastokista Zona pelusida kini sekarang sudah menghilang sehingga
implantasi bisa dimulai
4 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 2 Struktur Morula (1Embryoblast 2Pellucid zone 3Trophoblast 4 Blastocyst cavity)
Pada akhir hari ke-5 embrio melepaskan diri dari zona pelusida yang membungkusnya Melalui
serangkaian siklus pengembangan-kontraksi embrio menembus selimut pelusida Hal ini
didukung oleh enzim yang dapat melarutkan zona pelusida pada kutub embrionik Pelepasan
embrio ini dinamakan hatching
Gambar 3 Hatching (1Pellucid zone 2Trophoblast (outer cell mass) 3Hypoblast (part of the
inner cell mass) 4Blastocyst cavity 5 Epiblast (part of the inner cell mass)
Polaritas dari embrio dapat terlihat pada waktu pembentukan kutub embrionik dan kutub
abemrioalik Ha ini jelas terlihat ketika meneliti blastokista dimana inner cell mass sudah
terbentuk Polaritas lebih terfokus pada satu kutub dari interior belahan blastokista yang terdiri
dari blastomer
5 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 4 Invasi Endometrium
Pada perkembangan hari ke-8 blastokista sebagian terbenam di dalam stroma
endometriumPada daerah di atas embrioblast trofoblast berdiferensiasi menjadi 2 lapisan (a)
sitotrofoblast (b) sinsitiotrofoblast Trofoblast mempunyai kemampuan untuk menghancurkan
dan mencairkan jaringan permukaan endometrium dalam masa sekresi yaitu sel-sel decidua
Sel-sel dari embrioblast juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu lapisan hipoblast dan
epiblast Sel-sel dari masing-masing lapisan mudigah membentuk sebuah cakram datar dan
keduanya dikenal sebagai cakram mudigah bilaminer Pada saat yang sama terdapat rongga
kecil muncul di dalam epiblast dan rongga ini membesar menjadi rongga amnion
Pada hari ke-9 blastokista semakin terbenam di dalam endometrium dan luka berkas
penembusan pada permukaan epitel ditutup dengan fibrin pada masa ini terlihat proses
lakunaris dimana vakuola-vakuola apa sinsitium trofoblast menyatu membentuk lakuna-lakuna
yang besar Sementara pada kutub anembrional sel-sel gepeng bersama dengan hipoblast
membentuk lapisan eksoselom (kantung kuning telur primitif)
6 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 5 Perjalanan embrio sampai ke rahim
Pada hari ke-11 dan 12 blastokista telah tertanam sepenuhnya di dalam stroma endometrium
Trofoblast yang ditandai dengan lacuna dan sinsitium akan membentuk sebuah jalinan yang
saling berhubungan Sel-sel sinsitiotrofoblast menembus lebih dalam ke stroma dan merusak
lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibuPembuluh-pembuluh rambut ini tersumbat
dan melebar dan dikenal sebagai sinusoid Lakuna sinsitium kemudian berhubungan dengan
sinusoid dan darah ibu mulai mengalir melalui system trofoblast sehingga terjadilah sirkulasi
utero-plasenta
Semetara itu sekelompok sel baru muncul di antara permukaan dalam sitotrofoblast dan
permukaan luar rongga eksoselom Sel-sel ini berasal dari kantong kuning telur dan akan
membentuk suatu jaringan penyambung yang disebut mesoderm ekstraembrional di mana
pada akhirnya akan mengisi semua ruang antara trofoblastt di sebelah luar dan amnion beserta
selaput eksoselom di sebelah dalam
Segera setelah terbentuk rongga-ronga besar di dalam mesoderm ekstraembrional dan ketika
rongga-rongga ini menyatu terbentuklah sebuah rongga baru yang dikenal dengan nama
rongga khorion Rongga khorion ini terbentuk dari sel-sel fibroblast mesodermal yang tumbuh
disekitar embrio dan yang melapisi trofoblast sebelah dalam Rongga ini mengelilingi kantung
kuning telur primitive dan rongga amnion kecuali pada tempat cakram mudigah berhubungan
dengan trofoblast melalui tangkai peghubung2
Cakram mudigah trilaminer
Cakram mudigah bilaminer sendiri berdiferensiasi menjadi embrio trilaminer terjadi proses
epithelio-mesenchymal layer (gastrulasi pada vertebrata kelas bawah) Gastrulasi dimulai
dengan pembentukan primitive streak (garis primitive) pada permukaan epiblast Selama
periode ini embrio mengalami perubahan-perubahan yang cukup menonjol
7 Embriologi (PBL Block 4)
Sel-sel epiblast berpindah mengikuti garis primitive untuk membentuk mesoderm dan
entoderm intraembrional Setelah tiba di daerah garis tersebut sel-sel ini menjadi bentuk
seperti botol memisahkan diri dari epiblast dan endoderm yang baru saja terbentuk untuk
membentuk mesoderm Sel-sel yang tetap berada di epiblast kemudian membentuk ectoderm
Dengan demikian epiblast walaupun terjadi proses gastrulasi merupakan sumber dari semua
lapisan germinal pada embrio (yaitu ektoderm mesoderm dan endoderm)
Sel-sel prenotokord yang bergerak masuk ke dalam lubang primitif bergerak ke depan hingga
mencapai lempeng prekordal Mereka menempatkan diri dalam endoderm sebagai lempeng
notokord Pada perkembangan selanjutnya lempeng ini mengelupas dari endoderm dan
terbentuklah sebuah tali padat notokord Notokord akan menentukan Sumbu tengah dari
embrio yang akan menentukan situasi ke depan mengenai dasar tulang belakang dan dapat
menyebabkan diferensiasi dari ektoblast untuk membetuk neural plate Karena itu pada akhir
minggu ke-3 terbentuklah 3 lapisan mudigahmdashyang terdiri dari ectoderm mesoderm dan
endodermmdashdan berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ-organ3
Masa embrionik
Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8 suatu massa yang dikenal sebagai
massa embrionik atau masa organogenesis masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah
ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik Menjelang masa akhir embrionik ini
sistem-sistem organ telah terbentuk Karena pembentukan organ ini bentuk mudigah banyak
berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan
kedua
Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan
merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah
Sebagai akibat pembentukan organ ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas
Lapisan ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan
dunia luar diantaranya
8 Embriologi (PBL Block 4)
Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada
minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)
mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7
Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang
menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat
reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan
cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi
thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat
penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak
memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon
membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons
berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah
miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai
pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim
eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam
mengatur tekanan osmotic otak
Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan
sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya
NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)
NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan
NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf
motoris dan sensoris)
Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya
dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari
telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory
placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk
olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih
membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)
primitif
9 Embriologi (PBL Block 4)
Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial
dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus
nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial
arch ke I dan ini akan membentuk maxilla
Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis
medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis
medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan
berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin
dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut
primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk
membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan
berhubungan dengan rongga hidung45
Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol
hidung medial (B) Mudigah 10 minggu
Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda
(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu
1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon
2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)
3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari
mesenkim disekitarnya45
10 Embriologi (PBL Block 4)
Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus
Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu
menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian
distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic
cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars
nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan
membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea
Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk
mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus
optikus Fissura chorioidea akan dilalui
pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea
Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut
lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup
dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45
Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu
Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur
berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A
memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung
lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea
11 Embriologi (PBL Block 4)
Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan
membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera
dan kornea akan membentuk
a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)
b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis
c Kelenjar lakrimalis45
Telinga
Dibentuk dari 3 komponen yaitu
1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi
dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)
Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang
memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu
Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus
2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)
pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch
pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan
sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk
stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran
12 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah
rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan
pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang
pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan
tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum
tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari
liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani
3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu
invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk
semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea
Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus
endolimpatikus)3
Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga
bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan
lapisan mudigah mesoderm
Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)
2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)
Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang
akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast
13 Embriologi (PBL Block 4)
Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan
spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak
Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak
Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu
1 Mesoderm dorsal
2 Mesoderm intermediet
3 Mesoderm lateral
Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang
berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit
akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis
Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan
mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan
delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam
miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom
dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul
Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar
sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada
punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada
vertebra dan tulang pelvis
Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal
dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi
tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan
berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus
pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang
kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)
Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6
14 Embriologi (PBL Block 4)
Pembentukan Organ Ekskresi
Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit
4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk
pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros
berdegenerasi
Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya
disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan
membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan
dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta
dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan
dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi
membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya
metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan
dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari
sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate
Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm
intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas
dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali
15 Embriologi (PBL Block 4)
nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk
oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran
ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah
sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang
Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut
blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis
dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros
akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-
cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya
canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor
seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut
ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula
Bowman atau simpai Bowman
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu
jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik
Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan
saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)
Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor
16 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Organ Genitalia
Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari
1 Gonad
2 Saluran reproduksi
3 Saluran tambahan
Pembentukan Saluran Reproduksi
Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah
mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen
dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet
Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun
ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7
Saluran Reproduksi pada Pria
Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)
Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan
mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete
testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes
Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang
disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami
degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal
sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya
akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut
epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya
yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan
bermuara ke kloaka7
17 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 2 Struktur Morula (1Embryoblast 2Pellucid zone 3Trophoblast 4 Blastocyst cavity)
Pada akhir hari ke-5 embrio melepaskan diri dari zona pelusida yang membungkusnya Melalui
serangkaian siklus pengembangan-kontraksi embrio menembus selimut pelusida Hal ini
didukung oleh enzim yang dapat melarutkan zona pelusida pada kutub embrionik Pelepasan
embrio ini dinamakan hatching
Gambar 3 Hatching (1Pellucid zone 2Trophoblast (outer cell mass) 3Hypoblast (part of the
inner cell mass) 4Blastocyst cavity 5 Epiblast (part of the inner cell mass)
Polaritas dari embrio dapat terlihat pada waktu pembentukan kutub embrionik dan kutub
abemrioalik Ha ini jelas terlihat ketika meneliti blastokista dimana inner cell mass sudah
terbentuk Polaritas lebih terfokus pada satu kutub dari interior belahan blastokista yang terdiri
dari blastomer
5 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 4 Invasi Endometrium
Pada perkembangan hari ke-8 blastokista sebagian terbenam di dalam stroma
endometriumPada daerah di atas embrioblast trofoblast berdiferensiasi menjadi 2 lapisan (a)
sitotrofoblast (b) sinsitiotrofoblast Trofoblast mempunyai kemampuan untuk menghancurkan
dan mencairkan jaringan permukaan endometrium dalam masa sekresi yaitu sel-sel decidua
Sel-sel dari embrioblast juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu lapisan hipoblast dan
epiblast Sel-sel dari masing-masing lapisan mudigah membentuk sebuah cakram datar dan
keduanya dikenal sebagai cakram mudigah bilaminer Pada saat yang sama terdapat rongga
kecil muncul di dalam epiblast dan rongga ini membesar menjadi rongga amnion
Pada hari ke-9 blastokista semakin terbenam di dalam endometrium dan luka berkas
penembusan pada permukaan epitel ditutup dengan fibrin pada masa ini terlihat proses
lakunaris dimana vakuola-vakuola apa sinsitium trofoblast menyatu membentuk lakuna-lakuna
yang besar Sementara pada kutub anembrional sel-sel gepeng bersama dengan hipoblast
membentuk lapisan eksoselom (kantung kuning telur primitif)
6 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 5 Perjalanan embrio sampai ke rahim
Pada hari ke-11 dan 12 blastokista telah tertanam sepenuhnya di dalam stroma endometrium
Trofoblast yang ditandai dengan lacuna dan sinsitium akan membentuk sebuah jalinan yang
saling berhubungan Sel-sel sinsitiotrofoblast menembus lebih dalam ke stroma dan merusak
lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibuPembuluh-pembuluh rambut ini tersumbat
dan melebar dan dikenal sebagai sinusoid Lakuna sinsitium kemudian berhubungan dengan
sinusoid dan darah ibu mulai mengalir melalui system trofoblast sehingga terjadilah sirkulasi
utero-plasenta
Semetara itu sekelompok sel baru muncul di antara permukaan dalam sitotrofoblast dan
permukaan luar rongga eksoselom Sel-sel ini berasal dari kantong kuning telur dan akan
membentuk suatu jaringan penyambung yang disebut mesoderm ekstraembrional di mana
pada akhirnya akan mengisi semua ruang antara trofoblastt di sebelah luar dan amnion beserta
selaput eksoselom di sebelah dalam
Segera setelah terbentuk rongga-ronga besar di dalam mesoderm ekstraembrional dan ketika
rongga-rongga ini menyatu terbentuklah sebuah rongga baru yang dikenal dengan nama
rongga khorion Rongga khorion ini terbentuk dari sel-sel fibroblast mesodermal yang tumbuh
disekitar embrio dan yang melapisi trofoblast sebelah dalam Rongga ini mengelilingi kantung
kuning telur primitive dan rongga amnion kecuali pada tempat cakram mudigah berhubungan
dengan trofoblast melalui tangkai peghubung2
Cakram mudigah trilaminer
Cakram mudigah bilaminer sendiri berdiferensiasi menjadi embrio trilaminer terjadi proses
epithelio-mesenchymal layer (gastrulasi pada vertebrata kelas bawah) Gastrulasi dimulai
dengan pembentukan primitive streak (garis primitive) pada permukaan epiblast Selama
periode ini embrio mengalami perubahan-perubahan yang cukup menonjol
7 Embriologi (PBL Block 4)
Sel-sel epiblast berpindah mengikuti garis primitive untuk membentuk mesoderm dan
entoderm intraembrional Setelah tiba di daerah garis tersebut sel-sel ini menjadi bentuk
seperti botol memisahkan diri dari epiblast dan endoderm yang baru saja terbentuk untuk
membentuk mesoderm Sel-sel yang tetap berada di epiblast kemudian membentuk ectoderm
Dengan demikian epiblast walaupun terjadi proses gastrulasi merupakan sumber dari semua
lapisan germinal pada embrio (yaitu ektoderm mesoderm dan endoderm)
Sel-sel prenotokord yang bergerak masuk ke dalam lubang primitif bergerak ke depan hingga
mencapai lempeng prekordal Mereka menempatkan diri dalam endoderm sebagai lempeng
notokord Pada perkembangan selanjutnya lempeng ini mengelupas dari endoderm dan
terbentuklah sebuah tali padat notokord Notokord akan menentukan Sumbu tengah dari
embrio yang akan menentukan situasi ke depan mengenai dasar tulang belakang dan dapat
menyebabkan diferensiasi dari ektoblast untuk membetuk neural plate Karena itu pada akhir
minggu ke-3 terbentuklah 3 lapisan mudigahmdashyang terdiri dari ectoderm mesoderm dan
endodermmdashdan berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ-organ3
Masa embrionik
Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8 suatu massa yang dikenal sebagai
massa embrionik atau masa organogenesis masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah
ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik Menjelang masa akhir embrionik ini
sistem-sistem organ telah terbentuk Karena pembentukan organ ini bentuk mudigah banyak
berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan
kedua
Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan
merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah
Sebagai akibat pembentukan organ ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas
Lapisan ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan
dunia luar diantaranya
8 Embriologi (PBL Block 4)
Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada
minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)
mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7
Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang
menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat
reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan
cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi
thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat
penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak
memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon
membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons
berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah
miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai
pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim
eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam
mengatur tekanan osmotic otak
Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan
sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya
NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)
NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan
NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf
motoris dan sensoris)
Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya
dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari
telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory
placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk
olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih
membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)
primitif
9 Embriologi (PBL Block 4)
Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial
dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus
nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial
arch ke I dan ini akan membentuk maxilla
Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis
medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis
medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan
berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin
dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut
primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk
membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan
berhubungan dengan rongga hidung45
Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol
hidung medial (B) Mudigah 10 minggu
Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda
(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu
1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon
2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)
3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari
mesenkim disekitarnya45
10 Embriologi (PBL Block 4)
Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus
Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu
menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian
distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic
cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars
nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan
membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea
Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk
mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus
optikus Fissura chorioidea akan dilalui
pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea
Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut
lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup
dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45
Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu
Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur
berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A
memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung
lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea
11 Embriologi (PBL Block 4)
Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan
membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera
dan kornea akan membentuk
a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)
b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis
c Kelenjar lakrimalis45
Telinga
Dibentuk dari 3 komponen yaitu
1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi
dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)
Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang
memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu
Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus
2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)
pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch
pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan
sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk
stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran
12 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah
rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan
pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang
pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan
tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum
tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari
liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani
3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu
invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk
semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea
Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus
endolimpatikus)3
Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga
bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan
lapisan mudigah mesoderm
Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)
2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)
Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang
akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast
13 Embriologi (PBL Block 4)
Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan
spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak
Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak
Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu
1 Mesoderm dorsal
2 Mesoderm intermediet
3 Mesoderm lateral
Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang
berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit
akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis
Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan
mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan
delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam
miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom
dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul
Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar
sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada
punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada
vertebra dan tulang pelvis
Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal
dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi
tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan
berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus
pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang
kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)
Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6
14 Embriologi (PBL Block 4)
Pembentukan Organ Ekskresi
Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit
4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk
pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros
berdegenerasi
Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya
disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan
membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan
dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta
dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan
dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi
membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya
metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan
dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari
sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate
Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm
intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas
dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali
15 Embriologi (PBL Block 4)
nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk
oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran
ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah
sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang
Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut
blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis
dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros
akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-
cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya
canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor
seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut
ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula
Bowman atau simpai Bowman
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu
jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik
Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan
saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)
Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor
16 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Organ Genitalia
Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari
1 Gonad
2 Saluran reproduksi
3 Saluran tambahan
Pembentukan Saluran Reproduksi
Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah
mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen
dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet
Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun
ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7
Saluran Reproduksi pada Pria
Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)
Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan
mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete
testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes
Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang
disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami
degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal
sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya
akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut
epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya
yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan
bermuara ke kloaka7
17 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 4 Invasi Endometrium
Pada perkembangan hari ke-8 blastokista sebagian terbenam di dalam stroma
endometriumPada daerah di atas embrioblast trofoblast berdiferensiasi menjadi 2 lapisan (a)
sitotrofoblast (b) sinsitiotrofoblast Trofoblast mempunyai kemampuan untuk menghancurkan
dan mencairkan jaringan permukaan endometrium dalam masa sekresi yaitu sel-sel decidua
Sel-sel dari embrioblast juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu lapisan hipoblast dan
epiblast Sel-sel dari masing-masing lapisan mudigah membentuk sebuah cakram datar dan
keduanya dikenal sebagai cakram mudigah bilaminer Pada saat yang sama terdapat rongga
kecil muncul di dalam epiblast dan rongga ini membesar menjadi rongga amnion
Pada hari ke-9 blastokista semakin terbenam di dalam endometrium dan luka berkas
penembusan pada permukaan epitel ditutup dengan fibrin pada masa ini terlihat proses
lakunaris dimana vakuola-vakuola apa sinsitium trofoblast menyatu membentuk lakuna-lakuna
yang besar Sementara pada kutub anembrional sel-sel gepeng bersama dengan hipoblast
membentuk lapisan eksoselom (kantung kuning telur primitif)
6 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 5 Perjalanan embrio sampai ke rahim
Pada hari ke-11 dan 12 blastokista telah tertanam sepenuhnya di dalam stroma endometrium
Trofoblast yang ditandai dengan lacuna dan sinsitium akan membentuk sebuah jalinan yang
saling berhubungan Sel-sel sinsitiotrofoblast menembus lebih dalam ke stroma dan merusak
lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibuPembuluh-pembuluh rambut ini tersumbat
dan melebar dan dikenal sebagai sinusoid Lakuna sinsitium kemudian berhubungan dengan
sinusoid dan darah ibu mulai mengalir melalui system trofoblast sehingga terjadilah sirkulasi
utero-plasenta
Semetara itu sekelompok sel baru muncul di antara permukaan dalam sitotrofoblast dan
permukaan luar rongga eksoselom Sel-sel ini berasal dari kantong kuning telur dan akan
membentuk suatu jaringan penyambung yang disebut mesoderm ekstraembrional di mana
pada akhirnya akan mengisi semua ruang antara trofoblastt di sebelah luar dan amnion beserta
selaput eksoselom di sebelah dalam
Segera setelah terbentuk rongga-ronga besar di dalam mesoderm ekstraembrional dan ketika
rongga-rongga ini menyatu terbentuklah sebuah rongga baru yang dikenal dengan nama
rongga khorion Rongga khorion ini terbentuk dari sel-sel fibroblast mesodermal yang tumbuh
disekitar embrio dan yang melapisi trofoblast sebelah dalam Rongga ini mengelilingi kantung
kuning telur primitive dan rongga amnion kecuali pada tempat cakram mudigah berhubungan
dengan trofoblast melalui tangkai peghubung2
Cakram mudigah trilaminer
Cakram mudigah bilaminer sendiri berdiferensiasi menjadi embrio trilaminer terjadi proses
epithelio-mesenchymal layer (gastrulasi pada vertebrata kelas bawah) Gastrulasi dimulai
dengan pembentukan primitive streak (garis primitive) pada permukaan epiblast Selama
periode ini embrio mengalami perubahan-perubahan yang cukup menonjol
7 Embriologi (PBL Block 4)
Sel-sel epiblast berpindah mengikuti garis primitive untuk membentuk mesoderm dan
entoderm intraembrional Setelah tiba di daerah garis tersebut sel-sel ini menjadi bentuk
seperti botol memisahkan diri dari epiblast dan endoderm yang baru saja terbentuk untuk
membentuk mesoderm Sel-sel yang tetap berada di epiblast kemudian membentuk ectoderm
Dengan demikian epiblast walaupun terjadi proses gastrulasi merupakan sumber dari semua
lapisan germinal pada embrio (yaitu ektoderm mesoderm dan endoderm)
Sel-sel prenotokord yang bergerak masuk ke dalam lubang primitif bergerak ke depan hingga
mencapai lempeng prekordal Mereka menempatkan diri dalam endoderm sebagai lempeng
notokord Pada perkembangan selanjutnya lempeng ini mengelupas dari endoderm dan
terbentuklah sebuah tali padat notokord Notokord akan menentukan Sumbu tengah dari
embrio yang akan menentukan situasi ke depan mengenai dasar tulang belakang dan dapat
menyebabkan diferensiasi dari ektoblast untuk membetuk neural plate Karena itu pada akhir
minggu ke-3 terbentuklah 3 lapisan mudigahmdashyang terdiri dari ectoderm mesoderm dan
endodermmdashdan berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ-organ3
Masa embrionik
Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8 suatu massa yang dikenal sebagai
massa embrionik atau masa organogenesis masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah
ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik Menjelang masa akhir embrionik ini
sistem-sistem organ telah terbentuk Karena pembentukan organ ini bentuk mudigah banyak
berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan
kedua
Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan
merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah
Sebagai akibat pembentukan organ ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas
Lapisan ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan
dunia luar diantaranya
8 Embriologi (PBL Block 4)
Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada
minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)
mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7
Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang
menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat
reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan
cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi
thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat
penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak
memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon
membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons
berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah
miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai
pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim
eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam
mengatur tekanan osmotic otak
Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan
sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya
NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)
NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan
NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf
motoris dan sensoris)
Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya
dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari
telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory
placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk
olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih
membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)
primitif
9 Embriologi (PBL Block 4)
Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial
dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus
nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial
arch ke I dan ini akan membentuk maxilla
Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis
medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis
medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan
berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin
dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut
primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk
membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan
berhubungan dengan rongga hidung45
Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol
hidung medial (B) Mudigah 10 minggu
Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda
(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu
1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon
2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)
3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari
mesenkim disekitarnya45
10 Embriologi (PBL Block 4)
Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus
Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu
menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian
distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic
cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars
nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan
membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea
Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk
mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus
optikus Fissura chorioidea akan dilalui
pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea
Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut
lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup
dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45
Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu
Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur
berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A
memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung
lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea
11 Embriologi (PBL Block 4)
Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan
membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera
dan kornea akan membentuk
a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)
b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis
c Kelenjar lakrimalis45
Telinga
Dibentuk dari 3 komponen yaitu
1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi
dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)
Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang
memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu
Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus
2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)
pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch
pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan
sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk
stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran
12 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah
rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan
pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang
pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan
tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum
tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari
liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani
3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu
invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk
semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea
Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus
endolimpatikus)3
Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga
bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan
lapisan mudigah mesoderm
Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)
2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)
Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang
akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast
13 Embriologi (PBL Block 4)
Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan
spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak
Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak
Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu
1 Mesoderm dorsal
2 Mesoderm intermediet
3 Mesoderm lateral
Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang
berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit
akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis
Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan
mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan
delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam
miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom
dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul
Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar
sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada
punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada
vertebra dan tulang pelvis
Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal
dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi
tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan
berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus
pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang
kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)
Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6
14 Embriologi (PBL Block 4)
Pembentukan Organ Ekskresi
Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit
4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk
pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros
berdegenerasi
Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya
disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan
membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan
dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta
dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan
dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi
membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya
metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan
dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari
sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate
Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm
intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas
dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali
15 Embriologi (PBL Block 4)
nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk
oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran
ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah
sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang
Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut
blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis
dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros
akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-
cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya
canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor
seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut
ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula
Bowman atau simpai Bowman
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu
jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik
Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan
saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)
Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor
16 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Organ Genitalia
Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari
1 Gonad
2 Saluran reproduksi
3 Saluran tambahan
Pembentukan Saluran Reproduksi
Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah
mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen
dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet
Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun
ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7
Saluran Reproduksi pada Pria
Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)
Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan
mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete
testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes
Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang
disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami
degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal
sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya
akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut
epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya
yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan
bermuara ke kloaka7
17 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 5 Perjalanan embrio sampai ke rahim
Pada hari ke-11 dan 12 blastokista telah tertanam sepenuhnya di dalam stroma endometrium
Trofoblast yang ditandai dengan lacuna dan sinsitium akan membentuk sebuah jalinan yang
saling berhubungan Sel-sel sinsitiotrofoblast menembus lebih dalam ke stroma dan merusak
lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibuPembuluh-pembuluh rambut ini tersumbat
dan melebar dan dikenal sebagai sinusoid Lakuna sinsitium kemudian berhubungan dengan
sinusoid dan darah ibu mulai mengalir melalui system trofoblast sehingga terjadilah sirkulasi
utero-plasenta
Semetara itu sekelompok sel baru muncul di antara permukaan dalam sitotrofoblast dan
permukaan luar rongga eksoselom Sel-sel ini berasal dari kantong kuning telur dan akan
membentuk suatu jaringan penyambung yang disebut mesoderm ekstraembrional di mana
pada akhirnya akan mengisi semua ruang antara trofoblastt di sebelah luar dan amnion beserta
selaput eksoselom di sebelah dalam
Segera setelah terbentuk rongga-ronga besar di dalam mesoderm ekstraembrional dan ketika
rongga-rongga ini menyatu terbentuklah sebuah rongga baru yang dikenal dengan nama
rongga khorion Rongga khorion ini terbentuk dari sel-sel fibroblast mesodermal yang tumbuh
disekitar embrio dan yang melapisi trofoblast sebelah dalam Rongga ini mengelilingi kantung
kuning telur primitive dan rongga amnion kecuali pada tempat cakram mudigah berhubungan
dengan trofoblast melalui tangkai peghubung2
Cakram mudigah trilaminer
Cakram mudigah bilaminer sendiri berdiferensiasi menjadi embrio trilaminer terjadi proses
epithelio-mesenchymal layer (gastrulasi pada vertebrata kelas bawah) Gastrulasi dimulai
dengan pembentukan primitive streak (garis primitive) pada permukaan epiblast Selama
periode ini embrio mengalami perubahan-perubahan yang cukup menonjol
7 Embriologi (PBL Block 4)
Sel-sel epiblast berpindah mengikuti garis primitive untuk membentuk mesoderm dan
entoderm intraembrional Setelah tiba di daerah garis tersebut sel-sel ini menjadi bentuk
seperti botol memisahkan diri dari epiblast dan endoderm yang baru saja terbentuk untuk
membentuk mesoderm Sel-sel yang tetap berada di epiblast kemudian membentuk ectoderm
Dengan demikian epiblast walaupun terjadi proses gastrulasi merupakan sumber dari semua
lapisan germinal pada embrio (yaitu ektoderm mesoderm dan endoderm)
Sel-sel prenotokord yang bergerak masuk ke dalam lubang primitif bergerak ke depan hingga
mencapai lempeng prekordal Mereka menempatkan diri dalam endoderm sebagai lempeng
notokord Pada perkembangan selanjutnya lempeng ini mengelupas dari endoderm dan
terbentuklah sebuah tali padat notokord Notokord akan menentukan Sumbu tengah dari
embrio yang akan menentukan situasi ke depan mengenai dasar tulang belakang dan dapat
menyebabkan diferensiasi dari ektoblast untuk membetuk neural plate Karena itu pada akhir
minggu ke-3 terbentuklah 3 lapisan mudigahmdashyang terdiri dari ectoderm mesoderm dan
endodermmdashdan berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ-organ3
Masa embrionik
Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8 suatu massa yang dikenal sebagai
massa embrionik atau masa organogenesis masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah
ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik Menjelang masa akhir embrionik ini
sistem-sistem organ telah terbentuk Karena pembentukan organ ini bentuk mudigah banyak
berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan
kedua
Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan
merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah
Sebagai akibat pembentukan organ ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas
Lapisan ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan
dunia luar diantaranya
8 Embriologi (PBL Block 4)
Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada
minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)
mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7
Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang
menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat
reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan
cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi
thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat
penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak
memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon
membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons
berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah
miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai
pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim
eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam
mengatur tekanan osmotic otak
Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan
sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya
NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)
NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan
NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf
motoris dan sensoris)
Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya
dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari
telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory
placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk
olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih
membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)
primitif
9 Embriologi (PBL Block 4)
Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial
dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus
nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial
arch ke I dan ini akan membentuk maxilla
Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis
medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis
medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan
berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin
dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut
primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk
membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan
berhubungan dengan rongga hidung45
Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol
hidung medial (B) Mudigah 10 minggu
Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda
(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu
1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon
2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)
3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari
mesenkim disekitarnya45
10 Embriologi (PBL Block 4)
Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus
Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu
menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian
distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic
cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars
nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan
membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea
Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk
mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus
optikus Fissura chorioidea akan dilalui
pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea
Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut
lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup
dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45
Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu
Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur
berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A
memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung
lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea
11 Embriologi (PBL Block 4)
Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan
membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera
dan kornea akan membentuk
a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)
b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis
c Kelenjar lakrimalis45
Telinga
Dibentuk dari 3 komponen yaitu
1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi
dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)
Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang
memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu
Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus
2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)
pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch
pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan
sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk
stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran
12 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah
rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan
pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang
pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan
tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum
tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari
liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani
3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu
invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk
semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea
Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus
endolimpatikus)3
Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga
bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan
lapisan mudigah mesoderm
Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)
2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)
Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang
akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast
13 Embriologi (PBL Block 4)
Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan
spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak
Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak
Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu
1 Mesoderm dorsal
2 Mesoderm intermediet
3 Mesoderm lateral
Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang
berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit
akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis
Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan
mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan
delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam
miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom
dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul
Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar
sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada
punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada
vertebra dan tulang pelvis
Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal
dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi
tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan
berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus
pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang
kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)
Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6
14 Embriologi (PBL Block 4)
Pembentukan Organ Ekskresi
Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit
4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk
pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros
berdegenerasi
Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya
disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan
membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan
dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta
dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan
dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi
membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya
metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan
dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari
sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate
Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm
intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas
dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali
15 Embriologi (PBL Block 4)
nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk
oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran
ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah
sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang
Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut
blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis
dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros
akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-
cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya
canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor
seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut
ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula
Bowman atau simpai Bowman
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu
jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik
Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan
saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)
Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor
16 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Organ Genitalia
Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari
1 Gonad
2 Saluran reproduksi
3 Saluran tambahan
Pembentukan Saluran Reproduksi
Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah
mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen
dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet
Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun
ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7
Saluran Reproduksi pada Pria
Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)
Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan
mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete
testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes
Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang
disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami
degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal
sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya
akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut
epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya
yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan
bermuara ke kloaka7
17 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Sel-sel epiblast berpindah mengikuti garis primitive untuk membentuk mesoderm dan
entoderm intraembrional Setelah tiba di daerah garis tersebut sel-sel ini menjadi bentuk
seperti botol memisahkan diri dari epiblast dan endoderm yang baru saja terbentuk untuk
membentuk mesoderm Sel-sel yang tetap berada di epiblast kemudian membentuk ectoderm
Dengan demikian epiblast walaupun terjadi proses gastrulasi merupakan sumber dari semua
lapisan germinal pada embrio (yaitu ektoderm mesoderm dan endoderm)
Sel-sel prenotokord yang bergerak masuk ke dalam lubang primitif bergerak ke depan hingga
mencapai lempeng prekordal Mereka menempatkan diri dalam endoderm sebagai lempeng
notokord Pada perkembangan selanjutnya lempeng ini mengelupas dari endoderm dan
terbentuklah sebuah tali padat notokord Notokord akan menentukan Sumbu tengah dari
embrio yang akan menentukan situasi ke depan mengenai dasar tulang belakang dan dapat
menyebabkan diferensiasi dari ektoblast untuk membetuk neural plate Karena itu pada akhir
minggu ke-3 terbentuklah 3 lapisan mudigahmdashyang terdiri dari ectoderm mesoderm dan
endodermmdashdan berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ-organ3
Masa embrionik
Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8 suatu massa yang dikenal sebagai
massa embrionik atau masa organogenesis masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah
ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik Menjelang masa akhir embrionik ini
sistem-sistem organ telah terbentuk Karena pembentukan organ ini bentuk mudigah banyak
berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan
kedua
Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan
merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah
Sebagai akibat pembentukan organ ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas
Lapisan ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan
dunia luar diantaranya
8 Embriologi (PBL Block 4)
Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada
minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)
mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7
Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang
menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat
reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan
cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi
thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat
penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak
memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon
membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons
berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah
miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai
pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim
eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam
mengatur tekanan osmotic otak
Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan
sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya
NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)
NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan
NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf
motoris dan sensoris)
Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya
dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari
telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory
placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk
olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih
membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)
primitif
9 Embriologi (PBL Block 4)
Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial
dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus
nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial
arch ke I dan ini akan membentuk maxilla
Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis
medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis
medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan
berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin
dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut
primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk
membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan
berhubungan dengan rongga hidung45
Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol
hidung medial (B) Mudigah 10 minggu
Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda
(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu
1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon
2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)
3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari
mesenkim disekitarnya45
10 Embriologi (PBL Block 4)
Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus
Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu
menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian
distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic
cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars
nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan
membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea
Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk
mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus
optikus Fissura chorioidea akan dilalui
pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea
Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut
lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup
dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45
Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu
Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur
berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A
memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung
lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea
11 Embriologi (PBL Block 4)
Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan
membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera
dan kornea akan membentuk
a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)
b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis
c Kelenjar lakrimalis45
Telinga
Dibentuk dari 3 komponen yaitu
1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi
dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)
Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang
memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu
Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus
2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)
pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch
pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan
sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk
stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran
12 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah
rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan
pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang
pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan
tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum
tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari
liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani
3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu
invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk
semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea
Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus
endolimpatikus)3
Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga
bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan
lapisan mudigah mesoderm
Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)
2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)
Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang
akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast
13 Embriologi (PBL Block 4)
Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan
spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak
Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak
Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu
1 Mesoderm dorsal
2 Mesoderm intermediet
3 Mesoderm lateral
Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang
berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit
akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis
Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan
mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan
delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam
miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom
dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul
Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar
sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada
punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada
vertebra dan tulang pelvis
Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal
dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi
tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan
berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus
pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang
kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)
Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6
14 Embriologi (PBL Block 4)
Pembentukan Organ Ekskresi
Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit
4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk
pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros
berdegenerasi
Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya
disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan
membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan
dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta
dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan
dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi
membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya
metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan
dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari
sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate
Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm
intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas
dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali
15 Embriologi (PBL Block 4)
nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk
oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran
ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah
sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang
Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut
blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis
dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros
akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-
cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya
canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor
seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut
ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula
Bowman atau simpai Bowman
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu
jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik
Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan
saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)
Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor
16 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Organ Genitalia
Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari
1 Gonad
2 Saluran reproduksi
3 Saluran tambahan
Pembentukan Saluran Reproduksi
Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah
mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen
dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet
Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun
ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7
Saluran Reproduksi pada Pria
Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)
Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan
mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete
testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes
Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang
disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami
degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal
sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya
akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut
epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya
yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan
bermuara ke kloaka7
17 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada
minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)
mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7
Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang
menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat
reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan
cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi
thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat
penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak
memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon
membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons
berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah
miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai
pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim
eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam
mengatur tekanan osmotic otak
Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan
sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya
NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)
NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan
NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf
motoris dan sensoris)
Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya
dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari
telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory
placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk
olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih
membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)
primitif
9 Embriologi (PBL Block 4)
Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial
dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus
nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial
arch ke I dan ini akan membentuk maxilla
Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis
medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis
medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan
berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin
dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut
primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk
membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan
berhubungan dengan rongga hidung45
Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol
hidung medial (B) Mudigah 10 minggu
Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda
(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu
1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon
2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)
3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari
mesenkim disekitarnya45
10 Embriologi (PBL Block 4)
Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus
Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu
menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian
distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic
cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars
nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan
membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea
Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk
mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus
optikus Fissura chorioidea akan dilalui
pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea
Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut
lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup
dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45
Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu
Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur
berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A
memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung
lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea
11 Embriologi (PBL Block 4)
Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan
membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera
dan kornea akan membentuk
a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)
b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis
c Kelenjar lakrimalis45
Telinga
Dibentuk dari 3 komponen yaitu
1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi
dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)
Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang
memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu
Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus
2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)
pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch
pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan
sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk
stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran
12 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah
rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan
pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang
pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan
tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum
tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari
liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani
3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu
invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk
semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea
Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus
endolimpatikus)3
Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga
bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan
lapisan mudigah mesoderm
Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)
2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)
Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang
akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast
13 Embriologi (PBL Block 4)
Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan
spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak
Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak
Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu
1 Mesoderm dorsal
2 Mesoderm intermediet
3 Mesoderm lateral
Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang
berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit
akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis
Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan
mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan
delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam
miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom
dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul
Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar
sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada
punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada
vertebra dan tulang pelvis
Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal
dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi
tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan
berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus
pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang
kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)
Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6
14 Embriologi (PBL Block 4)
Pembentukan Organ Ekskresi
Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit
4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk
pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros
berdegenerasi
Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya
disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan
membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan
dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta
dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan
dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi
membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya
metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan
dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari
sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate
Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm
intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas
dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali
15 Embriologi (PBL Block 4)
nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk
oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran
ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah
sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang
Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut
blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis
dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros
akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-
cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya
canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor
seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut
ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula
Bowman atau simpai Bowman
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu
jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik
Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan
saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)
Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor
16 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Organ Genitalia
Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari
1 Gonad
2 Saluran reproduksi
3 Saluran tambahan
Pembentukan Saluran Reproduksi
Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah
mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen
dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet
Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun
ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7
Saluran Reproduksi pada Pria
Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)
Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan
mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete
testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes
Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang
disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami
degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal
sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya
akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut
epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya
yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan
bermuara ke kloaka7
17 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial
dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus
nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial
arch ke I dan ini akan membentuk maxilla
Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis
medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis
medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan
berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin
dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut
primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk
membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan
berhubungan dengan rongga hidung45
Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol
hidung medial (B) Mudigah 10 minggu
Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda
(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu
1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon
2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)
3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari
mesenkim disekitarnya45
10 Embriologi (PBL Block 4)
Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus
Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu
menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian
distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic
cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars
nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan
membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea
Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk
mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus
optikus Fissura chorioidea akan dilalui
pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea
Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut
lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup
dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45
Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu
Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur
berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A
memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung
lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea
11 Embriologi (PBL Block 4)
Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan
membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera
dan kornea akan membentuk
a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)
b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis
c Kelenjar lakrimalis45
Telinga
Dibentuk dari 3 komponen yaitu
1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi
dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)
Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang
memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu
Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus
2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)
pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch
pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan
sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk
stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran
12 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah
rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan
pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang
pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan
tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum
tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari
liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani
3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu
invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk
semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea
Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus
endolimpatikus)3
Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga
bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan
lapisan mudigah mesoderm
Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)
2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)
Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang
akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast
13 Embriologi (PBL Block 4)
Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan
spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak
Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak
Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu
1 Mesoderm dorsal
2 Mesoderm intermediet
3 Mesoderm lateral
Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang
berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit
akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis
Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan
mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan
delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam
miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom
dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul
Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar
sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada
punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada
vertebra dan tulang pelvis
Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal
dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi
tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan
berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus
pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang
kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)
Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6
14 Embriologi (PBL Block 4)
Pembentukan Organ Ekskresi
Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit
4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk
pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros
berdegenerasi
Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya
disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan
membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan
dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta
dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan
dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi
membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya
metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan
dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari
sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate
Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm
intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas
dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali
15 Embriologi (PBL Block 4)
nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk
oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran
ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah
sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang
Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut
blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis
dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros
akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-
cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya
canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor
seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut
ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula
Bowman atau simpai Bowman
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu
jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik
Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan
saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)
Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor
16 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Organ Genitalia
Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari
1 Gonad
2 Saluran reproduksi
3 Saluran tambahan
Pembentukan Saluran Reproduksi
Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah
mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen
dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet
Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun
ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7
Saluran Reproduksi pada Pria
Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)
Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan
mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete
testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes
Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang
disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami
degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal
sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya
akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut
epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya
yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan
bermuara ke kloaka7
17 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus
Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu
menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian
distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic
cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars
nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan
membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea
Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk
mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus
optikus Fissura chorioidea akan dilalui
pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea
Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut
lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup
dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45
Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu
Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur
berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A
memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung
lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea
11 Embriologi (PBL Block 4)
Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan
membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera
dan kornea akan membentuk
a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)
b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis
c Kelenjar lakrimalis45
Telinga
Dibentuk dari 3 komponen yaitu
1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi
dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)
Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang
memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu
Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus
2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)
pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch
pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan
sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk
stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran
12 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah
rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan
pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang
pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan
tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum
tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari
liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani
3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu
invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk
semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea
Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus
endolimpatikus)3
Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga
bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan
lapisan mudigah mesoderm
Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)
2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)
Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang
akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast
13 Embriologi (PBL Block 4)
Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan
spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak
Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak
Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu
1 Mesoderm dorsal
2 Mesoderm intermediet
3 Mesoderm lateral
Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang
berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit
akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis
Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan
mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan
delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam
miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom
dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul
Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar
sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada
punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada
vertebra dan tulang pelvis
Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal
dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi
tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan
berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus
pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang
kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)
Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6
14 Embriologi (PBL Block 4)
Pembentukan Organ Ekskresi
Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit
4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk
pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros
berdegenerasi
Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya
disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan
membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan
dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta
dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan
dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi
membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya
metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan
dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari
sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate
Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm
intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas
dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali
15 Embriologi (PBL Block 4)
nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk
oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran
ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah
sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang
Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut
blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis
dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros
akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-
cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya
canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor
seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut
ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula
Bowman atau simpai Bowman
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu
jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik
Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan
saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)
Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor
16 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Organ Genitalia
Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari
1 Gonad
2 Saluran reproduksi
3 Saluran tambahan
Pembentukan Saluran Reproduksi
Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah
mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen
dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet
Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun
ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7
Saluran Reproduksi pada Pria
Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)
Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan
mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete
testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes
Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang
disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami
degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal
sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya
akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut
epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya
yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan
bermuara ke kloaka7
17 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan
membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera
dan kornea akan membentuk
a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)
b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis
c Kelenjar lakrimalis45
Telinga
Dibentuk dari 3 komponen yaitu
1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi
dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)
Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang
memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu
Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus
2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)
pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch
pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan
sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk
stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran
12 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah
rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan
pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang
pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan
tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum
tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari
liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani
3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu
invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk
semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea
Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus
endolimpatikus)3
Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga
bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan
lapisan mudigah mesoderm
Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)
2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)
Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang
akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast
13 Embriologi (PBL Block 4)
Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan
spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak
Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak
Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu
1 Mesoderm dorsal
2 Mesoderm intermediet
3 Mesoderm lateral
Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang
berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit
akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis
Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan
mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan
delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam
miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom
dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul
Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar
sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada
punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada
vertebra dan tulang pelvis
Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal
dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi
tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan
berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus
pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang
kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)
Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6
14 Embriologi (PBL Block 4)
Pembentukan Organ Ekskresi
Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit
4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk
pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros
berdegenerasi
Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya
disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan
membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan
dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta
dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan
dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi
membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya
metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan
dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari
sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate
Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm
intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas
dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali
15 Embriologi (PBL Block 4)
nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk
oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran
ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah
sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang
Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut
blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis
dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros
akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-
cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya
canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor
seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut
ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula
Bowman atau simpai Bowman
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu
jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik
Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan
saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)
Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor
16 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Organ Genitalia
Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari
1 Gonad
2 Saluran reproduksi
3 Saluran tambahan
Pembentukan Saluran Reproduksi
Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah
mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen
dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet
Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun
ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7
Saluran Reproduksi pada Pria
Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)
Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan
mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete
testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes
Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang
disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami
degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal
sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya
akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut
epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya
yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan
bermuara ke kloaka7
17 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah
rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan
pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang
pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan
tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum
tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari
liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani
3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu
invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk
semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea
Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus
endolimpatikus)3
Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga
bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan
lapisan mudigah mesoderm
Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)
2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)
Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang
akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast
13 Embriologi (PBL Block 4)
Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan
spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak
Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak
Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu
1 Mesoderm dorsal
2 Mesoderm intermediet
3 Mesoderm lateral
Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang
berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit
akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis
Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan
mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan
delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam
miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom
dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul
Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar
sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada
punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada
vertebra dan tulang pelvis
Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal
dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi
tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan
berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus
pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang
kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)
Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6
14 Embriologi (PBL Block 4)
Pembentukan Organ Ekskresi
Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit
4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk
pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros
berdegenerasi
Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya
disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan
membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan
dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta
dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan
dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi
membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya
metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan
dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari
sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate
Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm
intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas
dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali
15 Embriologi (PBL Block 4)
nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk
oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran
ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah
sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang
Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut
blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis
dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros
akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-
cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya
canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor
seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut
ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula
Bowman atau simpai Bowman
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu
jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik
Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan
saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)
Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor
16 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Organ Genitalia
Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari
1 Gonad
2 Saluran reproduksi
3 Saluran tambahan
Pembentukan Saluran Reproduksi
Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah
mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen
dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet
Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun
ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7
Saluran Reproduksi pada Pria
Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)
Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan
mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete
testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes
Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang
disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami
degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal
sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya
akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut
epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya
yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan
bermuara ke kloaka7
17 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan
spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak
Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak
Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu
1 Mesoderm dorsal
2 Mesoderm intermediet
3 Mesoderm lateral
Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang
berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit
akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis
Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan
mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan
delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam
miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom
dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul
Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar
sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada
punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada
vertebra dan tulang pelvis
Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal
dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi
tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan
berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus
pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang
kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)
Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6
14 Embriologi (PBL Block 4)
Pembentukan Organ Ekskresi
Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit
4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk
pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros
berdegenerasi
Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya
disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan
membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan
dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta
dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan
dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi
membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya
metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan
dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari
sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate
Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm
intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas
dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali
15 Embriologi (PBL Block 4)
nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk
oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran
ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah
sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang
Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut
blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis
dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros
akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-
cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya
canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor
seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut
ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula
Bowman atau simpai Bowman
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu
jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik
Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan
saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)
Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor
16 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Organ Genitalia
Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari
1 Gonad
2 Saluran reproduksi
3 Saluran tambahan
Pembentukan Saluran Reproduksi
Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah
mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen
dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet
Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun
ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7
Saluran Reproduksi pada Pria
Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)
Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan
mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete
testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes
Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang
disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami
degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal
sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya
akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut
epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya
yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan
bermuara ke kloaka7
17 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Pembentukan Organ Ekskresi
Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit
4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk
pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros
berdegenerasi
Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya
disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan
membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan
dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta
dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan
dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi
membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya
metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan
dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari
sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate
Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm
intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas
dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali
15 Embriologi (PBL Block 4)
nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk
oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran
ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah
sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang
Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut
blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis
dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros
akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-
cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya
canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor
seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut
ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula
Bowman atau simpai Bowman
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu
jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik
Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan
saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)
Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor
16 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Organ Genitalia
Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari
1 Gonad
2 Saluran reproduksi
3 Saluran tambahan
Pembentukan Saluran Reproduksi
Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah
mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen
dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet
Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun
ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7
Saluran Reproduksi pada Pria
Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)
Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan
mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete
testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes
Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang
disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami
degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal
sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya
akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut
epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya
yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan
bermuara ke kloaka7
17 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk
oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran
ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah
sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang
Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut
blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis
dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros
akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-
cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya
canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor
seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut
ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula
Bowman atau simpai Bowman
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu
jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik
Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan
saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)
Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor
16 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Organ Genitalia
Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari
1 Gonad
2 Saluran reproduksi
3 Saluran tambahan
Pembentukan Saluran Reproduksi
Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah
mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen
dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet
Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun
ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7
Saluran Reproduksi pada Pria
Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)
Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan
mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete
testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes
Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang
disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami
degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal
sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya
akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut
epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya
yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan
bermuara ke kloaka7
17 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Perkembangan Organ Genitalia
Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari
1 Gonad
2 Saluran reproduksi
3 Saluran tambahan
Pembentukan Saluran Reproduksi
Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah
mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen
dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet
Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun
ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7
Saluran Reproduksi pada Pria
Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)
Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan
mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete
testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes
Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang
disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami
degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal
sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya
akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut
epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya
yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan
bermuara ke kloaka7
17 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan
Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus
dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar
skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk
seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens
(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros
Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan
dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula
seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus
urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi
uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7
18 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng
kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)
Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti
tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens
Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros
telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran
tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu
selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium
urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum
genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan
bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut
scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut
canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan
menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk
ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis
Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun
testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis
19 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi
maka individu akan menjadi infertil atau steril7
Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan
ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana
membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir
Saluran Reproduksi pada Wanita
Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran
reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan
saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)
Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana
akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7
20 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9
minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah
jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae
terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah
terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis
Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di
tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut
sebagai uterus monocornis
Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus
Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian
disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii
dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae
Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)
dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7
Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan
mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika
pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan
21 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai
maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7
Pembentukan Jantung
Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam
29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah
intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom
disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm
Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi
endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi
miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan
selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan
pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium
dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic
coelom7
Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah
amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm
splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan
22 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk
memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm
splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan
rongga perikardium dan daerah kardiogenik
Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses
pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan
proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral
menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-
celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah
antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region
Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat
a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian
bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya
ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut
foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum
b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah
yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen
ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri
melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena
tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi
bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum
secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel
kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi
transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya
pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3
23 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm
(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang
lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih
37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama
seperti F
Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal
dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan
berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium
Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan
atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar
khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh
sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7
24 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 38 Bagian-bagian jantung
Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung
aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan
tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan
memperdarahi insang
Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta
ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx
(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis
kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut
aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk
menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan
VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung
dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis
interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada
di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal
membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang
akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah
(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV
akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal
25 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta
ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan
lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri
subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus
aorta
Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan
membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan
berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam
kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak
berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin
dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal
ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan
berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7
Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral
Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-
cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri
visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri
dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri
coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)
nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca
communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)
26 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari
Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)
Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar
1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri
2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta
3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7
27 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional
utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-
pembuluh di sisi kiri mudigah
Sistem Vena Cardinalis
Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena
cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena
cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah
tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung
membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena
cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior
Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang
datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang
datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian
kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan
vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan
Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian
akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini
terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling
berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena
subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen
yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi
Vena spermatica pada laki-laki
Vena ovarica pada perempuan
Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis
posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena
cardinalis posterior maupun vena subcardinalis
Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk
vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang
28 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian
kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan
menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca
externa serta cabang-cabangnya
Sistem Vena Vitellina
Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke
embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)
Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal
vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus
depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid
hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar
Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal
Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan
yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus
venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena
vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan
akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan
berdegenerasi
Sistem Vena Umbilicalis
Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis
Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang
proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak
di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan
tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan
Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri
dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii
29 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran
Pada janin masih terdapat fungsi dari
1 Foramen ovale
2 Ductus arteriosus Botalli
3 Arteri umbilicalis lateral
4 Ductus venosus Arantii
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir
secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan
masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir
melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta
30 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran
darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen
(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus
arteriosus ke dalam aorta descendens
Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya
langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap
ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena
tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan
tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-
paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup
sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri
umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir
kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru
31 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Derivat Entoderm
Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-
organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas
Pembentukan Susunan Pencernaan
Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan
tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi
saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm
Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan
usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus
sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan
berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)
Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan
akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior
mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan
dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana
buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang
disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana
buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah
terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi
Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx
(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung
pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus
Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga
tengah (cavum tympani)
Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)
Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan
bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus
32 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan
dinding ventralnya akan menghilang
Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam
kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas
Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah
bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi
celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat
membentuk sinus
cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx
Usus Sederhana Depan
Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di
posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster
(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan
mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam
33 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian
proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus
sederhana tengah proksimal
Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati
yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim
yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar
akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus
Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas
Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum
sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di
antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1
Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5
mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat
dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke
arah tunas pankreas dorsal
34 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula
terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas
pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang
akan bermuara di duodenum
Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral
berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan
saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus
choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum pada papilla dodeni minor
Usus Sederhana Tengah
Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum
dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon
transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak
cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu
ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis
fisiologis atau burut pusat faali
Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar
270 derajat berlawanan arah jarum jam
35 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Usus Sederhana Belakang
Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan
anus bagian atas
Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan
Panah
menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis
dan
perineum
Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca
merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan
lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana
analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1
Pembentukan Susunan Pernafasan
Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus
Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus
sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut
diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru
Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan
pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis
36 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx
akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus
Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan
akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2
yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus
Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk
bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus
Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm
parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari
mesoderm disekitarnya4-7
Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5
minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu
37 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Teratologi
Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang
dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa
factor diantaranya
1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah
factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin
anaknya ada yang akan menderita acondroplasia
2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya
firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan
terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau
perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8
Penutupan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan
selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini
rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus
diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat
38 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)
Daftar Pustaka
1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6
2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9
3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8
4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK
UKRIDA 2010
5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004
6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2010
7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas
nelson and son Ltd2000h 574-85
8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-
biologi 11Agustusi 20011
39 Embriologi (PBL Block 4)