Em Briolo Gi

52
Embriologi Fenshiro Lesnussa* Alamat Korespondensi: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Terusan Arjuna no. 6 Jakarta 11510 Pendahuluan Tini seorang ibu muda yang mengikuti suaminya (ABRI) bertugas di daerah terpencil, akhir-akhir ini merasa cemas dan gelisah. Dia baru saja mengetahui bahwa dirinya ternyata hamil pada tes kehamilan yang kemarin dia beli di apotik. Pada saat dia memeriksakan diri ke bidan terdekat dia dinyatakan sudah hamil 2 bulan. Padahal seminggu yang lalu dia sempat terkena demam dengan kulit bercak-bercak merah dan oleh dokter puskesmas setempat diduga menderita campak dan sempat mendapatkan obat. Tini kuatir bayinya cacat, karena dia pernah baca di majalah kehamilan muda merupakan kehamilan yang penuh resiko terhadap kelainan janin disebabkan karena obat-obat tertentu. Akhirnya dia memutuskan mengirimkan surat ke anaknya yang kuliah di Fakultas Kedokteran Ukrida untuk menanyakannya. 1 Embriologi (PBL Block 4)

Transcript of Em Briolo Gi

Page 1: Em Briolo Gi

Embriologi

Fenshiro Lesnussa

Alamat Korespondensi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Terusan Arjuna no 6

Jakarta 11510

Pendahuluan

Tini seorang ibu muda yang mengikuti suaminya (ABRI) bertugas di daerah terpencil akhir-akhir

ini merasa cemas dan gelisah Dia baru saja mengetahui bahwa dirinya ternyata hamil pada tes

kehamilan yang kemarin dia beli di apotik Pada saat dia memeriksakan diri ke bidan terdekat

dia dinyatakan sudah hamil 2 bulan Padahal seminggu yang lalu dia sempat terkena demam

dengan kulit bercak-bercak merah dan oleh dokter puskesmas setempat diduga menderita

campak dan sempat mendapatkan obat Tini kuatir bayinya cacat karena dia pernah baca di

majalah kehamilan muda merupakan kehamilan yang penuh resiko terhadap kelainan janin

disebabkan karena obat-obat tertentu Akhirnya dia memutuskan mengirimkan surat ke

anaknya yang kuliah di Fakultas Kedokteran Ukrida untuk menanyakannya

Tujuan pembuatan tinjauan pustaka ini

1 Mengetahui berbagai derivate yang terlibat dalam perkembangan suatu embrio

derivate yang akan dibahas diantaranya derivate mesodermendoderm dan entoderm

2 Membahas teratology pada embriologi

1 Embriologi (PBL Block 4)

Perkembangan Derivate Embriologi

Kalau kita berbicara mengenai embriologi tentu kita pasti akan berpikir tentang bayi yang masih

ada dalam kandungan Tetapi hal tersebut tidak langsung terjadi begitu saja tentu pasti ada

proses sampai pembentukan bayi tersebut Dan beriku prosesnya

Proses Fertilisasi

Fertilisasi merupakan proses penetrasi sperma yang masuk ke dalam ovum dimana sperma dan

ovum harus sama-sama memiliki kualitas yang bagus Terjadinya pertemuan antara sel sperma

dan ovum dapat dilaksanakan karena di bantu oleh beberapa zat yaitu

1 Zat androgamon Mengatur kecepatan sperma dan mempermudah penetrasi sperma

2 Zat ginogamon merupakan zat yang dimiliki ovum yang berfungsi sebagai penarik

sperma agar pergi kea rah ovum dan untuk mempersiapkan ovum untuk menerima

sperma

Tempat terjadinya fertilisasi kira-kira 13 dari Tuba valopi dimana setelah terjadi penetrasi

maka sel sperma yang telah bergabung dengan sel telur akan dibawah ke didinding rahim

Fase fertilisasi mencakup fase 3 fase

1 Penembusan korona radiata

Spermatozoa-spermatozoa yang mengalami kapasitasi tidak akan sulit untuk menembusnya

(Langman 1994)

2 Penembusan zona pelusida

Zona pelusida adalah sebuah perisai glikoprotein yang mempertahankan pengikatan sperma

dan menginduksi reaksi kromosom Hanya 1 spermatozoa diantara 200-300 juta spermatozoa

yang ada di saluran kelamin yang berhasil menembus zona pelusida Saat spermatozoa masuk

ke dalam membrane oosit spermatozoa lain tidak akan bisa masuk lagi karena aktifasi dari

enzim oosit sendiri (Langman 1994)

3Fusi oosit dan membran plasma

2 Embriologi (PBL Block 4)

Spermatozoa bergerak masuk ke membrane oosit dan mencapai inti oosit Perlu diketahui

bahwa spermatozoa dan oosit masing-masing memiliki 23 kromosom (haploid) selama masa

penyatuan masing-masing pronukleus melakukan sintesis DNA Segera setelah sintesis DNA

kromosom tersusun dalam gelendong untuk melakukan pembelahan secara mitosis yang

normal Dua puluh tiga kromosom dari ibu dan dua puluh tiga kromosom dari ayah membelah

sepanjang sentromer dan kromatid-kromatid yang berpasangan tersebut saling bergerak ke

kutub yang berlawanan sehingga menyiapkan sel zigot yang masing-masing mempunyai jumlah

kromosom yang normal1

Pembelahan

Kira-kira 24 jam setelah fertilisasi oosit yang telah dibuahi mulai pembelahan pertamanya

(Anonimus 2010) Setelah zigot mencapai tingkat dua sel ia menjalani serangkaian

pembelahan mitosis yang mengakibatkan bertambahnya jumlah sel dengan cepat Sel ini

dikenal sebagai blastomer yang akan berbentuk seperti gumpalan yang padat (Langman 1994)

Kira-kira setelah 3 hari setelah pembuahan sel-sel embrio yang termampatkan tersebut

membelah lagi membentuk morula Morula adalah kumpulan dari 16-30 sel blastomere

Karena sel-sel ini muncul dari pembelahan (cleavage) dari zigot dan semua terdapat pada zona

pelusida yang tidak 1048576ias membesar jadi pertumbuhannya tidak banyak terlihat Setiap sel yang

baru besarnya sama dengan sel awal dan nama morula berarti mulberry karena mirip seperti

kumpulan sel-sel setengah bulat (Anonim 2010) Sel-sel bagian dari morula merupakan massa

sel dalam sedangkan sel-sel di sekitar membentuk massa sel luar Massa sel dalam akan

membentuk jaringan-jaringan embrio yang sebenarnya sementara massa sel luar akan

membentuk trofoblastt yang kemudian ikut membentuk plasenta

3 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 1 Proses

Pembelahan Zygot

(dari 2 sel sampai morula)

Pembentukan BlastokistaEmbrioblast dan Rongga Amnion

Pada hari ke-4 setelah inseminasi sel terluar dari morula yang masih diselubungi dengan zona

pelucida mulai berkumpul membentuk suatu pemadatan (Anonimus 2010) Sebuah rongga

terbentuk pada di interior blastokista dan Kira-kira pada waktu morula memasuki rongga rahim

cairan mulai menembus zona pelusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada di massa sel

dalam (inner cell mass) Sel-sel embrio berkembang dari inner cell mass yang sekarang disebut

embrioblastt Sedangkan sel-sel di massa sel luar atau trofoblast menipis dan membentuk

dinding epitel untuk blastokista Zona pelusida kini sekarang sudah menghilang sehingga

implantasi bisa dimulai

4 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 2 Struktur Morula (1Embryoblast 2Pellucid zone 3Trophoblast 4 Blastocyst cavity)

Pada akhir hari ke-5 embrio melepaskan diri dari zona pelusida yang membungkusnya Melalui

serangkaian siklus pengembangan-kontraksi embrio menembus selimut pelusida Hal ini

didukung oleh enzim yang dapat melarutkan zona pelusida pada kutub embrionik Pelepasan

embrio ini dinamakan hatching

Gambar 3 Hatching (1Pellucid zone 2Trophoblast (outer cell mass) 3Hypoblast (part of the

inner cell mass) 4Blastocyst cavity 5 Epiblast (part of the inner cell mass)

Polaritas dari embrio dapat terlihat pada waktu pembentukan kutub embrionik dan kutub

abemrioalik Ha ini jelas terlihat ketika meneliti blastokista dimana inner cell mass sudah

terbentuk Polaritas lebih terfokus pada satu kutub dari interior belahan blastokista yang terdiri

dari blastomer

5 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 4 Invasi Endometrium

Pada perkembangan hari ke-8 blastokista sebagian terbenam di dalam stroma

endometriumPada daerah di atas embrioblast trofoblast berdiferensiasi menjadi 2 lapisan (a)

sitotrofoblast (b) sinsitiotrofoblast Trofoblast mempunyai kemampuan untuk menghancurkan

dan mencairkan jaringan permukaan endometrium dalam masa sekresi yaitu sel-sel decidua

Sel-sel dari embrioblast juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu lapisan hipoblast dan

epiblast Sel-sel dari masing-masing lapisan mudigah membentuk sebuah cakram datar dan

keduanya dikenal sebagai cakram mudigah bilaminer Pada saat yang sama terdapat rongga

kecil muncul di dalam epiblast dan rongga ini membesar menjadi rongga amnion

Pada hari ke-9 blastokista semakin terbenam di dalam endometrium dan luka berkas

penembusan pada permukaan epitel ditutup dengan fibrin pada masa ini terlihat proses

lakunaris dimana vakuola-vakuola apa sinsitium trofoblast menyatu membentuk lakuna-lakuna

yang besar Sementara pada kutub anembrional sel-sel gepeng bersama dengan hipoblast

membentuk lapisan eksoselom (kantung kuning telur primitif)

6 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 5 Perjalanan embrio sampai ke rahim

Pada hari ke-11 dan 12 blastokista telah tertanam sepenuhnya di dalam stroma endometrium

Trofoblast yang ditandai dengan lacuna dan sinsitium akan membentuk sebuah jalinan yang

saling berhubungan Sel-sel sinsitiotrofoblast menembus lebih dalam ke stroma dan merusak

lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibuPembuluh-pembuluh rambut ini tersumbat

dan melebar dan dikenal sebagai sinusoid Lakuna sinsitium kemudian berhubungan dengan

sinusoid dan darah ibu mulai mengalir melalui system trofoblast sehingga terjadilah sirkulasi

utero-plasenta

Semetara itu sekelompok sel baru muncul di antara permukaan dalam sitotrofoblast dan

permukaan luar rongga eksoselom Sel-sel ini berasal dari kantong kuning telur dan akan

membentuk suatu jaringan penyambung yang disebut mesoderm ekstraembrional di mana

pada akhirnya akan mengisi semua ruang antara trofoblastt di sebelah luar dan amnion beserta

selaput eksoselom di sebelah dalam

Segera setelah terbentuk rongga-ronga besar di dalam mesoderm ekstraembrional dan ketika

rongga-rongga ini menyatu terbentuklah sebuah rongga baru yang dikenal dengan nama

rongga khorion Rongga khorion ini terbentuk dari sel-sel fibroblast mesodermal yang tumbuh

disekitar embrio dan yang melapisi trofoblast sebelah dalam Rongga ini mengelilingi kantung

kuning telur primitive dan rongga amnion kecuali pada tempat cakram mudigah berhubungan

dengan trofoblast melalui tangkai peghubung2

Cakram mudigah trilaminer

Cakram mudigah bilaminer sendiri berdiferensiasi menjadi embrio trilaminer terjadi proses

epithelio-mesenchymal layer (gastrulasi pada vertebrata kelas bawah) Gastrulasi dimulai

dengan pembentukan primitive streak (garis primitive) pada permukaan epiblast Selama

periode ini embrio mengalami perubahan-perubahan yang cukup menonjol

7 Embriologi (PBL Block 4)

Sel-sel epiblast berpindah mengikuti garis primitive untuk membentuk mesoderm dan

entoderm intraembrional Setelah tiba di daerah garis tersebut sel-sel ini menjadi bentuk

seperti botol memisahkan diri dari epiblast dan endoderm yang baru saja terbentuk untuk

membentuk mesoderm Sel-sel yang tetap berada di epiblast kemudian membentuk ectoderm

Dengan demikian epiblast walaupun terjadi proses gastrulasi merupakan sumber dari semua

lapisan germinal pada embrio (yaitu ektoderm mesoderm dan endoderm)

Sel-sel prenotokord yang bergerak masuk ke dalam lubang primitif bergerak ke depan hingga

mencapai lempeng prekordal Mereka menempatkan diri dalam endoderm sebagai lempeng

notokord Pada perkembangan selanjutnya lempeng ini mengelupas dari endoderm dan

terbentuklah sebuah tali padat notokord Notokord akan menentukan Sumbu tengah dari

embrio yang akan menentukan situasi ke depan mengenai dasar tulang belakang dan dapat

menyebabkan diferensiasi dari ektoblast untuk membetuk neural plate Karena itu pada akhir

minggu ke-3 terbentuklah 3 lapisan mudigahmdashyang terdiri dari ectoderm mesoderm dan

endodermmdashdan berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ-organ3

Masa embrionik

Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8 suatu massa yang dikenal sebagai

massa embrionik atau masa organogenesis masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah

ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik Menjelang masa akhir embrionik ini

sistem-sistem organ telah terbentuk Karena pembentukan organ ini bentuk mudigah banyak

berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan

kedua

Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan

merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah

Sebagai akibat pembentukan organ ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas

Lapisan ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan

dunia luar diantaranya

8 Embriologi (PBL Block 4)

Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada

minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)

mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7

Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang

menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat

reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan

cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi

thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat

penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak

memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon

membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons

berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah

miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai

pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim

eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam

mengatur tekanan osmotic otak

Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan

sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya

NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)

NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan

NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf

motoris dan sensoris)

Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya

dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari

telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory

placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk

olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih

membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)

primitif

9 Embriologi (PBL Block 4)

Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial

dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus

nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial

arch ke I dan ini akan membentuk maxilla

Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis

medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis

medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan

berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin

dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut

primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk

membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan

berhubungan dengan rongga hidung45

Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol

hidung medial (B) Mudigah 10 minggu

Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda

(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu

1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon

2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)

3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari

mesenkim disekitarnya45

10 Embriologi (PBL Block 4)

Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus

Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu

menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian

distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic

cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars

nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan

membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea

Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk

mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus

optikus Fissura chorioidea akan dilalui

pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea

Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut

lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup

dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45

Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu

Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur

berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A

memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung

lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea

11 Embriologi (PBL Block 4)

Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan

membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera

dan kornea akan membentuk

a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)

b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis

c Kelenjar lakrimalis45

Telinga

Dibentuk dari 3 komponen yaitu

1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi

dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)

Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang

memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu

Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus

2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)

pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch

pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan

sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk

stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran

12 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah

rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan

pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang

pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan

tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum

tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari

liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani

3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu

invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk

semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea

Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus

endolimpatikus)3

Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga

bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan

lapisan mudigah mesoderm

Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu

1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)

2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)

Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang

akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast

13 Embriologi (PBL Block 4)

Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan

spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak

Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak

Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu

1 Mesoderm dorsal

2 Mesoderm intermediet

3 Mesoderm lateral

Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang

berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit

akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis

Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan

mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan

delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam

miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom

dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul

Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar

sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada

punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada

vertebra dan tulang pelvis

Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal

dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi

tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan

berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus

pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang

kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)

Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6

14 Embriologi (PBL Block 4)

Pembentukan Organ Ekskresi

Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit

4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk

pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros

berdegenerasi

Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya

disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan

membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan

dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta

dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan

dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi

membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya

metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan

dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari

sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate

Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm

intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas

dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali

15 Embriologi (PBL Block 4)

nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk

oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran

ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah

sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang

Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut

blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis

dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros

akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-

cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya

canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor

seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut

ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula

Bowman atau simpai Bowman

Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu

jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik

Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan

saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)

Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor

16 Embriologi (PBL Block 4)

Perkembangan Organ Genitalia

Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari

1 Gonad

2 Saluran reproduksi

3 Saluran tambahan

Pembentukan Saluran Reproduksi

Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah

mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen

dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet

Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun

ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7

Saluran Reproduksi pada Pria

Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)

Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan

mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete

testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes

Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang

disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami

degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal

sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya

akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut

epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya

yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan

bermuara ke kloaka7

17 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 2: Em Briolo Gi

Perkembangan Derivate Embriologi

Kalau kita berbicara mengenai embriologi tentu kita pasti akan berpikir tentang bayi yang masih

ada dalam kandungan Tetapi hal tersebut tidak langsung terjadi begitu saja tentu pasti ada

proses sampai pembentukan bayi tersebut Dan beriku prosesnya

Proses Fertilisasi

Fertilisasi merupakan proses penetrasi sperma yang masuk ke dalam ovum dimana sperma dan

ovum harus sama-sama memiliki kualitas yang bagus Terjadinya pertemuan antara sel sperma

dan ovum dapat dilaksanakan karena di bantu oleh beberapa zat yaitu

1 Zat androgamon Mengatur kecepatan sperma dan mempermudah penetrasi sperma

2 Zat ginogamon merupakan zat yang dimiliki ovum yang berfungsi sebagai penarik

sperma agar pergi kea rah ovum dan untuk mempersiapkan ovum untuk menerima

sperma

Tempat terjadinya fertilisasi kira-kira 13 dari Tuba valopi dimana setelah terjadi penetrasi

maka sel sperma yang telah bergabung dengan sel telur akan dibawah ke didinding rahim

Fase fertilisasi mencakup fase 3 fase

1 Penembusan korona radiata

Spermatozoa-spermatozoa yang mengalami kapasitasi tidak akan sulit untuk menembusnya

(Langman 1994)

2 Penembusan zona pelusida

Zona pelusida adalah sebuah perisai glikoprotein yang mempertahankan pengikatan sperma

dan menginduksi reaksi kromosom Hanya 1 spermatozoa diantara 200-300 juta spermatozoa

yang ada di saluran kelamin yang berhasil menembus zona pelusida Saat spermatozoa masuk

ke dalam membrane oosit spermatozoa lain tidak akan bisa masuk lagi karena aktifasi dari

enzim oosit sendiri (Langman 1994)

3Fusi oosit dan membran plasma

2 Embriologi (PBL Block 4)

Spermatozoa bergerak masuk ke membrane oosit dan mencapai inti oosit Perlu diketahui

bahwa spermatozoa dan oosit masing-masing memiliki 23 kromosom (haploid) selama masa

penyatuan masing-masing pronukleus melakukan sintesis DNA Segera setelah sintesis DNA

kromosom tersusun dalam gelendong untuk melakukan pembelahan secara mitosis yang

normal Dua puluh tiga kromosom dari ibu dan dua puluh tiga kromosom dari ayah membelah

sepanjang sentromer dan kromatid-kromatid yang berpasangan tersebut saling bergerak ke

kutub yang berlawanan sehingga menyiapkan sel zigot yang masing-masing mempunyai jumlah

kromosom yang normal1

Pembelahan

Kira-kira 24 jam setelah fertilisasi oosit yang telah dibuahi mulai pembelahan pertamanya

(Anonimus 2010) Setelah zigot mencapai tingkat dua sel ia menjalani serangkaian

pembelahan mitosis yang mengakibatkan bertambahnya jumlah sel dengan cepat Sel ini

dikenal sebagai blastomer yang akan berbentuk seperti gumpalan yang padat (Langman 1994)

Kira-kira setelah 3 hari setelah pembuahan sel-sel embrio yang termampatkan tersebut

membelah lagi membentuk morula Morula adalah kumpulan dari 16-30 sel blastomere

Karena sel-sel ini muncul dari pembelahan (cleavage) dari zigot dan semua terdapat pada zona

pelusida yang tidak 1048576ias membesar jadi pertumbuhannya tidak banyak terlihat Setiap sel yang

baru besarnya sama dengan sel awal dan nama morula berarti mulberry karena mirip seperti

kumpulan sel-sel setengah bulat (Anonim 2010) Sel-sel bagian dari morula merupakan massa

sel dalam sedangkan sel-sel di sekitar membentuk massa sel luar Massa sel dalam akan

membentuk jaringan-jaringan embrio yang sebenarnya sementara massa sel luar akan

membentuk trofoblastt yang kemudian ikut membentuk plasenta

3 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 1 Proses

Pembelahan Zygot

(dari 2 sel sampai morula)

Pembentukan BlastokistaEmbrioblast dan Rongga Amnion

Pada hari ke-4 setelah inseminasi sel terluar dari morula yang masih diselubungi dengan zona

pelucida mulai berkumpul membentuk suatu pemadatan (Anonimus 2010) Sebuah rongga

terbentuk pada di interior blastokista dan Kira-kira pada waktu morula memasuki rongga rahim

cairan mulai menembus zona pelusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada di massa sel

dalam (inner cell mass) Sel-sel embrio berkembang dari inner cell mass yang sekarang disebut

embrioblastt Sedangkan sel-sel di massa sel luar atau trofoblast menipis dan membentuk

dinding epitel untuk blastokista Zona pelusida kini sekarang sudah menghilang sehingga

implantasi bisa dimulai

4 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 2 Struktur Morula (1Embryoblast 2Pellucid zone 3Trophoblast 4 Blastocyst cavity)

Pada akhir hari ke-5 embrio melepaskan diri dari zona pelusida yang membungkusnya Melalui

serangkaian siklus pengembangan-kontraksi embrio menembus selimut pelusida Hal ini

didukung oleh enzim yang dapat melarutkan zona pelusida pada kutub embrionik Pelepasan

embrio ini dinamakan hatching

Gambar 3 Hatching (1Pellucid zone 2Trophoblast (outer cell mass) 3Hypoblast (part of the

inner cell mass) 4Blastocyst cavity 5 Epiblast (part of the inner cell mass)

Polaritas dari embrio dapat terlihat pada waktu pembentukan kutub embrionik dan kutub

abemrioalik Ha ini jelas terlihat ketika meneliti blastokista dimana inner cell mass sudah

terbentuk Polaritas lebih terfokus pada satu kutub dari interior belahan blastokista yang terdiri

dari blastomer

5 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 4 Invasi Endometrium

Pada perkembangan hari ke-8 blastokista sebagian terbenam di dalam stroma

endometriumPada daerah di atas embrioblast trofoblast berdiferensiasi menjadi 2 lapisan (a)

sitotrofoblast (b) sinsitiotrofoblast Trofoblast mempunyai kemampuan untuk menghancurkan

dan mencairkan jaringan permukaan endometrium dalam masa sekresi yaitu sel-sel decidua

Sel-sel dari embrioblast juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu lapisan hipoblast dan

epiblast Sel-sel dari masing-masing lapisan mudigah membentuk sebuah cakram datar dan

keduanya dikenal sebagai cakram mudigah bilaminer Pada saat yang sama terdapat rongga

kecil muncul di dalam epiblast dan rongga ini membesar menjadi rongga amnion

Pada hari ke-9 blastokista semakin terbenam di dalam endometrium dan luka berkas

penembusan pada permukaan epitel ditutup dengan fibrin pada masa ini terlihat proses

lakunaris dimana vakuola-vakuola apa sinsitium trofoblast menyatu membentuk lakuna-lakuna

yang besar Sementara pada kutub anembrional sel-sel gepeng bersama dengan hipoblast

membentuk lapisan eksoselom (kantung kuning telur primitif)

6 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 5 Perjalanan embrio sampai ke rahim

Pada hari ke-11 dan 12 blastokista telah tertanam sepenuhnya di dalam stroma endometrium

Trofoblast yang ditandai dengan lacuna dan sinsitium akan membentuk sebuah jalinan yang

saling berhubungan Sel-sel sinsitiotrofoblast menembus lebih dalam ke stroma dan merusak

lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibuPembuluh-pembuluh rambut ini tersumbat

dan melebar dan dikenal sebagai sinusoid Lakuna sinsitium kemudian berhubungan dengan

sinusoid dan darah ibu mulai mengalir melalui system trofoblast sehingga terjadilah sirkulasi

utero-plasenta

Semetara itu sekelompok sel baru muncul di antara permukaan dalam sitotrofoblast dan

permukaan luar rongga eksoselom Sel-sel ini berasal dari kantong kuning telur dan akan

membentuk suatu jaringan penyambung yang disebut mesoderm ekstraembrional di mana

pada akhirnya akan mengisi semua ruang antara trofoblastt di sebelah luar dan amnion beserta

selaput eksoselom di sebelah dalam

Segera setelah terbentuk rongga-ronga besar di dalam mesoderm ekstraembrional dan ketika

rongga-rongga ini menyatu terbentuklah sebuah rongga baru yang dikenal dengan nama

rongga khorion Rongga khorion ini terbentuk dari sel-sel fibroblast mesodermal yang tumbuh

disekitar embrio dan yang melapisi trofoblast sebelah dalam Rongga ini mengelilingi kantung

kuning telur primitive dan rongga amnion kecuali pada tempat cakram mudigah berhubungan

dengan trofoblast melalui tangkai peghubung2

Cakram mudigah trilaminer

Cakram mudigah bilaminer sendiri berdiferensiasi menjadi embrio trilaminer terjadi proses

epithelio-mesenchymal layer (gastrulasi pada vertebrata kelas bawah) Gastrulasi dimulai

dengan pembentukan primitive streak (garis primitive) pada permukaan epiblast Selama

periode ini embrio mengalami perubahan-perubahan yang cukup menonjol

7 Embriologi (PBL Block 4)

Sel-sel epiblast berpindah mengikuti garis primitive untuk membentuk mesoderm dan

entoderm intraembrional Setelah tiba di daerah garis tersebut sel-sel ini menjadi bentuk

seperti botol memisahkan diri dari epiblast dan endoderm yang baru saja terbentuk untuk

membentuk mesoderm Sel-sel yang tetap berada di epiblast kemudian membentuk ectoderm

Dengan demikian epiblast walaupun terjadi proses gastrulasi merupakan sumber dari semua

lapisan germinal pada embrio (yaitu ektoderm mesoderm dan endoderm)

Sel-sel prenotokord yang bergerak masuk ke dalam lubang primitif bergerak ke depan hingga

mencapai lempeng prekordal Mereka menempatkan diri dalam endoderm sebagai lempeng

notokord Pada perkembangan selanjutnya lempeng ini mengelupas dari endoderm dan

terbentuklah sebuah tali padat notokord Notokord akan menentukan Sumbu tengah dari

embrio yang akan menentukan situasi ke depan mengenai dasar tulang belakang dan dapat

menyebabkan diferensiasi dari ektoblast untuk membetuk neural plate Karena itu pada akhir

minggu ke-3 terbentuklah 3 lapisan mudigahmdashyang terdiri dari ectoderm mesoderm dan

endodermmdashdan berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ-organ3

Masa embrionik

Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8 suatu massa yang dikenal sebagai

massa embrionik atau masa organogenesis masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah

ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik Menjelang masa akhir embrionik ini

sistem-sistem organ telah terbentuk Karena pembentukan organ ini bentuk mudigah banyak

berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan

kedua

Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan

merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah

Sebagai akibat pembentukan organ ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas

Lapisan ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan

dunia luar diantaranya

8 Embriologi (PBL Block 4)

Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada

minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)

mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7

Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang

menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat

reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan

cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi

thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat

penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak

memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon

membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons

berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah

miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai

pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim

eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam

mengatur tekanan osmotic otak

Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan

sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya

NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)

NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan

NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf

motoris dan sensoris)

Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya

dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari

telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory

placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk

olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih

membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)

primitif

9 Embriologi (PBL Block 4)

Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial

dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus

nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial

arch ke I dan ini akan membentuk maxilla

Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis

medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis

medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan

berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin

dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut

primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk

membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan

berhubungan dengan rongga hidung45

Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol

hidung medial (B) Mudigah 10 minggu

Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda

(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu

1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon

2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)

3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari

mesenkim disekitarnya45

10 Embriologi (PBL Block 4)

Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus

Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu

menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian

distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic

cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars

nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan

membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea

Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk

mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus

optikus Fissura chorioidea akan dilalui

pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea

Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut

lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup

dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45

Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu

Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur

berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A

memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung

lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea

11 Embriologi (PBL Block 4)

Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan

membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera

dan kornea akan membentuk

a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)

b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis

c Kelenjar lakrimalis45

Telinga

Dibentuk dari 3 komponen yaitu

1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi

dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)

Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang

memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu

Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus

2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)

pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch

pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan

sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk

stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran

12 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah

rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan

pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang

pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan

tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum

tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari

liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani

3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu

invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk

semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea

Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus

endolimpatikus)3

Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga

bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan

lapisan mudigah mesoderm

Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu

1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)

2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)

Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang

akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast

13 Embriologi (PBL Block 4)

Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan

spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak

Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak

Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu

1 Mesoderm dorsal

2 Mesoderm intermediet

3 Mesoderm lateral

Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang

berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit

akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis

Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan

mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan

delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam

miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom

dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul

Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar

sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada

punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada

vertebra dan tulang pelvis

Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal

dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi

tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan

berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus

pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang

kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)

Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6

14 Embriologi (PBL Block 4)

Pembentukan Organ Ekskresi

Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit

4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk

pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros

berdegenerasi

Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya

disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan

membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan

dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta

dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan

dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi

membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya

metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan

dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari

sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate

Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm

intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas

dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali

15 Embriologi (PBL Block 4)

nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk

oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran

ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah

sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang

Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut

blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis

dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros

akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-

cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya

canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor

seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut

ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula

Bowman atau simpai Bowman

Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu

jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik

Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan

saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)

Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor

16 Embriologi (PBL Block 4)

Perkembangan Organ Genitalia

Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari

1 Gonad

2 Saluran reproduksi

3 Saluran tambahan

Pembentukan Saluran Reproduksi

Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah

mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen

dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet

Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun

ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7

Saluran Reproduksi pada Pria

Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)

Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan

mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete

testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes

Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang

disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami

degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal

sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya

akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut

epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya

yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan

bermuara ke kloaka7

17 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 3: Em Briolo Gi

Spermatozoa bergerak masuk ke membrane oosit dan mencapai inti oosit Perlu diketahui

bahwa spermatozoa dan oosit masing-masing memiliki 23 kromosom (haploid) selama masa

penyatuan masing-masing pronukleus melakukan sintesis DNA Segera setelah sintesis DNA

kromosom tersusun dalam gelendong untuk melakukan pembelahan secara mitosis yang

normal Dua puluh tiga kromosom dari ibu dan dua puluh tiga kromosom dari ayah membelah

sepanjang sentromer dan kromatid-kromatid yang berpasangan tersebut saling bergerak ke

kutub yang berlawanan sehingga menyiapkan sel zigot yang masing-masing mempunyai jumlah

kromosom yang normal1

Pembelahan

Kira-kira 24 jam setelah fertilisasi oosit yang telah dibuahi mulai pembelahan pertamanya

(Anonimus 2010) Setelah zigot mencapai tingkat dua sel ia menjalani serangkaian

pembelahan mitosis yang mengakibatkan bertambahnya jumlah sel dengan cepat Sel ini

dikenal sebagai blastomer yang akan berbentuk seperti gumpalan yang padat (Langman 1994)

Kira-kira setelah 3 hari setelah pembuahan sel-sel embrio yang termampatkan tersebut

membelah lagi membentuk morula Morula adalah kumpulan dari 16-30 sel blastomere

Karena sel-sel ini muncul dari pembelahan (cleavage) dari zigot dan semua terdapat pada zona

pelusida yang tidak 1048576ias membesar jadi pertumbuhannya tidak banyak terlihat Setiap sel yang

baru besarnya sama dengan sel awal dan nama morula berarti mulberry karena mirip seperti

kumpulan sel-sel setengah bulat (Anonim 2010) Sel-sel bagian dari morula merupakan massa

sel dalam sedangkan sel-sel di sekitar membentuk massa sel luar Massa sel dalam akan

membentuk jaringan-jaringan embrio yang sebenarnya sementara massa sel luar akan

membentuk trofoblastt yang kemudian ikut membentuk plasenta

3 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 1 Proses

Pembelahan Zygot

(dari 2 sel sampai morula)

Pembentukan BlastokistaEmbrioblast dan Rongga Amnion

Pada hari ke-4 setelah inseminasi sel terluar dari morula yang masih diselubungi dengan zona

pelucida mulai berkumpul membentuk suatu pemadatan (Anonimus 2010) Sebuah rongga

terbentuk pada di interior blastokista dan Kira-kira pada waktu morula memasuki rongga rahim

cairan mulai menembus zona pelusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada di massa sel

dalam (inner cell mass) Sel-sel embrio berkembang dari inner cell mass yang sekarang disebut

embrioblastt Sedangkan sel-sel di massa sel luar atau trofoblast menipis dan membentuk

dinding epitel untuk blastokista Zona pelusida kini sekarang sudah menghilang sehingga

implantasi bisa dimulai

4 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 2 Struktur Morula (1Embryoblast 2Pellucid zone 3Trophoblast 4 Blastocyst cavity)

Pada akhir hari ke-5 embrio melepaskan diri dari zona pelusida yang membungkusnya Melalui

serangkaian siklus pengembangan-kontraksi embrio menembus selimut pelusida Hal ini

didukung oleh enzim yang dapat melarutkan zona pelusida pada kutub embrionik Pelepasan

embrio ini dinamakan hatching

Gambar 3 Hatching (1Pellucid zone 2Trophoblast (outer cell mass) 3Hypoblast (part of the

inner cell mass) 4Blastocyst cavity 5 Epiblast (part of the inner cell mass)

Polaritas dari embrio dapat terlihat pada waktu pembentukan kutub embrionik dan kutub

abemrioalik Ha ini jelas terlihat ketika meneliti blastokista dimana inner cell mass sudah

terbentuk Polaritas lebih terfokus pada satu kutub dari interior belahan blastokista yang terdiri

dari blastomer

5 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 4 Invasi Endometrium

Pada perkembangan hari ke-8 blastokista sebagian terbenam di dalam stroma

endometriumPada daerah di atas embrioblast trofoblast berdiferensiasi menjadi 2 lapisan (a)

sitotrofoblast (b) sinsitiotrofoblast Trofoblast mempunyai kemampuan untuk menghancurkan

dan mencairkan jaringan permukaan endometrium dalam masa sekresi yaitu sel-sel decidua

Sel-sel dari embrioblast juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu lapisan hipoblast dan

epiblast Sel-sel dari masing-masing lapisan mudigah membentuk sebuah cakram datar dan

keduanya dikenal sebagai cakram mudigah bilaminer Pada saat yang sama terdapat rongga

kecil muncul di dalam epiblast dan rongga ini membesar menjadi rongga amnion

Pada hari ke-9 blastokista semakin terbenam di dalam endometrium dan luka berkas

penembusan pada permukaan epitel ditutup dengan fibrin pada masa ini terlihat proses

lakunaris dimana vakuola-vakuola apa sinsitium trofoblast menyatu membentuk lakuna-lakuna

yang besar Sementara pada kutub anembrional sel-sel gepeng bersama dengan hipoblast

membentuk lapisan eksoselom (kantung kuning telur primitif)

6 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 5 Perjalanan embrio sampai ke rahim

Pada hari ke-11 dan 12 blastokista telah tertanam sepenuhnya di dalam stroma endometrium

Trofoblast yang ditandai dengan lacuna dan sinsitium akan membentuk sebuah jalinan yang

saling berhubungan Sel-sel sinsitiotrofoblast menembus lebih dalam ke stroma dan merusak

lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibuPembuluh-pembuluh rambut ini tersumbat

dan melebar dan dikenal sebagai sinusoid Lakuna sinsitium kemudian berhubungan dengan

sinusoid dan darah ibu mulai mengalir melalui system trofoblast sehingga terjadilah sirkulasi

utero-plasenta

Semetara itu sekelompok sel baru muncul di antara permukaan dalam sitotrofoblast dan

permukaan luar rongga eksoselom Sel-sel ini berasal dari kantong kuning telur dan akan

membentuk suatu jaringan penyambung yang disebut mesoderm ekstraembrional di mana

pada akhirnya akan mengisi semua ruang antara trofoblastt di sebelah luar dan amnion beserta

selaput eksoselom di sebelah dalam

Segera setelah terbentuk rongga-ronga besar di dalam mesoderm ekstraembrional dan ketika

rongga-rongga ini menyatu terbentuklah sebuah rongga baru yang dikenal dengan nama

rongga khorion Rongga khorion ini terbentuk dari sel-sel fibroblast mesodermal yang tumbuh

disekitar embrio dan yang melapisi trofoblast sebelah dalam Rongga ini mengelilingi kantung

kuning telur primitive dan rongga amnion kecuali pada tempat cakram mudigah berhubungan

dengan trofoblast melalui tangkai peghubung2

Cakram mudigah trilaminer

Cakram mudigah bilaminer sendiri berdiferensiasi menjadi embrio trilaminer terjadi proses

epithelio-mesenchymal layer (gastrulasi pada vertebrata kelas bawah) Gastrulasi dimulai

dengan pembentukan primitive streak (garis primitive) pada permukaan epiblast Selama

periode ini embrio mengalami perubahan-perubahan yang cukup menonjol

7 Embriologi (PBL Block 4)

Sel-sel epiblast berpindah mengikuti garis primitive untuk membentuk mesoderm dan

entoderm intraembrional Setelah tiba di daerah garis tersebut sel-sel ini menjadi bentuk

seperti botol memisahkan diri dari epiblast dan endoderm yang baru saja terbentuk untuk

membentuk mesoderm Sel-sel yang tetap berada di epiblast kemudian membentuk ectoderm

Dengan demikian epiblast walaupun terjadi proses gastrulasi merupakan sumber dari semua

lapisan germinal pada embrio (yaitu ektoderm mesoderm dan endoderm)

Sel-sel prenotokord yang bergerak masuk ke dalam lubang primitif bergerak ke depan hingga

mencapai lempeng prekordal Mereka menempatkan diri dalam endoderm sebagai lempeng

notokord Pada perkembangan selanjutnya lempeng ini mengelupas dari endoderm dan

terbentuklah sebuah tali padat notokord Notokord akan menentukan Sumbu tengah dari

embrio yang akan menentukan situasi ke depan mengenai dasar tulang belakang dan dapat

menyebabkan diferensiasi dari ektoblast untuk membetuk neural plate Karena itu pada akhir

minggu ke-3 terbentuklah 3 lapisan mudigahmdashyang terdiri dari ectoderm mesoderm dan

endodermmdashdan berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ-organ3

Masa embrionik

Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8 suatu massa yang dikenal sebagai

massa embrionik atau masa organogenesis masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah

ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik Menjelang masa akhir embrionik ini

sistem-sistem organ telah terbentuk Karena pembentukan organ ini bentuk mudigah banyak

berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan

kedua

Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan

merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah

Sebagai akibat pembentukan organ ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas

Lapisan ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan

dunia luar diantaranya

8 Embriologi (PBL Block 4)

Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada

minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)

mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7

Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang

menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat

reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan

cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi

thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat

penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak

memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon

membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons

berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah

miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai

pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim

eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam

mengatur tekanan osmotic otak

Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan

sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya

NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)

NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan

NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf

motoris dan sensoris)

Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya

dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari

telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory

placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk

olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih

membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)

primitif

9 Embriologi (PBL Block 4)

Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial

dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus

nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial

arch ke I dan ini akan membentuk maxilla

Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis

medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis

medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan

berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin

dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut

primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk

membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan

berhubungan dengan rongga hidung45

Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol

hidung medial (B) Mudigah 10 minggu

Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda

(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu

1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon

2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)

3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari

mesenkim disekitarnya45

10 Embriologi (PBL Block 4)

Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus

Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu

menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian

distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic

cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars

nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan

membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea

Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk

mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus

optikus Fissura chorioidea akan dilalui

pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea

Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut

lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup

dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45

Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu

Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur

berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A

memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung

lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea

11 Embriologi (PBL Block 4)

Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan

membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera

dan kornea akan membentuk

a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)

b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis

c Kelenjar lakrimalis45

Telinga

Dibentuk dari 3 komponen yaitu

1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi

dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)

Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang

memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu

Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus

2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)

pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch

pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan

sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk

stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran

12 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah

rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan

pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang

pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan

tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum

tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari

liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani

3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu

invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk

semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea

Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus

endolimpatikus)3

Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga

bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan

lapisan mudigah mesoderm

Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu

1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)

2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)

Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang

akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast

13 Embriologi (PBL Block 4)

Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan

spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak

Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak

Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu

1 Mesoderm dorsal

2 Mesoderm intermediet

3 Mesoderm lateral

Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang

berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit

akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis

Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan

mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan

delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam

miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom

dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul

Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar

sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada

punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada

vertebra dan tulang pelvis

Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal

dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi

tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan

berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus

pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang

kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)

Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6

14 Embriologi (PBL Block 4)

Pembentukan Organ Ekskresi

Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit

4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk

pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros

berdegenerasi

Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya

disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan

membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan

dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta

dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan

dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi

membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya

metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan

dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari

sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate

Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm

intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas

dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali

15 Embriologi (PBL Block 4)

nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk

oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran

ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah

sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang

Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut

blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis

dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros

akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-

cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya

canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor

seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut

ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula

Bowman atau simpai Bowman

Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu

jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik

Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan

saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)

Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor

16 Embriologi (PBL Block 4)

Perkembangan Organ Genitalia

Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari

1 Gonad

2 Saluran reproduksi

3 Saluran tambahan

Pembentukan Saluran Reproduksi

Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah

mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen

dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet

Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun

ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7

Saluran Reproduksi pada Pria

Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)

Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan

mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete

testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes

Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang

disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami

degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal

sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya

akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut

epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya

yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan

bermuara ke kloaka7

17 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 4: Em Briolo Gi

Gambar 1 Proses

Pembelahan Zygot

(dari 2 sel sampai morula)

Pembentukan BlastokistaEmbrioblast dan Rongga Amnion

Pada hari ke-4 setelah inseminasi sel terluar dari morula yang masih diselubungi dengan zona

pelucida mulai berkumpul membentuk suatu pemadatan (Anonimus 2010) Sebuah rongga

terbentuk pada di interior blastokista dan Kira-kira pada waktu morula memasuki rongga rahim

cairan mulai menembus zona pelusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada di massa sel

dalam (inner cell mass) Sel-sel embrio berkembang dari inner cell mass yang sekarang disebut

embrioblastt Sedangkan sel-sel di massa sel luar atau trofoblast menipis dan membentuk

dinding epitel untuk blastokista Zona pelusida kini sekarang sudah menghilang sehingga

implantasi bisa dimulai

4 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 2 Struktur Morula (1Embryoblast 2Pellucid zone 3Trophoblast 4 Blastocyst cavity)

Pada akhir hari ke-5 embrio melepaskan diri dari zona pelusida yang membungkusnya Melalui

serangkaian siklus pengembangan-kontraksi embrio menembus selimut pelusida Hal ini

didukung oleh enzim yang dapat melarutkan zona pelusida pada kutub embrionik Pelepasan

embrio ini dinamakan hatching

Gambar 3 Hatching (1Pellucid zone 2Trophoblast (outer cell mass) 3Hypoblast (part of the

inner cell mass) 4Blastocyst cavity 5 Epiblast (part of the inner cell mass)

Polaritas dari embrio dapat terlihat pada waktu pembentukan kutub embrionik dan kutub

abemrioalik Ha ini jelas terlihat ketika meneliti blastokista dimana inner cell mass sudah

terbentuk Polaritas lebih terfokus pada satu kutub dari interior belahan blastokista yang terdiri

dari blastomer

5 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 4 Invasi Endometrium

Pada perkembangan hari ke-8 blastokista sebagian terbenam di dalam stroma

endometriumPada daerah di atas embrioblast trofoblast berdiferensiasi menjadi 2 lapisan (a)

sitotrofoblast (b) sinsitiotrofoblast Trofoblast mempunyai kemampuan untuk menghancurkan

dan mencairkan jaringan permukaan endometrium dalam masa sekresi yaitu sel-sel decidua

Sel-sel dari embrioblast juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu lapisan hipoblast dan

epiblast Sel-sel dari masing-masing lapisan mudigah membentuk sebuah cakram datar dan

keduanya dikenal sebagai cakram mudigah bilaminer Pada saat yang sama terdapat rongga

kecil muncul di dalam epiblast dan rongga ini membesar menjadi rongga amnion

Pada hari ke-9 blastokista semakin terbenam di dalam endometrium dan luka berkas

penembusan pada permukaan epitel ditutup dengan fibrin pada masa ini terlihat proses

lakunaris dimana vakuola-vakuola apa sinsitium trofoblast menyatu membentuk lakuna-lakuna

yang besar Sementara pada kutub anembrional sel-sel gepeng bersama dengan hipoblast

membentuk lapisan eksoselom (kantung kuning telur primitif)

6 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 5 Perjalanan embrio sampai ke rahim

Pada hari ke-11 dan 12 blastokista telah tertanam sepenuhnya di dalam stroma endometrium

Trofoblast yang ditandai dengan lacuna dan sinsitium akan membentuk sebuah jalinan yang

saling berhubungan Sel-sel sinsitiotrofoblast menembus lebih dalam ke stroma dan merusak

lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibuPembuluh-pembuluh rambut ini tersumbat

dan melebar dan dikenal sebagai sinusoid Lakuna sinsitium kemudian berhubungan dengan

sinusoid dan darah ibu mulai mengalir melalui system trofoblast sehingga terjadilah sirkulasi

utero-plasenta

Semetara itu sekelompok sel baru muncul di antara permukaan dalam sitotrofoblast dan

permukaan luar rongga eksoselom Sel-sel ini berasal dari kantong kuning telur dan akan

membentuk suatu jaringan penyambung yang disebut mesoderm ekstraembrional di mana

pada akhirnya akan mengisi semua ruang antara trofoblastt di sebelah luar dan amnion beserta

selaput eksoselom di sebelah dalam

Segera setelah terbentuk rongga-ronga besar di dalam mesoderm ekstraembrional dan ketika

rongga-rongga ini menyatu terbentuklah sebuah rongga baru yang dikenal dengan nama

rongga khorion Rongga khorion ini terbentuk dari sel-sel fibroblast mesodermal yang tumbuh

disekitar embrio dan yang melapisi trofoblast sebelah dalam Rongga ini mengelilingi kantung

kuning telur primitive dan rongga amnion kecuali pada tempat cakram mudigah berhubungan

dengan trofoblast melalui tangkai peghubung2

Cakram mudigah trilaminer

Cakram mudigah bilaminer sendiri berdiferensiasi menjadi embrio trilaminer terjadi proses

epithelio-mesenchymal layer (gastrulasi pada vertebrata kelas bawah) Gastrulasi dimulai

dengan pembentukan primitive streak (garis primitive) pada permukaan epiblast Selama

periode ini embrio mengalami perubahan-perubahan yang cukup menonjol

7 Embriologi (PBL Block 4)

Sel-sel epiblast berpindah mengikuti garis primitive untuk membentuk mesoderm dan

entoderm intraembrional Setelah tiba di daerah garis tersebut sel-sel ini menjadi bentuk

seperti botol memisahkan diri dari epiblast dan endoderm yang baru saja terbentuk untuk

membentuk mesoderm Sel-sel yang tetap berada di epiblast kemudian membentuk ectoderm

Dengan demikian epiblast walaupun terjadi proses gastrulasi merupakan sumber dari semua

lapisan germinal pada embrio (yaitu ektoderm mesoderm dan endoderm)

Sel-sel prenotokord yang bergerak masuk ke dalam lubang primitif bergerak ke depan hingga

mencapai lempeng prekordal Mereka menempatkan diri dalam endoderm sebagai lempeng

notokord Pada perkembangan selanjutnya lempeng ini mengelupas dari endoderm dan

terbentuklah sebuah tali padat notokord Notokord akan menentukan Sumbu tengah dari

embrio yang akan menentukan situasi ke depan mengenai dasar tulang belakang dan dapat

menyebabkan diferensiasi dari ektoblast untuk membetuk neural plate Karena itu pada akhir

minggu ke-3 terbentuklah 3 lapisan mudigahmdashyang terdiri dari ectoderm mesoderm dan

endodermmdashdan berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ-organ3

Masa embrionik

Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8 suatu massa yang dikenal sebagai

massa embrionik atau masa organogenesis masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah

ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik Menjelang masa akhir embrionik ini

sistem-sistem organ telah terbentuk Karena pembentukan organ ini bentuk mudigah banyak

berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan

kedua

Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan

merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah

Sebagai akibat pembentukan organ ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas

Lapisan ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan

dunia luar diantaranya

8 Embriologi (PBL Block 4)

Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada

minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)

mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7

Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang

menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat

reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan

cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi

thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat

penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak

memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon

membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons

berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah

miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai

pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim

eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam

mengatur tekanan osmotic otak

Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan

sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya

NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)

NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan

NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf

motoris dan sensoris)

Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya

dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari

telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory

placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk

olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih

membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)

primitif

9 Embriologi (PBL Block 4)

Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial

dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus

nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial

arch ke I dan ini akan membentuk maxilla

Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis

medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis

medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan

berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin

dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut

primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk

membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan

berhubungan dengan rongga hidung45

Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol

hidung medial (B) Mudigah 10 minggu

Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda

(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu

1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon

2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)

3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari

mesenkim disekitarnya45

10 Embriologi (PBL Block 4)

Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus

Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu

menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian

distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic

cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars

nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan

membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea

Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk

mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus

optikus Fissura chorioidea akan dilalui

pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea

Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut

lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup

dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45

Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu

Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur

berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A

memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung

lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea

11 Embriologi (PBL Block 4)

Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan

membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera

dan kornea akan membentuk

a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)

b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis

c Kelenjar lakrimalis45

Telinga

Dibentuk dari 3 komponen yaitu

1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi

dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)

Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang

memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu

Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus

2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)

pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch

pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan

sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk

stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran

12 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah

rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan

pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang

pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan

tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum

tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari

liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani

3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu

invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk

semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea

Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus

endolimpatikus)3

Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga

bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan

lapisan mudigah mesoderm

Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu

1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)

2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)

Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang

akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast

13 Embriologi (PBL Block 4)

Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan

spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak

Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak

Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu

1 Mesoderm dorsal

2 Mesoderm intermediet

3 Mesoderm lateral

Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang

berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit

akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis

Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan

mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan

delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam

miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom

dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul

Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar

sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada

punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada

vertebra dan tulang pelvis

Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal

dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi

tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan

berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus

pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang

kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)

Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6

14 Embriologi (PBL Block 4)

Pembentukan Organ Ekskresi

Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit

4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk

pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros

berdegenerasi

Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya

disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan

membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan

dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta

dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan

dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi

membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya

metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan

dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari

sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate

Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm

intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas

dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali

15 Embriologi (PBL Block 4)

nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk

oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran

ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah

sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang

Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut

blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis

dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros

akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-

cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya

canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor

seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut

ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula

Bowman atau simpai Bowman

Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu

jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik

Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan

saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)

Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor

16 Embriologi (PBL Block 4)

Perkembangan Organ Genitalia

Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari

1 Gonad

2 Saluran reproduksi

3 Saluran tambahan

Pembentukan Saluran Reproduksi

Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah

mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen

dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet

Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun

ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7

Saluran Reproduksi pada Pria

Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)

Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan

mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete

testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes

Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang

disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami

degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal

sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya

akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut

epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya

yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan

bermuara ke kloaka7

17 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 5: Em Briolo Gi

Gambar 2 Struktur Morula (1Embryoblast 2Pellucid zone 3Trophoblast 4 Blastocyst cavity)

Pada akhir hari ke-5 embrio melepaskan diri dari zona pelusida yang membungkusnya Melalui

serangkaian siklus pengembangan-kontraksi embrio menembus selimut pelusida Hal ini

didukung oleh enzim yang dapat melarutkan zona pelusida pada kutub embrionik Pelepasan

embrio ini dinamakan hatching

Gambar 3 Hatching (1Pellucid zone 2Trophoblast (outer cell mass) 3Hypoblast (part of the

inner cell mass) 4Blastocyst cavity 5 Epiblast (part of the inner cell mass)

Polaritas dari embrio dapat terlihat pada waktu pembentukan kutub embrionik dan kutub

abemrioalik Ha ini jelas terlihat ketika meneliti blastokista dimana inner cell mass sudah

terbentuk Polaritas lebih terfokus pada satu kutub dari interior belahan blastokista yang terdiri

dari blastomer

5 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 4 Invasi Endometrium

Pada perkembangan hari ke-8 blastokista sebagian terbenam di dalam stroma

endometriumPada daerah di atas embrioblast trofoblast berdiferensiasi menjadi 2 lapisan (a)

sitotrofoblast (b) sinsitiotrofoblast Trofoblast mempunyai kemampuan untuk menghancurkan

dan mencairkan jaringan permukaan endometrium dalam masa sekresi yaitu sel-sel decidua

Sel-sel dari embrioblast juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu lapisan hipoblast dan

epiblast Sel-sel dari masing-masing lapisan mudigah membentuk sebuah cakram datar dan

keduanya dikenal sebagai cakram mudigah bilaminer Pada saat yang sama terdapat rongga

kecil muncul di dalam epiblast dan rongga ini membesar menjadi rongga amnion

Pada hari ke-9 blastokista semakin terbenam di dalam endometrium dan luka berkas

penembusan pada permukaan epitel ditutup dengan fibrin pada masa ini terlihat proses

lakunaris dimana vakuola-vakuola apa sinsitium trofoblast menyatu membentuk lakuna-lakuna

yang besar Sementara pada kutub anembrional sel-sel gepeng bersama dengan hipoblast

membentuk lapisan eksoselom (kantung kuning telur primitif)

6 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 5 Perjalanan embrio sampai ke rahim

Pada hari ke-11 dan 12 blastokista telah tertanam sepenuhnya di dalam stroma endometrium

Trofoblast yang ditandai dengan lacuna dan sinsitium akan membentuk sebuah jalinan yang

saling berhubungan Sel-sel sinsitiotrofoblast menembus lebih dalam ke stroma dan merusak

lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibuPembuluh-pembuluh rambut ini tersumbat

dan melebar dan dikenal sebagai sinusoid Lakuna sinsitium kemudian berhubungan dengan

sinusoid dan darah ibu mulai mengalir melalui system trofoblast sehingga terjadilah sirkulasi

utero-plasenta

Semetara itu sekelompok sel baru muncul di antara permukaan dalam sitotrofoblast dan

permukaan luar rongga eksoselom Sel-sel ini berasal dari kantong kuning telur dan akan

membentuk suatu jaringan penyambung yang disebut mesoderm ekstraembrional di mana

pada akhirnya akan mengisi semua ruang antara trofoblastt di sebelah luar dan amnion beserta

selaput eksoselom di sebelah dalam

Segera setelah terbentuk rongga-ronga besar di dalam mesoderm ekstraembrional dan ketika

rongga-rongga ini menyatu terbentuklah sebuah rongga baru yang dikenal dengan nama

rongga khorion Rongga khorion ini terbentuk dari sel-sel fibroblast mesodermal yang tumbuh

disekitar embrio dan yang melapisi trofoblast sebelah dalam Rongga ini mengelilingi kantung

kuning telur primitive dan rongga amnion kecuali pada tempat cakram mudigah berhubungan

dengan trofoblast melalui tangkai peghubung2

Cakram mudigah trilaminer

Cakram mudigah bilaminer sendiri berdiferensiasi menjadi embrio trilaminer terjadi proses

epithelio-mesenchymal layer (gastrulasi pada vertebrata kelas bawah) Gastrulasi dimulai

dengan pembentukan primitive streak (garis primitive) pada permukaan epiblast Selama

periode ini embrio mengalami perubahan-perubahan yang cukup menonjol

7 Embriologi (PBL Block 4)

Sel-sel epiblast berpindah mengikuti garis primitive untuk membentuk mesoderm dan

entoderm intraembrional Setelah tiba di daerah garis tersebut sel-sel ini menjadi bentuk

seperti botol memisahkan diri dari epiblast dan endoderm yang baru saja terbentuk untuk

membentuk mesoderm Sel-sel yang tetap berada di epiblast kemudian membentuk ectoderm

Dengan demikian epiblast walaupun terjadi proses gastrulasi merupakan sumber dari semua

lapisan germinal pada embrio (yaitu ektoderm mesoderm dan endoderm)

Sel-sel prenotokord yang bergerak masuk ke dalam lubang primitif bergerak ke depan hingga

mencapai lempeng prekordal Mereka menempatkan diri dalam endoderm sebagai lempeng

notokord Pada perkembangan selanjutnya lempeng ini mengelupas dari endoderm dan

terbentuklah sebuah tali padat notokord Notokord akan menentukan Sumbu tengah dari

embrio yang akan menentukan situasi ke depan mengenai dasar tulang belakang dan dapat

menyebabkan diferensiasi dari ektoblast untuk membetuk neural plate Karena itu pada akhir

minggu ke-3 terbentuklah 3 lapisan mudigahmdashyang terdiri dari ectoderm mesoderm dan

endodermmdashdan berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ-organ3

Masa embrionik

Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8 suatu massa yang dikenal sebagai

massa embrionik atau masa organogenesis masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah

ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik Menjelang masa akhir embrionik ini

sistem-sistem organ telah terbentuk Karena pembentukan organ ini bentuk mudigah banyak

berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan

kedua

Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan

merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah

Sebagai akibat pembentukan organ ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas

Lapisan ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan

dunia luar diantaranya

8 Embriologi (PBL Block 4)

Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada

minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)

mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7

Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang

menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat

reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan

cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi

thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat

penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak

memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon

membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons

berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah

miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai

pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim

eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam

mengatur tekanan osmotic otak

Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan

sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya

NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)

NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan

NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf

motoris dan sensoris)

Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya

dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari

telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory

placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk

olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih

membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)

primitif

9 Embriologi (PBL Block 4)

Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial

dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus

nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial

arch ke I dan ini akan membentuk maxilla

Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis

medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis

medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan

berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin

dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut

primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk

membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan

berhubungan dengan rongga hidung45

Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol

hidung medial (B) Mudigah 10 minggu

Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda

(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu

1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon

2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)

3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari

mesenkim disekitarnya45

10 Embriologi (PBL Block 4)

Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus

Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu

menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian

distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic

cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars

nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan

membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea

Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk

mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus

optikus Fissura chorioidea akan dilalui

pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea

Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut

lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup

dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45

Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu

Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur

berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A

memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung

lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea

11 Embriologi (PBL Block 4)

Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan

membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera

dan kornea akan membentuk

a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)

b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis

c Kelenjar lakrimalis45

Telinga

Dibentuk dari 3 komponen yaitu

1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi

dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)

Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang

memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu

Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus

2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)

pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch

pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan

sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk

stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran

12 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah

rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan

pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang

pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan

tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum

tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari

liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani

3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu

invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk

semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea

Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus

endolimpatikus)3

Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga

bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan

lapisan mudigah mesoderm

Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu

1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)

2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)

Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang

akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast

13 Embriologi (PBL Block 4)

Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan

spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak

Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak

Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu

1 Mesoderm dorsal

2 Mesoderm intermediet

3 Mesoderm lateral

Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang

berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit

akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis

Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan

mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan

delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam

miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom

dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul

Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar

sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada

punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada

vertebra dan tulang pelvis

Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal

dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi

tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan

berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus

pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang

kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)

Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6

14 Embriologi (PBL Block 4)

Pembentukan Organ Ekskresi

Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit

4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk

pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros

berdegenerasi

Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya

disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan

membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan

dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta

dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan

dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi

membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya

metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan

dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari

sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate

Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm

intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas

dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali

15 Embriologi (PBL Block 4)

nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk

oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran

ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah

sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang

Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut

blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis

dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros

akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-

cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya

canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor

seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut

ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula

Bowman atau simpai Bowman

Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu

jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik

Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan

saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)

Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor

16 Embriologi (PBL Block 4)

Perkembangan Organ Genitalia

Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari

1 Gonad

2 Saluran reproduksi

3 Saluran tambahan

Pembentukan Saluran Reproduksi

Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah

mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen

dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet

Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun

ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7

Saluran Reproduksi pada Pria

Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)

Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan

mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete

testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes

Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang

disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami

degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal

sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya

akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut

epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya

yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan

bermuara ke kloaka7

17 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 6: Em Briolo Gi

Gambar 4 Invasi Endometrium

Pada perkembangan hari ke-8 blastokista sebagian terbenam di dalam stroma

endometriumPada daerah di atas embrioblast trofoblast berdiferensiasi menjadi 2 lapisan (a)

sitotrofoblast (b) sinsitiotrofoblast Trofoblast mempunyai kemampuan untuk menghancurkan

dan mencairkan jaringan permukaan endometrium dalam masa sekresi yaitu sel-sel decidua

Sel-sel dari embrioblast juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu lapisan hipoblast dan

epiblast Sel-sel dari masing-masing lapisan mudigah membentuk sebuah cakram datar dan

keduanya dikenal sebagai cakram mudigah bilaminer Pada saat yang sama terdapat rongga

kecil muncul di dalam epiblast dan rongga ini membesar menjadi rongga amnion

Pada hari ke-9 blastokista semakin terbenam di dalam endometrium dan luka berkas

penembusan pada permukaan epitel ditutup dengan fibrin pada masa ini terlihat proses

lakunaris dimana vakuola-vakuola apa sinsitium trofoblast menyatu membentuk lakuna-lakuna

yang besar Sementara pada kutub anembrional sel-sel gepeng bersama dengan hipoblast

membentuk lapisan eksoselom (kantung kuning telur primitif)

6 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 5 Perjalanan embrio sampai ke rahim

Pada hari ke-11 dan 12 blastokista telah tertanam sepenuhnya di dalam stroma endometrium

Trofoblast yang ditandai dengan lacuna dan sinsitium akan membentuk sebuah jalinan yang

saling berhubungan Sel-sel sinsitiotrofoblast menembus lebih dalam ke stroma dan merusak

lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibuPembuluh-pembuluh rambut ini tersumbat

dan melebar dan dikenal sebagai sinusoid Lakuna sinsitium kemudian berhubungan dengan

sinusoid dan darah ibu mulai mengalir melalui system trofoblast sehingga terjadilah sirkulasi

utero-plasenta

Semetara itu sekelompok sel baru muncul di antara permukaan dalam sitotrofoblast dan

permukaan luar rongga eksoselom Sel-sel ini berasal dari kantong kuning telur dan akan

membentuk suatu jaringan penyambung yang disebut mesoderm ekstraembrional di mana

pada akhirnya akan mengisi semua ruang antara trofoblastt di sebelah luar dan amnion beserta

selaput eksoselom di sebelah dalam

Segera setelah terbentuk rongga-ronga besar di dalam mesoderm ekstraembrional dan ketika

rongga-rongga ini menyatu terbentuklah sebuah rongga baru yang dikenal dengan nama

rongga khorion Rongga khorion ini terbentuk dari sel-sel fibroblast mesodermal yang tumbuh

disekitar embrio dan yang melapisi trofoblast sebelah dalam Rongga ini mengelilingi kantung

kuning telur primitive dan rongga amnion kecuali pada tempat cakram mudigah berhubungan

dengan trofoblast melalui tangkai peghubung2

Cakram mudigah trilaminer

Cakram mudigah bilaminer sendiri berdiferensiasi menjadi embrio trilaminer terjadi proses

epithelio-mesenchymal layer (gastrulasi pada vertebrata kelas bawah) Gastrulasi dimulai

dengan pembentukan primitive streak (garis primitive) pada permukaan epiblast Selama

periode ini embrio mengalami perubahan-perubahan yang cukup menonjol

7 Embriologi (PBL Block 4)

Sel-sel epiblast berpindah mengikuti garis primitive untuk membentuk mesoderm dan

entoderm intraembrional Setelah tiba di daerah garis tersebut sel-sel ini menjadi bentuk

seperti botol memisahkan diri dari epiblast dan endoderm yang baru saja terbentuk untuk

membentuk mesoderm Sel-sel yang tetap berada di epiblast kemudian membentuk ectoderm

Dengan demikian epiblast walaupun terjadi proses gastrulasi merupakan sumber dari semua

lapisan germinal pada embrio (yaitu ektoderm mesoderm dan endoderm)

Sel-sel prenotokord yang bergerak masuk ke dalam lubang primitif bergerak ke depan hingga

mencapai lempeng prekordal Mereka menempatkan diri dalam endoderm sebagai lempeng

notokord Pada perkembangan selanjutnya lempeng ini mengelupas dari endoderm dan

terbentuklah sebuah tali padat notokord Notokord akan menentukan Sumbu tengah dari

embrio yang akan menentukan situasi ke depan mengenai dasar tulang belakang dan dapat

menyebabkan diferensiasi dari ektoblast untuk membetuk neural plate Karena itu pada akhir

minggu ke-3 terbentuklah 3 lapisan mudigahmdashyang terdiri dari ectoderm mesoderm dan

endodermmdashdan berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ-organ3

Masa embrionik

Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8 suatu massa yang dikenal sebagai

massa embrionik atau masa organogenesis masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah

ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik Menjelang masa akhir embrionik ini

sistem-sistem organ telah terbentuk Karena pembentukan organ ini bentuk mudigah banyak

berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan

kedua

Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan

merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah

Sebagai akibat pembentukan organ ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas

Lapisan ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan

dunia luar diantaranya

8 Embriologi (PBL Block 4)

Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada

minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)

mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7

Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang

menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat

reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan

cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi

thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat

penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak

memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon

membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons

berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah

miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai

pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim

eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam

mengatur tekanan osmotic otak

Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan

sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya

NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)

NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan

NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf

motoris dan sensoris)

Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya

dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari

telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory

placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk

olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih

membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)

primitif

9 Embriologi (PBL Block 4)

Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial

dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus

nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial

arch ke I dan ini akan membentuk maxilla

Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis

medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis

medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan

berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin

dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut

primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk

membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan

berhubungan dengan rongga hidung45

Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol

hidung medial (B) Mudigah 10 minggu

Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda

(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu

1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon

2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)

3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari

mesenkim disekitarnya45

10 Embriologi (PBL Block 4)

Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus

Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu

menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian

distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic

cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars

nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan

membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea

Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk

mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus

optikus Fissura chorioidea akan dilalui

pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea

Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut

lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup

dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45

Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu

Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur

berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A

memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung

lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea

11 Embriologi (PBL Block 4)

Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan

membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera

dan kornea akan membentuk

a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)

b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis

c Kelenjar lakrimalis45

Telinga

Dibentuk dari 3 komponen yaitu

1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi

dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)

Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang

memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu

Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus

2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)

pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch

pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan

sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk

stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran

12 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah

rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan

pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang

pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan

tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum

tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari

liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani

3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu

invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk

semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea

Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus

endolimpatikus)3

Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga

bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan

lapisan mudigah mesoderm

Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu

1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)

2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)

Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang

akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast

13 Embriologi (PBL Block 4)

Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan

spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak

Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak

Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu

1 Mesoderm dorsal

2 Mesoderm intermediet

3 Mesoderm lateral

Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang

berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit

akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis

Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan

mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan

delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam

miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom

dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul

Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar

sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada

punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada

vertebra dan tulang pelvis

Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal

dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi

tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan

berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus

pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang

kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)

Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6

14 Embriologi (PBL Block 4)

Pembentukan Organ Ekskresi

Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit

4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk

pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros

berdegenerasi

Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya

disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan

membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan

dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta

dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan

dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi

membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya

metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan

dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari

sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate

Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm

intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas

dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali

15 Embriologi (PBL Block 4)

nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk

oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran

ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah

sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang

Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut

blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis

dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros

akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-

cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya

canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor

seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut

ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula

Bowman atau simpai Bowman

Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu

jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik

Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan

saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)

Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor

16 Embriologi (PBL Block 4)

Perkembangan Organ Genitalia

Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari

1 Gonad

2 Saluran reproduksi

3 Saluran tambahan

Pembentukan Saluran Reproduksi

Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah

mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen

dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet

Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun

ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7

Saluran Reproduksi pada Pria

Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)

Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan

mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete

testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes

Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang

disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami

degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal

sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya

akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut

epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya

yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan

bermuara ke kloaka7

17 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 7: Em Briolo Gi

Gambar 5 Perjalanan embrio sampai ke rahim

Pada hari ke-11 dan 12 blastokista telah tertanam sepenuhnya di dalam stroma endometrium

Trofoblast yang ditandai dengan lacuna dan sinsitium akan membentuk sebuah jalinan yang

saling berhubungan Sel-sel sinsitiotrofoblast menembus lebih dalam ke stroma dan merusak

lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibuPembuluh-pembuluh rambut ini tersumbat

dan melebar dan dikenal sebagai sinusoid Lakuna sinsitium kemudian berhubungan dengan

sinusoid dan darah ibu mulai mengalir melalui system trofoblast sehingga terjadilah sirkulasi

utero-plasenta

Semetara itu sekelompok sel baru muncul di antara permukaan dalam sitotrofoblast dan

permukaan luar rongga eksoselom Sel-sel ini berasal dari kantong kuning telur dan akan

membentuk suatu jaringan penyambung yang disebut mesoderm ekstraembrional di mana

pada akhirnya akan mengisi semua ruang antara trofoblastt di sebelah luar dan amnion beserta

selaput eksoselom di sebelah dalam

Segera setelah terbentuk rongga-ronga besar di dalam mesoderm ekstraembrional dan ketika

rongga-rongga ini menyatu terbentuklah sebuah rongga baru yang dikenal dengan nama

rongga khorion Rongga khorion ini terbentuk dari sel-sel fibroblast mesodermal yang tumbuh

disekitar embrio dan yang melapisi trofoblast sebelah dalam Rongga ini mengelilingi kantung

kuning telur primitive dan rongga amnion kecuali pada tempat cakram mudigah berhubungan

dengan trofoblast melalui tangkai peghubung2

Cakram mudigah trilaminer

Cakram mudigah bilaminer sendiri berdiferensiasi menjadi embrio trilaminer terjadi proses

epithelio-mesenchymal layer (gastrulasi pada vertebrata kelas bawah) Gastrulasi dimulai

dengan pembentukan primitive streak (garis primitive) pada permukaan epiblast Selama

periode ini embrio mengalami perubahan-perubahan yang cukup menonjol

7 Embriologi (PBL Block 4)

Sel-sel epiblast berpindah mengikuti garis primitive untuk membentuk mesoderm dan

entoderm intraembrional Setelah tiba di daerah garis tersebut sel-sel ini menjadi bentuk

seperti botol memisahkan diri dari epiblast dan endoderm yang baru saja terbentuk untuk

membentuk mesoderm Sel-sel yang tetap berada di epiblast kemudian membentuk ectoderm

Dengan demikian epiblast walaupun terjadi proses gastrulasi merupakan sumber dari semua

lapisan germinal pada embrio (yaitu ektoderm mesoderm dan endoderm)

Sel-sel prenotokord yang bergerak masuk ke dalam lubang primitif bergerak ke depan hingga

mencapai lempeng prekordal Mereka menempatkan diri dalam endoderm sebagai lempeng

notokord Pada perkembangan selanjutnya lempeng ini mengelupas dari endoderm dan

terbentuklah sebuah tali padat notokord Notokord akan menentukan Sumbu tengah dari

embrio yang akan menentukan situasi ke depan mengenai dasar tulang belakang dan dapat

menyebabkan diferensiasi dari ektoblast untuk membetuk neural plate Karena itu pada akhir

minggu ke-3 terbentuklah 3 lapisan mudigahmdashyang terdiri dari ectoderm mesoderm dan

endodermmdashdan berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ-organ3

Masa embrionik

Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8 suatu massa yang dikenal sebagai

massa embrionik atau masa organogenesis masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah

ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik Menjelang masa akhir embrionik ini

sistem-sistem organ telah terbentuk Karena pembentukan organ ini bentuk mudigah banyak

berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan

kedua

Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan

merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah

Sebagai akibat pembentukan organ ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas

Lapisan ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan

dunia luar diantaranya

8 Embriologi (PBL Block 4)

Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada

minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)

mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7

Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang

menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat

reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan

cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi

thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat

penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak

memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon

membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons

berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah

miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai

pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim

eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam

mengatur tekanan osmotic otak

Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan

sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya

NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)

NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan

NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf

motoris dan sensoris)

Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya

dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari

telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory

placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk

olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih

membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)

primitif

9 Embriologi (PBL Block 4)

Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial

dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus

nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial

arch ke I dan ini akan membentuk maxilla

Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis

medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis

medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan

berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin

dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut

primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk

membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan

berhubungan dengan rongga hidung45

Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol

hidung medial (B) Mudigah 10 minggu

Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda

(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu

1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon

2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)

3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari

mesenkim disekitarnya45

10 Embriologi (PBL Block 4)

Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus

Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu

menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian

distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic

cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars

nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan

membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea

Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk

mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus

optikus Fissura chorioidea akan dilalui

pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea

Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut

lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup

dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45

Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu

Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur

berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A

memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung

lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea

11 Embriologi (PBL Block 4)

Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan

membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera

dan kornea akan membentuk

a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)

b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis

c Kelenjar lakrimalis45

Telinga

Dibentuk dari 3 komponen yaitu

1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi

dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)

Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang

memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu

Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus

2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)

pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch

pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan

sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk

stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran

12 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah

rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan

pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang

pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan

tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum

tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari

liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani

3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu

invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk

semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea

Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus

endolimpatikus)3

Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga

bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan

lapisan mudigah mesoderm

Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu

1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)

2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)

Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang

akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast

13 Embriologi (PBL Block 4)

Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan

spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak

Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak

Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu

1 Mesoderm dorsal

2 Mesoderm intermediet

3 Mesoderm lateral

Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang

berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit

akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis

Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan

mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan

delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam

miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom

dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul

Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar

sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada

punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada

vertebra dan tulang pelvis

Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal

dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi

tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan

berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus

pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang

kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)

Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6

14 Embriologi (PBL Block 4)

Pembentukan Organ Ekskresi

Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit

4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk

pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros

berdegenerasi

Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya

disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan

membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan

dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta

dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan

dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi

membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya

metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan

dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari

sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate

Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm

intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas

dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali

15 Embriologi (PBL Block 4)

nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk

oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran

ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah

sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang

Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut

blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis

dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros

akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-

cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya

canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor

seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut

ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula

Bowman atau simpai Bowman

Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu

jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik

Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan

saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)

Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor

16 Embriologi (PBL Block 4)

Perkembangan Organ Genitalia

Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari

1 Gonad

2 Saluran reproduksi

3 Saluran tambahan

Pembentukan Saluran Reproduksi

Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah

mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen

dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet

Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun

ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7

Saluran Reproduksi pada Pria

Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)

Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan

mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete

testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes

Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang

disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami

degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal

sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya

akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut

epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya

yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan

bermuara ke kloaka7

17 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 8: Em Briolo Gi

Sel-sel epiblast berpindah mengikuti garis primitive untuk membentuk mesoderm dan

entoderm intraembrional Setelah tiba di daerah garis tersebut sel-sel ini menjadi bentuk

seperti botol memisahkan diri dari epiblast dan endoderm yang baru saja terbentuk untuk

membentuk mesoderm Sel-sel yang tetap berada di epiblast kemudian membentuk ectoderm

Dengan demikian epiblast walaupun terjadi proses gastrulasi merupakan sumber dari semua

lapisan germinal pada embrio (yaitu ektoderm mesoderm dan endoderm)

Sel-sel prenotokord yang bergerak masuk ke dalam lubang primitif bergerak ke depan hingga

mencapai lempeng prekordal Mereka menempatkan diri dalam endoderm sebagai lempeng

notokord Pada perkembangan selanjutnya lempeng ini mengelupas dari endoderm dan

terbentuklah sebuah tali padat notokord Notokord akan menentukan Sumbu tengah dari

embrio yang akan menentukan situasi ke depan mengenai dasar tulang belakang dan dapat

menyebabkan diferensiasi dari ektoblast untuk membetuk neural plate Karena itu pada akhir

minggu ke-3 terbentuklah 3 lapisan mudigahmdashyang terdiri dari ectoderm mesoderm dan

endodermmdashdan berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ-organ3

Masa embrionik

Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8 suatu massa yang dikenal sebagai

massa embrionik atau masa organogenesis masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah

ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik Menjelang masa akhir embrionik ini

sistem-sistem organ telah terbentuk Karena pembentukan organ ini bentuk mudigah banyak

berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan

kedua

Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan

merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah

Sebagai akibat pembentukan organ ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas

Lapisan ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan

dunia luar diantaranya

8 Embriologi (PBL Block 4)

Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada

minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)

mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7

Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang

menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat

reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan

cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi

thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat

penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak

memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon

membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons

berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah

miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai

pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim

eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam

mengatur tekanan osmotic otak

Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan

sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya

NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)

NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan

NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf

motoris dan sensoris)

Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya

dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari

telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory

placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk

olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih

membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)

primitif

9 Embriologi (PBL Block 4)

Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial

dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus

nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial

arch ke I dan ini akan membentuk maxilla

Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis

medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis

medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan

berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin

dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut

primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk

membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan

berhubungan dengan rongga hidung45

Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol

hidung medial (B) Mudigah 10 minggu

Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda

(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu

1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon

2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)

3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari

mesenkim disekitarnya45

10 Embriologi (PBL Block 4)

Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus

Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu

menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian

distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic

cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars

nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan

membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea

Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk

mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus

optikus Fissura chorioidea akan dilalui

pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea

Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut

lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup

dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45

Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu

Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur

berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A

memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung

lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea

11 Embriologi (PBL Block 4)

Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan

membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera

dan kornea akan membentuk

a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)

b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis

c Kelenjar lakrimalis45

Telinga

Dibentuk dari 3 komponen yaitu

1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi

dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)

Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang

memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu

Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus

2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)

pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch

pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan

sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk

stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran

12 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah

rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan

pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang

pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan

tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum

tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari

liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani

3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu

invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk

semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea

Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus

endolimpatikus)3

Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga

bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan

lapisan mudigah mesoderm

Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu

1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)

2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)

Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang

akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast

13 Embriologi (PBL Block 4)

Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan

spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak

Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak

Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu

1 Mesoderm dorsal

2 Mesoderm intermediet

3 Mesoderm lateral

Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang

berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit

akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis

Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan

mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan

delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam

miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom

dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul

Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar

sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada

punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada

vertebra dan tulang pelvis

Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal

dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi

tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan

berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus

pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang

kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)

Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6

14 Embriologi (PBL Block 4)

Pembentukan Organ Ekskresi

Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit

4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk

pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros

berdegenerasi

Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya

disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan

membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan

dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta

dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan

dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi

membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya

metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan

dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari

sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate

Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm

intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas

dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali

15 Embriologi (PBL Block 4)

nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk

oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran

ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah

sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang

Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut

blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis

dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros

akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-

cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya

canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor

seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut

ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula

Bowman atau simpai Bowman

Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu

jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik

Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan

saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)

Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor

16 Embriologi (PBL Block 4)

Perkembangan Organ Genitalia

Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari

1 Gonad

2 Saluran reproduksi

3 Saluran tambahan

Pembentukan Saluran Reproduksi

Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah

mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen

dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet

Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun

ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7

Saluran Reproduksi pada Pria

Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)

Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan

mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete

testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes

Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang

disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami

degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal

sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya

akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut

epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya

yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan

bermuara ke kloaka7

17 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 9: Em Briolo Gi

Sistim Saraf Pusat Sistim saraf pusat yang pertama dibentuk adalah neural tube pada

minggu ke 3 dan akan membentuk 3 bagian yaitu proensephalon (otak depan)

mesensephalon (otak tengah) dan rhombensephalon (otak belakang) pada minggu ke 7

Proensephalon akan bercabang menjadi telencephalon yang nanti akan vercabang

menjadi neopalium dan paleopalium merupakan pusat control dari pusat

reflekpembaudan pusat kegiatan yang disadari selain telensephalon yang merupakan

cabang dari proensephalon adalah diensephalon yang bercabang menjadi

thalamushipotalamusinfidubulumpineal body mempunyai fungsi sebagai pusat

penglihatandan pengalir LCS dari serebrum ke bagian otak lain Mesensephalon tidak

memiliki percabangan seperti proensephalon dan rhombensephalon Rhombensephalon

membentuk metensephalon yang akan bercabang mejadi cerebellum dan pons

berfungsi sebagai pusat keseimbangan percabangan lain dari rhombensephalon adalah

miensephalon yang nanti akan bercabang menjadi medulla oblongatafungsinya sebagai

pusat kehidupan manusia karena mengontrol sistim pernafasansirkulasisuhudan sistim

eksresi tubuhselain otak bagian lain dari SSP adalah korda spinalis yang berperan dalam

mengatur tekanan osmotic otak

Sistim saraf perifer sistim saraf perifer tedriri dari sistim saraf motoris(penggerak) dan

sensoris (reseptor) dan terdiri dari 12 pasang nervus diantaranya

NoptikusNolvaktoriusNakustikus (sebagai Nsaraf sensoris)

NokulomotoriusNtroklearisNabdusenNhipoglosus (sebagai Nsaraf motoris)dan

NtrigeminusNfasialisNglosopharingeusNvagusdan N assesorius (sebagai Nsaraf

motoris dan sensoris)

Pembentukan alat indra seperti hidung Hidung adalah alat pembau pembentukannya

dimulai dari penebalan ektoderm di ventral agak lateral dari telencephalon lalu dari

telencephalon akan menyebabkan terbentuknya olfactory placode Kemudian olfactory

placode mengadakan pelekukan ke dalam dan membentuk invaginasi membentuk

olfactory pit yang akan semakin dalam Sedangkan bagian ventral olfactory pit masih

membentuk struktur terbuka dan masih berhubungan dengan mulut (cavum oris)

primitif

9 Embriologi (PBL Block 4)

Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial

dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus

nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial

arch ke I dan ini akan membentuk maxilla

Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis

medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis

medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan

berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin

dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut

primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk

membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan

berhubungan dengan rongga hidung45

Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol

hidung medial (B) Mudigah 10 minggu

Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda

(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu

1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon

2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)

3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari

mesenkim disekitarnya45

10 Embriologi (PBL Block 4)

Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus

Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu

menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian

distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic

cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars

nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan

membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea

Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk

mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus

optikus Fissura chorioidea akan dilalui

pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea

Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut

lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup

dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45

Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu

Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur

berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A

memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung

lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea

11 Embriologi (PBL Block 4)

Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan

membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera

dan kornea akan membentuk

a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)

b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis

c Kelenjar lakrimalis45

Telinga

Dibentuk dari 3 komponen yaitu

1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi

dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)

Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang

memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu

Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus

2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)

pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch

pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan

sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk

stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran

12 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah

rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan

pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang

pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan

tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum

tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari

liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani

3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu

invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk

semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea

Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus

endolimpatikus)3

Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga

bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan

lapisan mudigah mesoderm

Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu

1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)

2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)

Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang

akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast

13 Embriologi (PBL Block 4)

Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan

spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak

Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak

Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu

1 Mesoderm dorsal

2 Mesoderm intermediet

3 Mesoderm lateral

Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang

berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit

akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis

Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan

mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan

delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam

miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom

dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul

Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar

sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada

punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada

vertebra dan tulang pelvis

Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal

dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi

tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan

berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus

pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang

kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)

Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6

14 Embriologi (PBL Block 4)

Pembentukan Organ Ekskresi

Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit

4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk

pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros

berdegenerasi

Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya

disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan

membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan

dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta

dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan

dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi

membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya

metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan

dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari

sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate

Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm

intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas

dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali

15 Embriologi (PBL Block 4)

nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk

oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran

ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah

sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang

Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut

blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis

dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros

akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-

cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya

canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor

seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut

ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula

Bowman atau simpai Bowman

Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu

jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik

Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan

saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)

Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor

16 Embriologi (PBL Block 4)

Perkembangan Organ Genitalia

Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari

1 Gonad

2 Saluran reproduksi

3 Saluran tambahan

Pembentukan Saluran Reproduksi

Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah

mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen

dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet

Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun

ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7

Saluran Reproduksi pada Pria

Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)

Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan

mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete

testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes

Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang

disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami

degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal

sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya

akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut

epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya

yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan

bermuara ke kloaka7

17 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 10: Em Briolo Gi

Dinding lateral dari olfactory pit membentuk processus nasalis lateralis dinding medial

dari olfactory pit membentuk processus nasalis medialis Bagian lateral dari processus

nasalis lateralis akan berkembang menjadi premaxillaris yang tumbuh dari branchial

arch ke I dan ini akan membentuk maxilla

Apabila processus nasalis medialis kiri dan kanan bersatu maka processus nasalis

medialis akan berkembang menjadi septum nasiseptum nasalis Processus nasalis

medialis akan menjadi atap hidung sedangkan processus nasalis lateralis akan

berkembang menjadi cuping hidungalae nasi Olfactory pit akan berkembang semakin

dalam dan meluas kearah ventral Perluasan olfactory pit akan mencapai batas mulut

primitif di bagian kaudal Batas olfactory pit dan mulut primitif akan membentuk

membrana oronasalis yang nantinya akan pecahmembuka sehingga cavum oris akan

berhubungan dengan rongga hidung45

Gambar 26 Permukaan frontal wajh (A) Mudigah 7 minggu tonjol-tonjol maxilla telah menyatu dengan tonjol

hidung medial (B) Mudigah 10 minggu

Mata yaitu alat penglihatan dibentuk oleh lapisan-lapisan embrional yang berbeda

(dibentuk lebih dari 1 lapisan embrional) yaitu

1 Retina dan nervus optikus dibentuk dari diferensiasi ektoderm neural diencephalon

2 Lensa mata dibentuk dari ektoderm kepala (head ektoderm)

3 Alat-alat tambahan seperti kelopak mata kelenjar lakrimaliskelenjar airmata dibentuk dari

mesenkim disekitarnya45

10 Embriologi (PBL Block 4)

Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus

Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu

menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian

distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic

cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars

nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan

membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea

Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk

mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus

optikus Fissura chorioidea akan dilalui

pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea

Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut

lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup

dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45

Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu

Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur

berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A

memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung

lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea

11 Embriologi (PBL Block 4)

Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan

membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera

dan kornea akan membentuk

a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)

b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis

c Kelenjar lakrimalis45

Telinga

Dibentuk dari 3 komponen yaitu

1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi

dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)

Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang

memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu

Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus

2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)

pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch

pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan

sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk

stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran

12 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah

rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan

pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang

pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan

tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum

tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari

liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani

3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu

invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk

semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea

Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus

endolimpatikus)3

Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga

bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan

lapisan mudigah mesoderm

Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu

1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)

2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)

Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang

akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast

13 Embriologi (PBL Block 4)

Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan

spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak

Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak

Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu

1 Mesoderm dorsal

2 Mesoderm intermediet

3 Mesoderm lateral

Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang

berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit

akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis

Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan

mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan

delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam

miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom

dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul

Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar

sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada

punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada

vertebra dan tulang pelvis

Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal

dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi

tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan

berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus

pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang

kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)

Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6

14 Embriologi (PBL Block 4)

Pembentukan Organ Ekskresi

Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit

4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk

pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros

berdegenerasi

Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya

disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan

membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan

dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta

dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan

dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi

membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya

metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan

dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari

sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate

Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm

intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas

dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali

15 Embriologi (PBL Block 4)

nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk

oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran

ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah

sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang

Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut

blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis

dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros

akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-

cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya

canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor

seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut

ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula

Bowman atau simpai Bowman

Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu

jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik

Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan

saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)

Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor

16 Embriologi (PBL Block 4)

Perkembangan Organ Genitalia

Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari

1 Gonad

2 Saluran reproduksi

3 Saluran tambahan

Pembentukan Saluran Reproduksi

Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah

mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen

dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet

Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun

ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7

Saluran Reproduksi pada Pria

Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)

Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan

mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete

testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes

Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang

disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami

degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal

sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya

akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut

epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya

yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan

bermuara ke kloaka7

17 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 11: Em Briolo Gi

Proses Pembentukan Retina dan Nervus Optikus

Dinding lateral diensefalon mengadakan vesikulasi (membentuk vesikel) lalu

menggelembungevaginasi dan membentuk gelembung mata (optic vesicle) Bagian

distalujung dari vesikel mengadakan invaginasi membentuk cawan matapiala mata (optic

cup) yang terdiri dari lapisan bagian dalam yang lebih tebal dan akan menjadi pars opticuspars

nervosa dari bola mata yang disebut retina dari lapisan luar yang lebih tipis yang akan

membentuk lapisan pigmen disebut lapisan korioidea

Optic vesicle bagian proksimal akan membentuk tangkai mata (optic stalk) Optic stalk

mempunyai celah opticfissure chorioidea Optic stalk sel-sel sarafnya membentuk nervus

optikus Fissura chorioidea akan dilalui

pembuluh darah arteri dan vena yang akan memperdarahi retina dan chorioidea

Berhadapan dengan optic cup ektoderm kepala akan mengalami penebalan yang disebut

lempeng lensa (lens placode) yang nantinya akan melekukinvaginasi masuk ke dalam optic cup

dan akan berkembang menjadi gelembung lensa (lens vesicle)45

Gambar 27 (A) Pandangan ventrolateral cawan mata dan tangkai mata mudigah 6 minggu

Fissura chorioidea yang terletak pada permukaan bawah tangkai mata secara berangsur-angsur

berkurang (B) Potongan melintang melalui tangkai mata sebagaimana ditandai pada A

memperlihatkan arteri hyaloidea di dalam fissura chorioidea (C) Potongan melalui gelembung

lensa cawan mata tangkai mata pada bidang fissura chorioidea

11 Embriologi (PBL Block 4)

Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan

membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera

dan kornea akan membentuk

a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)

b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis

c Kelenjar lakrimalis45

Telinga

Dibentuk dari 3 komponen yaitu

1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi

dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)

Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang

memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu

Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus

2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)

pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch

pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan

sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk

stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran

12 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah

rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan

pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang

pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan

tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum

tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari

liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani

3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu

invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk

semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea

Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus

endolimpatikus)3

Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga

bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan

lapisan mudigah mesoderm

Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu

1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)

2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)

Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang

akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast

13 Embriologi (PBL Block 4)

Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan

spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak

Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak

Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu

1 Mesoderm dorsal

2 Mesoderm intermediet

3 Mesoderm lateral

Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang

berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit

akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis

Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan

mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan

delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam

miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom

dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul

Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar

sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada

punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada

vertebra dan tulang pelvis

Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal

dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi

tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan

berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus

pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang

kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)

Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6

14 Embriologi (PBL Block 4)

Pembentukan Organ Ekskresi

Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit

4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk

pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros

berdegenerasi

Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya

disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan

membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan

dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta

dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan

dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi

membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya

metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan

dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari

sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate

Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm

intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas

dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali

15 Embriologi (PBL Block 4)

nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk

oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran

ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah

sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang

Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut

blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis

dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros

akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-

cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya

canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor

seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut

ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula

Bowman atau simpai Bowman

Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu

jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik

Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan

saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)

Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor

16 Embriologi (PBL Block 4)

Perkembangan Organ Genitalia

Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari

1 Gonad

2 Saluran reproduksi

3 Saluran tambahan

Pembentukan Saluran Reproduksi

Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah

mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen

dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet

Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun

ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7

Saluran Reproduksi pada Pria

Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)

Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan

mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete

testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes

Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang

disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami

degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal

sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya

akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut

epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya

yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan

bermuara ke kloaka7

17 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 12: Em Briolo Gi

Mesenkim di sekitar jaringan mata akan membentuk jaringan fibrosa dan nantinya akan

membentuk sklera di bagian posterior dan kornea di anterior Jaringan mesenkim di luar sklera

dan kornea akan membentuk

a Konjungtiva (jika radang disebut konjungtivitis)

b Kelopak mata (palpebra) jika radang disebut blefaritis

c Kelenjar lakrimalis45

Telinga

Dibentuk dari 3 komponen yaitu

1 Telinga bagian luar dibentuk dari celah pharynx (branchial groove) pertamainvaginasi

dari ektoderm kepala bagian ini disebut sebagai meatus acusticus externus (liang telinga luar)

Gambar 28 Potongan melintang skematik melalui daerah rhombencephalon yang

memperlihatkan pembentukan gelembung telinga (A) 24 hari (B) 27 hari dan (C) 45 minggu

Perhatikanlah bentuk ganglion stato-accusticus

2 Telinga bagian tengah bagian ini dibentuk sebagian dari kantong pharynx (visceral pouch)

pertama dan sel-sel mesenkim lengkung pharynx (branchial arch) pertama Visceral pouch

pertama akan membentuk tuba eustachius dan rongga tympani atau rongga gendangan

sederhana (cavum tympani) Sel-sel mesenkim dari branchial arch pertama akan membentuk

stapes malleus dan incus yaitu tulang-tulang pendengaran

12 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah

rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan

pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang

pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan

tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum

tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari

liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani

3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu

invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk

semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea

Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus

endolimpatikus)3

Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga

bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan

lapisan mudigah mesoderm

Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu

1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)

2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)

Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang

akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast

13 Embriologi (PBL Block 4)

Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan

spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak

Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak

Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu

1 Mesoderm dorsal

2 Mesoderm intermediet

3 Mesoderm lateral

Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang

berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit

akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis

Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan

mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan

delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam

miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom

dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul

Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar

sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada

punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada

vertebra dan tulang pelvis

Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal

dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi

tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan

berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus

pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang

kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)

Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6

14 Embriologi (PBL Block 4)

Pembentukan Organ Ekskresi

Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit

4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk

pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros

berdegenerasi

Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya

disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan

membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan

dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta

dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan

dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi

membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya

metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan

dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari

sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate

Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm

intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas

dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali

15 Embriologi (PBL Block 4)

nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk

oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran

ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah

sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang

Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut

blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis

dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros

akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-

cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya

canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor

seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut

ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula

Bowman atau simpai Bowman

Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu

jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik

Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan

saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)

Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor

16 Embriologi (PBL Block 4)

Perkembangan Organ Genitalia

Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari

1 Gonad

2 Saluran reproduksi

3 Saluran tambahan

Pembentukan Saluran Reproduksi

Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah

mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen

dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet

Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun

ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7

Saluran Reproduksi pada Pria

Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)

Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan

mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete

testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes

Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang

disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami

degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal

sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya

akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut

epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya

yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan

bermuara ke kloaka7

17 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 13: Em Briolo Gi

Gambar 29 (A) Potongan melintang mudigah berusia 7 minggu dalam daerah

rhombencephalon yang memperlihatkan recessus tubotympanicus celah pharynx pertama dan

pemadatan mesenkim hal mana sudah terbayangkan perkembangan tulang-tulang

pendengaran (B) Gambar skematik telinga tengah yang memperlihatkan bentuk pendahuluan

tulang-tulang pendengaran Garis kuning tipis dalam mesenkim menandakan perluasan cavum

tympani sederhana di kemudian hari Perhatikanlah sumbatan meatus yang membentang dari

liang telinga luar sederhana hingga cavum tympani

3 Telinga bagian dalam dibentuk dari otocyst (otokistagelembung pendengaran) yaitu

invaginasi dari ektoderm kepala Bagian otokista (gelembung pendengaran) membentuk

semacam kantung yang disebut endolymphatic vesicle yaitu utriculus sacculus dan cochlea

Sedangkan bagian luarnya membentuk saluran kecil yang disebut endolymphatic duct (duktus

endolimpatikus)3

Telinga luar dan tengah berfungsi sebagai alat transmisi pendengaran Sedangkan telinga

bagian dalam berfungsi sebagai alat reseptor dan keseimbangan

lapisan mudigah mesoderm

Pembentukan organ-organ asal mesoderm dibedakan menjadi 2 bagian yaitu

1 Mesoderm yang terletak di bagian kepala (mesoderm kranial)

2 Mesoderm yang terletak di bagian badan (mesoderm aksial)

Mesoderm kranial akan berkembang menjadi sel-sel yang disebut mesenkhim kepala yang

akan berkembang kemudian menjadi osteoblast dan myoblast

13 Embriologi (PBL Block 4)

Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan

spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak

Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak

Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu

1 Mesoderm dorsal

2 Mesoderm intermediet

3 Mesoderm lateral

Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang

berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit

akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis

Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan

mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan

delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam

miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom

dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul

Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar

sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada

punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada

vertebra dan tulang pelvis

Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal

dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi

tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan

berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus

pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang

kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)

Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6

14 Embriologi (PBL Block 4)

Pembentukan Organ Ekskresi

Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit

4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk

pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros

berdegenerasi

Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya

disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan

membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan

dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta

dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan

dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi

membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya

metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan

dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari

sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate

Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm

intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas

dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali

15 Embriologi (PBL Block 4)

nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk

oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran

ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah

sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang

Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut

blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis

dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros

akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-

cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya

canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor

seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut

ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula

Bowman atau simpai Bowman

Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu

jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik

Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan

saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)

Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor

16 Embriologi (PBL Block 4)

Perkembangan Organ Genitalia

Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari

1 Gonad

2 Saluran reproduksi

3 Saluran tambahan

Pembentukan Saluran Reproduksi

Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah

mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen

dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet

Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun

ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7

Saluran Reproduksi pada Pria

Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)

Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan

mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete

testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes

Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang

disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami

degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal

sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya

akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut

epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya

yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan

bermuara ke kloaka7

17 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 14: Em Briolo Gi

Osteroblast pada kepala akan membentuk membran desmoid dan akan mengadakan

spesialisasi menjadi tulang-tulang tengkorak

Myoblast akan menjadi otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak atau otot bercorak

Mesoderm aksial akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu

1 Mesoderm dorsal

2 Mesoderm intermediet

3 Mesoderm lateral

Mesoderm dorsal yang disebut juga dengan somit merupakan massa mesoderm yang

berkondensasi atau berkumpul paling proksimal (paling dekat dengan sumbu badan) Somit

akan terletak sebelah menyebelah dengan korda dorsalis

Somit bagian dorsal pada perkembangan selanjutnya akan lebih menebal dan akan

mengadakan spesialisasi dan disebut dermomiotom Dermomiotom akan mengadakan

delaminasi menjadi 2 bagian yaitu di bagian luar adalah dermatom dan di bagian dalam

miotom Somit di bagian ventral sel-selnya disebut sklerotom Sklerotom dan dermatom

dipisahkan oleh suatu rongga yang disebut miosul

Dari dermatom akan berkembang menjadi dermis dan derivatnya (rambut dan kelenjar

sebasea) Miotom akan membentuk otot bercorak atau otot lurik yang terdapat pada dada

punggung dan perut Sklerotom akan membentuk tulang-tulang aksial tulang-tulang dada

vertebra dan tulang pelvis

Di bagian ventral dari korda dorsalis terdapat mesoderm yang merupakan titik paling awal

dalam pertumbuhan embrio (notochord) Pada hewan tingkat rendah notochord menjadi

tulang permanen yang menyokong tubuh pada hewan tingkat tinggi notochord akan

berdegenerasi menjadi nucleus pulposus yang terdapat di antara tulang vertebra Nucleus

pulposus selanjutnya dikelilingi serabut-serabut melingkar yaitu annulus fibrosus yang

kemudian keduanya bersama-sama membentuk cakram antar ruas (discus intervertebralis)

Mesoderm intermediate membentuk alat sekresi dan genitalia6

14 Embriologi (PBL Block 4)

Pembentukan Organ Ekskresi

Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit

4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk

pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros

berdegenerasi

Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya

disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan

membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan

dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta

dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan

dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi

membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya

metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan

dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari

sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate

Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm

intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas

dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali

15 Embriologi (PBL Block 4)

nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk

oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran

ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah

sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang

Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut

blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis

dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros

akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-

cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya

canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor

seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut

ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula

Bowman atau simpai Bowman

Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu

jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik

Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan

saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)

Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor

16 Embriologi (PBL Block 4)

Perkembangan Organ Genitalia

Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari

1 Gonad

2 Saluran reproduksi

3 Saluran tambahan

Pembentukan Saluran Reproduksi

Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah

mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen

dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet

Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun

ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7

Saluran Reproduksi pada Pria

Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)

Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan

mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete

testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes

Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang

disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami

degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal

sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya

akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut

epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya

yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan

bermuara ke kloaka7

17 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 15: Em Briolo Gi

Pembentukan Organ Ekskresi

Alat ekskresi pertama yang terbentuk yaitu pronefros Dibentuk pada kurang lebih tingkat somit

4 ndash 14 Selanjutnya di posterior pronefros akan dibentuk mesonefros Mesonefros ini dibentuk

pada tingkat somit 14 ndash 26 Pada manusia bila mesonefros berfungsi maka pronefros

berdegenerasi

Mesonefros mempunyai cabang yang disebut tubulus mesonefros sedangkan salurannya

disebut dengan ductus mesonefros (ductus Wolff) Ujung-ujung tubulus mesonefros akan

membentuk suatu bangunan yang disebut kapsula Bowman dan bagian dalamnya akan

dimasuki kapiler-kapiler yang akan membentuk glomerulus kapiler-kapiler ini berasal dari aorta

dorsalis Tubulus mesonefros bagian kaudal perkembangannya lebih tertinggal dibandingkan

dengan bagian anterior yaitu pada tingkat somit lebih dari 26 Ductus mesonefros tidak lagi

membentuk tubulus mesonefros dan mesonefros akan berfungsi sampai dengan terbentuknya

metanefros Pada manusia akan berfungsi sampai dengan minggu ke 14 Metanefros akan

dibentuk dari sebagian perubahan ductus mesonefros sedangkan bagian lainnya dibentuk dari

sel-sel mesenkhim mesoderm intermediate

Gambar 30 (A) Bagan skematik yang memperlihatkan hubungan antara mesoderm

intermediate susunan pronefros mesonefros dan metanefros Di daerah leher dan bagian atas

dada lumbal dan sakral membentuk massa jaringan padat tidak bertembereng yaitu tali

15 Embriologi (PBL Block 4)

nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk

oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran

ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah

sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang

Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut

blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis

dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros

akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-

cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya

canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor

seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut

ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula

Bowman atau simpai Bowman

Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu

jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik

Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan

saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)

Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor

16 Embriologi (PBL Block 4)

Perkembangan Organ Genitalia

Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari

1 Gonad

2 Saluran reproduksi

3 Saluran tambahan

Pembentukan Saluran Reproduksi

Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah

mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen

dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet

Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun

ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7

Saluran Reproduksi pada Pria

Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)

Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan

mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete

testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes

Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang

disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami

degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal

sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya

akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut

epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya

yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan

bermuara ke kloaka7

17 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 16: Em Briolo Gi

nefrogenik Perhatikanlah saluran pengumpul yang memanjang yang pada mulanya dibentuk

oleh pronefros tetapi kemudian diambil alih oleh mesonefros (B) Gambar skematik saluran

ekskresi susunan pronefros dan mesonefros pada mudigah berusia 5 minggu Perhatikanlah

sisa-sisa saluran ekskresi pronefros dan saluran pengumpul yang memanjang

Mula-mula pada ductus mesonefros di kaudal akan timbul suatu benjolan yang disebut

blastema metanephrogenica lalu ujungnya akan mengalami dilatasi membentuk pelvis renalis

dari metanefros Dari blastema metaneprogenica yang berdekatan dengan ductus mesonefros

akan berupa suatu saluran yang akan menjadi ureter Pelvis ginjal kemudian akan bercabang-

cabang ke dalam membentuk suatu cabang besar disebut calix renalis mayor dan seterusnya

canalis renalis mayor akan bercabang-cabang menjadi calix renalis minor

seterusnya calix renalis minor akan bercabang-cabang lagi menjadi saluran kecil yang disebut

ductus colligentes yang banyak sekali jumlahnya dan akhirnya akan membentuk kapsula

Bowman atau simpai Bowman

Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk (pelvis ginjal dan cabang-cabangnya) diliputi oleh suatu

jaringan yang berasal dari mesenkhim mesoderm yang disebut jaringan penutup metanefrik

Gambar 31 Gambar skematik yang memperlihatkan perkembangan piala ginjal calyces dan

saluran pengumpul metanefros (A) Pada 6 minggu (B) Akhir minggu keenam (C) 7 minggu (D)

Baru lahir perhatikanlah bentuk limas saluran yang bermuara ke calyx minor

16 Embriologi (PBL Block 4)

Perkembangan Organ Genitalia

Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari

1 Gonad

2 Saluran reproduksi

3 Saluran tambahan

Pembentukan Saluran Reproduksi

Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah

mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen

dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet

Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun

ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7

Saluran Reproduksi pada Pria

Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)

Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan

mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete

testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes

Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang

disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami

degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal

sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya

akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut

epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya

yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan

bermuara ke kloaka7

17 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 17: Em Briolo Gi

Perkembangan Organ Genitalia

Pembentukan organ-organ genitalia yang terdiri dari

1 Gonad

2 Saluran reproduksi

3 Saluran tambahan

Pembentukan Saluran Reproduksi

Pada organisme saluran reproduksi dibentuk dari saluran-saluran mesonefros yang sudah

mengalami modifikasi Pada binatang tingkat rendah mesonefros merupakan ginjal permanen

dan sekaligus berfungsi sebagai alat reproduksi Jadi ductus mesonefros selain berfungsi

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga berfungsi sebagai saluran gamet

Pada binatang tingkat tinggi mesonefros tidak akan menjadi ginjal yang permanen meskipun

ductus mesonefros (ductus Wolff) mengalami modifikasi menjadi saluran reproduksi7

Saluran Reproduksi pada Pria

Ductus atau saluran mesonefros akan terletak berdekatan dengan genital ridga (rigi kelamin)

Tubulus mesonefros yang berdekatan dengan testis kurang lebih ada 7 pasang dan akan

mengadakan hubungan dengan rete testis Selanjutnya tubulus yang berdekatan dengan rete

testis akan bertransformasi atau berubah bentuk dan disebut ductus eferentes

Ductus mesonefros pada perkembangan lebih lanjut akan membentuk organ reproduksi yang

disebut ductus Wolff Tubulus mesonefros yang lain di daerah kranial akan mengalami

degenerasi dan akan meninggalkan sisa yang disebut appendix epididymis Di sebelah kaudal

sisa tubulus mesonefros disebut paradidymis Ductus eferens dengan ductus Wolff keduanya

akan ditutupi oleh suatu jaringan sehingga akan membentuk organ tersendiri dan disebut

epididymis Ductus Wolff akan diliputi otot-otot dari sel mesenkhim disekitarnya

yaitu di daerah mesoderm intermediate yang akan menjadi ductus deferens yang akan

bermuara ke kloaka7

17 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 18: Em Briolo Gi

Gambar 32 (A) Potongan melintang melalui testis pada perkembangan minggu ke delapan

Perhatikanlah tunica albuginea tali-tali testis rete testis sel-sel benih primordial Glomerulus

dan simpai Bowman dari saluran ekskresi mesonefros sedang mengalami regresi (B) Gambar

skematik testis dan saluran kelamin pada perkembangan bulan ke empat Tali-tali berbentuk

seperti tapal kuda meneruskan diri dengan tali-tali rete testis Perhatikanlah ductus eferens

(saluran keluar mesonefros) yang bermuara ke dalam saluran mesonefros

Muara akan terletak di bagian dorsal dari kloaka dan disebut sinus urogenitalis dan berdekatan

dengan sinus urogenitalis ductus deferens mengadakan evaginasi membentuk vesicula

seminalis Sedangkan saluran pendek yang menghubungkan vesicula seminalis dengan sinus

urogenitalis akan menjadi ductuc ejaculatorius Pada sinus urogenitalis nantinya akan menjadi

uretra dan pada epitel uretra akan dibentuk kelenjar prostat7

18 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 19: Em Briolo Gi

Gambar 33 (A) Bagan saluran kelamin pria dan perkembangan bulan keempat Tembereng

kranial dan kaudal (saluran paragenital) susunan mesonefros mengalami kemunduran (B)

Saluran kelamin setelah gerak turun testis Perhatikanlah tali-tali testis yang berbentuk seperti

tapal kuda yaitu rete testis dan ductus eferens sedang bermuara pada ductus deferens

Paradidymis terbentuk dari sisa-sisa saluran mesonefros paragenital Saluran paramesonefros

telah berdegenerasi kecuali untuk appendix testis dan utriculus prostaticus

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi testis akan mengadakan pergeseran

tempat Testis yang tadinya dibentuk pada bagian ventral mesonefros akan diliputi oleh suatu

selaput tipis yang melekatkannya pada dinding belakang perut selaput ini disebut mesenterium

urogenital Ke arah kaudal selaput ini berubah menjadi ligamen dan disebut ligamentum

genitale caudale Testis kemudian akan meninggalkan rongga abdomen (rongga perut) dan

bergerak ke inferior (bawah) turun dan akhirnya akan menuju ke suatu kantong yang disebut

scrotum lintasan dari testis tadi berupa suatu saluran yang disebut

canalis inguinalis Apabila testis sudah berada di dalam scrotum maka canalis inguinalis akan

menutup kembali Apabila saluran ini masih terbuka maka ada kemungkinan usus akan masuk

ke dalam rongga scrotum dan hal ini disebut sebagai hernia inguinalis

Proses penurunan testis ke dalam scrotum disebut sebagai descensus testiculorum (gerak turun

testis) Apabila terjadi gagal bermigrasi atau turun maka disebut undescended testis

19 Embriologi (PBL Block 4)

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 20: Em Briolo Gi

(cryptorchismus) Keadaan ini harus dioperasi sebelum individu dewasa jika tidak dioperasi

maka individu akan menjadi infertil atau steril7

Gambar 34 Gambar skematik gerak turun testis (A) Selama bulan kedua (B) Pertengahan bulan

ketiga perhatikanlah bahwa rongga selom menonjol keluar ke dalam tonjolan scrotum dimana

membentuk processus vaginalis (tunica vaginalis) (C) Bulan ketujuh dan (D) Segera setelah lahir

Saluran Reproduksi pada Wanita

Pada embrio yang bergenitalia wanita ductus mesonefros akan mengalami degenerasi Saluran

reproduksi akan dibentuk dari saluran yang letaknya paralel dengan ductus mesonefros dan

saluran ini disebut ductus Mulleri (saluran paramesonefros)

Fusi atau penyatuan dari kedua ductus Mulleri (saluran paramesonefros) akan terletak dimana

akhirnya akan dibentuk uterus dan vagina7

20 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 21: Em Briolo Gi

Gambar 35 Gambar skematik yang memperlihatkan pembentukan rahim dan vagina (A) Pada 9

minggu perhatikanlah lenyapnya sekat rahim (B) Pada akhir bulan ketiga perhatikanlah

jaringan bulbus sinovaginalis (C) Baru lahir sepertiga bagian atas vagina dan fornices vaginae

terbentuk dari vakuolisasi jaringan paramesonefros sedangkan dua pertiga bagian bawah

terbentuk dari vakuolisasi bulbus sinovaginalis

Pada manusia dan binatang tingkat tinggi fusi dari ductus Mulleri terjadi lebih ke kranial dan di

tempat fusi tadi terbentuk uterus sedemikian rupa dan hanya sebuah saja uterus ini disebut

sebagai uterus monocornis

Pada binatang tingkat rendah karena uterus yang berada di kranial vagina berasal dari ductus

Mulleri yang tidak bersatu maka akan terjadi uterus yang bercabang dan keadaan demikian

disebut uterus bicornis Ductus Mulleri yang paling kranial nantinya akan menjadi tuba Falopii

dan bagian ujungnya akan mengadakan dilatasi sehingga akan membentuk Fimbriae Tubae

Sedangkan sinus urogenitalis pada wanita akan membentuk vulva (alat kelamin luar wanita)

dan ini terbentuk dari ductus Mulleri7

Bersamaan dengan terbentuknya saluran reproduksi gonad maupun saluran ovarium akan

mengadakan pergeseran tempat Ovarium juga mengalami descensus atau turun jika

pembentukan tuba Falopii uterus dan vagina sudah selesai Ovarium dan tuba Falopii akan

21 Embriologi (PBL Block 4)

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 22: Em Briolo Gi

bergerak ke arah kaudal dan kemudian ke arah ventral Dan jika organogenesis sudah selesai

maka ovarium dan tuba Falopii akan sejajar dengan uterus7

Pembentukan Jantung

Perkembangan jantung diawali dengan tabung-tabung lurus (bandingkan dengan embrio ayam

29 jam inkubasi) Jantung berasal dari agregasi dari sel-sel splanchnic mesoderm di daerah

intestinal portal yang membentuk lempeng daerah kardiogenik di bawah coelom Coelom

disekitarnya akan membentuk rongga perikardium yang berasal dari somatik mesoderm

Dinding jantung yang berasal dari bagian dalam tabung endotelial jantung primitif akan menjadi

endokardium Lipatan splanchnic mesoderm akan mengadakan transformasi menjadi

miokardium yang masif atau padat dengan otot yang khusus dan epikardium yang merupakan

selubung serosa Jantung sendiri akan tergantung oleh suatu membran yang merupakan

pernghubung sementara antara epikardium dengan perikardium yang disebut mesokardium

dorsal Ruang perikardium sendiri berasal dari intra embryonic cavity atau intra embryonic

coelom7

Gambar 36 (A) Pandangan dorsal mudigah prasomit lanjut (kurang lebih 18 hari) setelah

amnion diangkat Kelompok-kelompok sel angiogenetik terbentuk di dalam mesoderm

splanknik di depan lempeng saraf dan di kedua sisi mudigah nampak di bawah ektoderm dan

22 Embriologi (PBL Block 4)

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 23: Em Briolo Gi

lapisan mesoderm somatik (B) Potongan melintang melalui mudigah serupa untuk

memperlihatkan kedudukan kelompok-kelompok sel angiogenetik dalam lapisan mesoderm

splanknik (C) Potongan sefalokaudal melalui mudigah serupa yang memperlihatkan kedudukan

rongga perikardium dan daerah kardiogenik

Akhirnya karena tempat yang terbatas dalam perkembangannya jantung mengalami proses

pelekukan dan pemutaran Mula-mula berbentuk huruf U lalu berbentuk huruf S Sedangkan

proses pemutaran mengakibatkan sinus venosus dan atrium yang tadinya di sebelah ventral

menjadi di sebelah dorsal karena pemutaran ini pula akan terbentuk lipatan-lipatan dan celah-

celah yaitu celah antara sinus venosus dengan atrium disebut sinoatricular region dan celah

antara ventrikel dan conus atau bulbus cordis disebut bulboventricular region

Akibat dari celah-celah itu maka timbullah sekat-sekat

a Septum primum merupakan sekat yang tidak sempurna karena adanya lubang di bagian

bawah yang disebut dengan foramen atau ostium primum Pada perkembangan selanjutnya

ostium primum akan menutup dan bagian atasnya menipis dan timbul lagi lubang yang disebut

foramen atau ostium secundum Jadi pada awal jantung terbentuk hanya ada foramen primum

b Septum secundum septum ini juga tidak sempurna karena adanya lubang di bagian tengah

yang disebut foramen ovale Jadi ada lubang antara atrium kanan dan kiri melalui foramen

ovale dan foramen secundum Jadi aliran darah pada janin mengalir dari atrium kanan ke kiri

melalui formen ovale dan foramen secundum Setelah bayi lahir akan segera menutup karena

tekanan darah dari atrium kiri menjadi lebih besar dari atrium kanan sebagai akibat bayi

bernafas dengan paru-paru dan kemudian septum primum akan bersatu dengan septum

secundum membentuk sekat atau septum interatrial Selanjutnya antara atrium dan ventrikel

kiri maupun atrium dan ventrikel kanan akan terbentuk katupklepvalvula dan akhirnya terjadi

transformasi dimana bagian sinus venosus akan bergabung dengan atrium kanan (khususnya

pada mamalia) sedangkan bulbus cordis kan bersatu dengan ventrikel kiri3

23 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 24: Em Briolo Gi

Gambar 37 Bagan skematik sekat atrium pada berbagai tingkat perkembangan (A) Pada 6 mm

(kurang lebih 30 hari) (B) Tingkat yang sama seperti A tetapi dilihat dari kanan (C) 9 mm (kurang

lebih 33 hari) (D) Tingkat yang sama seperti C tetapi dilihat dari kanan (E) 14 mm (kurang lebih

37 hari) (F) Baru lahir dan (G) Pandangan sekat atrium dilihat dari kanan tingkat yang sama

seperti F

Gambaran histologis dari dinding jantung menggambarkan bahwa dinding ventrikel lebih tebal

dari dinding atrium karena peranannya yang lebih besar dan jantung terdiri dari lapisan-lapisan

berurutan dari dalam ke luar endokardium miokardium dan epikardium

Selanjutnya terjadi pertumbuhan dari ganglion Purkinye sino-atricular node (SA node) dan

atrioventricular node (AV node) yang merupakan stasiun-stasiun pemacu dan penghantar

khusus jantung Denyut sino-atricular node lebih cepat dari denyut atrio-ventricular node oleh

sebab itu SA node disebut sebagai pacemaker jantung7

24 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 25: Em Briolo Gi

Gambar 38 Bagian-bagian jantung

Pembentukan Sistem Pembuluh Nadi (Arteri)

Pada manusia akan terbentuk 6 pasang aortic archlengkung aorta Pertumbuhan lengkung

aorta tidak serempak tetapi satu per satu dimulai dari I II sampai dengan VI Pada hewan

tingkat rendah lengkung aorta akan menjadi pembuluh darah yang permanen yaitu yang akan

memperdarahi insang

Pada manusia aortic arch akan mengalami perubahan aortic arch akan menghubungkan aorta

ventralis dengan aorta dorsalis Di antara aorta ventralis dan aorta dorsalis terdapat pharynx

(fore gut) dana ortic arch akan menembus lengkung pharynx (branchial arch) Aorta dorsalis

kanan dan kiri di bagian kaudal akan bersatu menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut

aorta descendens (desending aorta) Dari keenam pasang lengkung aorta yang dibentuk

menjadi pembuluh darah yang permanen hanya 3 pasang saja yaitu lengkung aorta ke III IV dan

VI sedangkan yang I II dan V nantinya akan berdegenerasi Lengkung aorta III akan bergabung

dengan aorta dorsalis Bagian kranialnya akan menjadi arteri carotis

interna yang akan memperdarahi bagian dalam kepala yaitu otak mata telinga dalam yang ada

di dinding tengkorak Arteri carotis interna nantinya akan bersatu kembali di bagian kaudal

membentuk arteri basilaris Pada pangkal lengkung aorta III akan dibentuk suatu cabang yang

akan menjadi arteri carotis externa arteri ini akan memperdarahi bagian rahang bawah

(khususnya di luar tengkorak) Lalu aorta dorsalis yang terletak pada lengkung aorta III dan IV

akan berdegenerasi Lengkung aorta IV akan berhubungan dengan aorta dorsalis bagian kaudal

25 Embriologi (PBL Block 4)

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 26: Em Briolo Gi

Lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kiri ditambah dengan bagian aorta

ventralisaorta ascendens (ascending aorta) nantinya akan menjadi arcus aorta Sedangkan

lengkung aorta IV dengan aorta dorsalis bagian kaudal kanan nantinya akan menjadi arteri

subclavia kanan Lalu arteri subclavia kiri dibentuk dari percabangan arcus

aorta

Lengkung aorta VI bagian proksimal yaitu yang berdekatan dengan sumbu tubuh akan

membentuk arteri pulmonalis Sedangkan bagian distal yang menjauhi sumbu tubuh akan

berdegenerasi Lengkung aorta VI bagian distal kiri tetap ada selama kehidupan dalam

kandungan dan disebut sebagai ductus arteriosus Kadang-kadang ductus ini tidak

berdegenerasi sampai janin dilahirkan dan bila hal ini tidak berdegenerasi sampai janin

dilahirkan dan bila hal ini terjadi disebut dengan ductus arteriosus persistens atau pattens Hal

ini menyebabkan bayi biru pada waktu menangis Pada keadaan normal ductus arteriosus akan

berdegenerasi dan meninggalkan sisa yang disebut sebagai ductus arteriosus Botalli4-7

Aorta dorsalis di bagian kaudal juga bercabang-cabang ada yang ke dorsal ventral dan lateral

Cabang-cabang yang ke arah dorsal akan menuju ke vertebra dan ke dinding coelom cabang-

cabang ini disebut sebagai arteri intersegmentalis Cabang yang ke lateral disebut dengan arteri

visceralis yang nantinya akan bercabang ke ginjal kelenjar suprarenal dan gonad Cabang arteri

dorsalis yang ke ventral disebut arteri splanchnic yang termasuk arteri splanchnic yaitu arteri

coeliaca arteri vitellina dan arteri umbilicalis Aorta dorsalis yang ke kaudal (aorta descendens)

nantinya akan bercabang dimana disebut sebagai arteri iliaca

communis kanan dan kiri (pada manusia tidak ada lengkung aorta kanan)

26 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 27: Em Briolo Gi

Gambar 39 Gambar percabangan aorta dorsalis pada embrio 29 hari 49 hari dan 56 hari

Pembentukan Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Pada perkembangan mamalia termasuk manusia ada 3 sistem vena yang besar

1 Sistem vena cardinalis yaitu sistem vena yang bekerja di dalam tubuh embrio sendiri

2 Sistem vena umbilicalis yaitu sistem vena yang datang dari plasenta

3 Sistem vena vitelina yaitu sistem vena yang datang dari yolk sac atau kantung kunir4-7

27 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 28: Em Briolo Gi

Gambar 40 Gambar skematik pembuluh nadi dari pembuluh balik Intra dan ekstra embrional

utama pada mudigah 4 mm (akhir minggu keempat) Yang diperlihatkan hanyalah pembuluh-

pembuluh di sisi kiri mudigah

Sistem Vena Cardinalis

Dikenal ada 2 vena yang membentuk sistem vena cardinalis yaitu vena precardinalis (vena

cardinalis anterior) yaitu vena yang datang dari arah kepala dan vena postcardinalis (vena

cardinalis posterior) yaitu vena yang datang dari sebelah kaudal jantung atau dari bagian bawah

tubuh Vena cardinalis posterior dan vena cardinalis anterior nantinya akan bergabung

membentuk 1 vena yang besar disebut vena cardinalis communis (ductus Cuvier) Vena

cardinalis communis nantinya akan menjadi vena cava superior

Vena cardinalis anterior akan berkembang menjadi vena jugularis interna yaitu vena yang

datang dari arah tengkorak bagian otak dan pangkal dari vena jugularis externa yaitu yang

datang dari rahang bawah Vena jugularis interna akan membentuk percabangan lagi di bagian

kaudal yang disebut vena subclavia yaitu vena yang datang dari extremitas superior Sedangkan

vena cardinalis posterior akan mengalami berbagai tahap perkembangan

Pada awal perkembangannya vena cardinalis posterior kanan dan kiri pada arah ventromedian

akan tumbuh sepasang vena yang disebut sebagai vena subcardinalis Vena subcardinalis ini

terutama mengalirkan darah dari ginjal atau mesonefros Kedua vena subcardinalis saling

berhubunganberanastomosis di bagian tengah yang disebut dengan anastomosis vena

subcardinalis Anastomosis vena subcardinalis akan membentuk vena-vena yang permanen

yaitu vena-vena yang datang dari arah ginjal dan gonad yang terbagi menjadi

Vena spermatica pada laki-laki

Vena ovarica pada perempuan

Lalu akan tumbuh lagi sepasang vena yang terletak pada dorsomedian dari vena cardinalis

posterior yaitu vena supracardinalis Vena supracardinalis mempunyai hubungan dengan vena

cardinalis posterior maupun vena subcardinalis

Vena supracardinalis vena cardinalis posterior vena subcardinalis nantinya akan membentuk

vena cava inferior yaitu dari anastomosis pembesaran vena supracardinalis kaudal yang

28 Embriologi (PBL Block 4)

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 29: Em Briolo Gi

sebelah kanan Sedangkan yang sebelah kiri akan berdegenerasi Vena cava inferior di bagian

kranial juga dibentuk dari sebagian vena vitellina Vena cava inferior sebelah kaudal akan

menjadi vena iliaca communis dan akan bercabang 2 menjadi vena iliaca interna dan vena iliaca

externa serta cabang-cabangnya

Sistem Vena Vitellina

Vena vitellina terdiri dari dua pasang yang datang dari kantung kunit (yolk sac) danmasuk ke

embrio melalui tangkai kunir (yolk stalk)

Pada pintu usus depan (fore gut) yang pada ayam identik dengan anterior intestinal portal

vena vitellina akan menembus hepar (hepar dibentuk dari diverticulumpenonjolan usus

depan) dan di tempat ini vena vitellina akan bercabang-cabang membentuk sinusoid-sinusoid

hepar yang akan berada dalam lobus-lobus hepar

Sinusoid-sinusoid akan memisahkan vena vitellina menjadi bagian-bagian distal dan proksimal

Bagian distal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan yolk stalk sedangkan

yang bagian proksimal yaitu vena vitellina yang terletak antara sinusoid dengan jantung (sinus

venosus) Vena vitellina distal sebelah kiri akan berkembang menjadi vena portahepatica Vena

vitellina distal sebelah kanan akan berdegenerasi Sedangkan vena vitellina proksimal kanan

akan menjadi permanen yang disebut vena hepatica Vena vitellina proksimal kiri akan

berdegenerasi

Sistem Vena Umbilicalis

Vena umbilicalis berasal dari plasenta dan akan masuk ke embrio melalui korda umbilicalis

Vena umbilicalis yang akan menjadi vena permanen yaitu vena umbilicalis kanan yang

proksimal Vena umbilicalis yang kiri akan mengalami degenerasi Vena umbilicalis yang terletak

di dorsomedia nantinya akan membentuk vena cava inferior Vena umbilicalis yang distal akan

tetap ada dan tidak akan berfungsi lagi apabila janin dilahirkan

Anastomosis vena umbilicalis kiri dengan saluran hati-jantung kanan (melalui vena vitelina kiri

dan kanan) akan membentuk suatu saluran besar dan disebut ductus venosus Arantii

29 Embriologi (PBL Block 4)

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 30: Em Briolo Gi

Sistem Sirkulasi Janin dan Perubahan-Perubahan pada Kelahiran

Pada janin masih terdapat fungsi dari

1 Foramen ovale

2 Ductus arteriosus Botalli

3 Arteri umbilicalis lateral

4 Ductus venosus Arantii

Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta akan masuk ke dalam tubuh janin

melalui vena umbilicalis sehingga sebagian besar darah melalui ductus venosus Arantii yang

akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan Dari atrium kanan akan mengalir

secara fisiologis melalui foramen ovale ke atrium kiri Dari atrium kiri selanjutnya darah akan

masuk ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh Hanya sebagian kecil darah atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava

superior Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sebagian besar

darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir ke paru-paru mengalir

melalui ductus arteriosus Botalli ke aorta

30 Embriologi (PBL Block 4)

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 31: Em Briolo Gi

Gambar 41 Denah peredaran darah manusia sebelum lahir Panah menandakan arah aliran

darah Perhatikanlah dimana darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen

(I) Dalam hati (II) Dalam vena cava inferior (III) Dalam atrium kanan dan (IV) Pada muara ductus

arteriosus ke dalam aorta descendens

Ketika bayi dilahirkan maka bayi menghisap udara dan menangis kuat-kuat maka paru-parunya

langsung mengembang tekanan di dalam paru mengecil sehingga seolah-olah darah terhisap

ke dalam paru-paru maka sejak saat itu ductus arteriosus Botalli tidak berfungsi lagi karena

tidak ada tekanan yang menyebabkan darah melalui ductus tersebut Demikian pula dengan

tekanan dari atrium kiri meningkat karena darah yang masuk ke dalam atrium kiri dari paru-

paru meningkat Hal ini menyebabkan foramen ovale akan tertutup

sehingga foramen ovale tidak berfungsi lagi Akibat diikat dan dipotongnya tali pusat arteri

umbilicalis dan ductus venosus Arantii akan mengalami obliterasidegenerasi Setelah bayi lahir

kebutuhan oksigen dipenuhi dengan menghisap udara melalui paru-paru

31 Embriologi (PBL Block 4)

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 32: Em Briolo Gi

Derivat Entoderm

Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-

organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas

Pembentukan Susunan Pencernaan

Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya sedangkan

tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya Jadi

saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm

Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan

usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus

sederhana belakang (hind gut) Di bagian medialtengah entoderm tetap terbuka dan

berhubungan dengan yolk sac yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gutmid gut)

Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan

akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac Usus depan yang paling anterior

mengadakan perluasan yang disebut pharynx Di bagian ventral pharynx yang berdekatan

dengan stomodeum akan membentuk lapisan yang disebut membrana

buccopharyngea Membrana buccopharyngea dengan stomodeum akan membentuk yang

disebut oral platelempeng mulut Bagian pharynx yang terletak di anterior membrana

buccopharyngea disebut preoral gut yaitu struktur yang temporersementara dan jika sudah

terbentuk mulut maka preoral gut akan berdegenerasi

Dinding lateral pharynx mengadakan evaginasipenonjolan keluar membentuk kantung phraynx

(faringeal pouch) Kantung pharynx yang dibentuk sebanyak 5 pasang dan setiap kantung

pharynx akan berdiferensiasi menjadi organ-organ khusus

Kantung pharynx I membentuk tuba pharyngo tympanicatuba Eustachius dan ruang telinga

tengah (cavum tympani)

Kantung pharynx II membentuk tonsilla palatina (amandel)

Kantung pharynx III bagian dorsalnya akan membentuk glandula parathyroidea inferior dan

bagian ventralnya akan membentuk klenjar thymus

32 Embriologi (PBL Block 4)

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 33: Em Briolo Gi

Kantung pharynx IV dinding dorsalnya membentuk kelenjar parathyroidea superior sedangkan

dinding ventralnya akan menghilang

Kantung pharynx V akan menjadi corpus ultimobranchialis yaitu suatu kelompok sel dalam

kelenjar thyroid yang fungsinya belum jelas

Gambar 42 (A) Gambar skematik perkembangan celah dan kantung pharynx Perhatikanlah

bahwa lengkung kedua tumbuh melampaui ketiga dan keempat dengan demikian menutupi

celah pharynx kedua ketiga dan keempat (B) Sisa-sisa celah pharynx kedua ketiga dan keempat

membentuk sinus

cervicalis Perhatikanlah bangunan-bangunan yang dibentuk oleh berbagai kantung pharynx

Usus Sederhana Depan

Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus Di

posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster

(lambung) Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan

mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam

33 Embriologi (PBL Block 4)

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 34: Em Briolo Gi

Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum Duodenum bagian

proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus

sederhana tengah proksimal

Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepartunas hati

yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim

yang nantinya akan dibentuk vesica felleakantung empedu Saluran keluar diverticulum hepar

akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus

Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar akan bermuara juga saluran dari pankreas

Mula-mula dibentuk 2 tunas pankreas yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum

sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal yang kedua terletak di

antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral1

Gambar 43 Tingkatan perkembangan pankreas yang berurutan (A) Pada 30 hari (kurang lebih 5

mm) dan (B) 35 hari (kurang lebih 7 mm) Tunas pankreas ventral yang semula terletak dekat

dengan diverticulum hepatis tetapi kemudian bergeser ke belakang di sekitar duodenum ke

arah tunas pankreas dorsal

34 Embriologi (PBL Block 4)

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 35: Em Briolo Gi

Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar hepar yang mula-mula

terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan sedangkan tunas

pankreas dorsal dan ventral akan bertemu membentuk organ yang disebut pankreas yang

akan bermuara di duodenum

Gambar 44 (A) Pankreas selama perkembangan minggu keenam Tunas pankreas ventral

berhubungan erat dengan tunas pankreas dorsal (B) Gambar yang memperlihatkan penyatuan

saluran pankreas Ductus pankreatikus major bermuara ke duodenum bersama dengan duktus

choledochus pada papilla dodeni major Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke

duodenum pada papilla dodeni minor

Usus Sederhana Tengah

Saluran yang dibentuk selanjutnya adalah jejunum dan ileum dan di bagian kaudal dari jejunum

dan ileum akan dibentuk appendix vermiformis caecum colon ascendens dan 23 colon

transversum Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak

cukup tempat untuk menampung Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu

ke dalam coelom extra embrionalrongga korion Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis

fisiologis atau burut pusat faali

Lalu pada minggu ke sepuluh mid gut akan memasuki rongga perut kembali sambil berputar

270 derajat berlawanan arah jarum jam

35 Embriologi (PBL Block 4)

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 36: Em Briolo Gi

Usus Sederhana Belakang

Saluran yang akan dibentuk yaitu 13 distal colon transversum colon descendens rektum dan

anus bagian atas

Gambar 45 Gambar daerah cloaca mudigah pada tingkat perkembangan yang berurutan

Panah

menandakan jalur penurunan diikuti oleh septum urorectale Perhatikanlah canalis anorectalis

dan

perineum

Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca Cloaca

merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis Pada perkembangan

lebih lanjut membrana cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana

analis Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus1

Pembentukan Susunan Pernafasan

Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus

Mula-mula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus

sederhana tersebut Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut

diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru

Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan

pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis Di bagian kaudal glottis

36 Embriologi (PBL Block 4)

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 37: Em Briolo Gi

saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx Di bagian kaudal dari larynx

akan dibentuk tracheaUjung trachea akan bercabang membentuk bronchus

Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan

akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2

yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus

Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk

bronchiolus dan sampai akhirnya membentuk alveolus

Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm

parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari

mesoderm disekitarnya4-7

Gambar 46 Tingkatan perkembangan yang berurutan dari trachea dan paru-paru (A) Pada 5

minggu (B) Pada 6 minggu dan (C) Pada 8 minggu

37 Embriologi (PBL Block 4)

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 38: Em Briolo Gi

Teratologi

Teratology kata ini mungkin asing bagi telinga kita Teratology adalah cabang ilmu biologi yang

dikususkan untuk meneliti perkembangan embrio cacat Hal ini dapat terjadi karena beberapa

factor diantaranya

1 Faktor intrinsic factor intrinsic yang bisa mengakibatkan kecacatan pada embrio adalah

factor gen contoh seseorang yang menderita acondroplasia (kerdil) maka ketika kawin

anaknya ada yang akan menderita acondroplasia

2 Factor enstrinsik factor yang dapat menyebabkan cacat pada embrio diantaranya

firusbakteri obat-obatan seperti antibiotic yang dapatmenyebabkan pertumbuhan

terganggu Hal ini rentan terjadi ketika embrio memasi=uki masa fatal atau

perkembangan (kurang lebih 3-5 bulan)8

Penutupan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa masa kehamilan

selain terjadi dalam beberapa stage juga pada proses pembentukan embrio pada usia dini

rentan terhadap segala sesuatu karena dapat mengakibatkan kerusakan embrio pada kasus

diatas ibu tersebut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan kondisi yang cacat

38 Embriologi (PBL Block 4)

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)

Page 39: Em Briolo Gi

Daftar Pustaka

1 Subahar TSS Biologiedisi ke 2Bogor Quadra2007h131-6

2 Aryulina DMuslim OManaf SWinami EWBiologi 2edisi1Jakarta Esis2007h292-9

3 Langman JEmbriologi KedokteranEdisi 3EGCJakarta2008h282-8

4 Priastini R Hudyono J Biologi Kedokteran Dasar Biologi Sel 2 Jakarta Penerbit FK

UKRIDA 2010

5 Campbell NA Reece JB Mitchell LG Biologi Edisi 5 Jakarta Penerbit Erlangga 2004

6 Sadler TW Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10 Jakarta Penerbit Buku

Kedokteran EGC 2010

7 Robert MBVKing TJBiologi a functional approach student manual2nd edUK Thomas

nelson and son Ltd2000h 574-85

8 Teratologi Edisi 2000 Diunduh dari httpwwwindonesiaindonesiacomf10673-

biologi 11Agustusi 20011

39 Embriologi (PBL Block 4)