EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ......

155
1 EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Korelasi Ekuitas Merek Vaseline Healthy White terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 Universitas Sebelas Maret Surakarta) disusun oleh : ENDAH PERTIWI NUGRAHANING WIDHI D1207522 SKRIPSI (diajukan sebagai persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ......

Page 1: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

1

EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Korelasi Ekuitas Merek Vaseline Healthy White terhadap Keputusan

Pembelian Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007

Universitas Sebelas Maret Surakarta)

disusun oleh :

ENDAH PERTIWI NUGRAHANING WIDHI

D1207522

SKRIPSI

(diajukan sebagai persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pemasaran telah menyentuh kehidupan sehari-hari. Pemasaran

dengan sistem dan aktivitasnya mampu mengakrabkan konsumen dengan

produk dan nama-nama perusahaan yang ditawarkan. Saat ini dalam aspek

pemasaran tidak hanya mengarah pada fungsi produk saja, namun akan

lebih fokus pada pertempuran merek.

Produk barang atau jasa yang sukses selalu memiliki merek yang

kuat atau dominan di pasar. Beberapa perusahaan yang peka terhadap nilai

suatu merek akan sepenuhnya menyadari bahwa merek menjadi identitas

diri dari perusahaan dan menjadi value added dalam menjual produknya.

Merek memang bukan sekedar nama, simbol, istilah, atau tanda saja, lebih

dari itu merek merupakan sebuah ‘janji’ perusahaan untuk secara konsisten

memberikan gambaran, semangat, dan pelayanan pada konsumen.

Pengelolaan merek bukan merupakan pekerjaan sederhana,

tantangan serta hambatan besar yang menghadang adalah banyak dan

cepatnya perubahan yang terjadi dalam lingkungan pemasaran. Misalnya

perubahan dari perilaku konsumen, strategi-strategi kompetitif, aturan-

aturan pemerintah dan aspek lain lingkungan pemasaran dapat

mempengaruhi keberhasilan suatu merek. Disamping kekuatan-kekuatan

eksternal, pengaruh internal juga tidak dapat diabaikan, beragamnya

Page 3: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

3

aktivitas dan perubahan dalam fokus strategi terhadap merek yang

dipasarkan.

Dewasa ini persaingan memperebutkan pasar perawatan kulit hand

& body lotion di Indonesia sangatlah ketat. Oleh karena itu, setiap

produsen perawatan kulit hand & body lotion harus benar-benar

memperhatikan pengelolaan merek agar dapat memperbutkan pasar dan

menguasai pasar perawatan kulit hand & body lotion di Indonesia. Saat ini

banyak perusahaan yang bergerak di bidang perawatan kulit, khususnya

perawatan kulit dalam bentuk hand & body lotion yang saling bersaing

ketat memperebutkan pasar perawatan kulit hand & body lotion di

Indonesia. Masing-masing saling berlomba untuk dapat menguasai pasar

dan menjadi penguasa pasar (market leader).

Masyarakat mulai menyadari betapa pentingnya menjaga dan

merawat kulit, baik wanita maupun pria, baik yang masih muda maupun

yang sudah tua. Memiliki kulit idaman merupakan dambaan setiap orang.

Tak hanya untuk kecantikan, tapi perawatan kulit juga dapat menunjang

kesehatan kulit bagi orang yang bersangkutan. Faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kesehatan kulit seseorang dapat berasal dari berbagai

sumber, misalnya stres, hormonal, serta radikal bebas sinar ultraviolet

(UV), asap, debu, ataupun polusi. Untuk itu, PT Unilever Tbk.

meluncurkan produknya yang sudah ada sejak 1870 untuk dapat

menjawab setiap kebutuhan kulit konsumennya sesuai dengan jenis kulit

Page 4: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

4

serta kebutuhan kulit mereka, yaitu Vaseline, yang merupakan produk

andalan PT Unilever yang memiliki banyak varian.

Saat ini Vaseline memiliki banyak varian yang disesuaikan untuk

masyarakat yang peduli dengan kesehatan kulit mereka, serta yang

memerlukan perawatan kulit agar tampak selalu sehat. Varian-varian

Vaseline antara lain Vaseline Healthy White untuk kulit tampak lebih

putih dalam 2 minggu, Vaseline Cool And Fresh untuk tampak

menyegarkan, Vaseline Firming untuk mengembalikan kekenyalan kulit

ke kondisi semula, Vaseline Total Moisture untuk memberikan

kelembaban bagi kulit kering, Vaseline Complete Care untuk perawatan

menyeluruh serta Vaseline Healthy Sunblock untuk melindungi kulit dari

sengatan sinar UV A dan UV B. Vaseline dikemas dalam bentuk baru

yang telah diharmonisasikan di seluruh dunia baik dalam desain kemasan,

formulasi produk maupun jenis variannya. Vaseline dikemas dalam ukuran

beragam mulai dari 100ml – 400ml. Harga yang dipatok mulai dari Rp.

7000 - Rp. 28.000, sesuai dengan ukuran yang dikemas.

Untuk mengukuhkan citranya sebagai skin expert dengan

mengusung tema kampanye komunikasi Vaseline Amazing Skin -

merupakan sebuah kampanye global yang mengajak setiap orang untuk

melihat kulit seperti cara Vaseline : lebih dekat dan personal. Seiring

dengan peluncuran kampanye tersebut, Vaseline juga memperkenalkan

produk barunya, Vaseline Healthy White yang terbukti secara klinis dapat

membuat kulit terlihat bersinar dan tampak lebih cerah hanya dalam 2

Page 5: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

5

minggu. Dengan kandungan Active-white Systems, yaitu Vitamin B3 yang

membantu kulit tampak putih cerah secara natural, Triple Sunscreen yang

membantu mencegah terjadinya penggelapan kulit akibat paparan sinar

matahari, serta Yoghurt Serum untuk membantu melembabkan dan

memberi nutrisi untuk kulit. Vaseline Healthy White yang diciptakan

melalui proses inovasi terkini yang memiliki teknologi formulasi

unggulan, wewangian serta teknologi modern akan melengkapi deretan

pilihan premium bagi segala jenis kulit agar senantiasa sehat dan

mengagumkan.

Satu fakta yang tak bisa dipungkiri bahwa setiap orang memiliki

jenis kulit yang berbeda. Kulit merupakan cerminan karakter dan

kepribadian yang bersangkutan. Maka, Vaseline mengambil lima selebriti

Indonesia sebagai brand ambassador untuk produk mereka. Lima selebriti

tersebut adalah Dewi Sandra yang digambarkan sebagai sosok wanita

dengan kulit putih sehat yang dinamis, Nicholas Saputra sebagai sosok

pria yang menjaga kesehatan kulitnya, Wanda Hamidah sebagai sosok

wanita hamil yang tetap menjaga elastisitas kulitnya, Lola Amaria yang

memiliki kulit gelap yang terawat dan bersinar dan Olga Lidya sebagai

sosok wanita dewasa yang memahami kebutuhan kulitnya. Dan yang

terpilih sebagai brand ambassador untuk Vaseline Healthy White adalah

Dewi Sandra, karena memiliki kulit putih dan sehat.

Pihak PT Unilever menyatakan kelima selebriti tersebut memiliki

living proof yang mampu menghargai kulit, tak memandang jenis kelamin

Page 6: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

6

serta warna kulit. Kulit mereka senantiasa mengagumkan seiring dengan

perjalanan karir mereka. Mereka dianggap mampu menyuarakan aspirasi

“Amazing Skin Campaign” kepada masyarakat untuk dapat menghargai

kulit dengan memberikan perawatan terbaik sesuai dengan kebutuhan jenis

kulitnya.

Pada hakekatnya merek merupakan aset prestisius bagi semua

perusahaan. Dalam kondisi pasar yang kompetitif, preferensi dan loyalitas

pelanggan adalah salah satu kunci kesuksesan. Hal tersebut mudah

dipahami karena pemasaran dewasa ini merupakan pertempuran persepsi

konsumen, tidak hanya sekedar pertempuran sebuah produk.

Merek merupakan elemen pemasaran yang paling penting dan

sangat menarik untuk dipelajari lebih lanjut. Hal ini dikarenakan merek

menyimpan banyak manfaat dan berguna untuk menentukan strategi

pemasaran sesuai dengan konsep market oriented. Termasuk merek

Vaseline yang sekarang berusaha untuk menguasai pasar yang telah

dikuasai oleh produsen perawatan kulit dan hand & body lotion lainnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian lebih jauh dengan mengambil judul Ekuitas Merek

dan Keputusan Pembelian (Studi Korelasi Ekuitas Merek Vaseline Healthy

White terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswi Jurusan Ilmu

Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 Universitas Sebelas Maret

Surakarta).

Page 7: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

7

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah elemen-elemen brand equity (brand awareness, brand

association, perceived quality, dan brand loyality) memiliki hubungan

yang signifikan terhadap keputusan Mahasiswi Jurusan Ilmu

Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 Universitas Sebelas Maret

Surakarta dalam melakukan pembelian hand & body lotion Vaseline

Healthy White?

2. Dari keempat elemen brand equity (brand awareness, brand

association, perceived quality, dan brand loyality), manakah elemen

yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap keputusan

mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007

Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam melakukan pembelian hand

& body lotion Vaseline Healthy White?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh elemen-elemen brand equity (brand awareness,

brand association, perceived quality, dan brand loyality) terhadap

keputusan mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Non Reguler

Angkatan 2007 Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam melakukan

pembelian hand & body lotion Vaseline Healthy White.

Page 8: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

8

2. Menganalisis elemen-elemen brand equity (brand awareness, brand

association, perceived quality, dan brand loyality) yang paling

berpengaruh terhadap keputusan mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi

Non Reguler Angkatan 2007 Universitas Sebelas Maret Surakarta

dalam melakukan pembelian hand & body lotion Vaseline Healthy

White.

D. KERANGKA TEORI

1. Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran dapat didefinisikan sebagai proses sosial dan manajerial

di mana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka

butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan

yang lain1.

Pemasaran (marketing) ialah semua kegiatan-kegiatan usaha yang

diperlukan untuk mengakibatkan terjadinya pemindahan milik

daripada barang dan jasa untuk menyelenggarakan distribusi fisiknya2.

b. Proses Pemasaran

Dalam melaksanakan suatu pemasaran, harus melalui beberapa

tahap atau proses. Proses pemasaran yang harus dilalui adalah sebagai

berikut : 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid I, Penerbit Erlangga, 2008. Hal. 6 2 Soehardi Sigit, Marketing Praktis, Armurrita, 1982. Hal. 6

Page 9: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

9

1) Memahami Pasar dan Kebutuhan Pelanggan Sebagai langkah awal dalam proses pemasaran, pemasar harus memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan dan pasar di mana mereka beroperasi. Dalam proses ini, terdapat lima tahap yang harus dijalani, yaitu : (1) kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran (produk, jasa dan pengalaman), (3) nilai dan kepuasan, (4) pertukaran dan hubungan, (5) pasar.

2) Merancang Strategi Pemasaran yang digerakkan oleh Pelanggan Untuk merancang strategi pemasaran yang baik, manajer pemasaran harus dapat melakukan beberapa hal seperti (1) memilih pelanggan yang akan dilayani, (2) memilih proporsi nilai, serta (3) orientasi manajemen pemasaran.

3) Menyiapkan Rencana dan Program Pemasaran yang Terintegrasi Program pemasaran terdiri dari bauran pemasaran perusahaan, yaitu kumpulan sarana pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengimplementasikan strategi pemasarannya. Sarana bauran pemasaran utama dikelompokkan menjadi empat kelompok besar, disebut empat P pemasaran (1) product/produk, (2) price/harga, (3) place/tempat, (4) promotion/promosi.

a) Product/produk : merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan pada pasar sasaran.

b) Price/harga : merupakan jumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan produk tersebut.

c) Place/tempat : menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen.

d) Promotion/promosi : merupakan bagian kegiatan yang dilakukan oleh perusahaanuntuk mengkombinasikan manfaat dari produk dan untuk menyakinkan konsumen sasaran agar membelinya.3

4) Membangun Hubungan Pelanggan Langkah terakhir dalam proses pemasaran, yaitu membangun hubungan dengan pelanggan, yang merupakan akumulasi dari tiga langkah diatas. Dalam proses ini, ada beberapa tahap yang harus dilalui, yaitu (1) manajemen hubungan pelanggan, (2) perubahan sifat hubungan pelanggan dan (3) manajemen hubungan kemitraan4.

3 Ridwan Iskandar Sudayat. Jurnal Konsep Pemasaran, Bauran Pemasaran, Pengertian, Tujuan Dan Bauran Promosi, Penjualan. 2001 4 Philip Kotler & Gary Amstrong. Ibid. hal. 6-24

Page 10: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

10

2. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran mengajarkan bahwa kegiatan pemasaran suatu

perusahaan harus dimulai dengan usaha mengenal dan merumuskan

keinginan dan kebutuhan konsumen kemudian perusahaan membuat

suatu kombinasi dan kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi

yang tepat. Adapun pengertian dari konsep pemasaran yaitu :

Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan

bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan

sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan5.

Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran tersebut disusun dengan

memasukkan 3 elemen atau unsur pokok yaitu:

a. Orientasi pada Konsumen Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen harus : 1) Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang akan

dilayani dan dipenuhi. 2) Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran

penjualan. 3) Menentukan produk dan program pemasarannya. 4) Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai, dan

menafsirkan keinginan, sikap, serta perilaku mereka. 5) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah

menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau model yang menarik.

b. Penyusunan Kegiatan Pemasaran secara Integral Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat terealisir.

c. Kepuasan Konsumen Faktor yang akan menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan mendapatkan laba ialah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi. Ini tidaklah berarti bahwa perusahaan harus berusaha

5 Basu Swastha dan Irawan , Manajemen Pemasaran Modern, Penerbit Liberty. 2005. Hal. 8-10

Page 11: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

11

memaksimalkan kepuasan konsumen, tetapi perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada konsumen6.

3. Merek

Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek

(brand) sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau

kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi

barang atau jasa penjual atau kelompok penjual untuk mendiferensikannya

dari barang atau jasa pesaing7. Dengan kata lain, merek adalah produk atau

jasa penambah dimensi yang dengan cara tertentu mendiferensikannya dari

produk atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang

sama.

Merek merupakan aset yang tak berwujud yang bernilai, yang

harus dikelola secara cermat. Kunci untuk menentukan merek adalah

konsumen memahami perbedaan di antara merek-merek dalam sebuah

kategori produk.

4. Brand Equity (Ekuitas Merek)

a. Pengertian Brand Equity (Ekuitas Merek)

Brand equity (ekuitas merek) adalah seperangkat aset dan liabilitas

yang berkaitan dengan suatu merek, nama atau simbolnya yang dapat

6 Basu Swastha dan Irawan, Ibid, 2005. Hal. 8-10 7 Philip Kotler dan Levin Len Keller, Manajemen Pemasaran edisi 12 Jilid I, PT Macanan Jaya Cemerlang. 2007. Hal. 332

Page 12: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

12

menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang

atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan8.

Brand equity (ekuitas merek) adalah seperangkat aktiva (assets)

dan kewajiban (liabilities) merek yang terkait dengan sebuah merek,

nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang

diberikan oleh sebuah produk atau jasa kepada sebuah perusahaan

dan/atau pelanggan perusahaan9. Aktiva dan kewajiban yang

mempengaruhi ekuitas merek meliputi brand awareness (kesadaran

merek), brand association (asosiasi merek), perceived quality (persepsi

kualitas), dan brand loyalty (loyalitas merek). Perhatian yang diberikan

atas ekuitas merek telah meningkatkan pengakuan eksekutif dan nilai

nama merek dan arti penting pengelolaan ekuitas merek selama daur

hidup merek tersebut.

Brand equity (ekuitas merek) is the control on purchase exerted by

a brand and by virtue of this, the brand as an asset that can be

exploited to produce revenue10, yang memiliki arti ekuitas merek atau

kekuatan merek adalah kontrol dari pembelian dengan menggunakan

merek, dan kebaikan dari merek, merek sebagai asset yang dapat

dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan. Nilai ini dicerminkan

dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak terhadap merek,

harga, pangsa pasar, dan profibilitas yang dimiliki perusahaan. Brand

8 David Aaker, Manajemen Ekuitas Merek : Memanfaatkan Nilai Suatu Merek, Terjemahan Aris Ananda, Spektrum. 1997. Hal. 22-23 9 Henry Simamora, Manajemen Pemasaran Internasional Jilid I, Salemba Empat. 2000. Hal 495 10 East.1997. jurnal-sdm.blogspot.com/…/brand-equity-kekuatan-suatu-merek.htm

Page 13: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

13

equity (ekuitas merek) merupakan aset tak berwujud yang penting,

yang memiliki nilai psikologis dan keuangan bagi perusahaan.

Brand equity (ekuitas merek) yang tinggi memberikan sejumlah

keunggulan kompetitif:

1) Perusahaan akan menikmati penurunan biaya pemasaran karena tingkat kesadaran konsumen dan loyalitas konsumen yang tinggi.

2) Perusahaan akan memiliki tuasan dagang dalam berunding dengan para distributor dan pengecer karena mereka mengharapkan untuk menjual merek tersebut.

3) Perusahaan dapat mematok harga yang lebih tinggi dibandingkan para pesaingnya karena merek tersebut mempunyai mutu yang tinggi (menurut anggapan para konsumen).

4) Perusahaan dapat dengan mudah meluncurkan perluasan merek karena nama merek mempunyai kredibilitas yang tinggi.

5) Merek menawarkan perlindungan kepada perusahaan melawan kompetisi harga yang alot11.

Dalam suatu produk memiliki dua nilai. Yang pertama nilai

objektif. Nilai ini diperoleh dari manfaat fungsional produk. Nilai

kedua adalah nilai total. Nilai total mengandung nilai obektif ditambah

nilai yang disumbangkan merek. Sumbangan merek terhadap nilai total

produk yang disebut dengan ekuitas merek12.

Brand equity (ekuitas merek) dapat mempengaruhi rasa percaya

diri konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian atas dasar

pengalaman masa lalu dalam penggunaan atau kedekatan, asosiasi

dengan berbagai karakteristik merek. Dalam kenyataannya, persepsi

11 Henry Simamora. Op Cit. Hal 495 12 Bilson Simamora, Remarketing For Business Recovery. PT Gramedia Pustaka Utama. 2001. Hal. 3

Page 14: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

14

konsumen terhadap kualitas dan brand association (asosiasi merek)

dapat meningkatkan kepuasan konsumen13.

b. Elemen-elemen Brand Equity (Ekuitas Merek)

1) Brand Awareness (Kesadaran Merek)

a) Pengertian Brand Awareness (Kesadaran Merek)

Kesadaran (awareness) menurut Durianto, Sugiarto dan

Budiman (2004) menggambarkan keberadaan merek di dalam

pikiran konsumen, yang dapat menjadi penentu dalam beberapa

kategori dan biasanya mempunyai peranan kunci dalam brand

equity. Meningkatkan kesadaran adalah suatu mekanisme untuk

memperluas pasar merek.

Sedangkan brand awareness (kesadaran merek) adalah

kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali,

mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu

kategori produk tertentu14. Bagian dari suatu kategori produk

perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat

antara kategori produk dengan merek yamg dilibatkan.

b) Tingkatan Brand Awareness (Kesadaran Merek)

Peran brand awareness (kesadaran merek) dalam brand

equity tergantung pada tingkatan pencapaian kesadaran di

benak konsumen. Urutannya adalah sebagai berikut :

13 Aaker, David, Bulding Strong Brand, New York, The Free Press. 1996. Hal. 20 14 Durianto, Sugiarto, dan Tony Sitinjak, Strategi Menaklukan Pasar, Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, PT Gramedia Pustaka Utama. 2001. Hal 54-55

Page 15: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

15

· Top of Mind. Merek yang pertama muncul dalam ingatan apabila seseorang diingatkan pada kategori produk tertentu.

· Familiar brand. Merek yang diingat atau hafal di luar kepala, tetapi mucul bukan sebagai yang pertama. Top-of-mind dan familiar brand merupakan brand recall, yaitu merek yang dapat diingat di luar kepala.

· Brand recognition. Merek yang diketahui tetapi tidak diingat.

· Brand unaware. Mereka yang tidak tahu merek15.

Gambar 1.1 : Hubungan Antar Kategori Kesadaran Merek

(Sumber : Bilson Simamora, 2001 : 85)

2) Brand Association (Asosiasi Merek)

a) Pengertian Brand Association (Asosiasi Merek)

Brand association (asosiasi merek) adalah sesuatu yang

berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah produk. Asosiasi ini

tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan.

Keterikatan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi

15 Bilson Simamora. Ibid. Hal. 84-85

MEREK

Tidak diingat (brand unaware)

Diingat (brand aware)

Dengan alat bantu (brand recognition)

Tanpa alat bantu (brand recall)

Diingat pertama kali (top-of-mind)

Diingat bukan pertama (familiar brand)

Page 16: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

16

pada banyak pengalaman atau penampakan untuk

mengkomunikasinnya16.

Asosiasi merek adalah segala sesuatu yang dihubungkan

dengan daya ingatan konsumen terhadap suatu merek.

Konstruk ini merupakan bentuk mix dari kesadaran dan asosiasi

merek. Asosiasi merek akan menjadi lebih kuat ketika

konsumen banyak mendapatkan pengalaman dari produk atau

dari komunikasi periklanan yang sering diterima dibandingkan

produk lain yang lebih sedikit.

b) Sumber-Sumber Brand Association (Asosiasi Merek)

Ada sebelas sumber asosiasi produk, yaitu :

· Atribut Produk (Product Atributes) Mengasosiasikan atribut atau karakteristik suatu produk merupakan strategi positioning yang paling sering digunakan. Mengembangkan asosiasi semacam ini efektif karena jika atribut tersebut bermakna, asosiasi dapat secara lanmgsung diterjemahkan dalam alasan pembelian suatu merek.

· Atribut Tak Berwujud (Intangibles Atributes) Suatu faktor tak berwujud merupakan atribut umum, seperti halnya persepsi kualitas, kemajuan teknologi, atau kesan nilai yang mengikhtisarkan serangkaian atribut yang objektif.

· Manfaat bagi Pelanggan (Customer’s Benefits) Sebagian besar atribut produk memberikan manfaat bagi pelanggan, maka biasanya terdapat hubungan antar keduanya.

· Harga Relatif (Relative Price) Evaluasi terhadap suatu merek di sebgaian kelas produk ini akan diawali dengan penentuan posisi merek tersebut dalam satu atau dua dari tingkat harga.

16 jurnal-sdm.blogspot.com/…/brand-equity-kekuatan-suatu-merek.htm

Page 17: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

17

· Penggunaan (Application) Pendekatan ini adalah dengan mengasosiasikan merek tersebut dengan suatu penggunaan atau aplikasi tertentu.

· Penggunaan atau Pelanggan (User/Customer) Pendekatan ini adalah dengan mengasosiasikan sebuah merek dengan sebuah tipe pengguna atau pelanggan dari produk tersebut.

· Orang Terkenal atau Khalayak (Celebrity/Person) Mengaitkan orang terkenal atau artis dengan sebuah merek dapat mentransfer asosiasi kuat yang dimiliki oleh orang terkenal ke merek tersebut.

· Gaya Hidup atau Kepribadian (Life Style/personality) Asosiasi sebuah merek dengan suatu gaya hidup dapat diilhami oleh asosiasi para pelanggan merek tersebut dengan aneka kepribadian dan karakteristik hidup yang hampir sama.

· Kelas Produk (Product Class) Mengasosiasikan sebuah merek menurut kelas produknya.

· Para Pesaing (Competitors) Mengetahui pesaing dan berusaha untuk menyamai atau bahkan mengungguli pesaing.

· Negara atau Wilayah Geografis (Country/Geographic Area) Sebuah negara dapat menjadi simbol yang kuat asalkan memiliki hubungan yang erat dengan produk, bahan dan kemampuan.17

3) Perceived Quality (Persepsi Kualitas)

a) Pengertian Perceived Quality (Persepsi Kualitas)

Persepsi kualitas (perceived quality) adalah kepercayaan

konsumen terhadap keseluruhan kualitas suatu produk18.

Sedangkan persepsi kualitas merek adalah persepsi pelanggan

terhadap kualitas suatu merek produk19. Persepsi kualitas produk

akan berpengaruh secara langsung kepada keputusan pembelian

konsumen dan loyalitas mereka terhadap merek. Jika persepsi

17 Durianto, Sugiarto, dan Tony Sitinjak. Ibid. Hal. 41 18 Joe Chapman and Rush Wahlers. A Revision and Empirical Test of The Extended Price-Perceived Quality Model. Journal of Marketing Theory & Practice. 1999. Hal. 53-64 19 Durianto, Sugiarto, dan Tony Sitinjak. Ibid. Hal. 45

Page 18: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

18

konsumen pada kualitas negatif, produk tidak akan disukai dan

tidak akan bertahan lama di pasar. Sebaliknya, jika positif, produk

akan disukai.

Persepsi kualitas adalah penilaian subyektif konsumen

mengenai superioritas sebuah produk, pengalaman pribadi terhadap

produk, kebutuhan yang unik, dan situasi konsumsi yang dapat

mempengaruhi penilaian subyektif konsumen terhadap kualitas.

Dimensi ini diukur dari penilaian subyektif konsumen tentang

kualitas merek produk yang lebih pada kualitas secara keseluruhan

dari merek produk dibandingkan unsur secara individu.

Persepsi terhadap kualitas adalah suatu persepsi konsumen mengenai kualitas atau superioritas suatu produk atau jasa20. Persepsi terhadap kualitas keseluruhan dari suatu produk dapat menentukan nilai dari produk tersebut dan berpengaruh kepada keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap merek. Persepsi kualitas yang positif akan mendorong keputusan pembelian dan menciptakan loyalitas terhadap produk tersebut. Persepsi konsumen terhadap kualitas merupakan kunci penentu pertimbangan konsumen dalam memberikan penilaian. Persepsi pelanggan akan melibatkan apa yang penting bagi pelanggan karena setiap pelanggan memiliki kepentingan yang berbeda-beda terhadap suatu produk. Jika persepsi konsumen terhadap kualitas negatif, produk tidak akan disukai dan tidak akan bertahan lama di pasar. Sebaliknya, jika persepsi konsumen terhadap kualitas positif, produk akan disukai21.

Menurut Aaker dalam Bilson Simamora, perceived quality

(persepsi kualitas) adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau

keunggulan suatu produk atau layanan ditinjau dari fungsinya 20 Aaker, David, Ibid. Hal. 46 21 Dodds, William B., Monroe, Kent B., and Grewal Dhruv, Effect of Price, Brand and Store Information on Buyers: Product Evaluations, Journal of Marketing Research, Vol. XXVIII.1991. Hal. 307-319

Page 19: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

19

secara relatif dengan produk-produk22. Perceived quality (persepsi

kualitas) berbeda dengan konsep-konsep lain tentang kualitas

seperti :

(1) Kualitas aktual atau objektif (actual or objective quality) :

Kemampuan produk atau layanan memberikan fungsi yang

dijanjikan.

(2) Kualitas produk (product-based quality) ; Sifat dan kuantitas

kandungan, fitur, dan layanan tambahan.

(3) Kualitas manufaktur (manufacturing quality) : Kesesuaian

dengan spesifikasi, hasil akhir yang tanpa cacat (zero defect).

b) Manfaat Perceived Quality (Persepsi Kulaitas)

Menurut Aaker (1991)23 secara umum, apabila suatu

produk telah memiliki perceived quality (persepsi kualitas) yang

tinggi, perusahaan yang menghasilkan produk tersebut telah

memiliki return on investment (ROI) yang tinggi pula.

Manfaat lainnya ketika suatu produk atau perusahaan

memiliki perceived quality (persepsi kualitas) yang tinggi yaitu :

· Alasan membeli. Perceived quality merupakan alasan kenapa sebuah merek dipertimbangkan dan dibeli.

· Diferensiasi dan pemosisian produk. Kita ingin memilih aspek tertentu sebagai keunikan dan kelebihan produk.

· Harga optimum. Sebuah merek yang memiliki perceived quality juga mempunyai arti penting bagi para pengecer, distributor, dan berbagai pos saluran lainnya. Mereka lebih

22 Bilson Simamora. Ibid. Hal. 78 23 Bilson Simamora. Ibid. Hal 79

Page 20: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

20

mudah menerima produk yang oleh konsumen dianggap berkualitas tinggi.

· Perluasan merek (brand extension). Sebuah merek yang memiliki perceived quality dapat digunakan sebagai merek produk lain yang berbeda.24

c) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perceived Quality (Persepsi

Kualitas)

Dalam menentukan suatu produk atau jasa telah memiliki

perceived quality atau tidak, perlu diketahui terlebih dahulu

faktor-faktor yang mempengaruhinya. Namun, apa yang

mempertimbangkan dalam menilai kualitas berbeda antara satu

orang dengan orang yang lainnya. Tapi, secara garis besar dapat

ditarik kesimpulan bahwa ada dua faktor kualitas yang

memperngaruhi perceived quality yaitu sebagai berikut :

(1) Kualitas Produk (a) Kinerja : kemampuan produk melaksanakan fungsi

utamanya. (b) Karakteristik produk (c) Kesesuaian dengan spesifikasi (d) Keandalan : konsistensi kinerja dari satu pembelian hingga

pembelian berikutnya. (e) Ketahanan : mencerminkan kehidupan ekonomis produk

atau berapa lama produk tersebut dapat bertahan dalam keadaan baik.

(f) Pelayanan : mencerminkan kemampuan memberi layanan. (g) Hasil akhir : menunjukkan pada munculnya atau

dirasakannya kualitas. (2) Kualitas Layanan

(a) Aspek fisik : penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil, dan material komunikasi.

(b) Keandalan : kemampuan untuk pelayanan yang dijanjikan secara akurat.

24 Bilson Simamora. Loc cit. hal 79

Page 21: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

21

(c) Kompetisi : pengetahuan dan kesopanan para karyawan dan kemampuan merek untuk menciptakan keyakinan akan kualitas pelayanan dalam diri konsumen.

(d) Tanggung jawab : kesediaan untuk membantu konsumen dan daya tanggap karyawan terhadap permintaan pelayanan dalam waktu yang singkat.

(e) Empati : perhatian dan kesungguhan memahami kebutuhan konsumen.25

4) Brand Loyalty (Loyalitas Merek)

a) Pengertian Brand Loyalty (Loyalitas Merek)

Brand loyalty (loyalitas merek) adalah suatu ukuran

keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu

memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang

pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika merek

tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga

ataupun atribut lainnya.

Definisi lain menyatakan brand loyalty (loyalitas merek)

adalah sikap menyenangi terhadap suatu merek yang

direpresentasikan dalam pembelian yang konsisten terjadap merek

sepanjang waktu26.

b) Pendekatan Brand Loyalty (Loyalitas Merek)

Ada dua pendekatan untuk memahami brand loyalty (loyalitas

merek) yaitu :

(1) Pendekatan Instrumental Conditioning, yang memandang bahwa pembelian yang konsisten sepanjang waktu adalah

25 Bilson Simamora. Loc.Cit. Hal 79-80 26 Sutisna, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, PT Remaja Rosdakarya. 2002. Hal. 41

Page 22: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

22

menunjukkan loyalitas merek. Perilaku pengulangan pembelian diasumsikan merefleksikan penguatan atau stimulus yang kuat. Pengukuran bahwa seorang konsumen itu loyal atau tidak dilihat dari frekuensi dan konsistensi perilaku pembeliannya terhadap satu merek.

(2) Pendekatan Behavioral, menekankan bahwa loyalitas dibentuk oleh perilaku, dan oleh karena itu perilaku pembelian berulang adalah loyalitas. Sementara itu pendekatan kognitif memandang bahwa loyalitas merek merupakan fungsi dan proses psikologis (decision making).27

c) Fungsi Brand Loyalty (Loyalitas Merek)

Ada beberapa potensi yang dapat diberikan oleh brand loyalty

(loyalitas merek) kepada perusahaan yaitu :

(1) Reduced marketing costs (mengurangi biaya pemasaran) Dalam kaitannya dengan biaya pemasaran, akan lebih murah mempertahankan pelanggan dibandingkan dengan upaya mendapatkan pelanggan baru. Jadi, biaya pemasaran akan mengecil jika brand loyalty meningkat. Ciri yang paling nampak dari jenis pelanggan ini adalah merek membeli suatu produk karena harganya murah.

(2) Trade leverage (meningkatkan perdagangan) Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan menghasilkan peningkatan perdagangan dan memperkuat keyakinan peratara pemasaran. Dapat disimpulkan bahwa pembeli ini dalam membeli suatu merek didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini.

(3) Attracting new customers (menarik minat pelanggan baru) Dengan banyaknya pelanggan suatu merek yang merasa puas dan suka pada merek tersebut akan menimbulkan perasaa yakin bagi calon pelanggan untuk mengkonsumsi merek tersebut terutama jika pembelian yang mereka lakukan mangndung resiko tinggi. Disamping itu, pelanggan yang puas umumnya akan merekomendasikan merek tersebut kepada orang yang dekat dengannya sehingga akan menarik pelanggan baru.

(4) Provide time to respond to competitive threats (memberi waktu untuk merespons ancaman persaingan)

27 Sutisna. Op.Cit. Hal. 41

Page 23: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

23

Brand loyalty akan memberikan waktu pada sebuah perusahaan untuk merspons gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing mengembangkan produk yang unggul, pelanggan yang loyal akan memberikan waktu pada perusahaan tersebut untuk memperbaharui produknya dengan cara menyesuaikan atau menetralisasikannya.28

d) Strategi untuk Memelihara dan Meningkatkan Brand Loyalty

(Loyalitas Merek)

Secara umum, langkah-langkah untuk memelihara dan

meningkatkan brand loyalty (loyalitas merek) adalah dengan

melakukan pemasaran hubungan (relationship marketing),

pemasaran frekuensi (frequency marketing) dan pemasaran

keanggotaan (membership marketing)29. Berikut ini adalah

beberapa contoh untuk memelihara dan meningkatkan brand

loyalty (loyalitas merek) :

(1) Menjaga hubungan yang saling menguntungkan dengan

pelanggan.

(2) Menjaga kedekatan dengan pelanggan secara

berkesinambungan.

(3) Menciptakan biaya peralihan yang tinggi yang mampu

menyulitkan konsumen untuk berpindah merek.

(4) Memberi imbalan atas loyalitas pelanggan. Dalam hal ini

pemasar dapat memberi imbalan berupa hadiah/reward

lainnya.

28 Durianto, Sugiarto, dan Tony Sitinjak, Ibid. Hal 127 29 Durianto, Sugiarto, dan Tony Sitinjak. Ibid. Hal 144

Page 24: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

24

(5) Memberi pelayanan ekstra kepada pelanggan.

c. Membangun Brand Equity (Ekuitas Merek)

Pemasar membangun ekuitas merek dengan menciptakan

struktur pengetahuan yang tepat dan konsumen. Proses ini tergantung

pada semua kontak yang berkaitan dengan merek – apakah diprakarsai

oleh pemasar atau tidak. Akan tetapi, dari sudut pandang manajemen

pemasaran, ada tiga perangkat utama pendorong ekuitas merek yaitu :

1. Pilihan awal atas unsur-unsur merek atau identitas membentuk merek (misalnya nama merek, URL, logo, simbol, karakter, juru bicara, slogan, lagu, kemasan, dan tanda).

2. Produk dan layanan serta semua aktivitas pemasaran yang menyertai program pemasaran yang mendukung.

3. Asosiasi lain yang secara tidak langsung dialihkan ke merek dengan menautkannya dengan beberapa antitas lain (misalnya pribadi, tempat, atau barang).30

4. Keputusan Pembelian

a. Pengambilan Keputusan Pembelian

1) Keterlibatan Konsumen dan Pembuatan Keputusan

Konsumen

Sebelum konsumen melakukan keputusan pembelian terhadap

suatu produk atau jasa, terlebih dahulu harus dipahami sifat-sifat

keterlibatan konsumen terhadap produk berarti pemasar berusaha

mengidentifikasi hal-hal yang menyebabkan seseorang merasa harus

terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk. Oleh karena itu, bisa

30 Philil Kotler dan Levin Len Keller. Ibid. hal. 341

Page 25: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

25

dikatakan bahwa ada kunsumen yang mempunyai keterlibatan rendah

(low involvement) atau keterlibatan tinggi (high involvement) atas

pembelian suatu produk.

Assael dalam buku Sutisna31 mengidentifikasi kapan konsumen

mempunyai keterlibatan tinggi terhadap suatu produk sebagai berikut :

a) Apakah produk itu penting bagi konsumen. Dalam hal ini apakah produk itu menjadi citra diri bagi konsumen.

b) Apakah produk itu secara terus-menerus menarik bagi konsumen.

c) Apakah produk membawa/menimbulkan resiko. Produk-produk yang mempunyai resiko tinggi baik baik resiko keuangan maupun resiko sosial.

d) Mempunyai daya tarik emosional. e) Apakah produk-produk itu bisa diidentifikasikan pada norma-

norma kelompok.

2) Proses Keputusan Pembeli

Ada lima tahap atau proses yang harus dilalui oleh seorang calon

konsumen atau pembeli sebelum melakukan tindakan berupa

pembelian suatu produk. Lima tahap tersebut yaitu:

a) Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan (need recognition) – pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang seperti rasa lapar, haus, seks, timbul pada tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi dorongan. Kebutuhan juga bisa dipicu oleh rangsangan eksternal. Pada tahap ini, pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang timbul, apa yang menyebabkannya, dan bagaimana masalah itu bisa mengarahkan konsumen pada produk tertentu ini.

b) Pencarian Informasi Yaitu tindakan seseorang yang terdorong akan kebutuhannya akan mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumen itu kuat

31 Sutisna. Ibid. Hal. 12

Page 26: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

26

dan produk yang memuaskan ada di dekat konsumen itu, maka konsumen mungkin akan membelinya kemudian. Jika tidak, konsumen bisa menyimpan kebutuhan itu. Dalam tahap pencarian informasi dikenal dua tingkat yang berbeda yaitu : perhatian yang meningkat, yang ditandai dengan pencarian informasi yang sedang-sedang saja, dan pencarian informasi secara aktif yang dilakukan dengan mencari informasi ke segala sumber.

c) Evaluasi Alternatif Evaluasi alternatif adalah tahap dimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan merek. Tahap proses keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok pilihan. Namun, banyak konsumen yang tidak menggunakan proses evaluasi yang sederhana dan tunggal dalam semua situasi pembelian. Sebagai gantinya, beberapa proses evaluasi dilaksanakan.

d) Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek dan membentuk niat pembelian. Pada umumnya, keputusan pembelian (purchase decision) konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pembelian adalah sikap orang lain. Sikap orang lain dapat mempengaruhi seorang calon konsumen dalam mengambil tindakan keputusan pembelian. Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. Konsumen mungkin membentuk niat pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan, harga dan manfaat produk yang diharapkan. Namun, kejadian tak terduga bisa mengubah niat pembelian.

e) Perilaku Pascapembelian Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan terlibat dalam perilaku pascapembelian (postpurchase behavior) yang harus diperhatikan pemasar. Tahap ini merupakan tahap proses keputusan pembeli di mana konsumen mangambil tindakan selanjutnya setelah pembelian, berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan mereka.32

Gambar 1.2 : Proses Keputusan Pembelian

(Sumber : Kotler & Amstrong, 2008: 179)

32 Philip Kotler & Gary Amstrong. Ibid. Hal 179-184

Pengenalan kebutuhan

Pencarian Informasi

Keputusan pembelian

Evaluasi alternatif

Perilaku pascapembelian

Page 27: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

27

E. DEFINISI KONSEPTUAL dan DEFINISI OPERASIONAL

1. DEFINISI KONSEPTUAL

a. Brand Equity (Ekuitas Merek)

Brand equity (ekuitas merek) adalah seperangkat aset dan liabilitas

yang berkaitan dengan suatu merek, nama atau simbolnya yang dapat

menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang

atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan.33

b. Elemen-elemen Brand Equity

1) Brand Awareness (kesadaran merek) adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Bagian dari suatu kategori produk perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yamg dilibatkan. 34

2) Brand association (asosiasi merek) adalah sekumpulan entitas

yang bisa dihubungkan dengan suatu merek.35

3) Perceived quality (persepsi kualitas) adalah persepsi pelanggan

terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau layanan

ditinjau dari fungsinya secara relatif dengan produk-produk.36

4) Brand loyalty (loyalitas merek) adalah sikap menyenangi

terhadap suatu merek yang direpresentasikan dalam pembelian

yang konsisten terhadap merek sepanjang waktu.37

33 David Aaker. Op Cit. Hal. 22-23 34 Durianto, Sugiarto, dan Tony Sitinjak. Ibid. Hal. 54-55 35 Ibid. Hal. 30 36 Bilson Simamora. Ibid. Hal. 78 37 Sutisna. Ibid. Hal. 41

Page 28: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

28

c. Proses Keputusan Pembelian

1) Pengenalan masalah/kebutuhan dan keinginan

Yaitu calon pembeli mengenali sebuah masalah atau

kebutuhan. Kebutuhan tersebut bisa berasal dari rangsangan

internal ataupun eksternal.

2) Pencarian berbagai informasi

Yaitu calon pembeli akan tergugah kebutuhannya serta

terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Hal ini

bisa dilakukan secara aktif oleh individu tersebut.

3) Evaluasi berbagai alternatif

Yaitu saat konsumen memproses informasi mengenai merek

yang sedang bersaing, dan membuat penilaian aktif, maka

terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, sehingga calon

pembeli dapat mengetahui tentang merek-merek yang sedang

bersaing, beserta dengan kelemahanan kekurangannya.

4) Keputusan Pembelian

Yaitu saat konsumen menentukan peringkat merek dan

membentuk niat pembelian.

5) Evaluasi pascapembelian

Yaitu setelah membeli produk, pembeli akan mengalami level

kepuasan atau tidak puas38.

38 Philip Kotler & Gary Amstrong. Ibid. Hal. 178-189

Page 29: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

29

2. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian adalah dengan

menggunakan Skala Likert 5, sebagai berikut :

a. Elemen-elemen Brand Equity (Variabel X)

1) Untuk Brand Awareness (Kesadaran Merek)

Kesanggupan konsumen untuk mengenali, mengingat kembali

suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu.

Bagian dari suatu kategori produk perlu ditekankan karena terdapat

suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek

yang dilibatkan.

a) Top Of Mind : yaitu kesanggupan responden mengingat

merek hand & body lotion ketika pertama kali ditanya oleh

peneliti.

· Sangat setuju : 5

· Setuju : 4

· Tidak tahu : 3

· Tidak setuju : 2

· Sangat tidak setuju : 1

b) Brand Recall : pengingatan kembali responden terhadap

merek Vaseline Healthy White. Diklasifikasikan sebagai

berikut:

i. Pengetahuan responden terhadap merek hand & body lotion

selain Vaseline Healthy White.

Page 30: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

30

· Sangat setuju : 5

· Setuju : 4

· Tidak tahu : 3

· Tidak setuju : 2

· Sangat tidak setuju : 1

c) Brand Recognition : yaitu pengenalan brand awareness

dimana kesadarannya diukur dengan diberikan bantuan,

seperti warna dan bentuk kemasan. Klasifikasinya :

i. Pengetahuan responden terhadap bentuk dan warna

kemasan Vaseline Healthy White.

· Sangat setuju : 5

· Setuju : 4

· Tidak tahu : 3

· Tidak setuju : 2

· Sangat tidak setuju : 1

d) Brand Unaware : yaitu responden tidak mengenali sama

sekali merek tersebut. Klasifikasinya:

i. Pengetahuan responden terhadap logo yang tertera di

kemasan hand & body lotion Vaseline Healthy White.

· Sangat setuju : 5

· Setuju : 4

· Tidak tahu : 3

· Tidak setuju : 2

Page 31: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

31

· Sangat tidak setuju : 1

2) Untuk Brand Association (Asosiasi Merek)

Kesan konsumen berkaitan dengan produk yang digunakannya,

baik berupa kualitas, sisi penunjang konsumen, harga, dan tagline

atau simbol yang digunakan oleh produk yang bersangkutan.

· Sangat setuju : 5

· Setuju : 4

· Tidak tahu : 3

· Tidak setuju : 2

· Sangat tidak setuju : 1

3) Untuk Perceived Quality (Persepsi Kualitas)

Menyangkut hal-hal tentang kinerja, ketahanan produk, serta

keandalan.

· Sangat setuju : 5

· Setuju : 4

· Tidak tahu : 3

· Tidak setuju : 2

· Sangat tidak setuju : 1

Page 32: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

32

4) Untuk Brand Loyalty (Loyalitas Merek)

Menyangkut tentang responden yang memiliki keinginan untuk

berpindah ke merek yang lain, keinginan responden berpindah ke

merek hand & body lotion lain karena ingin mencari variasi,

responden yang sering memikirkan kelebihan hand & body lotion

merek lain, responden yang komit hanya pada satu merek saja,

kebanggaan responden setelah menggunakan hand & body lotion

merek tertentu, dan promosi yang dilakukan responden untuk

mengajak orang lain menggunakan hand & body lotion dengan

merek yang sama yang dipakai oleh responden tersebut.

· Tidak pernah : 5

· Jarang : 4

· Tidak tahu : 3

· Sering : 2

· Sangat sering : 1

Penilaian untuk pertanyaan no.17 adalah sebagai berikut :

· Tidak pernah : 1

· Jarang : 2

· Tidak tahu : 3

· Sering : 4

· Sangat sering : 5

Page 33: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

33

b. Keputusan Pembelian (Variabel Y)

1) Pengenalan masalah/kebutuhan dan keinginan

Responden yang mengenali sebuah masalah atau kebutuhan

yang saat itu dibutuhkannya. Kebutuhan tersebut dapat berasal

dari rangsangan internal maupun eksternal.

Penilaian untuk pertanyaan no.18 adalah sebagai berikut :

· Sangat setuju : 1

· Setuju : 2

· Tidak tahu : 3

· Tidak setuju : 4

· Sangat tidak setuju : 5

Penilaian untuk pertanyaan no.19 adalah sebagai berikut :

· Sangat setuju : 5

· Setuju : 4

· Tidak tahu : 3

· Tidak setuju : 2

· Sangat tidak setuju : 1

2) Pencarian berbagai informasi

Responden yang membutuhkan hand & body lotion suatu merek

tertentu yang mencari berbagai informasi dan dari berbagai

media.

Penilaian untuk pertanyaan no.20 adalah sebagai berikut :

· Sangat setuju : 1

Page 34: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

34

· Setuju : 2

· Tidak tahu : 3

· Tidak setuju : 4

· Sangat tidak setuju : 5

Penilaian untuk pertanyaan no.21 adalah sebagai berikut :

· Sangat setuju : 5

· Setuju : 4

· Tidak tahu : 3

· Tidak setuju : 2

· Sangat tidak setuju : 1

3) Evaluasi berbagai alternatif merek produk

Responden memproses informasi mengenai merek yang sedang

bersaing, baik berupa harga merek lainnya.

Penilaian untuk pertanyaan no.22 adalah sebagai berikut :

· Sangat setuju : 1

· Setuju : 2

· Tidak tahu : 3

· Tidak setuju : 4

· Sangat tidak setuju : 5

4) Keputusan pembelian

Menyangkut hal yang menjadi dasar pertimbangan konsumen

dalam membeli suatu produk, apakah karena merek yang

disandang oleh produk tersebut.

Page 35: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

35

· Sangat setuju : 5

· Setuju : 4

· Tidak tahu : 3

· Tidak setuju : 2

· Sangat tidak setuju : 1

5) Evaluasi pascapembelian

Menyangkut tentang kepuasan konsumen setelah menggunakan

produk tersebut selama produk tersebut masih digunakan oleh

konsumen yang bersangkutan.

· Sangat setuju : 5

· Setuju : 4

· Tidak tahu : 3

· Tidak setuju : 2

· Sangat tidak setuju : 1

F. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam pengumpulan data-data yang diperlukan oleh peneliti, maka

peneliti menggunakan metode-metode pengumpulan data sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatif

(explanatory research) yang digambarkan Masri Singarimbun sebagai

penelitian penjelasan yang menyorot hubungan antar variabel-variabel

penelititan dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya.

Page 36: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

36

Oleh karena itu, dinamakan juga penelitian hipotesa atau testing

research. Walaupun uraiannya sering mengandung deskripsi, tetapi

penelitian sebagai penelitian relational terletak pada penjelasan

hubungan-hubungan antar variabel.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah survei, yaitu dengan

terjun langsung ke lokasi penelitian untuk menyebarkan kuisioner serta

mencari data-data pendukung yang mungkin.

Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, dalam survei

informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan

kuisioner. Pada umumnya pengertian survei dibatasi pada pengertian

sampel, dimana informasi dikumpulkan dan sebagian populasi untuk

mewakili seluruh populasi39. Namun, disini yang menjadi responden

adalah seluruh populasi yang ada mengingat ada syarat/kriteria tertentu

yang harus dipenuhi agar bisa menjadi responden.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ditentukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hal ini karena mahasiswa

yang dijadikan objek penelitian adalah mahasiswi Ilmu Komunikasi

Non Reguler yang sedang menempuh pendidikan di lingkungan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

39 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta. 1987. Hal. 3

Page 37: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

37

Surakarta. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret-

April 2009.

4. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian40. Sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi41.

Populasi untuk penelitian ini adalah seluruh mahasiswa dan mahasiswi

jurusan Ilmu Komunikasi Non Reguler angkatan 2007 yang terdaftar di

bagian kemahasiswaan berjumlah 142 orang. Jumlah mahasiswi yang

terdaftar untuk angkatan 2007 berjumlah 80 orang. Alasannya adalah

karena mereka dipandang mampu mewakili target atau sasaran dari

iklan yang akan diteliti. Selain itu alasan yang tidak kalah penting

adalah dengan diambilnya sampel dari jurusan Ilmu Komunikasi maka

responden dalam mengisi kuisioner kemungkinan besar akan

bersungguh-sungguh menjawabnya, karena mereka mempunyai

kompeten atau hubungan dengan fenomena komunikasi yang akan

diteliti. Selain itu, lokasi dari penelitian ini memungkinkan penulis

untuk memperoleh responden homogeni yang dapat memberikan data

sesuai dengan judul skripsi penulis. Pengambilan sampel dilakukan

secara sensus, dimana seluruh populasi diambil untuk diteliti sehingga

populasi sekaligus menjadi sampel. Hal ini dikarenakan jumlah

populasi tidak banyak dan tidak tersebar. Sehingga jumlah responden

untuk penelitian ini berjumlah 80 orang. 40 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT Rineka Cipta, 1998. Hal. 115 41 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, 1999. Hal. 72

Page 38: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

38

5. Jenis Data

a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dengan jalan

menyebarkan kuisioner.

b. Data Sekunder

Yaitu data tambahan yang diperoleh dengan mengutip dari sumber

lain yang bertujuan untuk melengkapi data primer. Data tambahan

berasal dari buku, dan internet.

6. Teknik Pengumpulan Data

a. Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah metode pengumpulan data dengan

menggunakan buku sebagai acuan teori yang sesuai dengan

penelitian. Pelaksanaannya dengan cara mengutip dari sumber

buku yang relevan dengan teori yang akan melengkapi kerangka

teori.

b. Quesionnaire (kuisioner)

Quesionnaire adalah metode pengumpulan data dengan meberikan

daftar pertanyaan yang dibagikan untuk dijawab oleh responden

guna memperoleh data informasi tertulis tentang tanggapan

konsumen terhadap iklan Vaseline Healthy White. Bentuk

pertanyaan yang diajukan bertipe multiple choice (pilihan ganda)

dimana sudah disediakan jawaban pada tiap pertanyaan dan

responden tinggal memilih yang paling sesuai.

Page 39: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

39

7. Metode Analisis Data

Penelitian ini dianalisis dengan statistik. Statistik digunakan karena

dalam penelitian ini dihadapkan pada hipotesa, populasi dan metode

pengambilan data. Sedang metode untuk membuktikan hipotesa adalah

metode korelasi. Teknik korelasi yang akan digunakan adalah korelasi

Tata Jenjang Spearman. Tata Jenjang Spearman digunakan untuk

mengukur asosiasi antara 2 variabel yang keduanya setidak-tidaknya

mempunyai skala ordinal yang memungkinkan agar individu objek

yang diteliti itu dapat diberi jenjang atau rangking. Rumusnya adalah :

Rumus tersebut digunakan bila skor sama yang terdapat pada dua

variabel dapat diabaikan. Tetapi bila skor yang sama banyaknya tidak

dapat diabaikan pengaruhnya terhadap rs, maka harus menggunakan

rumus sebagai berikut :

dimana :

Page 40: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

40

Keterangan :

rs : Koefesien korelasi Tata Jenjang Spearman

∑d2 : Jumlah kuadrat selisih antar variabel

Tx : Jenjang kembar pada variabel X

Ty : Jenjang kembar pada variabel Y

∑x2 : Jumlah kuadrat variabel X

∑y2 : Jumlah kuadrat variabel Y

Dalam penelitian ini hasil perhitungan rs tidak dapat langsung

dikonsultasikan dengan tabel harga kritik yang berlaku untuk batas

maksimal sampel n = 30, maka rumus harga kritik dalam menentukan

signifikan adalah sebagai berikut :

df = N - 2

Setelah diketahui besarnya t, nilai tersebut harus dikonsultasikan

dengan tabel distribusi t dengan daerah bebas / degrees of freedom (df)

dan batas kepercayaan 90% atau taraf signifikan 10%.42

Pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini hanya meliputi

variabel-variabel yang terkait dengan keputusan pembelian yang

dilakukan oleh mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Non Reguler

Angkatan 2007 dengan variabel brand equity (ekuitas merek). Objek

42 Slamet Y, Analisa Kuantitatif Untuk Data Sosial, Dabara Publisher, 1993. Hal. 73

Page 41: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

41

penelitiannya adalah mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan

2007 karena dianggap layak mewakili khalayak lainnya yang

kemungkinan juga menggunakan Vaseline Healthy White.

Vaseline Healthy White merupakan salah satu varian yang

dikeluarkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk. untuk menjaga serta

merawat kesehatan kulit konsumen di Indonesia yang memang peduli

akan kesehatan kulit mereka. Produk Vaseline sendiri telah hadir sejak

1870 yang menjadi salah satu pilihan konsumen untuk perawatan kulit

mereka.

Variabel Independen Variabel Dependen

Keterangan :

† Variabel Dependen : Keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswi

jurusan Ilmu Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

† Variabel Independen : Elemen-elemen brand equity yang terdiri dari :

o X1 : Brand awareness (kesadaran merek)

o X2 : Brand association (asosiasi merek)

o X3 : Perceived quality (persepsi kualitas)

o X4 : Brand loyalty (loyalitas merek)

Brand awareness (kesadaran terhadap merek) : X1

Brand association (asosiasi merek) : X2

Perceived quality (persepsi kualitas) : X3

Brand loyalty (loyalitas merek) : X4

Keputusan pembelian (Y)

Page 42: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

42

G. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara brand awareness (kesadaran

merek) dengan keputusan pembelian hand & body lotion Vaseline

Healthy White yang dilakukan oleh mahasiswi jurusan Ilmu

Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara brand association (asosiasi

merek) dengan keputusan pembelian hand & body lotion Vaseline

Healthy White yang dilakukan oleh mahasiswi jurusan Ilmu

Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara perceived quality (persepsi

kualitas) dengan keputusan pembelian hand & body lotion Vaseline

Healthy White yang dilakukan oleh mahasiswi jurusan Ilmu

Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Terdapat hubungan yang signifikan antara brand loyalty (loyalitas

terhadap merek) dengan keputusan pembelian hand & body lotion

Vaseline Healthy White yang dilakukan oleh mahasiswi jurusan Ilmu

Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Page 43: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

43

BAB II

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

A. SEKILAS TENTANG UNS SOLO

1. Sejarah Berdirinya Universitas Sebelas Maret Surakarta

Universitas Sebelas Maret Surakarta berdiri sejak 11 Maret 1976, yang

pada awalnya merupakan gabungan dari 5 perguruan tinggi yang ada di Surakarta.

Penggabungan beberapa perguruan tinggi tersebut, mempunyai satu tujuan yang

besar yaitu meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Surakarta

Setelah lima tahun melakukan konsolidasi, UNS mempersiapkan diri

untuk memulai proses perkembangannya. Pembangunan secara fisik dimulai pada

tahun 1980. Di bawah kepemimpinan dr. Prakosa, kampus yang semula terletak di

beberapa tempat disatukan dalam suatu kawasan. Lokasi tersebut adalah di daerah

Kentingan, di tepi Sungai Bengawan Solo, dengan cakupan area sekitar 60 hektar.

Di daerah Kentingan inilah pembangunan kampus tahap pertama berakhir pada

tahun 1985.

Pembangunan fisik kampus yang tergolong cepat, juga diimbangi dengan

perkembangan di sektor lain. Tahun 1986, Prof. Koento Wibisono, selaku rektor

berikutnya, melakukan peletakan dasar-dasar percepatan pertumbuhan. Pada masa

ini, perubahan telah terjadi, seperti perkembangan yang cukup bagus dalam

bidang akademik dan jumlah staf, juga dalam penguatan infrastruktur kampus.

Page 44: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

44

Setelah prof. Haris Midjiman, Ph.D menjadi rektor berikutnya, percepatan

UNS dimulai untuk melangkah ke arah yang lebih baik. Semangat dan komitmen

yang tinggi untuk melakukan perubahan sangatlah dibutuhkan untuk membuat

kemajuan di setiap sisi kehidupan UNS. Efek dari perubahan tersebut sangatlah

mengesankan.

Sekarang, UNS Solo merupakan universitas muda dengan pertumbuhan

yang luar biasa. Dengan berbagai potensi yang ada, misalnya seperti dokter bedah

kulit dengan reputasi nasional (Fakultas Kedokteran), penemuan starbio dan padi

tahan garam (Fakultas Pertanian), dan beberapa kemajuan yang terjadi di setiap

fakultas dan unit-unit kerja lainnya. UNS jega melakukan langkah maju dalam

perkembangan teknologi informasi. Dengan ekspansi jaringan teknologi informasi

yang lebih besar lagi, Pusat Komputer UNS Solo membuat torehan sejarah UNS

dalam buku kemajuan dan perkembangan UNS. Torehan-torehan sejarah yang

lebih mengesankan lainnya akan terjadi seiring dengan pertumbuhan dan

perkembangan universitas ini.

2. Visi dan Misi serta Tujuan UNS Solo

a. Visi UNS Solo

Universitas Sebelas Maret menjadi Pusat Pengembangan Ilmu,

Teknologi, dan Seni yang Unggul di Tingkat Internasional dengan

Berlandaskan pada Nilai-nilai Luhur Budaya Nasional.

b. Misi UNS Solo

Page 45: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

45

1) Menyelanggarakan pendidikan dan pengajaran yang menuntut

pengemabangan diri dosen dan mendorong kemandirian

mahasiswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan

sikap.

2) Menyelenggarakan penelitian yang mengarah pada penemuan baru

di bidang ilmu, teknologi, dan seni.

3) Menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang

berorientasi pada upaya pemberdayaan masyarakat.

c. Tujuan UNS Solo

1) Menciptakan lingkungan yang mendorong setiap warga kampus

mau belajar guna mengembangkan kemampuan diri secara optimal.

2) Menghasilkan lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa dan berbudi luhur, cerdas, terampil dan mandiri, serta sehat

jasmani dan rohani dan sosial.

3) Melahirkan temuan-temuan baru di bidang ilmu, teknologi, dan

seni yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam

masyarakat dan unutk membangun kehidupan yang lebih baik.

4) Mendiseminasikan hasil pendidikan dan pengajaran serta penelitian

kepada masyarakat sehingga terjadi transformasi secara terus

menerus menuju kehidupan yang lebih modern.

Page 46: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

46

5) Menggali dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya nasional

sebagai salah satu landasan berpikir, bersikap, dan berperilaku

dalam kehidupan, baik di dalam maupun di luar kampus.

6) Mengembangkan pranata kehidupan yang lebih beradab menuju

terciptanya masyarakt yang makin cerdas, terampil, mandiri,

demokratis, damai, dan religius.

7) Mendukung terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang

berdaulat, bersatu, adil dan makmur.

8) Menjadikan Universitas Sebelas Maret perguruan tinggi yang

muncul di kawasan Asia Pasifik pada tahun 2015.

3. Arti Lambang Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lambang Universitas Sebelas maret mempunyai arti sebagai

berikut :

a. Lambang bentuk bunga yang mempunyai empat putik daun bunga,

melambangkan bangsa, maksudnya Universitas mendidik putra-putri

bangsa yang kelak membawa keharuman tanah air.

b. Tiga daun bunga atas, samping kanan dan kiri, mengejawantahkan tri

Dharma Perguruan Tinggi.

c. Satu daun bunga di bawah atas lima satuan melambangkan sila-sila

Pancasila.

Page 47: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

47

d. Garis pembentuk empat daun bunga dibuat secara berantai sedemikian

rupa menggambarkan kesatuan dari keseluruhan Civitas Akademika

Universitas Sebelas Maret.

e. Dalam bentuk putik bunga dibamarkan wiku, dengan sanggul bersusun.

f. Tulisan melingkar yang mirip aksara Jawa itu adalah candra sengkala

(hi tungan tahun Jawa) berbunyi “Mangesthi Luhur Ambangun

Nagara”, menggambarkan angkat tahun Jawa 1908 atau tahun Masehi

1976.

Penafsiran yang diberikan Universitas Sebelas Maret, bercita-cita

membangun negara dengan sifat-sifat yang luhur. Candra sengkala itu

seolah-olah Praba yang bersinar. Praba dalam sejarah Agama dan

Pewayangan dipakai orang suci, bijaksana, dan berbudi luhur.

Pusat dari lambang itu adalah otak wiku yang digambarkan sebagai

nyala api, mengisyaratkan sinar keabadian ilmu Pengetahuan.

Yang dimaksud Universitas Sebelas Maret ikut berpartisipasi untuk

menyumbangkan Ilmu Pengetahuan kepada Negara, Warna Lambang

Biru Laut melambangkan ikrar kesetiaan dan kebaktian kepada negara,

bangsa dan juga ilmu pengetahuan.

4. Fasilitas Umum UNS Solo

Fasilitas yang dapat dikategorikan fasilitas umum di UNS antara

lain adalah sarana gedung pertemuan, sarana ibadah, serta sarana

Page 48: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

48

kesehatan. UNS memiliki Student Center yang dapat ifungsikan sebagai

tempat kegiatan akademik seperti seminar, workshop, ataupun pertemuan

dengan skalan peserta yang besar maupun melaksanakan kegiatan olahraga

seperti Tae Kwon Do, jiu Jit Su, Karate, Pencak Silat, dan lainya. Untuk

gedung pertemuan, secara khusus UNS memiliki Auditorium dengan

fasilitas yang lebih memenuhi syarat untuk kegiatan baik akademik

maupun kegiatan entertainment seperti pentas seni ataupun konser musik.

Dalam hal sarana ibadah UNS memiliki Masjid Nurul Huda UNS.

Merupakan satu-satunya masjid terbesar yang berada di lingkungan

kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta. Universitas Sebelas Maret

Surakarta mempunyai 4 (empat) masjid yang tersebar di 4 (empat) lokal

kampus UNS, yaitu lokal Kentingan, Manahan, Kleco, dan Pabelan.

Masjid Nurul Huda UNS terletak di kampus UNS lokal Kentingan.

Kampus UNS lokal Kentingan merupakan pusat dari segala aktivitas UNS.

Karena terletak di pusat aktivitas UNS, maka masjid Nurul Huda

merupakan bagian yang tak terpisahkan dari berbagai aktivitas yang

dilakukan di kampus UNS. Sejak diresmikan penggunaannya pada tanggal

22 Oktober 1982. Masjid Nurul Huda mempunyai kontribusi yang sangat

besar terhadap perkembangan dakwah Islam di UNS. Karena selain

berfungsi sebagai sarana ibadah (sholat), masjid Nurul Huda juga

berfungsi sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai Islam kepada

civitas muslim UNS, khususnya mahasiswa muslim. Kemudian untuk

Page 49: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

49

umat Kristiani, UNS memiliki sebuah gereja, untuk umat Hindu ada Pura,

serta 1 buah Vihara untuk pemeluk agama Budha.

Kesehatan adalah faktor yang penting dalam mendukung kegiatan

akademik, sehingga UNS memiliki fasilitas kesehatan yang dapat diakses

oleh civitas UNS dan masyarakat di sekitar kampus. Hal ini sebagai bagian

dari wujud pengabdian pada masyarakat. Fasilitas kesehatan di UNS

bernama Medical Centre. UNS Medical Centre (UNS-MC) adalah sebuah

unit pelaksana kegiatan non-struktural yang berfungsi sebagai pusat

pelayanan kesehatan bagi sivitas akademika UNS. Selain sebagai pusat

pelayanan kesehatan, UNS-MC juga berfungsi sebagai sarana penunjang

kegiatan belajar mengajar bagi mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran dan

mahasiswa S2 Kedokteran Keluarga. UNS-MC diresmikan bertepatan

dengan acara Dies Natalis UNS ke-26 pada tanggal 9 Maret 2002.

Penyelenggaraan UNS-MC ditunjang dengan peralatan bantuan dari

Depkes senilai Rp.400 juta sebagai bagian dari seluruh bantuan yang akan

diberikan sebesar Rp.1,2 milyar.

5. Fasilitas Pendidikan UNS Solo

Untuk menunjang kegiatan akademik, UNS dilengkapi dengan fasilitas

akademik Unit Pelaksana Teknis yang terdiri dari UPT. Perpustakaan, UPT. Pusat

Komputer, UPT. Pelayanan dan Pengembangan Bahasa, UPT. Mata Kuliah

Umum, serta UPT. UNS Press. Kemudian UNS juga mempunyai 2 Lembaga, yaitu

Page 50: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

50

Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat. Fasilitas berikutnya adalah Laboratorium, baik ditingkat Universitas

maupun di tiap-tiap Fakultas.

UPT. Perpustakaan, dengan koleksi buku mencapai 59.590 judul

berjumlah 170.123 eksemplar, menjadi resource center yang sangat

penting dalam berbagai kegiatan akademik di UNS. Demi peningkatan

pelayanan sebagai resource center, UPT. Perpustakaan UNS juga

melengkapi pelayanan dengan Jurnal Elektronik. Dalam melaksanakan

tugasnya, UPT. Perpustakaan didukung dengan Perpustakaan yang ada di

setiap Fakultas. Saat ini ada dua sistem yang sedang dikembangkan di

Perpustakaan untuk peningkatan pelayanan terhadap publik adalah

UNSLA (UNS Library Automation) dan Digital Library. UNSLA

merupakan fasilitas pencarian buku koleksi perpustakaan yang dapat

dilakukan secara online, sedangkan Digital Library adalah digitalisasi

karya ilmiah yang telah dihasilkan oleh civitas akademika UNS. Sistem ini

dibangun agar layanan UPT. Perpustakaan UNS dapat dijangkau oleh

semua elemen masyarakat yang ada diluar UNS.

Unit Penunjang yang kedua adalah UPT. Pusat Komputer. Selain

tugas pokoknya menyelenggarakan mata kuliah lab komputer, training dan

technical support, UPT Komputer terus mengantisipasi tuntutan kemajuan

teknologi informasi dengan mengembangkan jaringan internet dan intranet

yang telah terhubung ke seluruh unit serta terus mengembangkan sistem

informasi administrasi baik di bidang akademik, keuangan, sarana-

Page 51: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

51

prasarana maupun ketenagaan. Di bidang akademik saat ini telah

dikembangkan sistem informasi dengan basis web secara on-line sehingga

untuk mengetahui hasil studi mahasiswa dapat diakses dari tempat

manapun dengan mengunjungi homepage: http://siakad.uns.ac.id . Sistem

ini juga telah diaplikasikan melalui telepon sellular/Handphone yang

support GPRS di http://wap.uns.ac.id ataupun via SMS ke No. 3011. Di

bidang keuangan UPT komputer juga telah mengaplikasikan sistem

pembayaran beaya studi mahasiswa secara on-line. UPT Komputer terus

berupaya mengembangkan jaringan teknologi informasi yang handal untuk

menuju terwujudnya smart campus yang mampu menyelenggarakan

manajemen pengelolaan perguruan tinggi secara tepat, cepat dan akurat

berorientasi pada kepuasan layanan. Karena itu, UPT Komputer dipercaya

masyarakat melalui kerja sama dengan berbagai instansi, antara lain:

Universitas La Rochelle, IFMA Clermont Ferrand, KOICA Korea, Pemda

dan Pemprov Jateng.

Unit Penunjang berikutnya adalah UPT. Pelayanan dan

Pengembangan Bahasa. UPT. P2B merupakan Unit Pelaksana Teknis

Pelayanan dan Pengembangan Bahasa yang bekerja dibawah koordinasi

Pembantu Rektor I Universitas Sebelas Maret yang menangani masalah

pelayanan dan pengembangan bahasa. Unit ini berfungsi memberikan

layanan yang berupa pelatihan-pelatihan bahasa asing dan jasa

penerjemahan baik baik untuk lingkup UNS sendiri maupun masyarakat

pada umumnya. Kemudian melakukan pengembangan-pengembangan

Page 52: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

52

teknik pembelajaran bahasa melalui pembuatan materi-materi pelajaran

maupun pendekatan-pendekatan pengajaran yang efektif melalui short

training maupun workshop dengan skala regional maupun nasional. Selain

aktifitas tersebut diatas UPT. P2B juga membuat dan menyediakan materi-

materi pengajaran yang berbentuk multimedia seperti kaset, kaset video,

vcd, maupun computer-based materials.

Dalam hal penerbitan buku-buku serta karya ilmiah UNS memiliki

UNS Press. Saat ini terus diberdayakan untuk menangani cetakan buku-

buku untuk keperluan universitas. Selama tahun ini tidak kurang dari 42

buku telah diterbitkan oleh UNS Press, disamping 25 buku teks yang lain

yang telah diterbitkan sebagai hasil kerja sama dengan Lembaga

Pengembangan Pendidikan. Selain menerbitkan buku teks UNS Press juga

melayani percetakan untuk keperluan rutin Universitas. Revitalisasi UNS

Press sebagai aset yang potensial akan terus dikembangkan agar mampu

menunjang proses belajar mengajar yang ada di UNS dan benar-benar

menjadi unit yang produktif. Fasilitas yang masih dapat dikategorikan

sebagai Fasilitas Akademik adalah 2 buah lembaga, yaitu Lembaga

Pengembangan Pendidikan dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat. LPP (Lembaga Pengembangan Pendidikan) mempunyai

fungsi tidak kalah penting dengan unit yang lain. Dengan E-Learning yang

dikembangkan oleh LPP, civitas akademika UNS baik pengajar maupun

mahasiswa lebih efektif dalam melakukan aktifitas akademik terutama

dalam hal komunikasi aktif antara pengajar dengan mahasiswa. e-Learning

Page 53: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

53

UNS adalah situs untuk memanfaatkan teknologi internet sebagai kelas

virtual yang diharapkan dapat menambah interaksi antara dosen dan

mahasiswa. Situs ini sama sekali bukan dimaksudkan untuk menggantikan

proses pembelajaran tatap muka di kelas ataupun di laboratorium. Situs ini

dikelola oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas

Maret (LPP UNS) dan diperuntukkan untuk prodi/jurusan/fakultas yang

ada di UNS.

Lembaga yang kedua adalah LPPM. Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan unsur pelaksana Universitas

Sebelas Maret yang mempunyai tugas mengkoordinasikan, memantau, dan

menilai pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat yang diselenggarakan oleh Pusat-Pusat di Lembaga Penelitian

dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Fakultas, Jurusan, Bagian, kelompok

dan perorangan, mengusahakan pengendalian dalam hal penggunaan

sumber daya, serta mengusahakan pengembangan dan peningkatan mutu

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Fasilitas Akademik yang terakhir adalah Laboratorium Praktikum.

Dalam mendukung aktivitas science, UNS juga memiliki Laboratorium

MIPA Pusat. Laboratorium Pusat MIPA UNS mulai beroperasi pada tahun

1988, berawal dari bantuan peralatan proyek OECF II. Secara bertahap

laboratorium ini terus dikembangkan dengan (penataan fasilitas baik)

penambahan peralatan-peralatan baru maupun melengkapi komponen

peralatan yang sudah ada. Peralatan-peralatan ini juga datang dari Proyek

Page 54: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

54

DUE (tahun 1996-2000). Disamping itu dilakukan pula peningkatan

kualitas dan kuantitas ketenagaan, baik staf ahli maupun teknisi,

diantaranya melalui kerja sama dengan IDP-Australia dalam bentuk

Workshop (1990-1995). Selain Laboratorium MIPA Pusat, disetiap

fakultas juga terdapat laboratorium-laboratorium lain sesuai dengan

disiplin ilmu dimasing-masing fakultas.

B. KAMPUS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNS

SOLO

1. Sejarah Fisip UNS Solo

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

(FISIP-UNS) berdiri pada tahun 1976, bersamaan dengan diresmikan

berdirinya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret yang dikukuhkan

dengan Keputusan Presiden RI Nomor : 10 Tahun 1976. FISIP-UNS

termasuk salah satu diantara sembilan Fakultas di lingkungan UNS.

Pada saat berdiri nama FISIP-UNS adalah Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik dan memiliki dua jurusan, yaitu Jurusan Administrasi Negara dan

Jurusan Publisistik. Baru pada tahun 1982, berdasarkan SK Presiden RI

Nomor : 55 Tahun 1982 tentang Susunan Organisasi Universitas Sebelas

Page 55: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

55

Maret, nama Fakultas dirubah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP-UNS). Kemudian berdasarkan

SK Mendikbud RI Nomor : 017/0/1983, tertanggal 14 Maret 1983 nama

Jurusan juga berubah, menjadi Jurusan Ilmu Administrasi dan Jurusan

Ilmu Komunikasi.

Dengan keluarnya SK Mendikbud RI Nomor : 055/0/1983 tanggal

8 Desember 1983 tentang Jenis dan Jumlah Jurusan pada Fakultas di

Lingkungan Universitas Sebelas Maret, FISIP-UNS menambah satu

Jurusan baru, yaitu Jurusan Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU). Jurusan

ini khusus melayani Mata Kuliah Dasar Umum di semua Program Studi

(Prodi) di lingkungan Universitas Sebelas Maret dan berada di bawah tim

MKDU Universitas Sebelas Maret.

Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi (Dirjen Dikti) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan R.I (SK

Dirjen Dikti Depdikbud) Nomor : 27/Dikti/Kep./1986 tanggal 29 Mei

1986, di FISIP-UNS dibentuk Program Studi Sosiologi yang mengawali

programnya pada semester Juli-Desember 1986. Terakhir dengan SK

Dirjen Dikti Nomor : 66/Dikti/Kep./1998, tanggal 2 Maret 1998 Program

Studi Sosiologi menjadi Jurusan Sosiologi yang merupakan Program

Sarjana (S1) dan berada dibawah Dekan. Kemudian Jenis dan jumlah

Prodi di setiap Jurusan pada Fakultas-Fakultas di lingkungan UNS juga

ditata/dibakukan berdasarkan SK Dirjen Dikti Depdikbud R.I. Nomor :

222/Dikti/Kep./1996 tentang Program Studi pada Program Sarjana di

Page 56: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

56

Lingkungan Universitas Sebelas Maret. Prodi untuk Jurusan Ilmu

Administrasi dan Jurusan Ilmu Komunikasi masing-masing adalah Ilmu

Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi.

2. Visi dan Misi serta Tujuan FISIP UNS Solo

a. Visi Fisip UNS Solo

Mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori keilmuan sosial dan

politik yang sesuai dengan perubahan masyarakat baik pada tingkat

global, regional, nasional, maupun lokal. Dengan demikian terjadi link

and match antara perguruan tinggi dengan masyarakat penggunanya.

b. Misi FISIP UNS Solo

1) Menghasilkan sarjana ilmu sosial dan ilmu politik yang

memiliki power of reasoning, kepakaran dalam bidang

penelitian, keahlian dalam menerapkan ilmu pengetahuan bagi

kemaslahatan manusia.

2) Menghasilkan sarjana yang sujana (berbudi luhur) yang

memiliki kepekaan (sensitive) dan kepedulian sosial,

khususnya terhadap masyarakat miskin, tidak berdaya, tidak

mempunyai hak suara dan tertindas.

3) Meningkatkan kualitas dan profesionalisme tenaga akademik

dan tenaga adminitrasi.

Page 57: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

57

4) Menumbuhkembangkan suasana ilmiah dan terbentuknya pola

sikap budaya keilmuan di kalangan civitas akademika.

5) Melengkapi sarana penunjang bagi kegitan proses belajar

mengajar.

6) Meningkatkan sistem pembinaan penalaran, menat, dan bakat

serta kesejahteraan mahasiswa.

7) Peningkatan mutu profesionalisme organisasi mahasiswa.

8) Peningkatan mutu dan pembinaan mahasiswa melalui berbagai

media.

c. Tujuan FISIP UNS Solo

1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu dosen,

karyawan, dan mahasiswa.

2) Melaksanakan pemberdayaan fakultas dan jurusan dalam

rangka menuju otomoni kampus.

3) Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintah

maupun swasta baik dalam negeri maupun luar negeri.

4) Menjadikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebagai

pusat kegiatan ilmuah.

5) Mewujudkan cita-cita Universitas Sebelas Maret (UNS)

sebagai teaching university menuju research university.

Page 58: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

58

3. Fasilitas FISIP UNS Solo

Fasilitas umum yang dimiliki oleh kampus Fisip UNS Solo antara lain :

a. Gedung perkuliahan

b. Laboratorium

c. Perpustakaan

Perpustakaan berfungsi memberikan layanan informasi kepada

mahasiswa, dosen, karyawan, dalam melaksanakan tugas-tugas Tri

Darma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat. Terdapat 2466 judul buku dan 65

jurnal buku dengan jumlah buku 6220 ekslemplar dan 137 eksemplar

jurnal.

d. Free Hotspot Area

Semua pihak sudah dapat menggunakan Notebook/Laptop/PDA untuk

mengakses internet berkecepatan tinggi dengan menggunakan hotspot

yang sudah dipasang di FISIP. Perangkat Wifi ini dipasang di gedung

3 lantai 2 didepan ruang I dengan jangkauan maksimal 100 meter.

4. Daftar Pejabat FISIP UNS Solo

Nama Jabatan

Drs. Supriyadi SN, SU Dekan

Drs. Priyanto Susiloadi, M.Si Pembantu Dekan I

Page 59: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

59

Drs. H. Marsudi, MS Pembantu Dekan II

Dra. Suyatmi, MS Pembantu Dekan III

Drs. Sudarto, M.Si Ketua Jurusan Ilmu Adminitrasi

Drs. Agung Priyono, M.Si Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi

Program S1 Reguler

Rino Ardian Nugroho, S.Sos, M.TI Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi

Program S1 Non Reguler

Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

Drs. Hamid Arifin, M.Si Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi

Program S1 Reguler

Drs. Surisno Satrio Utomo, M.Si Sekjur. Ilmu Komunikasi Program S1 Non

Reguler

Dra. Trisni Utami, M.Si Ketua Jurusan Sosiologi

Dra. Sri Hilmi Puji H, M.Si Sekretaris Jurusan Sosiologi Program S1

Reguler

Dra. Eva Agustina, M.Si Sekjur. Sosiologi Program S1 Non

Reguler

Drs. A. Eko Setyanto, M.Si Ketua Prodi Diploma 3 Komunikasi

Terapan

Drs. Nuryanto, M.Si Sekretaris Prodi Komunikasi Terapan

Konsentrasi Periklanan

Dra. Christina Th, M.Si Sekretaris Prodi Komunikasi Terapan

Konsentrasi Humas

Drs. Aryanto Budhy S, M.Si Sekretaris Prodi Komunikasi Terapan

Konsentrasi Penyiaran

Drs. Sakur, MS Ketua Prodi Diploma 3 Manajemen

Administrasi

Drs. Ali, MS Sekretaris Prodi Diploma 3 Manajemen

Page 60: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

60

Administrasi

Drs. Alex Ibnu Muridjal, M.Si Ketua Prodi Diploma 3 Perpustakaan

Dra. Urip Haryati, M.Si Sekretaris Prodi Diploma 3 Perpustakaan

Heni Prihutami, SH Kepala Tata Usaha

Nanik Tina Yulia, S.Pd Kasubbag. Umum dan Perlengkapan

Dra. Nanik Indiasri Kasubbag. Keuangan dan Kepegawaian

Okta Triswantara, S.IP Kasubbag. Kemahasiswaan

Drs. Widodo M.Soc.Sc Kasubbag. Pendidikan

Tabel 2.1: Daftar Nama Pejabat FISIP UNS Solo

(Sumber : http://www.fisip.uns.ac.id tahun 2009)

5. Berdirinya Program S-1 Ekstensi Ilmu Komunikasi (Untuk Angkatan

2007 program ini bernama Non Reguler)

Fokus pembangunan nasional pada dekade mendatang adalah

peningkatan kualitas sumber daya manusia. Usaha yang dilakukan

terutama melalui jalur pendidikan. Jadi, ada hubungan yang bersifat

interdependensi antara pembanguan pendidkan dan usaha peningkatan

sumber daya manusia. Untuk melakukan pembangunan diperlukan sumber

daya manusia yang berkualitas dan ini hanya bisa dicapai melalui

Page 61: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

61

pendidikan, sebaliknya penyelanggaraan pendidikan merupakan salah satu

tujuan pembangunan.

Dalam usaha meningkatkan sumber daya manusia, pendidikan

formal merupakan sarana yang hingga kini paling menonjol. Tidak ada

suatu jenis dan bentuk pendidikan yang kontribusinya terhadap

pembangunan, terhadap peningkatan sumber daya manusia sebesar

sumbangan yang diberikan oleh pendidikan formal telah diakui

peranannya dalam pembangunan.

Bagi perguruan tinggi, salah satu tujuan penyelengaraan

pendidikannya adalah melahirkan lulusan sarjana yang diharapkan dapat

bekerja di masyarakat. Namun demikian, karena satu dan hal lain, tidak

semua mahasiswa di perguruan tinggi dapat menyelesaikan pendidikannya

hingga mencapai gelar sarjana (S-1). Banyak diantara mereka yang

berhenti kuliah di tengah jalan, mungkin karena adanya beberapa kendala

dan kemudian bekerja, atau karena memang memilih jenjang pendidikan

hanya pada tingkat sarjana muda/diploma III. Padahal, tuntutan kerja pada

saat ini atau tuntutan karir pribadi menghendaki jenjang pendidikan hingga

sarjana.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan jenis dan bentuk

pendidikan tinggi formal yang memungknkan para mahasiswanya dapat

berkuliah tanpa harus meninggalkan pekerjaannya atu berhenti bekerja.

Hal ini mungkin apabila program pendidikan tinggi formal itu

Page 62: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

62

diselenggarakan pada sore/malam hari, diluat jam kerja. Program Non

Reguler FISIP UNS diadakan untuk menjawab permasalahan ini.

Dengan program pendidikan lanjutan ini, pemerintah akan

memperoleh keuntungan ganda. Pertama, pemerintah akan meperoleh

tenaga kerja yang kualitasnya telah ditingkatkan, kedua tidak perlu

mengadakan rekruitmen tenaga kerja baru, serta yang ketiga dengan

program ini setidak-tidaknya tidak menambah jumlah pengangguran.

a. Tujuan Pendidikan

1) Meningkatkan peguasaan teori dan konsep, kapabilitas intelektual,

serta etika profesi dan wawasan yang luas di bidang ilmu-ilmu

sosial dan politik.

2) Meningkatkan kemampuan analitik mahasiswa, sehingga mereka

lebih dapat menganalisis permasalahan pembangunan, khusunya

sektor pembangunan yang berhubungan dengan bidang

pekerjaannya.

3) Meningkatkan kemampuan di bidang penelitian mahasiswa agar

lebih dapat mengidentifikasi dan merumuskan yang permasalahan

pembangunan, khususnya sektor pembangunan yang berhubungan

dengan bidang pekerjaannya.

b. Visi Program S-1 Non Reguler Jurusan Komunikasi FISIP UNS

Page 63: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

63

Program S-1 Non Reguler Jurusan Komunikasi FISIP UNS

dikembangkan dan diarahkan pada upaya peningkatan ketrampilan dan

pengetahuan di bidang ilmu sosial dan ilmu politik, dan lebih khusus

lagi pada bidang keilmuan Administrasi, Komunikasi dan Sosiologi

sehingga lebih mampu memberikan kontrobusi terhadap proses

pembangunan nasional, terutama dalam hal perencanaan, pelaksanaan

sampai pada monitoring dan evaluasi. Secara tidak langsung

kemampuan demikian akan sangat membantu dalam memacu proses

pembangunan di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan dan

melembagakan tertib administrasi maupun menciptakan iklim

komunikasi yang kondusif, baik di lingkungan instansi tempat kerja

maupun di masyarakat.

c. Misi Program S-1 Non Reguler Jurusan Komunikasi FISIP UNS

Dengan harapan-harapan yang tertuang dan visi tersebut di atas,

maka misi yang diemban oleh program S-1 Non Reguler FISIP UNS

adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan pemerataan kesempatan belajar pada jenjang

program Sarjana (S-1).

2) Memberi wawasan yang lebih luas agarlebih profesional dalam

menangani masalah-masalah pembangunan.

Page 64: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

64

3) Meningkatkan kemampuan bagi yang sedang/telah/pernah bekerja

sehingga dapat memperoleh jenjang pendidikan S-1 sesuai dengan

bidang ilmunya yang dipelajarinya.

d. Sistem Pendidikan S-1 Non Reguler Jurusan Komunikasi FISIP UNS

Sistem pendidikan S-1 Non Reguler Ilmu Komunikasi FISIP UNS

adalah sistem kredit, dimana sistem penyelenggaraan pendidikan yang

terdiri beban studi mahasiswa serta beban kerja tenaga pengajat

dinyatakan dalam kredit (SKS-Sistem Kredit Semester). Sistem ini

diatur dalam SK Rektor No. 177/PT 40.11/921.

Jumlah SKS untuk menyelesaikan studi sekurang-kurangnya 144

SKS dan sebanyak-banyaknya 154 SKS (jumlah SKS termasuk yang

berasal dari capaian di perguruan tinggi asal/akademi asal).

e. Akreditasi Akademik

1) Akreditasi akademik adalah penetapan mata kuliah yang telah

dicapai dan harus diambil oleh mahasiswa.

2) Akreditasi akademik berlaku untuk peserta yang berasal dari

Sarjana Muda/Akademi/Diploma dan yang setara dari PTN/PTS

asal.

3) Akreditasi ditetapkan dengan pengakuan atau pembebasan

(diloloskan).

Page 65: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

65

4) Pengakuan dilakukan terhadap mata kuliah yang memiliki bobot

SKS yang sama dan sesuai dengan kurikulum Fakultas.

5) Mata kuliah yang dapat diakreditasi adalah mata kuliah yang

memiliki nilai minimal C.

6) Pembebasan/pengakuan dengan hanya menilai dari salah satu

transkip yang diajukan oleh calon mahasiswa.

f. Perkuliahan S-1 Non Reguler Jurusan Komunikasi FISIP UNS

1) Setiap tahun dibagi dalam dua semester (semester ganjil dan

genap), dan dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik

universitas yang ditetapkan oleh Surat Keputusan Rektor.

2) Setiap awal semester mahasiswa diwajibkan mengisi Kartu

Rencana Studi (KRS) dengan persetujuan Pembimbing Akademik

(PA), sebagai syarat untuk mengikuti perkuliahan. KRS tersebut

rangkap 3 (tiga), dengan rincian 1 (satu) untuk mahasiswa yang

bersangkutan, 1 (satu) diserahkan ke bagian Pengajaran dan 1

(satu) lagi diserahkan ke PA.

3) Syarat untuk dapat mengikuti ujian mahasiswa telah mengikuti

minimal 75% dari semua kegiatan akademik yang terjadwal pada

semester yang bersangkutan. Pada akhir perkuliaha menjelang

ujian semester, dosen pengampu akan mengevaluasi KRS yang

dibawa oleh mahasiswa untuk menentukan apakah mahasiswa

tersebut memenuhi syarat untuk mengikuti ujian atau tidak. KRS

Page 66: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

66

yang sudah dievaluasi oleh seluruh dosen pengampu, kemudian

oleh mahasiswa dimintakan pengesahan ke PA masing-masing.

4) Ujian susulan dapat dilaksanakan apabila mahasiswa yang

bersangkutan :

a) Melaksanakan tugas negara.

b) Sakit, dengan surat keterangan opname dari rumah sakit.

c) Ada keluarga inti yang meninggal.

5) Pada akhir settiap semester mahasiswa menerima hasil evaluasi

(yudisium) dalam bentuk Kartu Hasil Studi (KHS) yang telah

disahkan oleh PA dan Sekretaris Program Studi Non Reguler.

6) Bagi mahasiswa yang belum melengkapi kewajiban pembayaran

biaya sesuai dengan ketentuan yang sudah disepakati, maka

yudisiumnya akan ditunda.

7) Perkuliahan dilaksanakan sore hari (mulai jam 16.30) di luar

kegiatan program reguler.

g. Program Studi

Tiga jurusan yang berada dibawah FISIP masing-masing membuka

program studi:

1) Ilmu Administrasi : Program Studi Administrasi Negara

2) Ilmu Komunikasi : Program Studi Ilmu Komunikasi

Page 67: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

67

3) Sosiologi : Program Studi Pembangunan Masyarakat

C. SEKILAS TENTANG PT UNILEVER dan PRODUK VASELINE

HEALTHY WHITE

Menurut Marketing Week, PT Unilever sudah memiliki merek global

karena sudah dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari konsumennya. Unilever

Grup adalah gabungan dari berbagai jenis perusahaan. Perusahaan-perusahaan

tersebut menghasilkan berbagai jenis kebutuhan sehari-hari para

konsumennya. Perusahaan yang tergabung didalamnya tersebar luas di seluruh

dunia, dari daerah perkotaan sampai daerah pedesaan yang terpencil. Produk-

produk yang dihasilkan oleh Unilever Grup sangat terkenal di seluruh dunia.

Di Indonesia, Unilever diwakili oleh PT Unilever Indonesia Tbk. Berbagai

macam produk terkenal dipasarkan di Indonesia antara lain : Dove, Sunsilk,

Vaseline, Citra Hand Body, Kecap Bango, Royco, Blueband, serta masih

banyak lagi.

1. Sejarah Unilever

Unilver group pertama kali terbentuk pada tahun 1930 saat sebuah

perusahaan Belanda, Margarine Unie bergabung dengan sebuah

perusahaan Inggris Lever Brothers. Sebelumnya kedua perusahaan

bersaing karena memakai bahan baku yang sama.

Margarine Unie adalah perusahaan pembuat margarine (mentega)

yang terbentuk dari penggabungan dengan perusahaan sejenis pada tahun

Page 68: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

68

1920. Sedangkan Lever Brothers adalah perusahaan yang didirikan oleh

William Hesketh pada tahun 1885. Pada mulanya, perusahan tersebut

memproduksi sabun dan mengekspornya ke seluruh dunia. Namun, pada

tahun 1917, Lever Brothers mulai beralih pada makanan ikan kalengan dan

es krim.

2. Unilever di Indonesia

Di Indonesia, Unilever diwakili oleh PT Unilever Tbk. Produk-

produk Unilever telah menyebar hingga ke pelosok negeri Indoensia. Dari

kota-kota besar sampai ke pedesaan. Banyak dari produk-produk Unilever

yang sangat digemari oleh konsumen Indonesia. Contoh produk-produk

Unilever tersebut misalnya sabun mandi Dove, Sunsilk, Vaseline, Citra

dan produk lainnya.

Beberapa produk tersebut telah lama memasuki pasar Indonesia.

Produk-produk tersebut telah memiliki tempat khusus di hati para

konsumennya, sehingga produk tersebut sangat sulit digeser oleh produk

lainnya. Seperti tujuan dari Unilever yaitu menjadikan produknya sebagai

yang nomor satu di hati konsumen.

3. Akta Pendirian PT Unilever Indonesia Tbk.

Page 69: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

69

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada tanggal 5

Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33

yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini

disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No.

14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di

Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan

dalam Tambahan No. 3 Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934.

(Sumber : http//www.unilever.com/company profile tahun 2006)

4. Misi PT Unilever Indonesia Tbk.

a. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi

kebutuhan dan aspirasi konsumen

b. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.

c. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.

d. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang

tinggi.

e. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan

memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.

f. Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada

masyarakat dan lingkungan hidup.

Page 70: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

70

5. Struktur Organisasi PT Unilever Indonesia Tbk.

Presiden Direktur

Audit Internal/Internal Audit

Chief Financial Officer

· Finance & Accounting · Corporate Management

Accounting · Business Systems, IT &

ERP · Merger & Acquisition · Competitive Strategy · Legal Services

Direktur / Director Home &Personal Care

· Commercial HPC · Marketing HPC

- Home Care - Personal Care

Direktur/Director Foods

· Commercial Foods · Marketing Foods

· Foodssolutions Business Unit

Direktur/Director Ice Cream Marketing

Services

· Commercial Ice Cream

· Marketing Ice Cream

· Marketing Services - CMI - CCM - CAS

Page 71: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

71

President Director

Sekretaris Perusahaan/Corporate Secretary

Direktur / Direstor Supply Chain

· Commercial Supply Chain · Customer Services · Supply Management · Quality Assurance &

Enviroment · Supply & Demand Planning · Engineering & Safety · Manufacturing

Direktur / Director Customer Development

· Activation implementation Management

· Sales Operations · Customer Marketing & Trade

Category Management · Commercial Customer

Development · Logistics · Customer Development

Corporate Relations

· Corporate Communications - Internal

Communications - Media Relations - External Affairs

· CSR Unilever Indonesia - Small Medium

Enterprise - Public Health &

Education

Direktur / Director Human Resources & Corporate Relations

Page 72: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

72

Gambar 2.1 : Struktur Organisai PT Unilever Indonesia Tbk.

(Sumber : Annual Report PT Unilever Indonesia Tbk. 2008)

Keterangan :

a. Dewan Komisaris

1) Presiden Komisaris : Jan Zijderveld.

2) Komisaris Independen : Theodore Permadi RachmatKuntoro

Mangkusubroto, Cyrillus Harinowo, Bambang Subiyanto.

3) Sekretaris Perusahaan : Franky Jamin.

b. Direksi

1) Presiden Direktur : Maurits Daniel Rudolf Lalisang.

Human Resources

· Corporate General Affairs

· HR Business Partners · Industrial Relations · Medical Services · Remuneration · Service Delivery

Centre · Expertise Team

- Talent

Page 73: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

73

2) Direktur : Graeme David Pitkethly, Mohammad Effendi Soeparsono,

Hadrianus Setiawan, Joseph Bataona, Surya Dharma Mandala,

Debora Herawati Sadrach, Okty Damayanti.

c. Komite Audit

1) Ketua Komite Audit : Cyrillus Harinowo

2) Anggota Komite Audit : Muhammad Saleh, Benny Redjo Setiyono.

(Sumber : Laporan Tahunan / Annual Report Unilever Indonesia 2008)

6. Go Public

Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta

dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan Ketua Badan

Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal

16 November 1981.

7. Bidang Usaha

Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin,

minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan

ringan dan minuman dari teh, dan produk-produk kosmetik.

Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada

tanggal 13 Juni 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang

Page 74: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

74

dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000,

perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa

penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan

Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia

dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000.

8. Produk Komersial

Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.

9. Lokasi dan Pabrik

Kantor pusat perusahaan terletak di Jakarta dan pabriknya terletak di

Cikarang dan Surabaya.

10. Karyawan

Karena karyawan merupakan faktor penting dalam kaitannya dengan

cara PT Unilever Indonesia Tbk. menjalankan usaha, karyawan adalah

pusat dari segala kegiatan yang Unilever lakukan. Profesionalisme

karyawan, cara kerja karyawan/keseimbangan hidup, kemampuan

karyawan untuk memberikan sumbangsih secara merata sebagai bagian

dari angkatan kerja dengan beragam latar belakang. Kesemuanya ini

merupakan masalah-masalah yang Unilever prioritaskan.

Page 75: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

75

PT Unilever Indonesia Tbk. tumbuh sebaga perusahaan atas dasar

pertumbuhan para karyawan. Wawasan ini melatarbelakangi semua upaya

agar para karyawan tetap sejahtera dan berkomitmen. Hal ini juga yang

membuat Unilever dapat terus menjalin hubungan yang erat – para

karyawan di seluruh penjuru dunia, melakukan survei dan ‘pemeriksaan

detak’ yang kemudian dimasukkan ke arah usaha Unilever yang akan

datang.

Produk Vaseline Healthy White

PT Unilever Tbk. meluncurkan produknya yang sudah ada sejak 1870

untuk dapat menjawab setiap kebutuhan kulit konsumennya sesuai dengan

jenis kulit serta kebutuhan kulit mereka, yaitu Vaseline, yang merupakan

produk andalan PT Unilever yang memiliki banyak varian.

Saat ini, Vaseline memiliki banyak varian yang disesuaikan untuk

masyarakat yang peduli dengan kesehatan kulit mereka, serta yang

memerlukan perawatan kulit agar selalu tampak sehat. Varian-varian

tersebut adalah Vaseline Healthy White untuk kulit tampak lebih putih

dalam waktu 2 minggu, Vaseline Cool and Fresh untuk kulit tampak

menyegarkan, Vaseline Firming untuk mengembalikan kekenyalan kulit

ke kondisi semula, Vaseline Total Moisture untuk memberikan

kelembaban bagi kulit kering, Vaseline Complete Care untuk perawatan

menyeluruh, serta Vaseline Healthy Sunblock untuk melindungi kulit

Page 76: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

76

dari sengatan sinar UV A dan UV B. Vaseline dikemas dalam bentuk baru

yang telah diharmonisasikan di seluruh dunia dalam desain kemasan,

formulasi produk maupun jenis variannya. Vaseline dikemas dalam ukuran

beragam mulai dari 100ml-400ml. Harga yang dipatok mulai dari Rp.

7.000 – Rp. 28.000 sesuai dengan ukuran yang dikemas.

Vaseline Healthy White Baru, merupakan produk ahli perawatan kulit

hand & body lotion keluaran PT Unilever yang dipasarkan oleh PT

Unilever Indonesia Tbk. Dengan menggunakan Vaseline Healthy White

secara rutin, kita akan mendapatkan hasil yaitu berupa kulit sehat dan

cerah.

Untuk mendapatkan kulit cerah dan sehat, gunakan hand & body lotion

Vaseline Healthy Baru secara rutin pada kulit yang bersih, karena hand &

body lotion Vaseline Healthy White Baru dapat melindungi kulit bagian

paling luar dari pengaruh lingkungan (AC, paparan sinar matahari, polusi,

debu, sabun, dan sebagainya) yang dapat menyebabkan lapisan pelembab

kulit berkurang. Kulit yang sehat tercermin dari tampak luarnya. Bila

kelembaban kulit senantiasa terjaga, maka akan mengurangi kemungkinan

timbulnya masalah kulit seperti kulit kering, kusam, flek, dan sebagainya.

Karena kulit sehat merupakan kulit yang senantiasa bersih, lembab, cerah,

dan elastis.

Pemakaian hand & body lotion Vaseline Healthy White Baru dapat

bekerja dengan efektif apabila digunakan pada kulit yang bersih dan sudah

Page 77: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

77

menyerap air karena cara kerjanya membentuk lapisan sehingga air yang

sudah terserap kulit akan tertahan dan tidak cepat menguap. Waktu yang

paling baik untuk menggunakan Vaseline Healthy White adalah sesaat

setelah mandi, balurkan secara merata ke seluruh tubuh.

Kulit lebih sehat dan cerah hanya dalam dua minggu jika

menggunakan Vaseline Healthy White secara rutin. Karena di dalam

Vaseline Healthy White terdapat kandungan Active-White Systems, yaitu

Vitamin B3 yang membantu kulit tampak cerah secara natural, Triple

Sunscreen yang membantu mencegah terjadinya penggelapan kulit akibat

paparan sinar matahari, serta Yoghurt Serum untuk membantu

melembabkan dan memberi nutrisi untuk kulit.

Page 78: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

78

BAB III

PENYAJIAN DATA

Penelitian ini dilaksanakan dengan menyebarkan kuisioner kepada mahasiswi

jurusan Ilmu Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Kuisioner diberikan dan diambil secara langsung oleh peneliti.

Kuisioner berisi 24 pertanyaan yang terbagi atas 17 pertanyaan untuk variabel

independen brand equity (ekuitas merek) dengan rincian 4 pertanyaan untuk

brand awareness (kesadaran terhadap merek), 4 pertanyaan untuk variabel brand

association (asosiasi terhadap merek), 3 pertanyaan untuk variabel perceived

quality (persepsi terhadap kualitas), dan 6 pertanyaan untuk variabel brand loyalty

(loyalitas terhadap merek). Sedangkan 7 pertanyaan diajukan di variabel dependen

yaitu keputusan pembelian.

A. VARIABEL INDEPENDEN BRAND EQUITY (EKUITAS MEREK)

Brand equity (ekuitas merek) adalah seperangkat aset dan liabilitas yang

berkaitan dengan suatu merek, nama atau simbolnya yang dapat menambah

atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada

perusahaan atau para pelanggan perusahaan.

1. Brand Awareness (Kesadaran Merk)

Brand awareness (kesadaran merek) merupakan kesanggupan

responden untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai

bagian dari suatu kategori produk tertentu. Bagian dari suatu produk perlu

Page 79: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

79

ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori

produk dengan merek yang dilibatkan.

Dalam hal ini, brand awareness mencakup dalam empat hal, yaitu

top of mind, brand recall, brand recognition dan brand unaware. Untuk

dapat mengetahui seberapa besar pengaruh brand awareness terhadap

keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswi Ilmu Komunikasi

Non Reguler Angkatan 2007 terkait dengan Vaseline Healthy White,

digunakanlah indikator-indikator di bawah ini :

a. Top Of Mind : yaitu kesanggupan responden untuk mengingat merek

hand & body lotion ketika pertama kali ditanya oleh peneliti.

Indikatornya adalah :

1) Merek hand & body lotion yang diingat oleh responden ketika

pertama kali ditanya oleh peneliti.

1) Merek hand & body lotion yang diingat oleh responden ketika

pertama kali ditanya oleh peneliti.

Responden dalam penelitian ini ditentukan mereka bagi

mereka yang menggunakan hand & body lotion Vaseline Healthy

White. Untuk itu, dimulai dengan pertanyaan umum untuk memilih

responden yang masuk dalam penelitian ini. Pertanyaan tersebut

untuk mempertegas kriteria responden yang dipilih oleh peneliti,

yaitu yang pernah menggunakan Vaseline Healthy White.

Page 80: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

80

Top of mind merupakan kesanggupan responden untuk mengingat

suatu merek hand & body lotion ketika pertama kali ditanya.

Pertanyaan yang diajukan seputar kesanggupan responden untuk

mengingat merek hand & body lotion yang ada dalam benak

mereka. Berdasarkan pertanyaan no.1 dapat diketahui jumlah

responden yang mengingat Vaseline Healthy White untuk suatu

merek hand & body lotion dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 3.1

Kesanggupan responden untuk mengingat Vaseline Healthy White

sebagai merek hand & body lotion untuk pertama kali

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 4 5%

2. Setuju 11 13,75%

3. Tidak tahu 16 20%

4. Tidak setuju 45 56,25%

5. Sangat tidak setuju 4 5%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No.1

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 80 responden, sebanyak

45 responden (56,25%) memilih jawaban tidak setuju. Karena mereka

mengetahui dengan pasti dan meyakinkan bahwa terdapat lebih dari

Page 81: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

81

satu merek hand & body lotion yang beredar di pasaran. Dan secara

spontan mereka mengingat merek yang lain, bukan Vaseline Healthy

White.

b. Brand Recall : pengingatan kembali responden terhadap merek

Vaseline Healthy White. Dibagi menjadi 1 indikator:

1) Pengetahuan responden terhadap merek hand & body lotion selain

Vaseline Healthy White.

1) Pengetahuan responden terhadap merek hand & body lotion

selain Vaseline Healthy White.

Brand recall merupakan merek yang dapat diingat di luar kepala

responden. Apakah responden mengetahui bahwa ada merek lain

untuk kategori hand & body lotion selain Vaseline Healthy White.

Berikut hasilnya :

TABEL 3.2

Pengetahuan Responden Terhadap Merek Hand & Body Lotion Selain

Vaseline Healthy White

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 0 0%

Page 82: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

82

2. Setuju 15 18,75%

3. Tidak tahu 3 3,75%

4. Tidak setuju 62 77,50%

5. Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 2

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui dari 80 responden sebanyak

62 responden (77,50%) menyatakan bahwa mereka tidak setuju dengan

pernyataan bahwa hanya ada satu merek hand & body lotion yang

beredar di pasaran. Ada banyak merek lain untuk kategori hand &

body lotion yang ikut beredar di pasaran, yang tentu saja memiliki ciri

khas tertentu, yang mampu membedakan dengan merek kompetitor.

Karena tidak hanya satu merek hand & body lotion saja yang ada di

pasar. Untuk Vaseline sendiri saja, sudah memiliki banyak varian,

termasuk didalamnya juga hand & body lotion merek lain di luar

Vaseline. Misalnya hand & body lotion Citra, Marina, Nivea, Pond’s,

dan sebagainya.

c. Brand recognition : yaitu pengenalan brand awareness dimana

kesadarannya diukur dengan diberikan bantuan, seperti warna dan

bentuk kemasan. Dibagi menjadi 1 indikator, yaitu :

Page 83: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

83

1) Pengetahuan responden terhadap bentuk dan warna kemasan

Vaseline Healthy White.

1) Pengetahuan responden terhadap bentuk dan warna kemasan

Vaseline Healthy White.

Untuk brand recognition, peneliti mengajukan pernyataan yang

gunanya untuk menguji responden dalam hal pengetahuan mereka

tentang bentuk dan warna kemasan dari Vaseline Healthy White.

Berikut hasilnya :

TABEL 3.3

Pengetahuan Responden terhadap Warna dan Bentuk Kemasan

Vaseline Healthy White

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 0 0%

2. Setuju 51 63,75%

3. Tidak tahu 25 31,25%

4. Tidak setuju 4 5%

Page 84: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

84

5. Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 3

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui dari 80 responden,

sebanyak 51 responden (63,75%) menyatakan bahwa mereka setuju

dengan pernyataan bahwa botol agak gepeng dengan warna pink susu

merupakan bentuk dan warna kemasan Vaseline Healthy White. Hal

ini dikarenakan mereka pada saat ini sedang menggunakan Vaseline

Healthy White, sehingga mereka mengetahui dengan meyakinkan

mengenai bentuk dan warna kemasan Vaseline Healthy White.

d. Brand Unaware : yaitu responden tidak mengenali sama sekali merek

tersebut. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah pengetahuan respoden

terhadap logo yang tertera di kemasan Vaseline Healthy White.

Indikatornya adalah sebagai berikut :

1) Pengetahuan responden terhadap logo yang tertera di keemasan

hand & body lotion Vaseline Healthy White.

1) Pengetahuan responden terhadap logo yang tertera di kemasan

hand & body lotion Vaseline Healthy White.

Selain bentuk dan warna kemasan, responden juga diuji mengenai

logo yang terdapat di kemasan Vaseline Healthy White. Hal ini

Page 85: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

85

dikarenakan logo merupakan salah satu ciri atau pembeda dengan

merek yang lain. Berikut hasilnya :

TABEL 3.4

Pengetahuan Responden terhadap Logo yang tertera di Kemasan Hand

& Body Lotion Vaseline Healthy White

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 0 0%

2. Setuju 49 61,25%

3. Tidak tahu 27 33,75%

4. Tidak setuju 4 5%

5. Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 4

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui dari 80 responden,

sebanyak 49 responden (61,25%) responden memilih jawaban setuju

dengan pernyataan mengenai logo yang memiliki warna biru dengan

tulisan perak merupakan padanan dari logo Vaseline Healthy White.

Responden tak hanya sekedar mengetahui bentuk dan kemasan

Vaseline Healthy White, tetapi juga mengetahui logo yang tertera di

Page 86: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

86

kemasan. Logo merupakan suatu simbol atau tanda sebagai pembeda

dengan merek yang lain, selain bentuk dan warna kemasan.

2. Brand Association (Asosiasi Merek)

Brand Association merupakan kesan konsumen berkaitan dengan

produk yang digunakannya, baik berupa kualitas, sisi penunjang

konsumen, harga, dan tagline atau simbol yang digunakan oleh produk

yang bersangkutan.

Untuk dapat mengetahui seberapa besar pengaruh brand

association terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswi

Ilmu Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 terkait dengan Vaseline

Healthy White, disertakan indikator-indikator sebagai berikut :

a. Kesan responden terhadap kualitas Vaseline Healthy White.

b. Vaseline Healthy White sebagai penunjang penampilan responden

yang menggunakannya.

c. Kesan responden terhadap harga Vaseline Healthy White untuk

ukuran 100ml yaitu Rp. 9.500

d. Kesan responden terhadap tagline “Keep Skin Amazing” yang

diusung Vaseline Healthy White

a. Kesan responden terhadap kualitas Vaseline Healthy White.

Beragam kesan yang akan muncul di benak seseorang jika ditanya

mengenai kualitas dari suatu produk yang mereka kenakan. Begitu

Page 87: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

87

juga dengan responden ketika ditanya mengenai kualitas Vaseline

Healthy White. Kualitas disini ditujukan kepada bekerja tidaknya

produk tersebut ketika digunakan, mampu menjadikan kulit tampak

putih dan sehat dalam waktu 2 minggu sesuai dengan yang dijanjikan

oleh Vaseline Healthy White sendiri. Kualitas disini juga dapat

berbentuk lotion yang tidak encer, tidak lengket ketika dipakai, tidak

berbau, tidak bewarna selain warna putih, dan kemasan yang tidak

bocor atau rusak. Berikut hasilnya :

TABEL 3.5

Kesan Responden terhadap Kualitas Vaseline Healthy White

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 10 12,50%

2. Setuju 60 75%

3. Tidak tahu 9 11,25%

4. Tidak setuju 1 1,25%

5. Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 5

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa dari 80 responden,

sebanyak 60 responden (75%) memilih jawaban setuju dengan

Page 88: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

88

pernyataan bahwa Vaseline Healthy White memiliki kualitas yang

bagus. Menurut responden, semua bahan yang terkandung di Vaseline

Healthy White bekerja dengan baik, dapat menyerap cepat di kulit,

tidak lengket, tidak bewarna, dan mampu menjaga kehalusan kulit

mereka yang menggunakannya.

b. Vaseline Healthy White sebagai penunjang penampilan responden

yang menggunakannya.

Penunjang penampilan disini maksudnya adalah Vaseline Healthy

White dapat menjaga kehalusan, serta kelembaban kulit responden

yang tentu saja menggunakannya. Dapat memberikan rasa nyaman,

aman, dan tidak membuat kulit kering serta bersisik. Dapat menjaga

kulit responden tetap putih sehat seperti yang mereka inginkan. Berikut

hasilnya :

TABEL 3.6

Vaseline Healthy White sebagai Penunjang Penampilan Responden

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 15 18,75%

2. Setuju 52 65%

Page 89: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

89

3. Tidak tahu 12 15%

4. Tidak setuju 1 1,25%

5. Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 6

Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat diketahui dari 80 responden,

sebanyak 52 responden (65%) memilih jawaban setuju dengan

pernyataan bahwa Vaseline Healthy White mampu menunjang

penampilan mereka. Vaseline Healthy White mampu menjaga kulit

mereka dari kering, debu, polusi, serta tidak menjadikan kulit mereka

bersisik. Vaseline Healthy White mampu menunjang penampilan

mereka dan menjadikan mereka percaya diri.

c. Kesan responden terhadap harga Vaseline Healthy White

untuk ukuran 100ml yaitu Rp. 9.500.

Selain kualitas, harga juga tak kalah memiliki peran yang penting

serta dapat mempengaruhi seseorang dalam memilih suatu kategori

produk yang ingin dibelinya, termasuk hand & body lotion. Di pasar,

banyak merek dan varian yang ditawarkan untuk kategori hand &

body lotion, sehingga persaingan pun tak terelakkan. Karena itu,

dalam menetapkan harga yang akan digunakan untuk menjual suatu

produk, produsen harus memikirkan dengan seksama, sehingga tidak

mengalami kerugian di kemudian hari. PT Unilever Indonesia Tbk.

Page 90: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

90

telah menetapkan harga yang mereka jual untuk Vaseline Healthy

White untuk ukuran 100ml adalah Rp. 9.500.

Pertanyaan tersebut diajukan peneliti untuk mengetahui kesan

responden terhadap harga yang dipatok oleh Unilever untuk menjual

produk Vaseline Healthy White di pasaran. Selain itu, peneliti juga

ingin mengetahui kesan yang tertanam di responden, cukup

sebandingkah uang yang mereka keluarkan yaitu sebesar Rp. 9.500

untuk mendapatkan kulit yang putih dan sehat dalam waktu 2

minggu. Berikut hasilnya :

TABEL 3.7

Kesan Responden terhadap Harga Vaseline Healthy White 100ml

dengan Harga Rp. 9.500 adalah harga yang MURAH

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 13 16,25%

2. Setuju 46 57,5%

Page 91: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

91

3. Tidak tahu 15 18,75%

4. Tidak setuju 6 7,5%

5. Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 7

Berdasarkan tabel tersebut, dari 80 responden, sebanyak 46 responden

(56,5%) memilih jawaban setuju dengan pernyataan bahwa Vaseline

Healthy White dengan ukuran 100ml dijual dengan harga Rp. 9.500

adalah termasuk harga yang murah. Hal ini dapat dibandingkan dengan

kandungan yang terdapat di dalam Vaseline Healthy White yang

memang terbukti secara klinis mampu menjadikan kulit putih dalam 2

minggu. Bagaimanapun, selain kualitas, bahan yang terkandung, harga

juga menjadi pertimbangan responden dalam memilih hand & body

lotion.

d. Kesan responden terhadap tagline “Keep Skin Amazing” yang

diusung Vaseline Healthy White.

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya hubungan antara

pemakaian hand & body lotion Vaseline Healthy White dengan gaya

hidup responden yang menggunakannya. Dalam hal ini, ada beberapa

responden yang menggunakan hand & body lotion Vaseline Healthy

Page 92: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

92

White karena ingin mendapatkan perawatan kulit yang maksimal

dengan mengharapkan hasil kulit tampak putih dan sehat. Namun,

ada juga responden yang menggunakan Vaseline Healthy White

karena slogan atau tagline yang diusung Vaseline Healthy White

“Keep Skin Amazing” sesuai dengan gaya hidup mereka, yaitu

menjaga kulit tetap mengagumkan. Berikut hasilnya :

TABEL 3.8

Kesan Responden terhadap Tagline Vaseline Healthy White yaitu

“Keep Skin Amazing”

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 16 20%

2. Setuju 49 61,25%

3. Tidak tahu 11 19,75%

4. Tidak setuju 4 5%

5. Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 8

Berdasarkan tabel tersebut, sebanyak 49 responden (61,25%)

memilih jawaban setuju dengan pernyataan tagline “Keep Skin

Amazing” yang diusung oleh Vaseline Healthy White sesuai dengan

Page 93: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

93

gaya hidup mereka, yaitu gaya hidup sehat dan selalu memperhatikan

kesehatan kulit. Karena kulit merefleksikan jati diri seseorang,

melindungi, serta memungkinkan berhubungan dengan dunia sekitar.

3. Perceived Quality (Persepsi Kualitas)

Perceived quality (persepsi terhadap kualitas) adalah penilaian

subyektif konsumen mengenai superioritas sebuah produk, pengalaman

pribadi terhadap produk, kebutuhan yang unik, dan situasi konsumsi yang

dapat mempengaruhi penilaian subyektif konsumen terhadap kualitas.

Dimensi ini diukur dari penilaian subyektif konsumen tentang kualitas

merek produk yang lebih pada kualitas secara keseluruhan dari merek

produk dibandingkan unsur secara individu. Dalam hal ini menyangkut

tentang hal-hal yang berhubungan dengan kinerja Vaseline Healthy White,

ketahanan Vaseline Healthy White, serta keandalan yang dimiliki oleh

Vaseline Healthy White.

Untuk dapat mengetahui seberapa besar pengaruh perceived quality

terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswi Ilmu

Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 terkait dengan Vaseline Healthy

White, dibagi menjadi beberapa indikator seperti yang tercantum di

bawah ini :

a. Persepsi responden terhadap kinerja Vaseline Healthy White.

b. Persepsi responden terhadap ketahanan hand & body lotion Vaseline

Healthy White pada saat penggunaan dalam waktu yang lama.

Page 94: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

94

c. Persepsi responden terhadap keandalan Vaseline Healthy White pada

saat digunakan.

a. Persepsi responden terhadap kinerja Vaseline Healthy White.

Kinerja disini memiliki maksud bahwa Vaseline Healthy White dapat

menjadikan kulit responden tampak putih dan sehat dalam waktu 2

minggu sesuai dengan yang dijanjikan, menjaga kelembutan,

kelembaban serta menjaga kulit respoden yang menggunakannya dengan

baik sesuai dengan kandungan yang terdapat di dalam Vaseline Healthy

White. Berikut hasilnya :

TABEL 3.9

Kinerja Vaseline Healthy White terhadap Responden yang

Menggunakannya

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 10 12,5%

2. Setuju 57 71,25%

3. Tidak tahu 12 15%

4. Tidak setuju 1 1,25%

5. Sangat tidak setuju 0 0%

Page 95: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

95

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 10

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 57 responden

(71,25%) memilih jawaban setuju dengan pernyataan bahwa Vaseline

Healthy White memiliki kinerja yang bagus. Apa yang diharapkan

oleh responden terhadap pemakaian Vaseline Healthy White agar

menjadikan kulit mereka putih dan sehat dalam 2 minggu menjadi

kenyataan. Karena terbukti secara klinis menjadikan kulit terlihat

bersinar dan tampak lebih cerah dalam waktu 2 minggu.

b. Persepsi responden terhadap ketahanan hand & body lotion

Vaseline Healthy White pada saat penggunaan dalam waktu

yang lama.

Selain persepsi responden terhadap kinerja, peneliti juga ingin

mengetahui tanggapan atau persepsi responden terhadap ketahanan

Vaseline Healthy White pada saat penggunaan dalam jangka waktu

yang lama. Ketahanan disini maksudnya adalah apakah Vaseline

Healthy White mudah menyerap, tidak mudah luntur jika kena air,

tetap bertahan setelah pemakaian lebih dari 6 jam. Artinya, Vaseline

Healthy White dapat bekerja dalam jangka waktu lama, menjaga

kulit responden yang menggunakan Vaseline Healthy White agar

tetap lembut, lembab, tampak putih dan sehat. Berikut hasilnya :

TABEL 3.10

Page 96: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

96

Persepsi responden terhadap ketahanan Vaseline Healthy White

pada saat penggunaan dalam waktu yang lama

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 2 2,5%

2. Setuju 49 61,25%

3. Tidak tahu 25 31,25%

4. Tidak setuju 4 5%

5. Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan no. 11

Berdasarkan tabel di atas, dari 80 responden, sebanyak 49

responden (61,25%) memilih jawaban setuju mengenai ketahanan

yang dimiliki oleh Vaseline Healthy White. Vaseline Healthy

White mampu bertahan lama menjaga kulit responden tetap

lembab, tidak kering, dan lembut dalam waktu yang lama.

c. Persepsi responden terhadap keandalan Vaseline Healthy White

pada saat digunakan.

Indikator tersebut dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh

persepsi responden yang menggunakan Vaseline Healthy White

Page 97: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

97

mengenai keandalan. Hal ini memiliki arti bahwa memang semua

kandungan yang terdapat didalam Vaseline Healthy White dapat

diandalkan yaitu menjadikan kulit lembut, lembab, tampak putih dan

sehat. Seperti Active-white Systems, yaitu Vitamin B3 yang

membantu kulit tampak putih cerah secara natural, Triple Sunscreen

yang membantu mencegah terjadinya penggelapan kulit akibat

paparan sinar matahari, serta Yoghurt Serum untuk membantu

melembabkan dan memberi nutrisi untuk kulit. Vaseline Healthy

White yang diciptakan melalui proses inovasi terkini yang memiliki

teknologi formulasi unggulan, wewangian serta teknologi modern

akan melengkapi deretan pilihan premium bagi segala jenis kulit agar

senantiasa sehat dan mengagumkan. Berikut hasilnya :

TABEL 3.11

Persepsi Responden terhadap Keandalan Vaseline Healthy White

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 1 1,25%

2. Setuju 51 63,75%

Page 98: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

98

3. Tidak tahu 24 30%

4. Tidak setuju 4 5%

5. Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 12

Berdasarkan tabel diatas, dari 80 responden, sebanyak 51 responden

(63,75%) memilih jawaban setuju mengenai keandalan yang dimiliki

oleh Vaseline Healthy White, karena sesuai dengan kandungan

yang terdapat didalamnya, bekerja dengan baik. Menurut responden,

Vaseline Healthy White memiliki keandalan untuk menjaga kulit

mereka tetap putih dan sehat, apalagi jika Vaseline Healthy White

digunakan pada saat kulit dalam keadaan lembab dan bersih.

Vaseline Healthy White tidak menjadikan kulit mereka kusam, pucat,

kering, dan bersisik.

4. Brand Loyalty (Loyalitas Merek)

Brand loyalty (loyalitas merek) merupakan hal yang menyangkut

tentang responden yang memiliki keinginan untuk berpindah ke merek

yang lain karena pengaruh harga merek lain yang lebih murah

dibandingkan dengan Vaseline Healthy White, keinginan responden

berpindah ke merek hand & body lotion lain karena ingin mencari variasi,

Page 99: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

99

responden yang sering memikirkan kelebihan hand & body lotion merek

lain, responden yang komit hanya pada satu merek saja, kebanggaan

responden setelah menggunakan hand & body lotion merek tertentu, dan

promosi yang dilakukan responden untuk mengajak orang lain

menggunakan hand & body lotion dengan merek yang sama yang dipakai

oleh responden tersebut. Indikator – indikator yang digunakan adalah

sebagai berikut :

a. Keinginan responden untuk berpindah ke hand & body lotion merek

lain.

b. Pemikiran responden terhadap kelebihan hand & body lotion merek

lain dan kelemahan hand & body lotion Vaseline Healthy White.

c. Kebanggaan responden terhadap pemakaian hand & body lotion

Vaseline Healthy White.

a. Keinginan responden untuk berpindah ke hand & body lotion

merek lain.

Pertanyaan ini diajukan oleh peneliti dalam rangka mengetahui sejauh

mana responden memiliki keinginan atau pemikiran untuk berpindah ke

merek hand & body lotion yang lain karena pengaruh adanya hand &

body lotion lain dengan harga yang jauh lebih murah bila dibandingkan

dengan harga yang harus mereka keluarkan untuk dapat menggunakan

Vaseline Healthy White. Berikut hasilnya :

Page 100: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

100

TABEL 3.12

Keinginan responden berpindah ke hand & body lotion merek lain

karena pengaruh harga

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Tidak pernah 9 11,25%

2. Jarang 30 37,5%

3. Tidak tahu 10 12,5%

4. Sering 24 30%

5. Sangat sering 7 8,75%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 12

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui dari 80 responden, sebanyak

30 responden (37,5%) memilih jawaban jarang dengan pernyataan

pernah memiliki keinginan untuk berpindah ke hand & body lotion

merek lain karena pengaruh harga hand & body lotion lainnya yang

dijual lebih murah daripada Vaseline Healthy White. Memang banyak

hand & body lotion merek lain yang dijual dibawah harga Vaseline

Healthy White, semisal Marina yang dijual hanya dengan harga Rp.

6.800 untuk ukuran 350ml. Tapi, responden berpindah ke merek yang

lain bukan karena pengaruh harga, melainkan karena faktor lainnya,

Page 101: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

101

misalnya tidak cocok dengan bahan yang ada di Vaseline Healthy

White.

Sedangkan untuk keinginan responden berpindah ke hand & body lotion

merek lain karena ingin mencari variasi, dapat disebabkan oleh

ketidakpuasan responden terhadap Vaseline Healthy White. Berikut

hasilnya :

TABEL 3.13

Keinginan responden berpindah ke hand & body lotion merek lain

karena ingin mencari variasi

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Tidak pernah 11 13,75%

2. Jarang 42 52,5%

3. Tidak tahu 17 21,25%

4. Sering 10 12,5%

5. Sangat sering 0 0%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 13

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui dari 80 responden,

sebanyak 42 responden (52,5%) memilih jawaban jarang untuk

Page 102: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

102

pernyataan bahwa mereka pernah memiliki pemikiran untuk

berpindah ke hand & body lotion merek lain karena ingin mencari

variasi, baik variasi harga, wangi/keharuman dari hand & body lotion

tersebut, atau bahan yang terkandung di dalam hand & body lotion

tersebut. Rasa bosan yang kadang-kadang kerap melanda responden

juga menjadi salah satu alasan responden untuk berpindah ke merek

yang lain tapi, hal tersebut tidak lantas menjadikan responden

langsung berpindah ke merek yang lain.

b. Pemikiran responden terhadap kelebihan hand & body lotion

merek lain dan kelemahan hand & body lotion Vaseline Healthy

White.

Selain keinginan untuk berpindah karena terpengaruh oleh harga serta

keinginan untuk mencari variasi lain, kelebihan yang dimiliki oleh suatu

merek dapat juga mempengaruhi responden untuk berpindah ke hand &

body lotion merek lain. Daripada itu, kemungkinan kelemahan yang

dimiliki oleh Vaseline Healthy White juga menjadikan responden

berpindah ke merek lain. Misalnya setelah sekian lama menggunakan

Vaseline Healthy White, tetapi kulit tak kunjung putih juga, atau sebab

yang lainnya. Berikut hasilnya :

TABEL 3.14

Pemikiran responden tentang kelebihan hand & body lotion merek lain

Page 103: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

103

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Tidak pernah 13 16,25%

2. Jarang 29 36,25%

3. Tidak tahu 15 18,75%

4. Sering 22 27,5%

5. Sangat sering 1 1,25%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No.14

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui dari 80 responden, sebanyak

29 responden (36,25%) memilih jawaban jarang untuk pernyataan

pernah memikirkan kelebihan dari hand & body lotion merek lain.

Memang pada dasarnya setiap hand & body lotion pasti memiliki

kelebihan/keunggulan yang dimilikinya yang ingin ditonjolkan kepada

calon konsumen, seperti hand & body lotion Citra Green Tea yang

memiliki kandungan antioksidan yang membantu melindungi kulit dari

pengaruh buruk lingkungan. Ditambah dengan dapat berubahnya

kondisi kulit responden sesuai dengan apa yang dialami.

Sedangkan untuk pertanyaan no. 15, berkaitan dengan pemikiran

responden terhadap kelemahan yang sekiranya dimiliki oleh Vaseline

Healthy White. Berikut hasilnya :

Page 104: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

104

TABEL 3.15

Pemikiran responden tentang kelemahan Vaseline Healthy White

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Tidak pernah 0 0%

2. Jarang 28 35%

3. Tidak tahu 14 17,5%

4. Sering 38 47,5%

5. Sangat sering 0 0%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 15

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui dari 80 responden,

sebanyak 38 responden (47,5%) memilih jawaban sering untuk

pernyataan pernah memiliki pemikiran tentang kelemahan yang

mungkin saja dimiliki oleh Vaseline Healthy White. Karena Vaseline

Healthy White memiliki tujuan dari awal menjadikan kulit responden

putih dan sehat dalam waktu 2 minggu, sehingga kandungan yang

terdapat didalamnya terfokus pada putih dan sehat saja, tidak

memiliki kandungan bahan yang lain seperti kadungan antioksidan,

atau kandungan yang mampu menjadikan kulit tetap sehat dengan

menetralisir efek radikal bebas.

Page 105: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

105

c. Kebanggaan responden terhadap pemakaian hand & body lotion

Vaseline Healthy White.

Indikator ini masuk dalam brand loyalty karena rasa bangga yang

dimiliki seseorang dapat menjadikan mereka setia atau loyal terhadap

sesuatu. Begitu juga dengan responden yang bangga terhadap Vaseline

Healthy White, entah itu karena merek yang notabene memang telah

lama dikenal oleh dunia sebagai produsen hand & body lotion terbaik

dengan kualitas yang bagus, atau karena suatu hal lain. Setelah

memiliki kebanggaan, secara tidak langsung mereka akan

mempromosikan kepada pihak lain yang tentunya belum menggunakan

Vaseline Healthy White. Karena itu, peneliti mengajukan dua

pertanyaan untuk indikator ini.

Banyak cara untuk mendapatkan kulit sesuai dengan yang diidam-

idamkan, salah satunya adalah dengan menggunakan hand & body

lotion yang mampu memutihkan kulit sesuai dengan kandungan yang

terdapat didalam hand & body lotion tersebut. Salah satunya adalah

Vaseline Healthy White. Disini, peneliti ingin mengetahui jumlah

responden yang bangga setelah menggunakan Vaseline Healthy White.

Berikut hasilnya :

TABEL 3.16

Page 106: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

106

Kebanggaan responden menggunakan Vaseline Healthy White

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat bangga 9 11,25%

2. Bangga 23 28,75%

3. Biasa saja 46 57,5%

4. Tidak bangga 2 2,5%

5. Sangat tidak bangga 0 0%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 16

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui dari 80 responden,

sebanyak 46 responden (57,5%) yang memilih jawaban biasa saja

ketika ditanya mengenai kebanggan mereka menggunakan hand &

body lotion Vaseline Healthy White. Bangga atau tidak bangga tidak

menjadi alasan mereka menggunakan Vaseline Healthy White.

Sedangkan untuk pertanyaan no. 18 yang menanyakan responden

apakah mereka ikut mempromosikan Vaseline Healthy White kepada

orang lain. Berikut hasilnya:

Page 107: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

107

TABEL 3.17

Ikut mempromosikan Vaseline Healthy White kepada orang lain

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Tidak pernah 4 5%

2. Jarang 52 65%

3. Tidak tahu 5 6,25%

4. Sering 15 18,75%

5. Sangat sering 4 5%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 17

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui dari 80 responden,

sebanyak 52 responden (65%) memilih jawaban jarang untuk

pernyataan ikut mempromosikan Vaseline Healthy White kepada

orang lain. Karena responden memiliki keyakinan bahwa keputusan

untuk menggunakan hand & body lotion merupakan hal yang

Page 108: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

108

mutlak, yang tak dapat dipengaruhi oleh orang lain, karena pemilihan

hand & body lotion dilakukan berdasarkan kondisi kulit yang

bersangkutan.

B. VARIABEL DEPENDEN KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sebelum seseorang mengambil suatu keputusan untuk melakukan

pembelian terhadap suatu produk, ada beberapa proses yang harus mereka

lalui. Proses tersebut dinamakan proses keputusan pembelian. Ada lima

tahap proses keputusan pembelian, yaitu :

1. Pengenalan Masalah/kebutuhan dan Keinginan

Yaitu calon pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan.

Kebutuhan tersebut bisa berasal dari rangsangan internal ataupun

eksternal. Dibagi menjadi 2 indikator, yaitu :

a. Kebutuhan dan keinginan yang muncul dari luar atau eksternal.

b. Kebutuhan dan keinginan yang muncul dari dalam diri sendiri.

a. Kebutuhan dan keinginan yang muncul dari luar atau eksternal.

Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan (need

recognition) – pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan.

Kebutuhan bisa dipicu oleh rangsangan eksternal. Pihak eksternal atau

Page 109: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

109

luar dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang

ketika mengambil keputusan pembelian untuk suatu produk. Begitu

juga halnya dengan responden ketika ditanya keinginannya ketika

membeli hand & body lotion Vaseline Healthy White, apakah

dipengaruhi oleh pihak eksternal, dapat berupa teman atau keluarga.

Berikut hasilnya :

TABEL 3.18

Keinginan responden membeli Vaseline Healthy White karena

pengaruh pihak eksternal

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 0 0%

2. Setuju 1 1,25%

Page 110: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

110

3. Tidak tahu 12 15%

4. Tidak setuju 59 73,75%

5. Sangat tidak setuju 8 10%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 18

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui dari 80 responden,

sebanyak 59 responden (53,33%) menyatakan tidak setuju jika

keinginan untuk membeli Vaseline Healthy White karena pengaruh

pihak eksternal. Karena keputusan pembelian harus didasarkan pada

keinginan sendiri, tergantung pada kondisi kulit seseorang pada saat

pembelian hand & body lotion dilakukan.

b. Kebutuhan dan keinginan yang muncul dari dalam diri sendiri.

Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan (need

recognition) – pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan.

pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat

dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal

seseorang seperti rasa lapar, haus, seks, timbul pada tingkat yang

cukup tinggi sehingga menjadi dorongan. Begitu juga dengan

kebutuhan dan keinginan responden ketika akan menggunakan hand

& body lotion Vaseline Healthy White. Apakah berasal dari internal

Page 111: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

111

yaitu keinginan membeli muncul dari diri sendiri, tidak dipengaruhi

oleh pihak luar. Berikut hasilnya:

TABEL 3.19

Kebutuhan dan keinginan membeli Vaseline Healthy White muncul

dari dalam diri sendiri

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 26 32,5%

2. Setuju 51 63,75%

3. Tidak tahu 2 2,5%

4. Tidak setuju 1 1,25%

5. Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No.19

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui dari 80 responden,

sebanyak 50 responden (63,75%) memilih jawaban setuju bahwa

kebutuhan dan keinginan mereka untuk membeli Vaseline Healthy

White muncul dari dalam diri mereka sendiri (internal). Keinginan

untuk membeli Vaseline Healthy White harus berasal dari dalam diri

sendiri, tidak dipengaruhi oleh pihak eksternal, karena yang

Page 112: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

112

mengetahui dengan pasti kondisi kulit seseorang adalah orang yang

bersangkutan.

2. Pencarian Berbagai Informasi

Yaitu calon pembeli akan tergugah kebutuhannya serta terdorong

untuk mencari informasi yang lebih banyak. Hal ini bisa dilakukan

secara aktif oleh individu tersebut. Karena ini melalui media televisi

yaitu tayangan iklan, maka hanya dibagi menjadi 1 indikator, yaitu :

a. Pencarian informasi mengenai Vaseline Healthy White dari iklan

yang ditayangkan di televisi.

b. Pencarian informasi mengenai Vaseline Healthy White melalui

majalah atau tabloid.

a. Pencarian informasi mengenai Vaseline Healthy White melalui

dari iklan yang ditayangkan di televisi.

Sebelum melakukan pembelian terhadap suatu produk, pada

umumnya seseorang akan melakukan berbagai survei atau mencari

berbagai informasi sehubungan dengan produk tersebut, baik berupa

harga, kualitas, manfaat serta efek samping yang mungkin akan

menyertainya. Begitu juga halnya dengan yang dilakukan oleh

Page 113: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

113

responden. Mereka akan melakukan berbagai usaha, seperti mengenal

terlebih dahulu Vaseline Healthy White sebelum melakukan

pembelian. Untuk mencari berbagai informasi terkait dengan Vaseline

Healthy White, maka cara yang dilakukan oleh responden, salah

satunya adalah dengan menonton tayangan iklan Vaseline Healthy

White di televisi. Berikut hasilnya :

TABEL 3.20

Pencarian informasi mengenai Vaseline Healthy White melalui iklan

yang ditayangkan di media televisi

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 0 0%

2. Setuju 3 3,75%

3. Tidak tahu 8 10%

4. Tidak setuju 59 73,75%

5. Sangat tidak setuju 10 12,5%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 20

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui dari 80 responden,

sebanyak 59 responden (73,75%) memilih jawaban tidak setuju

dengan pernyataan mereka mencari berbagai informasi terkait dengan

Page 114: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

114

Vaseline Healthy White dari iklan yang ditayangkan di televisi.

Karena informasi yang bisa diakses tidak hanya dari iklan saja, dapat

melalui majalah, tabloid, atau billboard. Iklan di media televisi hanya

merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh suatu produsen

untuk mempromosikan produknya, termasuk PT Unilever Indonesia

Tbk. yang memilih mengiklankan Vaseline Healthy White melalui

media televisi.

b. Pencarian informasi mengenai Vaseline Healthy White melalui

majalah atau tabloid.

Tidak hanya melalui iklan yang ditayangkan di televisi saja responden

dapat memperoleh informasi mengenai Vaseline Healthy White.

Tetapi juga dapat diperoleh melalui media majalah atau tabloid.

Bahkan informasi yang dibutuhkan oleh responden akan lebih

lengkap jika diperoleh melalui media majalah atau tabloid, karena

dapat diikuti secara perlahan dan jelas. Tidak menggunakan durasi

seperti tayangan iklan di televisi. Berikut hasilnya :

TABEL 3.21

Page 115: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

115

Pencarian informasi Vaseline Healthy White dari media majalah atau

tabloid

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 10 12,5%

2. Setuju 53 66,25%

3. Tidak tahu 15 18,75%

4. Tidak setuju 2 2,5%

5. Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 21

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 80 responden

sebanyak 53 responden (66,25%) memilih jawaban setuju dengan

pernyataan pencarian informasi Vaseline Healthy White dari

majalah atau tabloid. Karena informasi yang mereka peroleh dari

tabloid lebih lengkap dan lebih jelas daripada dari tayangan iklan di

televisi.

3. Evaluasi berbagai Alternatif Merek

Yaitu saat konsumen memproses informasi mengenai merek yang

sedang bersaing, dan membuat penilaian aktif, maka terdapat beberapa

Page 116: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

116

proses evaluasi keputusan, sehingga calon pembeli dapat mengetahui

tentang merek-merek yang sedang bersaing, beserta dengan

kelemahanan kekurangannya. Dibagi menjadi 1 indikator, yaitu :

a. Harga menjadi pertimbangan responden dalam melakukan

pembelian Vaseline Healthy White.

a. Harga menjadi pertimbangan responden dalam membeli Vaseline

Healthy White.

Selain kualitas produk, harga juga menjadi faktor yang menjadi alasan

pertimbangan responden dalam memilih hand & body lotion Vaseline

Healthy White. Karena kualitas sudah ditanyakan di perceived quality

(persepsi kualitas), maka untuk evaluasi berbagai alternatif merek,

hanya harga yang ditanyakan. Berikut hasilnya :

TABEL 3.22

Harga menjadi pertimbangan responden dalam melakukan pembelian

Vaseline Healthy White

Page 117: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

117

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 0 0%

2. Setuju 4 5%

3. Tidak tahu 10 12,5%

4. Tidak setuju 62 77,5%

5. Sangat tidak setuju 4 5%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 22

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui dari 80 responden,

sebanyak 62 responden (77,5%) memilih jawaban tidak setuju jika

harga menjadi pertimbangan dalam melakukan pembelian Vaseline

Healthy White. harga hanya merupakan salah satu faktor yang

menentukan keputusan responden dalam melakukan pembelian.

Tapi, pada dasarnya kualitaslah yang menjadi faktor penentu

responden melakukan pembelian Vaseline Healthy White.

4. Keputusan Pembelian

Yaitu saat konsumen menentukan peringkat merek dan membentuk

niat pembelian. Keputusan pembelian dilakukan setelah responden

melakukan pengenalan masalah/kebutuhan dan keinginan serta

pencarian berbagai informasi. Dibagi menjadi 1 indikator, yaitu :

Page 118: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

118

a. Dasar pertimbangan responden ketika melakukan pembelian

karena terpengaruh merek.

a. Dasar pertimbangan responden ketika melakukan pembelian

Vaseline Healthy White karena terpengaruh merek.

Vaseline memang sudah dikenal sejak lama oleh dunia sebagai hand

& body lotion yang memiliki kualitas yang bagus dan telah tersebar

di seluruh dunia. Mereka sudah memiliki nama dan telah berhasil

menempatkan diri mereka sendiri di mata warga dunia. Ada sejak

tahun 1870, memenuhi kebutuhan akan kulit warga dunia sesuai jenis

jenis dan kebutuhan kulit mereka. Karena itu, tidak ada salahnya jika

responden memilih Vaseline Healthy White karena ‘nama’, karena

nama mampu memberikan janji. Sehingga responden juga ditanya

tentang dasar pertimbangan mereka melakukan pembelian Vaseline

Healthy White karena terpengaruh oleh merek. Berikut hasilnya :

Page 119: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

119

TABEL 3.23

Dasar pertimbangan responden membeli Vaseline Healthy White

karena terpengaruh merek

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 6 7,5%

2. Setuju 47 58,75%

3. Tidak tahu 26 32,5%

4. Tidak setuju 1 1,25%

5. Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 23

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui dari 80 responden,

sebanyak 47 responden (58,75%) memilih jawaban tidak setuju

dengan pernyataan bahwa mereka melakukan pembelian Vaseline

Healthy White karena terpengaruh oleh merek. Bahan yang

terkandung di dalam Vaseline Healthy White-lah yang menjadi dasar

pertimbangan responden melakukan pembelian terhadap produk

Page 120: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

120

tersebut. Disertai dengan kebutuhan akan nutrisi kulit mereka pada

saat pembelian dilakukan.

5. Evaluasi Pascapembelian

Yaitu setelah membeli produk, pembeli akan mengalami level

kepuasan atau tidak puas. Dibagi menjadi 1 indikator, yaitu :

a. Kepuasan responden setelah melakukan pembelian dan pemakaian

Vaseline Healthy White.

a. Kepuasan responden setelah melakukan pembelian dan

pemakaian Vaseline Healthy White.

Evaluasi pascapembelian disini dimaksidkan untuk mengetahui puas

atau tidaknya responden setelah melakukan pembelian dan pemakaian

Vaseline Healthy White. Jika responden menyatakan puas,

kemungkinan besar mereka akan melakukan pembelian ulang karena

merasa puas dan yakin akan kemampuan Vaseline Healthy White

yang mampu menjadikan kulit mereka putih dan sehat serta lembab.

Namun, apabila responden merasa tidak puas, kemungkinan mereka

akan menghentikan pembelian bahkan berpindah ke merek lain yang

cocok dengan jenis dan kebutuhan kulit mereka. Berikut hasilnya :

TABEL 3.24

Page 121: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

121

Kepuasan responden setelah melakukan pembelian dan pemakaian

Vaseline Healthy White

No Jawaban Jumlah Responden Prosentase

1. Sangat setuju 22 27,5%

2. Setuju 54 67,5%

3. Tidak tahu 2 2,5%

4. Tidak setuju 2 2,5%

5. Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 80 100%

Sumber : Pertanyaan No. 24

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui dari 80 responden,

sebanyak 54 responden (67,5%) memilih jawaban setuju untuk

pernyataan mengenai kepuasan mereka terhadap Vaseline Healthy

White. Mereka puas dengan semua yang ada di Vaseline Healthy

White, baik berupa kualitasnya, warnanya, wanginya dan fungsinya

serta kinerjanya.

Page 122: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

122

BAB IV

ANALISA DATA

Dalam bab ini, akan dibahas tentang ada tidaknya hubungan yang

signifikan antara variabel independen yaitu elemen-elemen brand equity (ekuitas

merek) dengan variabel dependen yaitu keputusan pembelian yang dilakukan oleh

mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Non Reguler Angakatan 2007 Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Analisa data ini dimaksudkan untuk membuktikan

hipotesa dalam penelitian ini, yaitu :

Ho : tidak ada hubungan yang signifikan antara elemen-elemen brand equity

(ekuitas merek) dengan keputusan pembelian yang dilakukan oleh

mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Non Regguler Angkatan 2007 UNS

Solo.

Ha : ada hubungan yang signifikan antara elemen-elemen brand equity (ekuitas

merek) dengan keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswi jurusan

Ilmu Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 UNS Solo.

Penelitian ini mengambil sampel dengan teknik sensus, sehingga

terpilihlah 80 mahasiswi yang menjadi responden. Sedangkan taraf signifikan

yang diharapkan sebesar 0,01 atau taraf kepercayaan 99%.

Page 123: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

123

A. HUBUNGAN ANTARA BRAND AWARENESS (KESADARAN

MEREK) DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

Untuk mengetahui hubungan antara brand awareness (kesadaran merek)

dengan keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswi jurusan Ilmu

Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 UNS Solo terhadap produk Vaseline

Healthy White, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat tabel

untuk rangking yang disesuaikan untuk variabel X1 dan variabel Y.

TABEL 4.1

Tabel Kerja Untuk Mencari rs pada Variabel X1

(n == 80)

No. Nilai / Skor f rs

1. 17 (1) : 1

1

2. 16 (2+3+4+…+10) : 9 6

3. 15 (11+12+13+…+15) : 5 13

4. 14 (16) : 1 16

5. 13 (17+18+19+…+22) : 6 19,5

6. 12 (23+24+25+…+52) : 30 37,5

7. 11 (53+54+55+…+61) : 9 57

8. 10 (62+63+64+…+76) : 15 69

9. 9 (77) : 1 77

10. 8 (78+79+80) : 3 79

Page 124: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

124

Selanjutnya setelah rangking yang disesuaikan pada variabel X1 diketahui,

maka dicari skor kembar pada variabel X1 atau Tx1. Untuk itu digunakan cara

sebagai berikut :

TABEL 4.2

Tabel Kerja Untuk Mencari Nilai T pada Variabel X1

(n = 80)

No. Nilai / Skor f Tx1 =

1. 17 1 0

2. 16 9 60

3. 15 5 10

4. 14 1 0

5. 13 6 17,5

6. 12 30 2247,5

7. 11 9 60

8. 10 15 280

9. 9 1 0

10. 8 3 2

∑Tx1 = 2677

Page 125: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

125

Kemudian guna mencari ∑X12, hasil ∑Tx1 = 2677 dengan n = 80

didistribusikan ke dalam rumus berikut :

∑X12 =

= 2677

= 6399 – 2677

= 3722

Dengan demikian, diperoleh ∑X12 = 3722. Langkah selanjutnya mencari ∑Y²

dengan cara yang sama seperti mencari ∑X12. Namun, sebelumnya perlu

dilakukan penyesuaian rangking masing-masing responden dalam urutan yang

ditentukan menurut masing-masing variabel. Untuk mengetahui rangking yang

disesuaikan pada variabel dependen dapat dilihat pada tabel kerja berikut :

TABEL 4.3

Tabel Kerja Untuk Mencari rs pada Variabel Y

(n = 80)

No. Nilai/Skor f rs

1. 31 (1+2+3+…+6) : 6 3,5

2. 30 (7+8+9+…+20) : 14 13,5

3. 29 (21+22+23+…+32) : 12 26,5

4. 28 (33+34+35+…+50) : 18 41,5

Page 126: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

126

5. 27 (51+52+53+…+61) : 11 56

6. 26 (62+63) : 2 62,5

7. 25 (64+65+66+…+75) 12 69,5

8. 22 (76+77+78+79) : 4 77,5

9. 21 (80) : 1 80

Selanjutnya setelah rangking yang disesuaikan pada variabel Y diketahui,

maka dicari skor kembar pada variabel Y atau Ty. Untuk itu digunakan cara

sebagai berikut :

TABEL 4.4

Tabel Kerja Untuk Mencari Nilai T pada Variabel Y

(n = 80)

No. Nilai/Skor f Ty =

1. 31 6 17,5

2. 30 14 227,5

Page 127: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

127

3. 29 12 143

4. 28 18 484,5

5. 27 11 110

6. 26 2 0,5

7. 25 12 143

8. 22 4 5

9. 21 1 0

∑Ty = 1131

Kemudian guna mencari ∑Y2, hasil ∑Ty = 1131 dengan n = 80

didistribusikan ke dalam rumus berikut :

∑Y2 =

= 1131

= 6399 – 1131

= 5268

Dari nilai-nilai di atas, kita dapat menghitung nilai rs1 sebagai berikut :

rs1 =

=

Page 128: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

128

=

=

= 0,38

Hasil rs1 tersebut langsung dicocokkan dengan Tabel Nilai Kritis t

sebagaimana terlampir. Untuk menghitung signifikan t digunakan rumus

sebagai berikut :

t1 =

=

= (0,38) .

= (0,38) . √91,16

= (0,38) . 9,54

= 3,6252

Untuk membandingkan antara t1 dengan t tabel, maka derajat kebebasan

yang digunakan terletak antara 60 dan 120. Nilai kritik t pada tabel, dengan

memperhatikan derajat kebebasan (df) yaitu df= n-2 = 80 - 2 = 78, serta taraf

kepercayaan 90% dan taraf signifikansi 0,01 maka diperoleh hasil sebagai

berikut : 1,671 < 3,6252 > 1,658.

Page 129: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

129

Berdasarkan hasil pengujian di atas, diketahui nilai t1 yang diperoleh lebih

besar daripada nilai kritiknya. Maka dalam pengujian ini Ha terbukti, memiliki

hubungan yang signifikan antara variabel independen yaitu brand awareness

(kesadaran merek) dengan variabel keputusan pembelian. Artinya keputusan

pembelian yang dilakukan oleh responden dirpengaruh oleh elemen brand

awareness. Responden menyadari bahwa ada hand & body lotion Vaseline

Healthy White, dan hal tersebut menjadi dasar mereka melakukan pembelian,

disamoing karena kebutuhan akan nutrisi kulit mereka. Sehingga dapat

diketahui bahwa hipotesa yang pertama terbukti.

B. HUBUNGAN ANTARA BRAND ASSOCIATION (ASOSIASI

TERHADAP MEREK) DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

Untuk mengetahui hubungan antara brand association (asosiasi terhadap

merek) dengan keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswi jurusan

Ilmu Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 UNS Solo terhadap produk

Vaseline Healthy White, langkah pertama yang harus dilakukan adalah

membuat tabel untuk rangking yang disesuaikan untuk variabel X2 dan

variabel Y.

TABEL 4.5

Tabel Kerja Untuk Mencari rs pada Variabel X2

Page 130: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

130

(n = 30)

No. Nilai/Skor f rs

1. 19 (1+2+3+…+6) : 6 3,5

2. 18 (7+8+9+…+17) : 11 12

3. 17 (18+19+20+…+29) : 12 23,5

4. 16 (30+31+32+…+47) : 18 38,5

5. 15 (48+49+50+…+63) : 16 55,5

6. 14 (64+65+66+…+75) : 12 69,5

7. 12 (76) : 1 76

8. 10 (77+78+79+81) : 4 79

Selanjutnya setelah rangking yang disesuaikan pada variabel X2 diketahui,

maka dicari skor kembar pada variabel X2 atau Tx2. Untuk itu digunakan cara

sebagai berikut :

Page 131: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

131

TABEL 4.6

Tabel Kerja Untuk Mencari Nilai T pada Variabel X2

(n = 80)

No. Nilai / Skor f Tx1 =

1. 19 6 17,5

2. 18 11 110

3. 17 12 143

4. 16 18 484,5

5. 15 16 340

6. 14 12 143

7. 12 1 0

8. 10 4 5

∑Tx2 = 1243

Kemudian guna mencari ∑X22, hasil ∑Tx2 = 1243 dengan n = 80

didistribusikan ke dalam rumus berikut :

∑X22 =

= 1243

Page 132: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

132

= 6399 - 1243

= 5156

Dengan demikian, diperoleh ∑X22 = 5156. Langkah selanjutnya mencari ∑Y²

dengan cara yang sama seperti mencari ∑X22. Namun, sebelumnya perlu

dilakukan penyesuaian rangking masing-masing responden dalam urutan yang

ditentukan menurut masing-masing variabel. Untuk mengetahui rangking yang

disesuaikan pada variabel dependen dapat dilihat pada tabel kerja berikut :

TABEL 4.7

Tabel Kerja Untuk Mencari rs pada Variabel Y

(n = 80)

No. Nilai/Skor f rs

1. 31 (1+2+3+…+6) : 6 3,5

2. 30 (7+8+9+…+20) : 14 13,5

3. 29 (21+22+23+…+32) : 12 26,5

4. 28 (33+34+35+…+50) : 18 41,5

5. 27 (51+52+53+…+61) : 11 56

6. 26 (62+63) : 2 62,5

7. 25 (64+65+66+…+75) 12 69,5

8. 22 (76+77+78+79) : 4 77,5

9. 21 (80) : 1 80

Page 133: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

133

Selanjutnya setelah rangking yang disesuaikan pada variabel Y diketahui,

maka dicari skor kembar pada variabel Y atau Ty. Untuk itu digunakan cara

sebagai berikut :

TABEL 4.8

Tabel Kerja Untuk Mencari Nilai T pada Variabel Y

(n = 80)

No. Nilai/Skor f Ty =

1. 31 6 17,5

2. 30 14 227,5

3. 29 12 143

4. 28 18 484,5

5. 27 11 110

6. 26 2 0,5

7. 25 12 143

Page 134: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

134

8. 22 4 5

9. 21 1 0

∑Ty = 1131

Kemudian guna mencari ∑Y2, hasil ∑Ty = 1131 dengan n = 80 didistribusikan

ke dalam rumus berikut :

∑Y2 =

= 1131

= 6399 - 1131

= 5268

Dari nilai-nilai di atas, kita dapat menghitung nilai rs2 sebagai berikut :

rs2 =

=

=

=

= 0,24

Page 135: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

135

Hasil rs2 tersebut langsung dicocokkan dengan Tabel Nilai Kritis t

sebagaimana terlampir. Untuk menghitung signifikan t digunakan rumus

sebagai berikut :

t2 =

=

= 0,24 .

= 0,24 . √82,76

= 0,24 . 9,09

= 2,1816

Untuk membandingkan antara t2 dengan t tabel, maka derajat kebebasan

yang digunakan terletak antara 60 dan 120. Nilai kritik t pada tabel, dengan

memperhatikan derajat kebebasan (df) yaitu df= n-2 = 80 - 2 = 78, serta taraf

kepercayaan 90% dan taraf signifikansi 0,01 maka diperoleh hasil sebagai

berikut : 1,671 < 2,1816 > 1,658

Berdasarkan hasil pengujian di atas, diketahui nilai t2 yang diperoleh lebih

besar daripada nilai kritiknya. Maka dalam pengujian ini terbukti memiliki

hubungan siginifikan antara variabel dependen yaitu brand association

(asosiasi merek) dengan variabel keputusan pembelian. Hal ini dikarenakan

asosiasi yang terdapat dalam suatu produk bersifat subyektif, dan berbeda

antara satu konsumen dengan konsumen lainnya. Setiap konsumen memiliki

Page 136: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

136

penilaian yang berbeda terhadap Vaseline Healthy White. Penunjang

penampilan, harga serta tagline yang diusung Vaseline Healthy White mampu

mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.

C. HUBUNGAN ANTARA VARIABEL PERCEIVED QUALITY

(PERSEPSI KUALITAS) DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

Untuk mengetahui hubungan antara perceived quality (persepsi terhadap

kualitas) dengan keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswi jurusan

Ilmu Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 UNS Solo terhadap produk

Vaseline Healthy White, langkah pertama yang harus dilakukan adalah

membuat tabel untuk rangking yang disesuaikan untuk variabel X3 dan

variabel Y.

TABEL 4.9

Tabel Kerja Untuk Mencari rs pada Variabel X3

(n = 80)

No. Nilai/Skor f rs

1. 13 (1+2+3+…+7) : 7 7

2. 12 (8+9+10+…+43) : 30 28,5

3. 11 (44+45+46+…+55) : 12 49,5

Page 137: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

137

4. 10 (56+57+58+…+70) : 15 63

5. 9 (71+72+73+…+76) : 6 73,5

6. 8 (77+78) : 2 77,5

7. 7 (79+80) : 2 79,5

Selanjutnya setelah rangking yang disesuaikan pada variabel X3 diketahui,

maka dicari skor kembar pada variabel X3 atau Tx3. Untuk itu digunakan cara

sebagai berikut :

TABEL 4.10

Tabel Kerja Untuk Mencari Nilai T pada Variabel X3

(n = 80)

Page 138: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

138

No. Nilai / Skor f Tx3 =

1. 13 13 182

2. 12 30 2247,5

3. 11 12 143

4. 10 15 280

5. 9 6 17,5

6. 8 2 0,5

7. 7 2 0,5

∑Tx3 = 2871

Kemudian guna mencari ∑X32, hasil ∑Tx3 = 2871 dengan n = 80

didistribusikan ke dalam rumus berikut :

∑X32 =

= 22871

= 6933 – 2871

= 3528

Dengan demikian, diperoleh ∑X32 = 3528. Langkah selanjutnya mencari ∑Y²

dengan cara yang sama seperti mencari ∑X32. Namun, sebelumnya perlu

dilakukan penyesuaian rangking masing-masing responden dalam urutan yang

Page 139: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

139

ditentukan menurut masing-masing variabel. Untuk mengetahui rangking yang

disesuaikan pada variabel dependen dapat dilihat pada tabel kerja berikut :

TABEL 4.11

Tabel Kerja Untuk Mencari rs pada Variabel Y

(n = 80)

No. Nilai/Skor f rs

1. 31 (1+2+3+…+6) : 6 3,5

2. 30 (7+8+9+…+20) : 14 13,5

3. 29 (21+22+23+…+32) : 12 26,5

4. 28 (33+34+35+…+50) : 18 41,5

5. 27 (51+52+53+…+61) : 11 56

6. 26 (62+63) : 2 62,5

7. 25 (64+65+66+…+75) 12 69,5

8. 22 (76+77+78+79) : 4 77,5

9. 21 (80) : 1 80

Selanjutnya setelah rangking yang disesuaikan pada variabel Y diketahui,

maka dicari skor kembar pada variabel Y atau Ty. Untuk itu digunakan cara

sebagai berikut :

Page 140: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

140

TABEL 4.12

Tabel Kerja Untuk Mencari Nilai T pada Variabel Y

(n = 80)

No. Nilai/Skor f Ty =

1. 31 6 17,5

2. 30 14 227,5

3. 29 12 143

4. 28 18 484,5

5. 27 11 110

6. 26 2 0,5

7. 25 12 143

8. 22 4 5

9. 21 1 0

∑Ty = 1131

Page 141: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

141

Kemudian guna mencari ∑Y2, hasil ∑Ty = 1131 dengan n = 80 didistribusikan

ke dalam rumus berikut :

∑Y2 =

= 1131

= 6399 – 1131

= 5268

Dari nilai-nilai di atas, kita dapat menghitung nilai rs3 sebagai berikut :

rs3 =

=

=

=

= 0,24

Hasil rs1 tersebut langsung dicocokkan dengan Tabel Nilai Kritis t

sebagaimana terlampir. Untuk menghitung signifikan t digunakan rumus

sebagai berikut :

Page 142: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

142

t3 =

=

= 0,24 .

= 0,24. √82,76

= 0,24 . 9,09

= 2,1816

Untuk membandingkan antara t3 dengan t tabel, maka derajat kebebasan

yang digunakan terletak antara 60 dan 120. Nilai kritik t pada tabel, dengan

memperhatikan derajat kebebasan (df) yaitu df= n-2 = 80 - 2 = 78, serta taraf

kepercayaan 90% dan taraf signifikansi 0,01 maka diperoleh hasil sebagai

berikut : 1,671 < 2,1816 > 1,658

Berdasarkan hasil pengujian di atas, diketahui nilai t3 yang diperoleh lebih

besar daripada nilai kritiknya. Maka dalam pengujian ini ada hubungan yang

signifikan antara variabel perceived quality (persepsi kualitas) dengan variabel

keputusan pembelian. Keputusan pembelian yang dilakukan responden

berdasarkan pada kinerja, ketahanan serta keandalan yang dimiliki oleh

Vaseline Healthy White. Telah tertanam di persepsi mereka bahwa Vaseline

Healthy White mampu menjaga kulit mereka tetap lembab dan putih serta

telah teruji secara klinis aman bagi kulit mereka.

Page 143: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

143

Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara perceived quality

(persepsi kualitas) terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh

mahasisiwi Jurusan Ilmu Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 untuk

produk Vaseline Healthy White. Artinya, keputusan pembelian yang

dilakukan oleh responden dipengaruh oleh elemen perceived quality.

D. HUBUNGAN ANTARA VARIABEL BRAND LOYALTY (LOYALITAS

MEREK) DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

Untuk mengetahui hubungan antara brand loyalty (loyalitas merek)

dengan keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswi jurusan Ilmu

Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 UNS Solo terhadap produk Vaseline

Healthy White, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat tabel

untuk rangking yang disesuaikan untuk variabel X4 dan variabel Y.

TABEL 4.13

Tabel Kerja Untuk Mencari rs pada Variabel X4

(n = 80)

No. Nilai/Skor f rs

1. 26 (1+2+3+…+5) : 3

2. 25 (6+7++8+…+17) : 12 11,5

3. 24 (18+19+20) : 3 19

4. 22 (21+22+23) : 3 22

Page 144: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

144

5. 21 (24) : 1 24

6. 20 (25+26) : 2 25,5

7. 19 (27+28+29+…+35) : 9 31

8. 18 (36+37) : 2 36,5

9. 17 (38+39+40+…+54) : 17 46

10. 16 (55+56+57+…+67) : 13 61

11. 15 (68+69+70+…+76) : 9 72

12. 13 (77+78+79+80) : 4 78,5

Selanjutnya setelah rangking yang disesuaikan pada variabel X4 diketahui,

maka dicari skor kembar pada variabel X4 atau Tx4. Untuk itu digunakan cara

sebagai berikut :

TABEL 4.14

Tabel Kerja Untuk Mencari Nilai T pada Variabel X4

(n = 80)

No. Nilai / Skor f Tx4 =

Page 145: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

145

1. 26 5 10

2. 25 12 143

3. 24 3 2

4. 22 3 2

5. 21 1 0

6. 20 2 0,5

7. 19 9 60

8. 18 2 0,5

9. 17 17 408

10. 16 13 182

11. 15 9 60

12. 13 4 5

∑Tx4 = 873

Kemudian guna mencari ∑X42, hasil ∑Tx4 = 873 dengan n = 80 didistribusikan

ke dalam rumus berikut :

∑X42 =

= 873

= 6399 – 873

Page 146: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

146

= 5526

Dengan demikian, diperoleh ∑X42 = 5526. Langkah selanjutnya mencari ∑Y²

dengan cara yang sama seperti mencari ∑X42. Namun, sebelumnya perlu

dilakukan penyesuaian rangking masing-masing responden dalam urutan yang

ditentukan menurut masing-masing variabel. Untuk mengetahui rangking yang

disesuaikan pada variabel dependen dapat dilihat pada tabel kerja berikut :

TABEL 4.15

Tabel Kerja Untuk Mencari rs pada Variabel Y

(n = 80)

No. Nilai/Skor f rs

1. 31 (1+2+3+…+6) : 6 3,5

2. 30 (7+8+9+…+20) : 14 13,5

3. 29 (21+22+23+…+32) : 12 26,5

4. 28 (33+34+35+…+50) : 18 41,5

5. 27 (51+52+53+…+61) : 11 56

6. 26 (62+63) : 2 62,5

7. 25 (64+65+66+…+75) 12 69,5

8. 22 (76+77+78+79) : 4 77,5

9. 21 (80) : 1 80

Page 147: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

147

Selanjutnya setelah rangking yang disesuaikan pada variabel Y diketahui,

maka dicari skor kembar pada variabel Y atau Ty. Untuk itu digunakan cara

sebagai berikut :

TABEL 4.16

Tabel Kerja Untuk Mencari Nilai T pada Variabel Y

(n = 80)

No. Nilai/Skor f Ty =

1. 31 6 17,5

2. 30 14 227,5

3. 29 12 143

4. 28 18 484,5

5. 27 11 110

6. 26 2 0,5

7. 25 12 143

8. 22 4 5

9. 21 1 0

Page 148: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

148

∑Ty = 1131

Kemudian guna mencari ∑Y2, hasil ∑Ty = dengan n = 30 didistribusikan ke

dalam rumus berikut :

∑Y2 =

= 1131

= 6399 – 1131

= 5268

Dari nilai-nilai di atas, kita dapat menghitung nilai rs1 sebagai berikut :

rs4 =

=

=

=

= 0,48

Page 149: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

149

Hasil rs1 tersebut langsung dicocokkan dengan Tabel Nilai Kritis t

sebagaimana terlampir. Untuk menghitung signifikan t digunakan rumus

sebagai berikut :

t4 =

=

= (0,48) .

= (0,48) . 10,06

= 4,8288

Untuk membandingkan antara t4 dengan t tabel Setelah diketahui nilai kritik t4

= 4,8288, kemudian dikonsultasikan dengan , maka derajat kebebasan yang

digunakan terletak antara 60 dan 120. Nilai kritik t pada tabel, dengan

memperhatikan derajat kebebasan (df) yaitu df= n-2 = 80 - 2 = 78, serta taraf

kepercayaan 90% dan taraf signifikansi 0,01 maka diperoleh hasil sebagai

berikut : 1,671 < 4,8288 > 1,658

Berdasarkan hasil pengujian di atas, diketahui nilai t4 yang

diperoleh lebih besar daripada nilai kritiknya. Maka dalam pengujian ini

memiliki hubungan yang signifikan antara variabel brand loyalty (loyalitas

merek) dengan variabel keputusan pembelian. Keputusan pembelian yang

dilakukan responden didasarkan pada pemikiran responden terhadap

kelebihan hand & body lotion merek lain, atau kelemahan yang sekiranya

Page 150: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

150

yang dimiliki oleh Vaseline Healthy White, selain karena jenis dan kondisi

kulit pada saat pembelian hand & body lotion dilakukan.

Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat

ditarik kesimpulan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara brand

loyalty (loyalitas terhadap merek) terhadap keputusan pembelian terhadap

Vaseline Healthy White yang dilakukan oleh Mahasisiwi Jurusan Ilmu

Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007.

Page 151: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

151

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah penghitungan dan analisa data dilakukan, langkah selanjutnya

adalah menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang telah didapat. Penelitian

ini bermula dari hipotesa yang menyatakan “ada hubungan yang signifikan

antara elemen-elemen brand equity (ekuitas merek) terhadap keputusan

pembelian yang dilakukan oleh mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Non

Sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Diantara keempat elemen-elemen brand equity (ekuitas merek), semua

elemen brand equity (ekuitas merek) memiliki pengaruh terhadap

keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswi jurusan Ilmu

Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007 UNS Solo, yaitu brand

awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty.

2. Elemen-elemen yang yang paling kuat pengaruhnya terhadap keputusan

pembelian mahasiswi Ilmu Komunikasi Non Reguler Angkatan 2007

Universitas Sebelas Maret Surakarta adalah brand loyalty (loyalitas

merek).

Page 152: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

152

B. SARAN

Hasil akhir dari proses peneliti ini memberikan beberapa pertimbangan

yang diharapkan dapat mencari jalan keluarnya lebih lanjut baik bagi peneliti

lain pada khusunya maupun pada masyarakat pada umumnya. Saran-saran

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi PT Unilever Indonesia Tbk. (selaku produsen Vaseline Healthy

White)

Pihak PT Unilever Indonesia Tbk. telah membagi produk Vaseline ke

berbagai varian, diantaranya adalah Vaseline Healthy White untuk kulit

tampak lebih putih dalam 2 minggu, Vaseline Cool And Fresh untuk

tampak menyegarkan, Vaseline Firming untuk mengembalikan kulit ke

kondisi semula, Vaseline Total Mositure untuk memberikan kelembaban

bagi kulit kering, Vaseline Complete Care untuk perawatan menyeluruh

serta Vaseline Healthy Sunblock untuk melindungi kulit dari sengatan sinar

UV A dan UV B. Vaseline dikemas dalam bentuk baru yang telah

diharmonisasikan di seluruh dunia baik dalam desain kemasan, formulasi

produk maupun jenis variannya. Vaseline dikemas dalam ukuran beragam

mulai dari 100ml - 400ml. harga yang dipatok mulai dari Rp. 7000 – Rp.

28.000, sesuai dengan ukuran yang dikemas. Semua varian yang

dikeluarkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk. telah disesuaikan dengan

kebutuhan kulit konsumen, sehingga konsumen tidak perlu bingung

Page 153: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

153

dengan pilihan hand & body lotion, sesuai dengan kondisi kulit mereka

pada saat pembelian dilakukan.

2. Bagi Konsumen

Dalam memilih hand & body lotion yang sesuai dengan kondisi

kulit mereka, konsumen harus dapat bersikap bijaksana. Jangan memilij

hand & body lotion karena terpengaruh oleh harga, nama, iklan yang

ditayangkan, atau artis yang menjadi brand ambassador dari hand & body

lotion tersebut. Pilihlah hand & body lotion sesuai dengan kondisi kulit

serta kebutuhan nutrisi akan kulit pada saat pembelain dilakukan.

a. Bandingkan produk-produk sejenis yang ada, pilh yang memang

dapat memenuhi kebutuhan Anda dan lebih menguntungkan.

b. Cobalah untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin

tentang produk dari berbagai sumber.

c. Bacalah segala informasi yang ada tentang keunggulan, kegunaan

dan komposisi produk, apakah sesuai untuk Anda atau tidak.

Page 154: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

154

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David. 1997. Manajemen Ekuitas Merek : Memanfaatkan Nilai Suatu Merek. Terjemahan Aris Ananda. Spektrum : Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. PT Rineka Cipta: Jakarta. Chapman, Joe and Rush Wahlers. 1999. A Revision and Empirical Test of The Extended Price-Perceived Quality Model. Journal of Marketing Theory and Practice. Durianto, Sugiarto, dan Tony Sitinjak. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar, Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid I. Penerbit Erlangga: Jakarta. Kotler, Philip dan Kevin Len Keller. 2007. Manajemen Pemasaran edisi

12 Jilid I. PT Macanan Jaya Cemerlang: Jakarta. Mulyana, Deddy. 2004. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Remaja

Rosdakarya: Bandung. ---------------------. 2001. Nuansa-Nuansa Komunikasi : Meneropong

Politik Dan Budaya Komunikasi Masyarakat Kontemporer. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Siegel, Sidney. 1990. Statistik Nonparametik. Gramedia Pustaka Utama:

Jakarta. Sigit, Soehardi. 1982. Marketing Praktis. Armurrita: Yogyakarta. Simamora, Bilson. 2001. Remarketing For Business Recovery. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. ----------------------. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. PT

Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Simamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional Jilid I. Salemba Empat: Jakarta. Singarimbun, Masri & Efendi Sofian. 1989. Metode Penelitian Survei.

LP3ES: Jakarta.

Page 155: EKUITAS MEREK dan KEPUTUSAN PEMBELIAN/Ekuitas... · 1 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip ... kebutuhan, keinginan, dan permintaan, (2) penawaran pemasaran ... Manajemen Pemasaran

155

Slamet, Y. 1993. Analisa Kuantitatif untuk Data Sosial. Dabara Publisher: Surakarta.

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta: Bandung. Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. PT Remaja Rosdakarya: Bandung. Swastha, Basu dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Penerbit Liberty: Yogyakarta. Referensi Lainnya Chaerunnisa. 2006. Kiat Menjaga Kulit Senantiasa Mengagumkan.

http//:www.okezone.com (diakses pada 19 Januari 2009 pukul. 10.30 WIB)

---------------. Melalui Kampanye “Amazing Skin, dan Vaseline Healthy

White, Mengukuhkan Citranya Sebagai Skin Expert”. http//:www.unilever.com (diakses pada 19 Januari 2009 pukul 05.30 WIB)

---------------. Kiat Bikin Kulit Lebih Cerah edisi 26 Februari 2009.

http//:www.rmexpose.com (diakses pada 03 Mei 2009 pukul 06.25 WIB)

www.fisip.uns.ac.id (diakses pada 03 Mei 2009 pukul 07.00 WIB) www.unilever.com (diakses pada 19 Januari 2009 pukul 05.30 WIB) www.uns.ac.id (diakses pada 19 Januari 2009 pukul 06.15 WIB) Referensi Jurnal Ridwan Iskandar Sudayat. 2001. Jurnal Konsep Pemasaran, Bauran Pemasaran, Pengertian, Tujuan Dan Bauran Promosi, Penjualan. ----------------. jurnal-sdm.blogspot.com/…/brand-equity-kekuatan-suatu-

merek.htm