Ekstrimitas Inferior-Praktikum IV
-
Upload
may-maghdalena -
Category
Documents
-
view
55 -
download
5
Transcript of Ekstrimitas Inferior-Praktikum IV
Ekstrimitas Inferior
Tungkai bawah secara langsung ditambatkan ke skeleton axial oleh articulatio sacroiliaca
dan oleh ligamentum-ligamentum yang kuat. Fungsi dari tungkai bawah yaitu:
1. Menyokong berat badan 2. Untuk lokomosi (berjalan) 3. Menjaga keseimbangan
Ketika berdiri, pusat gravitasi berada pada dinding Sacrum segmen II depan. Pada bidang
vertikal akan melewati tepat sedikit dibelakang articulatio coxa, di depan cubiti, dan di depan
tumit. Tungkai bawah dibagi menjadi enam regio:
1. Regio glutealis 2. Regio femoris 3. Regio genus 4. Crus/ cruris
5. Tarsus/ talocruralis 6. Pes/pedis
Coxa menghubungkan membrum inferior dengan skeleton axial melalui articulatio
sacroiliaca antara facies auricularis os sacrum dan os illi. Sedangakan untuk berhubungan
dengan femur maka acetabulum pada coxa bersendi dengan caput femoris yang membentuk
articulatio coxa (hip joint) yang bersifat enathrosis.
Os coxa
Os coxa terdiri dari tiga bagian yaitu: os ilium, os ischium, os pubis yang merupakan bentuk
lebih dini. Pada usia pubertas batasan-batasanya masih jelas berupa cartilago triradiatum,
kemuadian pada usia 20-25 tahun fusi sempurna.
Os illium merupakan yang terbesar dan teratas, memiliki bagian atas acetabulum.
Acetabulum merupakan cekungan dalam berbentuk setengah lingkaran yang menjadi pusat
fusi ketiga tulangtersebut. Illium terdiri dari corpus, ala (sayap). Osis ili memiliki dua
permukaan dalam dan luar. Batas pada permukaan dalam dengan tulang lain adalah linea
arcuata sedangkan bagain luar oleh acetabulum. Bagian ala merupakan bagain yang
menyerupai sayap pada illium. Ala pada permukaan luar disebut dorsum illi dengan batas atas
crista iliaca, dibawah oleh labium acetabuli. Pada permukaanya terdapat tiga garis yang
disebut linea glutealis posterior, inferior, dan anterior. Linea glutealis posterior (superior)
merupakan yang terpendek, bermula dari crista iliaca sekitar 5 cm dari ujung bekangnya dan
menurun sampai keatas incisura ischiadica mayor. Linea glutealis anterior (media)
merupakan yang terpanjang bermula dari crista iliaca sekitar 4 cm dari pangakal linea
glutealis posterior dan berjalan kebelakang dan turun mencapai pada bagian atas incisura
ischiadica mayor. Sedangakan linea glutealis inferior merupakan garis yang paling tidak jelas
terlihat bermula dari incisura interspinata kebelakang dan turun dan berakhir dipertengahan
incisura ischiadica mayor.
Permukaan dalam ala osis ili cekung disebut fossa iliaca dibatasi sebelah atas oleh crista
iliaca dan dibawah oleh linea arcuata. Dibagian belakan fossa iliaca terdapat bagian kasar
yang disebut facies auricularis os illi (facies anterior) sedangakan pada bagain belakang
terdapat tuberositas iliaca. Di depan-bawah dari facies auricularis terdapat sulcus
preauricularis tempat menempel ligamentum sakroiliaca anterior.
Crista iliaca secara umum berbentuk cembung, tapi sebenarnya dia berbentuk kurva sinus.
Permukaan crista iliaca cukup luas dan dibagi menjadi dua labium yaitu internus dna
eksternus serta linea intermedius. Otot-otot yang melekat pada labium eksternus yaitu tensor
fascialata, abliquus eksternus abdominis, latisimmus dorsi, dan fascia lata. Pada linea
intermedius melekat obliquus internus abdominis dan pada labium internus fascia iliaca,
tranversus abdominis, quadratus lumborum,dan iliacus.
Margo anterior terdidi dari dua tonjolan duri dan sebuah incisura yang memisahkan
keduanya. Duri yang atas merupakan pertemuan antara margo anterior dan crista iliaca
disebut spina ilica anterior superior (sias), sedangakan yang bawah disebut spina iliaca
anterior inferior (siai). Di medial siai terdapat peninggian yang luas diamana diatasnya
dilewati oleh otot iliopsoas yang disebut eminentia iliopectineus. Margo posterior juga
terdiridari dua tonjolan yang disebut spina iliaca posterior superior dan spina iliaca posterior
inferior. Dibawah spina isciadica posterior inferior terdapat incisura ischiadia (sciatica)
mayor yang berakhir pada spina isciadia (os ischium).
Os ischium terletak pada bagian postero-inferior dari acetabulum. Terdiri dari corpus dan 2
ramus osis ischii yang akan bersatu dengan ramus inferior osis pubis membentuk ramus
ischiopubicum. Corpus osis ischii merupakan 2/5 bagian acetabulum pada bagian facies
lunatum dan fossa cetetabuli di sebelah luar. Permukaan dalam merupakan bagian dari pelvis
minor. Margo anteriornya terdapat penonjolan yang disebut tuberculum obturatorius posterior
sedangakan pada margo posteriornya terdapat tonjolan runcing disebut spina ischiadica.
Dibawah dari spina ischiadica terdapat incisura ischiadica minor sampai ke tuber ischiadicum
(tuberositas osis ischii). Pada spina ischiadica akan melecat ligamentum sacrospinosum yang
akan membuat incisura ischiadica mayor menjadi foramen inchiadica mayor dan bersama
dengan ligamentum sacrotuberosum akan membentuk foramen ischiadica minor. Ramus osis
ichium terkadang cukup disebut satu ramus saja, tetapi ada juga yang membaginya menjadi
dua ramus yaitu ramus superior dan inferior. Pada ramus inferior terdapar dua crista pada
permukaan inferiornya, dimana crista bagian laur tempat melekatnya fascia colles (fascia
perinialis superficialis) dan crista bagian dalam dilekati oleh fascia diafragma urogenitale
inferior.
Os pubis merupakan bagian anteromedial terhadap acetabulum dengan bagian-bagian yaitu
corpus dan dua ramus. Corpus memiliki permukaan dalam yang turut membangun pelvis
minor dan juga merupakan perlekatan obturator internus. Ramus superior terdapat
tuberkulum pubicum, crista pubicum medialnya, serpa pecten osis pubis yang merupakan
bagian dari linea arcuata. berartikulasi dengan bagian yang lain membentuk symphysis
pubis), ramus inferior, ramus superior.
Acetabulum merupakan suatu cekungan dalam, cup-shaped, setengah bola. Dibagi tiga oleh
tulang-tulang ili, ischi dan pubis dengan bagian 2/5, 2/5, 1/5. Bangunan-bangunanya adalah
fossa acetabularis, facies lunata, incisura acetabuli, dan labium supra acetabuli.
Foramen obturatorius terdapat antara ischium dan pubis. Pada keadaan hidup, foramen ini
ditutupi oleh membran disebut membran obturatoria kecuali pada bagian sulcus obturatorius
yang menjadi canalis obturatorius. Ada dua tuberkulum obturatorius yaitu anterior (pada
crista obturatoria os pubis) dan posterior (pada os ischi). Melalui canalis ini lewat vasa
obturatoria dan nervus obturatorius.
Femur
Femur merupakan tulang terpanjang dan terkuat pada rangka. Terdiri dari corpus dan dua
ekstrimitas. Ekstrimitas proksimalis terdiri dari bangunan caput, collum, dan trochanter
mayor dan minor. Caput femoris akan bersendi dengan acetabulum membentuk articulatio
coxae jenis enartrhosis. Pada puncak caput terdpat bangunan disebut fovea capitis femoris.
Pada bagian permukaan medial dari trokanter mayor terdapat cekungan diberi fossa
trokanterika. Garis oblik turun kemedial dari tuberculum femoris ke trokanter minor disebut
linea intertrokanterika (incisura intertrokanterika). Rigi oblik turun kemedial di oposite-nya
disebut crista intertrochanterica. Inferior dari trochanter mayor disebut tuberositas glutealis
dan dimedialnya terdapat linea quadrata yang turun dari pertengahan crista intertrochanterica
sampai 5 cm. Trokanter minor dilanjutkan oleh sebuah garis ke inferior disebut linea
pectinea. Pada bagain corpus (shaf femur) belakang terdapat garis memanjang dari proksimal
kedistal yang disebut linea aspera yang terbagi dua yaitu labium medial dan lateral.
Pada ekstrimitas inferior terdapat bangunan-bangunan: dua condylus yaitu medial dan lateral,
di antara keduanya terdapat fossa intercondylaris pada posteroinferior, fossa ini dibatasi oleh
suatu garis yang disebut linea intercondylaris. Pada condylus medial terdapat epicondylus
medialis dan tuberculum adduktorium. Pada bagian anterior diantara dua condylus terdapat
facies patellaris. Pada bagian articularis pada sendi cubiti, femur memiliki dua facies yaitu
facies patellaris dan tibialis. Sulcus popliteus.
Regio genus
Patella merupakan tulang pipih berbentuk segitiga yang disebut tempurung lutut. Ada yang
mengatakan dia sebagai os sesamoid. Terdiri dari facies anterior dan posterior dan basis serta
apex yang runcing dan mengarah ke bawah. Pada facies posterior ada dua bagian yaitu yang
berarticulasi dengan condylus lateralis (yang besar) dan sebaliknya.
Tibia
Tibia terletak pada bagain medial dari cruris (tungkai), dan juga termasuk yang terpanjang
selain femur. Berbentuk prismoid, melebar pada proksimal dimana akan membentuk
articulatio genu dan mengecil pada 1/3 bawah kemuadian melebar kembali tetapi lebih kecil
pada ekstrimitas proksimalis.
Ekstrimitas proksimalis meluas menjadi dua eminentia medialis dan lateralis. Facies
articularis superior tibia dibagi dua facet, diantara kedua facet dimana lebih dekat ke bagian
posteriornya terdapat eminentia intercondylaris. Pada permukaan anterior condylus
membentuk suatu area datar berbentuk segitiga, lebar diatas, dan dilubangi (perforasi) oleh
vasa; dibawahnya terdapat tonjolan kasar disebut tuberositas tibia yang memberi perlekatan
pada ligamentum patella. Pada bagian posterior kondilus, keduanya dibatasi oleh cekungan
dangkal disebut fossa intercondylaris posterior yang memberi perlekatan pada ligamentum
cruciatum cubiti. Condylus lateralis bagian posterior terdapat suatu facies articulari yang
datar, hampir bulat yang akan berartikulasi dengan caput fibulae.
Corpus tibiae terdiri dari 3 margo; margo anterior (yang paling runcing, hanya ditutupi oleh
kulit dan teraba pada tungkai depan), margo medial dan margo interosseus. Margo interoseus
akan memberikan perlekatan membrana interossea cruris. Terdiri dari tiga facies yaitu facies
medialis, facies lateral, dan facies posterior. Pada facies posterior atas terdapat linea poplitea
yang bermula dari facies articularis fubulae turun menuju ketengah. Segitiga diatasnya
merupakan tempat insersio musculus popliteus sedangkan linea poplitea sendiri merupakan
origo beberapa otot: soleus, fleksor digitorum longus, dan tibialis posterior. Tepat dibawah
linea poplitea terdapat foramen nutrisialis os tibia.
Ekstrimitas inferior terdiri dari 5 permukaan dan dia memanjang pada bagian medial sebagai
suatu prosesu yang kuat disebut malleolus medialis (mata kaki sebelah dalam).
Permukaannya antara lain; facies articularis inferior yang berbentuk segiempat dan halus
yang akan berarticulasi dengan talus. Facies lateralis merupakan malleolus medialis.
Malleolus medialis posteriornya terdapat sulcus malleolaris, tempat lewatnya tendo musculus
tibialis posterior dan fleksor digitorum longus.
Fibula
Fibula terletak disebelah lateral tibia, keduanya saling bersendi di atas dan dibawah. Terdiri
dari corpus dan ekstrimitas. Ekstrimitas proksimalis terdiri dari caput fibulae dan collum
fibullae. Caput fibulla berupa segiempat takberaturan dengan facies articularis di medial dan
tonjolan runcing di lateral disebut apex fibulae. Corpus dibagi menjadi empat facies oleh
empat margo. Faciesnya a.l; anterior, posterior, medial dan lateral. Margo-margonya antara
lain margo anterolateral, anteromedial (margo interosseus), posterolateral, dan posteromedial.
Ekstrimitas distal berbentuk kerucut dan menjulur kebawah lebih rendah dari pada tibia
disebut malleolus lateralis (mata kaki luar). Permukaan lateralnya kasar dan terletak subkutis
dan permukaan medialnya berupa facies aticularis yang akan bersendi dengan permukaan
lateral talus. Dibelakang facies articularis terdapat fossa maleolaris.
Ossa tarsi
Ossa tarsi terdiri dari: calcaneus, tallus, cuboideum, navicularis, cuneiformis medialis,
intermedium, dan lateralis.
Ossa metatarsi
Phalanges