Askep Stemi Inferior Posterior

22
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. S DENGAN STEMI INFERIOR POSTERIOR POST PTCA DI ICCU RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA Oleh KELOMPOK I Imam Setyono Syamsul Bakhri Amroni Khasanah Tasminiati Endang Sri Sutarti Leo Agung Windu A

Transcript of Askep Stemi Inferior Posterior

Page 1: Askep Stemi Inferior Posterior

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. SDENGAN STEMI INFERIOR POSTERIOR POST PTCA

DI ICCU RSUP Dr. SARDJITOYOGYAKARTA

OlehKELOMPOK I

Imam SetyonoSyamsul BakhriAmroni Khasanah

TasminiatiEndang Sri Sutarti

Leo Agung Windu A

Page 2: Askep Stemi Inferior Posterior

TINJAUAN TEORI

• Infark Myokard Akut (IMA) adalah suatu keadaan nekrosis miokard yang akibat aliran darah ke otot jantung terganggu (Hudack & Galo 1996).

• Infark Miocard Akut adalah kematian jaringan miokard diakibatkan oleh kerusakan aliran darah koroner miokard (penyempitan atau sumbatan arteri koroner diakibatkan oleh aterosklerosis atau penurunan aliran darah akibat syok atau perdarahan (Carpenito L.J. , 2000).

Page 3: Askep Stemi Inferior Posterior

TANDA DAN GEJALA• Nyeri khas infark• Abnormalitas gambaran EKG• Kenaikan enzim

Page 4: Askep Stemi Inferior Posterior

1. Nyeri khas Infark nyeri dada sub sternal seperti diremas, ditusuk-tusuk, terjepit, tertekan/tertindih benda berat, dapat menjalar kelengan kiri, bahu, rahang, punggung dan epigastrium.Waktu > 15 menit

Page 5: Askep Stemi Inferior Posterior

2. Perubahan /Abnormalitas EKG– Gelombang T hiperakut : timbul beberapa

menit setelah permulaan infark dan akan menghilang dalam beberapa jam.

– Gelombang ST elevasi : timbul beberapa menit sampai beberapa jam stelah permulaan infark dan menjadi turun atau hilang dalam beberapa hari.

– Gelombang Q pathologis : timbul dalam waktu 1 sampai 3 jam dan secara progesif menjadi lebih dalam pada 24 jam berikutnya.

Page 6: Askep Stemi Inferior Posterior

3. Peningkatan kadar cardiac enzym

CK mencapai konsentrasi puncak 18 – 24 jam dan kembali turun kearah normal 3 – 4 hari

CKMB meningkat 6 jam setelah serangan, mencapai puncak seielah 24 jam dan kembali turun kearah normal setelah 2 hari

GOTmeningkat setelah 8 -12 jam, mencapai puncak setelah 36 – 48 jam dan kembali turun kearah normal setelah 2 – 4 hari

LDH meningkat setelah 24 jam, mencapai puncak setelah 2 – 3 hari dan kembali turun kearah normal setelah 7 – 10 hari

Troponin T/I meningkat seteah 3 jam, mencapai puncak 12 24 jam dan kembai turun kearah normal 2- 4 hari

Page 7: Askep Stemi Inferior Posterior

Atherosklerosis

Spasme Arteri Coronaria Ischemia Infark MiokardThrombosis

Kontraktilitas Miocardial Anaerobic Pelepasan GangguanRepolarisasi Iritability Glikolisis Enzym Miokard

Dysritmia Produksi CK. MB. Perubahan EKG.VF. SVT Asam Laktat LDH. ST.Q Wave.

ANGINA

Stimulasi/sistem syaraf simpatis Penurunan Fungsi Ventrikel Kiri

HR Demand O² Afterload Preload Cardiac Output

Vasokontriksi CVPPerifer PCWP TD

Stimulus Simpatis Shock/Mati

Page 8: Askep Stemi Inferior Posterior

Pemeriksaan Penunjang

– Pemeriksaan EKG serial : Abnormalitas segmen ST, gelombang T dan Q

– Pemeriksaan cardiac enzyme serial : Peningkatan CK, CKMB, LDH, GOT, Troponin T/I

– Rongent thoraks : Asanya cardiomegali, oedema paru– Echocardiografi : Disfungsi ventrikel/ valve– Angiografi koroner : Stenosis/ oklusi arteri– Catheterisasi jantung– Pemeriksaan darah : Leukosit meningkat, serum Lipid

meningkat, AGD mungkin hipoksemia

Page 9: Askep Stemi Inferior Posterior

Komplikasi yang sering terjadi pada IMA

• Aritmia• Syok Kardiogenik• Aneurisma• Gagal jantung• Emboli arteri sistemik• Ruptur septum ventrikel• Kematian mendadak

Page 10: Askep Stemi Inferior Posterior

Masalah Keperawatan

• Nyeri akut• Penurunan curah jantung• Ansietas• Intoleransi aktivitas• PK Disritmia• PK Syok kardiogenik• PK Tromboemboli• Defisit Pengetahuan

Page 11: Askep Stemi Inferior Posterior

PENGKAJIANIdentitas Pasien• Nama : Tn. S• Umur : 45 tahun• Jenis kelamin : laki-laki• Agama : Islam• Alamat : Mejing Lor, Ambar Ketawang, Gamping,

Sleman Yogyakarta• Pekerjaan : PNS• Tanggal Masuk RS: 01 Nopember 2009 Jam : 15.00• Tanggal Pengkajian: 02 Nopember 2009 Jam : 11.00• Regester : 444763• Diagnosa masuk: STEMI Inferoposterior onset 3 jam, DM dan HT Grade II

Page 12: Askep Stemi Inferior Posterior

Keluhan utama

• Klien post tindakan PTCA, dengan stent , terdapat luka daerah paha atas kiri dan terpasang condom chateter, tidak berdarah dan tidak tampak pembengkakan, klien mengeluh sedikit nyeri dada, mual, pusing, lemes, punggung terasa sakit/pegal bila miring ke kiri, nyeri daerah penusukan.

Page 13: Askep Stemi Inferior Posterior

Riwayat Penyakit Dahulu

• Klien mengatakan bahwa sekitar 3 tahun yang lalu klien menderita penyakit Hipertensi, tekanan darah rerata 160 mmHg. Riwayat memiliki kolesterol tinggi. Riwayat Diabetus sejak 5 tahun yang lalu, gula darah rerata 120 tx glibenklamid. Riwayat merokok, berhenti sejak 10 tahun yang lalu. Pasien mengaku jarang periksa dan gula darah tidak terkontrol.

Page 14: Askep Stemi Inferior Posterior

Riwayat Penyakit Sekarang• Riwayat masuk ke rumah sakit, 2 jam sebelum masuk rumah sakit pasien

mengeluh tiba-tiba nyeri dada dan terasa panas tembus ke punggung dan menjalar sampai kedua lengan, keringat dingin, mual dan oleh keluarga langsung dibawa ke rumah sakit Ludira Husada Tama, hasil pemeriksaan EKG terdapat ST Elevasi lead II, III, aVF diagnosa AMI terapi O2 4lpm, infuse NaCl 0,9% mikro, Aspilet 160 gr, CPG 300. Kemudian disarankan untuk rujuk ke RSUP dr. Sardjito.

• Hasil pemeriksaan nyeri dada bertambah, EKG STEMI inferior posterior. Vital sign ; TD : 187/120 mmHg, Nadi : 79x/menit, RR 16x/menit, Suhu afebris. Terapi Aspilet 4 tablet kunyah, Plavik 4 tablet kunyah, diobservasi nyeri dada berkurang dan direncanakan dilakukan Primary PCI.

• Tanggal 01 Nopember 2009 jam 16.30 WIB pasien dilakukan tindakan PTCA, hasil LAD stenosis 60%, LDX total oklusi di mid dan dilakukan pemasangan stent. Kemudian di rawat di ruang ICCU RSUP dr Sardjito.

Page 15: Askep Stemi Inferior Posterior

Pemeriksaan Fisik

Tanda Vital• TD : 105/66 mmHg, HR : 93 x/menit, RR : 24x/menit, suhu tubuh

365◦C, gambaran EKG ST elevasi.Kepala• Bentuk mesocepal, warna rambut hitam lurus dan sedikit

beruban, dipotong pendek, tampak bersih.• Mata: konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikteris, reflek

cahaya baik +/+, fungsi penglihatan baik. Wajah terlihat mengantuk dan lesu.

• Mulut: mulut tidak pucat, gigi bersih dan tidak berbau dan lidah bersih

• Tidak teraba adanya benjolan

Page 16: Askep Stemi Inferior Posterior

Leher• Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran

limfonodus, tidak ada peningkatan JVPThorak• Bentuk simetris, fremitus normal kanan kiri, tidak ada ketinggalam

gerak, suara paru vesikuler kanan kiri, jantung S1 S2 murni, ictus cordis teraba.

Abdomen• Hepatomegali (-), splenomegali (-), supel, peristaltic 12 x /mnt, nyeri

tekan (-)Inguinal• Terpasng kondom chateter hari ke II, tidak ada benjolan di inguinalEkstrimitas • Akral dingin dan lembab, edema -/-, kekuatan 5/5, gerak tidak disadari

-/-, nyeri daerah penusukan tindakan PTCA - stent tidak ada perdarahan, dorsalis pedis ki/ka teraba.

Page 17: Askep Stemi Inferior Posterior

Data Penunjang

EKG• Gambaran EKG tanggal 02 Nopember 2009• SR, QRS rate,75x/mnt, normoaksis,• ST ↑ di lead II, III, aVF• ST ↓ di V7-9Foto thorak• Tanggal 01 Nopember 2009, hasil bacaan cor

dan pulmo dalam batas normal.

Page 18: Askep Stemi Inferior Posterior
Page 19: Askep Stemi Inferior Posterior
Page 20: Askep Stemi Inferior Posterior

Hasil PTCA tanggal 01 Nopember 2009• LM baik• LAD stenosis proximal, stenosis 60%• LDX total oklusi di mid • RCA baik

Page 21: Askep Stemi Inferior Posterior
Page 22: Askep Stemi Inferior Posterior

• ANALISA DATA• DIAGNOSA KEPERAWATAN• RENCANA KEPERAWATAN• TINDAKAN KEPERAWATAN• EVALUASI