Ekstraksi Soklet

15
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK PERCOBAAN 3 “PEMISAHAN MINYAK KELAPA DENGAN METODE EKSTRAKSI SOKLET” OLEH NAMA : KEYMAN STAMBUK : A1C4 11 032 KELOMPOK : 3A ASISTEN : HANIFAH NUR HIKMAH HARI/TANGGAL : KAMIS, 16 MEI 2013 LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2013

Transcript of Ekstraksi Soklet

Page 1: Ekstraksi Soklet

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK

PERCOBAAN 3

“PEMISAHAN MINYAK KELAPA DENGAN METODE EKSTRAKSI SOKLET”

OLEH

NAMA : KEYMAN

STAMBUK : A1C4 11 032

KELOMPOK : 3A

ASISTEN : HANIFAH NUR HIKMAH

HARI/TANGGAL : KAMIS, 16 MEI 2013

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2013

Page 2: Ekstraksi Soklet

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap tumbuh-tumbuhan mengandung senyawa-senyawa yang tentunya

memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Senyawa-senyawa tersebut

terkadang memiliki keuntungan seperti seperti dalam bidang obat-obatan,

dan lain-lain. Untuk mengetahui senyawa-senyawa yang terkandung dalam

suatu tumbuhan, terkadang para peneliti menggunakan metode pemisahan

untuk mengidentifikasinya. Pemisahan yang paling umum digunakan adalah

metode ekstraksi atau penyarian. Metode ini didasarkan pada kemudahan

suatu senyawa untuk larut dalam pelarut tertentu.

Bahan-bahan alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan pada umumnya

merupakan senyawa-senyawa yang berwujud padatan, sehingga metode

ekstraksi yang digunakan adalah ektraksi padat-cair. Ektraksi padat-cair

terdiri dari maserasi (perendaman) dan ekstraksi soklet. Ekstraksi soklet

memiliki keuntungan dalam hal waktu yang digunakan dan pelarut yang

digunakan relatif kecil. Namun ekstraksi soklet memiliki kelemahan jika

pelarut yang digunakan tidak stabil dalam keadaan panas. Senyawa-senyawa

akan diperoleh dengan menguapkan pelarut sehingga kita akan memperole

zat terlarut yang tidak ikut menguap.

Page 3: Ekstraksi Soklet

Karena pemahaman mengenai metode ini sangat diperlukan dalam

penelitian-penelitian mengenai senyawa-senyawa bahan alam, maka

praktikum mengenai ekstraksi soklet sangat penting untuk dilakukan sebagai

modal mahasiswa yang akan melakukan penelitian nantinya.

B. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai setelah melakukan percobaan ini adalah sebagai

berikut.

Mahasiswa dapat merangkai alat untuk sistem ekstraksi padat-cair

dan dapat memahami prinsip kerja dari pemisahan untuk sistem

padat-cair.

Dapat memisahkan dan menentukan kadar lemak dan minyak yang

terkandung dalam kelapa.

C. Prinsip Percobaan

Percobaan pemisahan dan penentuan kadar lemak dan minyak pada

kelapa didasarkan pada kemudahan lemak dan minyak yang terdapat pada

kelapa untuk larut dalam n-heksana.

Page 4: Ekstraksi Soklet

BAB II

TEORI PENDUKUNG

Kelarutan yang besar terjadi bila molekul-molekul pelarut mempunyai

kesamaan dalam struktur dan sifat-sifat kelistrikan dengan molekul-molekul

terlarut. Bila ada kesamaan dari sifat-sifat kelistrikan, misalnya momen dipol

yang tinggi antara pelarut dan zat terlarut , maka gaya-gaya tarik yang terjadi

antara pelarut dan zat terlarut adalah kuat. Bila tidak ada kesamaan, maka

gaya-gaya tarik antara pelarut dan zat terlarut lemah. Dengan menggunakan

alasan ini senyawa yang polar seperti H2O biasanya merupakan pelarut yang

baik untuk senyawa polar seperti alkohol tetapi merupakan pelarut yang jelek

untuk senyawa nonpolar seperti gasolin (Sastrohamidjojo, 2008).

Menurut Syukri (1999), ekstraksi merupakan proses pemisahan yang

didasarkan pada perbedaan kelarutan komponen dalam pelarut yang berbeda.

Suatu senyawa akan cenderung larut dalam pelarut yang memiliki kesamaan

dalam hal kepolaran. Senyawa polar dapat larut pada pelarut polar, dan

senyawa nonpolar dapat larut pada pelarut nonpolar.

Minyak dan lemak terdiri atas trigliserida campuran, yang merupakan

ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Minyak dan lemak dapat

diperoleh dari hewan maupun tumbuhan. Minyak nabati terdapat dalam buah-

buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, akar tanaman, dan sayuran. Trigliserida

dapat berwujud padat atau cair, bergantung pada komposisi asam lemak yang

menyusunnya. Sebagian besar minyak nabati berbentuk cair karena

Page 5: Ekstraksi Soklet

mengandung sejumlah asam lemak tidak jenuh, sedangkan lemak hewani pada

umumnya berbentuk padat pada suhu kamar karena banyak mengandung

asam lemak jenuh (Wiryawan, 2011).

Minyak kelapa merupakan salah satu dari minyak goreng yang banyak

dipakai masyarakat sebagai kebutuhan sehari-hari. Minyak ini berasal dari

tumbuhan (nabati) sebagaimana halnya dengan minyak sawit, minyak jagung,

minyak kedelai, minyak zaitun, minyak biji kapas, dan minyak kacang tanah.

Selain berfungsi sebagai penghantar panas, minyak ini juga dimanfaatkan

dalam industri sebagai bahan dalam pembuatan sabun, mentega, dan kosmetik

(Yurnaliza, 2007).

Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus

kimia C6H14 (isomer utama n-heksana memiliki rumus CH3(CH2)4CH3. Awalan

heks- merujuk pada enam karbon atom yang terdapat pada heksana dan

akhiran -ana berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang

menghubungkan atom-atom karbon tersebut. Seluruh isomer heksana amat

tidak reaktif, dan sering digunakan sebagai pelarut organik yang inert.

Heksana juga umum terdapat pada bensin dan lem sepatu, kulit dan tekstil

(Wikipedia, 2013).

Page 6: Ekstraksi Soklet

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut.

Alat soklet 1 set

Elektromantel 1 buah

Kertas saring 1 buah

Statif 1 buah

Klem 1 buah

Spatula 1 buah

Botol timbang 1 buah

Botol semprot 1 buah

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut.

Pelarut organik (n-heksana)

Kelapa parut

B. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang akan dilakukan pada percobaan ini dapat dilihat pada

Gambar 3.1.

Page 7: Ekstraksi Soklet

Gambar 3.1. Diagram Alir Prosedur Kerja Percobaan Ekstraksi Minyak Kelapa

Kelapa

- dihaluskan dan

ditimbang

sebanyak 40 gram

- dibungkus dengan

kertas saring

- dimasukkan

kedalam ruang

soklet

Kadar minyak = 14,275%

Pelarut

- dimasukkan

kedalam labu yang

telah massanya

diketahui

- dipanaskan hingga

11 sirkulasi

- pelarut dipisahkan

dengan cara

penguapan

- ditimbang labu

beserta minyak yang

terekstrak

- ditentukan

kandungan minyak

dalam sampel

Page 8: Ekstraksi Soklet

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A. Data Pengamatan

Data pengamatan pada percobaan ekstraksi ini dapat dilihat pada Tabel

4.1.

Tabel 4.1. Data Pengamatan percobaan Pemisahan Minyak Kelapa dengan

Metode Ekstraksi Soklet

Perlakuan Pengamatan

Labu alas bulat ditimbang pada keadaan kosong

Massa labu alas bulat = 99,58 gram

Sampel dihaluskan kemudian dimasukkan dalam kertas saring dan diekstraksi

Pelarut menguap dan merendam kelapa parut yang telah dibungkus, warna tetap jernih, dan pelarut turun kembali ke labu alas bulat ketika ketinggian pelarut sejajar dengan siffon

Ekstrak dipisahkan dari pelarutnya dengan cara penguapan

Pelarut menguap dan minyak tetap tertinggal pada labu alas bulat

Labu alas bulat yang berisi minyak ditimbang

Massa labu alas bulat dan minyak = 105,47 gram

B. Perhitungan

Diketahui:

massa sampel (ms) = 40 gram

massa labu alas bulat kosong (mak) = 99,58 gram

massa labu alas bulat dan minyak (mam) = 105,47 gram

Ditanyakan:

kadar minyak = ….?

Penyelesaian:

Page 9: Ekstraksi Soklet

massa minyak (mm) = mam − mak

= 105,47 gram − 99,58 gram

= 5,89 gram

% ekstraksi =5,89 gram

40 gram × 100 %

= 14,725 %

C. Gambar Rangkaian Alat

Gambar rangkaian alat ekstraksi soklet dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1. Rangkaian alat ekstraksi soklet

Page 10: Ekstraksi Soklet

D. Pembahasan

Ekstraksi merupakan salah satu metode pemisahan yang menggunakan

prinsip kerja kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu. Ekstraksi biasanya

digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa bahan alam yang terdapat

pada makhluk hidup. Secara umum ekstraksi dapat dikelompokkan menjadi

ekstraksi cair-cair dan ekstraksi padat-cair.

Pada percobaan ini, senyawa yang ingin dipisahkan adalah minyak yang

terdapat pada daging buah kelapa, dengan menggunakan pelarut n-heksana.

Pemilihan pelarut didasarkan pada prinsip “like dissolved like”, yaitu suatu

pelarut akan melarutkan senyawa-senyawa yang kepolarannya mirip

dengannya. Seperti yang telah kita ketahui bahwa n-heksana merupakan suatu

cairan yang bersifat nonpolar, sama dengan minyak yang juga bersifat

nonpolar, sehingga minyak yang terdapat dalam daging buah kelapa dapat

berdifusi dengan mudah dalam pelarut n-heksana.

Untuk dapat mengestrak minyak yang terdapat dalam daging kelapa,

maka kelapa dihaluskan (diparut), dengan tujuan agar kontak antara sampel

dengan pelarut menjadi lebih banyak. Sampel tersebut kemudian dibungkus

dengan kertas saring dan diikat dengan menggunakan benang. Hal ini

bertujuan agar kelapa yang telah dihaluskan tersebut tidak tidak ikut terbawa

oleh pelarut masuk ke dalam labu alas bulat, atau bahkan dapat menyebabkan

tersumbatnya siffon.

Page 11: Ekstraksi Soklet

Sampel yang telah dibungkus kemudian dimasukkan dalam alat soklet

dengan ketinggian sampel tidak melewati ketinggian siffon. Hal ini

dikarenakan ketinggian air maksimal dalam ruang soklet adalah sama dengan

tinggi siffon. Sehingga jika ketinggian sampel melewati ketinggian siffon, maka

sebagian dari sampel tidak akan terendam oleh pelarut dan menyebabkan

hasil ekstraksi tidak maksimal.

Pelarut (n-heksana) dimasukkan dalam labu alas bulat yang massanya

telah diketahui. Pelarut dimasukkan sekitar 2/3 dari volume labu alas bulat

atau tepatnya sebanyak 166 mL. Labu alas bulat kemudian dihubungkan

dengan alat soklet yang telah dihubungkan dengan kondensor. Agar pelarut

dapat merendam sampel, maka labu alas bulat yang telah berisi pelarut

dipanaskan sehingga pelarut manguap dan masuk dalam ruang soklet. Uap

dari palarut kemudian dikondensasikan oleh kondensor dan merendam

sampel. Minyak yang terdapat dalam daging buah kelapa kemudian berdifusi

ke pelarut karena konsentrasi minyak dalam daging buah kelapa lebih besar

daripada konsentrasi minyak yang terdapat pada pelarut. Proses difusi

berjalan sampai konsentrasi minyak yang terdapat pada daging buah kelapa

sama dengan konsentrasi minyak pada pelarut. Pada keadaan ini, perpindahan

zat terlarut dikatakan telah setimbang.

Pada saat ketinggian pelarut sama dengan ketinggian siffon, maka pelarut

turun kembali ke dalam labu alas bulat dengan membawa serta minyak yang

telah dilarutkannya. Proses ini dikatakan telah berlangsung selama satu

Page 12: Ekstraksi Soklet

sirkulasi. Proses penguapan pelarut masih tetap berlangsung, namun minyak

yang dibawa serta oleh pelarut ke dalam labu alas bulat tidak ikut atau sedikit

sekali mengalami penguapan. Oleh karena itu, pelarut yang diuapkan dan

masuk ke dalam ruang soklet dapat dianggap tidak membawa serta minyak

yang telah terekstrak dan menyebabkan pelarut tersebut dapat melarutkan

kembali sisa minyak yang belum terekstrak pada sirkulasi pertama. Seperti

pada sirkulasi pertama, pelarut akan turun kembali ke dalam labu alas bulat

ketika ketinggian pelarut sama dengan ketinggian siffon. Proses ini dilakukan

terus menerus hingga sirkulasi berlangsung sebanyak 11 kali, karena pada

keadaan ini minyak yang terdapat dalam kelapa dianggap habis terekstrak.

Minyak yang dipisahkan tertampung dalam labu alas bulat besarta

pelarutnya. Untuk mendapatkan minyak, maka pelarut diuapkan dengan

menggunakan alat soklet yang digunakan sebelumnya, namun sampel telah

dikeluarkan dari ruang soklet. Massa minyak yang diperoleh adalah 5,89 gram

atau 14,725 % dari massa sampel.

Page 13: Ekstraksi Soklet

BAB VI

SIMPULAN

Setelah melakukan percobaan ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut.

Alat ekstraksi padat-cair dapat dirangkai dengan menghubungkan

labu alas bulat dengan alat soklet, kemudian sambungkan dengan

kondensor yang dialiri air melalui selang air masuk pada bagian atas

dan selang air keluar pada bagian bawah. Pemisahan sistem padat-

cair didasarkan pada kelarutan padatan tersebut dalam suatu cairan

(pelarut)

Kadar minyak yang terdapat dalam sampel adalah 14,725 %

Page 14: Ekstraksi Soklet

DAFTAR PUSTAKA

Adam, W. 2011. Analisis Proksimat. Diambil dari Situs Kimia Indonesia.

Website:http://id.wikipedia.org/wiki/Heksana

Sastrohamidjojo, H. 2008. Kimia dasar. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Press

Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: ITB

Wikipedia. 2013. Heksana. Diambil dari Wikipedia.

Website:http://www.chem-is-

try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/analisis-proksimat/analisis-

proksimat/

Yurnaliza. 2007. Pengaruh Variasi pH dan Konsentrasi Inokulum pada

Produksi Minyak Kelapa Secara Fermentasi. Jurnal Biologi Sumatra,

2(1), 4-6

Page 15: Ekstraksi Soklet