EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

23
EKSTRAK BUNGA PACAR AIR (Impatiens basalmina) SEBAGAI INDIKATOR SEDERHANA UJI FORMALIN ABSTRAK Salah satu kemajuan yang memiliki dampak positif dan negatif adalah kemajuan di bidang pengolahan makanan yang biasanya menggunakan zat pengawet, baik alami maupun sintetis. Penggunaan bahan pengawet yang aman bagi kesehatan mulai berkurang. Hal ini disebabkan harga pengawet tersebut cukup tinggi dibandingkan jenis formalin. Senyawa ini termasuk disinfektan kuat yang dapat membasmi berbagai bakteri pembusuk, namun berbahaya bagi kesehatan jika digunakan dalam bahan makanan. Oleh sebab itu pengujian sederhana terhadap formalin sangat diperlukan. Berdasarkan hal tersebut memunculkan adanya inovasi dalam pengujian sederhana pada formalin dengan ekstrak bunga dari tanaman Pacar Air (Impatiens basalmina) yang mengandung antosianin, untuk pengujian asam- basa. Adapun tujuan penelitian untuk mengetahui potensi Ekstrak Bunga Pacar Air sebagai indikator sederhana pengujian formalin pada makanan Metode penelitian secara eksperimental meliputi variabel dan analisis, serta cara kerja. Penelitian dilakukan dengan membandingkan tahu berformalin dan non formalin dengan menggunakan ekstrak bunga pacar air. Hasil penelitian menunjukan bahwa tahu yang berformalin akan merubah kertas saring menjadi merah muda karena mengandung asam, dan tahu non fomalin merubah kertas saring menjadi ungu kebiruan karena

description

ektrak bunga pacar berpigmen antosianin

Transcript of EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

Page 1: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

EKSTRAK BUNGA PACAR AIR (Impatiens basalmina) SEBAGAI INDIKATOR SEDERHANA UJI FORMALIN

ABSTRAK

Salah satu kemajuan yang memiliki dampak positif dan negatif adalah kemajuan di

bidang pengolahan makanan yang biasanya menggunakan zat pengawet, baik alami

maupun sintetis. Penggunaan bahan pengawet yang aman bagi kesehatan mulai berkurang.

Hal ini disebabkan harga pengawet tersebut cukup tinggi dibandingkan jenis formalin.

Senyawa ini termasuk disinfektan kuat yang dapat membasmi berbagai bakteri pembusuk,

namun berbahaya bagi kesehatan jika digunakan dalam bahan makanan. Oleh sebab itu

pengujian sederhana terhadap formalin sangat diperlukan.

Berdasarkan hal tersebut memunculkan adanya inovasi dalam pengujian sederhana

pada formalin dengan ekstrak bunga dari tanaman Pacar Air (Impatiens basalmina) yang

mengandung antosianin, untuk pengujian asam- basa. Adapun tujuan penelitian untuk

mengetahui potensi Ekstrak Bunga Pacar Air sebagai indikator sederhana pengujian

formalin pada makanan

Metode penelitian secara eksperimental meliputi variabel dan analisis, serta cara

kerja. Penelitian dilakukan dengan membandingkan tahu berformalin dan non formalin

dengan menggunakan ekstrak bunga pacar air. Hasil penelitian menunjukan bahwa tahu

yang berformalin akan merubah kertas saring menjadi merah muda karena mengandung

asam, dan tahu non fomalin merubah kertas saring menjadi ungu kebiruan karena

mengandung basa. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak bunga Pacar Air (Impatiens

basalmina) berpotensi sebagai indikator sederhana pengujian formalin pada makanan.

Kata Kunci : Formalin, Antosianin, Pacar Air, Impatiens basalmina1

EXTRACT OF FLOWER PACAR AIR (Impatiens basalmina) AS SIMPLE INDICATOR FORMALIN TEST

Page 2: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

ABSTRAK

One of the advances that have positive and negative effects is the progress in the

field of food processing typically use preservatives, both natural and synthetic. The use of

preservatives is safe for health began to decline. This is due to the relatively high price of

preservatives than other types of formalin. These compounds include a powerful

disinfectant that can kill a variety of bacterial decay, but harmful to health when used in

foodstuffs. Therefore, a simple test of the formalin is necessary.

Based on that led to the innovation in a simple test on formalin with flower extracts

from plants Pacar Air (Impatiens basalmina), which containing anthocyanin, for testing

of acid-base balance. The purpose of the study to determine the potential Flower Extract

with water as a simple indicator of formaldehyde in food testing.

Experimental research methods include variables and analysis, as well as ways of

working. The study was conducted by comparing knows formalin andnon-formalin using

Pacar Air flower extract. The results showed that formalin know that will change the filter

paper to pink because it contains acid and non fomalin change out the filter paper becomes

bluish purple because it contains bases. It can be concluded that the extract of flower Pacar

Air (Impatiens basalmina) has potential as a simple indicator of formalin test on the food.

Key words: Formalin, Anthocyanins, Pacar Air, Impatiens basalmina2

I.PENDAHULUAN

Perkembangan zaman menghasilkan berbagai ide dan inovasi baru.

Keadaan tersebut membawa manusia pada bebagai kemajuan di bidang ekonomi,

kesehatan, bioteknologi dan lain sebagainya. Salah satu kemajuan yang memiliki dampak

positif dan negatif adalah kemajuan di bidang pengolahan makanan, yaitu dalam bentuk

Page 3: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

kaleng maupun botol. Teknologi pengolahan makanan ini biasanya menggunakan zat

pengawet, baik alami maupun sintetis. Bahan pengawet dicampurkan dalam makanan

untuk memperpanjang daya tahan suatu makanan.

Bahan pengawet makanan adalah bahan (senyawa) yang ditambahkan ke dalam

makanan dan minuman yang bertujuan untuk mencegah atau menghambat terjadinya

kerusakan makanan oleh kehadiran organisme. Tujuan umum pemberian bahan pengawet

ke dalam makanan dan minuman adalah untuk memelihara kesegaran dan mencegah

kerusakan makanan atau bahan makanan.

Zat pengawet alami aman digunakan untuk makanan dan tidak bersifat toksik,

seperti gula, garam, cuka, kunyit dan bahan alami lainnya. Pengawet sintetis yang aman

digunakan untuk makanan diantaranya Asam Benzoat, Kalium Nitrit, Kalium Propionat, BHA,

Natrium Metasulfat, Asam Propionat, Asam Askorbat dan Kalium Asetat.

Beberapa pengawet makanan dan minuman yang diizinkan berdasarkan Permenkes

No. 722/1988 adalah berupa senyawa kimia seperti asam benzoate,3

kalium bisulfit, kalium meta bisulfit, kalkum nitrat, kalium nitrit, belerang dioksida, asam

sorbat, asam propionate, kalium propionate, kalium sorbat, kalium sulfite, kalsium benzoit,

kalsium propionate, kalsium sorbat, natrium benzoate, metal-p-hidroksi benzoit, natrium

bisulfit, natrium metabisulfit, natrium nitrat, natrium nitrit, natrium propionate, natrium

sulfite, nisin, danpropel-p-hidroksibenzoat. Namun penggunaannya harus sesuai dengan

Page 4: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

takaran yang dianjurkan, karena jika digunakan dalam takaran yang berlebihan dapat

berbahaya bagi kesehatan.

Penggunaan bahan pengawet yang aman bagi kesehatan mulai berkurang. Hal ini

disebabkan harga pengawet tersebut cukup tinggi dibandingkan jenis formalin. Selain

murah dari segi harga, penggunaan formalin dapat memperbaiki tekstur makanan.

Beberapa makanan ditemukan menggunakan formalin diantaranya bakso, kerupuk, ikan,

tahu, mie dan daging ayam.

Formalin termasuk kelompok senyawa disinfektan kuat yang dapat membasmi

berbagai bakteri pembusuk dan biasanya digunakan sebagai pengawet mayat. Penggunaan

formalin dalam bahan makanan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan gejala

langsung, seperti rasa panas pada mulut; kerongkongan; isophagus dan lambung. Selain itu,

gejala lain yang ditimbulkan adalah rasa sakit yang sangat, pingsan mendadak, diare,

kerusakan hati, bahkan kematian.4

Bahaya memunculkan larangan penggunaan formalin pada bahan makanan. Namun

pada kenyataannya, di pasaran masih banyak ditemukan berbagai makanan yang masih

menggandung formalin. Oleh sebab itu, berbagai upaya pengujian banyak dilakukan untuk

mengurangi peredaran makanan berformalin di masyarakat. Pengujian formalin yang

dilakukan diantaranya dengen analisis spektrofotometer visibel, maupun dengan

menggunakan reagensia seperti Fuchsin, Reagen Tollens, Fehling, KMnO4 0,1 N + NaHSO3

Page 5: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

0,1 N dan KMnO4 0,1 N. Pengujian tersebut masih terbatas skala laboratorium, sehingga

masyarakat umum sulit untuk menguji secara mandiri.

Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya pengujian sederhana terhadap formalin

yang dapat dilakukan oleh masyarakat umum, dengan cara yang mudah dan biaya yang

murah. Adapun inovasi yang ditawarkan adalah dengan menggunakan ekstrak bunga dari

tanaman Pacar Air (Impatiens basalmina) yang berpotensi sebagai indikator sederhana uji

formalin pada makanan. Bunga pacar air mengandung antosianin yang dapat digunakan

dalam pengujian asam basa. Sehingga diharapkan inovasi tersebut dapat mempermudah

masyarakat untuk membedakan antara makanan berformalin dan non formalin.

II.TUJUAN

Untuk mengetahui potensi Ekstrak Bunga Pacar Air (Impatiens basalmina)

sebagai indikator sederhana pengujian formalin pada makanan.5

III.DASAR TEORI

A. FORMALIN

Page 6: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

Formalin adalah nama dagang dari campuran formaldehid, metanol dan air.

Formalin yang beredar di pasaran mempunyai kadar formaldehid yang bervariasi, antara

20% – 40%. Formalin atau senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal), merupakan

aldehida berbentuknya gas dengan rumus kimia H2CO, yang biasanya ditambahkan 10-

15% metanol sebagai stabilisator. Formaldehida bisa dihasilkan dari pembakaran bahan

yang mengandung karbon yang terkandung dalam asap pada kebakaran hutan, knalpot

mobil, dan asap tembakau. Formaldehida dalam kadar kecil sekali juga dihasilkan sebagai

metabolit kebanyakan organisme, termasuk manusia.

Larutan formaldehid mempunyai nama dagang formalin, formol, atau mikrobisida.

Formalin merupakan cairan jernih tidak berwarna dengan bau yang menusuk, uap dapat

merangsang selaput lendir hidung, tenggorokan dan mempunyai rasa yang membakar.

Bobot tiap milliliter adalah 1,08 gram dan dapat bercampur dengan air dan alkohol, tetapi

tidak bercampur dengan kloroform dan eter.

Gambar 1. Struktur Kimia Formalin6

Formalin merupakan larutan yang digunakan sebagai desinfektan. Selain itu juga

digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan menjadi kusut dan meningkatkan

Page 7: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

ketahanan bahan tenunan. Besarnya manfaat formalin di bidang industri ternyata

disalahgunakan untuk penggunaan pengawetan industri makanan. Biasanya hal ini sering

ditemukan dalam industri rumahan karena mereka tidak terdaftar dan tidak terpantau oleh

Depkes dan Balai POM.

Beberapa makanan yang biasanya ditambahkan dengan formalin adalah bakso,

kerupuk, ikan, tahu, mie dan daging ayam. Formalin sangat berbahaya jika terakumulasi di

dalam tubuh, tidak hanya dikonsumsi melainkan kontak terhadap formalin. Gangguan

kesehatan yang terjadi akibat kontak dengan formalin tergantung pada cara masuk zat

tersebut dalam tubuh. Kontak dengan formalin dapat menyebabkan luka bakar jika

mengenai kulit, iritasi pada saluran pernafasan bila terhirup uapnya dalam konsentrasi yang

tinggi, maupun reaksi alergi dan bahaya kanker. Sedangkan penggunaan formalin dalam

bahan makanan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan gejala langsung, seperti rasa

panas pada mulut; kerongkongan; isophagus dan lambung. Selain itu, gejala lain yang

ditimbulkan adalah rasa sakit yang sangat, pingsan mendadak, diare, kerusakan hati dan

gangguan pada saluran pencernaan. Penggunaan formalin dalam dosis tinggi dapat

menyebabkan konvulsi (kejang-kejang), haematuri (kencing darah dan haematomesis

(muntah darah) yang berakhir dengan kematian dalam waktu 3 jam.7

Page 8: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

B.ANTOSIAN IN

Antosianin adal ah suatu kelas dari senyawa flavonoid yang s ecara luas terbagi

dalam polifenol tumbuhan. Flavonoid, flavan-3-ol, flavon, flavanon dan flavanonol adalah

kelas tambahan flavonoid yang berbeda dalam ok sidasi dari antosianin.

Gambar 2. Struktur Kimia Antosianin

Secara kimia, antosianin merupakan sub-tipe senyawa organik dari keluarga

flavonoid dan merupakan anggota kelompok senyawa yang lebih besar yaitu polifenol.

Beberapa senyawa antosianin yang banyak ditemukkan adalah pelargonidin, peonidin,

sianidin, malvidin, petunidin dan delfinidin. Antosianin merupakan senyawa fl avonoid yang

memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Umumnya senyawa flavonoid berfungsi sebagai

antioksidan primer, ch elator dan scavenger terhadap superoksida anion.

Aktivitas antioksidan antosianin dipengaruhi oleh sistem yang digunakan sebagai

substrat dan kondisi yang dipergunakan untuk mengkatalisis reaksi oksidasi. Antosianin

Page 9: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

bersifat amfoter yang memiliki kemampuan untu k bereaksi baik dengan asam mau pun

dalam basa. Dalam media asam, antosianin berwarna merah seperti halnya sa at dalam

vakuola sel dan berubah menjadi ung u dan biru8

jika media bertambah basa. Perubahan warna karena perubahan kondisi lingkungan ini

tergantung dari gugus yang terikat pada struktur dasar dari posisi ikatannya.

Kadar keasaman (pH) suatu sistem akan sangat mempengaruhi aktivitas antioksidan

antosianin. pH juga akan mempengaruhi stabilitas dari antosianin disamping berpengaruh

terhadap warna dari antosianin tersebut. Senyawa tersebut lebih stabil pada pH asam

dibanding dalam pH netral atau basa. Warna yang ditimbulkan oleh antosianin tergantung

dari tingkat keasaman (pH) lingkungan sekitar sehingga pigmen ini dapat dijadikan sebagai

indikator pH melalui uji titrasi asam basa. Warna yang ditimbulkan adalah merah (pH 1),

biru kemerahan (pH 4), ungu (pH 6), biru (pH 8), hijau (pH 12), dan kuning (pH 13). Dalam

suasana asam, antosianin berwarna merah-oranye sedangkan dalam suasana basa

antosianin berwarna merah muda/pink, merah, merah tua hingga ke arah jingga.

Antosianin adalah pigmen larut air yang secara alami terdapat pada berbagai jenis

tumbuhan. Sesuai namanya (bahasa inggris: anthocyanin, dari gabungan kata

Yunani: anthos: bunga dan cyanos: biru), pigmen ini memberikan warna pada bunga, buah

dan daun tumbuhan hijau. Antosianin telah banyak digunakan sebagai pewarna, khususnya

minuman, karena banyak pewarna sintetis diketahui bersifat toksik dan karsinogenik.

Menurut JEFCA (Join

Page 10: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

FAO/WHO Expert ommitte on Food Additives) telah menyatakan bahwa ekstrak yang

mengandung antosianin efek toksisitasnya rendah. Antosianin juga9

bermanfaat bagi kesehatan manusia, termasuk mengurangi resiko penyakit jantung

koroner, resiko stroke, aktifitas antikarsinogen, efek anti-inflammatory,memperbaiki

ketajaman mata dan memperbaiki perilaku kognitif.

Antosianin banyak ditemukan pada pangan nabati yang berwarna merah, ungu,

merah gelap seperti pada beberapa buah, sayur maupun umbi. Beberapa sumber

antosianin telah dilaporkan seperti buah mulberry, blueberry, cherry, blackberry, rosela,

kulit dan sari buah anggur. Antosianin juga terdapat pada beberapa jenis bunga seperti

bunga kana, bunga mawar, bunga kembang sepatu dan mahkota bunga pacar air. Pigmen

antosianin bunga pacar air merah efektif diekstrak dengan pelarut air (aquades) dan asam

sitrat dengan perbandingan 9:1.

C. PACAR AIR (Impatiens basalmina)

Pacar air (Impatiens basalmina) adalah tanaman yang berasal dari Asia Selatan dan

Asia Tenggara. Tanaman ini termasuk herba dengan batang basah dan tergolong dalam

famili Balsaminaceae. Pacar air bersinonim dengan I. Corcuta L., I. Mutila Dc., I.

Trifora Blanco, Basalmina mutila Dc. Nama daerah pacar air antara lain : Kimhong (Jakarta),

Lahine dan Parunai (Sumatera), Pacar cai, Pacar Air, Pacar Banyu (Jawa), Pacar Foya, Pacar

Aik (Nusa Tenggara), Tilanggele Duluku dan Kolending Ungga-Ayu (Sulawesi), Bunga Jebelu,

Glabebe, Gofu, Laka dan Bunga Tahoianai Anyer (Maluku).

Page 11: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

Tanaman ini adalah tanaman tahunan atau dua tahunan dan memiliki bunga yang

berwarna putih, merah, ungu atau merah jambu. Bentuk bunganya10

menyerupai bunga anggrek kecil dengan batang yang tebal dan daun yang bergerigi di

bagian tepinya. Adapun klasifikasi Pacar Air (Impatiens basalmina) :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan Berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (Berkeping Dua)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Geraniales

Famili : Balsaminaceae

Genus : Impatiens

Speses : Impatiens basalmina L.

. Di Indoensia, tanaman ini sangat mudah ditemukan dan sering dipakai sebagai

tanaman hias maupun dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Bagian tanaman pacar air yang

Page 12: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

dapat digunakan sebagai obat adalah bagian biji, bunga, daun dan akar karena memiliki

kandungan kimia yang berkhasiat.

Gambar 3. Tanaman Pacar Air (Impatiens basalmina)11

Biji bermanfaat sebagai peluruh haid (emenagog), terlambat datang haid

(amenorrhea), mempermudah persalinan (parturifasien) dan kanker saluran pencernaan

bagian atas. Bunga berkhasiat untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi),

pembengkakan akibat terpukul (hematoma), bisul (furunculosis), rematik sendi, gigitan ular

berbisa, radang kulit. Bagian daun untuk mengobati keputihan (leucorrhoea), nyeri haid

(dysmenorrhoea), radang usus buntu kronis (cronic appendicitis), tulang patah / retak

(fraktur) dan radang kulit (dermatitis). Sedangkan akar digunakan sebagai peluruh haid,

antiinflamasi (antiradang), kaku leher dan sakit pinggang (lumbago).

Biji terdapat kandungan kimia berupa saponin dan fixed oil. Bunga mengandung

anthocyanins (antosianin), cyanidin, delphinidin, pelargonidin, malvidin, kaemphenol,

Page 13: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

quercetin. Daun mengandung minyak atsiri, alkaloid, damar, garam mineral dan tanin.

Sedangkan akar mengandung cynadin mono- glicoside.

IV. MATERI DAN METODE

A.MATERI

Materi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat dan bahan yang berupa :

1.Alat

-Mortar dan Pastle, untuk menghaluskan bahan

-Pipet tetes, untuk mengambil larutan12

-Cawan petri, untuk menempatkan bahan yang akan diuji

-Kertas saring, untuk mempermudah pengamatan warna

-Gunting, untuk memotong kertas saring

-Kamera digital, untuk mendokumentasi kegiatan penelitian

-Alat tulis, untuk mempermudah dalam pengumpulan data.

2.Bahan

-Bunga Pacar Air (Impatiens basalmina), untuk bahan ekstraksi

-Air, untuk pelarut ekstraksi

-Tahu, untuk bahan pengujian formalin

-Formalin, untuk membedakan tahu berformalin dan non formalin

-Jeruk nipis, untuk diperas dan diambil sarinya sebagai pengganti asam sitrat.

Page 14: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

B.METODE

Metode penelitian secara eksperimental meliputi variabel dan

analisis, serta cara kerja.

1.Variabel dan analisis

Variabel yang digunakan antara membandingkan perlakuan dan ulangan, dengan analisis

deskriptif.

2.Cara Kerja

-Tahu sebanyak 9 buah disiapkan dalam praktikum ini, dengan 6 buah tahu direndam dalam

formalin dan 3 tahu tidak direndam13

-Tahu direndam dalam formalin selama 10 menit

-Bunga pacar air dihaluskan dengan menggunakan mortar dan pastle, kemudian ditambahkan

air sebanyak 6 ml sebagai pelarut

-Ekstrak bunga pacar air diambil sebanyak 4,5 ml; kemudian dicampur dengan air perasan jeruk

nipis sebanyak 0,5 ml

-Kertas saring yang telah dipotong persegi, direndam dalam campuran ekstrak pacar air dan

perasan jeruk nipis selama 5 menit. Hingga kertas saring barwarna ungu merata.

-Letakan 9 tahu yang telah disiapkan ke masing-masing cawan petri untuk pengamatan

-Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian, antara lain : Cawan A : Tahu non formalin yang

diberi kertas saring yang

Page 15: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

tidak direndam dalam ekstrak pacar air. Cawan B : Tahu non formalin yang

diberi kertas saring

dengan ekstrak pacar air.

Cawan C : Tahu berformalin yang diberi kertas saring dengan ekstrak pacar air.

-Penelitian dilakukan 3 kali ulangan pada masing-masingperlakuan

-Amati perubahan kertas warna setelah 15 menit.14

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

A.HASIL

Berdasarkan pengamatan selama penelitian, didapat data sebagai

berikut :

Page 16: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

Tabel 1. Pengamatan Warna Kertas dari Berbagai Perlakuan dan Ulangan

Perlakuan A B C

Ulangan 1 Putih Ungu kebiruan Ungu muda

Ulangan 2 Putih Ungu tua Ungu muda

Ulangan 3 Putih Ungu kebiruan Merah muda

Gambar 4. Tahu dengan Perlakuan A Gambar 5. Tahu dengan Perlakuan B

Gambar 6. Tahu dengan Perlakuan C15

Data penelitian menunjukan pada perlakuan A dengan tahu non formalin dan kertas

saring tanpa ekstrak, menghasilkan warna putih atau tetap tanpa perubahan. Perlakuan B

dengan tahu non formalin dan kertas saring dengan ekstrak, menghasilkan warna ungu tua

hingga ungu kebiruan. Sedangkan perlakuan C dengan tahu berformalin dan kertas saring

dengan ekstrak, menghasilkan warna ungu muda hingga merah muda.

B.PEMBAHASAN

Warna yang ditimbulkan dari perlakuan berbeda-beda karena adanya antosianin

dalam ekstrak pacar air. Warna yang ditimbulkan oleh antosianin tergantung dari tingkat

Page 17: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

keasaman (pH) lingkungan sekitar sehingga pigmen ini dapat dijadikan sebagai indikator pH

melalui uji titrasi asam basa. Warna yang ditimbulkan adalah merah (pH 1), biru kemerahan

(pH 4), ungu (pH 6), biru (pH 8), hijau (pH 12), dan kuning (pH 13).

Berdasarkan hasil dapat dibahas bahwa pada kertas saring yang berwarna putih

merupakan kontrol warna, dalam pH netral. Kertas saring yang berwarna ungu kebiruan

menandakan tahu bersifat basa, sedangkan warna kertas saring yang berwarna merah

muda menandakan tahu bersifat asam. Dapat diketahui bahwa tahu non formalin bersifat

asam, sedangkan tahu berformalin bersifat basa. Formalin sendiri bersifat asam karena

mengandung asam formiat akibat oksidasi formaldehida.16

VI. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa

ekstrak bunga Pacar Air (Impatiens basalmina) berpotensi sebagai

indikator sederhana pengujian formalin pada makanan.17

VII. DAFTAR REFERENSI

Arifin, Zainal, Tri Budhi Murdiati dan R. Firmansyah, 2005, Deteksi Formalin dalam Ayam

Broiler di Pasaran. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005.

Arifin, Anshoril, 2012, Pengawet Makanan

Sintetis,http://avicenna91.blogspot.com/2012/08/pengawet-makanan-sintesis.html.

Ariviani, Setyaningrum, 2010, Kapasitas Anti Radikal Ekstrak Antosianin Buah Salam

(Syzygium polyanthum [Wight.] Walp) Segar dengan Variasi Proporsi Pelarut, Jurusan Ilmu

dan Teknologi Pangan UNS. Caraka Tani XXV No.1 Maret 2010.

Page 18: EKSTRAK BUNGA PACAR AIR formalin.docx

Cahyadi, Wisnu, 2009, Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, Bumi Aksara,

Jakarta.

Davletshina, T.A., Shul gina, L.V., Lazhentseva, L.Y., Blinov, Y.G. and Pivnentoko, T.N.,

(2003), Inhibitory Effect of an Antimicrobial Preparation from Lipids Of Marine Fishes on

Tissue and Microbial Enzimes, Applied Biochemistry and Microbiology, 39 ( 6 ): 596-598.

Dolaria, Nanik dan Helena Manik, 2007, Uji Validasi pada Analisis Formalin Menggunakan

Spektrofotometer UV-VIS, Buletin Tek. Lit. Akuakultur Vol. 6 No 1 Tahun 2007.

Endrikat, S., Gallagher, G., Pouillot, R. G., Quesenberry, H.H., Labarre, D., Schroeder, C.M.,

and Kause, J., 2010, A Comparative Risk Assesment for Listeria monocytogenes in

Prepackaged versus Retail- Sliced Deli Meat, Journal of Food Protection, 73 ( 4 ): 612- 619.

Hamdani, 2012, Formalin, http://catatankimia.com/formalin.html.

Marsitta, Utary, 2012, Antosianin. http://utarymarsitta.blogspot.com.18

Rahmadetiasani, Afifi, Marlia F. Hayoto dan Tenno Mauldan, 2010,Impatiens basalmina :

Pacar Air, Fakultas Biologi, Universitas Nasional, Jakarta.

Saati, E. Anis, 2005, Studi Stabiltas Ekstrak Pigmen Antosianin Bunga Mawar Rontok pada

Peiode Simpan Tertentu (Kajian Keragaman pH Media dan Suhu Pasteurisasi, Gamma

Volume 1, Nomor 1, September 2005, hal 77-82.

Saati, E. Anis, 2007, Identifikasi dan Uji Kualitas Pigmen Kulit Buah Naga Merah (Hylocareus

costaricensis) pada Beberapa Umur Simpan dengan Perbedaan Jenis Pelarut.