Penelitian Pacar Air

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fisiologi tumbuhan adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji fenomena-fenomena penting di dalam tumbuhan. Dalam kajian ini dipelajari proses dan fungsi yang menyangkut tanggapan tumbuhan terhadap perubahan-perubahan lingkungan, dan pertumbuhan serta perkembangannya sebagai hasil dari respon tersebut. Proses berarti suatu kejadian di alam yang terjadi secara berkesinambungan. Contoh proses yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan misalnya fotosintesis, respirasi, penyerapan ion, angkutan, membuka dan menutupnya stomata, asimilasi, transpirasi, perbungaan dan pembentukan biji. Fungsi menunjukkan aktivitas benda-benda di alam, apakah itu sel, jaringan, organ, bahan-bahan kimia atau apa saja. Tugas kedua fisiologi tumbuhan adalah menjabarkan dan menjelaskan fungsi setiap jenis organ, jaringan, sel dan organ seluler dalam tumbuhan dan juga fungsi setiap komponen kimia, apakah itu ion, molekul atau makromolekul. Tetapi oleh karena itu proses-proses dan fungsi-fungsi tersebut sangat tergantung dan termodifikasi oleh faktor-faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu, maka tugas ketiga fisiologi tumbuhan adalah 1

description

Fisiologi Tumbuhan

Transcript of Penelitian Pacar Air

Page 1: Penelitian Pacar Air

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fisiologi tumbuhan adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji

fenomena-fenomena penting di dalam tumbuhan. Dalam kajian ini dipelajari

proses dan fungsi yang menyangkut tanggapan tumbuhan terhadap

perubahan-perubahan lingkungan, dan pertumbuhan serta perkembangannya

sebagai hasil dari respon tersebut. Proses berarti suatu kejadian di alam yang

terjadi secara berkesinambungan. Contoh proses yang terjadi di dalam tubuh

tumbuhan misalnya fotosintesis, respirasi, penyerapan ion, angkutan,

membuka dan menutupnya stomata, asimilasi, transpirasi, perbungaan dan

pembentukan biji. Fungsi menunjukkan aktivitas benda-benda di alam,

apakah itu sel, jaringan, organ, bahan-bahan kimia atau apa saja. Tugas

kedua fisiologi tumbuhan adalah menjabarkan dan menjelaskan fungsi

setiap jenis organ, jaringan, sel dan organ seluler dalam tumbuhan dan juga

fungsi setiap komponen kimia, apakah itu ion, molekul atau makromolekul.

Tetapi oleh karena itu proses-proses dan fungsi-fungsi tersebut sangat

tergantung dan termodifikasi oleh faktor-faktor lingkungan seperti cahaya

dan suhu, maka tugas ketiga fisiologi tumbuhan adalah menjabarkan dan

menjelaskan bagaimana proses-proses dan fungsi-fungsi tadi dapat bereaksi

terhadap perubahan lingkungan (Sastamihardja, 1996).

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman

adalah intensitas cahaya. Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi

kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia. Bagi manusia dan hewan cahaya

matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu , bagi tumbuhan khususnya

yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis.

Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan

makanan.  Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi

untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. 

1

Page 2: Penelitian Pacar Air

Cahaya dibutuhkan oleh tanaman mulai dari proses perkecambahan

biji sampai tanaman dewasa. Dengan demikian cahaya dapat menjadi faktor

pembatas utama di dalam semua ekosistem.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peranan cahaya terhadap pertumbuhan pacar air (Impatiens

balsamina)?

2. Bagaimana adaptasi tumbuhan pacar air (Impatiens balsamina) terhadap

rangsangan cahaya?

3. Apa saja karakteristik tumbuhan berdasarkan rangsangan cahaya?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Bagian tumbuhan pacar air (Impatiens balsamina) yang diamati yaitu

keadaan batang, daun, dan akar.

2. Pembahasan meliputi pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan, adaptasi,

dan karakteristik tumbuhan pacar air (Impatiens balsamina).

3. Masalah yang di bahas terbatas pada data hasil penelitian yang dilakukan

pada tumbuhan pacar air (Impatiens balsamina).

1.4. Tujuan Penulisan

Untuk menganalisis berbagai data yang diperoleh terkait penelitian

tentang pengaruh cahaya terhadap pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan,

adaptasi, dan karakteristik tumbuhan pacar air (Impatiens balsamina).

1.5. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini ada dua, yaitu manfaat teoristis dan

manfaat secara praktis. Manfaat teoristis dari makalah ini adalah agar

pembaca maupun penulis dapat memahami pengaruh cahaya terhadap

pertumbuhan, adaptasi, dan karakteristik tumbuhan. Sedangkan manfaat

praktisnya adalah sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah Fisiologi

2

Page 3: Penelitian Pacar Air

Tumbuhan. Selain itu, laporan penelitian ini juga bermanfaat sebagai bahan

masukan pada penelitian selanjutnya dengan memperhatikan perkembangan

dari materi mata kuliah Fisiologi Tumbuhan.

3

Page 4: Penelitian Pacar Air

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Cahaya merupakan faktor lingkungan yang sangat penting sebagai

sumber energi utama bagi ekosistem. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil

cahaya matahari sangat berperan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis adalah

proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang

dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan.

Cahaya matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari

menentukan suhu. Cahaya matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan

oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis. Cahaya Optimal bagi

Tumbuhan Kebutuhan minimum cahaya untuk proses pertumbuhan terpenuhi bila

cahaya melebihi titik kompensasinya (Wirakusumah, 2003).

Beberapa tumbuhan mempunyai karakteristik yang dianggap sebagai

adaptasinya dalam mereduksi kerusakan akibat cahaya yang terlalu kuat.

Dedaunan yang mendapat cahaya dengan intensitas yang tinggi, kloroplasnya

berbentuk cakram, posisinya sedemikian rupa sehingga cahaya yang diterima

hanya oleh dinding vertikalnya. Antosianin berperan sebagai pemantul cahaya

sehingga menghambat atau mengurangi penembusan cahaya ke jaringan yang

lebih dalam.

Besarnya energi matahari yang diterima oleh tanaman tidak sama dari

musim ke musim. Tetapi besarnya energi matahari yang diterima tanaman

(tumbuhan) setiap tahunnya pada latitude yang sama tidak sama bervariasi dan

besarnya energi matahari yang ditangkap tanaman untuk jenis tanaman yang

berbeda, juga akan berbeda-beda pula.

Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan

pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan.

Selain itu, kekurangan cahaya saat perkecambahan berlangsung akan

menimbulkan gejala etiolasidimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat

namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan bewarna pucat (tidak hijau).

4

Page 5: Penelitian Pacar Air

Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat

memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya,

tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuhan

tumbuh lebih lambat dengan kondisi relatif pendek, daun berkembang baik lebih

lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.

Ada dua aspek penting yang perlu dikaji dari faktor cahaya, yang sangat

erat kaitannya dengan sistem ekologi, yaitu:

a. Kualitas Cahaya

Umumnya tumbuhan teradaptasi untuk mengelola cahaya dengan panjang

gelombang antara 0,39 – 7,6 mikron. Klorofil yang berwarna hijau mengasorpsi

cahaya merah dan biru, dengan demikian panjang gelombang itulah yang

merupakan bagian dari spectrum cahaya yang sangat bermanfaat bagi fotosintesis.

Pada ekosistem daratan kualitas cahaya tidak mempunyai variasi yang

berarti untuk mempengaruhi fotosintesis. Pada ekosistem perairan, cahaya merah

dan biru diserap fitoplankton yang hidup di permukaan sehingga cahaya hijau akal

lewat atau dipenetrasikan ke lapisan lebih bawah dan sangat sulit untuk diserap

oleh fitoplankton. 

Pengaruh dari cahaya ultraviolet terhadap tumbuhan masih belum jelas.

Yang jelas cahaya ini dapat merusak atau membunuh bacteria dan mampu

mempengaruhi perkembangan tumbuhan (menjadi terhambat), contohnya yaitu

bentuk- bentuk daun yang roset, terhambatnya batang menjadi panjang.

b. Intensitas cahaya

Intensitas cahaya atau kandungan energi merupakan aspek cahaya

terpenting sebagai faktor lingkungan, karena berperan sebagai tenaga pengendali

utama dari ekosistem. Intensitas cahaya ini sangat bervariasi baik dalam ruang/

spasial maupun dalam waktu atau temporal.

Intensitas cahaya terbesar terjadi di daerah tropika, terutama daerah kering

(zona arid), sedikit cahaya yang direfleksikan oleh awan. Di daerah garis lintang

rendah, cahaya matahari menembus atmosfer dan membentuk sudut yang besar

5

Page 6: Penelitian Pacar Air

dengan permukaan bumi. Sehingga lapisan atmosfer yang tembus berada dalam

ketebalan minimum.

Intensitas cahaya menurun secara cepat dengan naiknya garis lintang. Pada

garis lintang yang tinggi matahari berada pada sudut yang rendah terhadap

permukaan bumi dan permukaan atmosfer, dengan demikian sinar menembus

lapisan atmosfer yang terpanjang ini akan mengakibatkan lebih banyak cahaya

yang direfleksikan dan dihamburkan oleh lapisan awan dan pencemar di atmosfer

(Sasmitamihardja, 1996).

Pacar  air (Impatiens balsamina) berasal dari Asia Selatan   dan  Asia

Tenggara, ada juga yang menyebutkan dari India. Tanaman ini diperkenalkan di

Amerika  pada abad ke-19. Tanaman ini adalah tanaman tahunan atau dua tahunan

dan memiliki bunga keluar dari ketiak daun warnanya  putih, merah, ungu,

oranye,  atau merah jambu. Bentuk bunganya menyerupai bunga anggrek yang

kecil. Tinggi tanaman ini bisa mencapai satu meter dengan batangnya yang tebal,

daun tunggal, bertangkai pendek, helaian daun bentuk lanset memanjang, ujung

dan pangkal runcing, tepi bergerigi. Tulang daun menyirip dengan luas daunnya

sekitar 2 sampai 4 inchi. Pangkal daun bergerigi tajam, ujung daun runcing. Buah

pada tumbuhan pacar air terdiri dari bakal buah menumpang, beruang 4-5. Dalam

satu ruangan tersebut terdapat dua atau lebih bakal biji. Buahnya merupakan buah

kendaga, bila masak akan membuka menjadi 5 bagian yang terpilin.

Tanaman ini sangat disukai lebah dan serangga lain yang membantu

penyerbukannya. Walau demikian tanaman ini tidak dapat hidup di lingkungan

yang kering. Pacar air (Impatiens balsamina) merupakan tanaman terna berakar

serabut, berbatang basah, lunak, bulat, bercabang, warna hijau kekuningan. Pacar

air biasanya ditanam sebagai tanaman hias dengan tinggi 30-80 cm. Arah

tumbuhnya tegak dan percabangannya monopodial. Pacar air (Impatiens

balsamina) mempunyai daun tunggal, tersebar, berhadapan atau dalam karangan.

Warna daun hijau muda tanpa daun penumpu, jika ada daun penumpu bentuknya

kelenjar.

Klasifikasi dari pacar air (Impatiens balsamina) adalah sebagai berikut:

6

Page 7: Penelitian Pacar Air

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Ordo : Ericales

Family : Balsaminaceae

Genus : Impatiens

Spesies : Impatiens balsamina

Sumber : Plantamor (2014)

7

Page 8: Penelitian Pacar Air

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Pengamatan ini dilakukan kurang lebih selama 7 hari mulai dari

tanggal 1 November sampai 3 November 2014. Pengamatan ini dilakukan di

tempat tinggal penulis yaitu Di Jalan Belitung, Gang Hikmah, Banjarmasin.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat-bahan dan cara kerja yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

Alat yang digunakan:

1. Pot/polybag

2. Penggaris

3. Alat tulis

4. Kamera/Handphone

5. Gelas plastik bekas

Bahan yang digunakan:

1. Biji/ bibit tananam pacar air (Impatiens balsamina)

2. Tanah

3. Air

3.3 Cara Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Merendam biji pacar air (Impatiens balsamina) dalam gelas plastik

bekas dan mengambil biji yang tenggelam.

3. Menyiapkan tanah kemudian memasukkanya ke dalam pot berukuran

kecil.

4. Mengambil beberapa biji tanaman pacar air (Impatiens balsamina)

dan menanamnya ke dalam dua buah pot yang sudah berisi tanah.

8

Page 9: Penelitian Pacar Air

5. Meletakkan kedua pot tersebut di tempat yang berbeda, pot yang

pertama diletakkan di tempat yang intensitas cahayanya tinggi dan pot

yang kedua diletakkan di tempat yang intensitas cahayanya rendah.

6. Menyiram tanaman tersebut setiap 2 kali sehari yaitu pagi dan sore

hari.

7. Melakukan pengamatan pengaruh perbedaan intensitas cahaya

terhadap tanaman pacar air selama kurang lebih 7 hari.

8. Menganalisa hasil pengamatan yang dilakukan, kemudian dilanjutkan

dengan membuat laporan penelitian.

3.4 Hasil Pengamatan

A. Tabel Hasil Pengamatan

No. Hari/Tanggal

Perlakuan

Tempat intensitas cahaya

tinggi

Tempat intensitas cahaya

rendah

1. Sabtu/1

November 2014

Menyiapkan media tanam

(tanah) pada pot. Lalu

menyiapkan biji pacar air

(Impatiens balsamina) yang

akan ditanam kemudian

menyemai biji tersebut

kedalam media tanam yang

telah disiapkan. Lalu

menyiramnya dengan air

secukupnya.

Menyiapkan media tanam

(tanah) pada pot. Lalu

menyiapkan biji pacar air

(Impatiens balsamina) yang

akan ditanam kemudian

menyemai biji tersebut

kedalam media tanam yang

telah disiapkan. Lalu

menyiramnya dengan air

secukupnya.

2. Minggu/2

November 2014

Biji pacar air (Impatiens

balsamina) mulai berkecambah

Biji pacar air (Impatiens

balsamina) mulai berkecambah

3. Senin/3

November 2014

Kecambah pacar air (Impatiens

balsamina) ada beberapa yang

tumbuh.

Kecambah pacar air (Impatiens

balsamina) nampak mulai

tumbuh walaupun jumlahnya

lebih sedikit dibandingkan pot

9

Page 10: Penelitian Pacar Air

yang berada di tempat

berintensitas tinggi.

4. Selasa/4

November 2014

Kecambah pacar air (Impatiens

balsamina) tumbuh dengan

batang yang nampak jelas dan

daun yang mulai tumbuh

dengan warna hijau.

Kecambah pacar air (Impatiens

balsamina) ada beberapa yang

tumbuh.

5. Rabu/5

November 2014

Batang daun pacar air

(Impatiens balsamina) nampak

lebih jelas dan lebih panjang

lagi dengan warna putih

kehijauan serta daunnya yang

mulai terbentuk.

Batang daun pacar air

(Impatiens balsamina) sudah

mulai panjang.

6. Kamis/6

November 2014

Akar pacar air (Impatiens

balsamina) panjang dan

batangnya lebih panjang lagi

dan daun sudah tumbuh dengan

jelas, tepi daunnya yang

bergerigi sudah nampak jelas.

Akar pacar air (Impatiens

balsamina) nampak

memanjang dan batangnya

panjang dengan warna putih

kehijauan dan daunnya mulai

terbentuk.

7. Jumat/7

November 2014

Tinggi batang pacar air

(Impatiens balsamina) makin

bertambah besar tetapi lebih

besar dibandingkan dengan

tanah dengan intensitas cahaya

rendah dan warnanya

kehijauan serta daun yang

mulai membesar dan berwarna

hijau.

Batang pacar air (Impatiens

balsamina) bertambah besar.

B. Gambar Pengamatan

10

Page 11: Penelitian Pacar Air

Gambar 1. Biji Pacar Air Gambar 2. Tanaman berumur 3 hari

Gambar 3. Tanaman di intensitas Gambar 4. Tanaman di intensitas

cahaya tinggi cahaya rendah

berumur 7 hari berumur 7 hari

BAB IV

11

Page 12: Penelitian Pacar Air

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa tanaman yang

diletakkan pada tempat yang mempunyai intensitas cahaya yang tinggi lebih

cepat tumbuh dari pada tanaman yang diletakkan pada tempat yang intensitas

cahayanya rendah. Pada tanaman yang berada pada tempat dengan intensitas

cahaya tinggi, terlihat pada hari pertama dilakukan penyemaian hasilnya normal

dan hamper sama dengan tanaman yang berada pada tempat dengan intensitas

cahaya rendah. Namun, terlihat tanaman yang berada pada tempat dengan

intensitas cahaya tinggi mulai tumbuh cepat dari pada tanaman yang berada pada

tempat dengan intensitas cahaya rendah, tanaman yang berada pada tempat

dengan intensitas cahaya tinggi bijinya mulai memecah dan tumbuh bakal akar

berwarna putih. Pada hari keempat dan hari kelima terlihat jelas bahwa tanaman

yang berada pada tempat dengan intensitas cahaya tinggi lebih cepat

perkecambahannya dibanding dengan yang berada pada tempat dengan intensitas

cahaya rendah, biji sudah mulai berkecambah dengan memperlihatkan bakal

batang yang berwarna putih. Sedangkan media tanah dengan intensitas cahaya

tinggi, biji sudah berubah jadi kecambah dengan batang yang nampak jelas dan

lebih keluar dengan warna putih kehijauan serta daun yang mulai tumbuh

berwarna hijau.

Pada hari keenam tanaman pada tempat dengan intensitas cahaya rendah

memperlihatkan perkecambahan akar yang nampak memanjang dan batangnya

juga mulai panjang dengan warna putih kehijauan dan daunnya mulai terbentuk,

sedangkan pada tanah denganin tensitas cahaya tinggi memperlihatkan akarnya

yang panjang dan batangnya lebih panjang lagi dan daun sudah tumbuh dengan

jelas, tepi daunnya yang bergerigi terlihat jelas.

Pada hari ke tujuh, pada tumbuhan dengan intensitas cahaya rendah

batang bertambah. Begitu pun pada tumbuhan yang berada pada tempat dengan

intensitas cahaya tinggi, tinggi batangnya makin bertambah lagi, tingginya kurang

lebih hampir sama dengan tumbuhan yang berada pada tempat dengan intensitas

cahaya rendah namun batangnya lebih gemuk.

12

Page 13: Penelitian Pacar Air

Pada dasarnya tanaman memerlukan cahaya untuk dapat tumbuh subur

dan bisa berfotosintesis, sehingga peranan cahaya terhadap tumbuhan sebagai

berikut :

a) Fotoperiodisme

Fotoperiodisme adalah respon dari suatu organisme terhadap

lamanya penyinaran sinar matahari. Lama penyinaran relatif antara

siang dan malam dalam 24 jam akan mempengaruhi fisiologi dari

tumbuhan. Contoh dari fotoperiodisme adalah perbungaan, jatuhnya

daun, dan dormansi.

Berdasarkan respon tanaman terhadap fotoperiode, tanaman

terbagi atas tiga golongan yaitu:

1. Tanaman berhari pendek (penyinaran < 12 jam)

2. Tanaman berhari panjang (penyinaran > 12 jam)

3. Tanaman berhari netral (lama penyinaran dan malam

sama)

b) Fotoenergetic

Fotoenergetik adalah pertumbuhan yang dipengaruhi oleh

banyaknya energi yang diserap dari sinar matahari oleh bagian

tanaman. Intensitas cahaya yang tinggi di daerah tropis tidak

seluruhnya dapat digunakan oleh tanaman. Energi cahaya matahari

yang digunakan oleh tanaman dalam proses fotosintesis berkisar antar

0,5 – 2,0 % dari jumlah total energi yang tersedia. Sehingga hasil

fotosintesis berkurang apabila intensitas cahaya kurang dari batas

optimum yang dibutuhkan oleh tanaman. 

c) Fotodestruktif

Fotodestruktif adalah tingginya intensitas cahaya yang

mengakibatkan fotosintesis semakin tidak bertambah lagi dikarenakan

tanaman mengalami batas titik jenuh cahaya sehingga bukan menjadi

sumber energi tetapi sebagai perusak.

13

Page 14: Penelitian Pacar Air

d) Fotomorfogenesis

Efek lain dari cahaya diluar fotosintetis adalah mengendalikan

wujud tanaman, yaitu perkembangan struktur atau morfogenesisnya.

Pengendalian morfogenesis oleh cahaya disebut fotomorfogenesis.

Agar cahaya mampu mengendalikan perkembangan pertumbuhan

maka tumbuhan harus menyerap cahaya.

Empat penerima cahaya dalam tumbuhan adalah fitokrom,

kriptokrom, penerima cahaya UV-B, protoklorofilida. Sedangkan

pengaruh cahaya pada perkecambahan adalah sebagai berikut:

1. Produksi klorofil terpacu oleh cahaya

2. Pembukaan daun terpacu oleh cahaya

3. Pemanjangan batang terhambat oleh cahaya

4. Perkembangan akar terpacu oleh cahaya.

e) Fototropisme

Fototropisme adalah pergerakan pertumbuhan tanaman yang

dipengaruhi oleh rangsangan cahaya. Contoh dari fototropisme adalah

pertumbuhan koleoptil rumput menuju arah datangnya

cahaya. Koleoptil merupakan daun pertama yang tumbuh dari

tanaman monokotil yang berfungsi sebagai pelindung lembaga yang

baru tumbuh.

Beberapa tumbuhan mempunyai karakteristik yang dianggap sebagai

adaptasinya dalam mereduksi kerusakan akibat cahaya yang terlalu kuat.

Kekurangan cahaya pada tumbuhan berakibat pada terganggunya proses

metabolisme yang berimplikasi pada tereduksinya laju fotosintesis dan turunnya

sintesis karbohidrat. Faktor ini secara langsung mempengaruhi tingkat

produktivitas tumbuhan dan ekosistem. Adaptasi terhadap naungan dapat melalui

2 cara:

14

Page 15: Penelitian Pacar Air

1. Meningkatkan luas daun sebagai upaya mengurangi penggunaan metabolit.

2. Mengurangi jumlah cahaya yang ditransmisikan dan direfleksikan.

Bentuk adaptasi yang dilakukan tumbuhan tumbuhan pacar air

(Impatiens balsamina) terhadap pengaruh cahaya dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 2. Adaptasi tumbuhan pacar air (Impatiens balsamina) terhadap

pengaruh cahaya

No. 

Sifat yang diukur 

Intensitas cahaya matahari

Tinggi Rendah

1. Tinggi tanaman Pendek Panjang

2. Diameter batang Besar Kecil

3. Bunga dan buah Baik Buruk

4. Lapisan lilin di daun Tebal Tipis

5. Ukuran stomata Besar Kecil

6. Jumlah stomata Banyak Sedikit

7. Helai daun Sempit Lebar

8. Ketebalan daun Tebal Tipis

9. Kandungan klorofil Rendah Rendah

10. Kadar gula Tinggi Rendah

BAB V

PENUTUP

15

Page 16: Penelitian Pacar Air

5.1. Kesimpulan

1. Peranan cahaya terhadap pertumbuhan pacar air (Impatiens balsamina)

adalah dalam proses pertumbuhan (fotoperiodisme, fotoenergetic,

fotodestruktif, fotomorfogenesis, dan fototropisme) serta berfotosintesis.

2. Tumbuhan pacar air (Impatiens balsamina) beradaptasi dengan

intensitas cahaya matahari yang tinggi dengan cara menebalkan lapisan

lilin pada daun, menyempitkan helaian daun, menebalkan daun, dan

memperbesar batang. Sedangkan pada intensitas cahaya matahari yang

rendah tumbuhan pacar air (Impatiens balsamina) dengan cara

mempertipis lapisan lilin pada daun, memperbesar helaian daun, dan

mempertipis daun.

3. Berdasarkan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan, tumbuhan dibagi

atas beberapa karakteristik yaitu fotoperiodisme (tanaman berhari

pendek, panjang, dan netral), fotoenergetic, fotodestruktif,

fotomorfogenesis, dan fototropisme.

5.2. Saran

Saran dari penulis kiranya tumbuhan pacar air (Impatiens

balsamina) ini dapat lebih dilestarikan sehingga dapat dimanfaatkan pada

berbagai bidang ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

16

Page 17: Penelitian Pacar Air

Dasuki, Ahmad, Drs Undang, dkk. 1991. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Universitas ITB. Bandung.

Dwidjoseputro. D. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia Pustaka. Jakarta.

Gardner, dkk., 1991, Fisiologi Tanaman Budidaya, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Noorhidayati dan Hayani, Noor Ichsan. 2014. Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan. PMIPA FKIP UNLAM: Banjarmasin.

Sasmitahardja, Dradjat, dkk. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi PMIPA ITB. Bandung.

Steenis, C.G.G.van. 2003. Flora. Jakarta : Pradnya Paramita

Wirakusumah, S. 2003. Dasar-dasar Ekologi Bagi Populasi dan Komunitas.Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.

17