EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa...

20
EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN GROUP INVESTIGATION BERBASIS ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR DI TINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 COLOMADU Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: INMAS BINTANG TINARNA A 410 150 098 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Transcript of EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa...

Page 1: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

i

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN

GROUP INVESTIGATION BERBASIS ALAT PERAGA

TERHADAP HASIL BELAJAR DI TINJAU DARI KOMUNIKASI

MATEMATIK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 COLOMADU

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I

Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

INMAS BINTANG TINARNA

A 410 150 098

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

i

Page 3: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

ii

Page 4: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

iii

Page 5: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

1

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN GROUP

INVESTIGATION BERBASIS ALAT PERAGA TERHADAP HASIL

BELAJAR DI TINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA KELAS

IX SMP NEGERI 3 COLOMADU

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) pengaruh strategi pembelajaran

group investigation berbasis alat peraga terhadap hasil belajar matematika, (2)

pengaruh komunikasi matematik terhadap hasil belajar matematika, dan (3) interaksi

antara strategi pembelajaran dan komunikasi matematik terhadap hasil belajar

matematika. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan memberikan

perlakuan strategi pembelajaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas IX SMP Negeri 3 Colomadu Semester Gasal Tahun Ajaran 2018/2019. Sampel

penelitian ditentukan dengan teknik cluster random sampling, sehingga diperoleh

kelas IX D sebagai kelas eksperimen pertama, kelas IX C sebagai kelas eksperimen

kedua, dan kelas IX E sebagai kelas kontrol. Instrument penelitian yang digunakan

berupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika.

Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh: (1) terdapat pengaruh strategi

pembelajaran group investigation berbasis alat peraga terhadap hasil belajar

matematika, (2) terdapat pengaruh komunikasi matematik terhadap hasil belajar

matematika, dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan komunikasi

matematik terhadap hasil belajar matematika.

Kata Kunci: Strategi pembelajaran, komunikasi matematik, hasil belajar

matematika.

Abstract

This study aims to analyze: (1) the influence of props-based investigation group

learning strategies on mathematics learning outcomes, (2) the influence of

mathematical communication on mathematics learning outcomes, and (3) the

interaction between learning strategies and mathematical communication on

mathematics learning outcomes. This research is an experimental research by giving

treatment learning strategies. The population in this study were all class IX

Colomadu Middle School 3 Semester Middle School Academic Year 2018/2019. The

research sample was determined by cluster random sampling technique, so that the

class IX D was obtained as the first experiment, class IX C as the experiment both,

and class IX E as the control class. The research instrument used was in the form of

test questions of mathematical communication skills and tests of mathematics

learning outcomes. The data analysis technique used two-way variance analysis with

unequal cells. Based on the results data analysis obtained: (1) there was the influence

of props-based investigation group learning strategies on mathematics learning

outcomes, (2) there was the influence of mathematical communication on

Page 6: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

2

mathematics learning outcomes, and (3) there was an interaction between learning

and communication strategies mathematics on mathematics learning outcomes.

Keywords: Learning strategies, mathematical communication, mathematics learning

outcomes.

1. PENDAHULUAN

Matematika merupakan suatu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan

kemampuan berfikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam

menyelesaikan masalah sehari-hari dan dalam dunia pekerjaan, serta

memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

(Susanto 2013: 185). Berdasarkan definisi matematika menurut Susanto, dapat

disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu yang pasti, mempelajari

tentang hitungan dan digunakan untuk membantu memecahkan permasalahan.

Jadi, matematika memiliki peranan penting di sekolah. Peserta didik

memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan membantu

memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Dari definisi diatas,

dapat disimpulkan bahwa pelajaran matematika sangat diperlukan dalam

pembelajaran di sekolah. Untuk mengetahui acuan keberhasilan siswa dalam

pembelajaran maka perlu adanya hasil belajar.

Menurut Rusman (2012: 123) hasil belajar adalah sejumlah pengalaman

yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Purwanto (2011: 46) hasil belajar adalah perubahan perilaku mahasiswa akibat

belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas

sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan

kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah sebuah

perubahan dan pengalaman yang diperoleh siswa akibat belajar. Salah satunya

adalah hasil belajar matematika.

Pada realitanya, hasil belajar matematika cenderung belum sesuai dengan

harapan. Secara internasional menurut Kemdikbud, hasil dari Programme

Internationale for Student Assesment (PISA) tahun 2015

(www.kemdikbud.go.id) menunjukkan bahwa dalam kompetensi matematika

meningkat dari 375 poin di tahun 2012 menjadi 386 poin pada tahun2015.

Page 7: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

3

Peningkatan ini meningkatkan posisi Indonesia 6 peringkat keatas bila

dibandingkan pada tahun 2012 menduduki peringkat ke-70, sehingga pada tahun

2015 peringkat Indonesia pada urutan ke-64. Secara nasional, bukti rendahnya

prestasi belajar matematika siswa SMP terdapat pada hasil survey Kemdikbud

tahun 2017 (www.kemdikbud.go.id) menunjukkan bahwa hasil rerata UNBK

Matematika SMP/MTs pada tahun 2017 hanya mencapai 54,39 dengan rentang

nilai antara 0 sampai 100.

Berdasarkan uraian diatas, hasil belajar matematika masih belum sesuai

dengan harapan. Penyebab siswa mengalami kesulitan atau kurang berhasil

dalam proses pembelajaran ditentukan dari beberapa faktor, yaitu faktor

ekspertnal dan internal. Sehingga mereka tidak dapat belajar dan kurang

berusaha sesuai dengan kekuatan mereka. faktor eksternal adalah faktor yang

berada di luar individu, meliputi lingkungan masyarakat, keluarga, sekolah, guru

dan lingkungan sekitar. Sedangkan menurut Slameto (2010: 54) faktor internal

adalah faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar, yakni

meliputi kesehatan, perhatian, intelegensi, minat, bakat, dan kemampuan

komunikasi matematik. Kemampuan komunikasi matematik merupakan suatu

hal yang sangat mendukung untuk seorang guru dalam memahami kemampuan

siswa dalam pembelajaran matematika.

Hasil penelitian Zainal dan Marsigit (2014) menyatakan bahwa siswa secara

aktif mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dengan bebas dalam hal membuat

solusi sebagai suatu representasi menuju konsep matematika. Dalam mencari

solusi, siswa perlu memberikan alasan terkait solusi yang mereka miliki. Hal ini

memberikan kesempatan kepada mereka untuk menggunakan logikanya berfikir

dan berargumen secara matematika. Hal ini membuktikan bahwa komunikasi

matematik sangat penting untuk membantu siswa menghadapi kesulitan belajar.

Maka perlu adanya peningkatan kemampuan komunikasi matematik sesuai

dengan hakikat matematika. Karena melalui komunikasi matematik siswa dapat

mengorganisasikan berfikir matematikanya.

Berdasarkan uraian tersebut maka diperlukan strategi pembelajaran yang

mampu membuat siswa berkembang daya berfikirnya, aktif, kritis, kreatif, dan

Page 8: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

4

meningkat kemampuan komunikasi matematiknya. Merujuk pada hasil

penelitian Sangadji (2016) menyatakan bahwa model pembelajaran kelompok

investigasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekolah kejuruan. Hasil

penelitian Jongsermtrakoon dan Nasongkhla (2015) yang berjudul A Group

Investigation Learning System for Open Educational Resources to Enhance

Student Teachers’ Digital Literacy and Awareness in Information Ethics

menyimpulkan bahwa kelompok diskusi membantu pembelajar berfikir kritis

untuk fokus pada subjek. Terbukti pada pre-test sampel mendapat nilai tengah

skor sama 13,00, sedangkan pada post-test mendapat nilai rata-rata sebesar 18,53

poin. Itu bisa menjelaskan mengapa kelompok investigasi berpengaruh pada

skor post-test yang lebih tinggi kemampuan literasinya. Hasil penelitian

Karafkan (2015) yang berjudul Investigating the Effects of Group Investigation

(GI) and Cooperative Integrated Reading and Comprehension (CIRC) as the

Cooperative Learning Techniques on Learner’s Reading Comprehension

menyimpulkan bahwa investigasi kelompok memberikan sarana untuk siswa

dapat berpartisipasi dalam interaksi. Walaupun investigasi kelompok berkaitan

dengan kelancaran kelompok belajar, siswa juga dapat melakukan akurasi

bekerja di dalam kelompok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

pembelajaran kooperatif lebih efektif daripada instruksi konvensional (CI)

dalam meningkatkan prestasi membaca EFL dari pelajar menengah. Hasil

penelitian Ginting dan Edy (2017) tentang alat peraga menyimpulkan bahwa

pelaksanaan pembelajaran masuk dalam kategori baik dan hasil belajar

matematika membaik setelah penggunaan alat peraga. Bambang, dan Masrukan

(2016) tentang alat peraga menyimpulkan bahwa penggunaan alat peraga dapat

meningkatkan hasil belajar matematika dan keaktifan siswa dalam menerapkan

konsep teori peluang.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi

permasalahan tersebut yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran group

investigation berbasis alat peraga. Menurut Lestari (2017: 50) Strategi

pembelajaran group investigation menuntut seluruh anggota kelompok untuk

dapat merencakan suatu penelitian serta perencanaan dalam menyelesaikan

Page 9: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

5

masalah yang dihadapi, kelompok menentukan apa saja yang dikerjakan dan

siapa saja yang melaksanakan serta bagaimana perencanaan penyajian di depan

kelas. Sedangkan menurut Huda (2014: 292) group investigation merupakan

strategi pembelajaran kelompok yang menuntut siswa menggunakan skill

berfikir tingkat tinggi.

Menurut Tim MKDK (2011: 134) alat peraga adalah semua alat bantu

dalam proses pendidikan dan pengajaran yang berupa benda atau perbuatan dari

yang konkrit sampai dengan abstrak yang mempermudah dalam pemberian

pengertian kepada siswa. Sedangkan menurut Suherman dkk (2003: 242) alat

peraga adalah benda-benda konkrit sebagai perantara atau visualisasi konsep

abstrak yang dapat dipahami siswa dan akan mengendap dan melekat, dan tahan

lama apabila melalui perbuatan dan dapat dimengerti siswa, bukan hanya

melalui mengingat fakta.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Group

Investigation merupakan strategi pembelajaran berbentuk kelompok yang

menuntut siswa dapat merencanakan dan menyelesaikan masalah dengan skill

berfikir kreatif serta menyajikannya di depan kelas. Untuk memperoleh hasil

belajar matematika yang optimal, strategi pembelajaran group investigation

dimodifikasi dengan bantuan media pembelajaran yaitu alat peraga. Penerapan

alat peraga diharapkan mampu membentuk siswa menjadi lebih aktif dan kreatif

serta mampu mengkaitkan materi yang telah dipelajari terhadap kehidupan

sehari-hari. Selain itu juga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi

matematik siswa.

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk: (1)

menganalisis dan menguji pengaruh antara strategi pembelajaran group

investigation berbasis alat peraga, Group Investigation, dan konvensional

terhadap hasil belajar matematika. (2) menganalisis dan menguji pengaruh

tingkat kemampuan komunikasi matematik siswa terhadap hasil belajar

matematika. (3) menganalisis dan menguji interaksi antara strategi pembelajaran

dengan komunikasi matematik siswa terhadap hasil belajar matematika.

Page 10: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

6

2. METODE

Jenis penelitian yang digunakan berdasarkan pendekatannya termasuk dalam

jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015: 43) penelitian kuantitatif

adalah penelitian yang berkaitan erat dengan teknik-teknik survei sosial

termasuk wawancara terstruktur dan kuesioner yang tersusun, eksperimen,

observasi terstruktur, analisis isi, analisis statistik formal dan masih banyak lagi.

Desain yang digunakan adalah desain quasi exsperimental. Menurut Sugiyono

(2007: 87) desain kuasi-eksperimental menyertakan kelompok control, walaupun

tidak berfungsi untuk mengontrol variable-variabel luar yang dapat

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 3 Colomadu Semester Gasal Tahun Ajaran

2018/2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random

Sampling. Sampel yang didapat adalah kelas IX D sebagai kelas eksperimen 1,

kelas IX C sebagai kelas eksperimen 2, dan kelas IX E sebagai kelas kontrol.

Kemudian sampel tersebut di uji keseimbangan dengan menggunakan analisis

variansi satu jalan dengan sel sama, sebelum masing-masing diberi perlakuan

untuk mengetahui apakah ketiga sampel memiliki rerata yang sama.

Teknik pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

dokumentasi, tes hasil belajar matematika dan tes komunikasi matematik.

Metode dokumentasi dilakukan untuk mengetahui data awal siswa, nama siswa,

dan soal hasil belajar matematika materi bangun ruang sisi lengkung. Instrumen

hasil belajar matematika yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan

ganda, sedangkan untuk komunikasi berupa soal esay. Teknik analisis data pada

penelitian ini adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Sebelum uji

analisis dilakukan, sampel harus dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas

menggunakan metode Liliefors dan uji homogenitas menggunakan metode

Barlett dengan taraf siginifikansi 5%.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebelum dilakukan penelitian, populasi perlu diuji keseimbangan terlebih

dahulu. Uji keseimbangan yang dilakukan menggunakan uji anava satu jalur sel

Page 11: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

7

sama diperoleh nilai dengan { } . karena

maka dapat disimpulkan bahwa ketiga kelas

mempunyai kemampuan awal yang seimbangan atau sama. Selanjutnya

dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dengan metode Liliefors dan

uji homogenitas metode Barlett.

Berdasarkan perhitungan uji normalitas dengan taraf signifikansi 5% hasil

belajar matematika pada kelas eksperimen 1, eksperimen 2, dan konrol diperoleh

nilai Lobs Ltabel maka H0 diterimaa artinya setiap sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal. Untuk uji normalitas tingkat kemampuan komunikasi

matematik kategori tinggi, sedang, rendah juga berdistribusi normal karena Lobs

Ltabel . Sedangkan uji prasyarat kedua yaitu uji homogenitas, hasil pengujian

dengan taraf signifikansi 5% baik untuk uji homogenitas antar baris maupun

antar kolom maka H0 diterima, artinya setiap sampel mempunyai variansi

populasi yang homogen. Adapun rangkuman rerata sel dan rerata marginal dapat

dilihat pada tabel 1 sebagai berikut.

Tabel 1. Rangkuman Rerata antar Sel dan Rerata Marginal

Strategi

pembelajaran

Komunikasi Matematik Rerata

Marginal Tinggi Sedang Rendah

Group investigation

brbasis alat peraga 87,273 75,625 68 76,966

Group investigation 84,583 71,818 54,444 70,282

Konvensional 79,167 69,167 59,375 69,236

Rerata Marginal 83,674

72,203

60,607

Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dengan taraf

signifikansi 5% disajikan pada tabel 2 sebagai berikut.

Tabel 2. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama

Sumber JK dK RK Fobs Ftabel Kesimpulan

Strategi

Pembelajaran 2 3,13 Ditolak

Page 12: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

8

Sumber JK dK RK Fobs Ftabel Kesimpulan

(A)

Komunikasi

Matematik (B) 2 3,13 Ditolak

Interaksi (AB) 4 2,48 Ditolak

Galat (G) 87 - -

Total (T) 95 - - -

Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dengan

taraf signifikansi 5% pada tabel 2 dapat disimpulkan bahwa: (1)

maka H0A ditolak, artinya terdapat pengaruh strategi pembelajaran

terhadap hasil belajar matematika. (2) maka H0B

ditolak, artinya terdapat pengaruh komunikasi matematik siswa terhadap hasil

belajar matematika. (3) maka H0AB ditolak,

artinya terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan

komunikasi matematik siswa terhadap hasil belajar matematika.

Berdasarkan hipotesis pertama dengan taraf signifikansi 5% diperoleh

maka H0A ditolak. Hal ini berarti terdapat

pengaruh strategi pembelajaran Group investigation berbasis alat peraga

terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas IX SMP Negeri 3 Colomadu

pada materi bangun ruang sisi lengkung. Untuk mengetahui pengaruh strategi

pembelajaran terhadap hasil belajar matematika perlu dilakukan uji komparasi

ganda rerata antar baris menggunakan metode scheffe. Hasil uji komparasi antar

baris disajikan sebagai berikut.

Tabel 3 Rangkuman Uji Komparasi Rerata Antar Baris

H0 H1 Fobs ( ) Keputusan

9,39 H0 ditolak

9,39 H0 ditolak

9,39 H0 diterima

Page 13: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

9

Berdasarkan hasil uji komparasi ganda rerata antar baris menggunakan

metode scheffe dan dengan melihat rerata marginalnya diperoleh kesimpulan

bahwa siswa yang memperoleh strategi pembelajaran group investigation

berbasis alat peraga mempunyai hasil belajar matematika yang lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang memperoleh strategi pembelajaran group

investigation dan siswa yang memperoleh strategi pembelajaran konvensional.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

strategi pembelajaran dengan hasil belajar matematika siswa. Hal tersebut

didukung pada saat penelitian di lapangan bahwa siswa kelas strategi

pembelajaran group investigation berbasis alat peraga terlihat lebih antuasias

dan aktif dalam proses pembelajaran. Penerapan strategi pembelajaran group

investigation berbasis alat peraga memungkinkan siswa untuk saling bertukar

pikiran atau saling bekerja sama untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan

yang dihadapkan dengan cara berdiskusi kelompok dengan menggunakan alat

peraga. Guru memberikan subtopik yang berbeda-beda pada setiap kelompok,

siswa melakukan diskusi kelompok untuk memecahkan permasalahan

menggunakan alat peraga. Setelah semua kelompok selesai menyelsaikan

permasalahan maka setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Selfy dan Nining

(2017) yang menyatakan bahwa Model pembelajaran group investigation

berbasis alat peraga lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Hal ini juga

sejalan dengan Hasil penelitian Pranata (2016) yang menyatakan bahwa Dengan

mengimplementasikan model pembelajaran group investigation berbantuan alat

peraga, kemampuan pemahaman peserta didik akan meningkat.

Hipotesis kedua dengan taraf signifikansi 5% diperoleh

maka H0B ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh tingkat

komunikasi matematik terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas IX

SMP Negeri 3 Colomadu pada materi bangun ruang sisi lengkung. Untuk

mengetahui pengaruh tingkat komunikasi matematik terhadap hasil belajar

matematika perlu dilakukan uji komparasi ganda rerata antar kolom

Page 14: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

10

menggunakan metode scheffe. Hasil uji komparasi antar baris disajikan sebagai

berikut.

Tabel 4 Rangkuman Uji Komparasi Rerata Antar Kolom

H0 H1 Fobs ( ) Keputusan

9,39 H0 ditolak

9,39 H0 ditolak

9,39 H0 ditolak

Berdasarkan hasil uji komparasi ganda rerata antar kolom menggunakan

metode scheffe dan dengan melihat rerata marginalnya diperoleh kesimpulan

bahwa siswa yang memiliki tingkat kemampuan komunikasi matematik tinggi

mempunyai hasil belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa

yang memiliki tingkat kemampuan komunikasi matematik sedang dan siswa

yang memiliki tingkat kemampuan komunikasi matematik rendah. Siswa yang

memiliki tingkat kemampuan komunikasi matematik sedang mempunyai hasil

belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki

tingkat komunikasi matematik rendah.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

tingkat kemampuan komunikasi matematik dengan hasil belajar matematika

siswa. Hal tersebut didukung di lapangan bahwa siswa yang memiliki tingkat

kemampuan komunikasi matematik tinggi dan sedang cenderung aktif dalam

proses pembelajaran dan diskusi, serta berani memperesentasikan hasil

diskusinya di depan kelas. Siswa yang memiliki tingkat kemampuan komunikasi

matematik rendah cenderung pasif dalam pembalajaran dan kegiatan diskusi

serta mereka tergolong siswa yang suka membuat kegaduhan pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Hasil ini sejalan dengan Hasil penelitian Lomibao,

Charita, dan Rhoda (2016) menyatakan bahwa komunikasi matematika siswa

memiliki prestasi lebih tinggi, pemahaman konseptual dan secara signifikan

mengurangi kecemasan dibandingkan dengan Program Belajar Dinamis (DLP).

Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Ramellan, Edwin, dan Armati (2012)

menyimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematik siswa yang belajar

Page 15: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

11

dengan model pembelajaran interaktif lebih baik dari pada kemampuan

komunikasi matematik siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional

dikelas VIII SMP Negeri 1 Tanjung Raya.

Hipotesis ketiga dengan taraf signifikansi 5% diperoleh

maka H0AB ditolak. Hal ini berarti terdapat interaksi antara strategi

pembelajaran dan kemampuan komunikasi matematik siswa terhadap hasil

belajar matematika pada siswa kelas IX SMP Negeri 3 Colomadu pada materi

bangun ruang sisi lengkung. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara

strategi pembelajaran dan komunikasi matematik terhadap hasil belajar

matematika perlu dilakukan uji komparasi ganda rerata antar sel pada baris yang

sama atau pada kolom yang samamenggunakan metode scheffe.

Berdasarkan hasil uji komparasi ganda rerata antar sel pada baris yang sama

menggunakan metode scheffe dilakukan sebanyak sembilan kali, dan

menghasilkan delapan penolakan yaitu: Uji antara hasil belajar matematika

siswa yang diberi strategi pembelajaran group investigation berbasis alat peraga

dengan tingkat kemampuan komunikasi matematik tinggi dan sedang. Dengan

melihat reratanya dapat diketahui bahwa siswa yang diberi strategi pembelajaran

group investigation berbasis alat peraga dengan tingkat kemampuan komunikasi

matematik tinggi mempunyai hasil belajar matematika yang lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang diberi strategi pembelajaran group

investigation berbasis alat peraga dengan tingkat kemampuan komunikasi

matematik sedang; Uji antara hasil belajar matematika siswa yang diberi strategi

pembelajaran group investigation berbasis alat peraga dengan tingkat

kemampuan komunikasi matematik tinggi dan sedang. Dengan melihat reratanya

dapat diketahui bahwa siswa yang diberi strategi pembelajaran group

investigation berbasis alat peraga dengan tingkat kemampuan komunikasi

matematik tinggi mempunyai hasil belajar matematika yang lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang diberi strategi pembelajaran group

investigation berbasis alat peraga dengan tingkat kemampuan komunikasi

matematik rendah; Uji antara hasil belajar matematika siswa yang diberi strategi

pembelajaran group investigation dengan tingkat kemampuan komunikasi

Page 16: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

12

matematik tinggi dan sedang. Dengan melihat reratanya dapat diketahui bahwa

siswa yang diberi strategi pembelajaran group investigation dengan tingkat

kemampuan komunikasi matematik tinggi mempunyai hasil belajar matematika

yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diberi strategi pembelajaran

group investigation dengan tingkat kemampuan komunikasi matematik sedang;

Uji antara hasil belajar matematika siswa yang diberi strategi pembelajaran

group investigation dengan tingkat kemampuan komunikasi matematik tinggi

dan rendah. Dengan melihat reratanya dapat diketahui bahwa siswa yang diberi

strategi pembelajaran group investigation dengan tingkat kemampuan

komunikasi matematik tinggi mempunyai hasil belajar matematika yang lebih

baik dibandingkan dengan siswa yang diberi strategi pembelajaran group

investigation dengan tingkat kemampuan komunikasi matematik rendah; Uji

antara hasil belajar matematika siswa yang diberi strategi pembelajaran group

investigation dengan tingkat kemampuan komunikasi matematik sedang dan

rendah. Dengan melihat reratanya dapat diketahui bahwa siswa yang diberi

strategi pembelajaran group investigation dengan tingkat kemampuan

komunikasi matematik sedang mempunyai hasil belajar matematika yang lebih

baik dibandingkan dengan siswa yang diberi strategi pembelajaran group

investigation dengan tingkat kemampuan komunikasi matematik rendah; Uji

antara hasil belajar matematika siswa yang diberi strategi pembelajaran

konvensional dengan tingkat kemampuan komunikasi matematik tinggi dan

sedang. Dengan melihat reratanya dapat diketahui bahwa siswa yang diberi

strategi pembelajaran konvensional dengan tingkat kemampuan komunikasi

matematik tinggi mempunyai hasil belajar matematika yang lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang diberi strategi pembelajaran konvensional

dengan tingkat kemampuan komunikasi matematik sedang; Uji antara hasil

belajar matematika siswa yang diberi strategi pembelajaran konvensional dengan

tingkat kemampuan komunikasi matematik tinggi dan rendah. Dengan melihat

reratanya dapat diketahui bahwa siswa yang diberi strategi pembelajaran

konvensional dengan tingkat kemampuan komunikasi matematik tinggi

mempunyai hasil belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa

Page 17: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

13

yang diberi strategi pembelajaran konvensional dengan tingkat kemampuan

komunikasi matematik rendah; Uji antara hasil belajar matematika siswa yang

diberi strategi pembelajaran konvensional dengan tingkat kemampuan

komunikasi matematik sedang dan rendah. Dengan melihat reratanya dapat

diketahui bahwa siswa yang diberi strategi pembelajaran konvensional dengan

tingkat kemampuan komunikasi matematik sedang mempunyai hasil belajar

matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diberi strategi

pembelajaran konvensional dengan tingkat kemampuan komunikasi matematik

rendah. Terdapat satu keputusan yang menyatakan H0 diterima. Hal tersebut

menunjukkan bahwa kedua sel mempunyai hasil yang sama. Untuk mengetahui

mana yang lebih baik antara dua sel yang di uji maka cukup melihat pada

hipotesis kedua yaitu pada uji komparasi antar kolom yang sama.

Berdasarkan hasil uji komparasi ganda rerata antar sel pada kolom yang

sama menggunakan metode scheffe dilakukan sebanyak sembilan kali, dan

menghasilkan satu penolakan yaitu: Uji antara hasil belajar matematika siswa

yang diberi strategi pembelajaran group investigation berbasis alat peraga dan

group investigation dengan tingkat kemampuan komunikasi matematik rendah.

Dengan melihat reratanya dapat diketahui bahwa siswa dengan kemampuan

komunikasi matematik rendah yang diberi strategi pembelajaran group

investigation berbasis alat peraga memiliki hasil belajar matematika yang lebih

baik dibandingkan dengan siswa yang diberi strategi pembelajaran diberi strategi

pembelajaran dengan kemampuan komunikasi matematik rendah. Terdapat

delapan keputusan yang menyatakan H0 diterima. Hal tersebut menunjukkan

bahwa kedua sel mempunyai hasil yang sama. Untuk mengetahui mana yang

lebih baik antara dua sel yang di uji maka cukup melihat pada hipotesis pertama

yaitu pada uji komparasi antar baris yang sama.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Utami, Dwijanto, dan Djuniadi Djuniadi

(2015) menyimpulkan bahwa keberhasilan belajar di kelas yang diberi perlakuan

strategi generatif group investigation tercapai dan lebih baik daripada kelas

control. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang diberikan berhasil

meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa.

Page 18: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

14

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dipaparkan sebelumnya maka

dapat disimpulkan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang siginifikan pada

penggunaan strategi pembelajaran group investigation berbasis alat peraga,

strategi pembelajaran group investigation dan strategi pembelajaran

konvensional terhadap hasil belajar matematika. Strategi pembelajaran group

investigation berbasis alat peraga mempunyai hasil belajar matematika yang

lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran group investigation dan

kelas konvensional, sedangkan strategi pembelajaran group investigation dan

konvensional memiliki hasil belajar matematika yang sama. (2) terdapat

pengaruh komunikasi matematik siswa terhadap hasil belajar matematika. Hasil

belajar matematika siswa yang memiliki tingkat kemampuan komunikasi

matematik tinggi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat

kemampuan komunikasi sedang dan rendah, sedangkan siswa yang memiliki

tingkat kemampuan komunikasi matematik sedang Hasil belajar matematika

siswa yang memiliki tingkat kemampuan komunikasi matematik sedang lebih

baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat kemampuan komunikasi

matematik rendah. (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan

komunikasi matematik siswa terhadap hasil belajar matematika. Berdasarkan

hasil uji komparasi ganda antar sel pada baris yang sama atau pada kolom yang

sama menunjukkan bahwa terdapat sel yang tidak menunjukkan interaksi, jadi

setelah dilakukan uji lanjut tidak semua sel dapat diketahui variabel mana yang

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Ginting, Ita N. Br dan Edy Surya. 2017. “Penggunaan Alat Peraga untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Belajar Siswa Kelas V Prymary

Sekolah 101.796 Patumbak.” international Journal of Sciences: Dasar dan

Riset Terapan (IJSBAR) 34(1): 247-260.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Page 19: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

15

Jongsermtrakoon, S. dan J. Nasongkhla. 2015. “A Group Investigation Learning

System for Open Educational Resources to Enhance Student Teachers’

Digital Literacy and Awareness in Information Ethics”. International Journal

of Information and Education Technology 5 (10): 783-788.

Kemdikbud. Hasil Ujian Nasional Tahun 2017. Diakses pada 19 September 2018

pukul 05.28 WIB.

(https://kemdikbud.go.id/main/files/download/9c7fdf36a39328d&sa=U&ved

=2ahUKEwixjcKNzMXdAhWLvI8KheGhCu0QFjABegQIChAB&usg=Aov

Vaw30LQh-uFjCmPoVd4L0PnAo).

Kemdikbud. Peringkat dan Pencapaian PISA Indonesia. Tahun 2015. Diakses pada

20 September 2018 pukul 5.37 WIB.

(https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-dan-capaian-

pisa-indonesia-mengalami-peningkatan)

Karafkan, M. A. 2015. “Investigating the Effects of Group Investigation (GI) and

Cooperative Integrated Reading and Comprehension (CIRC) as the

Cooperative Learning Techniques on Learner’s Reading Comprehension”.

International Journal of Applied Linguistics & English 4 (6): 8-15

Lestari, Karunia E., dan M. R. Yudhanegara. 2017. Penelitian Pendidikan

Matematika. Bandung: PT Refika Aditama.

Lomibao, L. S., C. A. Luna, dan Rhoda A. Namoco. 2016. “The Influence of

Mathematical Communication on Students Mathematics Performance and

Anxiety.” American Journal of Educational Research 4 (5): 378-382.

Pranata, Ella. 2016. “Implementasi Model Pembelajaran Group Investigation (GI)

Berbasis Alat Peraga Untuk Mengkatkan Kemampuan Pemahan Konsep

Matematika.” Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia 1 (1): 34-38.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Ramellan, Purnama. Edwin Musdi, dan Armati. 2012. “Kemampuan Komunikasi

Matematik dan Pembelajaran Interaktif”. Jurnal Pendidikan Matematika.

Vol.1 No.1: 77-82.

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Sangadji, Sopiah. 2016. “Implementation of Cooperative Learning with Group

Investigation Model to Improve Learning Achievement of Vocation School

Students in Indonesia”. International Journal of Learning and Development 6

(1): 91-103.

Page 20: EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN …eprints.ums.ac.id/72273/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfberupa soal tes kemampuan komunikasi matematik dan tes hasil belajar maatematika. Teknik

16

Selfy dan Dra. Nining Setyaningsih, M.Si,. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran

Group Investigation Berbasis Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Matematika

di Tinjau dari Penalaran Matematika. Diakses pada 11 Januari 2019.

(eprints.ums.ac.id/50185)

Setyowati, N., Bambang E. Susilo, dan Masrukan. 2016. “Penggunaan Alat Peraga

untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa pada Materi

Peluang.” Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif 7(1): 24-30.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suherman, Erman. dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana Prenada Media Grup.

Sutama. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D.

kartasura: Fairuz Media.

Tim MKDK. 2011. Manajemen Pendidikan (Konsep dan Implementasi). Surakarta:

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Utami, Citra dan Dwijanto Djuniadi. 2015. “Pembelajaran Model Generatif dengan

Strategi Group Investigation Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Matematis Siswa.” Unnes Journal of Mathematics Education Research 4 (1):

26-33.

Zainal, Ahmad dan Marsigit. 2014. “Perbandingan Keefektifan Pembelajaran

Matematika dengan Pendekatan Matematika Realistik dan Konvensional

ditinjau dari Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematik Siswa”.

Jurnal Riset Pendidikan Matematika 1 (2): 152-163.

Zarkasyi, Wahyudin. 2017. Peneitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika

Aditama.