Ekskresi

25
BIOLOGI Sistem Ekskresi MAKHLUK HIDUP

Transcript of Ekskresi

Page 1: Ekskresi

BIOLOGISistem Ekskresi

MAKHLUK HIDUP

Page 2: Ekskresi

Latar Belakang

Untuk dapat melangsungkan hidupnya makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan diperlukan makhluk hidup sebagai sumber energi, selain itu dari makanan inilah segala proses metabolisme dalam tubuh dapat berlangsung.Baik manusia maupun setiap jenis hewan memiliki struktur alat pencernaan yang berbeda-beda tergantung pada tingkat organisasi sel penyusunnya dan jenis makanannya.

Selain sistem pencernaan, di dalam tubuh makhluk hidup juga terdapat proses ekskresi. Tidak semua makanan yang dicerna oleh sistem pencernaan digunakan untuk proses metabolisme dalam tubuh. Ada beberapa zat yang tidak berguna bagi tubuh dan harus dikeluarkan agar tidak menjadi racun dalam tubuh.Zat-zat tersebut dikeluarkan dari sistem pencernaan melalui saluran pembuangan yang disebut anus. Proses pengeluaran zat sisa inilah yang sisebut proses ekskresi.

Page 3: Ekskresi

Proses pengeluaran zat – zat dari tubuh dibedakan menjadi :1) Defekasi adalah proses pengeluaran zat –zat sisa hasil

pencernaan makanan yang tidak digunakan lagi bagi tubuh yang disebut feses. Feses tidak termasuk zat sisa metabolisme karena tidak pernah masuk ke jaringan tubuh dan tidak pernah mengalami proses metabolisme di dalam sel

2) Ekskresi adalah proses pengeluaran zat hasil metabolisme sel yang tidak digunakan lagi oleh tubuh dan akan dikeluarkan bersama urin, keringat, atau uap air hasil pernapasan

3) Sekresi adalah proses pengeluaran zat oleh kelenjar dan akan digunakan oleh tubuh. Dalam sekresi terdapat dua kelenjar, sebagai hormon (kelenjar endokrin) dan enzim (kelenjar eksokrin)

Page 4: Ekskresi

Sistem Eskresi Manusia

Ada empat alat ekskresi pada manusia, yaitu ginjal, hati, kulit, dan paru-paru.

a) GINJAL

b) HATI

c) KULIT

d) PARU - PARU

Page 5: Ekskresi

a) GINJALPada manusia ginjal berjumlah sepasang.Ginjal berfungsi untuk

menyaring darah sehingga menghasilkan urin.Bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring adalah nefron.Dalam sebuah ginjal terdapat berjuta-juta nefron.

Secara umum, proses yang terjadi pada nefron ada tiga. Yang pertama tahap filtrasi atau penyaringan, proses ini terjadi di glomerulus dan sampai bowman dan menghasilkan urin primer. Selanjutnya urin primer masuk ke tubulus proximal untuk masuk ke tahapan reabsorbsi atau penyaringan kembali urin primer sehingga terbentuk urin sekunder.Yang terakhir yaitu tahap augmentasi yang terjadi di tubulus distal.Pada tahap ini sudah dihasilkan urin sebenarnya.

Page 6: Ekskresi

Tahap filtrasi

glomerulus bowman Urin primer

Tubulus proximal Tahap reabsorbsi Urin sekunder

Tahap augmentasi Tubulus distal Urin sebenarnya

Page 7: Ekskresi

b) HATI (Liver)Hati disebut sebagai alat ekskresi karena menghasilkan empedu yang

mengandung zat sisa dari perombakan eritrosit di dalam limpa. Empedu dikeluarkan dari tubuh bersama urin.

Fungsi Hatia. Sintesis protein (albumim, protombin, dan fibrinogen plasma darah fungsi

endokrin)b. Penyimpan gula (gliogen) dan lemakc. Sebagai penawar racund. Tempat perombakan eritrosit yang telah tua

Eritrosit yang sudah tua dirombak di dalam hati oleh sel-sel khusus yang disebut histiosit. Hemoglobin (Hb)dari eritrosit kemudian diurai menjadi zat besi, heroin, dan globin. a) Zat besi disimpan di hati, lalu dikembalikan ke sumsum tulang. b) Heroin diubah menjadi biliburin dan biliverdin yakni zat warna

empedu, kemudian dikeluarkan dari tubuh bersama feses. c) Globin dignakan lagi untuk metabolisme protein dan pembentukan

hemoglobin.

Page 8: Ekskresi

Eritrosit tua histiosit

Zat besi heroin globin

hati

Sumsum tulang

biliburin/biliverdin

feses

Dipakai kembali

Hb eritrosit

Page 9: Ekskresi

c) KULIT (Skin)Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh.

Pada permukaan kulit terdapat kelenjar keringat yang mengekskresi zat-zat sisa. Zat- zat sisa yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit berupa keringat yang tersusun dari air dan garam-garam mineral terutama garam dapur ( NaCl ) yang merupakan hasil metabolisme protein.

Selain sebagai alat pengeluaran, fungsi kulit sebagaiberikut :1. Sebagai pelindung terhadap kerusakan-kerusakan fisik karena gesekan

penyinaran, kuman-kuman, panas dan zat kimia2. Pengatur suhu tubuh.3. Tempat penyimpanan kelebihan lemak.4. Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan

sinar matahari.5. Tempat indera peraba dan perasa.

Kulit manusia tersusun dari tiga laisan, yaitu kulit ari (epidermis ), kulit jangat ( dermis ), dan jaringan ikat bawah kulit ( hipodermis )

Page 10: Ekskresi

Mekanisme Pengeluaran Keringat

Proses pengeluaran keringat dipengaruhi oleh hipotalumus yang menghasilkan enzim brandikinin. Enzim brandikinin memengaruhi kerja kelenjar kerigat untuk mengeluarkan keringat. Selain dipengaruhi hipotalamus, kerja kelenjar keringat juga dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan dan pembuluh darah. Ketika suhu tubuh naik, suhu darah akan meningkat dan merangsang kelenjar hipotalamus menyekresikan hormon. Hormon yang disekresikan ini masuk ke darah dan merangsang pembuluh darah untuk melebar sehingga kecepatan aliran darah menurun dan kelenjar keringast memproduksi keringat. Dengan demikian, suhu tubuh menurun.

Page 11: Ekskresi

d) PARU - PARUSelain sebagai alat pernafasan, paru-paru juga sebagai alat ekskresi yaitu mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Paru-paru terletak dalam rongga dada dan bagian bawahnya menempel pada diafragma.Gas CO2 dan H2O hasil proses metablosime diangkut darah dari jaringan tubuh menuju paru-paru dan selanjutnya dikeluarkan dari tubuh pada waktu ekskresi.

CO2 dan H2O darah

Jaringan tubuh

Paru-paru ekskresi

Page 12: Ekskresi

SITEM EKSKRESI VERTEBRATA

a) Burung (AVES)

b) Ikan (PISCES)

c) Mamalia

d) AMFIBI

e) REPTIL

Page 13: Ekskresi

a) Burung (AVES)Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal (metanefros), paru-paru dan kulit. Burung memiliki sepasang ginjal yang berwarna coklat. Saluran ekskresi terdiri dari ginjal yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus (kloaka). Burung mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam. Kelebihan kelarutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares (lubang hidung). Burung hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelenjar minyak yang terdapat pada tunggingnya. Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki bulu-bulunya.

Page 14: Ekskresi

b) Ikan (PISCES)Sistem eksresi ikan terdiri atas ginjal yang berfungsi untuk mengekskresikan limbah nitrogen dan mengatur tekanan osmotik cairan tubuh. Limbah limbah hasil ekskresi ikan terdiri atas 90% ammonia dan urea yang dibuang melalui anus.

Page 15: Ekskresi

Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya, sehingga ikan air laut cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis melalui kulit. Untuk itu, insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya.Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis, terjadi sebagai akibat dari kadar garam dalam tubuh ikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungannya. Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh.  Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni.  

mekanisme ekskresi ikan air tawar dan ikan air laut

Page 16: Ekskresi

c) Mamalia

Pada mamalia, alat ekskresinya berupa ginjal, berbentuk seperti biji kacang. Terdapat ruang median yang disebut pelvis renalis, berhubungan dengan kandung kemih. Ureter menghubungkan antara ginjal dengan kandung kemih tersebut, berfungsi debagai saluran ekstret. Dari kandung kemih tersebut, keluar uretra yang bersatu dengan sinus gentalis pada betina atau dengan vas deferens pada jantan.`

Page 17: Ekskresi

d) AMFIBIAlat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang terletak dikanan dan kiri tulang belakang. Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju ke kantong kemih dari tonjolan dinding kloaka. Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya menyatu, sedangkan pada katak betina tidakKulit katak mengeluarkan lendir berfungsi untuk menjaga agar permukaan kulit tetap lembab atau basah.Paru-paru katak mengeluarkan karbondioksida dan uap air.

Page 18: Ekskresi

e) REPTIL

Alat ekskresi pada reptilberupa ginjal (metanefros) yang sudah berkembang sejak masa fase embrio. Ginjal ini dihubungkan oleh saluran ke kantung kemih dan langsung bermuara ke kloaka. Selain ginjal, pada reptile memiliki kelenjar kulit yang menghasilkan asam urat tertentu yang berguna untuk mengusir musuh. Biasanya getah berbau.

Gambar 6: Sistem ekskresi reptile

Page 19: Ekskresi

SISTEM EKSKRESI INVERTEBRATA

a) PROTOZOA

b) PORIFERA

c) INSECTA

e) MOLLUSCA

e) CACING

Page 20: Ekskresi

a) PROTOZOAPada protozoa, pengeluaran sisa metabolisme dilakukan melalui

membrane sel secara difusi. Protozoa mempunyai organel ekskresi berupa vakuola berdenyut (vakuola kontraktif) yang bekerja secara periodic serta berperan mengatur kadar air dalam sel. Sewaktu mengeluarkan air, sisa-sisa metabolism ikut dikeluarkan.

Page 21: Ekskresi

b) PORIFERA

Sistem ekskresi porifera berlangsung secara difusi, dari sel tubuh ke epidermis lalu dari epidermis ke lingkungan hidupnya yang berair.

Page 22: Ekskresi

c) INSECTASalah satu contohnya serangga ialah belakang. Hewan ini memiliki alat

pengualaran berupa buluh-buluh Malpighi. Bulu Malpighi terletak di dekat usus bagian belakang dan berwarna kekuning-kuningan. Fungsi buluh Malpighi adalah menyerap zat-zat sisa dari proses metabolisme yang terdapat di dalam daerah untuk dikeluarkan melalui usus yang terletak dibelakang lambung Belalang dan serangga lain menggunakan zat-zat sisa yang mengandung nitrogen untuk membentuk kitin sebagai bahan kerangka luar. Kitin dapat mengeras apabila bersenyawa dengan zat kapur atau kalsium.

Page 23: Ekskresi

e) MOLLUSCA

Pada beberapa mollusca, sistem ekskresinya dilakukan oleh ginjal dalam bentuk nefrida. Nefrida mengeluarkan ekskret melewati porus eksretorius, diteruskan ke bagian dorsal dari ruang mantel. Kotoran kemudian dikeluarkan melalui sifon ekskuren (dorsal)

Page 24: Ekskresi

e) CACINGCacing tanah mempunyai alat pengeluaran yang disebut nefridia

(tunggal: nefridium). Pada setiap segmen atau ruas tubuh terdapat sepasang nefridia halus yang dinamakan metanefridu, kecuali tiga segmen pertama dari arah depan dan segmen terakhir tubuhnya. Ujung dalam dan nefridia terbukadan berbentuk corong bersilia yang disebut netrostoma. Bagian belakang nefrostoma berupa saluran berliku-liku dan banyak mengandungpembuluh kapiler darah. Bagian belakang nefridium berhubungan dengan kantong kemih, selanjutnya bermuara pada lubang pengeluaran yang disebut nefridiofor.

Page 25: Ekskresi

Cacing pipih dan cacing pita mempunyai alatpengeluaran berupa sel api yang tersebar di antara sel- sel tubuh. Fungsi sel api adalah menyerap zat-zat sisa dari proses metabolisme yang berlangsung dalam jaringan tubuh. Sel api memiliki rambut getar (silia) untuk menggerakkan zat-zat sisa ke dalam saluran pengumpul. Akhirnya, zat-zat sisa dibuang keluar melalui saluran yang bermuara pada permukaan tubuh.