Eksistensi Zat Allah Swt, g,f.A

26

description

Eksistensi Zat Allah Swt, g,f.A

Transcript of Eksistensi Zat Allah Swt, g,f.A

  • Ma rifatullah adalah bahasa arab yang terdiri dari dua kata, marifah dan Allah. Marifah berarti mengetahui atau mengenal.

  • Mengenal Allah adalah mengenal melalui hasil penciptaannya bukan melalui zat Allah, karena dengan akal kita memiliki keterbatasan untuk memahami seluruh ilmu yang ada di dunia ini apalagi zat Allah.

  • Akal kita sendiri tidak mungkin menjelaskan secara benar asal kejadian kita, sebagaimana firman Allah SWT : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama ( Allah ) ; tetaplah atas ) fitra Allah yang telah menciptakan manusia menurut Fitrah itu. ( itulah ) agama yang lurus ; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui ( QS. Ar- Rum 30:30)

  • Begitu banyak rahasia alam yang tidak mungkin dijelaskan kecuali oleh yang menciptakannya sebagaimana firman Allah SWT : Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (lagi) dan berubah. Dia menciptakan apa yang dikehendakinya dan Dialah yang Maha Mengetahui Lagi Maha Kuasa. (QS. Ar-Rum 30-54)

  • Pada diri manusia terdapat ayat Allah (QS. Adz-Dzariyat,51:21) yang artinya, dan (juga) pada perintah yang menunjukkan ada mekanisme yang menakjubkan dalam tubuh kita, pencernaan, eksresi, sekresi, hormon, peredaran darah dll.

  • Keteraturan alam tidak terjadi begitu saja, kecuali ada yang mengaturnya, yaitu dzat yang menciptakannya. Firman Allah SWT : Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan). Kami disengaja ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Dan apakah Tuhan-Mu tidak cukup ( bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala itu ( QS. As-Sajadah, 41:53 )

  • Manusia memiliki kecenderungan (fitrah) untuk mencari dzat yang memiliki kekuatan melebihi dirinya.

  • 4.1 Melihat tanda-tanda kebesaran Allah4.2 Merenungi dan Mentadabburi ayat- ayat Al-Quran4.3 Memahami dan mencontoh Asmaul Husna4.4 Bukti-bukti dari Naqal

  • Semua yang berada di sekeliling kita baik yang kecil hingga yang besar berada dalam diri kita atau di dalam semesta semuanya adalah ayat Allah yang bersatu dalam harmoni yang begitu indah dan banyak mengandung hikmah.

  • Firman Allah yang artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal ( QS. Ali Imran : 190-191)

  • Kita diperintahkan untuk merenungi dan mentadabburi, Allah beriman yang artinya : Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapati pertentangan yang banyak di dalamnya ( QS. An-Nisa, 4:82)

  • Al-Quran berisi kebenaran yang meliputi semua hal, kebenarannya tidak banyak dibuktikan, Kami akan memperlihatkan pada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami disegenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Quran adalah benar. (QS. As-Sajadah,41:53)

  • Yang dimaksud dengan marifah melalui Asmaul Husna adalah bersikap dengan apa yang diajarkan di dalam nash tentang sifat-sifat Allah dan asma-asma-Nya. Dialah yang menciptakan, Yang Mengadakan , Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai nama-nama yang paling baik, bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Hasy, 59:24)

  • Diantara bukti-buktinya yang dapat kita saksikan tentang wujudnya Allah ialah Bahwa para Nabi dan Rasul yang terpilih dari sekian banyak hamba-hamba-Nya, mereka itu semua adalah manusia pilihan. Sejak zaman Nabi Adam a.s sampai ke zaman Rasululah SAW mempunyai satu garis penyiaran yang benar-benar sama dan sejalan yaitu memberitahukan dengan pasti kepada seluruh umat manusia bahwa alam semesta ini ada Allah yang maka bijaksana.

  • Sekaligus secara fitrah manusia, bisa mengakui adanya Allah, dan dengan akal pikiran bisa membuktikannya, namun manusia tetap memerlukannya dalil Naqli (Al-Quran dan Sunnah) untuk membimbing manusia untuk mengenal Tuhan yang sebenarnya itu ( Allah ) sifat-Nya fithrah dan akal tidak bisa menjelaskan siapa Tuhan yang sebenarnya itu Allah

  • SombongAllah SWT berfirman yang artinya : Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong. (QS. An-Nahl, 16:22)

  • DzalimAllah SWT berfirman yang artinya : Dan siapkah yang lebih Dzalim dari pada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Agama Islam ? Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang Dzalim ( QS. As- Shaff, 61:7 )

  • Dusta Allah SWT berfirman yang artinya : Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya ; dan bagi mereka siksa yang pedih disebabkan mereka berdusta ( QS. Al-Baqarah, 2:10 )

  • MenyimpangAllah SWT berfirman yang artinya : Karena mereka melanggar janjinya, kami kutuk mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membantu. Mereka suka merubah perkataan ( Allah ) dari tempat-tempatnya, dan mereka sengaja melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu ( Muhammad ) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka ( yang tidak berkhianat ), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik ( QS. Al-Maidah, 5:13 )

  • Fasad / Berbuat KerusakanAllah SWT berfirman yang artinya : Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, dan Allah menjadikan mereka lupa pada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik ( QS. Al-Hasyr, 59:19)

  • LalaiAllah SWT berfirman yang artinya : Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk Isi Neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ( ayat-ayat Allah ), dan mereka mempunyai mata ( tetapi ) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah),

  • dan mereka mempunyai telinga (tetapi ) tidak dipergunakannya untuk mendengar ( ayat-ayat Allah ). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesaat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. ( QS. Al- Araf, 7:179)

  • Banyak Berbuat MaksiatAllah SWT berfirman yang artinya :Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka (QS. At- Tatfif, 83:14 )

  • Untuk Tambahan Wawasan :Tugas untuk Mencari Literatur tentang Sifat-sift Wajib dan Sifat Mustahil Bagi Allah SWT

  • TERIMA KASIH WASSALAMUALAIKUM WR. WB