Eksekusi rantai suplai ialah mengatur dan koordinasi pergerakan material, informasi dan dana di antara rantai suplai tersebut. Alurnya sendiri dua arahPengendalian kualitas tidak lagi cukup hanya dilakukan dengan model inspeksi produk, tetapi leih fundamental dengan melihat proses. Kualitas produk juga tidak lepas dari kualitas bahan baku yang dikirim supplier. Muncullah konsep dan teknik pengendalian kualitas seperti statistical process control (SPC) dan Total Quality management (TQM).

Area-area yang di miliki SCM adalah sebagai berikut : Pengembangan Produk, Pengadaan, Perencanaan dan Pengendalian, Produksi, Distribusi. Berikut adalah penjelasan mengenai bagian produksi: Eksekusi Produksi adalah proses yang mengatur dan proses koordinasi pergerakan material, informasi dan dana diantara dua rantai suplai. Pengendalian Kualitas adalah menjaga agar kualitas (nilai) produknya tetap atau meningkat menurut penilaian pasar. Pengendalian Kualitas tidak lagi menggunakan metode inspeksi namun, lebih memperhatikan proses dan kualitas bahan baku yang dikirim oleh suplier. dalam proses distribusi meliputi : perencanaan jaringan distribusi, target distribusi sudah direncanakan untuk mengatur proses tersebut Pengaturan jadwal pengiriman, waktu untuk mengirim barang di perhatikan dengan mendetail agar barang dapat tiba di tangan konsumen tepat waktu. biasanya, strategi perusahaan adalah dengan menggunakan jasa logistik, karena biasanya para penyedia jasa logistik mempunyai gudang di setiap daeah untuk mempercepat penyaluran barang. memelihara hubungan baik dengan perusahaan jasa pengiriman, hal ini bertujuan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling menguntungkan. karena jika distribusi mereka bermasalah maka rantai produksi akan mengalami penundaan dan itu berdampak pada profit perusahaan bahkan bisa saja memberi kerugian pada perusahaan. memonitor service level di setiap pusat distribusi, agar perusahaan dapat mengetahui lokasi produknya. Penggunan jasa logistic oleh perusahaan juga bertujuan untuk menaikan kualitas dan jumlah produksi karena para perusahaan tidak perlu memikirkan bahannya atau pendistribusian bahan ataupun barang jadi nya kepada perusahan ataupun distributor dan pada konsumen, mereka hanya perlu memonitoringnya.