Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

26
Karya: J.R.Hough / NFER Nelson Publishing Company A STUDY OF SCHOOL COST : BOOK REPORT : UNIV. PAKUAN BOGOR, PROGRAM PASCA SARJANA A STUDY OF SCHOOL COST :BOOK REPORT EKONOMI PENDIDIKAN PROF. Dr. H. Abdul Azis Wahab, MA

Transcript of Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

Page 1: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

Karya: J.R.Hough / NFER Nelson Publishing Company

A STUDY OF SCHOOL COST : BOOK REPORT : UNIV. PAKUAN BOGOR, PROGRAM PASCA SARJANA

A STUDY OF SCHOOL COST

:BOOK REPORT

EKONOMI PENDIDIKANPROF. Dr. H. Abdul Azis Wahab, MA

Page 2: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

Judul : A Study of School Costs Pengarang : J.R. Hough

Struktur Bab Buku: 1. Pendahuluan2. Review Literatur dalam Pembiayaan Pendidikan 3. Biaya dalam Teori Ekonomi 4. Anggaran Nasional untuk Pendidikan 5. Perbandingan Biaya Antar 6. Data dalam Pembiayaan Sekolah 7. Economi esof Size (Ukuran Ekonomi / Skala Ekonomi) 8. Kesimpulan dan Keterbatasan

IDENTITAS BUKU

A STUDY OF SCHOOL COST : BOOK REPORT : UNIV. PAKUAN BOGOR, PASCA SARJANA

Page 3: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

Tujuan Penelitian & Kondisi Empirik

Tujuan utama penelitian Rough adalah Untuk mengetahui

pola dan aspek-aspek biaya/pengeluaran sekolah di UK,

termasuk analisis pembiayaan sekolah swasta.

Beberapa faktor yang menjelaskan kondisi saat itu : 1. Perlu banyak penelitian pembiayaan pendidikan 2. Perlu adanya penelitian lanjut dari penelitian

sebelumnya, termasuk penelitian hingga tingkat satuan pendidikan

3. Belum ada penelitian pembiayaan pendidikan hingga kesekolah swasta di Inggris dan Wales

4. Beberapa penelitian di UK sebelumnya belum dilanjutkan

5. Pihak-pihak terkait menerima dengan hangat tujuan penelitian Hough.

1BAB I : PENDAHULUAN “A STUDY OF SCHOOL COST”

Page 4: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

KENDALA PENELITIAN

Beberapa kendala dalam penelitian Hough: 1.Beberapa data untuk

mengukur hasil pendidikan disekolah tidak tersedia

2.Terdapat data-data yang bersifat sensitif → alasan politik

3.Tingkat Inflasi yang tinggi4.Sulit mengklasifikasikan

sekolah untuk tujuan pembandinganBAB I : PENDAHULUAN “A STUDY OF SCHOOL COST”

1

Page 5: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

TINJAUAN LITERATUR (1)

Dalam dekade terakhir, penelitian pembiayaan pendidikan berkutat pada “Cost Analysis” (Maureen Woodhall)

2

Prof. Mark Blaug: Belum ada gambaran jelas tentang fungsi produksi dalam bid. Pendidikan yaitu hubungan antara input sekolah dan output sekolah yang dinilai melalui penilaian konvensional. Terdapat temuan sebagai berikut:

1. Pengeluaran ditingkat SMP tiap tahun meningkat

2. 70% pengeluaran dihabiskan untuk pendidikan dasar (SD)

3. Terdapat perbedaan pengeluaran yang berbeda disebabkan oleh letak geografis →belum diketahui sebabnya.BAB II : REVIEW LITERATUR, A STUDY OF SCHOOL COST

Page 6: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

TINJAUAN LITERATUR (2)

Tinjauan Literatur (2) Vaizey meramalkan gejala-gejala yang akan terjadi dimasa depan:1. Meningkatnya harga-harga2. Gaji guru relatif berubah3. Perubahan populasi dan

meningkatnya persentase anak disekolah negeri

4. Meningkatnya standar pendidikan5. Meningkatnya usia putus sekolah6. Meningkatnya permintaan untuk

pendidikan tinggi 2BAB II : REVIEW LITERATUR, A STUDY OF SCHOOL COST

Page 7: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

TINJAUAN LITERATUR (3)

Hasil penelitian Cumming di 2 (dua) LEA diantaranya:1. Skala pengukuran ekonomi pada tingkat

SD jelas, namun pada tingkat SMP belum (keterbatasan & keragaman SMP)

2. Gaji guru/siswa di SMP rata-rata 2 kalilipat gaji guru/siswa di SD.

3. Tidak ada hubungan jelas antara unit pengeluaran dalam gaji dengan ukuran dan jenis sekolah

4. Pengeluaran siswa SMP 3, 5 kali lebih besar dari siswa SD

5. Rata-rata biaya mengajar/periode bervariasi antara £1.54 hingga £6.40

2BAB II : REVIEW LITERATUR, A STUDY OF SCHOOL COST

Page 8: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

BAB III : PEMBIAYAAN DALAM TEORI EKONOMI, A STUDY OF SCHOOL COST

KONSEP BIAYA PRODUKSI

3

1. Salah satu maksimisasi keuntungan produsen/perusahaan adalah dengan minimisasi biaya produksi.

2. Opporunity Cost, selisih biaya produksi tertinggi terhadap biaya produksi alternatif atas sumber daya yang digunakan.

3. Biaya Eksplisit, pengeluaran aktual (secara akuntansi) perusahaan untuk penggunaan sumber daya dalam proses produksi.

4. Biaya Implisit, biaya ekonomi perusahaan atas penggunaan sumber daya yang ditimbulkan karena proses produksi.

Page 9: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

HUBUNGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN HASIL PRODUKSI

3BAB III : PEMBIAYAAN DALAM TEORI EKONOMI, A STUDY OF SCHOOL COST

A.Biaya = f (Q) dimana Q = Output

B.Output = f (X) dimana X = Input

C.Fungsi Biaya Produksi, hubungan input dan output (besarnya biaya produksi dipengaruhi jumlah output, besarnya biaya output tergantung pada biaya atas input yang digunakan).

D.Perilaku biaya produksi, dipengaruhi;1. Karakteristik fungsi produksi2. Harga input yang digunakan

dalam proses produksi.

Page 10: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

ANALISA BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK (Short – run)

3BAB III : PEMBIAYAAN DALAM TEORI EKONOMI, A STUDY OF SCHOOL COST

3 Konsep (fungsi) tentang biaya produksi, yaitu;1. Biaya Tetap Total

(TotalFixedCost), TFC = f (Konstan).

2. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost), TVC = f (output atau Q).

3. Total Cost (Total Cost), TC = TFC + TVC

TC

TVC

TFC

Q

Biaya Produksi

Page 11: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

ANALISA BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK (Short – run)

Biaya Rata-rata;1. Average Fixed Cost, AFC =

TFC/Q2. Average Variabel Cost, AVC =

AVC/Q3. Average Cost,AC » TC/Q » TFC . TVC » AFC .

AVC Q

Biaya Marjinal (Marginal Cost) ; MC = ∆TC/∆Q

BAB III : PEMBIAYAAN DALAM TEORI EKONOMI, A STUDY OF SCHOOL COST

3

Biaya Produksi

Q

MC

AC

AVC

TFC

Page 12: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

ANALISA BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG (Long – run)

1. Proses produksi yang sudah tidak menggunakan input tetap, seluruh biaya produksi adalah variabel.

2. Perilaku biaya produksi jangka panjang; keputusan penggunaan input variabel oleh perusahaan dalam jangka pendek.

3. Fungsi biaya jangka panjang; Biaya rata-rata jangka panjang (LAC), Biaya marjinal jangkapanjang (LMC), yang diperoleh dari biaya total jangka panjang (LTC).

BAB III : PEMBIAYAAN DALAM TEORI EKONOMI, A STUDY OF SCHOOL COST

3

K

L

K1K1K1 A

BC

Q1Q2

Q3

L1 L2 L3

LTCIC1IC1IC1 A

BC

Q1 Q1 Q1Q

Q

LMC

LACAB

C

IC

ACMC

Q1 Q1 Q1

0

0

0

Page 13: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

ANALISA BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG (Long – run)

BAB III : PEMBIAYAAN DALAM TEORI EKONOMI, A STUDY OF SCHOOL COST

3

Long-run average cost (LAC), menunjukkan biaya rata-rata terendah dari kombinasi input yang digunakan untuk menghasilkan setiap tingkat output tertentu (least cost combination)

SAC1

SAC2

SAC3

SAC4

SAC5

SAC10

SAC9

SAC8

SAC7

SAC6

LACLACLMC

0 Q

Page 14: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

BIAYA DALAM TEORI EKONOMI

BAB III : PEMBIAYAAN DALAM TEORI EKONOMI, A STUDY OF SCHOOL COST

3

1. Biaya merupakan sesuatu yang bersifat antisipatif, sehingga perlu menganut konsep ex-ante (meramalkanmasadepan)

2. Penggunaan istilah ‘biaya’ bisa sangat beragam →bersifat subjektif

3. Dalam teori produksi dikenal short - run dan long-run, pendekatan ini dapat digunakan dalam menentukan biaya dalam bidang pendidikan

Page 15: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

ANGGARAN NASIONAL PENDIDIKAN

BAB IV : ANGGARAN NASIONAL PENDIDIKAN, A STUDY OF SCHOOL COST

4

Dalam laporan Departemen Pendidikan dan Sains Inggris Raya:1. Dibuat index harga pengeluaran dalam

melihat besaran pengeluaran pada harga konstan

2. Estimasi perubahan pengeluaran pendidikan dalam arti riil tergantung pada keakuratan indeks harga →perlu ada survey hingga harga tiap komponen

3. Biaya pendidikan relatif terus meningkat (dilihat dari perubahan persentase pada GNP tiap tahunnya)

4. Laporan tersedia hingga pengeluaran persiswa dan jenis sekolah

Page 16: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

PERBANDINGAN BIAYA ANTAR LEA (1)

BAB V : PERBANDINGAN BIAYA ANTAR LEA, A STUDY OF SCHOOL COST

 

LEA Daerah

LEA Metropolit

an

London Boroghs dan ILEA

TANPA SEKOLAH MENENGAH

20 21 18

DENGAN SEKOLAH MENENGAH

17 11 1

Data survey tentang detail pengeluaran tiap LEA dikeluarkan oleh The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy (CIPFA) Terdapat 88 LEA yang memiliki data dan dikategorikan sebagai berikut :

5

Page 17: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

PERBANDINGAN BIAYA ANTAR LEA (2)

BAB V : PERBANDINGAN BIAYA ANTAR LEA, A STUDY OF SCHOOL COST

5

1. Data pegeluaran tidak termasuk biaya-biaya yang khas. Ex: dana bantuan ikatan orang tua siswa

2. Pengeluaran masih didominasi oleh gaji guru

3. Terdapat perbedaan yang lebar disebabkan oleh perbedaan wilayah

4. Laporan yang dikeluarkan / LEA terdiridari: Gaji guru Total Pengeluaran Persentase Gaji Guru

berbanding Total Pengeluaran LEA

Rasio Guru dan Murid Pengeluaran persiswa

(unitcost) Pengeluaran persekolah

Page 18: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

DATA PEMBIAYAAN SEKOLAH (1)

BAB VI : DATA BIAYA-BIAYA SEKOLAH, A STUDY OF SCHOOL COST

6

Istilah ‘biaya’ sangat multitafsir, sehingga didefinisikan dalam penelitian Hough sebagai berikut: 1. Total cost yang dimaksud tidak termasuk

capital cost dan opportunity cost / siswa2. Unit cost yang dimaksud adalah

pengeluaran sekolah dibagi jumlah siswa, tidak mempertimbangkan perbedaan usia siswa, dsb

3. Data pembiayaan yang disajikan adalah data ‘natural’ dan ‘apa adanya’, karena setiap LEA berbeda-beda variabel nya

4. Total cost dan unit cost yang dibahas belum jelas apakah menggunakan pendekatan biaya jangka panjang (long-run) atau jangka pendek (short-run)

5. Membandingkan variasi pembiayaan antar LEA cukup sulit karena perbedaan variabel data (poin3)

Page 19: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

DATA PEMBIAYAAN SEKOLAH (2)

6BAB VI : DATA BIAYA-BIAYA SEKOLAH, A STUDY OF SCHOOL COST

1. Variasi biaya rata-rata sekolah sangat tinggi, baik secara kelompok sekolah tiap LEA ataupun kelompok sekolah perjenis (PAUD, TK, SD, SD Swasta, SMP, SMA, SMK, dst)

2. Variasi biaya tiap tahun dipengaruhi oleh tingkat inflasi, sehingga dibuat index harga (price index)

3. Gaji guru mendominasi pengeluaran sekolah (48%-66% dari total pengeluaran)

Page 20: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

EKONOMIES OS SIZE (1)

7BAB VII : EKOMIES OF SIZE, A STUDY OF SCHOOL COST

Economies of Size adalah biaya rata-rata produksi perunit, sebagai ukuran suatu operasi pertumbuhan. →Total Cost (FixCost + Variable Cost) dibagi jumlah unit.

Tujuan mencari titik terbaik (untuk menghemat pengeluaran / siswa), dengan jumlah siswa.

Dalam penelitian ini total cost →keseluruhan biaya tiap sekolah, sedangkan jumlah unit →jumlah popula sisiswa.

Fix Cost Per Unit

Volume(Number of Units)

Page 21: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

EKONOMIES OS SIZE (2)

BAB VII : EKOMIES OF SIZE, A STUDY OF SCHOOL COST

7

1)Economies of Size tingkat sekolah dasar relatif sama dan terstandar. Sekolah besar memiliki biaya rata-rata persiswa paling rendah. Titik terbaik ditemukan.

2)Economies of Size tingkat Sekolah menengah (SMP/SMA/SMK) relatif bervariasi. Titik terbaik tidak ditemukan

Page 22: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

KESIMPULAN ANALISA HOUGH

BAB VIII : KESIMPULAN, A STUDY OF SCHOOL COST

8

Kesimpulan-kesimpulan penelitian Hough:1. Saat itu, penelitian tentang

pembiayaan pendidikan di UK masih terbatas dan tidak berkelanjutan

2. Penelitian sebelumnya belum meneliti pembiayaan hingga tiap tingkat sekolah

3. Penggunaan istilah ‘biaya’ cukup sulit dalam penggunaannya dibidang pendidikan

4. Peningkatan anggaran pendidikan cukup tinggi, hal ini disebabkan pula oleh inflasi

5. Rata-rata unit cost antar LEA cukup variatif

6. Pengeluaran masih didominasi oleh gaji guru

7. Economies of size tingkat SD sudah jelas, SMP/SMA belum tampak jelas

Page 23: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

KETERBATASAN & SARAN

BAB VIII : KESIMPULAN & KETERBATASAN, A STUDY OF SCHOOL COST

8

Keterbatasan Penelitian Hough:1. Data-data sebagian sudah

tidak up – to date

2. Inflasi yang terjadi pada tahun 1970an

3. Beberapa data yang didapatkan tidak lengkap

Saran penelitian selanjutnya:4. Menganalisis tingkat

pengeluaran siswa (unitcost) yang beragam serta apa yang menyebabkannya

5. Mencarifaktor-faktor yang menentukan total cost tiap sekolah

Page 24: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

LESSONS LEARNED (1)

LESSONS LEARNED, A STUDY OF SCHOOL COST

Pelajaran yang dapat diambil dari buku “A Study of School Costs”1. Penelitian pembiayaan

pendidikan merupakan hal komplek untuk dilakukan

2. Istilah ‘biaya’ atau ‘pengeluaran’ sangat bersifat subjektif, sehingga perlu didefinisikan dengan jelas diawal

3. Iklim politik, inflasi dan faktor-faktor eksternal sangat mempengaruhi kebijakan pembiayaan pendidikan

4. Data merupakan kunci dalam melakukan penelitian pembiayaan pendidikan

Page 25: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

LESSONS LEARNED (2)

LESSONS LEARNED, A STUDY OF SCHOOL COST

Metode Penelitian / Cara Pandang J.R. Hough

EKONOMIESOF SIZE

KONSEP & PEMAHAMANTENTANG BIAYA

PERBANDINGAN PEMBIAYAANANTAR LEA

DATA PEMBIAYAAN TIAPKELOMPOK SEKOLAH

Page 26: Ekonomi Pendidikan (a Study of School Cost)

LESSONS LEARNED (3)

LESSONS LEARNED, A STUDY OF SCHOOL COST

Lessons Learned dalam konteks di Indonesia:1.Penelitian serupa cocok

dilakukan di Indonesia (pasca otonomi daerah dan otonomi sekolah)

2.Landasan hukum: PP No.48 tahun 2008 tentang “Pendanaan Pendidikan” dan Permen No.69 tahun 2009 tentang “Standar Biaya Operasi”

3.Penelitian terdahulu tentang pembiayaan pendidikan di Indonesia masih berkisar antara analisis biaya dan cost benefit analysis

4.Economies of Size perlu diukur dalam konteks Indonesia