Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW...

33
1 I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Awal Quartal II 2011 diwarnai dengan pemulihan ekonomi yang berlangsung semakin membaik dan menguat. Namun demikian, tingkat pengangguran masih tetap tinggi di negara-negara advanced economies, sementara risiko makro ekonomi baru terbangun di negara-negara yang termasuk ke dalam emerging market economies. Ekonomi global terus berkembang secara merata, dengan negara-negara emerging market berlari lebih cepat dari negara maju. Output yang dihasilkan tetap baik meskipun masih di bawah potensi yang dimiliki, untuk Amerika Serikat dan negara maju lainnya. Di banyak negara emerging market, termasuk di Amerika Latin, pemulihan berlangsung lebih cepat. Permintaan tumbuh dengan cepat, sementara overheating menjadi pusat perhatian baru yang terus berkembang. Dari sini, tugas utama yang harus dilakukan adalah menghindari terjadinya overheating ekonomi. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat telah ada tanda-tanda awal tekanan overheating dan kemungkinan ekses lain yang tampak pada beberapa peristiwa ekonomi, yaitu: 1. Inflasi meningkat di banyak kawasan, meskipun sejauh ini masih relatif dekat dengan target yang ditetapkan sebelumnya. Beberapa negara telah mulai mengurangi stimulus moneternya. Namun demikian, upaya untuk meningkatkan suku bunga lebih tinggi akan diperlukan berdasarkan pertimbangan siklikal. Kewaspadaan dibutuhkan untuk memastikan bahwa meningkatnya harga pangan dan energi saat ini tidak meluas menjadi inflasi inti (core inflation). Kebijakan fiskal secara umum belum mampu membantu kebijakan moneter, dan akan menjadi penting untuk I. Overview Perkembangan Ekonomi Internasional (M. Yoga Pratama) Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Kebijakan untuk Menghindari Pertumbuhan yang Tidak Seimbang Kondisi Perekonomian AS Kondisi Perekonomian Eropa Kondisi Perekonomian China Kondisi Perekonomian Jepang Pengaruhnya terhadap Indonesia II. Special Issues ASEAN Exchange dan Prospek Integrasi Pasar Finansial Kawasan (Catatan Hasil Pertemuan ASEAN Finance Ministers Meeting, Bali, 8 April 2011) (Arif Budi Rahman) Tax Harmonization ASEAN melalui ASEAN Tax Forum: Belajar dari Tax Harmonization Uni Eropa (Catatan Pertemuan ASEAN Finance Ministers Meeting (AFMM), Bali, April 2011) (Suska dan Yuventus Effendi) KTT Bisnis ASEAN-Uni Eropa dan Potensi Kerjasama antara Dua Kawasan Ekonomi Dunia (Catatan Hasil Pertemuan KTT ASEAN ke-18, Jakarta, Mei 2011) (Meby Damayanti) Pemantauan Ekonomi Internasional Disusun oleh: Tim Pemantauan Kerjasama Ekonomi dan Keuangan Internasional Pusat Kebijakan Kerja Sama Internasional Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI © Copyright PKRB, Juli 2011

Transcript of Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW...

Page 1: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

1

I. OVERVIEW PERKEMBANGAN

EKONOMI INTERNASIONAL

Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011

Awal Quartal II 2011 diwarnai dengan pemulihan ekonomi yang berlangsung semakin membaik dan menguat. Namun demikian, tingkat pengangguran masih tetap tinggi di negara-negara advanced economies, sementara risiko makro ekonomi baru terbangun di negara-negara yang termasuk ke dalam emerging market economies.

Ekonomi global terus berkembang secara merata, dengan negara-negara emerging market berlari lebih cepat dari negara maju. Output yang dihasilkan tetap baik meskipun masih di bawah potensi yang dimiliki, untuk Amerika Serikat dan negara maju lainnya.

Di banyak negara emerging market, termasuk di Amerika Latin, pemulihan berlangsung lebih cepat. Permintaan tumbuh dengan cepat, sementara overheating menjadi pusat perhatian baru yang terus berkembang. Dari sini, tugas utama yang harus dilakukan adalah menghindari terjadinya overheating ekonomi.

Hal tersebut perlu dilakukan mengingat telah ada tanda-tanda awal tekanan overheating dan kemungkinan ekses lain yang tampak pada beberapa peristiwa ekonomi, yaitu:

1. Inflasi meningkat di banyak kawasan, meskipun sejauh ini masih relatif dekat dengan target yang ditetapkan sebelumnya. Beberapa negara telah mulai mengurangi stimulus moneternya. Namun demikian, upaya untuk meningkatkan suku bunga lebih tinggi akan diperlukan berdasarkan pertimbangan siklikal. Kewaspadaan dibutuhkan untuk memastikan bahwa meningkatnya harga pangan dan energi saat ini tidak meluas menjadi inflasi inti (core inflation). Kebijakan fiskal secara umum belum mampu membantu kebijakan moneter, dan akan menjadi penting untuk

I. Overview Perkembangan Ekonomi Internasional (M. Yoga Pratama)

Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011

Kebijakan untuk Menghindari Pertumbuhan yang Tidak Seimbang

Kondisi Perekonomian AS

Kondisi Perekonomian Eropa

Kondisi Perekonomian China

Kondisi Perekonomian Jepang

Pengaruhnya terhadap Indonesia

II. Special Issues

ASEAN Exchange dan Prospek Integrasi

Pasar Finansial Kawasan

(Catatan Hasil Pertemuan ASEAN Finance

Ministers Meeting, Bali, 8 April 2011)

(Arif Budi Rahman)

Tax Harmonization ASEAN melalui ASEAN

Tax Forum: Belajar dari Tax Harmonization

Uni Eropa

(Catatan Pertemuan ASEAN Finance Ministers

Meeting (AFMM), Bali, April 2011)

(Suska dan Yuventus Effendi)

KTT Bisnis ASEAN-Uni Eropa dan Potensi Kerjasama antara Dua Kawasan Ekonomi Dunia

(Catatan Hasil Pertemuan KTT ASEAN ke-18, Jakarta, Mei 2011)

(Meby Damayanti)

Pemantauan

Ekonomi

Internasional

Disusun oleh:

Tim Pemantauan Kerjasama Ekonomi dan Keuangan Internasional Pusat Kebijakan Kerja Sama Internasional Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI

© Copyright PKRB, Juli 2011

Page 2: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

2

mengurangi pertumbuhan belanja publik tahun ini.

2. Merefleksikan kuatnya permintaan domestik, current account deficits semakin meluas, bahkan di negara-negara yang menikmati keuntungan dari tingginya harga ekspor komoditi, karena impornya melebihi ekspor. Bila current account deficits belum terlalu berlebih, pergerakan negara-negara tersebut ke arah defisit harus diperlambat. Dalam hal ini, kebijakan fiskal dapat memberikan kontribusi.

3. Pertumbuhan kredit begitu cepat di banyak negara. Ketika sistem perbankan terlihat seperti masih baik, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat pengaruh dan paparan eksternal meningkat di beberapa negara. Pinjaman eksternal oleh perusahaan-perusahaan meningkat dan beberapa harga aset tampak semakin menggelembung. Negara-negara harus melanjutkan upayanya untuk mengadopsi dan memperkuat kebijakan macro-prudential, meskipun ini tidak harus diperlakukan sebagai kebijakan makro ekonomi.

Di negara-negara maju, peralihan permintaan dari sektor pemerintah ke sektor swasta semakin meningkat dan sempat menurunkan kekhawatiran terhadap anggapan yang muncul sebelumnya bahwa mengurangi dukungan kebijakan fiskal akan menyebabkan "double-dip" resesi atau resesi yang semakin dalam. Kondisi keuangan terus membaik, meskipun masih tetap rapuh.

Negara-negara berkembang, terutama yang berada di wilayah Sub-Sahara Afrika, telah pula mengalami pertumbuhan yang cepat dan berkelanjutan. Namun demikian, meningkatnya harga pangan dan komoditas tetap memberikan ancaman bagi rumah tangga miskin dan hal itu dapat saja memicu ketegangan sosial dan ekonomi, terutama di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara.

Kenaikan harga minyak yang terjadi sejak Januari 2011 dan tersedianya informasi mengenai pasokan, termasuk mengenai

kapasitas cadangan minyak, pada dasarnya menunjukkan bahwa gangguan-gangguan yang terjadi selama ini ternyata hanya menimbulkan dampak yang relatif kecil terhadap aktivitas ekonomi. Gempa bumi yang terjadi di Jepang telah menimbulkan korban manusia yang sangat besar. Namun demikian, dampak makro ekonomi-nya diproyeksikan terbatas, meskipun ketidakpastiannya masih tetap tinggi.

Secara keseluruhan, dengan pemulihan yang semakin kuat di satu sisi, namun dengan pertumbuhan pasokan minyak yang lebih rendah di sisi lain, proyeksi pertumbuhan PDB Riil Global tahun 2011-12 sedikit berubah dari proyeksi bulan Januari 2011.

Pertumbuhan PDB Riil Dunia diperkirakan sekitar 4,5% di tahun 2011 dan 2012, atau turun sedikit dari 5% di tahun 2010. PDB Riil di negara maju dan emerging market, serta negara berkembang diharapkan meningkat masing-masing sekitar 2,5% dan 6,5%. Risiko pelemahan masih terus terjadi ketimbang risiko penguatan ekonomi. Di negara-negara maju, lemahnya neraca keuangan dan masih “sekaratnya” pasar real estate terus menjadi keprihatinan besar, terutama di wilayah tertentu Euro Area. Risiko keuangan juga masih tinggi sebagai akibat dari kebutuhan dana yang tinggi untuk bank.

Sumber: IMF

Risiko baru pelemahan terbangun di atas perhitungan tingginya harga komoditi, terutama

------- Negara emerging market Dunia Negara maju

Pertumbuhan PDB Riil (% Perubahan, SAAR)

Page 3: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

3

untuk minyak, dan lebih erat lagi, terkait dengan ketidakpastian geopolitik. serta overheating ekonomi dan booming yang terjadi di pasar aset di negara-negara emerging market. Namun demikian, tetap ada potensi untuk terjadinya kejutan penguatan pertumbuhan dalam jangka pendek, apabila memperhatikan kuatnya neraca keuangan perusahaan (swasta) di negara-negara maju dan permintaan yang meningkat di negara-negara emerging market dan negara berkembang.

Tantangan untuk beberapa emerging countries dan negara berkembang adalah untuk memastikan bahwa kondisi booming yang terjadi saat ini tidak berkembang menjadi overheating ekonomi di masa yang akan datang. Bagaimanapun, pengetatan kebijakan makro ekonomi diperlukan di banyak negara emerging market. Kondisi yang harus tercipta adalah:

Untuk negara yang mengalami surplus eksternal, dimana kebanyakan dari mereka mampu mengelola mata uangnya dan tidak mengalami masalah fiskal, penghapusan kebijakan akomodasi moneter dan apresiasi nilai tukar diperlukan untuk menjaga keseimbangan internal, yaitu mengekang tekanan inflasi dan pertumbuhan kredit yang berlebihan, serta membantu dalam menyeimbangkan kembali permintaan global;

Negara-negara yang mengalami defisit eksternal perlu untuk mengetatkan kebijakan fiskal dan moneternya, dengan tetap dimungkinkan untuk mentolerir apabila nilai tukar mata uangnya melampaui target yang telah ditetapkan dalam jangka pendek;

Untuk negara-negara yang mengalami surplus dan defisit, pertumbuhan kredit dan nilai aset yang sangat cepat memberi peringatan akan adanya ancaman terhadap stabilitas keuangan. Oleh karena itu, para pembuat kebijakan di negara-negara tersebut perlu bertindak segera untuk menjaga stabilitas dan membangun sistem keuangan yang lebih kuat;

Negara-negara emerging market dan negara berkembang perlu menyediakan dukungan tepat sasaran untuk rumah tangga miskin yang berjuang untuk mengatasi tingginya harga pangan.

Aliran modal yang masuk ke negara-negara emerging market begitu luar biasa sesaat setelah krisis. Bagaimanapun, karena kebijakan tarif di negara maju meningkat dari tingkat yang begitu rendah, aliran modal yang tidak stabil ini mungkin saja akan keluar lagi dari negara-negara emerging market.

Memasuki periode akhir Quartal II, ekonomi dunia terus berkembang pada level kecepatan yang beraneka ragam. Disamping beberapa kejutan negatif, pertumbuhan global bertahan pada level tahunan sebesar 4,3% pada Quartal I 2011. Di antara beberapa kejutan negatif berupa dampak yang merusak dari bencana gempa bumi dan tsunami terhadap ekonomi Jepang, dan sentimen konsumen yang mempengaruhi pola belanjanya.

Pertumbuhan PDB Global

Sumber: IMF

Pertumbuhan juga berlangsung mengecewakan di Amerika Serikat, sebagian disebabkan oleh faktor sementara mencakup harga komoditas yang lebih tinggi, cuaca buruk, dan gangguan terhadap suplai sebagai akibat gempa bumi dan tsunami di Jepang.

Sebaliknya, kejutan pertumbuhan terjadi melalui penguatan di wilayah Euro area, yang di motori oleh investasi yang lebih cepat di Jerman dan Perancis. Pertumbuhan di negara-negara

%tase Q to Q

Page 4: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

4

emerging market dan berkembang berevolusi seperti yang diharapkan, tetapi dengan variasi yang berbeda di setiap wilayah. Pengangguran global masih meningkat, termasuk di negara-negara maju.

Di sisi lain, inflasi juga meningkat di penghujung Quartal I 2011. Inflasi global meningkat dari 3,5% di Quartal IV 2010 menjadi 4% di Quartal I 2011. Meningkatnya inflasi terutama disebabkan oleh peningkatan lebih besar dari harga komoditi. Namun demikian, inflasi inti juga merangkak naik di sejumlah negara. Di antara negara-negara maju, inflasi inti tetap terjadi di Amerika Serikat dan Jepang dan meningkat secara moderat di wilayah Euro area.

Inflasi

Sumber: IMF

Selain inflasi, kondisi lain yang juga harus diperhatikan adalah perubahan kondisi keuangan yang semakin sering terjadi. Setelah sempat mengalami pelonggaran di Quartal I 2011, kondisi keuangan global menjadi lebih sering berubah sejak akhir Mei 2011. Hal ini merefleksikan perhatian pasar terhadap risiko eksternal yang terkait dengan perkembangan di wilayah peripheri Eropa dan perlambatan aktifitas pasar perumahan serta lemahnya kondisi pasar perumahan seperti yang diamati di Amerika Serikat.

Gejala-gejala yang muncul meliputi meningkatnya sovereign credit default swap di beberapa negara Eropa, turunnya harga saham global, serta jatuhnya bunga obligasi jangka panjang di beberapa negara maju utama di kawasan Eropa.

Sumber: Bloomberg Financial Market; Datastream 1

Obligasi Pemerintah 10 tahun 2

TOPIX = Tokyo Stock Price Index 3VIX = Chicago Board Options Exchange Market Volatility Index 4 Nilai tukar bilateral terhadap US dollar

Berbanding terbalik dengan peningkatan inflasi, harga komoditi di akhir Quartal II justru lebih stabil bahkan cenderung turun. Setelah mengalami banyak perubahan sejak akhir April, harga komoditi turun pada bulan Mei 2011. Harga minyak dunia yang mendekati USD120 per barel pada bulan April turun tajam pada bulan Mei 2011. Harga terkini berada pada kisaran USD107 per barel, mendekati level yang diasumsikan sebelumnya untuk bulan April 2011. Harga pangan juga stabil sejak awal 2011,

%tase Y on Y, Periode rata-rata Indeks Harga Konsumen

Government Bond Spreads (Two-year yield spreads over German bunds, basis

point)

Page 5: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

5

setelah sebelumnya mengalami kejutan pasokan terkait dengan cuaca pada tahun lalu. Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, pertumbuhan global diproyeksikan akan mengalami perlambatan secara temporer. Aktifitas global diperkirakan melambat pada Quartal II, namun akan kembali cepat pada pertengahan tahun kedua 2011. Pertumbuhan diatur menjadi lambat di negara-negara maju yang menghadapi masalah keseimbangan neraca keuangan sektor fiskal dan finansial, dan itu akan menjadi masalah berkelanjutan terhadap pulihnya tingkat pengangguran. Namun demikian, aktifitas akan terus berlanjut di negara maju yang tidak menghadapi masalah tersebut, seperti halnya yang terjadi di negara emerging market dan negara berkembang.

Sumber: Bloomberg Financial Market dan IMF Staf

Pertumbuhan di negara-negara maju diproyeksikan rata-rata mencapai 2,5% pada tahun 2011-2012, sedikit lebih lemah dibandingkan bulan April 2011. Hal ini mereprentasikan sedikit perlambatan dibanding rata-rata pertumbuhan sekitar 3% di tahun 2010.

Di tahun 2011, pertumbuhan diperkirakan sedikit melemah untuk Amerika Serikat dan Jepang. Namun hal itu sebagian diimbangi oleh kuatnya aktifitas ekonomi di wilayah Euro area. Di tahun 2012, kembali menguatnya perekonomian Jepang setelah bencana gempa bumi diperkirakan akan mampu mengimbangi lemahnya pertumbuhan di Amerika Serikat.

Output pertumbuhan di negara-negara emerging market dan negara berkembang diharapkan mencapai 6,5% sepanjang 2011-2012.

Kebijakan untuk Menghindari Pertumbuhan yang Tidak Seimbang

Ekonomi global telah pulih dari resesi besar yang melanda pada tahun 2008. Namun demikian, untuk mengamankan proses transisi dari masa pemulihan hingga masa perluasan atau pengembangan ekonomi, dibutuhkan usaha lebih demi menghadapi tantangan yang lebih beragam.

Kunci prioritas fiskal untuk negara maju utama seperti Amerika Serikat dan Jepang adalah dengan mengimplementasikan program-program konsolidasi yang kredibel yang berfokus pada bagaimana memperkuat kesinambungan hutang jangka menengah. Memperhatikan proses pemulihan sejauh ini, konsolidasi idealnya dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga tidak akan menganggu prospek pertumbuhan.

Negara-negara maju juga harus memperhatikan kerapuhan sektor keuangannya yang merupakan akar dari krisis. Dalam hal ini, situasi yang lebih kritis terjadi di banyak negara ekonomi Eropa dibanding wilayah lain di dunia. Di kawasan peripheri Euro area, tidak ada cara lain selain harus bisa mengimplementasikan reformasi struktural yang ambisius dalam rangka mempercepat peningkatan daya saing dan menghidupkan kembali pertumbuhan tenaga kerja.

Hal tersebut harus pula dibarengi dengan penyesuaian fiskal yang sempurna serta perbaikan neraca keuangan untuk mengembalikan kepercayaan pasar. Usaha-usaha ini harus pula diiringi dengan langkah-langkah konkret untuk memperkuat pengawasan dan resolusi krisis di wilayah Euro area, termasuk membuat jaring pengaman yang lebih fleksibel.

Indeks Harga Pangan (3 Januari 2006 = 100)

Page 6: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

6

Kondisi Perekonomian AS Menginjak Quartal II 2011, perekonomian AS relatif tidak jauh berbeda dengan Quartal I 2011, hanya sedikit mengalami peningkatan. Di Quartal I, PDB Riil Amerika Serikat meningkat rata-rata tahunan sebesar 1,9%. Peningkatan ini lebih rendah dari Quartal IV 2010 yang sebesar 3,1%. Peningkatan PDB Riil Quartal I terutama merefleksikan kontribusi positif dari Personal Consumption Expenditure (PCE), Private Inventory Investment, ekspor dan nonresidential fixed investment, dan sebagian diseimbangkan oleh kontribusi negatif dari belanja pemerintah federal serta belanja pemerintah pusat dan daerah. Sementara impor, yang merupakan faktor pengurang dalam kalkulasi PDB, secara umum juga meningkat.

Sumber: Bureau of Economic Analysis, US

Belanja Konsumsi Pegawai (Personal Consumption Expenditure) Riil meningkat sebesar 2,2% di Quartal I 2011, atau lebih rendah dibandingkan dengan Quartal IV 2010 sebesar 4,0%. Real nonresidential fixed investment meningkat sebesar 2,0% dibandingkan dengan peningkatan sebesar 7,7% di Quartal IV 2010. Nonresidential structures turun 14,8% atau berbanding terbalik dengan peningkatan sebesar 7,6% di Quartal IV 2010.

Ekspor barang dan jasa riil meningkat sebesar 7,6% di Quartal I 2011, atau turun sekitar 1,0% dibanding peningkatan 8,6% yang terjadi di Quartal IV 2010. Impor barang dan jasa juga meningkat sebesar 5,1%, atau berbanding

terbalik dengan penurunan sebesar 12,6% yang terjadi di Quartal IV 2010.

Defisit perdagangan barang dan jasa internasional AS turun menjadi US$43,7 miliar di bulan April dari sebelumnya US$46,8 miliar di bulan Maret 2011, sebagai hasil dari peningkatan ekspor dan penurunan impor.

Sumber: US Census Bureau

Di bulan April, ekspor mencapai US$175,6 miliar sementara impor turun menjadi US$219,2 miliar. Ekspor bulan April US$2,2 miliar lebih besar dari ekspor bulan Maret yang hanya sebesar US$173,4 miliar. Sementara impor bulan April US$1 miliar lebih kecil dari impor bulan Maret yang sebesar US$220,2 miliar.

Sumber: US Census Bureau

Belanja konsumsi pemerintah federal dan gross investment turun sebesar 8,1% di Quartal I 2011, atau turun cukup besar dibandingkan penurunan yang terjadi pada Quartal IV 2010 sebesar 0,3%. Belanja pertahanan turun 11,8%,

Pertumbuhan PDB AS

Ekspor AS (Miliar USD)

Neraca Perdagangan AS (Miliar USD)

Page 7: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

7

cukup besar dibandingkan dengan penurunan sebesar 2,3% di Quartal IV 2010. Belanja non-pertahanan tidak berubah setelah mengalami peningkatan sebesar 3,7%. Belanja konsumsi pemerintah pusat dan daerah, dan gross investment turun 4,2% dibandingkan dengan penurunan 2,6% di Quartal IV 2010.

Sumber: US Census Bureau

Membaiknya kondisi perekonomian ini antara lain ditandai dengan turunnya jumlah klaim asuransi pengangguran. Pada akhir Mei, klaim asuransi pengangguran turun sebesar 6.000 klaim menjadi 422.000 dari yang sebelumnya 428.000.

Sumber: US Labour Department Pekerja sektor non-pertanian di AS secara esensial tidak berubah di bulan Juni 2011, hanya bertambah 18.000 pekerja, sementara tingkat pengangguran meningkat menjadi 9,2% dari 9,1% di bulan Mei 2011. Pekerja di banyak

industri sektor swasta hanya berubah sedikit dari bulan ke bulan. Sedangkan pekerja di sektor pemerintahan semakin turun.

Sumber: Bureau of Labour Statistics

Jumlah pengangguran (14,1 juta jiwa) dan tingkat pengangguran (9,2%) secara umum tidak berubah. Sejak bulan Maret 2011, jumlah pengangguran meningkat sebesar 545.000 jiwa dan tingkat pengangguran meningkat 0,4%. Tenaga kerja, sebesar 153,4 juta jiwa hanya berubah sedikit dari bulan ke bulan.

Sumber: Bureau of Labour Statistics

Di antara kelompok pekerja utama, tingkat pengangguran untuk pria dewasa sebesar 9,1%, wanita dewasa 8,0%, remaja 24,5%, kulit putih 8,1%, kulit hitam 16,2%, dan keturunan Spanyol 11,6% secara umum tidak menunjukkan perubahan yang berarti pada bulan Juni.

Impor AS (Miliar USD)

Klaim Asuransi Pengangguran

Perubahan Jumlah Pekerja Sektor Non-Pertanian

Klaim Pengangguran dan Tingkat Pengangguran (Dalam Ribuan) (% Pengangguran)

Page 8: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

8

Sementara tingkat pengangguran untuk keturunan Asia sebesar 6,8%.

Industrial Production mengalami pertumbuhan sebesar 0,1% menjadi 3,4% di bulan Mei 2011. Angka ini dua bulan berturut-turut setelah bulan April dimana industrial production hanya memperoleh sedikit atau bahkan tidak ada perolehan sama sekali. Pada bulan Mei, industri manufaktur hanya tumbuh sebesar 0,4% setelah sebelumnya turun 0,5% di bulan April. Output kendaraan bermotor dan suku cadang tertahan dua bulan terakhir karena terganggunya pasokan di Jepang sebagai akibat dari gempa bumi yang melanda negara tersebut. Apabila kendaraan bermotor dan suku cadang dikeluarkan, output manufaktur meningkat sebesar 0,6% pada bulan Mei dan turun 0,15% di bulan April 2011.

Selain manufaktur, output pertambangan meningkat sebesar 0,5% di bulan Mei, sementara output utilities turun sebesar 2,8%. Dibandingkan dengan 93,0% rata-rata tahun 2007, total industrial production pada bulan Mei adalah 3,4% di atas level awal tahunnya. Kapasitas pemanfaatan untuk industri total tetap berada pada level 76,7%, atau 3,7% di bawah rata-rata periode 1972-2010.

Sumber: US Federal Reserves

Sementara itu, tingkat kepercayaan konsumen mengalami penurunan menjadi 58,5 di bulan Juni setelah sebelumnya berada pada level 61,7 di bulan Mei 2011. Penurunan ini disebabkan oleh penilaian yang kurang menguntungkan

terhadap kondisi saat ini dan pesimisme yang terus berlanjut tentang prospek jangka pendek.

Konsumen menilai bahwa bisnis saat ini dan kondisi pasar tenaga kerja kurang menguntungkan dibanding Mei 2011, dan hanya sedikit konsumen dibanding bulan lalu yang meramalkan bahwa kondisi akan membaik selama enam bulan ke depan. Kekhawatiran akan inflasi mereda pada bulan Juni, tetapi kekhawatiran terhadap prospek peningkatan pendapatan semakin meningkat.

Memperhatikan kombinasi dari kegelisahan mengenai prospek ekonomi dan laba masa depan, konsumen cenderung menimbang ulang keputusan pengeluaran mereka dengan cukup hati-hati.

Sumber: US Conference Board

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah mengenai inflasi. Indeks Harga Konsumen pada bulan Mei meningkat 0,2%. Selama lebih dari 12 bulan, indeks seluruh barang meningkat 3,6% sebelum penyesuaian musiman.

Indeks untuk semua item dikurangi makanan dan energi meningkat 0,3 % pada bulan Mei, yang merupakan kenaikan terbesar sejak Juli 2008. Indeks untuk pakaian, tempat tinggal, kendaraan baru, dan rekreasi, semua berkontribusi terhadap percepatan inflasi yang meningkat lebih tinggi pada bulan Mei dibanding bulan April 2011.

Industrial Production AS (% perubahan YoY)

Tingkat Kepercayaan Konsumen AS

Page 9: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

9

Sumber: Bureau of Labour Statistics

Indeks harga pangan juga meningkat pada bulan Mei 2011 dengan peningkatan indeks pada empat kelompok pangan yang meliputi daging, unggas, ikan, dan telur mencatat kenaikan tertinggi. Sebaliknya, indeks energi, yang telah meningkat tajam, menurun pada Mei. Indeks bahan bakar menurun untuk pertama kalinya sejak Juni lalu, meskipun indeks untuk energi rumah tangga meningkat.

Kondisi Perekonomian Euro Area

Menginjak Quartal II 2011, pemulihan ekonomi di Eropa terlihat semakin menguat. IMF memproyeksikan pertumbuhan di seluruh Eropa akan mencapai 2,4% tahun 2011 dan 2,6% untuk tahun 2012, setelah tahun lalu mencapai 2,4%. Inflasi kemungkinan akan meningkat mencapai 3,8% tahun ini yang disebabkan oleh kembali menguatnya perekonomian dan meningkatnya harga-harga komoditi, sebelum kembali lagi ke level 3% di tahun 2012. Pola ini mengasumsikan bahwa kenaikan yang tinggi dari harga pangan dan energi hanya bersifat sementara dan tidak memicu inflasi secara umum, sehingga negara-negara tidak perlu melakukan pengetatan kebijakan moneter, yang akan menggangu proses pemulihan ekonomi. Aktifitas riil di beberapa negara maju Eropa diproyeksikan akan tumbuh sebesar 1,7% dan 1,9% pada tahun 2011 dan 2012. Gambaran ini diharapkan berlanjut dan meluas ke negara

maju Eropa lainnya, dengan permintaan swasta diperkirakan akan terus menguat di kawasan inti Euro dan negara-negara Nordik, terutama untuk mengimbangi dampak konsolidasi fiskal pada pertumbuhan. Namun demikian, kondisi ekonomi Yunani dan Portugal diperkirakan akan tetap mengalami resesi di tahun 2011 ini. Pertumbuhan di negara berkembang Eropa diharapkan semakin menguat pada level 4,3% di tahun 2011 dan 2012, setelah menguat 4,2% di tahun 2010. Pemulihan diharapkan akan meluas sejalan dengan meningkatnya permintaan domestik yang semakin menjadi pilar pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, perbedaan yang besar dalam posisi siklikal, arus modal, keseimbangan neraca keuangan dan inflasi tetap menjadi masalah yang harus diperhatikan. Secara khusus, PDB Euro area tumbuh sebesar 0,8% pada Quartal I 2011. Jerman dan Perancis menjadi negara yang mempelopori pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut, dengan terjadinya ledakan ekspor yang memicu pengeluaran domestik di inti blok tersebut. Hal tersebut ternyata dapat mengimbangi gejolak yang terjadi di Euro area yang disebabkan oleh beban hutang Yunani, Irlandia dan Portugal. PDB Jerman melonjak 1,5% dari Quartal IV 2010, sementara PDB Perancis tumbuh 1% dalam periode yang sama. Dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya, PDB musiman meningkat sebesar 2,5% di Euro area dan EU27 pada kuartal pertama tahun 2011, setelah 2,0% dan 2,2% masing-masing pada kuartal sebelumnya.

Tingkat Inflasi AS

Page 10: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

10

Sumber: Trading Economics

Terkait dengan inflasi, pada bulan April 2011 inflasi tahunan di Euro area mencapai 2,8% atau meningkat 0.1% dari bulan Maret 2011 (2.7%). Di beberapa negara anggota Uni Eropa, level inflasi terendah tercatat terjadi di Irlandia (1.5%), Republik Ceko (1.6%) dan Swedia (1.8%), sementara yang tertinggi terjadi di Rumania (8.4%), Estonia (5.4%), serta Lithuania dan Hungaria yang masing-masing sebesar 4.4%. Dibandingkan dengan bulan Maret 2011, inflasi tahunan meningkat di 16 negara anggota EU, stabil di 2 negara dan turun di 8 negara lainnya.

Komponen utama inflasi tahunan tertinggi di Quartal II disumbangkan oleh sektor transportasi (5.9%), perumahan (5.0%) serta alkohol dan rokok (3.4%). Sementara komponen utama inflasi terendah terjadi di sektor komunikasi (-0.9%), rekreasi dan budaya (0.9%) serta peralatan rumahtangga (1.0%).

Sumber: Eurostat

Memasuki bulan Mei, inflasi tahunan kembali turun ke level 2.7% seperti bulan Maret 2011.

Namun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010, kondisi ini menunjukkan peningkatan yang cukup besar yaitu sebesar 1.0% dimana pada bulan Mei 2010 inflasi tahunan hanya tercatat sebesar 1.7%. Irlandia, Swedia dan Republik Ceko masih sebagai negara dengan inflasi tahunan terendah masing-masing sebesar 1.2%, 1.7%, dan 2.0%, sementara Rumania, Estonia, dan Lithuania juga masih menjadi 3 negara dengan inflasi tahunan tertinggi yaitu sebesar masing-masing 8.5%, 5.5%, dan 5.0%. Dari sisi perdagangan, memasuki Quartal II tahun 2011, perdagangan Euro area dengan negara lain di dunia mengalami defisit sebesar 4,1 miliar Euro. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, defisit ini terhitung besar mengingat pada bulan April 2010 defisit perdagangan Euro area hanya sebesar 0.7 miliar Euro. Namun demikian, di bulan April 2011, dibandingkan bulan sebelumnya, secara keseluruhan ekspor Euro area meningkat sebesar 0.6% sedangkan impor meningkat sebesar 1.1%.

Sumber: Eurostat

Ket: EA17 terdiri atas Belgia, Jerman, Estonia, Irlandia, Yunani,

Spanyol, Perancis, Italia, Siprus, Luxemburg, Malta, Belanda, Austria, Portugal, Slovenia, Slovakian dan Finlandia

EU27 mencakup Belgia, Bulgaria, Rep. Ceko, Denmark, Jerman, Estonia, Irlandia, Yunani, Spanyol, Perancis, Italia, Siprus, Latvia, Lithuania, Luxemburg, Hungaria, Malta, Belanda, Austria, Polandia, Portugal, Rumania, Slovenia, Slovakia, Finlandia, Sewdia, dan Inggris.

Pertumbuhan PDB Euro Area

Inflasi Tahunan (%) Euro Area – April 2011

Perdagangan EA17 Miliar Euro

Perdagangan EU27 Miliar Euro

Page 11: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

11

Tingkat pengangguran di Euro area (EA17) memasuki Quartal II 2011 tidak berubah, tetap sebesar 9,9% seperti yang terjadi pada Quartal I 2011. Namun demikian, kondisi ini sedikit lebih baik bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010 yang sebesar 10,2%. Sementara untuk wilayah yang tergabung dalam EU27, tingkat pengangguran berada pada level 9,4% atau turun sedikit dibanding posisi pada bulan Maret yang sebesar 9,5%. Dibandingkan bulan yang sama tahun 2010, kondisinya juga sedikit lebih baik dimana pada periode tersebut, tingkat pengangguran di wilayah EU27 mencapai 9,7%. Eurostat memperkirakan 22,547 juta pria dan wanita di wilayah EU27, dimana 15,529 juta diantaranya berada di wilayah Euro area, menganggur di bulan April 2011. Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, terjadi penurunan jumlah pengangguran sebesar 165.000 jiwa di EU27 dan 115.000 jiwa di wilayah Euro area. Namun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, penurunan jumlah pengangguran terjadi cukup signifikan yaitu sebesar 702.000 jiwa di EU27 dan 457.000 di Euro area.

Sumber: Eurostat

Dari sisi industrial production, menginjak Quartal II 2011, industrial production tumbuh sebesar 0,2% di Euro area (EA17) dan 0,1% di EU27. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010, industrial production meningkat

sebesar 5,2% di Euro area sementara di EU27 terjadi peningkatan sebesar 4,7%. Di bulan April 2011, dibandingkan bulan sebelumnya, produksi barang konsumsi tahan lama tumbuh sebesar 1,3% di Euro area dan 0,7% di EU27. Barang modal tumbuh sebesar 0,5% dan 0,1% masing-masing di Euro area dan EU27. Intermediate goods tumbuh sebesar 0,1% di Euro area, namun turun sebesar 0,1% di EU27.

Di antara negara anggota Uni Eropa, industrial production meningkat di 11 negara, turun di 11 negara dan stabil di Estonia. Peningkatan tertinggi tercatat terjadi di Latvia (3,4%), Denmark (2,8%), Malta (2.2%), serta Luxembourg dan Slovakia ang masing-masing mencatat peningkatan sebesar 1.6%. Sementara penurunan tertinggi tercatat terjadi di Portugal (3.6%), Yunani, (3.5%), Slovenia (3.1%) dan Inggris (-1.6%).

Sumber: Eurostat

Menguatnya pemulihan ekonomi di Eropa di Quartal II 2011 juga terlihat dengan semakin menguatnya Indeks Keyakinan Konsumen (Consumer Confidence). Meskipun mengalami

Tingkat Pengangguran Euro Area – April 2011

Euro Area dan EU27 Industrial Production (tidak termasuk konstruksi)

--------- Euro Area --------- EU27

Industrial Production – Variasi Bulanan (% Perubahan dibandingkan bulan sebelumnya)

Page 12: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

12

pasang surut peningkatan, di akhir Quartal II Indeks Keyakinan Konsumen di EU27 menguat ke level minus 11,1 di bulan Juni dari yang sebelumnya minus 13,7 di bulan April 2011. Sementara untuk Euro area, Indeks Keyakinan Konsumen juga menguat meskipun hanya sedikit dari minus 11,4 di bulan April menjadi minus 10,0 di bulan Juni 2011.

Sumber: European Commission Services

Menguatnya Indeks Keyakinan Konsumen pada kenyataannya berbanding terbalik dengan Indikator Sentimen Ekonomi (The Economic Sentiment Indicator/ESI) di kawasan Eropa. Indikator ini yang merupakan hasil survei untuk beberapa sektor ekonomi yang berbeda di Uni Eropa, yang memfokuskan pada sektor jasa, perdagangan retail dan konstruksi, sebaliknya memberikan gambaran yang kurang menggembirakan di Quartal II 2011. Terjadi penurunan yang cukup signifikan pada bulan April sebesar 2,3 poin ke posisi 105,1 untuk EU27, dan penurunan sebesar 1,1 poin ke posisi 106,2 untuk Euro area.

Di bulan Mei, ESI tidak berubah atau tetap berada pada posisi 105,4 untuk EU27, dan 105,5 untuk Euro area. Namun di bulan Juni, posisi ini turun ke 104,4 untuk EU27 dan 105,1 untuk Euro area. Secara umum penurunan pada bulan Mei dan Juni disebabkan melemahnya kepercayaan untuk sektor bisnis, industri dan jasa meskipun terjadi penguatan dari sisi konsumen untuk sektor retail dan konstruksi.

Sumber: European Commission Services

Kondisi Perekonomian China Menginjak Quartal II 2011, Biro Statistik Nasional China merilis gambaran yang sedikit kurang menggembirakan untuk perekonomian China. Di quartal ini, PDB China turun menjadi 9,5% dibandingkan Quartal I yang mencatat pertumbuhan sebesar 9,7%.

Namun demikian, PDB terkini berhasil melampaui prediksi para analis yang sebelumnya memperkirakan bahwa PDB China hanya akan tumbuh sebesar 9,4%. Perekonomian China berekspansi 2,2% dibanding kuartal sebelumnya, jika mengacu pada penyesuaian musiman. Secara keseluruhan, antara bulan Januari dan Juni, PDB China meningkat 9,6% dibanding tahun lalu.

Sumber: China National Bureau of Statistics

Indeks Kepercayaan Konsumen

Indikator Sentimen Ekonomi

Pertumbuhan PDB China

Page 13: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

13

Adapun industrial production tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Pada bulan Juni, industrial production tumbuh sebesar 15,1%, atau lebih besar dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Sementara dibandingkan bulan Mei, terjadi pertumbuhan sebesar 1,8% dari 13,3%. Data PDB dirilis satu hari setelah Perdana Menteri Wen Jiabao berkomentar soal inflasi. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga tingkat harga konsumen sehingga daya beli tidak menyusut. PM Wen memberi sinyal untuk tidak mengubah kebijakan dalam waktu dekat.

Sumber: China National Bureau of Statistics

Pertumbuhan investasi aset tetap non-pedesaan sedikit mengalami pelambatan, hanya tumbuh sebesar 25,6% dibandingkan periode Januari-Juni tahun sebelumnya. Sementara dibandingkan dengan periode Januari-Mei 2011 yang sebesar 25,8%, pertumbuhan di bulan Juni juga sedikit lebih rendah.

Sementara itu penjualan ritel pada bulan Juni naik 17,7% dibandingkan tahun sebelumnya, dan juga lebih besar jika dibandingkan dengan kenaikan pada bulan Mei sebesar 16,9%.

Dari sisi perdagangan, surplus perdagangan China semakin melebar mencapai 22,27 miliar dolar di bulan Juni 2011. Hal ini utamanya disebabkan oleh penurunan tajam dari pertumbuhan impor yang disebabkan oleh turunnya harga-harga komoditi dan pertumbuhan permintaan domestik.

Data yang dirilis oleh General Administration of Customs China menunjukkan bahwa Ekspor secara umum meningkat 17,9% dibandingkan tahun sebelumnya dan dibandingkan ekspor bulan Mei 2011. Peningkatan tersebut mencatat rekor tertinggi sebesar 161,9 miliar dolar.

Sumber: General Administration of Customs Sementara impor meningkat 19,3% atau setara 139,7 miliar dolar dibandingkan tahun sebelumnya, namun turun dari 28,4% dibandingkan bulan Mei 2011. Angka ini meleset dari perkiraan para ahli ekonomi yang memperkirakan peningkatan impor sebesar 26,8%.

Sumber: General Administration of Customs Terkait dengan tingkat suku bunga, Bank Rakyat China meningkatkan suku bunga untuk ketiga kalinya di bulan Juli 2011. Hal ini menjelaskan langkah yang diambil oleh Pemerintah China yaitu menjinakkan inflasi masih merupakan

Industrial Production China

Ekspor China

Impor China

Page 14: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

14

prioritas utama bahkan di saat ekonomi melambat. Patokan satu tahun suku bunga akan dinaikkan 25 basis poin menjadi 6,56%, sementara patokan satu tahun suku bunga deposito akan dinaikkan 25 basis poin menjadi 3,5%.

Likuiditas yang berlimpah serta meningkatnya harga komoditas telah mendorong inflasi China ke level 5,5% atau tertinggi selama 34 bulan terakhir pada bulan Mei 2011. Beijing mengkhawatirkan peningkatan harga komoditi bisa berdampak kepada kerusuhan sosial.

Sumber: The People’s Bank of China

Inflasi di China semakin meningkat pada bulan Juni atau di akhir Quartal II 2011 dan mencapai level tertingginya dalam tiga tahun terakhir. Biro Statistik Nasional China merilis bahwa inflasi melonjak menjadi sebesar 6,4% (YoY) di bulan Juni 2011 atau naik 0,9% dari posisi bulan Mei 2011. Angka ini jelas melampaui target pengawasan inflasi yang ditetapkan Pemerintah China yaitu sebesar 4%.

Dari pertumbuhan sebesar 6,4% tersebut, Biro Statistik Nasional menyatakan bahwa 3,7%-nya disumbangkan efek akumulasi kenaikan harga pangan tahun lalu. Harga pangan di bulan Juni, yang menyumbang hampir sepertiga dari total penyebab kenaikan inflasi, terus meningkat sebesar 14,4% dibandingkan bulan yang sama periode tahun 2010, atau meningkat 11,7% lebih cepat dibandingkan bulan Mei 2011. Harga daging babi menduduki posisi tertinggi dengan peningkatan sebesar 57,1%. Selain daging babi, kategori makanan lainnya

termasuk biji-bijian, telur dan produk-produk perairan, juga naik lebih dari 10 %.

Pertumbuhan harga-harga non pangan juga terjadi begitu cepat sebesar 3% di akhir Quartal II atau naik 0,1% dari harga bulan Mei sebesar 2,9%.

Sumber: China Economic Information Net

Untuk tingkat pengangguran, Pemerintah China mencatat bahwa tingkat pengangguran pada bulan Juni 2011 sebesar 4,1%, dengan 9,08 juta jiwa tercatat sebagai pengangguran. Angka tersebut tidak berubah bila dibandingkan dengan akhir Quartal I 2011.

Sebelumnya, Pemerintah telah menciptakan 6,55 juta lapangan kerja di 6 bulan pertama 2011 dan telah membantu sedikitnya 2,9 juta jiwa pekerja untuk dapat bekerja kembali. Pemerintah China akan terus melanjutkan usahanya untuk meningkatkan lapangan kerja di waktu yang tersisa tahun ini, sambil memperkenalkan kebijakan-kebijakan pajak yang menguntungkan dan dapat memberikan dukungan keuangan. Pemerintah bermaksud untuk tetap mempertahankan tingkat pengangguran di bawah 4,6% dan akan berupaya untuk dapat menciptakan lebih dari 9 juta lagi lapangan kerja di tahun 2011.

Hal-hal yang akan dilakukan oleh Pemerintah China diantaranya adalah melalui langkah pengetatan makro-ekonomi, mengatasi masalah kesulitan pembiayaan serta perubahan nilai tukar mata uang. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan beberapa perusahaan akan

Tingkat Suku Bunga di China

Tingkat Inflasi di China

Page 15: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

15

dapat beroperasi secara penuh sesuai kapasitasnya.

Sumber: Ministry of Labour and Social Security of China

Menutup Quartal II 2011, Biro Statistik Nasional China melaporkan Indeks Kepercayaan Bisnis (Business Confidence) di China mengalami penurunan ke level 132,4 dari 137,4 di Quartal I 2011. Namun demikian, meskipun terjadi penurunan, indeks tersebut masih tetap tinggi dan tetap naik secara bertahap semenjak mencapai level terendahnya selama 8 tahun yaitu pada level 94,6 di Quartal IV 2008. Sementara itu Indeks Iklim Usaha naik menjadi 135,6 di Quartal II atau naik 1,8 poin dari 133,8 di Quartal I 2011.

Sumber: China Economic Information Net

Senada dengan apa yang terjadi pada Indeks Kepercayaan Bisnis (Business Confidence), Indeks Kepercayaan Konsumen di China juga mengalami penurunan pada bulan Mei dan Juni

atau di akhir Quartal II 2011. Penduduk China tercatat hanya sedikit membelanjakan uangnya pada bulan Mei karena menunggu kepastian ekonomi di tengah fluktuasi pasar saham yang bergejolak di tengah krisis utang Eropa.

Indeks Kepercayaan Konsumen Bankcard (The Bankcard Consumer Confidence Index (BCCI)) tercatat turun ke level 86,39 di bulan Mei atau turun 0,41 poin dari posisi bulan April yang sebesar 86,80. Namun demikian, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, posisi bulan Mei masih lebih tinggi 0,89 poin. Di bulan Juni, indeks ini kembali turun ke level 86,06 atau turun 0,33 poin dari posisi bulan Mei 2011.

Laporan yang dikeluarkan oleh Biro Statistik Nasional menyampaikan bahwa penurunan Indeks Kepercayaan Konsumen ini disebabkan oleh terus naiknya harga kebutuhan pangan, yang diwakili oleh terus meningkatnya harga-harga produk hasil pertanian. Statistik dari Biro Statistik Nasional (NBS) menunjukkan harga pangan naik 14,4 % pada bulan Juni (YoY), sementara harga daging babi mengalami lonjakan paling tinggi yaitu sebesar 57,1 %.

Sumber: China National Bureau of Statistics

Menurut data dari Departemen Pertanian, indeks harga grosir produk pertanian naik menjadi 194,5 pada akhir Juni dari 187,2 di awal bulan yang merupakan kenaikan terbesar tahun ini. Sementara itu, belanja konsumen untuk barang-barang non-esensial telah menurun

Tingkat Pengangguran di China

Indeks Kepercayaan Bisnis di China

Indeks Kepercayaan Konsumen di China

Page 16: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

16

sejak bulan lalu, dan mendorong indeks lebih rendah. Sebuah rasa ketidakpastian tentang ekonomi global telah ikut menyebar ke Cina, sebagai akibat dari krisis utang di Yunani dan negara-negara Eropa lainnya.

Kondisi Perekonomian Jepang

Setelah turun 0,9% di Quartal I sebagai dampak dari gempa bumi dan tsunami yang mengakibatkan turunnya belanja konsumen, investasi bisnis dan inventori sektor swasta, Kantor Kabinet Jepang merilis berita bahwa PDB Jepang tumbuh sebesar 0,4% di akhir Quartal II 2011.

Angka ini lebih besar dibandingkan perkiraan awal yang hanya sebesar 0,1%. Namun demikian, berdasarkan basis tahunan, PDB Quartal II naik 1,5% menurut estimasi awal Q2, atau lebih besar bila dibandingkan dengan estimasi pertama yang hanya 0,4%. Estimasi awal Q2 ini sesuai dengan harapan para analis ekonomi mengenai kondisi perekonomian Jepang. Investasi publik direvisi penurunannya hingga mencapai 2,7% dari yang sebelumnya sebesar 3,4%. Investasi non-perumahan swasta naik 1,5 berdasarkan estimasi awal kedua.

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan dan Ekonomi Jepang, Industrial Production Jepang tumbuh 5,7% di bulan Mei 2011. Hal ini menandai ekspansi tercepat selama hampir 60 tahun Jepang

berperan sebagai perekonomian ketiga terbesar di dunia. Selain itu, hal tersebut juga membawa produksi Jepang kembali ke jalurnya sekaligus memberi sinyal bahwa kekuatan rantai pasokan ekonomi dunia telah bangkit kembali. Dipimpin oleh sektor otomotif dan mesin-mesin berat, Jepang mulai pulih setelah kehancuran yang disebabkan oleh gempa bumi dan tsunami.

Sementara itu, secara umum produksi masih di bawah kondisi sebelum gempa bumi terjadi. Setelah naik sebesar 15,5% pada bulan Maret, poduksi hanya tumbuh sebesar 1,6% di bulan April 2011. Namun demikian, hal tersebut tetap merupakan kabar baik yang sangat dibutuhkan oleh Jepang dan perekonomian global, yang selama ini sangat tergantung kepada Jepang untuk barang-barang level menengah-nya. Gangguan pasokan dari Jepang merupakan salah satu faktor sementara yang menahan laju pemulihan ekonomi AS.

Sumber: Ministry of Economy, Trade, and Investment

Memasuki bulan Juni, Industrial Production Jepang naik, namun kurang dari yang diharapkan. Beberapa perusahaan seperti Nissan Motor Co. hingga Toyota Motor Corp. memperingatkan bahwa dengan posisi Yen yang sangat dekat dengan posisi Yen pada saat Perang Dunia II, hal tersebut akan dapat mengancam perekonomian Jepang, dimana hal itu akan menyebabkan penurunan ekspor.

Output pabrik meningkat 3,9% pada bulan Juni, atau lebih rendah dari peningkatan bulan Mei

Pertumbuhan PDB Jepang

Industrial Production Jepang

Page 17: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

17

yang mencapai 5,7%. Hal itu di bawah estimasi menengah dari 31 ahli ekonomi yang disurvei Bloomberg yang menyatakan setidaknya akan terjadi peningkatan output sebesar 4,5%. Namun demikian, angka tersebut diharapkan akan terus naik di beberapa bulan mendatang.

Industrial Production merupakan indikator kunci kesehatan ekonomi Jepang, dan peningkatan yang stabil menunjukkan bahwa industri manufaktur telah pulih kapasitasnya setelah tsunami menyapu kota-kota di sepanjang pantai timur laut Jepang dan merusak bagian-bagian penting dari pabrik-pabrik manufaktur.

Dari sisi perdagangan, neraca perdagangan Jepang kembali mengalami surplus sebesar 70.7 miliar Yen ($896 juta) pada bulan Juni sebagai akibat dari pemulihan ekonomi pasca gempa dan tsunami. Sementara impor melambat 9,8% yang menandakan bahwa pola perdagangan Jepang telah kembali ke kondisi normal. Ekspor meningkat pesat sebesar 5,4% di bulan Mei, namun sedikit turun 1,6% di bulan Juni 2011.

Sumber: Kementerian Keuangan Jepang

Ekspor otomotif membaik secara signifikan di bulan Juni sebagai akibat dari pulihnya sektor manufaktur sehingga dapat melanjutkan kembali pasokan bahan baku yang sempat terhenti akibat gempa dan tsunami. Hal ini terbukti dapat mengembalikan produksi ke level sebelum gempa terjadi. Namun demikian, pengiriman otomotif menggunakan kapal masih turun sebesar 12,5% pada bulan Juni. Hal tersebut menandakan adanya sedikit perbaikan

karena sebelumnya di bulan Mei, sektor ini mengalami penurunan sebesar 38,9% dan 67,0% di bulan April 2011.

Pengiriman melalui kapal ke China tumbuh secara tahunan sebesar 1,2% yang berupa peningkatan pertama selama 3 bulan, sementara untuk pengiriman ke AS masih turun sebesar 6,1%. Impor minyak mentah dan gas alam cair meningkat sehubungan dengan meningkatnya harga minyak dan dihentikannya beberapa reaktor nuklir oleh beberapa pengguna, yang berdampak terhadap meingkatnya permintaan terhadap gas alam cair.

Sumber: Kementerian Keuangan Jepang

Terkait dengan inflasi, Indeks Harga Konsumen Jepang di bulan April sebesar 99,9 (2005=100), atau meningkat 0,3% dari posisi bulan Maret, dan meningkat 0,3 dari posisi bulan yang sama tahun 2010.

Harga konsumen tersebut, tidak termasuk makanan segar, naik secara tahunan sebesar 0,6%. Sebagian dari peningkatan biaya hidup di bulan April disebabkan oleh peningkatan harga komoditas global. Harga pangan, tidak termasuk makanan segar, juga naik karena harga tepung dan komoditas lainnya meningkat dan juga karena adanya gangguan pasokan akibat bencana 11 Maret 2011.

Di bulan Mei, Indeks Harga Konsumen naik ke posisi 100,0 sama seperti level tahun 2005. Di

Ekspor Jepang

Impor Jepang

Page 18: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

18

bulan Juni, indeks tersebut kembali turun ke posisi 99,9 (2005=100).

Sumber: Ministry of Internal Affair & Communication, Japan

Sementara itu tingkat pengangguran di Jepang meningkat 4,7% di bulan April dari sebelumnya 4,6% di bulan Maret 2011. Peningkatan ini sekali lagi merupakan akibat dari gempa bumi dan tsunami dahsyat yang terjadi pada bulan Maret 2011.

Jumlah orang yang tidak bekerja total mencapai 2,92 juta jiwa, atau naik 20.000 jiwa dari bulan sebelumnya, sementara jumlah orang yang diberhentikan dari pekerjaan mereka meningkat 40.000 jiwa. Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi menggarisbawahi bahwa dampak negatif gempa dan tsunami tampaknya menyebar hingga ke luar prefektur.

Bencana alam telah mengganggu rantai pasokan nasional dari industri produksi, membebani output dan ekspor serta secara serius meningkatkan sentimen perusahaan dan rumah tangga.

Jumlah orang yang memiki pekerjaan sebesar 59,69 juta jiwa, atau turun 140.000 jiwa untuk bulan kedua penurunan. Data terpisah menunjukkan ketersediaan pekerjaan di negara tersebut memburuk untuk pertama kalinya dalam 17 bulan terakhir. Kementerian Tenaga Kerja dan Kesejahteraan menyatakan bahwa rasio tawaran pekerjaan untuk pencari kerja turun menjadi 0,61 pada bulan April, dari 0,63 pada bulan Maret. Ini berarti hanya 61

pekerjaan yang tersedia untuk 100 pencari kerja.

Sumber: Ministry of Internal Affair & Communication, Japan

Memasuki bulan Mei, tingkat pengangguran di Jepang secara tidak disangka-sangka mengalami penurunan menjadi 4,5%. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya orang yang memperoleh pekerjaan. Jumlah orang yang bekerja pada bulan ini mencapai 60,19 juta jiwa, atau meningkat 90.000 atau 0,1% dibandingkan tahun lalu. Sementara jumlah orang yang tidak bekerja mencapai 2,93 juta jiwa, atau turun 380.000 jiwa atau 11,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Di bulan Juni, tingkat pengangguran yang disesuaikan secara musiman Jepang naik sedikit menjadi 4,6 % dari 4,5 %. Tapi hasil ini tidak termasuk data dari tiga prefektur terparah - Fukushima, Miyagi dan Iwate - di mana jumlah pengangguran melonjak signifikan setelah bencana. Kondisi ketersediaan pekerjaan masih tetap parah dan memerlukan pemantauan yang sungguh-sungguh untuk menilai dampak dari bencana.

Belanja bulanan rumah tangga turun 4,2 % dari tahun sebelumnya, dan pendapatan bulanan rumah tangga turun 6,7 % secara riil menjadi ¥ 687.212 ($8.800). Pemerintah juga mengatakan harga konsumen inti pada bulan Juni naik 0,4 % dari tahun sebelumnya. Kenaikan harga bahan bakar mendorong angka, yang tidak termasuk makanan segar.

Tingkat Inflasi di Jepang

Tingkat Pengangguran di Jepang

Page 19: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

19

Naiknya tingkat pengangguran serta turunnya

pendapatan bulanan rumah tangga dan belanja

bulanan rumah tangga secara langsung

berdampak terhadap turunnya Indeks

Kepercayaan Konsumen (Consumer Confidence

Index). Di bulan April, Kantor Kabinet Jepang

merilis berita bahwa Indeks Kepercayaan

Konsumen turun cukup tajam dari 38,6 di bulan

Maret menjadi 33,1 di bulan April. Angka di

bawah 50 secara umum menunjukkan bahwa

konsumen pesimis terhadap kehidupan

ekonomi mereka. Namun demikian, banyak

analis yang menyatakan bahwa ada tanda-tanda

kepercayaan konsumen akan kembali pulih, dan

hal itu terbukti.

Memasuki bulan Mei, Indeks Kepercayaan

Konsumen Jepang kembali naik 1,1 poin ke

posisi 34,2. Namun demikian, angka tersebut

masih di bawah kondisi sebelum terjadinya

krisis keuangan. Penjualan ritel juga merosot

dibandingkan tahun lalu setelah subsidi

Pemerintah untuk pembelian mobil ditarik dan

insentif untuk membeli peralatan berkurang.

Menjelang periode akhir Quartal II, Indeks

Kepercayaan Konsumen Jepang kembali

membaik di bulan Juni. Salah satu faktor yang

menyebabkan hal tersebut ialah semakin

menguatnya keinginan dan kesediaan

masyarakat Jepang untuk mulai membeli

barang-barang tahan lama.

Berdasarkan laporan bulan Pemerintah, Indeks

sentimen di antara rumah tangga yang terdiri

dari dua orang atau lebih, yang meliputi

pandangan terhadap perkerjaan dan

pendapatan, naik menjadi 35,3 dari 34,2 di

bulan Mei 2011.

Hingga bulan Juni, Indeks Kepercayaan

Konsumen masih tetap berada di bawah 50. Hal

ini mengindikasikan bahwa hingga Quartal II

2011, penduduk Jepang yang disurvei masih

lebih banyak yang pesimis ketimbang optimis

melihat kondisi perekonomian Jepang. Namun

demikian, Kantor Kabinet Jepang meyakinkan

bahwa kepercayaan konsumen saat ini mulai

menunjukkan tanda-tanda pemulihan,

meskipun kondisinya masih terbilang parah.

Sumber: Economic and Social Research Institute

Empat sub-indeks yang di survei yang mencakup kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan, pertumbuhan pendapatan, keamanan kerja dan keinginan untuk membeli barang tahan lama, secara umum menunjukkan peningkatan dari bulan sebelumnya. Hal ini memperkuat pandangan bahwa ekonomi berada pada jalur pemulihan yang tepat setelah menderita kemerosotan parah yang dipicu oleh gempa bumi dan tsunami.

Berbanding terbalik dengan Indeks Kepercayaan Konsumen yang semakin membaik, Indeks Kepercayaan Bisnis justru jatuh ke level terendah selama lebih dari 10 tahun akibat pukulan telak dari bencana gempa dan tsunami. Namun demikian menurut beberapa analis, kondisi terburuk mungkin telah berlalu. dan beberapa tanda telah menunjukkan bahwa perbaikan akan segera terjadi di akhir tahun ini. Dengan kelangkaan suku cadang yang telah bisa diatasi, banyak pabrik yang telah siap untuk memulihkan kapasitasnya.

Indeks Kepercayaan Konsumen

Page 20: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

20

Sumber: Bank of Japan

Survei kuartalan “Tankan” mengenai sentimen bisnis, yang dilakukan oleh Bank of Japan menunjukkan bahwa indeks utama untuk produsen besar turun menjadi -9. Angka ini merupakan presentase perusahaan yang mengatakan kondisi bisnis baik, dikurangi dengan presentase perusahaan yang mengatakan kondisi tidak menguntungkan.

Hasil survei ini merupakan yang terendah sejak Maret 2010. Penurunannya dimulai sejak tiga bulan lalu ketika indeks masih berada pada posisi +6. Gempa bumi dan tsunami meluluh-lantakkan perekonomian Jepang, merusak pabrik-pabrik, dan menciptakan keadaan darurat nuklir yang masih terus coba ditanggulangi oleh Jepang.

Suasana kepercayaan di kalangan perusahaan besar non-manufaktur turun ke posisi -5 dari -3. Sejumlah perusahaan yang lebih kecil juga dilaporkan kondisinya melemah. Indeks kepercayaan untuk produsen tingkat menengah jatuh ke posisi -12 dari -4. Sementara indeks produsen-produsen kecil tetap bertahan di posisi -21 dari yang sebelumnya -10.

Tankan Survei menawarkan penilaian masa depan yang lebih maju, yang dapat memberi bukti tambahan bahwa perekonomian terbesar nomor 3 di dunia akan segera pulih pada akhir tahun. Survei memprediksikan sentimen bisnis diantara produsen-produsen besar akan meningkat ke posisi +2 di quartal yang akan datang.

Pengaruhnya terhadap Indonesia

Perekonomian global selama Quartal II ditandai dengan ketidakpastian. Volatilitas harga energi internasional, harga komoditas yang lebih luas, dan pasar keuangan menjadi perhatian utama seiring krisis utang publik di Yunani yang semakin intensif, dengan potensi penjalaran semakin besar berpengaruh ke anggota-anggota zona Eropa lain, dan juga ke sektor perbankan.

Sumber: Thomson Financial Datastream

Akibatnya muncul keengganan dari para pelaku ekonomi untuk mengambil risiko yang akibatnya akan dapat menurunkan ketertarikan investor terhadap aset negara berkembang. Meskipun demikian, hingga saat ini, telah ada sedikit peningkatan selisih imbal hasil terhadap obligasi pemerintah (sovereign spreads) dikarenakan investor terus mencari imbal hasil di dalam lingkungan dengan tingkat suku bunga rendah di negara berpenghasilan tinggi.

Dalam hal prospek pertumbuhan global, pemulihan AS menunjukkan beberapa kelemahan, misalnya, di dalam pasar tenaga kerja dan data harga properti, sehingga menurunkan proyeksi pertumbuhan untuk 2011. Selain itu, bencana gempa bumi dan tsunami telah menimpa kegiatan perekonomian jangka pendek di Jepang. Sementara ketidakpastian di tingkat global meningkat, pertumbuhan riil global, didorong oleh kinerja yang kuat dari negara-negara ekonomi berkembang, diproyeksikan relatif stabil di level

Indeks Kepercayaan Bisnis

Perhatian Pasar yang Meningkat pada Peringkat Resiko Utang Yunani

Page 21: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

21

3,2% pada 2011, dan naik menjadi 3,6% pada 2012. Tentu saja, terdapat risiko penurunan prospek global tersebut, saat sektor riil terkena dampak langsung, jika kerugian besar di sektor keuangan tidak dapat dibendung akibat kegagalan surat utang di zona Eropa.

Dampak perkembangan internasional tersebut ditransmisikan ke Indonesia melalui jalur permintaan eksternal, terkait dengan arus perdagangan dan modal. Dampak harga komoditas ini sangat penting mengingat keragaman ekspor Indonesia dan sensitivitas fiskal Indonesia terhadap harga minyak. Harga komoditas global dikoreksi pada bulan Mei di tengah kekhawatiran atas risiko penurunan prospek global tersebut di atas.

Harga energi menurun sebesar 6,5% dan harga non-energi sebesar 4,7% pada bulan Mei, sebagian karena apresiasi dolar AS. Namun, harga energi tetap naik 9,1% dan harga non-energi naik 7,2% selama tiga bulan sejak Februari. Selain itu, mempertimbangkan faktor-faktor penentu sisi penawaran di tengah ketidakpastian prospek permintaan, koreksi masih belum terjadi sampai saat ini yang dapat mengakibatkan tren penurunan harga.

Dalam jangka pendek, harga komoditas diperkirakan tetap tinggi. Perkiraan Bank Dunia untuk bulan Juni 2011 menunjukkan adanya kenaikan harga yang tinggi untuk tahun 2011, dimana akan diikuti oleh penurunan harga pada tahun 2012. Namun, harga di tahun 2012 secara riil baik untuk indeks energi dan non-energi diperkirakan masih akan tetap berada di atas tingkat harga di tahun 2008.

Setelah terjadi penurunan tajam pada bulan Mei, harga minyak mendapat perhatian lebih besar dikarenakan implikasi dari ketidakpastian atas resolusi gejolak yang terjadi di Libya, Syria dan Yaman, berkurangnya cadangan minyak, serta ketidakmampuan OPEC pada awal Juni untuk mencapai kesepakatan tentang peningkatan kuota produksi dan harapan akan peningkatan permintaan pada semester kedua tahun ini. Namun pada akhir Juni, harga minyak turun tajam, setelah adanya persetujuan dari

Badan Energi Internasional untuk melepaskan pasokan tambahan dari cadangan mereka.

Harga minyak mentah Indonesia telah mengikuti pergerakan pasar internasional yang turun dari harga tertingginya yang mencapai hampir USD 130 per barel pada akhir April hingga USD 120 pada awal Juni. Kondisi ini menyebabkan harga rata-minyak rata dalam lima bulan pertama tahun 2011 menjadi USD 113 per barel. Seperti yang dibahas lebih rinci di bawah, harga minyak yang tinggi memberikan tekanan lebih besar pada posisi fiskal Indonesia, dimana pengeluaran yang dianggarkan untuk subsidi bahan bakar dan energi menjadi lebih besar.

Sumber: Kementerian Keuangan RI, Energy Information Agency, World Bank

Beralih ke harga pangan internasional, secara keseluruhan harga pangan turun sekitar 6% dari puncaknya pada bulan Februari. Meskipun demikian, harga gandum naik 1% selama periode ini, dimana harga yang jatuh pada bulan Maret telah diimbangi dengan kenaikan harga saat ini. Sebagai contoh, pada bulan Mei, harga gandum internasional naik 5,7% dikarenakan kekhawatiran atas terjadinya kekeringan di beberapa bagian Eropa, meskipun harga beras internasional telah turun secara bertahap.

Harga rata-rata minyak mentah Indonesia tahun 2011 sampai sekarang mencapai lebih

dari asumsi anggaran

Page 22: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

22

Setelah mencatatkan penguatan di triwulan IV 2010, tak mengherankan bila pertumbuhan PDB di triwulan I 2011 mengalami perlambatan (Gambar 3). Pertumbuhan PDB dari tahun-ke-tahun (YoY) mencapai 6,5%, turun dari 6,9% pada triwulan penutup tahun 2010. Berdasarkan penyesuaian musiman, pertumbuhan triwulanan juga turun, setelah mencatatkan nilai tertinggi pada triwulan akhir tahun 2010, turun menjadi 1,0 %, di bawah nilai rata-rata 10-tahunannya.

Hasil dari triwulan pertama secara umum konsisten dengan yang diperkirakan pada proyeksi Triwulanan edisi bulan Maret 2011, sehingga outlook untuk tahun 2011 dan 2012 masih tetap sama yaitu masing-masing sebesar 6,4% dan 6,7%. Akan tetapi, dengan adanya perkembangan selama triwulan ini, ketidakpastian akan proyeksi dasar itu telah meningkat (seperti dibahas di bawah).

Sumber: BPS dan Penyesuaian Musiman Staf WB

Berdasarkan data triwulanan dengan penyesuaian musiman, ekspor bersih dan belanja pemerintah secara bersama-sama telah mengurangi pertumbuhan PDB sebesar 2%. Belanja pemerintah riil sangat lemah pada triwulan pertama, dengan belanja turun sebesar 11,4% dengan penyesuaian musiman, yang merupakan angka triwulanan yang paling lemah selama satu dekade. Data fiskal menunjukkan

bahwa sekitar 15 % dari alokasi anggaran satu tahun penuh untuk belanja pegawai dan material (dua kelompok yang mempengaruhi statistik PDB) telah dicairkan pada triwulan pertama. Hal ini umumnya konsisten dengan laju pencairan triwulan pertama selama dua tahun terakhir. Konsumsi swasta dan investasi tetap masih cukup tinggi walaupun belanja konstruksi melemah, sekali lagi hal ini kemungkinan mencerminkan masalah pencairan sektor publik.

Kepercayaan konsumen telah meningkat pada indeks Danareksa, yang menyertakan konsumen berpenghasilan rendah. Hal ini mencerminkan dampak dari turunnya harga bahan pangan, tetapi menunjukkan gerakan yang berlawanan pada indeks BI. Indeks BI turun karena perkiraan lapangan kerja yang lebih rendah dan keprihatinan akan kenaikan harga di masa yang akan datang.

Beban pertumbuhan ekspor bersih tercermin dari terus meningkatnya impor rill terhadap stabilnya ekspor riil. Ekspor turun sebesar 0,3 %, sementara impor meningkat sebesar 2,6 %. Pertumbuhan impor tersebut konsisten dengan permintaan domestik yang terus melaju lebih cepat dari mitra-mitra dagang utama Indonesia.

Sumber: BPS dan Perhitungan Staf WB

Harga perdagangan eceran dan grosiran terus menjadi salah satu pendorong pertumbuhan utama pada sisi produksi, yang mencerminkan kuatnya konsumsi domestik. Pertanian

Pertumbuhan Triwulanan melambat di Triwulan I 2011

Melemahnya Belanja Pemerintah dan Ekspor Bersih

Page 23: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

23

melemah dan pertambangan dan konstruksi jatuh. Sektor konstruksi mencatat pertumbuhan yang sangat rendah pada triwulan pertama, pada laju pertumbuhan yang paling lemah hampir selama 10 tahun terakhir, yang mungkin mencerminkan masalah dengan pencairan belanja modal pemerintah.

Penjualan semen, yang dapat digunakan sebagai indikator dari kegiatan konstruksi, sebetulnya meningkat cukup kuat pada triwulan itu, meningkat di atas 15 selama setahun pada bulan Maret 2011. Kontribusi manufaktur terhadap pertumbuhan triwulanan menurun setelah menguat pada triwulan akhir berdasar pertumbuhan tahun-ke-tahun (YoY), dengan pertumbuhan berada di atas 5 % untuk dua triwulan terakhir, yang pertama kali sejak tahun 2007. Tekstil, besi dan baja, dan peralatan transpor telah menjadi kontributor utama.

Sejumlah manufaktur mobil dan sepeda motor Indonesia terpengaruh oleh kelangkaan bahan baku dari Jepang karena pabrik-pabrik di negara itu terkena dampak tsunami dan gempa bumi. Distributor mobil terbesar Indonesia memperkirakan bahwa produksi pada pabrik perakitan kendaraannya akan jatuh sebesar 15 % pada triwulan kedua. Melihat pada dampak perdagangan, data perdagangan Jepang menunjukkan bahwa ekspor Jepang ke Asia turun sebesar 6,6 % pada bulan Mei, dan ekspor ke Indonesia juga turun sebesar 12,9 %. Sebagian besar ekspor tersebut adalah komponen yang dikirimkan ke Indonesia untuk perakitan. Akan tetapi dampak apapun terhadap Indonesia pada triwulan kedua tampaknya akan terbatas mengingat sifat sektor manufaktur Indonesia yang relatif terdiversifikasi.

Proyeksi PDB headline untuk tahun 2011 dan 2012 tidak berubah berdasar pertumbuhan triwulanan edisi bulan Maret 2011, yaitu masing-masing berada pada kisaran 6,4 % dan 6,7 %. Pergerakan dalam PDB riil yang dicatat pada tiga bulan pertama tahun 2011 sebagian besar seperti yang diperkirakan pada pertumbuhan triwulanan bulan Maret. Selain

itu, walaupun dengan ketidakpastian internasional sebagaimana dijelaskan di atas, pendorong baseline pertumbuhan relatif stabil dalam hal pertumbuhan global dan kondisi ekonomi domestik. Telah terdapat perubahan dalam komposisi proyeksi pertumbuhan. Sebagai contoh, pertumbuhan konsumsi swasta telah direvisi naik untuk mengimbangi lemahnya investasi dan belanja pemerintah.

Asumsi yang mendasari outlook makro ekonomi untuk tahun 2011 dan 2012 telah sedikit mengalami revisi yang disebabkan adanya perkembangan pada tahun berjalan seperti terapresiasinya kurs tukar mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika, naiknya harga minyak, serta turunnya inflasi (sehingga menurunkan potensi peningkatan BI Rate). Secara khusus, asumsi harga minyak telah dinaikkan ke harga rata-rata yang relatif konservatif yaitu sebesar 105 dolar Amerika per barel, karena rata-rata peningkatan harga minyak tahun 2011 mencapai 113 dolar Amerika. Asumsi ini menggambarkan adanya penurunan bertahap harga minyak dari sekitar 120 dolar Amerika di awal bulan Juni menjadi harga rata-rata yaitu sedikit di bawah 100 dolar Amerika. Juga terdapat sedikit penurunan pada pertumbuhan ekonomi beberapa mitra perdagangan utama Indonesia sebagai dampak dari gempa bumi dan tsunami di Jepang, melemahnya kondisi perekonomian AS dan revisi terhadap pertumbuhan PDB Singapura.

---oOo---

Page 24: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

24

II. SPECIAL ISSUES

ASEAN EXCHANGE DAN PROSPEK INTEGRASI

PASAR FINANSIAL KAWASAN

(Catatan Hasil Pertemuan ASEAN Finance Ministers

Meeting, Bali, 8 April 2011)

(Arif Budi Rahman)

Pada tanggal 8 April 2011 di sela pertemuan Menteri-menteri Keuangan ASEAN (AFMM) ke-15 di Bali, tujuh bursa dari enam negara ASEAN berkolaborasi membentuk ASEAN Exchanges website. Mereka meluncurkan situs bersama yang berisi saham-saham unggulan ASEAN yang disebut ASEAN Stars. Bursa-bursa yang ikut serta dalam proyek ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Malaysia Berhad, Hanoi Stock Exchange, Ho Chi Minh Stock Exchange, Singapore Exchange Limited, The Philippine Stock Exchange Inc., dan The Stock Exchange of Thailand.

Dalam situs www.asianexchanges.org tersebut, setiap negara merekomendasikan 30 saham dengan kapitalisasi pasar yang besar dan likuid sehingga investor bisa mendapatkan data dari single-window yang terintegrasi sebanyak 210 saham bluechips yang direkomendasikan oleh ketujuh bursa tersebut.

Program ini merupakan kolaborasi perdana bursa-bursa ASEAN untuk mempromosikan pasar modal ASEAN bagi investor lokal maupun investor asing. Disamping itu, kegiatan tersebut merupakan milestone untuk mewujudkan integrasi pasar modal Asean tahun 2015 dan Visi ASEAN 2020 sesuai cetak biru Komunitas ASEAN yang menjadi kunci bagi pergerakan barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terdidik.

Asian Stars ini merupakan salah satu dari tiga langkah dalam kolaborasi ASEAN Exchanges selain Invest ASEAN dan ASEAN Connect. Invest ASEAN adalah kerja sama untuk pengembangan bisnis dan mempromosikan pasar modal ASEAN. Kegiatan yang dilakukan

misalnya dengan mengadakan roadshow ke fund-fund manager untuk mempromosikan produk pasar modal ASEAN. Sedangkan ASEAN Connect merupakan nama baru dari yang sebelumnya disebut ASEAN Exchanges Linkage, yakni integrasi bursa-bursa ASEAN. Bursa Malaysia, Thailand, dan Singapura adalah inisiator kerja sama ASEAN Exchanges Linkage ini. Bursa Filipina direncanakan akan bergabung pada akhir 2011, sedangkan Vietnam dan Indonesia sedang mempertimbangkan timeframe kapan untuk mulai bisa bergabung.

ASEAN Exchange diharapkan dapat membantu ASEAN untuk mulai membangun pasar finansial yang terintegrasi dimana modal atau dana bisa bergerak dengan bebas di kawasan, penerbit produk finansial (issuers) bisa mencari dana di mana pun, sementara investor juga bebas berinvestasi dan bertransaksi di mana pun dalam pasar modal ASEAN tersebut dengan fee yang kompetitif dari satu akses (single access point).

Potensi pasar modal dari keenam negara ASEAN ini cukup besar, yakni gabungan pendapatan domestik brutto mencapai US$ 1,8 triliun dengan total populasi mencapai 538 juta orang atau menduduki urutan pasar terbesar ke delapan dunia (the eighth largest market in terms of GDP). Dengan upaya sungguh-sungguh untuk mempromosikan potensi tersebut denga meningkatkan kerjasama lintas batas negara, menciptakan produk unggulan serta harmonisasi peraturan, dimasa mendatang diharapkan kawasan ini mampu menjadi salah satu aset kelas dunia dan meningkatnya aktivitas investasi di kawasan.

Tantangan dan kendala

Banyak analis yang berpendapat bahwa agar ASEAN bisa tetap kompetitif bersaing dengan China, India, Blok Eropa, dan pasar AS diperlukan strategi matang yaitu dengan mulai berupaya mengintegrasikan pasar finansial mereka karena pasar masing-masing negara dianggap terlalu kecil untuk mampu bersaing dalam konteks regional terutama terkait

Page 25: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

25

efisiensi pasar karena kemajuan teknologi di pasar modal. Upaya mempromosikan integrasi dan kerja sama ekonomi ASEAN ini semakin dirasa perlu terutama semenjak krisis ekonomi Asia 1997 dengan tujuan mereduksi kerentanan terhadap pengaruh krisis dari luar (external shocks) dan volatilitas pasar modal.

Beberapa argumen lain menyatakan bahwa integrasi regional akan membawa manfaat karena mampu memfasilitasi pengembangan pasar modal domestik sekaligus penyediaan likuiditas dan kapasitas dalam kompetisi global. Alasan lain adalah integrasi akan meningkatkan stabilitas pasar, menurunkan volatilitas, dan meningkatkan diversifikasi mengingat besarnya ekspansi pasar karena akses yang menjangkau kawasan regional. Berkaca pada terjadinya krisis ekonomi beberapa waktu lampau, upaya singkronisasi regulasi sebagai prasyarat integrasi juga akan memberi manfaat bagi masing-masing negara karena mereka akan menyesuaikan aturan domestik dengan standar internasional. Standar internasional tersebut bisa memberikan kontribusi pengetahuan (lesson learned) tentang bagaimana mengelola manajemen risiko, sekuritisasi aset, infrastruktur pasar, dan regulasi yang memadai.

Namun demikian upaya mengintegrasikan pasar finansial di kawasan ASEAN ini masih menghadapi banyak kendala. Berbagai faktor yang menjadi tantangan kemajuan proses integrasi tersebut antara lain, pertama, adanya perbedaan tingkat kemajuan dan infrastruktur pasar modal di masing-masing negara. Tak bisa dipungkiri, diantara negara anggota ASEAN tersebut terdapat berbedaan regulasi dalam pengaturan aliran modal, nilai tukar mata uang, perpajakan, serta restriksi kepemilikan portofolio bagi investor institusi. Kondisi ini perlu dicermati oleh para pengambil keputusan untuk memformulasikan kebijakan yang komprehensif dalam memfasilitasi perluasan akses modal lintas batas negara serta meningkatkan monitoring dan manajemen risiko yang lebih pruden.

Kedua, tujuan integrasi pasar modal tersebut dianggap tidak jelas. Sebagian kalangan beranggapan bahwa manfaat dari integrasi tidak cukup menjanjikan. Dengan adanya integrasi memang ada negara yang akan diuntungkan namun ada pula negara yang malah dirugikan. Misalnya, ada pendapat bahwa dengan potensi pasar yang besar, akan lebih menguntungkan bagi Indonesia untuk mengembangkan pasar domestik daripada mengintegrasikan pasar dengan ASEAN, atau akan lebih menguntungkan bila mengintegrasikan diri dengan pasar global daripada level ASEAN.

Ketiga, integrasi pasar modal mensyaratkan ketersediaan institusi yang kompeten, regulasi yang memadai, dan infrastruktur pasar yang efisien. Mengingat kemampuan masing-masing negara yang berbeda-beda dalam menyelaraskan segala prakondisi dimaksud, maka pendekatan “one size fits all” dirasa tidak memadai. Integrasi akan membuka peluang bagi terjadinya manipulasi, oleh karena itu regulator harus memiliki akses informasi dan proteksi memadai bagi investor. Kebijakan yang mengakomodasi perbedaan level ekonomi masing-masing negara juga di rasa perlu agar manfaat integrasi dapat dinikmati seluruh negara.

Kesimpulan dan rekomendasi

Integrasi pasar modal ASEAN bisa menciptakan trade off bagi masing-masing anggota dalam jangka pendek. Namun dalam jangka panjang integrasi akan menciptakan peluang lebih besar dalam hal diversifikasi pasar dan jumlah investor. Mengingat masih banyaknya tantangan yang harus dihadapi, maka diperlukan pendekatan komprehensif terutama terkait sinkronisasi regulasi dan mekanisme koordinasi kebijakan. Bercermin dari kegagalan integrasi pasar modal antara Singapore Exchange and ASX Limited Australia karena ketidaksepakatan harmonisasi regulasi, maka sinkronisasi regulasi antar negara anggota ASEAN perlu menjadi perhatian agar

Page 26: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

26

proses integrasi bisa berjalan lancar. Disamping itu roadmap yang jelas dan tahapan pelaksanaan (gradual approach) menjadi sangat penting mengingat gap infrastruktur pasar yang masih ada di antara negara anggota.

Komunikasi yang efektif diantara para regulator pasar modal juga sangat penting dalam rangka menyatukan pendapat tentang tujuan dan keuntungan integrasi pasar modal bagi semua negara dan mengartikulasikannnya dalam kebijakan masing-masing negara. Political will pemerintah dan komitmen kalangan swasta sangat diperlukan untuk mencapai hasil positif bagi seluruh kawasan dan bukan hanya untuk negara tertentu.

Daftar bacaan

Ahmed, J and Sundararajan, V (2009), Regional Integration of Capital Markets in ASEAN : Recent Developments, Issues, and Strategies. Global Journal of Emerging Market Economies, Vol 1(1): 87–122

ASEAN Capital Markets Forum (2009), Implementation Plan 2015. Thailand.

ASEAN Exchanges, Available at: http://www. aseanexchanges.org/

Thejakartapost (2011), ASEAN moves a step closer to market integration

Thomson Reuters Accelus (2011) Asean Exchanges could set the pace for more creative alliances. Available at: http://accelus.thomsonreuters.com/

Ranjit Singh, D. A. (2009) ASEAN Capital Market Integration Issues and Challenges, London School of Economics and Political Science (LSE), available at:

www2.lse.ac.uk/IDEAS/publications/reports/pdf/SR002/SR002_singh.pdf,

---oOo---

TAX HARMONIZATION ASEAN MELALUI ASEAN TAX FORUM: BELAJAR DARI TAX

HARMONIZATION UNI EROPA

(Catatan Pertemuan ASEAN Finance Ministers Meeting (AFMM), Bali, April 2011)

(Suska dan Yuventus Effendi)

Pendahuluan

Salah satu hasil pertemuan para Menteri Keuangan ASEAN yang berlangsung di Bali pada bulan April 2011 adalah pembentukan ASEAN Tax Forum. Tujuan pembentukan ASEAN Tax Forum untuk memperkuat kerjasama dalam bidang perpajakan, pertukaran informasi antar negara ASEAN mengenai ketentuan perpajakan, menghindari terjadinya pajak berganda, dan menangani witholding tax untuk membangun komunitas ASEAN yang lebih kompetitif. Dengan sistem perpajakan yang selaras antar negara ASEAN, maka ASEAN sebagai suatu komunitas ekonomi dapat menjadi kawasan yang mampu bersaing dengan kawasan ekonomi yang lain.

Inisiatif pembentukan ASEAN Tax Forum memberikan banyak pertanyaan yang belum terjawab, antara lain bagaimanakah sebenarnya keselarasan kebijakan perpajakan yang berlaku di negara ASEAN saat ini? Peran apakah yang dapat dijalankan ASEAN Tax Forum untuk mencapai tujuan menjadikan kawasan ASEAN sebagai komunitas yang kompetitif?

Artikel ini akan memberikan gambaran umum mengenai keselarasan kebijakan perpajakan yang berlaku di negara ASEAN (kondisi P3B, penerimaan pajak dibandingkan dengan GDP, tarif pajak langsung maupun tidak langsung, dan volume perdagangan) termasuk melakukan perbandingan dengan European Union (UE) yang sejak tahun 1962 berusaha melakukan harmonisasi pajak.

Pembahasan

Larkin (IBFD,2005) sebagaimana dikutip oleh Velayos (2007) mendefinisikan penyelerasan pajak atau tax harmonization

Page 27: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

27

sebagai penghapusan perbedaan atau inkonsistensi antara sistem pajak dari yurisdiksi yang berbeda, sehingga membuat perbedaan atau inkonsistensi menjadi sesuai satu sama lain. Terdapat dua bentuk Tax Harmonization (Edwards:2008,154) yaitu Direct Tax Harmonization dan Indirect Tax Harmonization.

Velayos (2007) kemudian menjabarkan proses dari tax harmonization ke dalam beberapa langkah dari yang tertinggi ke yang terendah sesuai dengan komitmen politik antar negara:

Sumber: Diolah dari Velayos, Fernando; Alberto Barreix; & Luiz Villela. 2007. Regional Integration and Tax Harmonization: Issues and Recent Experiences

Untuk tax competition, Winner (2005) mendefinisikan tax competition sebagai suatu aktifitas fiskal di wilayah tertentu yang menyebabkan eksternalitas fiskal bagi wilayah yuridiksi yang lain.

Penelitian tentang tax competition yang dilakukan oleh Tohari & Retnawati (2010) dengan sampel 5 negara ASEAN, menggunakan variabel effective marginal tax rate (EMTR) dan effective average tax rate (EATR)1. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada

1 EMTR adalah tarif pajak efektif yang dikenakan terhadap tambahan proyek investasi (nilai sekarang dari akumulasi arus kas yang dihasilkan dari setiap tambahan rupiah dari investasi) sedangkan EATR adalah tarif pajak efektif yang dikenakan terhadap hasil yang didapatkan dari proyek investasi.

bukti terdapat tax competition di kelima negara ASEAN tersebut, kecuali untuk Malaysia dan Singapura yang menunjukkan kebijakan pajak bersifat investment-friendly sehingga cenderung menurunkan tarif pajaknya.

Berlianto (2009) dalam studinya mengenai Tax Competition dan Tax Harmonization negara ASEAN menyimpulkan bahwa hasil penelitian terhadap tax competition menunjukan hasil yang beragam. Dalam hal tarif pajak, tidak terlihat terjadinya kompetisi karena penurunan tarif yang dilakukan negara-negara ASEAN relatif kecil. Berlianto juga menyimpulkan bahwa sulit untuk menentukan level tax harmonization di ASEAN karena perbedaaan struktur pajak antar negara. Selain itu, terdapat keragaman antar negara dan tidak terdapat tax treaty yang komprehensif untuk seluruh negara ASEAN.

Bettendorf et al (2009) menggunakan CGE untuk menentukan dampak harmonisasi PPh Badan di Uni Eropa. Hasil penelitian menunjukan bahwa proposal harmonisasi PPh Badan baik dengan menggunakan common base maupun consolidation memberikan efek yang sama terhadap tax competition. Hal yang dapat dikatakan menguntungkan dari skema harmonisasi ini adalah berkurangnya compliance cost dari wajib pajak.

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B), yang merupakan salah satu bentuk dari tahap Cooperation, merupakan upaya untuk menghindari terjadinya pajak berganda antar negara yang mengadakan perjanjian. Sampai dengan 2011, Indonesia telah mengadakan persetujuan P3B dengan lebih dari 58 negara diseluruh dunia. Sementara dengan negara ASEAN Indonesia telah mengadakan persetujuan P3B dengan 6 negara ASEAN.

Kondisi persetujuan P3B antar negara ASEAN adalah belum terdapat negara anggota ASEAN yang memiliki P3B dengan seluruh negara anggota ASEAN lainnya. Kamboja merupakan negara yang tidak memiliki tax treaty dengan negara ASEAN lainnya. Laos dan

Degree of Harmonization

Page 28: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

28

Myanmar memiliki satu tax treaty dengan negara ASEAN. Persetujuan P3B terbanyak dimiliki oleh Singapura dengan 7 persetujuan P3B.

Data volume perdagangan antar negara ASEAN pada tahun 20092 menunjukkan bahwa negara dengan %tase nilai perdagangan intern-ASEAN lebih besar daripada ekstern-ASEAN justru memiliki sedikit persetujuan P3B. Misalnya: Laos dengan %tase intern-ASEAN sebesar 83,7% dan Myanmar sebesar 51,6% dari total perdagangan justru belum memiliki banyak P3B dengan negara ASEAN lainnya. Kondisi perdagangan Indonesia sendiri adalah 24,5% atau senilai US $ 52.366 juta merupakan perdagangan intra-ASEAN.

%tase penerimaan pajak terhadap PDB3 menunjukkan bahwa %tase penerimaan pajak terhadap PDB dari negara- negara ASEAN umumnya berada pada kisaran 10-16% kecuali untuk Myanmar yang masih sangat rendah yaitu di bawah 5% dan Brunei Darussalam yang sangat tinggi mencapai 30%. Indonesia sendiri memiliki %tase sebesar 12% pada tahun 2007, 13% pada tahun 2008, dan 11% pada tahun 2009. %tase ini dapat diartikan bahwa negara anggota ASEAN yang %tase penerimaan pajak terhadap PDB nya relatif lebih rendah dibandingkan negara lain akan berusaha meningkatkan penerimaan pajaknya (meningkatkan tarif pajak maupun memperluas basis pajak) dan negara anggota ASEAN yang %tase penerimaan pajak terhadap PDB nya relatif lebih tinggi dibandingkan negara lain akan berusaha meningkatkan iklim investasi (penurunan tarif maupun menambah tax exemption).

Berdasarkan data tarif pajak tidak langsung4, terlihat bahwa tarif pajak tidak langsung negara-negara ASEAN pada tahun 2004-2009 berada pada kisaran yang sama kecuali untuk Singapura yang menerapkan Good and Service Tax dengan kenaikan tarif 2 www.asean.org 3 Sumber data diolah dari CEIC 4 KPMG Corporate and Indirect Tax Rate Survei (2007& 2010) dan Berlianto (2009)

sebesar 2% menjadi 7% pada tahun 2008, Filipina menaikkan tarif VAT menjadi 12% pada tahun 2007, bahkan Malaysia pada tahun 2010 merencanakan untuk mengganti VAT dengan GST dengan tarif sebesar 4%. Hampir semua negara ASEAN telah menerapkan VAT yang menunjukan telah terjadinya konvergensi dalam penerapan pajak tidak langsung.

Perbandingan data tarif PPh Badan5 menunjukkan bahwa hampir seluruh negara ASEAN berusaha menurunkan tarif PPh Badannya kecuali Filipina, Thailand dan Laos. Indonesia melakukan hal yang sama dengan secara bertahap menurunkan tarif PPh Badan dari 30% untuk tahun pajak 2008 menjadi 28% untuk tahun pajak 2009 dan 25% untuk tahun pajak 2010 dalam rangka menjaga tingkat kompetitif Indonesia dibandingkan negara lain di kawasan ASEAN. Tarif PPh Badan terendah dimiliki oleh Singapura sebesar 17%.

European Commission (EC) yang salah satu tugasnya adalah untuk memberikan usulan harmonisasi pajak di EU. membagi pajak menjadi dua jenis yaitu pajak tidak langsung dan pajak langsung (Farrow & Jogajaran, 2006).

PPN menjadi jenis pajak tidak langsung yang pertama kali diharmonisasi pada tahun 1977 dan diadaptasi pada tahun 1992 bersamaan dengan Bea Cukai. Harmonisasi PPN diatur dengan dengan menetapkan tarif standar PPN dengan variasi untuk pajak tidak langsung terkait dengan produk beralkohol, BBM, dan tembakau.

Harmonisasi pajak langsung merupakan perdebatan sejak tahun 1962 yang sampai dengan saat ini6 yang memenuhi kriteria Velayos (2007), sehingga yang diterapkan pada saat ini adalah konvergensi pajak langsung (Farrow & Jogajaran,2006). Proposal terakhir yang sedang diajukan oleh European Commission adalah Common Consolidated Corporate Tax Base (CCCTB). Bettendorf, Leon

5 ibid 6Dalamhttp://www.ey.com/Publication/vwLUAssets/EU_tax_news_May_June_2011/$FILE/EU%20Direct%20Tax%20Newsletter%20May-June%202011.pdf

Page 29: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

29

et al (2009) menyatakan bahwa CCCTB terdiri dari dua bagian yaitu Common Corporate Tax Base (CCTB) dan Consolidation With Formula (CFA). CCTB merupakan seperangkat peraturan yang mengatur mengenai peraturan umum tentang depresiasi fiskal, offset kerugian, dan insentif pajak. Sedangkan CFA merupakan formula yang digunakan perusahaan multinasional untuk menghitung tax base.

Dalam hal withholding tax, EC telah mengadopsi usulan Dewan berupa paket tiga langkah untuk mengatasi persaingan pajak berbahaya. Ketiga paket tersebut diusulkan pada bulan Oktober 1997 dan telah ditindaklanjuti dengan diskusi oleh Dewan. Paket pajak terdiri dari petunjuk Dewan untuk memastikan tarif pajak efektif dari pendapatan bunga dari investasi lintas negara berupa tabungan, dibuatnya Kode Etik untuk perpajakan atas usaha, serta untuk menghilangkan pemotongan pajak atas pembayaran bunga dan royalti yang dibayar antara perusahaan yang saling berhubungan di negara-negara anggota yang berbeda. Negara-negara anggota sepakat bahwa paket ini diperlukan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan tertentu seperti mengurangi distorsi berlanjut di pasar internal, mencegah kerugian yang berlebihan dari pengenaan pajak yang berlebihan dan restrukturisasi sistem pajak ke arah yang mendukung ketenagakerjaan.

Penutup

Sampai dengan saat ini, Kamboja sama sekali belum melakukan persetujuan P3B dengan negara ASEAN lainnya dan beberapa negara yang persetujuan P3B-nya dengan sesama negara anggota ASEAN sangat sedikit. ASEAN perlu memastikan bahwa P3B antar negara ASEAN dapat terwujud dalam bentuk nyata dengan tujuan untuk memastikan terwujudnya kondisi non-double taxation, yang merupakan langkah awal untuk melakukan harmonisasi pajak.

Perbandingan tarif pajak langsung dan tidak langsung menunjukkan adanya keragaman

tarif antar negara anggota ASEAN. Tarif pajak tidak langsung di antara negara anggota ASEAN, umumnya berada pada kisaran tarif pajak yang sama yaitu 10-12%, kecuali Singapore yang menerapkan GST 7% dan Malaysia yang berencana menerapkan GST sebesar 4%. Terkait tarif pajak penghasilan terdapat kecenderungan tarif yang menurun di antara negara anggota ASEAN kecuali Filipina dan Laos sedangkan Tarif PPh Badan Singapura relatif lebih rendah dibanding negara Anggota ASEAN lainnya.

Mengacu pada model tax harmonization yang dilakukan Uni Eropa (EU) maka penyelarasan pajak terutama pajak langsung sebaiknya tidak dengan serta merta menuju ke arah penyamaan jenis dan tarif pajak tetapi lebih ke penyelarasan basis pajak untuk mengarah kepada tax burden yang setara antar negara ASEAN. Penyelarasan basis pajak dapat dilakukan dengan mengacu kepada IFRS(International Financial Report Standard)7.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mensimulasikan efektifitas kebijakan apabila dilakukan harmonisasi pajak baik tarif maupun tax base untuk jenis pajak langsung maupun tidak langsung. Simulasi tersebut dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan metode Cortax (Bettendorf:2009) yang mengacu kepada OECDTAX-model Sørensen.

Referensi:

Berlianto, Aprinto. 2009.Tax Competition and Harmonization in Southeast Asia. Massey University, Albany

Bettendorf, Leon; Michael P. Devereux: Albert van der Horst; Simon Loretz; & Ruud A. de Mooij.2009.Corporate Tax Harmonization in the EU. Economic Policy Fiftieth Panel Meeting. Universiteit van Tilburg. 23-24 October 2009

7 IFRS dapat memberikan starting point dalam hal pengakuan pendapatan, definisi aset dan hutang, dan pengukuran awal aset dan depresiasi (Wendt:2009,202).

Page 30: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

30

Bond, Stephen; Lucy Chennells; Michael P. Devereux; Malcolm Gammie; & Edward Troup. 2000.Corporate Tax Harmonisation in Europe:A Guide to the Debate. The Institute for Fiscal Studies

Dunkley, Graham. 2004.Free Trade:Myth, Reality, and Alternatives.Zedbooks. London

Edwards Chris R.,& Daniel Mitchell.2008. Global tax revolution: the rise of tax competition and the battle to defend it.Cato Institute.USA

Farrow, Ian & Sunita Jogarajan. 2006. ASEAN Tax Regimes and the Integration of the Priority Sectors: Issues and Options. KPMG Australia

Hayes, Kristen E. 2007.Integration, tax competition and harmonization:Should ASEAN be concerned? Lund University.Department of Economic History

KPMG International.2007. KPMG’s Corporate and Indirect Tax Rate Survei 2007

_______________ .2009.KPMG’s Corporate and Indirect Tax Rate Survei 2009

_______________ .2010. ASEAN +2 Indirect Taxation Country Overview 2010

Lessambo, Felix Dr. 2010.Fundamentals of European Union Direct Tax. Rosedog Books. Pittsburgh USA

Tohari, Achmad & Anna Retnawati. 2010.Is There Tax Competition in ASEAN? Bulletin for International Taxation. IBFD

Wendt, Carsten.2009.A Common Tax Base for Multinational Enterprises in the European Union.Gabler. Germany

Referensi Online

Chetcuti, Jean-Philippe Dr . The Process of Corporate Tax Harmonisation in the EC.2001. (diakses di

http://www.chetcuticauchi.com/jpc/research/eu-tax-harmonization.htm

Deloitte.2007. Corporate Tax Rate 2007-2011 (www.deloitte.com/assets/.../Tax/dtt_corporate_tax_rates_2007_2011.pdf diakses pada tanggal 1 Juli 2011)

Velayos, Fernando; Alberto Barreix; & Luiz Villela. 2007. Regional Integration and Tax Harmonization: Issues and Recent Experiences (siteresources.worldbank.org/INTTPA/Resources/Velayos-Villela-Barreix.pdf diakses pada Juni 2011)

---oOo---

KTT BISNIS ASEAN-UNI EROPA DAN POTENSI KERJASAMA ANTARA DUA KAWASAN

EKONOMI DUNIA (Catatan Hasil Pertemuan KTT ASEAN ke-18, Jakarta,

Mei 2011)

(Meby Damayanti)

Tahun 2011 merupakan tahun yang sangat penting bagi Indonesia karena tahun ini Indonesia menjadi ketua forum kerjasama ASEAN, yang artinya Indonesia akan menjadi tuan rumah berbagai pertemuan tingkat ASEAN. Posisi ketua ASEAN tahun ini seharusnya diduduki oleh Brunei Darussalam dan Indonesia baru menjabat sebagai ketua pada tahun 2013. Namun karena Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk forum APEC pada tahun tersebut, maka Indonesia dan Brunei Darussalam sepakat untuk bertukar posisi.

Sehubungan dengan pertukaran ini, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-18, yang dilaksanakan pada tanggal 4-8 Mei 2011 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Indonesia. Sebagai salah satu dari rentetan pertemuan tingkat ASEAN ini serta sebagai tindak lanjut dari Konsultasi ke-9 antara

Page 31: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

31

Menteri-Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) dan Komisaris Perdagangan Uni Eropa di Da Nang, Viet Nam pada tanggal 27 Agustus 2010, diselenggarakanlah KTT Bisnis ASEAN-Uni Eropa pertama (the 1st ASEAN-EU Business Summit).

Penyelenggaraan KTT Bisnis ASEAN-UE pertama ini jatuh pada tanggal 5 Mei 2011 di JCC dan dihadiri oleh para pelaku bisnis dari berbagai sektor, yaitu infrastruktur, agri-food, kesehatan, otomotif dan jasa, baik dari kawasan ASEAN maupun dari kawasan Uni Eropa. Tujuan diadakannya KTT Bisnis ini adalah agar para pelaku bisnis dari kedua kawasan dapat berdialog dan berdiskusi dengan efektif. Di samping itu, para pelaku bisnis ini juga mendapatkan kesempatan untuk berdialog dengan para pengambil kebijakan, yaitu para Menteri Ekonomi dari negara-negara anggota ASEAN serta Komisaris Perdagangan Uni Eropa. Harapannya adalah bahwa para pelaku bisnis memiliki peluang yang lebih besar bagi sektor privat untuk bekerjasama dan mengembangkan bisnisnya serta berinvestasi di kawasan satu sama lain.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada pidato pembukaan KTT Bisnis ASEAN-UE ini menyatakan bahwa penyelenggaraan KTT Bisnis tersebut berada di waktu yang sangat tepat, mengingat perjalanan ASEAN yang sudah hampir mencapai terealisasinya Komunitas ASEAN tahun 2015 nanti dengan kebebasan perdagangan barang, jasa dan investasi. Ditambah lagi data yang menunjukkan bahwa Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar kedua bagi ASEAN dan ASEAN pun merupakan tujuan investasi terbesar bagi Uni Eropa. Di samping itu, Uni Eropa juga merupakan satu-satunya kawasan yang telah mencapai integrasi ekonomi secara penuh, sehingga ASEAN dapat mengambil pelajaran penting dari pengalaman Uni Eropa dalam proses integrasi ekonomi tersebut.

Dalam pelaksanaannya, representatif dari beberapa perusahaan besar dari kedua kawasan mempresentasikan bisnisnya serta

menjabarkan berbagai peluang kerjasama yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis lain ataupun calon investor. Salah satu sektor yang dibahas adalah sektor jasa, yang didalamnya juga meliputi jasa keuangan dan perbankan, yang merupakan sektor yang sangat menunjang pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia.

Semenjak terjadinya krisis keuangan global pada akhir tahun 2008 lalu, negara-negara Asia telah membuktikan kepada dunia bahwa motor penggerak pertumbuhan ekonomi dunia berada di kawasan ini. Dengan IMF yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia sebesar 6.5% pada tahun 2011-2012, yang ditunjang oleh China, India dan negara-negara ASEAN serta ADB yang memprediksikan bahwa pada tahun 2050 Asia bisa menguasai setengah dari output global, demikian pula halnya untuk perdagangan dan investasi. Oleh karena itu, kawasan ASEAN sangat menarik perhatian para investor asing, khususnya dari kawasan Uni Eropa yang memang mencatat bahwa negara-negara di kawasan ASEAN merupakan tujuan investasi terbesarnya.

Sebagai contohnya dari sisi perbankan dapat dilihat bahwa jumlah bank-bank lokal negara-negara ASEAN sangat sedikit yang menjalankan bisnisnya secara regional. Bahkan belum ada bank lokal Indonesia yang beroperasi dan membuka cabang di negara ASEAN lainnya. Hal ini tentu mengundang perhatian para investor dan bank asing untuk mengembangkan usahanya, baik sendiri-sendiri maupun dengan menanamkan modalnya di bank-bank lokal di

Page 32: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

32

kawasan ini. Namun pada pelaksanaannya tidaklah mudah, karena setiap negara ASEAN memiliki berbagai regulasi-regulasi domestik yang mengatur tentang pelaksanaan bisnis di negara tersebut. Misalnya saja mengenai berapa jauh perusahaan asing dapat mengakses pasar domestik dan berapa besar kesempatan yang terbuka bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di sektor ini.

Meskipun demikian, ASEAN masih berada di tengah-tengah proses untuk meliberalisasikan sektor ini, sesuai dengan target yang tercantum di Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Blueprint / AEC), yaitu pembebasan lalu lintas sektor jasa, termasuk jasa keuangan, serta arus modal pada tahun 2015 nanti. Di samping itu, hal ini juga mendukung target yang telah disepakati bersama di forum yang lebih besar, misalnya seperti G20 dan WTO, dimana telah disepakati untuk bersama-sama memperkuat sistem perbankan internasional serta mengubah arsitektur finansial internasional.

Selain sektor perbankan, sektor infrastruktur juga menjadi salah satu sektor yang menarik perhatian para pelaku bisnis dari kedua kawasan ini karena negara-negara di kawasan ASEAN dapat belajar banyak dari pengalaman Uni Eropa yang memiliki infrastruktur yang sudah berkembang. Di samping itu, proses pengembangan infrastruktur ini membutuhkan dana yang sangat besar. Hal ini membuka kesempatan bagi para pelaku bisnis dari kedua kawasan untuk menanamkan modalnya pada sektor ini.

Peran ASEAN dalam hal ini pun sangat menunjang, yaitu dengan telah disetujuinya pembentukan ASEAN Infrastructure Fund (AIF). Tujuan dari pembentukan AIF adalah untuk mendaur-ulang dana yang ada di negara-negara ASEAN dengan cara mengundang Pemerintah serta sektor swasta di negara-negara ASEAN untuk berinvestasi yang bertujuan untuk mengembangkan infrastruktur di wilayah ASEAN. Hal ini dilakukan dengan kerjasama yang erat antara sektor publik dengan sektor

privat, melalui Public-Private-Partnership (PPP). Pengelolaan dan penyaluran dana ini diawasi oleh Kementerian Keuangan negara-negara ASEAN, dengan bantuan dari ADB.

Demikian pula halnya dengan sektor agri-food dan otomotif, dimana para pelaku bisnis di negara-negara ASEAN banyak berkecimpung di bidang ini karena sumber-sumber daya yang ada. Dengan lokasi geografis yang sangat mendukung, perekonomian negara-negara ASEAN pada umumnya ditunjang oleh sektor agrikultur.

Salah satu inisiatif dari kerjasama ASEAN adalah untuk mengatasi kekurangan bahan pangan ketika terjadi krisis, seperti yang belum lama ini terjadi di dunia internasional. ASEAN ingin memastikan bahwa masyarakatnya memperoleh pasokan bahan pangan yang cukup. Sedangkan sektor otomotif pun sangat marak di negara-negara ini karena banyak perusahaan otomotif dari luar negeri yang mendirikan pabriknya untuk meminimalisir biaya pengiriman produk jadi serta dengan pertimbangan murahnya tenaga kerja di kawasan ini. Hal ini membuka peluang bagi para pelaku bisnis dari kedua kawasan untuk bekerja sama lebih erat melalui perdagangan barang dan jasa serta arus investasi.

Di sisi lain, dengan kemajuan negara-negara di kawasan Uni Eropa, negara-negara ASEAN juga diharapkan dapat belajar melalui program-program technical assistance dalam berbagai sektor. Hal ini sangat dimungkinkan apabila hubungan kerjasama yang erat antara kedua kawasan sehingga menimbulkan transfer of technology dari para ahli di negara-negara Uni Eropa. Sebagai timbal baliknya, negara-negara ASEAN dapat menyediakan sumber-sumber daya yang diperlukan. Dengan demikian, konsumen di kedua kawasan akan mengalami peningkatan kesejahteraan karena perekonomian yang lebih berkembang serta ketersediaan barang dan jasa yang lebih murah dengan adanya eliminasi tarif serta berkurangnya ongkos pengangkutan.

Page 33: Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II 2011 Internasional · 2017. 8. 8. · I. OVERVIEW PERKEMBANGAN EKONOMI INTERNASIONAL Pemantauan Ekonomi Outlook Ekonomi Global Quartal II

33

KTT Bisnis ini dinilai sangat penting karena sangat disayangkan bahwa perjanjian FTA antara ASEAN dengan Uni Eropa hingga saat ini masih belum dapat disepakati. KTT Bisnis ini ditutup dengan penyampaian hasil diskusi dengan para Menteri Ekonomi ASEAN dan Komisaris Perdagangan Uni Eropa, serta didampingi oleh Sekretaris Jenderal ASEAN, Dr. Surin Pitsuwan. Pada sesi penutupan ini, para moderator dari masing-masing sektor menyampaikan hasil diskusinya, yang kemudian disampaikan kepada para pemimpin negara-negara ASEAN pada KTT ASEAN ke-18, yang dilaksanakan selama dua hari setelah KTT Bisnis ASEAN-UE.

---oOo---