Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

114
Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia 2020 Laporan Teknis

Transcript of Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Page 1: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

OutlookLapanganPekerjaanIndonesia

2020 Laporan Teknis

Page 2: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia2020 Laporan Teknis

Page 3: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia
Page 4: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia
Page 5: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Daftar Isi

Kata Pengantar 6

Daftar Singkatan 7

Panduan Pengguna 8

1. Pendahuluan 10

2. Metodologi 18

3. Panorama Perusahaan dan Lapangan Pekerjaan 28

4. Dinamika Pekerjaan Jangka Pendek 34

5. Faktor Pendorong Prospek Pekerjaan Jangka Pendek 54

6. Ringkasan dan Rekomendasi Langkah Selanjutnya 66

Lampiran A. Praktik-praktik terbaik di dunia 71

Lampiran B. Tingkat reliabilitas indikator: RSE 76

Lampiran C. Panorama Perusahaan dan Lapangan Pekerjaan 76

Lampiran D. Pekerjaan dengan Tanda-tanda Kelangkaan Keterampilan 86

Lampiran E. Daftar Pekerjaan Cerah yang Tumpang Tindih dengan Daftar Pekerjaan Kritis (DPK) 2018 87

Lampiran F. Statistik Tambahan untuk Pekerjaan Cerah 87

Lampiran G. Klaster-klaster 42 Pekerjaan Cerah 89

Lampiran H. Kuesioner SPKK 90

Catatan akhir 109

Referensi 113

Page 6: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia6 Laporan Teknis

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia 2020 (Indonesia’s Occupational Employment Outlook) merupakan hasil upaya bersama antara Bank Dunia dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia (Bappenas). Laporan teknis ini menganalisis data Survei Pekerjaan dan Kesempatan Kerja, SPKK (Occupational Employment and Vacancy Survey) dan disusun oleh tim dari Bank Dunia yang terdiri dari Julia Granata (Labor Economist, Konsultan Bank Dunia), Juul Pinxten (Economist), dan Josefina Posadas (Senior Economist). SPKK merupakan survei pilot yang dijalankan pertama kali di Indonesia berdasarkan praktik-praktik terbaik dari negara-negara berpendapatan tinggi dan menengah atas lainnya. Pengembangan instrumen penelitian dan pengawasan proses pengumpulan data dilaksanakan oleh Wendy Cunningham (Lead Economist), Josefina Posadas (Senior Economist), dan Monica Wihardja (Economist). Poer Wanto dan Muhammad Farid merancang kerangka pengambilan sampel serta membantu selama proses pengumpulan data. SurveyMETER berhasil mengumpulkan data dengan sangat baik. Studi kualitatif dilaksanakan oleh Juul Pinxten (Economist). Abror Tregar Pradana juga telah memberikan dukungan yang sangat baik dalam proses analisis untuk perancangan survei serta pengontrolan kualitas data. Tim laporan mengucapkan terima kasih kepada Camilla Holmemo, Mauro Testaverde, dan Maria Monica Wihardja atas masukan-masukan yang bermanfaat pada laporan ini.

Tim Bank Dunia sangat berterima kasih kepada Bappenas atas kepemimpinannya selama proses penelitian. Secara khusus, tim ingin mengucapkan terima kasih kepada Drs. Pungky Sumadi (Seputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan) dan Ibu Mahatmi Parwitasari Saronto (Direktur Ketenagakerjaan dan Perluasan Kesempatan Kerja) atas dukungan dan bimbingan yang diberikan.

Laporan ini dibuat di bawah bimbingan Satu Kahkonen (Country Director untuk Indonesia) dan Philip O’Keefe (Practice Manager untuk Perlindungan Sosial dan Ketenagakerjaan, wilayah Asia Timur dan Pasifik). Tim laporan berterima kasih atas saran-saran luar biasa yang diberikan oleh Clemente Avila dan Abla Safir selaku peninjau sejawat, serta komentar-komentar bermanfaat dari kolega-kolega di Bank Dunia lainnya. Laporan ini dapat terlaksana atas bantuan dana hibah yang diberikan oleh DFAT dan Bappenas melalui PKPR (Partnership for Knowledge-based Poverty Reduction).

Seluruh tim juga berterima kasih kepada Corinne Bernaldez dan Rizky Fitriany atas dukungan administratif terbaik yang telah diberikan. Reyes Work merancang laporan dan infografik.

Temuan, interpretasi, dan kesimpulan yang diungkapkan dalam dokumen ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan Direktur Eksekutif Bank Dunia, pemerintah yang diwakili, ataupun mitra konsultasi yang terlibat selama proses pembuatan dokumen.

Kata Pengantar

Page 7: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

BLS Bureau of Labor Statistics, Biro Statistik Tenaga Kerja

BPS Badan Pusat Statistik

CAPI computer-assisted personal interview, wawancara personal diban-tu komputer

DPK Daftar Pekerjaan Kritis (Critical Occupations List)ISCO International Standard Classification of Occupations, Standar

Baku Jenis Pekerjaan Internasional

JOLTS Jobs Openings and Labor Turnover Survey, Survei Lowongan Kerja dan Perputaran Tenaga Kerja

JVS Job Vacancy Survey, Survei Lowongan Kerja

KBJI Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia

Kemenko Perekonomian

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

LMIS labor market information system, sistem informasi pasar tenaga kerja

LMO labor market observatory, lembaga pengamatan pasar tenaga kerja

NACE Nomenclature of Economic Activities, Nomenklatur Kegiatan Ekonomi

NAICS North American Industry Classification System, Sistem Klasifikasi Industri Amerika Utara

ODS Occupational Demand Survey, Survei Permintaan Pekerjaan

OECD Organisation for Economic Co-operation and Development, Orga-nisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi

OES Occupational Employment Statistics, Statistik Lapangan Pekerjaan

OJK Otoritas Jasa Keuangan

OLE Observatorio Laboral para la Educación

OLPI Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia (Indonesia’s Occupational Employment Outlook, IOEO)

ORS Occupational Requirements Survey, Survei Persyaratan Pekerjaan

OWS Occupational Wage Survey, Survei Upah Kerja

PISA Programme for International Student Assessment, Program Peni-laian Pelajar Internasional

RSE relative standard error, kesalahan standar relatif

SES Structure of Earnings Survey, Survei Struktur Penghasilan

SNIES Sistema Nacional de Información de Educación Superior SOC Standard Occupational Classification, Klasifikasi Baku Jenis

Pekerjaan

SPKK Survei Pekerjaan dan Kesempatan Kerja (Occupational Employ-ment and Vacancy Survey)

SSOC Singapore Standard Occupational Classification, Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Singapura

TI teknologi informasi

TIK teknologi informasi dan komunikasi

TVET technical and vocational education and training, pendidikan dan pelatihan teknis dan vokasi

UBOS Ugandan Bureau of Statistics, Biro Statistik Uganda

YDBI yang berhubungan dengan itu

YTDL yang tidak diklasifikasikan di tempat lain

Daftar Singkatan

7

Page 8: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia8 Laporan Teknis

Outlook Lapangan Pekerjaan Indone-sia 2020 menganalisis hasil survei pilot yang dirancang untuk mengumpulkan informasi terperinci mengenai dinami-ka pekerjaan jangka pendek di Indo-nesia, dengan tujuan utama menjadi sumber informasi terkait pekerjaan dan keterampilan yang akan dibutuhkan di masa depan bagi para pembuat kebi-jakan pembangunan tenaga kerja ser-ta masyarakat luas. Survei Pekerjaan dan Kesempatan Kerja atau SPKK (Oc-cupational Employment and Vacancy Survey, OEVS) ini didasarkan pada prak-tik-praktik terbaik dari negara-negara berpendapatan tinggi dan menengah atas, sebagai suatu bukti konsep (pro-of of concept), sebelum survey tersebut sepenuhnya dilembagakan di Indonesia.

Analisis tersebut disajikan dalam dua laporan yang saling melengkapi: La-poran Teknis yang disajikan di sini, dan Laporan Prospek Pekerjaan Jangka Pen-dek. Kedua laporan ini dapat digunakan secara bersamaan atau terpisah, sesuai dengan kebutuhan. Laporan-laporan ini dilengkapi dengan referensi silang bagi para pengguna yang akan mendapatkan manfaat dari informasi yang terkandung di dalamnya. SPKK direncanakan untuk menjadi sumber informasi utama bagi platform informasi pasar tenaga kerja online yang sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia, dengan beragam fitur pencarian serta dengan tambah-an sumber-sumber data lain yang saat ini sedang disiapkan. Laporan-laporan ini memberikan deskripsi metodologi dan gambaran hasil-hasil yang nantinya dapat menjadi sumber informasi bagi platform tersebut.

Laporan Teknis ini ditujukan untuk para pembuat kebijakan dan peneli-ti. Laporan ini menjelaskan kontribusi data terhadap kebijakan pembangun-an tenaga kerja yang berbasis bukti, praktik-praktik terbaik yang digunakan sebagai referensi perancangan instru-men SPKK, serta aspek-aspek teknis survei. Laporan ini juga menyajikan data dan keseluruhan hasil survei se-cara sangat teragregasi untuk merang-kum temuan-temuan utama, termasuk kajian kualitas (quality assessment) singkat yang diperoleh dari perban-

dingan variabel-variabel terpilih dengan sumber-sumber data resmi lainnya. Terakhir, laporan ini menggambarkan jalur-jalur yang mendasari terbentuk-nya pola-pola yang dapat dicermati melalui kombinasi analisis teori dan kualitatif.

Laporan Prospek Pekerjaan Jangka Pendek ditujukan untuk audiensi yang lebih luas dari para pembuat kebijakan dan praktisi dalam bidang bimbingan karier dan konsultasi pencarian ker-ja. Laporan tersebut bertujuan untuk membantu para praktisi tersebut dalam memberikan informasi kepada peng-guna akhir, seperti pelajar dan pencari kerja, mengenai pekerjaan-pekerjaan dengan prospek jangka pendek yang lebih baik. Laporan tersebut dirancang sebagai buletin statistik dan berisi daf-tar lengkap pekerjaan yang disertai de-ngan indikator-indikator penilaian yang memengaruhi prospek-prospek jangka pendeknya. Indikator-indikator terse-but disajikan dalam bentuk nilai abso-lut dan peringkat untuk tiap pekerjaan, agar para praktisi dapat memahami dinamika jangka pendek suatu peker-jaan dengan cepat. Laporan prospek juga menyertakan suatu deskripsi tek-nis singkat mengenai cara memahami beragam informasi yang tersedia dalam laporan tersebut.

Dengan mempertimbangkan potensi konsumsi informasi langsung dari para pengguna akhir, hasil-hasil laporan di-sajikan dengan cara yang mudah dicer-na. Gambar 1.2 dalam Laporan Prospek Pekerjaan Jangka Pendek berisi daftar 42 pekerjaan yang dikategorikan ce-rah—pekerjaan dengan prospek jangka pendek yang baik berdasarkan seluruh indikator penilaian—serta 90 pekerja-an yang dikategorikan redup—peker-jaan dengan prospek jangka pendek yang buruk. Setiap orang dapat meng-gunakan laporan-laporan ini sebagai sumber informasi untuk investasi pen-didikan, serta untuk berdiskusi dengan konsultan mengenai bidang studi dan program-program pendidikan terkait suatu pekerjaan. Secara umum, ha-sil-hasil Laporan Prospek Pekerjaan Jangka Pendek, khususnya pada tabel 4.1 dan lampiran D bertujuan untuk

Panduan Pengguna

Page 9: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Saran Penggunaan Kedua Laporan berdasarkan PembacaKotak 1

Pembuat kebijakan

Praktisi

Pelajar dan orang tua

Pencari kerja dan pekerja

• Pembuat kebijakan yang tertarik dengan kebijakan pembangunan tenaga kerja berbasis bukti sebaiknya merujuk ke kedua laporan.

• Pembuat kebijakan yang ingin memahami rancangan SPKK dan pemanfaatannya dalam pembuatan kebijakan di negara-negara lain sebaiknya merujuk ke bagi-an 1 (pendahuluan) dan 2 (metodologi) serta lampiran A dan G dalam Laporan Teknis.

• Pembuat kebijakan yang ingin memahami metodologi pengklasifikasian pekerja-an menjadi cerah atau redup sebaiknya merujuk ke bagian 4 (pesan utama) dan lampiran C dalam Laporan Teknis dan bagian 1 (pesan utama), 3 (indikator) dan lampiran A dalam Laporan Prospek Pekerjaan Jangka Pendek.

• Pembuat kebijakan yang ingin mengetahui jenis-jenis pekerjaan dengan prospek jangka pendek yang lebih baik sebaiknya merujuk ke bagian 1 (pesan utama) dan lampiran C dalam Laporan Prospek Pekerjaan Jangka Pendek.

• Praktisi sebaiknya merujuk ke bagian 1 (pesan utama) dan 4 (indikator) dalam Laporan Prospek Pekerjaan Jangka Pendek yang memberikan informasi latar be-lakang, serta tabel 3.1 yang merangkum profil tiap jenis pekerjaan yang terdaftar dalam KBJI. Informasi tersebut akan membantu menjawab pertanyaan apakah suatu pekerjaan memiliki prospek yang baik atau buruk, serta apa saja potensi risiko investasi dalam pekerjaan tersebut berdasarkan dinamika jangka pendek yang diamati.

• Praktisi yang ingin mengetahui peringkat berdasarkan penciptaan pekerjaan sebaiknya merujuk ke lampiran C dalam Laporan Prospek Pekerjaan Jangka Pendek.

• Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan se-baiknya menyebarluaskan laporan-laporan ini ke para praktisi dan menyediakan pelatihan lebih lanjut bila diperlukan.

• Pelajar sebaiknya merujuk ke gambar 1.1 dan tabel 4.1 dalam Laporan Prospek Pekerjaan Jangka Pendek atau infografik-infografik yang menyertai.

• Semua pelajar sebaiknya berdiskusi dengan pembimbing karier untuk mengum-pulkan informasi mengenai bidang studi terkait bagi jenis-jenis pekerjaan de-ngan prospek karier yang cerah.

• Pencari kerja dan pekerja yang tertarik untuk berinvestasi lebih lanjut dalam pendidikan sebaiknya merujuk ke gambar 1.1 dan tabel 4.1 dalam Laporan Pros-pek Pekerjaan Jangka Pendek atau infografik-infografik yang menyertai.

• Semua pencari kerja dan pekerja sebaiknya berkonsultasi dengan konselor pe-kerjaan untuk mengumpulkan informasi tentang kesempatan pelatihan terkait jenis-jenis pekerjaan dengan prospek karier yang cerah.

memfasilitasi kegiatan konsultasi para praktisi dan memberikan informa-si pada rancangan platform informasi pasar kerja online. Kotak 1 menampil-kan saran-saran cara penggunaan ke-dua laporan berdasarkan minat dan kebutuhan pembaca.

Perlu diperhatikan, pengumpulan data SPKK telah diselesaikan sebelum pan-demi COVID-19. Krisis yang disebabkan pandemi juga telah menimbulkan per-ubahan pada tren-tren tertentu, se-hingga dapat berdampak pada validitas asumsi dan estimasi.

9

Page 10: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia10 Laporan Teknis

1. Pendahuluan

Pertumbuhan ekonomi bukanlah seke-dar angka yang penting bagi para politi-si dan ekonom. Di dalam pertumbuhan ekonomi terdapat suatu transformasi struktural yang mengubah cara kita bekerja dan cara kita hidup. Hal terse-but mengubah jenis-jenis keterampilan yang dicari para perusahaan dan meng-ubah perilaku investasi modal manusia bagi para pelajar dan pekerja. Pengeta-huan tentang jenis pekerjaan dan ke-terampilan yang penting untuk hari ini, apalagi di masa depan, sangatlah pen-ting untuk keberlanjutan pertumbuh-an, serta untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, yang se-bagian besar berasal dari disparitas pa-sar tenaga kerja.

Pengaruh global ganda dari dimulainya Revolusi Industri Keempat dan pandemi COVID-19 kemungkinan akan memper-tajam perubahan-perubahan tersebut, serta memperbesar kebutuhan untuk memahami sisi permintaan keteram-pilan dan pekerjaan. Setelah keluar dari krisis tersebut secara bertahap, Indo-nesia akan memasuki babak “new nor-mal” yang ditandai dengan munculnya cara baru dalam proses produksi dan konsumsi barang dan jasa. Rantai ni-lai global dan proses produksi harus disesuaikan dengan upaya-upaya miti-gasi yang ada saat ini, serta terhadap langkah-langkah baru yang diperlukan untuk persiapan menghadapi potensi pandemi-pandemi baru. Selain itu, pe-kerja berketerampilan rendah dan pe-muda kemungkinan akan lebih banyak membutuhkan peningkatan keteram-pilan dan pelatihan keterampilan baru demi mengejar perubahan-perubahan yang akan terjadi.

Page 11: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Pengembangan keterampilan dan ka-pabilitas tenaga kerja Indonesia me-rupakan faktor-faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan perorangan, serta ko-hesi sosial. Hal tersebut dapat dica-pai melalui pendidikan, pembelajaran seumur hidup di tempat kerja, seko-lah atau rumah, secara online maupun tatap muka, melalui pelatihan formal maupun adhoc. Semakin banyak yang berpendapat bahwa Revolusi Industri Keempat (RI4.0) dan krisis COVID-19 dapat menyebabkan terjadinya per-pindahan pekerjaan massal, kelang-kaan keterampilan yang merugikan, serta persaingan antara manusia dan kecerdasan buatan, yang terjadi de-ngan tingkat laju yang berbeda-beda di seluruh dunia. Dengan demikian, kesuksesan pada dekade berikutnya akan bergantung pada kepemimpinan yang baik dari pemerintah dan sektor swasta dalam mempertahankan laju akumulasi keterampilan untuk meme-nuhi permintaan dunia kerja yang terus berubah.1

Prediksi pekerjaan jangka pendek sa-ngat diperlukan untuk memantau, se-cara terpercaya, implikasi-implikasi transformasi struktural terhadap pasar tenaga kerja. Prediksi permintaan pe-kerjaan jangka pendek sangatlah pen-ting bagi para pembuat kebijakan dan masyarakat umum yang berinvestasi dalam pendidikan, dan merupakan ele-men yang sangat diperlukan dalam sis-tem informasi pasar tenaga kerja (labor market information system, LMIS). Pre-diksi-prediksi tersebut menjadi sumber informasi bagi perancangan kebijakan dan program, serta memungkinkan sis-tem keterampilan untuk beradaptasi terhadap perubahan struktur ketena-gakerjaan yang sedang berlangsung. Prediksi tersebut juga memberikan in-formasi kepada para pelajar, pekerja, dan pemberi kerja mengenai investasi pendidikan dan pelatihan, agar dapat memaksimalkan hasil-hasil investasi tersebut. Pada waktunya, seiring de-ngan konsolidasi sistem informasi, prediksi tersebut dapat membantu menghasilkan prediksi implikasi jangka panjang yang ditimbulkan oleh peru-bahan demografis ketenagakerjaan.

Laporan ini, Outlook Lapangan Pekerja-an Indonesia (OLPI) 2020, menguraikan alasan diperlukannya penelitian me-ngenai permintaan pekerjaan, metodo-logi pengumpulan data yang digunakan, serta analisis yang luas mengenai per-mintaan pekerjaan. Laporan ini mem-berikan prediksi jangka pendek tentang perubahan permintaan pekerjaan yang berasal dari transformasi struktural. Prediksi tersebut merupakan hasil dari analisis 10 indikator yang mencakup dimensi dinamis maupun statis per-mintaan pekerjaan di Indonesia, serta berdasarkan data dari survei pilot baru yang dirancang untuk tujuan tersebut. Laporan OLPI menghasilkan skor-skor yang mengelompokkan jenis-jenis pe-kerjaan dalam kategori cerah, redup, ditandai, dan stabil berdasarkan pros-pek jangka pendeknya masing-masing. Laporan Prospek Pekerjaan menyaji-kan lampiran statistik dengan deskrip-si mendalam tentang permintaan atas semua pekerjaan di sektor dan wilayah yang tercakup dalam sampel.

Tenaga kerja Indonesia sudah menjadi lebih terampil, namun dalam prosesnya muncul tanda-tanda ketidaksesuaian keterampilan. Walaupun telah terjadi peningkatan pendidikan formal dalam satu dekade terakhir, sistem pendi-dikan belum dapat mengembangkan kualitas pembelajaran dan keterampil-an yang dituntut dan dibutuhkan oleh sektor swasta di Indonesia agar dapat bersaing dengan negara-negara berpen-dapatan tinggi. Terdapat tiga tanda-tan-da ketidaksesuaian keterampilan yang jelas. Pertama, para pemberi kerja me-laporkan kesulitan perekrutan pekerja berketerampilan tinggi.2 Kedua, tingkat pengangguran pemuda meningkat. Pada 2019, tingkat pengangguran tersebut mencapai tiga kali lipat dari penduduk usia produktif (18,9 persen vs. 5,3 per-sen) dan tingkat pengangguran lulusan sekolah kejuruan mencapai hampir dua kali lipat (10,4 persen). Selain itu, tingkat pengangguran juga tinggi pada semua lulusan sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan maupun pada pekerja berpendidikan tinggi; wa-laupun pada umumnya mereka memiliki aspirasi untuk gaji yang lebih tinggi dan mampu meluangkan lebih banyak waktu untuk mencari pekerjaan.

Pendahuluan 11

Page 12: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia12 Laporan Teknis

Sebagai hasil dari transformasi struk-tural, para pekerja berpindah ke sek-tor-sektor yang lebih produktif dengan upah yang lebih tinggi. Pada dekade terakhir, ketenagakerjaan telah beralih dari sektor pertanian ke sektor manu-faktur dan jasa. Dalam periode tahun 2009 sampai 2019, persentase tenaga kerja sektor pertanian mengalami pe-nurunan dari 39,7 menjadi 33 persen, dan mengalihkan angkatan kerjanya ke sektor yang lebih produktif. Lapangan pekerjaan di sektor jasa mengalami pe-ningkatan sebesar 17,8 poin persenta-se (dari 41,5 menjadi 59,3 persen) dan sektor manufaktur sebesar 9,5 poin persentase (dari 18,8 menjadi 28,3 per-sen). Upah median yang lebih tinggi, yang meningkat 63 persen dari tahun 2009 hingga 2019, merupakan mekanis-me yang umumnya memicu terjadinya peralihan ke sektor-sektor yang lebih produktif pada pasar tenaga kerja kom-petitif.3 Selain itu, peralihan serupa juga terjadi karena pencapaian peningkatan efisiensi alokatif. Para pekerja pindah dari perusahaan-perusahaan yang ku-rang produktif ke yang lebih produktif dalam sektornya masing-masing, yang mampu memberikan gaji lebih tinggi dan mungkin membutuhkan keteram-pilan yang berbeda karena adanya per-kembangan teknologi.

Sebagian besar pekerja di Indonesia bekerja di dalam pekerjaan berkete-rampilan sedang, walaupun proporsi-nya mengalami penurunan.4 Indonesia terus mengalami transformasi struk-tural yang meninggalkan sektor perta-nian.5 Pada periode 2007 hingga 2017, persentase pekerjaan berketerampil-an sedang mengalami penurunan dari 74,5 menjadi 69,1 persen. Penurun-an tersebut didorong, salah satunya, oleh pengadopsian teknologi baru yang menggantikan jenis pekerjaan dengan tugas rutin dan manual yang tinggi (Bank Dunia dan CMEA 2020). Hal ini juga disebabkan oleh penurunan kua-litas sistem pendidikan untuk segmen tenaga kerja tersebut. Pada waktu yang bersamaan, walaupun proporsi peker-jaan berketerampilan rendah hampir tidak berubah (dari 18,1 menjadi 18,9 persen), proporsi pekerjaan berkete-rampilan tinggi meningkat hampir dua kali lipat (dari 7,4 menjadi 12,0 persen)

(gambar 1.1). Tingkat tenaga kerja ber-pendidikan tinggi yang hanya sebesar 12,1 persen mengakibatkan kelangkaan keterampilan semakin bertambah.

Di masa depan, investasi modal ma-nusia akan memberikan tuntutan yang lebih besar pada populasi penduduk Indonesia. Ijazah SMA tidak dapat men-jamin kehidupan pekerjaan yang pro-duktif. Para pekerja harus berinvestasi dalam keterampilan-keterampilan yang dicari sektor swasta, serta pada pela-tihan baru dan pelatihan ulang. Hal ini dikarenakan oleh muatan pekerjaan yang berubah dengan munculnya be-berapa jenis pekerjaan baru disertai dengan menghilangnya jenis pekerja-an lain. Para pemberi kerja dan pekerja perlu untuk benar-benar memerhatikan jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan, serta keterampilan yang diperlukan da-lam melaksanakan pekerjaan tersebut. Investasi para pemberi kerja dalam pe-latihan masih sangat rendah6, sehingga pemerintah Indonesia memiliki peran yang penting dalam menyediakan infor-masi dan insentif yang membantu para pemberi kerja dan pelajar mengambil keputusan investasi yang tepat.

Penanganan ketidaksesuaian—khu-susnya pada kelangkaan keteram-pilan—sangatlah penting, karena ketidaksesuaian tersebut berpengaruh negatif terhadap keluaran, produktivi-tas, daya saing, serta inovasi. Ketidak-sesuaian keterampilan dan kualifikasi memiliki banyak bentuk, baik horizontal maupun vertikal.7 Kelangkaan keteram-pilan merupakan bentuk ketidaksesu-aian yang paling umum di Indonesia. Penyebabnya beragam dan terangkum dalam tabel 1.1 berikut ini.

Untuk mengatasi ketidaksesuaian ter-sebut, pemerintah Indonesia berko-mitmen untuk mengembangkan sistem informasi pasar tenaga kerja yang di-perlukan untuk memberikan informasi pada pembuatan kebijakan publik dan pengambilan keputusan swasta/indivi-du yang terkait dengan investasi-inves-tasi keterampilan. Saat ini, informasi pasar tenaga kerja masih langka, terse-bar di berbagai situs pemerintah yang berbeda-beda, serta tidak memenuhi kebutuhan perseorangan. Secara lebih

Page 13: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

Berketerampilan rendah

Berketerampilan sedang

Berketerampilan tinggi

-25%

25%

75%

125%

175%

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

Berketerampilan rendah

Berketerampilan sedang

Berketerampilan tinggi

A- Distribusi pekerjaan, berdasarkan kelompok keterampilan

B- Akumulasi pertumbuhan pekerjaan, berdasarkan kelompok keterampilan

Sumber: Perhitungan Bank Dunia berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas).Catatan: Untuk konsistensi, grafik di atas hanya menyampaikan statistik sampai dengan tahun 2017 karena adanya perubahan versi KBJI dalam set data.

Beberapa tahun terakhir, pekerjaan berketerampilan sedang mulai digantikan oleh pekerjaan berketerampilan tinggi

Gambar 1.1

Ketidaksesuaian keterampilan dan penyebabnya

KETIDAKSESUAIAN PENYEBAB

Informasi pasar te-naga kerja yang tidak memadai

Pekerja Indonesia pada umumnya lebih banyak mencari peker-jaan melalui jaringan informal dibandingkan melalui portal kerja, pengumuman lowongan kerja, atau layanan pencarian kerja res-mi. Hal ini menunjukkan adanya kesempatan untuk memperkuat sistem informasi dan layanan perantara pasar tenaga kerja yang sudah ada, baik dari pemerintah maupun sektor swasta.

Kuantitas dan kuali-tas pendidikan yang rendah

Hanya 65 persen pekerja Indonesia yang tamat sekolah mene-ngah atas, mengindikasikan tingkat pendidikan yang relatif ren-dah. Dalam beberapa dekade terakhir, terjadi peningkatan yang substansial pada keikutsertaan pendidikan menengah atas, yang menunjukkan bahwa generasi masa depan akan memiliki pendi-dikan yang lebih baik. Namun, Indonesia masih memiliki kuali-tas sistem pendidikan yang lemah. Berdasarkan skor Programme for International Student Assessment (PISA) dari Organisation for Economic Co-operation and Development’s (OECD), lebih dari se-tengah pelajar Indonesia tidak memiliki keterampilan yang me-madai untuk bersaing di pasar tenaga kerja.

Kesempatan pelatihan di tempat kerja (on-the-job training) yang terbatas

Berdasarkan Survei Persepsi Pemangku Kepentingan Pasar Tena-ga Kerja Bank Dunia 2016 (World Bank’s Labor Market Stakehol-ders’ Perception Survey), hanya sepertiga perusahaan menengah yang memberikan pelatihan pada pekerjanya. Selain itu, sepertiga perusahaan besar yang diwajibkan menyediakan pelatihan peker-ja oleh peraturan ketenagakerjaan Indonesia, gagal mematuhinya.

Tab. 1.1

Pendahuluan 13

Page 14: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia14 Laporan Teknis

Data Pembangunan Tenaga Kerja Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia merupakan satu dari empat inisiatif yang sedang didukung oleh Bank Dunia untuk mengumpulkan data pasar tenaga kerja yang relevan, yang akan digunakan dalam platform informasi pasar tenaga kerja yang sedang dikembangkan oleh Kementerian Ketena-gakerjaan. Keempat instrumen tersebut merupakan teknik-teknik yang sa-ling melengkapi, bertujuan untuk memberikan pemahaman menyeluruh dan komprehensif mengenai persediaan dan permintaan keterampilan di Indo-nesia. Berikut adalah tiga inisiatif lainnya:

Kotak 1.1

luas, sistem informasi pasar tenaga kerja tersebut dinilai masih berada pada tingkat dasar hingga menengah, jika di-bandingkan dengan sistem-sistem lain yang lebih matang (Bank Dunia, 2020). Pemerintah Indonesia sedang melaksa-nakan beberapa kegiatan untuk mem-benahi sistem informasi pasar tenaga kerja, serta memprioritaskan pengem-bangan sebuah platform online yang komprehensif. Platform baru tersebut akan mencakup berbagai informasi mendalam mengenai tren-tren pasar tenaga kerja, pekerjaan yang banyak dibutuhkan, keterampilan yang diper-lukan untuk pekerjaan tersebut, serta memiliki aplikasi antarmuka (interface) khusus bagi para pelajar dan penca-ri kerja agar mereka dapat memahami bagaimana melakukan investasi modal manusia yang terbaik, sesuai dengan bakat dan kemampuan mereka serta prospek pasar tenaga kerja (lihat Bank Dunia, 2020).

Bagian yang sangat penting dalam pe-ngembangan platform yang menyedia-kan informasi pasar tenaga kerja untuk masyarakat umum adalah proses pe-ngumpulan, analisis, dan diseminasi data-data relevan. Pemerintah Indone-sia namun masih memiliki sumber data yang terbatas untuk melaksanakan tu-gas tersebut secara memadai. Sebagi-an besar informasi pasar tenaga kerja dihasilkan dari analisis survei angkatan kerja dan data sensus ekonomi. Sum-ber tersebut biasanya dilengkapi dengan survei-survei adhoc dari lembaga think tanks, komunitas penelitian, dan para donor. Namun, sumber-sumber terse-but tidak terlembagakan atau dirancang untuk memberikan informasi bagi ma-syarakat umum. Untuk mengatasi ke-senjangan data, pemerintah Indonesia dan Bank Dunia sedang menguji coba serangkaian instrumen data yang dia-daptasi dari praktik-praktik terbaik yang diterapkan oleh negara-negara berpen-

KETIDAKSESUAIAN PENYEBAB

Biaya mobilitas tenaga kerja yang tinggi

Bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa kenaikan harga rumah dan kenaikan upah minimum membuat pekerja lebih sulit men-dapatkan pekerjaan pasca guncangan ekonomi negatif.

Perubahan struktural serta perkembangan teknologi yang pesat

The Indonesian economy is transitioning from an agricul-ture-based economy toward a more manufacturing-based and service-led economy. This transition, coupled with the quick adoption of new technology, might lead to skills imbalances du-ring market adjustment.

Sumber: Diambil dari CMEA dan Bank Dunia 2020.

Page 15: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

• Daftar Pekerjaan Kritis (DPK) Indonesia (Critical Occupations List) yang dijalankan dalam kolaborasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Per-ekonomian (Kemenko Perekonomian), berdasarkan praktik-praktik terbaik internasional di Australia, Malaysia, dan Inggris. Di dunia internasional, DPK telah banyak digunakan dalam penyusunan kebijakan pendidikan dan migrasi dengan target yang spesifik, yaitu untuk mengatasi kesenjang-an keterampilan kritis. DPK Indonesia mengidentifikasi daftar pekerjaan yang memenuhi dua kriteria: (a) persediaannya terbatas dan (b) bersifat strategis bagi perekonomian Indonesia. DPK tersebut meliputi 35 jenis pekerjaan yang mewakili pekerjaan-pekerjaan dari sektor-sektor seperti manufaktur, telekomunikasi dan teknologi informasi (IT), jasa akomodasi dan makanan, konstruksi, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan jasa ilmiah profesional lainnya. Metodologi DPK tersebut bergantung pada sumber-sumber data yang ada dan hasil konsultasi dengan para pemberi kerja. Berdasarkan cakupan dan biayanya, DPK tersebut dapat (dan seba-iknya) dilaksanakan setiap tahun.

• Tugas dan Keterampilan Pekerjaan Indonesia (Indonesia’s Occupational Tasks and Skills, IndOTaSk) merupakan survei pilot yang mengamati ke-terampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan jenis-jenis pekerjaan yang banyak dicari. Instrumen pilot tersebut dibangun dari mo-dul-modul terpilih model US O*NET—basis data yang menyajikan per-syaratan keterampilan, kapasitas, serta kualifikasi pekerja lainnya, untuk hampir seribu jenis pekerjaan di Amerika Serikat—yang disesuaikan ter-hadap konteks di Indonesia. IndOTaSk mengumpulkan informasi menge-nai tugas-tugas yang dijalankan dan keterampilan yang diperlukan untuk 50 jenis pekerjaan yang paling dicari, yang dipilih dari DPK dan Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia.

• Outlook Kesempatan Kerja Online (Online Vacancies Outlook) mengum-pulkan data online tentang lowongan kerja dan keterampilan yang dibu-tuhkan berdasarkan jenis pekerjaan, dari 25 portal kerja dan 100 situs pemberi kerja di Indonesia. Instrumen ini memungkinkan analisis data real-time dan memberikan deskripsi yang lebih terperinci mengenai ke-terampilan yang dibutuhkan pada lowongan pekerjaan yang diumumkan secara online. Alat ini dirancang untuk melengkapi, bukan menggantikan, inisiatif-inisiatif lainnya, karena pekerjaan-pekerjaan yang lebih formal dan berketerampilan tinggi lebih banyak ditemukan secara online.

Semua inisiatif tersebut membentuk suatu toolbox data untuk mengem-bangkan dashboard informasi pasar tenaga kerja dan fungsi-fungsi bimbing-an karier dalam sistem informasi pasar tenaga kerja. Mereka memberikan informasi kepada pencari dan pemberi kerja mengenai keterampilan dan je-nis pekerjaan yang banyak dicari. Selain itu, fungsi-fungsi tersebut berkon-tribusi dalam mendukung pembangunan angkatan kerja dan membantu para pembuat kebijakan untuk menentukan arahan investasi yang berhubungan dengan program-program pelatihan, serta insentif untuk program-program magang.

Bank Dunia juga sedang menyiapkan sebuah laporan pendamping yang ber-isi rekomendasi-rekomendasi untuk pengembangan dashboard informasi pasar tenaga kerja, yang akan menggabungkan informasi yang telah dise-butkan di atas dengan informasi lainnya. Laporan tersebut akan memberi-kan pelajaran-pelajaran menyeluruh dari keempat upaya pengumpulan data pilot tersebut.

Pendahuluan 15

Page 16: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia16 Laporan Teknis

dapatan tinggi (kotak 1.1). Seperti lapor-an ini, metodologi dan hasil-hasil utama dari setiap kegiatan pilot tersebut akan didiskusikan dalam laporan terpisah, dengan tujuan sebagai sumber informa-si bagi upaya-upaya pemerintah Indone-sia dalam mengembangkan dashboard intelijen pasar tenaga kerja yang disiap-kan untuk penyusunan platform baru.

Laporan Teknis ini menjelaskan me-todologi yang digunakan untuk me-ngembangkan pilot Survei Pekerjaan dan Kesempatan Kerja (SPKK), serta menggambarkan potensi penggunaan data. Laporan ini melengkapi Laporan Prospek Pekerjaan Jangka Pendek, yang menyajikan informasi statistik peker-jaan dari semua jenis pekerjaan yang disurvei secara lebih terperinci—berda-sarkan Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia (KBJI) 4 digit—dan ditujukan bagi para pengguna akhir, praktisi, ma-upun pembuat kebijakan. Pilot SPKK dikembangkan sebagai bukti konsep (proof of concept) yang akan ditingkat-kan skalanya oleh pemerintah Indone-sia. SPKK dirancang sebagai instrumen gabungan antara survei pekerjaan dan struktur upah dengan survei lowongan pekerjaan. Bagian selanjutnya dalam la-poran ini akan menjelaskan rincian pen-dekatan metodologi yang digunakan.

Laporan ini memperkenalkan Skor Prospek Pekerjaan Jangka Pendek yang digunakan untuk mengidentifikasi pe-kerjaan dengan prospek yang lebih baik. Laporan pendamping akan mem-bahas secara terperinci mengenai 10 in-dikator permintaan pekerjaan di tingkat spesifikasi yang berbeda-beda (level 1, 2, 3, dan 4 digit). Indikator-indikator tersebut dipilih secara khusus untuk menilai kondisi pekerjaan terbaru di Indonesia dan harus diinterpretasikan secara menyeluruh.8 Tiap pekerjaan

memiliki sebuah skor yang memberikan inti sari informasi dari indikator-indi-kator tersebut, serta mengelompokkan jenis-jenis pekerjaan di level 4 digit ke dalam kategori cerah, redup, stabil, dan ditandai. Skor tersebut sebaiknya di-terjemahkan sebagai proyeksi permin-taan pekerjaan jangka pendek. Dengan asumsi bahwa perubahan permintaan pekerjaan cenderung bergerak lambat,9 indikator-indikator tersebut dapat di-anggap sebagai proyeksi-proyeksi jang-ka pendek.

Pesan terpenting dari hasil analisis adalah bahwa jenis-jenis pekerjaan yang dinilai memiliki prospek yang ce-rah di Indonesia tidak selalu berasal dari sektor-sektor dengan nilai tambah tinggi ataupun yang memerlukan kua-lifikasi tinggi. Walaupun benar bahwa jenis-jenis pekerjaan dengan prospek cerah memiliki upah yang lebih tinggi dan cenderung lebih banyak dicari baik di sektor-sektor jasa bernilai tambah tinggi dan manufaktur ataupun oleh perusahaan-perusahaan besar, namun hal tersebut bukan merupakan kriteria utama. Hal serupa juga terjadi di ne-gara-negara lain. 9 dari 42 pekerjaan dalam kategori cerah di laporan ini, dicari oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sektor bernilai tam-bah rendah, yang cenderung berskala kecil dan bersifat informal. 18 dari 42 jenis pekerjaan cerah hanya memi-liki persyaratan pendidikan minimum, walaupun dicari oleh perusahaan dari sektor bernilai tambah tinggi. Temuan penting tersebut menunjukkan bah-wa perjalanan transformasi struktural perekonomian Indonesia dan implika-sinya terhadap pasar tenaga kerja ma-sih panjang. Dalam proses ini, sangat penting untuk mengatasi kendala pada sisi permintaan dan penawaran secara bersamaan.

Page 17: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia
Page 18: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

2. Metodologi

Page 19: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia
Page 20: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia20 Laporan Teknis

Survei Pekerjaan dan Kesempatan Kerja (SPKK) adalah bagian dari serangkaian toolbox data yang ditujukan untuk me-mantau tren-tren jangka panjang pada permintaan tenaga kerja secara kom-prehensif dan terperinci. Secara lebih spesifik, SPKK menyediakan data yang digunakan untuk menghasilkan skor prospek pekerjaan jangka pendek yang seiring waktu dapat memberikan pro-yeksi jangka panjang untuk menang-kap perubahan-perubahan demografis. SPKK mengumpulkan data terperinci mengenai persediaan dan arus kete-nagakerjaan pada jenis-jenis pekerja-an yang didefinisikan secara spesifik, dengan tingkat keakuratan yang tidak ditemukan di instrumen survei lain. Penerapan data secara luas dapat membantu menjawab serangkaian per-tanyaan: Pekerjaan apa saja yang paling umum di Indonesia? Seberapa besar kenaikan permintaan tenaga kerja pada pekerjaan-pekerjaan yang didefinisikan secara spesifik? Di wilayah dan sektor mana saja yang pekerjaan berprospek cerahnya mengalami perkembangan, dan di mana pekerjaan berprospek re-dup mengalami penurunan?

Negara-negara melakukan investasi pada survei permintaan pekerjaan seru-pa karena pemantauan permintaan pe-

kerjaan merupakan bagian yang sangat penting dari sistem informasi pasar te-naga kerja dan kebijakan pembangunan angkatan kerja. Sebagian besar negara tersebut mengumpulkan data-data se-rupa secara rutin. Sebagian negara lain menggunakan sumber-sumber data tra-disional (survei, sensus, data adminis-tratif) dan beberapa negara melengkapi sumber tersebut dengan big data se-cara real-time (data lowongan pekerja-an online). Oleh sebab itu, jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas telah dimutakhirkan secara berkala. Setelah instrumen-instrumen data siap, kum-pulan data pekerjaan selama beberapa periode dapat digunakan untuk mem-perkirakan permintaan tenaga kerja jangka menengah dan panjang.

Pengguna informasi pasar tenaga ker-ja beragam dan terdiri dari pelajar, pe-kerja, perusahaan, pembuat kebijakan, serta praktisi yang terlibat dalam bim-bingan karier dan konsultasi pekerjaan. Data tersebut perlu dianalisis dan di-siapkan agar dapat mudah dimengerti oleh masing-masing pengguna terse-but. Biasanya, tanggung jawab tersebut jatuh kepada labor market observatory (LMO) atau lembaga pengamatan pa-sar tenaga kerja.10 LMO bekerja sama dengan para peneliti, ahli statistik,

Contoh-contoh Labor Market Observatory (LMO) di Seluruh Dunia

Labor market observatory (LMO) mengagregasi, menganalisis, dan menyortir informasi tentang tren-tren pasar tenaga kerja untuk membantu para pel-ajar, pencari kerja, penyedia pelatihan, pemberi kerja, serta pembuat kebi-jakan saat ini dan di masa depan untuk mengambil keputusan terinformasi terkait pengembangan keterampilan. Mereka menganalisis dan memantau tren-tren persediaan dan permintaan tenaga kerja untuk mengidentifika-si ketidaksesuaian. Untuk dapat berfungsi dengan baik, LMO harus memi-liki akses ke data pasar tenaga kerja dari berbagai sumber yang beragam, berkolaborasi dengan lembaga-lembaga lain, memiliki infrastruktur statis-tik yang baik, serta merespons permintaan penggunanya. Berikut ini adalah contoh-contoh LMO yang diakui secara internasional:

Kotak 2.1

Survei-survei Permintaan Pekerjaan merupakan Elemen Dasar dari berbagai Sistem Informasi Pasar Tenaga Kerja

Page 21: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

psikolog, ahli pemasaran, serta ahli komunikasi untuk menyampaikan in-formasi dengan cara yang paling tepat bagi pembaca tersebut. Kotak 2.1 men-jelaskan beberapa pengalaman LMO-LMO di seluruh dunia.

Secara khusus, para pembuat kebi-jakan dapat menggunakan data terse-but untuk merancang dan memantau kebijakan dan program pembangunan tenaga kerja. Pada level tertinggi, data

tersebut merupakan masukan bagi rancangan upaya-upaya dan kebijak-an pembangunan secara keseluruhan, guna mengatasi segala hambatan per-tumbuhan persediaan dan permintaan tenaga kerja di sektor-sektor ekonomi prioritas. Informasi tersebut dapat ber-pengaruh pada perencanaan anggaran untuk memastikan agar sistem pen-didikan siap melayani bidang-bidang pendidikan yang berhubungan dengan jenis pekerjaan yang banyak dicari. Hal

Mi Futuro (Chile) mengumpulkan informasi dari lembaga-lembaga pendidik-an tentang lulusan-lususan dan mencocokkannya dengan data dari adminis-trasi pajak dan dana pensiun untuk menyajikan informasi publik mengenai pendapatan lulusan program-program profesional dan teknik.

Sistema Nacional de Información de Educación Superior (SNIES) dan Obser-vatorio Laboral para la Educación (OLE) (Kolombia) memberikan informa-si untuk membantu keluarga-keluarga mengevaluasi kualitas dan potensi manfaat dari berbagai program studi. SNIES adalah suatu sistem informasi komprehensif tentang pendidikan tinggi, sedangkan OLE memberikan infor-masi tentang karakteristik lulusan dan hasil-hasil pasar tenaga kerja (pen-dapatan dan tingkat perekrutan).

Labor Market Information Portal (Australia) memiliki data pasar tenaga kerja terbaru di tingkat nasional, negara bagian, regional, dan lokal untuk mem-bantu masyarakat dalam memahami pasar tenaga kerja setempat.

Direction de l’animation de la recherche, des études et des statistiques (Perancis) menganalisis data pasar tenaga kerja yang menyajikan hasil pe-nelitian dan statistik tentang area pekerjaan, lapangan pekerjaan, dan pe-latihan vokasi.

Occupational Employment Statistics (Amerika Serikat), sebuah program dari Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat yang mengeluarkan estimasi la-pangan pekerjaan dan upah per tahun untuk lebih dari 800 jenis pekerjaan di tingkat nasional, negara bagian, dan area metropolitan/non metropolitan. Estimasi nasional untuk pekerjaan di industri-industri spesifik juga tersedia.

Denmark Employment Statistics (Denmark) mengeluarkan statistik dan ana-lisis pasar tenaga kerja dengan menggunakan berbagai macam sumber data (kabupaten/kota, pusat pekerjaan, daftar perusahaan, kesejahteraan sosial, serta imigrasi). Data time series dapat disesuaikan berdasarkan, misalnya, jenis kelamin, usia, dan wilayah.

Skills Panorama (European Centre for the Development of Vocational Training [CEDEFOP]) adalah sebuah instrumen online yang memberikan data, infor-masi, dan intelijen tentang keterampilan yang dibutuhkan di berbagai nega-ra, jenis pekerjaan, dan sektor di seluruh wilayah negara anggota Uni Eropa. Instrumen tersebut mengumpulkan beberapa basis data untuk memantau keterampilan dan pekerjaan, termasuk Prediksi Keterampilan, Pantauan Pe-kerjaan Eropa, dan Survei Keterampilan dan Pekerjaan dari CEDEFOP, Survei Angkatan Kerja Uni Eropa, dan Program Penilaian Internasional untuk Kom-petensi Orang Dewasa dan PISA dari OECD, dan lain-lain.

Sumber: Berdasarkan informasi dari Rutkowski, de Paz, dan Levine 2018; Sorensen dan Mas 2016.

Metodologi21

Page 22: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia22 Laporan Teknis

tersebut juga dapat memberikan in-formasi kepada perencanaan insentif keuangan bagi para perusahaan, pel-ajar, dan pencari kerja agar mereka berinvestasi di bidang-bidang pendi-dikan dan pelatihan yang dibutuhkan. Pada dunia kerja, pembimbing karier dan konsultan pencarian kerja dapat menggunakan informasi tersebut untuk memberikan saran yang baik bagi pe-muda dan pencari kerja mengenai pi-lihan-pilihan pendidikan dan pelatihan, serta upaya-upaya pencarian kerja.

Pergeseran permintaan pada pekerja-an dapat diukur melalui beberapa jenis instrumen data dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jenis survei yang paling banyak digunakan untuk tujuan tersebut adalah survei jenis dan struktur pekerjaan atau sur-vei pekerjaan struktural. Survei-survei tersebut berupaya menggambarkan struktur jabatan dalam perusahaan, mengamati jenis-jenis pekerjaan yang didefinisikan secara spesifik (umum-nya pada klasifikasi pekerjaan 4 digit), serta mengumpulkan informasi tentang ketenagakerjaan, upah, dan pendidikan. Data tersebut melengkapi survei-survei perusahaan dan rumah tangga lainnya, serta merupakan sumber informa-si utama untuk proyeksi pekerjaan. In-strumen-instrumen tersebut sebaiknya dikaji secara menyeluruh, karena saling melengkapi satu sama lain.

Survei-survei di tingkat perusahaan sangat cocok untuk memantau dina-mika pekerjaan. Pertama, para pem-beri kerja mengetahui dengan baik pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan untuk menghasilkan keluaran tertentu. Oleh sebab itu, mereka juga menge-tahui kenaikan dan penurunan jumlah pekerjaan yang terjadi dan menyusun rencana untuk menghadapi perubah-an selanjutnya. Informasi tersebut dapat dikaitkan dengan karakteristik perusahaan agar proses-proses yang mendasari perubahan tersebut dapat dipahami (lihat bagian 5 tentang faktor pendorong prospek pekerjaan jangka pendek). Sebagai contoh, suatu pe-kerjaan dapat mengalami peningkatan karena pengenalan teknologi baru di perusahaan, atau suatu pekerjaan da-

pat menghilang karena integrasi per-usahaan ke dalam rantai nilai global yang dapat menyebabkan tergantinya pekerjaan-pekerjaan di sebagian pro-ses produksi.

Sebagai tambahan, survei perusaha-an dapat dirancang untuk mencakup keseluruhan perekonomian atau sek-tor-sektor utama. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, mengumpul-kan data perusahaan agar dapat me-wakili keseluruhan perekonomiannya; yang lainnya, seperti Singapura, hanya mengumpulkan data pada sektor-sek-tor prioritas. Walaupun memiliki data yang bisa merepresentasikan negara dinilai lebih baik, namun fleksibilitas juga penting karena pelaksanaan sur-vei dapat memakan biaya yang tinggi. Survei menjadi panjang karena ha-rus mencakup struktur jabatan dalam perusahaan dan perlu memiliki sam-pel yang besar agar dapat mempero-leh kekuatan statistik yang memadai untuk mengukur permintaan peker-jaan secara akurat di tingkat industri maupun lokal. Tergantung dari tujuan utama survei, pelaksanaan survei sek-toral dapat menjadi kompromi yang masuk akal dan dapat mengarah ke pengelolaan implementasi survei yang berbeda. Sebagai contoh, di Singa-pura, pengumpulan data survei per-mintaan pekerjaan dan keterampilan sektoral merupakan tugas dewan yang bertanggung jawab atas keterampilan sektoral tersebut. Di Amerika Serikat, Biro Statistik Tenaga Kerja (Bureau of Labor Statistics, BLS) bertanggung ja-wab atas tugas tersebut.

Kekurangan utama dari survei perusa-haan adalah potensi tidak tercakupnya sektor ekonomi informal. Seperti sur-vei-survei perusahaan lainnya, kerang-ka penentuan sampel survei pekerjaan dan struktur upah diambil dari sensus ekonomi yang mungkin tidak menca-kup perusahaan-perusahaan informal, yaitu perusahaan yang tidak resmi ter-daftar untuk menjalankan usahanya. Tingkat ketiadaan informasi tersebut bervariasi antar negara, tergantung dari tingkat informalitas dan cakupan sektor informal dalam sensus pereko-nomian. Contohnya, sensus perekono-

Page 23: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

mian Indonesia memberikan cakupan yang cukup baik atas perusahaan-per-usahaan non pertanian formal dan in-formal. Kabar baiknya adalah tingkat bias yang terjadi dapat diukur dengan membandingkan persentase tenaga kerja yang masuk ke dalam survei ini dengan keseluruhan angkatan kerja yang diukur pada survei populasi dan angkatan kerja.

Survei pekerjaan dan upah biasanya dilengkapi dengan survei lainnya. Sur-vei-survei tersebut meliputi (a) survei kesempatan kerja yang menggambar-kan dinamika pekerjaan jangka pen-dek dan umumnya tidak diagregasikan berdasarkan jenis pekerjaan; (b) survei persyaratan pendidikan yang meng-eksplorasi persyaratan pendidikan tiap jenis pekerjaan; (c) survei keterampil-an yang bertujuan mengukur kualifika-si yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan tertentu, serta keterampilan dalam tugas-tugas yang terkait dengan pekerjaan tersebut; (d) survei perusa-haan-karyawan untuk menyelidiki lebih lanjut mengenai kaitan antara keteram-pilan dengan produktivitas; dan (e) data longitudinal dari survei angkatan kerja dan survei perusahaan-karyawan untuk mengeksplorasi pemetaan transisi dan karier. Negara-negara yang mengumpul-kan survei di tingkat nasional biasanya memiliki semua instrumen tersebut. Se-mentara negara lain yang mengumpul-kan data di tingkat sektoral umumnya mengembangkan survei gabungan yang mencakup sejumlah dimensi di atas ke dalam satu instrumen survei.

Lampiran A mendiskusikan prak-tik-praktik terbaik jenis-jenis survei tersebut dari seluruh dunia.

Survei Pekerjaan dan Kesempatan Kerja Indonesia (SPKK) SPKK dirancang untuk melacak per-geseran permintaan pekerjaan, meng-identifikasi pekerjaan yang menjadi sumber lapangan pekerjaan utama, mengamati pertumbuhan atau penu-runan pekerjaan, serta menghasilkan prediksi-prediksi jangka pendek. Ran-cangan SPKK diambil dari pengalam-

an OES dan JOLTS di Amerika Serikat. Rancangan SPKK tersebut merupakan gabungan antara survei struktur pe-kerjaan dengan survei lowongan, serta mengambil pengalaman survei-sur-vei gabungan serupa di Georgia dan Mongolia. Survei ini adalah satu dari berbagai instrumen yang sedang dipi-lotkan untuk menguji konsep dan me-ngembangkan toolbox pengumpulan data untuk perencanaan pembangun-an tenaga kerja Indonesia.

SPKK mengumpulkan informasi pe-kerjaan perusahaan saat ini, serta perubahan permintaan jangka pendek di tingkat pekerjaan. Pertanyaannya mencakup karakteristik perusahaan (termasuk sektor pada KBLI 5 digit), deskripsi pekerjaan saat ini (misalnya, jenis kontrak dan karyawan), infor-masi persediaan lapangan pekerjaan per jenis pekerjaan (termasuk tingkat pendidikan dan upah), informasi arus lapangan pekerjaan per jenis peker-jaan (termasuk lowongan yang belum dibuka, lowongan yang sedang dibu-ka, kebutuhan perekrutan dan kesu-litan setahun terakhir, pertumbuhan dan penurunan lapangan pekerjaan setahun terakhir, dan rencana per-tumbuhan dan pengurangan lapangan pekerjaan tahun depan), serta kegiat-an pelatihan perusahaan (Lampiran H berisi kuesioner lengkap). Tiap jenis pekerjaan diberi kode level 4 digit se-suai dengan KBJI 2014.

SPKK merupakan sampel represen-tatif beberapa sub-kelompok ekono-mi pada wilayah-wilayah terpilih di Indonesia. Sub-kelompok ekonomi tersebut tersebar pada (a) usaha jasa bernilai tambah tinggi terpilih; (b) usa-ha jasa bernilai tambah rendah yang strategis bagi pertumbuhan Indonesia; serta (c) industri manufaktur.11 Sek-tor-sektor tersebut dipilih karena se-jalan dengan sektor-sektor prioritas pertumbuhan Indonesia: sektor manu-faktur adalah pencipta pekerjaan yang baik dan pariwisata adalah penghasil proporsi pekerjaan yang besar mes-kipun berketerampilan rendah. Kotak 2.2 memberikan rincian kerangka pe-nentuan sampel, ukuran sampel, serta aspek pengumpulan data lainnya.

Metodologi23

Page 24: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia24 Laporan Teknis

Aspek-aspek rancangan survei dan pengumpulan data

Kerangka sampel dibangun dengan menggunakan Direktori Sensus Ekonomi 2016 untuk kelompok usaha jasa dan Direktori Industri Perusahaan Manufaktur Menengah dan Besar untuk kelompok manufaktur. Sampel tersebut dirancang agar representatif di tingkat sub-kelompok, dengan stratifikasi berdasarkan kegiatan ekonomi (kode KBLI), cakupan geografis, dan skala usaha (menggu-nakan definisi BPS tentang perusahaan mikro, kecil, menengah, dan besar).

Parameter yang digunakan untuk menghitung ukuran sampel adalah proporsi tingkat lowongan (vacancy rate) yang diantisipasi. Berdasarkan perbandingan dengan negara lain yang telah memiliki tingkat lowongan, parameter tersebut secara hipotetis ditetapkan di 5 persen karena Indonesia belum memiliki pa-rameter tersebut. Parameter tersebut ditentukan dengan metode penentuan sampel dua tahap dengan tingkat keyakinan 95% (), tingkat respons yang dianti-sipasi sebesar 80 persen, dan margin of error 2 persen.12 Di tahap pertama, ka-bupaten-kabupaten dipilih dengan metode multivariate probability proportional to size (MPPS); di tahap kedua, perusahaan-perusahaan dipilih sesuai dengan populasi target melalui metode penentuan sampel sistematis (lihat Tabel 2.1). Ukuran sampel ditetapkan cukup tinggi agar representatif di tingkat perusahaan dengan relative standard error (RSE)13 sekitar 18 persen untuk perusahaan jasa dan 20 persen untuk perusahaan manufaktur. Ini memberikan estimasi yang cukup akurat, disajikan dalam persentase, tentang seberapa besar kemungkinan estimasi survei melenceng dari populasi sebenarnya. Estimasi dengan RSE yang tinggi mungkin memiliki kesalahan penentuan sampel yang tinggi dan harus diterjemahkan dengan hati-hati. BPS umumnya mempublikasikan data dengan RSE di bawah 25 persen, tapi batas persentase bisa saja lebih tinggi, tergantung dari seberapa unik variabel yang bersangkutan. Misalnya, untuk survei terkait penyakit yang sangat langka, RSE sampai dengan 40 persen mungkin dapat digunakan.14

Oleh karena SPKK adalah survei pilot yang dikembangkan berdasarkan asumsi variabel-variabel utama yang belum pernah dikumpulkan, maka untuk Indone-sia, standard error-nya ternyata lebih tinggi daripada rekomendasi RSE untuk estimasi pekerjaan dan lowongan yang kuat dalam KBJI 4 digit (Lampiran B mencakup proporsi jenis-jenis pekerjaan dengan indikator RSE tinggi). Untuk menggambarkan ukuran survei pilot ini, SPKK Indonesia dapat dibandingkan de-ngan OES yang dijalankan di Amerika Serikat. SPKK mencakup setidaknya 31 persen lapangan pekerjaan di sampel sub-sektor, sedangkan jumlah tanpa bo-bot (unweighted sum) lapangan pekerjaan di OES mencapai 58 persen dari total lapangan pekerjaan nasional.15 Oleh karena itu, pada fase pilot ini, survei tidak mungkin mencakup semua jenis pekerjaan, namun tetap mampu menunjukkan tren-tren yang memengaruhi pekerjaan-pekerjaan teratas dalam sub-sektor yang diikutsertakan.16 Kekurangan terbesar dari ukuran sampel yang kecil adalah analisis tidak dapat dilaksanakan pada unit-unit geografis lokal.

SPKK berhasil mewawancarai 3.839 perusahaan. Survei dilaksanakan an-tara Desember 2018 dan Maret 2020.17 Pewawancara merekam respons da-lam laptop menggunakan teknologi CAPI. Dengan demikian, data dimasukkan langsung menggunakan program pemasukan data yang sudah dirancang se-belumnya. Konsisten dengan rancangan sampel, sebagian besar perusahaan yang disurvei berlokasi di pulau Jawa: provinsi yang paling relevan antara lain adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur (masing-masing dengan 30,6 persen, 23,3 persen, dan 23,4 persen perusahaan yang berlokasi di sana) serta, pada tingkat yang lebih rendah, Jawa Tengah (dengan 11,8 persen perusahaan yang berlokasi di sana).

Kotak 2.2

Page 25: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Kelompok

Cakupan geo-grafis dan skala perusahaan Sub-kelompok

Perusa-haan yang disurvei

Target survei

% Cakupan

Usaha jasa bernilai tambah tinggi

Jawa dan Bali

Menengah dan besar

Teknologi informasi dan komunikasi

233 250 93.2

Keuangan dan bisnis lainnya

631 630 100.1

Pengangkutan dan pergudangan

390 400 97.5

Konstruksi 205 220 93.2

Total kelompok 1,459 1,500 97.3

Usaha jasa bernilai tambah rendah

Jawa dan Bali

Semua skala

Ekonomi kreatif 1,022 1,000 102.2

Pariwisata 518 500 103.6

Total kelompok 1,540 1,500 102.7

Industri manufaktur

Sumatra Utara, Jawa Barat, Ban-ten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan

Menengah dan besar

Makanan dan minuman 222 245 90. 6

Tekstil dan produk tekstil

263 265 99.2

Kimia 200 220 90.9

Elektronik 57 120 47.5

Otomotif 98 150 65.3

Total kelompok 840 1,000 84.0

Total 3,839 4,000 96.0

Sumber: Data SPKK.

Kerangka Sampling dan Cakupan SPKK Tab. 2.1

Metodologi25

Page 26: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Pengguna informasi pasar tenaga kerja beragam dan terdiri dari pelajar, pekerja, perusahaan,

pembuat kebijakan, serta praktisi yang terlibat dalam bimbingan

karier dan konsultasi pekerjaan.

Page 27: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia
Page 28: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

3. Panorama Perusahaan dan Lapangan Pekerjaan

Oleh karena SPKK merupakan survei pilot, bagian laporan ini akan menje-laskan karakteristik perusahaan dan lapangan pekerjaan, dengan tujuan un-tuk melakukan validasi terhadap ran-cangan penentuan sampel survei dan pesan-pesan dari publikasi lainnya. Ba-gian ini secara singkat membandingkan hasil SPKK dengan survei-survei lain yang representatif di tingkat nasional, dan menemukan hasil yang konsisten secara keseluruhan.18 Namun, ini bu-kanlah perbandingan satu lawan satu karena pilot SPKK belum mencakup keseluruhan perekonomian. Dalam ka-sus-kasus tertentu, hal ini dapat men-jadi sumber kekhawatiran, dan harus dicatat. Untuk analisis lebih terperinci dari sumber-sumber data alternatif ter-sebut, lihat Bank Dunia (akan datang).

Hal yang lebih penting adalah sur-vei pilot memberikan informasi untuk mengukur perputaran tenaga kerja dan indikator pasar tenaga kerja lain yang belum pernah dikumpulkan sebelum-nya. Pengukuran perputaran tenaga kerja merupakan dimensi yang penting, karena memberikan indikasi bagi se-bagian pekerja yang membutuhkan dukungan pencarian kerja. Sementara indikator-indikator lainnya adalah yang terkait dengan variasi jenis keterampilan atau pekerjaan di perusahaan. Rincian lebih lanjut tentang karakteristik pekerja dapat ditemukan di Lampiran C.

Page 29: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia
Page 30: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia30 Laporan Teknis

Panorama Perusahaan

Sebagian besar perusahaan adalah usaha skala mikro di bidang jasa ber-nilai tambah rendah, tapi mereka bu-kanlah pencipta lapangan pekerjaan yang utama ataupun pekerjaan-peker-jaan berproduktivitas tinggi.19 90,4 persen perusahaan yang diwawanca-rai adalah usaha mikro, namun mere-ka hanya mempekerjakan 37,4 persen dari total pekerja dalam sampel. Hasil tersebut konsisten dengan, tapi le-bih mencolok, daripada hasil sensus ekonomi 2016.20 Analisis survei manu-faktur menunjukkan bahwa perusaha-an mikro sektor manufaktur memiliki produktivitas rendah (hanya berkon-tribusi 6,2 persen terhadap total nilai tambah), tidak bertumbuh (hanya 4,1 persen yang menjadi perusahaan kecil dan 0,4 persen yang menjadi perusa-haan menengah), serta mempekerja-kan kurang dari seperempat dari total pekerja Indonesia (23,0 persen) (Bank Dunia, akan datang).

Sebaliknya, beberapa perusahaan jasa bernilai tambah tinggi dan manufaktur dapat menghasilkan pekerjaan dalam jumlah besar. Proporsi perusahaan da-lam dua kelompok ekonomi ini cukup kecil dibandingkan dengan keseluruh-an perusahaan (masing-masing 4,8 persen dan 0,3 persen), namun mem-pekerjakan jumlah pekerja yang signi-fikan (masing-masing 24,2 persen dan 15,3 persen). Perusahaan-perusahaan ini umumnya sudah lama berdiri, —khususnya di manufaktur, rata-rata 40 tahun sejak aktivitas pertama—dan berstruktur perseroan terbatas, suatu tanda formalitas dan biasanya cende-rung lebih patuh terhadap peraturan ketenagakerjaan dan memberikan pe-kerjaan yang berkualitas.

Panorama Ketenagakerjaan

Tempat seseorang bekerja lebih pen-ting daripada pekerjaan dan dasar pelatihannya. Di Indonesia, seperti di-tunjukkan dalam studi lainnya, ukuran perusahaan dan aktivitas perusahaan adalah penentu upah yang lebih pen-ting daripada pencapaian pendidikan atau jenis pekerjaan yang dipilih.21 Ope-rator pabrik dengan pendidikan di ba-

wah sekolah menengah, yang bekerja di perusahaan manufaktur besar dapat memiliki pendapatan yang sama, atau bahkan lebih tinggi, daripada lulusan universitas yang bekerja di perusahaan jasa kecil bernilai tambah rendah. Sa-yangnya, terdapat variasi yang sangat besar dalam upah dan aspek-aspek pe-kerjaan lain di seluruh kelompok karak-teristik perusahaan.

Meskipun sebagian besar pekerja da-lam sampel merupakan karyawan penuh yang berpendidikan rendah, terdapat beberapa variasi pada peru-sahaan-perusahaan dengan karakter-istik tersebut. Sebagian besar pekerja (95,3%) adalah karyawan penuh dan digaji langsung oleh perusahaan. Per-usahaan perdagangan grosir memiliki proporsi pekerja paruh waktu yang le-bih tinggi (11,3%). Perempuan secara umum kurang terwakili, dengan pro-porsi 41,3 persen dari semua pekerja. Sebagian besar pekerjaan, terutama di perusahaan yang lebih kecil, memiliki persyaratan yang cukup rendah. Ham-pir dua pertiga pekerjaan di usaha jasa bernilai tambah rendah tidak memiliki persyaratan pendidikan dan 16,7 persen lainnya hanya memerlukan ijazah SMP. Lebih dari dua pertiga pekerjaan ada-lah yang berketerampilan sedang, dan proporsi Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga Penjualan mencapai hampir sepertiga dari semua pekerja (29,6%).

Upah meningkat sesuai dengan ukuran perusahaan, dan perusahaan dengan produktivitas lebih tinggi membayar upah yang juga lebih tinggi. Rinci-an upah median berdasarkan ukuran perusahaan dan jenis pekerjaan me-nunjukkan bahwa perusahaan besar membayar upah yang lebih tinggi di semua jenis pekerjaan. Sesuai perki-raan, kecuali pada perusahaan mikro, pekerjaan berketerampilan tinggi—seperti manajer, profesional, teknisi dan asisten profesional—dibayar lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan berketerampilan rendah. Hal ini kon-sisten dengan hasil positif investasi modal manusia dan penyesuaian upah terhadap produktivitas. Ukuran peru-sahaan adalah faktor penting dalam penentuan upah: pekerja berketeram-pilan tinggi yang dipekerjakan di per-

Page 31: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Perusahaan yang lebih besar menciptakan pekerjaan, sementara perusahaan mikro mengentaskannya

Gambar 3.1

a. Penciptaan atau penghilangan pekerjaan, berdasarkan ukuran perusahaan

b. Penciptaan atau penghilangan pekerjaan, berdasarkan sektor perusahaan

-

15.3

4.65.7

46.7

4.3 11.0

16.49.4

10.90.8

2.5

Mikro(1-9)

Kecil(10-49)

Menengah(50-250)

Besar(250+)

Penciptaan pekerjaanPenggantian karyawan karena pensiun suka relaPenggantian karyawan (alasan lain)Penghilangan Pekerjaan

-15-55

15253545

TIK

Keua

ngan

& Bi

snis

Peng

angk

utan

& Pe

rgud

anga

n

Kons

truks

i (Jas

a NTT

)

Lainn

ya

Man

ufak

tur E

kon K

r

Gros

ir/Ec

eran

Akom

odas

i & M

akan

-Minu

m (J

asa N

TR)

Mak

anan

& M

inum

an

Teks

til

Kimia

Elektr

onik

Otom

otif (

Man

ufak

tur)

JasaNTT

JasaNTR

Manufaktur

seba

gai %

dari

total

karya

wan

seba

gai %

dari

total

karya

wan

Sumber: Berdasarkan data SPKK.Catatan: NTT = nilai tambah tinggi. NTR = nilai tambah rendah.

usahaan mikro dengan produktivitas rendah cenderung berpenghasilan le-bih rendah daripada pekerja berkete-rampilan rendah di perusahaan besar. Upah median pada perusahaan jasa bernilai tambah rendah, terlepas dari sektornya, lebih rendah daripada per-usahaan jasa bernilai tambah tinggi dan manufaktur.

Penciptaan dan Penghilangan Pekerjaan

Pekerjaan di perusahaan menengah dan besar, serta di perusahaan yang sangat baru dan sangat lama berdi-ri cenderung memiliki prospek yang lebih baik. Perusahaan-perusahaan dengan karakteristik tersebut lebih cenderung meningkatkan jumlah la-pangan pekerjaan. Meskipun tingkat perputaran pekerjaan, penciptaan la-pangan pekerjaan bersih, dan penghi-langan pekerjaan bersih juga berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi atau si-

fat pekerjaan, ukuran perusahaan tetap menjadi salah satu faktor terpenting. Bagian selanjutnya dalam laporan ini akan membahas variasi indikator-indi-kator tersebut di seluruh kategori ka-rakteristik perusahaan. Tahun lalu, pengurangan pekerjaan bersih adalah sebesar 1,1 persen.22 Pola yang mena-rik muncul ketika mempelajari proses perekrutan dan pemutusan hubungan kerja di seluruh kategori karakteristik perusahaan (gambar 3.1.a).23 Perusaha-an mikro lebih cenderung mengurangi pekerjaan (−4,6 persen), sedangkan perusahaan kecil, menengah, dan be-sar lebih cenderung menciptakannya (masing-masing 0,1 persen, 0,8 persen, dan 2,5 persen). Penghilangan pekerja-an di perusahaan mikro terjadi di sek-tor manufaktur ekonomi kreatif,24 TIK, serta keuangan dan bisnis lainnya. Per-usahaan kecil memiliki jumlah pekerja yang stabil tetapi tingkat perputaran-nya tinggi: mereka mengganti rata-rata 62 persen dari semua karyawan setiap

Panorama Perusahaan dan Lapangan Pekerjaan31

Page 32: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia32 Laporan Teknis

Penciptaan lapangan kerja terjadi di perusahaan baru atau sangat lama,

dan pekerja tampaknya bersedia berhenti ketika diamati terjadi penghilangan pekerjaan yang tinggi

Gambar 3.2Korelasi antara perubahan pekerjaan dan proporsi pekerja yang diberhentikan dan mundur secara sukarela

Penciptaan atau penghilangan pekerjaan, berdasarkan umur perusahaan

Fig. 3.2

a. Penciptaan atau penghilangan pekerjaan, berdasarkan umur perusahaan

b. Korelasi antara perubahan pekerjaan dan proporsi pekerja yang diberhentikan dan mundur secara sukarela

Sumber: Berdasarkan data SPKK.

-3.3 -2.03.2

12.3

29.8

6.8

13.0

20.4

15.7

7.4

0-5 tahun 6-10 tahun 11-20 tahun 20+ tahun

seba

gai %

dari

sem

ua ka

ryawa

n

Penciptaan pekerjaanPenggantian karyawan karena pensiun suka rela

Penggantian karyawan (alasan lain)

Penghilangan Pekerjaan

-15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0

0.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

0.80

0.90

% se

mua

peke

rja di

PHK y

ang m

undu

r suk

arela

Penciptaan/Penghancuran Pekerjaan(sebagai % dari total lapangan kerja)

tahunnya. Hal ini sebagian besar ter-jadi pada perusahaan di sektor ako-modasi dan makanan, yang cenderung sangat musiman. Perusahaan formal yang lebih besar menciptakan lebih banyak pekerjaan. Sebagian besar pe-ngurangan pekerjaan ditemukan pada perusahaan yang sudah beroperasi an-tara 6 sampai 20 tahun sejak kegiatan pertama. Perputaran pekerjaan juga lebih tinggi pada perusahaan-perusa-haan usia menengah (gambar 3.2.a).

Perusahaan manufaktur di sektor tekstil serta makanan dan minuman juga men-ciptakan lebih banyak pekerjaan baru. Tingkat penciptaan lapangan pekerjaan bersih masing-masing adalah 3,5 persen dan 6,6 persen. Hal ini konsisten dengan sektor teratas tahun 2013–14 dalam hal penciptaan lapangan pekerjaan bersih, yaitu sektor padat karya dan teknologi

rendah (Bank Dunia, akan datang).25 Di dalam kelompok manufaktur, perusaha-an SPKK di sektor kimia dan elektronik juga menciptakan lapangan pekerjaan, tetapi mereka menyerap lebih sedikit pekerja (gambar 3.1.b). Penciptaan la-pangan kerja juga terjadi di kelompok jasa bernilai tambah rendah: perusa-haan perdagangan grosir dan eceran serta penyediaan akomodasi dan pe-nyediaan makan minum menciptakan lapangan pekerjaan, masing-masing 1,6 persen dan 1,4 persen. Hal ini memba-wa tanda-tanda positif, karena analisis pekerjaan di Indonesia baru-baru ini menemukan bahwa sektor manufaktur dan jasa (terutama dalam perdagangan grosir dan eceran, restoran, dan hotel) merupakan salah satu kontributor uta-ma pertumbuhan pekerjaan kelas me-nengah selama dekade terakhir. (Bank Dunia, akan datang).

Page 33: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

-4.6 % % % %

0.10.82.5

sedangkan

perusahaan mikro

perusahaan kecil

perusahaan menengah

perusahaan besar

lebih cenderung menciptakannya

lebih cenderung mengurangi pekerjaan

Panorama Perusahaan dan Lapangan Pekerjaan33

Page 34: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

4. Dinamika Pekerjaan Jangka Pendek

Bagian ini mengidentifikasi peker-jaan-pekerjaan yang memiliki prospek jangka pendek yang baik dengan meng-analisis seperangkat indikator yang saling melengkapi secara sangat terpe-rinci (KBJI 4 digit). Beberapa indikator perlu dipertimbangkan secara holistik untuk menilai prospek dari suatu pe-kerjaan. Indikator-indikator tersebut dapat dikelompokkan sebagai: (a) pe-kerjaan saat ini, indikator yang meng-gambarkan kondisi tingkat lapangan pekerjaan saat ini; (b) dinamika jang-ka pendek, indikator yang mencakup penciptaan dan penghilangan lapangan pekerjaan dalam satu tahun terakhir; (c) kesempatan kerja, indikator yang menggambarkan permintaan pembe-ri kerja saat ini dan akan datang; serta (d) kelangkaan keterampilan, indikator yang mencakup pekerjaan yang keku-rangan pekerja dengan keterampilan yang sesuai.

Masing-masing kelompok indikator tersebut memberikan informasi yang saling melengkapi dan unik untuk menjelaskan prospek pekerjaan jang-ka pendek.26 Setelah mendeskripsikan setiap kelompok indikator, informasi tersebut kemudian disintesis menjadi suatu sistem skor yang mengelompok-kan pekerjaan-pekerjaan ke dalam ka-tegori cerah, stabil, redup, dan ditandai. Penjelasan mengenai pekerjaan dalam kategori cerah yang lebih mendalam akan disampaikan di bagian berikut-nya, karena jenis-jenis pekerjaan terse-but sebaiknya menjadi fokus kebijakan pembangunan tenaga kerja.

Page 35: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia
Page 36: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia36 Laporan Teknis

Pekerjaan-pekerjaan Saat Ini

Total permintaan, didefinisikan seba-gai jumlah pekerja saat ini ditambah jumlah lowongan yang ada, merupa-kan indikator penting untuk memahami pekerjaan mana yang memiliki prospek kerja yang baik.27 Mengidentifikasi je-nis-jenis pekerjaan tersebut menjadi relevan karena perubahan permintaan, walau hanya sedikit, akan memenga-ruhi banyak pekerja. Total permintaan saat ini adalah indikator persediaan (stock indicator), bukan indikator arus (flow indicator). Meskipun tidak mem-berikan informasi tentang bagaimana suatu jenis pekerjaan akan dibutuhkan di masa depan, indikator ini merupa-kan dasar analisis pekerjaan dan harus dipertimbangkan. SPKK adalah survei pertama yang mencoba mengestimasi total permintaan pada jenis pekerjaan di tingkat digit yang lebih tinggi.

Sesuai dengan angkatan kerja Indo-nesia, analisis pekerjaan terperinci menunjukkan bahwa sebagian besar la-pangan pekerjaan terkonsentrasi pada pekerjaan berketerampilan rendah da-lam kelompok jasa bernilai tambah rendah. Gambar 4.1 menunjukkan 15 pe-kerjaan teratas dengan jumlah lapang-an pekerjaan tertinggi. Bilah yang diberi warna, menunjukkan distribusi lapangan pekerjaan menurut kelompok ekonomi (dengan catatan bahwa hanya menca-kup sub-kelompok terpilih yang ada di dalam sampel), dan label di ujung bilah menunjukkan persyaratan pendidikan minimum paling umum untuk suatu pe-kerjaan. Separuh dari pekerjaan terse-but adalah kegiatan yang berhubungan dengan makanan. Lebih tepatnya, ba-nyak pekerja yang merupakan juru ma-sak (KBJI 5120) dan pedagang makanan kaki lima (KBJI 5212). Hal ini konsisten dengan karakteristik dan tingkat infor-

15 Pekerjaan Teratas dengan Permintaan Tertinggi (Volume Lapangan Kerja)

Gambar 4.1 Top 15 Occupations with the Highest Demand (Employment Volume)

Fig. 4.1

Sumber: Berdasarkan data SPKK.Catatan: Label pada bilah menunjukkan persyaratan pendidikan minimum yang paling umum.

0 100 000 200 000 300 000 400 000 500 000

TP

TP

SMA

SMP

TP

TP

TP

TP

TP

TP

SMA

TP

TP

SMA

SMK

5120 - Juru masak

5212 - Pedagang makanan kaki lima

5414 - Penjaga keamanan

8153 - Operator mesin jahit

7512 - Pembuat roti, kue, dan kembang gula

1412 - Manajer penyediaan makanan dan minuman

9411 - Asisten juru masak/Penyiap makanan cepat saji

7533 - Tukang jahit, penyulam, dan YBDI

5131 - Pramusaji

9321 - Buruh pengemasan9112 - Tenaga kebersihan dan juru bantu di kantor,

hotel, dan tempat lainnya9412 - Juru bantu dapur

5223 - Asisten penjualan toko

2431 - Profesional periklanan dan pemasaran

5243 - Pedagang rumah ke rumah

Total Pekerja

Jasa Bernilai Tambah Rendah Jasa Bernilai Tambah Tinggi Manufaktur

Label pada bilah: Persyaratan pendidikanTanpa syarat pendidikan TPSekolah Menengah Pertama SMPSekolah Menengah Atas SMA

Sekolah Menengah Kejuruan SMKMaster MPh.D atau Doktorat PhD

Page 37: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

malitas perusahaan-perusahaan SPKK: perusahaan di sektor akomodasi dan makan-minum sangat informal dan mempekerjakan hampir 30 persen dari semua pekerja. Sebagian besar perusa-haan yang merekrut untuk jenis-jenis pekerjaan tersebut tidak mensyaratkan tingkat pendidikan minimum.

Dari 15 pekerjaan teratas, hanya sedikit pekerjaan yang berada di perusahaan bernilai tambah tinggi, dan merupakan konfirmasi dari pesan laporan-lapor-an lain bahwa Indonesia masih perlu melakukan industrialisasi dan profe-sionalisasi. Di perusahaan-perusahaan dengan produktivitas lebih tinggi, pe-kerjaan yang paling banyak dicari ada-lah penjaga keamanan (KBJI 5414) yang dipekerjakan di perusahaan jasa berni-lai tambah tinggi, dan operator mesin jahit (KBJI 8153) yang dipekerjakan di perusahaan manufaktur. Kedua peker-jaan tersebut membutuhkan setidak-nya tingkat pendidikan menengah.

Dinamika Jangka Pendek

Oleh karena permintaan pekerjaan ber-ubah secara relatif perlahan dalam ku-run waktu yang lama, perubahan yang diamati baru-baru ini dapat digunakan untuk memperkirakan tren dalam wak-tu dekat.28 Dinamika jangka pendek me-nunjukkan seberapa besar penciptaan/penghilangan lapangan pekerjaan pada suatu jenis pekerjaan selama setahun terakhir.29 Pekerjaan dengan dinamika jangka pendek yang baik adalah yang semakin banyak dicari oleh pemberi kerja dalam setahun terakhir, semen-tara yang tidak dicari atau yang meng-alami penurunan permintaan dianggap memiliki dinamika jangka pendek yang buruk. Diasumsikan bahwa dinamika yang diamati selama 12 bulan terakhir akan berlaku dalam 12 hingga 24 bulan mendatang.

Dinamika jangka pendek dapat diukur melalui dua indikator: perubahan la-pangan pekerjaan bersih (secara abso-lut)30 dan tingkat pertumbuhan lapangan pekerjaan (relatif terhadap jumlah pe-kerjaan) dalam satu tahun terakhir.31

Kedua indikator tersebut relevan dan saling melengkapi. Perubahan lapang-an pekerjaan bersih (net change in em-

ployment) membantu mengidentifikasi pekerjaan dengan jumlah penciptaan atau penghilangan pekerjaan tertinggi dalam setahun terakhir, memberikan sinyal untuk jenis-jenis pekerjaan de-ngan pekerja dalam jumlah besar yang menemukan atau kehilangan pekerjaan (baik secara sukarela atau tidak). Seba-liknya, persentase bersih tingkat per-tumbuhan (net percentage growth rate) menandakan laju terjadinya perubahan (cepat atau lambat). Pekerjaan-peker-jaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi perlu dipantau secara ketat, terutama untuk melihat apakah tren-tren terse-but dapat dipertahankan dan digenera-lisasikan ke pasar tenaga kerja di masa depan.

Pekerjaan yang membutuhkan perhati-an lebih dari pembuat kebijakan adalah yang mengalami perubahan signifikan untuk kedua indikator tersebut. Peru-bahan-perubahan tersebut memberi-kan tantangan bagi sistem pendidikan dan pada pemberi kerja, karena menun-jukkan bahwa terdapat banyak orang yang perlu dilatih dalam waktu sing-kat. Jika sistem pendidikan tidak dapat merespons dengan cepat, produktivitas dan pertumbuhan ekonomi perusahaan dapat terganggu. Namun, hal ini jarang terjadi karena perubahan cenderung terjadi secara bertahap, sehingga sis-tem pendidikan memiliki waktu untuk beradaptasi dan menyerap sinyal dari pasar tenaga kerja.

Perusahaan bernilai tambah rendah menghasilkan jumlah pekerjaan ter-tinggi secara absolut, sementara peru-sahaan bernilai tambah tinggi tumbuh dengan pesat. Gambar 4.2 menunjuk-kan 15 pekerjaan teratas dari segi jum-lah pekerjaan baru, sedangkan gambar 4.3 menunjukkan 15 pekerjaan teratas dari segi pertumbuhan.

Hanya tiga pekerjaan yang masuk ke 15 pekerjaan teratas pada kedua in-dikator dinamika jangka pendek yang baik. Profesional periklanan dan pe-masaran (KBJI 2431), yang merupakan salah satu pekerjaan terbesar saat ini, dan perancang grafis dan multimedia (KBJI 2166) mengalami peningkatan pe-kerjaan yang besar, baik secara absolut (masing-masing 30.797 dan 4.219 pe-

Dinamika Pekerjaan Jangka Pendek 37

Page 38: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia38 Laporan Teknis

15 Pekerjaan Teratas dengan Penciptaan Lapangan Pekerjaan Bersih Tertinggi

15 Pekerjaan Teratas dengan Pertumbuhan Tercepat

Gambar

Gambar

4.2

4.3

Top 15 Occupations with Highest Net Employment CreationFig. 4.2

Sumber: Berdasakan data SPKK.Catatan: Label pada bilah menunjukkan persyaratan pendidikan minimum yang paling umum.

Label pada bilah: Persyaratan pendidikanTanpa syarat pendidikan TPSekolah Menengah Pertama SMPSekolah Menengah Atas SMA

Sekolah Menengah Kejuruan SMKMaster MPh.D atau Doktorat PhD

-1 000 4 000 9 000 14 000 19 000 24 000 29 000

SMASMK

SMASMA

SMATP

SMASMA

SMKTPTPSMASMADIV/SITP

2431 - Profesional periklanan dan pemasaran5243 - Pedagang rumah ke rumah

3123 - Supervisor konstruksi5112 - Kondektur transportasi

9621 - Kurir, pengantar paket dan kuli angkut barang2166 - Perancang grafis dan multimedia8322 - Pengemudi mobil, taksi, dan van

3112 - Teknisi teknik bangunan7231 - Mekanik dan tukang reparasi kendaraan bermotor

7126 - Pekerja perpipaan5113 - Pramuwisata

3423 - Instruktur dan pelatih program kebugaran dan rekreasi2354 - Guru kursus musik

2342 - Guru anak usia dini5221 - Pemilik toko

Perubahan lapangan kerja bersih

Jasa Bernilai Tambah Rendah Jasa Bernilai Tambah Tinggi Manufaktur

Top 15 Occupations with the Fastest GrowthFig. 4.3

Sumber: Berdasakan data SPKK.Catatan: Label pada bilah menunjukkan persyaratan pendidikan minimum yang paling umum.

Label pada bilah: Persyaratan pendidikanTanpa syarat pendidikan TPSekolah Menengah Pertama SMPSekolah Menengah Atas SMASekolah Menengah Kejuruan SMK

Diploma I/II DI/IIDiploma III DIIIDiploma IV and Strata I DIV/SIMaster MPh.D. or Doctorate PhD

Laju pertumbuhan lapangan kerja (%)-5 10 25 40 55

3139 - Teknisi proses kontrol YTDL

3359 - Profesional pemerintah YTDL

3423 - Instruktur dan pelatih program kebugaran dan rekreasi

3112 - Teknisi teknik bangunan

2166 - Perancang grafis dan multimedia

2221 - Profesional keperawatan

5112 - Kondektur transportasi

3123 - Supervisor konstruksi

2431 - Profesional periklanan dan pemasaran

7127 - Mekanik pendingin udara dan lemari pendingin

5164 - Pelatih dan pekerja perawatan hewan

3522 - Teknisi rekayasa telekomunikasi

2342 - Guru anak usai dini

7126 - Pekerja perpipaan

2354 - Guru kursus musik

SMK

DIII

SMA

SMA

TP

DI/II

SMA

SMA

SMA

SMK

SMA

SMA

DIV/SI

TP

SMA

Jasa Bernilai Tambah Rendah Jasa Bernilai Tambah Tinggi Manufaktur

Page 39: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

kerjaan baru) dan relatif terhadap base-line (pertumbuhan masing-masing 20,6 persen dan 34,4 persen). Perusahaan jasa bernilai tambah rendah mengha-silkan sebagian besar pekerjaan-peker-jaan tersebut. Teknisi teknik bangunan (KBJI 3112) juga mengalami peningkat-an besar baik secara absolut maupun perubahan persentase (3.306 pekerjaan dan pertumbuhan 39,8 persen). Peru-sahaan jasa bernilai tambah tinggi dan, dalam jumlah yang lebih sedikit, per-usahaan manufaktur, adalah dua per-usahaan yang menciptakan jenis-jenis pekerjaan ini.

Hal lain yang tidak kalah penting ada-lah mempelajari pekerjaan-pekerjaan yang mulai memudar. Pembuat kebijak-an perlu mengalihkan sumber daya dari pekerjaan-pekerjaan ini (gambar 4.4). Beberapa lembaga dan program pen-didikan perlu ditutup atau disesuaikan. Banyak pekerja yang saat ini dipeker-jakan dalam jenis pekerjaan tersebut perlu mencari pekerjaan yang saat ini sedang dibutuhkan. Terkadang, jika pe-kerjaan yang sedang dibutuhkan meru-pakan pekerjaan sejenis yang menuntut keterampilan lebih tinggi, maka perge-seran pekerjaan tersebut hanya mem-butuhkan peningkatan keterampilan.

Beberapa pekerjaan dengan dinamika jangka pendek yang buruk adalah pe-kerjaan terkait tekstil di perusahaan jasa bernilai tambah rendah. Jenis-jenis pekerjaan seperti operator mesin ja-hit (KBJI 8153), tukang jahit, penyulam, dan YBDI (KBJI 7533), operator mesin pembuat sepatu dan YDBI (KBJI 8156), pembuat pakaian, pakaian dari kulit, dan penutup kepala (KBJI 7531), dan pembuat kerajinan dari tekstil, kulit, dan bahan YBDI (KBJI 7318) memiliki penghilangan pekerjaan tertinggi seca-ra absolut. Hasil ini konsisten dengan keseluruhan penghilangan pekerjaan yang ditemukan pada perusahaan ma-nufaktur ekonomi kreatif. Namun, dina-mika jangka pendek yang buruk ini ada pada kelompok dengan nilai tambah rendah, sementara beberapa pekerjaan tersebut sedang diciptakan di kelom-pok manufaktur. Hal ini menunjukkan tanda-tanda kemungkinan transforma-si struktural dari perusahaan dengan produktivitas rendah ke perusahaan

dengan produktivitas lebih tinggi (yang masih membutuhkan pekerjaan terse-but, tetapi dengan jumlah pekerja yang tidak sebanyak sebelumnya).

Dinamika jangka pendek yang buruk pada pekerjaan-pekerjaan lain dapat disebabkan oleh perubahan teknolo-gi atau penurunan permintaan terha-dap produk. Pekerja pencetakan (KBJI 7322) dan pekerja penyelesaian dan penjilidan cetakan (KBJI 7323) terma-suk ke dalam pekerjaan teratas yang mengalami penurunan secara absolut. Jenis-jenis pekerjaan tersebut mung-kin mengalami penurunan permintaan karena perubahan pola konsumsi (mi-salnya, masyarakat beralih dari materi cetak ke digital), dan perubahan yang sama tersebut juga mungkin terkait dengan dinamika jangka pendek baik yang diamati pada perancang grafis dan multimedia (KBJI 2166).

Kesempatan Kerja

Pekerjaan akan memiliki kesempat-an kerja yang menjanjikan jika jumlah lowongan kerja tinggi, jumlah peru-sahaan yang merekrut pekerja tinggi, dan tingkat perputaran pekerja ren-dah. Jika banyak lowongan yang diu-mumkan, maka kemungkinan pencari kerja untuk menemukan pekerja yang cocok juga lebih besar. Namun, to-tal lowongan saja tidak cukup untuk mengukur kesempatan berkelanjut-an, karena lowongan tersebut mung-kin terkait dengan pekerjaan musiman atau jangka pendek. Oleh karena itu, ketersediaan lowongan yang berke-lanjutan juga penting. Lowongan lebih mungkin tersedia sepanjang tahun dan di banyak lokasi jika terdapat banyak perusahaan yang merekrut, dibanding-kan jika hanya sedikit perusahaan yang merekrut. Kesempatan untuk menda-patkan pekerjaan juga meningkat jika lebih banyak perusahaan yang merek-rut. Selain itu, perputaran pekerjaan perlu dipertimbangkan saat mengu-kur kesempatan kerja, karena peker-jaan dengan tingkat perputaran yang tinggi cenderung berarti lebih banyak perusahaan yang merekrut, serta lebih banyak lowongan yang dibuka, tetapi tidak selalu menjanjikan kesempatan kerja yang baik. Oleh karena itu, terda-

Dinamika Pekerjaan Jangka Pendek 39

Page 40: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia40 Laporan Teknis

15 Pekerjaan Teratas dengan Penghilangan Lapangan Pekerjaan Bersih Tertinggi

Gambar 4.4 Top 15 Occupations with the Highest Net Employment Destruction

Fig. 4.4

Sumber: Berdasakan data SPKK. Catatan: Label pada bilah menunjukkan persyaratan pendidikan minimum yang paling umum.

Label pada bilah: Persyaratan pendidikanTanpa syarat pendidikan TPSekolah Menengah Pertama SMPSekolah Menengah Atas SMASekolah Menengah Kejuruan SMK

Diploma I/II DI/IIDiploma III DIIIDiploma IV and Strata I DIV/SIMaster MPh.D. or Doctorate PhD

-100 000 -80 000 -60 000 -40 000 -20 000 0

TPDIV/SI

TPTPTP

TPTP

TPSMP

TPTP

TPSMA

SMPTP

TP

9312 - Buruh teknik sipil2341 - Guru sekolah dasar5223 - Asisten penjualan toko7318 - Pembuat kerajinan dari tekstil, kulit, dan bahan YBDI7323 - Pekerja penyelesaian dan penjilidan cetakan5212 - Pedagang makanan kaki lima9411 - Asisten juru masak/Penyiap makanan cepat saji9412 - Juru bantu dapur8153 - Operator mesin jahit5246 - Petugas konter layanan makanan7322 - Pekerja pencetakan7531 - Pembuat pakaian, pakaian dari kulit, dan penutup kepala5414 - Penjaga keamanan8156 - Operator mesin pembuat sepatu dan YBDI7533 - Tukang jahit, penyulam, dan YBDI7512 - Pembuat roti, kue, dan kembang gula

Perubahan lapangan kerja bersih

Jasa Bernilai Tambah Rendah Jasa Bernilai Tambah Tinggi Manufaktur

15 Jenis Pekerjaan Teratas dengan Penghilangan Lapangan Pekerjaan Tercepat

Gambar 4.5Top 15 Occupations with the Fastest Job DestructionFig. 4.5

Sumber: Berdasakan data SPKK.Catatan: Label pada bilah menunjukkan persyaratan pendidikan minimum yang paling umum.

Label pada bilah: Persyaratan pendidikanTanpa syarat pendidikan TPSekolah Menengah Pertama SMPSekolah Menengah Atas SMASekolah Menengah Kejuruan SMK

Diploma I/II DI/IIDiploma III DIIIDiploma IV and Strata I DIV/SIMaster MPh.D. or Doctorate PhD

-100 -80 -60 -40 -20 0

US

DIV/SI

LS

NR

DIV/SI

LS

NR

US

NR

US

LS

NR

DI/II

DIII

4229 - Tenaga tata usaha informasi pelanggan YTDL

2341 - Guru sekolah dasar

6130 - Pekerja campuran pertanian dan peternakan

4413 - Juru kode, juru koreksi, dan YBDI

2632 - Ahli sosiologi, antropologi dan profesional YBDI

7534 - Pelapis furnitur (upholster) dan YBDI

7115 - Tukang kayu bangunan

2131 - Ahli biologi, botani, zoologi dan YDBI

7111 - Pekerja bangunan rumah

2652 - Musisi, penyanyi dan komposer

8156 - Operator mesin pembuat sepatu dan YBDI

2653 - Penari dan koreografer

3521 - Teknisi penyiaran dan audio-visual

5169 - Tenaga usaha jasa perorangan YTDL

2112 - Ahli meteorologi dan klimatologi

Jasa Bernilai Tambah Rendah Jasa Bernilai Tambah Tinggi Manufaktur

Page 41: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

15 Pekerjaan Teratas dengan Jumlah Lowongan Tertinggi Gambar 4.6Top 15 Occupations with the Highest Number of VacanciesFig. 4.6

Sumber: Berdasarkan data SPKK.Catatan: Label pada bilah menunjukkan persyaratan pendidikan minimum yang paling umum.

Label pada bilah: Persyaratan pendidikanTanpa syarat pendidikan TPSekolah Menengah Pertama SMPSekolah Menengah Atas SMASekolah Menengah Kejuruan SMK

Diploma I/II DI/IIDiploma III DIIIDiploma IV and Strata I DIV/SIMaster MPh.D. or Doctorate PhD

0 10 000 20 000 30 000 40 000 50 000

TPTP

SMASMP

TPTP

SMATP

TPSMA

TPTP

SMKSMA

TP

3321 - Perwakilan asuransi5249 - Pekerja penjualan YTDL

4214 - Penagih hutang dan YBDI8153 - Operator mesin jahit

5212 - Pedagang makanan kaki lima7533 - Tukang jahit, penyulam, dan YBDI

9112 - Tenaga kebersihan dan juru bantu di kantor, hotel, dan tempat lainnya7531 - Pembuat pakaian, pakaian dari kulit, dan penutup kepala

5131 - Pramusaji5414 - Penjaga keamanan

9412 - Juru bantu dapur9411 - Asisten juru masak/Penyiap makanan cepat saji

5243 - Pedagang rumah ke rumah5242 - Peraga penjualan

5120 - Juru masak

Total Lowongan Pekerjaan

Jasa Bernilai Tambah Rendah Jasa Bernilai Tambah Tinggi Manufaktur

pat tiga indikator yang digunakan un-tuk mengukur kesempatan kerja yang baik: total lowongan (jumlah),32 total perusahaan yang mencoba merekrut dalam setahun terakhir (jumlah),33 dan tingkat perputaran (persen).34 Gam-bar 4.6 sampai 4.8 menyajikan indika-tor-indikator tersebut.

Beberapa pekerjaan yang memiliki di-namika jangka pendek yang baik juga memiliki kesempatan kerja yang baik. Contohnya, pedagang rumah ke rumah (KBJI 5243) memiliki dinamika jangka pendek yang baik dan menunjukkan tanda-tanda positif untuk semua in-dikator yang mengukur kesempatan kerja: pekerjaan ini adalah salah satu pekerjaan teratas dengan lowongan yang paling banyak dibuka, ditemukan di dalam daftar pekerjaan dengan jum-lah perusahaan yang merekrut paling banyak (peringkat 18 dari 353), serta memiliki tingkat perputaran yang rela-tif rendah (peringkat 82 dari 353).

Dalam kasus lain, data juga menun-jukkan tren-tren kontradiktif sehingga memerlukan analisis lebih lanjut. Con-tohnya, tiga jenis pekerjaan untuk pro-duksi tekstil memiliki dinamika jangka pendek yang buruk dan ada di dalam pekerjaan teratas dengan jumlah lo-wongan tertinggi dan perusahaan per-ekrut terbanyak (KBJI 8153, 7533, dan 7531). Sekilas, hal tersebut tampak kontradiktif. Namun, tren-tren tersebut mungkin disebabkan oleh dua kekuatan mendasar. Pertama, hal tersebut dapat dikaitkan dengan musim, karena tiga je-nis pekerjaan tersebut memiliki tingkat perputaran yang relatif tinggi (termasuk 60 dari 352 pekerjaan teratas). Kedua, khusus untuk pekerjaan operator mesin jahit (KBJI 8153), lowongan yang terbuka sebagian besar berasal dari perusahaan manufaktur, sedangkan penghilangan pekerjaan banyak terjadi di perusahaan manufaktur industri kreatif, suatu tan-da lain dari kemungkinan transformasi struktural.

Dinamika Pekerjaan Jangka Pendek 41

Page 42: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia42 Laporan Teknis

15 Pekerjaan Teratas dengan Tingkat Perputaran Tertinggi Gambar 4.8Top 15 Occupations with the Highest Rate of TurnoverFig. 4.8

Sumber: Berdasarkan data SPKK.Catatan: Label pada bilah menunjukkan persyaratan pendidikan minimum yang paling umum.

Label pada bilah: Persyaratan pendidikanTanpa syarat pendidikan TPSekolah Menengah Pertama SMPSekolah Menengah Atas SMASekolah Menengah Kejuruan SMK

Diploma I/II DI/IIDiploma III DIIIDiploma IV and Strata I DIV/SIMaster MPh.D. or Doctorate PhD

0 25 50 75 100 125 150 175 200

N/ADIII

DI/IITP

SMASMP

TPSMA

TPDIV/SISMP

SMADIV/SISMK

TP

2112 - Ahli meteorologi dan klimatologi5169 - Tenaga usaha jasa perorangan YTDL3521 - Teknisi penyiaran dan audio-visualv

2653 - Penari dan koreografer2652 - Musisi, penyanyi dan komposer

8156 - Operator mesin pembuat sepatu dan YBDI7111 - Pekerja bangunan rumah

2131 - Ahli biologi, botani, zoologi dan YBDI7115 - Tukang kayu bangunan

2632 - Ahli sosiologi, antropologi dan profesional YBDI7534 - Pelapis furnitur (upholster) dan YBDI

3142 - Teknisi pertanian2641 - Pengarang dan penulis YBDI3139 - Teknisi proses kontrol YTDL

4413 - Juru kode, juru koreksi, dan YBDI

Tingkat perputaran (%)

Jasa Bernilai Tambah Rendah Jasa Bernilai Tambah Tinggi Manufaktur

15 Pekerjaan Teratas dengan Jumlah Perusahaan yang Berupaya Merekrut Tertinggi

Gambar 4.7 Top 15 Occupations with the Highest Number of Firms That Tried to Hire

Fig. 4.7

Sumber: Berdasarkan data SPKK. Catatan: Label pada bilah menunjukkan persyaratan pendidikan minimum yang paling umum.

Label pada bilah: Persyaratan pendidikanTanpa syarat pendidikan TPSekolah Menengah Pertama SMPSekolah Menengah Atas SMASekolah Menengah Kejuruan SMK

Diploma I/II DI/IIDiploma III DIIIDiploma IV and Strata I DIV/SIMaster MPh.D. or Doctorate PhD

0 5 000 10 000 15 000 20 000 25 000 30 000 35 000

TPTP

TPTP

TPTP

SMPTP

TPTP

TPSMA

TPTP

DIII

9411 - Asisten juru masak/Penyiap makanan cepat saji9412 - Juru bantu dapur

7512 - Pembuat roti, kue, dan kembang gula5131 - Pramusaji

5223 - Asisten penjualan toko7533 - Tukang jahit, penyulam, dan YBDI

8153 - Operator mesin jahit5120 - Juru masak

9321 - Buruh pengemasan5212 - Pedagang makanan kaki lima

5246 - Petugas konter layanan makanan9112 - Tenaga kebersihan dan juru bantu di kantor, hotel, dan tempat lainnya

7322 - Pekerja pencetakan7531 - Pembuat pakaian, pakaian dari kulit, dan penutup kepala

4211 - Teller bank dan YBDI

Total Perusahaan

Jasa Bernilai Tambah Rendah Jasa Bernilai Tambah Tinggi Manufaktur

Page 43: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Kelangkaan Keterampilan

Kelangkaan keterampilan muncul keti-ka penawaran dan permintaan terha-dap suatu pekerjaan tidak bertumbuh, atau berkurang, dengan selaras. Namun demikian, mengidentifikasi kelangkaan keterampilan sangatlah penting un-tuk merancang intervensi yang dapat mengatasi ketidaksesuaian tersebut.35 Meskipun tidak ada indikator tung-gal untuk mengukur kelangkaan kete-rampilan, berikut adalah tanda-tanda kelangkaan: (a) pekerjaan yang sulit diisi,36 (b) pekerjaan yang sulit direk-rut karena kelangkaan keterampilan,37 dan (c) pekerjaan dengan lowongan yang tidak dibuka karena perusahaan memperkirakan tidak akan menemu-kan pekerja dengan keterampilan yang dibutuhkan.38 Walaupun dua indikator terakhir secara eksplisit menanyakan pendapat perusahaan mengenai ke-langkaan keterampilan, ukuran yang pertama merupakan ukuran yang objek-tif. Secara khusus, jika lowongan telah dibuka dalam waktu lama dan terdapat pasokan tenaga kerja yang mengang-

gur dengan keterampilan terkait, maka dapat disimpulkan bahwa para pekerja tersebut sebenarnya tidak memiliki ke-terampilan yang dibutuhkan. Gambar 4.9 menunjukkan semua kemungkinan kombinasi dari tanda-tanda kelangkaan keterampilan untuk 353 pekerjaan yang disurvei. Lampiran D menunjukkan daf-tar 38 pekerjaan dengan lebih dari satu tanda-tanda kelangkaan keterampilan (persimpangan). Contohnya, pengarang dan penulis YDBI (KBJI 2641), wartawan (KBJI 2642), dan pengacara (KBJI 2611) menunjukkan ketiga tanda kelangkaan keterampilan.

Beberapa pekerjaan dengan dinamika jangka pendek yang baik dan kesem-patan kerja yang relatif baik juga me-nunjukkan tanda-tanda kelangkaan keterampilan. Pekerjaan-pekerjaan ter-sebut membutuhkan perhatian paling besar dari para pembuat kebijakan dan perorangan, karena mengindikasikan potensi hasil yang baik, serta memiliki berbagai peluang untuk pemanfaatan-nya. Sebagai contoh, profesional perik-lanan dan pemasaran (KBJI 2431) dan

Jumlah Pekerjaan yang Menunjukkan Tanda Kelangkaan Keterampilan

Gambar 4.9 Number of Occupations Showing Any Sign of Skill ShortagesFig. 4.9

Sumber: Berdasarkan data SPKK.

SULIT DIREKRUT

11

4

25

36

TIDAK DIBUKA LOWONGAN

57

SULIT DIISI

9 TIDAK ADA TANDA KELANGKAAN KETERAMPILAN49

Dinamika Pekerjaan Jangka Pendek 43

Page 44: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia44 Laporan Teknis

perancang grafis dan multimedia (KBJI 2166) muncul di daftar teratas untuk kedua indikator dinamika jangka pen-dek, memiliki kesempatan kerja yang relatif baik (peringkat 16 dan 111 untuk lowongan, peringkat 23 dan 21 untuk perusahaan yang merekrut, dan memi-liki tingkat perputaran sedang), serta menunjukkan lebih dari satu tanda ke-langkaan keterampilan.

Sebaliknya, pekerjaan lain dengan di-namika jangka pendek yang buruk juga memiliki kesempatan kerja yang baik dan berbagai tanda kelangka-an keterampilan. Sebagai contoh, tiga di antaranya adalah pekerjaan di bi-dang tekstil: operator mesin jahit (KBJI 8153), tukang jahit, penyulam, dan YBDI (KBJI 7533), pembuat pakaian, pakai-an dari kulit, dan penutup kepala (KBJI 7531). Hasil yang tampak kontradiktif ini mungkin terkait dengan perubahan permintaan keterampilan untuk peker-jaan yang bersangkutan atau transfor-masi struktural pada pasar. Misalnya, tugas dari pekerjaan tersebut mungkin sudah bergeser, membutuhkan kete-rampilan yang berbeda dari apa yang telah dimiliki pekerja saat ini.

Prospek Pekerjaan Jangka Pendek

Tidak ada indikator tunggal yang dapat menggambarkan prospek pekerjaan untuk tahun-tahun yang akan datang. Akan tetapi, jika semua indikator di-periksa secara bersama-sama, maka dapat dinilai apakah jenis-jenis peker-jaan pada level 4 digit lebih cenderung

memiliki prospek baik dalam beberapa tahun ke depan. Penilaian ini bergan-tung pada asumsi bahwa transformasi struktural terjadi secara bertahap dan bahwa permintaan keterampilan ber-ubah dengan laju yang relatif lambat. Untuk itu, skor prospek pekerjaan jang-ka pendek mengelompokkan jenis-jenis pekerjaan ke dalam empat katego-ri—cerah, stabil, redup, dan ditan-dai—sesuai dengan 10 indikator di atas. Gambar 4.10 adalah representasi grafis dari skor tersebut, dan gambar 4.11 me-nunjukkan jenis pekerjaan seperti apa yang termasuk dalam masing-masing kelompok tersebut.39

Versi skor prospek pekerjaan jangka pendek di masa depan sebaiknya me-nyertakan informasi mengenai upah. Upah memberikan informasi menge-nai perubahan permintaan. Di pasar yang kompetitif, ketika para pemberi kerja bersaing untuk mendapatkan je-nis-jenis pekerjaan yang langka, me-reka menawarkan upah yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pekerjaan de-ngan prospek cerah cenderung me-nunjukkan peningkatan upah. Pekerja yang kehilangan pekerjaan dan kesulit-an mencari peluang-peluang baru akan bersedia menerima upah yang lebih rendah. Pekerjaan dengan prospek re-dup cenderung mengalami penurunan upah atau memiliki upah yang stagnan. SPKK mengumpulkan informasi upah berdasarkan jenis-jenis pekerjaan KBJI 4 digit; namun, RSE dari variabel ini ter-lalu besar untuk dapat digunakan se-cara meyakinkan, dan telah dikeluarkan dari pertimbangan penentuan skor.

Skor Prospek Pekerjaan Jangka Pendek Gambar 4.10 The Short-Term Occupational Prospects ScoreFig. 4.10

Ditandai

Dinamika Jangka Pendek

Pelua

ng Pe

luang

Peke

rjaan

Buruk

Sedang

Tidak Berubah Baik

Rendah

TinggiStabil

Redup

Cerah

Skor pekerjaan untuk area yang pudar bergantung pada tingkat perekrutan pekerjaan tersebut dan ada tidaknya tanda-tanda kelangkaan keterampilan.

Page 45: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Kategorisasi prospek pekerjaan jang-ka pendek untuk 353 pekerjaan yang disurvei di tingkat KBJI 4 digit diser-takan dalam Laporan Prospek Pekerja-an Jangka Pendek pendamping. Untuk ambang batas spesifik yang digunakan dalam penyusunan skor, lihat lampiran C dalam laporan tersebut.

Pengamatan Lebih Dekat terhadap Pekerjaan Cerah

Bagian ini menelaah 42 pekerjaan yang diklasifikasi sebagai pekerjaan cerah secara lebih mendalam (tabel 4.1).40 Pekerjaan tersebut memiliki karakter-istik-karakteristik berkualitas tinggi. Perusahaan dengan produktivitas yang lebih tinggi—yaitu, usaha jasa bernilai tambah tinggi dan manufaktur—ser-ta perusahaan besar membutuhkan pekerjaan-pekerjaan cerah tersebut. Pekerjaan cerah memerlukan tingkat pendidikan minimum yang lebih tinggi dan menawarkan upah yang lebih ting-gi daripada rata-rata pekerjaan lain. Namun, hal sebaliknya tidak selalu be-nar: tidak semua pekerjaan di bidang jasa bernilai tambah tinggi dan manu-faktur memiliki prospek yang cerah.

Perusahaan jasa bernilai tambah tinggi dan manufaktur membutuhkan peker-jaan-pekerjaan cerah tersebut, namun masih banyak pekerjaan cerah yang juga dibutuhkan oleh perusahaan jasa berni-lai tambah rendah. Dua kelompok per-tama tersebut mempekerjakan seluruh pekerja pada 20 pekerjaan cerah (dari 42 pekerjaan cerah). Gambar 4.12 menun-jukkan distribusi lapangan pekerjaan un-tuk pekerjaan cerah di semua kelompok ekonomi. Setiap pekerjaan cerah diwakili sebuah bilah, dan diurutkan berdasarkan proporsi lapangan pekerjaan dalam tiga kelompok ekonomi. Tujuan dari gambar 4.12 adalah untuk menyampaikan dengan cepat bahwa pekerjaan cerah sangat di-cari oleh perusahaan yang beroperasi di kelompok ekonomi bernilai tambah tinggi (hijau). Sebagian besar perusa-haan tersebut bergerak di sektor bisnis dan keuangan, konstruksi, makanan dan minuman, serta tekstil. Jasa berni-lai tambah rendah menyerap lebih dari setengah pekerja pada 12 jenis pekerjaan cerah. Perusahaan-perusahaan ini seba-gian besar bergerak di bidang manufak-tur ekonomi kreatif serta akomodasi dan makanan. Untuk analisis yang lebih deta-il, lihat gambar D.1 pada lampiran F yang menyajikan distribusi lintas sektor KBLI.

Prospek Pekerjaan Jangka Pendek Gambar 4.11 Short-Term Occupational ProspectsFig. 4.11

Cerah

Stabil

Redup

Ditandai

Ini adalah pekerjaan dengan permintaan yang tinggi dan perusahaan-perusahaan menunjukkan minat untuk merekrut pekerjanya, serta dengan tingkat pertumbuhan lapangan pekerjaan yang tinggi dan tingkat perputaran (turnover) yang rendah atau menunjukkan kelangkaan keterampilan yang membatasi pertumbuhan lapangan pekerjaan.

Ini adalah pekerjaan yang mengikuti tren pertumbuhan lapang-an pekerjaan normal atau mungkin menunjukkan beberapa kelangkaan keterampilan namun memiliki permintaan yang tidak cukup tinggi untuk dianggap cerah.

Ini adalah pekerjaan yang tidak memiliki permintaan atau mengalami penyusutan.

Ini adalah pekerjaan yang datanya tidak memadai untuk dinilai secara akurat dan, oleh karena itu, harus dipantau. Kelompok ini dapat mencakup jenis pekerjaan musiman, atau sedang mengalami perubahan struktural, atau datanya tidak konsisten dan membutuhkan jumlah sampel yang lebih banyak untuk dapat dinilai secara akurat.

Dinamika Pekerjaan Jangka Pendek 45

Page 46: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia46 Laporan Teknis

Perusahaan besar cenderung merekrut pekerja untuk pekerjaan cerah, namun perusahaan menengah dan kecil masih memiliki permintaan yang cukup signi-fikan pada pekerjaan-pekerjaan cerah tersebut. Berdasarkan logika di atas, gambar 4.13 mengurutkan pekerjaan berdasarkan permintaan rata-rata dari berbagai ukuran perusahaan. Sekilas, terlihat bahwa perusahaan menengah dan besar mempekerjakan lebih dari setengah pekerja (28 dari 42 pekerja-an cerah). Perusahaan besar mempe-kerjakan lebih dari setengah pekerja untuk 9 jenis pekerjaan cerah. Peru-sahaan kecil mempekerjakan setengah atau lebih pekerja pada 5 jenis peker-jaan cerah. Perusahaan mikro, seba-liknya, bukanlah pemberi kerja utama pada pekerjaan cerah. Perusahaan mikro mempekerjakan setengah atau lebih dari keseluruhan pekerja pada 2 jenis pekerjaan: pengawas kebersihan dan perawatan kantor, hotel dan ba-ngunan lainnya (KBJI 5151) serta perakit YTDL (KBJI 8219). Hal tersebut konsis-

ten dengan pola penciptaan pekerjaan yang dijelaskan di sub-bagian laporan tentang penciptaan dan penghilangan pekerjaan. Perusahaan yang merek-rut jenis pekerjaan cerah umumnya telah berdiri selama 16,7 tahun, kecu-ali 4 pekerjaan yang ada di perusaha-an yang telah berdiri jauh lebih lama: wartawan (KBJI 2642), agen kliring dan pengiriman (KBJI 3331), mekanik pendi-ngin udara dan lemari pendingin (KBJI 7127), dan operator mesin pengolahan karet (KBJI 8141) (tabel D.1 di lampiran F merinci pekerjaan cerah menurut umur perusahaan).

Walaupun pekerjaan cerah memer-lukan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan pekerjaan pada umumnya, kualifikasi tersebut masih relatif rendah dengan hanya 21 per-sen yang membutuhkan pendidikan pasca sekolah menengah. Sebagian besar pekerjaan dalam SPKK memiliki persyaratan pendidikan yang rendah: 37 persen hanya memerlukan ijazah

Distribusi Lapangan Pekerjaan untuk Jenis Pekerjaan Cerah, berdasarkan Sektor Ekonomi

Gambar 4.12 Distribution of Employment in Bright Occupations, by Economic Group

Sumber: Berdasarkan data SPKK. Catatan: Label-label KBJI dapat ditemukan di Gambar 4.12. Pada versi final, gambar akan label tersebut.

Jasa Bernilai Tambah RendahJasa Bernilai Tambah Tinggi

seba

gai %

dari

total

lapa

ngan

kerja

4-digit KBJI

Manufaktur

Fig. 4.13

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

2161

1346

3123

7127

2142

4222

2512

3112

4120

2263

2413

4110

4132

4419

3341

3257

3513

8344

9621

5244

4416

9214

8322

3331

5243

2431

3131

2141

3322

2642

7233

2149

5249

9329

2166

9334

8219

5151

3122

8211

8141

8131

Page 47: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Distribusi Lapangan Kerja untuk Jenis Pekerjaan Cerah, berdasarkan Ukuran Perusahaan

Gambar 4.13 Distribution of Employment in Bright Occupations, by Firm Size

Fig. 4.14

Sumber: Berdasarkan data SPKK.

Kecil (10-49) Menengah (50-250) Besar (250+)Mikro (1-9)

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

9329

2149

7233

3122

8211

8141

8344

2263

2141

3131

2413

8131

4110

3331

2142

9621

2161

3341

3257

3112

3123

4132

4416

9334

8322

4419

3322

3513

4120

2431

4222

5249

2512

9214

2166

7127

5244

5243

1346

2642

5151

8219

seba

gai %

dari

total

lapa

ngan

kerja

4-digit KBJI

sekolah menengah dan hanya 12 per-sen yang memerlukan setidaknya ge-lar tersier (Diploma I atau lebih tinggi) (gambar 4.14). Persyaratan pendidik-an untuk pekerjaan cerah jauh lebih tinggi. Secara keseluruhan, 77 persen pekerjaan cerah membutuhkan seti-daknya ijazah sekolah menengah. Le-bih spesifik lagi, untuk 34 pekerjaan cerah, sebagian besar pekerjaan me-merlukan setidaknya ijazah sekolah menengah; dan pada 6 pekerjaan ce-rah tersebut, sebagian besar membu-tuhkan gelar tersier.41 Misalnya, analis keuangan (KBJI 2413) dan pengembang perangkat lunak (2512) mengharuskan sebagian besar pekerja untuk menyele-saikan pendidikan setidaknya Diploma IV. 8 pekerjaan cerah lainnya membu-tuhkan tingkat pendidikan yang lebih rendah: mereka tidak memiliki persya-ratan atau hanya memerlukan ijazah sekolah menengah atau lebih rendah. Contohnya, sebagian besar pekerjaan (75 persen) untuk pekerja penjualan YTDL (KBJI 5249) tidak memerlukan

pendidikan formal. Demikian pula de-ngan separuh pekerjaan untuk perakit YTDL (KBJI 8219) yang tidak memiliki persyaratan pendidikan, dan sepertiga di antaranya tidak memerlukan ijazah sekolah menengah.

Pekerjaan cerah cenderung membayar upah yang lebih tinggi. Upah rata-rata untuk semua pekerjaan di sampel SPKK mencapai hampir Rp 3 juta, tetapi se-bagian besar pekerjaan cerah mem-bayar upah yang lebih tinggi (gambar 4.15). Upah rata-rata untuk 35 dari 42 pekerjaan cerah lebih tinggi dari upah rata-rata keseluruhan. Khusus untuk 15 pekerjaan cerah, sebagian besar pekerjanya (75 persen) berpenghasil-an di atas upah rata-rata, yang seba-gian besar merupakan jenis pekerjaan manajerial dan profesional. Sebagai contoh, untuk manajer cabang jasa keuangan dan asuransi (KBJI 1346), 75 persen pekerja teratas berpenghasilan lebih dari Rp 4,5 juta dan 50 persen teratas berpenghasilan lebih dari Rp

Dinamika Pekerjaan Jangka Pendek 47

Page 48: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia48 Laporan Teknis

Distribusi Upah pada Pekerjaan CerahGambar 4.15

Distribution of Wages in Bright Occupations

Sumber: Berdasarkan data SPKK.Catatan: Upah ditunjukkan untuk persentil ke 25 (p25), median, dan persentil ke 75 (p75) untuk tiap jenis pekerjaan. Area yang diwarnai = p25, median, dan p75 untuk seluruh 353 pekerjaan.

Fig. 4.15

p50-p75 untuk seluruh pekerjaan

Upah

(Rp,

jutaa

n)

p25-p50 p50-p75p25-p50 untuk seluruh pekerjaan

0

2

4

6

8

10

12

14

2263

2413

2141

2512

1346

2166

8141

2161

3112

8211

4222

2142

8344

8131

3341

3122

3123

3257

2642

3513

3331

3131

4416

2431

5244

9214

7233

2149

3322

8322

4132

9329

4110

9334

4419

5249

5243

9621

8219

4120

7127

5151

4-digit KBJI

Persyaratan Pendidikan Minimum, berdasarkan Jenis PekerjaanGambar 4.14Minimum Educational Requirements, by Occupation

Sumber: Berdasarkan data SPKK.Catatan: Label-label KBJI dapat ditemukan di Gambar 4.12. Pada versi final, gambar akan label.

Fig. 4.15

Kurang dari sekolah menengah Ijazah sekolah menengah Pendidikan tersier (D I +)Tanpa syarat pendidikan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

2642

2512

2263

1346

2413

2142

3341

4110

4416

3257

3112

4222

4120

2161

2149

3123

3513

2141

4132

4419

3122

5244

3331

2431

5243

3322

2166

5151

5249

3131

8131

8322

7233

9329

9621

7127

8211

8219

9334

8344

9214

8141

Avg.

all

seba

gai %

dari

total

lapa

ngan

kerja

4-digit KBJI

Page 49: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

6,9 juta. Hanya 2 jenis pekerjaan ce-rah yang pekerjanya memperoleh upah lebih rendah daripada seluruh pekerja dalam sampel. Contohnya, semua pe-rakit YTDL (KBJI 8219) berpenghasilan kurang dari upah rata-rata.

Memahami Pekerjaan Cerah

Walaupun pekerjaan cerah memiliki aspek-aspek yang menarik, terdapat variasi yang substansial di dalam-nya. Terdapat berbagai variasi dalam hal persyaratan pendidikan, sektor ekonomi, ukuran perusahaan, dan upah. Untuk memahami perbedaan-nya, pekerjaan dapat dikelompokkan menggunakan analisis klaster yang mempertimbangkan aspek-aspek umum mereka.42 Dari analisis klaster, pekerjaan cerah diurutkan menjadi empat kelompok:

• Klaster 1: Pekerjaan dengan persya-ratan pendidikan rendah di perusa-haan kecil bernilai tambah rendah (9 pekerjaan). Pekerja pada jenis pekerjaan ini bekerja di perusahaan kecil hingga menengah; dua pertiga karyawan bekerja di perusahaan jasa bernilai tambah rendah, dan seper-empat bekerja di perusahaan jasa bernilai tambah tinggi. Memiliki per-syaratan pendidikan minimum, serta tingkat upah terendah pada kategori pekerjaan cerah dan cenderung ber-ada di bagian bawah distribusi upah seluruh pekerja. Cakupan pekerjaan tersebut mencapai 46 persen peker-ja di pekerjaan cerah dan 7 persen dari seluruh pekerja.

• Klaster 2: Pekerjaan dengan per-syaratan pendidikan menengah di perusahaan bernilai tambah tinggi (18 pekerjaan). Pekerja pada jenis pekerjaan ini bekerja di perusahaan menengah; lebih dari separuh kar-yawan bekerja di perusahaan jasa bernilai tambah tinggi, dan ham-pir sepertiganya bekerja di perusa-haan jasa bernilai tambah rendah. Memiliki persyaratan pendidikan minimum dan tingkat upah me-

nengah jika dibandingkan dengan pekerja pada kategori cerah lain-nya atau dengan rata-rata pekerja. Pekerjaan-pekerjaan ini mencakup 40 persen pekerja dalam pekerja-an cerah dan 6 persen dari seluruh pekerja.

• Klaster 3: Pekerjaan dengan per-syaratan pendidikan menengah di perusahaan manufaktur besar (8 pekerjaan). Pekerja pada jenis pe-kerjaan ini bekerja di perusahaan besar; sebagian besar bekerja di perusahaan jasa bernilai tambah tinggi, dan beberapa bekerja di per-usahaan manufaktur. Memiliki per-syaratan pendidikan minimum dan tingkat upah menengah hingga ting-gi jika dibandingkan dengan peker-ja pada kategori cerah lainnya atau dengan rata-rata pekerja. Peker-jaan-pekerjaan tersebut mencakup 10 persen pekerja di dalam kategori pekerjaan cerah dan 2 persen dari seluruh pekerja.

• Klaster 4: Pekerjaan dengan per-syaratan pendidikan tinggi di per-usahaan bernilai tambah tinggi (7 pekerjaan). Pekerja pada jenis peker-jaan ini bekerja di perusahaan me-nengah hingga besar; sebagian besar karyawan bekerja di perusahaan manufaktur, dan beberapa bekerja di perusahaan jasa bernilai tambah tinggi. Memiliki persyaratan pendi-dikan minimum dan upah yang le-bih tinggi jika dibandingkan dengan pekerja cerah lainnya atau dengan rata-rata pekerja. Pekerjaan tersebut mewakili sebagian kecil dari seluruh pekerja: 3 persen pekerja di dalam kategori pekerjaan cerah dan 0,5 persen dari seluruh pekerja.

Gambar 4.16 memvisualisasikan klas-ter-klaster, dan gambar 4.17 menyajikan korelasi yang lebih rinci antara karak-teristik perusahaan dan pekerja pada jenis-jenis pekerjaan tersebut. Tabel 4.1 menampilkan daftar pekerjaan untuk setiap klaster, dan Lampiran G menya-jikan ringkasan statistik terperinci.

Dinamika Pekerjaan Jangka Pendek 49

Page 50: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia50 Laporan Teknis

Korelasi antar Aspek-aspek Utama Pekerjaan CerahGambar 4.17

Correlations between Main Features of Bright Occupations

Sumber: Berdasarkan data SPKK.

Fig. 4.17

Persyaratan tahun rata-rata pendidikan minimum

Klaster 1 Klaster 2 Klaster 3 Cluster 4

Upah rata-rata

Klaster 1 Klaster 2 Klaster 3 Klaster 4

Pekerjaan Cerah Pekerjaan Cerah

600

500

400

300

200

10050

00 5 10 15

600

500

400

300

200

10050

02 000 000

Upah rata-rata

Klaster 1 Klaster 2 Klaster 3 Klaster 4

% lapangan kerja di kelompok manufaktur

Klaster 1 Klaster 2 Klaster 3 Klaster 4

Pekerjaan Cerah Pekerjaan Cerah

15

10

5

0

1

0.8

0.6

0.4

0.2

00 0.2 0.4 0.6 0.8 1

4 000 000 6 000 000 8 000 000 1.00 e+ 07 1.20 e+ 0

2 000 000 4 000 000 6 000 000 8 000 000 1.00 e+ 07 1.20 e+ 0

Occupations Clusters

Sumber: Berdasarkan data SPKK. Catatan: NTR = perusahaan bernilai tambah rendah. NTT = perusahaan bernilai tambah tinggi. Man. = manufaktur.

Fig. 4.17

Pend

idika

n dan

Upa

h

+

+-Ukuran Perusahaan

NTR

NTT Man.

Klaster PekerjaanGambar 4.16

Page 51: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Daftar Pekerjaan, Berdasarkan Klaster Tab. 4.1

Pekerjaan di perusahaan kecil bernilai tambah rendah.

Pekerjaan dengan syarat pendidikan menengah di perusahaan bernilai tambah tinggi.

Pekerjaan dengan syarat pendidikan menengah di perusahaan manufaktur besar.

Pekerjaan dengan syarat pendidikan tinggi di perusahaan bernilai tambah tinggi.

Perancang grafis dan multimedia

Tenaga kebersihan dan juru bantu di kantor, hotel, dan tempat lainnya

Pedagang rumah ke rumah

Pekerja penjualan YTDL

Perakit YTDL

Pengemudi mobil, taksi, dan van

Buruh kebun bibit dan taman

Buruh industri pengolahan YTDL

Kurir, pengantar paket dan kuli angkut barang

Profesional periklanan dan pemasaran

Wartawan

Teknisi teknik bangunan

Supervisor konstruksi

Perwakilan penjualan komersial

Agen kliring dan pengiriman

Supervisor kantor

Teknisi jaringan dan sistem komputer

Tenaga tata usaha umum

Sekretaris

Petugas entri data

Tenaga tata usaha informasi pusat kontak

Juru tata usaha personalia

Juru tata usaha YTDL

Pedagang melalui pusat informasi

Mekanik pendingin udara dan lemari pendingin

Operator mesin pengolahan bahan kimia

Buruh penata barang

Ahli teknik industri dan produksi

Ahli teknik lain YTDL

Supervisor manufaktur

Operator mesin produksi tenaga listrik

Mekanik dan tukang reparasi mesin pertanian dan industri

Operator mesin pengolahan karet

Perakit mesin mekanik

Operator forklift

Manajer jasa keuangan dan asuransi

Ahli teknik sipil

Arsitek bangunan

Ahli kesehatan dan kebersihan lingkungan kerja

Analis keuangan

Pengembang perangkat lunak

Asisten dan pengawas kesehatan lingkungan dan pekerjaan

46%dari pekerja di pekerjaan cerah

7%dari seluruh pekerja

40%dari pekerja di pekerjaan cerah

6%dari seluruh pekerja

10%dari pekerja di pekerjaan cerah

2%dari seluruh pekerja

3%dari pekerja di pekerjaan cerah

0.5%dari seluruh pekerja

Rendah

Upah dan Keterampilan

TinggiSedang Rendah

Upah dan Keterampilan

TinggiSedang Rendah

UpahKeterampilan

TinggiSedang Rendah

Upah dan Keterampilan

TinggiSedang

9 pekerjaan

18 pekerjaan

8 pekerjaan

7 pekerjaan

Dinamika Pekerjaan Jangka Pendek 51

Page 52: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia
Page 53: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia
Page 54: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

5. Faktor Pendorong Prospek Pekerjaan Jangka Pendek

Pembuat kebijakan tidak hanya ber-kepentingan untuk mengidentifikasi pekerjaan dengan permintaan tinggi demi memastikan sistem pendidikan dan pelatihan dapat merespons secara efektif, namun juga untuk memahami faktor-faktor pendorong pertumbuhan pekerjaan-pekerjaan berprospek baik dan berupah tinggi. Faktor pendorong tersebut beragam. Walaupun beberapa pergeseran dalam lanskap pekerjaan dapat dipahami secara intuitif, namun faktor-faktor pendorong lainnya tidak-lah sejelas itu. Bagian laporan ini meng-eksplorasi faktor pendorong potensial yang muncul dari bukti anekdotal yang dikumpulkan dari 7 perusahaan utama (kotak 5.1), serta teori-teori dari litera-tur akademis. Jalur-jalur yang dibahas di sini tidak menyeluruh ataupun saling eksklusif.

Page 55: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia
Page 56: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia56 Laporan Teknis

Wawancara mendalam dengan peru-sahaan bertujuan untuk mengkonteks-tualisasikan faktor-faktor pendorong potential pada dinamika pekerjaan jangka pendek yang diidentifikasi di bagian laporan di atas. Secara khusus, wawancara tersebut bertujuan untuk memahami perspektif pakar global ten-tang pekerjaan cerah yang relevan de-ngan perusahaan atau sektor mereka. Wawancara tersebut juga menyertakan beberapa pertanyaan untuk menghu-bungkan dinamika tersebut dengan satu set jalur terpilih yang mungkin menjelaskannya. Terdapat empat jalur yang ditelaah:

• Gangguan pasar tenaga kerja yang disebabkan oleh teknologi serta efek dari adopsi teknologi terhadap la-pangan pekerjaan,

• Perubahan permintaan produk dan jasa, termasuk sebagai akibat dari globalisasi, serta tanggapan-tang-gapan perusahaan terhadap peru-bahan tersebut,

• Restrukturisasi pasar untuk suatu barang atau jasa, dan implikasinya terhadap permintaan tenaga kerja,

• Perubahan kebijakan dan regulasi.

Wawancara Informan Utama (Key Informant Interviews)

Wawancara dengan perusahaan-perusahaan utama diikuti dengan kuesioner semi terstruktur dan tidak dimaksudkan untuk merepresentasikan peker-jaan-pekerjaan atau jalur-jalur. Namun demikian, keseimbangan dicapai di seluruh kerangka pengambilan sampel SPKK agar dapat mencakup sebanyak mungkin pekerjaan dalam kategori cerah. Tujuh perusahaan dipilih, dua dari jasa bernilai tambah tinggi, tiga dari jasa bernilai tambah rendah, dan dua dari industri manufaktur. Selain itu, keseimbangan juga diupayakan terkait dengan ukuran perusahaan, dengan perusahaan terkecil mempekerjakan 5 pekerja dan yang terbesar mempekerjakan 3.000 pekerja, demikian pula dengan umur perusahaan.

Karakteristik Perusahaan yang Diwawancarai

KelompokNo. Peru-sahaan

Ukuran (jumlah karyawan) Sektor Aktivitas Utama Usia

Jasa Bernilai Tambah Tinggi

1 Besar (320) Keuangan dan bisnis, peng-angkutan dan pergudangan

Perantara antara kon-sumen dan produsen makanan primer

Muda

Jasa Bernilai Tambah Rendah

2 Kecil (35) Ekonomi krea-tif, TIK

Platform game E-sport online kompetitif

Muda

3 Mikro (5) Ekonomi kreatif Pemasaran, pe-riklanan, dan jasa konsultasi strategi manajemen

Tua

4 Menengah (200) Ekonomi kre-atif, keuangan dan bisnis

Produksi dan manu-faktur tekstil

Tua

Industri Manufak-tur

5 Besar (1,500) Tekstil Textile production and manufacturing

Tua

6 Besar (600) Keuangan dan bisnis

Manufaktur makana Tua

Catatan: TIK = teknologi informasi dan komunikasi.

A. Wawancara dengan perusahaan ini ditunda sampai akhir Agustus. Tim laporan akan menyelesaikan

entri data setelah rapat pengambilan keputusan atau untuk mengeluarkannya dari tabel.

Kotak 5.1

Page 57: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Masing-masing jalur ini dibahas secara bergantian, termasuk hasil temuan dari wawancara. Diskusi yang dilakukan ti-dak terkait langsung dengan perusa-haan yang diwawancarai. Untuk alasan tersebut, perusahaan memberikan per-spektif tentang temuan kuantitatif, te-tapi tidak mewakili sektor tertentu.

Gangguan Pasar Tenaga Kerja Akibat Teknologi

Walaupun adopsi teknologi sering di-gembar-gemborkan sebagai kom-ponen penting dalam pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, namun pe-nerapannya juga dapat menyebabkan gangguan pasar tenaga kerja. Adopsi teknologi merupakan prasyarat penting untuk pertumbuhan perusahaan: untuk menghasilkan peningkatan produktivi-tas pada proses produksi dan mengin-tensifkan skala ekonomi (economies of scale), meningkatkan persaingan, serta mendorong inovasi lebih lanjut (Bank Dunia 2016, 2019c). Berdasarkan teori yang ada dan bukti- bukti yang bermun-culan, banyak pengamat memperkira-kan bahwa robot akan mengambil alih pekerjaan dari manusia. Leontief, mi-salnya, mempertanyakan apakah mesin akan membuat para pekerja mengikuti “way of the horses” (sebagaimana tena-ga kuda telah tergantikan mesin) (Tay-lor 2016). Studi-studi terbaru di Amerika Serikat menemukan bahwa negara yang lebih “terpapar” perkembangan robot telah mengalami penurunan lapang-an pekerjaan yang lebih besar daripa-da negara lain (Acemoglu dan Restrepo 2020), dan dampaknya telah meluas ke negara-negara lain melalui jalur perda-gangan (Artuc, Bastos dan Rijkers 2018). Pertanyaan penting yang ingin dijawab oleh para akademisi adalah apakah para pekerja yang diberhentikan tersebut akan menemukan pekerjaan alternatif di sektor yang sama (karena saling me-lengkapi dalam proses produksi) atau di sektor lain, atau apakah mereka akan keluar begitu saja dari angkatan kerja.

Komunitas peneliti dan akademisi mu-lai berpikir bahwa robot tidak mungkin menciptakan masa depan tanpa peker-jaan, karena peningkatan produktivi-tas membutuhkan waktu untuk dapat terwujud.43 Pertama, inovasi teknolo-

gi cenderung terjadi di negara-negara berpendapatan tinggi, dan penerapan-nya di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah biasanya terjadi setelah adanya jeda waktu. Umumnya, tenaga kerja jauh lebih murah di ne-gara-negara berpendapatan rendah dan menengah daripada di negara-negara berpendapatan tinggi. Hal ini semakin memperlambat adopsi teknologi baru di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Kedua, dan yang lebih penting, pekerjaan baru yang tidak dapat dilakukan oleh mesin juga cenderung terus muncul (Bank Dunia 2016, 2019c). Otomatisasi dan kecerdasan buatan le-bih mungkin menggantikan tugas-tugas rutin, sedangkan tugas-tugas kognitif dan manual yang tidak rutin akan tetap dibutuhkan, dan revolusi industri keem-pat (dikenal sebagai RI4.0) akan lebih banyak membutuhkan pekerjaan-peker-jaan tersebut. Oleh karena itu, kita harus siap menghadapi pergeseran perminta-an pekerjaan, bukan suatu masa depan tanpa pekerjaan.

Indonesia ingin mengadopsi tekno-logi-teknologi baru, sama seperti yang telah dilakukan beberapa negara te-tangga pada beberapa dekade terakhir. Secara khusus, investasi publik dan swasta yang berkelanjutan dalam tek-nologi dan TIK merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas di Indone-sia. Untuk dapat menuai keuntungan dari investasi tersebut, faktor penentu-nya adalah ketersediaan angkatan kerja berketerampilan tepat demi memfasili-tasi deviden teknologi yang dibutuhkan untuk peningkatan produktivitas. Dan hingga saat ini, keterampilan tepat ter-sebut cukup banyak ditemukan di kelas menengah Indonesia yang jumlahnya kecil namun sedang berkembang (Bank Dunia 2019a). Seperti yang diperkirakan berdasarkan kriteria seleksi, sebagian besar perusahaan yang diwawancarai untuk bab ini melaporkan bahwa me-reka telah berinvestasi secara signifi-kan dalam teknologi (baik fisik maupun digital) untuk meningkatkan keluaran atau untuk meningkatkan kecepatan produksi. Sebagai contoh, perusaha-an no. 6 di sektor manufaktur makan-an telah berinvestasi pada mesin yang memungkinkan peningkatan kecepatan pengemasan produk dari 7–10 bungkus

Faktor Pendorong Prospek Pekerjaan Jangka Pendek57

Page 58: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia58 Laporan Teknis

per menit menjadi 50–100. Demikian pula dengan perusahaan no. 1 di sektor transportasi dan logistik yang telah be-rinvestasi dalam teknologi penyortiran, sehingga lebih banyak barang yang da-pat dikelola untuk pengiriman daripada ketika barang disortir secara manual. Kedua perusahaan tersebut telah me-lakukan investasi dalam mesin-mesin untuk menangani volume faktor ma-sukan yang terus tumbuh serta untuk memenuhi permintaan yang meningkat; kedua perusahaan tersebut mencatat bahwa tidak terjadi penurunan signi-fikan dalam keseluruhan permintaan produk dan layanan mereka karena CO-VID-19; namun demikian, perusahaan no. 1 mencatat bahwa mereka melihat pergeseran permintaan konsumen dan bahwa mereka dapat melakukan pe-nyesuaian untuk memenuhi perminta-an tersebut.

Secara global, perolehan produktivi-tas terbesar terjadi di sektor-sektor yang berinvestasi dalam teknologi digital untuk melengkapi keterampil-an dan meningkatkan produktivitas melalui peningkatan proses produksi dan manajemen (Bank Dunia, 2019c). Perusahaan no. 1 dan 4 (dalam industri pemasaran dan periklanan) mencatat bahwa investasi perangkat lunak me-reka telah memungkinkan pemantauan yang lebih baik terhadap proses-pro-ses produksi dan masukan esensi-al dalam rantai nilai mereka. Sebagai contoh, untuk perusahaan no. 1, peng-gunaan TIK sangatlah penting dalam memprediksi kebutuhan rantai paso-kan di masa depan demi memenuhi permintaan yang tumbuh pesat; salah satu contoh kasusnya adalah perusa-haan no. 1 yang menemukan bahwa sepertinya COVID-19 mengarahkan konsumen untuk lebih banyak men-cari produk-produk kesehatan seperti jahe dan bawang putih; oleh karena itu produsen diminta untuk meningkat-kan produksi produk-produk tersebut. Dua perusahaan lain di ekonomi kreatif (perusahaan no. 4 dan 5) melaporkan bahwa mereka telah berinvestasi da-lam perangkat lunak untuk mening-katkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi proses produksi digital mereka. Perusahaan no. 4 di sektor pemasaran dan periklanan mencatat

bahwa, dalam beberapa tahun tera-khir, klien-kliennya menuntut penje-lasan yang lebih luas tentang apa saja yang telah mereka belanjakan; untuk memenuhi permintaan tersebut, per-usahaan mulai menggunakan platform perangkat lunak pada berbagai tahap-an proses produksi kreatif. Tren ini da-pat dipercepat oleh COVID-19; karena menurunnya ketersediaan platform pemasaran tradisional, setiap rupiah yang dibelanjakan untuk pemasaran digital diawasi dengan lebih ketat dari-pada sebelumnya.

Konsisten dengan prediksi teoritis, in-vestasi teknologi untuk beberapa per-usahaan tidak selalu mengarah pada substitusi tenaga kerja namun merupa-kan penjelasan akan permintaan yang lebih tinggi untuk serangkaian jenis pe-kerjaan baru. Walaupun pekerjaan baru memerlukan karyawan baru, sejumlah posisi tersebut diisi oleh karyawan yang berasal dari internal perusahaan, jika peningkatan keterampilan atau pela-tihan diberikan kepada karyawan lama. Konsisten dengan hasil kuantitatif yang dijelaskan di bagian 4 (dinamika peker-jaan jangka pendek), perusahaan no. 3 mencatat bahwa, meskipun belum me-lakukan perekrutan baru-baru ini, pada saat membeli mesin baru, perusahaan harus melatih ulang karyawannya un-tuk mengelola mesin baru tersebut dan harus merekrut staf baru yang memi-liki spesialisasi dalam jenis pekerjaan baru—perancang grafis—untuk menge-lola konten digital. Ini adalah salah satu pekerjaan yang cerah. Namun, perusa-haan no. 6 mengambil pendekatan yang berbeda dalam menanggapi pergeser-an pekerjaan dalam kebutuhan pro-ses produksi. Untuk mempertahankan tingkat perputaran yang relatif rendah, perusahaan memilih untuk melaku-kan pelatihan keterampilan baru untuk karyawan yang tidak lagi dibutuhkan karena mesin-mesin tersebut telah membuat beberapa tahapan produk-si menjadi tidak diperlukan lagi. Staf yang dipertahankan tersebut sekarang berkontribusi ke bagian bisnis lainnya, dalam jenis pekerjaan baru. Perusahaan no. 2 dan 4 melaporkan bahwa mereka telah merekrut pekerja untuk pekerja-an cerah terkait penggunaan teknologi digital.

Page 59: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Kelangkaan keterampilan dapat mun-cul dan bergantung pada laju dan skala perubahan yang ada, serta kemampuan beradaptasi dari sistem keterampil-an. Perusahaan no. 6 mencatat bahwa, meskipun selama beberapa tahun ter-akhir biaya tenaga kerja relatif stabil, biaya tersebut diperkirakan akan me-nurun di masa depan. Hal ini menunjuk-kan bahwa, untuk pekerjaan-pekerjaan yang mereka rekrut, pengurangan jum-lah pekerja per unit modal karena adopsi teknologi diharapkan lebih be-sar daripada kenaikan upah. Perusa-haan no. 1 mengakui bahwa investasi mereka dalam teknologi baru-baru ini juga telah menyebabkan permintaan yang lebih tinggi untuk jenis-jenis pe-kerjaan baru, seperti pemrogram ap-likasi, pengembang perangkat lunak, tenaga tata usaha informasi pusat kontak, dan juga perwakilan penjualan komersial. Menurut mereka, pekerjaan terakhir sangat sulit untuk diisi. Sela-in itu, sangat sulit untuk menemukan kandidat perempuan yang terampil, se-suai dengan temuan yang menunjukkan partisipasi perempuan yang umumnya rendah dan bervariasi di semua sektor, terutama di sektor jasa bernilai tambah tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan tersebut telah merekrut lebih banyak pekerja untuk berbagai je-nis pekerjaan cerah. Alasan utamanya adalah karena perusahaan telah berge-ser dari perusahaan perantara perda-gangan menjadi perusahaan teknologi yang dapat berfungsi dalam skala be-sar; untuk memenuhi regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan berjalan se-cara efisien, mereka harus melakukan investasi teknologi dan merekrut pe-kerja untuk pekerjaan-pekerjaan baru, termasuk yang tercantum di atas, dan juga merekrut pengemudi mobil van karena bagian logistik pada bisnis per-usahaan sedang tumbuh.

Dalam konteks ini, hasil penelitian ku-alitatif sejalan dengan prediksi teore-tis bahwa penggunaan teknologi akan menggeser permintaan pekerjaan. Be-berapa keterampilan dan pekerjaan akan menjadi usang karena beberapa tugas dapat dilakukan oleh robot, di-otomatisasi oleh perangkat lunak digi-tal, atau bahkan diselesaikan melalui algoritma pembelajaran mesin. Na-

mun, kemungkinan besar keterampilan dan pekerjaan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi baru tersebut akan terus dicari. Pekerjaan dan kete-rampilan tersebut dibutuhkan untuk mendukung pengadopsian dan penggu-naan teknologi baru demi inovasi yang lebih jauh lagi, serta untuk merespons dengan cepat dan melunakkan dampak guncangan pasar terhadap perusahaan, misalnya karena COVID-19. Oleh karena itu, adopsi teknologi merupakan faktor kunci yang perlu dipertimbangkan saat melakukan prediksi jangka menengah terhadap tingkat permintaan pekerjaan di masa depan.

Perubahan Permintaan Produk dan Globalisasi

Perubahan preferensi konsumen me-rupakan salah satu konsekuensi dari transisi demografis, perubahan iklim, urbanisasi, globalisasi, dan mega tren inovasi. Oleh karena itu, perusahaan baru dan perusahaan yang sudah ada harus menyesuaikan diri untuk meme-nuhi permintaan baru. Hasil dari bagian 4 (dinamika pekerjaan jangka pendek) menunjukkan bahwa beberapa peker-jaan cerah memiliki permintaan yang tinggi karena industri-industri baru te-ngah menyediakan produk dan layanan yang baru. Pekerjaan-pekerjaan cerah tersebut meliputi, antara lain peran-cang grafis, pemrogram aplikasi, dan profesional pemasaran dan periklanan. Penjelasan potensial dari meningkat-nya permintaan untuk pekerjaan cerah tersebut mungkin karena masuknya perusahaan-perusahaan ke pasar baru (global atau domestik), yang sering kali digital dan semakin bergantung pada pekerjaan-pekerjaan tersebut.

Pertumbuhan ekonomi digital di Indone-sia telah menyebabkan berkembangnya produk, layanan, dan pekerjaan cerah baru. Perusahaan no. 2 yang aktif di eko-nomi kreatif digital memberikan contoh yang menarik. Perusahaan inovatif ini menggabungkan dua pasar yang relatif baru, yaitu game online dan e-sports. E-sports adalah acara besar di mana para gamer berkumpul untuk bersa-ing memperebutkan hadiah. Sementara game online, yang terkait dengan konsol game, biasanya tidak secara langsung

Faktor Pendorong Prospek Pekerjaan Jangka Pendek59

Page 60: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia60 Laporan Teknis

melibatkan hadiah di dunia nyata. Peru-sahaan no. 2 menggabungkan keduanya ke dalam satu platform ponsel, sehing-ga memungkinkan pengguna untuk ber-saing dengan para gamer di berbagai kawasan untuk mendapatkan hadiah uang, dengan biaya dan hambatan yang jauh lebih rendah untuk berpartisipasi dibandingkan model e-sports tradisio-nal. Oleh karena itu, layanan tersebut merupakan salah satu layanan dengan pertumbuhan tercepat di industri game. Produk dan jasa yang disediakan oleh perusahaan no. 2 dan juga perusahaan no. 4 (di sektor pemasaran dan perik-lanan) yang sebagian besar berbentuk digital menyebabkan kedua perusahaan memerlukan pekerjaan yang umumnya bersifat teknis, meskipun hanya bebe-rapa posisi di kedua perusahaan terse-but yang memerlukan pendidikan tinggi. Meskipun demikian, kedua perusahaan tersebut telah secara aktif merekrut pekerja untuk beberapa pekerjaan yang disebutkan di atas, pemrogram aplika-si, pengembang perangkat lunak, tena-ga tata usaha informasi pusat kontak, serta perwakilan penjualan komersial, yang merupakan jenis-jenis pekerjaan yang sangat menjanjikan dengan dina-mika jangka pendek yang baik. Ketika ditanya tentang munculnya COVID-19; perusahaan no. 2 melaporkan adanya peningkatan aktivitas, sebuah tren yang dapat dimaklumi karena layanan yang disediakannya bergantung pada penggu-naan ponsel cerdas, namun juga karena biaya iklan yang lebih rendah, sehingga akuisisi pengguna baru pun lebih murah. Perusahaan no. 4 sebaliknya mencatat penurunan permintaan, terutama untuk periklanan tradisional; yang ingin mere-ka isi dengan mengalihkan layanan, dan sebanyak mungkin pasokan tenaga kerja terkait, ke dunia digital.

Keterampilan yang dicari oleh perusa-haan di bidang game ini dapat melibat-kan keahlian di luar kualifikasi teknis yang ditemui, misalnya, dari seorang perancang grafis. Baik perusahaan no. 2 maupun no. 4 mencatat bahwa po-sisi-posisi di perusahaan mereka mem-butuhkan lebih banyak “generalis” daripada “spesialis”. Meskipun mereka memiliki departemen atau “vertikal” yang jelas, tugas-tugas tertentu me-merlukan kolaborasi erat di beberapa

vertikal dan, dengan demikian, membu-tuhkan pekerja yang sangat terampil di vertikal tertentu tetapi juga mampu be-kerja lintas vertikal. Hal ini konsisten de-ngan pesan yang datang dari teori yang memprediksi bahwa keterampilan dasar utama seperti pemecahan masalah dan bekerja dalam tim akan menjadi lebih penting dalam pasar tenaga kerja masa depan (Dicarlo et al. 2016; Bank Dunia 2016). Gagasan tentang pekerjaan cerah berketerampilan tinggi yang harus adap-tif tersebut juga disetujui oleh perusa-haan no. 2, 3, dan 4. Perusahaan no. 4 mencatat bahwa, beberapa tahun yang lalu mereka akan menyewa “perencana TV” untuk membeli dan menjual spot iklan TV. Namun, para pemberi kerja sekarang mencari kandidat yang dapat mengkomunikasikan produk kepada kli-en potensial melalui TV, radio, media cetak, dan media digital, sehingga me-merlukan perubahan mentalitas lama mengenai keterampilan yang dibutuh-kan untuk pekerjaan tersebut. Memang, perusahaan no. 3, sebuah perusaha-an mikro usaha percetakan, mencatat bahwa untuk menemukan perancang grafis yang cocok bagi perusahaan ter-bukti sulit. Perusahaan tersebut telah mempekerjakan beberapa karyawan se-lama beberapa tahun terakhir sebelum akhirnya menemukan seseorang dengan keterampilan teknis utama yang dibu-tuhkan untuk pekerjaan tersebut, yang juga memiliki pengetahuan yang cukup tentang sub-sektornya. Perancang gra-fis telah diidentifikasi dalam laporan ini sebagai pekerjaan cerah dan dalam Daf-tar Pekerjaan Kritis 2018 sebagai peker-jaan kritis dan langka (Bank Dunia dan CMEA 2019).

Pergeseran preferensi konsumen dari produk fisik ke digital dapat membuka peluang bagi perusahaan untuk men-jangkau pasar baru, namun perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dapat merugi. Gagasan ini berlaku, khususnya untuk perusahaan no. 3, usaha mik-ro yang bergerak di bidang percetakan dan perancangan. Pada tahun-tahun awal, perusahaan ini bergerak di bidang percetakan murni. Tetapi, beberapa ta-hun yang lalu perusahaan harus me-masuki dunia digital karena klien-klien mulai menuntut lebih sedikit perce-takan dan lebih banyak rancangan dan

Page 61: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

produksi digital. Perusahaan menca-tat bahwa, karena permintaan untuk produk percetakan fisik menurun, ke-butuhan untuk jenis-jenis pekerjaan seperti pekerja penyelesaian dan pen-jilidan cetakan juga menurun, seja-lan dengan temuan pada 15 pekerjaan teratas dengan penghilangan lapangan kerja bersih. Pekerjaan tersebut terka-it erat dengan pergeseran keseluruhan pola konsumsi ke produk-produk digi-tal. Oleh karena itu, perusahaan harus mengubah proses produksinya dan me-rekrut perancang grafis untuk meme-nuhi peningkatan permintaan produk digital. Responden dari perusahaan ini juga mencatat bahwa, sebelum CO-VID-19, permintaan sudah mulai berge-ser ke produk digital daripada produk fisik dan, karena COVID-19, permintaan tersebut kini telah bergeser sepenuh-nya ke produk digital, seperti yang juga dilaporkan oleh perusahaan lain yang diwawancarai untuk bab ini.

Meskipun permintaan akan layanan di-gital terus meningkat di Indonesia, CO-VID-19 telah mendorong pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang sudah aktif di ranah digital atau yang mam-pu bergeser untuk menjangkau pasar digital. Tren ini disetujui oleh sebagian besar perusahaan yang diwawancarai untuk bagian ini. Secara intuitif, de-ngan banyaknya calon konsumen yang beralih ke platform digital, platform belanja online kemungkinan besar te-lah mengalami peningkatan penjualan dengan mengorbankan pengecer fisik karena penutupan toko. Artinya, aktivi-tas periklanan harus lebih banyak men-jangkau konsumen melalui jalur digital daripada sebelumnya. Perusahaan no. 4 mencatat penurunan tajam dalam bi-aya iklan, membuat akuisisi pengguna juga menjadi lebih murah. Permintaan untuk pekerjaan bidang periklanan dan pemasaran serta perwakilan penjualan komersial, yang banyak dicari sebelum pandemi, mungkin telah jatuh, mes-kipun perusahaan dan karyawan yang mampu mengalihkan pekerjaan mere-ka ke dunia digital kemungkinan besar tetap memiliki permintaan yang tinggi.

Beberapa pekerjaan lain juga diidentifi-kasi sebagai cerah dan dapat bertumbuh karena adanya pasar produk dan jasa

baru, walaupun tidak dieksplorasi dalam analisis kualitatif. Contohnya, mekanik pendingin udara dan lemari pendingin dapat berkembang karena pasarnya te-lah meluas dan produk-produknya telah dipopulerkan dan menjadi lebih terjang-kau bagi lebih banyak populasi. Tenaga tata usaha informasi pusat kontak dapat meningkat pesat karena lebih banyak layanan yang disediakan secara online, sehingga membutuhkan jenis dukungan pelanggan seperti ini. Tetapi untuk be-berapa pekerjaan lainnya, permintaan dan penawaran bisa bergerak bersama-an, sehingga menempatkan mereka di dalam kategori pekerjaan stabil.

Terakhir, perubahan permintaan produk juga merupakan akibat dari peningkatan perdagangan. Meskipun literatur aka-demis telah mengekstrapolasi model perdagangan sederhana dari dua pro-duk dan dua faktor produksi—model Heckscher Ohlin 2X2 yang terkenal—ke model dengan banyak produk dan fak-tor, kesimpulannya tetap sama. Ketika suatu negara membuka perdagangan, faktor-faktor produksi berpindah dari sektor impor ke sektor ekspor. Dalam konteks kami, hal ini menyiratkan bah-wa permintaan keterampilan yang di-butuhkan di sektor ekspor meningkat, dan permintaan keterampilan di sektor impor menurun. Realokasi ini juga ter-cermin dalam premi keterampilan (skills premium), seperti yang ditunjukkan oleh Brambilla et al. 2011. Tim penulis mene-mukan bahwa karakteristik negara mau-pun industri merupakan faktor penting dalam menjelaskan hasil pendidikan (returns to schooling) dan premi kete-rampilan. Jumlah ekspor dalam industri, pendapatan rata-rata per kapita di da-lam negeri, dan kelimpahan relatif jum-lah pekerja terampil menjelaskan premi keterampilan, dan akhirnya faktor realo-kasi. Singkatnya, ekspor terhubungkan secara positif dengan premi keterampil-an, upah dan permintaan keterampilan.

Restrukturisasi Pasar

Ketika dunia menjadi lebih tergloba-lisasi dan hambatan terhadap perda-gangan dan untuk masuk ke pasar luar negeri berkurang, rantai nilai global dan “lokal” harus berubah. Studi ku-alitatif ini mengungkapkan dua jalur

Faktor Pendorong Prospek Pekerjaan Jangka Pendek61

Page 62: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia62 Laporan Teknis

perubahan rantai nilai di Indonesia. Perusahaan no. 1 menyediakan layanan yang menggabungkan beberapa tahap-an dalam rantai nilai, mempersingkat waktu dan modal yang dibutuhkan untuk membawa produk pertanian ke konsumen Indonesia. Proses yang tumpang tindih dalam rantai nilai baru akan menyebabkan peningkatan peng-angguran bagi para perantara yang terjebak di tengah, tetapi juga mening-katkan jumlah pekerjaan pada perusa-haan yang sedang merestrukturisasi pasar. Dampak bersih pada lapangan pekerjaan mungkin tidak signifikan, tergantung pada industri. Misalnya, perusahaan no. 1 harus meningkat-kan skala operasinya, yang mengarah pada pertumbuhan berkelanjutan da-lam keluaran dan perekrutan, terma-suk perekrutan sejumlah pekerjaan yang diidentifikasi cerah dalam studi ini. Perubahan struktur pasar seperti ini pada awalnya dapat berkontribusi pada peningkatan lapangan kerja. Se-bagai contoh, perusahaan no. 1 telah lama mempekerjakan pengemudi truk dan van, tetapi memperkirakan bah-wa, ketika perusahaan mencapai ska-la yang lebih besar, perusahaan akan berhenti menggunakan perusahaan pi-hak ketiga dan memilih untuk meng-integrasikan transportasi secara lebih vertikal.

Dalam beberapa hal, integrasi vertikal dapat mengubah permintaan pekerja-an, karena perusahaan memilih untuk menghasilkan masukan atau layanan proses produksi di dalam perusahaan mereka sendiri daripada di luar per-usahaan, atau memperluasnya untuk mencakup hubungan-hubungan usaha di masa depan. Masuk akal atau tidak-nya perubahan tersebut bergantung pada berbagai faktor yang ada di per-usahaan, seperti ukuran, umur, kom-pleksitas, lingkungan operasi, jumlah tahapan dalam rantai nilai, jumlah per-usahaan yang bersaing di tiap segmen rantai nilai, penyebaran geografis ran-tai nilai, keandalan penyedia masukan, dan sebagainya. Selain perusahaan no. 1, yang selama ini menggunakan pihak ketiga untuk mengangkut barang na-mun melihat potensi untuk kegiatan usaha ini jika perusahaan setelah men-

capai skala yang lebih besar, perusaha-an no. 6 dan 7 juga telah menyiapkan langkah-langkah untuk, secara verti-kal, mengintegrasikan layanan-layan-an yang dibutuhkan untuk beroperasi. Perusahaan no. 6 misalnya, menca-tat bahwa proses produksi tekstilnya bergantung pada mesin sehingga ke-gagalan mekanis dapat menghentikan produksi. Oleh sebab itu, departemen pemeliharaan internal mulai dibangun, karena penggunaan pihak ketiga mem-butuhkan waktu terlalu lama dan tidak hemat biaya. Perusahaan no. 7 menca-tat bahwa pemesanan suku cadang dari luar negeri juga membutuhkan wak-tu lama dan sekarang memesan suku cadang dan mesin dari pasar domes-tik. Perusahaan no. 7 sekarang memi-liki garasi internal di pabrik pembuatan makanannya dan telah mempekerjakan mekanik industri atau tenaga repara-si untuk merawat mesinnya langsung. Secara keseluruhan, integrasi vertikal melalui restrukturisasi pasar dapat menjadi faktor pendorong utama pada pergeseran yang terlihat dalam laporan ini. Karena perusahaan memindahkan layanan seperti transportasi, pemeliha-raan, dan perancangan grafis ke dalam proses produksi internal, perusahaan tersebut mulai merekrut pekerja de-ngan keterampilan tersebut.

Seiring waktu, peningkatan-pening-katan kecil pada lapangan pekerjaan tersebut dapat diimbangi dengan pe-ningkatan efisiensi di tingkat negara melalui, pertama, peningkatan rantai nilai domestik dan, kedua, partisipa-si dalam rantai nilai global (ADB 2019). Perusahaan no. 1 telah mengambil pendekatan pertama, sedangkan per-usahaan no. 6 mengambil pendekatan kedua, berupaya agar siap ekspor. Mes-kipun 79 persen permintaan di Indone-sia datang dari dalam negeri, terdapat manfaat yang nyata untuk menjadi ba-gian dari rantai nilai global. Oleh kare-na itu, perusahaan no. 6 dalam bidang industri tekstil merintis jalan untuk menjadi “siap ekspor,” yang meliputi perekrutan serangkaian pekerjaan baru di perusahaan tersebut. Pekerjaan baru tersebut meliputi supervisor manufak-tur, yang didatangkan dari luar negeri untuk mengawasi manajemen pabrik

Page 63: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

perusahaan, serta ahli kesehatan dan kebersihan lingkungan kerja. Perminta-an ini didorong oleh kebutuhan peru-sahaan untuk memenuhi standar dan regulasi guna memanfaatkan pasar global untuk memenuhi permintaan tekstil domestik, yang telah pulih sejak COVID-19, serta untuk mempersiapkan proses produksi agar dapat menyerap permintaan luar negeri di masa depan. Oleh karena itu, perusahaan tersebut mencatat bahwa mereka terus mem-pekerjakan operator mesin jahit, yang diidentifikasi sebagai pekerjaan cerah. Perusahaan juga menegaskan bahwa mereka telah menaikkan pendidikan minimum yang diperlukan untuk posisi ini, lebih memilih pelamar dengan pen-didikan sekolah kejuruan dan yang ber-pengalaman di industri tersebut. Pada tahun-tahun sebelumnya, perusahaan memperoleh manfaat dari program pe-latihan pemerintah yang menghubung-kan calon lulusan sekolah kejuruan dengan posisi magang yang berhubung-an dengan latar belakang pendidikan mereka. Setelah menyelesaikan pendi-dikan, beberapa lulusan memilih untuk kembali ke perusahaan tempat mereka magang, dan perusahaan mendapatkan karyawan yang lebih terampil dan me-miliki pemahaman mengenai kebutuh-an pekerjaan tersebut.

Walaupun sebagian besar contoh dari analisis kualitatif terkait dengan in-tegrasi vertikal, pembatasan pasar lainnya juga dapat mengakibatkan per-geseran permintaan pekerjaan. Dalam beberapa kasus perusahaan merasa lebih nyaman untuk melakukan out-sourcing baik untuk satu segmen jalur produksi ataupun untuk beberapa ma-sukan dan layanan daripada melakukan integrasi vertikal. Perubahan teknologi, perubahan biaya transportasi dan ma-sukan lainnya, globalisasi, perubahan skala dan jumlah perusahaan di indus-tri, serta perubahan peraturan, meru-pakan alasan-alasan yang paling umum mendasari keputusan tersebut. Con-tohnya antara lain penjaga keamanan, tenaga kebersihan, dan tenaga peme-liharaan gedung atau mesin. Di masa lalu, layanan ini lebih banyak dilakukan oleh pekerja upah harian, namun seka-rang, banyak perusahaan yang menga-

lihkan layanan tersebut ke pihak ketiga. Sebagai hasil dari outsourcing, total permintaan untuk pekerjaan terkait bisa berubah. Di satu sisi, permintaan dapat menurun karena skala ekonomis (economies of scale) untuk membeli layanan tersebut dari luar perusaha-an dapat menyebabkan pemanfaatan tenaga kerja yang lebih efisien. Di sisi lain, permintaan di sektor ekonomi la-innya dapat meningkat karena pening-katan efisiensi menurunkan harga. Efek keseluruhan akan bervariasi dari satu negara ke negara lain, tergantung pada tahap proses outsourcing dan struktur perekonomian.

Perubahan Kebijakan dan Peraturan

Perubahan peraturan terkait ketenaga-kerjaan atau ruang lingkup usaha dan perdagangan suatu industri juga dapat menyebabkan pergeseran permintaan pekerjaan jangka pendek. Sebagai con-toh, perubahan peraturan untuk mema-tuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja atau standar sanitasi dapat men-ciptakan permintaan untuk posisi peng-awas di berbagai titik lini produksi. Peraturan baru untuk industri penga-suhan, khususnya untuk pengasuhan anak atau lanjut usia, juga dapat menye-babkan profesionalisasi pekerjaan yang saat ini tidak memerlukan keterampilan teknis, kualifikasi, atau sertifikasi.

Selain memenuhi standar terkait ke-siapan ekspor, dua perusahaan yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka telah merekrut pekerja dalam kategori pekerjaan cerah untuk me-menuhi standar atau peraturan lain. Perusahaan no. 8 menyebutkan bah-wa, untuk memenuhi standar terkait kesehatan dan kebersihan kerja yang semakin banyak, perusahaan telah membentuk tim jaminan kualitas yang melakukan audit internal dan mena-ngani inspeksi kesehatan. Beberapa tahun lalu, perusahaan mulai mema-suki pasar ekspor, yang berarti ha-rus memenuhi beberapa standar lain. Perusahaan no. 1 menjelaskan bahwa perusahaan tersebut bertransforma-si dari perdagangan menjadi perusa-haan keuangan dan bisnis yang lebih

Faktor Pendorong Prospek Pekerjaan Jangka Pendek63

Page 64: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia64 Laporan Teknis

mengandalkan teknologi, sehingga ha-rus mengikuti kriteria ketat yang dite-tapkan oleh OJK. Sebagai bagian dari peralihan ke produk dan layanan baru, perusahaan no. 1 harus memperluas struktur perusahaan itu sendiri, yang mengharuskan perekrutan untuk be-berapa pekerjaan yang dianggap cerah, karena perusahaan perlu memenuhi serangkaian standar yang terkait eks-por serta kesehatan dan sanitasi.

Meskipun belum memainkan peran penting dalam periode analisis, jalur ini diperkirakan akan memiliki dampak yang lebih besar dalam waktu dekat mengingat reformasi terkini yang dia-

dopsi dalam RUU Omnibus Penciptaan Lapangan Kerja. Selama wawancara mendalam dengan perusahaan, res-pons perusahaan terhadap perubahan kebijakan dan kelembagaan relatif lebih sedikit. Hal ini tidak mengherankan ka-rena tidak ada reformasi besar yang di-perkenalkan pada tahun 2019. Namun, Omnibus Law yang disetujui pada tang-gal 5 Oktober 2020 mengedepankan re-formasi substantif yang memengaruhi produktivitas perusahaan dan lemba-ga pasar tenaga kerja. Jika upaya ini dilembagakan oleh Pemerintah Indo-nesia, studi ini akan dapat memantau respons pekerjaan-pekerjaan terhadap reformasi baru tersebut.

Page 65: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia
Page 66: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

6. Ringkasan dan Rekomendasi Langkah Selanjutnya

Kegiatan pilot SPKK dan publikasi la-poran-laporan Outlook Lapangan Pe-kerjaan Indonesia merupakan upaya pengembangkan toolbox data men-dasar untuk kebijakan pembangunan tenaga kerja. Pilot survei ini penting karena, berdasarkan gabungan sur-vei yang dikumpulkan BPS, survei ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan data, dengan mengumpulkan informasi terperinci mengenai lapangan pekerja-an dan kesempatan kerja di perusaha-an, yang diklasifikasikan berdasarkan pekerjaan yang didefinisikan dengan spesifik. Instrumen ini melengkapi tiga instrumen lainnya yang juga dipilotkan pertama kalinya oleh Bank Dunia di In-donesia: yaitu, Daftar Pekerjaan Kritis, yang menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif untuk mengidentifikasi pekerjaan yang mengalami kelangkaan pasokan dan sangat kritis bagi pertum-buhan Indonesia, penilaian keterampil-an dengan permintaan tinggi melalui penyesuaian Survei O*NET dengan kon-teks lokal (IndOTaSk), dan analisis data kesempatan kerja online.

Page 67: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia
Page 68: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia68 Laporan Teknis

Laporan Teknis ini memberikan infor-masi latar belakang mengenai bagaima-na negara-negara lain mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan data yang serupa dengan SPKK, serta men-jelaskan konstruksi dan pelaksanaan SPKK. Laporan ini menyampaikan me-todologi pengumpulan data dan instru-men survei, serta keterbatasan survei pilot, yang hanya mencakup tiga sektor dan wilayah tertentu di Indonesia. Ke-mudian, laporan ini menganalisis data pilot untuk memastikan bahwa ran-cangan survei sesuai dengan karak-teristik utama perusahaan dan tenaga kerja yang diperoleh dari survei nasio-nal yang lebih besar dengan kekuatan statistik yang lebih besar.

Hasil terpenting dari Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia adalah skor pros-pek pekerjaan jangka pendek berda-sarkan penilaian menyeluruh pada 10 indikator permintaan pekerjaan jangka pendek yang saling melengkapi. Lapor-an Prospek Pekerjaan Jangka Pendek menyajikan daftar lengkap indikator dan penilaian yang digunakan untuk menentukan pekerjaan cerah dan re-dup, sedangkan Laporan Teknis ini memberikan analisis lebih lanjut me-ngenai pekerjaan cerah dan redup ter-sebut. Hanya 15 persen angkatan kerja Indonesia yang dipekerjakan dalam pekerjaan cerah, dan 2 persen lainnya bekerja pada pekerjaan redup. Sesu-

ai perkiraan, sebagian besar angkatan kerja dipekerjakan dalam pekerjaan stabil, karena perubahan dalam peker-jaan terjadi secara bertahap yang di-sebabkan laju transformasi struktural yang juga bertahap, meskipun lebih ce-pat dibandingkan di masa lalu.44

Walaupun pekerjaan cerah cenderung membutuhkan pekerja berketerampil-an tinggi, Indonesia berada pada titik transformasi struktural dengan banyak pekerjaan berketerampilan rendah dan menengah yang juga memiliki prospek pekerjaan yang baik. Melalui analisis klaster, bagian 4 (memahami pekerjaan yang cerah) dalam Laporan Teknis ini mengelompokkan pekerjaan menurut empat karakteristik utama. Hampir se-perempat dari pekerjaan cerah berada dalam kelompok ekonomi bernilai tam-bah rendah, dalam perusahaan mikro dan kecil yang membutuhkan tingkat pendidikan minimal dan membayar upah lebih rendah. Hampir setengah dari pekerjaan cerah menuntut tingkat pendidikan menengah atas dan bera-da di kelompok ekonomi manufaktur. Pekerjaan tersebut ada di perusahaan ukuran menengah yang menawarkan upah yang cukup baik untuk mendu-kung konsumsi kelas menengah. Kurang dari seperempat pekerjaan cerah yang terkait dengan perusahaan-perusahaan bernilai tambah tinggi dan berketeram-pilan tinggi, baik di bidang manufaktur

15% of employment

42 pekerjaan

2% of employment

90 pekerjaan

Cerah Redup

Page 69: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

maupun jasa. Perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pekerjaan ini cen-derung berukuran besar untuk peru-sahaan manufaktur, serta berukuran menengah atau besar untuk perusaha-an jasa bernilai tambah tinggi.

Analisis tersebut memunculkan poin lain yang sangat penting: keuntungan dari pekerjaan akan sangat bergantung pada karakteristik perusahaan. Hasil ini tidak hanya terjadi di Indonesia; hal tersebut diamati secara global (Abowd dan Kramarz 1999). Analisis tersebut menegaskan bahwa pekerja berkete-rampilan rendah dengan pendidikan menengah atau kurang, yang bekerja untuk perusahaan besar bernilai tam-bah tinggi di Indonesia berpenghasilan rata-rata sebesar lulusan perguruan tinggi yang bekerja di perusahaan mikro atau kecil bernilai tambah rendah. Oleh karena itu, kebijakan pembangunan te-naga kerja perlu dikembangkan selaras dengan insentif untuk mendorong pe-ningkatan produktivitas di sisi permin-taan tenaga kerja.

Penggerak utama pergeseran peker-jaan dieksplorasi melalui kombinasi teori dan wawancara mendalam de-ngan informan kunci. Beberapa pendo-rong utama yang diidentifikasi meliputi perubahan teknologi dan, khususnya, ekonomi digital; restrukturisasi pasar melalui integrasi vertikal dan outsour-

cing; serta perkembangan industri baru yang berasal dari perubahan preferensi yang didorong oleh perubahan teknolo-gi dan demografis.

Laporan pendamping Prospek Pekerja-an Jangka Pendek merincikan definisi indikator permintaan pekerjaan, serta skor dan peringkat untuk semua peker-jaan di Indonesia. Meskipun informasi ini mungkin sulit dicerna oleh penggu-na akhir, namun seharusnya berguna bagi praktisi (pembimbing karier dan konsultan pekerjaan) yang membantu pengguna akhir. Informasi tersebut me-rupakan dasar yang kuat untuk mem-persiapkan dashboard intelijen tenaga kerja dan bimbingan karier dari platform informasi pasar tenaga kerja yang se-dang disiapkan pemerintah Indonesia. Situs tersebut akan menyajikan infor-masi dengan beberapa titik akses dan dengan cara yang mudah dicerna untuk digunakan langsung oleh para pelajar, pencari kerja, serta pekerja yang ter-tarik untuk meningkatan keterampilan dan mendapatkan keterampilan baru. Informasi tersebut akan dihubungkan dengan basis data lain untuk mem-bantu pengguna akhir memahami cara mendapatkan pendidikan dan pelatihan relevan yang dibutuhkan dalam peker-jaan tertentu, termasuk tautan ke ha-sil-hasil dari alat data lain yang sedang dikembangkan, yang dijelaskan dalam kotak 2.1.

15% of employment

129 pekerjaan

68% of employment

92 pekerjaan

Stabil Ditandai

Ringkasan dan Rekomendasi Langkah Selanjutnya69

Page 70: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia70 Laporan Teknis

Lampiran

Page 71: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Lampiran ini menjelaskan praktik-prak-tik yang paling menonjol dalam upaya pemantauan lapangan pekerjaan yang digunakan di seluruh dunia, diikuti de-ngan penerapannya di Indonesia.

Amerika SerikatDi Amerika Serikat, Biro Statistik Te-naga Kerja (Bureau of Labor Statistics, BLS) bertugas mengumpulkan dan menganalisis data pasar tenaga kerja. Dengan kata lain, biro tersebut ber-tanggung jawab untuk mengumpulkan data dan dengan demikian merupa-kan LMO negara tersebut.45 Untuk me-mantau dinamika pasar tenaga kerja, termasuk pergeseran dalam pekerja-an dan keterampilan, BLS melakukan tiga survei yang sudah mapan di ting-kat perusahaan: Statistik Lapangan Pekerjaan (Occupational Employment Statistics, OES), Survei Lowongan Pe-kerjaan dan Perputaran Tenaga Ker-ja (Jobs Openings and Labor Turnover Survey, JOLTS), dan Survei Kualifikasi Pekerjaan (Occupational Requirements Survey, ORS). Survei ini, bersama survei khusus lainnya, seperti Survei Populasi Saat Ini (Current Population Survey)46 dan O*NET, merupakan sumber uta-ma data informasi pasar kerja yang di-masukkan ke dalam sistem informasi pasar tenaga kerja (Labor Market Infor-mation System, LMIS).

OES adalah survei panel setengah ta-hunan yang dirancang untuk mengha-silkan perkiraan lapangan pekerjaan dan upah bagi pekerja dengan dengan terperinci untuk hampir 800 pekerjaan. Data OES telah tersedia untuk masya-rakat umum sejak 1988, tetapi survei-nya sudah dimulai sejak awal 1970-an. Setiap enam bulan, OES mensurvei 180.000 sampai 200.000 perusahaan non-pertanian. Agar tidak membebani pemberi kerja, panel dirancang untuk mewawancarai perusahaan yang sama maksimal setiap tiga tahun sekali, mengumpulkan informasi dari 1,1 juta sampel perusahaan unik setiap tiga ta-hun, yang mewakili sekitar 57 persen dari lapangan pekerjaan di Amerika Serikat.47 Partisipasi bersifat sukarela namun relatif tinggi peminatnya, se-bagian besar karena adanya kampanye kesadaran akan manfaat analisis yang dihasilkan untuk perusahaan-perusa-

haan. Kuesionernya sangat sederhana. Selain menanyakan informasi dasar terkait perusahaan, survei tersebut juga meminta jumlah total karyawan per pekerjaan dalam kisaran upah tertentu.48 Dengan informasi ini, BLS dapat memperkirakan lapangan kerja dan upah untuk sekitar 800 pekerjaan, dengan menggunakan Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan (Standard Occupatio-nal Classifications, SOC) di tingkat na-sional, negara bagian, metropolitan/non-metropolitan, industri, dan ke-pemilikan.49 BLS bekerja sama dengan lembaga ketenagakerjaan negara bagi-an untuk melakukan survei tersebut. Lembaga tersebut bertanggung jawab untuk menyalurkan survei melalui surat, faks, telepon, web, email, dan panggilan telepon lanjutan.

Survei OES adalah satu-satunya sum-ber estimasi yang komprehensif me-ngenai pekerjaan dan upah nasional berdasarkan jenis pekerjaan, membe-rikan informasi ke berbagai pemang-ku kepentingan dan data ke berbagai produk diseminasi di Amerika Serikat. Di tingkat nasional dan negara bagian, OES digunakan untuk mengembangkan informasi terkait permintaan saat ini dan yang akan datang untuk lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja, kete-rampilan industri dan studi teknologi, serta analisis pasar. Analisis tersebut digunakan untuk tujuan yang sangat praktis, seperti rencana pendidikan dan pembangunan tenaga kerja, konsultasi dan perencanaan vokasi, serta penem-patan kerja untuk program pelatihan teknis karier. Selain itu, beberapa pro-gram pemerintah juga menggunakan data OES. Misalnya, program Adminis-trasi Ketenagakerjaan dan Pelatihan (Employment and Training Administra-tion) menggunakan data tersebut un-tuk mengelola program visa H1-B bagi pekerja dalam jenis pekerjaan khusus, serta untuk membantu pencari kerja dan pemberi kerja dalam menentukan kisaran gaji di CareerOneStop.50 Yaya-san, peneliti akademis dan pemerintah, dewan investasi swasta, dan program pembangunan ekonomi juga menggu-nakan data tersebut.

JOLTS adalah survei bulanan ting-kat perusahaan yang dirancang untuk

Lampiran A. Praktik-praktik terbaik di Dunia

Lampiran71

Page 72: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia72 Laporan Teknis

mengumpulkan data sisi permintaan tentang kekurangan tenaga kerja di tingkat nasional. JOLTS diluncurkan pada tahun 2000, memiliki sampel bu-lanan sekitar 16.400 perusahaan publik dan swasta non-pertanian di seluruh AS, mencakup pekerja paruh waktu dan penuh waktu serta pekerja tetap, jangka pendek, atau musiman.51 Parti-sipasinya bersifat sukarela. Kuesioner-nya mengumpulkan informasi dasar terkait perusahaan, seperti sebera-pa sering karyawan digaji, dan jumlah total karyawan, lowongan pekerjaan, perekrutan, dan pemutusan hubung-an kerja (termasuk pengundurkan diri, pemberhentian sementara [layoff], dan pemecatan [discharge]).52 Survei tersebut mengumpulkan angka kese-luruhan, bukan data di tingkat pekerja-an. Perusahaan disurvei menggunakan perangkat wawancara pribadi dibantu komputer (computer-assisted perso-nal interview, CAPI) selama enam bulan pertama, lalu menggunakan web, faks, email, atau surat untuk seterusnya. JOLTS dirancang untuk memahami di-namika pasar tenaga kerja, dan datanya digunakan untuk menginformasikan kebijakan ekonomi nasional, analisis siklus bisnis, tingkat retensi industri, penelitian dan perencanaan ekonomi,53 studi industri, serta program pendidik-an dan pelatihan kerja. Pengguna JOL-TS adalah pemerintah maupun swasta. Contohnya, pemerintah menggunakan JOLTS untuk memahami kekuatan pa-sar tenaga kerja, membuat prediksi (misalnya, bahwa penurunan tingkat perekrutan mungkin mengikuti kena-ikan tingkat pengangguran), serta un-tuk memahami perubahan siklus atau struktur dalam pasar tenaga kerja; industri swasta menggunakan JOLTS untuk mengukur efisiensi biaya relatif saat membandingkan tingkat perpu-taran karyawan di perusahaan dengan rata-rata di industri.

ORS adalah survei tingkat perusa-haan yang mengumpulkan informasi mengenai tuntutan kognitif dan fisik di tingkat pekerjaan. Survei tersebut, yang dipilotkan pada tahun 2012 dan diluncurkan pada tahun 2015, merupa-kan survei tahunan yang representatif secara nasional. Untuk memaksimal-kan sampel, BLS menerbitkan estimasi

berdasarkan tiga tahun pengumpul-an data, memiliki sampel yang men-capai sekitar 25.300 perusahaan, dan mewakili sekitar 140,8 juta pekerja.54 Kuesioner mengumpulkan data di tingkat pekerjaan (kode 6 digit Klasi-fikasi Baku Jenis Pekerjaan [Standard Occupational Classification, SOC]) tentang tuntutan fisik (misalnya, ber-diri, mengangkat, mendorong, postur, pendengaran, penglihatan), kondisi lingkungan (paparan terhadap panas, dingin, air, kelembaban, kontaminan berbahaya), dan kebutuhan kognitif (hubungan pribadi, pemecahan masa-lah, interaksi dengan orang lain), serta informasi tentang pendidikan mini-mum, pelatihan di tempat kerja, peng-alaman, dan kredensial.55 Perusahaan dapat menjawab survei melalui kun-jungan pribadi, melalui telepon, atau melalui email. Data ORS digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk un-tuk membantu Administrasi Jaminan Sosial dalam proses ajudikasi disabili-tas, membuat tolak ukur deskripsi pe-kerjaan atau mengembangkan rencana rekrutmen yang ditargetkan, memban-tu perusahaan asuransi dalam menilai manajemen risiko, membantu peru-sahaan penyedia bantuan sementara untuk mencocokkan karyawan dengan lowongan pekerjaan yang tepat, mela-kukan penelitian (oleh akademisi atau pemerintah), serta melacak karakteris-tik pekerjaan.

Tingkat respons survei ini cukup baik, sebagian besar karena perusahaan-per-usahaan menganggap analisis yang di-hasilkan bermanfaat. Selama dekade terakhir, tingkat respons OES di atas 70 persen dan JOLTS di atas 60 persen.56 Tingkat respons ORS untuk putaran ta-hun 2019 adalah 69 persen (McNulty dan Yu 2019). Jika mempertimbangkan tingkat rincian survei dan partisipasi yang bersifat sukarela, tingkat respons dari perusahaan-perusahaan ini cukup tinggi. Hal ini sebagian dikarenakan para pemberi kerja menghargai manfa-at informasi yang didapatkan dari sur-vei-survei tersebut.

Uni Eropa

Eurostat, kantor statistik Uni Eropa, mempromosikan dan sedang berupaya

Page 73: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

menyelaraskan Survei Struktur Peng-hasilan (Structure of Earnings Survey, SES). Survei ini memberikan data yang akurat dan selaras mengenai pengha-silan pekerjaan di negara-negara ang-gota maupun kandidat Uni Eropa dan negara-negara dari Asosiasi Perdagang-an Bebas Eropa untuk tujuan pembu-atan kebijakan dan penelitian.57 Data yang diselaraskan tersebut tersedia sesuai permintaan mulai tahun 2002 dan seterusnya. Data dari 24 negara diselaraskan dalam SES terbaru yang telah diterbitkan (2014).58 SES meru-pakan upaya bersama antara Eurostat dan lembaga-lembaga statistik nasio-nal: lembaga-lembaga statistik nasional bertanggung jawab untuk memilih sam-pel, menyiapkan kuesioner menggu-nakan skema pengkodean umum, dan melakukan survei, sedangkan Eurostat mengumpulkan dan menyelaraskan data. Jadi, tidak ada kuesioner khusus untuk SES di tiap negara. Sebaliknya, setiap negara mengumpulkan data un-tuk SES, dengan mengikuti standar ku-alitas dan reliabilitas, melalui kuesioner yang disesuaikan, survei yang sudah ada, sumber-sumber administratif, atau kombinasi dari berbagai sumber data tersebut. SES dilakukan setiap em-pat tahun (karena ini adalah frekuensi paling umum di antara negara-negara terkait) dan mencakup data dari peru-sahaan-perusahaan dengan setidaknya 10 karyawan yang beroperasi di semua bidang perekonomian, kecuali sektor pertanian dan administrasi publik.59 Cakupannya meliputi semua karyawan penerima upah yang bekerja di peru-sahaan-perusahaan tersebut. Data SES yang diselaraskan tersebut meliputi tingkat remunerasi sesuai karakteristik spesifik pekerja—jenis kelamin, usia, pekerjaan menggunakan Klasifikasi Baku Pekerjaan Internasional (Interna-tional Standard Classification of Occu-pations, ISCO)-08 dari Organisasi Buruh Internasional (International Labour Or-ganization), lama masa kerja, tingkat pendidikan terakhir, jenis karyawan, dan kontrak—dan karakteristik dasar pemberi kerja—, serta sektor ekonomi berdasarkan klasifikasi Eropa,60 ukur-an, dan lokasi.61 Pengguna data meliputi lembaga nasional dan internasional, se-rikat pekerja dan asosiasi ketenagaker-jaan, lembaga swasta, dan peneliti.

Singapura

Singapura memiliki dua survei tahunan tingkat perusahaan yang mengumpul-kan informasi tingkat pekerjaan: Survei Lowongan Pekerjaan (Job Vacancy Su-rvey, JVS) dan Survei Upah Kerja (Oc-cupational Wage Survey, OWS). JVS, yang dilakukan oleh Kementerian Te-naga Kerja Singapura, mengumpulkan informasi pekerjaan komprehensif me-ngenai lowongan-lowongan pekerja-an untuk mengidentifikasi pergeseran pola perekrutan akibat perubahan tun-tutan ekonomi (Kementerian Tenaga Kerja Singapura, 2019). Survei ini per-tama kali dilakukan pada tahun 1990. Sampelnya mencakup lebih dari 15.000 perusahaan, yang meliputi perusaha-an swasta dengan setidaknya 25 kar-yawan dan sektor publik. Selain untuk mengumpulkan informasi dasar ting-kat perusahaan, kuesioner survei ini juga mengumpulkan informasi terpe-rinci tentang lowongan, meliputi jabat-an (yang kemudian diklasifikasikan ke dalam Klasifikasi Baku Pekerjaan Si-ngapura [Singapore Standard Occupa-tional Classification, SSOC] 2015), upah bulanan kotor yang siap dibayar peru-sahaan, keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan, kualifikasi minimum, dan seberapa sulit lowongan terse-but terisi (apakah tidak terisi selama setidaknya enam bulan atau apakah sulit diisi oleh penduduk setempat). JVS dilakukan melalui web, fax, email, atau surat, dengan klarifikasi melalui telepon.

OWS, yang dilaksanakan oleh Central Provident Fund (CPF) Board atas nama Kementerian Tenaga Kerja Singapura, mengumpulkan data gaji bulanan se-mua karyawan yang bekerja di peru-sahaan swasta (lihat CPF Board 2019; Kementerian Tenaga Kerja Singapura 2018). OWS mulai tersedia sejak tahun 1999 dan mencakup sampel perwakil-an dari sekitar 3.000 perusahaan sektor swasta dengan setidaknya 25 karya-wan, dikelompokkan berdasarkan in-dustri. Kuesioner OWS mengumpulkan data tiap karyawan di perusahaan, ter-masuk jabatan (yang kemudian dikode-kan ke dalam SSOC), cara pembayaran, gaji awal bulanan, gaji pokok dan ko-tor, jenis karyawan (paruh waktu/penuh

Lampiran73

Page 74: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia74 Laporan Teknis

waktu), jenis kontrak, dan lokasi peker-jaan.62 OWS dilakukan melalui web, fax, e-mail, atau surat, dengan klarifikasi melalui telepon.

Selain pemerintah pusat, Infocomm Media Development Authority, sebuah asosiasi industri, juga melakukan Sur-vei Tahunan Tenaga Media Infocomm untuk menilai profil tenaga profesional informasi dan komunikasi.63 Survei ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 1999, diatur di bawah Undang-Undang Statistik Bagian 5 (Bab 317), dan bersi-fat wajib. Survei ini mencakup sampel perwakilan dari perusahaan publik dan swasta dari semua sektor industri yang dipilih dari Kerangka Penentuan Sam-pel Perusahaan Departemen Statistik (IMDA 2019). Kuesionernya mencakup informasi dasar perusahaan dan pe-kerjaan serta informasi terperinci un-tuk 41 peran komunikasi dan informasi yang terkait dengan pekerjaan (total, kualifikasi minimum), lowongan (ting-kat pengalaman dan apakah lowongan sulit diisi), dan perkiraan perubahan pekerjaan dalam tiga tahun ke depan. Survei ini juga menanyakan dua per-tanyaan spesifik untuk 91 keterampil-an: Apakah perusahaan membutuhkan lebih banyak karyawan dengan kete-rampilan spesifik tersebut? Apakah perusahaan dapat menemukan pen-duduk setempat dengan keahlian ter-sebut? Survei ini disampaikan melalui web, fax, email, atau surat.

Pendekatan yang Disesuaikan dan Mandiri

Negara-negara lain telah memperke-nalkan survei khusus yang mengga-bungkan lebih dari satu pendekatan. Contohnya, pada tahun 2015 Georgia melakukan Survei Permintaan Peker-jaan (Occupational Demand Survey, ODS), yaitu sebuah survei perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui rin-cian perubahan jenis-jenis pekerjaan dalam lapangan pekerjaan dan kesem-patan kerjanya masing-masing selama 12 bulan terakhir. Sampel ODS terdiri dari 6.000 perusahaan di seluruh Ge-orgia, dan mewakili sekitar 10 persen dari total jumlah perusahaan di Geor-gia. Survei ini mengumpulkan informa-si tentang persediaan (stock) saat ini

dan perencanaan arus (flow) (kenaik-an dan penurunan) lapangan pekerja-an, serta kesempatan kerja yang ada menggunakan klasifikasi ISCO-08 4 digit. Survei tersebut ditujukan unuk mengumpulkan informasi tentang upah, namun ternyata kurang berha-sil. Pemangku kepentingan utama dari informasi ini meliputi pengguna akhir (pelajar, pencari kerja, pekerja, dan pemberi kerja) dan pembuat kebijak-an. Hasil ODS disebarluaskan melalui laporan-laporan dan digunakan untuk mengembangkan informasi tren pa-sar tenaga kerja dalam situs portal in-formasi pasar tenaga kerja yang baru diluncurkan. Para pembuat kebijakan di Georgia menggunakan hasil survei untuk menginformasikan perencanaan anggaran untuk pendidikan dan pela-tihan teknis dan kejuruan (technical and vocational education and training, TVET). Lebih khusus lagi, Kementerian Pendidikan Georgia menggunakan data tersebut untuk memprediksi tingkat pendaftaran dan membuka pembica-raan dengan Kementerian Keuangan tentang kebutuhan anggaran. Kantor Layanan Ketenagakerjaan Publik (Of-fice of Public Employment Services) menggunakan hasil ODS untuk menga-lokasikan pelatihan jangka pendek bagi pekerja yang baru menganggur, dengan berfokus kepada para pemuda.

Biro Statistik Uganda (Ugandan Bureau of Statistics, UBOS) melaksanakan Sur-vei Ketenagakerjaan Uganda (Uganda Manpower Survey) 2016/17. Ini adalah survei ketenagakerjaan komprehen-sif pertama yang dilakukan di Uganda. Survei ini memiliki tiga modul: sektor formal, pemberi kerja informal, dan lembaga pendidikan. Survei sektor formal menargetkan lebih dari 6.000 perusahaan, dan kuesionernya mena-nyakan informasi pekerjaan terperin-ci tentang tingkat lapangan pekerjaan saat ini, lowongan pekerjaan, dan pro-yeksi pekerjaan tiga tahun ke depan. Rincian informasi tersebut meliputi nama jabatan (dikodekan sesuai klasi-fikasi ISCO-08 4 digit), jenis pekerja-an, persyaratan pendidikan minimum, upah, kebangsaan, dan keterampilan (kategori).64 Survei dilakukan selama 12 bulan oleh 42 staf lapangan terlatih menggunakan perangkat CAPI geng-

Page 75: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

gam. Sejauh ini UBOS telah menerbit-kan laporan dengan statistik deskriptif dasar untuk survei komprehensif ini, namun tujuan utama survei adalah agar pemangku kepentingan dapat melakukan analisis yang lebih menda-lam sebagai sumber informasi pemba-hasan kebijakan.

Pemerintah Mongolia melaksanakan Survei Barometer (Barometer Survey) pada tahun 2019. Survei tersebut ber-tujuan untuk mengetahui permintaan pasar tenaga kerja jangka pendek ber-dasarkan kualifikasi dan sektor ekono-mi untuk memberikan informasi yang

benar kepada para pembuat kebijakan. Survei memiliki tiga bagian: (i) infor-masi umum tentang badan dan orga-nisasi; (ii) permintaan angkatan kerja dan kekurangan angkatan kerja tahun 2020, meliputi tingkat lapangan peker-jaan dan lowongan; (iii) sumber daya manusia, termasuk kegiatan pelatihan. Survei mengumpulkan data pekerjaan di tingkat 6 digit menggunakan Klasifi-kasi Baku Jenis Pekerjaan Internasional (International Standard Classification of Occupations, ISCO). Survei ini men-cakup 3.642 badan dan organisasi yang berkaitan dengan 18 sektor ekonomi di 21 provinsi dan 9 distrik.

Negara Survei Mengumpulkan data tentang Kuesioner

Amerika Serikat OES Estimasi lapangan pekerjaan dan upah berdasarkan jenis pekerjaan

https://www.bls.gov/respondents/oes/pdf/forms/uuuuuu_fillable.pdf

Amerika Serikat JOLTS Lapangan pekerjaan, lowongan, perek-rutan, dan PHK

https://www.bls.gov/jlt/jltc1.pdf

Amerika Serikat ORS Kualifikasi pekerjaan tingkat jabatan https://www.bls.gov/ors/informa-tion-for-survey-participants/collection-materials.htm

Uni Eropa SES Penghasilan berdasarkan karakteristik individu

https://ec.europa.eu/eurostat/documen-ts/203647/203707/SES_variables_list.xls/b287a6fc-19b2-493d-a3f2-4ee70d3439b1

Singapura JVS Lowongan pekerjaan

Singapura OWS Upah berdasarkan pekerjaan Untuk contoh kuesioner, lihat p.10: https://www.cpf.gov.sg/assets/employers/Documents/OWS_2019_Booklet.pdf

Uganda MAPU 2016/17

Lapangan dan lowongan pekerjaan berdasarkan jabatan

https://www.ubos.org/wp-content/uploads/pub-lications/08_20182018_Uganda_Manpower_Su-rvey_Report.pdf

Daftar dan tautan survei struktur pekerjaan di seluruh duniaTab. A.1

Lampiran75

Page 76: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia76 Laporan Teknis

Tabel di bawah ini menunjukkan total jumlah pekerjaan yang melebihi am-bang batas RSE tertentu. Misalnya, un-tuk indikator ‘total lapangan pekerjaan’, pada tingkat 1 digit, 1 dari 9 pekerjaan (atau 11%) memiliki RSE lebih dari 25

dan 1 dari 9 pekerjaan (atau 11%) me-miliki RSE lebih dari 40. Demikian pula pada tingkat 4 digit, 250 dari 353 pe-kerjaan (atau 71%) memiliki RSE lebih dari 25 dan 159 dari 353 pekerjaan (atau 45%) memiliki RSE lebih dari 40.

Lampiran B. Tingkat reliabilitas indikator: RSE

Tingkat digit

pekerjaan1 2 3 4

Total pekerjaan 9 39 119 353

Ambang batas RSE 25 40 25 40 25 40 25 40

Pekerjaan yang mele-

bihi ambang batas # % # % # % # % # % # % # % # %

Total lapangan

pekerjaan1 11% 1 11% 14 36% 6 15% 69 58% 35 29% 250 71% 159 45%

Perubahan bersih

lapangan pekerjaan9 100% 9 100% 35 90% 35 90% 92 77% 90 76% 204 58% 194 55%

Pertumbuhan bersih

lapangan pekerjaan9 100% 8 89% 36 92% 36 92% 93 78% 90 76% 206 58% 197 56%

Tingkat perputaran

(turnover) 4 44% 0 0% 32 82% 16 41% 89 75% 60 50% 205 58% 167 47%

Lowongan pekerjaan 7 78% 3 33% 28 72% 20 51% 63 53% 50 42% 137 39% 116 33%

Tingkat lowongan

pekerjaan8 89% 4 44% 35 90% 29 74% 79 66% 72 61% 156 44% 144 41%

Jumlah perusahaan

yang merekrut4 44% 1 11% 23 59% 14 36% 61 51% 45 38% 164 46% 134 38%

Lowongan yang tidak

dibuka5 56% 2 22% 23 59% 19 49% 49 41% 41 34% 97 27% 85 24%

Karakteristik Perusahaan

Sebagian besar perusahaan meru-pakan usaha mikro yang bergerak di bidang jasa bernilai tambah rendah, namun perusahaan-perusahaan terse-but bukanlah pencipta pekerjaan yang utama, khususnya untuk jenis peker-jaan dengan produktivitas tinggi.65 Perusahaan mikro, yang ditentukan berdasarkan ukuran perusahaan (un-tuk manufaktur) atau ukuran penda-patan (untuk jasa), mewakili 93 persen perusahaan dalam sampel. Perusaha-an jasa bernilai tambah rendah ada di mana-mana di Indonesia, mewakili 90,4 persen dari semua perusahaan yang

diwawancarai; sebagian besar berge-rak di bidang penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum (68,1 persen), manufaktur ekonomi kreatif (18,1 persen) (misalnya, jahit-menjahit atau kerajinan peralatan dapur dari bambu), dan perdagangan grosir dan eceran (10,9 persen). Namun, lapangan pekerjaan di perusahaan kelompok ini hanya menyumbang 37,4 persen dari semua pekerjaan. Hasil tersebut kon-sisten dengan hasil sensus ekonomi 2016.66 Analisis dari survei manufak-tur menunjukkan bahwa perusahaan mikro di bidang manufaktur memiliki produktivitas rendah (hanya berkon-tribusi 6,2 persen terhadap total nilai

Lampiran C. Panorama Perusahaan dan Lapangan Pekerjaan

Page 77: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

tambah), tidak bertumbuh (hanya 4,1 persen yang menjadi perusahaan kecil dan 0,4 persen menengah), dan mem-pekerjakan kurang dari seperempat total pekerja Indonesia (23,0 persen) (Bank Dunia, akan datang).

Sebaliknya, beberapa perusahaan jasa bernilai tambah tinggi dan manufak-tur menciptakan pekerjaan dalam jumlah besar. Perusahaan dalam dua kelompok ekonomi ini merupakan se-bagian kecil dari semua perusahaan (masing-masing 4,8 persen dan 0,3

persen), namun mempekerjakan kar-yawan dalam jumlah yang signifikan (masing-masing 24,2 persen dan 15,3 persen). Kecuali perusahaan di industri TIK, sebagian besar perusahaan di ke-dua kelompok ekonomi ini berukuran lebih besar daripada perusahaan mik-ro (gambar C.1). Sekitar setengah dari perusahaan jasa bernilai tambah tinggi adalah perusahaan skala kecil atau le-bih besar, dan sebagian besar perusa-haan manufaktur (76,4 persen) adalah perusahaan skala menengah atau lebih besar (gambar C.2).

Meskipun perusahaan jasa bernilai tambah tinggi dan manufaktur lebih sedikit, mereka menciptakan cukup banyak pekerjaan

Gambar C.1 While there are fewer high-value-added services and manufacturing firms, they generate a large number of jobs

Fig. C.1

0

5

10

15

20

25

30

Jasa NTT Jasa NTR Manufaktur

% da

ri to

tal pe

kerja

Jasa NTT Jasa NTR Manufaktur

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

TIK

Keua

ngan

& Bi

snis

Peng

angk

utan

& Pe

rgud

anga

n

Kons

truks

i

Lainn

ya

Man

ufak

tur E

kon K

r

Gros

ir/ Ec

eran

Akom

odas

i & M

akan

-Minu

m

Mak

anan

& M

inum

an

Teks

til

Kimia

Elek

tronik

Otom

otif

% da

ri se

mua

peru

saha

an

Mikro 1-9 Kecil 10-49 Menengah 50-249 Besar 250+

a. Distribusi perusahaan b. Distribusi karyawan

Sumber: Berdasarkan data SPKK.Catatan: NTT = bernilai tambah tinggi. NTR = bernilai tambah rendah.

TIK

Keua

ngan

& Bi

snis

Peng

angk

utan

& Pe

rgud

anga

n

Kons

truks

i

Lainn

ya

Man

ufak

tur E

kon K

r

Gros

ir/ Ec

eran

Akom

odas

i & M

akan

-Minu

m

Mak

anan

& M

inum

an

Teks

til

Kimia

Elek

tronik

Otom

otif

Lampiran77

Page 78: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia78 Laporan Teknis

Umur perusahaan terkait dengan ke-lompok ekonomi dan ukuran peru-sahaan. Rata-rata, perusahaan jasa bernilai tambah rendah telah berdiri selama lebih dari 16 tahun (gambar C.3). Perusahaan jasa bernilai tambah tinggi, kecuali perusahaan TIK, memi-liki umur rata-rata yang kurang lebih sama (17 tahun). Perusahaan TIK, yang sebagian besar berskala mikro, adalah

yang termuda (rata-rata 11 tahun), se-dangkan perusahaan manufaktur ada-lah yang paling lama berdiri. Rata-rata, perusahaan manufaktur telah berope-rasi selama lebih dari 25 tahun, dan beberapa telah aktif selama lebih dari 40 tahun. Demikian pula perusahaan besar yang umumnya telah berdiri le-bih lama berdiri dibanding perusahaan kecil.

Sebagian besar perusahaan SPKK adalah usaha mikro dan bergerak di bidang jasa bernilai tambah rendah. Namun demikian, sejumlah kecil perusahaan jasa bernilai tambah tinggi dan manufaktur mampu menciptakan pekerjaan dalam jumlah yang besar.

Gambar C.2

Most OEVS firms are micro and dedicated to low-value added services, but the few firms in high-value added services and manufacturing create a large number of jobs

Jasa Bernilai Tambah Rendah Jasa Bernilai Tambah Tinggi Manufaktur

Fig. C.2

a. Distribusi perusahaan b. Distribusi karyawan

Sumber: Berdasarkan data SPKK.

90.4 4.1

% da

ri to

tal pe

kerja

% da

ri se

mua

peru

saha

an

0.4 0.0

Mikro (1-9

karyawan)

Kecil (10-49

karyawan)

Menengah (50-250

karyawan)

Besar (250+

karyawan)

Mikro (1-9

karyawan)

Kecil (10-49

karyawan)

Menengah (50-250

karyawan)

Besar (250+

karyawan)

2.06.9

7.5

7.8

37.4

14.3 8.8

0.0

Page 79: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Sebagian besar perusahaan SPKK ber-sifat informal, sesuai dengan temuan survei-survei nasional.67 Sejauh ini, sebagian besar perusahaan bernilai tambah rendah, yang sebagian besar merupakan perusahaan mikro, ada-lah usaha rumah tangga (94,9 persen) (gambar C.4).68 Perusahaan jenis ini tidak memiliki dasar hukum. Hal ini konsisten dengan laporan sensus ter-baru, yang menemukan bahwa hanya 4 persen perusahaan yang memiliki status hukum di lembaga pemerintah (BPS 2017), dan dengan analisis ter-

kini (Bank Dunia, akan datang). Seba-liknya, kebanyakan perusahaan besar, yang umumnya bergerak di bidang manufaktur atau jasa bernilai tambah tinggi, berbentuk perseroan terbatas dan kemungkinan besar dimiliki asing (gambar C.5). Analisis dari sumber lain menemukan bahwa perusahaan be-sar di bidang manufaktur cenderung mematuhi peraturan ketenagakerjaan dan menyediakan pekerjaan berkua-litas lebih baik daripada perusahaan menengah dan kecil (Bank Dunia, akan datang).

Umur perusahaan sangat terkait dengan kelompok ekonomi dan ukuran perusahaan

Gambar C.3

Firm Age is highly associated to the economic group and firm size

Fig. C.3

a. Umur perusahaan, berdasarkan sektor b. Umur perusahaan, berdasarkan ukuran (kernel density)

Sumber: Berdasarkan data SPKK.

Catatan: Garis horizontal abu-abu = rata-rata untuk seluruh perusahaan. Area abu-abu = rata-rata +/− 1 dari standard deviation. NTT = bernilai tambah tinggi. NTR = bernilai tambah rendah.

Catatan: : Salah satu perusahan besar telah beroperasi selama 331 tahun. Hasil observasi tersebut dikecualikan dari grafik di atas untuk keperluan presentasi.

11

1520 19 19 18

15 15

28

2325

20 21

TIK

Keua

ngan

& Bi

snis

Peng

angk

utan

& Pe

rgud

anga

n

Kons

truks

i

Lainn

ya

Man

ufak

tur E

kon K

r

Gros

ir/ Ec

eran

Akom

odas

i & M

akan

-Minu

m

Mak

anan

& M

inum

an

Teks

til

Kimia

Elek

tronik

Otom

otif

Jasa NTT Jasa NTR Manufaktur

Rata-

rata

Umur

Peru

saha

an

.08

.06

.04

.02

00 25 50 75 100 125 150

Kden

sity -

Um

ur Pe

rusa

haan

Umur Perusahaan

Mikro (1-9)

Medium (50-249)

Kecil (10-49)

Besar (250+)

Lampiran79

Page 80: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia80 Laporan Teknis

Sebagian besar perusahaan bersifat informal, namun proporsi pekerja yang bekerja di perusahaan formal cukup besar

Sebagian besar perusahaan adalah perusahaan domestik, sedangkan perusahaan asing terkonsentrasi di bidang manufaktur

Gambar

Gambar

C.4

C.5

Most firms are informal, but a large share of employees work at formal firms

Fig. C.4

a. Distribusi perusahaan dan lapangan kerja formal, berdasarkan jenis perusahaan

b. Distribusi perusahaan, berdasarkan ukuran dan jenis perusahaan

Sumber: Berdasarkan data SPKK.

0

20

40

60

80

Perse

roan

Terb

atas

Perse

kutu

an Te

rbata

s

Perse

kutu

an U

mum

Kope

rasi/

dana

pens

iun

Yaya

san

Izin i

zin kh

usus

Pena

nam

an M

odal

Asing

(PM

A)

Bada

n Usa

ha M

ilik N

egar

a (BU

MN)

Usah

a Prib

adi/R

umah

Tang

ga

Rum

ah Ta

ngga

Lainn

ya

Formal Informal

% da

ri se

mua

peru

saha

an

Perusahaan Lapangan Kerja

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

% da

ri se

mua

peru

saha

an

LainnyaPersekutuan Terbatas (Formal)Perseroan Terbatas (Formal)

Mikro(1-9)

Kecil(10-49)

Menengah(50-249)

Besar(250+)

Badan Usaha Milik Negara (Formal)Rumah Tangga (Informal)Usaga Perorangan/Rumah Tangga (Informal)

Most firms are domestic, and foreign owned firms are concentrated in manufactures

Fig. C.5

a. Distribusi perusahaan, berdasarkan sektor dan jenis perusahaan

b. Distribusi perusahaan, berdasarkan sektor dan kepemilikan

Sumber: Berdasarkan data SPKK.Catatan: NTT = bernilai tambah tinggi. NTR = bernilai tambah rendah.

0102030405060708090

100

TIK

Keua

ngan

& Bi

snis

Peng

angk

utan

& Pe

rgud

anga

n

Kons

truks

i

Jasa B

ernil

ai Ta

mba

h Ren

dah

Mak

anan

& M

inum

an

Teks

til

Kimia

Elektr

onik

Otom

otif

Jasa NTT Manufaktur

% da

ri se

mua

peru

saha

an

0

20

40

60

80

100

TIK

Keua

ngan

& Bi

snis

Peng

angk

utan

& Pe

rgud

anga

n

Kons

truks

i

Lainn

ya

Man

ufak

tur E

kon K

r

Gros

ir/ Ec

eran

Akom

odas

i & M

akan

-Minu

m

Mak

anan

& M

inum

an

Teks

til

Kimia

Elektr

onik

Otom

otif

Jasa NTT Jasa NTR Manufaktur

% da

ri se

mua

peru

saha

an

Persekutuan terbatas (Formal)Perseroan terbatas (Formal)BUMN (Formal)Rumah tangga (Informal)Usaha perorangan/rumah tangga (Informal)

LainnyaSepenuhnya milik asingUsaha patungan (joint venture) dengan asingSepenuhnya domestik

Page 81: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Panorama Lapangan Pekerjaan

Tempat bekerja lebih penting daripada siapa atau apa saja pelatihan seorang pekerja. Di Indonesia, seperti yang di-tunjukkan dalam penelitian lainnya,69 ukuran perusahaan dan aktivitas peru-sahaan merupakan penentu upah yang lebih penting dibanding pencapaian pendidikan atau pekerjaan yang dipilih. Seorang operator pabrik dengan pen-didikan kurang dari sekolah menengah yang bekerja di perusahaan manufaktur besar cenderung berpenghasilan sama, atau bahkan lebih, dari lulusan pergu-ruan tinggi yang bekerja di perusahaan jasa kecil bernilai tambah rendah. Sa-yangnya, terdapat variasi yang sangat besar pada upah dan aspek-aspek pe-kerjaan lainnya di seluruh kelompok karakteristik perusahaan.

Meskipun sebagian besar perusahaan SPKK menawarkan pekerjaan berupah penuh waktu, jaminan tersebut berva-riasi di setiap pekerjaan dan aktivitas perusahaan. Jenis pekerjaan yang pa-ling umum adalah penuh waktu, se-tahun penuh, dan digaji langsung oleh

perusahaan. Walaupun proporsi rata-rata karyawan paruh waktu hanya 4,7 persen, bentuk kontrak ini lebih la-zim di perusahaan perdagangan grosir dan eceran (11,3 persen). Selain itu, 3,2 persen dari semua karyawan bersifat musiman dan sebagian besar bekerja di perusahaan konstruksi (15 persen). Perusahaan-perusahaan melakukan outsourcing untuk 2,4 persen dari se-mua karyawan, tetapi perusahaan TIK melakukan outsourcing untuk 28,8 persen dari semua karyawan (gambar B.6). Hampir seperlima karyawan me-miliki kontrak jangka waktu tetap (17,7 persen), sebagian besar di bidang ke-uangan dan bisnis (42,3 persen), teks-til (48,9 persen), dan elektronik (59,4 persen). Namun, pekerjaan yang tidak penuh waktu/setahun penuh atau di-gaji langsung perusahaan perlu dikait-kan dengan pekerjaan dengan gaji yang lebih buruk. Sebagian aspek pekerjaan tersebut melekat pada sifat pekerjaan, dan yang perlu diketahui adalah apakah hal tersebut terkait dengan pekerjaan dengan kelebihan pasokan, yang tidak berkembang dan dengan upah yang menurun.

Tipe Kerja dan Pekerja yang DirekrutGambar C.6 Type of Work and Workers EmployedFig. C.6

a. Berdasarkan tipe kerja b. Berdasarkan tipe kerja dan sektor

Sumber: Berdasarkan data SPKK.Catatan: NTT = bernilai tambah tinggi. NTR = bernilai tambah rendah.

0

20

40

60

80

100

% da

ri to

tal ka

ryawa

n

Paru

h Wak

tu

Mus

iman

Jangk

a Wak

tu Te

tap

Outso

urcin

g

Pere

mpu

an

Tena

ga Ke

rja As

ing

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100TIK

Keua

ngan

& Bi

snis

Peng

angk

utan

& Pe

rgud

anga

n

Kons

truks

i

Lainn

ya

Man

ufak

tur E

kon K

r

Gros

ir/ Ec

eran

Akom

odas

i & M

akan

-Minu

m

Mak

anan

& M

inum

an

Teks

til

Kimia

Elek

tronik

Otom

otif

Jasa NTT Jasa NTR Manufaktur

% da

ri to

tal ka

ryawa

n

Paruh WaktuMusiman

Jangka Waktu TetapOutsourcing

Lampiran81

Page 82: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia82 Laporan Teknis

Bagi perempuan, tempat mereka beker-ja mungkin lebih penting, karena me-reka banyak bekerja di sektor-sektor berupah rendah. Kurang dari separuh pekerja adalah perempuan (41,3 persen), namun dengan variasi yang besar dalam partisipasi perempuan di seluruh kegi-atan ekonomi. Perusahaan jasa bernilai tambah tinggi cenderung mempekerja-kan lebih sedikit perempuan dibanding-kan perusahaan jasa bernilai tambah rendah (20,9 persen vs. 47,0 persen), berkisar dari 11,4 persen di perusahaan konstruksi hingga 28,8 persen di peru-sahaan TIK (gambar C.7). Separuh dari pekerja di perusahaan manufaktur ada-lah perempuan, tetapi lebih sedikit pe-rempuan yang bekerja di industri yang lebih padat modal seperti perusahaan otomotif dan kimia (masing-masing 12,9 persen dan 22,2 persen), sementara ba-nyak yang bekerja di industri yang lebih padat karya seperti tekstil dan perusa-haan elektronik (masing-masing 66,0 persen dan 63,3 persen). Pola ini sangat mirip dengan data representatif nasional dari Sakernas dan Sensus Perusahaan Manufaktur Menengah dan Besar.70

Bekerja di perusahaan kecil dikaitkan dengan upah rendah bahkan untuk pe-kerja berpendidikan tinggi, tetapi seba-gian besar perusahaan kecil memang membutuhkan persyaratan pendidikan yang cukup rendah. Hampir dua pertiga pekerjaan di perusahaan jasa bernilai tambah rendah tidak memiliki persya-ratan pendidikan, dan 16,7 persen tam-bahan hanya membutuhkan lulusan sekolah menengah pertama (gambar C.8). Persyaratan ini sangat rendah mengingat pada tahun 2019, 60,3 per-sen pekerja telah menyelesaikan se-tidaknya pendidikan menengah (BPS 2019). Perusahaan manufaktur memiliki proporsi lebih tinggi untuk pekerjaan yang membutuhkan pendidikan me-nengah (baik kejuruan atau umum).71 Di sisi lain, pekerjaan pada perusahaan jasa bernilai tambah tinggi membutuh-kan kualifikasi yang lebih tinggi: hampir semua pekerja membutuhkan setidak-nya ijazah sekolah menengah (rata-rata kelompok, 95,1 persen); khususnya, se-tengah dari pekerjaan di TIK membu-tuhkan Diploma IV.

Perusahaan merekrut lebih sedikit perempuan, kecuali di tiga sektor

Gambar C.7Firms hire fewer females, except in three sectorsFig. C.7

Lapangan pekerjaan, berdasarkan jenis kelamin dan sektor

Sumber: Berdasarkan data SPKK.Catatan: : Persentase pekerja perempuan menurut kategori sektor utama berdasarkan data Sakernas (BPS 2019). Persentasenya sama untuk semua sektor manufaktur, karena laporan tersebut tidak merinci data lebih lanjut. NTT = bernilai tambah tinggi. NTR = bernilai tambah rendah.

0102030405060708090

100

TIK

Keua

ngan

& Bi

snis

Peng

angk

utan

& Pe

rgud

anga

n

Kons

truks

i

Lainn

ya

Man

ufak

tur E

kon K

r

Gros

ir/ Ec

eran

Akom

odas

i & M

akan

-Minu

m

Mak

anan

& M

inum

an

Teks

til

Kimia

Elek

tronik

Otom

otif

Jasa NTT Jasa NTR Manufaktur

% da

ri se

mua

peru

saha

an

Perempuan Laki-laki Perempuan (Sakernas Agustus 2019)

Page 83: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Lebih dari dua pertiga pekerjaan ada-lah pekerjaan berketerampilan se-dang.72 Tentunya apa yang dikerjakan tergantung pada tempat bekerja. Pe-kerjaan-pekerjaan yang berbeda dite-mukan di sektor-sektor yang berbeda. Hampir sepertiga dari pekerjaan berada di bidang usaha jasa dan penjualan (29,6 persen) (gambar C.9). Pekerjaan tersebut sebagian besar dibutuhkan oleh per-usahaan jasa bernilai tambah rendah, terutama untuk aktivitas terkait perda-gangan grosir dan eceran serta penyedi-aan akomodasi dan penyediaan makan minum. Pekerjaan tersebut membutuh-kan kualifikasi yang sangat rendah: 44 persen pekerjaan tidak membutuhkan pendidikan formal, dan 14 persen lain-nya membutuhkan sekolah menengah

pertama. Sebaliknya, perusahaan jasa bernilai tambah tinggi membutuhkan tingkat keterampilan yang relatif lebih tinggi: lebih dari separuh (53 persen) membutuhkan setidaknya pendidikan tinggi (Diploma I atau lebih). Hanya per-usahaan TIK serta keuangan dan bisnis yang membutuhkan tingkat keterampil-an yang lebih tinggi (84 persen), seperti teknisi dan asisten profesional, mana-jer, dan pekerja tata usaha. Pekerjaan di perusahaan manufaktur sebagian besar bersifat kerah biru, terutama untuk je-nis pabrik tertentu serta untuk operator dan perakit mesin. Hal ini sesuai dengan temuan Bank Dunia (akan datang), yang melaporkan bahwa sebagian besar pe-kerjaan manufaktur adalah kerah biru dan sangat sedikit yang kerah putih.

Persyaratan pendidikan cukup rendah, terutama untuk perusahaan mikro dan kecil ... namun hal ini bergantung pada aktivitas perusahaan

Gambar C.8Persyaratan pendidikan cukup rendah, terutama untuk perusahaan mikro dan kecil ... namun hal tersebut juga tergantung dari aktivitas perusahaan

Fig. C.8

a. Kualifikasi minimum yang dibutuhkan, berdasarkan ukuran perusahaan

b. Kualifikasi minimum yang dibutuhkan, berdasarkan sektor

Sumber: Berdasarkan data SPKK.Catatan: NTT = bernilai tambah tinggi. NTR = bernilai tambah rendah.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Mikro(1-9)

Kecil(10-49)

Menengah(50-249)

Besar(250+)

% da

ri se

mua

karya

wan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

TIK

Keua

ngan

& Bi

snis

Peng

angk

utan

& Pe

rgud

anga

n

Kons

truks

i

Lainn

ya

Man

ufak

tur E

kon K

r

Gros

ir/ Ec

eran

Akom

odas

i & M

akan

-Minu

m

Mak

anan

& M

inum

an

Teks

til

Kimia

Elektr

onik

Otom

otif

Jasa NTT Jasa NTR Manufaktur

% da

ri se

mua

karya

wan

Diploma I/IIDiploma III

Tanpa syarat pendidikanLainnyaStrata III (PhD/Doktor)

Strata II (Master) Diploma IV/Strata ISekolah Kejuruan Sekolah Menengah Atas

Sekolah Menengah Pertama

Lampiran83

Page 84: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia84 Laporan Teknis

Hasil pengamatan yang lebih menda-lam terhadap para perusahaan me-nunjukkan tingkat spesialisasi yang tinggi, dengan ratra-rata perusahaan mempekerjakan dua pekerjaan unik dari KBJI 4 digit. Sesuai perkiraan, se-makin besar perusahaan, semakin be-sar pula jumlah pekerjaan unik yang dipekerjakan (gambar C.10). Median perusahaan mikro mempekerjakan 1 pekerjaan unik, median perusahaan kecil mempekerjakan 5, median peru-

sahaan menengah mempekerjakan 13, dan median perusahaan besar mem-pekerjakan 18. Selain itu, terlepas dari ukuran perusahaan, lapangan pekerja-an sangat terkonsentrasi di satu, dua, atau tiga pekerjaan unik. Sebagai con-toh, median perusahaan besar (yang mempekerjakan 18 pekerjaan unik) mempekerjakan 57 persen pekerjanya hanya untuk satu jenis pekerjaan, 15 persen untuk pekerjaan kedua, dan 8 persen untuk pekerjaan ketiga, menyi-

Pekerjaan berketerampilan sedang adalah yang paling dicari, namun permintaan pekerjaan bervariasi sesuai dengan sektor

Gambar C.9

Distribusi Pekerjaan, berdasarkan Ukuran PerusahaanGambar C.10

Distribution of Occupations, by Firm Size Fig. C.10

a. Distribusi permintaan pekerjaan unik 4 digit, berdasarkan ukuran perusahaan

b. Konsentrasi lapangan pekerjaan untuk pekerjaan yang paling banyak, berdasarkan ukuran perusahaan

Sumber: Berdasarkan data SPKK.

15

13

18

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Num

ber o

f uniq

ue 4-

digit o

ccupa

tions

Mikro(1-9)

Kecil(10-49)

Menengah(50-249)

Besar(250+)

% da

ri lap

anga

n pek

erjaa

n

Mikro(1-9)

Kecil(10-49)

Menengah(50-249)

Besar(250+)

77

52 4757

18

1817

15

3

119

8

1

1927 21

Semua pekerjaan lainPekerjaan ke 3 terbanyakPekerjaan ke 2 terbanyak

Pekerjaan terbanyak

Mid-level skill occupations are the most demanded but occupational demand vary by sector

Fig. C.9

a. Distribusi lapangan kerja, berdasarkan jenis pekerjaan 1 digit

b. Distribusi lapangan kerja, berdasarkan sektor dan jenis pekerjaan 1 digit

Sumber: Berdasarkan data SPKK.Catatan:NTT = bernilai tambah tinggi. NTR = bernilai tambah rendah.

9.6

4.8

5.5

8.3

29.6

0.1

14.5

11.6

16.0

Manager

Profesional

Teknisi dan asisten profesional

Tenaga Tata Usaha

Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga Penjualan

Pekerja Terampil Pertanian,Kehutanan dan Perikanan

Pekerja Pengolahan,Kerajinan, dan YBDI

Operator dan Perakit Mesin

Pekerjaan dasar

Keter

ampil

an Ti

nggi

Keter

ampil

anSe

dang

:Ke

rah P

utih

Keter

ampil

anSe

dang

:Ke

rah B

iruKe

teram

pilan

Rend

ah

0102030405060708090

100

TIK

Keua

ngan

& Bi

snis

Peng

angk

utan

& Pe

rgud

anga

n

Kons

truks

i

Lainn

ya

Man

ufak

tur E

kon K

r

Gros

ir/ Ec

eran

Akom

odas

i & M

akan

-Minu

m

Mak

anan

& M

inum

an

Teks

til

Kimia

Elek

tronik

Otom

otif

Jasa NTT Jasa NTR Manufaktur

% of

all e

mplo

yees

Keterampilan RendahKeterampilan Tinggi

Keterampilan Sedang: Kerah PutihKeterampilan Sedang: Kerah Biru

Page 85: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

sakan 21 persen lapangan pekerjaan untuk 15 pekerjaan yang tersisa.

Upah meningkat mengikuti skala per-usahaan. Rincian upah median menu-rut ukuran perusahaan dan pekerjaan menunjukkan bahwa perusahaan besar membayar upah yang lebih tinggi untuk semua jenis pekerjaan (gambar C.11). Sesuai perkiraan, kecuali perusahaan mikro, pekerjaan berketerampilan ting-gi—seperti manajer, profesional, teknisi dan asisten profesional—dibayar lebih tinggi dibanding yang berketerampilan rendah. Hal ini konsisten dengan hasil positif investasi modal manusia dan pe-nyesuaian upah terhadap produktivitas. Ukuran perusahaan merupakan faktor penting penentu upah: pekerja berke-terampilan tinggi yang dipekerjakan di perusahaan mikro dengan produktivi-tas rendah cenderung berpenghasilan lebih rendah daripada pekerja berkete-rampilan rendah di perusahaan besar. Upah rata-rata bulanan untuk manajer dan profesional di perusahaan mikro

(Rp 3 juta) lebih rendah daripada upah rata-rata bulanan untuk pekerja berke-terampilan sedang dan rendah di peru-sahaan besar (antara Rp 3,89 juta dan Rp 3,5 juta).

Sektor yang terkait dengan produkti-vitas yang lebih tinggi membayar upah yang lebih tinggi. Upah median un-tuk perusahaan jasa bernilai tambah rendah, terlepas dari sektornya, le-bih rendah dibanding perusahaan jasa bernilai tambah tinggi dan manufaktur. Hal ini konsisten dengan hasil analisis berdasarkan data survei manufaktur: produktivitas dan upah tenaga ker-ja cenderung lebih tinggi pada aktivi-tas dengan intensitas teknologi tinggi (seperti perusahaan kimia, elektronik, dan otomotif) dan lebih rendah pada aktivitas tekstil serta makanan dan minuman (Bank Dunia, akan datang). Perbedaan upah juga mungkin terkait dengan formalitas perusahaan (per-usahaan yang lebih besar umumnya formal).

Upah Bulanan Median, berdasarkan Jenis Pekerjaan, Ukuran Perusahaan, dan Sektor

Gambar C.11 Median Monthly Wages, by Occupation, Firm Size, and Sector Fig. C.11

a. Upah bulanan median, berdasarkan pekerjaan dan ukuran perusahaan

b. Upah bulanan median, berdasarkan sektor

Sumber: Berdasarkan data SPKK.Catatan: NTT = bernilai tambah tinggi. NTR = bernilai tambah rendah.

0

2

4

6

8

10

12

14

Man

ajer

Prof

esion

al

Tekn

isi da

n Asis

ten Pr

ofes

ional

Tena

ga Ta

ta Us

aha

Tena

ga U

saha

Jasa

dan

Tena

ga Pe

njuala

n

Peke

rja Te

ram

pil Pe

rtania

n

Peke

rja Pe

ngola

han,

Kera

jinan

, dan

YBDI

Op. &

Pera

kit M

esin

Peke

rjaan

Das

ar

Keterampilan Tinggi Keterampilan Sedang KeterampilanRendah

Upah

Rata-

rata

(IDR)

Mikro (1-9) Kecil (10-49) Menengah (50-249) Besar (250+)

0

1

2

3

4

5

6

7

TIK

Keua

ngan

& Bi

snis

Peng

angk

utan

& Pe

rgud

anga

n

Kons

truks

i

Lainn

ya

Man

ufak

tur E

kon K

r

Gros

ir/ Ec

eran

Akom

odas

i & M

akan

-Minu

m

Mak

anan

& M

inum

an

Teks

til

Kimia

Elektr

onik

Otom

otif

Jasa NTT Jasa NTR Manufaktur

Upah

Rata-

rata

(IDR)

Lampiran85

Page 86: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia86 Laporan Teknis

Lampiran D. Pekerjaan dengan Tanda-tanda Kelangkaan Keterampilan

KBJI Nama jabatan Tanda kelangkaan

1221 Manajer Penjualan Dan Pemasaran Sulit diisi dan tidak dibuka

1323 Manajer Konstruksi Sulit direkrut dan tidak dibuka

2144 Ahli Teknik Mekanika Sulit diisi dan tidak dibuka

2166 Perancang Grafis Dan Multimedia Sulit direkrut dan tidak dibuka

2411 Akuntan Sulit direkrut dan tidak dibuka

2431 Profesional Periklanan Dan Pemasaran Sulit diisi dan tidak dibuka

2434 Profesional Penjualan Produk Teknologi Komunikasi Dan Informasi

Sulit direkrut dan sulit diisi

2514 Pemrogram Aplikasi Sulit direkrut dan sulit diisi

2611 Pengacara Semua tanda

2641 Pengarang Dan Penulis YBDI Semua tanda

2642 Wartawan Semua tanda

3122 Supervisor Manufaktur Sulit diisi dan tidak dibuka

3123 Supervisor Konstruksi Sulit diisi dan tidak dibuka

3141 Teknisi Ilmu Hayati (Selain Kedokteran) Sulit direkrut dan sulit diisi

3321 Perwakilan Asuransi Sulit diisi dan tidak dibuka

3334 Agen Real Estate Dan Manajer Properti Sulit diisi dan tidak dibuka

3513 Teknisi Jaringan Dan Sistem Komputer Sulit diisi dan tidak dibuka

4229 Tenaga tata usaha informasi pelanggan YTDL Sulit direkrut dan tidak dibuka

4323 Juru tata usaha transportasi Sulit diisi dan tidak dibuka

5131 Pramusaji Sulit diisi dan tidak dibuka

5246 Petugas Konter Layanan Makanan Sulit diisi dan tidak dibuka

5414 Penjaga Keamanan Sulit diisi dan tidak dibuka

7233 Mekanik Dan Tukang Reparasi Mesin Pertanian Dan Industri

Sulit diisi dan tidak dibuka

7422 Pekerja Instalasi Dan Servis Peralatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Sulit diisi dan tidak dibuka

7511 Pemotong Hewan, Penjual Ikan Segar, Dan Pengolah Makanan YBDI

Sulit diisi dan tidak dibuka

7531 Pembuat Pakaian, Pakaian Dari Kulit, Dan Penutup Kepala Sulit diisi dan tidak dibuka

7532 Pembuat Dan Pemotong Pola Garmen Dan YBDI Sulit diisi dan tidak dibuka

7533 Tukang Jahit, Penyulam, Dan YBDI Sulit diisi dan tidak dibuka

7543 Penguji Dan Penilai Kualitas Produk (Selain Produk Ma-kanan Dan Minuman)

Sulit diisi dan tidak dibuka

8152 Operator Mesin Tenun dan Rajut Sulit diisi dan tidak dibuka

8153 Operator Mesin Jahit Sulit direkrut dan tidak dibuka

8183 Operator Mesin Pengisian Botol, Pelabelan, dan Pengemasan

Sulit diisi dan tidak dibuka

8322 Pengemudi mobil, taksi, dan van Sulit diisi dan tidak dibuka

9214 Buruh Kebun Bibit Dan Taman Sulit direkrut dan sulit diisi

9321 Buruh Pengemasan Sulit diisi dan tidak dibuka

9329 Buruh Industri Pengolahan YTDL Sulit diisi dan tidak dibuka

9411 Asisten Juru Masak/Penyiap Makanan Cepat Saji Sulit diisi dan tidak dibuka

9622 Pekerja Serabutan Sulit direkrut dan tidak dibuka

Catatan: Mencakup 38 pekerjaan dengan satu atau lebih tanda kelangkaan. Sulit diisi = pekerjaan yang sulit diisi. Sulit direkrut = pekerjaan yang sulit direkrut karena keterbatasan pelamar dengan keterampilan yang tepat. Tidak dibuka = pekerjaan yang lowongannya tidak dibuka oleh perusahaan karena dianggap su-lit menemukan pekerja dengan keterampilan yang sesuai. Semua tanda = pekerjaan dengan ketiga tanda.

Page 87: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

KBJI Nama Jenis Pekerjaan Cerah Jabatan spesifik DPK yang defisit dan tumpang tindih

2141 Ahli Teknik Industri Dan Produksi Ahli Teknik Lingkungan (Environmental Engineer);

Ahli Teknik Produksi (Production Engineer);

Ahli Teknik Proses (Process Engineer)

2142 Ahli teknik sipil Ahli Teknik Sipil

2166 Perancang grafis dan multimedia Desainer Grafis, Desainer Layout, dan Animator

2263 Ahli Kesehatan Dan Kebersihan Lingkungan Kerja

Ahli Teknik Lingkungan (Environmental Engineer);

Ahli Teknik Produksi (Production Engineer);

Ahli Teknik Proses (Process Engineer)

2413 Analis keuangan Bendahara (dalam Industri Perbankan)

2512 Pengembang perangkat lunak Pengembang Aplikasi dan Sistem

3112 Teknisi teknik bangunan Surveyor

3131 Operator Mesin Produksi Tenaga Listrik

Operator Pembangkit Listrik

3257 Asisten Dan Pengawas Kesehatan Lingkungan Dan Pekerjaan

Pengawas Keamanan, Kesehatan, dan Kualitas

3322 Perwakilan penjualan komersial Manajer Area, Manajer Cabang dan Manajer Regional Bidang Retail

7233 Mekanik Dan Tukang Reparasi Mesin Pertanian Dan Industri

Petani terampil dalam bidang pertanian organik dan berkelanjutan dan Petani terampil dalam bidang mi-nyak kelapa sawit dan penanaman cokelat

8344 Operator Forklift Pengemudi Truk Berat

9214 Buruh Kebun Bibit Dan Taman Petani terampil dalam bidang minyak kelapa sawit dan penanaman cokelat

Lampiran E. Daftar Pekerjaan Cerah yang Tumpang Tindih dengan Daftar Pekerjaan Kritis (DPK) 2018

Distribusi Lapangan Pekerjaan untuk Jenis Pekerjaan Cerah, berdasarkan Sektor Perusahaan

Gambar F.1Lampiran F. Statistik Tambahan untuk Pekerjaan Cerah

Distribution of Employment in Bright Occupations, by Firm Sector

Fig. F.1

Sumber: Berdasarkan data SPKK.Catatan: Ekon Kr. = ekonomi kreatif. TIK = teknologi informasi dan komunikasi.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1346

2141

2142

2149

2161

2166

2263

2413

2431

2512

2514

2641

2642

3112

3122

3123

3131

3257

3322

3331

3341

3513

4110

4120

4132

4222

4416

4419

5112

5151

5243

5244

5249

7126

7127

7233

7319

7412

7413

8131

8141

8211

8219

8322

8344

9214

9329

9334

9621

Lainnya Manufaktur (Ekon Kr.) Grosir/Eceran (Ekon Kr.) Akomodasi & makan-minumTIK Keuangan & Bisnis Pengangkutan & pergudangan KonstruksiMakanan & Minuman Tekstil Kimia ElektronikOtomotif

4-digit KBJI

seba

gai %

dari

total

lapa

ngan

kerja

Lampiran87

Page 88: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia88 Laporan Teknis

Rata-rata Umur Perusahaan yang Melakukan Perekrutan untuk Pekerjaan Cerah

Gambar F.2

Tingkat Pendidikan yang Diperlukan untuk Pekerjaan CerahGambar F.3

Average Age of Firms Hiring Bright OccupationsFig. F.2

Sumber: Berdasarkan data SPKK.Catatan: Garis abu-abu di seluruh pekerjaan adalah umur rata-rata dari semua perusahaan. Area abu-abu adalah +/−1 standard deviation untuk semua perusahaan.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1346

2141

2142

2149

2161

2166

2263

2413

2431

2512

2514

2641

2642

3112

3122

3123

3131

3257

3322

3331

3341

3513

4110

4120

4132

4222

4416

4419

5112

5151

5243

5244

5249

7126

7127

7233

7319

7412

7413

8131

8141

8211

8219

8322

8344

9214

9329

9334

9621

4-digit KBJI

Rata-

rata

Umur

Peru

saha

an

Education Level Required for Bright OccupationsFig. F.3

Sumber: Berdasarkan data DPKK.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1346

2141

2142

2149

2161

2166

2263

2413

2431

2512

2642

3112

3122

3123

3131

3257

3322

3331

3341

3513

4110

4120

4132

4222

4416

4419

5151

5243

5244

5249

7127

7233

8131

8141

8211

8219

8322

8344

9214

9329

9334

9621

Tanpa syarat pendidikan Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menegah AtasSekolah Kejuruan Diploma I/II Diploma IIIDiploma IV/Strata I Strata II (Master) Strata III (PhD/Doktor)

4-digit KBJI

seba

gai %

dari

total

lapa

ngan

kerja

Page 89: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Lampiran G. Klaster-klaster 42 Pekerjaan Cerah

Kla

ster

Jum

lah

tota

l

peke

rjaa

n

Uku

ran

peru

saha

an

(tot

al p

eker

ja)

Pen

didi

kan

Upa

hS

ekto

rLa

pang

an P

eker

jaan

Uku

ran

Jum

lah

rata

-rat

a

peke

rja

Ting

kat

Tahu

n

rata

-rat

a

Ting

kat

upah

Nila

iU

tam

a

(Ked

ua)

%

NTR

%

NTT

%

Man

.

Ting

kat

Tota

l%

dar

i

cera

h

% d

ari

sem

ua

19

Keci

l-m

enen

gah

54Ren

dah

6.1

Ren

dah

3,07

9,73

1 N

TR (N

TT)

6423

13Le

bih

besa

r

651,61

2 46

7

218

Men

enga

h10

6Sed

ang

13.1

Sed

ang

4,08

5,68

6 N

TT (N

TR)

2759

14Le

bih

besa

r

566,

265

40

6

38

Lebi

h be

sar

372

Sed

ang

12.0

Sed

ang-

ting

gi5,

279,

757

Man

. 1

1980

Lebi

h

keci

l

145,

624

102

47

Men

enga

h-be

sar

195

Ting

gi15

.1Ti

nggi

9,00

8,78

0 N

TT0

8911

Lebi

h

keci

l

44,7

10

30.

5

Cat

atan

: NTT

= N

ilai T

amba

h Ti

nggi

. NTR

= N

ilai T

amba

h Ren

dah.

Man

. = M

anuf

aktu

r.

Lampiran89

Page 90: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia90 Laporan Teknis

Lampiran H. Kuesioner SPKK

Page 91: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

1

Lam

pira

n H

. Kue

sion

er S

PKK

SURV

EI P

EKER

JAAN

DAN

KES

EMPA

TAN

KERJ

A

RAHA

SIA

ID U

SAHA

/PER

USA

HAAN

└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

IDT.

STA

TUS

USA

HA/P

ERU

SAHA

AN

1.

NO

N M

ANU

FAKT

UR

2.

MAN

UFA

KTU

R

Info

rmas

i Pew

awan

cara

IV

WR.

Pew

awan

cara

SU

P. P

enga

was

Nam

a __

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

__└─┴

┴─┘

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

└─┴

┴─┘

Nom

or te

lepo

n └─┴

─┴─┴

─┴─┴

─┴─┴

─┴─┴

─┴─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┴

─┴─┴

─┴─┴

─┴─┴

─┴─┴

─┴─┘

COV.

A AP

AKAH

USA

HA/P

ERU

SAHA

AN P

ENGG

ANTI

?

1. Ya

3.

Tidak

è L

EMBA

R PE

RSET

UJUA

N

COV.

A1

JIKA

“YA”

, MAS

UKK

AN ID

USA

HA/P

ERU

SAHA

AN O

RIGI

NAL

/YAN

G DI

GAN

TI

└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

COV.

A2

JIKA

“YA”

, BER

APA

KALI

PEW

AWAN

CARA

TEL

AH B

ERU

SAHA

MEL

AKU

KAN

PEN

GGAN

TIAN

?

└─┴

─┘

LEM

BAR

PERS

ETU

JUAN

Se

lam

at p

agi/

sian

g/so

re, n

ama

saya

[m

asuk

kan

nam

a]. S

aat

ini s

aya

seda

ng m

engu

mpu

lkan

dat

a un

tuk

sebu

ah s

tudi

ten

tang

jeni

s pe

kerja

an y

ang

diin

gink

an o

leh

pem

ilik/

pim

pina

n us

aha/

peru

saha

an d

i Ind

ones

ia.

3

a.III

.3

NAM

A BE

RDAS

ARKA

N 2

DIG

IT K

BLI [

CAPI

]

(GO

LON

GAN

PO

KOK

USA

HA/P

ERU

SAHA

AN)

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

(CAP

I CEK

, PRO

GRA

M LO

AD D

ARI

2 DI

GIT

KBL

I)

a.III

.4

2-DI

GIT

KBLI

[CAP

I] └─┴

─┘

III.5

Ap

akah

keg

iata

n ut

ama

dari

usah

a/pe

rusa

haan

ini a

dala

h

[BAC

AKAN

GO

LON

GAN

PO

KOK

BERD

ASAR

KAN

2-D

IGIT

KBL

I ]

1.

Ya è

SEK

SI I

3.

Tida

k

a.III

.5ax

Ap

a ya

ng d

ilaku

kan

dan

diha

silka

n ol

eh p

erus

ahaa

n in

i

(TU

LISK

AN P

ROSE

SNYA

, BA

HAN

, M

ANU

AL/M

ESIN

, KE

PEM

ILIK

AN,

WIL

AYAH

OPE

RASI

ON

AL/P

EMAS

ARAN

,LO

KASI

USA

HA B

ERPI

NDA

H –

PIN

DAH/

MEN

ETAP

)

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

_

III.5

a KA

TEGO

RI

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___ _

____

____

____

____

____

____

__ └

─┘

III.5

b GO

LON

GAN

PO

KOK

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___ _

____

____

____

____

____

____

__ └

─┴─┘

è H

ASIL

KU

NJU

NG

AN

Lampiran91

Page 92: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Indonesia’s Occupational Employment Outlook 92 Technical Report

1

Lam

pira

n H

. Kue

sion

er S

PKK

SURV

EI P

EKER

JAAN

DAN

KES

EMPA

TAN

KERJ

A

RAHA

SIA

ID U

SAHA

/PER

USA

HAAN

└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

IDT.

STA

TUS

USA

HA/P

ERU

SAHA

AN

1.

NO

N M

ANU

FAKT

UR

2.

MAN

UFA

KTU

R

Info

rmas

i Pew

awan

cara

IV

WR.

Pew

awan

cara

SU

P. P

enga

was

Nam

a __

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

__└─┴

┴─┘

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

└─┴

┴─┘

Nom

or te

lepo

n └─┴

─┴─┴

─┴─┴

─┴─┴

─┴─┴

─┴─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┴

─┴─┴

─┴─┴

─┴─┴

─┴─┴

─┴─┘

COV.

A AP

AKAH

USA

HA/P

ERU

SAHA

AN P

ENGG

ANTI

?

1. Ya

3.

Tidak

è L

EMBA

R PE

RSET

UJUA

N

COV.

A1

JIKA

“YA”

, MAS

UKK

AN ID

USA

HA/P

ERU

SAHA

AN O

RIGI

NAL

/YAN

G DI

GAN

TI

└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

COV.

A2

JIKA

“YA”

, BER

APA

KALI

PEW

AWAN

CARA

TEL

AH B

ERU

SAHA

MEL

AKU

KAN

PEN

GGAN

TIAN

?

└─┴

─┘

LEM

BAR

PERS

ETU

JUAN

Se

lam

at p

agi/

sian

g/so

re, n

ama

saya

[m

asuk

kan

nam

a]. S

aat

ini s

aya

seda

ng m

engu

mpu

lkan

dat

a un

tuk

sebu

ah s

tudi

ten

tang

jeni

s pe

kerja

an y

ang

diin

gink

an o

leh

pem

ilik/

pim

pina

n us

aha/

peru

saha

an d

i Ind

ones

ia.

2

Unt

uk m

embe

rikan

info

rmas

i kep

ada

Pem

erin

tah

Indo

nesi

a te

ntan

g pe

rmin

taan

tena

ga k

erja

di I

ndon

esia

, Bap

pena

s bek

erja

sam

a de

ngan

Ban

k Du

nia

dan

Surv

eyM

ETER

m

elak

ukan

Sur

vei P

eker

jaan

dan

Low

onga

n Ke

rja. S

urve

i ini

men

gum

pulk

an d

ata

yang

aku

rat d

an le

ngka

p te

ntan

g pe

kerja

an sa

at in

i dan

pek

erja

an y

ang

diha

rapk

an d

i se

tiap

usah

a/pe

rusa

haan

yan

g di

surv

ei, s

erta

info

rmas

i des

krip

tif d

asar

tent

ang

usah

a/pe

rusa

haan

dan

sum

ber d

aya

man

usia

nya.

U

saha

/Per

usah

aan

I/B/

S te

lah

terp

ilih

seca

ra a

cak,

bes

erta

ratu

san

usah

a/pe

rusa

haan

yan

g la

in u

ntuk

men

jadi

sam

pel d

ari s

tudi

ini.

Info

rmas

i yan

g ak

an I/

B/S

berik

an

sepe

nuhn

ya b

ersi

fat

raha

sia.

Na m

a da

n da

ta u

saha

/per

usah

aan

I/B/

S tid

ak a

kan

pern

ah d

imun

culk

an d

alam

lapo

ran

mau

pun

data

set.

Info

rmas

i yan

g di

pero

leh

dari

stud

i ini

aka

n sa

ngat

ber

man

faat

dal

am m

emfo

rmul

asik

an k

ebija

kan-

kebi

jaka

n da

n pr

ogra

m-p

rogr

am b

aru

untu

k m

enin

gkat

kan

akse

s us

aha/

peru

saha

an t

erha

dap

peke

rja y

ang

berk

eahl

ian.

Su

rvei

ini a

kan

berla

ngsu

ng s

ekita

r 1 ja

m. J

ika

I/B/

S m

emili

ki p

erta

nyaa

n la

njut

an, I

/B/S

dap

at m

engh

ubun

gi B

onda

n Si

koki

di b

onda

n_si

koki

@su

rvey

met

er.o

rg (+

62-

811-

253-

956)

. CO

V.0.

Apa

kah

usah

a/pe

rusa

haan

ber

sedi

a di

waw

anca

rai ?

1. Y

a

3. T

idak

è H

asil

Kunj

unga

n

Page 93: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

4

SEKS

I I. I

NFO

RMAS

I USA

HA/P

ERU

SAHA

AN

Istil

ah ‘u

saha

/per

usah

aan’

dis

ini m

enga

cu p

ada

‘pen

diria

n/te

mpa

t ker

ja’,

beru

pa lo

kasi

fisi

k ya

ng je

las d

iman

a pe

kerja

/pem

beri

kerja

mel

akuk

an a

ktiv

itas e

kono

mi.

‘Usa

ha/p

erus

ahaa

n’ b

ukan

men

gacu

pad

a ru

anga

n ka

ntor

, bag

ian,

ban

guna

n at

au ja

lur p

rodu

ksi y

ang

men

jadi

bag

ian

dari

kesa

tuan

yan

g le

bih

besa

r.

I.1

PROP

INSI

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

KO

DE: └

─┴

─┘

I.2

KA

BUPA

TEN/

KOTA

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

KO

DE: └

─┴

─┘

I.3

KE

CAMA

TAN

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

__

KODE

: └─

┴─

┴─

I.4

DESA

/KEL

URAH

AN

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

__

KODE

: └─

┴─

┴─

I.5

Klas

ifikas

i des

a 1.

Kota

2. De

sa

I.6

Nama

usah

a/per

usah

aan

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

__

I.7

Alam

at us

aha/p

erus

ahaa

n ( T

ULIS

SAM

PAI K

ECAM

ATAN

) __

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

I.8

Nomo

r tele

pon

A. P

STN└

─┴

─┴

─┴

─┘

-└─

┴─

┴─

┴─

┴─

┴─

┴─

┴─

B. H

P. └

─┴

─┴

─┴

─┘

-└─

┴─

┴─

┴─

┴─

┴─

┴─

┴─

┘pe

milik

____

____

____

____

____

_

W.

TB

I.9

Nomo

r fax

1.└

─┴

─┴

─┴

─┘

-└─

┴─

┴─

┴─

┴─

┴─

┴─

┴─

6. T

IDAK

BER

LAKU

I.1

0 Em

ail

1.___

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

_

6.

TIDA

K BE

RLAK

U

I.11

Web

site

1.___

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

_

6.

TIDA

K BE

RLAK

U

I.12

Jarin

gan u

saha

/peru

saha

an

1. Ka

ntor t

ungg

al è

SEK

SI II

2. Ka

ntor p

usat

è S

EKSI

II 3.

Kanto

r cab

ang

4. Pe

rwak

ilan

5. Pa

brik

(man

ufaktu

r) 6.

Unit p

emba

ntu /p

enun

jang

I.13

[JIKA

JAW

ABAN

I.12 =

3, 4,

5, 6]

a.

Nama

kanto

r pus

at : _

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

b. Al

amat

kanto

r pus

at : _

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

c. Pr

opins

i

: ___

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

__ └

─┴

─┘

d. Ka

bupa

ten/K

ota

: ___

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

__ └

─┴

─┘

Lampiran93

Page 94: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Indonesia’s Occupational Employment Outlook 94 Technical Report

5

SEKS

I II.

INFO

RMAS

I RES

PON

DEN

U

ntuk

usa

ha/p

erus

ahaa

n de

ngan

jum

lah

peke

rja le

bih

sedi

kit d

ari 2

0 or

ang,

resp

onde

n ya

ng d

iwaw

anca

rai a

dala

h pe

mili

k/CE

O/m

anaj

er. U

ntuk

usa

ha/p

erus

ahaa

n ya

ng le

bih

besa

r, id

ealn

ya m

anaj

er su

mbe

r day

a m

anus

ia (S

DM) d

an m

anaj

er p

rodu

ksi b

isa

men

jaw

ab b

ersa

ma-

sam

a; ji

ka ti

dak,

waw

anca

rai m

anag

er S

DM te

rlebi

h da

hulu

kem

udia

n m

anaj

er p

rodu

ksi.

JIka

kedu

a m

anaj

er te

rseb

ut ti

dak

ada,

waw

anca

rai C

EO/p

emili

k/m

anaj

er u

mum

.

Cata

t nam

a, n

omer

tele

pon,

ala

mat

em

ail,

jeni

s kel

amin

, um

ur d

ari s

etia

p re

spon

den

yang

diw

awan

cara

i. Jik

a te

rdap

at b

eber

apa

oran

g da

ri us

aha/

peru

saha

an y

ang

sam

a be

rhas

il di

waw

anca

rai,

tand

ai m

odul

man

a sa

ja y

ang

mer

eka

sele

saik

an.

1

2 3

II.0

Mod

ul

└──┴

──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┴

──┘

II.1

Nam

a __

____

____

____

____

____

____

____

___

____

____

____

____

____

____

____

____

_ __

____

____

____

____

____

____

____

___

II.2

Hand

phon

e

1. └

─┴

─┴

─┴

─┘

-└─

┴─

┴─

┴─

┴─

┴─

┴─

┴─

1.└─

┴─

┴─

┴─

┘-└

─┴

─┴

─┴

─┴

─┴

─┴

─┴

─┘

1.

└─

┴─

┴─

┴─

┘-└

─┴

─┴

─┴

─┴

─┴

─┴

─┴

─┘

6. TB

6.

TB

6. TB

II.3

Jeni

s kel

amin

1.

La

ki-la

ki

3.

Pere

mpu

an

1.

Laki

-laki

3.

Pe

rem

puan

1.

La

ki-la

ki

3.

Pere

mpu

an

II.4

Um

ur

└──┴

──┘

Tahu

n └─

─┴──

┘ Ta

hun

└──┴

──┘

Tahu

n

II.5

Jam

mul

ai w

awan

cara

─┴

─┘

:└─

┴─

└─

┴─

┘:└

─┴

─┘

─┴

─┘

:└─

┴─

II.6

Jam

sele

sai w

awan

cara

─┴

─┘

:└─

┴─

└─

┴─

┘:└

─┴

─┘

─┴

─┘

:└─

┴─

II.7

Lam

a w

awan

cara

(d

ihitu

ng

oleh

pro

gram

) └─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

II.8

Jaba

tan

di u

saha

/per

usah

aan

└─┴

─┘__

____

____

____

____

____

____

└─┴

─┘__

____

____

____

____

____

____

└─┴

─┘__

____

____

____

____

____

____

II.9

Uni

t/de

part

emen

└─

─┘__

____

____

____

____

____

____

└─

─┘ _

____

____

____

____

____

____

_ └─

─┘__

____

____

____

____

____

____

II.10

Ka

pan

[…]

mul

ai

beke

rja

di

usah

a/pe

rusa

haan

ini

└─

┴─

┘/└

─┴

─┘

/└─

┴─

┴─

┴─

└─

┴─

┘/└

─┴

─┘

/└─

┴─

┴─

┴─

└─

┴─

┘/└

─┴

─┘

/└─

┴─

┴─

┴─

Kode

unt

uk II

.8:

01.

Man

ajer

SDM

04

. Pa

rtne

r 08

. M

anaj

er

Kode

unt

uk II

.9:

A.

Pem

asar

an

D.

Keua

ngan

. G.

Ba

gian

um

um

6

02.

Pem

ilik

03.

Pres

iden

/wak

il pr

esid

en/C

hief

Ex

ecut

ive

Offi

cer (

CEO

)

05.

Dire

ktur

06

. M

anaj

er

umum

07

. St

af k

euan

gan

09.

Man

ajer

pro

duks

i 95

. La

inny

a,

sebu

tkan

__

____

___

B.

Prod

uksi

C.

Ope

rasi

E.

SDM

F.

Hu

kum

V.

La

inny

a,

sebu

tkan

____

____

____

_ W

.

TB

Page 95: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

7

SEKS

I III.

MO

DUL

1: IN

FORM

ASI D

ASAR

& U

SAHA

/PER

USA

HAAN

Sa

ya a

kan

mem

ulai

den

gan

men

anya

kan

bebe

rapa

per

tany

aan

umum

.

III.1

CA

PI C

EK :

JIKA

I.1

2 D

IJAW

AB 3

,4,5

,6

Pada

ta

hun

bera

pa

usah

a/pe

rusa

haan

in

duk

dari

usah

a/pe

rusa

haan

ini m

ulai

ber

oper

asi?

1.

Tahu

n └─┴

─┴─┴

─┘

8. T

IDAK

TAH

U

III.2

Pa

da ta

hun

bera

pa u

saha

/per

usah

aan

ini m

ulai

ber

oper

asi ?

1.

Ta

hun

└─┴

─┴─┴

─┘

8. T

IDAK

TAH

U

III.3

N

AMA

BERD

ASAR

KAN

2 D

IGIT

KBL

I [CA

PI]

(GO

LON

GAN

PO

KOK

USA

HA/P

ERU

SAHA

AN)

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

_

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

(CAP

I CEK

, PRO

GRA

M L

OAD

DAR

I 2

DIG

IT K

BLI)

III.4

2-

DIGI

T KB

LI [C

API]

└─┴

─┘

III.5

ax

Apa

yang

dila

kuka

n da

n di

hasil

kan

oleh

per

usah

aan

ini

(TU

LISK

AN P

ROSE

SNYA

, BAH

AN, M

A NU

AL/M

ESIN

, KEP

EMIL

IKAN

, W

ILAY

AH

OPE

RASI

ON

AL/P

EMAS

ARAN

,LO

KASI

U

SAHA

BE

RPIN

DAH

– PI

NDA

H/M

ENET

AP )

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

III.5

c GO

LON

GAN

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

_ └─┴

─┴─┘

III.5

d SU

B GO

LON

GAN

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

_ └─┴

─┴─┴

─┘

III.5

e KE

LOM

POK

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

└─┴

─┴─┴

─┴─┘

III.6

SA

AT IN

I APA

KEG

IATA

N U

TAM

A DA

RI U

SAHA

/PER

USA

HAAN

INI?

CA

PI L

OAD

DAR

I III.

5e

a.

5-di

git K

BLI

:

└─┴

─┴─┴

─┴─┘

b.

Nam

a be

rdas

arka

n 5-

digi

t KBL

I :__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

III.7

Je

nis u

saha

/per

usah

aan

? 01

. Pe

rusa

haan

mili

k ne

gara

(Ba

dan

Usa

ha M

ilik

Neg

ara/

Daer

ah, B

UM

N/D

) 02

. Pe

rser

oan

Terb

atas

(PT)

06.

Yaya

san

07

. Ba

dan

usah

a kh

usus

08

. Pe

rusa

haan

asin

g/pe

rwak

ilan

09

. U

saha

rum

ah ta

ngga

/indi

vidu

8

03.

Kerja

sam

a te

rbat

as

(Com

man

dita

ire

Venn

oots

chap

, CV)

04

. Ke

rjasa

ma

umum

05

. Ko

pera

si/da

na p

ensiu

n

10.

Rum

ah ta

ngga

95

. La

inny

a, se

butk

an _

____

____

__

III.8

Se

butk

an k

epem

ilika

n da

ri u

saha

/per

usah

aan

ini

1.

Sepe

nuhn

ya k

epem

ilika

n do

mes

tik

2.

Join

t ven

ture

den

gan

asin

g

3.

Sepe

nuhn

ya k

epem

ilika

n as

ing

III.9

Da

lam

3

tahu

n te

rakh

ir,

apak

ah

peng

hasil

an

dari

usah

a/pe

rusa

haan

ini (

….)

1.

Sang

at b

erku

rang

2.

Be

rkur

ang

3.

Stab

il

4.

Men

ingk

at

5.

Sang

at m

enin

gkat

8

TIDA

K TA

HU (J

ANGA

N D

IBAC

AKAN

!)

III.1

0 Da

lam

3 ta

hun

kede

pan,

I/B/

S m

empr

edik

sikan

pen

ghas

ilan

dari

usah

a/pe

rusa

haan

ini a

kan

[…](B

ACAK

AN P

ILIH

AN )

1.

Sang

at b

erku

rang

2.

Be

rkur

ang

3.

Stab

il

4.

Men

ingk

at

5.

Sang

at m

enin

gkat

8.

TI

DAK

TAHU

(JAN

GAN

DIB

ACAK

AN!)

Seka

rang

, say

a ak

an m

enan

yaka

n te

ntan

g te

naga

ker

ja d

i tem

pat i

ni. M

ohon

diin

gat k

emba

li ha

ri ga

jian

tera

khir

di u

saha

/per

usah

aan

ini (

mis

al. t

angg

al 1

).

Peke

rja te

rmas

uk p

eker

ja su

b ko

ntra

k ya

ng m

asuk

ke

dala

m d

afta

r gaj

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i, te

rlepa

s dar

i apa

kah

peke

rja te

rseb

ut se

men

tara

ata

u te

tap,

mus

iman

ata

u se

panj

ang

tahu

n, p

enuh

ata

u pa

ruh

wak

tu, a

sing

ata

u do

mes

tik.

Peke

rja ti

dak

term

asuk

pek

erja

lepa

s, m

agan

g, p

eker

ja su

b ko

ntra

k/ou

tsou

rcin

g ya

ng d

ipek

erja

kan

oleh

pi

hak

ketig

a da

n TI

DAK

men

erim

a pe

mba

yara

n up

ah la

ngsu

ng d

ari u

saha

ini/

tida

k m

asuk

ke

dala

m d

afta

r gaj

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i.

[CAT

ATAN

PEW

AWAN

CARA

: Def

inis

i ‘pe

kerja

’ ini

dite

rapk

an u

ntuk

sep

anja

ng su

rvei

.]

III.1

1 Be

rapa

ora

ng p

eker

ja y

ang

saat

ini d

ipek

erja

kan

di u

saha

/per

usah

aan

ini,

YAN

G DI

BAYA

R LA

NGS

UN

G O

LEH

PERU

SAHA

AN (M

ASU

K DA

LAM

DAF

TAR

LIST

GAJ

I PER

USA

HAAN

) ? [C

ATAT

AN P

EWAW

ANCA

RA: I

sika

n “0

” jik

a tid

ak a

da]

To

tal j

umla

h pe

kerja

di u

saha

/per

usah

aan

ini (

term

asuk

pek

erja

par

uh w

aktu

dan

pek

erja

mus

iman

) └─

─┴──┴

──┘

A.

Pe

kerja

par

uh w

aktu

(keb

alik

an d

ari p

eker

ja p

urna

wak

tu)

└──┴

──┴

──┘

B.

Pe

kerja

mus

iman

(keb

alik

an d

ari p

eker

ja y

ang

beke

rja se

panj

ang

tahu

n)

└──┴

──┴

──┘

Lampiran95

Page 96: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Indonesia’s Occupational Employment Outlook 96 Technical Report

9

C.

Pe

kerja

den

gan

kont

rak

deng

an p

erio

de k

ontr

ak y

ang

suda

h di

tent

ukan

(ke

balik

an d

ari p

eker

ja k

ontr

ak d

enga

n pe

riode

ko

ntra

k te

rbuk

a)

└──┴

──┴

──┘

D.

Pe

kerja

sub

kont

rak/

outs

ourc

e ya

ng m

ener

ima

pem

baya

ran

lang

sung

dar

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i └─

─┴──┴

──┘

E.

Pe

kerja

per

empu

an

└──┴

──┴

──┘

F.

Pe

kerja

asin

g

└──┴

──┴

──┘

III.1

2 Be

rapa

ora

ng p

eker

ja b

aru

yang

bar

u di

peke

rjaka

n da

lam

12

bula

n te

rakh

ir? (t

erm

asuk

pek

erja

yan

g ba

ru m

asuk

dan

kem

udia

n ke

luar

dal

am 1

2 bu

lan

tera

khir,

i.e.

tota

l pek

erja

bar

u)?

└─

─┴──┴

──┘

III.1

3 a.

Be

rapa

ora

ng p

eker

ja y

ang

kelu

ar d

ari u

saha

/per

usah

aan

ini d

alam

12

bula

n te

rakh

ir?

└──┴

──┴

──┘

b.

M

engu

ndur

kan

diri

seca

ra su

kare

la

└──┴

──┴

──┘

8

03.

Kerja

sam

a te

rbat

as

(Com

man

dita

ire

Venn

oots

chap

, CV)

04

. Ke

rjasa

ma

umum

05

. Ko

pera

si/da

na p

ensiu

n

10.

Rum

ah ta

ngga

95

. La

inny

a, se

butk

an _

____

____

__

III.8

Se

butk

an k

epem

ilika

n da

ri u

saha

/per

usah

aan

ini

1.

Sepe

nuhn

ya k

epem

ilika

n do

mes

tik

2.

Join

t ven

ture

den

gan

asin

g

3.

Sepe

nuhn

ya k

epem

ilika

n as

ing

III.9

Da

lam

3

tahu

n te

rakh

ir,

apak

ah

peng

hasil

an

dari

usah

a/pe

rusa

haan

ini (

….)

1.

Sang

at b

erku

rang

2.

Be

rkur

ang

3.

Stab

il

4.

Men

ingk

at

5.

Sang

at m

enin

gkat

8

TIDA

K TA

HU (J

ANGA

N D

IBAC

AKAN

!)

III.1

0 Da

lam

3 ta

hun

kede

pan,

I/B/

S m

empr

edik

sikan

pen

ghas

ilan

dari

usah

a/pe

rusa

haan

ini a

kan

[…](B

ACAK

AN P

ILIH

AN )

1.

Sang

at b

erku

rang

2.

Be

rkur

ang

3.

Stab

il

4.

Men

ingk

at

5.

Sang

at m

enin

gkat

8.

TI

DAK

TAHU

(JAN

GAN

DIB

ACAK

AN!)

Seka

rang

, say

a ak

an m

enan

yaka

n te

ntan

g te

naga

ker

ja d

i tem

pat i

ni. M

ohon

diin

gat k

emba

li ha

ri ga

jian

tera

khir

di u

saha

/per

usah

aan

ini (

mis

al. t

angg

al 1

).

Peke

rja te

rmas

uk p

eker

ja su

b ko

ntra

k ya

ng m

asuk

ke

dala

m d

afta

r gaj

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i, te

rlepa

s dar

i apa

kah

peke

rja te

rseb

ut se

men

tara

ata

u te

tap,

mus

iman

ata

u se

panj

ang

tahu

n, p

enuh

ata

u pa

ruh

wak

tu, a

sing

ata

u do

mes

tik.

Peke

rja ti

dak

term

asuk

pek

erja

lepa

s, m

agan

g, p

eker

ja su

b ko

ntra

k/ou

tsou

rcin

g ya

ng d

ipek

erja

kan

oleh

pi

hak

ketig

a da

n TI

DAK

men

erim

a pe

mba

yara

n up

ah la

ngsu

ng d

ari u

saha

ini/

tida

k m

asuk

ke

dala

m d

afta

r gaj

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i.

[CAT

ATAN

PEW

AWAN

CARA

: Def

inis

i ‘pe

kerja

’ ini

dite

rapk

an u

ntuk

sep

anja

ng su

rvei

.]

III.1

1 Be

rapa

ora

ng p

eker

ja y

ang

saat

ini d

ipek

erja

kan

di u

saha

/per

usah

aan

ini,

YAN

G DI

BAYA

R LA

NGS

UN

G O

LEH

PERU

SAHA

AN (M

ASU

K DA

LAM

DAF

TAR

LIST

GAJ

I PER

USA

HAAN

) ? [C

ATAT

AN P

EWAW

ANCA

RA: I

sika

n “0

” jik

a tid

ak a

da]

To

tal j

umla

h pe

kerja

di u

saha

/per

usah

aan

ini (

term

asuk

pek

erja

par

uh w

aktu

dan

pek

erja

mus

iman

) └─

─┴──┴

──┘

A.

Pe

kerja

par

uh w

aktu

(keb

alik

an d

ari p

eker

ja p

urna

wak

tu)

└──┴

──┴

──┘

B.

Pe

kerja

mus

iman

(keb

alik

an d

ari p

eker

ja y

ang

beke

rja se

panj

ang

tahu

n)

└──┴

──┴

──┘

Page 97: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

10

MO

DUL

2: IN

FORM

ASI T

ENTA

NG

PEK

ERJA

BER

DASA

RKAN

JEN

IS P

EKER

JAAN

Se

kara

ng sa

ya a

kan

men

anya

kan

tent

ang

peke

rja y

ang

saat

ini b

eker

ja d

i usa

ha/p

erus

ahaa

n I/

B/S.

[CA

TATA

N P

EWAW

ANCA

RA: D

efin

isi ‘

peke

rja’ y

ang

sam

a di

tera

pkan

. Pe

kerja

term

asuk

pek

erja

sub

kont

rak

yang

mas

uk k

e da

lam

daf

tar g

aji u

saha

/per

usah

aan

ini,

terle

pas d

ari a

paka

h pe

kerja

ters

ebut

sem

enta

ra a

tau

teta

p, m

usim

an a

tau

sepa

njan

g ta

hun,

pen

uh a

tau

paru

h w

aktu

, asi

ng a

tau

dom

estik

. Pe

kerja

tida

k te

rmas

uk p

eker

ja le

pas,

mag

ang,

pek

erja

sub

kont

rak/

outs

ourc

ing

yang

dip

eker

jaka

n ol

eh

piha

k ke

tiga

dan

TIDA

K m

ener

ima

pem

baya

ran

upah

lang

sung

dar

i usa

ha in

i/ ti

dak

mas

uk k

e da

lam

daf

tar g

aji u

saha

/per

usah

aan

ini.]

N

o Pe

kerja

an

IV.5

IV

.6

IV.6

a IV

.7

IV.1

a IV

.1

IV.2

IV

.3

IV.4

Ju

mla

h pe

kerja

SA

AT

INI

Kual

ifika

si m

inim

um

yang

di

butu

hka

n

Perio

de/c

ara

pem

baya

ran

Upa

h/Ga

ji

Upa

h ra

ta-r

ata

per b

ulan

(in

Rupi

ah) [

Pew

awan

cara

m

engk

onve

rsi m

enja

di u

pah

per b

ulan

]

Apa

tuga

s ut

ama

[.....

] JO

BDES

Sebu

tkan

pek

erja

an

apa

pada

dig

it pe

rtam

a KB

JI ya

ng

ada

peke

rjany

a di

us

aha/

peru

saha

an in

i [G

UN

AKAN

MEN

U

DRO

P DO

WN

]

Sebu

tkan

pek

erja

an

apa

pada

dig

it ke

dua

KBJI

yang

ad

a pe

kerja

nya

di

usah

a/pe

rusa

haan

in

i [GU

NAK

AN

MEN

U D

ROP

DOW

N]

Sebu

tkan

pek

erja

an

apa

pada

dig

it ke

tiga

KBJI

yang

ad

a pe

kerja

nya

di

usah

a/pe

rusa

haan

t i

ni [G

UN

AKAN

M

ENU

DRO

P DO

WN

]]

Sebu

tkan

pek

erja

an

apa

pada

dig

it ke

empa

t KBJ

I yan

g ad

a pe

kerja

nya

di

usah

a/pe

rusa

haan

in

i [GU

NAK

AN

MEN

U D

ROP

DOW

N]]

Pe

kerja

an

1

└──┴

──┘

└──┴

──┘

1. Pe

rjam

2.

Perh

ari

3. Pe

rmin

ggu

4. Pe

rbul

an

5. Bo

rong

an

6. Pe

runi

t pe

kerja

an

1. └─

─┴──

┘└──┴

──┴

──┘└

──┴

──┴

──┘

6. TI

DAK

BERL

AKU

7. M

ENO

LAK

MEN

JAW

AB

8. TI

DAK

TAHU

Pe

kerja

an

2

└──┴

──┘

└──┴

──┘

1. Pe

rjam

2.

Perh

ari

3. Pe

rmin

ggu

4. Pe

rbul

an

5. Bo

rong

an

6. Pe

runi

t pek

erja

an

1. └─

─┴──

┘└──┴

──┴

──┘└

──┴

──┴

──┘

6. TI

DAK

BERL

AKU

7. M

ENO

LAK

MEN

JAW

AB

8. TI

DAK

TAHU

Pe

kerja

an

3

└──┴

──┘

└──┴

──┘

1. Pe

rjam

2.

Perh

ari

3. Pe

rmin

ggu

4. Pe

rbul

an

5. Bo

rong

an

6. Pe

runi

t pek

erja

an

1. └─

─┴──

┘└──┴

──┴

──┘└

──┴

──┴

──┘

6. TI

DAK

BERL

AKU

7. M

ENO

LAK

MEN

JAW

AB

8. TI

DAK

TAHU

ds

t └─

─┴──

┘ └─

─┴──

1. Pe

rjam

2.

Perh

ari

3. Pe

rmin

ggu

1. └─

─┴──

┘└──┴

──┴

──┘└

──┴

──┴

──┘

6. TI

DAK

BERL

AKU

11

4. Pe

rbul

an

5. Bo

rong

an

6. Pe

runi

t pek

erja

an

7. M

ENO

LAK

MEN

JAW

AB

8. TI

DAK

TAHU

Kode

unt

uk IV

.6:

01.

SMP

atau

dib

awah

nya

02

. SM

A

03.

SMK

04.

Dipl

oma

I/II

05.

Dipl

oma

III

06.

Dipl

oma

IV/S

trat

a I

07.

Stra

ta II

(Mas

ter)

08

. St

rata

III (

PhD/

Dokt

or)

95.

Lain

nya,

sebu

tkan

____

____

___

96.

T

idak

ada

kua

lifik

asi P

endi

dika

n

MO

DUL

3: IN

FORM

ASI K

ELU

AR M

ASU

K PE

KERJ

A BE

RDAS

ARKA

N JE

NIS

PEK

ERJA

AN

Seka

rang

saya

aka

n m

enan

yaka

n te

ntan

g lo

won

gan

dan

arus

kel

uar m

asuk

pek

erja

di u

saha

/per

usah

aan

I/B/

S. [C

ATAT

AN P

EWAW

ANCA

RA: D

efin

isi ‘

peke

rja’ y

ang

sam

a di

tera

pkan

. Pe

kerja

term

asuk

pek

erja

sub

kon

trak

yan

g m

asuk

ke

dala

m d

afta

r gaj

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i, te

rlepa

s da

ri ap

akah

pek

erja

ters

ebut

sem

enta

ra a

tau

teta

p,

mus

iman

ata

u se

panj

ang

tahu

n, p

enuh

ata

u pa

ruh

wak

tu, a

sing

ata

u do

mes

tik.

Peke

rja ti

dak

term

asuk

pek

erja

lepa

s, m

agan

g, p

eker

ja s

ub k

ontr

ak/o

utso

urci

ng y

ang

dipe

kerja

kan

oleh

pih

ak k

etig

a da

n TI

DAK

men

erim

a pe

mba

yara

n up

ah la

ngsu

ng d

ari u

saha

ini/

tida

k m

asuk

ke

dala

m d

afta

r gaj

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i.]

V.1

Dala

m 1

2 bu

lan

tera

khir,

apa

kah

usah

a/pe

rusa

haan

I/B

/S i

ni p

erna

h m

eren

cana

kan

mem

buka

lo

won

gan

peke

rjaan

na

mun

m

emba

talk

an

renc

ana

ters

ebut

kar

ena

khaw

atir

tidak

aka

n m

enda

patk

an p

eker

ja d

enga

n ke

tram

pila

n ya

ng d

iper

luka

n?

1.

Ya

3 Ti

dak è

V.3

V.2

Sebu

tkan

jeni

s pek

erja

an y

ang

I/B/

S re

ncan

akan

aka

n di

buka

low

onga

n na

mun

tida

k ja

di te

rseb

ut

Dekr

ipsi

KB

JI

Pe

kerja

an 1

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 2

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 3

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 4

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Lampiran97

Page 98: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Indonesia’s Occupational Employment Outlook 98 Technical Report

11

4. Pe

rbul

an

5. Bo

rong

an

6. Pe

runi

t pek

erja

an

7. M

ENO

LAK

MEN

JAW

AB

8. TI

DAK

TAHU

Kode

unt

uk IV

.6:

01.

SMP

atau

dib

awah

nya

02

. SM

A

03.

SMK

04.

Dipl

oma

I/II

05.

Dipl

oma

III

06.

Dipl

oma

IV/S

trat

a I

07.

Stra

ta II

(Mas

ter)

08

. St

rata

III (

PhD/

Dokt

or)

95.

Lain

nya,

sebu

tkan

____

____

___

96.

T

idak

ada

kua

lifik

asi P

endi

dika

n

MO

DUL

3: IN

FORM

ASI K

ELU

AR M

ASU

K PE

KERJ

A BE

RDAS

ARKA

N JE

NIS

PEK

ERJA

AN

Seka

rang

saya

aka

n m

enan

yaka

n te

ntan

g lo

won

gan

dan

arus

kel

uar m

asuk

pek

erja

di u

saha

/per

usah

aan

I/B/

S. [C

ATAT

AN P

EWAW

ANCA

RA: D

efin

isi ‘

peke

rja’ y

ang

sam

a di

tera

pkan

. Pe

kerja

term

asuk

pek

erja

sub

kon

trak

yan

g m

asuk

ke

dala

m d

afta

r gaj

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i, te

rlepa

s da

ri ap

akah

pek

erja

ters

ebut

sem

enta

ra a

tau

teta

p,

mus

iman

ata

u se

panj

ang

tahu

n, p

enuh

ata

u pa

ruh

wak

tu, a

sing

ata

u do

mes

tik.

Peke

rja ti

dak

term

asuk

pek

erja

lepa

s, m

agan

g, p

eker

ja s

ub k

ontr

ak/o

utso

urci

ng y

ang

dipe

kerja

kan

oleh

pih

ak k

etig

a da

n TI

DAK

men

erim

a pe

mba

yara

n up

ah la

ngsu

ng d

ari u

saha

ini/

tida

k m

asuk

ke

dala

m d

afta

r gaj

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i.]

V.1

Dala

m 1

2 bu

lan

tera

khir,

apa

kah

usah

a/pe

rusa

haan

I/B

/S i

ni p

erna

h m

eren

cana

kan

mem

buka

lo

won

gan

peke

rjaan

na

mun

m

emba

talk

an

renc

ana

ters

ebut

kar

ena

khaw

atir

tidak

aka

n m

enda

patk

an p

eker

ja d

enga

n ke

tram

pila

n ya

ng d

iper

luka

n?

1.

Ya

3 Ti

dak è

V.3

V.2

Sebu

tkan

jeni

s pek

erja

an y

ang

I/B/

S re

ncan

akan

aka

n di

buka

low

onga

n na

mun

tida

k ja

di te

rseb

ut

Dekr

ipsi

KB

JI

Pe

kerja

an 1

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 2

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 3

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 4

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

13

V.3

Apak

ah u

saha

/per

usah

aan

ini p

erna

h m

enco

ba m

erek

rut p

eker

ja d

alam

12

bula

n te

rakh

ir?

1.

Ya

3.

Tida

k è

V.5

V.4

Sebu

tkan

pek

erja

an y

ang

dico

ba u

ntuk

dire

krut

ters

ebut

V.

4A

V.4B

V.

4C

V.4D

De

skrip

si 4-

digi

t KBJ

I Ap

akah

susa

h un

tuk

mer

ekru

t pek

erja

unt

uk

peke

rjaan

[..]?

Apa

peny

ebab

uta

ma

rekr

utm

en su

sah?

Pe

kerja

an 1

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

3 Ti

dak ê

1. Y

a └─

─┴──

Pe

kerja

an 2

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

3. T

idak

ê 1

. Ya

└──┴

──┘

Pe

kerja

an 3

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

3. T

idak

ê 1

. Ya

└──┴

──┘

Pe

kerja

an 4

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

3. T

idak

ê 1

. Ya

└──┴

──┘

Pe

kerja

an 5

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

3. T

idak

ê 1

. Ya

└──┴

──┘

Pe

kerja

an 6

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

3. T

idak

ê 1

. Ya

└──┴

──┘

ds

t __

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

3. T

idak

ê 1

. Ya

└──┴

──┘

Kode

unt

uk V

.4D:

1.

Tida

k ad

a/se

diki

t pel

amar

2.

Pel

amar

tida

k mem

iliki

keah

lian

yang

dip

erlu

kan

3.

Pela

mar

mem

inta

upa

h le

bih

tingg

i dar

i yan

g di

taw

arka

n

4.

Pela

mar

tida

k m

enyu

kai k

ondi

si ke

rja

5.

Lain

nya,

sebu

tkan

___

____

____

_

8.

TIDA

K TA

HU

11

4. Pe

rbul

an

5. Bo

rong

an

6. Pe

runi

t pek

erja

an

7. M

ENO

LAK

MEN

JAW

AB

8. TI

DAK

TAHU

Kode

unt

uk IV

.6:

01.

SMP

atau

dib

awah

nya

02

. SM

A

03.

SMK

04.

Dipl

oma

I/II

05.

Dipl

oma

III

06.

Dipl

oma

IV/S

trat

a I

07.

Stra

ta II

(Mas

ter)

08

. St

rata

III (

PhD/

Dokt

or)

95.

Lain

nya,

sebu

tkan

____

____

___

96.

T

idak

ada

kua

lifik

asi P

endi

dika

n

MO

DUL

3: IN

FORM

ASI K

ELU

AR M

ASU

K PE

KERJ

A BE

RDAS

ARKA

N JE

NIS

PEK

ERJA

AN

Seka

rang

saya

aka

n m

enan

yaka

n te

ntan

g lo

won

gan

dan

arus

kel

uar m

asuk

pek

erja

di u

saha

/per

usah

aan

I/B/

S. [C

ATAT

AN P

EWAW

ANCA

RA: D

efin

isi ‘

peke

rja’ y

ang

sam

a di

tera

pkan

. Pe

kerja

term

asuk

pek

erja

sub

kon

trak

yan

g m

asuk

ke

dala

m d

afta

r gaj

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i, te

rlepa

s da

ri ap

akah

pek

erja

ters

ebut

sem

enta

ra a

tau

teta

p,

mus

iman

ata

u se

panj

ang

tahu

n, p

enuh

ata

u pa

ruh

wak

tu, a

sing

ata

u do

mes

tik.

Peke

rja ti

dak

term

asuk

pek

erja

lepa

s, m

agan

g, p

eker

ja s

ub k

ontr

ak/o

utso

urci

ng y

ang

dipe

kerja

kan

oleh

pih

ak k

etig

a da

n TI

DAK

men

erim

a pe

mba

yara

n up

ah la

ngsu

ng d

ari u

saha

ini/

tida

k m

asuk

ke

dala

m d

afta

r gaj

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i.]

V.1

Dala

m 1

2 bu

lan

tera

khir,

apa

kah

usah

a/pe

rusa

haan

I/B

/S i

ni p

erna

h m

eren

cana

kan

mem

buka

lo

won

gan

peke

rjaan

na

mun

m

emba

talk

an

renc

ana

ters

ebut

kar

ena

khaw

atir

tidak

aka

n m

enda

patk

an p

eker

ja d

enga

n ke

tram

pila

n ya

ng d

iper

luka

n?

1.

Ya

3 Ti

dak è

V.3

V.2

Sebu

tkan

jeni

s pek

erja

an y

ang

I/B/

S re

ncan

akan

aka

n di

buka

low

onga

n na

mun

tida

k ja

di te

rseb

ut

Dekr

ipsi

KB

JI

Pe

kerja

an 1

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 2

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 3

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 4

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

11

4. Pe

rbul

an

5. Bo

rong

an

6. Pe

runi

t pek

erja

an

7. M

ENO

LAK

MEN

JAW

AB

8. TI

DAK

TAHU

Kode

unt

uk IV

.6:

01.

SMP

atau

dib

awah

nya

02

. SM

A

03.

SMK

04.

Dipl

oma

I/II

05.

Dipl

oma

III

06.

Dipl

oma

IV/S

trat

a I

07.

Stra

ta II

(Mas

ter)

08

. St

rata

III (

PhD/

Dokt

or)

95.

Lain

nya,

sebu

tkan

____

____

___

96.

T

idak

ada

kua

lifik

asi P

endi

dika

n

MO

DUL

3: IN

FORM

ASI K

ELU

AR M

ASU

K PE

KERJ

A BE

RDAS

ARKA

N JE

NIS

PEK

ERJA

AN

Seka

rang

saya

aka

n m

enan

yaka

n te

ntan

g lo

won

gan

dan

arus

kel

uar m

asuk

pek

erja

di u

saha

/per

usah

aan

I/B/

S. [C

ATAT

AN P

EWAW

ANCA

RA: D

efin

isi ‘

peke

rja’ y

ang

sam

a di

tera

pkan

. Pe

kerja

term

asuk

pek

erja

sub

kon

trak

yan

g m

asuk

ke

dala

m d

afta

r gaj

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i, te

rlepa

s da

ri ap

akah

pek

erja

ters

ebut

sem

enta

ra a

tau

teta

p,

mus

iman

ata

u se

panj

ang

tahu

n, p

enuh

ata

u pa

ruh

wak

tu, a

sing

ata

u do

mes

tik.

Peke

rja ti

dak

term

asuk

pek

erja

lepa

s, m

agan

g, p

eker

ja s

ub k

ontr

ak/o

utso

urci

ng y

ang

dipe

kerja

kan

oleh

pih

ak k

etig

a da

n TI

DAK

men

erim

a pe

mba

yara

n up

ah la

ngsu

ng d

ari u

saha

ini/

tida

k m

asuk

ke

dala

m d

afta

r gaj

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i.]

V.1

Dala

m 1

2 bu

lan

tera

khir,

apa

kah

usah

a/pe

rusa

haan

I/B

/S i

ni p

erna

h m

eren

cana

kan

mem

buka

lo

won

gan

peke

rjaan

na

mun

m

emba

talk

an

renc

ana

ters

ebut

kar

ena

khaw

atir

tidak

aka

n m

enda

patk

an p

eker

ja d

enga

n ke

tram

pila

n ya

ng d

iper

luka

n?

1.

Ya

3 Ti

dak è

V.3

V.2

Sebu

tkan

jeni

s pek

erja

an y

ang

I/B/

S re

ncan

akan

aka

n di

buka

low

onga

n na

mun

tida

k ja

di te

rseb

ut

Dekr

ipsi

KB

JI

Pe

kerja

an 1

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 2

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 3

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 4

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

12

Pe

kerja

an 5

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 6

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 7

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 8

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 9

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 1

0 __

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

11

4. Pe

rbul

an

5. Bo

rong

an

6. Pe

runi

t pek

erja

an

7. M

ENO

LAK

MEN

JAW

AB

8. TI

DAK

TAHU

Kode

unt

uk IV

.6:

01.

SMP

atau

dib

awah

nya

02

. SM

A

03.

SMK

04.

Dipl

oma

I/II

05.

Dipl

oma

III

06.

Dipl

oma

IV/S

trat

a I

07.

Stra

ta II

(Mas

ter)

08

. St

rata

III (

PhD/

Dokt

or)

95.

Lain

nya,

sebu

tkan

____

____

___

96.

T

idak

ada

kua

lifik

asi P

endi

dika

n

MO

DUL

3: IN

FORM

ASI K

ELU

AR M

ASU

K PE

KERJ

A BE

RDAS

ARKA

N JE

NIS

PEK

ERJA

AN

Seka

rang

saya

aka

n m

enan

yaka

n te

ntan

g lo

won

gan

dan

arus

kel

uar m

asuk

pek

erja

di u

saha

/per

usah

aan

I/B/

S. [C

ATAT

AN P

EWAW

ANCA

RA: D

efin

isi ‘

peke

rja’ y

ang

sam

a di

tera

pkan

. Pe

kerja

term

asuk

pek

erja

sub

kon

trak

yan

g m

asuk

ke

dala

m d

afta

r gaj

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i, te

rlepa

s da

ri ap

akah

pek

erja

ters

ebut

sem

enta

ra a

tau

teta

p,

mus

iman

ata

u se

panj

ang

tahu

n, p

enuh

ata

u pa

ruh

wak

tu, a

sing

ata

u do

mes

tik.

Peke

rja ti

dak

term

asuk

pek

erja

lepa

s, m

agan

g, p

eker

ja s

ub k

ontr

ak/o

utso

urci

ng y

ang

dipe

kerja

kan

oleh

pih

ak k

etig

a da

n TI

DAK

men

erim

a pe

mba

yara

n up

ah la

ngsu

ng d

ari u

saha

ini/

tida

k m

asuk

ke

dala

m d

afta

r gaj

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i.]

V.1

Dala

m 1

2 bu

lan

tera

khir,

apa

kah

usah

a/pe

rusa

haan

I/B

/S i

ni p

erna

h m

eren

cana

kan

mem

buka

lo

won

gan

peke

rjaan

na

mun

m

emba

talk

an

renc

ana

ters

ebut

kar

ena

khaw

atir

tidak

aka

n m

enda

patk

an p

eker

ja d

enga

n ke

tram

pila

n ya

ng d

iper

luka

n?

1.

Ya

3 Ti

dak è

V.3

V.2

Sebu

tkan

jeni

s pek

erja

an y

ang

I/B/

S re

ncan

akan

aka

n di

buka

low

onga

n na

mun

tida

k ja

di te

rseb

ut

Dekr

ipsi

KB

JI

Pe

kerja

an 1

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 2

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 3

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 4

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

_ └─

─┴──┴

──┴

──┘

Page 99: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

13

V.3

Apak

ah u

saha

/per

usah

aan

ini p

erna

h m

enco

ba m

erek

rut p

eker

ja d

alam

12

bula

n te

rakh

ir?

1.

Ya

3.

Tida

k è

V.5

V.4

Sebu

tkan

pek

erja

an y

ang

dico

ba u

ntuk

dire

krut

ters

ebut

V.

4A

V.4B

V.

4C

V.4D

De

skrip

si 4-

digi

t KBJ

I Ap

akah

susa

h un

tuk

mer

ekru

t pek

erja

unt

uk

peke

rjaan

[..]?

Apa

peny

ebab

uta

ma

rekr

utm

en su

sah?

Pe

kerja

an 1

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

3 Ti

dak ê

1. Y

a └─

─┴──

Pe

kerja

an 2

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

3. T

idak

ê 1

. Ya

└──┴

──┘

Pe

kerja

an 3

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

3. T

idak

ê 1

. Ya

└──┴

──┘

Pe

kerja

an 4

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

3. T

idak

ê 1

. Ya

└──┴

──┘

Pe

kerja

an 5

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

3. T

idak

ê 1

. Ya

└──┴

──┘

Pe

kerja

an 6

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

3. T

idak

ê 1

. Ya

└──┴

──┘

ds

t __

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

3. T

idak

ê 1

. Ya

└──┴

──┘

Kode

unt

uk V

.4D:

1.

Tida

k ad

a/se

diki

t pel

amar

2.

Pel

amar

tida

k mem

iliki

keah

lian

yang

dip

erlu

kan

3.

Pela

mar

mem

inta

upa

h le

bih

tingg

i dar

i yan

g di

taw

arka

n

4.

Pela

mar

tida

k m

enyu

kai k

ondi

si ke

rja

5.

Lain

nya,

sebu

tkan

___

____

____

_

8.

TIDA

K TA

HU

14

V.5

Apak

ah u

saha

/per

usah

aan

ini s

edan

g m

embu

ka lo

won

gan

peke

rjaan

bar

u at

au b

eren

cana

men

gum

umka

n lo

won

gan

peke

rjaan

bar

u da

lam

dua

m

ingg

u ke

dep

an?

1.

Ya

3.

Tida

k è

V.7

V.6

Sebu

tkan

jeni

s pek

erja

an y

ang

dibu

ka/a

kan

dibu

ka lo

won

gan

dala

m d

ua m

ingg

u ke

dep

an

V.6A

V.

6B

V.6C

V.

6D

Desk

ripsi

4-di

git K

BJI

Bera

pa lo

won

gan

yang

di

buka

? [IS

IKAN

“9

998”

JIKA

TID

AK

TAHU

]

Suda

h be

rapa

lam

a lo

won

gan

ters

ebut

dib

uka?

[MIN

GGU

] [E

NU

MER

ATO

R: IS

IKAN

“99

98”

JIKA

TIDA

K TA

HU. I

SIKA

N “

0” JI

KA

LOW

ON

GAN

BEL

UM

DIB

UKA

]

Pe

kerja

an 1

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 2

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 3

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 4

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 5

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 6

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

ds

t __

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Lampiran99

Page 100: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Indonesia’s Occupational Employment Outlook 100 Technical Report

14

V.5

Apak

ah u

saha

/per

usah

aan

ini s

edan

g m

embu

ka lo

won

gan

peke

rjaan

bar

u at

au b

eren

cana

men

gum

umka

n lo

won

gan

peke

rjaan

bar

u da

lam

dua

m

ingg

u ke

dep

an?

1.

Ya

3.

Tida

k è

V.7

V.6

Sebu

tkan

jeni

s pek

erja

an y

ang

dibu

ka/a

kan

dibu

ka lo

won

gan

dala

m d

ua m

ingg

u ke

dep

an

V.6A

V.

6B

V.6C

V.

6D

Desk

ripsi

4-di

git K

BJI

Bera

pa lo

won

gan

yang

di

buka

? [IS

IKAN

“9

998”

JIKA

TID

AK

TAHU

]

Suda

h be

rapa

lam

a lo

won

gan

ters

ebut

dib

uka?

[MIN

GGU

] [E

NU

MER

ATO

R: IS

IKAN

“99

98”

JIKA

TIDA

K TA

HU. I

SIKA

N “

0” JI

KA

LOW

ON

GAN

BEL

UM

DIB

UKA

]

Pe

kerja

an 1

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 2

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 3

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 4

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 5

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 6

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

ds

t __

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Page 101: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

15

Peni

ngka

tan

jum

lah

peke

rja

[CAT

ATAN

PEW

AWAN

CARA

: pe

ning

kata

n be

rart

i pe

nam

baha

n da

lam

art

i ‘b

ersi

h’,

mis

al j

umla

h pe

kerja

bar

u ya

ng d

ipek

erja

kan

diku

rang

i ju

mla

h pe

kerja

yan

g di

peca

t/m

engu

ndur

kan

diri]

V.7a

Ap

akah

ada

jeni

s pek

erja

an, d

iman

a ju

mla

h pe

kerja

nya

men

ingk

at d

alam

12

bula

n te

rakh

ir ?

1.

Ya

3.

Tida

k è

V.8

V.7

Sebu

tkan

jeni

s pek

erja

an d

iusa

ha/p

erus

ahaa

n in

i dim

ana

jum

lah

peke

rjany

a m

enin

gkat

dal

am 1

2 bu

lan

tera

khir

:

V.7A

V.

7B

V.7C

V.

7D

Desk

ripsi

4-di

git K

BJI

Bera

pa b

anya

k le

bihn

ya

jum

lah

peke

rja d

i […

.]

diba

ndin

gkan

12

bula

n ya

ng

lalu

[ISI

KAN

“99

98”

JIKA

TIDA

K TA

HU]

Bera

pa b

anya

k ju

mla

h pe

kerja

yan

g be

kerja

di

[,,,,]

saat

ini [

ISIK

AN

“999

8” JI

KA T

IDAK

TAH

U]

Pe

kerja

an 1

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 2

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 3

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 4

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 5

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 6

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

16

ds

t __

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

17

V.8

Apak

ah u

saha

/per

usah

aan

ini m

eren

cana

kan

men

ingk

atka

n ju

mla

h pe

kerja

da

lam

12

bula

n m

enda

tang

?

1.

Ya

3.

Tida

k è

V.1

1

V.9

Sebu

tkan

jeni

s pek

erja

an d

iusa

ha/p

erus

ahaa

n in

i dim

ana

jum

lah

peke

rjany

a ak

an d

iting

katk

an d

alam

12

bula

n m

enda

tang

:

V.9A

V.

9B

V.9C

V.

9D

Desk

ripsi

4-di

git K

BJI

Sebe

rapa

ban

yak

peni

ngka

tan

jum

lah

peke

rja y

ang

diha

rapk

an p

ada

[…] d

alam

12

bula

n m

enda

tang

[IS

IKAN

“9

998”

JIKA

TID

AK T

AHU

]

Bera

pa b

anya

k ju

mla

h pe

kerja

yan

g be

kerja

di

[…] s

aat i

ni [I

SIKA

N

“999

8” JI

KA T

IDAK

TAH

U]

Pe

kerja

an 1

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 2

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 3

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 4

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 5

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 6

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

ds

t __

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

V.10

A.

Men

ingk

atny

a in

vest

asi p

ada

mes

in/p

eral

atan

└──┘

Lampiran101

Page 102: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Indonesia’s Occupational Employment Outlook 102 Technical Report

17

V.8

Apak

ah u

saha

/per

usah

aan

ini m

eren

cana

kan

men

ingk

atka

n ju

mla

h pe

kerja

da

lam

12

bula

n m

enda

tang

?

1.

Ya

3.

Tida

k è

V.1

1

V.9

Sebu

tkan

jeni

s pek

erja

an d

iusa

ha/p

erus

ahaa

n in

i dim

ana

jum

lah

peke

rjany

a ak

an d

iting

katk

an d

alam

12

bula

n m

enda

tang

:

V.9A

V.

9B

V.9C

V.

9D

Desk

ripsi

4-di

git K

BJI

Sebe

rapa

ban

yak

peni

ngka

tan

jum

lah

peke

rja y

ang

diha

rapk

an p

ada

[…] d

alam

12

bula

n m

enda

tang

[IS

IKAN

“9

998”

JIKA

TID

AK T

AHU

]

Bera

pa b

anya

k ju

mla

h pe

kerja

yan

g be

kerja

di

[…] s

aat i

ni [I

SIKA

N

“999

8” JI

KA T

IDAK

TAH

U]

Pe

kerja

an 1

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 2

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 3

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 4

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 5

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 6

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

ds

t __

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

V.10

A.

Men

ingk

atny

a in

vest

asi p

ada

mes

in/p

eral

atan

└──┘

18

M

enga

pa

usah

a/pe

rusa

haan

in

i m

eren

cana

kan

peni

ngka

tan

jum

lah

peke

rja?

Sebu

tkan

3 a

lasa

n pa

ling

utam

a [R

ANGK

ING]

B.

Men

ingk

atny

a pr

oduk

si

└──┘

C. P

enge

mba

ngan

bisn

is, m

embu

ka c

aban

g/ou

tlet b

aru

└──┘

D. F

akto

r mus

iman

yan

g m

endu

kung

, misa

l cua

ca

└──┘

E. M

enin

gkat

nya

perm

inta

an p

asar

dan

/ata

u pe

sana

n └─

─┘

V. L

ainn

ya, _

____

____

____

____

____

____

└─

─┘

Page 103: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

19

Peng

uran

gan

jum

lah

peke

rja

CATA

TAN

PEW

AWAN

CARA

: pen

gura

ngan

ber

arti

peng

uran

gan

dala

m a

rti b

ersi

h, m

isal

jum

lah

peke

rja y

ang

dipe

cat/

dibe

rhen

tikan

/men

gund

urka

n di

ri d

ikur

angi

jum

lah

peke

rja b

aru

yang

men

ggan

tikan

yan

g di

peca

t/di

berh

entik

an/m

engu

ndur

kan

diri

ters

ebut

.

V.11

Ap

akah

usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i men

gura

ngi j

umla

h pe

kerja

dal

am 1

2 bu

lan

tera

khir?

1.

Ya

3.

Tida

k è

V.1

3

V.12

Se

butk

an je

nis p

eker

jaan

diu

saha

/per

usah

aan

ini d

iman

a ju

mla

h pe

kerja

nya

berk

uran

g da

lam

12

bula

n te

rakh

ir :

V.12

A V.

12B

V.12

C V.

12D

Desk

ripsi

4-di

git K

BJI

Bera

pa b

anya

k be

rkur

angn

ya

jum

lah

peke

rja d

i […

] di

band

ingk

an 1

2 bu

lan

yang

la

lu [I

SIKA

N “

9998

” JIK

A TI

DAK

TAHU

]

BERA

PA B

ANYA

K JU

MLA

H PE

KERJ

A YA

NG

BEKE

RJA

DI […

] SAA

T IN

I [IS

IKAN

“9

998”

JIKA

TID

AK T

AHU

]

Pe

kerja

an 1

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 2

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 3

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 4

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 5

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 6

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

20

ds

t __

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

21

V.13

Ap

akah

usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i mer

enca

naka

n m

engu

rang

i jum

lah

peke

rja

dala

m 1

2 bu

lan

men

data

ng?

1.

Ya

3.

Tida

k è

MO

DUL

5

V.14

Se

butk

an je

nis p

eker

jaan

diu

saha

/per

usah

aan

ini d

iman

a ju

mla

h p

eker

jany

a ak

an d

ikur

angi

dal

am 1

2 bu

lan

men

data

ng :

V.14

A V.

14B

V.14

C V.

14D

Desk

ripsi

4-di

git K

BJI

Sebe

rapa

ban

yak

peng

uran

gan

jum

lah

peke

rja

yang

dih

arap

kan

pada

[…]

dala

m 1

2 bu

lan

men

data

ng

[ISIK

AN “

9998

” JIK

A TI

DAK

TAHU

]

BERA

PA B

ANYA

K JU

MLA

H PE

KERJ

A YA

NG

BEKE

RJA

DI […

] SAA

T IN

I [IS

IKAN

“9

998”

JIKA

TID

AK T

AHU

]

Pe

kerja

an 1

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 2

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 3

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 4

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 5

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 6

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

ds

t __

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

V.15

Men

gapa

us

aha/

peru

saha

an

ini

mer

enca

naka

n pe

ngur

anga

n ju

mla

h pe

kerja

? Se

butk

an 3

ala

san

palin

g ut

ama

[RAN

GKIN

G]

A. P

engu

rang

an in

vest

asi p

ada

mes

in/p

eral

atan

└─

─┘

B. P

eker

ja d

igan

tikan

mes

in

└──┘

C. B

erku

rang

nya

prod

uksi

└──┘

Lampiran103

Page 104: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Indonesia’s Occupational Employment Outlook 104 Technical Report

21

V.13

Ap

akah

usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i mer

enca

naka

n m

engu

rang

i jum

lah

peke

rja

dala

m 1

2 bu

lan

men

data

ng?

1.

Ya

3.

Tida

k è

MO

DUL

5

V.14

Se

butk

an je

nis p

eker

jaan

diu

saha

/per

usah

aan

ini d

iman

a ju

mla

h p

eker

jany

a ak

an d

ikur

angi

dal

am 1

2 bu

lan

men

data

ng :

V.14

A V.

14B

V.14

C V.

14D

Desk

ripsi

4-di

git K

BJI

Sebe

rapa

ban

yak

peng

uran

gan

jum

lah

peke

rja

yang

dih

arap

kan

pada

[…]

dala

m 1

2 bu

lan

men

data

ng

[ISIK

AN “

9998

” JIK

A TI

DAK

TAHU

]

BERA

PA B

ANYA

K JU

MLA

H PE

KERJ

A YA

NG

BEKE

RJA

DI […

] SAA

T IN

I [IS

IKAN

“9

998”

JIKA

TID

AK T

AHU

]

Pe

kerja

an 1

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 2

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 3

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 4

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 5

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

Pe

kerja

an 6

__

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

ds

t __

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

___

____

└─

─┴──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

└──┴

──┴

──┴

──┘

V.15

Men

gapa

us

aha/

peru

saha

an

ini

mer

enca

naka

n pe

ngur

anga

n ju

mla

h pe

kerja

? Se

butk

an 3

ala

san

palin

g ut

ama

[RAN

GKIN

G]

A. P

engu

rang

an in

vest

asi p

ada

mes

in/p

eral

atan

└─

─┘

B. P

eker

ja d

igan

tikan

mes

in

└──┘

C. B

erku

rang

nya

prod

uksi

└──┘

22

D. P

enur

unan

usa

ha, b

erku

rang

nya

caba

ng/o

utle

t └─

─┘

E. F

akto

r mus

iman

yan

g tid

ak m

endu

kung

└─

─┘

F. E

fisie

nsi k

erja

└─

─┘

G. P

engu

ndur

an d

iri

└──┘

V. L

ainn

ya, _

____

____

____

____

____

____

└─

─┘

MO

DUL

5: P

ELAT

IHAN

Be

rikut

ini s

aya

akan

men

anya

kan

tent

ang

pel

atih

an d

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i

VII.1

Ap

akah

us

aha/

Pe

rusa

haan

m

embe

rikan

pe

latih

an

bagi

pa

ra

peke

rja?

Pe

latih

an d

isini

ter

mas

uk p

elat

ihan

for

mal

(da

lam

kel

as)

mau

pun

info

rmal

(m

ento

ring,

on

-the

-job,

be

laja

r sa

mbi

l m

elak

ukan

, m

agan

g, d

ll)

1.

Ya

3.

Tida

k è

VII.

10

VII.2

Ap

akah

usa

ha/P

erus

ahaa

n m

embe

rikan

pel

atih

an?

A.

Set

elah

pek

erja

per

tam

a ka

li di

terim

a be

kerja

1.

Ya

3.

Ti

dak

B.

Ru

tin u

ntuk

sem

ua p

eker

ja

1.

Setia

p 3

bula

n

2.

Setia

p 6

bula

n

3.

Setia

p ta

hun

4.

Setia

p 2

tahu

n

6.

Tida

k a

da

C.

Ru

tin u

ntuk

beb

erap

a pe

kerja

tert

entu

1.

Ya

3.

Ti

dak

D.

Ter

gant

ung

kebu

tuha

n bi

snis

1.

Ya

3.

Ti

dak

E.

Jik

a (V

II.2)

D =

1]

sebu

tkan

con

toh

alas

an p

alin

g ak

hir

unt

uk

pela

tihan

yan

g be

rdas

arka

n ke

butu

han

01

. Pr

oses

bisn

is ya

ng b

aru

02.

Jalu

r bisn

is ya

ng b

aru

03.

Mes

in a

tau

tekn

olog

i yan

g ba

ru

04.

Peng

emba

ngan

bi

snis

yang

m

emer

luka

n ba

nyak

rekr

utm

en b

aru

05.

Suda

h la

ma

tidak

mel

akuk

an p

elat

ihan

se

jak

pela

tihan

yan

g te

rakh

ir

Page 105: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

22

D. P

enur

unan

usa

ha, b

erku

rang

nya

caba

ng/o

utle

t └─

─┘

E. F

akto

r mus

iman

yan

g tid

ak m

endu

kung

└─

─┘

F. E

fisie

nsi k

erja

└─

─┘

G. P

engu

ndur

an d

iri

└──┘

V. L

ainn

ya, _

____

____

____

____

____

____

└─

─┘

MO

DUL

5: P

ELAT

IHAN

Be

rikut

ini s

aya

akan

men

anya

kan

tent

ang

pel

atih

an d

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i

VII.1

Ap

akah

us

aha/

Pe

rusa

haan

m

embe

rikan

pe

latih

an

bagi

pa

ra

peke

rja?

Pe

latih

an d

isini

ter

mas

uk p

elat

ihan

for

mal

(da

lam

kel

as)

mau

pun

info

rmal

(m

ento

ring,

on

-the

-job,

be

laja

r sa

mbi

l m

elak

ukan

, m

agan

g, d

ll)

1.

Ya

3.

Tida

k è

VII.

10

VII.2

Ap

akah

usa

ha/P

erus

ahaa

n m

embe

rikan

pel

atih

an?

A.

Set

elah

pek

erja

per

tam

a ka

li di

terim

a be

kerja

1.

Ya

3.

Ti

dak

B.

Ru

tin u

ntuk

sem

ua p

eker

ja

1.

Setia

p 3

bula

n

2.

Setia

p 6

bula

n

3.

Setia

p ta

hun

4.

Setia

p 2

tahu

n

6.

Tida

k a

da

C.

Ru

tin u

ntuk

beb

erap

a pe

kerja

tert

entu

1.

Ya

3.

Ti

dak

D.

Ter

gant

ung

kebu

tuha

n bi

snis

1.

Ya

3.

Ti

dak

E.

Jik

a (V

II.2)

D =

1]

sebu

tkan

con

toh

alas

an p

alin

g ak

hir

unt

uk

pela

tihan

yan

g be

rdas

arka

n ke

butu

han

01

. Pr

oses

bisn

is ya

ng b

aru

02.

Jalu

r bisn

is ya

ng b

aru

03.

Mes

in a

tau

tekn

olog

i yan

g ba

ru

04.

Peng

emba

ngan

bi

snis

yang

m

emer

luka

n ba

nyak

rekr

utm

en b

aru

05.

Suda

h la

ma

tidak

mel

akuk

an p

elat

ihan

se

jak

pela

tihan

yan

g te

rakh

ir

23

95.

Lai

nnya

____

____

____

____

___

VII.3

VI

I.4

VII.5

VI

I.6

VII.7

Siap

a ya

ng

bias

anya

di

berik

an

pela

tihan

[P

ILIH

SE

MU

A YA

NG

SE

SUAI

]

Mat

eri

pela

tihan

ap

a ya

ng

bias

anya

Per

usah

aan

berik

an?

Siap

a ya

ng

bias

anya

m

embe

rikan

pe

latih

an?

[P

ILIH

SEM

UA

YAN

G S

ESU

AI]

Dim

ana

pela

tihan

bi

asan

ya

dila

kuka

n? [

PILI

H SE

MU

A YA

NG

SE

SUAI

]

Bera

pa la

ma

bias

anya

pe

latih

an

berla

ngsu

ng?

A. P

eker

ja de

ngan

keter

ampil

an

rend

ah (p

endid

ikan S

MP/S

MA)

A. K

eter

ampi

lan

tekn

is

B. K

eter

ampi

lan

sosio

em

osio

nal

C.

Ket

eram

pila

n m

anaj

emen

D.

Nila

i-nila

i bi

snis

dan

tuju

an

usah

a/pe

rusa

haan

V.

Lain

nya,

sebu

tkan

___

____

__

A. P

eker

ja se

nior y

ang l

ebih

berp

enga

laman

/supe

rviso

r B.

Lemb

aga p

elatih

an te

rakre

ditas

i C.

Pen

yedi

a ja

sa p

elat

ihan

swas

ta (m

is.

Peny

edia

ja

sa

pela

tihan

no

n ak

redi

tasi)

A. D

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i B.

Sek

olah

C.

Tem

pat P

elat

ihan

V.

Lai

nnya

, seb

utka

n __

____

___

1. K

uran

g da

ri 1

hari

2. 2

-4 h

ari

3. 1

min

ggu

4. 1

-4 m

ingg

u

5. 1

– 6

bul

an

23

95.

Lai

nnya

____

____

____

____

___

VII.3

VI

I.4

VII.5

VI

I.6

VII.7

Siap

a ya

ng

bias

anya

di

berik

an

pela

tihan

[P

ILIH

SE

MU

A YA

NG

SE

SUAI

]

Mat

eri

pela

tihan

ap

a ya

ng

bias

anya

Per

usah

aan

berik

an?

Siap

a ya

ng

bias

anya

m

embe

rikan

pe

latih

an?

[P

ILIH

SEM

UA

YAN

G S

ESU

AI]

Dim

ana

pela

tihan

bi

asan

ya

dila

kuka

n? [

PILI

H SE

MU

A YA

NG

SE

SUAI

]

Bera

pa la

ma

bias

anya

pe

latih

an

berla

ngsu

ng?

A. P

eker

ja de

ngan

keter

ampil

an

rend

ah (p

endid

ikan S

MP/S

MA)

A. K

eter

ampi

lan

tekn

is

B. K

eter

ampi

lan

sosio

em

osio

nal

C.

Ket

eram

pila

n m

anaj

emen

D.

Nila

i-nila

i bi

snis

dan

tuju

an

usah

a/pe

rusa

haan

V.

Lain

nya,

sebu

tkan

___

____

__

A. P

eker

ja se

nior y

ang l

ebih

berp

enga

laman

/supe

rviso

r B.

Lemb

aga p

elatih

an te

rakre

ditas

i C.

Pen

yedi

a ja

sa p

elat

ihan

swas

ta (m

is.

Peny

edia

ja

sa

pela

tihan

no

n ak

redi

tasi)

A. D

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i B.

Sek

olah

C.

Tem

pat P

elat

ihan

V.

Lai

nnya

, seb

utka

n __

____

___

1. K

uran

g da

ri 1

hari

2. 2

-4 h

ari

3. 1

min

ggu

4. 1

-4 m

ingg

u

5. 1

– 6

bul

an

24

6. L

ebih

dar

i 6 b

ulan

8.

TIDA

K TA

HU

B. P

eker

ja de

ngan

keter

ampil

an

seda

ng (p

endid

ikan S

MK,

Diplo

ma I/I

I, Dipl

oma I

II)

A. K

eter

ampi

lan

tekn

is

B. K

eter

ampi

lan

sosio

em

osio

nal

C.

Ket

eram

pila

n m

anaj

emen

D.

Nila

i-nila

i bi

snis

dan

tuju

an

usah

a/pe

rusa

haan

V.

Lain

nya,

sebu

tkan

___

____

__

A. P

eker

ja se

nior y

ang l

ebih

berp

enga

laman

/supe

rviso

r B.

Lemb

aga p

elatih

an te

rakre

ditas

i C.

Pen

yedi

a ja

sa p

elat

ihan

swas

ta (m

is.

Peny

edia

ja

sa

pela

tihan

no

n ak

redi

tasi)

A. D

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i B.

Sek

olah

C.

Tem

pat P

elat

ihan

V.

Lai

nnya

, seb

utka

n __

____

___

1. K

uran

g da

ri 1

hari

2. 2

-4 h

ari

3. 1

min

ggu

4. 1

-4 m

ingg

u

5. 1

– 6

bul

an

6. L

ebih

dar

i 6 b

ulan

8.

TIDA

K TA

HU

C. P

eker

ja d

enga

n ke

tera

mpi

lan

tingg

i (p

endi

dika

n Di

plom

a IV

/Str

ata

I, St

rata

II

(Mas

ter)

, St

rata

III (

PhD/

Dokt

or)

A. K

eter

ampi

lan

tekn

is

B. K

eter

ampi

lan

sosio

em

osio

nal

C.

Ket

eram

pila

n m

anaj

emen

D.

Nila

i-nila

i bi

snis

dan

tuju

an

usah

a/pe

rusa

haan

V.

Lain

nya,

sebu

tkan

___

____

__

A. P

eker

ja se

nior y

ang l

ebih

berp

enga

laman

/supe

rviso

r B.

Lemb

aga p

elatih

an te

rakre

ditas

i C.

Pen

yedi

a ja

sa p

elat

ihan

swas

ta (m

is.

Peny

edia

ja

sa

pela

tihan

no

n ak

redi

tasi)

A. D

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i B.

Sek

olah

C.

Tem

pat P

elat

ihan

V.

Lai

nnya

, seb

utka

n __

____

___

1. K

uran

g da

ri 1

hari

2. 2

-4 h

ari

3. 1

min

ggu

4. 1

-4 m

ingg

u

5. 1

– 6

bul

an

6. L

ebih

dar

i 6 b

ulan

8.

TIDA

K TA

HU

D. B

erda

sark

an k

ebut

uhan

A.

Ket

eram

pila

n te

knis

B.

Ket

eram

pila

n so

sio e

mos

iona

l

C. K

eter

ampi

lan

man

ajem

en

D. N

ilai-n

ilai

bisn

is da

n tu

juan

us

aha/

peru

saha

an

V. La

inny

a, se

butk

an _

____

____

A. P

eker

ja se

nior y

ang l

ebih

berp

enga

laman

/supe

rviso

r B.

Lemb

aga p

elatih

an te

rakre

ditas

i C.

Pen

yedia

jasa

pelat

ihan s

wasta

(mis.

Pe

nyed

ia jas

a pela

tihan

non

akre

ditas

i)

A. D

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i B.

Sek

olah

C.

Tem

pat P

elat

ihan

V.

Lai

nnya

, seb

utka

n __

____

___

1. K

uran

g da

ri 1

hari

2.

2-4

har

i 3.

1 m

ingg

u 4.

1-4

min

ggu

5. 1

– 6

bul

an

6. L

ebih

dar

i 6 b

ulan

8.

TI

DAK

TAHU

Lampiran105

Page 106: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Indonesia’s Occupational Employment Outlook 106 Technical Report

24

6. L

ebih

dar

i 6 b

ulan

8.

TIDA

K TA

HU

B. P

eker

ja de

ngan

keter

ampil

an

seda

ng (p

endid

ikan S

MK,

Diplo

ma I/I

I, Dipl

oma I

II)

A. K

eter

ampi

lan

tekn

is

B. K

eter

ampi

lan

sosio

em

osio

nal

C.

Ket

eram

pila

n m

anaj

emen

D.

Nila

i- nila

i bi

snis

dan

tuju

an

usah

a/pe

rusa

haan

V.

Lain

nya,

sebu

tkan

___

____

__

A. P

eker

ja se

nior y

ang l

ebih

berp

enga

laman

/supe

rviso

r B.

Lemb

aga p

elatih

an te

rakre

ditas

i C.

Pen

yedi

a ja

sa p

elat

ihan

swas

ta (m

is.

Peny

edia

ja

sa

pela

tihan

no

n ak

redi

tasi)

A. D

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i B.

Sek

olah

C.

Tem

pat P

elat

ihan

V.

Lai

nnya

, seb

utka

n __

____

___

1. K

uran

g da

ri 1

hari

2. 2

-4 h

ari

3. 1

min

ggu

4. 1

-4 m

ingg

u

5. 1

– 6

bul

an

6. L

ebih

dar

i 6 b

ulan

8.

TIDA

K TA

HU

C. P

eker

ja d

enga

n ke

tera

mpi

lan

tingg

i (p

endi

dika

n Di

plom

a IV

/Str

ata

I, St

rata

II

(Mas

ter)

, St

rata

III (

PhD/

Dokt

or)

A. K

eter

ampi

lan

tekn

is

B. K

eter

ampi

lan

sosio

em

osio

nal

C.

Ket

eram

pila

n m

anaj

emen

D.

Nila

i- nila

i bi

snis

dan

tuju

an

usah

a/pe

rusa

haan

V.

Lain

nya,

sebu

tkan

___

____

__

A. P

eker

ja se

nior y

ang l

ebih

berp

enga

laman

/supe

rviso

r B.

Lemb

aga p

elatih

an te

rakre

ditas

i C.

Pen

yedi

a ja

sa p

elat

ihan

swas

ta (m

is.

Peny

edia

ja

sa

pela

tihan

no

n ak

redi

tasi)

A. D

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i B.

Sek

olah

C.

Tem

pat P

elat

ihan

V.

Lai

nnya

, seb

utka

n __

____

___

1. K

uran

g da

ri 1

hari

2. 2

-4 h

ari

3. 1

min

ggu

4. 1

-4 m

ingg

u

5. 1

– 6

bul

an

6. L

ebih

dar

i 6 b

ulan

8.

TIDA

K TA

HU

D. B

erda

sark

an k

ebut

uhan

A.

Ket

eram

pila

n te

knis

B.

Ket

eram

pila

n so

sio e

mos

iona

l

C. K

eter

ampi

lan

man

ajem

en

D. N

ilai- n

ilai

bisn

is da

n tu

juan

us

aha/

peru

saha

an

V. La

inny

a, se

butk

an _

____

____

A. P

eker

ja se

nior y

ang l

ebih

berp

enga

laman

/supe

rviso

r B.

Lemb

aga p

elatih

an te

rakre

ditas

i C.

Pen

yedia

jasa

pelat

ihan s

wasta

(mis.

Pe

nyed

ia jas

a pela

tihan

non

akre

ditas

i)

A. D

i usa

ha/p

erus

ahaa

n in

i B.

Sek

olah

C.

Tem

pat P

elat

ihan

V.

Lai

nnya

, seb

utka

n __

____

___

1. K

uran

g da

ri 1

hari

2.

2-4

har

i 3.

1 m

ingg

u 4.

1-4

min

ggu

5. 1

– 6

bul

an

6. L

ebih

dar

i 6 b

ulan

8.

TI

DAK

TAHU

25

VII.8

Ap

akah

usa

ha/p

erus

ahaa

n m

elak

ukan

inisi

atif

atau

diu

ndan

g ol

eh

inst

itusi

pela

tihan

/lem

baga

pem

erin

tah/

dll,

untu

k te

rliba

t/be

rsam

a sa

ma

mem

buat

kur

ikul

um/k

ompe

tens

i tek

hnis

A. Y

a, d

enga

n le

mba

ga p

elat

ihan

B.

Ya,

den

gan

pem

erin

tah

C.

Mel

alui

aso

siasi

peng

usah

a at

au K

amar

Dag

ang

è

Has

il Ku

njun

gan

W

. Ti

dak

VII.9

M

enga

pa u

saha

/per

usah

aan

I/B/

S tid

ak te

rliba

t dal

am p

enyu

suna

n ku

rikul

um p

elat

ihan

?

A. T

idak

tahu

kal

au b

isa (t

erlib

at)

B. T

erla

lu m

ahal

bia

yany

a

C. T

idak

mem

baw

a pe

ruba

han

apa-

apa

D.

Tid

ak a

da P

erm

inta

an/T

idak

dip

erlu

kan

Y. T

IDAK

TAH

U

è H

asil

Kunj

unga

n VI

I.10

Men

gapa

usa

ha/P

erus

ahaa

n tid

ak m

embe

rikan

pel

atih

an k

epad

a pe

kerja

? [P

ILIH

SEM

UA

YAN

G S

ESU

AI ]

A. M

erek

a se

haru

snya

suda

h m

enda

patk

an p

elat

ihan

di l

uar s

ebel

um b

eker

ja d

isini

B. T

idak

pun

ya su

mbe

r day

a un

tuk

mel

atih

pek

erja

C. U

saha

/per

usah

aan

tidak

mem

erlu

kan

peke

rja y

ang

lebi

h te

ram

pil/

kepe

rluan

bisn

is tid

ak m

enju

stifi

kasi

pela

tihan

V.La

inny

a___

____

____

____

___

Page 107: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

25

VII.8

Ap

akah

usa

ha/p

erus

ahaa

n m

elak

ukan

inisi

atif

atau

diu

ndan

g ol

eh

inst

itusi

pela

tihan

/lem

baga

pem

erin

tah/

dll,

untu

k te

rliba

t/be

rsam

a sa

ma

mem

buat

kur

ikul

um/k

ompe

tens

i tek

hnis

A. Y

a, d

enga

n le

mba

ga p

elat

ihan

B.

Ya,

den

gan

pem

erin

tah

C.

Mel

alui

aso

siasi

peng

usah

a at

au K

amar

Dag

ang

è

Has

il Ku

njun

gan

W

. Ti

dak

VII.9

M

enga

pa u

saha

/per

usah

aan

I/B/

S tid

ak te

rliba

t dal

am p

enyu

suna

n ku

rikul

um p

elat

ihan

?

A. T

idak

tahu

kal

au b

isa (t

erlib

at)

B. T

erla

lu m

ahal

bia

yany

a

C. T

idak

mem

baw

a pe

ruba

han

apa-

apa

D.

Tid

ak a

da P

erm

inta

an/T

idak

dip

erlu

kan

Y. T

IDAK

TAH

U

è H

asil

Kunj

unga

n VI

I.10

Men

gapa

usa

ha/P

erus

ahaa

n tid

ak m

embe

rikan

pel

atih

an k

epad

a pe

kerja

? [P

ILIH

SEM

UA

YAN

G S

ESU

AI ]

A. M

erek

a se

haru

snya

suda

h m

enda

patk

an p

elat

ihan

di l

uar s

ebel

um b

eker

ja d

isini

B. T

idak

pun

ya su

mbe

r day

a un

tuk

mel

atih

pek

erja

C. U

saha

/per

usah

aan

tidak

mem

erlu

kan

peke

rja y

ang

lebi

h te

ram

pil/

kepe

rluan

bisn

is tid

ak m

enju

stifi

kasi

pela

tihan

V.La

inny

a___

____

____

____

___

26

Hasi

l Kun

jung

an

Tang

gal w

awan

cara

/pem

erik

saan

─┴

─┘

/└─

┴─

┘/└

─┴

─┴

─┴

─┘

─┴

─┘

/└─

┴─

┘/└

─┴

─┴

─┴

─┘

Ja

m m

ulai

waw

anca

ra/p

emer

iksa

an

└─

┴─

┘:└

─┴

─┘

─┴

─┘

:└─

┴─

Jam

sele

sai w

awan

cara

/pem

erik

saan

─┴

─┘

:└─

┴─

└─

┴─

┘:└

─┴

─┘

COV1

Ha

sil k

unju

ngan

1.

Se

lesa

i è C

P 2.

Se

lesa

i seb

agia

n

3.

Tida

k se

lesa

i 1.

Se

lesa

i è C

P 2.

Se

lesa

i seb

agia

n

3.

Tida

k se

lesa

i

COV2

Al

asan

sel

esai

seb

agia

n/tid

ak

sele

sai

01. R

espo

nden

tida

k ad

a di

tem

pat,

, dig

anti

deng

an ID

usa

ha/p

erus

ahaa

n:

[└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

]

02. R

espo

nden

sa

kit

para

h,

, di

gant

i de

ngan

ID

us

aha/

peru

saha

an:

[└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

]

03. R

espo

nden

m

enol

ak,

diga

nti

deng

an

ID

usah

a/pe

rusa

haan

:

[└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

]

04. T

idak

di

tem

ukan

, di

gant

i de

ngan

ID

us

aha/

peru

saha

an:

[└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

]

05. P

inda

h/Be

rada

di

lu

ar

wila

yah

sam

pel,

diga

nti

deng

an

ID

usah

a/pe

rusa

haan

:

[└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

]

06. T

utup

, di

gant

i de

ngan

ID

us

aha/

peru

saha

an

:

[└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

]

95. L

ainn

ya,

diga

nti

deng

an

[ID

usah

a/pe

rusa

haan

:

[└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

]

01. R

espo

nden

tida

k ad

a di

tem

pat,

, dig

anti

deng

an ID

usa

ha/p

erus

ahaa

n:

[└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

]

02. R

espo

nden

sa

kit

para

h,

, di

gant

i de

ngan

ID

us

aha/

peru

saha

an:

[└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

]

03. R

espo

nden

m

enol

ak,

diga

nti

deng

an

ID

usah

a/pe

rusa

haan

:

[└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

]

04. T

idak

di

tem

ukan

, di

gant

i de

ngan

ID

us

aha/

peru

saha

an:

[└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

]

05. P

inda

h/Be

rada

di

lu

ar

wila

yah

sam

pel,

diga

nti

deng

an

ID

usah

a/pe

rusa

haan

:

[└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

]

06. T

utup

, di

gant

i de

ngan

ID

us

aha/

peru

saha

an

:

[└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

]

95. L

ainn

ya,

diga

nti

deng

an

[ID

usah

a/pe

rusa

haan

:

[└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

]

COV2

_ID

ID

usah

a/pe

rusa

haan

pe

ngga

nti

└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┘└─┴

─┘└─

┘└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

└─┴

─┴─┘

Lampiran107

Page 108: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Indonesia’s Occupational Employment Outlook 108 Technical Report

27

SEKS

I CP.

CAT

ATAN

PEW

AWAN

CARA

CP01

BA

HASA

APA

YAN

G DI

GUNA

KAN

PADA

KES

ELUR

UHAN

/SEB

AGIA

N BE

SAR

WAW

ANCA

RA?

00.

INDO

NESI

A 04

. MA

DURA

08

. GO

RONT

ALO

01.

BETA

WI

05.

SASA

K 09

. BU

GIS

02.

SUND

A 06

. MA

NDAR

IN

10.

MAKA

SAR

03

. JA

WA

07. M

ANAD

O 95

. LA

INNY

A, __

____

____

____

__

CP02

AD

AKAH

BAH

ASA

LAIN

YAN

G DI

GUNA

KAN?

1.

ADA,

└─

┴─

┘,

(KOD

E PI

LIHAN

SAM

A DE

NGAN

CP0

1)

3. TI

DAK

ADA

CP03

SI

APA

SAJA

(ORA

NG LA

IN) S

ELAI

N RE

SPON

DEN

YANG

HAD

IR P

ADA

SAAT

WAW

ANCA

RA

BERL

ANGS

UNG?

A.

__

____

____

____

____

____

____

____

_ C.

__

____

____

____

____

____

____

___

B.

____

____

____

____

____

____

____

___

D.

____

____

____

____

____

____

____

_

CP04

BA

GAIM

ANA

PENI

LAIA

N EN

UMER

ATOR

TER

HADA

P KE

TEPA

TAN

JAW

ABAN

RES

POND

EN?

1. SA

NGAT

BAI

K 4.

TIDA

K BA

IK

2. BA

IK

5. SA

NGAT

TID

AK B

AIK

3. CU

KUP

BAIK

CP05

BA

GAIM

ANA

PENI

LAIA

N EN

UMER

ATOR

TER

HADA

P KE

SUNG

GUHA

N PE

RHAT

IAN

RESP

ONDE

N?

1. SA

NGAT

BAI

K 4.

TIDA

K BA

IK

2. BA

IK

5. SA

NGAT

TID

AK B

AIK

28

3. CU

KUP

BAIK

CP06

PE

RTAN

YAAN

MAN

A YA

NG M

EMBU

AT R

ESPO

NDEN

MER

ASA

SULIT

, MAL

U, A

TAU

BING

UNG

DALA

M ME

NJAW

AB? (

TULIS

SEK

SI D

AN N

OMOR

PER

TANY

AANN

YA)

___

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

__

___

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

__

___

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

____

__

SEKS

I N

O

CATA

TAN

PEW

AWAN

CARA

Page 109: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

1 Diskusi terbaru yang dilakukan secara mendalam dapat dilihat di World Econo-mic Forum, 2020 dan Bank Dunia, 2019c.

2 77 persen pemberi kerja menyatakan bahwa mereka mengalami kesulitan me-rekrut pekerja berketerampilan tinggi (ma-najer, tenaga profesional senior), 67 persen mengalami kesulitan merekrut pekerja berketerampilan sedang (seperti teknisi non produktif, asisten profesional, tenaga penjualan), dan 43 persen mengalami ke-sulitan merekrut pekerja berketerampilan rendah (pekerja tidak terampil, non pro-duktif) (Gomez-Mera dan Hollweg 2018).

3 Untuk diskusi lebih dalam tentang di-namika pasar tenaga kerja saat ini, lihat Bank Dunia (akan datang).

4 Kategori keterampilan yang digunakan di dalam laporan ini didefinisikan berdasar-kan jenis-jenis pekerjaan pada KBJI (Kla-sifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia) 1 digit: pekerjaan berketerampilan rendah adalah pekerja kasar (KBJI 9); pekerjaan berketerampilan sedang adalah tenaga tata usaha, tenaga usaha jasa dan tena-ga penjualan, pekerja terampil pertanian, perhutanan dan perikanan, pekerja peng-olahan, kerajinan dan YDBI, serta opera-tor dan perakit mesin (KBJI 4 - 8); dan pekerjaan berketerampilan tinggi adalah manajer, profesional, teknisi dan asisten profesional (KBJI 1 - 3). Untuk klasifika-si keterampilan empat arah yang meng-gabungkan tipe pekerjaan dengan tingkat keterampilan, lihat Bank Dunia (akan da-tang), Gambar 2.7, Tambahan Gambar 2.11.

5 Bank Dunia (akan datang), Gambar 2.7 menunjukkan bahwa dalam jenis-jenis pekerjaan, peralihan terbesar terjadi pada pekerjaan pertanian, perhutanan dan per-ikanan terampil (-18 persen, yaitu pekerja-an kerah biru berketerampilan sedang) ke pekerjaan dasar (22 persen, yang berkete-rampilan rendah) dan ke tenaga usaha jasa dan tenaga penjualan (27 persen, pekerja-an kerah putih berketerampilan sedang).

6 Berdasarkan Survei Perusahaan Bank Dunia 2015 (World Bank Enterprise Su-rvey), hanya 8 persen perusahaan yang memberikan pelatihan bagi pekerjanya

pada tahun 2015. Perusahaan manufaktur yang melakukan pelatihan hanya membe-rikan pelatihan kepada 48 persen karya-wannya (Gomez-Mera dan Hollweg 2018).

7 Untuk penjelasan lebih terperinci ten-tang ketidaksesuaian, lihat CEDEFOP (2018).

8 Indikator-indikator tidak dapat diter-jemahkan secara terpisah karena dapat menghasilkan penilaian yang tidak aku-rat. Contohnya, suatu pekerjaan dengan jumlah lowongan atau pertumbuhan la-pangan pekerjaan yang tinggi belum ten-tu memiliki kesempatan kerja yang baik karena, tergantung sifat industri atau pe-kerjaan, jenis pekerjaan tersebut mungkin juga memiliki tingkat PHK dan perputaran yang tinggi. Kasus ini dapat terjadi, mi-salnya, pada tukang ledeng yang dipeker-jakan saat konstruksi bangunan dimulai dan diberhentikan ketika selesai.

9 Diasumsikan bahwa perubahan pada permintaan pekerjaan hanya dapat dide-teksi setelah tiga sampai lima tahun.

10 Lihat Rutkowski, de Paz, dan Levine (2018) untuk definisi LMO.

11 Perusahaan jasa bernilai tambah ting-gi mencakup perusahaan menengah dan besar yang bergerak di bidang informa-si dan komunikasi (KBLI 58–63), keu-angan dan bisnis lainnya (KBLI 63–64, 68, 69–75, 77–82), pengangkutan dan pergudangan (KBLI 49–53), serta kon-struksi (KBLI 42 dan 432). Perusahaan bernilai tambah rendah meliputi semua perusahaan di bidang industri kreatif, se-suai definisi dalam Peraturan Presiden no.77/2015, dan di industri pariwisata, sesuai definisi dalam Peraturan Menteri Pariwisata No.10/2018.

12 Jumlah populasi untuk industri ma-nufaktur adalah 5.371, untuk jasa berni-lai tambah rendah sebesar 1.595.250 dan untuk jasa bernilai tambah tinggi sebesar 84.607.

13 RSE adalah eror standar yang dinya-takan dalam bentuk pecahan terhadap estimasi.

14 Tabel A1 dalam laporan pendamping Prospek Pekerjaan Jangka Pendek mela-porkan RSE untuk semua indikator yang digunakan dalam laporan teknis ini.

15 31 persen dihitung menggunakan la-pangan pekerjaan total berbobot (we-ighted) dari sampel SPKK (9.288.368 pekerja) dibanding total berbobot kar-yawan dalam Sakernas 2018 pada sam-pel provinsi dan sub-sektor (25.550.803 pekerja). Tidak mungkin memperkirakan tingkat lapangan pekerjaan yang akurat menggunakan Sakernas 2019 karena ba-sis data tidak memiliki kode KBLI 5 digit. Namun, dengan asumsi bahwa sub-sek-tor tumbuh secara merata di provinsi sampel, maka persentase cakupannya adalah 30 persen.

16 Penghitungan penuh pekerjaan memer-lukan pengumpulan data pekerjaan yang didefinisikan secara spesifik (pada kla-sifikasi 4 digit) dalam sensus penduduk. Survei ini akan didasarkan pada sampel, bukan populasi.

17 Karena wabah COVID-19, pengumpul-an data di perusahaan manufaktur tidak dapat diselesaikan, menyebabkan sampel perusahaan elektronik dan otomotif di bawah ukuran target.

18 Pembaca yang telah mengetahui hasil dari survei lain dapat melewati bagian ini.

19 Di sepanjang laporan ini, perusahaan dibagi ke dalam tiga kelompok ekonomi dan ke dalam sektor-sektor di kelompok tersebut. Kelompok ekonomi mencakup jasa bernilai tambah rendah, jasa berni-lai tambah tinggi, dan manufaktur. Jasa bernilai tambah tinggi dan manufaktur didefinisikan dengan kode KBLI 2 digit, sedangkan jasa bernilai tambah rendah didefinisikan dengan kode KBLI 5 digit, sebagaimana dijelaskan pada catatan kaki 11. Dengan demikian, beberapa per-usahaan dalam kelompok ekonomi jasa bernilai tambah rendah dapat terma-suk dalam sektor manufaktur. Perusa-haan-perusahaan bernilai tambah rendah ini disebut “manufaktur ekonomi kreatif” (dan ditandai sebagai “manufaktur ekon kr” pada gambar) untuk membedakan

Catatan Akhir

Catatan Akhir109

Page 110: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia110 Laporan Teknis

mereka dari perusahaan-perusahaan da-lam kelompok ekonomi manufaktur.

20 Dengan mempertimbangkan cakupan SPKK yang terbatas, distribusi perusa-haan berdasarkan skalanya disesuaikan dengan sensus ekonomi terakhir. Pada ta-hun 2016, sensus melaporkan bahwa 92,1 persen perusahaan dalam negeri memi-liki kurang dari 10 pekerja, sebagian besar di bidang perdagangan grosir dan eceran, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum, dan sub-sektor manufak-tur (BPS 2017).

21 Lihat Bank Dunia (akan datang) untuk hasil tentang Indonesia. Temuan ini ti-daklah jarang dalam literatur. Karya pen-ting dari Abowd, Kramarz dan Margolis (1999) menunjukkan bahwa faktor tetap perusahaan (firm fixed effects) menje-laskan proporsi substansial dari perbe-daan upah. Perusahaan yang membayar upah lebih tinggi, dengan kontrol terha-dap faktor manusia (person effect), ada-lah perusahaan yang lebih produktif dan lebih menguntungkan. Mereka juga lebih padat modal, tetapi tidak lebih padat karya pada kategori pekerjaan berkete-rampilan tinggi. Kami menemukan bahwa faktor manusia menjelaskan sekitar 90% perbedaan upah antar industri dan se-kitar 75% dari faktor upah berdasarkan ukuran perusahaan (firm-size wage ef-fect), sedangkan faktor perusahaan (firm effect) hubungannya relatif sedikit atau tidak ada terhadap perbedaan upah an-tar industri.

22 Dengan menggunakan data Sakernas, Agustus 2018 dan 2019, Bank Dunia (akan datang) memperkirakan bahwa 1,6 juta pekerjaan telah diciptakan di Indonesia. Namun, jumlahnya tidak dapat diekstra-polasi untuk survei ini, karena sampelnya berbeda (hanya tiga kelompok ekonomi, yang terdiri dari sub-sektor ekonomi yang sangat terpilah, yang informasi/datanya tidak tersedia di Sakernas dan daerah tertentu).

23 Statistik ini tidak dapat dibandingkan persis dengan sumber lain, karena per-tanyaan dirumuskan dengan cara yang berbeda. Analisis data Sakernas hanya mencakup penurunan pekerjaan untuk se-luruh perekonomian antara Agustus 2018 dan 2019 untuk sektor-sektor berikut:

pertanian, keuangan, dan pertambangan. Sebagaimana dijelaskan di sepanjang la-poran ini, perbandingan satu lawan satu antara Sakernas dan SPKK tidak dimung-kinkan karena kerangka/rancangan peng-ambilan sampel yang berbeda, karena SPKK tidak mencakup semua sektor atau semua wilayah. Untuk indikator dengan variasi yang lebih besar di berbagai sektor atau ruang, beberapa perbedaan mung-kin tidak sepenuhnya terkait dengan sifat survei atau pada potensi masalah selama pengumpulan data.

24 Dari baseline lapangan kerja sebesar 1.976.549 (atau 21,3 persen dari semua pekerja).

25 Garmen dari produk tekstil, rajutan, dan bordir, minyak sawit yang dapat dimakan.

26 Dengan lebih banyak jumlah putaran pengumpulan data SPKK, dimungkinkan untuk melakukan analisis jangka panjang. Namun, data saat ini cukup untuk mema-hami pekerjaan-pekerjaan dalam jangka pendek (dua hingga tiga tahun).

27 Total permintaan di setiap jenis peker-jaan dapat dihitung sebagai jumlah total pekerja yang dipekerjakan untuk jenis pekerjaan tersebut dan jumlah total lo-wongan yang tersedia di perusahaan saat survei dilakukan.

28 Setelah survei pilot dilembagakan dan diulangi secara teratur, validitas asumsi dapat diuji.

29 Hal ini dimaksud secara bersih.

30 Perubahan bersih dalam lapangan kerja (jumlah) adalah perubahan lapangan kerja selama 12 bulan terakhir dalam suatu je-nis pekerjaan.

31 Pertumbuhan lapangan pekerjaan ber-sih (persen) adalah persentase perubahan lapangan pekerjaan selama 12 bulan tera-khir dalam suatu jenis pekerjaan.

32 Indikator “total lowongan” didefinisikan sebagai jumlah total lowongan pekerjaan untuk suatu jenis pekerjaan yang tersedia di perusahaan saat survei dilakukan.

33 Indikator “total perusahaan yang men-coba merekrut” adalah jumlah total

perusahaan yang melaporkan upaya per-ekrutan pekerja selama 12 bulan terakhir untuk suatu jenis pekerjaan, terlepas dari keberhasilannya.

34 Tingkat perputaran adalah persentase karyawan yang keluar masuk pekerjaan dalam satu tahun terakhir.

35 CEDEFOP (2018). Menjelaskan penyebab umum ketidaksesuaian tersebut.

36 Pekerjaan yang sulit diisi adalah peker-jaan yang telah dibuka untuk waktu yang lama. Definisi waktu yang lama adalah jika rata-rata jumlah hari lowongan dibuka untuk jenis pekerjaan tertentu telah me-lebihi 67 hari, yang merupakan nilai yang sesuai dengan persentil ke-75 dari distri-busi jumlah hari lowongan terbuka untuk semua jenis pekerjaan.

37 Suatu pekerjaan dianggap sulit untuk direkrut jika lebih dari setengah peru-sahaan menjawab sulit untuk merekrut pekerja karena kurangnya pelamar atau kurangnya pelamar dengan keterampilan yang sesuai.

38 Terdapat dua tanda lain yang menun-jukkan kelangkaan keterampilan: (a) pe-kerjaan yang mengalami kenaikan upah yang cepat dan (b) pekerjaan yang diisi oleh pekerja dengan keterampilan yang tidak sesuai untuk jenis pekerjaan terse-but. Survei ini tidak dapat mengukur dua kasus lain tersebut.

39 Laporan pendamping Prospek Peker-jaan Jangka Pendek berisi buletin sta-tistik yang menyajikan skor dan juga 10 indikator permintaan pekerjaan yang dipilih dengan cermat untuk setiap je-nis pekerjaan yang disurvei pada tingkat spesifikasi yang berbeda (tingkat 1, 2, 3, dan 4 digit). Laporan tersebut juga berisi lampiran metodologis yang menjelaskan persyaratan-persyaratan yang menentu-kan skor untuk jenis-jenis pekerjaan di tingkat 4 digit.

40 14 dari 42 pekerjaan cerah juga ada di DPK 2018. Lihat lampiran E untuk daftar pekerjaan yang tumpang tindih.

41 Sebagian besar berarti setidaknya 75 persen pekerjaan membutuhkan tingkat pendidikan minimum tersebut.

Page 111: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

42 Analisis klaster adalah teknik analisis data eksplorasi yang mengukur jarak un-tuk menentukan tingkat kesamaan atau perbedaan antara pengamatan-penga-matan yang didadasarkan pada satu set variabel. Untuk kelompok pekerjaan ce-rah, variabelnya mencakup total lapang-an pekerjaan di perusahaan, upah, serta persyaratan pendidikan. Kekuatan analisis klaster telah diuji, termasuk dalam sektor lapangan pekerjaan.

43 Chuah, Loayza, dan Schmillen (2018) memberikan contoh dari revolusi industri sebelumnya untuk mendukung pernyata-an ini, mengakui bahwa semua revolusi industri memiliki ciri khas masing-masing.

44 Transformasi struktural sekarang me-nuntut individu untuk memperoleh ke-terampilan baru lebih dari sekali seumur hidup.

45 Di negara-negara lain, kantor statis-tik nasional bertanggung jawab atas pengumpulan data dan LMO hanya mela-kukan survei yang disesuaikan.

46 Survei Populasi Saat Ini (Current Po-pulation Survey) adalah survei angkatan kerja bergilir di Amerika Serikat. Ini adalah survei angkatan kerja utama yang digu-nakan untuk memantau tingkat pengang-guran dan seterusnya.

47 Untuk OES, lihat www.bls.gov/oes/. OES mencakup pekerja penuh waktu dan paruh waktu, namun tidak mencakup pekerja mandiri, pemilik dan mitra di perusahaan yang tidak berbadan hukum (unincorporated), pekerja rumah tangga, atau pekerja keluarga yang tidak dibayar.

48 Untuk kuesioner Maret 2020, lihat https://www.bls.gov/respondents/oes/pdf/forms/

uuuuuu_fillable.pdf.

49 Karena perkiraan tidak selalu repre-sentatif di tingkat pekerjaan, BLS mener-bitkan rata-rata (mean) dan kesalahan standar relatif (relative standard error, RSE), sebagai tolak ukur tingkat relia-bilitas atau presisi perkiraan. Perkiraan tingkat industri mencakup hingga 6 di-git kelompok industri Sistem Klasifikasi Industri Amerika Utara (North American Industry Classification System, NAICS), yaitu sekitar 415 klasifikasi.

50 CareerOneStop adalah portal yang dis-ponsori oleh US Department of Labor, yang mengintegrasikan beberapa alat dan sumber informasi ketenagakerjaan yang dapat dipercaya di satu tempat bagi pencari kerja, pelajar, pekerja, perantara tenaga kerja, dan pemberi kerja, guna me-ningkatkan kesempatan kerja dan usaha. Lihat www.careeronestop.org

51 Program JOLTS dimulai pada tahun 1999, dan perkiraan pertama dirilis pada tahun 2002. Sebelumnya, BLS mengumpulkan informasi lowongan kerja dan perputaran pekerja melalui survei di negara bagian atau industri tertentu sesuai ketersediaan anggaran (Clark 2004). Ini tidak mencakup antara lain pemilik dan mitra bisnis yang tidak berbadan hukum, pekerja keluarga yang tidak dibayar, atau karyawan yang mogok atau cuti tanpa bayaran.

52 Untuk kuesionernya, lihat https://www.bls.

gov/jlt/jltc1.pdf.

53 Untuk publikasi BLS terbaru yang meng-gunakan data JOLTS, lihat https://www.bls.

gov/jlt/publications.htm.

54 Untuk ORS, lihat https://www.bls.gov/opub/

hom/ors/. Pekerja sipil yang tercakup meli-puti para pekerja di industri swasta, pe-merintah negara bagian, dan pemerintah lokal, kecuali pekerja di pemerintah fede-ral, militer, sektor pertanian, serta rumah tangga dan pekerja mandiri. Karena esti-masi mungkin tidak selalu representatif di tingkat pekerjaan, BLS mempublikasikan nilai rata-rata (mean) dan RSE, sebagai tolak ukur tingkat reliabilitas atau presisi estimasi.

55 Untuk kuesioner ORS, lihat https://www.

bls.gov/ors/information-for-survey-participants/

collection-materials.htm.

56 Untuk tingkat respons OES dan JOLTS, lihat https://www.bls.gov/osmr/response-rates/

home.htm#chart2a.

57 Lihat https://ec.europa.eu/eurostat.

58 Data yang diselaraskan untuk lima ne-gara tahun 1995 tersedia berdasarkan permintaan. Untuk daftar semua nega-ra peserta berdasarkan putaran SES, lihat https://ec.europa.eu/eurostat/documen-

ts/203647/771732/Datasets-availability-table.

pdf/8b046263-8535-4161-8b7c-b1df47fbeb3c.

59 Beberapa negara memberikan informasi tentang perusahaan dengan kurang dari 10 karyawan secara sukarela.

60 Kategorisasi aktivitas A-Q, yaitu antara 1 sampai 2 digit dari Nomenclature of Eco-nomic Activities (NACE).

61 Untuk daftar lengkap variabel, li-hat https://ec.europa.eu/eurostat/documen-

ts/203647/203707/SES_var iables_l ist .x ls/

b287a6fc-19b2-493d-a3f2-4ee70d3439b1.

62 Gaji awal mengacu pada gaji pokok untuk karyawan baru tanpa pengalaman kerja. Gaji pokok tidak termasuk kontri-busi pemberi kerja untuk Central Provi-dent Fund, bonus, uang lembur, komisi, tunjangan (misalnya, giliran atau shift), makanan, perumahan, dan transportasi), pembayaran moneter lainnya, dan pem-bayaran dalam bentuk barang, sedang-kan gaji kotor mencakup hal-hal tersebut. Untuk contoh kuesioner, lihat CPF Board (2019, 10).

63 Profesional infocomm adalah “orang yang utamanya terlibat dalam pekerjaan terkait infocomm, meliputi analitik data infocomm, baik di penyedia peralatan dan/atau layanan IT atau telekomunika-si, atau organisasi pengguna (seperti di bank).”

64 Untuk kuesioner ketiga modul tersebut, lihat lampiran dalam UBOS (2018).

65 Di seluruh laporan, perusahaan-per-usahaan dibagi menjadi tiga kelompok ekonomi dan ke dalam sektor-sektor dari masing-masing kelompok tersebut. Kelompok ekonomi meliputi jasa berni-lai tambah rendah, jasa bernilai tambah tinggi, dan manufaktur. Perusahaan jasa bernilai tambah tinggi dan manufaktur di-definisikan dengan kode KBLI 2 digit, se-dangkan perusahaan jasa bernilai tambah rendah didefinisikan dengan kode KBLI 5 digit, seperti yang telah dijelaskan dalam catatan kaki 11. Dengan demikian, bebe-rapa perusahaan dari kelompok ekono-mi jasa bernilai tambah rendah mungkin juga termasuk dalam sektor manufaktur. Perusahaan bernilai tambah rendah ini disebut sebagai “manufaktur ekonomi kreatif” (dan diberi label dalam grafik se-bagai “manufaktur ekon kr”) untuk mem-bedakan mereka dari perusahaan dalam kelompok ekonomi manufaktur.

Catatan Akhir111

Page 112: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia112 Laporan Teknis

66 Dengan mempertimbangkan cakupan geografis SPKK yang terbatas, distribusi perusahaan menurut ukuran disesuaikan dengan sensus ekonomi terakhir. Pada tahun 2016, sensus tersebut melaporkan bahwa 92,1 persen perusahaan di negara ini memiliki kurang dari 10 pekerja, dan sebagian besar bergerak di bidang per-dagangan grosir dan eceran, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan mi-num, serta sub-sektor manufaktur (BPS 2017).

67 Jenis perusahaan dapat dianggap me-wakili formalitas bisnis: Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perseroan terbatas, per-sekutuan terbatas, persekutuan umum,

koperasi dan dana pensiun, yayasan, izin khusus, dan perusahaan penanaman mo-dal asing (PMA) semuanya wajib memiliki dasar hukum dan dapat dianggap formal; sebaliknya, usaha perorangan atau rumah tangga belum tentu memiliki dasar hu-kum dan dapat dianggap informal.

68 Perusahaan rumah tangga adalah bis-nis swasta yang tidak berbadan hukum. Biasanya tidak ada pemisahan antara ke-kayaan pribadi pemilik dan kekayaan per-usahaan. Dengan demikian, risiko atau kewajiban apa pun menjadi tanggung ja-wab pemilik atau rumah tangga.

69 Lihat Bank Dunia (akan datang)

70 Menurut data Sakernas, 38,5 persen dari seluruh pekerja adalah perempuan. Pada saat yang sama, perempuan me-rupakan kurang dari 5 persen pekerja di sektor transportasi dan konstruksi dan hampir setengahnya di jasa akomoda-si dan makanan, perdagangan grosir dan eceran, serta manufaktur (perhitungan Bank Dunia dari BPS 2019).

71 Pada tahun 2015, 43 persen pekerja di sektor manufaktur berpendidikan mene-ngah, sementara 43 persen berpendidikan lebih rendah (Bank Dunia, akan datang).

72 Lihat catatan 3 untuk definisi tingkat keterampilan.

Page 113: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia

Abowd, John M., dan Francis Kramarz. 1999. “The Analysis of Labor Markets Using Matched Employer-Employee Data.” Handbook of Labor Economics 3 (Part B): 2629–710.

Abowd, J.M., Kramarz, F. dan Margo-lis, D.N., 1999. “High wage workers and high wage firms.”  Econometrica,  67(2), pp.251-333.

Acemoglu, Daron, dan Pascual Restrepo. 2020. “Unpacking Skill Bias: Automation and New Tasks.” AEA Papers and Procee-dings 110 (Mei): 356–61.

ADB (Asian Development Bank). 2019. “The evolution of Indonesia’s partici-pation in Global Value Chains.” Manila, Filipina.

Artuc, Erhan, Paulo Bastos, dan Bob Rij-kers. 2018. “Robots, Tasks, and Trade.” Policy Research Working Paper 8674, Bank Dunia, Washington, DC.

BPS (Badan Pusat Statistik). 2017. “Hasil Pendaftaran Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi, 2017.” BPS, Jakarta.

BPS (Badan Pusat Statistik). 2019. “Kea-daan Ketenagakerjaan Indonesia, Agustus 2019.” BPS, Jakarta.

Brambilla, I., Dix Carneiro, R., Lederman, D., Porto, G. 2011. “Skills, Exports, and the Wages of Seven Million Latin American Workers.” NBER working paper 15996.

CEDEFOP (European Centre for the De-velopment of Vocational Training). 2018. “Insights into Skills Shortages and Skills Mismatches: Learning from CEDEFOP’s European Skills and Jobs Survey.” Thermi, Greece: CEDEFOP.

Chuah, Lay Lian, Norman V. Loayza, dan Achim D. Schmillen. 2018. “The Future of Work: Race with—Not Against—the Mac-hine.” Research & Policy Brief from the World Bank Malaysia Hub 16 (Agustus), Bank Dunia, Washington, DC.

Clark. 2004. “The Job Openings and Labor Turnover Survey: what initial data show.” U.S. Department of Labor, Bureau of Labor Statistics 127(11).

CPF (Central Provident Fund) Board. 2019. “Occupational Wage Survey (OWS), June 2019: Guide on How to Fill in and Submit the Survey Forms.” CPF, Singapura. https://

www.cpf.gov.sg/assets/employers/Documents/

OWS_2019_Booklet.pdf.

Dicarlo, E., Lo Bello, S., Monroy-Taborda, S., Oviedo, A., Sanchez Puerta, M., Santos, I. 2016. “The Skill Content of Occupations across Low and Middle Income Countries: Evidence from Harmonized Data.” IZA Dis-cussion Papers No 10224.

Gomez-Mera, Laura, dan Claire H. Hollweg. 2018. “Firm Performance and Constraints in Indonesia.” Bank Dunia, Washington, DC.

IMDA (Infocomm Media Development Authority). 2019. “Annual Survey on Infocomm Media Manpower.” IMDA, Singapore.

McNulty, Erin, dan Alice Yu. 2019. “Evalua-tion of a Sample Design Based on Predic-ted Occupational Frame Data.” Bureau of Labor Statistics, Washington, DC.

Kementerian Tenaga Kerja Singapura. 2018. “Survey Coverage and Methodology: Occupational Wage Survey, 2018.” Kemen-terian Tenaga Kerja, Singapura. https://stats.

mom.gov.sg/iMAS_Tables1/Wages/Wages_2018/Co-

verage_and_Methodology_of_OWS_2018.pdf

Kementerian Tenaga Kerja Singapura. 2019. “Annual Report: 2019 Job Vacancies.” Ke-menterian Tenaga Kerja, Singapura. https://

stats.mom.gov.sg/Pages/Job-Vacancies-2019.aspx.

Rutkowski, Jan, Carmen de Paz, dan Vic-toria Levine. 2018. “Labor Market Obser-vatories: Critical Success Factors.” Job Notes 4, Bank Dunia, Washington, DC.

Sorensen, Kjartan, dan Jean-Michel Mas. 2016. “A Roadmap for the Development of Labor Market Information Systems.” Was-hington, DC: Workforce Connections.

Taylor, Timothy. 2016. “Automation and Job Loss: Leontif in 1982.” Conversable Economist (blog), Agustus 22. https://con-

versableeconomist.blogspot.com/2016/08/auto-

mation-and-job-loss-leontief-in-1982.html?m=1

UBOS (Uganda Bureau of Statistics). 2018. Manpower Survey Uganda (MAPU) 2016/2017 Report. Kampala: UBOS. https://

www.ubos.org/wp-content/uploads/publicati-

ons/08_20182018_Uganda_Manpower_Survey_

Report.pdf.

Bank Dunia. 2016. World Development Report 2016: Digital Dividends. Washing-ton, DC: Bank Dunia.

Bank Dunia. 2019a. Aspiring Indonesia—Expanding the Middle Class. Washington, DC: Bank dunia.

Bank Dunia. 2019b. Economic Quarterly Reports: Investing in People. Bank dunia, Washington, DC.

Bank Dunia. 2019c. World Development Report 2019: The Changing Nature of Work. Washington, DC: Bank Dunia.

Bank Dunia. 2020. Toward a World-Class Labor Market Information System for In-donesia An Assessment of the System Managed by the Indonesian Ministry of Manpower. Washington, DC: Bank dunia

Bank Dunia dan CMEA. 2020. Daftar Pe-kerjaan Kritis Indonesia 2018. Social Pro-tection & Jobs Global Practice. Bank Dunia. http://documents.worldbank.org/curated/

en/763611585857010121/Indonesias-Critical-Occu-

pations-List-2018-Technical-Report

Bank Dunia. Akan datang. “Pathways to Middle-Class Jobs in Indonesia.” Washing-ton, DC: Bank Dunia.

World Economic Forum.2020. “The Future of Jobs Report 2020.” Geneva.

Referensi

Referensi113

Page 114: Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia