Ekonomi Mineral

download Ekonomi Mineral

of 11

description

ekonomi mineral

Transcript of Ekonomi Mineral

Faktor yang mempengaruhi naik-turunnya hargaemasPerubahan kursMelemahnya kurs dollar AS biasanya mendorong kenaikan harga emas dunia. Hal ini karena jatuhnya nilai mata uang dollar membuat harga emas menjadi lebih murah dalam mata uang lain sehingga umumnya mendorong adanya kenaikan permintaan emas, terutama dari sektor industri perhiasan. Di Indonesia, pada pertengahan tahun 2001, ketika mata uang rupiah mengalami penguatan yang cukup signifikan, harga emas logam mulia (LM) pun menurun. Demikian pula ketika rupiah melemah, harga emas LM pun meningkat. Di awal tahun 2003, perbedaan kurs USD/IDR (dollar AS terhadap rupiah) dengan harga emas LM semakin melebar karena di samping harga emas di pasaran dunia tinggi, nilai dollar AS pun melemah.Situasi politik duniaKenaikan harga emas pada akhir tahun 2002 dan awal tahun 2003 terjadi sebagai dampak dari akan dilakukannya serangan ke Irak oleh sekutu yang dikomando AS. Pelaku pasar beralih investasi dari pasar uang dan pasar saham ke investasi emas sehingga permintaan emas melonjak tajam.Dibandingkan investasi di pasar saham yang cenderung menurun, saat ini tingkat keuntungan yang didapat sekitar 5 persen per tahun, investasi emas dapat menghasilkan tingkat keuntungan sekitar 15 sampai 20 persen per tahun. Walaupun saat ini harga emas sedang terkoreksi, belum adanya titik terang penyelesaian antara AS dan Irak membuat harga emas berpotensi kembali menguat sampai masalah selesai. Saat ini pengaruh terbesar pergerakan harga emas adalah situasi politik dunia.Faktor lain yang juga dapat dipertimbangkan sebagai hal yang dapat mempengaruhi pergerakan harga emas, sbb :Suplai dan permintaanSalah satu contoh hal yang dapat mempengaruhi suplai dan permintaan (supply and demand) dari emas adalah seperti kejadian pada pertengahan tahun 1980. Pada saat itu, penjualan forward oleh perusahaan pertambangan selalu dipersalahkan atas terjadinya kenaikan pada harga emas. Dalam kerangka bisnis, sebenarnya perilaku perusahaan pertambangan tersebut masuk akal. Dengan melakukan penjualan forward ketika harga emas menguat, mereka dapat mengamankan harga output tambang pada harga yang cukup menarik.Contoh lainnya, kasus pada pertengahan tahun 1998 di mana harga emas terus merosot. Saat itu, bank-bank sentral di Eropa menyatakan akan mengurangi cadangan emasnya sehubungan rencana pemberlakuan mata uang euro. Harga emas langsung anjlok di sekitar 290 dollar per troy ounce.Situasi ekonomiSekitar 80 persen dari total suplai emas digunakan industri perhiasan. Konsumsi perhiasan merupakan pengaruh yang besar pada sisi permintaan.Ketika kondisi ekonomi meningkat, kebutuhan akan perhiasan cenderung naik. Namun, dari data statistik terlihat kebutuhan akan perhiasan lebih sensitif terhadap naik turunnya harga emas dibanding kan meningkatnya kondisi ekonomi.Jatuhnya tingkat kebutuhan perhiasan pada masa resesi di tahun 1982-1983 terutama akibat naiknya harga emas secara simultan. Jatuhnya tingkat kebutuhan perhiasan di masa resesi awal 90-an lebih selaras dengan hal di atas, pada saat itu harga emas menjadi turun.Situasi ekonomi yang tidak menentu dapat mengakibatkan inflasi tinggi. Emas biasa digunakan sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi. Manfaat ini sudah dirasakan investor sejak lama. Dengan emas, investor mendapat perlindungan sempurna terhadap merosotnya daya beli. Ketika tahun 1978-1980 harga emas sedang booming; sementara inflasi di AS naik dari 4 persen menjadi 14 persen, harga emas naik tiga kali lipat.Akan tetapi, sejak saat itu, emas tidak lagi terlalu efektif secara sempurna digunakan sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi. Di Indonesia, dari data yang didapat, tingkat inflasi tidak mempengaruhi harga emas. Harga emas lebih banyak dipengaruhi kurs rupiah terhadap dollar.Suku bungaKetika tingkat suku bunga naik, ada usaha yang besar untuk tetap menyimpan uang pada deposito ketimbang emas yang tidak menghasilkan bunga (non interest-bearing). Ini akan menimbulkan tekanan pada harga emas. Sebaliknya, ketika suku bunga turun, harga emas akan cenderung naik.Secara teori, jika suku bunga jangka pendek naik, harga emas turun. Di Indonesia teori ini tidak selalu berjalan.Pada tahun 1998, karena nilai tukar rupiah merosot tajam terhadap mata uang dollar AS, pemerintah menaikkan tingkat suku bunga secara signifikan. Harapannya, menahan laju kenaikan nilai tukar dollar AS. Akibatnya, walaupun tingkat suku bunga naik, harga emas juga naik.terlihat tingkat suku bunga tidak terlalu berpengaruh pada harga emas di Indonesia. Tetapi, lebih banyak dipengaruhi harga emas dunia sehingga pengaruh nilai tukar dollar AS terhadap rupiah sangat besar.Kebutuhan emas juga tergantung dari variasi musiman. Penjualan emas di negara industri cenderung menguat saat menjelang perayaan Natal.Demikian juga pada hari raya Tahun Baru Cina, harga emas cenderung menguat pada awal kuartal. Permintaan biasanya cenderung melemah pada masa Ramadhan di Arab.Dengan melihat semua aspek pengaruh pergerakan harga emas, terutama masih belum selesainya masalah AS dan Irak, harga emas masih berpotensi menguat kembali walaupun sudah ada koreksi.

Prinsip-prinsip ekonomi mineralEkonomi mineral membicarakan tentang nilai dan biaya tambang, investasi modal jangka panjang, cadangan, distribusi pemilikan dan aliran mineral secara internal serta berbagai factor seperti terjadinya mineral, ketidakpastian cadangan dan penemuan ,pengurangan, endapan, daur ulang dan persyaratan lingkungan tambang.Departemen pertambangan dan energi menggolongkan mineral ke dalam 3 (tiga) kelompok:1. Kelompok A (mineral strategic),Yang hanya dapat ditambang oleh pemerintah, tetapi perusahaan domestik dan asing dapat menjalankan join venture(patungan) dengan perusahaan pemerintah berdasarkan kontrak karya atau persetujuan kerja sama. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah minyak bumi, gas alam, bitumen cair, antransit, batubara, lignit, uranium, radium, thorium dan mineral radioaktif lainnya, nikel, cobalt, dan timah.2. Kelompok B (mineral vital)Yang dapat ditambang oleh BUMN, badan usaha swasta, koperasi maupun pribadi-pribadi warganegara. Badan swasta asing hanya sebagai kontraktor pemerintah atau anggota minoritas pada perusahaan nasional. Namun perusahaan asing boleh menjalankan eksplorasi melalui pemegang izin swasta Indonesia. Kelompok ini meliputi besi, manggan, molybdenum, chromit, yodim dan belerang.3. Kelompok C (mineral lainnya)Hanya boleh ditambang oleh perusahaan swasta nasional. Perusahaan asing dapat member dana dan mengadakan kontrak pembelian mineral ini. Kelompok ini meliputi gamping, tanah liat, gips, fosfat, nitrat, asbestos, mika, granit, magnesit, jarosit, leusit, dll.Kesimpulan Sumber daya alam mineral (logam dan bukan logam) merupakan bagian sumber daya alam nonhayati dan dikelompokkan ke dalam sumber daya alam yang strategis, vital dan lain-lain. Pengelolaan sumber daya mineral secara bertanggung jawab akan dapat membantu pembangunan ekonomi Indonesia tanpa merusak lingkungan.

Efek turunnya dollar AS terhadap naiknya hargakomoditasPosted on Agustus 8, 2007 by ihedge Sejak awal tahun 2002an, harga-harga sebagian besar komoditas utama seperti emas, minyak mentah, nikel, tembaga, dll naik pesat. Masa-masa itu juga dibarengi dengan turunnya nilai tukar mata uang Amerika Serikat terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya, terutama Euro dan beberapa negara produsen komoditas seperti Australia dan Canada.

Pertanyaannya: Apakah naiknya harga-harga komoditas tersebut disebabkan oleh turunnya nilai tukar AS? Alasan dari pernyataan ini adalah kenyataan bahwa komoditas-komoditas dunia, saat ini, dihargai dalam bentuk dollar AS? Logikanya, bila dollar AS turun, maka harga komoditas tersebut dalam dollar AS juga turun walaupun belum tentu turun jika dilihat dari mata uang lainnya.Tujuan sederhana artikel ini adalah untuk melihat APAKAH ADA faktor lain yang menyebabkan naiknya harga komoditas tersebut selain alasan di atas. Pertanyaan tentang APA faktor-faktor tersebut tidak akan dibahas.Isu pertama. Kalau bukan dalam dollar AS, lalu dalam mata uang apa kita harus mengukur harga komoditas? AdaYen Jepang, ada Euro, Swiss Franc, dsb. Kalau harus membandingkan terhadap semua mata uang yang ada, bisa jadi repot. Maka munculah konsep Dollar Index yang dibuat oleh Bank Sentral AS Atlanta. Indeks ini mengukur rata-rata tertimbang pergerakan mata uang dollar AS terhadap sebagian besar mata uang sedunia. Tanpa membahas hal teknis tentang indeks ini, pokoknya kalau indeksnya turun berarti rata-rata dollar AS turun terhadap mata uang utama lainnya, demikian juga sebaliknya.Selain membandingkan dengan mata uang sedunia, Bank Sentral AS juga membandingkan pergerakan kurs dollar AS terhadap mata uang di Eropa, seperti Euro, Swiss Franc, dsb. Kenapa saya sebut tentang hal ini? Karena penurunan dollar AS lebih besar jika dibandingkan dengan penurunan dollar terhadap sebagian besar mata uang lain dari 2002 sampai 2007 ini.

Isu kedua. Kalau kita sekilas melihat ke-4 gambar di atas, mungkin kita percaya bahwa naiknya harga komoditas semata-mata karena turunnya dollar AS. Toh, sejak 2002 komoditas naik dan dollar terlihat turun. Cara gampang untuk mengecek hal itu adalah melihat harga komoditas dalam bentuk unit lain atau mata uang lain. Contoh: kalau seliter minyak mentah bisa dibeli dengan seliter air pada tahun 2002 tapi harus dibeli dengan 2 liter air pada tahun 2007, berarti harga minyak mentah sejatinya telah naik100%, bila dihitung dalam unit air.Apa unit yang kita pakai di sini? Kita akan membandingkan pergerakan harga emas dan minyak mentah dalam unit dollar AS, dollar indeks dunia, dollar indeks eropa, dan emas (emas kan juga salah satu bentuk mata uang).

Pada 2 gambar di atas, sumbu y menunjukan ratio dari harga suatu saat dibagi dengan harga pada akhir januari 2002. Nilai ratio = 2 berari harganya naik menjadi 2 kali lipat.Untuk harga emas, bisa dilihat bahwa meskipun telah memakai mata uang lain, harganya tetap naik secara signifikan, terutama dari tengah tahun 2005 sampai tengah tahun 2006 di mana harga emas naik lebih dari 50%. Dalam periode tersebut, nilai emas benar-benar naik pesat dan bukan karena melemahnya dolar AS; maka ADA faktor lain yang bermain di situ. Dalam periode sebelumnya (2002 tengah 2005) , faktor penurunan dolar AS memang merupakan faktor yang signifikan.Untuk harga minyak mentah, bisa dilihat bahwa kenaikan atau penurunan harga minyak mentah hampir tidak ada hubungannya dengan turunnya dolar AS. Perkembangan harga minyak dalam unit rata-rata kurs Eropa mirip dengan pergerakan harga minyak dalam unit dolar AS. Selama kurun waktu 5 tahunan tersebut, harga minyak naik paling tidak 2 kali lipat meski diliat dengan unit apapun. ADA faktor lain yang menyebabkan tingginya harga minyak.Analisa di atas sangat sederhana dan menggunakan kasat mata, tetapi cukup untuk konsumsi blog ini. Untuk analisa yang lebih formal, kita mungkin ingin mengetes apakah ada cointegration antara harga komoditas dengan kurs dollar AS.

Hubungan Berbanding Terbalik Antara Dollar Amerika Serikat dengan Harga Emas Sebuah teori mengatakan:Ketika harga dollar naik, maka emas akan turun, begitupun sebaliknya.Sehingga hubungan antara dollar AS dengan emas dunia adalah berbanding terbalik.

Pada dasarnya alasan dari teori ini adalah hukum permintaan dan penawaran dalam ekonomi.--Supply VS Demand--1. Ketika penawaran emas tetap, permintaan berkurang, maka harga emas akan turun2. Ketika penawaran emas naik, permintaan tetap, maka harga emas akan turun3. Ketika penawaran emas turun, permintaan tetap atau naik, maka harga emas akan naik4. Ketika penawaran emas tetap, permintaan bertambah, maka harga emas akan naik

Faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran emas, terutama yang berkaitan dengan dollar AS:1. Perubahan kurs.Melemahnya nilai tukar dollar AS bisa menjadi pendorong naiknya harga emas. Ilustrasi paling sederhana untuk pernyataan diatas adalah: ketika dollar melemah, maka banyak orang yang akan membeli emas untuk mengamankan uangnya. Sehingga permintaan akan emas akan meningkat.2. Perubahan suku bunga bankSaat suku bunga naik, maka akan terjadi tekanan besar pada emas, karena orang akan menyimpan uangnya dalam bentuk deposito. Sebaliknya ketika suku bunga turun, maka orang akan mengalihkan tabungannya menjadi emas. Adapun naik atau turunnya suku bunga ini bisa jadi dipengaruhi oleh perubahan nilai kurs terhadap dollar. Ketika rupiah melemah, maka BI akan menaikkan suku bunga untuk menahan laju kurs dollar AS. Secara langsung maupun tidak langsung permintaan akan emas akan berkurang, harga emas pun akan turun. 3. Pertumbuhan Ekonomi(disclaimer) Diperkirakan sekitar 80 persen emas dikonsumsi oleh industri perhiasan. Permintaan pasar untuk perhiasan biasanya akan meningkat di saat kondisi ekonomi yang sedang meningkat. Namun premis ini tidak berarti bahwa pengaruh peningkatan ekonomi sama besar dengan pengaruh perubahan harga emas. Data statistic menunjukkan bahwa permintaan perhiasan emas lebih sensitif terhadap perubahan harga emas daripada peningkatan kondisi perekonomian. 4. Tingginya Tingkat Inflasi Hampir semua negara memperhitungkan tingkat inflasi dalam kebijakan ekonominya. Asumsi tersebut digunakan untuk menetapkan kebijakan moneter seperti tingkat suku bunga, dan lain sebagainya. Jika asumsi bank sentral gagal, atau inflasi yang terjadi lebih besar daripada yang diprediksi, maka harga emas akan melonjak! Kondisi ini mengindikasikan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Disaat seperti ini, emas biasanya menjadi buruan orang untuk menyelamatkan asset dan investasinya.5. Kelangkaan EmasPenawaran emas sangat dipengaruhi besarnya produksi emas. Jika produksi emas menurun karena factor-faktor tertentu, misalnya tambang emas yang meledak, tutupnya tambang-tambang emas karena masalah perizinan atau demo, dsb, maka akan terjadi kelangkaan. Jika hal tersebut terjadi, erutama saat permintaan emas meningkat, maka hal ini akan menimbulkan kepanikan. Di saat panic seperti ini banyak yang membeli emas secara membabi buta dan harga emaspun akan meroket sampai ke bulan. India dan Cina adalah Negara yang yang memilih untuk menghabiskan uang mereka dalam investasi emas.6. Kondisi politik-ekonomi duniaTidak bisa kita pungkiri bahwa ketidakpastian politik dunia sangat mempengaruhi perekonomian dunia. Selain ekonomi, Amerika Serikat juga memiliki peran besar dalam politik dunia.Dalam ekonomi, dollar AS dijadikan mata uang jangkar, menjadikannya sebagai mata uang standar karena dianggap relative stabil dibandingkan mata uang manapun di dunia. Karena alasan inilah maka banyak yang berinvestasi ke dalam dollar, akibatnya permintaan akan dollar meningkat. Saat ekonomi AS goncang, maka investasi ke dalam dollar AS akan dialihkan ke dalam bentuk lain. Sejauh ini investasi yang dianggap relative paling aman adalah emas. Dengan demikian saat dollar AS melemah, permintaan emaspun akan meningkat. Akibatnya harga emas akan melambung. Dalam politik, AS dikenal sebagai Polisi Dunia. AS memegang hak veto dengan daya yang luar biasa. Dalam posisinya sebagai pemegang tampuk hegemoni dunia, AS seakan menjadi sutradara politik dunia. Semua tindak tanduk AS bisa berpengaruh pada politik dan ekonomi dunia. Walaupun sehebat itu AS kadang tidak bisa berbuat apapun saat negaranya goncang. Ndilalahnya AS seringkali mengajak seluruh dunia bergoncang bersamanya. Di saat orang hilang kepercayaan pada AS, maka mereka akan berinvestasi pada emas. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian. Banyak investor yang menarik investasinya dalam bursa saham, forex, dan obligasi dan beralih pada emas yang dianggap lebih aman. 7. Terjadinya Kepanikan FinansialKrisis moneter yang melanda Indonesia di tahun 1998 dan 2008 adalah salah satu contoh kepanikan finansial. Kepanikan finasial itu membuat masyarakat resah akan sarana investasi mereka, yang seketika dapat anjlok. Namun kepanikan finansial justru membuat emas membumbung tinggi, permintaan emas yang tinggi membuat harga emas jauh di awang-awang. Kepanikan finansial ini tidak saja terjadi di Indonesia, bahkan dunia pun pernah dan sedang mengalaminya.8. Harga Minyak Dunia Mendongkrak EmasKenaikan minyak dunia secara otomatis berpengaruh pada kenaikan harga emas. Saat AS menyerang negara-negara penghasil minyak, maka emas pun akan melonjak. Selain menyulut ketidakstabilan politik, serangan tersebut berdampak pada persediaan minyak dunia. Secara lebih jauh hal ini berdampak luas pada perekonomian. Dan sekali lagi, emas akan dijadikan pelarian untuk mengamankan nilai kekayaan mereka. Walhasil emaspun melambung tinggi.Mungkin ada factor lain yang bisa menjelaskan hubungan dollar AS-emas ini. Namun semoga penjelasan singkat ini bisa memberi pemahaman bagi An

Tetapi perubahan yang terjadi rutin kerena faktor permintaan dan pernawaran emas di pasar investasi (bursa).Tinggi atau rendahnyanya permintaan emas di pasar investasi dipengaruhi oleh banyak faktor yang kompleks, mulai dari suku bunga bank centra Amerika, inflasi dibeberapa negara besar seperti Amerika dan Eropa, informasi tentang produksi emas, laporan keuangan perusahana pertambangan emas dan banyak hal lainnya termasuk kebijakan perekonomian dunia.

Selain itu emas juga merupakan logam mulia yang dipakai sebagai cadangan devisa dibeberapa negara, sama seperit Dollar Amerika dan Euro. Beberapa perusahaan pendanaan juga ada yang menyimpan dananya dalam bentuk emas seperti IMF dan beberapa lagi lainnya, kebijakan mereka juga mempengaruhi harga emas. Misalkan jika IMF seperti beberapa waktu lalu melepas emasnya, tentu hal ini menekan harga emas turun, atau misalkan jika China memutuskan sebagaian dollarnya di ganti dengan emas, pasti harga dipasar naik.

Demikian terlalu kompleks untuk disebutkan apa yang mempengaruhi, tetapi kalau mau singkatnya, ya pasar invenstasilah yang membuat emas itu naik turun.

ada beberapa hal yang mempengaruhi harga emas, tapi dari yang pernah aku baca, faktor utama adalah tingkat inflasi dan nilai tukar US$, apabila inflasi meningkat, harga emas pun senderung meningkat,bila rupiah melemah, yang artinya dolar US menguat, harga emas pun cenderung naik.