EKONOMI MIKRO

download EKONOMI MIKRO

of 32

Transcript of EKONOMI MIKRO

TEORI EKONOMI MIKRO by S.M.SINAMBELA.Drs.MM I. MASALAH POKOK EKONOMI 1

BATASAN ILMU EKONOMi Adalah suatu studi mengenai tingkah laku individu-s dan masyarakat dalam menentukan pilihan,dengan atau tanpa penggunaan uang,dengan menggunakan sumber-s daya yang terbatas,tetapi dapat digunakan dengan berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang/jasa dan mendistribusikannya,untuk kebutuhan konsumsi,kini dan masa datang bagi

Masalah Kelangkaan( Scarcity). Kebutuhan masyarakat : 1.kemampuan untuk membeli. ( permintaan efektif ) 2.tdk disertai kemampuan.membelic. Masalah adanya pilihan ( Choices ) d.Biaya kesempatan ( Opportunity Cost )

2

3.

4.

FAKTOR FAKTOR PRODUKSI . Adalah MASALAH-MASALAH EKONOMI.DAN KEBUTUHAN UNTUK MEMBUAT PILIHAN a.Apa yang harus diproduksi dan berapa banyak. b. Bagaimana memproduksinya (metode/teknologi) c. Untuk siapa barang dan jasa diproduksi, maka seseorang atau perusahaan harus mengambil keputusan tentang cara yang terbaik untuk melakukan sesuatu Kegiatan Ekonomi ( barang dan jasa ) 1.Tanah dan Sumber alam 2.Tenaga kerja : - kasar,terampil, Terdidik. 3. Modal.

4. Keahlian Kewirasastaan .

5,

Jenis^ s Analisis ekonomi

6.

Analisis ekonomi dapat dibedakan kepada tiga golongan yaitu : ekonomi deskriptif ; teori ekonomi dan ekonomi terapan ( applied economics )

Ekonomi Deskriptif.yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dalam perekonomian missL: analisis mengenai keadaan petani di Jawa Tengah. Teori Ekonomi pandangan ^ s yang menggambarkan sifat hubungan yang wujud dalam kegiatan ekonomi dan ramalan akan peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan. Ekonomi Terapan ( applied economics ) ..biasa juga diasebut sebagai teori kebijakan ekonomi yang menelaah tentang kebijakan yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi masalah^s ekonomi.

Dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang pertama^s harus diperhatikan adalah tujuan ^s kebijakan ekonomi yang ingin dicapai adalah : *. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat *. Menciptakan kestabilan hargaharga. *.Mengatasi masalah pengangguran. *. Mewujudkan distribusi pendapatan yang merata.

7.

SIFAT-SIFAT TEORI EKONOMI Untuk mengetahui sifat^s umum dari teori^ s ekonomi ada 4 unsur utama yakni :

Definisi ^ s yang menjelaskan denghan sebaik^s nya variable variable yang sifat hubungannya perlu dijelaskan. Sejumlah asumsi^s atau pemisalan^s mengenai keadaan yang harus wujud Satu atau beberapa hipotesis mengenai sifat^s berhubungan diantara berbagai variable yang dibicarakan. Satu atau beberapa ramalan mengenai keadan ^ s yang berlaku.

8 Variabel variable dimaksudkan untukmenjelaskan tentang bagaimana peruba han suatu factor mempengaruhi factor lainnya .miss. kalau harga sesuatu barang berubah maka jumlah permintaan terhadap barang itu juga berubah. Pengertian variable perlu dibedahan antara :endogen dan eksogen. Variabel endogen adalah variable yang mempengaruhi yang sifatnya diterangkan dalam suatu kasus, sedangkan variable eksogen adalah variable yang mempengaruhi variable endogen . miss . harga beras di Jawa Tengah,tergantung kepada keadaan iklim di daerah penanaman yang berlangsung di Jawa Barat.

9. Asumsi atau pemisalan-pemisalan Suatu peristiwa banyak dipengaruhi berbagai factor seperti kenaikan harga contoh diatas yang mempengaruhi perubahan.Tetapi juga perubahan pendapatan masyrakat,selera dapat merubah permintaan.Jadi pemisalan^s juga dikenal sebagai Ceteris Paribus yang diartikan bahwa hal-hal lain tidak mengalami perubahan miss.Sekalipun harga tetap,namun pendapatan bertambah maka permintaan akan berubah. Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai bagaimana variable^s tersebut saling ber-interaksi satu sama lian.Hal ini dapat dibedakan apakah :a. hubungan langsung ( miss:Kalau pendapatan masyarakat bertambah,maka konsumsi mereka akan bertambah ) b. hubungan terbalik (miss: Kenaikan harga yang menyebabkan permintaan menurun.

10.

Dengan demikian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang selanjutnya dibuktikan secara statistic. Hipotesis dinyatakan dalam kalimat pernyataan, padat , singkat dan menyatakan pertautan antara dua variable atau lebih. Miss. Adanya pengaruh positif antara pengembangan produksi terhadap volume penjualan.

II.

ALAT-ALAT ANALISIS DALAM ILMU EKONOMI

Peranan Grafik dan kurva dalam ilmu ekonomi : Suatu grafik mempunyai dua sumbu yakni : sumbu datar dan sumbu tegak .Pertemuan kedua sumbu tersebut disebut origin atau titik asal dan nilainya adalah 0. ( lihat gambar) Hubungan antara dua variable sbb :

KeadaanVariable P

Harga Jumlah yang dibeli (ribu rupiah ) ( Unit ) 50 40 30 20 10 300 400 600 1.050 1.800

A B0 variabel.X

C D E

Persamaan Keseimbangan ( Equilibrium Condition )

Persamaan : Qd = Qs. (Keseimbangan Pasar )

Qd = Jumlah barang yang diminta. Qs = Jumlah barang yang ditawarkan.

Analisis Grafis : Qd = 20 2 P Qs = - 10 + 4 P

.Persamaan perilaku Persamaan perilaku . Persamaan keseimbangan. maka

Keseimbangan tercapai bila Qs = Qd Keseimbanghan Pasar Qd = Qs 20 2P = - 10 + 4 P 6 P = 30

P=5

Qd = 20 2P = l0 unit Qs = - 10 + 4 P = 10 unit

Kalau data-data tersebut digambarkan dalam diagram maka akan muncul sbb :Harga10

8

Qs = - 10 + 4 p

65 Keseimbangan

4 2Qd = 20 2 P

*0 8 1016

24

kuantitas

II MEKANISME PASAR : PERMINTAAN DAN PENAWARAN

PERMINTAAN .Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan :

Harga barang itu sendiri; Harga barang lain yang terkait. Tingkat pendapatan per-kapita. Selera atau kebiasaan Jumlah penduduk Perkiraan harga dimasa datang Distribusi pendapatan Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan.Hal-hal diatas dapat menggeser kurva permintaan, apakah kurva akan bergeser kekiri atau kekanan. Fungsi Permintaan akan berinteraksi dan dapat dinyatakan dalam hubungan matematis dengan factor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan fungsi permintaan, maka dapat diketahui hubungan antara variable tidak bebas ( dependent variable ) dengan variable-variabel bebas ( independent variable Penjelasan ini dapat dituliskan dalam bentuk persamaan matematis yang menjelaskan hubungan antara tingkat permintaan dengan factor-faktor yang mempengaruhi permintaan sbb :

Dx = f ( Px, Py, Y/cap Px

Dx

= Permintaan akan barang X

= Harga ; Py = Harga Y ( barang substitusi atau komplemen )

Y/cap = Pendapatan perkapita. Daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta masyarakat ; missalnya ; Keadaan P Q R S T Harga( Rupiah ) 5.000. 4.000 3.000 2.000 1.000 Jumlah yang diminta ( Unit ) 200. 400 600 900 1.300

Dengan menggunakan data diatas kita dapat menggambarkan angka ^s dan huruf tersebut pada kurva permintaan berikut : Harga (ribuan rupiah ) 5* 4 * 3 * 2 1 P *Q R *S *200 600 1.050 1.400

D

0

Permintaan Perseorangan dan Permintaan Pasar. Permintaan terhadap sesuatu barang dapat dilihat dari dua sudut yaitu permintaan yang dilakukan oleh seseorang/individu dan permintaan yang dilakukan olio semua orang dalam pasar Oleh karena itu dalam analisis ,perlu dibedakan antara: kurva permintaan perseorangan dan kurva permintaan pasar .Tabel berikut menggambarkan hal tersebut :

Jumlah yang diminta sebulan ( dalam Kilogram )Harga (Rp) 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 Permintaan Ali 10 15 30 50 70 Permintaan Badu 10 15 20 30 45 Permintaan Pasar 20 30 50 80 115

+ + + + +

= = = = =

PENAWARAN .

PENENTU - PENENTU PENAWARAN : Keinginan para penjual dalam menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga ditentukan oleh berbagai factor .a.l. : *. Harga barang itu sendiri * Harga barang - barang lain * Biaya Produksi * Tujuan tujuan operasi perusahaan tersebut. * Tingkat teknologi yang digunakan.

1.

HUBUNGAN ANTARA HARGA DAN PENAWARAN .

Harga sesuatu barang selalu dipandang sebagai factor yang sangat penting dalam menentukan penawaran barang tersebut. . Hukum Penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga sesuatu barang , semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual,dan sebaliknya semakin rendah harga sesuatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut ditawarkan. Hal itu dapat terlihat pada tabel berikut :

Keadaan

Harga

Jumlah yang ditawarkan ( Unit )

5.000 4.000 3.000 2.oo0 1.000

900 8oo 600 375 100

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara

4-

D *harga

suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang ditawarkan itu.

Dari data tabel diatas dapat digambarkan pada kurva berikut :

S

43 2B * C

A0S

*

2.

PENENTUAN HARGA DAN JUMLAH YANG DIPERJUAL BELIKAN

Harga sesuatu barang dan jumlah barang itu yang diperjual belikan , ditentukan oleh permintaan dan penawaran barang tersebut.. Oleh karena itu keadaan disuatu pasar dikatakan keseimbangan atau ekuilibrium apabila yang ditawarkan para penjual pada suatu harga tertentu adalah sama dengan jumlah yang diminta para pembeli pada harga itu.. Contoh berikut dapat menjelaskannya :

Harga (Rp )

Jumlah yang diminta

Jumlah yang ditawarkan

Sifat Interaksi

5.000

200

900 Kelebihan penawaran

4.000

400

800

5.000 3.000 2.000 600 900 600 375 4.000Kelebihan

200 Keseimbangan 400 Kelebihan permintaan

900

1.000

1.300

100

3. Harga Keseimbangan Harga keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang di konsumsi dan dijual atau permintaan sama dengan penawaran . Jika harga ,dibawah harga keseimbangan , terjadi kelebihan permintaan .Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran .atau jumlah penawaran meningkat, , maka jumlah permintaan menurun. Contoh Kasus Pasar Mobil . Permintaan Penawaran : Qd = 200 : Qs = - 40 + 10 P 5P Qd dan Qs = ribu unit per tahun P = puluh juta rupiah per unit.

Keseimbangan Pasar Qd 200 - 10 P 240 P Qd Qs = = = = = = Qs. - 40 + 5 P 15 P 16 200 - 10 ( 16 ) - 40 + 5 ( 16 ) = 40 = 40

Keseimbangan terjadi pada saat harga mobil Rp.160 juta per unit. Saat itu jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran yaitu 40.000 unit mobil per-tahun.Jika harga mobil ditetapkan Rp.150 juta per-unit ( dibawah harga keseimbangan ) maka akan terjadi kelebihan permintaan sebanyak 15.000 unit pertahun,dan jika harga mobil ditetapkan Rp.170 juta per-unit (diatas harga keseimbangan ) terjadi kelenbihan penawaran sebanyak 15.000 unit mobil per-tahun. 4. Perubahan Keseimbangan Pasar. Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahan di sisi permintaan dan atau penawaran dan jika factor yang menyebabkan perubahan adalah harga, maka keseimbangan akan kembali ke keadaan awal .Tetapi jika yang berubah adalah factor seperti teknologi untuk sisi penawaran, atau pendapatan untuk sisi permintaan , maka keseimbangan tidak kembali ke titik awal .

555

5. Kegagalan Pasar disebabkan : a. Informasi tidak sempurna ( incomplete Information ) b.Daya monopoli ( Monopoly Power ). c. Eksternalitas(Externality) adalah keuntungan atau kerugian yang dinikmati/diderita pelaku ekonomi sebagai akibat tindakan pelaku ekonomi lain. d . Barang publik ( Public Goods ) barang-barang yang diperlukan yang bersifat pribadi ( private) e. Barang Altruisme ( Altruisme Goods )barang-barang berdasarkan sukarela karena rasa kemanusiaan. Miss. Supply darah adalah dasar rasa kemanusiaan.

6. .

Kegagalan pasar sering menuntut campur tangan/intervensi pemerintah . Tujuan dilakukannya campur tangan pemerintah adalah :

*. Menjamin agar kesamaan hak bagi setiap individu dapat tetap terwujud dan eksploitasi dapat dihindarkan . *. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan stabil. *, Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan^s besar yang dapat mempengaruhi pasar , agar mereka tidak menjalankan praktek monopoli yang merugikan. *. Menyediakan barang public (public goods ) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat *. Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dapat dihindari atau dikurangi.

Kontrol Harga Tujuan control harga adalah melindungi konsumen atau produsen . Bentuk control harga yang paling umum digunakan adalah penetapan harga dasar ( floor price ) dan harga maksimum ( celling price )

Harga Dasar . Harga dasar adalah tingkat harga minimum yang diberlakukan oleh pemerintah dimana bila pemerintah menetapkan harga dasar gabah Rp.6.000/kg,,pembeli harus membeli gabah dari petani dengan harga serendah-rendahnya Rp.6.000/kg. Harga Tertinggi ( Celling Price ) adalah batas maksimum harga penjualan oleh produsen . di Indonesia yang paling terkenal misalnya penetapan harga patokan setempat ( HPS ) untuk semen. Tujuan penetapan harga tertinggi umumnya adalah agar harga produk dapat terjangkau oleh konsumen yang daya belinya kurang a. TARIF DAN KUOTA . Dalam system perekonomian yang terbuka ( pasar bebas ), maka harga barang yang berlaku adalah harga internasional dan yang senantiasa menjadi kendala apabila harga dalam negeri lebih tinggi dari pada harga internasional. Sebab mekanisme pasar bebas bila sesuatu produksi didalam negeri kurang maka akan dilakukan impor. Walaupun dari sudut konsumen hal ini menguntungkan ( ada yang dipilih ) , tetapi demi melindungi industry dalam negeri, pemerintah menempuh kebijaksanaan proteksi dengan memberlakukan tariff ( pajak impor dan kuota impor atau pembatasan jumlah impor ).sebagai terlihat berikut

S HargaD

Po Tarif/Unit A Pw B D

C

0

Qs0

Qs1

Qd1

Qd0

Kuantitas

Dengan harga internasional setingkat Pw.tingkat impor mencapai sejumlah Qd0 Qs0. Untuk melindungi industry dalam negeri, pemerintah menetapkan tariff sebesar T per-unit impor. Harga dalam negeri meningkat menjadi P+, dan impor pun berkurang menjadi Qd1 - Qs1 unit. Bagi produsen domestic, kebijakan ini menambahkan keuntungan mereka sebesar ruang A. Tetapi konsumen domestic mengalami kerugian sebesar ABDC .Sedangkan D merupakan penerimaan

pajak pemerintah.Jika pemerintah memberlakukan kuota impor, D merupakan keuntungan yang diperoleh produsen asing, sehingga kerugian domestic neto adalah B+C+D b. Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar ( Parsial ) Pengaruh Pajak terhadap keseimbangan pasar (parsial ) sangat tergantung pada jenis pajaknya, apakah pajak per-unit atau persentase Misalnya contoh kasus : : Permintaan Q = 30 6 P atau P = 5 - 1/6 Q

Penawaran Q = - 10 + 4 P atau P = Q + 2 Keseimbangan awal : Permintaan = Penawaran 30 6 P = - 10 + 4 P 10 P P = 4 = 40

Q = 30 6 P = = 30 6 ( 4 ) 6 unit .

Keseimbangan awal terjadi pada saat jumlah output adalah 6 unit dengan harga jual 4 per-unit

Jika pemerintah menetapkan pajak penjualan kepada produsen sebesar 1 per unit maka : Harga jual setelah pengenaan pajak ( Pt ) adalah harga jual mula-mula ( P ) ditambah pajak per.unit .( 11/4 per. Unit )

Pt = P + T =( Q+2 )+1 = Q=3 atau Q = - 3 + P Q = - 15 + 4 P Keseimbangan baru menjadi : Permintaan = Penawaran 30 6 P= - 15 + 4 P

10 P = Q = 30 6 ( 4.5 ) = 3 uni.t

45

P

=

4.5 Q

Besarnya pajak yang diterima pemerintah adalah jumlah output X pajak per unit atau Penerimaan Pajak = 3 ( 1 ) = 3 .

. Jika pemerintah menetapkan pajak sebesar 20 %Pengaruh terhadap sisi penawaran : Pt = P ( 1+ r ) dimana r adalah persentase pajak Pt = ( Q + 2 ) 1,2 = ( 0,3 Q + 3 ) atau 0,3 Q = - 3 + P Q = - 10 + 3 1/3 P . Keseimbangan baru Permintaan = Penawaran 30 - 6 P = - 10 + 3 1/3 P 9 1/3 P = 40 P = 120/ 28 = 4 2/7 Q = 30 6 P = 4 2/7 unit . Penerimaan pajak = 20 % x ( P x Q ) = 20 % x ( 4 2/7 x 4 2/7 ) = 3,7 .

Jika pemerintah menerapkan subsidi sebesar 1 1/4 per-unit yang diberikan kepada sisi penawaran , maka penawaran setelah subsidi adalah :Ps = P + s = P + ( -T)

4 P = - Ps = ( Q + 2 ) + ( - 1 ) =. Q + 1 Q = 1 + Ps Q=-5+4 P .

Keseimbangan setelah susidi ( E1) Permintaan = Penawaran 30 6 P = - 5 + 4P10 P = 35 P = 3.5 Q = 30 6 P = 30 6 ( 3.5 ) = 9 unit.

Keseimbangan pasar karena ada subsidi adalah : Jumlah output = 9 unit, dengan harga jual 3,5 per-unit. Besarnya subsidi yang harus disediakan pemerintah adalah jumlah output ( Q ) dikalikan dengan subsidi per unit sehingga menjadi 9 x 1 = 11

V. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Koefisien Elastisitas Permintaan Harga . Dalam analisis,elastisitas permintaan harga lebih kerap dikenal sebagai elastisitas permintaan . Nilai perbandingan antara persentasi perubahan yang diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan . Ada dua cara untuk menghitung koefisien elastisitas permintaa

Rumus untuk penghitungan koefisien elastisitas permintaan

Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta Ed = Persentasi perubahan harga Q1 - Q atau Ed = Q P1 - P P INILAH YANG DISEBUT RUMUS TITIK TENGAH

Contoh Harga Menurun : Pada waktu harga beras adalah Rp.4.000/kg beras yang dibeli konsumen adalah 10.000 kg dan pada waktu harga beras Rp.3.000/ kg beras yang dibeli konsumen mencapai 15.000 kg. Ditanya : Bagaimana elastisitas permintaan beras tsb ?. (dengan menggunakan Rumus diatas ) Jawab Ed = 15.000 - 10.000 5.000 = 10.000 - 1.000 4.000 Contoh harga meningkat : 10.000 - 15. 000 Ed = 15.000 4.000 3.000 Ed = - 5.000 15.000 1.000 3.000 Ed = - 1/3 1/3 = -1 = 1/2 -1/4 = -2

10.000 3.000 - 4.000 4.000

3.000

Namun untuk menyederhanakan perhitungan tersebut ada cara Menghitung Koefisien Elastisitas Yang Disempurnakan yakni seperti Rumus berikut Contoh : pergunakan angka-angka diatas. 15.000 - 10.000 Ed Q1 - Q ( Q + Q1 )/ 2 Ed = P1 - P ( P + P1 )/ 2 = 5.000 12.500 - 1000 350 = 2/5 -2/7 = - 1.4. = ( 10.000 + 15.000 )/ 2 3.000 ( 4.000 + 4.000 3.000 )/2

Elastisitas Sepanjang Kurva Permintaan Garis Lurus Dalam satu kurva permintaan yang berbentuk garis lurus, koefisien elastisitasnya adalah berbeda-beda diberbagai tingkat harga. Pada tabel dibawah ini juga dihitung koefisien elastic permintaan untuk empat perubahan harga sbb : *. Apabila harga berubah dari Rp.1.000 menjadi Rp.800 ( keadaan I ) *. Apabila harga berubah dari Rp.800 menjadi Rp.600 ( keadaan II ) *. Apabila harga berubah dari Rp.600 menjadi Rp. 400 ( keadaan III ) *. Apabila harga berubah dari Rp.400 menjadi Rp. 200 ( keadaan IV )

Daftar permintaan terhadap barang batu battery

Harga ( Rp )

Jumlah yang diminta ( buah battery )

Keadaan permintaa

Koefisien elastic

1.000

2.000 I Ed =

2.000/3.000 = 2/3 200/ 900 2/9

=3

800

4.000

II 600 6.000

Ed

=

2.000/ 5.000 = 200/700

2/5 2/7

= 1.4

III. 400 8.000

Ed

=

2.000/ 7.000 200/ 500

= 2/ 7 2/5

= 5/7

IV. 200 10.000

Ed

=

2.000 / 9.000 = 2/9 200/300 2/3

= 1/3

Dalam perhitungan diatas digunakan Rumus yang telah disempurnakan , yaitu Rumus Tengah.

FAKTOR FAKTOR PENENTU ELASTISITAS PERMINTAAN *. Tingkat kemampuan barang- barang lain untuk menggantikan barang tsb. *. Persentasi Pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang s tsb. *. Jangka waktu untuk merundingkan menganalisis manfaat dari barang-s tsb.

ELASTISITAS PENAWARAN Perlu diingat bahwa perubahan harga akan mengubah penawaran . Oleh sebabitu konsep elastisitas ini juga dapat digunakan untuk menerangkan perubahan penawaran . Elastisitas permintaan mengukur responsif permintaan yang ditimbulkan oleh perubahan harga. Sedangkan elastisitas penawaran mengukur responsive penawaran sebagai akibat perubahan harga.

\

KOEFISIEN ELASTISITAS PENAWARAN .

Koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan Rumus : Es = Persenntasai perubahan jumlah barang yang ditawarkan Persentasi perubahan harga atau

Qb = jumlah baru barang yang ditawarkan Qa = jumlah barang asal yang ditawarkan. Pb = tingkat harga yang baru Pa = tingkat harga asal Es =

Qb - Qa Qa Pb - Pa Pa

Koefisien elastisitas penawaran yang dihitung dengan rumus ini juga akan menggunakan Rumus Titik Tengah ( Seperti rumus tengah pada elastisitas permintaan )

Faktor factor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran yakni :

Sifat Perubahan Biaya Produksi Jangka waktu Analisis : Masa sangat singkat tdk dpt menambah jumlah yang ditawarkannya, Jangka pendek kapasitas alat^s produksi tidak dapat ditambah.

VI.

TEORI PERILAKU KONSUMEN

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN

Para ekonom berpendapat bahwa ilmu ekonomi moder menganalisis masalah ekonomi lepas dari pertimbangan moralitas dan agama. Gejala-gejala yang diamati dijelaskan dengan logika Miss. Mengapa di Negara-^s maju atau kaya, setiap keluarga umumnya memiliki sedikit anak, sedangkan dinegara yang belum maju, umumnya banyak.Mengapa orang^s yang berpendidikan tinggi,menghabiskan banyak uang untuk membeli informasi (buku,Koran,internet ) dibandingkan dengan orang^s yang mengembangkan pemahaman ^s dan analisis ekonomi mikro untuk mengamati perilaku konsumen dan produsen. Teori nilai guna ( Utiliti ) Pengertian dan Asumsi - Asumsi Utama. Yang ingindicapai oleh Konsumen adalah kepuasan yang maksimum melalui : Barang ( commodities ) adalah benda atau jasa yang dikonsumsi untuk memperoleh manfaat ( asal bukan penyakit ) . atau kegunaan .Bila seorang mengonsumsi lebih dari satu barang makin besar manfaat yang diperolehnya Utilitas ( Utility ) adalah manfaat yang diperoleh karena mengonsumsi barang.Utilitas merupakan ukuran manfaat suatu barang yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh konsumen.

Total Utility/ TU adalah manfaat total yang diperoleh dari seluruh barang yang dikonsumsi Marginal Utility/ MU adalah tambahan manfaat yang diperoleh karena menambah konsumsi sebanyak satu unit barang . Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin Menurun ( The Law of Diminishing Marginal Utility ) dimana pada awalnya penambahan konsumsi suatu barang akan memberi tambahan utilitas yang makin besar, gtetapi makin lama pertambahan itu bukan saja makin menurun, bahkan menjadi negatif Konsistensi Preferensi ( Transitivity ) berkaitan dengan kemampuan konsumen menyusun prioritas pilihan agar dapat mengambil keputusan . Minimal ada dua sikap yang berkaitan dengan preferensi konsumen yaitu : Lebih suka ( prefer ) dan Sama-sama disukai ( indifference ) Syarat lain agar perilakunya dapat dianalisis, konsumen harus memiliki konsistensi preferensi. Bila barang X lebih disukai dari Y ( X > Y ) dan barang Y lebih disukai dari Z ( Y > Z ), maka barang X lebih disukai dari Z ( X > Z ). Konsep ini disebut transitivitas ( transitivity )

Teori Kardinal ( Cardinal Theory ) Teori ini menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal,sebagaimana kita menghitung berat dengan kilogram ,panjang dengan centimeter atau meter..Sedangkan satuan ukuran kegunaan ( utility ) adalah util Keputusan untuk mengonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan .Nilai kegunaan yang diperoleh dari konsumsi disebut utilitas total ( TU ) . Tambahan kegunaan dari penambahan satu unit barang yang dikonsumsi disebut utilitas marjinal ( MU ).

Miss. Tabel berikut :

Ahmad ingin membeli baju yang harga per helainya Rp. 25.000

Utilitas Total dan Utilitas Marjinal dari Mengonsumsi Baju . Harga Baju Per helai (Rp) Jumlah Baju yang dikonsumsi Uang yang harus dikeluarkan ( Rp ) Kegunaan Total /TU ( util ) 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 1 2 3 4 5 6 7 8 25.000 50.000 75.000 100.000 125.000 150.000 175.000 200.000 50.000 125.000 185.000 225.000 250.000 250.000 225.000 225.000 Tambahan kegunaan /MU ( util ) 50.000 75.000 60.000 40.000 25.000 25.000 -50.000 - 100.000

Bagi Ahmad , baju pertama nilai kegunaannya jauh lebih besar dibanding uang yang harus dikeluarkan . Hanya dengan Rp.25.0000 diperoleh kegunaan 50.000 util .Karenanya dia mau menambah konsumsi bajunya dan baju yang ke 2 memberi tambahan kegunaan ( MU ) lebih besar d/p yang pertama yaitu 75.000 util ,yang berarti kegunaan total ( TU ) menjadi 125.000 util.Namun setelah baju ke 5 penambahan konsumsi tidak menambah TU, bahkan menurunkan TU karena MU sudah menjadi negative ( < 0 )

Dari tabel dan kurva dibawah ini dapat disimpulkan bahwa Ahmad akan berhenti mengonsumsi pada baju yang ke 5. Jika dia menambah jumlah baju yang dikonsumsi tidak akan berakibat menambah TU, bahkan menguranginya. Ahmad juga akan berhenti mengonsumsi pada saat harga baju ( Rp.25.000 )sama dengan nilai utilitas marjinal ( 25.000 util ). MU = P .

Prinsip ini berlaku untuk semua barang, sehingga konsumen akan mencapai kepuasan maksimum pada saat : MUx = Px . dimana MUx = tambahan kegunaan x

Px

= harga

x

Kurva-kurva Utilitas Total dan Utilitas Marginal Util175 150

* *

125 * 100 *75 50 25

TU A

* * *

MU = 0 ; TU maks

0

1

2

3

4

5

6MU

7

8

Baju

Teori Ordinal ( Ordinal Theory ) Kurva Indiferensi ( Indifference Curve ) Menurut teori ini Kegunaan tidak dapat dihitung , hanya dapat dibandingkan sebagai mana kita menilai kecantikan atau kepandaian seseorang . Untuk menjelaskan pendapatnya Teori Ordinal menggunakan kurva indiverensi ( indifference curve ) dimana kurva ini adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi dari dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi seorang konsumen . Suatu kurva indiverensi atau sekumpulan kura indiverensi ini ( yang disebut peta indiferensi atau indifferency map) hanya mungkin dihadapi seorang konsumen . Misalnya . Ali mengkombinasikan makan bakso dengan makan sate :

Nilai kepuasan Dari Makan Bakso dan Makan Sate.Makan Bakso ( mangkok per bulan ) 25 kali 20 kali 10 kali 5 kali 4 kali Makan Sate ( porsi per bulan ) 4 porsi 5 porsi 10 porsi 20 porsi 25 porsi 100 100 100 100 100 Nilai Kepuasan

Kurva

Indifference ( Indifferan curva )Makan Bakso 25 20 U=X,Y

10 5 4

0

4 5

10

15

20

25

makan sate

U = Tingkat kepuasan X = Makan Bakso ( mangkok per bulan ) Y = Makan sate (porsi perbulan )

ASUMSI-ASUMSI KURVA INDIFERENSI .

1. ).Semakin Jauh Kurva Indiferensi dari titik origin, semakin tinggi kepuasannya Asumsi ini penting agar konsumen dapat membandingkan pilihannya terpenuhi. Kumpulan kurva indiverensi ( dinamakan peta indiferensi atau indifference map)mengatakan bahwa makin kekanan atas, tingkat kepuasannya makin tinggi .

Y

IC2

IC3

IC1

0

x

2. ). Kurva indiferensi menurun dari kiri atas ke kanan bawah ( downward sloping) dan Cembung ke titik origin ( convex to origin ) Asumsi ini menggambarkan adanya kelangkaan , dimana bila suatu barang makin langka , harganya makin mahal . Hal ini dijelaskan dengan konsep Marginal Rate of Substitution ) yaitu berapa banyak barang Y harus dikorbankan untuk menambah 1 unit barang X demi menjaga tingkat kepuasan yang sama .Spt berikut :

Marginal Rate of Substitution ( MRS ) ( lihat bawah)

Y1 * - 3

1

Y2 *

-2

1

tambahan satu unit x adalah OY1 OY2,sehingga besarnya MRSyx adalah -(OY1-OY2)/ (OX1-OX2 ).Pada saat ingin menambah 1 unit X lagi ( dari OX2 ke OX3 ), jumlah Y yang ingin dikorbankan menjadi lebih kecil ( OY2 - OY3 ), sehingga MRSyx berubah. Jumlah Y yang ingin dikorbankan menurun ,karena jumlah Y yang dimiliki makin sedikit (langka) 3.). Kurva indiferen yang tidak berpotongan. Asumsi ini penting agar asumsi transitivitas terpenuhi a. Posisi Kurva^s Indiferensi Dikaitkan dengan Konsistensi Preferensi ( Transitivitas ) Y Y *A

*A IC2 B *c IC1

*B *C IC3 IC2 IC1

0 (a)( lihat gambar )

x

0 (b)

x

Pada (a) IC1 dan IC2 berpotongan di titk B ,berarti IC1 = IC2.Dititik C ( IC2 >IC1) pada titik A (IC1>IC2).Keadaan itu tidak sesuai dengan asumsi transitivitas yang mengatakan bila A > B dan B > C,maka A > C, Asumsi Transitas hanya terpenuhi bila IC1 dan IC2 tidak saling berpotongan ( seperti pada (b)) b. Kurva Garis Anggaran ( Budget Line Curve ) Garis anggaran ( budget line ) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran ) yang sama besarnya Mis. Garis anggaran dinotasikan BL sedangkan harga P sehingga Px untuk X dan Py untuk Y ) dan jumlah barang yang dikonsumsi adalah Q ( Qx untuk x dan Qy untuk Y ) maka: BL = (Px.Qx ) + (Py. Qy)

Y

Y1 BL = PxQx = Py Qy Y2 Y3

0

x1

x2

x3

x

Kemiringan (slope) kurva BL adalah negative yang merupakan rasio Px dan Py dan dapat dilihat bahwa Oy sama dengan besarnya pendapatan ( M ) dibagi harga Y , sedangkan Ox sama dengan besarnya pendapatan (M) dibagi harga X. Sehingga slope kurva garis anggaran adalah

Px.X1 + Py .Y1 = Px.X2 + Py .Y2 = Px.X3 + Py.Y3 c. ) Perubahan Harga Barang dan Pendapatan. Perubahan harga dan pendapatan akan mempengaruhi daya beli , diukur dari besarnya luas bidang segi tiga yang dibatasi kurva garis anggaran ,Bila luas bidang segitiga makin luas,maka daya beli meningkat. Begitu juga sebalik nya.

PERUBAHAN GARIS ANGGARY y Pendapatan nominal naik Harga X turun Harga X naik BL3 BL3 BL1 BL2 BL1 Bl2 Pendapatan Nominal Turun

0

(a)

0

(b)

Pengaruh perubahan harga terhadap grs anggaran

Pengaruh Perubahan Pendapatan thdp grs anggaran

Pada gambar ( a ) diatas menunjukkan jika harga X turun , dengan jumlah pendapatan nominal yang sama jumlah X yang dapat dibeli makin banyak ( pendapatan nyata meningkat ) sehingga kurva garis anggaran yang sekarang BL2 . Jika harga X naik, garis anggaran yang baru adalah BL3, di mana pendapatan nyata menurun

Pada gambar ( b ) menunjukkan bila pendapatan meningkat berarti daya beli meningkat sehingga kurva garis anggaran bergeser sejajar ke kanan dan begitu sebaliknya.

d. Reaksi Terhadap Perubahan Harga Barang . Keseimbangan yang dicapai dapat beruba , karena pendapatan nyata berubah . Jika pendapatannyata meningkat , konsumen dapat menaikkan tingkat kepuasannya, atau sebaliknya jika pendapatan nyata menurun, dengan terpaksa konsumen menurunkan tingkat kepuasannya, yang disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang menurun. Salah satu factor yang dapat mengubah pendapatan nyata adalah perubahan harga barang .

1. Kurva Harga Konsumsi ( Price-Consumtion Curve )Perubahan harga salah satu barang menyebabkan rasio harga berubah.Akibatnya barang yang harganya turun atau naik menjadi relative lebih murah atau mahal dibanding barang lainnya. Perubahan ini menyebabkan pendapatan nyata berubah walaupun pendapatan nominal (money income tidak berubah ) .Perubahan^ s tersebut disebut sebagai Kurva Harga Konsumsi atau Price Consumption Curve = PCC). Price-Consumption Curve dapat didefinisikan sebagai tempat kedudukan ( lokus ) titik^s keseimbangan konsumen pada berbagai ratio harga sebagai akibat perubahan harga suatu barang dimana pendapatan nominalnya tetap

Kurva Harga Konsumsi

( Price - Consumption Curve = PCC ) Y IC1 IC2 IC3

A B BL1 0 X1 BL2 X2 X3 C BL3 X

PCC

Keseimbangan awal ada pada titik A. Bila harga barang X turun, maka pendapatan nyata meningkat , dengan ditunjukkan oleh BL2 dan BL3. Keseimbangan pun berubah dari titik A ke titik B dan titik C. Demikian halnya dengan kombinasi konsumsi.Jika titik^s keseimbangan tersebut dihubungkan sehingga membentuk sebuah garis maka terbentuklah Kurva PCC.

2.Kurva Engel ( Engel Curve ) Kurva ini adalah untuk mengklarifikasikan dengan jelas apakah sesuatu barang merupakan barang kebutuhan pokok atau barang mewah yang juga mencoba melihat hubungan antara tingkat pendapatan dengan tingkat konsumsi. Bila tingkat permintaan diturunkan dari Price-Consumption Curve (PCC), Kurva Engel diturunkan dari Kurva Pendapatan Konsumsi atau Income Consumption Curve ( ICC ) seperti terlihat pada gambar berikut :KURVA ENGEL Jumlah x Jumlah x

X2 X1

X2 x1

0

M1 (a)

M2

Pendapatan ( M )

0

M1 (b ) Barang mewah

M2

Barang Kebutuhan Pokok

Gambar (a ) adalah kurva engel untuk barang yang merupakan kebutuhan pokok seperti bahan makanan pokok.Perubahan pendapatan nominal tidak berpengaruh banyak terhadap perubahan permintaan .Bahkan jika pendapatan terus meningkat permintaan atas barang tsb perubahannya makin kecil disbanding perubahan pendapatan . Gambar (b)adalah Kurva Engel untuk barang yang termasuk barang mewah . Kenaikan permintaan terhadap barang tersebut lebih besar dibandingkan dengan kenaikan tingkat pendapatan

3.Pengaruh Substitusi ( Substitution Effect ) dan Efek Pendapatan ( Income Effect) Jika harga suatu barang turun maka ada dua komponen yang dipengaruhinya yakni : a). harga relative barang menjadi murah,maka konsumen bergerak pada tingkat kepuasan yang sama (kurva indiferensi awal ) dan pendapatan nyata diasumsi tetap, maka konsumen akan menambah jumlah konsumsi barang yang harganya menjadi relative lebih murah dan mengurangi jumlah konsumsi barang yang lebih mahal. Inilah yang disebut sebagai efek substitusi ( substitution effect ). b). pendapatan nyata berubah menyebabkan jumlah permintaan berubah. Jika perubahan ini dilihat dari sisi harga barang lain dan pendapatan nominal diasumsi tetap, akan terlihat efek pendapatan ( income effect )

Efek Substitusi dan Efek Pendapatan ( Kasus Harga Turun )

YIC1 IC2 D

A B C

BL1 0 x1 x2 x3 BL2 x

BL3

Efek Total : Turunnya harga barang X telah menyebabkan keseimbangan konsumen bergeser dari titik A ke C. Karena kemampuan meningkat dari BL1 ke BL3, jumlah yang diminta bertambah dari 0x1 ke 0x3. Pertambahan jumlah yang diminta sebesar x1 x3 unit merupakan efek total ( ini adalah penjumlahan efek substitusi dan efek pendapatan )

Efek Substitusi :Turunnya harga X membuat harga X relative lebih murah dari pada harga y ( slop BL3 lebih datar dari pada BL1 ). Jika konsumen diminta melakukan penyesuaian keseimbangan pada tingkat kepuasan yang sama (IC1 ) dengan pendapatan nyata tidak berubah , maka titik keseimbangan tercapai di titik Byaitu persinggungan antara IC1 dengan BL2 ( garis putus-putus ) BL2 merupakan garis anggaran yang sama nilainya dengan BL1, namun kemiringannya berbeda sesuai dengan rasio harga pada BL2. Jumlah X yang diminta menjadi 0x2 (karena harga X sekarang lebih murah ).Pertambahan permintaan terhadap X sebesar X1X2 merupakan efek substitusi .

Efek Pendapatan Pertambahan jumlah X yang diminta sebesar X2X3 merupakan efek pendapatan . Sebab jika pendapatan nominal naik ( BL2 terputus-putus) digeser sejajar ke atas BL3 menyinggung IC2 jumlah X yang diminta bertambah sebanyak X2X3 unit Efek Total = Efek Substitusi + Efek Pendapatan X1 X1 X3 = X1 X2 + X2 X3 Perhatikan Gambar Dibawah ini : Y B

C A IC1

IC2 BL3 0 X3 X2 X1, X BL2 BL1

4.Efek total dari kenaikan harga brang X adalah penurunan permintaan sebesar 0X1 0X3. Jika konsumen harus melakukan penyesuaian keseimbangan dengan asumsi tingkat pendapatan dan tingkat kepuasan adalah sama seperti kondisi awal maka keseimbangan konsumen tercapai di titik B yang merupakan persinggungan BL2 garis

( terputus- putus ) dengan ( IC1 ) Perubahan ratio harga ( harga relatif ) telah mengurangi jumlah X yang diminta sebanyak X1 X2 . Ini merupakan efek substitusi .Sedangkan penurunan pendapatan nominal ( yang disebabkan kenaikan harga X ) telah menurunkan jumlah X yang diminta sebesar X2 X3. Ini merupakan efek pendapatan

TEORI BIAYA PRODUKSI

1.Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh factor ^s produksi untuk menciptakan barang^s yang diproduksikan perusahaan tersebut. Biaya eksplisit adalah semua pengeluaran ^s perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan factor ^s produksi yang dibutuhkan. b. Biaya tersembunya ( imputed cost )adalah biaya taksiran pengeluaran terhadap factor ^ sa. yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.

Biaya Produksi

Telah dijelaskan bahwa untuk menganalisis biaya produksi perlu dibedakan dua jangka waktu yakni : a. Jangka Pendek yaitu jangka waktu mana sebagian factor produksi tidak dapat ditambahJumlahnya. b. Jangka Panjang yaitu Jangka waktu dimana semua factor produksi dapat mengalami perubahan BERBAGAI PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK

Singkatan TC

A r t I Total Cost Total Fixed Cost

Pengertian Biaya Total Biaya Tetap Total Biaya Berubah Total Biaya Tetap Rata-rata Biaya Berubah Rata-rata

TFC TVC AFC AVC

Total Variabel Cost Average Fixed Cost Average Variable Cost

ATC MC

Average Total Cost Marginal Cost

Biaya Total Rata-rata Biaya Marginal

RUMUS-RUMUS YANG DIGUNAKAN SEHUBUNGAN DENGAN PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK 1..BIAYA TOTAL = TC = TFC + TVC

2. BIAYA TETAP RATA-RATA ( AFC ) AFC TFC / Q

3 ,BIAYA BERUBAH RATA-RATA ( AVC ) AVC = TVC / Q

4.

BIAYA TOTAL RATA-RATA ( ATC ) ATC = TC / Q ATAU

AC = AFC + AVC

5.

BIAYA MARGINAL ( MC ) MCn = TCn - TCn - 1 Atau MCn = TCn - TCn-1 / Qn - Q n - 1

Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek

Jumlah Pekerja (1)

Jumlah Produksi (2)

Biaya Tetap Total (3)

Biaya Berubah Total ( 4 )

Biaya Total ( 5 )

Biaya Marginal ( 6)

Biaya Tetap Rata-rata ( 7 )

Biaya Berubah Rata-rata ( 8 )

Biaya Total Rata-rata ( 9)

0. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

0 2 6 12 20 27 33 38 42 45 47 48

50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550

50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600

25

25

25

50