Ekonomi koperasi

15
BAB I KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI I. KONSEP KOPERASI 1. Konsep Koperasi Barat Adalah koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbale balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi. 2. Konsep Koperasi Sosialis Adalah koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari system sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan system sosialis-komunis. 3. Konsep Koperasi Negara Berkembang Karena koperasi sudah berkembang dengan cirri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Bertujuan meningkatkan kondisi social ekonomi anggotanya. II. LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI 1. Keterkaitan Ideologi, System Perekonomian dan Aliran Koperasi - Ideologi System Perekonomian Aliran Koperasi - Liberalisme/Kapitalisme System Ekonomi Bebas Liberal Yardstick - Tidak termasuk Liberalisme dan Sosialisme System Ekonomi Campuran Persemakmuran (commonwealth) 2. Aliran Koperasi Aliran Yardstick Aliran Sosialis Aliran Persemakmuran (commonwealth) III. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI 1. Sejarah Lahirnya Koperasi 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini. Tahun 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit. 1862 Dibentuk Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS)” 1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen. 1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze. 1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional. 2. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kalai koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”). 1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor Volks-credietwezen. 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya. 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 Tentang Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya.

description

Ekonomi Koperasi

Transcript of Ekonomi koperasi

Page 1: Ekonomi koperasi

BAB IKONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI

I.    KONSEP KOPERASI1.   Konsep Koperasi Barat

Adalah koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbale balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.

2.   Konsep Koperasi SosialisAdalah koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari system sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan system sosialis-komunis.

3.   Konsep Koperasi Negara BerkembangKarena koperasi sudah berkembang dengan cirri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Bertujuan meningkatkan kondisi social ekonomi anggotanya.

II.    LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI1.   Keterkaitan Ideologi, System Perekonomian dan Aliran Koperasi-       Ideologi System Perekonomian Aliran Koperasi-       Liberalisme/Kapitalisme System Ekonomi Bebas Liberal Yardstick-       Tidak termasuk Liberalisme dan Sosialisme System Ekonomi Campuran Persemakmuran

(commonwealth)2.   Aliran Koperasi      Aliran Yardstick      Aliran Sosialis      Aliran Persemakmuran (commonwealth)

III.    SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI1.   Sejarah Lahirnya Koperasi      1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini. Tahun 1852 jumlah

koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit.      1862 Dibentuk Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS)”      1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen.      1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze.      1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi

suatu gerakan internasional.

2.   Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia      1895 di Leuwiliang didirikan pertama kalai koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di

Indonesia”).      1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor Volks-

credietwezen.       12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya.      1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 Tentang Penyaluran Bahan Pokok dan

menugaskan koperasi sebagai pelaksananya.      1961, diselenggarakaan musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk

melaksanakan prinsip demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin.

IV.    TUJUAN KOPERASISesuai UU No. 25/1992 Pasal 3Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

BAB II

Page 2: Ekonomi koperasi

PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

I.    PENGERTIAN KOPERASIPengertian koperasi menurut:Definisi ILOTerdapat 6 elemen yang didukung dalam koperasi, yaitu:

         Koperasi adalah perkumpulan orang-orang         Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan         Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai         Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis         Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan         Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang

Definisi Arifinal Chaniago (1984)Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

Definisi P.J.V. DoorenThere is no single definition (for cooperative) which is generally accepted, but the common principle is that cooperative union is an association of number, either personal or corporate, which have voluntarily come together in pursuit of a common economic objective.

Definisi Hatta (Bapak Koperasi Indonesia)Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat seorang’.

Definisi MunknerKoperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan ‘urusniaga’ secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan social seperti yang dikandung gotong royong.

Definisi UU No. 25/1992Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.

II.    TUJUAN KOPERASITujuan Utama:Koperasi adalah memajukan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta membagi tata perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945

III.    PRINSIP-PRINSIP KOPERASI      Prinsip-prinsip Munkner      Prinsip Rochdale      Prinsip Raiffeisen      Prinsip Herman Schulze      Prinsip ICA      Prinsip / Sendi Koperasi Menurut UU No. 12 / 1967      Prinsip Koperasi UU No. 25 / 1992

BAB IIIMANAJEMEN DAN ORGANISASI

Page 3: Ekonomi koperasi

BENTUK ORGANISASI      Menurut Hanel:

Suatu system social ekonomi atau social teknik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan.      Menurut Ropke

Identifikasi Ciri KhususKumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok koperasi), Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi social ekonomi (swadaya kelompok koperasi), Pemanfaatan koperasi secara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi), Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang dan jasa).

DiIndonesia :Bentuk: Rapat Anggota, Pengurus, Pengelola dan Pengawas

-       RapatAnggota: Wadah anggota untuk mengambil keputusan.-       Pengurus: Mewakili koperasi didalam & luar pengadilan serta meningkatkan peran koperasi-       Pengawas: Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan

pengawasan terhadap jalannya organisasi & usahak operasi.-       Pengelola: Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh pengurus untuk

mengembangkan usaha dengan efisien & profesional

BAB IVTUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI

Page 4: Ekonomi koperasi

I.       Badan Usaha         Koperasi adalah badan usaha atau perusahaan yang tetap tunduk pada kaidah & aturan prinsip ekonomi

yang berlaku (UU No. 25, 1992)         Mampu untuk menghasilkan keuntungan dan megembalikan organisasi & usahanya         Ciri utama koperasi adalah pada sifat keanggotaan; seperti pemilik sekaligus pengguna jasa         Pengelolaan koperasi sebagai badan usaha dan unit ekonomi rakyat memerlukan system manajemen

usaha (keuangan, teknik, organisasi & informasi) dan system keanggotaan (membership system)

II.    Tujuan & Nilai-       Perusahaan Bisnis

         Theory of the firm; perusahaan perlu menetapkan tujuan:o   Mendefinisikan organisasio   Mengkoordinasi keputusano   Menyediakan normao   Sasaran yang lebih nyata         Tujuan perusahaan: Maximize profit, maximize the value of the firm, minimize cost.-       Koperasi

         Berorientasi pada profit oriented & benefit oriented         Landasan operasional didasarkan pada pelayanan (service at a cost)         Memajukan kesejahteraan anggota merupakan prioritas utama (UU No. 25, 1992)         Kesulitan utama pada pengukuran nilai benefit dan nilai perusahaan.

III.    Kontribusi Teori Bisnis pada Success Koperasi  Maximization of sales (William Banmoldb)  Maximization of management utility (Oliver Williamson)  Satisfying Behaviour (Herbert Simon)

IV.    Kontribusi Teori Laba pada Success Koperasi  Konsep laba dalam koperasi adalah SHU  Innovation theory of profit  Managerial Efficiency Theory of profit

V.    Kegiatan Usaha UsahaKey success factors kegiatan usaha koperasi:

-          Status dan motif anggota koperasi-          Bidang usaha (bisnis)-          Permodalan Koperasi-          Manajemen Koperasi-          Organisasi Koperasi-          System Pembagian Keuntungan (Sisa Hasil Usaha)

VI.    Status & Motif Anggota         Anggota sebagai pemilik (owners) dan sekaligus pengguna (users/customers)         Owners : menanamkanmodal investasi         Customers : memanfaatkan pelayanan usahak operasi dengan maksimal         Kriteriaminimal anggota koperasio   Tidak berada dibawah garis kemiskinan & memiliki potensi ekonomio   Memiliki pola income regular yang pasti

VII.    BisnisKoperasi  Usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.  Dapat memberikan pelayanan untuk masyarakat (bila terdapat kelebihan kapasitas; dalam rangka

optimalisasi economies of scale).  Usaha dan peran utama dalam bidang sendi kehidupan ekonomi rakyat.

BAB VSISA HASIL USAHA

Page 5: Ekonomi koperasi

I.    PENGERTIAN SHUMenurut pasal 45 ayat(1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut:Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

II.    INFORMASI DASARBeberapa informasi dasar dalam penghitungan SHU anggota diketahui sebagai berikut:1.SHU Total Koperasi pada satu tahun buku.2.Bagian (persentase) SHU anggota.3.Total simpanan seluruh anggota.4.Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota.5.Jumlah simpanan per anggota.6.Omzet atau volume usaha per anggota.7.Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota.8.Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota.

III.    RUMUS PEMBAGIAN SHUMenurutUU No. 25/1992 pasal5 ayat1 mengatakan bahwa “Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.

SHU per anggotaSHUA = JUA + JMADimana:SHUA = Sisa Hasil Usaha AnggotaJUA = Jasa Usaha AnggotaJMA = Jasa Modal Anggota

SHU per anggota dengan model matematikaSHU Pa = Va x JUA + Sa x JMA ----- ----- VUK TMS

Dimana:SHU Pa : Sisa Hasil Usaha per AnggotaJUA : Jasa Usaha AnggotaJMA : Jasa Modal AnggotaVA : Volume usaha Anggota (total transaksi anggota)UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi Koperasi)Sa : Jumlah simpan ananggotaTMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total)

IV.    PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU KOPERASI1.SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.2.SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.3.Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.4.SHU anggota dibayar secara tunai.

BAB VIPOLA MANAJEMEN KOPERASI

Page 6: Ekonomi koperasi

I.    PengertianManajemendan PerangkatOrganisasiDefinisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul “The Cooperative Movement and some of its Problems” yang mengatakan bahwa: “Cooperation is an economic system with social content”.Artinya koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip ekonomi dengan melandaskan pada azas-azas koperasi yang mengandung unsur-unsur social di dalamnya.

Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu:a). Anggotab). Pengurusc). Manajerd). Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan

Menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi Koperasi adalah:a). Rapat anggotab). Pengurusc). Pengawas

BAB VIIJENIS –JENIS DAN BENTUK KOPERASI

Page 7: Ekonomi koperasi

I.    JENIS KOPERASIa.    JenisKoperasi MenurutPP 60 Tahun1959

• KoperasiDesa• KoperasiPertanian• KoperasiPeternakan• KoperasiPerikanan• KoperasiKerajinan/Industri• KoperasiSimpanPinjam• KoperasiKonsumsi

b.   Jenis Koperasi Menurut Teori Klasik• Koperasi pemakaian• Koperasi penghasil atau Koperasi produksi• Koperasi Simpan Pinjam

II.    BENTUK KOPERASI (SESUAI PP No. 60 Tahun1959)Terdapat 4 bentuk Koperasi, yaitu:a. Koperasi Primerb. Koperasi Pusatc. Koperasi Gabungand. Koperasi IndukDalam hal ini, bentuk Koperasi masih dikaitkan dengan pembagian wilayah administrasi.

III.    BENTUK KOPERASI (ADMINISTRASI PEMERINTAHAN; PP 60 Tahun1959)•Di tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa•Di tiap Daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi•Di tiap Daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi•Di Ibu Kota ditumbuhkan Induk Koperasi

IV.    KOPERASI PRIMER & KOPERASI SEKUNDER• Koperasi Primer merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari orang–orang.• KoperasiSekunder merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya adalah organisasi koperasi.

BAB VIIIPERMODALAN KOPERASI

Page 8: Ekonomi koperasi

I.    KONSEP MODAL• Modal merupakan sejumlah dana yang akan digunakan untuk melaksanakan usaha-usaha Koperasi.– Modal jangka panjang– Modal jangka pendek•Koperasi harus mempunyai rencana pembelanjaan yang konsisten.

II. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASIA.    SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU NO. 12/1967)

•Simpanan Pokok•Simpanan Wajib•Simpanan Sukarela•Modal SendiriB. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU No. 25/1992)•Modal sendiri (equity capital)•Modal pinjaman (debt capital)

II.    SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU No. 25/1992) Modal sendiri (equity capital) , bersumber dari simpanan pokok anggota, simpanan wajib, dana cadangan,

dan donasi/hibah. Modal pinjaman ( debt capital), bersumber dari anggota, koperasi lainnya, bank atau lembaga keuangan

lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta sumber lain yang sah.

BAB IXEVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI ANGGOTA

Page 9: Ekonomi koperasi

I.    Efek-Efek Ekonomis KoperasiSalah satu hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagi pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.Motivasi ekonomi anggota sebagi pemilikakan mempersoalkan dana (simpanan-simpanan) yang telah diserahkannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai penggunaakan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa, menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan penjual/pembeli diluar koperasi.

II.    Efek Harga dan Efek BiayaPartisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkan tingkat partisipasi anggota dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya: Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif.Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang dimaksud adalah insentif berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan biaya dan atau diperolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.

III.    Analisis Hubungan Efek Ekonomis dan Keberhasilan koperasiKeberhasilan koperasi ditentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partispasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh anggota tsb.

IV.    Penyajian dan Analisis Neraca PelayananAda dua factor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya.1.Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non koperasi).2.Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang ditawarkan oleh koperasi.

BAB XEVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DI LIHAT DARI SISI PERUSAHAAN

Page 10: Ekonomi koperasi

I.    Efisiensi Perusahaan KoperasiManfaat ekonomi pelayanan koperasi yang diterima anggota dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:TME = MEL + METLMEN = (MEL + METL) – BABagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPUMETL = SHUaDimana:

1.   MEL (Manfaat ekonomi langsung) adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggotalangsung diperoleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya.

2.   METL (Manfaat ekonomi tidak langsung) adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi diperoleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggungjawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU anggota.

1.Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota(TEBP) = Realisasi Biaya pelayanan

Anggaran biaya pelayanan= Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya pelayanan BU ke anggota2.Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota

(TEBU) = Realisasi biaya usaha Anggaran biaya usaha

Jika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha

II.    EfektivitasKoperasiEfektivitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jikaOs >Oa disebut efektif.Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK):EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MEL

Anggaran SHUk+ Anggaran MEL= JikaEvK > 1, berarti efektif

III.    Produktivitas KoperasiProduktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1) disebut produktif.Rumus perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi

PPK = SHUk x 100 %(1)Modal koperasi

PPK = Lababersihdrusahadgnnon anggota x 100% (2)Modal koperasi

BAB XIPERANAN KOPERASI

Page 11: Ekonomi koperasi

Peranan Koperasi dalam berbagai bentuk pasar.Berdasarkansifatdanbentuknya, pasar diklasifikasikan menjadi 2 macam:1. Pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market).2. Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market) , yaitu: Monopoli, Persaingan Monopolistik (monopolistic competition), dan Oligopoli.

Peranan Koperasi dalam Persaingan Sempurna (perfect competitive market)Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:- Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak- Produk yang dijual perusahaana dalah sejenis (homogen)- Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar- Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna

Koperasi dalam Pasar MonopolistikCiri-cirinya:

      Banyak pejual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam      Produkyang dihasilkan tidak homogeny      Ada produk substitusinya      Keluar atau masuk ke industry relative mudah      Harga produk tidak sama disemua pasar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjualnya      Gambar

Koperasi dalam Pasar Oligopolio  Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai pasaro  Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar oligopoly yaitu strategi harga dan nonharga

BAB XIIPEMBANGUNAN KOPERASI

Page 12: Ekonomi koperasi

I.    Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang (di Indonesia ) Kendala yang dihadapi masyarakat:1. Perbedaan pendapat masayarakat mengenai Koperasi2. Cara mengatasi perbedaan pendapat tersebut dengan menciptakan 3 kondisi yaitu:a. Koqnisib. Apeksic. Psikomotor3. Masa Implementasi UU No.12 Tahun 1967Tahapan membangun Koperasi:a. Ofisialisasib. De-ofisialisasic. Otonomisasi4. Misi UU No.25 Tahun 1992 Merupakan gerakan ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, Makmur berlandaskan Pancasila dan UUD1945.

II.    Tahapan Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang menurut A. Hanel, 1989TahapI : Pemerintah mendukung perintisan pembentukan organisasi koperasi.TahapII : Melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan pengawasan teknis, manajemen dan keuangan secara langsung dari pemerintah dan atau organisasi yang dikendalikan oleh pemerintah.TahapIII : Perkembangan koperasi sebagai organisasi koperasi yang mandiri.