Ekonomi 123
-
Upload
noti-setiani -
Category
Economy & Finance
-
view
30 -
download
0
Transcript of Ekonomi 123
ARTIKEL TENTANG KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL
Nama kelompok:
1. Anis widya pangestika
2. Fitri krisiana robiah
3. Noti setiani
4. Nurul pratiwi
Kebijakan moneter
1. Fokus realokasi belanja pemerintahUlasan : Dari artikel di atas digolongkan kedalam moneter karena membahas tentang penurunan harga minyak dunia sehingga subsidi energi menurunkan 20 sampai 30 % anggaran. Hal ini menyebabkan peredaran uang efektif.
2. Ketidakpastian terus berlanjutUlasan : membahas tentang pasar keuangan global masih akan menghadapi ketidakpastian di tahun 2015 yang dipicu oleh rencana bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan. Kebijakan moneter yang hati-hati masih akan tetap menjadi prioritas untuk mengantisipasi dampak ketidakpastian sehingga tergolong kebijakan moneter
3. Kredit investasi melemah
ulasan: pertumbuhan kredit investasi tahunan per november 2014 jauh lebih kecil dibandingkan pertumbuhan kredit yang sama dalam setahun per november. Melambatnya pertumbuhan kredit investasi biasanya mengikuti arah pertumbuhan investasi oleh pemerintah dan swasta sehingga hal ini tergolong dalam kebijakan moneter.
4. Penempatan di BI meningkat.
ulasan: membahas tentang penempatan ekses likuiditas perbankan umum di BI, secara teori ekses likuiditas perbankan umum di BI itu ditempatkan sebagai instrumen moneter, sehingga termasuk kebijakan moneter.
5. perbankan lebih agresif menyalurkan kredit
ulasan : membahas tentang penyaluran kredit pada 2015 pertumbuhan kredit pada 2015 diperkirakan mencapai 14-16%. Dalam pernyataan diatas, perbankan akan lebih agresif menyalurkan kredit karena kondisi perekonomian diperkirakan jauh lebih baik. Penyaluran kredit secara agresif ini terrgolong dalam kebijakan moneter dengan cara politik pembatasan kredit.
6. Permintaan instrumen lindung nilai naik
Ulasan: membahas tentang lindung nilai dari upaya melindungi
utang luar negeri dari fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap valuta
asing dengan transaksi derivatif. Sehingga digolongkan kedalam
kebijakan moneter karena mengatur tentang peredaran nilai
tukar rupiah, yaitu dalamhal pengurangan utang luar negeri.
7. Pertumbuhan kredit kian melambat
Ulasan: diperkirakan pertumbuhan kredit perbankan hanya akan
sebesar 15% - 17%. Survei konsumen per agustus 2014 oleh BI
juga menunjukkan pelemahan optimisme kegiatan usaha.
Sejumlah faktornya adalah pengetatan kredit bank dan
kekhawatiran penurunan daya beli karena pemangkaran subsidi
BBM. Ulasan tersebut termasuk ke dalam kebijakan moneter
8. Pertumbuhan kredit meleset dari target
Ulasan: membahas tentang perlambatan kredit menjelang akhir
tahun 2014. perlambatan kredit ini terjadi karena pelemahan
pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga dapat di kategorikan sebagai
kebijakan moneter karena hal ini dapat di kategorikan sebagai
salah satu kebijakan moneter yaitu politik pembatasan kredit.
9. Total kredit bank danamon tumbuh 7 persen
Ulasan: membahas tentang pertumbuhan kredit PT. Bank
Danamon Indonesia,Tbk, yang mengumumkan bahwa pada
kuartal tiga perekonomian indonesia,mengalami pertumbuhan kredit
dengan kualitas aset yang terjaga dengan pertumbuhan sebesar 7% atau
Rp.139 triliun. Ulasan ini dimasukkan ke dalam kebijakan moneter.
Kebijakan fiskal
1. 200.000 wajib pajak bandel
Ulasan: membahas tentang pajak dan bumi yang tidak dibayar sehingga pemerintah harus melakukan pinjaman dari dalam negeri bentuk pencetakan uang, sehingga kebijakan itu tergolong kebijakan fiskal.
2. Kebijakan fiskal rumah sakit internasional
Ulasan: digolongkan ke dalam kebijakan fiskal karena dalam artikel tersebut diterangkan bahwa rakyat indonesia khususnya rakyat menegah atas, apabila mereka sakit, mereka
lebih memilih untuk berobat ke luar negeri karena rakyat indonesia memandang perawatan dan Penanganan disana lebih memuaskan. Setiap tahun pasien indonesia setidaknya telah menghabiskan biaya lebih dari rp.100 triliun. Hubungannya dengan kebijakan fiskal, Pemerintah menghimbau rakyat untuk tidak sering berobat untuk menghemat pengeluaran negara.
3. Pembiayaan sektor infrastruktur menarik
Ulasan: membahas tentang pembiayaan sektor infrastruktur, manufaktur, dan
proyek-proyek jangka panjang. Lalu, pemerintah menerbitkan obligasi baru
sehingga mengurangi pengeluaran negara. Jadi termasuk kebijakan fiskal.
4. Penukaran valas diperketat
Ulasan: membahas tentang pengetatan pengawasan terhadap penukaran valuta
asing untuk menghindari dari badan usaha usaha yang sering sekali
memanfaatkan posisinya untuk membeli valas dalam jumlah besar dan dijual lagi
ketika harganya naik. Sehingga pemerintah menghimbau untuk tidak membeli
Valas dalam jumlah besar bagi pengusaha-pengusaha agar dapat mengurangi
Utang luar negeri.
5. Target penerimaan melonjak 29,5 persen
Ulasan: membahas tentang penurunan harga minyak dan RAPBN – P 2015 agar
lebih produktif dan efesien supaya bisa dinikmati oleh masyarakat, hal ini
termasuk kebijakan fiskal.
6. Urus izin UMK lebih mudah
Ulasan: membahas tentang memberi kemudahan penerbitan izin usaha mikro
kecil sehingga pemerintah memberi izin cukup dikeluarkan camat, lurah,
ataupun kepala desa, tidak dikenai biaya apapun, dan dapat selesai dalam satu
hari. Tujuannya memfasilitasi UMK mendapat kemudahan perizinan,
permodalan, dan perlindungan hukum. Sehingga kebijakan tergolong kebijakan
fiskal.
7. Revisi PPh 22 belum goyang properti
Pemerintah ingin menaikkan pajak barang yang mewah-mewah seiring
dengan harga-harga unit-unit rumah semakin naik dari tahun ke tahun ,
sehingga termasuk ke dalam kebijakan fiskal.
Terimakasih