EKG

37
PEMBACAAN EKG PEMBACAAN EKG

Transcript of EKG

Page 1: EKG

PEMBACAAN EKG PEMBACAAN EKG

Page 2: EKG

EKGEKG

Adalah suatu rekaman mengenai sebagian Adalah suatu rekaman mengenai sebagian aktifitas listrik di cairan – cairan tubuh yg aktifitas listrik di cairan – cairan tubuh yg diinduksi oleh impuls jantung yg mencapai diinduksi oleh impuls jantung yg mencapai permukaan tubuhpermukaan tubuh

Merupakan rekaman tentang aktifitas Merupakan rekaman tentang aktifitas depolarisasi dan repolarisasi pada jantungdepolarisasi dan repolarisasi pada jantung

Page 3: EKG

Elektrode pada EKGElektrode pada EKG

Terdapat 12 sandapan :Terdapat 12 sandapan :– 3 buah bipolar standard lead ( I, II, III )3 buah bipolar standard lead ( I, II, III )– 3 buah unipolar limb lead ( aVR,aVL, aVF )3 buah unipolar limb lead ( aVR,aVL, aVF )– 6 buah unipolar Chest Lead ( V 1 s/d V6)6 buah unipolar Chest Lead ( V 1 s/d V6)

Page 4: EKG

Sandapan Bipolar Sandapan Bipolar

Lead 1 :Lead 1 :– Menggambarkan perbedaan potensial antara lengan Menggambarkan perbedaan potensial antara lengan

kanan (RA) dengan lengan kiri ( LA) dimana LA lebih kanan (RA) dengan lengan kiri ( LA) dimana LA lebih positif dari RApositif dari RA

Lead II :Lead II :– Menggambarkan perbedaan potesial antara lengan Menggambarkan perbedaan potesial antara lengan

kanan(RA) dengan tungkai kiri (LL) dimana LL lenih kanan(RA) dengan tungkai kiri (LL) dimana LL lenih positif dari RApositif dari RA

Lead III:Lead III:– Menggambarkan perbedaan potensial antara lengan Menggambarkan perbedaan potensial antara lengan

kiri dan tungkai kiri, dimana LL bermuatan lebih postif kiri dan tungkai kiri, dimana LL bermuatan lebih postif dari LAdari LA

Page 5: EKG

Sandapan unipolar Sandapan unipolar ekstremitasekstremitas

aVR : aVR : – sandapan unipolar pada lengan kanansandapan unipolar pada lengan kanan

aVL :aVL :– Sandapan unipolar pada lengan kiriSandapan unipolar pada lengan kiri

aVF :aVF :– Sandapan unipolar tungkai kiriSandapan unipolar tungkai kiri

Page 6: EKG

Sandapan dada unipolarSandapan dada unipolar

Adalah sandapan satu titik pada permukaan Adalah sandapan satu titik pada permukaan dada :dada :– V1 : sela iga IV garis sternal kananV1 : sela iga IV garis sternal kanan– V2 : sela iga IV garis sternal kiriV2 : sela iga IV garis sternal kiri– V3 : antara V2 dengan V3V3 : antara V2 dengan V3– V4 : sela iga V garis midklavikula kiriV4 : sela iga V garis midklavikula kiri– V5 : setinggi V4 garis aksilaris anterior kiriV5 : setinggi V4 garis aksilaris anterior kiri– V6 : setinggi V 4 garis aksilaris media kiriV6 : setinggi V 4 garis aksilaris media kiri

Page 7: EKG

UkuranUkuran kertas kertas EKGEKG Pada kertas EKG terdapat kotak dlm Pada kertas EKG terdapat kotak dlm

ukuran mm :ukuran mm :– 1 kotak kecil berukuran 1mm x 1mm1 kotak kecil berukuran 1mm x 1mm– 1 kotak sedang berukuran 5mm x 5 mm1 kotak sedang berukuran 5mm x 5 mm

Pada rekaman ekg baku telah Pada rekaman ekg baku telah ditetapkan :ditetapkan :– Kecepatan rekaman : 25 mm / detikKecepatan rekaman : 25 mm / detik– Kekuatan voltage : 10 mm / 1 mVKekuatan voltage : 10 mm / 1 mV

Page 8: EKG

KALAU BEGITUUKURAN KERTAS

EKG :• garis horisontal

1 mm = 0,04 detik• garis vertikal

1mm = 0,10 mV

Page 9: EKG

Gelombang EKG normalGelombang EKG normal

MEMBENTUK GEL PQRST

Page 10: EKG

Gelombang pGelombang p

Nilai normal : Nilai normal : – Tinggi kurang dari 3 mmTinggi kurang dari 3 mm– Lebar kurang dari 0,11 detikLebar kurang dari 0,11 detik

menunjukkan depolarisasi atriummenunjukkan depolarisasi atrium Kepentingan :Kepentingan :

– Menunjukkan hipertropi atrium Menunjukkan hipertropi atrium

( gel P yg tinggi )( gel P yg tinggi )

Page 11: EKG

Gel QGel Q

Gelombang defleksi ke bawah pertama dari Gelombang defleksi ke bawah pertama dari komplek QRSkomplek QRS

Menunjukkan awal dari fase depolarisasi Menunjukkan awal dari fase depolarisasi ventrikelventrikel

Ukuran normal :Ukuran normal :– Lebar kurang dari 0,04 detikLebar kurang dari 0,04 detik– Dalamnya tidak lebih dari 25 % amplitudo gel RDalamnya tidak lebih dari 25 % amplitudo gel R

Page 12: EKG

Gel RGel R

Defleksi positif pertama dari komplek QRSDefleksi positif pertama dari komplek QRS Nilai normal :Nilai normal :

– Pada V5 dan V6 kurang dari 25 mmPada V5 dan V6 kurang dari 25 mm– VI – V4 lebih kurang dari V5VI – V4 lebih kurang dari V5– Pada aVL kurang dari 13 mmPada aVL kurang dari 13 mm– Pada aVF kurang dari 20 mmPada aVF kurang dari 20 mm– Pada lead I kurang dari 26 mmPada lead I kurang dari 26 mm

Kepentingan :Kepentingan :– Lebih dari normal Menunjukkan hipertropi ventrikelLebih dari normal Menunjukkan hipertropi ventrikel– Tinggi yg kurang terjadi hiperkalemiaTinggi yg kurang terjadi hiperkalemia

Page 13: EKG

Gel SGel S

Defleksi negatif sesudah gelombang RDefleksi negatif sesudah gelombang R Ukuran normal :Ukuran normal :

– Lebih besar pada V1- v3 dan semakin kecil Lebih besar pada V1- v3 dan semakin kecil pada v4 –v6pada v4 –v6

– Lebih tinggi di aVLLebih tinggi di aVL

Page 14: EKG

interval QRSinterval QRS

Ukuran normal :Ukuran normal :– Lebar kurang dari 0,12 detikLebar kurang dari 0,12 detik

menunjukkan depolarisasi ventrikel menunjukkan depolarisasi ventrikel bersamaan dengan repolarisasi atriumbersamaan dengan repolarisasi atrium

Kepentingan :Kepentingan :– Lebih dari 0,12 menunjukkan ;Lebih dari 0,12 menunjukkan ;

Bundle branch blockBundle branch block hiperkalemiahiperkalemia

Page 15: EKG

Gelombang TGelombang T

Menggambarkan fase repolarisasi ventrikelMenggambarkan fase repolarisasi ventrikel Ukuran normal :Ukuran normal :

– Kurang dari 10 mm di sandapan dadaKurang dari 10 mm di sandapan dada– Kurang dari 5 mm di sandapan ekstremitasKurang dari 5 mm di sandapan ekstremitas– Minimum 1 mmMinimum 1 mm

Kepentingan :Kepentingan :– Lebih dari normal menunjukkan hiperkalemiaLebih dari normal menunjukkan hiperkalemia– Gel t yg mendatar sampai terbalik tjd hipokalemiaGel t yg mendatar sampai terbalik tjd hipokalemia

Page 16: EKG

Gel uGel u

Jarang timbul dalam EKGJarang timbul dalam EKG Paling jelas pada V1- V4Paling jelas pada V1- V4 Kepentingan :Kepentingan :

– Ketinggian U > T terdapat hipokalemiaKetinggian U > T terdapat hipokalemia– Gel U terbalik terjadi pada :Gel U terbalik terjadi pada :

IskhemikIskhemik hipertropihipertropi

Page 17: EKG

Interval PRInterval PR

Merupakan waktu perlambatan nodus AVMerupakan waktu perlambatan nodus AV Nilai normal :Nilai normal :

– Lebar 0,12 s/d 0,20 detikLebar 0,12 s/d 0,20 detik

Kepentingan :Kepentingan :– Kurang dari 0,12 : terdapat hantaran dipercepatKurang dari 0,12 : terdapat hantaran dipercepat– Lebih dari 0,20 : terdapat AV block, hipokalemiaLebih dari 0,20 : terdapat AV block, hipokalemia

Page 18: EKG

Interval QTInterval QT

Jarak antara permulaan gel Q s/d akhir gel TJarak antara permulaan gel Q s/d akhir gel T Menggambarkan lamanya aktifitas depolarisasi & Menggambarkan lamanya aktifitas depolarisasi &

repolarisasi ventrikelrepolarisasi ventrikel Ukuran normal :Ukuran normal :

– Laki-laki : 0,42 detikLaki-laki : 0,42 detik– Perempuan : 0,43 detikPerempuan : 0,43 detik

Kepentigan :Kepentigan :– Memanjang : hipokalsemiaMemanjang : hipokalsemia– Memendek : hiperkalsemiaMemendek : hiperkalsemia

Page 19: EKG

Segmen STSegmen ST

Waktu saat ventrikel kontraksiWaktu saat ventrikel kontraksi Adalah bagian dimulai dari titik J sampai Adalah bagian dimulai dari titik J sampai

permulaan gelombang Tpermulaan gelombang T Normal :Normal :

– Berupa garis iso elektris ( antara -0,5 mm s/d 2 mm )Berupa garis iso elektris ( antara -0,5 mm s/d 2 mm )

Kepentingan :Kepentingan :– Elevasi : infarc miocard, pericarditisElevasi : infarc miocard, pericarditis– Depresi : angina pectoris, efek digitalisDepresi : angina pectoris, efek digitalis

Page 20: EKG

CARA MENILAI EKGCARA MENILAI EKG

Terdapat beberapa hal yg perlu dinilai :Terdapat beberapa hal yg perlu dinilai :– Frekuensi denyut jantungFrekuensi denyut jantung– Irama jantungIrama jantung– aksisaksis– Tanda ischemik / infarkTanda ischemik / infark– Tanda hipertropiTanda hipertropi

Page 21: EKG

frekuensifrekuensi

Frekuensi normal : 60 – 100 x/mntFrekuensi normal : 60 – 100 x/mnt Tak normal :Tak normal :

– Sinus bradikardi : < 60x/mntSinus bradikardi : < 60x/mnt– Sinus tachicardi : > 100 x/mntSinus tachicardi : > 100 x/mnt– Sinus tachikardi abnormal : 140 – 250 x/ mntSinus tachikardi abnormal : 140 – 250 x/ mnt– Flutter : 250 – 350 x / mntFlutter : 250 – 350 x / mnt– Fibrilasi : 350 x/mntFibrilasi : 350 x/mnt

Page 22: EKG

Cara menentukan frekuensi :Cara menentukan frekuensi :1.1. Hitung jumlah kotak sedang antara gel R Hitung jumlah kotak sedang antara gel R

dengan R berikutnyadengan R berikutnya

2.2. Tentukan jumlah frekuensi dengan Tentukan jumlah frekuensi dengan ketentuan sbb :ketentuan sbb :

– 1 kotak sedang : 300 x/mnt1 kotak sedang : 300 x/mnt– 2 kotak sedang : 150 x/mnt2 kotak sedang : 150 x/mnt– dst dst

Page 23: EKG

Irama Irama

Irama normal Irama normal mempunyai sifat sbb :mempunyai sifat sbb :– Frekuensi 60 – 100 Frekuensi 60 – 100

x/mntx/mnt– TeraturTeratur– Tiap gel P diikuti QRSTTiap gel P diikuti QRST

Penyebab aritmia :Penyebab aritmia :– Gangguan Gangguan

pembentukan impuls :pembentukan impuls : Ekstra sistoleEkstra sistole FlutterFlutter FibrilasiFibrilasi

– Ggn penghantaran Ggn penghantaran impuls :impuls : Block ( SA, AV & BBB )Block ( SA, AV & BBB )

Page 24: EKG

aksisaksis

ADALAH:

PREDIKSI KEDUDUKAN JANTUNG DENGAN MENGACU PADA VEKTOR

QRS

DIPROYEKSIKAN PADA BIDANG

FROTAL

DIPROYEKSIKAN PADA BIDANG HORISONTAL

MENGACU PADA SANDAPAN

EKSTREMITAS

MENGACU PADA SANDAPAN DADA

Page 25: EKG

CARA MENENTUKAN AKSIS PADA BIDANG CARA MENENTUKAN AKSIS PADA BIDANG FRONTALFRONTAL

1.1. tentukan hasil penjumlahan amplitudo R dan S tentukan hasil penjumlahan amplitudo R dan S pada sandapan / lead Ipada sandapan / lead I

2.2. Tentukan hasil penjumlahan amplitudo R dan S Tentukan hasil penjumlahan amplitudo R dan S pada sandapan aVFpada sandapan aVF

3.3. Tentukan dikuadran mana vektor QRS beradaTentukan dikuadran mana vektor QRS berada4.4. Carilah dimana terdapat ekuipotensial pada Carilah dimana terdapat ekuipotensial pada

sandapan ekstremitassandapan ekstremitas5.5. Aksis vektor adalah tegak lurus dengan sandapan Aksis vektor adalah tegak lurus dengan sandapan

dengan kondisi ekuipotensial dengan letak vektor dengan kondisi ekuipotensial dengan letak vektor terdapat pada kuadran yg telah ditentukanterdapat pada kuadran yg telah ditentukan

Page 26: EKG

INTERPRESTASI SUMBU QRS INTERPRESTASI SUMBU QRS PADA BIDANG FRONTALPADA BIDANG FRONTAL

Normal sumbu vektor : -30 s/d 110Normal sumbu vektor : -30 s/d 110 Posisi jantung berdasar letak sumbu :Posisi jantung berdasar letak sumbu :

• -30 s/d –15-30 s/d –15 : horisontal: horisontal• -15 s/d 15-15 s/d 15 : semi horisontal: semi horisontal• 15 s/d 4515 s/d 45 : intermediate: intermediate• 45 s/d 7545 s/d 75 : semi vertikal: semi vertikal• 75 s/d 110: vertikal75 s/d 110: vertikal• 110 s/d 180: deviasi ke kanan110 s/d 180: deviasi ke kanan• -30 s/d -90 : defiasi ke kiri-30 s/d -90 : defiasi ke kiri

Page 27: EKG

Cara menentukan aksis bidang Cara menentukan aksis bidang horisontalhorisontal

Cara menentukan dengan mencari kondisi Cara menentukan dengan mencari kondisi ekuipotensial pada sandapan dadaekuipotensial pada sandapan dada

Interprestasi:Interprestasi:– Tidak ada rotasi Tidak ada rotasi : pada v3 dan v4: pada v3 dan v4– Rotasi searah jarum jamRotasi searah jarum jam : pada v5 dan v6: pada v5 dan v6– Rotasi tak searah jarum jam Rotasi tak searah jarum jam : pada v1 dan v2: pada v1 dan v2

Page 28: EKG

Kepriwek lhah pakInyong ko rak mudeng

babar bluasss……!Lhah piye to kang..?

Jo sumelang to yu..yu..

Ono inyong …!

Page 29: EKG

Sandapan ekstremitasSandapan ekstremitas

Page 30: EKG

Sandapan dadaSandapan dada

Page 31: EKG

Gel ekg normalGel ekg normal

Page 32: EKG

Contoh hitung frek jantungContoh hitung frek jantung

Page 33: EKG

Aritmia jantungAritmia jantung

Page 34: EKG

Ekstra sistoleEkstra sistole

Page 35: EKG

Batas normal aksis Batas normal aksis

Page 36: EKG

Penyebaran bioelektrik bidang Penyebaran bioelektrik bidang frontalfrontal

Page 37: EKG