EKG

36
EKG Elektrokardiograf

Transcript of EKG

Page 1: EKG

EKG

Elektrokardiograf

Page 2: EKG

Disusun oleh

KELOMPOK 4

Adistya Budhi 082.0003Andri Kurniawan 082.0007

Bayu Dian A 082.0013Erwynda Prasetya 082.0039

Herlina Utari 082.0045Khoirini Mazidah 082.0051

Ni Gusti Ayu 082.0059Ninik Agustina 082.0061Novita Kurnia E 082.0067

Nurmasari 082.0069Syoviana Kartika N082.0087

DIII_2ASTIKES HANGTUAH SURABAYA

Page 3: EKG

Elektrokardiografi

• Adalah ilmu yang mempelajari perubahan potensial atau perubahan volatse yang terdapat dalam jantung.

• Dalam elektrokardiograf terdapat sebuah rangkaian bio amplifier yang memperkuat sinyal gelombang listrik yang berasal dari kegiatan fungsi jantung

• Tujuannya penggunaan elektrokardiograf adalah untuk memperoleh informasi tentang kerja fungsi jantung seseorang sehingga berbagai keadaan jantung dapat dideteksi dengan tepat, baik kelainan berupa kelainan elektris (misalnya aritmia), kelainan anatomis (misalnya hipertiofi bilik dan serambi), maupun kelainan lain.

Page 4: EKG

Elektrokardiograf

• Merupakan pemeriksaan non infasif paling sering digunakan sebagai alat bantu diagnosis penyakit jantung yang merupakan gambaran grafik dari potensial listrik yang dibuat oleh jaringan jantung.

• Alat yang dipergunakan dalam perekaman ini disebut elektrokardiografi dan hasil perekamannya disebut elektrokardiogram.

Page 5: EKG

Kegunaan elektrokardiograf

1. Mengetahui kelainan – kelainan irama jantung (aritmia)

2. Mengetahui kelainan – kelainan miokardium (infark, hipertrophy atrial dan ventrikel)

3. Mengetahui adanya pengaruh atau efek obat- obat jantung

4. Mengetahui adanya gangguan elektrolit5. Mengetahui adanya gangguan perikarditis

Page 6: EKG

Leads (sandapan)

Bagian tubuh yang di pakai sebagai tempat perekaman dinyatakan dengan istilah leads atau sandapan yang lazim dipakai berjumlah 12 leads

(6 lead ekstremitas dan 6 lead perikordial)

Page 7: EKG

Leads (sandapan)

1. Lead ekstremitas

a. Lead standar ekstremitas

b. Lead tambahan

2. Lead perikordial

Page 8: EKG

1. Lead ekstremitas

a. Lead standar ekstremitas

• Lead Imerekam beda potensial listrik antara tangan kiri dan tangan kanan. “exploring electrode” dipasang di tangan kiri dan “indifferent electrode” ditangan kanan.

• Lead II merupakan beda potensial listrik antara kaki kiri dan tangan kanan. “exploring electrode” dipasang di kaki kiri dan “indifferent electrode” ditangan kanan

• Lead III merekam beda potensial listrik antara kaki kiri dan tangan kiri. “exploring electrode” dipasang di kaki kiri dan “indifferent electrode” di tangan kiri.

Page 9: EKG

1. Lead ekstremitas

b. Lead tambahan• Lead aVR merekam beda potensial listrik antara

tangan kanan dan tangan kiri bersama kaki kiri. “exploring electrode” dipasang di tangan kanan dan “indefferent electrode” di tangan kiri bersama kaki kiri.

• Lead aVL merekam beda potensial listrik antara tangan kiri dan tangan kanan bersama kaki kiri. “exploring electrode” dipasang di tangan kiri dan “indefferent electrode” di tangan kanan bersama kaki kiri.

• Lead aVF merekam beda potensial listrik antara kaki kiri dan tangan kanan bersama tangan kiri “exploring electrode” dipasang di tangan kiri dan “indefferent electrode” di tangan kanan bersama kaki kiri.

Page 10: EKG

2. Lead perikordial

Potensial listrik pada “indefferent electroda” padaleadsini di buat menjadi 0 sedangkan “exploring elektroda” dipasang diberbagai tempat di dada.

• Lead V1, di spathium intercostale 4 kanan di pinggir kanan sternum

• Lead V2, di spathium intercostale 4 kiri di pinggir kiri sternum

• Lead V3, di pertengahan antara V2 dan V4

• Lead V4, di perpotongan antara linea medioclavicularis kiri dengan dengan spathium intercostale 5 kiri

• Lead V5, di perpotongan antara linea axilaris anterior kiri dengan spathum intercostale 5 kiri

• Lead V6, di perpotongan antara linea axilaris media kiri dengan spathum intercostale 5 kiri

Page 11: EKG

Pada setiap siklus denyut jantung terlukis grafik dengan gelombang – gelombang

Antara lain….

Page 12: EKG

1. Gelombang P2. Gelombang Q3. Gelombang R4. Gelombang S5. Gelombang T6. Gelombang U7. Kompleks QRS8. Interval PR9. Interval QT10. Segmen ST

Page 13: EKG

1. Gelombang P

Merupakan gelombang awal hasil depolarisasi di kedua atrium dan normalnya kurang dari 0.12 detik dan tingginya (amplitudo) tidak lebih dari 0.3 mV.

Page 14: EKG

2. Gelombang Q

Merupakan gelombang defleksi negatif setelah gelombang P dan normalnya lebar tidak lebih dari 0.04 detik dan kedalamannya kurang dari 45% atau ½ tinggi gelombang R.

Page 15: EKG

3. Gelombang R

Merupakan gelombang defleksi positif (ke_atas) setelah gelombang P atau gelombang Q dan normalnya gelombang ini selalu positif di semua sadapan kecuali di aVR.

Page 16: EKG

4. Gelombang S

Merupakan gelombang defleksi negatif (ke_bawah) setelah gelombang R atau gelombang Q dan normalnya gelombang S berangsur – angsur menghilang pada sadapan dan sering terlihat lebih dalam di sadapan aVR.

Page 17: EKG

5. Gelombang T

Merupakan gelombang hasil repolarisasi di kedua ventrikel dan normalnya positif (ke_atas)dan inverted (ke_bawah) di aVR.

Page 18: EKG

6. Gelombang U

Merupakan gelombang yang muncul setelah gelombang T dan sebelum gelombang P dan normalnya diakibatkan kelainan hipokalemia

Page 19: EKG

7. Kompleks QRS

Merupakan gelombang kedua setelah gelombang P terdiri atas gelombang Q, gelombang R, gelombang S dan normalnya 0.06 – 0.12 detik dengan amplitudo beraksi bergantung pada sadapan.

Page 20: EKG

8. Interval PR

Merupakan garis horisontal yang di ukur dari awal gelombang P hingga awal kompleks QRS dan normalnya 0.12 – 0.20 detik.

Page 21: EKG

9. Interval QT

Merupakan garis horisontal yang di awali dari gelombang Q sampai akhir gelombang T dan normalnya laki – laki berkisar antara 0.42 – 0.44 detik dan wanita berkisar antara 0.43 – 0.47 detik.

Page 22: EKG

10. Segmen ST

Merupakan Segmen yang menghubungkan kompleks QRS dan gelombang T serta berdurasi 0.08 – 0.12 detik dan normalnya sedikit cekung ke atas sehingga tingkat ukuran ini bisa positif palsu sekitar 15-20% (yang sedikit lebih tinggi pada wanita daripada pria) dan negatif palsu sebesar 20-30%.

Page 23: EKG
Page 24: EKG
Page 25: EKG
Page 26: EKG

Perekaman Jantung

menggunakan

ELEKTROKARDIOGRAF

Page 27: EKG

a. Alat – alat yang di pergunakan

1. Elektrokardiograf adalah alat pokok

2. Alat – alat pembantu, terdiri dari :

a. Kawat penerima arus

b. Kawat penghubung denagan bumi

c. Kawat electrode

d. Gel (penghantar arus listrik antara permukaan tubuh dan electroda)

Page 28: EKG

Keterangan…

• Elektrokardiograf dilengkapi alat perekam yang mencatat potensial listrik pada bagian tubuh tertentu dalam bentuk grafik (elektrokardiogram).

• Elektrokardiograf yang canggih dilengkapi pula dengan layar osiloskop untuk menampilkan elektrokardiogram.

• Elektrokardiograf yang dapat menangkap sinyal yang timbul melalui pemancar (transmitter) sehingga tidak menggunakan kawat penghubung antara orang yang yang diperiksa dengan elektrokardiograf.

• Untuk menjalankan elektrokardiograf, dapat di pakai arus searah dan dapat pula arus berganti dengan potensial 110 volt atau 220 volt.

Page 29: EKG

Keterangan…

• Kawat peneima arus listrik menghubungkan elektrokardiograf dengan sumber arus listrik yang menjalankan elektrokardiograf. Kawat ini tidak dipergunakan jika elektrokardiograf dijalankan oleh baterai kering.

• Kawat penghubung dengan bumi berfungsi untuk menetralisai arus listrik yang tidak berguna yang timbul pada elektrokardiograf.

• Kawat elektroda becabang 10 di ujung masing- masing cabang trdapat elektroda yang akan di tempelkan pada permukaan tubuh untuk merekam potensial listrik di tempat itu.

• Gel merupakan konduktor yang menghantarkan arus listrik dari permukaan tubuh ke elektrode.

Page 30: EKG

b. Cara kerja • Pasien harus berbaring dengan tenang dan

tidak bergerak sebab impuls yang menimbulkan gerak tersebut mengacaukan bentuk elektrokardiograf sehingga sukar di kaji.

• Semua alat – alat yang terbuat dari logam (jam tangan, perhiasan, dll) harus dilepaskan.

Kemudian lakukan hal sebagi berikut…

Page 31: EKG

1. Pasanglah hubungan antara ektrokardograf dengan sumber arus listrik, bumi dan elektroda. Hidupkanlah elektrokardigraf dan periksalah apakah elektrokardiograf berfungsi (lampu hijau menyala) kemudian matikanlah kembali elektrokardiograf tersebut

2. Pasanglah elektroda – elektroda pada pasien dengan lebih dulu menggosokkan gel (paste) pada permukaan elektroda yang menempel pada tubuh pasien.

3. Hidupkanlah kembali elektrokardiograf. Putarlah tombl pengatur lead pada daerah netral (huruf C) dan aturlah agar jarum pencatat menunjuk ke tengah – tengah kertas grafik,jarum ini akan melukiskan garis dasar.

4. Jalankan kertas grafik, lakukanlah kalibrasi dengan menekan tombol kalibrasi beberapa kali. Pergunakanlah kalibrasi pada angka 1, kemudian hentikan kembali kertas grafik.

Page 32: EKG

5. Putarlah tombol pengatur laed 1 dan aturlah agar garis dasar terletak di tengah – tengah kertas grafik. Jika pada waktu mencatat jarum pencatat membentur pinggir perekam, aturlah agar jarum tersebut jauh dari pinggir tempat perekam.

6. Jalankanlah kembali kertas grafik sampai sepanjang lebih kurang 15 cm, lalu hentikan kembali kertas grafik.

7. Putarlah tombol pengtur lead 2 dan aturlah kembali garis dasar.

8. Jalankan kembali kertas grafik sampai sepanjang jarum lebih kurang 15 cm, lalu hentikan kembali kertas grafik seperti yang dilakukan tadi.

9. Putarlah tombol pengatur lead 3 dan lakukan hal yang sama seperti tadi.

Page 33: EKG

10.Rekamlah elektrokardiogram pada leads aVR, aVL,aVF,V1, V2, V3, V4, V5, V6 dengan cara seperti yang dilakukan tadi secara berturut- turut .

11.Setelah perekam selesai, matikanlah elektrokardiograf dan kembalikanlah semua peralatan pada tempatnya.

Page 34: EKG

Keterangan…

Kecepatan baku yang bisa digunakan adalah 25mm/detik sehingga tiap mm kertas menunjukan 0.04 detik. Tiap kotak besar (5mm) menunjukan 0.20 detik. Kebanyakan mesin EKG mempunyai dua kecepatan yakni 25 mm/detik dan 50mm/ detik.

Page 35: EKG

Keterangan…

Standarisasi amplitudo baku yang bisa dipakai adalah satu, artinya tiap 1cm defleksi ventrikal menunjukan 1mV. Bilamana gambaran EKG terlalu besar sehingga defleksi gelombang QRS tidak tertangkap, maka standarisasi dapat diturunkan menjadi ½ (dalam hal ini 1mV sama dengan 0.5cm atau 5mm).

Page 36: EKG

Wss.wr.wb