Presentation EKG

67

description

latihan belajar membaca ekg

Transcript of Presentation EKG

Gangguan pembentukan Gangguan pembentukan impulsimpuls

Gangguan penghantaran Gangguan penghantaran impulsimpuls

ARITMIA

Irama sisnus Irama sisnus Frekuensi > 100 x /mntFrekuensi > 100 x /mnt

SINUS TAKIKARDI

Irama sinus Irama sinus Frekuensi < 60 x / menitFrekuensi < 60 x / menit

SINUS BRADIKARDI

Irama sinus (vector P dari sinus)Irama sinus (vector P dari sinus) Interval PP bervariasi lebih dari 0,16 detikInterval PP bervariasi lebih dari 0,16 detik Irama Irama : Tidak teratur: Tidak teratur FrekwensiFrekwensi : 60 - 100 x/ menit: 60 - 100 x/ menit Gelombang PGelombang P : Normal, P selalu : Normal, P selalu

diikuti QRS diikuti QRS Interval PRInterval PR : Normal: Normal Gelombang QRSGelombang QRS : Normal: Normal

ARITMIA SINUS

Dasar diagnosis :Dasar diagnosis : Ada gelombang P premature yang berasal dari Ada gelombang P premature yang berasal dari

atrium atrium Irama Irama : Tidak teratur, krn ada gel yg : Tidak teratur, krn ada gel yg

timbul lebih dinitimbul lebih dini Gelombang PGelombang P : Bentuk berbeda dari gel P irama : Bentuk berbeda dari gel P irama

dasar dasar Gelombang QRSGelombang QRS : Normal: Normal

EKSTRASISTOLE ATRIAL

Gelombang P yang teratur , Gelombang P yang teratur , frekuensinya 250 – 350 / mnt, frekuensinya 250 – 350 / mnt, berbentuk seperti gergajiberbentuk seperti gergaji

FLUTTER ATRIAL

Ciri khas fibrilasi atrial Ciri khas fibrilasi atrial Irama Irama : Tidak teratur: Tidak teratur FrekwensiFrekwensi : Bervariasi: Bervariasi Gel P : Tidak dpt Teratur dgn frekuensi Gel P : Tidak dpt Teratur dgn frekuensi

350 – 600 / mnt350 – 600 / mnt Interval PRInterval PR : Tidak dapat dihitung: Tidak dapat dihitung Gel QRS Gel QRS : Normal: Normal

ATRIAL FIBRILASI

Ciri – ciri EKGCiri – ciri EKG Irama Irama : Teratur: Teratur FrekwensiFrekwensi : > 150 – 250 x/ menit: > 150 – 250 x/ menit Gel PGel P : Tidak ada / kecil krn tertumpuk : Tidak ada / kecil krn tertumpuk

dgn T dgn T Interval PRInterval PR : Tidak dpt dihitung / : Tidak dpt dihitung /

memendekmemendek Gel QRSGel QRS : Normal: Normal

SUPRAVENTRIKULER TAKIKARDI

Ciri – ciri EKG :Ciri – ciri EKG : QRS yang premature, melebar dan bizarre QRS yang premature, melebar dan bizarre

(bizarre = tak teratur dan ganjil).(bizarre = tak teratur dan ganjil). Tidak ada gel P di depan QRS yg abnormalTidak ada gel P di depan QRS yg abnormal Perubahan segment ST & gel T yaitu Perubahan segment ST & gel T yaitu

segmen ST tertekan dan terbaliksegmen ST tertekan dan terbalik

EKTRASISTOLE VENTRIKEL

MACAM - MACAM VESMACAM - MACAM VES

A. Ekstrasistol ventrikuler, bentuk bigemini

B. Ekstrasistol ventrikuler, bentuk kuplet

. Ekstrasistol ventrikuler multifokal

. Ekstrasistol ventrikuler tersisip. menyebabkan perpanjangan interval PR

VES R on T

fenomena R diatas T yaitu QRS ekstrasistol yang jatuh sekitar puncak gelombang T, karena interval rangkaian yang terlalu pendek.

Gambaran EKG takikardia ventriulerGambaran EKG takikardia ventriuler menunjukkan menunjukkan

Fekuensi biasanya 160-200/ menitFekuensi biasanya 160-200/ menit Kadang frek bisa lebih rendah, hingga Kadang frek bisa lebih rendah, hingga

sekitar 100/ menitsekitar 100/ menit Bila P dapat dikenali, maka P dan QRS Bila P dapat dikenali, maka P dan QRS

tidak berhubungan tidak berhubungan QRS melebar dan bizarre, bentuk dan QRS melebar dan bizarre, bentuk dan

irama tidak teratur. Sering sukar irama tidak teratur. Sering sukar dibedakan antara takikardia ventrikuler dibedakan antara takikardia ventrikuler dgn takikadia supraventrikuler dgn takikadia supraventrikuler

VENTRIKULER TAKIKARDI

Dasar diagnosisDasar diagnosis Gelombang QRS dan T menyatu menjadi Gelombang QRS dan T menyatu menjadi

undulasi yang teratur. undulasi yang teratur. Frekuensi Frekuensi Flutter ventrikuler adalah aritmia yang labil Flutter ventrikuler adalah aritmia yang labil

cepat berubah menjadi takikardia cepat berubah menjadi takikardia ventrikuler atau fibrilasi ventrikuler.ventrikuler atau fibrilasi ventrikuler.

FLUTTER VENTRIKULER

Dasar diagnosisDasar diagnosisGelombang QRS dan T menyatu Gelombang QRS dan T menyatu

menjadi undulasi yang tidak teratur menjadi undulasi yang tidak teratur dan cepatdan cepat

FIBRILASI VENTRIKEL

Dasar diagnosis :Dasar diagnosis : Interval PR memanjang lebih dari Interval PR memanjang lebih dari

0,20 detik.0,20 detik.Sering interval PR sangat Sering interval PR sangat

memanjang hingga gelombang P memanjang hingga gelombang P bertumpuk pada gelombang T di bertumpuk pada gelombang T di depannya.depannya.

AV BLOK DERAJAT SATU

Blok AV derajat satu : Interval P=R memanjang

Blok AV derajat dua dapat dibagi menjadi :

Blok AV tipe WenckebachBlok AV tipe Mobitz IIBlok AV derajat tinggi

Dasar diagnosis :Dasar diagnosis :Interval PR memanjang, suatu Interval PR memanjang, suatu saat ada gelombang QRS yang saat ada gelombang QRS yang hilanghilang

Blok AV tipe Wenckebach

Dasar diagnosis :Dasar diagnosis :Interval PR tetap, suatu saat ada Interval PR tetap, suatu saat ada

gelombang QRS yang hilang.gelombang QRS yang hilang.

Blok AV tipe Mobitz II

Dasar Diagnosis Dasar Diagnosis

Blok AV dengan rasio konduksi Blok AV dengan rasio konduksi 2 : 1 atau lebih.2 : 1 atau lebih.

Misalnya blok AV 2 : 1, 3 : 1, 4 : 1, dsbMisalnya blok AV 2 : 1, 3 : 1, 4 : 1, dsb

. Blok AV derajat tinggi, rasio konduksi 4 : 1

Blok AV derajat tinggi

BLOK AV TOTAL

Konfigurasi gel P tidak berubah dan timbul secara teratur, sedang konfigurasi komplek QRS bisa :

Tetap normal bila pace maker di berkas His

Menjadi lebar bila pace maker ada di ventrikel

Blok cabang berkas = Bundle Blok cabang berkas = Bundle Branch Block ( BBB )Branch Block ( BBB )

1.1. BBB kanan ( RBBB ) BBB kanan ( RBBB )

2.2. BBB kiri ( LBBB )BBB kiri ( LBBB )

Gambaran EKG pada RBBB : Gambaran EKG pada RBBB : 1). Interval QRS memanjang 1). Interval QRS memanjang >> 0,10 detik; 0,10 detik; 2). S yang lebar di I dan V6; 2). S yang lebar di I dan V6; 3). R’ yang lebar di V13). R’ yang lebar di V1

Bila interval QRS 0, 10-0, 12 detik, maka Bila interval QRS 0, 10-0, 12 detik, maka disebut RBBB inkomplit.disebut RBBB inkomplit.Bila internal QRS Bila internal QRS >> 0,12 detik, maka disebut 0,12 detik, maka disebut RBBB komplitRBBB komplit

RBBB / BCBKa

Gambaran EKG pada LBBB :Gambaran EKG pada LBBB : Internal QRS melebar > 0,10 detikInternal QRS melebar > 0,10 detik Gelombang R yang lebar, sering berlekuk di Gelombang R yang lebar, sering berlekuk di

I, V5 dan V6, I, V5 dan V6,

Bila interval QRS 0,10-0,12 detik, maka Bila interval QRS 0,10-0,12 detik, maka disebut RBBB inkomplitdisebut RBBB inkomplitBila interval QRS Bila interval QRS >> 0,12 detik, maka disebut 0,12 detik, maka disebut LBBB komplitLBBB komplit

LBBB

Depresi ST. Depresi ST. Ini ialah ciri dasar iskemia miokard. Ini ialah ciri dasar iskemia miokard. Ada 3 macam jenis depresi STAda 3 macam jenis depresi ST, yaitu : , yaitu :

a) Horisontal, a) Horisontal, b) Landai ke bawah, b) Landai ke bawah, c) Landai ke atasc) Landai ke atas

ISKEMIA

a.Depresi ST horizontal, spesifik untuk iskemiab.Depresi ST landai ke bawah, spesifik untuk iskemia

c.Depresi ST landai ke atas, kurang spesifik untuk iskemia.

Inversi TInversi T pada umumnya kurang pada umumnya kurang spesifik untuk iskemiaspesifik untuk iskemia

Inversi T yang berujung lancip Inversi T yang berujung lancip dan simetri (seperti ujung anak dan simetri (seperti ujung anak panah), spesifik untuk iskemiapanah), spesifik untuk iskemia

a.Inversi T pada umumnya kurang spesifik untuk iskemia

b.Inversi T yang berujung lancip dan simetri (seperti ujung anak panah), spesifik untuk iskemia

Inversi UInversi U. gelombang U yang negatif . gelombang U yang negatif (terhadap I) cukup spesifik untuk iskemia (terhadap I) cukup spesifik untuk iskemia miokard.miokard.

. Inversi U, cukup spesifik untuk iskemia.

Ciri dasar injuri ialah elevasi ST dan yang Ciri dasar injuri ialah elevasi ST dan yang paling khas ialah konveks ke atas. paling khas ialah konveks ke atas.

Bahwa elevasi ST menunjukkan injuri di Bahwa elevasi ST menunjukkan injuri di daerah subepikardial, daerah subepikardial,

Injuri di daerah subendokordial Injuri di daerah subendokordial menunjukkan depresi ST yang dalam.menunjukkan depresi ST yang dalam.

INJURI

a. Elevasi cembung keatas ,Spesifik injuri Epikard

b. Elevasi cekung keatas, tidak spesifik

c. Depresi ST yg dalam, menunjukkan injuri subsndokard

Ciri dasar nekrosis miokard ialah adanya Ciri dasar nekrosis miokard ialah adanya gelombang Q patologis yaitu Q yang lebar gelombang Q patologis yaitu Q yang lebar dan dalam, dengan syarat-syarat : lebar dan dalam, dengan syarat-syarat : lebar >> 0,04 detik dalam 0,04 detik dalam >> 4 mm atau 4 mm atau >> 25 % tinggi 25 % tinggi RR

NEKROSIS

Fase Awal Atau Fase HiperakutFase Awal Atau Fase Hiperakut : 1) Elevasi ST : 1) Elevasi ST yang nonspesifik, 2). T yang tinggi dan melebaryang nonspesifik, 2). T yang tinggi dan melebar

Fase evolusi lengkapFase evolusi lengkap : 1). Elevasi ST yang : 1). Elevasi ST yang spesifik, konveks ke atas, 2). T yang negatif dan spesifik, konveks ke atas, 2). T yang negatif dan simetris, 3) Q patologissimetris, 3) Q patologis

Fase infark lamaFase infark lama : 1). Q patologi, bisa QS atau : 1). Q patologi, bisa QS atau Qr. 2). ST yang kembali iso-elektrik, 3). T bisa Qr. 2). ST yang kembali iso-elektrik, 3). T bisa normal atau negatifnormal atau negatif

INFARK MIOKARD

LETAK INFARKLETAK INFARK KELAINAN TAMPAK KELAINAN TAMPAK DIDI

Dinding anterior yg Dinding anterior yg luasluasAnteroseptalAnteroseptalDinding lateralDinding lateralDinding inferiorDinding inferior

1, aVL, V1 – V61, aVL, V1 – V6

V1 – V4V1 – V4

1, aVL, V5 – V61, aVL, V5 – V6

II, III & aVFII, III & aVF

A. Infrak akut anteroseptal B. Infark akut posterior murni

Acute anteroseptal myocardial infarction

Acute Inferior Wall MI

AMI in the Presence of LBBB

Laki – laki 50th dg nyeri dada & kesadaran menurun

Wanita 34 dg nyeri dada

Laki – laki 55th dengan Sepsis

Laki- laki 40 th dg CKD

Laki – laki 60 th dg nyeri dada

Setelah terapi

Laki – laki 30 th dg CKD

Laki – laki 43 dg kolestasis ektra hepatal

Wassalam