ehb eko

5
1. Karakteristik Tes yang Baik adalah: a. Valid Soal dikatakan valid bila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, validitas Soal dapat dilihat dari kesesuaian soal dengan tujuan instruksional khusus dan tujuan pengukuran yang telah ditetapkan. Validitas dapat pula dilihat dari kemampuannya memprediksi prestasi di masa yang akan dating. b. Relevan Tes yang relevan mengandung soal-soal yang dapat mengukur kemampuan belajar sesuai dengan tingkat kemampuan yang ditetapkan dalam indikator pencapaian hasil belajar (Ranah kognitif, afektif dan psikhomotor). c. Spesifik Soal harus direncanakan sedemikian rupa agar jawabannya pasti dan tidak menimbulkan ambivalensi atau spakulasi dalam memberikan jawaban. Kesulitan soal tidak saja kesulitan materi juga bisa ditambah kesulitan dalam memahami soal bila soal tidak disusun secara spesifik. d. Representatif Soal tes sebaiknya dikembangkan dari satuan materi yang jelas cakupannya, dan bersifat komprehensif dalam pengertian materi tes harus mencakup seluruh materi pengajaran, untuk itu seluruh pokok bahasan (sub pokok bahasan) idealnya harus terwakili dalam soal tes e. Seimbang

description

evaluasi

Transcript of ehb eko

Page 1: ehb eko

1. Karakteristik Tes yang Baik adalah:

a. Valid

Soal dikatakan valid bila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, validitas Soal

dapat dilihat dari kesesuaian soal dengan tujuan instruksional khusus dan tujuan

pengukuran yang telah ditetapkan. Validitas dapat pula dilihat dari kemampuannya

memprediksi prestasi di masa yang akan dating.

b. Relevan

Tes yang relevan mengandung soal-soal yang dapat mengukur kemampuan belajar

sesuai dengan tingkat kemampuan yang ditetapkan dalam indikator pencapaian hasil

belajar (Ranah kognitif, afektif dan psikhomotor).

c. Spesifik

Soal harus direncanakan sedemikian rupa agar jawabannya pasti dan tidak

menimbulkan ambivalensi atau spakulasi dalam memberikan jawaban. Kesulitan soal

tidak saja kesulitan materi juga bisa ditambah kesulitan dalam memahami soal bila

soal tidak disusun secara spesifik.

d. Representatif

Soal tes sebaiknya dikembangkan dari satuan materi yang jelas cakupannya, dan

bersifat komprehensif dalam pengertian materi tes harus mencakup seluruh materi

pengajaran, untuk itu seluruh pokok bahasan (sub pokok bahasan) idealnya harus

terwakili dalam soal tes

e. Seimbang

Dalam proses pengajaran dosen akan tahu persis, bahwa setiap pokok bahasan

memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, soal tes dikatakan seimbang bila pokok

bahasan yang terpenting mendapat porsi terbanyak dalam soal.

f. Sensitif

Syarat ini berkait erat dengan taraf kesukaran soal, butir tes yang baik harus memiliki

sensitivitas untuk membedakan siswa yang benar-benar menguasai materi dengan

yang tidak, hal ini tidak akan tercapai bila soal terlalu sulit sehingga semua siswa

tidak dapat mengerjakan, atau soal yang terlalu gampang sehingga semua siswa dapat

mengerjakan dengan benar.

g. Praktis

Page 2: ehb eko

Dalam pengertian bahwa tes tidak sulit untuk dilaksanakan dilihat dari segi

pembiayaan maupun pelaksanaanya. Tes yang baik harus efisien dan mudah untuk

dilaksanakan.

2. Perangkat tes yang telah memnuhi validitas isi dan dan validitas konstruk.

Validitas Isi

Validitas isi, sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberika dan menunjuk pada sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki.

Validitas konstruk

Validitas konstruksi dikatakan memiliki validitas isi apabila sebuah tes jika butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir.

3. Cara menentukan validitas butir

Soal pilihan berganda

4. kenapa perlu di ketahui indeks kesukaran tes, daya pembeda, dan pengecoh.

Indeks kesukaran

Indeks kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari segi guru dalam melakukan analisis pembuat soal.

Daya pembeda  Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara warga belajar/siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan warga belajar/siswa yangtidak/kurang/belum menguasai materi yang ditanyakan. Manfaat daya pembeda butir soal adalahseperti berikut ini.1) Untuk meningkatkan mutu setiap butir soal melalui data empiriknya. Berdasarkan indeksdaya pembeda, setiap butir soal dapat diketahui apakah butir soal itu baik, direvisi, atau ditolak.2) Untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal dapat mendeteksi/membedakankemampuan siswa.

Pengecoh

Page 3: ehb eko

Cara menganalisis fungsi distraktor dapat dilakukan dengan menganalisis pola penyebaran jawaban butir. Pola penyebaran adalah suatu pola yang dapat menggambarkan bagaimana peserta tes dapat menentukan pilihan jawabannya terhadap kemungkinan-kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada setiap butir.

Contoh. Guru SKI memberikan 10 pertanyaan piihan berganda denga komposisi 3 soal mudah , 4 soal sedang , dan 3 soal sukar. Jika di lukiskan susunan soalnya adalah sebagai berikut :

No soal Abilitas yang Diukur Tingkat kesukaran soal12345678910

Pengetahuan AplikasiPemahamanAnalisisEvaluasiSitesisPemahamanAplikasiAnalisisSitesis

Mudah Sedang MudahSedangSukarSukarMudah SedangSedangSukar 

Kemudian soal tersebut di berikan kepada 10 orang siswa dan tidak seorang pun yang tidak mengisi seluruh pertanyaan tersebut. Setelah di periksa hasilnya adalah sebagai berikut.

5. Alat ukur

non tes

untuk

mengukur

suatu

keterampilan

No soal

Banyakya siswa yang

menjawab (N)

Banyaknya siswa yang menjawab (B)

IndeksBN

Kategori soal

12345678910

20202020202020202020

18121020641611175

0,90,60,51,00,30,20,80,550,850,25

MudahSedangMudahSeangSukarSukarMudahSedangSedangSukar

Page 4: ehb eko

Menurut saya alat ukur non tes yang paling tepat untuk mengukur suatu keterampilan siswa adalah observasi, karena .   

Observasi dapat memperoleh data sebagai aspek tingkah laku anak.  

Dalam observasi memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala atau kejadian yang penting.

Observasi dapat dilakukan untuk melengkapi dan mencek data yang diperoleh dari tehnik lain, misalnya wawancara atau angket

Observer tidak perlu mengunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan objek yang diamati, kalaupun menggunakan, maka hanya sebentar dan tidak langsung memegang peran.

Contoh : Aspek  pengamatan  pada  pelajaran  Matematika  misalnya ketelitian  dan

kecepatan kerja.