ehb eko
-
Upload
rahmat-hensam-situmorang -
Category
Documents
-
view
51 -
download
0
description
Transcript of ehb eko
1. Karakteristik Tes yang Baik adalah:
a. Valid
Soal dikatakan valid bila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, validitas Soal
dapat dilihat dari kesesuaian soal dengan tujuan instruksional khusus dan tujuan
pengukuran yang telah ditetapkan. Validitas dapat pula dilihat dari kemampuannya
memprediksi prestasi di masa yang akan dating.
b. Relevan
Tes yang relevan mengandung soal-soal yang dapat mengukur kemampuan belajar
sesuai dengan tingkat kemampuan yang ditetapkan dalam indikator pencapaian hasil
belajar (Ranah kognitif, afektif dan psikhomotor).
c. Spesifik
Soal harus direncanakan sedemikian rupa agar jawabannya pasti dan tidak
menimbulkan ambivalensi atau spakulasi dalam memberikan jawaban. Kesulitan soal
tidak saja kesulitan materi juga bisa ditambah kesulitan dalam memahami soal bila
soal tidak disusun secara spesifik.
d. Representatif
Soal tes sebaiknya dikembangkan dari satuan materi yang jelas cakupannya, dan
bersifat komprehensif dalam pengertian materi tes harus mencakup seluruh materi
pengajaran, untuk itu seluruh pokok bahasan (sub pokok bahasan) idealnya harus
terwakili dalam soal tes
e. Seimbang
Dalam proses pengajaran dosen akan tahu persis, bahwa setiap pokok bahasan
memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, soal tes dikatakan seimbang bila pokok
bahasan yang terpenting mendapat porsi terbanyak dalam soal.
f. Sensitif
Syarat ini berkait erat dengan taraf kesukaran soal, butir tes yang baik harus memiliki
sensitivitas untuk membedakan siswa yang benar-benar menguasai materi dengan
yang tidak, hal ini tidak akan tercapai bila soal terlalu sulit sehingga semua siswa
tidak dapat mengerjakan, atau soal yang terlalu gampang sehingga semua siswa dapat
mengerjakan dengan benar.
g. Praktis
Dalam pengertian bahwa tes tidak sulit untuk dilaksanakan dilihat dari segi
pembiayaan maupun pelaksanaanya. Tes yang baik harus efisien dan mudah untuk
dilaksanakan.
2. Perangkat tes yang telah memnuhi validitas isi dan dan validitas konstruk.
Validitas Isi
Validitas isi, sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberika dan menunjuk pada sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki.
Validitas konstruk
Validitas konstruksi dikatakan memiliki validitas isi apabila sebuah tes jika butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir.
3. Cara menentukan validitas butir
Soal pilihan berganda
4. kenapa perlu di ketahui indeks kesukaran tes, daya pembeda, dan pengecoh.
Indeks kesukaran
Indeks kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari segi guru dalam melakukan analisis pembuat soal.
Daya pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara warga belajar/siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan warga belajar/siswa yangtidak/kurang/belum menguasai materi yang ditanyakan. Manfaat daya pembeda butir soal adalahseperti berikut ini.1) Untuk meningkatkan mutu setiap butir soal melalui data empiriknya. Berdasarkan indeksdaya pembeda, setiap butir soal dapat diketahui apakah butir soal itu baik, direvisi, atau ditolak.2) Untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal dapat mendeteksi/membedakankemampuan siswa.
Pengecoh
Cara menganalisis fungsi distraktor dapat dilakukan dengan menganalisis pola penyebaran jawaban butir. Pola penyebaran adalah suatu pola yang dapat menggambarkan bagaimana peserta tes dapat menentukan pilihan jawabannya terhadap kemungkinan-kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada setiap butir.
Contoh. Guru SKI memberikan 10 pertanyaan piihan berganda denga komposisi 3 soal mudah , 4 soal sedang , dan 3 soal sukar. Jika di lukiskan susunan soalnya adalah sebagai berikut :
No soal Abilitas yang Diukur Tingkat kesukaran soal12345678910
Pengetahuan AplikasiPemahamanAnalisisEvaluasiSitesisPemahamanAplikasiAnalisisSitesis
Mudah Sedang MudahSedangSukarSukarMudah SedangSedangSukar
Kemudian soal tersebut di berikan kepada 10 orang siswa dan tidak seorang pun yang tidak mengisi seluruh pertanyaan tersebut. Setelah di periksa hasilnya adalah sebagai berikut.
5. Alat ukur
non tes
untuk
mengukur
suatu
keterampilan
No soal
Banyakya siswa yang
menjawab (N)
Banyaknya siswa yang menjawab (B)
IndeksBN
Kategori soal
12345678910
20202020202020202020
18121020641611175
0,90,60,51,00,30,20,80,550,850,25
MudahSedangMudahSeangSukarSukarMudahSedangSedangSukar
Menurut saya alat ukur non tes yang paling tepat untuk mengukur suatu keterampilan siswa adalah observasi, karena .
Observasi dapat memperoleh data sebagai aspek tingkah laku anak.
Dalam observasi memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala atau kejadian yang penting.
Observasi dapat dilakukan untuk melengkapi dan mencek data yang diperoleh dari tehnik lain, misalnya wawancara atau angket
Observer tidak perlu mengunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan objek yang diamati, kalaupun menggunakan, maka hanya sebentar dan tidak langsung memegang peran.
Contoh : Aspek pengamatan pada pelajaran Matematika misalnya ketelitian dan
kecepatan kerja.