EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE...

85
EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE 2011-2016 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: ELGI NURFALAHI NIM 1113046000067 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA 1438 H/2017 M

Transcript of EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE...

Page 1: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE DATA

ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE 2011-2016

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

ELGI NURFALAHI

NIM 1113046000067

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan
Page 3: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan
Page 4: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan
Page 5: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

Nama : Elgi Nurfalahi

Tempat, Tanggal Lahir : Lebak, 30 Juni 1992

Ayah : Ahmad Gojali

Ibu : Siti Imot

Telepon : 0896-9337-2444

Email : [email protected]

Alamat : Jalan Jendral Ahmad Yani No. 32, RT/RW :

002/002, Kampung Lebakpicung, Kelurahan Cijoro

Lebak, Kecamatan Rangkasbirung, Kabupaten

Lebak, Provinsi Banten.

II. Pendidikan Formal

1999 – 2005 : SD Negeri Multatuli Rangkasbitung.

2005 – 2008 : SMP Negeri 1 Rangkasbitung.

2008 – 2012 : SMA Swasta Pon-Pes Al-Hidayah.

2013 – 2017 : Program Sarjana S1 Ekonomi Syariah FEB UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 6: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

ii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat efisiensi Unit Usaha Syariah di

Indonesia selama periode 2011 sampai dengan 2016 menggunakan alat analisis

DEA Frontier dan Microsoft Excel 2010. Sampel pada penelitian ini dipilih

menurut kriteria total aset yang paling tertinggi dan Unit Usaha Syariah yang

mewakili sesuai kepemilikannya. Sampel Penelitian tersebut adalah unit usaha

syariah bank konvensional milik negara yaitu, UUS bank BTN, unit usaha syariah

bank konvensional milik swasta yaitu UUS bank Maybank dan unit usaha syariah

bank konvensional milik BPD yaitu UUS bank DKI. Penelitian ini menggunakan

pendekatan intermediasi dengan metode penelitian yang digunakan adalah metode

Data Envelopment Analysis (DEA) dengan asumsi Variable Return to Scale

(VRS). Variabel input yang digunakan pada penelitian ini Dana Pihak Ketiga,

Total Aset, dan Biaya Tenaga Kerja. Sedangkan, outputnya peneliti menggunakan

variabel pembiayaan dan Pendapatan Bagi Hasil. Pada periode penelitian ini,

ketiga UUS yang di teliti pernah mengalami ketidakefisienan di beberapa tahun

periode penelitiannya. Pertama, UUS bank BTN mengalami inefisien pada tahun

2011. Kedua, UUS bank DKI juga mengalami inefisien pada tahun 2013. Lalu

yang ketiga, UUS bank Maybank mengalami tingkat inefisien di tahun 2014 dan

tahun 2016. Adapun secara keseluruhan penyebab ketidakefisienan tertinggi Unit

Usaha Syariah di Indonesia disebabkan oleh faktor Biaya Tenaga Kerja.

Kata Kunci: Data Envelopment Analysis (DEA), Variable Return to Scale

(VRS).

Page 7: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat

dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi. Shalawat serta salam

semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan

juga sahabat-sahabatnya.

Atas kehendak dan rahmat Allah SWT penulus dapat menyelesaikan skripsi

ini yang berjudul “Efisiensi Unit Usaha Syariah Dengan Metode Data

Envelopment Analysis Periode 2011-2016” ditujukan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan studi strata 1 (S-1) dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dengan selesainya skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih

kepada orang-orang atau pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Ungkapan terimakasih penulis tujukan kepada:

1. Kedua orang tua penulis yang tercinta, Bapak Ahmad Gojali dan Ibu Siti Imot,

kiyai Mama Mas‟ud, Kiyai Utob Tobroni, Kiyai Izuddien, Almh. Wahaji

Enjum, Wahaji Mahmudin, Haji Encep, Teh Rinrin, Om Wasmo, Tante Nina,

dan serta kakak dan adik tercinta, A Elgi Ridho, A Elga, Jaji, Eman, Asep dan

Adhwa. yang selalu mendo‟akan dan mendukung dalam kondisi apapun baik

moril maupun materil serta telah menjadi motivasi bagi penulis untuk

menyelesaikan penelitian ini.

2. Keluarga besar penulis tercinta yang terus mendukung penulis dalam

menyelesaikan studi ini.

3. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si.,

selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

ii

4. Bapak Yoghi Citra Pratama. M.Si., selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A selaku Tim Task

Force Passing Out Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Yuke Rahmawati, S. Ag., M.A., selaku dosen pembimbing penulis yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan kepada penulis selama

proses penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Drs. H. Hamid Farihi, MA., selaku penasehat akademik penulis yang telah

membimbing selama perkuliahan.

8. Seluruh dosen yang selama ini telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan ini

dengan baik, dan tak lupa kepada para staf akademik, karyawan Fakultas Syariah

dan Hukum dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Seluruh Pejabat dan Staff kemahasiswaan yang Telah mengurusi pencairan

beasiswa BIDIKMISI, ibu Amel, Mas Adrian dan yang lain yang telah membantu

dalam pencairan beasiswa demi kelancaran kuliah penulis selama delapan

semester.

10. Teman-teman penerima beasiswa BIDIKMISI yang selalu menjaga dan saling

memberi motivasi belajar dalam segala aspek kehidupan untuk meraih impian.

11. Teman-teman Mahasantri Ma‟had Ali yang terdiri dari mahasiswa penerima

beasiswa BIDIKMISI, BLU dan maupun mahasiswa Reguler yang telah

menemani penulis selama empat semester dalam suka maupun duka di asrama

Ma‟had Ali.

Page 9: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

iii

12. Sahabat – sahabat tercinta Dadan Hidayatullah, Bahaudin Adnan, Luthfi

Wahyudi, Ali Jaya, Hasanuddin, Nizar dan Ahmad Fadhil yang selalu menemani

baik suka maupun duka selama kuliah, selalu memberikan motivasi, dan

memberikan suasana kekeluargaan bagi penulis. Semoga silaturahim kita tetap

terjaga sampai seterusnya.

13. Teman-teman Muamalat B terimakasih atas waktu dan kebersamaannya yang

telah kita mulai sejak awal perkuliahan.

14. Teman-teman Muamalat 2013 dan Keluarga Besar Muamalat terimakasih untuk

segala pengalaman yang telah dilalui bersama, kerjasama dan ilmu yang telah

diberikan. Semga semua yang sudah dilakukan dapat bermanfaat saat ini dan

seterusnya.

15. Kepada Erna Putri Lestari Wakil Koordinator kelimuan LiSEnSI 2016

terimakasih untuk diskusi dan memberikan semangat, motivasi kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini

16. Teman-teman Keilmuan Squad LiSEnSI 2016 Naya, Erna, Idil, Sela, dan Ilham

terimakasih untuk motivasi, cerita, diskusi, canda tawa dan nasihat untuk terus

selalu berada di jalan yang di Ridhoi Allah SWT.

17. Teman-teman seperjuangan di Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Lingkar

Studi Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016/2017 dan terutama

keluarga Keilmuan. MPL LiSEnSI 2015/2016. KBL (1 dan 2) UIN Syarif

Hidayatullah Jakartta terimakasih atas dukungan, diskusi, ilmu dan nasihat untuk

selalu berada di jalan yang di Ridhoi Allah SWT.

18. Teman-teman KKN KELAPA EMAS Muhammad Firman, Opin, Dhitta, Miya,

Eka, Shilma, Iqbal, Anum, Annisa dan Novi terimaksih atas kerjasama dan saling

Page 10: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

iv

pengertiannya dalam menjalankan kegiatan KKN dan buku laporan KKN serta

pengalaman berharga penuh dengan cerita yang belum didapatkan sebelumnya.

19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hal itu tidak akan

mengurangi rasa terimakasih atas do‟a dan dukungannya. Semoga semua

kebaikan yang diberikan Allah SWT dibalas dengan berlipat ganda.

Bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi amal ibadah bagi

penulis. Rasa Syukur penulis panjatkan kepada Allah yang selalu memberikan

nikmat dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga selalu

mendapatkan lindungan dan ridho di setiap langkah kita. Amin.

Jakarta, 30 Oktober 2017

Elgi Nurfalahi

Page 11: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ......................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

DAFTAR GRAFIK ................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 4

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah ............................................................ 4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 5

E. Kerangka Konseptual ................................................................................... 6

F. Sistematika Penulisan ................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Studi Terdahulu ............................................................................................ 8

B. Definisi Unit Usaha Syariah ....................................................................... 12

C. Operasional Unit Usaha Syariah ................................................................ 13

D. Legalitas Unit Usaha Syariah ..................................................................... 21

E. Persyaratan Spin Off dan Konversi UUS ................................................... 24

F. Efisiensi ...................................................................................................... 25

G. Teori Efisiensi ............................................................................................ 27

H. Konsep Efisiensi Menurut Pandangan islam .............................................. 28

I. Pengukuran efisiensi .................................................................................. 29

Page 12: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

vi

J. Teknik Pengukuran Efisiensi ..................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 36

B. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 36

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 36

D. Teknik Analisis Data .................................................................................. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian ............................................................................... 42

B. Analisis DEA Pada Variabel Input dan Output .......................................... 46

C. Pembahasan ................................................................................................ 48

D. Interpretasi Hasil Penelitian ....................................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................. 62

B. Saran ........................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 65

LAMPIRAN .......................................................................................................... 69

Page 13: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Jaringan Kantor dan Total Aset Unit Usaha Syariah di

Indonesia Periode 2014 – 2016 ........................................................... 1

Tabel 4.1 Profil UUS Bank BTN ...................................................................... 43

Tabel 4.2 Profil UUS Bank BII/Maybank ........................................................ 44

Tabel 4.3 Profil UUS Bank DKI ....................................................................... 45

Tabel 4.4 Ringkasan Statistik 3 Unit Usaha Syariah di Indonesia Tahun 2011 -

2016 (dalam jutaan rupiah) ............................................................... 49

Tabel 4.5 Nilai Efisiensi Asumsi VRS Unit Usaha Syariah (%) ...................... 50

Tabel 4.6 Target Efisiensi UUS Bank BTN Tahun 2011 ................................ 51

Tabel 4.7 Target Efisiensi UUS Bank DKI Tahun 2013 .................................. 54

Tabel 4.8 Target Efisiensi UUS Bank Maybank Tahun 2014 .......................... 56

Tabel 4.9 Target efisiensi UUS Bank Maybank tahun 2016 ............................ 58

Page 14: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Konseptual ........................................................... 6

Gambar 2.1 Skema Al-Wadiah Yad Al-Amanah ............................................... 14

Gambar 2.2 Skema Al-Wadiah Yad Ad-Dhamanah .......................................... 15

Gambar 2.3 Skema Al-Musyarakah .................................................................. 16

Gambar 2.4 Skema Al-Mudharabah .................................................................. 16

Gambar 2.5 Skema Al-Murabahah .................................................................... 18

Gambar 2.6 Skema Bai As-Salam ..................................................................... 18

Gambar 2.7 Skema Bai Al- istishna .................................................................. 19

Gambar 2.8 Skema Al-Ijarah ............................................................................ 20

Gambar 4.1 Sheet Data ..................................................................................... 46

Gambar 4.2 Sheet Efficiency ............................................................................ 47

Gambar 4.3 Sheet Target................................................................................... 48

Gambar 4.4 Total Potential Improvement Unit Usaha Syariah ........................ 59

Page 15: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

ix

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Pergerakan Rata-rata Asumsi VRS UUS Bank BTN ...................... 51

Grafik 4.2 Pergerakan Rata-rata Asumsi VRS UUS Bank DKI ....................... 53

Grafik 4.3 Pergerakan Rata-rata Asumsi VRS UUS Bank Maybank ............... 56

Page 16: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberadaan perbankan sangatlah penting pada suatu negara, kehadiran

lembaga keuangan yang berbentuk perbankan dipercaya mampu menjaga

keseimbangan perekonomian dan dapat mensejahterakan suatu negara.1

Permasalahan ketimpangan antara yang miskin dengan yang kaya

menyebabkan timbulnya kebutuhan akan lembaga intermediasi keuangan

dengan tujuan melancarkan laju peredaran uang di masyarakat. Lembaga

keuangan perbankan di Indonesia diketahui ada dua jenis yaitu perbankan yang

mendoktrin sistem perbankan dari barat (bank konvensional) dan bank yang

sesuai dengan prinsip syariat Islam (bank syariah).2 Dewasa ini Perkembangan

perbankan syariah meningkat cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin

meningkatnya pendirian lembaga keuangan yang berlebel “Syariah” seperti,

Bank Umum Syariah (BUS), Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS),

maupun bank bank Umum konvensional yang membuka Unit Usaha Syariah

(UUS) yang merambah hampir di seluruh Indonesia.3

Unit Usaha Syariah merupakan perwujudan dari perkembangan keuangan

syariah di Indonesia, dimana pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998

Bank Umum Konvensional mulai dibolehkan untuk membuka Unit Usaha

Syariah atau keleluasaan terhadap bank konvensional untuk untuk dapat

menjalankan bisnis di sektor keuangan syariah dual banking sistem.4 Ada

banyak unit usaha syariah di Indonesia, berikut adalah jenis unit usaha syariah

berdasarkan jenis kepemilikannya; pertama unit usaha syariah milik

pemerintah pusat yaitu Bank Tabungan Negara, kedua unit usaha syariah milik

swasta; Bank Danamon, Bank Internasional Indonesia, Bank CIMB, Bank

1 Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta : Prenada Media, 2004) h. 7.

2 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan (Jakarta : Prenada Media, 2002) h. 23.

3 Ahmad Adi Purawan, “Regulasi Perbankan Syariah di Indonesia dan dampaknya

terhadap pertumbuhan dan Perkembangan Bank Syariah “Jurnal Studi Ekonomi-keuangan

Islam”, share Vol. 3. No.1 (September 2007): h. 118. 4 Adrian Sutedi. Perbankan Syairah “Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum” (Jakarta :

Ghalia Indonesia, 2009) h. 27.

Page 17: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

2

Permata dan Bank OCBC NISP, dan ketiga unit usaha syariah milik

pemerintah daerah; BPD DKI, BPD Jawa Tengah, BPD Daerah Istimewa

Yogyakarta, BPD Jawa Timur, BPD Sumatera Utara, BPD Jambi, BPD

Sumatera Barat, BPD Riau dan Kepulauan Riau, BPD Sumatera Selatan dan

Bangka Belitung, BPD Kalimantan Selatan, BPD Kalimantan Barat, BPD

Kalimantan Timur, BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dan BPD Nusa

Tenggara Barat.5

Adapun perkembangan jaringan kantor dan total aset unit usaha syariah di

Indonesia dari tahun 2014 sampai tahun 2016 sebagai berikut:

Tabel 1.1

Perkembangan Jaringan Kantor dan Total Aset Unit Usaha Syariah di

Indonesia Periode 2014 - 2016

Jaringan Kantor UUS 2014 2015 2016

KPO/KC HOO/BO 138 138 149

KCP/UPS SBO/SSU 140 129 135

KK CO 42 44 48

Total Asset

*miliar rupiah 67,383 82,839 102,320

Sumber : Statistik Perbankan Syariah, OJK 2011 sampai 2016

Keterangan:

- KPO/ KC = Kantor Pusat Operasional/ Kantor Cabang

- KK/ CO = Kantor Kas/ Cash Office

- HOO/ BO = Head Operation Office/ Branch Offfice

- SBO /SSU = Syaria Service Unit/Sub Branch Unit

Tabel 1.1 menjelaskan bahwa pada tahun 2014 dan 2015 terdapat dua puluh

dua unit usaha syariah yang berdiri, sampai pada tahun 2016 tepat di bulan

September keberadaan unit usaha syariah berkurang menjadi dua puluh satu

unit karena telah adanya Spin Off yang dilakukan oleh BPD Aceh Syariah

5 http://www.ojk.go.id/id/Default.aspx diakses pada 30 mei 2017,

http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-

syariah/Pages/Statistik-Perbankan-Syariah---Maret-2017.aspx

Page 18: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

3

menjadi bank umum syariah. Walaupun unit usaha syariah jumlahnya

berkurang, namun disisi total aset unit usaha syariah secara keseluruhan

menunjukkan peningkatan signifikan di tiga tahun terakhirnya. 6

Undang-Undang No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan syariah dalam

pasal 61 ayat 1 mewajibkan seluruh bank syariah yang berbentuk unit usaha

syariah (UUS) untuk menjadi bank umum syariah (BUS) apabila share

assetnya mencapai minimal 50 persen dari aset bank induknya atau paling

lambat 15 tahun setelah terbitnya undang-undang terhitung mulai 2008, yakni

batas akhir pada 2023. Sampai saat ini terdapat 22 bank syariah yang masih

berbentuk unit usaha syariah. Hal yang perlu kita pertimbangkan apabila pada

jangka waktu 6 tahun yang tersisa tidak dipergunakan dengan baik,

dikhawatirkan proses spin off 22 UUS ini malah mengguncangkan stabilitas

keuangan nasional akibat dari pelaksanaan spin off ini dilaksanakan dalam

jangka waktu hampir berdekatan menjelang batas akhir peralihan oleh banyak

UUS.7 Disamping itu, menurut penelitian terdahulu yang dilakukan pada

periode tahun 2012 sampai dengan 2016 dengan objek penelitian empat bank

umum syariah terbesar di Indonesia dan empat bank umum syariah di Pakistan.

Setelah di teliti menggunakan motode DEA penelitian tersebut menghasilkan

kesimpulan bahwa pada periode 2012 sampai dengan periode 2016 bank umum

syariah di Indonesia tidak satupun yang mencapai tingkat efisien yang

optimum. Oleh karena itu, berkaca pada hasil penelitian diatas, yang

menggambarkan bahwa bank umum syariah di Indonesia belum mencapai

efisiensi optimum. Maka, perlu dilakukan penelitian di sektor Unit Usaha

Syariah untuk mengetahui seberapa besarkah gambaran kesiapan yang dimiliki

22 unit usaha syariah untuk melakukan spin off di sisa 6 (enam) tahun terakhir,

maka peneliti menganggap penting untuk melakukan penelitian tentang

6 www.ojk.go.id diakses pada 31 mei 2017 pkl 13.30 wib

http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-

syariah/Documents/Pages/Statistik-Perbankan-Syariah---Maret-

2017/SPS%20Maret%202017.pdf 7 FoSSei.org “Meneropong Masa Depan Perbankan Syariah Indonesia” Diakses pada

2 juni 2017 pkl 08.35 wib https://fossei.org/2017/03/06/meneropong-masa-depan-perbankan-

syariah-indonesia/

Page 19: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

4

“Efisiensi Unit Usaha Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis

(DEA) Periode 2011-2016”

B. Identifikasi Masalah

Efisiensi merupakan parameter yang sangat penting dalam menilai dan

mengukur kinerja sebuah perusahaan, pada perbankan, efisiensi merupakan

gambaran hasil kinerja dari serangkaian sistem yang berlaku pada bank.

Efisiensi tersebut sangat berkaitan dengan banyak faktor baik dengan internal

bank maupun eksternal bank. Berikut identifikasi masalah yang menyebabkan

pentingnya penelitian ini dilakukan, yaitu;

1. Banyaknya jumlah populasi muslim di Indonesia yang tidak tercerminkan

pada Rendahnya pangsa pasar perbankan syariah Indonesia di tahun 2016.

2. Pentingnya peran lembaga keuangan syariah dalam meningkatkan standar

hidup masyarakat Indonesia sehubungan dengan di galakkannya Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA).

3. Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah di

Indonesia.

4. Restrukturisasi perbankan syariah yang tercantum pada UU No. 21 Tahun

2008 Tentang Perbankan Syariah.

5. Kurangnya SDM di bidang perbankan syariah yang membuat mainset

masyarakat memandang sebelah mata bank syariah.

6. Tantangan lembaga keuangan syariah indonesia untuk menjadi Role Model

keuangan syariah di dunia.

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Agar penelitian ini bernilai lebih menarik dan bermanfaat maka, dari

paparan di atas pada penelitian ini pembatasan permasalahannya adalah

sebagai berikut:

1. Metode analisis yang digunakan adalah pendekatan nonparametric Data

Envelopment Analysis (DEA).

2. Jangka waktu penelitian periode 2011 sampai periode 2016.

Page 20: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

5

3. Sampel Objek penelitiannya adalah Unit Usaha Syariah yang dipilih

berdasarkan kepemilikannya yaitu, bank milik Negara, Unit Usaha Syariah

bank milik Swasta dan Unit Usaha Syariah bank milik Pemerintah daerah.

4. Bank yang diukur tingkat efisiensinya adalah bank yang memiliki total aset

tertinggi diantara kepemilikannya di tahun 2016.

5. Bank yang akan di teliti adalah UUS bank BTN, UUS bank DKI dan UUS

bank Maybank.

Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini akan mencoba

menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat efisiensi Unit Usaha Syariah dengan metode Data

Envelopment Analysis (DEA) ?

2. Faktor manakah yang menyebabkan terjadinya ketidanefisiensian Unit

Usaha Syariah ?

3. Variable manakah yang paling berpengaruh terhadap efisien unit usaha

syariah ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan rumusan masalah maka, tujuan penelitian ini adalah :

a. mengukur tingkat efisiensi Unit Usaha Syariah berdasarkan katagori

kepemilikannya dengan menggunakan metode DEA.

b. Menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan Unit Usaha Syariah inefisiensi

agar dapat mencapai tingkat efisiensi 100%.

c. Menjelaskan faktor penyebab terjadinya efisiensi dan inefisiensi pada

Unit Usaha Syariah.

2. Manfaat Penelitian

Pertama, adapun manfaat dari penelitian kali ini, peneliti menjadikan

penelitian ini sebagai tolak ukur akan kemampuan dalam menerapkan ilmu

yang telah di dapatkan selama dibangku kuliah. Kedua, bagi pihak bank atau

instansi yang terkait dengan penelitian saat ini, penelitian ini dapat

memberikan informasi tentang tingkat efisiensi bank. Ketiga, bagi

Page 21: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

6

Akademisi penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan penelitian yang

akan dilakukan/sebagai media pembelajaran dimasa yang akan datang.

E. Kerangka Konseptual

Kerangka pemikiran yang dibangun dalam penelitian ini yaitu, untuk

mengukur tingkat efisiensi Unit Usaha Syariah di Indonesia berdasarkan jenis

kepemilikannya, yaitu UUS Bank BTN, UUS Bank DKI dan UUS Bank

Maybank pada periode 2011 sampai dengan 2016. Adapun metode pengukuran

tingkat efisiensi dengan metode Data envelopment Analysis DEA yaitu dengan

pendekatan intermediasi. Variabel input pada penelitian ini adalah Dana Pihak

Ketiga, Total Aset dan Biaya Tenaga kerja, dan variable outputnya adalah

Pembiayaan dan pendapatan bagi hasil.

Gambar 1.1

Kerangka Konseptual

Page 22: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

7

F. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan dibagi menjadi lima bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang; latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, kerangka konseptual, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Bab ini berisikan studi terdahulu, definisi unit usaha syariah,

operasional unit usaha syariah, legalitas unit usaha syariah, teori

efisiensi, konsep pengukuran efisiensi, teknik pengukuran efisiensi.

BAB III METODE PENELTIAN

Bab ini menjelaskan ruang lingkup penelitian, teknik pengumpulan

data, jenis dan sumber data, teknik analisa data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang pembahasan hasil dari data yang telah

diolah secara mendalam dengan menggunakan alat analisis,

sehingga akan didapat hasil penelitian yang baik dan kemudian

akan merujuk pada simpulan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari keseluruhan pembahasan

analisis olahan data dan saran yang tepat untuk menjadi solusi bagi

para pihak terkait dan yang berkepentingan dengan tema yang di

teliti.

Page 23: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

8

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Studi Terdahulu

Berbagai penelitian untuk mengukur tingkat efisiensi pada perbankan

telah banyak dilakukan, berikut beberapa penelitian terdahulu yang terkait

dengan penelitian yang dilakukan peneliti saat ini.

Erna Putri Lestari (2017) meneliti tentang perbandingan efisiensi bank

umum syariah di Indonesia dan Pakistan periode 2012 sampai 2016

menggunakan metode Data Envelopment Analysis berdasarkan asumsi

CRS,VRS, dan juga Scale Efficiency. Sampel yang digunakan berjumlah 4 Bank

Umum Syariah di Indonesia dan 4 Bank Umum Syariah di Pakistan. Hasil dari

pendekatan CRS kebanyakan bank yang dianalisis bersifat inefisien, adapun

menurut pendekatan VRS hasil menunjukkan sebaliknya yaitu jumlah bank

yang mengalami efisien lebih banyak, pada kuartal 2014 bank syariah di

Indonesia mengalami tingkat efisiensi terendah (berdasarkan asumsi CRS), lalu

jumlah bank yang mencapai tingkat efisiensi optimum terjadi pada kuarta

keempat tahun 2012 dan kuarta pertama tahun 2016. Adapun pada

penelitiannya di dapat bahwa tingkat efisiensi bank umum syariah di Indonesia

maupun di Pakistan bersifat Fluktuatif, dimana BUS di kedua Negara tidak ada

satupun yang mencapai tingkat efisiensi yang optimum. Adapun secara rata-

rata bank umum syariah Indonesia yang paling mendekati level optimum

adalah Bank Muamalat baik berdasarkan asumsi CRS, VRS dan Scale

Efficiency yaitu di titik 99% sedangkan, paling terendah adalah bank BNI

Syariah yang hanya mendapatkan nilai rata-rata dibawah 99%. Selanjutnya

Pada bank umum syariah Pakistan yang mendapatkan nilai mendekati efisiensi

optimum adalah Al-Baraka dan yang mendapatkan nilai efisiensi terendah

adalah bank Islami Pakistan Limited. Berdasarkan model penentu efisiensi

pada penelitian ini disimpulkan semua variabel baik dari aset tetap, beban

tenaga kerja, dana pihak ketiga, pembiayaan, pendapatan lainnya maupun

investasi finansial secara signifikan berpengaruh terhadap nilai efisiensi.

Adapun yang memiliki pengaruh besar terhadap nilai efisiensi bank umum

Page 24: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

9

syariah di Indonesia dan Pakistan adalah dana pihak ketiga dan disusul oleh

pembiayaan.8 Adapun perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian

ini adalah objek dan waktu penelitian, serta metode yang digunakan. Pada

penelitian ini peneliti mencari nilai efisiensi yang terjadi pada Unit Usaha

Syariah dengan Asumsi VRS, sedangkan pada penelitian terdahulu objek

penelitian adalah Bank Umum Syariah dengan mencari nilai efisiensinya

menggunakan Asumsi VRS, CRS dan uji beda. Adapun laporan keuangan bank

yang dijadikan objek penelitian adalah kuartal sedangkan yang ini

menggunakan laporan keuangan tahunan.

Ika Yulita (2015) melakukan penelitian tentang perbandingan tingkat

efisiensi perbankan syariah antara Malaysia dan Indonesia menggunakan

metode Data Envelopment Analysis dengan asumsi VRS (Variable Return to

Scale). Adapun objek penelitiannya menggunakan 19 bank syariah yang

tersebar di Indonesia dan Malaysia pada periode 2011 sampai dengan 2014.

Pada penelitian ini mendaptkan hasil bahwa Bank Syariah Mandiri dan Bank

Jawa Barat Syariah merupakan bank syariah yang menduduki rating stabil

selama periode penelitian. Adapun bank syairah yang paling efisien pada

periode 2011 sampai dengan 2014 adalah Bank Muamalat Indonesia dengan

rata-rata efisiensinya hanya sebesar 90,67%. Perbankan syariah di Malaysia

pada periode 2011 sampai dengan 2014 yaitu Asian Finance Bank Berhard

mencapai tingkat efisiensi terendah dengan rata-rata efisiensi sebesar 84,56%.

Sedangkan bank yang mencapai tingkat efisien tertinggi adalah Alliance

Islamic Bank Berhand dengan rata-rata efisiensi sebesar 99,60%. Di dapat

bahwa ada beberapa variabel yang bersifat inefisiensi dan efisiensi bagi

perkembangan bank syariah adapun variabel pendapatan operasional adalah

variabel yang paling kecil kontribusinya dalam menyebabkan inefisiensi bank

syairah di Indonesia dan Malaysia, sedangkan variable yang paling

berkontribusi dalam menyebabkan inefisiensi pada bank syairah di Indonesia

8 Erna, Putri Lestari. 2017. “Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia dan Pakistan dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)”.

Jakarta : Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Page 25: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

10

adalah variable total pembiayaan dan di Malaysia adalah variable asset tetap.9

Adapun perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah

objek penelitian dan periode penelitian. Pada penelitian terdahulu objek yang

di teliti adalah Bank Umum Syariah yang berada di Indonesia dan Malaysia

dengan periode yang berbeda sedangkan pada penelitian ini objek

penelitiannya adalah Unit Usaha Syariah pada Periode 2011 sampai dengan

2016.

Gesang Nurul Sofia (2016) meneliti tentang faktor penentu tingkat

efisiensi perbankan syariah di Indonesia pada tahun 2012 sampai 2014 dengan

metode pendekatan menggunakan Two Stage data Envelopment Analysis.

Penentuan data yang dipilih menggunakan dengan cara purposive sampling

atau dengan kriteria tertentu dari 118 bank konvensional di Indonesia. Adapun

tahapan metode yang dilakukan adalah pertama peneliti menganalisis

pengukuran efisiensi bank menggunakan metode non-parametrik data

Envelopment Analysis (DEA) dan analisis pengaruh variable independen

terhadap variabel dependen menggunakan regresi model tobit. Di dapat hasil

analisis DEA bahwa beberapa bank yang tingkat efisiensinya mencapai 100%

selama periode penelitian. Sedangkan perbankan lain ada yang mengalami

inefisiensi selama periode penelitian da nada juga yang hanya mengalami

efisiensi pada tahun tertentu saja. Hasil analisis tobit menunjukkan bahwa

variabel yang signifikan (<0,05) adalah variabel profitabilitas (ROA) dan

ukuran bank (SIZE), sedangkan variable resiko kredit (NPL), pertumbuhan

ekonomi (GDP), dan jumlah cabang bank tidak signifikan (>0,05). Berarti

variabel profitabilitas dan ukuran bank berpengaruh terhadap tingkat efisiensi

perbankan di Indonesia.10

Adapun perbedaan antara penelitian terdahulu

dengan penelitian ini adalah pada penelitian terdahulu peneliti mengukur

efisiensi bank menggunakan dua metode yaitu metode Non-parametric DEA

9 Ika, Yulita. 2015. “Perbandingan Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah Antara Malaysia

dan Indonesia” Jakarta : Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. 10

Gesang, Nurul Sofia. 2016. “Analisis Faktor Penentu Tingkat Efisiensi Perbankan di

Indonesia pada tahun 2012-2014 Dengan Menggunakan Pendekatan Two Stage Data

Envelopment Analysis” Surabaya : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.

Page 26: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

11

dan regresi model tobit sedangkan pada peneltian ini penelitian hanya

menggunakan satu metode penelitian yaitu metode non-parametric Data

Analysis Envelopment.

Norlina Kadri, Rossazana Ab-rahim dan Dyg Siti zahrah (2016) meneliti

tentang kinerja efisiensi bank syariah di 14 negara di dunia, metode alat ukur

yang digunakan adalah Data Envelopment Analysis selama periode 2004

sampai 2011. Diantara 14 negara yang diteliti bank-bank islam di Yordania,

Malaysia, Bahrain dan Tunisia memiliki skor efisiensi tertinggi skala rata dari

tahun penelitian. Adapun Negara dengan bank-bank syariahnya mendapatkan

skala skor terendah adalah Arab dengan skala skor sebesar 0,2878. Skor

efisiensi tertinggi pada tahun 2011 sebesar 0,6469 yang dipegang oleh

Yordania. Temuan empiris menunjukkan bahwa selama masa penelitian, teknik

murni efisiensi melebihi efisiensi skala di sector perbankan islam global yang

menyiratkan bahwa bank islam telah efisiensi dalam memanfaatkan sumber

daya merekan sepenuhnya. Temuan empiris itu tampak menunjukkan bahwa

bank syariah global telah menunjukkan secara teknik teknis murni yang tinggi

efisiensi. Selama periode penelitian ditemukan bahwa efisiensi teknis murni

memiliki pengaruh lebih besa dalam menentukan total inefisiensi teknis di

sektor perbankan islam global. Adapun perbedaan antara penelitian terdahulu

dengan penelitian ini adalah pada penelitian terdahulu objek penelitian yang di

teliti adalah bank syairah yang berada di 14 negara dengan periode 2004

sampai dengan 2011. Sedangkan, pada penelitian ini objek yang di teliti adalah

Unit Usaha Syariah yang berada di Indonesia.

Zahra Rosa Amalia (2014) meneliti tentang perbandingan tingkat

efisiensi bank umum konvensional dengan bank umum syariah, metode yang

digunakan adalah Data Envelopment Analysis dengan pendekatan

intermediasi, asumsi Constant Return to Scale dan Variable Return to Scale.

Objek penelitiannya adalah empat bank perwakilan masing-masing bank umum

konvensional dan bank umum syariah di periode 2009 sampai dengan 2012. Di

dapat bahwa rata-rata efisiensi BUK dan BUS dengan pendekatan VRS lebih

tinggi ketimbang menggunakan pendekatan CRS. Di dapat bahwa pada periode

Page 27: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

12

2009-2012 rata-rata efisiensi BUK lebih tinggi dibanding nilai efisiensi BUS

dengan jumlah nilai efisiensi rata-rata BUK (CRS) sebesar 81,87%, dan nilai

efisiensi rata-rata BUK (VRS) sebesar 91%, sedangkan nilai rata-rata efisiensi

BUS asumsi VRS dan CRS sebesar 79,47% dan 87,57%.11

Adapun perbedaan

antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada penelitian

terdahulu objek penelitian yang diteliti adalah Bank Umum Syariah dan Bank

Umum Konvensional selama 2009 sampai 2012, dengan asumsi VRS dan

Asumsi CRS. Sedangkan, pada penelitian ini objek penelitian adalah Unit

Usaha Syariah dengan periode penelitian 2011 sampai 2016.

B. Definisi Unit Usaha Syariah

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pada

Pasal 1 disebutkan bahwa pengertian perbankan syariah adalah segala sesuatu

yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan

kegiatan usahanya. Adapun bank syariah sendiri memiliki pengertian yaitu

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat berdasarkan prinsip

syariah.12

Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja di kantor pusat bank umum

konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang syariah

atau unit syariah, sedangkan Bank Umum Syariah Adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Baik UUS dan BUS

dapat berusaha sebagai bank devisa atau non devisa. Perbedaan antara BUS

dan UUS terletak pada bentuk badan usaha, BUS setingkat dengan bank umum

konvensional sedangkan UUS berada didalam badan usaha bank umum

konvensional, tepatnya berada satu tingkat dibawah direksi bank umum

11

Zahra. Rosa Amalia. 2013 “Perbandingan Tingkat Efisiensi Bank Umum

Konvensional (BUK) Dengan Bank Umum Syariah (BUS) Menggunakan Metode Data

Envelopment Analysis” 12

Muhammad. Bank Syariah “Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia”.

(Ygyakarta: Graha Ilmu, 2005) h. 78.

Page 28: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

13

konvensional yang bersangkutan. Perbedaaan badan usaha ini membuat BUS

dan UUS mempunyai wewenang yang berbeda dalam penentuan arah

kebijakan bank. Dalam BUS penentu kebijakan ditentukan sendiri oleh bank

syariah yang bersangkutan, sedangkan pada UUS kebijakan ditentukan oleh

bank konvensional dimana UUS bernaung. 13

C. Operasional Unit Usaha Syariah

Fungsi utama bank adalah mempertemukan dua pihak atau lebih yaitu

antara pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang kelebihan dana. Core

bisnis perbankan menjadi financial intermediary antara surplus unit dengan

deficit unit. Artinya, pihak surplus unit mempercayakan sepenuhnya kepada

bank untuk mengelola dananya termasuk menyalurkannya kepada pihak deficit

unit.14

1. Produk dan Jasa Bank Syariah

Dengan demikian Unit Usaha Syariah selaku lembaga keuangan bank

islam yang berperan sebagai pihak pengelola dana memiliki operasional

sama layaknya seperti bank umum syariah yaitu:15

a. Penghimpunan Dana (Funding)

Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan, dan

deposito. Prinsip operasional syariah yang dapat diterapkan dalam

penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip Wadi’ah dan

Mudharabah.

b. Penyaluran Dana (Financing)

Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk

penyaluran dana terbagi ke dalam empat kategori yang dibedakan

berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu: pembiayaan dengan prinsip

jual beli ditujukan untuk memiliki barang, pembiayaan dengan prinsip

sewa ditujukan untuk mendapatkan jasa, pembiayaan dengan prinsip bagi

13

Ibid., hlm. 32

14

, Ibid., hlm. 2

15

Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. (Jakarta : Raja

Grafindo Persada, 2014) h. 97.

Page 29: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

14

hasil digunakan untuk usaha kerja sama yang ditujukan guna

mendapatkan barang dan jasa sekaligus, pembiayaan dengan akad

pelengkap ditujukan untuk memperlancar pembiayaan dengan

menggunakan tiga prinsip di atas.

c. Jasa Perbankan

Selain menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediari

(penghubung) antara pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) dengan

pihak yang kelebihan dana (surplus unit), bank syariah dapat pula

melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan

imbalan berupa sewa atau keuntungan.

2. Prinsip-prinsip Bank Syariah

Bank syariah adalah lembaga keuangan yang tata cara beroperasinya

didasarkan pada tata cara bermuamalat secara islami, yakni mengacu kepada

Al-Quran dan Hadits.16

a. Titipan/Simpanan

Dalam tradisi fiqh Islam, prinsip titipan atau simpanan dikenal

dengan prinsip al-wadiah. Al-Wadiah dapat diartikan titipan murni dari

satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus

dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. Pada

prakteknya al-wadiah memiliki dua karakteristik yang diterapkan oleh

perbankan syariah, yaitu:

1) Al-Wadiah Yad Al-Amanah

Gambar 2.1

Skema Al-Wadiah Yad Al-Amanah

16 Euis Amalia, dkk. Konsep dan Mekanisme Bank Syariah (Ciputat : Fakultas

Syariah dan Hukum, 2014) h.

Page 30: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

15

Pihak yang menerima tidak boleh menggunakan dan memanfaakan uang

atau barang yang di titipkan, tetapi harus benar-benar menjaganya sesuai

kelaziman. Pihak penerima titipan dapat membebankan biaya kepada

penitip sebagai biaya penitipan. Produk ini biasa dikenal di perbankan

syariah adalah Safe deposit box.

2) Al-Wadiah Yad dhamanah

Gambar 2.2

Skema Al-Wadiah Yad Ad-Dhamanah

Bank Syariah sebagai penerima simpanan dapat memanfaatkan al-

wadiah. Pihak bank dalam hal ini mendapatkan bagi hasil dari pengguna

dana. Bank dapat memberikan insentif kepada penitip dalam bentuk

bonus. Di perbankan syariah al-wadiah yad dhamanah digunakan dengan

tujuan giro dan tabungan berjangka.

b. Bagi Hasil/Profit Sharing

Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat

dilakukan dalam empat akad utama, yaitu al-musyarakah, al-

mudharabah, al-muzaraah, dan al-musaqah. Adapun penerapanya dalam

sistem perbankan adalah tabungan berjangka, deposito special

pembiayaan modal kerja, investasi khusus, pembiayaan proyek, modal

ventura dan pembiayaan proyek pertanian. Dalam prakteknya sebagai

berikut:

Page 31: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

16

1) Al-Musyarakah

Gambar 2.3

Skema Al-Musyarakah

Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di

mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau

amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan

ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan bersama.

2) Al-Mudharabah

Gambar 2.4

Skema Al-Mudharabah

Bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal

(Shahid al-maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola

(Mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini

menegaskan paduan kontribusi 100% modal kas dari Shahid al-maal dan

keahlian dari mudharib.

Page 32: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

17

3) Muzara’ah

Al-Muzara’ah adalah kerja sama pengelolaan pertanian antara pemilik

lahan dan penggarap, di mana pemilik lahan memberikan lahan pertanian

kepada si penggarap untuk ditanami dan dipelihara dengan imbalan

bagian tertentu (persentase) dari hasil panen. Al-muzara’ah sering di

identikkan dengan Mukhabarah. Diantara keduanya terdapat perbedaan

sebagai berikut.

Muzara’ah : benih dari pemilik lahan

Mukhabarah : benih dari penggarap

4) Al-Musaqah

Al-Musaqah adalah bentuk yang lebih sederhana dari Muzara’ah di mana

si penggarap hanya bertanggung jawab atas penyiraman dan

pemeliharaan. Sebagai imbalan, si penggarap berhak atas nisbah tertentu

dari hasil panen.

c. Jual Beli

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan

kepemilikan barang atau benda (transfer property). Tingkat keuntungan

bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang di

jual.

Transaksi jual-beli dapat dibedakan berdasarkan bentuk pembayaran dan

waktu penyerahan barangnya, yakni sebagai berikut:

1) Bai Al-Murabahah

Bai Al-Murabahah adalah akad jual beli barang pada harga asal dengan

tambahan keuntungan yang di sepakati penjual dan pembeli.

Page 33: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

18

Gambar 2.5

Skema Al-Murabahah

2) Bai As-Salam

Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang di perjualbelikan

belum ada. Oleh karena itu, barang diserahkan secara tangguh sementara

pembayaran dilakukan tunai dengan ketentuan kuantitas, kualitas, harga,

dan waktu ditentukan secara pasti, bank sebagai pembeli sementara

nasabah sebagai penjual.

Gambar 2.6

Skema Bai As-Salam

Page 34: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

19

Transaksi bai’ al-istishna merupakan kontrak penjualan antara pembeli

dan pembuat barang. Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima

pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu berusaha melalui orang lain

untuk membuat atau membeli barang menurut spesifikasi yang telah

disepakati dan menjualnya kepada pembeli akhir. Kedua belah pihak

bersepakat atas harga serta system pembayaran: apakah pembayaran

dilakukan di muka, melalui cicilan, atau ditangguhkan sampai suatu

waktu pada masa yang akan datang.17

Gambar 2.7

Skema Bai Al- istishna

d. Sewa

Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa,

melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan

kepemilikan atas barang itu sendiri.18

17

. Muhammad, Syafi‟i Antonio, Bank Syariah: dari Teori dan Praktik (Jakarta :

Gema Insani, 2001) h. 113 18

Ibid hlm. 117

Page 35: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

20

Gambar 2.8

Skema Al-Ijarah

e. Jasa

Jasa perbankan adalah pelayanan bank terhadap nasabah dengan tidak

menggunakan modal tunai. Untuk pelayanan ini bank menerima

imbalan, jasa-jasa itu berupa:19

1) Pengiriman uang (Transfer)

2) Pencairan cek (Inkaso)

3) Penukaran uang asing (Valas)

4) Letter of credit

5) Letter of guarantee

Akad yang digunakan sebagai dasar dalam jasa perbankan:

Akad Produk

Wakalah (Perwakilan) Transfer, inkaso, Debit card, L/C

Kafalah (Penjaminan) Bank Guarantee, L/C, Charge Card

Hawalah (Pengalihan Piutang) Bill Discounting, Anjak Piutang,

Post dated Check

Sharf (Pertukaran mata uang) Jual Beli Valuta Asing

19

Euis Amalia, dkk. Konsep dan Mekanisme Bank Syariah (Ciputat : Fakultas

Syariah dan Hukum, 2014) h. 18.

Page 36: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

21

D. Legalitas Unit Usaha Syariah

Menurut PBI No. 4/1/PBI/2002 jo. PBI No. 8/3/PBI/2006, pembukaan

kantor cabang syariah pada bank umum konvensional dapat dilakukan dengan

tiga cara, yaitu membuka kantor cabang baru, mengubah atau konversi kantor

cabang konvensional yang ada, dan meningkatkan status dan mengubah kantor

cabang pembantu konvensional menjadi cabang syariah penuh. Pemberian

perijinan pembukaan kantor cabang syariah dilakukan dalam dua tahap yaitu

persetujuan prinsip dan ijin pembukaan kantor cabang syariah.20

Bank Umum Konvensional yang membuka kantor cabang syariah wajib

melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

1. Membentuk Unit Usaha Syariah (UUS), yaitu satuan kerja setingkat yang

berfungsi sebagai kantor induk dari seluruh kantor caban syariah. Unit

tersebut berada di kantor pusat bank dan dipimpin oleh seorang direksi atau

pejabat satu tingkat di bawah direksi.

2. Memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) yaitu badan independen yang

ditempatkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) pada bank. Tugas utama

DPS adalah untuk mengawasi kegiatan usaha bank agar tidak menyimpang

dari ketentuan dan prinsip syariah yang telah di fatwakan oleh DSN.

3. Bank yang telah membuka Unit Usaha Syariah, dapat membuka kantor

cabang syariah dengan ijin dari Dewan Gubernur Bank Indonesia, dengan

cara:

a. Membuka kantor cabang syariah yang baru;

b. Mengubah kegiatan usaha kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha

secara konvensional menjadi kantor cabang syariah;

c. Meningkatkan status kantor dibawah kantor cabang yang melakukan

kegiatan usaha secara konvensional menjadi kantor cabang syariah;

d. Mengubah kegiatan usaha kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha

secara konvensional yang sebelumnya telah membuka Unit Syariah

menjadi Kantor Cabang Syariah; dan atau

20

Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian

Syariah di Indonesia ( Jakarta: Prenada Media Grup, 2005) h.60.

Page 37: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

22

e. Meningkatkan status kantor cabang pembantu yang melakukan kegiatan

usaha secara konvensional yang sebelumnya telah membuka Unit

Syariah menjadi Kantor Cabang Syariah.

4. Bank yang membuka Kantor Cabang Syariah wajib menyediakan modal

kerja sekurang-kurangnya sebesar:

a. Rp. 2 Miliar (dua miliar rupiah) untuk setiap kantor cabang syariah yang

berkedudukan di wilayah Jabotabek; atau

b. Rp 1 Miliar (satu miliar rupiah) untuk setiap Kantor Cabang Syariah

yang berkedudukan di luar wilayah Jabotabek.

5. Kantor bank yang telah mendapat ijin pembukaan Kantor Cabang Syariah

wajib mencantumkan kata “Kantor Cabang Syariah” pada setiap penulisan

nama kantornya dan dilarang untuk mengubah kegiatan Kantor Cabang

Syariah menjadi kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha secara

konvensional.

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/SEOJK.03/2017 tentang

transparansi dan publikasi laporan bank umum syariah dan unit usaha

syariah.21

1. Bagian laporan keuangan publikasi triwulanan untuk Unit Usaha Syariah.

Pedoman Umum;

a. Laporan keuangan pada Laporan Publikasi Triwulanan disajikan secara

individu yang disusun untuk posisi akhir bulan Maret, Juni, September,

dan Desember.

b. Laporan keuangan pada Laporan Publikasi Triwulanan disajikan dalam

bentuk perbandingan sesuai standar akuntansi keuangan.

c. Apabila terdapat perlakuan akuntansi yang baru berlaku dalam posisi

laporan, penyajian posisi pembanding mengacu pada standar akuntansi

keuangan mengenai kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi,

dan kesalahan.

21

http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/surat-edaran-

ojk/Documents/SAL%20SEOJK%20Transparansi%20dan%20Publikasi%20Laporan%20

BUS%20UUS.pdf. Diakses pada tanggal 24 oktober 2017 pukul 20.22 wib.

Page 38: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

23

d. Laporan Publikasi Triwulanan ditandatangani oleh Direktur yang

membawahkan UUS dan 1 (satu) orang anggota Dewan Pengawas

Syariah.

e. Laporan Publikasi Triwulanan diumumkan pada surat kabar harian

berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran luas dan pada Situs Web

Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS, dan disampaikan oleh

UUS kepada Otorotas Jasa Keuangan secara online melalui sistem

pelaporan Otoritas Jasa Keuangan. Dalam hal penyampaian laporan

melalui sistem pelaporan Otoritas Jasa Keuangan belum dapat

dilakukan, lapoan disampakan melalui sistem LKPBU.

Ruang Lingkup Laporan Publikasi Triwulanan

Laporan Publikasi Triwulanan mencakup:

1. Laporan keuangan, meliputi:

a. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

b. Laporan laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain; dan

c. Laporan Komitmen dan Kontinjensi.

2. Rasio keuangan, paling sedikit mencakup:

a. Total aset UUS terhadap total aset Bank Umum Konvensional yang

memiliki UUS; dan

b. ROA

3. Laporan distribusi bagi hasil.

Khusus untuk posisi Juni dan Desember, selain laporan sebagaimana

dimaksud pada angka 1) sampai dengan angka 3), ditambah dengan:

1. Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat;

2. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan; dan

3. Laporan Perubahan Dana Investasi terikat, apabila ada.

UUS dalam menyusun Laporan Publikasi Triwulanan mengacu pada

Pedoman Penyusunan Laporan Publikasi Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah – Laporan Publikasi Triwulanan Unit Usaha Syariah yang

Page 39: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

24

merupakan lampiran dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Surat

Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini.

2. Bagian laporan keuangan publikasi triwulanan untuk Unit Usaha Syariah.

UUS menyajikan informasi kegiatan UUS pada Laporan Tahunan Bank

Umum Konvensional yang memiliki UUS paling sedikit meliputi:

a. Strategi dan kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen dalam

pengembanan UUS;

b. Laporan manajemen yang memuat informasi mengenai oengelolaan

UUS;

c. Perkembangan usaha UUS, yaitu penyaluran dana beserta komposisinya,

laba bersih, ROA, Non Performing Financing (NPF), Financing to

Deposit Ratio (FDR), sumber dana beserta komposisinya, jumlah aset,

dan informasi lainnya yang relevan;

d. Jenis produk dan jasa yang ditawarkan;

e. Tanggung jawab sosial perusahaan; dan

f. Realisasi tingkat bagi hasil/ imbalan dan metode penghasilan distribusi

bagi hasil.

E. Persyaratan Spin Off dan konversi UUS

Adapun Unit Usaha Syariah yang ingin melakukan konversi ataupun spin

off diatur oleh PBI No.15/14/PBI/2013 tentang Perubahan atas Peraturan bank

Indonesia nomor 11/10/PBI/2009 tentang Unit Usaha Syariah. Adapun

persyaratannya sebagai berikut;22

1. Konversi

a. Anggaran dasar awal

b. Rancangan anggaran dasar

c. Misi dan Visi perubahan kegiatan usaha

d. Risalah RUPS

e. Daftar calon pemegang saham, pengurus dan DPS beserta dokumen

f. Persyaratan pengalaman kerja bagi anggota direksi

22

http://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Documents/pbi_151413.pdf

diakses pada 15 januari 2018 pkl. 23.30 wib.

Page 40: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

25

g. Surat pernyataan terkait penambahan modal disetor

h. Rencana susunan organisasi beserta nama calon minimal pejabat

eksekutif

i. Studi kelayakan dan rencana bisnis

j. Laporan keuangan

k. Rencana korporasi

l. Pedoman manajemen risiko

m. Sistem dan prosedur kerja

n. Rencana penyelesaian hak dan kewajiban

o. Bukti kesiapan operasional

p. Daftar jaringan kantor yang akan dijadikan kantor bank

2. Spin Off dengan bank baru

Memiliki persyaratan yang sama dengan pembentukan BUS baru dengan

tambahan dokumen.

a. Ijin Prinsip

(1) neraca proforma BUS

(2) Surat pernyataan PSP untuk meningkatkan modal menjadi Rp. 1T

(3) Rancangan pemisahan UUS sari bank induk

b. Ijin Usaha

(1) Neraca intern UUS bulan Terakhir

3. Spin Off pengalihan hak dan kewajiban

a. Laporan Proforma BUS

b. Langkah langkah yang ditempuh dalam rangka penyelesaian hak dan

kewajiban

c. Rancangan pemisahan UUS dari bank induk.

F. Efisiensi

Pengertian Efisiensi

Kegiatan-kegiatan dalam berorganisasi, orientasi pemikirannya dan

pelaksanaannya selalu dikaitkan dengan efisiensi, yaitu bagaimana agar

kegiatan organisasi dalam mencapai tujuannya itu dapat berhasil baik tanpa

Page 41: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

26

terjadi pemborosan.23

Menurut Wirapati efisiensi adalah usaha mencapai

prestasi yang sebesar-besarnya dengan menggunakan kemungkinan-

kemungkinan yang tersedia seperti material, mesin dan manusia dalam tempo

sependek-pendeknya, di dalam keadaan yang nyata tanpa menggangu

keseimbangan antara faktor-faktor tujuan, alat, tenaga dan waktu.24

Efisiensi

menurut Ghiselli dan Brown adalah the term efficiency has a very definition. It

is expressed as the ratio of output to input. Istilah efisiensi yang dimaksud

Ghiselli dan Brown menunjukkan adanya perbandingan antara keluaran

(output) dan masukan (input).25

Efisiensi merupakan kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

dengan benar atau dalam pandangan matematika didefinisikan sebagai

perhitungan rasio output (keluaran) dan atau input (masuk) atau jumlah

keluaran yang dihasilkan dari suatu input yang digunakan.26

Efisiensi adalah

nisbah atau rasio antara output dan input. Suatu perusahaan termasuk industri

perbankan dapat dikatakan efisien jika mampu menghasilkan output lebih

banyak dibandingkan input yang dikeluarkan atau menghasilkan output yang

sama dengan input yang dikeluarkan lebih sedikit.27

Shone Rinald menyatakan

bahwa efisiensi merupakan perbandingan output dan input berhubungan

dengan tercapainya output maksimum dengan sejumlah input yang berarti. Jika

rasio output input tersebut bernilai besar maka efisiensi dikatakan semakin

tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa efisiensi adalah penggunaan input yang

terbaik dalam memproduksi output.28

23 Ibnu Syamsi. Efisiensi, Sistem, dan Prosedur Kerja. (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) h.2.

24 Ibnu Syamsi. Efisiensi, Sistem, dan Prosedur Kerja.h. 4

25 Ibnu Syamsi. Efisiensi, Sistem, dan Prosedur Kerja.h. 7

26 Muharram Harum & Pusvitasari Rizki. Analisis Perbandingan Efisiensi Bank

Syariah Di Indonesia Dengan Metode Data Envelopment Analysis. Jurnal Ekonomi dan

Bisnis Islam. (2007). h. 85 27

Rahmat Hidayat. Kajian Efisiensi Perbankan Syairah Di Indonesia. Media Riset

bisnis & Manajemen. Vol. 11 (April. 2001) h.3. 28

Afif Amirillah. Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia. Journal of Economics

and Policy Vol. 7, No. 2. hlm. 141.

Page 42: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

27

G. Teori Efisiensi

Ditinjau dari teori Ekonomi, ada dua pengertian efisiensi yaitu efisiensi

teknis dan efisiensi ekonomi.29

Efisiensi ekonomi mempunyai sudut pandang

makro yang mempunya jangkauan lebih luas dibandingkan dengan teknik yang

bersudut pandang mikro. Pengukuran efisiensi teknik cenderung terbatas pada

hubungan teknik dan operasional proses konversi input menjadi output.

Sehingga usaha untuk meningkatkan efisiensi teknik hanya memerlukan

kebijakan mikro yang bersifat internal, yaitu dengan pengendalian dan alokasi

sumber daya yang optimal. Efisiensi perbankan juga dapat dibagi menjadi

efisiensi keuntungan (Profit efficiency), efisiensi biaya (cost efficiency) dan

efisiensi pendapatan/keuntungan (revenue efficiency).30

Untuk menentukan variabel variabel yang digunakan dalam melakukan

pengukuran efisiensi perbankan terdapat tiga pendekatan utama yang bisa

digunakan. Pendekatan tersebut terdiri dari:31

1. Pendekatan Produksi : pendekatan ini menjelaskan bahwa aktivitas

perbankan adalah pelayanan terhadap deposan dan kreditor menggunakan

seluruh faktor produksi, seperti pegawai dan modal tenaga kerja. Untuk

mencapai tujuannya, yaitu memproduksi output yang diinginkan. Bank

sebagai pemilik deposan akun dari deposan dan memberikan dana kepada

kreditor.

2. Pendekatan Intermediasi : menjelaskan tentang aktivitas perbankan

sebagai agen intermediasi yang mentransformasikan penyaluran dana

dari deposan (pihak yang kelebihan dana) kepada kreditor (pihak yang

kekurangan dana). Dengan kata lain, dana pihak ketiga yang cenderung

liquid, berjangka pendek, dengan resiko rendah yang ditransformasikan

menjadi pembiayaan yang lebih beresiko, tidak liquid dan berjangka

panjang. Oleh karena itu pendekatan ini mendefinisiskan input sebagai

29

Muhammad Ghofur. Potret Perbankan Syariah Indonesia Terkini. (Yogyakarta:

Biruni Press, 2007) h.120. 30

H Rahmat Hidayat. Efisiensi Perbankan Syariah: teori dan praktek, (Bekasi;

Gramata Publishing, 2014) h. 67. 31

Nizar Ahmad. Analisis Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah Sebelum dan

Sesudah Spin Off. (2015) h. 40.

Page 43: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

28

financial capital dan output sebagai volume pembiayaan atau investment

outstanding.

3. Pendekatan Modern : pendekatan modern mencoba untuk

mengembangkan dua pendekatan yaitu manajemen resiko kegiatan

usaha, sistem informasi dan pemecahan masalah ke dalam teori klasik

perusahaan. Pendekatan ini memperkenalkan perbedaan antara

manajemen bank dan pemilik bank dalam prilakunya memaksimalkan

keuntungan.

H. Konsep Efisiensi Menurut Pandangan Islam

Dari sudut pandang ekonomi Islam, konsep efisiensi sejalan dengan

prinsip syariah yang bertujuan untuk mencapai dan menjaga Maqashid Syariah

yaitu terpeliharanya al-ma.32

Konsep efisiensi pada dasarnya adalah

menghindari segala bentuk pemborosan sebagaimana terkandung dalam surat

Al-Israa‟ ayat 26-27:

رتبذيزاٱلسبيلٱبهوٱلمسكيهوۥحقهٱلقزبى ذاوءات ريهإن٦٢ولتبذ كاوواٱلمبذ

ن طيه إخو هوكانٱلشي ٦٢كفوراۦلزبهٱلشيط

Artinya: “Dan berikanlah kepada keluarga keluarga yang dekat akan haknya,

kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu

menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros

pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat

ingkar kepada Tuhannya”. (Q.S. Al-Israa : 26-27).

Makna kata boros pada ayat di atas berasal dari kata tabdzir yang merupakan

kata kerja (fi‟il) dari kata sifat (isim) mubadzir yang oleh Imam Syafi‟i

diartikan sebagai membelanjakan harta tidak pada jalannya. Lebih lanjut

dijelaskan oleh Mujahid bahwa walaupun seluruh harta dihabiskan untuk jalan

yang benar, maka tidak dikategorikan sebagai mubadzir. Sebaliknya, walaupun

32

Ditta Sari Feicyllia & Suprayogi. Membandingkan Efisiensi Pembiayaan Bank

Umum Syariah dab Bank Umum Konvensional Di Indonesia dengan Metode Data

Envelopment Analysis (DEA). JESTT Vol. 2. hlm. 673-688.

Page 44: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

29

hanya segantang padi tapi digunakan untuk hal yang tidak benar maka hal itu

disebut dengan mubadzir.33

Berdasarkan konsep di atas, maka konsep efisiensi pada bank syariah merujuk

pada keharusan manajemen bank untuk bisa mengelola pengeluaran untuk pos-

pos penggerak biaya dengan cara yang tepat guna dan benar, hemat, layak, dan

wajar.34

I. Konsep Pengukuran Efisiensi

Kegiatan ekonomi di bidang entitas keuangan harus dikelola secara sehat

untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi dengan pengorbanan seminimal

mungkin. Agama Islam mengajarkan agar manusia hidup efisien atau tidak

berlebih-lebihan tetapi haruslah seimbang. Efisiensi dalam hal ini bukan berarti

dengan menekan biaya serendah mungkin untuk menghasilkan output

maksimal, sehingga melegalkan segala cara dan tindakan dalam pencapaian

tersebut.35

Suatu perusahaan dikatakan efisien apabila menggunakan input yang

lebih sedikit dari jumlah input pada umumnya dapat menghasilkan output yang

lebih banyak atau dapat menghasilkan minimal sama besarnya, atau apabila

perusahaan menggunakan input yang sama besar namun dapat menghasilkan

output yang lebih besar dari biasanya.36

Dengan demikian, ada tiga faktor yang

menyebabkan efisiensi, yaitu (1) apabila dengan input yang sama dapat

menghasilkan output yang lebih besar, (2) dengan input yang lebih kecil dapat

menghasilkan output yang sama, (3) dengan input yang lebih besar dapat

menghasilkan jumlah output dengan presentase yang lebih.

berdasarkan sudut pandang perusahaan, dikenal tiga macam efisiensi, yaitu:

33

Hamka. Tafsir Al-Azhar Juz XV. (Jakarta: 2007) hlm. 48. 34

Ditta Sari Feicyllia & Suprayogi. Membandingkan Efisiensi Pembiayaan Bank

Umum Syariah dab Bank Umum Konvensional Di Indonesia dengan Metode Data

Envelopment Analysis (DEA). hlm. 678. 35

Ahmad Fauzi. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Indonesia: Apakah

Efisiensi dalam Profitabilitas operasional?, Forum Riset Keuangan Syariah 2014, (Oktober

2014) h. 215. 36

Ulfi Kartika, Financial Ratio to Distinguish Banks, Islamic Business Units and

Conventional Bank in Indonesia, (Jakarta Pusat: Kementrian Agama Republik Indonesia,

2012), h.159.

Page 45: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

30

1. Technical efficiency

Dapat merefleksikan kemampuan perusahaan untuk mencapai level

output yang optimal dengan menggunakan tingkat input tertentu.

Efisiensi ini mengukur proses produksi dalam menghasilkan sejumlah

output tertentu dengan menggunakan input seminimal mungkin. Dengan

kata lain, suatu proses produksi dikatakan efisien secara teknis apabila

output dari suatu barang tidak dapat lagi ditingkatkan tanpa mengurangi

output dari barang lain.

2. Allocative efficiency

Dapat merefleksikan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan

penggunaan inputnya dengan struktur harga dan teknologinya.

Terminologi efisiensi pareto sering disamakan dengan efisiensi alokatif

untuk menghormati ekonom italia Vilfredo Pareto mengatakan bahwa

input produksi digunakan secara efisien apabila input tersebut tidak

mungkin lagi digunakan untuk meningkatkan suatu usaha tanpa

menyebabkan setidak-tidaknya keadaan suatu usaha yang lain menjadi

lebih buruk. Dengan kata lain, apabila input dialokasikan untuk

memproduksi output yang tidak dapat digunakan atau tidak diinginkan

konsumen, hal ini berarti input tersebut tidak digunakan secara efisien.

3. Economic Eficiency

Yaitu kombinasi antara efisiensi teknikal dan efisiensi alokatif. Efisiensi

ekonomi secara implisit merupakan konsep least cost production. Untuk

tingkat output tertentu, suatu perusahaan produksinya dikatakan efisien

secara ekonomi jika perusahaan tersebut menggunakan biaya dimana

biaya per unit output adalah yang paling minimal. Dengan kata lain,

untuk tingkat output tertentu, suatu proses produksi dikatakan efisien

secara ekonomi jika tidak ada proses lainnya yang dapat digunakan untuk

memproduksi tingkat output tersebut pada biaya per unit yang paling

kecil.

Page 46: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

31

Secara sederhana, pengukuran efisiensi biasa dirumuskan dengan:

Akan tetapi, formula terssebut tidaklah memadai mengingat fakta

yang ada saat ini banyak sekali output dan input yang berhubungan

dengan sumber daya, aktivitas dan faktor lingkungan yang berbeda.

Sehingga ukuran efisiensi relatif yang digunakan adalah:

Hasil nilai efisinesi akan menunjukkan skala 0-1 (nol hingga satu),

dimana jika hasil efisiensi menunjukkan “0” maka unit bisnis yang diuji

sangat tidak efisien. Sedangkan nilai “1” menunjukkan bahwa unit bisnis

tersebut adalah sangat efisien. Nilai-nilai efisiensi tersebut adalah relative

tidak absolut dan nilai yang dihasilkan adalah dengan membandingkan

antara setiap unit-unit bisnis pada kumpulan data yang akan dianalisis.

J. Teknik Pengukuran Efisiensi

1. Konsep Efisiensi

Konsep efisiensi merupakan tindak lanjut dari model yang diajukan oleh

Debreu dan Koopmans, di dalam jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. II no.

1 mengemukakan bahwa efisiensi perusahaan atau bank terdiri dari dua

komponen, yaitu:37

37

Zaenal Abidin, dan Endri, Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan Daerah:

Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. II,

No. 1, 21-29 h. 22.

Page 47: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

32

a. Efisiensi Teknis

Efisiensi ini mencerminkan kemampuan untuk memproduksi output

semaksimal mungkin dari input yang ada. Efisien secara teknis bukan

berarti efisien dalam hal efisiensi harga atau alokatif.

b. Efisiensi Alokatif/Harga

Allocative efficiency menggambarkan kemampuan perusahaan untuk

menggunakan input dalam proporsi yang optimal yang juga memasukkan

perhitungan biaya. Decision Making Unit (DMU) dianggap efisien

alokatif, jika DMU menghasilkan outputnya dengan biaya seminimal

mungkin dengan menggunakan minimal input.

c. Efisiensi Ekonomis

Kedua komponen efisiensi teknis dan alokatif kemudian dikombinasikan

untuk menghasilkan ukuran efisiensi total atau efisiensi ekonomis

(economic efficiency).

2. Konsep Efisiensi Perbankan

Secara umum, ada dua pendekatan untuk mengukur tingkat efisiensi

perbankan yaitu pendekatan nisbah keuangan (financial ratio) dan

pendekatan operating research yaitu sebagai berikut:38

a. Pendekatan Nisbah Keuangan (Financial Ratio)

Pendekatan ini mengukur tingkat efisiensi dengan merujuk pada kinerja

keungan, seperti: pengukuran Return On Asset (ROA), Return On Equity

(ROE), dan Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO).

Secara lebih rinci, ROA merupakan nisbah antara pendapatan dengan

aset. Teknik ini untuk mengukur tingkat pendapatan bank dalam

kaitannya dengan penggunaan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh

bank. Semakin tinggi nilai ROA, maka bank terebut semakin efisien.

ROE merupakan nisbah antara pendapatan dengan modal para pemegang

saham. Teknik ini mengukur tingkat efisiensi bank dalam kaitannya

38

Rahmat Hidayat, “Efisiensi Perbankan Syariah: teori dan Praktik (Bekasi:

Gramata Publishing, 2014) hlm. 69-73.

Page 48: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

33

memperoleh keuntungan dari setiap unit modal para pemegang saham.

Semakin tinggi nilai ROE, berarti bank tersebut semakin efisien.

Kemudian, BOPO merupakan nisbah antara biaya operasi dengan

pendapatan operasi. Teknik ini untuk mengukur tingkat efisiensi bank

dengan cara mengukur jumlah pendapatan (income) dibandingkan

dengan jumlah biaya yang dikeluarkan bank. Semakin tinggi tingkat

BOPO bermakna bank tersebut semakin efisien.39

b. Pendekatan Operating Research

Pendekatan ini didasarkan pada frontier atau batasan. Pendekatan ini

semakin popular diterapkan untuk mengukur tingkat efisiensi, karena

frontier didasarkan pada perilaku institusi, dalam hal ini bagaimana pihak

institusi memaksimalkan input ataupun dengan meminimalkan output.

Oleh karenanya, deviasi dari frontier dapat diinterpretasikan sebagai

ukuran dari efisiensi, yang merupakan standar kondisi optimal yang

mungkin dicapai.40

Dalam perkembangannya, pendekatan frontier ini lebih diutamakan,

karena hasil pengukurannya lebih objektif, bisa didapatkan dari ukuran-

ukuran numerik ukuran kinerja relatif, yang bisa memasukkan banyak

faktor, seperti: faktor biaya (input), keuntungan (input), dan faktor-faktor

lainnya untuk menghitung efisiensi relatif dibandingkan dengan kinerja

terbaik institusi pada industri sejenis.41

Dari pendekatan frontier inilah kemudian pengukuran efisiensi

terbagi kepada dua macam pendekatan pengukuran, yaitu:42

1) Parametrik terdiri dari Stochastic Frontier Approach (SFA), Thick

Frontier Approach (TFA), Distribution Free Approach (DFA).

2) Non-Parametrik terdiri dari Data Envelopment Analysis (DEA),

Free Disposal Hull (FDH).

39

Ibid hlm. 69-70 40

Ahmad Fauzi “Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Indonesia: Apakah

Efisiensi dalam Profitabilitas Operasional”. Forum Riset Keuangan Syariah: 2014 h. 126. 41

Ibid hlm. 126. 42

Ibid hlm. 127

Page 49: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

34

DEA adalah analisa non-parametrik yang merupakan pengembangan

dari matematika linear programming untuk mengukur tingkat efisiensi dari

Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) relatif terhadap (UKE) yang sejenis ketika

semua unit-unit ini berada pada atau di bawah “kurva” efisiensi frontiernya.

Teknik DEA pertama kali diperkenalkan oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes

, berdasarkan penyelidikan. Teknik ini sangat populer sebagai alat

manajemen (management tool), serta paling banyak dipergunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi. DEA juga merupakan sebuah teknik yang

unggul dalam mengukur tingkat efisiensi teknik secara total (overall). Sejak

pertengahan tahun 1980-an, teknik non parametrik DEA telah banyak

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi industri perbankan dan secara

luas diaplikasikan dalam menilai kinerja usaha, sekolah, rumah sakit,

perbankan dan perencanaan produksi.43

Metode DEA menghitung efisiensi teknis untuk seluruh unit. Skor

efisiensi untuk setiap unit adalah relatif, tergantung pada tingkat efisiensi

dari unit-unit lainnya di dalam sampel. Setiap unit dalam sampel dianggap

memiliki tingkat efisiensi yang tidak negatif, dan nilainya antara 0 dan 1

dengan ketentuan satu menunjukkan efisiensi yang sempurna. Selanjutnya,

unit-unit yang memiliki nilai satu ini digunakan dalam membuat envelope

untuk frontier efisiensi, sedangkan unit lainnya yang ada di dalam envelope

menunjukkan tingkat inefisiensi.44

DEA memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri, keunggulan

DEA adalah dapat menangani pengukuran efisiensi secara relatif beberapa

UKE sejenis dengan menggunakan banyak input dan output, DEA tidak

perlu mencari asumsi bentuk fungsi hubungan antara variabel input dan

output dari UKE sejenis yang akan diukur efisiensinya, UKE-UKE

dibandingkan secara langsung dengan sesamanya, faktor input dan output

43

Rahmat Hidayat. “Efisiensi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik (Bekasi: Media

Riset Bisnis dan Manajemen: 2014) h. 72-73 44

Zainal Abidin, dan Endri, “Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan Daerah:

Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan: 2009.,

Vol. II, No. 1, 21-29

Page 50: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

35

dapat memiliki satuan pengukuran yang berbeda tanpa perlu melakukan

perubahan satuan dari kedua variabel tersebut. Adapun kelemahan yang

dimiliki oleh DEA yaitu DEA hanya menunjukkan perbandingan baik buruk

apa yang telah dilakukan sebuah UKE dibandingkan dengan sekumpuan

UKE sejenis (relatif), DEA merupakan teknik non parametrik sehingga sulit

dilakukan uji hipotesis statistik, DEA merupakan sebuah exctreme point

technique kesalahan-kesalahan pengukuran dapat mengakibatkan masalah

yang signifikan.45

45

Harum Muharam, & Rizki Pusvitasari, “Analisis Perbandingan Efisiensi Bank

Syariah di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis”. Jurnal Ekonomi dan

Bisnis Islam: 2007. H. 93-94.

Page 51: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif dengan melakukan

pengolahan variabel input dan output yang digunakan dalam penelitian. Data

kuantitatif adalah data yang berupa angka. Sesuai dengan bentuknya, data

kuantitatif dapat diolah atau dianalisis dengan menggunakan teknik

perhitungan statistik.46

Jenis penelitian ini menggunakan teknik analisis yang

menggunakan metode nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA) untuk

analisis nilai efisiensi UUS (Unit Usaha Syariah) Bank Konvensional di

Indonesia yang memiliki data laporan keuangan tahun 2011 sampai dengan

2016.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode studi pustaka, yaitu pengumpulan data melalui

pengkajian buku-buku literatur, jurnal-jurnal ilmiah, dan website resmi

lembaga pengkajian keuangan syariah untuk memperoleh landasan teori yang

komprehensif dan memperoleh data dari laporan publikasi bagi bank yang

menjadi objek penelitian.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Pooling

(Data Panel). Data panel adalah gabungan antara data time series dan data

cross section, dimana data time series merupakan data yang pengamatannya

dilakukan dari waktu ke waktu (satu objek dengan banyak waktu), dan data

cross section adalah data yang pengamatannya dilakukan pada satu waktu

dengan banyak objek.47

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk

46

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta : Prenadamedia Group,

2013) h. 23. 47

Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan statistika dengan Eviews,

(Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2011, edisi 3) h. 91.

Page 52: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

37

yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah

dalam bentuk publikasi dan terdokumentasi.48

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan metode dokumentasi, yaitu metode yang menghimpun informasi

dan data melalui metode studi pustaka, eksplorasi literatur-literatur, jurnal-

jurnal ilmiah yang terakreditas, website resmi lembaga pengkajian keuangan

syariah untuk memperoleh landasan teori yang komprehensif, dan laporan

keuangan yang dipublikasikan di website bank sentral dan website resmi bank

syariah yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan

data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan di

website Otoritas Jasa Keuangan, website resmi Unit Usaha Syariah yang

menjadi sampel dalam penelitian ini selama periode pengamatan 2011-2016.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah dalam penelitian ini menggunakan analisis

data kuantitatif dengan melakukan pengolahan variabel input dan output yang

digunakan dalam penelitian. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka.

Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis dengan

menggunakan teknik perhitungan statistik.49

Alat pengukuran analisis yang digunakan sudah teruji dan banyak digunakan

oleh peneliti dalam pengukuran efisiensi yaitu menggunakan Data

Envelopment Analysis (DEA) dengan Software DEAFrontier dan Microsoft

Excel 2010.

1. Data Envelopment Analysis (DEA)

DEA adalah teknik pemrograman linier untuk meneliti kinerja unit

pembuat keputusan (Decision Making Unit/DMU) atau suatu bank dalam

suatu industri beroperasi dalam hubungannya dengan bank lain dalam

sampel. Teknik ini membuat kumpulan batas (frontier set) perbankan yang

efisien dan membandingkannya dengan perbankan lain yang tidak efisien.

48

Handryadi Suryani, Metode Riset Kuantitatif “Teori dan Aplikasi Pada Penelitian

Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam” (Jakarta : Prenadamedia Group, 2015 ) h. 171. 49

Syofian Siregar, Metode Penelitian h. 23.

Page 53: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

38

Hal ini dilakukan untuk membat skor (nilai) efisiensi. Selanjutnya, skor

efisiensi bank dibatasi antara 0 dan 1, yang mana bank yang paling efisien

mempunyai skor 1 dan bank yang paling tidak efisien dengan skor 1 tidak

perlu menghasilkan output maksimum daripada input yang ada. Bank

tersebut cukup menghasilkan “best practice level of output” di antara bank

lain dalam sampel. Pendekatan yang biasa digunakan dalam pengukuran

efisiensi adalah penggunaan rasio output atas input, seperti persamaan

(3.1).50

Dalam pendekatan DEA, pemrograman linier digunakan untuk

memaksimalkan nisbah antara input dan output. Demikian pula untuk

DMU‟s industri perbankan syariah. Untuk DMU‟s dalam industri perbankan

syariah (yang menjadi objek penelitian), seluruh sampel input dan output

masing-masing dinotasikan oleh „n‟ dan „m‟, yang mana n adalah input, m

adalah output, lalu efisiensi masing-masing bank dihitung melalui

persamaan berikut ini:51

s = ∑

untuk i = 1,.., m dan j = 1,...., n.

(3.2)

Keterangan:

yis : jumlah output ke-i yang dihasilkan oleh bank ke-s

xjs : jumlah input ke-j yang dihasilkan oleh bank ke-s

ui : pemberat (weight) output

vj : pemberat (weight) input

Nisbah efisiensi (es) dalam persamaan (3.2) kemudian

dimaksimumkan untuk memilih pemberat optimum dengan:

50

Rahmat Hidayat, Efisiensi Perbankan Syariah “Teori dan Praktek” (Bekasi :

Gramata Publishing, 2014 ) h. 99. 51

Ibid., 99

Efisiensi = Output

Input

Page 54: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

39

Subject to ≤ 1, untuk r = 1,..,n dan ui dan vj ≥ 0

(3.3)

Ketidaksamaan persamaan (3.2) menjamin nisbah efisiensi menjadi

sekurang-kurangnya persamaan (3.1) dan ketidaksamaan persamaan (3.3)

menjamin bahwa pemberatnya positif. Charnes, Cooper, dan Rhodes (1978)

menyatakan bahwa bagian pemograman linier ini dapat diubah menjadi

pemograman linier biasa (ordinasry linier program) sebagai berikut: (3.4)

∑ ∑

= 1 dan ui dan uj ≥ 0

Dengan cara yang sama pemograman linier dapat diubah menjadi dwi

masalah:

dan 0 ≤ εs ≤ 1

dengan εs adalah total nilai (skor) efisiensi teknik daripada bank ke-s,

yang mana nilai 1 menandakan titik batas. Persamaan pemograman linier

persamaan (4) dan (5) mengasumsikan constant return to scale (CRS).

Batas (garis) efisiensi dapat dilihat sebagai sempadan OC seperti yang

ditujukan dalam Gambar 3.1. oleh sebab itu, bank yang berada di batas

(garis) tersebut ialah efisien. Bank ke-s beralokasi di sisi kanan daripada

Maximuze

Subject to

≤ 0, r = 1,..,n;

(3.4)

= 1 dan ui dan uj ≥ 0

Maximuze

Subject to (3.5)

Page 55: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

40

batas atau bank yang tidak efisien digambarkan sebagai titik point S dalam

Gambar 3.1. keseluruhan efisiensi teknik (εs) kemudian dihitung dengan

nisbah dari AQ/AS. Dengan demikian bank ke-s harus dikurangi (1- εs) dari

input untuk mencapai efisiensi di titik Q.52

Sumber: Rahmat Hidayat, Efisiensi Perbankan Syariah “Teori dan Praktek” 53

Jika masalah pada pemograman linier (4) dan (5) dapat diselesaikan

dengan menambah hambatan (restriction) dari 1 ke n sama dengan 1,

maka ada dua pengukuran efisiensi yaitu variable returns to scale (VRS)

yang dapat ditunjukkan oleh Gambar 3.1 sebagai VV‟; dan pure technical

effeciency (PTE) yang ditunjukkan oleh ARAS = ps bagi bank ke-s pada titik

S. Ini berarti bahwa scale effeciency dihitung oleh Õs = s/ps. Kemudian,

pecahan daripada pengurangan keluaran (output lost) yang disebabkan scale

effeciency dapat diukur sebagai (1- Õs).54

Scale effeciency sama dengan 1 apabila dan hanya jika teknologi

menunjukkan CRS atau titik B dalam Gambar 3.1. meskipun demikian,

scale effeciency dapat terjadi disebabkan oleh adanya kenaikan

(increasing/irs) atau penurunan (decreasing/drs) return to scale. Untuk

memperoleh kedua hasil tersebut, penyelesaian daripada persamaan

pemograman linier (4) dan (5) harus dibatasi dengan penjumlahan dari 1

ke n kurang dari atau sama dengan 1 (≤ 1) dalam hal mana penyelesaian

gambar (pictorical solution) dapat ditunjukkan sebagai OBV‟. Pengukuran

efisiensi dengan menggunakan metodologi ini bagi bank ke-s pada titik S

52

Ibid., 99-100. 53

Ibid., 101. 54

Ibid., 101.

Page 56: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

41

adalah = (AQ/AS) yang juga sama dengan s. Oleh karena itu decreasing

diperoleh dengan Õs = dan increasing terjadi apabila Õs ≠ dengan

demikian efisiensi terjadi apabila Õs = = s = 1.55

Pada DEA, organisasi atau objek yang diteliti disebut DMU (Decision

Making Unit). Inti dari DEA adalah menentukan bobot (weighted) atau

timbangan untuk setiap input dan output DMU. Secara umum DMU

dianggap sebagai entitas yang bertanggungjawab untuk mengubah input

menjadi output dan kinerjanya harus dievaluasi. Dalam aplikasi manajerial,

DMU dapat mencakup bank, department store dan supermarket, dan

diperluas ke pabrik mobil, rumah sakit, sekolah, perpustakaan umum dan

sebagainya. Dalam mengamankan perbandingan relatif, sekelompok DMU

digunakan untuk mengevaluasi satu sama lain dengan masing-masing DMU

yang memiliki tingkat kebebasan manajerial tertentu dalam pengambilan

keputusan.56

Misalkan ada n DMU: DMU1, DMU2, ..., dan DMUke-n. Beberapa item

input dan output yang umum untuk masing-masing j = l, ..., n, DMU dipilih

sebagai berikut:57

a. Data numerik tersedia untuk setiap input dan output, dengan data

diasumsikan positif untuk semua DMU.

b. Item (input, output dan pilihan DMU) harus mencerminkan kepentingan

analis atau manajer dalam komponen yang akan masuk ke dalam evaluasi

efisiensi relatif DMU.

c. Pada prinsipnya, jumlah input yang lebih kecil lebih baik dan jumlah

output yang lebih besar lebih disukai sehingga nilai efisiensi harus

mencerminkan prinsip-prinsip ini.

d. Unit pengukuran input dan output yang berbeda tidak perlu kongruen.

Beberapa mungkin melibatkan jumlah orang, atau area lantai, uang yang

dikeluarkan, dan lain-lain.

55

Ibid., 102. 56

Cooper dkk, Data Envelopment Analysis (New York : Springer, 2007) h. 22. 57

Ibid., h. 22.

Page 57: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian

Berikut Profil Unit Usaha Syariah yang menjadi objek penelitian ini, dan

dapat dilihat sebagai berikut:

1. Unit Usaha Syariah Bank BTN

Unit Usaha Syariah bank BTN mulai beroperasi pada tanggal 14

Februari 2005, melalui pembukaan Kantor Cabang Syariah pertama di

Jakarta, Unit Usaha Syariah (UUS) dari Bank BTN (Persero) Tbk ini yang

menjalankan bisnis dengan prinsip Syariah. Sampai dengan Desember 2009

telah dibuka 20 Kantor Cabang, 1 Kantor Cabang Pembantu Syariah,

dengan 119 Kantor Layanan Syariah. Tujuan dari pendirian UUS bank BTN

adalah untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan produk dan layanan

perbankan sesuai prinsip Syariah dan memberikan manfaat yang setara,

seimbang dalam pemenuhan kepentingan nasabah dan bank.

Sebagai bagian dari bank BTN yang merupakan bank BUMN UUS

bank BTN menjalankan fungsi intermediasi dengan menghimpun dana

masyarakat melalui produk-produk Giro, Tabungan, dan Deposito dan

menyalurkan kembali ke sektor riil melalui berbagai produk pembiayaan

KPR, Multiguna, Investasi dan Modal Kerja. Sesuai dengan Motonya:

“Maju dan Sejahtera Bersama” maka UUS bank BTN mengutamakan

prinsip keadilan dan kesetaraan dalam penerapan imbal hasil antara nasabah

dan bank.

KPR BTN iB adalah produk pembiayaan UUS bank BTN yang

ditujukan bagi perorangan, untuk pembelian rumah, ruko, apartemen, baik

baru ataupun lama. Akad yyang digunakan adalah akad Murabahah (jual

beli), dimana nasabah bebas memiliki lokasi objek KPR sesuai dengan

kebutuhan dan pertimbangan nasabah sendiri dari aspek lokasi maupun

harga. Keuntungan dan manfaat dari KPR BTN iB antara Lain: Angsuran

tetap sampai pembiayaan lunas, maksimal pembiayaan sampai dengan 80%,

Page 58: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

43

jangka waktu sampai dengan 15 tahun, bebas menentukan lokasi, margin

bersaing mulai 8,07% persyaratan mudah dan fleksibel, tidak ada pinalti

untuk pelunasan dipercepat dan tidak ada biaya provisi selain KPR BTN iB,

produk UUS bank BTN yang mendukung pembiayaan untuk rumah adalah:

KPR Indensya BTN iB untuk kebutuhan renovasi ataupun pembangunan

rumah anda.58

Tabel 4.1

Profil UUS Bank BTN

Nama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Unit Usaha Shariah Banking (Unit Usaha Syariah)

Alamat Jl. Gajah Mada No. 1 Jakarta 10130

Telepon (021) 6336789

Faksmili (021) 6336719

Contact Center 1500 286

Email Contact Center [email protected]

Jenis Usaha Perbankan Syariah

Jumlah Kantor 22 kantor Cabang Syariah, 21Kantor

Cabang Pembantu Syariah, 7 Kantor Kas

Syariah, 240Kantor layanan Syariah

2. Unit Usaha Syariah Bank Maybank

PT Bank Maybank Indonesia Tbk merupakan salah satu bank

konvensional yang telah mengusung Unit Usaha berbasis Syariah. PT Bank

Maybank Indonesia Tbk sebelumnya bernama PT Bank Internasional

Indonesia (BII) yang didirikan pada 15 Mei 1959, mendapatkan ijin sebagai

bank devisa pada tahun 1988 dan mencatatkan sahamnya sebagai

perusahaan terbuka di bursa efek Jakarta dan Surabaya pada 1989. PT

Maybank Indonesia adalah salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia

58

http://www.btn.co.id/ContentPage/Berita/Profile-BTN-Syariah diakses pada

tanggal 19 oktober 2017 pukul 10.00 Wi b.

Page 59: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

44

yang merupakan bagian dari grup Malayan Banking Berhad (Maybank),

salah satu grup penyedia layanan keuangan terbesar di ASEAN.

Per 31 Desember 2016 Maybank Indonesia telah memiliki 428 cabang

termasuk cabang syariah dan kantor fungsional mikro yang tersebar di

Indonesia serta dua cabang luar negeri (Mauritius dan Mumbai, India), 19

mobil kas keliling dan 1633 ATM termasuk CDM (Cash Deposit Machine)

yang terkoneksi lebih dari 20000 ATM tergabung dalam jaringan ATM

PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, CIRRUS dan terhubung dengan 3500

ATM Maybank di Singapura dan Malaysia melalui jaringan MEPS.

Maybank Indonesia menyediakan serangkaian produk dan jasa

komprehensif bagi nasabah individu maupun korporasi melalui layanan

Community Financial Service (Perbankan Ritel dan Perbankan Bisnis) dan

perbankan Global, serta pembiayaan otomotif melalui entitas anak yaitu

WOW Finance untuk kendaraan roda dua dan Maybank Finance untuk

kendaraan roda empat.59

Tabel 4.2

Profil UUS Bank BII/Maybank

Nama PT Bank Maybank Indonesia Tbk

Unit Usaha Shariah Banking (Unit Usaha Syariah)

Alamat

Gedung Sentral Senayan 3. J. Asia Afrika

No 8 Tantai 21 Gelora Bung Karno. Jakarta

Pusat 10270

Telepon +62 21 29228888

Faksmili +62 21 29228883

Tanggal Berdiri 20 Mei 2003

Tanggal Beroperasi 20 Mei 2003

Jenis Usaha Perbankan Syariah

Jumlah Kantor 1 kantor Pusat, 1Kantor Cabang Syariah,

423* layanan Syariah

59

https://www.maybank.co.id/syariah/about-syariah/Pages/profil-syariah.aspx

diakses pada tanggal 19 Oktober 2017 pukul 12.21 Wib.

Page 60: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

45

3. Bank DKI Syariah

Berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No. 6/371/DPbS tanggal 8

Maret 2004 telah resmi Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT. Bank DKI.

Dilakukan peresmian operasional Usaha Bank DKI Syariah pada bulan

Maret tahun 2004 dengan jumlah modal awal sebesar 2 Miliar rupiah.

Ditahun 2007 modal Unit Usaha Syariah Bank DKI Meningkat Menjadi

sebesar 100 Miliar. Lalu pada tahun 2010 laba UUS bank DKI telah

mencapai 638,31 Miliar rupiah, dan di tahun yang sama bank UUS bank

DKI memiliki jaringan kantor sebanyak 49 Unit.

Unit Usaha Syariah Bank DKI bertekad untuk dapat memberikan

pelayanan kepada nasabah sebaik-baiknya berdasarkan prinsip syariah,

sehingga Unit Usaha Syariah bank DKI dijadikan mitra bagi pengguna jasa

perbankan yang mayoritas berbisnis berdasarkan prinsip syariah. Sebagai

salah satu bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah, UUUS bank

DKI senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kinerja dan layanan

perbankan yang sesuai dengan ketentuan syariah kepada masyarakat,

sehingga masyarakat semakin dekat dan mudah untuk bertransaksi dengan

Unit Usaha Syariah bank DKI.60

Tabel 4.3

Profil UUS Bank DKI

Nama PT Bank DKI

Unit Usaha Shariah Banking (Unit Usaha Syariah)

Alamat Gedung Prasada Sasana Karya Jl.

Suryopranoto No. 8 Jakarta Pusat 13130

Telepon +62 21 806 55555

Faksmili +62 21 806 55500

Call Center 1500 315

Tanggal Beroperasi 16 Maret 2004

Jenis Usaha Perbankan Syariah

Jumlah Kantor Jaringan Kantor 49 Unit

60

http://bankdkisyariah.co.id/index.php/bank-dki-syariah/profileperusahaan diakses

pada tanggal 19 Oktober 2017 pukul 13.08 Wib.

Page 61: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

46

B. Analisis DEA Pada Variabel Input dan Output

Berikut ini merupakan langkah-langkah penelitian efisiensi Unit Usaha

Syariah dengan metode Data Envelopment Analysis di Indonesia periode 2011-

2016, adapun variabel input yang diambil untuk penelitian adalah dana pihak

ketiga, total aset dan biaya tenaga kerja, sedangkan disisi outputnya peneliti

mengambil variabel pembiayaan dan pendapatan bagi hasil. Data dapat dilihat

pada gambar 4.1 Sebagai berikut:

Gambar 4.1

Sheet Data

Selanjutnya setelah data tersimpan pada microsoft excel seperti gambar 4.1,

data dapat diolah menggunakan aplikasi DEA Frontier, dimana pada penelitian

ini peneliti menggunakan asumsi Variable Return To Scale (VRS). Selanjutnya

setelah data diolah maka, hasil yang di dapat seperti gambar 4.2.

Page 62: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

47

Gambar 4.2

Sheet Efficiency

Gambar 4.2 merupakan salah satu dari hasil olahan menggunakan DEA

Frontier, terdapat dua Sheet yang dihasilkan setelah data diolah, yang pertama

adalah Sheet Efficiency, sheet ini menggambarkan tingkat efisiensi data yang

diolah oleh peneliti. Terdapat bahwa pada bagian input oriented VRS Efficiency

menunjukkan tingkat efisiensi unit yang di teliti, dengan asumsi nilai 1

menunjukkan unit tersebut telah mencapai nilai efisien. Kedua, adalah sheet

Target,bagian ini menjelaskan besaran yang seharusnya di capai oleh unit yang

di teliti, seperti yang terlihat pada gambar 4.2, jika dibandingkan dengan data

yang berada pada gambar 4.3, unit dinyatakan tidak efisien jika terjadi selisih

nilai antara actual yang telah didapat dengan target yang dihasilkan dari olahan

data menggunakan DEA Frontier. Adapun gambar 4.3 merupakan tampilan

dari hasil olah data menggunakan DEA Frotier:

Page 63: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

48

Gambar 4.3

Sheet Target

C. Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Sebelum dilakukan perhitungan tingkat efisiensi, terlebih dahulu

ditentukan variabel input dan output dari ke-tiga unit usah syariah yang

menjadi objek penelitian adapun objek dari penelitian ini adalah pertama,

UUS Bank BTN kedua, UUS Bank DKI dan terakhir UUS Bank Maybank.

Dalam pendekatan DEA, variabel input terdiri dari Dana Pihak Ketiga, Total

Aset dan Biaya Tenaga Kerja. Variabel output terdiri dari Pembiayaan dan

Pendapatan Bagi Hasil. Adapun untuk data-data yang akan diolah dapat

dilihat pada lampiran 1. Berikut merupakan ringkasan statistik keuangan

Unit Usaha Syariah di Indonesia yang mencakup variabel input dan output

dalam objek penelitian ini:

Page 64: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

49

Tabel 4.4

Ringkasan Statistik 3 Unit Usaha Syariah di Indonesia Tahun 2011 -

2016 (dalam jutaan rupiah)

Keterangan Mean Maximum Minimum Standar

Deviasi

Dana Pihak Ketiga 3867789.94 15030249 404081 4143332.848

Total Aset 5058715.94 18125394 548887 4929440.125

Biaya Tenaga Kerja 40771.6667 97896 9622 25750.80299

Pembiayaan 4181436.67 14224421 347441 3989841.406

Pendapatan Bagi Hasil 238825 626955 38009 169223.0506

Sumber: DEA frontier, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan Tabel 4.4, terdapat perbedaan hasil statistik antara UUS

yang menjadi objek penelitian. Hal ini terlihat dengan besarnya nilai standar

deviasi untuk masing-masing variabel tersebut. Nilai standar deviasi yang

besar tersebut menggambarkan heteroginitas Unit Usaha Syariah yang

menjadi objek penelitian baik dari aspek dana pihak ketiga, total aset, biaya

tenaga kerja, pembiayaan, dan pendapatan bagi hasil.

Kemudian, melihat data variabel input berikut, jumlah dana pihak

ketiga dari 3 Unit Usaha Syariah yang menjadi objek penelitian ini rata-rata

mencapai Rp 3,86 triliun dengan jumlah maksimum mencapai Rp 15.03

triliun dan tingkat terendah mencapai Rp 404 miliar. Jumlah total aset dari 3

Unit Usaha Syariah yang menjadi objek penelitian ini rata-rata mencapai Rp

5,05 triliun dengan jumlah maksimum mencapai Rp 18 triliun dan tingkat

terendah mencapai Rp 548 miliar. Jumlah biaya tenaga kerja 3 Unit Unit

Syariah yang menjadi objek penelitian ini rata-rata mencapai Rp 40 miliar

dengan jumlah maksimum mencapai Rp 97 miliar dan tingkat terendah

mencapai Rp 9 miliar.

Kemudian juga diketahui bahwa variabel output berikut, jumlah

pembiayaan dari 3 Unit Usaha Syariah yang menjadi objek penelitian ini

rata-rata mencapai Rp 4,18 triliun dengan jumlah maksimum mencapai Rp

14,22 triliun dan tingkat terendah mencapai Rp 347 miliar. Jumlah

pendapatan bagi hasil dari 3 Unit Usaha Syariah yang menjadi objek

Page 65: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

50

penelitian ini rata-rata mencapai Rp 238 miliar dengan jumlah maksimum

mencapai Rp 626 miliar dan tingkat terendah mencapai Rp 38 miliar.

2. Asumsi VRS

Berikut ini adalah hasil olah data rata-rata tingkat efisiensi dengan

asumsi VRS (Variabel Return to Scale) Unit Usaha Syariah:

Tabel 4.5

Nilai Efisiensi Asumsi VRS Unit Usaha Syariah (%)

PERIODE UUS bank BTN UUS bank DKI UUS bank BII

2011 0.98771 1.00000 1.00000

2012 1.00000 1.00000 1.00000

2013 1.00000 0.99379 1.00000

2014 1.00000 1.00000 0.89534

2015 1.00000 1.00000 1.00000

2016 1.00000 1.00000 0.86582

TOTAL 5.98771 5.99379 5.76116

RATA-RATA 0.99795 0.99896 0.96019

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel 4.5, nilai efisiensi Unit Usaha Syariah yang menjadi

objek penelitian ini memiliki perbedaan di setiap tahunnya. Namun, secara

garis besar nilai efisiensi ketiga bank mengalami fluktuatif turun naik pada

periode penelitian yaitu, kurun waktu 2011 sampai dengan 2016. Berikut

penjelasan efisiensi Unit Usaha Syariah:

a. Unit Usaha Syariah Bank BTN

Nilai efisiensi Unit Usaha Syariah bank BTN pada tahun 2011

selama periode penelitian hampir mencapai nilai efisiensi optimum,

dengan pencapaian nilai sebesar 0,987. Kemudian, pada tahun

selanjutnya UUS bank BTN mencapai nilai efisiensi maksimum.

Selanjutnya, pada tahun 2012 nilai efisiensi maksimum kembali dicapai

oleh UUS bank BTN. Begitupun di tahun-tahun selanjutnya, pencapaian

nilai efisiensi optimum UUS bank BTN didapatkan sampai dengan tahun

2016. Pergerakan tingkat rata-rata efisiensi Unit Usaha Syariah bank

BTN selama periode penelitian ini dapat dilihat pada grafik 4.1.

Berdasarkan grafik, terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi UUS

Page 66: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

51

bank BTN mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2011 UUS

bank BTN hanya mendapat nilai efisiensi kurang dari 1, namun di tahun

2012 konsistensi pencapaian nilai efisiensi optimum terus di dapat, nilai

efisiensi optimum tersebut didapatkan UUS bank BTN sampai dengan

akhir periode penelitian yaitu sampai tahun 2016.

Grafik 4.1

Pergerakan rata-rata Asumsi VRS

UUS Bank BTN

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai manajemen Unit Usaha Syariah

Bank BTN dalam mengambil sebuah keputusan untuk mencapai nilai

efisiensi optimum:

Tabel 4.6

Target Efisiensi UUS Bank BTN Tahun 2011

Efficiency Variabel Actual Target To Gain Achieved

Unit

Usaha

Syariah

Bank

BTN

Tahun

2011

Dana Pihak

Ketiga 3,816,599 3,769,705 1.23% 98.77%

Total Aset 5,056,158 4,994,033 1.23% 98.77%

Biaya Tenaga

Kerja 35,196 34,764 1.23% 98.77%

Pembiayaan 4,086,417 4,086,417 0.00% 100.00%

Pendapatan

Bagi Hasil 249,784 249,784 0.00% 100.00%

Sumber: DEA Frontier Asumsi VRS, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel 4.6, Unit Usaha Syariah Bank BTN pada tahun

2011 mengalami inefisiensi yaitu dengan nilai efisien sebesar 98.77%.

Variabel input pada tahun ini mengalami inefisiensi seluruhnya. Disisi

0.988

1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

0.9800.9820.9840.9860.9880.9900.9920.9940.9960.9981.0001.002

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Efi

sien

si

Tingkat Efisiensi Unit Usaha Syariah Bank BTN

Periode 2011-2016

Page 67: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

52

lain, variabel outputnya UUS bank BTN pada tahun 2011 mendapatkan

nilai efisien seluruhnya. Dana Pihak Ketiga tingkat efisiensinya hanya

mencapai 98.77% dan untuk mencapai nilai efisiensi optimum perlu

dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya sebesar 1.32%.

implementasi anggaran UUS bank BTN untuk DPK capaiannya cukup

tinggi yaitu, Rp 3,816,599 juta. Hal ini mengindikasikan DPK yang

dihimpun oleh UUS bank BTN melebihi target dan tidak disertai dengan

penyaluran kepada nasabah pihak ketiga secara maksimum sehingga,

tidak bisa mencapai efisiensi secara optimum, implementasi DPK yang

dihimpun mencapai Rp 3,816,599 juta, sedangkan target yang disarankan

agar mencapai efisiensi optimum adalah sebesar Rp 3,769,705 juta.

Adapun pencapaian nilai efisiensi pada variabel total aset hampir

sampai kepada nilai efisiensi optimum, yaitu dengan capaian nilai

sebesar 98.77%. hal ini terjadi karena implememtasi total aset yang di

dapat mencapai Rp 5,056,158 juta, padahal target yang telah

direncanakan sebesar Rp 4,994,033 juta. Implentasi yang melebihi target

menyebabkan nilai eifisiensi total aset menjadi rendah, maka untuk

mencapai nilai efisiensi optimum, perlu dilakukan perbaikan dengan cara

menurunkannya sebesar 1.23%. bisa dikatakan bahwa implementasi

Total aset pada tahun 2011 mengalami pemborosan, padahal hanya

dengan Rp 4,994,033 juta saja, variabel total aset sudah dapat mencapai

nilai efisiensi yang optimum.

Nilai biaya tenaga kerja tingkat efisiensinya mencapai 98.77%,

dengan implementasi BTK sebesar Rp 35,196 juta. Pencapaian tersebut

menunjukkan bahwa UUS bank BTN pada tahun 2011 telah

mengeluarkan uang lebih dari target yang telah disepakati. dan untuk

mencapai nilai efisiensi optimum, perlu dilakukan perbaikan dengan cara

menurunkannya sebesar 1.23%. Implementasi anggaran untuk BTK

cukup tinggi mencapai Rp 35,196 juta. Hal ini mengindikasikan telah

terjadi pemborosan dalam BTK, padahal hanya dengan Rp 34,764 juta

saja, variabel BTK sudah dapat mencapai efisiensi optimum.

Page 68: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

53

Adapun untuk variabel output yaitu pembiayaan dan pendapatan

bagi hasil pada UUS bank BTN di tahun 2011 telah mencapai nilai

efisiensi optimum seluruhnya.

b. Unit Usaha Syariah Bank DKI

Pada tahun 2011 dan tahun 2012 efisiensi UUS bank DKI

mencapai nilai maksimum. Selanjutnya, pada tahun 2013 penurunan nilai

efisiensi terjadi, di tahun tersebut efisiensi UUS bank DKI hanya

mencapai nilai 99.37%. Terjadi penurunan efisiensi dari tahun

sebelumnya sebesar 0.63%. selanjutnya, tingkat efisiensi kembali ke titik

efisiensi optimal di tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 dan tahun

2016.

Pergerakan tingkat rata-rata efisiensi UUS bank DKI selama

periode penelitian ini dapat dilihat pada grafik 4.2. Berdasarkan grafik

4.2 terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi UUS bank DKI

Mengalami goncangan namun kembali ke titik efisiensi optimal. Pada

tahun 2011 dan tahun 2012 nilai efisiensinya selalu di titik optimum,

namun, pada tahun 2013 menurun. Lalu, di tahun 2014 sampai dengan

tahun 2016 Unit Usaha Syairah bank DKI kembali mencapai nilai

efisiensi optimum.

Grafik 4.2

Pergerakan Rata-rata Efisiensi Tahunan Asumsi VRS

UUS Bank DKI

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

1.000 1.000

0.994

1.000 1.000 1.000

0.990

0.992

0.994

0.996

0.998

1.000

1.002

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Efi

sien

si

Tingkat Efisiensi Unit Usaha Syariah Bank DKI

Periode 2011-2016

Page 69: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

54

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai manajemen UUS bank DKI

dalam mengambil sebuah keputusan untuk mencapai nilai efisiensi

optimum:

Tabel 4.7

Target Efisiensi UUS Bank DKI Tahun 2013

Efficiency Variabel Actual Target To Gain Achieved

Unit

Usaha

Syariah

Bank

DKI

Tahun

2013

Dana Pihak

Ketiga 2,037,543 1,462,398 28.23% 71.77%

Total Aset 2,258,307 2,244,278 0.62% 99.38%

Biaya Tenaga

Kerja 26,492 26,327 0.62% 99.38%

Pembiayaan 2,110,402 2,110,402 0.00% 100.00%

Pendapatan

Bagi Hasil 141,148 141,148 0.00% 100.00%

Sumber: DEA Forntier Asumsi VRS, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel 4.7, Unit Usaha Syariah Bank DKI pada tahun

2013 mengalami inefisiensi yaitu sebesar 99.38%, turun tingkat

efisiensinya sebesar 0.62% dibandingkan dengan tahun tahun

sebelumnya pada periode penelitian ini. Semua variabel input mengalami

inefisiensi. sedangkan disisi variabel outputnya pendapatan bagi hasil dan

variabel pembiayaan telah mencapai nilai efisiensi yang optimum. Dana

Pihak Ketiga tingkat efisiensinya hanya mencapai 71.77% dan untuk

mencapai nilai efisiensi optimum perlu dilakukan perbaikan dengan cara

menurunkannya sebesar 28.23%. Implementasi anggaran DPK cukup

tinggi yaitu mencapai Rp 2,03 triliun. Hal ini mengindikasikan DPK

yang dihimpun oleh UUS bank DKI melebihi target dan tidak disertai

dengan penyaluran kepada nasabah pihak ketiga sehingga, tidak bisa

mencapai efisiensi secara optimum, implementasi DPK yang dihimpun

mencapai Rp2,03 triliun, angka ini melebihi target yangtelah disarankan,

padahal agar mencapai tingkat efisiensi optimum UUS bank DKI cukup

menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp1,46 triliun saja.

Adapun pencapaian nilai efisiensi pada variabel total aset UUS

bank DKI telah mencapai 99.38% lebih tinggi dari pencapaian nilai

Page 70: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

55

efisiensi dana pihak ketiga. Maka, untuk mencapai nilai efisiensi

optimum total aset, yang yang perlu dilakukan perbaikan adalah dengan

cara menurunkannya sebesar 0.62%. total aset yang dimiliki UUS bank

DKI mencapai Rp 2,25 triliun. Pada kasus ini, Total aset mengalami

pemborosan. Padahal, hanya dengan Rp 2,24 triliun saja, variabel total

aset sudah dapat mencapai nilai efisiensi yang optimum.

Begitu pula Biaya Tenaga Kerja, tingkat efisiensinya mencapai

99.38%, nilai ini hampir mendekati nilai efisiensi optimum pada dana

pihak ketiga. Untuk mencapai nilai efisiensi optimum, perlu dilakukan

perbaikan dengan cara menurunkannya sebesar 0.62%. Implementasi

anggaran untuk biaya tenaga kerja cukup tinggi yaitu mencapai Rp 26,4

miliar. Hal ini mengindikasikan telah terjadi pemborosan dalam hal biaya

tenaga kerja, padahal hanya dengan Rp 26,3 miliar saja, variabel biaya

tenaga kerja sudah dapat mencapai efisiensi optimum.

c. Unit Usaha Syariah Bank Maybank

Berdasarkan tabel 4.5, diperiode tahun 2011 sampai tahun 2013

UUS bank Maybank nilai efisiensi mencapai maksimum. Namun, pada

tahun 2014, nilai efisiensi UUS bank Maybank turun hanya mencapai

89.53%, terjadi penurunan nilai efisiensi dari tahun sebelumnya sebesar

10.47%. Selanjutnya, pada tahun 2015 tingkat efisiensi UUS bank

Maybank kembali ke titik efisiensi optimum. Namun, penurunan nilai

efisiensi kembali terjadi ditahun selanjutnya yaitu, tahun 2016. Unit

Usaha Syariah bank Maybank nilai efisiensinya kembali mengalami

penurunan sebesar 13.42%, dengan nilai efisiensi hanya mencapai

86.58%.

Pergerakan tingkat rata-rata efisiensi Unit Usaha Syariah bank

Maybank selama periode penelitian ini dapat dilihat pada grafik 4.3.

berdasarkan grafik 4.3 terlihat bahwa pergerakan tingkat efisiensi UUS

bank Maybank Mengalami fluktuatif turun dan naik. Pada tahun 2011

sampai tahun 2013 nilai efisiensinya selalu di titik efisiensi optimum,

kemudian pada tahun 2014 nilainya menurun, hingga di tahun 2015

Page 71: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

56

kembali mencapai nilai efisiensi optimum. Namun, pada tahun 2016 nilai

efisiensi Unit Usaha Syairah bank Maybank menurun kembali.

Grafik 4.3

Pergerakan Rata-rata Efisiensi Tahunan Asumsi VRS UUS

BII/Maybank

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai manajemen Unit Usaha

Syariah bank Maybank dalam mengambil sebuah keputusan untuk

mencapai nilai efisiensi optimum:

Tabel 4.8

Target Efisiensi UUS Bank Maybank Tahun 2014

Efficiency Variabel Actual Target To Gain Achieved

Unit

Usaha

Syariah

Bank

Maybank

Tahun

2014

Dana Pihak

Ketiga 1,043,046 933,884 10.47% 89.53%

Total Aset 2,449,541 2,193,180 10.47% 89.53%

Biaya Tenaga

Kerja 29,316 23,024 21.46% 78.54%

Pembiayaan 1,736,690 1,736,690 0.00% 100.00%

Pendapatan

Bagi Hasil 140,806 140,806 0.00% 100.00%

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, Unit Usaha Syariah Bank Maybank

pada tahun 2014 mengalami inefisiensi yaitu sebesar 89.53%,

dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya pada periode penelitian

ini. Semua variabel input mengalami inefisiensi. Dana Pihak Ketiga

tingkat efisiensinya hanya mencapai 89.53% dan untuk mencapai nilai

1.000 1.000 1.000

0.895

1.000

0.866

0.750

0.800

0.850

0.900

0.950

1.000

1.050

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Efi

sien

si

Tingkat Efisiensi Unit Usaha Syariah Bank BII

Periode 2011-2016

Page 72: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

57

efisiensi optimum perlu dilakukan perbaikan dengan cara

menurunkannya sebesar 10.47%. implementasi anggaran untuk DPK

cukup tinggi yaitu, mencapai Rp 976618 juta. Hal ini mengindikasikan

DPK yang dihimpun oleh Bank Internasional Indonesia Syariah melebihi

target dan tidak disertai dengan penyaluran kepada nasabah pihak ketiga

sehingga tidak bisa mencapai efisiensi secara optimum, implementasi

DPK yang di himpun mencapai Rp 1 triliun, sedangkan target yang

disarankan agar mencapai efisiensi optimum hanyalah sebesar Rp 869

miliar.

Adapun pencapaian efisiensi pada variabel total aset mencapai

89.53% dan untuk mencapai nilai efisiensi optimum, perlu dilakukan

perbaikan dengan cara menurunkannya sebesar 10.47%. Total aset yang

dimiliki UUS bank Maybank mencapai Rp 2,29 triliun. Total aset ini

mengalami pemborosan, padahal hanya dengan Rp 2,04 miliar saja,

variabel total aset sudah dapat mencapai nilai efisiensi yang optimum.

Begitu pula Biaya Tenaga Kerja atau BTK tingkat efisiensinya

hanya mencapai 78.54% dan untuk mencapai nilai efisiensi optimum,

perlu dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya sebesar 21.46%.

Implementasi anggaran untuk biaya tenaga kerja cukup tinggi yaitu

mencapai angka Rp 26 miliar. Hal ini mengindikasikan telah terjadi

pemborosan dalam hal biaya tenaga kerja, padahal hanya dengan Rp 23

miliar saja, variabel biaya tenaga kerja sudah dapat mencapai efisiensi

optimum.

Page 73: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

58

Tabel 4.9

Target efisiensi UUS Bank Maybank tahun 2016

Efficiency Variabel Actual Target To Gain Achieved

Unit

Usaha

Syariah

Bank

Maybank

Tahun

2014

Dana Pihak

Ketiga 714,716 618,817 13.42% 86.58%

Total Aset 1,344,720 1,164,288 13.42% 86.58%

Biaya Tenaga

Kerja 33,790 16,127 52.27% 47.73%

Pembiayaan 962,919 962,919 0.00% 100.00%

Pendapatan

Bagi Hasil 76,921 76,921 0.00% 100.00%

Sumber: DEA Frontier, data diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel 4.9, Unit Usaha Syariah Bank Maybank pada

tahun 2016 mengalami inefisiensi yaitu sebesar 86.58% dibandingkan

dengan tahun tahun sebelumnya pada periode penelitian ini. Semua

variabel input mengalami inefisiensi, dan semua variabel output telah

mencapai nilai efisiensi optimum. Dana Pihak Ketiga tingkat efisiensinya

hanya mencapai 86.58% dan untuk mencapai nilai efisiensi optimum

perlu dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya sebesar 13.42%

implementasi anggaran untuk dana pihak ketiga cukup tinggi yaitu

sebesar Rp 714 miliar. Hal ini mengindikasikan bahwa dana pihak ketiga

yang dihimpun oleh UUS bank Maybank melebihi target dan tidak

disertai dengan penyaluran kepada nasabah pihak ketiga. Sehingga, tidak

bisa mencapai efisiensi secara optimum, implementasi dana pihak ketiga

yang dihimpun mencapai Rp 714 miliar, sedangkan target yang

disarankan agar mencapai efisiensi optimum adalah sebesar Rp 618

miliar.

Adapun pencapaian efisiensi pada variabel total aset nilainya sama

dengan dana pihak ketiga yaitu, hanya mencapai 86.58%. Dalam

mencapai nilai efisiensi optimum, perlu dilakukan perbaikan dengan cara

menurunkannya sebesar 13.42% . Total aset yang dimiliki UUS bank

Maybank telah mencapai Rp 1,34 triliun. Jumlah nilai total aset sebesar

ini mengalami pemborosan, karena hanya dengan nilai Rp 1,16 miliar

Page 74: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

59

saja, variabel total aset sudah dapat mencapai nilai efisiensi yang

optimum.

Begitu pula pada variabel biaya tenaga kerja. Tingkat efisiensinya

hanya mencapai 47.73% dan untuk mencapai nilai efisiensi optimum,

perlu dilakukan perbaikan dengan cara menurunkannya sebesar 52.27%.

Implementasi anggaran untuk biaya tenaga kerja sebesar ini cukup tinggi

yaitu mencapai Rp 33 miliar. Hal ini mengindikasikan telah terjadi

pemborosan dalam biaya tenaga kerja, padahal hanya dengan Rp 16 miliar

saja, variabel biaya tenaga kerja sudah dapat mencapai efisiensi

optimum.

3. Total Potential Improvement UUS di Indonesia

Hasil perhitungan DEA juga memperlihatkan potential improvement

yang dapat dilakukan oleh unit usaha unit usaha syariah yang belum

beroperasi secara efisien. Berdasarkan pendekatan intermediasi yang

berorientasi input, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas Unit Usaha

Syariah di negara Indonesia harus mengurangi jumlah total inputnya,

sekaligus meningkatkan outputnya untuk menghasilkan output yang ideal

oleh DMU pada tahun-tahun tersebut.Berikut ini penyebab inefisiensi pada

UUS yang akan dijadikan perbandingan.

Gambar 4.4

Total Potential Improvement Unit Usaha Syariah

Sumber: Data diolah dari Target Input Oriented DEA Frontier

34%

17%

49%

0% 0%

Potential Improvement Unit Usaha Syariah periode

2011-2016

Dana Pihak Ketiga

Total Aset

Biaya Tenaga Kerja

Pembiayaan

Pendapatan Bagi Hasil

Page 75: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

60

Berdasarkan grafik 4.4, total potential improvment (variabel yang

perlu mendapatkan perbaikan) secara keseluruhan terdapat pada variable

input saja. Variabel input meliputi Dana Pihak Ketiga, Total Aset, dan

Beban Tenaga Kerja. Dari 5 variabel yang di pilih, didapatkan bahwa

variabel yang menjadi penyebab inefisiensi terbesar adalah Biaya Tenaga

Kerja sebesar .

Membengkaknya Beban Tenaga Kerja diakibatkan adanya agresifitas

ekspansif Unit Usaha Syariah. Ketika ekspansi, tentu membuka kantor

cabang baru dan akhirnya terjadi peningkatan jumlah SDM. Ketika jumlah

SDM meningkat, tentunya cost pun ikut meningkat. Belum lagi, cost of

training dan pendidikan bagi SDM menjadi ikut membengkak, karena

minimnya jumlah SDM Syariah dari sisi supply namun demand dari industri

syariah yang meningkat (ekspansifitas). Manajemen unit usaha syariah perlu

adanya terobosan baru, misalnya untuk menghemat Beban Tenaga Kerja

namun tetap efektif. Dari sisi regulator (BI & OJK), bisa ikut andil dalam

inefisiensi yang terjadi pada Beban Tenaga Kerja ini dengan cara membuat

kebijakan aturan tentang SDM lebih komprehensif misalnya dengan batasan

minimun Beban Tenaga Kerja yang harus dikeluarkan oleh Bank Syariah

Bank Umum Syariah maupun Unit Usaha Syariah. Selain itu, untuk

mengatasi kelangkaan SDM Syariah, baik regulator, praktisi, dan akademisi

duduk bersama membahas link and match lulusan perguruan tinggi. Ketika

SDM mencapai efisien dan efektif, bukan hal yang tidak mungkin target

efisiensi Beban Tenaga Kerja yang masih kurang sebesar 49% bisa tercapai.

D. Interpretasi Hasil Penelitian

Data Envelopment Analysis (DEA) dapat mengidentifikasi UUS yang

mengalami inefisiensi dan dapat memberikan acuan pada UUS tersebut agar

lebih efisien. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Data Envelopment

Analysis (DEA) pada tahun 2011 UUS bank DKI dan Maybank mencapai nilai

efisien sedangkan UUS bank BTN mengalami inefisien, nilai efisiensi UUS

bank BTN hanya mencapai 0,98771. Hal ini disebabkan variabel dana pihak

ketiga, total aset dan biaya tenaga kerja tidak mencapai nilai yang ditargetkan.

Page 76: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

61

Adapun selisih ketiga variabel tersebut yaitu dana pihak ketiga 1,23%, total

aset 1,23%, dan biaya tenaga kerja 1,23%. Berbeda dengan pembiayaan dan

pendapatan bagi hasil, kedua variabel output ini telah mencapai nilai yang

optimum. Pada tahun 2012 berdasarkan hasil analisis UUS bank BTN, UUS

bank DKI dan UUS bank Maybank ketiganya mencapai nilai 1 (satu) atau

efisiensi seluruhnya. Pada tahun 2013 nilai inefisien dialami UUS bank DKI

saat itu, tingkat nilai efisiensinya hanya mencapai 0,99379. Hal ini di alami

karena variabel input pada UUS bank DKI yang tidak mencapai target. Faktor

terbesar terjadinya inefisien pada UUS bank DKI adalah besarnya selisih pada

variabel dana pihak ketiga dengan nilai selisis 28,23%, sedangkan total aset

0,62% dan biaya tenaga kerja 0,67%. Berbeda dengan tahun 2014, hasil

analisis DEA mengidentifikasi inefisien tengah di alami oleh UUS bank

Maybank, pencapaian nilainya sebesar 0,89534. Terjadinya inefisien

disebabkan dana pihak ketiga, total aset dan biaya tenaga kerja yang tidak

mencapai target. Selisih nilai pencapaian Ketiga variabel yaitu, dana pihak

ketiga 10,47%, total aset 10,47% dan biaya tenaga kerja sebesar 21,46%. Pada

tahun 2015 berdasarkan hasil analisis UUS bank BTN, UUS bank DKI dan

UUS bank Maybank ketiganya mencapai nilai 1 (satu) atau efisiensi

seluruhnya. Pada tahun terakhir periode penelitian, di tahun 2016 berdasarkan

hasil analisis DEA, nilai efisiensi UUS bank Maybank mencapai 0,86582.

Sedangkan UUS bank DKI dan UUS bank BTN mencapai nilai 1 (satu). Nilai

ini mengidentifikasikan bahwa UUS bank DKI dan BTN efisien dan inefisien

bagi UUS bank Maybank. Adapun variabel yang menyebabkan terjadinya

inefisien pada UUS bank Maybank yaitu dengan selisih nilai pada dana pihak

ketiga 13,42%, total aset 13,42% dan biaya tenaga kerja 52,27%.

Hasil identifikasi analisis Data Envelopment Analysis pada Unit Usaha

Syariah di Indonesia pada periode 2011-2016 diperoleh bahwa terjadinya

inefisien pada penelitian ini diakibatkan variabel input yang kurang memenuhi

target. Tapi, Di sisi variabel ouput di dapat bahwa dalam keadaan efisien

maupun inefisien pembiayaan maupun pendapatan bagi hasil selalu mencapai

target.

Page 77: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab IV, maka

peneliti menemukan beberapa kesimpulan pada penelitian ini yaitu sebagai

berikut:

1. Berdasarkan Asumsi VRS, selama periode 2011-2016 diperoleh nilai

efisiensi UUS dengan total nilai sebesar 0,98570. pertama, Tingkat efisiensi

unit usaha syariah bank umum konvensional milik negara yang di wakili

oleh UUS bank BTN sebesar 0,99795, kedua nilai efisiensi unit usaha

syariah bank umum konvensional milik swasta yang di wakili oleh UUS

bank Maybank sebesar 0,96019. Ketiga, nilai efisiensi unit usaha syariah

bank umum konvensional milik pemerintah daerah yang di wakili UUS

bank DKI sebesar 0,99896. Artinya UUS di Indonesia pada periode

penelitian belum mencapai nilai efisien optimum.

2. Berdasarkan model penentu efisiensi, disimpulkan bahwa semua variabel

input yang berupa dana pihak ketiga, total aset, biaya tenaga kerja, dan

variabel output yang berupa Pembiayaan, dan Pendapatan bagi hasil secara

signifikan berpengaruh terhadap nilai Efisiensi. Adapun faktor yang

menyebabkan terjadinya inefisien unit usaha syariah di indonesia adalah

dana pihak ketiga, total aset dan biaya tenaga kerja.

3. Didapatkan bahwa dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan dua dari

lima variabel input maupun output yang telah ditentukan yaitu, dana pihak

ketiga, total aset, biaya tenaga kerja, pembiayaan maupun pendapatan bagi

hasil ada dua variabel yang merupakan variabel paling efisien pada

penelitian, kedua variabel tersebut adalah pembiayaan dan pendapatan bagi

hasil.

Page 78: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

63

B. Saran

1. Bagi Menejemen Unit Usaha Syariah

Adapun yang dapat dijadikan sebagai saran bagi manajemen unit

usaha syariah agar dapat meningkatkan nilai efisiensi adalah sebagai

berikut:

a) Perlu adanya strategi marketing dan inovasi produk yang kompetitif baik

dari produk penghimpunan dana maupun dari produk penyaluran dana

agar bisa bersaing dengan bank konvensional atau lembaga keuangan

lainnya..

b) Beban personalia yang menjadi penyebab utama dalam inefisiensi Unit

Usaha Syariah Bank umum konvensional, hal ini perlu adanya strategi

dalam manajemen SDM, seperti menerapkan AO Multispesialisasi.

Selain itu, perlu melakukan penghematan, dari transformasi ke digital,

core banking, dan sebagainya.

c) Peningkatan teknologi pun juga menjadi perhatian penting bagi bank

syariah, karena penggunaan teknologi menjadi hal yang dimanfaatkan

beberapa bank untuk meningkatkan pendapatan operasional lainnya.

Khususnya yang berasal dari fee based income perlu mendapat perhatian

yang harus dilakukan terkait dengan input output ratio. Pada umumnya

peningkatan fee based income selalu berkaitan dengan penggunaan

teknologi yang mampu meningkatkan pelayanan kepada nasabahnya.

Jadi, sebenarnya peluang peningkatan fee based income hanya akan lebih

banyak dimanfaatkan oleh sejumlah bank yang secara teknologi sudah

maju. Adapun cara lain yang dapat digunakan dengan melakukan joint

atau sharing operation. Dalam bidang ATM penggunaan fasilitas VSAT

dan disaster recovery center dapat dilakukan secara bersama-sama.

2. Bagi Akademisi/Peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan

mengenai kinerja perbankan, khususnya tentang efisiensi keuangan unit

usaha syariah di Indonesia bagi peneliti maupun bagi peneliti selanjutnya.

Hasil Adapun bagi peneliti selanjutnya sebaiknya objek pada penelitian ini

Page 79: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

64

tidak hanya menggunakan tiga Unit Usaha Syariah Bank Umum

konvensional saja, bisa juga ditambah menjadi seluruh Unit usaha Syariah

yang ada di Indonesia. Begitu pula dengan periode penelitian juga dapat

diperbaharui agar hasil yang diperoleh dapat menjelaskan berbagai

fenomena yang terjadi berkaitan dengan penelitian ini. Selain itu, alat

analisisnya bisa menggunakan metode analisis yang bersifat parametrik

misalnya metode Stochatic Frontier Analysis (SFA). Dengan metode

analisis ini, peneliti dapat menganalisis efisiensi bank syariah dengan

menggunakan pendekatan efisiensi biaya, sehingga diperoleh tingkat

efisiensi berdasarkan biaya yang dikeluarkan oleh bank. Adapun untuk two

stage-nya, bisa menggunakan metode analisis Regresi Tobit, yaitu untuk

melihat faktor-faktor lingkungan (eksternal) apa saja yang mempengaruhi

nilai efisiensi, sehingga bisa didapatkan hasil penelitian yang lebih

komprehensif mengenai efisiensi bank syariah.

Page 80: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

65

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal dan Endri. 2009. Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan

Daerah: Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal Akuntansi

dan Keuangan. Vol. II, No. 1, 21-29

Amalia, Euis dkk. Konsep dan Mekanisme Bank Syariah. Ciputat : Fakultas

Syariah dan Hukum.

Afif Amirillah. Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia. Journal of Economics

and Policy Vol. 7, No. 2.

Antonio, Muhammad Syafi‟i. 2001 Bank Syariah: dari Teori dan Praktik. Jakarta

: Gema Insani.

Amalia, Zahra, Rosa. 2013 “Perbandingan Tingkat Efisiensi Bank Umum

Konvensional (BUK) Dengan Bank Umum Syariah (BUS) Menggunakan

Metode Data Envelopment Analysis.

Cooper, dkk 2007. Data Envelopment Analysis New York : Springer.

Dewi, Gemala. 2005. Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian

Syariah di Indonesia. Jakarta : Prenada Media Grup.

Fauzi, Ahmad. 2014. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Indonesia:

Apakah Efisiensi dalam Profitabilitas Operasional. Forum Riset Keuangan

Syariah: h. 126.

Ghofur, Muhammad. 2007. Potret Perbankan Syariah Indonesia Terkini.

Yogyakarta : Biruni Press.

Page 81: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

66

Harum, Muharram & Rizki, Pusvitasari. Analisis Perbandingan Efisiensi Bank

Syariah Di Indonesia Dengan Metode Data Envelopment Analysis. Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Islam. (2007).

Hidayat, H Rahmat. 2014. Efisiensi Perbankan Syariah: teori dan praktek. Bekasi

: Gramata Publishing.

Hidayat, H Rahmat. 2001, Kajian Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia.

Median Riset dan Manajemen Vol. 11.

Hamka. Tafsir Al-Azhar Juz XV. (Jakarta: 2007)

https://fossei.org/2017/03/06/meneropong-masa-depan-perbankan-syariah-

indonesia/ FoSSei.org “Meneropong Masa Depan Perbankan Syariah

Indonesia” Diakses pada 2 juni 2017 pkl 08.35 Wib.

http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/surat-edaran-

ojk/Documents/SAL%20SEOJK%20Transparansi%20dan%20Publikasi%2

0Laporan%20BUS%20UUS.pdf. Diakses pada tanggal 24 oktober 2017

pukul 20.22 Wib.

http://www.btn.co.id/ContentPage/Berita/Profile-BTN-Syariah diakses pada

tanggal 19 oktober 2017 pukul 10.00 Wi b.

https://www.maybank.co.id/syariah/about-syariah/Pages/profil-syariah.aspx

diakses pada tanggal 19 Oktober 2017 pukul 12.21 Wib.

http://bankdkisyariah.co.id/index.php/bank-dki-syariah/profileperusahaan diakses

pada tanggal 19 Oktober 2017 pukul 13.08 Wib.

http://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Documents/pbi_151413.pdf diakses

pada 15 januari 2018 pkl. 23.30 wib.

Page 82: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

67

Karim, Adiwarman. 2014, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta :

Raja Grafindo Persada.

Kasmir, 2004 Pemasaran Bank. Jakarta : Prenada Media.

Kasmir, 2002 Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : Prenada Media.

Lestari, Erna, Putri. 2017. Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah

(BUS) di Indonesia dan Pakistan dengan Menggunakan Metode Data

Envelopment Analysis (DEA). Jakarta : Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah.

Muhammad. 2005. Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di

Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Muharam, Harum & Rizki Pusvitasari. 2007 “Analisis Perbandingan Efisiensi

Bank Syariah di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis”.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam:. H. 93-94.

Nizar Ahmad. 2015 Analisis Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah Sebelum dan

Sesudah Spin Off. h. 40.

Purawan, Ahmad Adi. 2007. Regulasi Perbankan Syariah di Indonesia dan

dampaknya terhadap pertumbuhan dan Perkembangan Bank Syariah

“Jurnal Studi Ekonomi-keuangan Islam. Share Vol. 3. No.1 h. 118.

Sari Ditta Feicyllia & Suprayogi. Membandingkan Efisiensi Pembiayaan Bank

Umum Syariah dab Bank Umum Konvensional Di Indonesia dengan

Metode Data Envelopment Analysis (DEA). JESTT Vol. 2.

Sutedi, Adrian. 2009. Perbankan Syariah Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum.

Jakarta : Ghalia Indonesia.

Page 83: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

68

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Prenadamedia

Group.

Suryani, Handryadi. 2015. Metode Riset Kuantitatif “Teori dan Aplikasi Pada

Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam.Jakarta : Prenadamedia

Group.

Sofia, Gesang, Nurul. 2016. Analisis Faktor Penentu Tingkat Efisiensi Perbankan

di Indonesia pada tahun 2012-2014 Dengan Menggunakan Pendekatan Two

Stage Data Envelopment Analysis. Surabaya : Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Surabaya.

Syamsi.Ibnu Efisiensi, Sistem, dan Prosedur Kerja. (Jakarta: Bumi Aksara, 2007)

Ulfi, Kartika. 2012. Financial Ratio to Distinguish Banks, Islamic Business Units

and Conventional Bank in Indonesia. Jakarta Pusat : Kementrian Agama

Republik Indonesia. h.159.

Winarno, Wing Wahyu. 2011. Analisis Ekonometrika dan statistika dengan

Eviews. Yogyakarta : UPP STIM YKP. edisi 3 h. 91.

www.ojk.go.id diakses pada 31 mei 2017 pkl 13.30 Wib.

http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-

syariah/Documents/Pages/Statistik-Perbankan-Syariah---Maret-

2017/SPS%20Maret%202017.pdf.

Yulita, Ika. 2015. Perbandingan Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah Antara

Malaysia dan Indonesia. Jakarta : Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 84: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

69

LAMPIRAN

Lampiran 1

Data Laporan Keuangan untuk Penelitian Efisiensi Analisis DEA dengan

komponen input dan output faktor Unit Usaha Syariah periode tahun 2011 sampai

dengan 2016.

Keterangan:

DPK : Dana Pihak Ketiga

TA : Total Aset

BTK : Biaya Tenaga Kerja

PM : Pembiayaan

P basil : Pendapatan Bagi hasil

Lampiran 2

BANK_PERIODE DPK TA BTK PM P basil

UUS BTN 2011 3816599 5056158 35196 4086417 249784

UUS BTN 2012 5756452 7664400 53787 5808257 391282

UUS BTN 2013 6592577 9571060 71384 7951366 440338

UUS BTN 2014 8747457 11144718 71813 9433360 447300

UUS BTN 2015 11104536 13268941 85820 11223646 495608

UUS BTN 2016 15030249 18125394 97896 14224421 626955

UUS DKI 2011 988334 1110300 15625 997350 84659

UUS DKI 2012 1077921 1515700 18099 1306852 135650

UUS DKI 2013 2037543 2258307 26492 2110402 141148

UUS DKI 2014 4121265 3384929 31159 2989471 240328

UUS DKI 2015 2145592 3463095 40844 3423603 169670

UUS DKI 2016 3517315 4012358 46937 3820823 215665

UUS Maybank 2011 404081 548887 9622 347441 38009

UUS Maybank 2012 606295 2094969 10727 1854419 84895

UUS Maybank 2013 977259 2299971 26430 1435903 184766

UUS Maybank 2014 1043046 2449541 29316 1736690 140806

UUS Maybank 2015 938982 1743439 28953 1552520 135066

UUS Maybank 2016 714716 1344720 33790 962919 76921

Page 85: EFISIENSI UNIT USAHA SYARIAH DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3785… ·  · 2018-01-22Skripsi Diajukan kepada ... terhadap pertumbuhan dan Perkembangan

70

Data target pencapaian yang semestinya dicapai Unit Usaha Syariah selama

periode penelitian.

Hasil olah data dengan aplikasi DEA Frontier.

BTK

Input-Oriented

VRS Model Target

Efficient Input Target Efficient Output Target

DMU No. DMU Name DPK TA BTK PM P basil

1 UUS BTN 2011 3769704.61628 4994033.20947 34763.54830 4086417.00000 249784.00000

2 UUS BTN 2012 5756452.00000 7664400.00000 53787.00000 5808257.00000 391282.00000

3 UUS BTN 2013 6592577.00000 9571060.00000 71384.00000 7951366.00000 440338.00000

4 UUS BTN 2014 8747457.00000 11144718.00000 71813.00000 9433360.00000 447300.00000

5 UUS BTN 2015 11104536.00000 13268941.00000 85820.00000 11223646.00000 495608.00000

6 UUS BTN 2016 15030249.00000 18125394.00000 97896.00000 14224421.00000 626955.00000

7 UUS DKI 2011 988334.00000 1110300.00000 15625.00000 997350.00000 84659.00000

8 UUS DKI 2012 1077921.00000 1515700.00000 18099.00000 1306852.00000 135650.00000

9 UUS DKI 2013 1462398.41017 2244277.58862 26327.42221 2110402.00000 141148.00000

10 UUS DKI 2014 4121265.00000 3384929.00000 31159.00000 2989471.00000 240328.00000

11 UUS DKI 2015 2145592.00000 3463095.00000 40844.00000 3423603.00000 169670.00000

12 UUS DKI 2016 3517315.00000 4012358.00000 46937.00000 3820823.00000 215665.00000

13 UUS BII 2011 404081.00000 548887.00000 9622.00000 347441.00000 38009.00000

14 UUS BII 2012 606295.00000 2094969.00000 10727.00000 1854419.00000 84895.00000

15 UUS BII 2013 977259.00000 2299971.00000 26430.00000 1435903.00000 184766.00000

16 UUS BII 2014 933884.12995 2193179.84592 23024.43553 1736690.00000 140806.00000

17 UUS BII 2015 938982.00000 1743439.00000 28953.00000 1552520.00000 135066.00000

18 UUS BII 2016 618816.61454 1164287.74213 16127.24066 962919.00000 76921.00000