PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA...

93
PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN BANK SYARIAH MALAYSIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) Oleh: Mutolib NIM : 109046100235 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H / 2012 M

Transcript of PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA...

Page 1: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA

DENGAN BANK SYARIAH MALAYSIA MENGGUNAKAN

METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS

(DEA)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh:

Mutolib

NIM : 109046100235

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H / 2012 M

Page 2: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

Perbandingan Tingkat Efisiensi Bank Syariah Indoneia Dengan Bank Syariah

Malaysia Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah

(S.E.Sy)

Oleh :

Mutolib

109046100235

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

HIDAYATULLAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

145 H/2014 M

Page 3: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

ii

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA

DENGAN BANK SYARIAH MALAYSIA MENGGUNAKAN

METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS

(DEA)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh:

Mutolib

NIM : 109046100235

Di bawah Bimbingan

Pembimbing

Ir. Aries Koentjoro, MM

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H / 2012 M

Page 4: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

iii

Page 5: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 19 April 2014

Mutolib

Page 6: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

v

ABSTRAKSI

Mutolib. Perbandingan Tingkat Efisiensi Bank Syariah Indonesia

Dengan Bank Syariah Malaysia MenggunakanMetode Data Envelopment

Analysis (DEA). Skripsi, Program Studi Muamalat, Jurusan Perbankan

Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Salah satu pengukuran kinerja keuangan perbankan adalah dengan melihat

tingkat efisiensinya yang selama setahun ini menjadi sorotan Bank Indonesia (BI).

Efisiensi tidak hanya penting untuk bank konvensional namun juga untuk bank

syariah agar dapat berekspansi dengan menambah jumlah kantor ataupun produk

baru. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah empat Bank Syariah di

Indonesia yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, BNI Syariah dan

BRI Syariah. dan empat Bank Syariah Malaysia yaitu Public Islamic Bank,

Hongleong Islamic Bank, da Amislamic Bank periode tahun 2011-2013. Metode

yang digunakan adalah Data Envelopment Analysis (DEA) dengan pendekatan

intermediasi asumsi VRS orientasi input dan output. Dari hasil uji statistik

independent sample t-test dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara tingkat efisiensi bank syariah Indonesia dan bank syariah Malaysia

baik berdasarkan orientasi input maupun output. Hasil uji statistik menunjukkan

bahwa bank syariah Malaysia lebih efisien dibandingkan dengan bank syariah

Indonesia baik dengan orientasi input maupun output.

Kata Kunci : Efisiensi, Indonesia, Malaysia, DEA, VRS, Input, Output

Pembimbing : Ir. Aries Koentjoro, MM

Page 7: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji serta syukur ke hadirat Allah SWT yang telah

menciptakan manusia sebagai mahluk yang paling sempurna. Di antara salah satu

kesempurnaannya adalah Dia karuniakan manusia pikiran dan kecerdasan, serta

kemampuan memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Shalawat dan

salam kita sanjungkan kepada pemimpin revolusioner umat Islam sedunia tiada lain

yakni, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan umatnya yang

selalu berpegang teguh hingga akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi yang penulis lakukan

bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan karya-karya besar yang lebih dahulu ada,

karena masih banyak kekurangan, baik dalam penyusunan kata-kata maupun dalam

penyajian analisisnya. Namun penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin

dalam proses penulisan skripsi ini.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari adanya rintangan dan

ujian, namun pada akhirnya selalu ada jalan kemudahan. Tentunya tidak terlepas dari

beberapa pihak yang sepanjang penulisan skripsi ini banyak membantu dalam

memberikan bimbingan dan masukan yang berharga kepada penulis guna

penyempurnaan skripsi ini.

Page 8: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

vii

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan ucapan terima kasih yang

tiada terhingga kepada :

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum

2. Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Prodi Muamalat, dan Mu’min Roup,

MA, selaku Sekretaris Prodi Muamalat

3. Ir. Aries Koentjoro, MM. selaku Pembimbing penulis yang tidak kenal lelah

meluangkan waktu dan memberikan arahan, masukan, kritikandan doa kepada

penulis dalam penyusunan skripsi ini, tanpa bimbingannya Skripsi ini tidak

ada apa-apanya.

4. Pada para Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Dosen Fakultas

Syariah dan Hukum Prodi Muamalat, beserta para Staf TU baik di Pusat atau

Fakultas tidak hanya Ilmu Pengetahuan yang dapat penulis raih, pengalaman

dan nasehat pun sangat berharga bagi Penulis. Dan pada para Staf

Perpustakaan Syariah dan Hukum serta Perpustakaan Umum yang tidak

pernah lelah melayani para mahasiswa yang meminjam buku.

5. Ayahanda Dul Rahmat dan Ibunda Tercinta Mujinem. Yang telah

memberikan segala doanya, kesabaran, jerih payah dan pengorbanan serta

nasihat yang senantiasa memberikan semangat tanpa jemu hingga ananda

dapat menyelesaikan studi. Tiada kata yang pantas selain ucapan doa,

sungguh jasamu tiada tara dan tak akan pernah terbalaskan. juga untuk Adik

Page 9: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

viii

ku tersayang Laili Rachmawati yang telah memberikan dukungan moril.

Penulis juga tidak lupa berterimakasih kepada Nadiah Assegaf yang banyak

meluangkan waktu untuk penulis selama masa-masa perkuliahan. Jasa kalian

semua tak akan tergantikan.

6. Para sahabat PSG 2009 Ismail Adi Nugroho, Nurwandaru Ikhsan B.Y,

Andhika Febrya Dharma, Abudurrahman Zuhad, Suci Ryanis Mayang Sari,

Chitra Dwiratih Aviza, Karina Dwi Lestari, Darwati, Ayu Pripuspita, Novi

Hafsika Putri, Ibnatul Wadhiyah. Juga untuk Leyli Khairani Zahra. Sahabat-

sahabat Paskibra SMA Negeri 6 Jakarta angkatan 28 Among, Roni, Bawono,

Deffanka, Dimas, Julio, Bombom, Fajar, Berryl, Tasya, Nadia, Mutia, Ghani,

Dhea. Sahabat-sahabat Jujitsu Mahakam Angkatan 2006 Bayu Pharatama,

Rendi Pharatama, Among Rogo Wicaksono. Yang telah mendukung dan

menjadi inspirasi bagi penulis untuk terus menjadi lebih baik.

7. Mahasiswa-mahasiswi Prodi Muamalat tahun 2009 yang sudah memberikan

supportnya dalam menyelesaikan Skripsi ini. Khususnya Anggit Wicaksono,

Agus Priyadi, Muhammad Dermawan, Muhammad Khariswan yang

menemani dan menjadi tutor yang baik dalam mengerjakan skripsi ini.

Page 10: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

ix

Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca

pada umumnya serta menjadi amal baik kita di sisi Allah SWT. Akhirnya, semoga

setiap bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah

SWT. dengan balasan yang berlipat ganda di dunia dan di akhirat. Amin

Jakarta, 19 April 2014

Penulis

Page 11: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

x

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……………………………………………………………………

KATA PENGANTAR ………………………………………………………..

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….

DAFTAR TABEL …………………………………………………………….

DAFTAR GRAFIK …………………………………………………………..

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………

B. Identifikasi Masalah …………………………………………………..

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah …………………………………

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………………..

E. Review Studi Terdahulu ………………………………………………

F. Kerangka Konseptual …………………………………………………

G. Hipotesis ………………………………………………………………

H. Sistematika Penulisan …………………………………………………

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank Syariah …………………………………………………………..

B. Konsep Efisiensi ……………………………………………………….

C. Pengukuran Efisiensi ………………………………………………..…

D. Data Envelopment Analysis (DEA) ………………………………..….

v

vi

x

ix

xiii

xiii

1

9

10

12

13

16

18

18

20

23

24

27

Page 12: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

xi

E. Orientasi Model DEA …………………………………………….........

F. Optimasi Model DEA ………………………..………………………...

G. Penentuan Variabel Input-Output ………………..…………………….

BAB III METODE PENELITIAN

A. Sumber dan Kriteria Data Penelitian …………………………………..

B. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………….

C. Populasi dan Sampel …………………………………………………..

D. Teknik Pengolahan Data ………………………………………………

E. Metode Analisis

1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov……………………………..

2. Uji beda Independent Sample t-test………………………………..

3. Uji Beda Paired Sample t-test……………………………………..

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Penelitian …………………………………………...

B. Tingkat Efisiensi Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah Malaysia

Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)………………….

C. Uji Beda Statistik Bank Syariah Indonesia dan Malaysia ……………..

1. Asumsi Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov Test ……………...

2. Independent Sample t-test Tingkat Efisiensi Bank Syariah

Indonesia dan Bank Syariah Malaysia dengan Orientasi Input ……

3. Independent Sample t-test Tingkat Efisiensi Bank Syariah

31

34

36

39

39

39

40

41

41

43

45

46

53

53

55

Page 13: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

xii

Indonesia dan Bank Syariah Malaysia dengan Orientasi Output ….

D. Uji Beda Statistik Orientasi Input dan Output ………………………...

1. Paired Sample t-test Orientasi Input dan Output Pada Bank

Syariah Indonesia ………………………………………………….

2. Paired Samples t-test Orientasi Input dan Output pada Bank

Syariah Malaysia …………………………………………………..

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………….

B. Saran-saran…...………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………...

LAMPIRAN …………………………………………………………………..

57

59

59

60

62

63

64

67

Page 14: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah (Islamic Banking Network) 5

Tabel 1.2 Perbandingan Indikator Bank Syariah dan Bank Konvesional di

Indonesia 6

Tabel 1.3 Perbandingan Indikator Perbankan Syariah Antar Negara 7

Tabel 2.1 Ilustrasi DEA 29

Tabel 2.2 Ilustrasi DEA dengan Pembobotan 30

Tabel 2.3 Ilustrasi Orientasi Input 32

Tabel 2.4 Ilustrasi Orientasi Output 33

Tabel 3.1 Nama Sampel Bank 40

Tabel 4.1 Bank yang Efisien dengan Orientasi Input dan Output(Per Kuartal) 49

Tabel 4.2 Bank Syariah di Indonesia dan Malaysia yang Efisien dengan

Orientsai Input (Per Kuartal) 51

Tabel 4.3 Bank Syariah di Indonesia dan Malaysia yang Efisien dengan

Orientsai Output (Per Kuartal) 52

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah

Malaysia dengan Orientasi Input 53

Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah

Malaysia dengan Orientasi Output 54

Tabel 4.6 Group Statistic Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah

Malaysia dengan Orientasi Intput 55

Page 15: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

xiv

Tabel 4.7 Independent Sample t-test Bank Syariah Indonesia dan Bank

Syariah Malaysia dengan Orientasi Input 56

Tabel 4.8 Group Statistics Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah

Malaysia dengan Orientasi Output 57

Tabel 4.9 Independent Sample t-test Bank Syariah Indonesia dan Bank

Syariah Malaysia dengan Orientasi Output 58

Tabel 4.10 Paired Sample Statistic Orientasi Input dan Output Pada Bank

Syariah Indonesia 59

Tabel 4.11 Paired Sample t-test Orientasi Input dan Output Pada Bank

Syariah Indonesia 59

Tabel 4.12 Paired Sample Statistic Orientasi Input dan Output pada Bank

Syariah Malaysia 60

Tabel 4.13 Paired Sample t-test Orientasi Input dan Output pada Bank

Syariah Malaysia 61

Page 16: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Tingkat Efisiensi Bank Syariah di Indonesia dan Bank Syariah di

Malaysia Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) 46

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual 17

Gambar 3.1 Uji beda Independent sample t-test 43

Page 17: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

1

B AB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bunga uang dalam perbankan secara fiqih dikategorikan sebagai riba yang

berarti haram, disejumlah negara yang mayoritas penduduknya muslim mulai

timbul usaha-usaha untuk mendirikan lembaga bank alternatif non-ribawi. Usaha

modern pertama untuk mendirikan bank tanpa bunga pertama kali dilakukan di

Malaysia pada pertengahan tahun 1940-an, tetapi usaha initidak sukses.

Eksperimen lain dilakukan dipakistan pada akhir tahun 1950-an, dimana suatu

lembaga perkreditan tanpa bunga didirikan didirikan dipedesaan negara itu.

Namun demikian, eksperimen pendirian bank syariah yang paling sukses

dan inofatif di masa modern ini dilakukan di Mesir tahun 1963, dengan berdirinya

Mit Ghamr local Saving Bank. Kesuksesan Mit Ghamr ini memberi inspirasi bagi

umat muslim di seluruh dunia sehingga timbullah kesadaran bahwa prinsip-

prinsip Islam ternyata masih dapat diaplikasikan dalam bisnis modern.1

Ide pembentukan perbankan Islam di Malaysia berlangsung secara bertahap.

Lembaga pertama yang menerapkan konsep transaksi Islam adalah Lembaga

Tabung Haji (LTH) yang didirikan pada tahun 1969 untuk orang-orang Islam

menyimpan uang secara bertahap untuk memenuhi biaya menunaikan ibadah haji

dan melibatkan diri dalam bidang penanaman modal perusahaan, perdagangan,

perkebunan dan properti melalui cara yang halal menurut ajaran Islam.

1 Adiwarman A. Karim, Bank Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hlm 18

Page 18: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

2

Keberhasilan pembentukan bank-bank Islam di beberapa negara seperti di

Qatar, Mesir, Pakistan, dan Iran, umat Islam di Malaysia juga telah menyuarakan

keinginan supaya bank Islam didirikan di negara ini.

Beberapa pihak di Malaysia telah menyerukan pemerintah untuk mendirikan

bank Islam dan meminta pemerintah mengambil tindakan segera membuat

undang-undang untuk membentuk bank dan lembaga keuangan yang beroperasi

berlandaskan prinsip Islam. Maka pada 30 Juli 1981, pemerintah menunjuk

Komite pengemudi Nasional Bank Islam (National Steering Committee) yang

diketuai oleh YM Raja Tan Sri Mohar bin Raja Badiozaman dan LTH ditunjuk

sebagai sekretariat.

Pada bulan Juli 1982, Komite tersebut telah menyerahkan laporan mereka

kepada pemerintah. Disamping mengusulkan kerangka dasar untuk sistem

perbankan Islam di Malaysia, komite tersebut juga membuat beberapa

rekomendasi untuk perizinan dan pengawasan serta pengawasan sebuah bank

Islam. Akhirnya untuk membuka jalan untuk pembentukan bank Islam di

Malaysia, pemerintah telah menyetujui Akta Bank Islam 1983 (ABI) dan mulai

berlaku pada 7 April 1983. Dengan perumusan UU Bank Islam 1983, maka Bank

Islam Malaysia Berhad (BIMB) didirikan pada Juli 1983 sebagai bank Islam

pertama di Malaysia dan didirikan berdasarkan Akta Perusahaan 1965. Tujuan

utama pendiriannya adalah untuk menjalankan operasi sebagai bank perdagangan

berlandaskan hukum Syariah dan menyediakan fasilitas kepada semua rakyat.

Sesuai prinsip dan tujuan BNM untuk mewujudkan sistem perbankan Islam

di seluruh Malaysia, Skim Perbankan Tanpa Faedah (Bunga) telah diperkenalkan

Page 19: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

3

pada Maret 1993. Melalui skema ini, lembaga perbankan konvensional

dibolehkan menawarkan produk dan layanan perbankan Islam dengan

menggunakan prasarana yang ada termasuk staf dan cabang.

Pada tahun 1998, BNM telah melakukan kajian terhadap perbankan Islam

dan menemukan penggunaan istilah "Skim Perbankan Tanpa Faedah" tidak

mencerminkan operasi perbankan Islam yang dilaksanakan oleh lembaga

perbankan. Jadi BNM telah menggantikan istilah "Skim Perbankan Tanpa Faedah

(SPTF)" dengan "Skim Perbankan Islam (SPI)" berlaku mulai 1 Desember 1998.

Perkembangan sistem perbankan Islam semakin berkembang ketika pada 1

Oktober 1999, sebuah lagi bank Islam bernama Bank Muamalat Malaysia Berhad

(BMMB) didirikan. BMMB dianggap sebagai bank Islam kedua di Malaysia yang

muncul setelah adanya upaya pemerintah untuk memperkuat sektor perbankan

Islam untuk memenuhi pertambahan permintaan masyarakat terhadap layanan

perbankan Islam. Dapat dirumuskan bahwa perkembangan sistem perbankan

Islam di Malaysia adalah berdasarkan dua bentuk utama yaitu institusi perbankan

Islam secara total seperti BIMB dan BMMB dan yang kedua adalah lembaga

perbankan konvensional yang bergabung SPI yang diperkenalkan pemerintah.2

Berkembangnya bank-bank syariah di negara Islam berpengaruh ke

Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai perbankan syariah

sebagai pilar ekonimi Islam mulai dilakukan. Para tokoh yang terlibat dalam

kajian tersebut adalah Karnaen A. Perwataatmadja, M. Dawam Rahardjo, A.M.

Saefuddin, M. Amien Azis, dan lan-lain.

2Syafiqe, “Sejarah Ringkas Perkembangan Sistem Perbankan Islam di Malaysia”, artikel

diakses pada 19 maret2014 dari http://syafiqe.wordpress.com/2008/03/26/sejarah-ringkas-

perkembangan-sistem-perbankan-islam-di-malaysia/

Page 20: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

4

Akan tetapi, prakarsa lebih khusus untuk mendirikan bank Islam di

Indonesia baru dilakukan pada tahun 1990. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada

tanggal 18-20 Agustus 1990 menyelenggarakan Lokakarya Bunga Bank dan

Perbankan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebut dibahas lebih

mendalam pada Musyawarah Nasional IV MUI yang berlangsung di Hotel Sahid

Jaya Jakarta, pada 22-25 Agustus 1990. Berdasakan amanat Munas IV MUI,

dibentuk kelompok kerja untuk mendirikan bank Islam di Indonesia.3

Berkat kesigapan tim yang diketuai Dr. H.M. Amin Aziz tersebut dalam

mempersiapkan segala sesuatunya, dan besarnya dukungan dari semua pihak

waktu itu, maka hanya dalam waktu satu tahun sejak di bicarakannya ide tersebut

pada tanggal 1 November 1991 sudah dilakukan penandatangan Akta pendirian

PT Bank Muamalah Indonesia (BMI) di Hotel Sahid Jaya Jakarta. pada saat

penandatangan akta tersebut sudah terkumpul komitmen pembelian saham

sebanyak Rp 84 milyar.4

Saat ini perkembangan perbankan syariah di Indonesia semakin pesat dari

sisi jaringan kantor sebagai efek dari meningkatnya kebutuhan masyarakat dengan

layanan perbankan yang Islami. Statistik Perbankan Syariah (SPS) yang

dipublikasikan BI menunjukkan bahwa sampai Desember 2012, jaringan kantor

dengan layanan syariah mencapai 2.663 unit dan jumlah bank syariah telah

mencapai 193 unit. Dengan rincian 11 unit adalah Bank Umum Syariah (BUS), 24

3Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, (Jakarta : Gema

Insani, 2001), hlm. 25 4El-jawi, el-kahfi.”Sejarah Berdirinya Bank Syariah di Indonesia”. Artikel diakses pada

23 maret 2012 dari http://anakeemaks.blogspot.com/2011/03/sejarah-berdirinya-bank-syariah-

di.html

Page 21: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

5

unit bank sebagai Unit Usaha Syariah (UUS), dan 158 merupakan Bank

Perkreditan Rakyat Syariah.5

Tabel 1.1

Jaringan Kantor Perbankan Syariah (Islamic Banking Network)

Kelompok Bank 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Bank Umum Syariah

Jumlah Bank 3 5 6 11 11 11

Jumlah Kantor 401 581 711 1215 1401 1745

Unit Usaha Syariah

Jumlah Bank

Umum

Konvensional

yangmemiliki

UUS

26 27 25 23 24 24

Jumlah Kantor 196 241 287 262 336 517

BPRS

Jumlah bank 114 131 138 150 155 158

Jumlah kantor 185 202 225 286 364 401

Total Kantor 782 1024 1223 1763 2101 2663

Sumber :data diolah

Meskipun berkembang dengan sangat pesat dari segi kuantitas jaringan

kantor bank syariah, namun bank syariah terbesar di Indonesia saat ini baru

mampu membukukan aset sekitar US$ 5,4 miliar sehingga belum ada yang masuk

ke dalam jajaran 25 bank syariah dengan aset terbesar di dunia. Sementara tiga

bank syariah Malaysia mampu masuk ke dalam daftar tersebut.

Tiga bank tersebut antara lain, Bank Rakyat Malaysia yang berada pada

urutan ke-15 pada tahun 2010, Maybank Islamic Berhad yang berada pada urutan

ke-17 pada tahun 2010, dan CIMB Holdings yang berada pada urutan ke-23 pada

tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa skala ekonomi bank syariah Indonesia

5 Bank Indnesia,Statistik Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistics) December 2012

Page 22: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

6

masih kalah dengan bank syariah Malaysia yang akan menjadi kompetitor utama.

Belum tercapainya skala ekonomi tersebut membuat operasional bank syariah di

Indonesia kalah efisien, terlebih sebagian besar bank syariah di Indonesia masih

dalam tahap ekspansi yang membutuhkan biaya investasi infrastruktur yang cukup

signifikan.6

Dengan menggunakan indikator rasio biaya operasional terhadap pendapatan

operasional (BOPO) pada tiga bank sampel untuk masing-masing kategori terlihat

bahwa bank syariah masih kalah efisien dibanding dengan bank konvensional

(Tabel 1.2). Namun dari sisi net operational margin (NOM), beberapa bank

syariah lebih unggul. Dari sisi profitabilitas, return on asset (ROA) bank syariah

lebih kecil dari bank konvensional, namun dari sisi return on equity (ROE) lebih

besar. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perrmodalan bank syariah relatif lebih

kecil dibanding bank konvensional.7

Tabel 1.2

Perbandingan Indikator Bank Syariah dan Bank Konvesional di Indonesia

Bank ROA ROE BOPO NOM/NIM

Syar Konv Syar Konv Syar Konv Syar Konv

Sampel

1 1.91 3.38 66.43 23.81 76.54 67.22 2.14 5.51

Sampel

2 1.52 3.43 20.79 26.53 85.52 60.87 5.01 6.26

Sampel

3 0.40 2.40 3.18 18.04 98.56 79.06 7.59 5.85

Rata-

rata 1.28 3.07 30.20 22.79 86.87 69.05 4.91 5.87

Sumber :data diolah

6 Dr. Halim Alamsyah,Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah

Indonesia:Tantangan Dalam Menyongsong MEA 2015 7 Ibid

Page 23: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

7

Kemudian apabila tiga sampel bank syariah tersebut dibandingkan dengan

bank syariah di Malaysia dan Kawasan Timur Tengah, terlihat bahwa indikator

BOPO bank syariah di Indonesia juga lebih tinggi atau masih kalah efisien. Hal

ini juga terlihat dari indikator net operational margin (NOM) bank syariah di

Indonesia yang masih sangat bervariasi dan secara rata-rata lebih tinggi dari bank

syariah di Malaysia dan Kawasan Timur Tengah. Namun demikian, bank syariah

di Indonesia lebih profitable dibanding dengan bank syariah di Malaysia maupun

Kawasan Timur Tengah, terlihat dari tingginya indikator ROA maupun ROE. Tak

heran jika banyak investor asing yang tertarik untuk mendirikan atau membeli

bank syariah di Indonesia. Profitabilitas yang tinggi ini tentunya akan

mempercepat akselerasi pertumbuhan aset bank syariah di Indonesia sehingga

dapat mencapai skala ekonomi yang efisien.8

Tabel 1.3

Perbandingan Indikator Perbankan Syariah Antar Negara

Sampel

Bank

ROA ROE BOPO NOM

ID MY ME ID MY ME ID MY ME ID MY ME

1 1.91 0.95 3.64 66.64 27.31 23.37 76.54 29.59 27.83 2.14 2.78 5.15

2 1.52 1.14 1.54 20.79 17.23 13.85 85.52 39.50 42.31 5.01 2.93 4.41

3 0.40 0.76 1.12 3.18 9.97 10.94 98.56 64.30 41.04 7.59 4.07 3.60

Rata-

rata 1.28 0.95 2.10 30.20 18.17 16.05 86.87 44.46 37.06 4.91 3.26 4.39

Sumber :data diolah

Analisis mengenai efisiensi menjadi sangat penting karena penghimpunan

dan penyaluran pembiayaan yang ekspansif tanpa memperhatikan faktor efisiensi

akan berpengaruh terhadap profitabilitas bankyang bersangkutan. Efisiensi

merupakan perbandingan antar output dengan input. Kemampuan menghasilkan

8Ibid

Page 24: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

8

output yang maksimal dengan input yang ada merupakan ukuran kinerja yang

diharapkan. Pada saat pengukuran efisiensi dilakukan, lembaga keuangan

diharapkan pada kondisi bagaimana mendapatkan tingkat output yang optimal

dengan input yang ada atau dengan cara mendapatkan tingkat input yang

minimum dengan tingkat output tertentu. Dengan menganalisa alokasi input dan

output, dapat dianalisa lebih jauh untuk melihat ketidakefisienan.9

Untuk mengukur efisiensi perbankan tidak hanya dapat dilakukan dengan

melihat perbandingan indikator kinerja perbankan dan rasio keuangan saja,

melainkan ada beberapa metode lain yaitu metode non parametrik dengan Data

Envelopment Analysis (DEA) dan metode parametrik dengan Stochastic Frontier

Analysis (SFA).

Dalam penelitian ini pengukuran efisiensi perbankan syariah akan

menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA).Model DEA digunakan

sebagai perangkat untuk mengukur kinerja setidaknya memiliki tiga keunggulan

dibandingkan model lain, yaitu :

Model DEA dapat mengukur banyak variabel input dan variabel output

(Purwantoro, 2004).

Tidak diperlukan asumsi hubungan fungsional antara variabel-variabel

yangdiukur (Purwantoro, 2004).

Variabel input dan output dapat memiliki satuan pengukuran yang berbeda

(Purwantoro, 2004).

9 Rino Adi Nugroho, Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) Dan

Unit Usaha Syariah (UUS) Dengan Metode Stochastic Frontier Analysis (Periode 2005-2009)

(Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro) 2011, hlm. 3

Page 25: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

9

Kelebihan lain juga dikemukakan oleh Trick (1996), yaitu :

DEA tepat untuk model yang mempunyai banyak input dan output.

Fungsi persamaan/pertidaksamaan dari DEA tidak memerlukan asumsi

yang berkaitan dengan input dan output-nya.

Unit yang diukur akan dibandingkan secara langsung dengan unit-unit

yang dievaluasi input dan output dapat mempunyai satuan yang

berbeda.10

Dalam penelitian ini variabel input dan variabel output ditentukan

berdasarkan pendekatan intermediasi dengan mempertimbangkan fungsi utama

bank sebagai financial intermediation, dengan pengukuran menggunakan fungsi

produksi frontier. Penggunaan variabel input-output dalam penelitian ini yaitu

total simpanan, asset tetap, dan biaya tenaga kerja sebagai variabel input, dan total

pembiayaaan serta pendapatan dari penyaluran dana sebagai variabel output.

Kombinasi variabel input kemudian akan mempengaruhi tingkat variabel output.11

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “Perbandingan Tingkat

Efisiensi Bank Syariah Indonesia Dengan Bank Syariah Malaysia

Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis(DEA)”

B. Identifikasi Masalah

1. Untuk mengidentifikasi variabel apa saja yang membuat suatu bank efisien

dan tidak efisien, tidak cukup hanya menggunakan variabel beban

10 Sunarto evaluasi kinerja(Jakarta : Fakultas Ekonomi Ubiversitas Indonesia). Hlm. 12 11 Rino Adi Nugroho Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) dan

Unit Usaha Syariah (UUS) Dengan Metode Stochastic Frontier Analysis (Periode 2005-2009)

(Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 8

Page 26: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

10

operasional dan pendapatan operasional saja seperti yang terdapat dalam

rasio BOPO. Bank memiliki banyak variable dalam kegiatan

operasionalnya, maka dari itu perlu metode tambahan untuk

mengidentifikasi penyebab inefisiensi pada suatu bank agar bank memiliki

kinerja yang bagus dan sesuai dengan aturan bank sentral yang berlaku.

2. Perbankan syariah termasuk dalam kategori baru dalam dunia perbankan.

Bank syariah yang pertama kali berdiridi Indonesia yaitu Bank Muamalat

mulai beroperasi pada tahun 1992 yang kemudian disusul dengan

berdirinya unit usaha syariah dari bank konvensional yang kemudian

menambah jumlah bank umum syariah di Indonesia. Untuk dapat bersaing

dengan bank konvensional yang telah lebih lama berdiri maka bank

syariah perlu menjaga kesehatan banknya yang dapat diukur melalui

kinerja keuangannya.

3. Rasio BOPO bank umum syariah pada periode 2010 – 2012 lebihtinggi

daripada bank umum konvensional yang berarti bank umumsyariah masih

mengalami inefisiensi maka bank syariah harusdapat mengikuti aturan BI

mengenai rasio BOPO agar dapatberekspansi dan bersaing dengan bank

konvensional.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah

Adapun batasan masalah tersebut adalah :

a. Penelitian ini hanya dilakukan pada Bank Syariah di Indonesia dan

Malaysia

Page 27: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

11

b. Penelitian hanya dilakukan mulai bulan Januari 2011 sampai dengan

Desember 2013.

2. Perumusan masalah

Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting karena

langkah ini akan menentukan kemana suatu penelitian diarahakan. Perumusan

masalah pada hakikatnya merupakan perumusan pertanyaan yang jawabannya

akan dicari melalui penelitian. Jawaban yang benar tidak mungkin diperoleh

jika pertanyaannya salah, walaupun jawaban yang salah mungkin dihasilkan

untuk pertanyaan yang benar.

Dalam rangka untuk memfokuskan pembahasan, penulis merumuskan

beberapa hal yang perlu dikemukakan dalan skripsi ini, diantaranya :

a. Bagaimana nilai efisiensi bank syariah Indonesia dan bank syariah

Malaysia periode tahun 2011 – 2013?

b. Apakah terdapat perbedaan signifikan pada nilai efisiensi antara bank

syariah Indonesia dengan bank syariah Malaysia dengan orientasi input

dan apakah terdapat perbedaan signifikan pada nilai efisiensi antara

bank syariah Indonesia dengan bank syariah Malaysia dengan orientasi

output?

c. Apakah terdapat perbedaan pada nilai efisiensi bank syariah Indonesia

orientasi input dengan orientasi output dan apakah terdapat perbedaan

pada nilai efisiensi bank syariah Malaysia orientasi input dengan

orientasi output?

Page 28: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

12

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui nilai efisiensi bank syariah Indonesia dan bank

syariah Malaysia periode tahun 2011–2013.

b. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan pada nilai

efisiensi antara bank syariah Indonesia dengan bank syariah Malaysia

selama periode tahun 2011–2013.

c. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pada nilai efisiensi bank

syariah Indonesia dan bank syariah Malaysia dengan orientasi input

dan output selama periode tahun 2011-2013.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi penulis

Untuk memperdalam wawasan dan pengetahuan penulis tentang

perbandingan efisiensi bank syariah Indonesia dengan bank syariah

Malaysia.

b. Bagi Perbankan Indonesia dan Malaysia

Diharapkan dapat berguna dalam proses pengambilan keputusan

berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian untuk

merencanakan strategi baru serta peningkatan kinerja bank syariah di

Indonesia dan Malaysia

c. Bagi Ilmu Pengetahuan

Untuk menambah khazanah intelektual bagi perkembangan perbankan

syariah, khususnya dalam analisis perbandingan efisiensi bank syariah

Indonesia dengan bank syariah Malaysia.

Page 29: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

13

d. Bagi Masyarakat

Memberikan kontribusi positif dalam rangka menyediakan informasi

tentang kondisi efisiensi bank syariah di Indonesia dengan bank

syariah Malaysia

E. Review Studi Terdahulu

NO JudulPenelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan

1. Comparing the

Change in

Efficiency

of the Western and

Islamic Banking

Systems oleh Ali

Said. Journal of

Money, Investment

and Banking tahun

2012.

Metode DEA

dengan

pendekatan

intermediasi.

Input: biaya

personalia, aset

tetap dan total

simpanan.

Output:

total

pembiayaan,

pendapatan

lainlain

dan aset

jangka pendek.

Krisis keuangan

global memiliki

pengaruh besar

pada efisiensi

bank Amerika

berskala kecil

dibandingkan

dengan bank

Amerika berskala

besar dan bank

syariah.

Penulis

tidak

membandi

ng

kan

dengan

kondisi

sebelum

dan

setelah

terjadi

krisis

global.

2. Efficiencies

Comparison of

Islamic and

Conventional

Banks

of Pakistan oleh

Haseeb Shahid dkk.

International

Reasearch Journal

of Finance and

Economics tahun

2010.

Metode DEA

(CRS dan VRS)

dengan

pendekatan

intermediasi.

Input: simpanan

dan modal.

Output:

investasi

dan pinjaman.

Tidak ada

perbedaan skor

efisiensi yang

signifikan antara

bank

konvensional dan

bank syariah

selama tahun

2005-2009

kecuali tahun

2008.

Penulis

tidak

Meneliti

perbakan

Pakistan.

Penulis

tidak

mengguna

kan

pendekata

n CRS

3. Efficiency of the

Banking Sector of

Bosnia-

Herzegovina

with Special

Reference to

Relative Efficiency

Metode DEA

dengan

pendekatan

intermediasi

berorientasi

input.

Input: total

Bank syariah di

Bosnia-

Herzegovina

memiliki tingkat

efisiensi yang

lebih rendah

dibandingkan

Penulis

tidakmene

liti

perbankan

Bosnia

Herzegovi

na.

Page 30: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

14

of the Existing

Islamic Bank oleh

Velid Efendić. 8th

International

Conference on

Islamic Economics

and Finance.

simpanan, aset

tetap dan biaya

personalia.

Output:

net loans and

other

earning asset.

dengan bank

konvensional. Oenulis

mengguna

kan

orientasi

input dan

output

4. Efficiency of

Islamic

and Conventional

Banks in Countries

with Islamic

Banking oleh

Kablan

S. dan Yousfi O.

Munich Personal

RePEc Archive

(MPRA) Juli 2011.

Metode

parametrik

Stochastic

Frontier

Analysis

(SFA) dengan

pendekatan

intermediasi.

Input: biaya

personalia, total

aset dan total

simpanan.

Output:

pinjaman, aset

jangka pendek

dan

sekuritas.

Bank syariah di

Asia lebih efisien

dibanding bank

syariah di Afrika.

Negara Asia yang

memiliki tingkat

efisiensi bank

syariah tertinggi

yaitu Pakistan dan

Malaysia.

Penulis

mengguna

kan

metode

nonparam

etrik

DEA dan

output

yang

berbeda.

5. Comparing The

Efficiency of

Islamic

Banks in Malaysia

and Indonesia oleh

Ascarya dan Diana

Yumanita. Buletin

Ekonomi Moneter

dan Perbankan

Vol.11, No.2,

Oktober 2008.

Metode DEA

CRS

dengan

pendekatan

intermediasi.

Input: total

simpanan,

tenaga

kerja dan aset

tetap. Output:

total

pembiayaan dan

pendapatan.

Sampel terdiri

dari

BUS dan UUS.

Bank syariah di

Indonesia lebih

efisien

dibandingkan

dengan bank

syariah di

Malaysia.

Ketidakefisienan

bank syariah di

Malaysia

bersumber dari

pembiayaan

sedangkan di

Indonesia dari

tenaga kerja.

Penulis

tidak

mengguna

kan

pendekata

n CRS.

Penulis

meggunak

an dua

orientasi

yaitu

orientasiin

put dan

output.

6. Efficiency of

Conventional

versus

Islamic Banks:

International

Evidence using the

Metode

parametrik

SFA. Input:

personalia, aset

tetap dan total

simpanan.

Tidak ada

perbedaan yang

signifikan antara

keseluruhan

efisiensi bank

konvensional dan

Penulis

mengguna

kan

metode

nonparam

etrik

Page 31: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

15

Stochastic Frontier

Approach (SFA)

oleh Shamsher

Mohamad dkk.

Journal of Islamic

Economics,

Banking

and Finance.

Output:

total pinjaman,

pendapatan

lainnya dan

offbalance

sheet

items. Sampel:

37

bank

konvensional

dan 43 bank

syariah di

negaranegara

OKI.

bank syariah. DEA

7. Perbandingan

Efisiensi BUS

dengan BUK di

Indonesia dengan

Stochastic Frontier

Approach (SFA)

(Periode 2006-

2009)

oleh Ahmad Iqbal.

Skripsi Jurusan

Manajemen

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Diponegoro tahun

2011.

Metode

parametrik

SFA dengan

pendekatan

efisiensi

produksi Input:

aset tetap,

simpanan dan

biaya

operasional

lain. Output:

kredit/pembiaya

an.

Sampel terdiri

dari

3 BUS dan 10

BUK.

BUS dan BUK

selalu mengalami

peningkatan

efisiensi selama

2006-2009.

Namun efisiensi

BUK sedikit lebih

baik dari BUS.

Penulis

mengguna

kan

metode

non

parametric

DEA dan

tidak

mengguna

kan

pendekata

n

efisiensi

produksi.

8. Kajian Efisiensi

Perbankan Syariah

di Indonesia

(Pendekatan Data

Envelopment

Analysis) oleh

Rahmat Hidayat.

Media Riset

Bisnis&Manajemen

Vol.11, No.1, April

2009.

Metode

nonparametrik

DEA

dengan

pendekatan

intermediasi.

Variabel input:

sumber daya

manusia, aset

tetap, dana

pihak

ketiga. Variabel

output: aset cair,

pembiayaan.

Secara kelompok,

bank dari

kelompok BUS

lebih efisien

berbanding

kelompok UUS.

Penulis

mengguna

kan

objek

didua

Negara

yaitu

Indonesia

dan

Malaysia

Page 32: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

16

9. Analisis

Perbandingan

Efisiensi BUK dan

BUS di Indonesia

Dengan Metode

Data Envelopment

Analysis (DEA)

oleh

Rakhmat Purwanto.

Skripsi Fakultas

Ekonomika dan

Bisnis Universitas

Diponegoro tahun

2011.

Metode

nonparametrik

DEA

dengan

pendekatan

intermediasi.

Variabel input:

junlah

simpanan,

jumlah aset dan

jumlah biaya

tenaga kerja.

Variabel output:

total

kredit/pembiaya

an

dan laba

operasional.

Selama periode

2006-2010 BUK

dan BUS

cenderung

mengalami

peningkatan

efisiensi

walaupun

berfluktuatif

dengan rata-rata

efisiensi 83,29%

untuk BUK dan

89,3% untuk

BUS. Dan tidak

terdapat

perbedaan nilai

efisiensi antara

BUK dan BUS

selama periode

tersebut.

Penulis

mengguna

kan

objek

didua

Negara

yaitu

Indonesia

dan

Malaysia

10. Analisis Efisiensi

Perbankan

Konvensional dan

Perbankan Syariah

di Indonesia

Dengan

Data Envelopment

Analysis oleh

Ascarya, Diana

Yumanita dan

Guruh

S. Rokhimah. Paper

dalam buku Current

Issues Lembaga

Keuangan Syariah

tahun 2009.

Metode

nonparametrik

DEA

dengan

pendekatan

intermediasi.

Variabel input:

DPK, biaya

tenaga

kerja, aktiva

tetap.

Variabel output:

kredit/pembiaya

an,

pendapatan.

Perbankan

konvensional

menunjukkan

kinerja efisiensi

yang semakin

baik. Namun

perbankan syariah

lebih efisien secara

efisiensi

skala, teknis

maupun

keseluruhan.

Penulis

mengguna

kan

objek

didua

Negara

yaitu

Indonesia

dan

Malaysia

F. Kerangka Konseptual

Kerangka pemikiran yang dibangun dalam penelitian ini yaitu untuk

mengukur tingkat efisiensi bank syariah Indonesia dan bank syariah Malaysia

periode 2011-2013. Penelitian ini mengukur tingkat efisiensi dengan

menggunakan pendekatan frontier approach yaitu dengan metode Data

Page 33: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

17

Envelopment Analysis (DEA) dengan cara menentukan jenis input dan output

terlebih dahulu. Variabel input meliputi biaya tenaga kerja, aset tetap dan total

simpanan sedangkan variabel outputnya terdiri dari total pembiayaaan dan

pendapatan dari penyaluran dana. Setelah menentukan tingkat efisiensi DEA,

akan dilakukan uji beda. Sebelum melakukan uji beda akan dilakukan uji

normalitas data untuk mengetahui apakah data yang akan diujikan terditribusi

normal atau tidak dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Jika data

terdistribusi normal akan digunakan Independent Sample t-test.

Untuk mengukur perbedaan tingkat efisiensi orientasi input dengan

orientasi output peneliti menggunakan uji beda Paired Sample t-test dan untuk

mendapatkan hasil yang signifikan (mendekati kebenaran) maka penelitian ini

menggunakan derajat keyakinan 95% (α = 5%).

Gambar 1.1

Kerangka Konseptual

DEA

Input : Biaya Tenaga Kerja, Aset Tetap, Total Simpanan

Output : Total Pembiayaan dan Pendapatan dari Penyaluran

Dana

Independent Sample t-test

Interpretasi

Paired Sample t-test

Efisiensi Bank Syariah

Indonesia Orientasi

Input dan Output

Efisiensi Bank Syariah

Malaysia Orientasi

Input dan Output

Paired Sample t-test

Page 34: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

18

G. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik mengenai

karakteristik populasi. Ada dua macam hipotesis yang digunakan dalam suatu

percobaan penelitian, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis nol

adalah hipotesis yang akan diterima kecuali bahwa data yang kita kumpulkan

salah. Hipotesis alternatif hanya akan diterima jika data yang kita kumpulkan

mendukungnya.12

Penelitian ini akan menggunakan dua jenis hipotesis, yaitu hipotesis nihil

dan hipotesis alternatif. Hipotesis nihil (disingkat Ho)adalah hipotesis yang

menyatakan ketiadaan atau kenihilan.Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis

yang menyatakan ada atau tidak nihil.13

Ho : tidak ada perbedaan efisiensi yang signifikan antara BUK dan BUS.

Ha : ada perbedaan efisiensi yang signifikan antara BUK dan BUS.

H. Sistematika Penulisan

Untuk Pembahasan yang lebih terarah dan memudahkan pemahaman isi,

maka penulis mengadakan pembabakan dalam lima Bab dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan secara singkat, latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, review studi terdahulu, metode

12Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS , edisi revisi

(Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media, 2009 ) hal. 108 13Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern (Jakarta: Penerbit Salemba

Humanika,2009), h.9.

Page 35: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

19

penelitian, teknik analisa, hipotesis dan sistematika

penulisan.

BAB II Landasan Teori

Pada bab ini dibuat landasan teori yang berguna agar

tulisan dapat dimengerti sebelum dibahas secara

mendalam. Secara singkat akan diuraikan tentang

perbankan syariah Indonesia dan Malaysia,

BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini mencakup variabel penelitian, definisi operasional,

jenis dan metode pengumpulan data, populasi penelitian,

serta metode analisis.

BAB IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini mencakup objek penelitian, analisis data, dan

pembahasan penelitian.

BAB V Penutup

Pada bab ini penulis mencoba membuat kesimpulan dari

pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab

sebelumnya dan memberikan saran-saran yang sekiranya

bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Page 36: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. BANK SYARIAH

Pengertian bank syariah atau yang dalam istilah internasionalnya disebut

dengan Islamic Banking adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam

antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan

usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah. Perbedaan

yang mencolok antara bank konvensional dengan bank syariah adalah pada

landasan operasinya, dimana bank syariah tidak berlandaskan bunga melainkan

berlandaskan bagi hasil, ditambah dengan jual-beli dan sewa. Selain menghindari

bunga, bank syariah secara aktif turut berpartisipasi dalam mencapai sasaran dan

tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada kesejahteraan sosial (Rivai,

2007).1

Bank syariah menurut Undang-Undang RI Nomor 21Tahun 2008 Tentang

Perbankan Syariah adalah “bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah

dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah”.2

Bank sentral Malaysia membagi lembaga keuangan menjadi :

a. Licensed Banking Institusion

Commercial Banks

1VeitzhalRivai, dkk, 2007, Bank and Financial Institution Management, Conventional and

Sharia System, Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada 2Undang-Undang RI Tahun 2008 tentangPerbankanSyariah.

Page 37: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

21

Islamic Banks

International Islamic Banks

Investment Bank

Other Financial Institutions

b. Licenced Insurance Companies & Takaful Operators

Life and General Business

Life Business Only

General Business Only

Life and General Reinsurance Business

Life Reinsurance Business

General Reinsurance Business

Takaful Operators

Retakaful Operators

International Takaful Operator3

Secara kelembagaan, bank syariah di Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga

kelompok yaitu:

a. Bank Umum Syariah (BUS)

Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran. BUS merupakan badan usaha yang setara

dengan bank umum konvensional dengan bentuk hukum perseroan terbatas,

3Bank Negara Malaysia, “List of Licensed Financial Institutions”. Artikeldiaksespada 19

Maretdarihttp://www.bnm.gov.my/index.php?ch=fs_mfs&pg=fs_mfs_list&lang=bm

Page 38: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

22

perusahaan daerah, atau koperasi. Seperti halnya bank umum konvensional,

BUS dapat berusaha sebagai bank devisa atau bank non devisa.

b. Unit Usaha Syariah (UUS)

Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja di kantor pusat bank umum

konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang syariah

atau unit syariah. Secara struktur organisasi, UUS berada satu tingkat dibawah

direksi bank umum konvensional yang bersangkutan. UUS dapat berusaha

sebagai bank devisa atau non devisa. Sebagai unit kerja khusus UUS

mempunyai tugas:

mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan kantor cabang syariah;

melakukan fungsi treasury dalam rangka pengelolaan dan penempatan

dana yang bersumber dari kantor cabang syariah;

menyusun laporan keuangan konsolidasi dari seluruh kantor cabang

syariah; dan melakukan tugas penatausahaan laporan keuangan kantor

cabang syariah.

c. Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)

Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPRS

merupakan badan usaha yang setara dengan bank perkreditan 16 rakyat

Page 39: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

23

konvensional dengan bentuk hukum perseroan terbatas, perusahaan daerah,

atau koperasi.4

B. Konsep Efisiensi

Efisiensi diartikan sebagai kemampuan untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan dengan benar atau dalam pandangan matematika didefinisikan sebagai

perhitungan rasio output dan atau input atau jumlah keluaran yang dihasilkan dari

suatu masukan yang digunakan (Silkman, R.H dalam Bastian, 2009). Menurut

Ghofur dan Atmawardhana dalam Utama (2010) ada 3 faktor yang menyebabkan

efisiensi yaitu :

Apabila dengan input yang sama dapat menghasilkan output yang lebih besar,

Input yang lebih kecil menghasilkan output yang sama,

Dengan input yang lebih besar dapat menghasilkan output yang lebih besar

lagi.

Menurut Fareel dalam Retnawati (2008) efisiensi suatu perusahaan terdiri

dari dua komponen yaitu efisiensi teknik dan efisiensi alokatif. Efisiensi teknik

merupakan hubungan operasional dalam aktivitas mengonversi input menjadi

output. Suatu perusahaan dikatakan efisien secara teknik apabila mampu

menghasilkan output maksimal dengan sumber daya (input) tertentu atau

menghasilkan output tertentu dengan sumber daya (input) minimal. Sedangkan

efisiensi alokatif mencerminkan kemampuan perusahaan menggunakan input yang

proporsional dengan memperhatikan biaya atas input dimana kombinasi input

4VeitzhalRivai, dkk, 2007, Bank and Financial Institution Management, Conventional and

Sharia System, Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada

Page 40: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

24

dengan biaya terendahlah yang dipilih. Hampir sama dengan perusahaan, efisiensi

dalam perbankan juga diartikan sebagai suatu tolak ukur dalam mengukur kinerja

bank dimana efisiensi merupakan jawaban atas kesulitan dalam menghitung

ukuran-ukuran kinerja seperti tingkat efisiensi alokasi, teknis maupun total

efisiensi (Muharam dan Pusvitasari, 2007).

Menurut Paul Bauer dalam Bastian (2009) ada dua tipe efisiensi, yaitu

efisiensi teknis dan efisiensi ekonomi. Efisiensi ekonomi dilihat dari sudut

pandang makro ekonomi, sedangkan efisiensi teknis dilihat dari sudut pandang

mikro ekonomi. Efisiensi teknis pada dasarnya menyatakan hubungan antara input

dan output dalam suatu proses produksi. Suatu proses produksi dikatakan efisien

jika pada penggunaan input sejumlah tertentu dapat dihasilkan output maksimal,

atau untuk menghasilkan sejumlah output tertentu digunakan input yang paling

minimal, sedangkan efisiensi ekonomi mempunyai konsep yang lebih luas

dibanding dengan efisiensi teknik.

Dalam efisiensi ekonomi perusahaan harus memilih tingkatan input atau

output dan kombinasinya untuk mengoptimal kantujuan ekonomi, biasanya

dengan meminimalisasi biaya atau memaksimalisasi keuntungan. Dalam

penelitian ini konsep efisiensi yang digunakan adalah efisiensi teknis.

C. Pengukuran Efisiensi

Pengukuran efesiensi dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu:

a. Pendekatan Rasio

Page 41: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

25

Pendekatan rasio dalam mengukur efisiensi dilakukan dengan cara

menghitung perbandingan output dan input yang digunakan. Pendekatan ini

akan dapat dinilai memiliki efisiensi yang tinggi apabila dapat menghasilkan

output yang semaksimal mungkin dengan input yang seminimal mungkin.

Efisiensi = Output

Input

Pendekatan rasio ini mempunyai kelemahan apabila terdapat banyak

input dan banyak output yang dihitung, jika diperhitungkan serempak maka

akan menghasilkan banyak hasil perhitungan sehingga menghasilkan asumsi

yang tidak tegas (Silkman dalam Muharam dan Purvitasari, 2007).

b. Pendekatan Regresi

Pendekatan ini dalam mengukur efisiensi menggunakan sebuah model

dari tingkat output tertentu sebagai fungsi dari berbagai tingkat input

tertentu

Fungsi regresi adalah sebagai berikut:

Y = f(X1,X2,X3,…..Xn)

Dimana:

Y = Output

X = Input

Pendekatan regresi akan menghasilkan estimasi hubungan yang dapat

digunakan untuk memproduksi tingkat output yang dihasilkan sebuah Unit

Kegiatan Ekonomi (UKE) pada tingkat input tertentu. UKE dapat dikatakan

efisien apabila menghasilkan output lebih banyak dari pada output hasil

estimasi. Kelemahan dalam pendekatan ini adalah ketidakmampuannya

Page 42: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

26

dalam menampung banyak output, karena dalam sebuah persamaan regresi

hanya dapat menampung satu indikator output. Apabila dilakukan

penggabungan banyak output dalam satu indikator maka informasi yang

dihasilkan menjadi tidak rinci lagi (Silkman, 1986 dalam Muharam dan

Purvitasari, 2007)

c. Pendekatan Frontier

Menurut Silkman (1986) dalam Muharam dan Purvitasari (2007),

pendekatan frontier dalam mengukur efisiensi dibedakan menjadi dua jenis

yaitu pendekatan frontier parametrik dan non parametrik. Tes parametrik

adalah tes yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang

parameter populasi yang merupakan sumber penelitiannya, sedangkan tes

statistik non parametrik adalah tes yang modelnya tidak menetapkan syarat-

syarat mengenai parameter populasi yang merupakan induk sampel

penelitiannya. Pendekatan frontier parametrik dapat diukur dengan tes

statistik parametrik seperti menggunakan metode Stochastic Frontier

Analysis (SFA) dan Distribution Free Analysis (DFA). Sedangkan

pendekatan frontier non parametrik dapat diukur dengan tes statistik non

parametrik dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis

(DEA). Dalam penelitian ini pengukuran yang digunakan adalah tes non-

parametrik dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA).5

5 Harjum Muharam & Pusvitasari, AnaIisis Perbandingan Efsiensi Bank Syariah.

(Semarang : FE Undip, 2007) hal. 86

Page 43: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

27

D. Data Envelopment Analysis (DEA).

Data envelopment analysis (DEA) ditemukan oleh Farell (1957). DEA

merupakan model pemrograman linier yang menjelaskan penerapan dari

pemrograman matematika untuk menjelaskan pembatasan data yang digunakan

untuk mengevaluasi efisiensi dari organisasi dalam menjelaskan jumlah output

dan input. Dimana teknik pemrograman liner ini menggunakan fungsi objektif dan

fungsi kendala dalam melakukan pengukuran efisiensi.6

DEA diperkenalkan pertama kali oleh Charnes, Cooper dan Rhoades pada

1978, aplikasi DEA digunakan untuk mengevaluasi kinerja dari entitas berbeda

yang berhubungan dengan banyak aktivitas yang berbeda. Dasar dari DEA

membadingkan efisiensi dari unit organisasi yang sama, DEA pertama kali

digunakan dalam sektor perbankan oleh Sherman & Gold (1985). DEA bekerja

untuk menghitung efisiensi relatif dari banyak input dan banyak output tiap unit

produksi. Skor efisiensi biasanya dinotasikan kedalam bilangan 0 hingga 1 atau 1

hingga 100 persen dalam desimal. Skor efisiensi yaitu 1 atau 100% dari decision

making unit menunjukan bahwa decision making unit itu memiliki nilai efisiensi

relatif bila dibandingakan dengan decision making unit lainnya yang nilainya

dibawah itu diantara sampel yang digunakan. DEA di desain untuk mencari dan

memperkirakan sumber ketidakefisienan yang ditunjukan dari vektor input dan

output.

6 Izah Mohd Tahir, Nor Mazlina Abu Bakar, dan Sudin Haron, Evaluating Efficiency of

Malaysian Banks Using Data Envelopment Analysis, (2009)

Page 44: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

28

Keuntungan dari penggunaan DEA adalah ia merupakan metode

ekonometrika tradisional yang tidak membutuhkan asumsi utama (seperti acuan

dalam bentuk analisis statistik regresi). DEA hanya menghitung efisien dari

decision making unit yang yang bekerja menggunakan banyak input dan output.

DEA merupakan alat untuk menilai karena dia mengidentifikasi ketidakefisienan

dari decision making unit dengan membandingkan dengan decision making unit

lainnya.7

a. Menghitung kinerja terbaik dari decision making unit yang menghasilkan

output terbaik dengan sedikit input. Menunjukan hasil dari kinerja nilai

DEA dari data yang digunakan. Memasukan decision making unit kedalam

nilai efisiensi

b. Menghitung hasil DEA dari keseluruhan decision making unit. Seperti

nilai yang ditampilkan dari efisiensi yang kurang baik dibandingkan

dengan efisiensi terbaik. Decision making unit merupakan kumpulan dari

beberapa input yang dapat menghasilkan output.

Secara matematis pengukuran efisiensi menggunakan DEA dapat

digambarkan sebagai berikut :

a) Ketika pengukuran efisiensi menggunakan satu input dan satu output,

dengan asumsi bahwa DMU yang efisien ditunjukan oleh nilai rasio

maksimal.

7 Ahmet Akin, Merve Kilic, dan Selim Zaim, Determinants of Bank Efficiency in

Turkey: A Two Stage Data Envelopment Analysis (2009)

Page 45: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

29

Tabel 2.1

Ilustrasi DEA

Unit Input Output Output/Input Efisiensi

DMU 1 3 6 2 0.49 (49%)

DMU 2 4 12 3 0.67 (67%)

DMU 3 4 16 4 0.89 (89%)

DMU 4 4 18 4.5 1 (100%)

Sumber : Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa DMU 4

memiliki rasio output/input yang paling tinggi. Pada pendekatan ini

efisiensi ditunjukan dari nilai maksimal, maka DMU 4 merupakan

DMU yang efisien. Maka untuk mengetahui skor efisiensi DMU lain,

harus dibandingkan dengan DMU 4 untuk mengukur skor efisiensinya.

Contoh untuk DMU 3 (4 : 4.5 x 100) = 89%. Maka skor efisiensi DMU

3 adalah 89%. Kelemahan model pengukuran ini adalah tidak dapat

melakukan pengukuran efisiensi jika menggunakan banyak input dan

output, serta tidak dapat mengidentifikasi berapa maksimalisasi output

dan minimalisasi input yang harus dilakukan supaya DMU efisien.

b) Supaya dimungkinkan untuk melakukan pengukuran efisiensi dengan

menggunakan banyak input dan output, serta untuk mengidentifikasi

maksimalisasi output dan minimalisasi input supaya DMU efisien.

Maka input-output harus dibuat pembobotan supaya dapat diketahui

Page 46: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

30

persentasenya. Maka itulah motode ini dinamakan Data Envelopment

Analysis, karena nilai-nilai input diamplopkan kedalam pembobotan.

Tabel 2.2

Ilustrasi DEA dengan Pembobotan

Unit Input Bobot Input

Output Bobot Output

Bobot Output/Bobot

Input

Efisiensi

DMU 1 3 0.75 6 0.37 0.49 49%

DMU 2 4 1 12 0.67 0.67 0.67%

DMU 3 4 1 16 0.89 0.89 0.89%

DMU 4 4 1 18 1 1 100%

Sumber : data diolah

Dari tabel diatas dapat diketahui nilai DMU 4 menunjukan hasil

efisiensi yang sama yang ditunjukan oleh rasio output/input dan bobot

output/bobot input. DMU 4 menunjukan rasio yang paling tinggi.Pada

model ini untuk melakukan pengukuran efisiensi dengan banyak input-

output makan dibuat penjumlahan dari masing-masing bobot input-

output.Selanjutnya untuk mengidentifikasi apakah yang harus dilakukan

supaya DMU efisien maka harus dilihat rasio dari pembobotannya.

Contoh : jika efisiensi ditinjukan dengan bobot 1 : 1, maka yang harus

dilakukan DMU 3 adalah jika bobot DMU 3 (0.89 : 1), supaya

mencapai bobot 1 :1, maka 1 – 0.89 = 0.11. Maka supaya DMU 3

efisien, ia harus melakukan maksimalisasi output sebesar 11%.

Page 47: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

31

E. Orientasi Model DEA

Farrell (1957) menjelaskan bahwa, efisiensi sebuah perusahaan terdiri dari

dua komponen, yaitu: technical efficiency dan efisiensi biaya atau yang lebih

dikenal dengan allocative efficiency. Technical efficiency menggambarkan

kemampuan perusahaan untuk mencapai tingkat output yang maksimum dengan

menggunakan tingkat input tertentu. Technical efficiency mengukur proses

produksi dalam menghasilkan sejumlah output tertentu dengan menggunakan

input seminimal mungkin.8 Untuk itu dalam analisis pendekatan DEA terdapat

dua pengklasifikasian dasar model berdasarkan orientasinya yaitu DEA dengan

orientasi input dan DEA dengan orientasi Output. Orientasi ini tergantung pada

keterbatasan kontrol oleh manajemen/pengguna model DEA baik terhadap input

atau output yang dimiliki oleh unit tersebut.9

a. Pengukuran Berorientasi Input

Pengukuran berorientasi input digunakan bila, manajemen memiliki

kontrol yang terbatas pada output. Yaitu ketika perusahaan diminta

memproduksi barang dengan biaya yang minimal. Misalnya pengurangan

jumlah beban personalia suatu perusahaan untuk memproduksi barang

dengan jumlah yang sama. Maka model DEA yang dipilih adalah yang

berorientasi pada input. Dengan kata lain DMU yang inefisien

memungkinkan untuk menurunkan input tanpa mengurangi salah satu

output dan tanpa meningkatkan setiap input lainnya.

8M. J. Farrell, The Measurment of Productive Efficiency, hal. 260-261. 9Houda Ben Said, Tunisian Bank Mergers and Acquisitions Efficiency: A Joint Analysis of

Financial Ratios and Non Parametric Approaches (2013)

Page 48: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

32

Dengan orientasi input, sesungguhnya memungkinkan untuk

memperkirakan seberapa besar input yang dapat dikurangi dengan

mempertahankan tingkat output yang ada.

Pada pengukuran berorientasi input, melihat seberapa besar biaya minimal

dapat menghasilkan sejumlah output tertentu. Sehingga fungsi objektif

yang digunakan pada pengukuran ini adalah Rasio antara input/output

dimana nilai efisiensi dilihat dari rasio minimalnya. Seperti yang

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 2.3

Ilustrasi Orientasi Input

Unit Input Output Rasio

Input/Output

Efisiensi(Nilai Minimum

Input/Output)

DMU1 1 5 0.2 1(100%)

DMU2 3 6 0.5 0.4(40%)

DMU3 6 3 2 0.1(10%)

DMU4 5 2 2.5 0.08(8%)

Sumber : Data diolah

b. Pengukuran berorientasi output

Pengukuran berorientasi pada output, digunakan pada unit yang telah

memiliki input yang memadai sehingga manajemen unit tersebut hanya

berfokus pada peningkatan output. Misalnya pada perbankan yang

memiliki dana pihak ketiga dengan jumlah tertentu, perusahaan tersebut

dituntut untuk meningkatkan pendapatan operasional. Maka model yang

dipilih adalah pengukuran yang berorientasi pada output. Dengan kata lain

Page 49: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

33

DMU yang inefisien memungkinkan untuk meningkatkan jumlah output

tanpa meningkatkan salah satu input dan tanpa mengurangi output lainnya.

Dengan orientasi output, seseungguhnya dimungkinkan untuk

memperkirakan seberapa besar output yang dapat ditingkatkan, dengan

tingkat input tertentu. Pengukuran berorientasi output bertujuan untuk

melihat seberapa besar output maksimal yang dapat dihasilkan dengan

jumlah input tertentu. Sehingga fungsi objektif yang digunakan pada

pengukuran ini adalah rasio antara output/input dimana nilai efisiensi

ditunjukan pada rasio maksimal. Seperti yang digambarkan sebagai

berikut:

Tabel 2.4

Ilustrasi Orientasi Output

Unit Input Output

Rasio

output/input

Efisiensi(nilai max

output/input)

DMU1 1 5 5 1(100%)

DMU2 3 6 2 0.4(40%)

DMU3 6 3 0.5 0.1(10%)

DMU4 5 2 0.4 0.08(8%)

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui, bahwa pengukuran berorientasi

input ataupun pengukuran berorientasi output memberikan skor efisiensi

yang sama. Jika sebuah organisasi secara teknis tidak efisien dari suatu

perspektif yang berorientasi input, maka dia juga akan secara teknis tidak

Page 50: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

34

efisien dari suatu perspektif yang berorientasi output. Hail ini dikarenakan

kedua pengukuran ini beroperasi pada frontier yang sama.

Tidak seperti model parametrik Stochastic Frontier Approach (SFA),

DEA tidak memungkinkan adanya random error dan beberapa

penyimpangan dari frontier efisiensi. Ketika terdapat random error dan

penyimpangan maka hal ini akan diidentifikasi sebagai inefisiensi dalam

pengukuran efisiensi menggunakan DEA.

F. Optimasi Model DEA

Dalam melakukan pengukuran efisiensi menggunakan metode DEA,

terdapat dua pendekatan optimasi atau asumsi yang biasa digunakan para ahli

dalam melakukan pengukuran efisiensi sebuah Decision Making Unit atau yang

lebih dikenal dengan Unit Kegiatan Ekonomi. Asumsi tersebut yaitu constant

return to scale (CRS) dan variable return to scale (VRS). Yang dijelaskan

sebagai berikut:10

a. Constant Return to Scale (CRS) :Model DEA ini pertama kali diperkenalkan

oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes pada tahun 1978. Model yang berorientasi

input berdasarkan asumsi constant return to scale sehingga dikenal dengan

model CCR. Dalam model constant return to scale setiap UKE akan

dibandingkan dengan seluruh UKE yang ada di sampel dengan asumsi bahwa

kondisi internal dan eksternal UKE adalah sama. Kritik terhadap asumsi ini

10 Fitria Maharani, Pengukuran Efisiensi Perbankan dengan Menggunakan Pendekatan

DEA dan Pengaruh Efisiensi Perbankan Terhadap Stock Return Pada Bank Umum Konvensional

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia(Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Program Studi manajemen,

Universitas Indonesia, 2012), hal.15-16.

Page 51: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

35

adalah bahwa asumsi constant return to scale hanya sesuai untuk kondisi

dimana seluruh UKE beroperasi dalam skala optimal. Namun, dalam

kenyataannya meskipun UKE tersebut beroperasi dengan sumber daya (input)

yang sama dan menghasilkan output yang sama pula tetapi dengan kondisi

internal dan eksternalnya mungkin berbeda sehingga dapat menyebabkan

sebuah UKE tidak berada dalam skala optimal. Asumsi dalam model CRS

hanya sesuai digunakan ketika semua UKE beroperasi dalam skala optimal.

Konsep pendekatan model ini adalah constant return to scale yang artinya

penambahan satu input harus menambah satu output. Jika input ditambah

sebesar x kali, maka output akan meningkat sebesar x kali juga. Model ini

dapat menunjukan technical efficiency secara keseluruhan dari profit

efficiency utuk setiap DMU.

b. Variable Return to Scale (VRS) : Kelemahan asumsi constant return to scale

memunculkan asumsi lain yaitu variabel return to scale. Model ini

diperkenalkan oleh Banker, Charnes dan Cooper. Sehingga model ini dikenal

dengan model BCC. Asumsi yang terdapat dalam asumsi ini adalah

penambahan input sebesar X kali tidak akan menyebabkan output meningkat

sebesar X kali, bisa lebih kecil atau lebih besar. Pendekatan ini relatif lebih

tepat digunakan dalam menganalisis efisiensi kinerja pada perusahaan jasa

termasuk bank. Variabel return to scale merupakan asumsi yang lebih tepat

digunakan untuk sampel besar. Variabel return to scale menggambarkan

technical efficiency secara keseluruhan yang terdiri dari dua komponen: pure

technical efficiency dan scale efficiency. Pure technical efficiency

Page 52: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

36

menggambarkan kemampuan manajer perusahaan atau UKE untuk

memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya. Sedangkan scale efficiency

menggambarkan suatu UKE atau perusahaan dapat beroperasi pada skala

produksi yang tepat. Nurul Komaryatin berpendapat bahwa asumsi CRS hanya

cocok jika semua perusahaan beroperasi pada skala yang optimal. Persaingan

tidak sempurna, kendala keuangan dan sebagainya mungkin menyebabkan

sebuah perusahaan tidak beroperasi pada skala yang optimal. Bankers,

Charnes dan Cooper pada tahun 1984 menganjurkan sebuah perluasan dari

model CRS DEA dengan menerapkan perhitungan VRS (variable return to

scale). Penggunaan dari spesifikasi CRS ketika tidak semua perusahaan

beroperasi pada skala yang optimal, akan menghasilkan pengukuran efisiensi

teknis (technical efficiency/ TE) yang berbaur atau dikacaukan dengan hasil

pengukuran efisiensi-efisiensi skala (scale efficiency/ SE). Kegunaan dari

spesifikasi VRS ini akan memungkinkan perhitungan TE yang dapat

menghilangkan sama sekali efek dari SE ini.

G. Penentuan Variabel Input-Output

Menurut Hadad, dkk (2003) dalam Muharam dan Pusvitasari (2007) terdapat

3 pendekatan yang lazim digunakan baik dalam metode parametric Stochastic

Frontier Analysis (SFA) dan Distribution Free Analysis (DFA) maupun non

parametrik Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mendefinisikan hubungan

input dan output dalam kegiatan finansial suatu lembaga keuangan yaitu :

Page 53: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

37

a. Pendekatan Aset ( The asset Approach)

Pendekatan aset mencerminkan fungsi primer sebuah lembaga keuangan

sebagai pencipta kredit pinjaman (loans). Dalam pendekatan ini, output

benar-benar didefinisikan ke dalam bentuk aset.

b. Pendekatan Produksi (The Production Approach)

Pendekatan ini menganggap lembaga keuangan sebagai produsen dari

akun deposito (deposit account) dan kredit pinjaman (credit accounts) lalu

mendefinisikan output sebagai jumlah tenaga kerja, pengeluaran modal

pada aset-aset tetap dan material lainya.

c. Pendekatan Intermediasi (The Intermediation Approach)

Pendekatan ini memandang sebuah lembaga keuangan sebagai

intermediator, yaitu merubah dan mentrasfer aset-aset finansial dari unit-

unit surplus menjual unit-unit defisit. Dalam hal ini input-input

institusional seperti biaya tenaga kerja, modal dan pembiayaan bunga pada

deposit, lalu dengan output yang diukur dalam bentuk kredit pinjaman

(loans) dan investasi finansial (financilal investment). Akhirnya

pendekatan ini melihat fungsi primer sebuah institusi finansial sebagai

pencipta kredit pinjaman (loans).

Konsekuensi dari adanya tiga pendekatan ini, yaitu terdapatnya perbedaan

dalam menentukan variabel input dan output, khususnya pada pendekatan

produksi dan pendekatan intermediasi dalam memperlakukan simpanan. Dalam

pendekatan produksi, simpanan diperlakukan sebagai output, karena simpanan

merupakan jasa yang dihasilkan melalui kegiatan bank. Sedangkan dalam

Page 54: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

38

pendekatan intermediasi simpanan ditempatkan sebagai input, karena simpanan

yang dihimpun bank akan mentransformasikanya ke dalam bentuk aset yang

menghasilkan, terutama pinjaman yang diberikan. Dalam penelitian ini

pendekatan yang digunakan adalah pendekatan intermediasi.

Menurut Berger dan Humphrey (1997) dalam Muharam dan Pusvitasari

(2007) menyatakan bahwa pendekatan intermediasi merupakan pendekatan yang

lebih tepat untuk mengevaluasi kinerja lembaga keuangan secara umum karena

karakteristik lembaga keuangan sebagai financial intermediation yang

menghimpun dana dari surplus unit dan menyalurkan kepada defisit unit.11

Variabel input-output yang dipilih berdasarkan pendekatan intermediasi

dalam penelitian ini adalah total simpanan, biaya operasional, dan aset tetap

sebagai variabel input, dan total pembiayaan dan pendapatan lain-lain sebagai

variabel output.

11 Harjum Muharam & Pusvitasari, AnaIisis Perbandingan Efsiensi Bank Syariah.

(Semarang : FE Undip, 2007) hal. 88

Page 55: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Sumber dan Kriteria Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan triwulan

bank syariah atau bank islam di Indonesia dan Malaysia yang dipublikasikan oleh

bank yang bersangkutan.

B. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data:

1. Studi pustaka

Penelitian ini mengumpulkan data dan teori yang terkait dengan

melakukan studi pustaka terhadap literatur, dan bahan pustaka lainnya

seperti artikel, jurnal buku, dan penelitian terdahulu.

2. Studi dokumenter

Pengumpulan data sekunder yang berupa laporan keuangan triwulan

masing-masing bank yang diperoleh dari website resmi masing-masing

bank.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Konvensional (BUK) dan

Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Bank Indonesia pada periode 2009-

2012. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara random

sampling yang artinya metode pemilihan sampel dipilih secara acak. Sehingga

penulis memilih empat bank syariah Indonesia dan empat bank syariah Malaysia

sebagai berikut :

Page 56: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

40

Tabel 3.1

Nama Sampel Bank

Bank Syariah Indonesia Bank Syariah Malaysia

Bank Syariah Mandiri Public Islamic Bank berhad

Bank Muamalat Indonesia Hongleong Islamic Bank Berhad

BNI Syariah Affin Islamic Bank Berhad,

BRI Syariah Amislamic Bank Berhad

D. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini digunakan perhitungan efisiensi bank syariah dengan

menggunakan metode pendekatan intermediasi sedangkan untuk perhitungannya

menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA).

Alasan peneliti menggunakan pendekatan Intermediasi dengan metode

pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) adalah karena metode ini memiliki

bebarapa kelebihan seperti :

Model DEA dapat mengukur banyak variabel input dan variabel output

(Purwantoro, 2004).

Tidak diperlukan asumsi hubungan fungsional antara variabel-variabel

yang diukur (Purwantoro, 2004).

Variabel input dan output dapat memiliki satuan pengukuran yang berbeda

(Purwantoro, 2004).

Sedangkan pendekatan intermediasi digunakan pada penelitian ini karena

menurut Berger dan Humphrey (1997) dalam Muharam dan Pusvitasari (2007)

Page 57: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

41

menyatakan bahwa pendekatan intermediasi merupakan pendekatan yang lebih

tepat untuk mengevaluasi kinerja lembaga keuangan secara umum karena

karakteristik lembaga keuangan sebagai financial intermediation yang

menghimpun dana dari surplus unit dan menyalurkan kepada defisit unit.

E. Metode Analisis

1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas ini dilakukan sebagai syarat untuk melakukan uji beda

Independent Sample T-test atau Wilcoxon Signed Rank. Uji normalitas ini

untuk menguji dua sampel independen dan menguji hipotesis nol bahwa

mereka berasal dari distribusi yang identik. Kalau sampel-sampel tersebut

adalah Y11, … Y1n1 dan Y21, … Y2n2, maka kita mempunyai Ho : F1 (Y) =

F2 (Y), dimana Fi adalah benar tetapi fungsi distribusi kumulatifnya tidak

spesifik. Kriteria uji mensyaratkan bahwa dua fungsi distribusi sampel

dibandingkan. Ini berarti, kita mencariperbedaan numerik maksimum

diantaranya.1 Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

H0 : tidak beda dengan populasi normal (data normal)

H1 : ada beda dengan populasi normal (data tidak normal)

α : 0,05

2. Uji beda Independent Sample t-test

Pengolahan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik

statistik yang berupa uji beda dua rata-rata (independent sample t-test).

Perbedaan antara rata-rata hitung dua sampel ( ) dicari dengan

1 Sugiyanto, Analisis Statistika Sosial (Malang: Bayumedia Publishing), h.205

Page 58: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

42

menghitung rasio t. rasio t dihitung dengan cara mencari selisih antara rata-

rata hitung kelompok sampel kedua dibagi simpangan baku perbedaan rata-

rata hitung kelompok sampel kesatu dan kedua ( .

Cara yang dimaksud dapat dituliskan sebagai berikut :

t =

Jika rumus untuk mencari simpangan baku perbedaan rata-rata hitung

adalah sebagai berikut :

=

Maka rumus t-test dapat dituliskan

t =

keterangan :

= rata-rata hitung efisiensi Bank Syariah di Indonesia ( ) dan

Bank Syariah di Malaysia ( ) berdasarkan hasil analisis menggunakan Data

Envelopment Analysis (DEA) selama periode amatan.

= simpangan baku perbedaan rata-rata hitung Bank syariah di

Indonesia dan Malaysia

S2 =

varian populasi

N1,N2 = jumlah subjek kelompok Bank Syariah di Indonesia (N1) dan

jumlah subjek kelompok Bank Syariah di Malaysia (N2).

Tujuan dari hipotesis yang berupa uji beda dua rata-rata pada penelitian

ini adalah untuk verifikasi kebenaran/kesalahan, atau dengan kata lain

Page 59: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

43

menentukan menerima atau menolak hipotesis yang telah dibuat. Signifikansi

yang akan digunakan adalah sebesar 95%.

Dimana :

Jika thitung > ttabel maka hipotesis Ha diterima (H0 ditolak)

Jika thitung < ttabel maka hipotesis Ha ditolak (H0 diterima)

Dalam pengambilan keputusan ini dapat digunakan gambar seperti

dibawah ini :

Gambar 3.1

daerah penolakan daerah penolakan

H0 ditolak H0 ditolak

Daerah penerimaan

H0 diterima

- ttabel ttabel

3. Uji Beda Paired Sample t-test

Jika dalam uji t-tes sampel bebas (independent samples) di atas

kelompok subjek sampel yang dikenai perlakuan berbeda, dalam uji t-tes

sampel berhubungan (correleated samples) kelompok subjek sampel yang

dikenai perlakuan itu sama. Jika yang pertama terdiri dari dua kelompok yang

berbeda yang diberi perlakuan sama, yang kedua terdiri dari satu kelompok

yang diberi perlakuan berbeda. Atau, satu kelompok yang dikondisikan secara

berbeda kemudian diberi perlakuan sama. Baik perlakuan pada kategori

pertama, yaitu t-tes untuk sampel bebas, maupun kategori kedua, yaitu t-tes

untuk sampel berhubungan, akan sama-sama menghasilkan dua kelompok

Page 60: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

44

data. Kedua kelompok data itulah yang kemudian diuji signifikansi perbedaan

rata-rata hitungnya lewat uji t-tes.

Sampel berhubungan menunjukkan bahwa kelompok yang dikenai

perlakuan, misalnya dites kemampuan tertentunya, itu sama. Dalam hal ini ada

dua kemungkinan yang dapat dilakukan terhadap kelompok subjek yang akan

dikenai perlakuan. Adapun rumus yang dipergunakan untuk memperoleh nilai

t sampel berhubungan adalah sebagai berikut.

t =

= rata-rata hitung perbedaan semua pasangan

= simpangan baku perbedaan kedua pasangan

Dengan demikian, untuk mendapatkan nilai t terlebih dahulu harus

dihitung besarnya rata-rata hitung perbedaan semua pasangan ( dan

simpangan baku perbedaan kedua pasangan ( ). Rumus yang digunakan

untuk menghitung rata-rata hitung perbedaan semua pasangan (D) adalah

sebagai berikut :2

=

= rata-rata hitung perbedaan semua pasangan

∑ D = jumlah perbedaan antara setiap pasangan (X1– X2 = D)

Adapun untuk mencari simpangan baku perbedaan kedua pasangan (s )

digunakan rumus berikut :

s =

2 Burhan Nugiyantoro et.al. Statistik Terapan (Yogyakarta: Gadjah Muda University

Press), h.176-178.

Page 61: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

45

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Penelitian

Penelitian ini menggunakan data kuartal perbankan syariah Indonesia dan

Malaysia periode 2011-2013. Bank syariah Indonesia terdiri dari Bank Syariah

Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, BNI Syariah dan BRI Syariah. Sedangkan

untuk bank syariah Malaysia terdiri dari Public Islamic Bank Berhad, Hongleong

Islamic Bank Berhad, Affin Islamic Bank Berhad, Amislamic Bank Berhad.

Penelitian ini menggunakan pendekatan metode Data Envelopment Analysis

(DEA) untuk mengukur tingkat efisiensi bank syariah Indonesia dan Malaysia.

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

intermediasi sehingga variabel input yang digunakan adalah biaya tenaga

kerja,aset tetap dan total simpanan. Variabel total pembiayaan dan pendapatan

dari penyaluran dana digunakan sebagai variabel output. Untuk mengukur tingkat

efisiensi bank syariah Indonesia dan di Malaysia, peneliti menggunakan perangkat

lunak DEAWIN dan SPSS 16 untuk mengukur perbandingan tingkat efisiensi

antara bank syariah Indonesia dan Malaysia.

Page 62: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

46

B. Tingkat Efisiensi Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah Malaysia

Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

Grafik 4.1

Tingkat Efisiensi Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah Malaysia

Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

Sumber : data diolah

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat tingkat efisiensi rata-rata bank

syariah Indonesia terendah dengan orientasi input terjadi pada periode Desember

2011 yaitu sebesar 66,11%. Pada periode yang sama efisiensi rata-rata perbankan

syariah Malaysia orientasi input sebesar 86.60%. Tingkat efisiensi rata-rata bank

syariah Indonesia terendah dengan orientasi output juga terjadi pada periode

Desember 2011 dengan nilai efisiensi 65,25%. Pada periode yang sama efisiensi

rata-rata perbankan syariah Malaysia orientasi output sebesar 81,54%. Sedangkan

pada perbankan syariah Malaysia tingkat efisiensi rata-rata terendah dengan

orientasi input terjadi pada periode September 2012 yaitu sebesar 80,34%. Pada

periode yang sama efisiensi rata-rata perbankan syariah Indonesia orientasi input

Page 63: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

47

sebesar 81.80%. Tingkat efisiensi terendah pada Perbankan Syariah Malaysia

dengan orientasi output terjadi pada periode September 2012 dengan nilai

efisiensi rata-rata sebesar 77,50%. Pada periode yang sama efisiensi rata-rata

perbankan syariah Indonesia orientasi output sebesar 81,80%.

Tingkat efisiensi rata-rata bank syariah Indonesia tertinggi dengan orientasi

input terjadi pada periode September 2012 yaitu sebesar 81,80%. Pada periode

yang sama efisiensi rata-rata perbankan syariah Malaysia orientasi input sebesar

80,34%. Tingkat efisiensi rata-rata bank syariah Indonesia tertinggi dengan

orientasi output terjadi pada periode Maret 2011dengan nilai efisiensi 86,54%.

Pada periode yang sama efisiensi rata-rata perbankan syariah Malaysia orientasi

output sebesar 89,40%. Sedangkan pada Perbankan Syariah Malaysia tingkat

efisiensi rata-rata tertinggi dengan orientasi input terjadi pada periode Maret 2011

yaitu sebesar 96,49%. Pada periode yang sama efisiensi rata-rata perbankan

syariah Indonesia orientasi input sebesar 78,68%. Tingkat efisiensi terendah pada

Perbankan Syariah Malaysia dengan orientasi output terjadi pada periode

September 2011 dengan nilai efisiensi rata-rata sebesar 92,53%. Pada periode

yang sama efisiensi rata-rata perbankan syariah Indonesia orientasi output sebesar

73,26%.

Pada grafik di atas, dapat terlihat bahwa terdapat perbedaan tingkat efisiensi

rata-rata bank syariah Indonesia dan bank syariah Malaysia dengan metode DEA

periode 2011-2013. Rata-rata efisiensi bank syariah Indonesia dan bank syariah

Malaysia dengan orientasi input lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata

efisiensi bank syariah Indonesia dan bank syariah Malaysia dengan orientasi

Page 64: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

48

output. Hal tersebut tidak sesuai dengan yang ada pada tabel 4.1 di bawah yang

menjelaskan bahwa jumlah bank yang efisien dengan orientasi input sama

dibandingkan dengan jumlah bank yang efisien dengan orientasi output.

Sementara berdasarkan nilai efisiensi rata-rata bank syariah Indonesia dan

bank syariah Malaysia, diketahui bahwa nilai efisiensi rata-rata bank syariah

Malaysia lebih tinggi dibandingkan dengan nilai efisiensi rata-rata bank syariah

Indonesia selama periode tahun 2011-2013. Nilai efisiensi rata-rata bank syariah

Indonesia dengan orientasi input sebesar 75,05% sedangkan nilai efisiensi rata-

rata bank syariah Malaysia dengan orientasi input sebesar 87,71%. Nilai efisiensi

rata-rata bank syariah Indonesia dengan orientasi output sebesar 74,69%

sedangkan nilai efisiensi rata-rata bank syariah Malaysia dengan orientasi output

adalah sebesar 82,62%.

Kemudian di bawah ini akan diklasifikasikan bank syariah Indonesia dan

bank syariah Malaysia yang efisien dengan orientasi input dan output dengan

tingkat efisiensi sebesar 100%, sementara bank yang tidak efisien yaitu yang

tingkat efisiensinya di bawah 100% tidak dicantumkan pada tabel.

Page 65: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

49

Tabel 4.1

Bank yang Efisien dengan Orientasi Input dan Output

(Per Kuartal)

Periode Nama Bank

dengan

Orientasi

Input

Jumlah Bank

yang Efisien

Nama Bank

dengan

Orientasi

Output

Jumlah

Bank

yang

Efisien

Desember

2013

Amislamic 1 Amislamic, 1

September

2013

Amislamic 1 Amislamic, 1

Juni 2013 Amislamic 1 Amislamic, 1

Maret 2013 Public Islamic 1 Public Islamic 1

Desember

2012

0 0

September

2012

BRI Syariah 1 BRI Syariah 1

Juni 2012 Amislamic 1 Amislamic, 1

Maret 2012 0 0

Desember

2011

0 0

September

2011

Amislamic,

Hongleong

2 Amislamic,

Hongleong

2

Juni 2011 Affin,

Amislamic,

BNI Syariah

3 Affin,

Amislamic,

BNISyariah

3

Maret 2011 Affin, BNI

Syariah,

Public Islamic

1 Affin, BNI

Syariah,

Public Islamic

2

13 13

Sumber : data diolah

Tabel di atas menunjukkan bank-bank yang memiliki nilai efisien 100%

pada periode yang bersangkutan. Dapat dilihat jumlah bank yang efisien dengan

orientasi input sama dengan jumlah bank yang efisien dengan orientasi output.

Pada orientasi input dan output jumlah bank syariah yang mencapai efisiensi

100% sebanyak 13 bank.

Page 66: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

50

Jumlah bank yang efisien paling banyak terjadi pada Juni dan Maret tahun

2011, dimana jumlah bank yang efisien dengan orientasi input sebanyak 3 bank

dan pada periode yang sama jumlah bank yang efisien dengan orientasi output

sebanyak 3 bank. Pada periode tersebut tingkat efisiensi bank baik menggunakan

orientasi input maupun output sama-sama berjumlah yang paling banyak di antara

periode lainnya.

Bank yang paling banyak mencapai nilai tertinggi 100% yang berarti efisien

dengan orientasi input adalah bank Syariah Malaysia dengan total 10 bank efisien.

Bank Syariah Indonesia yang mencapai efisiensi 100% dengan orientasi input

hanya berjumlah 3 bank. Sedangkan dengan menggunakan orientasi output, bank

yang lebih banyak mencapai efisiensi 100% juga diperoleh oleh bank Syariah

Malaysia dengan total 10 bank efisien. Jumlah Bank Syariah Indonesia yang

mencapai efisiensi 100% dengan orientasi output berjumlah 3 bank.

Page 67: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

51

Tabel 4.2

Bank Syariah Indonesia dan Malaysia yang Efisien dengan Orientsai Input

(Per Kuartal)

Periode Nama Bank

syariah

Indonesia

Jumlah Bank

yang Efisien

Nama Bank

Syariah

Malaysia

Jumlah

Bank yang

Efisien

Desember

2013

- - Amislamic 1

September

2013

- - Amislamic 1

Juni 2013 - - Amislamic, 1

Maret 2013 - - Public Islamic 1

Desember

2012

- - - -

September

2012

BRI Syariah 1 - -

Juni 2012 - - Amislamic, 1

Maret 2012 - - - -

Desember

2011

- - - -

September

2011

- - Amislamic,

Hongleong

2

Juni 2011 BNI Syariah 1 Affin,

Amislamic

2

Maret 2011 BNI Syariah 1 Affin 2

3 10

Sumber : data diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah bank syariah Malaysia yang

efisien dengan orientasi input lebih banyak daripada jumlah bank syariah

Indonesia. Sementara berdasarkan tingkat efisiensi rata-rata dengan orientasi

input, bank syariah Malaysia lebih efisien dengan tingkat efisiensi rata-rata

sebesar 87,71% dibandingkan dengan bank syariah Indonesia yang memiliki

tingkat efisiensi rata-rata sebesar 75,05%. Secara industri dan secara individual

bank syariah Malaysia lebih efisien daripada bank syariah Indonesia dengan

orientasi input.

Tabel 4.3

Page 68: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

52

Bank Syariah Indonesia dan Malaysia yang Efisien dengan Orientsai Output

(Per Kuartal)

Periode Nama Bank

Syariah

Indonesia

Jumlah Bank

yang Efisien

Nama Bank

Syariah

Malaysia

Jumlah

Bank yang

Efisien

Desember

2013

- - Amislamic, 1

September

2013

- - Amislamic, 1

Juni 2013 - - Amislamic, 1

Maret 2013 - - Public Islamic 1

Desember

2012

- - -

September

2012

BRI Syariah 1 -

Juni 2012 - - Amislamic, 1

Maret 2012 - - -

Desember

2011

- - -

September

2011

- - Amislamic,

Hongleong

2

Juni 2011 BNI Syariah 1 Affin,

Amislamic,

2

Maret 2011 BNI Syariah, 1 Affin, 1

3 10

Sumber : data diolah

Tabel di atas menunjukkan jumlah bank syariah Malaysia yang efisien

dengan orientasi output lebih banyak daripada jumlah bank syariah Indonesia

yang efisien dengan orientasi output. Hal ini sesuai dengan hasil efisiensi rata-rata

bank syariah Indonesia dan Malaysia dimana bank syariah Malaysia lebih efisien

daripada bank syariah Indonesia dengan tingkat efisiensi rata-rata dengan orientasi

output masing-masing sebesar 82,62% dan 74,69%.

Page 69: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

53

C. Uji Beda Statistik Bank Syariah Indonesia dan Malaysia

1. Asumsi Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov Test

Tabel 4.4

Uji Normalitas Data Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah Malaysia

dengan Orientasi Input

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Bank Syariah

Indonesia

dengan Orientasi

Input

Bank Syariah

Malaysia dengan

Orientasi

Input

N 48 48

Normal Parametersa Mean 75.0525 87.7169

Std. Deviation 11.97537 9.75515

Most Extreme Differences Absolute .110 .133

Positive .110 .129

Negative -.058 -.133

Kolmogorov-Smirnov Z .760 .921

Asymp. Sig. (2-tailed) .610 .365

a. Test distribution is Normal.

Page 70: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

54

Tabel 4.5

Uji Normalitas Data Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah Malaysia

dengan Orientasi Output

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Bank Syariah

Indonesia

dengan Orientasi

Output

Bank Syariah

Malaysia

dengan Orientasi

Output

N 48 48

Normal Parametersa Mean 74.6946 82.6229

Std. Deviation 13.23455 18.61720

Most Extreme Differences Absolute .086 .175

Positive .086 .175

Negative -.080 -.140

Kolmogorov-Smirnov Z .595 1.215

Asymp. Sig. (2-tailed) .870 .105

a. Test distribution is Normal.

Jika Asymp. Sig. (2-tailed) > α (0,05) maka H0 diterima yang berarti

datadalam populasi tersebut normal. Pada uji normalitas Kolmogorov-Smirnov

Test diatas, nilai Asymp. Sig. (2-tailed) bank syariah Indonesia dan bank syariah

Malaysia dengan orientasi input > 0.05 yang berarti Asymp. Sig. (2-tailed) > α

(0,05) sehingga H0 diterima. Pada uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test

berikutnya, nilai Asymp. Sig. (2-tailed) Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah

Malaysia dengan orientasi output juga> 0.05 yang berarti Asymp. Sig. (2-tailed)

> α (0,05) sehingga H0 juga diterima. Maka secara statistik data Bank Syariah

Indonesia dan Bank Syariah Malaysia baik dengan orientasi input maupun output

terdistribusi secara normal. Jika data terdistribusi secara normal maka uji beda

Page 71: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

55

yang digunakan untuk membandingkan tingkat efisiensi bank syariah Indonesia

dan bank syariah Malaysia adalah uji t-tes sampel bebas (Independent Sample t-

test).

2. Uji T-Tes Sampel Bebas (Independent Sample t-test) Tingkat Efisiensi

Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah Malaysia dengan Orientasi

Input

Tabel 4.6

Group Statistic Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah Malaysia dengan

Orientasi Intput

Group Statistics

Group N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Efisiensi Indonesia 48 75.0525 11.97537 1.72850

Malaysia 48 87.7169 9.75515 1.40803

Sumber : data diolah

Page 72: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

56

Tabel 4.7

Independent Sample t-test Bank Syariah Indonesia dan Bank

Syariah Malaysia dengan Orientasi Input

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Efisiensi

Equal

variances

assumed

.630 .429 -5.681 94 .000 -12.66438 2.22941 -17.09092 -8.23783

Equal

variances

not

assumed

-5.681 90.307 .000 -12.66438 2.22941 -17.09328 -8.23547

Sumber : data diolah

Oleh karena nilai probabilitas dengan equal variance assumed adalah 0,630

lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama. Hasil

penghitungan independent sample t-test diatas menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan signifikan antara nilai rata-rata efisiensi perbankan syariah indonesia

dan perbankan syariah Malaysia dengan orientasi input. Pada tabel Group

Statistics terlihat rata-rata untuk bank syariah Indonesia sebesar 75,05 dan untuk

bank syariah Malaysia adalah 87,71 artinya bahwa nilai rata-rata efisiensi

perbankan syariah Indonesia lebih rendah daripada rata-rata nilai efisiensi

perbankan syariah Malaysia.

Nilai t hitung negatif, berarti rata-rata nilai efisiensi perbankan syariah

Indonesia lebih rendah daripada perbankan syariah Malaysia dan sebaliknya jika t

Page 73: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

57

hitung positif berarti rata-rata efisiensi perbankan syariah Indonesia lebih tinggi

daripada perbankan syariah Malaysia. Berdasarkan nilai t hitung pada tabel diatas

yaitu sebesar -5,681 maka dapat disimpulkan bahwa efisiensi dengan orientasi

input perbankan syariah Indonesia lebih rendah daripada perbankan syariah

Malaysia.

3. Uji T-Tes Sampel Bebas (Independent Sample t-test) Tingkat

Efisiensi Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah Malaysia

dengan Orientasi Output

Tabel 4.8

Group Statistics Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah

Malaysia dengan Orientasi Output

Group Statistics

Grup N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Bank Syariah

Malaysia

1 48 74.6946 13.23455 1.91024

2 48 82.6229 18.61720 2.68716

Sumber : data diolah

Page 74: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

58

Tabel 4.9

Independent Sample t-test Bank Syariah Indonesia dan Bank

Syariah Malaysia dengan Orientasi Output

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Efisiensi Equal

variances

assumed

2.381 .126 -2.405 94 .018 -7.92833 3.29695 -14.47450 -1.38217

Equal

variances

not

assumed

-2.405 84.839 .018 -7.92833 3.29695 -14.48373 -1.37294

Sumber : data diolah

Nilai probabilitas dengan equal variance assumed adalah 2,381 lebih besar

dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama. Hasil penghitungan

independent sample t-test diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

signifikan antara nilai rata-rata efisiensi perbankan syariah indonesia dan

perbankan syariah Malaysia dengan orientasi output. Pada tabel Group Statistics

terlihat rata-rata untuk bank syariah Indonesia sebesar 74,69 dan untuk bank

syariah Malaysia adalah 82,62 artinya bahwa nilai rata-rata efisiensi perbankan

syariah Malaysia lebih tinggi daripada rata-rata nilai efisiensi perbankan syariah

Indonesia.

Nilai t hitung negatif, berarti rata-rata nilai efisiensi perbankan syariah

Indonesia lebih rendah daripada perbankan syariah Malaysia dan sebaliknya jika t

Page 75: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

59

hitung positif berarti rata-rata efisiensi perbankan syariah Indonesia lebih tinggi

daripada perbankan syariah Malaysia. Berdasarkan nilai t hitung pada tabel diatas

yaitu sebesar -2,405 maka dapat disimpulkan bahwa efisiensi dengan orientasi

input perbankan syariah Indonesia lebih rendah daripada perbankan syariah

Malaysia.

D. Uji Beda Statistik Orientasi Input dan Output

1. Uji T-Tes Sampel Berpasangan (Paired Sample T-Test) Orientasi

Input dan Output Pada Bank Syariah Indonesia

Tabel 4.10

Paired Sample Statistic Orientasi Input dan Output Pada Bank

Syariah Indonesia

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Orientasi Input 75.0525 48 11.97537 1.72850

Orientasi Output 74.6946 48 13.23455 1.91024

Sumber : data diolah

Tabel 4.11

Uji T-Tes Sampel Bebas (Paired Sample T-Test) Orientasi Input

dan Output Pada Bank Syariah Indonesia

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed

)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Orentasi Input Bank

Syariah Indonesia –

Orientasi Output Bank

Syariah Malaysia

.35792 6.62604 .95639 -1.56608 2.28192 .374 47 .710

Sumber : data diolah

Page 76: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

60

Berdasarkan perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara nilai efisiensi perbankan syariah

Indonesia menggunakan orientasi input dengan orientasi output dengan

nilai sig= 0,710 < 0,050. Tabel paired samples statistic menunjukkan

bahwa nilai efisiensi rata-rata perbankan syariah Indonesia dengan

orientasi input lebih besar dibandingkan dengan efisiensi rata-rata

perbankan syariah Indonesia dengan orientasi output.

2. Uji T-Test Sampel Berpasangan (Paired Samples T-Test) Orientasi

Input dan Output pada Bank Syariah Malaysia

Tabel 4.12

Paired Samples Statistics Orientasi Input dan Output pada Bank

Syariah Malaysia

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Orientasi Input 87.7169 48 9.75515 1.40803

Orientasi

Output 82.6229 48 18.61720 2.68716

Sumber : data diolah

Page 77: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

61

Tabel 4.13

Uji T-Test Sampel Berpasangan (Paired Sample T-Test) Orientasi

Input dan Output pada Bank Syariah Malaysia

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed

)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Orentasi Input

Bank Syariah

Indonesia –

Orientasi Output

Bank Syariah

Malaysia

5.09396 14.73532 2.12686 .81527 9.37265 2.395 47 .021

Sumber : data diolah

Berdasarkan perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara nilai efisiensi perbankan syariah Malaysia

menggunakan orientasi input dengan orientasi output.

Page 78: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Nilai efisiensi rata-rata bank syariah Indonesia selama periode tahun

2011–2013 adalah sebesar 75,05% dan sebesar 87,71% untuk bank syariah

Malaysia dengan orientasi input. Sedangkan nilai efisiensi rata-rata bank

syariah Indonesia dengan orientasi input sebesar 74,69% dan 82,62%

untuk perbankan syariah Malaysia. Hal ini berarti bank syariah Malaysia

lebih efisien dibandingkan dengan bank syariah Indonesia baik dengan

orientasi input maupun orientasi output.

2. Dari hasil uji statistik independent sample t-test dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat efisiensi bank syariah

Indonesia dan bank syariah Malaysia baik berdasarkan orientasi input

maupun output. Hasil uji statistik independent sample t-test menunjukkan

bahwa bank syariah Malaysia lebih efisien dibandingkan dengan bank

syariah Indonesia baik dengan orientasi input maupun output.

3. Dari hasil uji statistik paired sample t-test, dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai efisiensi perbankan syariah

di Indonesia menggunakan orientasi input dengan orientasi output. paired

samples statistic menunjukkan bahwa nilai efisiensi rata-rata perbankan

syariah Indonesia dengan orientasi input lebih besar dibandingkan dengan

efisiensi rata-rata perbankan syariah Indonesia dengan orientasi output.

Pada perbankan syariah Malaysia, tidak terdapat perbedaan yang

Page 79: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

63

signifikan antara nilai efisiensi perbankan syariah di Malaysia

menggunakan orientasi input dengan orientasi output berdasarkan uji

statistik paired sample t-test.

B. Saran-saran

1. Bagi bank syariah Indonesia agar dapat berupaya meningkatkan nilai

efisiensinya agar dapat bersaing dengan perbankan syariah di negara lain.

2. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa nilai efisiensi perbankan syariah

Indonesia dengan dengan orientasi input lebih tinggi dibandingkan

orientasi output. Karenanya disarankan untuk berorientasi meminimalkan

inputnya agar mencapai nilai efisiensi yang lebih baik.

3. Bagi penelitian selanjutnya dapat menambah jumlah bank atau periode

penelitian dan menggunakan pendekatan atau metode lain untuk mencari

temuan lainnya.

Page 80: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

64

DAFTAR PUSTAKA

A. Karim, Adiwarman. Bank Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Adi Nugroho Rino. Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) dan

Unit Usaha Syariah (UUS) Dengan Metode Stochastic Frontier Analysis

(Periode 2005-2009). Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro,

2011.

Akin Ahmet, dkk. Determinants of Bank Efficiency in Turkey: A Two Stage Data

Envelopment Analysis. 2009.

Alamsyah Halim. Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah Indonesia:

Tantangan Dalam Menyongsong MEA. Jakarta : Bank Indonesia, 2012.

Antonio Muhammad Syafi’i. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta : Gema

Insani, 2001.

Bank Indonesia. Statistik Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistics). Jakarta :

Bank Indonesia, 2012.

Bank Negara Malaysia, “List of Licensed Financial Institutions”. Artikel diakses

pada 19 Maret dari http://www.bnm.gov.my/index.php?ch=fsmfs&pg=

fsmfslist&lang=bm

El-jawi, el-kahfi.”Sejarah Berdirinya Bank Syariah di Indonesia”. Artikel diakses

pada 23 maret 2012 dari http://anakeemaks.blogspot.com/2011/03/sejarah-

berdirinya-bank-syariah-di.html

Page 81: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

65

Farrell M. J., The Measurment of Productive Efficiency

Izah Mohd Tahir, dkk. Evaluating Efficiency of Malaysian Banks Using Data

Envelopment Analysis, 2009

Maharani Fitria, Pengukuran Efisiensi Perbankan dengan Menggunakan Pendekatan

DEA dan Pengaruh Efisiensi Perbankan Terhadap Stock Return Pada Bank

Umum Konvensional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 2012.

Muharam Harjum & Pusvitasari, AnaIisis Perbandingan Efsiensi Bank Syariah.

Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, 2007.

Nisfiannoor Muhammad. Pendekatan Statistika Modern. Jakarta: Penerbit Salemba

Humanika,2009.

Nugiyantoro Burhan et.al. Statistik Terapan. Yogyakarta: Gadjah Muda University

Press,

Rivai Veitzhal, dkk, Bank and Financial Institution Management, Conventional and

Sharia System, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007.

Rochaety Ety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS , edisi revisi

Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media, 2009.

Said Houda Ben, Tunisian Bank Mergers and Acquisitions Efficiency: A Joint

Analysis of Financial Ratios and Non Parametric Approaches. 2013.

Sunarto evaluasi kinerja. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007.

Page 82: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

66

Sugiyanto, Analisis Statistika Sosial. Malang: Bayumedia Publishing,

Syafiqe, “Sejarah Ringkas Perkembangan Sistem Perbankan Islam di Malaysia”,

artikel diakses pada 19 maret2014 dari http://syafiqe.wordpress.com/

2008/03/26/sejarah-ringkas-perkembangan-sistem-perbankan-islam-di-

malaysia/

Undang-Undang RI Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

www.bi.go.id

www.bnm.gov.my

Page 83: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

67

Lampiran

Rangkuman Input-Output Perbankan Syariah Indonesia dan Malaysia

BANK VARIABEL INPUT VARIABEL OUTPUT

Biaya Tenaga Kerja

DPK Aset Tetap Pembiayaan Pendapatan

BSM dec13 125029149.63 5847592744.05 150802453.60 5219112299.47 592004403.90

BSM sep13 97362902.38 5625370766.49 139955017.30 5159416273.46 429180979.34

BSM jun13 61817238.13 5298290028.31 134842717.84 5032642025.79 279208346.44

BSM mar13 28353465.45 4993098982.91 129922197.76 4811267379.68 132821012.90

BSM dec12 102749921.36 4895456537.70 124740589.28 4623303554.58 507520184.54

BSM sep12 74102967.39 4605020866.10 110708923.14 4343945160.95 365242843.66

BSM jun12 51347593.58 4480147845.23 90367725.70 4143631959.74 234902275.35

BSM mar12 28512635.00 4442825102.23 84328195.45 3880733983.43 112694662.89

BSM dec11 104106532.45 4417914753.07 78614448.99 3796492502.88 409591905.21

BSM sep11 69942644.44 3965971164.94 71664255.01 3569353989.72 295058089.55

BSM jun11 44283841.88 3517778966.13 69931424.98 3114560973.05 188201845.44

BSM mar11 21430219.15 3342483590.23 69422250.18 2805821746.88 90332179.93

BMI dec13 93833490.62 4695186117.23 103338680.93 4332953444.48 451138827.72

BMI sep13 62148579.22 4564443955.12 89991297.05 4145972108.63 322506972.84

BMI jun13 40089021.70 4276027052.53 83357240.22 3975169445.32 206780748.66

BMI mar13 22018139.88 4206592848.90 78216000.84 3681640767.54 96386809.27

BMI dec12 69282373.91 4133435461.89 72707455.17 3416867358.71 306553528.36

BMI sep12 43328510.01 3228880675.26 69748348.54 2903751179.62 217187060.92

BMI jun12 27891894.73 2959958477.51 63651148.16 2679724861.07 139008807.80

BMI mar12 11503512.64 2884750445.63 59698752.23 2412934256.06 71524693.30

BMI dec11 51897032.61 3058357974.21 55358079.06 2314072559.51 237556569.15

BMI sep11 30418685.12 2358549858.45 48048023.49 2146491034.92 190020866.10

BMI jun11 24588864.42 2173951766.80 45865576.18 2019395092.80 110838209.08

BMI mar11 12465135.79 1948116598.51 40890741.32 1802769424.35 50745936.88

BNI Syar dec13 49206668.76 1203386809.27 19268533.08 1106879731.57 139584775.09

BNI Syar sep13 35684177.41 1149267589.39 18463982.38 1016859599.45 98369298.52

BNI Syar jun13 23137884.03 1089033448.67 16962776.55 905055887.60 60513998.11

BNI Syar mar13 9967285.31 1148944741.53 16539792.39 799543042.89 32095312.99

BNI Syar dec12 29423613.30 941599559.61 16060501.21 717506238.86 97919786.10

BNI Syar sep12 19998322.32 809586557.62 10701897.87 627641501.52 67796162.32

BNI Syar jun12 13887910.24 759981545.56 10052007.97 560199014.37 44284366.15

BNI Syar mar12 6352731.47 725712697.91 9656181.19 526679249.24 21379364.58

Page 84: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

68

BNI Syar dec11 19268533.08 708426234.66 9237496.07 524099716.89 82482856.24

BNI Syar sep11 13909405.47 625488203.84 7526580.69 521723393.10 58036699.17

BNI Syar jun11 4774037.96 557751808.74 6276711.75 458437873.55 37472161.06

BNI Syar mar11 3045611.83 528588969.28 6139247.14 394866310.16 18595889.69

BRI Syar dec13 45226591.17 1504634581.11 37299674.95 1463772569.99 174681975.46

BRI Syar sep13 34488832.97 1360651462.72 32414910.35 1422446471.64 134718045.51

BRI Syar jun13 21846597.46 1450369088.81 31897976.30 1377614973.26 83117332.49

BRI Syar mar13 10550068.16 1369841774.14 29491559.19 1239580895.46 39791968.12

BRI Syar dec12 33908252.07 1252898081.16 28034811.79 1180956275.56 140337737.23

BRI Syar sep12 26681660.90 1064633217.99 27036594.32 1054340778.02 102562231.31

BRI Syar jun12 17630911.19 986780224.39 25444164.83 1007140819.96 67034392.37

BRI Syar mar12 7974625.14 933153192.83 25090909.09 944881828.67 33299465.24

BRI Syar dec11 32796267.17 1038734507.71 22928593.90 950683128.87 110194400.75

BRI Syar sep11 26681660.90 1064633217.99 27036594.32 1054340778.02 102562231.31

BRI Syar jun11 15025794.27 689730313.52 20197965.82 640476774.67 47963825.10

BRI Syar mar11 6664045.30 582266016.57 18198594.95 605399706.41 23053685.65

publicbank dec13 5000645.16 9161527741.94 330967.74 7388506451.61 459103548.39

Publicbank sep13 3703225.81 8737917419.35 353225.81 7305907096.77 340808387.10

Publicbank jun13 2689677.42 8198501612.90 371612.90 7021361935.48 223260322.58

Publicbank mar13 1423225.81 8031828387.10 410967.74 6602271935.48 111314838.71

Publicbank dec12 5376129.03 7646238064.52 428064.52 6505841935.48 447111612.90

Publicbank sep12 4173870.97 7860541612.90 449032.26 6279124193.55 337275483.87

Publicbank jun12 2966129.03 7452085806.45 461290.32 6302280967.74 222942903.23

Publicbank mar12 1514516.13 6921183548.39 491612.90 6272973548.39 111306129.03

Publicbank dec11 5452580.65 6461269354.84 522258.06 6193443870.97 412305161.29

Publicbank sep11 4183870.97 6131269032.26 550322.58 5978316129.03 300879354.84

Publicbank jun11 2990322.58 5854465161.29 586129.03 5344157419.35 193350000.00

Publicbank mar11 1576451.61 5415044838.71 470967.74 5245094193.55 95271612.90

Hongleong dec13 3975161.29 5542584838.71 1976451.61 4425690967.74 136977419.35

Hongleong sep13 2010322.58 5877798387.10 1765483.87 4415122903.23 70291290.32

Hongleong jun13 8541935.48 5564402580.65 1799032.26 4306784516.13 268134838.71

Hongleong mar13 6180322.58 5401158064.52 1829032.26 4193366129.03 200912903.23

Hongleong dec12 4289354.84 5364160645.16 1921290.32 4111096774.19 132487096.77

Hongleong sep12 2136451.61 5298435483.87 3541612.90 3955028387.10 69749354.84

Hongleong jun12 8764838.71 5258292258.06 3785161.29 3883428064.52 231053225.81

Hongleong mar12 7088387.10 5126126129.03 1906451.61 3769366129.03 162177741.94

Hongleong dec11 4888387.10 5424095161.29 2115806.45 3776479677.42 99876129.03

Hongleong sep11 914516.13 3297064193.55 1038709.68 1879134516.13 36004193.55

Page 85: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

69

Hongleong jun11 3945161.29 2976053225.81 1054193.55 1734516129.03 122418709.68

Hongleong mar11 3025161.29 2908910000.00 1110322.58 1650881290.32 88383870.97

Affin dec13 21120645.16 2996949677.42 982580.65 1951250322.58 138188709.68

Affin sep13 15643870.97 2686846129.03 1013870.97 1869226774.19 101910967.74

Affin jun13 10334516.13 2501190967.74 914838.71 1759167096.77 67020000.00

Affin mar13 5125161.29 2452148064.52 911290.32 1668310645.16 33740322.58

Affin dec12 19786774.19 2916858387.10 976451.61 1659147096.77 148385161.29

Affin sep12 14817419.35 3064974516.13 1053225.81 1605565483.87 111120967.74

Affin jun12 34649354.84 2747706774.19 1090322.58 1517675806.45 73659354.84

Affin mar12 4844193.55 2769226774.19 1093870.97 1468496774.19 35980967.74

Affin dec11 17806129.03 2412012580.65 973225.81 1411033870.97 119003548.39

Affin sep11 13422903.23 2192455483.87 1017419.35 1353017096.77 86328064.52

Affin jun11 9005806.45 1789930322.58 798709.68 1302490645.16 53236129.03

Affin mar11 4713870.97 1758686774.19 787419.35 1204017419.35 26339032.26

Amislamic dec13 2641935.48 7304964516.13 131612.90 7478669677.42 394814516.13

Amislamic sep13 1741290.32 7585107096.77 141612.90 7200586129.03 260072580.65

Amislamic jun13 1034838.71 7246741935.48 147741.94 7004851290.32 128993548.39

Amislamic mar13 3792580.65 7487497419.35 154516.13 7092679677.42 479892903.23

Amislamic dec12 2645806.45 6989300000.00 160000.00 6422721935.48 352873548.39

Amislamic sep12 1797741.94 6686315161.29 168709.68 6335326129.03 231178709.68

Amislamic jun12 911935.48 6288815161.29 179032.26 5871212580.65 112085483.87

Amislamic mar12 3203870.97 5894147741.94 187741.94 5433273870.97 396831612.90

Amislamic dec11 2173548.39 5491147741.94 171612.90 4950088387.10 299685161.29

Amislamic sep11 1456451.61 4828455806.45 181612.90 4530013548.39 197627741.94

Amislamic jun11 788387.10 5085582580.65 194516.13 4508153225.81 97356129.03

Amislamic mar11 3036129.03 4919243548.39 210967.74 4273250322.58 330849032.26

RATA-RATA BANK SYARIAH INDONESIA

BANK VARIABEL INPUT VARIABEL OUTPUT

Biaya Tenaga

Kerja DPK Aset Tetap Pembiayaan Pendapatan

BSM 67419925.90 4619329278.95 104608349.94 4208356820.80 303063227.43

BMI 40788770.05 3374020936.00 67572611.93 2985978461.08 200020752.51

BNI Syariah 19054681.77 853980680.51 12240475.69 679957629.93 63210889.17

BRI Syariah 23289608.89 1108193806.58 27089362.48 1078469583.38 88276440.88

Rata-rata 37638246.65 2488881175.51 52877700.01 2238190623.80 163642827.50

Page 86: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

70

RATA-RATA BANK SYARIAH MALAYSIA

BANK VARIABEL INPUT VARIABEL OUTPUT

Biaya Tenaga Kerja

DPK Aset Tetap Pembiayaan Pendapatan

Hongleong Islamic

Bank 4646666.67 4836590080.65 1986962.37 3508407956.99 134872231.18

Affin Islamic Bank

14272553.76 2524082204.30 967768.82 1564116586.02 82909435.48

Amislamic Bank 2102043.01 6317276559.14 169139.78 5925068897.85 273521747.31

Rata-rata 6110537.63 5250151223.12 894018.82 4341883353.49 190636881.72

Page 87: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

71

Nilai Efisiensi Perbankan Syariah Indonesia dan Malaysia

Nama Bank Bulan

Tahun

2011 2012 2013

Orientasi

Input

Orientasi

Output

Orientasi

Input

Orientasi

Output

Orientasi

Input

Orientasi

Output

Bank

Syariah

Mandiri

Desember 72.61 78.01 84.65 87.43 82.44 85.18

September 74.05 79.62 82.74 86.03 84.06 86.63

Juni 68.65 76 79.64 83.58 86.14 88.49

Maret 69.01 71.17 73.68 78.81 86.44 88.84

Bank

Muamalat

Indonesia

Desember 50.04 63.11 66.99 73.85 81.19 84.71

September 63.09 70.3 67.63 75.76 78.5 82.63

Juni 67.75 69.65 67.7 74.42 79.03 83.24

Maret 80.21 82.63 76.24 74.04 73.27 78.11

BNI Syariah

Desember 80.3 68.27 64.37 52.18 68.71 60.63

September 93.17 87.75 76.85 65.44 67.53 58.66

Juni 100 100 76.65 63.98 66.67 56.71

Maret 100 100 78.97 69.7 65.95 58.46

BRI Syariah

Desember 61.49 51.62 58.83 57.22 54.33 64.03

September 59.6 55.4 100 100 59.9 65.66

Juni 66.17 57.08 70.48 64.76 66.13 61.57

Maret 98.43 97.67 92.31 90.1 79.93 76.21

Public

Islamic

Bank

Berhad

Desember 95.18 94.58 84.23 87.1 78.87 98.87

September 96.94 96.55 79.29 83.97 81.7 97.69

Juni 92.64 91.12 84.2 84.27 84.81 93.89

Maret 100 100 93.16 92.38 100 100

Hongleong

Islamic

Bank

Berhad

Desember 72.5 68.22 78.81 75.29 81.08 78.23

September 100 100 79.66 75.42 79.46 75.73

Juni 83.95 66.51 74.07 71.41 78.98 76.04

Maret 89.75 68.53 76.32 72.62 79.38 76.32

Affin

Islamic

Bank

Berhad

Desember 79.47 70.13 74.08 64.33 79.13 72.84

September 81.32 9.6 69.05 58.12 85.13 79.98

Juni 100 100 71.64 62.23 87.68 83.01

Maret 100 100 78.7 61.07 88.23 82.49

Amislamic

Bank

Berhad

Desember 99.32 93.25 92.9 90.32 100 100

September 100 100 96.47 95.91 99.63 99.84

Juni 100 100 100 100 100 100

Maret 96.93 92.24 92.34 30.85 93.41 94.95

Page 88: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

72

Uji Normalitas Data Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah Malaysia

dengan Orientasi Input

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Bank Syariah

Indonesia

dengan Orientasi

Input

Bank Syariah

Malaysia dengan

Orientasi

Input

N 48 48

Normal Parametersa Mean 75.0525 87.7169

Std. Deviation 11.97537 9.75515

Most Extreme Differences Absolute .110 .133

Positive .110 .129

Negative -.058 -.133

Kolmogorov-Smirnov Z .760 .921

Asymp. Sig. (2-tailed) .610 .365

a. Test distribution is Normal.

Page 89: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

73

Uji Normalitas Data Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah Malaysia

dengan Orientasi Output

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Bank Syariah

Indonesia

dengan Orientasi

Output

Bank Syariah

Malaysia

dengan Orientasi

Output

N 48 48

Normal Parametersa Mean 74.6946 82.6229

Std. Deviation 13.23455 18.61720

Most Extreme Differences Absolute .086 .175

Positive .086 .175

Negative -.080 -.140

Kolmogorov-Smirnov Z .595 1.215

Asymp. Sig. (2-tailed) .870 .105

a. Test distribution is Normal.

Group Statistic Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah Malaysia dengan

Orientasi Intput

Group Statistics

Group N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Efisiensi Indonesia 48 75.0525 11.97537 1.72850

Malaysia 48 87.7169 9.75515 1.40803

Page 90: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

74

Independent Sample t-test Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah Malaysia

dengan Orientasi Input

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Efisiensi

Equal

variances

assumed

.630 .429 -5.681 94 .000 -12.66438 2.22941 -17.09092 -8.23783

Equal

variances

not

assumed

-5.681 90.307 .000 -12.66438 2.22941 -17.09328 -8.23547

Group Statistics Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah Malaysia dengan

Orientasi Output

Group Statistics

Grup N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Bank Syariah

Malaysia

1 48 74.6946 13.23455 1.91024

2 48 82.6229 18.61720 2.68716

Page 91: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

75

Independent Sample t-test Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah

Malaysia dengan Orientasi Output

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Efisiensi Equal

variances

assumed

2.381 .126 -2.405 94 .018 -7.92833 3.29695 -14.47450 -1.38217

Equal

variances

not

assumed

-2.405 84.839 .018 -7.92833 3.29695 -14.48373 -1.37294

Paired Sample Statistic Orientasi Input dan Output Pada Bank

Syariah Indonesia

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Orientasi Input 75.0525 48 11.97537 1.72850

Orientasi Output 74.6946 48 13.23455 1.91024

Page 92: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

76

Paired Sample t-test Orientasi Input dan Output Pada Bank Syariah Indonesia

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed

)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Orentasi Input Bank

Syariah Indonesia –

Orientasi Output Bank

Syariah Malaysia

.35792 6.62604 .95639 -1.56608 2.28192 .374 47 .710

Paired Samples Statistics Orientasi Input dan Output pada Bank Syariah

Malaysia

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Orientasi Input 87.7169 48 9.75515 1.40803

Orientasi

Output 82.6229 48 18.61720 2.68716

Page 93: PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42456/1/MUTOLIB-FSH.pdf · perbandingan tingkat efisiensi bank syariah

77

Paired Samples t-test Orientasi Input dan Output pada Bank Syariah Malaysia

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed

)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Orentasi Input

Bank Syariah

Indonesia –

Orientasi Output

Bank Syariah

Malaysia

5.09396 14.73532 2.12686 .81527 9.37265 2.395 47 .021