e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK...

96
ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM DAN SETELAH KRISIS GLOBAL 2008 (Studi pada Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2005-2011) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Manajemen Minat Utama Manajemen Keuangan Syariah Diajukan oleh Salisa Puspita Sari NIM : S411208033 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 11 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK...

Page 1: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUMSYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM

DAN SETELAH KRISIS GLOBAL 2008(Studi pada Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2005-2011)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Magister Manajemen

Minat Utama

Manajemen Keuangan Syariah

Diajukan oleh

Salisa Puspita SariNIM : S411208033

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMENPROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA

2014

11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

13

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

MOTTO

Barang siapa menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan

baginya jalan menuju surga. Dan tidaklah berkumpul suatu kaum disalah

satu dari rumah-rumah Allah ,ereka membaca kitabullah dan saling

mengajarkannya diantara mereka, kecuali akan turun kepada meraka

ketenangan, diliputi dengan rahmah, dikelilingi oleh para malaikat, dan

Allah akan menyebut-nyebut mereka kepada siapa saja yang ada disisi-

Nya. Barang siapa nerlambat-lambat dalam amalannya, niscaya tidak

akan bisa dipercepat oleh nasabnya. (H.R Muslim dalam Shahih-nya).

“Innamaa yuwaffash-shoobiruuna ajrohum bighoiri hisaab.”

“Sesungguhnya hanya orang-orang bersabarlah yang dicukupkan pahalanya tanpa

batas.”

ممهه معلل موع منع ررع اا معللممع ارلهق رنع مت مم هرع هكرمع مخري

(رواهع البخارى)

‘’sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan yang mengajarkannya.

(HR.Bukhari)

منسملكع طرع يفع يلتمسع فيهع علمع سهلع الع بهع طرع يفع الىع اع لحنت.روع اع هع مسلم

Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu,

maka Allah memudahkannya mendapat jalan ke syurga

( H.R Muslim)

15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan عtesis عini عuntuk ع:

Suamiku عtercinta, عBeni عRiyanto, عSE ع

dan عPutri عPertama عkami, ع عPutri عLatifa عKira ع عAzalia

Serta عIbu, عBapak عatas عlimpahan عkasih عsaying عyg عtak عterhingga ع

dan عKakak, ع عAdikku عtercinta

Dengan عpenuh عcinta,

Salisa عPuspita عSari

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah SWT atas segala berkat dan

rahmat-rahmat-Nya sehingga dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan tesis

16

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

ini dengan judul ””Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah dan

Bank Umum Konvensional Sebelum dan Setelah Krisis Global 2008 (studi pada

perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2005-2011)” dengan baik sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen.

Tesis ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa

terimakasih kepada :

1. Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya memberikan kemudahan-kemudahan

dalam menjalankan setiap aktivitas.

2. Prof. Dr. Hartono, M.S. selaku ketua Program Studi Magister Manajemen.

3. Prof. Dr. Hartono, M.S. Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

banyak bimbingan dan perhatian dalam penyusunan tesis ini.

4. Segenap dosen Magister Manajemen yang telah membimbing selama

menempuh program Magister Manajemen.

5. Suami Tercinta, Beni Riyanto, SE , dan Putri kami Kira Azalia, atas

dukungan, cinta dan kesabarannya,

6. Keluarga Tersayang , Ibu, Bapak atas limpahan kasih saying yg tak terhingga

dan Kakak, Adikku tercinta

7. Keluarga baruku di Magister Manajemen kelas Keuangan Syariah angkatan

38, 39, 40, & 41, Pak Harjanto, Mas Arinengwang, Mas Yusuf Wibisono, Pak

Shodiq, Pak Agus Ma’Arif, Pak Sugeng, Pak Ali, Mas Davit, Rahajeng, Mbk

Niken, Mbk Nani, Mbk Armida, Mbk Wina, dan Mbk Choiriroh.

17

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

8. Mbak Yuli, Mbak Dewi, Mbak Netty, Mas Danang, dan Mas Ir yang telah

banyak membantu peneliti dalam segala hal.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh peneliti.

Dalam penelitian ini masih terdapat banyak kelemahan-kelemahan. Peneliti

sangat mengharapkan bahwa penelitian ini dilanjutkan oleh Peneliti lain di masa

mendatang untuk menyempurnakan atau bahkan mengembangkan menjadi penelitian

yang lebih berbobot dan lebih berguna.

Wassalamu’allaikum warohmatullohi wabarokatuh

Surakarta,……………............

Peneliti,

Salisa Puspita Sari

DAFTAR ISI

Daftar Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN TESIS ............................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI ............................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... iv

18

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

MOTTO ............................................................................................................ v

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

ABSTRAK ........................................................................................................ xiii

ABSTRACT....................................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................

3

B. Perumusan Masalah ..........................................................................

9

C. Tujuan Penelitian ..............................................................................

10

D. Manfaat Penelitian .............................................................................

10

E. Orisinalitas Penelitian ........................................................................

11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 11

1. Pengertian, usaha pokok dan pengelompokan bank. ...................

11

19

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

2. Perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional............

13

3. Bank Kecil dan Bank Besar ……………………………………. 22

4. Pengertian Efisiensi dan Konsep Efisiensi Bank…………….. … 23

5. Hubungan Input dan Output dalam Pengukuran Efisiensi Bank.. 25

6. Krisis Ekonomi 2008 ……………...……………………………. 27

7. Konsep Data Envelopment Analysis (DEA) …………..………... 30

B. Penelitian Terdahulu ………………………………………………… 33

C. Pengembangan Hipotesis ………………………………………….... 38

D. Kerangka Pemikiran…………………………..……………………... 42

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ............................................................................... 45

B.Populasi dan Sampel Penelitian ..........................................................

45

C. Jenis dan Sumber Data ......................................................................

46

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel................................. 47

1. Variabel Output ........................................................................... 47

2. Variabel Input ………...... ............................................................ 48

E. Metode Pengumpulan Data …………………………………….…... 52

1. Metode Analisis Data ……………………………………………. 52

a. Metode Data Envelopment Analysis (DEA) ……………… … 52

b. Uji Hipotesis …………………………………………………. 55

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ………………………. 57

BAB V. PENUTUP ............................................................................................ 77

A. Kesimpulan .......................................................................................... 77

20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

B. Saran .................................................................................................... 78

C. Keterbatasan dan Rekomendasi ........................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 80

LAMPIRAN ...................................................................................................... 83

21

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Perkembangan Jumlah Bank Umum Konvensional (BUK) dan Bank Umum

Syariah (BUS) di Indonesia Tahun 2005-201 ............................................. 4

2.Perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional ............................... 13

3. Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil ................................................................ 14

4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ………………………. 49

5. Statistik Deskriptif Bank Syariah dan Bank Konvensional ....................... 58

6. Tingkat Efisiensi BUS di Indonesia Tahun 2005-2011 (persen) ................. 64

7. Tingkat Efisiensi BUK di IndonesiaTahun 2005-2011 (persen) ……......... 65

8. Uji Normalitas BUS dan BUK Tahun 2005-2011…………………............ 66

9. Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test ………………………............ 67

10. Hasil Analisis untuk DEA BUS dan BUK Sebelum Krisis Global 2008..... 68

11. Hasil Analisis uji-t untuk DEA BUS dan BUK Sesudah Krisis Global 2008

69

12. Hasil Analisis uji-t untuk DEA BUS Besar dan BUS Kecil Sebelum

Krisis Global 2008 …………………………….......................................... 70

13. Hasil Analisis uji-t untuk DEA BUS Besar dan BUS Kecil Sesudah

Krisis Global 2008 …………………………………………………….......

70

14. Hasil Analisis uji-t untuk DEA BUK Besar dan BUK Kecil Sebelum

Krisis Global 2008 …………………………………………………........... 71

15. Hasil Analisis uji-t untuk DEA BUK Besar dan BUK Kecil dan Sesudah

Krisis Global 2008 ………………………………………………….......... 72

22

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

16.Kerangka Pemikiran....................................................................................... 42

23

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

ABSTRAK

Perbankan merupakan merupakan sektor yang memiliki pengaruh sangat besarterhadap kemampuan suatu negara dalam menjalankan roda perekonomian, Olehkarena itu kualitas kinerja dan kesehatan suatu bank harus dijaga dengan baik.Penelitian ini menganalisis kinerja suatu bank dengan kinerja efisiensi.

Efisiensi berfungsi untuk mengukur kemampuan kinerja suatu perusahaansekaligus menjadi faktor yang harus diperhatikan bank untuk bertindak rasionaldalam meminimumkan tingkat risiko yang dihadapi dalam kegiatan operasinya.Analisis efisiensi menjadi sangat penting karena penghimpunan dan penyaluranpembiayaan yang ekspansif tanpa memperhatikan faktor efisiensi akan berpengaruhterhadap profitabilitas bank yang bersangkutan (Muharam dan Purvitasari, 2007).

Penelitian ini membandingkan kinerja efisiensi bank syariah dan bankkonvensional pada periode 2005-2011. Pengukuran dan pengujian efisiensi pada banksyariah dan bank umum menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) dan t-test. Hasilnya menunjukkan bahwa pada periode 2005-2011, Perhitungan efisiensimenggunakan asumsi Constant Retutrn to Scale (CRS) memberikan hasil bahwaterdapat perbedaan efisiensi yang signifikan antara Bank Umum syariah dan BankUmum Konvensional.

Kata Kunci : Efisiensi, Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konventional, DataEnvelopment Analysis (DEA).

24

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

ABSTRACT

Banking is a sector that has a very large effect on the ability of a country inrunning the economy, therefore the quality of the performance and health of a bankshould be maintained properly. This research analyzes the performance of a bank withthe performance efficiency.

Efficiency function to measure the ability of a company's performance as well asa factor that must be considered in the bank to act rationally to minimize the level ofrisk in its operations. Analysis of the efficiency becomes very important because thecollection and disbursement of the financing expansionary regardless of theefficiency factors will affect the profitability of the bank concerned (Muharram andPurvitasari, 2007).

This study compared the performance efficiency of Islamic banks andconventional banks in the period 2005-2011. Measurement and testing of theefficiency of Islamic banks and commercial banks using Data Envelopment Analysis(DEA) and t-test. The results showed that in the period 2005-2011, the efficiencycalculation using Constant assumption Retutrn to Scale (CRS) gives the result thatthere is a significant difference in efficiency between commercial banks and IslamicCommercial Bank.Keyword : efficiency, Islamic bank and Conventional bank, Data EnvelopmentAnalysis (DEA).

25

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank merupkan lembaga yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian

suatu negara, yaitu sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan dana

(surplus unit), yang menyimpan kelebihan dananya dibank dengan pihak yang

kekurangan dana (deficit unit) yang meminjam dana ke bank. Fungsi intermediasi ini

akan berjalan baik apabila surplus unit dan deficit unit memiliki kepercayaan

terhadap bank. Berjalannya fungsi intermediasi perbankan akan meningkatkan

penggunaan dana. Dana yang dihimpun kemudian akan disalurkan kepada

masyarakat dalam bentuk aktifitas produktif yang kemudian akan meningkatkan

output dan lapangan kerja sehingga akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

masyarakat (Sunarsi dan Wibowo, 2013).

26

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Undang- Undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-undang No. 7

tahun 1992 tentang perbankan telah memberikan amanat kepada Bank Indonesia

untuk mengakomodasi pengaturan dan pengawasan perbankan berdasarkan prinsip

syariah. Keberadaan dual banking system atau sistem perbankan ganda, yaitu

perbankan berdasar konvensional dan syariah. Undang-Undang tersebut memberikan

arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah atau mungkin

mengkonversi diri secara total bank syariah ( Nuryati dan Gumilar, 2010). Selain itu,

pemerintah juga telah mengeluarkan regulasi terbaru yang mengatur secara khusus

mengenai perbankan syariah melalui UU No. 21 tahun 2008, dengan adanya

dukungan dari pemerintah maka sejak 2007 secara kualitatif lembaga keuangan

syariah mengalami kemajuan yang sangat baik ( Pratikto dan Sugianto, 2011).

Perkembangan jumlah perbankan di Indonesia dari tahun 2005 hingga 2007

mengalami penurunan, baru di pertengahan 2010 mengalami penambahan 1 bank.

Walaupun secara umum mengalami penurunan, Bank Umum Syariah (BUS) justru

mengalami peningkatan jumlah bank, dari 3 bank di tahun 2006 menjadi 11 bank di

tahun 2011, dapat dilihat dari data yang ada, bahwa yang mengalami penurunan

jumlah adalah Bank Umum Konvensional (BUK) yang semula di tahun 2006 terdapat

127 bank menjadi 120 bank di tahun 2011.

Tabel 1Perkembangan Jumlah Bank Umum Konvensional (BUK) dan Bank Umum

Syariah (BUS) di Indonesia Tahun 2005-2011

27

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia dan Statistik Perbankan Syariah 2013 (data diolah)

Tabel 1 menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah bank syariah selama periode

2008-2011 terus mengalami peningkatan, sedangkan jumlah bank konvensional

justru mengalami penurunan selama periode pengamatan. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa perbankan syariah mampu berkembang dan dapat diterima

dengan baik oleh masyarakat.

Bank Umum Konvensional (BUK) dan Bank Umum Syariah (BUS) yang

beroperasi di Indonesia dengan berbagai bentuk produk dan pelayanan yang diberikan

dapat menimbulkan permasalahan di masyarakat. Permasalahan yang paling penting

adalah bagaimana kualitas kinerja dan kesehatan dari bank umum syariah yang ada.

Dengan kondisi seperti ini, maka penilaian efisiensi bank menjadi sangat penting,

karena efisiensi merupakan gambaran kinerja suatu perusahaan sekaligus menjadi

factor yang harus diperhatikan bank untuk bertindak rasional dalam meminimumkan

tingkat risiko yang dihadapi dalam menghadapi kegiatan operasinya (Nugroho dan

Muharam. 2010).

Salah satu indikator efisiensi dapat dilihat dengan memperhatikan besarnya rasio

beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dan Non Performing

28

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Financing (NPF). Kinerja perbankan dapat dikatakan efisiensi apabila rasio BOPO

dan NPF mengalami penurunan. Selain itu efisiensi juga dapat dilihat dengan

memperhatikan pertumbuhan tingkat indikator kinerja bank seperti jumlah simpanan,

pembiayaan, dan total aktiva. Semakin besar jumlah simpanan, pembiayaan, dan total

aktiva menunjukan semakin baik dan produktif bank dalam kegiatan operasinya

(Nugroho dan Muharam. 2010).

Dalam perkembangan perbankan syariah yang semakin pesat tersebut, di akhir

tahun 2008, industri perbankan nasional dihadapkan adanya krisis global yang terjadi

diberbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Akibatnya, antara lain adalah pada

oktober 2008 terdapat tiga bank besar BUMN yang meminta bantuan likuiditas,

masing-masing sebesar Rp. 5 triliun (pernyataan Humas Bank Indonesia, 2010).

Terjadinya krisis ekonomi global tahun 2008 disebabkan oleh adanya mekanisme

pemberian kredit oleh berbagai lembaga keuangan di Amerika Serikat yang sangat

ekspansif bernama Subprime Mortgage. Dalam mekanisme tersebut banyak

peminjam dana yang mengalami kredit macet akibat tingginya tingkat suku bunga

yang ditetapkan oleh bank sentral Amerika Serikat, sehingga menyebabkan lembaga

keuangan dan penjamin simpanan menderita kerugian. Keadaan tersebut memicu

hilangnya kepercayaan masyarakat kepada lembaga keuangan dan pasar keuangan.

Keterikatan sistem keuangan dengan pasar keuangan global pada akhirnya membawa

dampak krisis tersebut bagi perekonomian dunia. Krisis ekonomi global telah

mengakibatkan berbagai lembaga keuangan global mengalami kebangkrutan.

Perusahaan di Amerika Serikat yang mengalami kebangkrutan akibat krisis global

29

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

antara lain Bear Stearns, Lehman Brothers, Fannie Mae dan Freddie Mac, serta AIG.

Selain itu, krisis global juga mengakibatkan bank berskala global, terutama di

kawasan Amerika Serikat dan Eropa mengalami kerugian. Perbankan tersebutantara

lain Perusahaan Merril Lynch mencatat kerugian USD 52,2 miliar, Citigroup USD

55,1 miliar, UBS AG USD 44,2 miliar, HSBC USD 27,4 miliar (Kuncoro, 2008).

Krisis keuangan menyebabkan Bank Indonesia meningkatkan BI rate untuk

meredam inflasi yang diakibatkan oleh turunnya nilai rupiah terhadap dolar. Kenaikan

BI rate direspon dengan kenaikan tingkat bunga bank konvensional secara masif.

Namun kenaikan tingkat bunga ini tidak mempengaruhi bank syariah secara

langsung. Sistem jual beli (bai’) di bank syariah, dimana pembayaran margin

didasarkan fixed rate dimana ketetapan didasarkan kontrak tidak bisa berubah

sewaktu-waktu seperti hanya dengan bunga. Namun bagi produk bagi hasil

dimungkinkan krisis keuangan ini akan mempengaruhi return bank syariah karena

krisis keuangaan akan mempengaruhi bagi hasil nasabah untuk mendapatkan laba

optimal. Kenaikan tingkat bunga menyebabkan daya tarik menyimpan dana di bank

konvensional meningkat, namun kenaikan tingkat bunga ini tidak akan menarik bagi

investor yang akan mendapatkan beban bunga yang lebih tinggi. Sementara itu,

kenaikan tingkat bunga akan menurunkan minat masyarakat yang menyimpan dana di

bank syariah karena tingkat marginnya lebih rendah di banding dengan tingkat bunga

simpanan bank konvensional. Namun, bank syariah akan lebih menguntungkan bagi

investor dikarenakan margin yang dibebankan pada investor bank syariah lebih

rendah dibanding dengan bank konvensional (Sudarsono,2009).

30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim, sangat besar peluang untuk

Indonesia dalam mengembangkan industri perbankan syariah. Hal ini didukung

dengan peraturan yang membolehkan bank syariah bersaing dengan bank

konvensional sesuai dengan bisnis dan area mereka (UU No 10 Tahun 1998). Selain

itu, peraturan tersebut juga membolehkan bank syariah dan bank konvensional untuk

menawarkan pelayanan secara syariah atau yang biasa disebut Islamic Windows.

Semakin berkembangnya bank syariah di Indonesia tentu akan menjadi tantangan

tersendiri bagi bank konvensional yang telah lebih dulu ada. Dengan semakin

berkembangnya bank syariah dan masih kuatnya bank konvensional, tentu yang

menjadi sorotan adalah bagaimana kinerja bank-bank tersebut. Kinerja dan kondisi

kesehatan bank merupakan hal yang penting bagi pihak terkait, seperti pemilik atau

pengelola bank, masyarakat, maupun Bank Indonesia selaku pengawas perbankan

yang ada di Indonesia. Dengan demikian maka pihak yang terkait dapat mengevaluasi

kinerja perbankan dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian, patuh terhadap

ketentuan dan menerapkan manajemen resiko. Salah satu aspek penting dalam

pengukuran kinerja perbankan adalah efisiensi yang antara lain dapat ditingkatkan

melalui penurunan biaya (reducing cost) dalam proses produksi (Sutawijaya dan

Lestari, 2009).

Efisiensi perbankan dirasakan sangat penting saat ini maupun di masa

mendatang, karena antara lain: (1) Kompetisi yang bertambah ketat; (2) Permasalahan

yang timbul sebagai akibat berkurangnya sumber daya; (3) meningkatkan standar

kepuasan nasabah. Oleh karena itu, analisis efisiensi perbankan di Indonesia

31

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

mendesak dilakukan untuk mengetahui dan menentukan penyebab perubahan

efisiensi serta selanjutnya mengambil tindakan korektif supaya dapat dilaksanakan

peningkatan efisiensi sebagaimana seharusnya. Mengukur efisiensi perbankan dapat

dilakukan dengan berbagai metode seperti melihat perbandingan indikator kinerja

perbankan dan rasio keuangan, selain itu ada juga beberapa metode lain, yaitu

pendekatan parametrik dan non parametrik (Hadad et al. , 2003).

Pendekatan parametrik meliputi Stochastic Frontier Approach (SFA),

Distribution Free Approach (DFA), dan Thick Frontier Approach (TFA), sedangkan

yang non parametrik adalah dengan menggunakan pendekatan Data Envelopment

Analysis (DEA). Pengukuran efisiensi Bank Konvensional dan Bank Syariah dalam

penelitian ini akan menggunakan metode non-parametrik Data Envelopment

Analysis (DEA). Metode ini memiliki kelebihan yaitu mampu berhadapan dengan

kasus input yang beragam, seperti faktor yang berada diluar kendali manajemen dan

memudahkan perbandingan efisiensi dengan menggunakan kriteria yang seragam,

melalui penggunaan bentuk rasio yang sederhana untuk mengetahui efisiensi setiap

organisasi, termasuk lembaga perbankan (Putri dan Lukviarman, 2008:40).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan nilai efisiensi antara BUS dengan BUK selama periode

2005-2011?

32

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

2. Apakah terdapat perbedaan nilai efisiensi antara BUS dengan BUK sebelum dan

sesudah krisis global 2008?

3. Apakah terdapat perbedaan nilai efisiensi antara BUS Besar dan BUS Kecil

sebelum dan sesudah krisis global 2008?

4. Apakah terdapat perbedaan nilai efisiensi antara BUK Besar dan BUK Kecil

sebelum dan sesudah krisis global 2008?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diajukan diatas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah:

1. Memberikan bukti empiris bahwa terdapat perbedaan nilai efisiensi antara BUS

dengan BUK selama periode 2005-2011.

2. Memberikan bukti empiris bahwa terdapat perbedaan nilai efisiensi antara BUS

dengan BUK sebelum dan sesudah krisis global 2008.

3. Memberikan bukti empiris bahwa terdapat perbedaan nilai efisiensi antara BUS

Besar dan BUS Kecil sebelum dan sesudah krisis global 2008.

4. Memberikan bukti empiris bahwa terdapat perbedaan nilai efisiensi antara BUK

Besar dan BUK Kecil sebelum dan sesudah krisis global 2008.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Dunia Perbankan

33

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Untuk memberikan masukan yang berguna agar lebih meningkatkan kinerja bank

dengan mengembangkan industri perbankan Indonesia.

2. Bagi penulis

Untuk membandingkan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya dengan

prakteknya di dunia nyata yang ada kaitannya dengan pengukuran efisiensi dalam

dunia perbankan dengan menggunakan metode DEA.

3. Bagi peneliti lain

Menambah khasanah pengetahuan dalam pengetahuan tentang perbankan syari’ah

serta sebagai masukan pada penelitian dengan topik yang sama pada masa yang

akan datang.

4. Bagi Pengguna Jasa Perbankan

Kepada pengguna jasa perbankan syari’ah sebagai bahan informasi, dan untuk

mengetahui tingkat efisiensi perbankan syari’ah dan bank konvensional.

E. Orisinalitas Penelitian

Penelitian tentang perbandingan efisiensi perbankan telah banyak dilakukan,

antara lain seperti: Taufiq Hassan Taufiq Hassan, Shamsher Mohamad, Mohammed

Khaled I.Bader, (2009), Harjum Muharam dan Pusvitasari (2007), Fachruddin

Mansyur (2012), Agung Yulianto (2010), Ascarya, Diana Yumanita, dan Elvira

(2012), namun penelitian ini memiliki perbedaan :

1. Penelitian ini menggunakan periode sebelum dan sesudah krisis global 2008,

berbeda dengan penelitian Taufiq Hassan et al. (2009) yang hanya

34

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

membandingkan Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional serta

membandingkan skala Bank kecil dan Bank besar.

2. Peneliti lain dengan objek yang sama yaitu Agung Yulianto (2010), Studi ini

menganalisis perbandingan kinerja Bank Konvensional dengan Bank Islam

(Bank Syariah) sebelum dan saat krisis finansial global tahun 2006-2009,

tetapi penelitian ini tidak membandingkan skala bank besar dan bank kecil.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian, usaha pokok dan pengelompokan bank

Menurut Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan dan sudah

dirubah dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998 dikatakan bahwa:

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalambentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kreditdan atau dalam bentuk yang lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hiduprakyat banyak.”

Berdasarkan pasal 5 Undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan

Undang-Undang no.7 tahun 1992 tentang perbankan terdapat dua jenis bank yaitu:

35

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

1. Bank Umum yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Bank Perkreditan Rakyat yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Berdasarkan sistem pembayaran jasa, bank dibagi menjadi dua:

1. Bank konvensional, yaitu bank yang bentuk pembayaran jasanya berupa bunga.

2. Bank Syariah, yaitu bank yang pembayaran jasanya berupa bagi hasil.

Menurut Kasmir (2004), bank terbagi dalam dua kelompok dilihat dari segi cara

menentukan harga, yaitu:

1. Bank yang berdasarkan Prinsip Konvensional (bank konvensional), yang dalam

mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya menggunakan

dua metode yaitu:

a. Menetapkan bunga sebagai harga jual, baik untuk produk simpanan seperti

giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula harga beli untuk produk

pinjamannya (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga

tertentu.

b. Jasa-jasa Bank lainnya pihak perbankan konvensional menggunakan

berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu seperti biaya

administrasi, biaya provisi, sewa, iuran, dan biaya-biaya lainnya.

36

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

2. Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah (bank syariah), yang menerapkan aturan

perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain baik dalam

hal untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan

lainnya. Penentuan biaya-biaya jasa bank lainnya juga sesuai syariah Islam dan

sumber penentuan harga atau pelaksanaan kegiatan dasar hukumnya adalah Al-

Qur’an dan Sunnah Rasul.

2. Perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

Islam mendorong praktik bagi hasil serta mengharamkan riba. Keduanya sama-

sama memberi keuntungan bagi pemilik dana, namun keduanya mempunyai

perbedaan yang sangat nyata seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2

Perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

Sumber: Syafi’i Antonio, 2002

37

Bank Konvensional Bank Syariah

Memakai perangkat bunga dalam kegiatan operasionalnya.

Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli, dan sewa.

Melakukan kegiatan investasi ke sektorusaha yang halal dan haram.

Melakukan kegiatan investasi ke sektor usaha yang halal saja.

Hubungan dengan nasabah dalambentuk kreditor-debitor

Hubungan dengan nasabah dalambentuk kemitraan.

Profit oriented Profit dan falah oriented

Tidak terdapat dewan sejenis DPS Terdapat Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang mengawasi kegiatan operasional perbankan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Hal mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan non Islami dan

Islam adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan

oleh nasabah kepada lembaga keuangan dan/atau yang diberikan oleh lembaga

keuangan kepada nasabah. Sehingga terdapat istilah bunga dan bagi hasil.

a. Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil

Menurut (Antonio: 2007) Kecenderungan masyarakat menggunakan sistem

bunga lebih bertujuan untuk mengoptimalkan pemenuhan kepentingan pribadi,

sehingga kurang mempertimbangkan dampak sosial yang ditimbulkan. Berbeda

dengan sistem bagi hasil, sistem ini berorientasi pemenuhan kemaslahatan hidup umat

manusia. Adapun perbedaan bunga dan bagi hasil dapat dijelaskan lebih jauh dalam

tabel berikut:

Tabel 3Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil

Bunga Bagi HasilPenentuan bunga ditentukan pada saatakad dengan asumsi harus selalu untung.

Penentuan besarnya rasio/nisab bagi hasildibuat pada waktu akad denganberpedoman pada kemungkinan rugi.

Besarnya prosentase berdasarkan padajumlah uang yang dipinjamkan

Besarnya rasio bagi hasil berdasarkanpada jumlah keuntungan yang diperoleh

Pembayaran bunga tetap seperti yangdijanjikan tanpa pertimbangan apakahproyek untung atau rugi.

Bagi hasil bergantung padakeuntunganproyek yang dijalankan. Bila usahamerugi, kerugian akan ditanggung olehkedua belah pihak.

umlah pembayaran bunga tidakmeningkat, sekalipun jumlah keuntungannaik berlipat.

Jumlah pembagian laba meningkat sesuaidengan peningkatan jumlah pendapatan.

Eksistensi bunga diragukan oleh semuaagama termasuk islam

Tidak ada yang meragukan keabsahan bagihasil.

Sumber: Syafi’i Antonio, 2002

38

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Untuk mengatasi persoalan tersebut, sekarang umat islam telah mencoba

mengembangkan paradigma ekonomi lama yang akan terus dikembangkan dalam

rangka perbaikan ekonomi ummat dan peningkatan kesejahteraan ummat.

Realisasinya adalah berupa operasinya bank-bank Islam di pelosok bumi tercinta ini,

dengan beroperasi tidak mendasarkan pada bunga, namun dengan sistem bagi hasil

(Muhammad, 2004).

b. Sistem dan Produk Penghimpunan Dana Bank Konvensional dan Bank

Syariah

Bank konvensional dalam sistem penghimpunan dana dari masyarakat, secara

umum berbentuk giro, tabungan ,dan deposito. Dalam operasinya bank konvensional

menggunakan prinsip bunga. Pengertian produk-produk bank menurut UU Perbankan

No. 10 tahun 1998 adalah sebagai berikut:

1. Giro adalah simpanan dari pihak ketiga atau nasabah kepada bank yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,

bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara

pemindahbukuan.

2. Tabungan adalah simpanan pihak ketiga atau nasabah kepada bank yang

penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang

disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat

lainnya yang dipersamakan dengan itu.

3. Deposito adalah simpanan pihak ketiga atau nasabah kepada bank yang

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan

39

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan. Deposito

dibedakan menjadi deposito berjangka, sertifikat deposito, dan deposits

on call.

Kegiatan penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan,

dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana

masyarakat adalah prinsip wadi’ah dan mudharabah (Karim, 2010).

1. Prinsip Wadi’ah

Prinsip ini mempunyai implikasi hukum di mana nasabah bertindak

sebagai pihak yang meminjamkan uang dan bank bertindak sebagai pihak

peminjam. Prinsip wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad

dhamanah seperti pada produk rekening giro. Berbeda dengan wadi’ah

amanah yang mempunyai prinsip harta titipan tidak boleh dimanfaatkan

oleh yang dititipi, pada wadi’ah dhamanah pihak yang dititipi (bank)

bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga boleh

memanfaatkan harta titipan tersebut.

2. Prinsip Mudharabah

Penyimpan atau deposan dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah

bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai

mudharib (pengelola). Dana tersebut digunakan untuk melakukan

murabahah, ijarah, atau untuk melakukan mudharabah kedua oleh bank

dimana dalam hal ini bank bertanggung jawab penuh atas kerugian yang

terjadi. Prinsip ini dalam aplikasinya seperti tabungan berjangka dan

40

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

deposito berjangka. Prinsip mudharabah dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

mudharabah muqayyadah on balance sheet dan off balance sheet serta

mudharabah mutlaqah. Bank syariah pada mudharabah muqayyadah off

balance sheet juga berperan memberikan modal untuk dikelola

mudharib dan bank syariah akan mendapatkan kembali modalnya dan

bagi hasil dari proyek yang dikerjakan.

Mudharabah muqayyadah merupakan penyaluran dana langsung

kepada pelaksana usahanya, di mana bank bertindak sebagai

perantarayang mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana

usaha. Mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan deposito,

sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana yaitu: tabungan

mudharabah dan deposito mudharabah (Muhammad, 2005).

c. Sistem dan Produk Penyaluran Dana Bank Konvensional dan Bank

Syariah

Penyaluran dana dalam bank konvensional dikenal dengan nama kredit.

Pengertian kredit menurut UU Perbankan No. 10 tahun 1998 adalah penyediaan uang

atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian

bunga. Kredit dalam bank konvensional dilihat dari segi jangka waktu penggunaanya

dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. Kredit jangka pendek

41

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Kredit ini merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu

tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk modal

kerja.

2. Kredit jangka menengah

Merupakan kredit yang berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga

tahun, kredit jenis ini dapat diberikan untuk modal kerja. 3. Kredit jangka

panjang Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang

yaitu di atas tiga tahun atau lima tahun, biasanya digunakan untuk investasi

jangka panjang.

Penyaluran dana dalam bank syariah dikenal dengan nama pembiayaan.

Pengertian pembiayaan menurut UU perbankan No. 10 tahun 1998 adalah penyediaan

uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan

imbalan atau bagi hasil. Produk penyaluran dana di bank syariah dapat dikembangkan

dengan tipe tiga model:

1. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang dilakukan dengan

prinsip bagi hasil.

2. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dilakukan dengan

prinsip sewa.

3. Transaksi pembiayaan sebagai usaha kerjasama yang ditujukan untuk mendapatkan

barang dan jasa dengan prinsip bagi hasil.

42

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Secara garis besar produk pembiayaan bank syariah terbagi ke dalam empat

kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya (Karim, 2004), yaitu:

1. Pembiayaan dengan prinsip jual-beli (Ba’i)

Prinsip jual-beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya

perpindahankepemilikan barang (transfer of property). Tingkat keuntungan bank

ditentukan di awal dan menjadi bagian harga jual barang kepada nasabah.

Prinsip jual-beli dikembangkan menjadi tiga bentuk prinsip Pembiayaan, yaitu:

a. Pembiayaan Murabahah

Transaksi jual beli dimana bank bertindak sebagai penjual dan nasabah

sebagai pembeli. Barang diserahkan segera dan pembayaran dilakukan

secara tangguh.

b. Pembiayaan Salam

Pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari, sedangkan

pembayaran dilakukan di muka. Bank sebagai pembeli, nasabahsebagai

penjual. Transaksi ini ada kepastian tentang kuantitas, kualitas, harga, dan

waktu penyerahan.

c. Pembiayaan Istishna

Jual beli seperti akad salam, namun pembayarannya dilakukan oleh bank

dalam beberapa kali pembayaran. Istishna diterapkan pada pembiayaan

manufaktur dan konstruksi.

2. Pembiayaan dengan prinsip sewa (Ijarah)

a. Ijarah

43

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Transaksi jual beli yang dilandasi perpindahan manfaat. Jadi pada dasarnya

prinsip ini sama saja dengan prinsip jual beli, tetapi perbedaannya terletak

pada objek transaksinya. Apabila pada jual beli objek transaksinya adalah

barang, maka pada ijarah objek transaksinya adalah jasa (Karim, 2004).

b. Ijarah Muntahiya Bittamlik

Perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya prinsip

sewa yang diakhiri dengan opsi kepemilikan objek sewa di akhir masa

sewa. Pada umumnya bank lebih banyak menggunakan prinsip ini karena

sifatnya yang lebih sederhana dari sisi pembukuan dan tidak direpotkan

oleh urusan pemeliharaan aset (Antonio, 2001).

3. Pembiayaan Dengan Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)

Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil (syirkah)

terdiri dari:

a. Pembiayaan Musyarakah

Musyarakah adalah bentuk kerja sama antara dua pihak atau lebih atas

suatu usaha tertentu dimana kedua belah pihak memberikan kontribusi

dengan keuntungan dan risiko ditanggung bersama sesuai kesepakatan

(Antonio, 2001).

b. Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk kerjasama atas dua pihak atau lebih dimana

pemilik modal (shahib al-maal) mempercayakan sejumlah modal kepada

pengelola (mudharib) dengan suatu akad perjanjian pembagian keuntungan

44

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

(Karim, 2004). Bentuk pembiayaan ini menegaskan kerjasama dalam

paduan kontribusi 100% modal dari shahib al-maal dan keahlian dari

mudharib.

4. Akad Pelengkap

Jenis-jenis produk pembiayaan bank syariah yang menggunakan akad pelengkap

terdiri dari:

a. Hiwalah (Alih Utang-Piutang)

Hiwalah adalah bentuk pengalihan utang dari pihak yang berhutang kepada

pihak lain yang wajib menanggungnya (Antonio, 2001). Pada bank

konvensional prinsipnya sama dengan anjak piutang.

b. Rahn (Gadai)

Rahn adalah menahan salah satu harta si peminjam yang memiliki nilai

ekonomis sebagai jaminan atas sejumlah pinjaman yang diterimanya.

c. Qardh

Qardh adalah pinjaman utang dan akan dikembalikan sesuai dengan

perjanjian. Aplikasinya dalam perbankan antara lain yaitu:

(1) sebagai pinjaman talangan haji; (2) sebagai pinjaman tunai; (3) sebagai

pinjaman kepada pengusaha kecil; dan (4) sebagai pinjaman kepada

pengurus bank (Karim, 2004).

d. Wakalah (Perwakilan)

Wakalah adalah bentuk perwakilan atau pemberian kuasa kepada pihak

tertentu untuk melakukan pekerjaan atau hal tertentu. Prinsip ini diterapkan

45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

pada pengiriman uang atau transfer, penagihan (collection payment), dan

lainnya. Bank syariah menerima imbalan fee atas jasanya terhadap nasabah

(Antonio, 2001).

e. Kafalah (Garansi Bank)

Kafalah adalah jaminan yang diberikan dengan tujuan untuk menjamin

pembayaran atas suatu kewajiban pembayaran. Bank syariah bertindak

sebagai pihak penjamin, sedangkan nasabah sebagai pihak yang dijamin.

Untuk jasa ini, bank memperoleh

pengganti biaya atas jasa yang diberikan.

3. Bank Kecil dan Bank Besar

Didasarkan pada Arsitektur Perbankan Indonesia yang memberlakukan bank

mempunyai asset :

1. (Dua) 2 sampai (tiga) 3 bank yang mengarah kepada bank internasional

dengan kapasitas dan kemampuan untuk beroperasi di wilayah internasional

serta memiliki modal di atas Rp. 50 triliun (limapuluh triliun rupiah).

2. (Tiga) 3 sampai (lima) 5 bank nasional yang memiliki cakupan usaha yang

sangat luas dan beroperasi secara nasional serta memiliki modal antara Rp10

triliun (sepuluh triliun rupiah) sampai dengan Rp. 50 triliun (limapuluh triliun

rupiah).

3. (Tigapuluh) 30 sampai (limapuluh) 50 bank yang kegiatan usahanya terfokus

pada segmen usaha tertentu sesuai dengan kapabilitas dan kompetensi masing-

46

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

masing bank. Bank-bank tersebut memiliki modal antara Rp. 100 miliar

(seratus miliar rupiah ) sampai dengan Rp. 10 triliun (sepuluh triliun rupiah).

4. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan bank dengan kegiatan usaha terbatas

yang memiliki modal di bawah Rp. 100 miliar (seratus miliar rupiah).

4. Pengertian Efisiensi dan Konsep Efisiensi Bank

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, efisiensi yaitu tepat atau sesuai untuk

mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya),

mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna, bertepat guna

(kamusbahasaindonesia.org)

Kurnia (2004) menjelaskan bahwa secara keseluruhan efisiensi perbankan dapat

didekomposisikan dalam efisiensi skala (scale efficiency), efisiensi cakupan (scope

efficiency), efisiensi teknik (technical efficiency), dan efisiensi alokasi (allocative

efficiency). Bank dikatakan mencapai efisiensi dalam skala ketika bank bersangkutan

mampu beroperasi dalam skala hasil yang konstan (constant return to scale),

sedangkan efisiensi cakupan tercapai ketika bank mampu beroperaasi pada

diversivikasi lokasi. Efisiensi lokasi tercapai ketika bank mampu menentukan

berbagai output yang memaksimumkan keuntungan, sedangkan efisiensi teknik pada

dasarnya menyatakan hubungan antara input dengan output dalam suatu proses

produksi. Suatu proses produksi dikatakan efisien apabila pada penggunaan input

sejumlah tertentu dapat dihasilkan output yang maksimum atau untuk menghasilkan

output sejumlah tertentu digunakan input yang paling minimum.

47

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Menurut Silkman, (1986) dalam Muharram dan Purvitasari (2007) juga,

pengukuran efisiensi dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu:

1. Pendekatan rasio : Pendekatan rasio dalam mengukur efisiensi dilakukan

dengan cara menghitung perbandingan output dengan input yang digunakan.

Pendekatan rasio akan dinilai memiliki efisiensi yang tinggi apabila dapat

memproduksi jumlah output yang maksimal dengan jumlah input yang seminimal

mungkin.

OutputEfisiensi = --------------

Input

2. Pendekatan regresi

Pendekatan ini dalam mengukur efisiensi menggunakan sebuah model dari

tingkat output tertentu sebagai fungsi dari berbagai tingkat input tertentu. Fungsinya

dapat disajikan sebagai berikut:

Y = f X ,X , X , X ,......................X n 1 2 3 4

Dimana Y = Output X = Input

Pendekatan ini juga tidak dapat mengatasi kondisi banyak output, karena

hanya satu indikator output yang dapat ditampung dalam sebuah persamaan regresi.

3. Pendekatan frontier

Menurut Silkman (1986) dalam Muharram dan Purvitasari (2007), pendekatan

frontier dalam mengukur efisiensi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pendekatan

frontier parametrik dan non parametrik. Pendekatan frontier parametrik dapat diukur

48

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

dengan tes statistik parametric seperti menggunakan metode Stochastic Frontier

Approach (SFA) dan Distribution Free Approach (DFA). Pendekatan frontier non

parametrik diukur dengan tes statistik non parametrik yaitu dengan menggunakan

metode Data Envelopment Analysis (DEA).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan frontier non

parametrik diukur dengan tes statistik non parametrik yaitu dengan menggunakan

metode Data Envelopment Analysis (DEA), menurut Epstein dan Henderson (1989)

dalam Hadad et al. (2003) juga menambahkan pendapatnya tentang keuntungan

relatif penggunaan pendekatan ini lebih besar dibandingkan parametrik, yaitu

pendekatan ini dapat mengidentifikasi unit yang digunakan sebagai referensi

sehingga dapat membantu mencari penyebab dan jalan keluar dari ketidakefisienan

yang merupakan keuntungan utama dalam aplikasi manajerial. Metode Data

Envelopment Analysis (DEA) ini juga lebih baik dari pendekatan regresi karena

pendekatan regresi tidak dapat mengatasi kondisi banyak output, karena hanya satu

indikator output yang dapat ditampung dalam sebuah persamaan regresi. Apabila

dilakukan penggabungan banyak output dalam satu indikator, informasi yang

dihasilkan menjadi tidak rinci lagi (Silkman, dalam Harjum Muharam dan

Pusvitasari 2007).

5. Hubungan Input dan Output dalam Pengukuran Efisiensi Bank

Menurut Hadad, et al. (2003) dalam Muharam dan Pusvitasari (2007) terdapat 3

pendekatan yang lazim digunakan baik dalam metode parametrik Stochastic Frontier

Analysis (SFA) dan Distribution Free Analysis (DFA) maupun non parametrik Data

49

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Envelopment Analysis (DEA) untuk mendefinisikan hubungan input dan output

dalam kegiatan finansial suatu lembaga keuangan yaitu :

1. Pendekatan Aset ( The asset Approach)

Pendekatan aset mencerminkan fungsi primer sebuah lembaga keuangan

sebagai pencipta kredit pinjaman (loans). Dalam pendekatan ini, output

benar-benar didefinisikan ke dalam bentuk aset.

2. Pendekatan Produksi (The Production Approach)

Pendekatan ini menganggap lembaga keuangan sebagai produsen dari akun

deposito (deposit account) dan kredit pinjaman (credit accounts) lalu

mendefinisikan output sebagai jumlah tenaga kerja, pengeluaran modal

pada aset-aset tetap dan material lainya.

3. Pendekatan Intermediasi (The Intermediation Approach)

Pendekatan ini memandang sebuah lembaga keuangan sebagai

intermediator, yaitu merubah dan mentransfer aset-aset finansial darunit-

unit surplus menjual unit-unit defisit. Dalam hal ini input-input

institusional seperti biaya tenaga kerja, modal dan pembiayaan bungpada

deposit, lalu dengan output yang diukur dalam bentuk kredit pinjaman

(loans) dan investasi finansial (financilal investment) Akhirnya pendekatan

ini melihat fungsi primer sebuah institusi finansial sebagai pencipta kredit

pinjaman (loans).

Konsekuensi dari adanya tiga pendekatan ini, yaitu terdapatnya perbedaan

dalam menentukan variabel input dan output, khususnya pada pendekatan

50

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

produksi dan pendekatan intermediasi dalam memperlakukan simpanan. Dalam

pendekatan produksi, simpanan diperlakukan sebagai output, karena simpanan

merupakan jasa yang dihasilkan melalui kegiatan bank. Sedangkan dalam pendekatan

intermediasi simpanan ditempatkan sebagai input, karena simpanan yang dihimpun

bank akan mentransformasikannya ke dalam bentuk aset yang menghasilkan,

terutama pinjaman yang diberikan.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

intermediasi. Menurut Berger dan Humphrey (1997) dalam Muharam dan Pusvitasari

(2007) menyatakan bahwa pendekatan intermediasi merupakan pendekatan yang

lebih tepat untuk mengevaluasi kinerja lembaga keuangan secara umum karena

karakteristik lembaga keuangan sebagai financial intermediation yang menghimpun

dana dari surplus unit dan menyalurkan kepada defisit unit. Dengan menggunakan

pendekatan intermediasi ini juga diharapkan dapat menggambarkan fungsi

perbankan yang sesungguhnya.

6. Krisis Ekonomi 2008

Krisis ekonomi global telah mengakibatkan berbagai lembaga keuangan global

mengalami kebangkrutan. Perusahaan di Amerika Serikat yang mengalami

kebangkrutan akibat krisis global antara lain Bear Stearns, Lehman Brothers, Fannie

Mae dan Freddie Mac, Merrill Lynch serta AIG. Selain itu, krisis global juga

mengakibatkan bank berskala global, terutama di kawasan Amerika Serikat dan Eropa

51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

mengalami kerugian. Perbankan tersebut antara lain Perusahaan Merril Lynch

mencatat kerugian USD 52,2 miliar, Citigroup USD 55,1 miliar, UBS AG USD 44,2

miliar, HSBC USD 27,4 miliar (Kuncoro, 2008).

Nilai tukar rupiah berada pada level Rp9.000 per dolar AS sebelum Lehman

Brothers mengumumkan kebangkrutannya. Memasuki pertengahan September, begitu

terlansir berita kebangkrutan Lehman Brother, rupiah mulai berfluktuasi. Puncaknya,

rupiah menembus angka Rp12.650 per dolar AS pada 24 Nopember 2008.

Meroketnya nilai tukar rupiah menembus angka psikologis (Rp10.000/dolar)

mempengaruhi perusahaan-perusahaan nasional yang mengandalkan bahan baku

impor dan para pemilik modal yang mengalami penggerusan pada nilai nominal dana.

Indikator yang lain akan pengaruh krisis pada perekonomian Indonesia adalah resiko

(credit default) negara Indonesia yang melemah hingga 1200 basis poin (bps) yang

berarti tingginya resiko untuk membeli surat utang negara (SUN) dan obligasi serta

saham-saham yang diterbitkan perusahaan swasta Indonesia (Bank Indonesia, 2010).

Instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pun memperlihatkan gejala

penurunan dana yang disimpan oleh pihak ketiga. Bila Januari 2008, simpanan bank

pada SBI dan SBI Syariah tercatat Rp 231,386 triliun, maka pada Desember tahun

yang sama, simpanan tersebut merosot menjadi Rp 166,518 triliun atau turun Rp

64,868 triliun. Hal ini bermakna betapa kondisi likuiditas di bank-bank nasional

memang sedang ketat dan mengkeret. Bank-bank asing pun memangkas pasokan

dana yang ditempatkan di SBI dari Rp13,885 triliun susut jadi Rp9,466 triliun.

Indonesia yang saat krisis tidak memberlakukan penjaminan dana nasabah secara

52

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

menyeluruh, menderita capital outflow lebih parah dibanding negara-negara

tetangga yang menerapkan penjaminan dana nasabah secara penuh (blankeet

guarantee). Aliran dana keluar itu membuat likuiditas di dalam negeri semakin kering

dan bank-bank mengalami kesulitan mengelola arus dananya (Bank Indonesia, 2010).

Terdapat tiga bank besar BUMN yakni PT Bank Mandiri Tbk., PT Bank BNI Tbk.

dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yang meminta bantuan likuiditasdari Pemerintah

masing-masing Rp5 triliun pada Oktober 2008. Selain itu, bank-bank menengah dan

kecil mengalami penurunan dana simpanan masyarakat. Dana itu beralih ke luar

negeri atau bank-bank besar. Kesulitan bank-bank menengah-kecil semakin besar

ketika salah satu sumber pendanaan yang biasanya sangat diandalkan, yakni dana

antarbank atau Pasar Uang Antar Bank (PUAB), berhenti mengalir.

Kesulitan lain adalah penurunan kualitas aset-aset yang dipegang bank. Hal ini

pada akhirnya akan memukul modal bank karena nilai surat-surat berharga yang

dikuasai bank seperti SUN merosot tajam. Perusahaan perbankan berusaha

mempertahankan dana-dana (rupiah dan valas) yang dimiliki untuk mengantisipasi

penarikan dana tunai deposan secara tiba-tiba. Bank-bank pun mulai menggalang

dana masyarakat dengan meningkatkan suku bunga khususnya deposito (dari 6%

menjadi 12% per tahun). Situasi ini menyeret kenaikkan tingkat bunga kredit yang

mempengaruhi besarnya kredit yang diambil oleh dunia usaha.Cost of funds yang

semakin tinggi mengurangi laba usaha bank-bank. Dalam data statistik BI per

Desember 2008, laba bank-bank umum setelah pajak diperkirakan Rp30,61 triliun.

Jumlah ini menurun Rp3,86 triliun apabila dibandingkan laba sebulan sebelumnya

53

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

(November) yaitu sebesar Rp34,47 triliun. Penurunan laba ini terutama disebabkan

beban biaya (cost of funds) yang semakin tinggi. Sumber pemicu kerugian bank

lainnya adalah transaksi valuta asing, terutama dolar AS. Pelemahan rupiah periode

September ke Desember 2008 berakibat pada transaksi valas perbankan. Ketika

rupiah menurun nilainya sebagai imbas dari krisis global, kas bank menurun

jumlahnya, termasuk Bank Century. Faktor eksternal bank seperti perubahan

lingkungan bisnis juga mempengaruhi efisiensi dan kinerja bank, contohnya adalah

krisis moneter yang mendera tahun 2008 hingga memasuki tahun 2009 yang banyak

menurunkan kinerja usaha debitor bank yang mengalami kesulitan untuk membayar

bunga dan pokok kredit mereka. Gagal bayar debitor bank ini memukul tingkat

pendapatan bank dari bunga kredit (fee based income) dan mengakibatkan

keharusan bagi bank untuk menyisihkan pencadangan yang menurunkan likuiditas

sehingga struktur permodalan pun terancam menurun. Berbagai akibat krisis

keuangan terhadap perbankan yang telah diuraikan diatas mempengaruhi pendapatan

laba dan non laba serta laba sebelum pajak yang merupakan variabel output efisiensi

teknis dan efisiensi profitabilitas bank menurun (Kusmargiani, 2006).

7. Konsep Data Envelopment Analysis (DEA)

Model analisis yang digunakan untuk menghitung efisiensi teknik dan

efisiensi profitabilitas dalam penelitian ini adalah Data Envelopment Analysis.

Model DEA muncul didasari pada hasil kerja Farel (1957) yang selanjutnya

dikembangkan oleh Charnes et.al. (1978) dalam Viverita dan M. Ariff (2011).

54

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Charnes menggeneralisasi kerangka kerja Farel tersebut untuk memasukkan multiple

input dan output yang tidak seimbang dan tidak dapat dibandingkan yang kemudian

memformulasikan kembali kerangka kerja tersebut menjadi sebuah model fraksional

dan non linier, di mana fungsi tujuannya adalah untuk memaksimumkan rasio dari

bobot output terhadap bobot input untuk suatu DMU (Decision Making Unit) tertentu.

Adapun fungsi tujuan akan dibatasi oleh kendala-kendala (sama untuk setiap DMU)

yaitu rasio dari bobot output dibanding bobot input yang sama dengan atau lebih kecil

dari 1(satu). Charnes lebih lanjut menjelaskan bahwa pendekatan DEA

menggunakan model linier programming (LP) dengan cara membangun suatu unit

gabungan hipotesis (seluruh unit di dalam suatu grup referensi DMU tersebut). Oleh

karenanya, kinerja dari setiap DMU pada model DEA diukur secara

relativeterhadapkinerja seluruh DMU yang lain. Unit yang dievaluasi dapat menjadi

relative tidak efisien (inefficient) jika unit gabungan hipotesis memerlukan input

lebih kecil untuk memperoleh output yang dihasilkan oleh unit yang dievaluasi

tersebut atau juga diduga relative efisien (efficient) jika unit gabungan memerlukan

input yang sama ataupun lebih besar dari unit yang dievaluasi. Unit gabungan

tersebut adalah sebuah unit hipotesis yang dalam prakteknya beroperasi paling baik

(best practice) yang menjadi sekumpulan unit yang mana suatu unit inefisien

berusaha menyamai tingkat input ataupun outputnya agar supaya memperbaiki

tingkat efisiensi unit tersebut.

Data Envelopment Analysis (DEA) merupakan salah satu analisis non

parametric yang biasanya digunakan untuk mengukur efisiensi relative baik antara

55

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

organisasi bisnis yang berorientasi laba (profit oriented) maupun antar organisasi atau

pelaku kegiatan ekonomi yang tidak berorientasi laba (non profit oriented) yang

dalam proses produksi atau aktivitasnya melibatkan penggunaan input-input tertentu

untuk menghasilakan output-output tertentu. Selain sebagai alat untuk mengukur

efisiensi basis. DEA juga bisa digunakan sebagai alat pengambilan kebijakanuntuk

meningkatkan efisiensi. DEA dikembangkan berdasarkan teknik programasi linier

(Linier Programming) untuk menghasilkan best practice batasan efisiensi (efficient

frontier) yang terdiri dari unit-unit yang efisien. Pada model yang berorientasi pada

input atau yang meminimalkan input (input-oriented model) sebuah unit a dikatakan

efisien jika tidak ada k unit yang lain atau kombinasi linier unit-unit lainnya yang

menghasilkan vector output yang sama dengan nilai vector input

Metode DEA merupakan salah satu metode frontier berbasis non parametrik

dengan menggunakan program linier. Tujuan dari penggunaan metode ini adalah

untuk mengukur tingkat efisiensi dari decision-making units (DMUs) relatif terhadap

DMU sejenis, ketika semua unit berada pada atau dibawah “kurva” efisien frontier-

nya. Metode ini bisa digunkan untuk mengevaluasi efisiensi relative dari beberapa

objek. Selain menghasilkan nilai efisiensi masing-

masing DMU, DEA juga menunjukkan unit-unit yang menjadi referensi bagi unit-unit

yang tidak efisien. Abidin (2008)

Dalam menggunakan DEA, perlu diperhatikan beberapa hal penting, yaitu

positivity, jumlah DMU, homogeneity, isotonicity, windows analysis dan bobot.

Karena menggunakan program linier, maka DEA mensyaratkan variable input dan

56

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

outputnya bernilai positif (>0). Dan untuk memastikan terpenuhinya degree of freedo,

DEA mensyaratkan jumlah DMU yang dianalisis minimal 3 unit, yang seluruhnya

mempunyai kesamaan input dan outputnya. Isotonicity berarti bahwa setiap terdapat

kenaikan pada variable input, harus mendapatkan respon berupa kenaikan setidaknya

satu variabel output dan tidak ada 39 variabel output yang mengalami penurunan.

Mengingat bahwa nilai produktivitas DMU seringkali dipengaruhi oleh waktu maka

perlu di lakukan windows analysis ketika terjadi pemecahan data DMU (tahunan

menjadi triwulan atau bulanan misalnya).

B. Penelitian Terdahulu

Studi untuk mrngukur tingkat efisiensi perbankan saat ini telah banyak

dilakukan. Berikut penelitian terdahulu untuk mengukur tingkat efisiensi perbankan:

1. Taufiq Hassan, Shamsher Mohamad, Mohammed Khaled I.Bader (2009)

Studi ini mengevaluasi laporan keuangan periode 1990-2005 dari 40 bank di 11

Organisasi Konferensi Islam (OKI). Data diperoleh dari database Bank Scope.

DEA Pendekata Efisiensi analisis nonparametrik yang dikembangkan oleh

Farrell digunakan untuk menganalisis data. menunjukkan tidak ada perbedaan

signifikan tingkat efisiensi bank konvensional dan bank syariah. Namun tercatat

bahwa rata-rata, bank lebih efisien dalam menggunakan sumber daya mereka

dibandingkan dengan kemampuan mereka untuk menghasilkan keuntungan.

Rata-rata bank kehilangan kesempatan mendapatkan 27,9% kelebihan

pendapatan, mengingat sumberdaya yang sama. Demikian juaga, rata-rata bank

57

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

kehilangan kesempatan untuk membuat keuntungan 20,9% dengan

memanfaatkan tingkat input yang sama. Masih banyak hal yang harus

diperbaiki dalam meminimalisasi biaya dan memaksimalkan laba pada kedua

bank tersebut. Faktor usia perbankan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap efisiensi kedua bank

2. Ali Shah, Syed Zulfiqar Ali Shah and Habib Ahmad (2012)

Penelian dengan judul “ Comparing the efficiency of Islamic versus

conventional banking: through data envelopment analysis (DEA) model” ini

bertujuan untuk membandingkan efisiensi bank syariah dan bank konvensional

dengan pendekatan dasar kredit dan pendekatan basis pendapatan. Selanjutnya,

juga meneliti efek dari bank faktor spesifik pada efisiensi, seperti ukuran bank,

jumlah kewajiban bank, total keuntungan bank, total pendapatan markup,

jumlah non-markup pendapatan, jumlah beban markup dan jumlah beban non-

markup. Temuan ini menyarankan bahwa, bank syariah efisiensi teknis

keseluruhan lebih baik daripada bank konvensional dengan pendekatan dasar

kredit. Selanjutnya, hasilnya menunjukkan bahwa Islam bank memiliki

inefisiensi teknis murni daripada bank konvensional tetapi bank syariah

memiliki skala tinggi efisiensi dari bank konvensional. Berdasarkan pendekatan

basis pendapatan bank konvensional efisien daripada Bank-bank Islam. Bank

syariah inefisiensi adalah karena inefisiensi teknis murni. Di sisi lain hanya

Total biaya markup, jumlah kewajiban dan kepemilikan memiliki dampak yang

58

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

signifikan terhadap keseluruhan teknis skor efisiensi di bawah pendekatan dasar

kredit. Dan total kewajiban, total keuntungan dan kepemilikan memiliki

dampak yang signifikan terhadap efisiensi teknis secara keseluruhan di bawah

pendekatan base income. sedangkan ukuran dan kepemilikan memiliki

hubungan signifikan dengan nilai efisiensi pendapatan

3. Ali Said (2012)

Penelitian ini mengukur efisiensi menggunakan teknik non-parametrik, Data

Envelopment Analysis (DEA) dan t test digunakan untuk menguji

hipotesis. Penelitian ini memperluas penelitian, yang menunjukkan bank-bank

Islam yang besar menunjukkan peningkatan efisiensi selama 2006-2008 dan

menurun selama 2009. Namun, bank islam kecil dan menengah efisiensi. Selain

itu, hasil penelitian menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

efisiensi bank. Bank syariah beroperasi di non-Tengah Counties Timur Timur

Tengah dan memiliki peningkatan selama krisis ekonomi.

4. Kumar Mukesh dan Charles Vincent (2012)

Penelitian ini menganalisis kinerja bank India menggunakan data analisis

meyampul. Kinerja diukur dalam hal efisiensi teknis, kembali-ke-skala, dan

Indeks produktivitas Malmquist untuk sampel dari 33 bank, yang terdiri dari 19

sektor publik dan 14 bank swasta selama periode 1995-1996 mencakup sampai

2009-10. Analisis jackknifing, diikuti oleh variabel dummy, Model regresi

digunakan untuk mengidentifikasi outlier dan dampak yang mungkin timbul

terhadap tren efisiensi secara keseluruhan. Temuan mengungkapkan bahwa skor

59

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

efisiensi yang kuat dalam arti bahwa masuknya outlier tidak mempengaruhi tren

efisiensi secara keseluruhan. Bank sektor publik lebih baik dari bank-bank

swasta dalam hal efisiensi teknis. Ada kecenderungan pertumbuhan bank umum

yang beroperasi di bawah meningkat atas skala, yang menyiratkan bahwa

keuntungan substansial dapat diperoleh dari skala mengubah via baik internal

pertumbuhan atau konsolidasi di sektor ini. Perbedaan Total Factor Productivity

(TFP) perubahan antara

dua jenis bank ditemukan secara statistik signifikan dalam mendukung bank

sektor publik.

5. Agung Yulianto (2010)

Penelitian ini berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan

Konvensional Dengan Perbankan Syariah Sebelum Dan Saat Krisis Finansial

Global Tahun 2006-2009”. Studi ini menganalisis perbandingan kinerja 5

Bank Konvensional dengan 3 Bank Islam (Bank Syariah) di Indonesia.

Pertama, Bank Konvensional dibandingkan kinerjanya periode sebelum

(2006-2007) dengan periode saat krisis (2008-2009). Kedua, Bank Syariah

dibandingkan kinerjanya periode sebelum (2006-2007). dengan periode saat

krisis (2008-2009). Ketiga, Bank Konvensional dibandingkan kinerjanya

dengan Bank Syariah baik periode sebelum (2006-2007), periode saat krisis

(2008-2009) dan periode sebelum dan saat krisis finansial (2006-2009).

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kinerja perbankan

syariah terbukti cenderung lebih stabil dan mampu bertahan disaat krisis

60

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

finansial global lain halnya dengan perbankan konvensional yang cenderung

mengalami ketidakstabilan disaat krisis.

6. Ascarya, Diana Yumanita, dan Guruh S Rokhimah (2008)

Tujuan penelitian ini adalah mengukur, menganalisis dan membandingkan

efisiensi bank syariah dengan konvensional selama tahun 2002-2006.

Variabel yang digunakan adalah total simpanan, biaya tenaga kerja dan aset

sebagai input. Variabel pembiayaan dan pendapatan operasional sebagai

output. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bank syariah relatif lebih

efisien dibandingkan bank konvensional. Kinerja bank syariah mengalami

kenaikan dari tahun ke tahun selama periode pengamatan tahun 2002-2006,

kecuali pada tahun 2004. Hal ini karena perbankan syariah melakukan

langkah yang ekspansif pada tahun 2004. Studi ini juga menggambarkan rata-

rata efisiensi BUS relatif lebih baik dibandingkan UUS maupun BPRS.

C. Pengembangan Hipotesis

Perbankan syariah di Indonesia berkembang baik dari segi kuantitas maupun

kualitas. Segi kuantitas perkembangan perbankan syariah dapat dilihat dari semakin

banyaknya jumlah kantor dan jaringannya, sedangkan segi kualitas terlihat dari

kinerjanya yang semakin baik dari tahun ke tahun.

Pada kenyataannya, perkembangan perbankan syariah belum dapat mencapai

target yang diinginkan. Pada akhir tahun 2008, perbankan syariah juga belum

61

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

mencapai pangsa pasar sebesar 5 persen. Bank Indonesia 2008 mencatat jumlah

pangsa perbankan syariah baru menyentuh kisaran 2-3 persen dari beberapa indikator

di antaranya jumlah aset, pembiayaan dan DPK, meskipun data survey-survey Bank

Indonesia 2000-2005 menyebutkan bahwa potensi perbankan syariah cukup besar

dengan kondisi penduduknya yang beragama Islam dan perkembangan lembaga

keuangan syariah di lingkup internasional yang semakin pesat.

Perbankan syariah memerlukan perbaikan kinerja untuk mencapai target yang

ada. Efisiensi merupakan salah satu cara pengukuran kinerja yang populer di lembaga

keuangan, termasuk perbankan syariah. Efisiensi yang diukur dapat meliputi

efisiensi teknik, alokasi/harga dan ekonomi. Penelitian ini hanya mengukur dan

menganalisis efisiensi teknik, hal ini disebabkan metode analisis yang digunakan

adalah DEA.

Hasil penelitian Ascarya, et al (2008) menunjukkan bahwa bank syariah relatif

lebih efisien dibandingkan bank konvensional. Kinerja bank syariah mengalami

kenaikan dari tahun ke tahun selama periode pengamatan tahun 2002-2006, kecuali

pada tahun 2004. Hal ini karena perbankan syariah melakukan langkah yang

ekspansif pada tahun 2004.

H1 : Terdapat perbedaan nilai efisiensi antara BUS dengan BUK.

Studi Agung Yulianto (2010) menganalisis perbandingan kinerja 5 Bank

Konvensional dengan 3 Bank Islam (Bank Syariah) di Indonesia. Pertama, Bank

Konvensional dibandingkan kinerjanya periode sebelum (2006-2007) dengan periode

62

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

saat krisis (2008-2009). Kedua, Bank Syariah dibandingkan kinerjanya periode

sebelum (2006-2007). dengan periode saat krisis (2008-2009). Ketiga, Bank

Konvensional dibandingkan kinerjanya dengan Bank Syariah baik periode sebelum

(2006-2007), periode saat krisis (2008-2009) dan periode sebelum dan saat krisis

finansial (2006-2009). Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kinerja

perbankan syariah terbukti cenderung lebih stabil dan mampu bertahan disaat krisis

finansial global lain halnya dengan perbankan konvensional yang cenderung

mengalami ketidakstabilan disaat krisis.

H2 : Terdapat perbedaan nilai efisiensi antara BUS dengan BUK.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada

perbandingan pada bank besar dan bank kecil. Alasan penelitian ini membedakan laba

pada bank besar dan bank kecil, didasarkan pada Arsitektur Perbankan Indonesia

yang memberlakuan bank yang mewajibkan harus mempunyai aset minimal 80

milyar mulai tahun 2007, dimana bank yang mempunyai aset diatas diatas 80 milyar

masuk dalam kategori bank besar sedangkan bank yang mempunyai aset dibawah 80

milyar masuk kategori bank kecil. Apabila kinerja bank kecil mempunyai laba yang

lebih rendah dengan laba pada bank besar, maka kebijakan tersebut relevan karena

menunjukkan pada bank besar, makakebijakan tersebut relevan karena menunjukkan

kepercayaan nasabah yang rendah terhadap bank kecil.

Penelitian Taufiq Hassan, et al, dengan judul “Efficiency of conventional versus

Islamic banks:evidence from the Middle East” menghasilkan bahwa tidak ada

63

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

signifikansi perbedaan antara skor efisiensi antara bank kecil dibandingkan dengan

bank besar, bank konvensional dan bank islam besar, dan kecil dibandingkan

konvensional kecil kelompok bank syariah. Namun, lebih baik efisiensi bank-bank

besar dan bank syariah besar dan efisiensi keuntungan yang lebih baik dari Islam

kecil bank hasil yang menarik, meskipun perbedaan tersebut tidak signifikan secara

statistik.

H3 : Terdapat perbedaan nilai efisiensi antara BUS Besar dan BUS

Kecil.

Penelitan Ali Shah, et al dengan judul “ Comparing the efficiency of Islamic

versus conventional banking: through data envelopment analysis (DEA) model” ini

hasilnya menunjukkan bahwa Islam bank memiliki inefisiensi teknis murni daripada

bank konvensional tetapi bank syariah memiliki skala tinggi efisiensi dari bank

konvensional. Berdasarkan pendekatan basis pendapatan bank konvensional efisien

daripada Bank-bank Islam. Bank syariah inefisiensi adalah karena inefisiensi teknis

murni. Di sisi lain hanya total biaya markup, jumlah kewajiban dan kepemilikan

memiliki dampak yang signifikan terhadap keseluruhan teknis skor efisiensi di bawah

pendekatan dasar kredit. Dan total kewajiban, total keuntungan dan kepemilikan

memiliki dampak yang signifikan terhadap efisiensi teknis secara keseluruhan di

bawah pendekatan base income. sedangkan ukuran dan kepemilikan memiliki

hubungan signifikan dengan nilai efisiensi pendapatan

64

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

H4 : Terdapat perbedaan nilai efisiensi antara BUK Besar dan BUK

Kecil.

D. Kerangka Pemikiran

Pada awalnya evaluasi kinerja efisiensi bank diukur menggunakan rasio

keuangan seperti rasio BOPO, ROE, ROA dan lain-lain akan tetapi menurut beberapa

pakar (Oral dan Yolalan, 1990 ; Berger dan Humprey,1992 ; Zainal Abidin dkk :

2008), penilaian kinerja efisiensi tidak bisa dilakukan secara parsial tetapi harus

secara keseluruhan denganmemperhitungkan semua output dan input yang ada. Oleh

karena itu Penelitian ini melihat indikator dari sisi lain dalam mengukur efisiensi

perbankan. Dimulai dengan menentukan variabel output dan input pada bank syariah

dan bank konvensional dengan sampel dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2011.

Maka didapat output dan input melalui pertimbangan menggunakan pendekatan

intermediasi, karena pendekatan intermediasi dinilai lebih tepat dalam mengevaluasi

kinerja efisiensi suatu bank. Dan variabel output terdiri dari satu variabel yaitu total

kredit/pembiayaan dalam bank syariah dan bank konvensional. Dan variabel input

terdiri dari tiga variabel yaitu total simpanan, beban operasional lainnya, jumlah asset

tetap.

Penelitian ini mengukur efisiensi suatu bank dengan menggunakan Pendekatan

Non Parametrik Data Envelopment Analysis (DEA). Dimana dalam pengukuran ini

65

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

akan mengetahui efisien atau tidaknya suatu bank, sehingga bisa menjadi acuan untuk

meningkatkan kualitas performa suatu bank.

Variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini, penulis menggunakan

variabel output dan variabel input. Dimana variabel input untuk kedua pendekatan

terdiri dari Asset tetap, Simpanan dan Beban Operasional Setelah melakukan

pengujian menggunakan metode efisiensi tersebut maka akan didapatkan nilai

efisiensi suatu bank. Untuk mengetahui perbandingan antara nilai efisiensi bank

syariah dan bank konvensional maka dalam penelitian ini menggunakan uji-t untuk

mengetahuinya.

66

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Sumber: dimodifikasi dari Taufiq Hassan, et al. (2009), Harjum dan Pusvitasari (2010), Elvira dan Prasetiono (2012)Gambar. 1

Kerangka Pemikiran Teoritis

67

Variabel Input: Variabel Output:

Total Simpanan

Total Aset

Biaya TenagaKerja

Total Kredit atau Pembiayaan

Laba Operasional

Pengukuran efisiensi dengan metodeData Envelopment Analysis (DEA)

Nilai efisiensi Bank Umum

Konvensional (BUK) 2005-2011

Nilai efisiensi Bank Umum

Syariah (BUS) 2005-2011

Uji beda

Independent sampel t-test

SEBELUM KRISIS GLOBAL 2008

SETELAH KRISIS GLOBAL 2008

Uji beda

Independent sampel t-test

Bank

Besar

Bank

Kecil

Uji beda

Independent sampel t-test

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dimana penelitian yang dilakukan

diperoleh data yang berbentuk angka-angka dan pengolahannya melalui statistik

(Sugiyono, 2010;4). Studi data menggunakan time horizon jenis time series karena

data yang digunakan diperoleh dalam bentuk tahunan.

Pengujian hipotesis dilakukan dalam penelitian ini, pengujian hipotesis

menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau menentukan perbedaan antar kelompok

atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam suatu situasi (Sugiyono,

2010). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah selain untuk mengetahui

perbedaan antar kelompok, juga menguji hipotesis yang diajukan.

B. Populasi dan Sample Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah BUS dan BUK yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia pada periode 2005-2011. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

dilakukan secara purposive sampling artinya metode pemilihan sampel dipilih

berdasarkan pertimbangan (judgement sampling) yang berarti pemilihan sampel

secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan pertimbangan tertentu.

Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan ketentuan sebagai berikut :

45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

1. BUS dan BUK yang beroperasi di Indonesia selama periode pengamatan

2005- 2011.

2. Sampel Bank Besar dengan Total Aset diatas 1 Triliun, dan Sampel Bank

Kecil dengan Total Aset dibawah 1 Triliun (Arsitektur Perbank Indonesia)

3. Secara konsisten tidak mengalami perubahan bentuk badan usaha pada

periode pengamatan 2005-2011.

4. Menyajikan laporan keuangan yang lengkap pada periode pengamatan 2005-

2011 dan telah dipublikasikan di Bank Indonesia.

C. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan

keuangan tahunan BUK dan BUS di Indonesia pada periode 2005-2011. Data

sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain:

a. Total kredit yang diperoleh dari neraca dalam laporan keuangan BUK dan

total pembiayaan dari neraca dalam laporan keuangan BUS yang

bersangkutan selama periode pengamatan.

b. Laba operasional diperoleh dari laporan laba/rugi dalam laporan keuangan

tahunan BUK dan BUS bersangkutan selama periode pengamatan.

c. Total simpanan yang diperoleh dari neraca dalam laporan keuangan

tahunan BUK dan BUS yang bersangkutan selama periode pengamatan.

d. Total aset yang diperoleh dari neraca dalam laporan keuangan tahunan

BUK dan BUS yang bersangkutan selama periode pengamatan.

46

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

e. Biaya tenaga kerja atau biaya personalia diperoleh dari laporan keuangan

tahunan BUK dan BUS bersangkutan selama periode pengamatan.

D. Definisi Operasional dan Pengukuran VariabelBerdasar pada penelitian-penelitian sebelumnya, variabel dalam penelitian ini

terbagi menjadi:

1. Variabel Output

Variabel output adalah variabel yang menjadi pusat perhatian, dalam

penelitian ini yang digunakan adalah total kredit/pembiayaan (O1) dan laba

operasional (O2).

a. Total Kredit atau Pembiayaan

Total kredit/pembiayaan (O1) merupakan produk utama bank sebagai lembaga

intermediasi yang menghubungkan antara surplus unit dan deficit unit. Total

kredit/pembiayaan digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam menghasilkan produk utama berupa kredit/pembiayaan sebagai salah satu

cara dalam meningkatkan keuntungan (laba operasional). Dalam penelitian ini

yang termasuk ke dalam total kredit adalah kredit dalam bentuk mata uang

Rupiah dan dalam bentuk valas (foreign exchange). Sedangkan yang termasuk

pembiayaan adalah pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, salam,

istishna, rahn, dan lain-lain (Nugraha, 2010).

b. Laba Operasional

47

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Laba operasional (O2) merupakan selisih antara pendapatan operasional

dengan beban operasional.

2. Variabel Input

Variabel input adalah variabel yang mempengaruhi variabel output. Variabel

input yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 3 variabel.

1. Total simpanan

Simpanan (I1) merupakan titipan murni dari nasabah kepada bank, yang untuk

kemudian dipergunakan oleh bank dalam aktivitas kegiatan ekonomi tertentu dengan

catatan bank menjamin akan mengembalikannya secara utuh kepada nasabah

(Antonio, 2001).

2. Aset

Menurut Hanafi dan Halim (2003), aset (I2) adalah manfaat ekonomis yang

akan diterima pada masa mendatang atau akan dikuasai oleh bank sebagai hasil dari

transaksi atau kejadian.

3. Biaya Tenaga Kerja

Menurut Mulyadi (2000), tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental

yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja (I3) adalah

harga yang dibebankan untuk penggunaan biaya tenaga kerja manusia.

3. Efisiensi

Efisiensi dalam perbankan, seperti halnya perusahaan juga merupakan tolak

ukur dalam mengukur kinerja bank (Hadad, dkk, 2003). Efisiensi merupakan

pengukuran seberapa baik bank mengelola input menjadi output atau jumlah

48

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

keluaran yang dihasilkan dari satu input yang dipergunakan. Suatu perusahaan

dapat dikatakan efisien apabila:

1. Menggunakan jumlah unit input yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah

unit input yang digunakan oleh perusahaan lain dengan menghasilkan output yang

sama,

2. Menggunakan jumlah input yang sama tetapi dapat menghasilkan jumlah output

yang lebih besar.

Menurut Silkman dalam Muharram dan Purvitasari (2007) juga, pengukuran

efisiensi dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu:

1. Pendekatan rasio : Pendekatan rasio dalam mengukur efisiensi dilakukan

dengan cara menghitung perbandingan output dengan input yang digunakan.

Pendekatan rasio akan dinilai memiliki efisiensi yang tinggi apabila dapat

memproduksi jumlah output yang maksimal dengan jumlah input yang seminimal

mungkin.

OutputEfisiensi = --------------

Input

2. Pendekatan regresi

Pendekatan ini dalam mengukur efisiensi menggunakan sebuah model dari

tingkat output tertentu sebagai fungsi dari berbagai tingkat input tertentu. Fungsinya

dapat disajikan sebagai berikut:

49

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Y = f X ,X , X , X ,......................X n 1 2 3 4

Dimana Y = Output X = Input

Pendekatan ini juga tidak dapat mengatasi kondisi banyak output, karena

hanya satu indikator output yang dapat ditampung dalam sebuah persamaan regresi.

3. Pendekatan frontier

Menurut Silkman dalam Muharram dan Purvitasari (2007), pendekatan frontier

dalam mengukur efisiensi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pendekatan frontier

parametrik dan non parametrik. Pendekatan frontier parametrik dapat diukur dengan

tes statistik parametric seperti menggunakan metode Stochastic Frontier Approach

(SFA) dan Distribution Free Approach (DFA). Pendekatan frontier non parametrik

diukur dengan tes statistik non parametrik yaitu dengan menggunakan metode Data

Envelopment Analysis (DEA).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan frontier non

parametrik diukur dengan tes statistik non parametrik yaitu dengan menggunakan

metode Data Envelopment Analysis (DEA), menurut Epstein dan Henderson (1989)

dalam Hadad et al. (2003) juga menambahkan pendapatnya tentang keuntungan

relatif penggunaan pendekatan ini lebih besar dibandingkan parametrik, yaitu

pendekatan ini dapat mengidentifikasi unit yang digunakan sebagai referensi

sehingga dapat membantu mencari penyebab dan jalan keluar dari ketidakefisienan

yang merupakan keuntungan utama dalam aplikasi manajerial.

Ringkasan definisi operasional variabel dijelaskan pada tabel 4 berikut:

Tabel 4

50

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

VARIABEL DEFINISI SATUAN SKALA

OUTPUT

Total Kredit/Pembiayaan

Kredit dalam bentuk mata uang rupiah dan dalam bentuk valas (foreign exchange), sedangkan pembiayaan merupakan bentuk penyaluran dengan system pengembalian dengan prinsip imbalan atau bagi hasil

Juta Rupiah

RASIO

Operasional

Laba yang diperoleh dari selisih antara pendapatan operasional dengan beban

operasional

Juta Rupiah

RASIO

INPUT

Total Simpanan Merupakan titipan murni dari nasabah kepada bank

Juta Rupiah

RASIO

Aset

Jumlah aset total yang dimiliki bankumum dan merupakan manfaatekonomis yang akan diterima padamasa mendatang

Juta Rupiah

RASIO

Biaya Tenaga Kerja

Harga yang dibebankan untuk penggunaan biaya tenaga kerja manusia

Juta Rupiah

RASIO

EFISIENSI

Pengukuran seberapa baik bank mengelola input menjadi output atau jumlah keluaran yang dihasilkan dari satu input yang dipergunakan

Proporsi RASIO

Sumber: Telaah Pustaka Ascarya dan Guruh (2008)

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan metode dokumentasi, yaitu metode yang menghimpun informasi dan

data melalui metode studi pustaka, eksplorasi literatur-literatur dan laporan

51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia atau BUK dan BUS yang

bersangkutan.

1. Metode Analisis Data

a. Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

Data Envelopment .Anaiysis merupakan prosedur yang dirancang khusus

untuk mengukur efisiensi relatif suatu Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) yang

menggunakan banyak input dan banyak output, dimana penggabungan input dan

output tersebut tidak mungkin dilakukan. Efisiensi relatif suatu UKE adalah efisiensi

suatu UKE dibandingkan dengan UKE lain dalam sampel (sekelompok UKE yang

saling dibandingkan) dengan menggunakan jenis input dan output yang sama.

(Muharram dan Purvitasari (2007)

Dalam DEA, efisiensi relatif UKE didefinisikan sebagai rasio dari total output

tertimbang dibagi total input tertimbangnya (total weightedoutput / total

weightedinpuf). Inti dari DEA adalah menetukan bobot (weights) atau timbangan

untuk setiap input dan output UKE.

Bobot tersebut memilki sifat (1) tidak bemilai negatif, dan (2) bersifat

universal, artinya setiap UKE dalam sampel harus dapat menggunakan seperangkat

bobot yang sama untuk mengevaluasi rasionya (total weighted output / total weighted

inpuf) dan rasio tersebut ticlak boleh lebih dari 1 (total weightedoutput / total

weightedinput ≤ 1).

DEA berasumsi bahwa setiap UKE akan memiliki bobot yang

memaksimumkan rasio efisiensinya (maximize total weightedoutput /total weighted

52

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

inpuf). Karena setiap UKE menggunakan kombinasi input yang berbeda untuk

menghasilkan kombinasi output yang berbeda pula, maka setiap UKE akan memilih

seperangkat bobot yang mencerminkan keragaman tersebut, Secara umum, UKE akan

menetapkan bobot yang tinggi untuk input yang penggunaannya sedikit dan untuk

output yang dapat diproduksi dengan banyak. Bobot tersebut bukan merupakan nilai

ekonornis dari input dan outputnya,melainkan sebagai penentu untuk

memaksimumkan efisiensi dari suatu UKE. Sebagai gambaran, jika suatu UKE

merupakan perusahaan yang berorientasi pada keuntungan (profit maximizing firm)

dan setiap input dan outputnya memiliki biaya per unit serta harga jual per unit, maka

perusahaan tersebut akan berusaha menggunakan sedikit mungkin input yang biaya

per unitnya ter mahal dan berusaha memproduksi sebanyak mungkin output yang

harga jualnya tertinggi (Muharram dan Purvitasari. 2007).

Formula DEA sederhana yang berada dalam liniear programming menurut Putri

Noor, 2013 yaitu sebagai berikut :

Maksimumkan

m maxsimasi ht= ∑ vrt qrt

r=1 Dengan batasan atau kendala

m n kendala ∑ vrt qrs - ∑ uit xit ≤ 0 , r = 1,2 …… m r=1 i=1

53

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

n ∑ uik xik = 1 , dan Ui dan Vr ≥ 0, i=1Dimana :

qrt adalah jumlah output r pada bidang t

xit adalah jumlah input i pada bidang t

qrs adalah jumlah input r pada bidang s

xit adalah jumlah ouput i pada bidang t

m adalah jumlah sampel yang dianalisis

s adalah Jumlah input yang digunakan

uik adalah nilai terbesar input I pada bidang k

uit adalah nilai tertimbang dari output r yang dihasilkan pad bidang t

ht adalah nilai yang dioptimalisasikan sebagai indikatorefisiensi

Seperti yang telah dikemukakan di depan, bahwa terdapat dua model DEA yang

sering digunakan untuk mengukur efsisiensi, yaitu CCR dan BCC. Model CCR

dipelopori oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes pada tahun 1978 yang mengasumsikan

adanya Constant Retutrn to Scale (CRS). Yang dimaksud dengan asumsi CRS adalah

bahwa perubahan proporsional pada semua tingkat input akan menghasilkan

perubahan proporsional yang sama pada tingkat output (misalnya penambahan 1

persen input akan menghasilkan penambahan 1 persen output). Pada tahun 1984,

Bankers, Charoes dan Cooper memperluas model CCR, yang kemudian dikenal

dengan model BCC dengan mengasumsikan aclanya Variabel Return to Scale (VRS).

Yang dimaksud dengan asumsi Variabel Return to Scale (VRS) adalah bahwa semua

54

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

unit yang diukur akan menghasilkan perubahan pada berbagai tingkat output dan

adanya anggapan bahwa skala produksi dapat mempengaruhi efisiensi.Hal inilah

yang membedakan dengan asumsi CRS yang menyatakan bahwa skala produksi tidak

mempengaruhi efisiensi. Memperhatikan bahwa suatu teknologi dapat juga membawa

Variabet Return to Scale (VRJ), membuka kemungkinan bahwa skala produksi

mempengaruhi efisiensi. Dalam penelitian ini hanya akan digunakan pendekatan

output orientation dengan asumsi CRS karena dengan pendekatan output orientation

kita dapat melihat seberapa besar output yang dihasilkan dengan jumlah input yang

sama antara UKE yang dibandingkan melalui perubahan yang proporsional sesuai

asumsi CRS.

b. Uji Hipotesis

Setelah melakukan penyusunan hipotesis, kemudian dilakukan pengujian statistic

untuk dapat membuktikan hipotesis yang dirumuskan. Pengujian hipotesis pada

penelitian ini menggunakan alat uji statistik Independent Sample T-Test.

1.) Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test)

Uji normalitas digunakan untuk mengambil satu dari dua jenis uji beda, yaitu:

1) menggunakan uji parametrik T-test, apabila data berdistribusi normal; 2)

menggunakan uji nonparametrik Mann Whitney, apabila data tidak berdistribusi

normal.

Uji ini digunkan sebagai suatu syarat penggunaan uji statistik parametrik, yang

mengharuskan data berdistribusi normal. Asumsi normalitas dapat diuji dengan

55

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

menggunakan program SPSS. Uji normalitas data yang digunakan adalah

Kolgomorov-Smirnov. Bentuk hipotesis untuk uji normalitas adalah:

Ho : Data variabel berdistribusi normalH1 : Data variabel tidak berdistribusi normal

Kriteria Pengambilan Keputusan:

Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima

Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak

H1 & H2 beserta turunannya 1a, 1b, 1c & 2a, 2b, 2c diuji dengan menggunakan

parametric t statistic (independent sample t-test) bila sampelnya terdistribusi normal.

Dan non-parametric Mann Whitney bila sampelnya tidak terdistribusi normal.

Pengujian ini berdasar pada metode perhitungan kinerja Non Risk-Adjusted Returns

Methodology Dengan tingkat signifikansi α = 5%. Alat bantu uji statistik yang

digunakan adalah program SPSS 15.0 for Windows dan Microsoft Excel 2007.

2.) Uji Beda Independent Sample T-Test

Pengujian hipotesis mengenai apakah terdapat perbedaan efisiensi sebelum dan

setelah krisis, digunakan pengukuran Uji ANOVA (Analysis of Variance) dengan

bantuan software SPSS. Setelah dilakukan uji analisis dengan mempergunakan uji

Anova diperoleh hasil perbedaan kinerja efisiensi dengan pendekatan DEA. Kinerja

efisiensi perbankan dengan pendekatan DEA sebelum dan sesudah krisis global

memiliki nilai signifikansi. Tujuan dari uji hipotesis yang berupa uji beda dua rata-

rata pada penelitian ini adalah untuk verifikasi kebenaran/kesalahan hipotesis, atau

56

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

dengan kata lain menentukan menerima atau menolak hipotesis yang telah dibuat.

Signifikasi yang akan dipakai adalah sebesar 95%.

Apabila Sig. lebih besar dari α = 0,05 (P-value ≥ α), maka H1 ditolak.

Artinya tidak terdapat perbedaan kinerja efisiensi perbankan sebelum dan

sesudah krisis global.

Apabila Sig. lebih kecil daripada α = 0,05 (P-value α), maka H1 diterima.

Artinya terdapat perbedaan kinerja efisiensi perbankan sebelum dan sesudah

krisis global.

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian1. Anasilis Deskriptif

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan micosoft

exel windows 2007, WDEA dan SPSS 15, untuk dapat mengolah data dan

memperoleh hasil dari variabel-variabel yang diteliti. WDEA digunakan untuk

menganalisis efisiensi perbankan syariah dan konvensional. Sedangkan SPSS 15

57

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

digunakan untuk Uji-t agar dapat mengetahui adanya perbedaan signifikan antara

tingkat efisiensi perbankan syariah dengan perbankan konvensional.

Selanjutnya dapat dilihat dari rata-rata (mean) dan standar deviasi (δ) dari

masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:

Tabel 5

Statistik Deskriptif Bank Syariah dan Bank Konvensional

Bank syariahBank

Konvensional

MeanStd.Dev

MeanStd. Dev

aset 87.4083 289.9 41.8983 192.0021simpanan

15.8585 50.1491 32.4259 145.013Tenaga Kerja 100.157 316.725 58.8291 263.0915kredit 58.4236 184.752 43.7809 195.7943Labaops 69.7438 220.549 38.4226 171.8312

Sumber : Data SPSS yang telah diolah

Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa Bank Umum Syariah mempunyai rata-

rata (mean) aset sebesar 87.4083 lebih besar dibandingkan dengan mean aset Bank

Umum Konvensional sebesar 41.8983%. Hal itu berarti bahwa selama periode 2005-

2011 Bank Umum Syariah memiliki aset lebih baik dibandingkan dengan Bank

Umum Konvensional. Standar deviasi Bank Umum Syariah sebesar 289.9

menunjukkan simpangan data yang relative kecil, karena nilainya yang lebih besar

daripada nilai mean-nya yaitu sebesar 87.4083. Standar deviasi Bank Umum

Konvensional sebesar 192.0021 juga menunjukkan simpangan data yang relative

besar daripada nilai mean-nya, yaitu sebesar 41.8983. Kondisi ini menunjukkan

58

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

adanya data yang terdistribusi kurang baik karena mempunyai penyimpangan data

yang besar

2. Hasil Pengambilan Sampel

Perhitungan efisiensi perbankan dengan analisis DEA ini menggunakan tiga

variabel input, yaitu: simpanan, aset dan biaya tenaga kerja. Variabel outputnya

meliputi pembiayaan dan pendapatan operasional.

a.Bank syariah

Tabel 7 (lampiran) menunjukkan bahwa jumlah simpanan 10 bank syariah

dalam penelitian ini terus mengalami kenaikan dari tahun 2005-2011, meskipun

persentase pertumbuhannya mengalami fluktuasi. Kenaikan jumlah simpanan ini,

mencerminkan adanya upaya-upaya yang telah dilakukan bank-bank syariah dalam

peningkatan penghimpunan dana dari masyarakat. Upaya-upaya tersebut diantaranya

perbaikan strategi marketing bank-bank syariah.

Kenaikan jumlah aset pada tabel 8 menandai kinerja bank-bank syariah yang

semakin lebih baik, sehingga dampak positif dari berbagai kebijakan yang

mendukung bank-bank syariah telah terlihat dengan kenaikan jumlah asetnya dari

tahun 2005-2011.

Tenaga kerja/personalia didefinisikan sebagai biaya gaji, biaya pendidikan

dan tunjangan kesejahteraan karyawan bank syariah. Tabel 9 memperlihatkan jumlah

biaya tenaga kerja yang semakin besar tiap tahunnya. Hal ini disebabkan kebutuhan

jumlah tenaga kerja bank-bank syariah yang semakin bertambah pula tiap tahunnya.

59

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Jumlah biaya tenaga dalam penelitian ini bertambah dari tahun ke tahun, namun

persentase pertumbuhannya bersifat fluktuatif.

Variabel output yang pertama adalah pembiayaan, pembiayaan berarti produk

penyaluran dana bank syariah kepada masyarakat baik individu maupun berbadan

hukum dengan menggunakan akad-akad muamalah. Jumlah pembiayaan dari 20 bank

syariah pada tabel 10 terlihat semakin baik dari tahun 2005-2011, meskipun jumlah

persentasenya mengalami fluktuasi. Peningkatan pembiayaan ini dilakukan oleh

bank-bank syariah, karena bank syariah memiliki fungsi yang paling penting sebagai

suatu bank yaitu intermediasi. Perkembangan jumlah bank yang semakin besar juga

harus berbanding lurus dengan besarnya peran bank-bank tersebut dalam

perekonomian. Hal ini dapat diwujudkan dengan pelaksanaan fungsi intermediasi

yang semakin baik.

Output selanjuntnya adalah pendapatan operasional, Pendapatan operasional

adalah pendapatan hasil dari kegiatan operasional bank syariah yang ditunjukkan

pada tabel 11. Jumlah pendapatan operasional 10 bank syariah di Indonesia

mengalami perkembangan yang semakin baik dari tahun 2005-2011, meskipun

jumlah persentasenya bersifat fluktuatif. Kenaikan jumlah pendapatan operasional ini

dikaitkan dengan upaya bank-bank syariah sendiri yang telah meningkatkan variasi

jasa dan produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Jasa dan produk ini meliputi

pelayanan internet-banking, phone-banking, sms-banking dan produk lainnya.

2. Bank Konvensional

60

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Tabel 12 (lampiran) menunjukkan bahwa jumlah simpanan 20 bank

konvensional dalam penelitian ini mengalami fluktuasi yang berbeda dari tahun 2005-

2011. Kenaikan dan penurunan jumlah simpanan ini, mencerminkan adanya upaya-

upaya yang telah dilakukan bank-bank syariah dalam peningkatan penghimpunan

dana dari masyarakat.

Kenaikan jumlah aset pada tabel 13 menandai kinerja bank konvensional

meningkat dari tahun ke tahun, tapi terdapat beberapa penurunan jumlah aset pada

bank kecil, misalnya pada Bank Himpunan Saudara, yang pada tahun 2010 julah asset

mencapai 3.245.762 tetapi pada tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 585.762.

Jumlah biaya tenaga dalam penelitian ini bertambah dari tahun ke tahun, namun

persentase pertumbuhannya bersifat fluktuatif. Tabel 12 memperlihatkan jumlah

biaya tenaga kerja yang semakin besar tiap tahunnya. Hal ini disebabkan

perkembangan bank konvensional yang pesat menjadikan kebutuhan jumlah tenaga

kerja yang semakin bertambah pula tiap tahunnya.

Jumlah kredit dari 20 bank konvensional pada tabel 13 terlihat semakin baik

dan terus meningkat dari tahun 2005-2011, meskipun jumlah persentasenya

mengalami fluktuasi. Peningkatan kredit ini dilakukan oleh bank-bank konvensional,

karena bank memiliki fungsi yang paling penting sebagai suatu bank yaitu

intermediasi. Perkembangan jumlah bank yang semakin besar juga harus berbanding

lurus dengan besarnya peran bank-bank tersebut dalam perekonomian. Hal ini dapat

diwujudkan dengan pelaksanaan fungsi intermediasi yang semakin baik.

61

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Output selanjuntnya adalah pendapatan operasional. Pendapatan operasional

adalah pendapatan hasil dari kegiatan operasional bank syariah yang ditunjukkan

pada tabel 14. Jumlah pendapatan operasional 20 bank syariah di Indonesia

mengalami perkembangan yang semakin baik dari tahun 2005-2011, meskipun

jumlah persentasenya bersifat fluktuatif. Kenaikan jumlah pendapatan operasional ini

dikaitkan dengan upaya bank-bank konvensional sendiri yang telah meningkatkan

variasi jasa dan produk yang ditawarkan kepada masyarakat.

B. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Data

Efisiensi merupakan salah satu pencerminan kinerja perbankan, di mana suatu

bank dikatakan memiliki kinerja yang tinggi apabila dapat meningkatkan efisiensinya

dengan penggunaan variabel yang sesuai untuk memberikan hasil yang maksimal

(Adrian Sutawijaya dan Etty Puji Lestari, 2009). Perhitungan efisiensi teknik

perbankan syariah dengan analisis DEA ini menggunakan tiga variabel input, yaitu

simpanan, aset dan biaya tenaga kerja. Variabel outputnya meliputi pembiayaan dan

pendapatan operasional. Adapun perhitungan dan penjabaran dengan analisis DEA

dibagi menjadi dua jenis bank, yaitu Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Umum

Konvensional (BUK). Hal ini sesuai dengan teori tentang analisis DEA dilakukan

berdasarkan evaluasi terhadap efisiensi relatif dari UKE yang sebanding dalam

membentuk garis frontier (Ascarya, Diana Y. dan Guruh S. R., 2008).

62

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Bank sebagai UKE, dikatakan efisiensi secara relatif apabila nilai dualnya sama

dengan satu (nilai efisiensi = 100 persen). Sebaliknya, nilai dualnya yangkurang dari

satu maka UKE bersangkutan dianggap tidak efisien (inefisien) secara relatif

(Silkman, 1986; Nugroho, 1995 dalam Huri M. D. dan Indah Susilowati, 2004).

1. Hasil Perhitungan dan Analisis Tingkat Efisiensi Teknik Bank Umum Syariah

(BUS) dan Bank Umum Konvensional (BUK) di Indonesia Tahun 2005-2011

Berdasarkan hasil perhitungan metode DEA yang berasumsikan Constant

Return to Scale (CRS) dengan software DEAWIN, dapat dilihat tingkat efisiensi

teknik BUS-BUS di Indonesia pada tabel 4.7. Hasil perhitungan tersebut

menggambarkan pencapaian nilai tingkat efisiensi masing-masing bank sangat

beragam.

Tabel 6Tingkat Efisiensi BUS di Indonesia

Tahun 2005-2011 (persen)

Sumber: data sekunder, diolah: 2014

Data statistik pada tabel 15 menunjukkan bahwa BUS-BUS yang belum

mencapai tingkat efisiensi teknik 100 persen (inefisien) pada tahun 2005 meliputi

63

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

BMI (69,79 persen) dan BSM (99.00 persen), sedangkan BUS yang telah mencapai

tingkat efisiensi teknik 100 persen (efisien) terdapat Bank Mega Syariah, BNI

Syariah dan BRI Syariah.

Peningkatan hasil DEA yang inefisien pada BUS khususnya tahun 2006, terjadi

pada penurunan pada BSM. Hal ini berbeda dengan BMI yang tetap inefisien pada

tahun tersebut. Tahun berikutnya yaitu 2007, tingkat efisiensi teknik BSM mengalami

penurunan menjadi 98.21 persen (inefisien). Hal ini berbeda dengan BMI yang

mengalami kenaikan menjadi efisien di tahun 2007.

Pada tahun 2007, jumlah BUS bertambah yaitu Bank Bukopin Syariah. Kondisi

tersebut menjadikan perubahan tingkat efisiensi BUS-BUS yang ada. BUS-BUS yang

inefisien terdiri dari Bank Mega Syariah (97.62), Bukopin Syariah (79.46), sedangkan

BUS-BUS yang telah efisien terdapat BMI, Bank Mega Syariah dan BRI Syariah.

Tabel 15 juga menjabarkan pencapaian rata-rata tingkat efisiensi teknik BUS-BUS di

Indonesia yang mengalami kenaikan dari tahun 2005-2011. Hasil tersebut sejalan

dengan hasil penelitian Ascarya, Diana Y. dan Guruh S. R. (2008) tentang perbankan

syariah yang mengarah pada tingkat efisiensi yang tinggi dari tahun 2002-2006,

Tabel 7Tingkat Efisiensi BUK di Indonesia

Tahun 2005-2011 (persen)

64

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Sumber: data sekunder, diolah: 2014

Data statistik pada tabel 16 menunjukkan bahwa banyak BUK yang belum

mencapai tingkat efisiensi teknik 100 persen (inefisien) pada tahun 2005-2011.

Bank-bank yang inefisien, dapat dikatakan bahwa bank tersebut belum dapat

memaksimalkan nilai input dan output yang dimilikinya. Hal ini berarti nilai input

dan output yang dicapai oleh bank yang inefisien belum dapat meraih target yang

sebenarnya (Harjum Muharam dan Pusvitasari, 2007).

2. Hasil Perbandingan dan Analisis Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah

(BUS) dan Bank Umum Konvensional (BUK) di Indonesia Tahun 2005-2011

Untuk melihat apakah terdapat perbedaan nilai efisiensi secarasignifikan antara

masing-masing kelompok bank maka dilakukan dengan uji independent sample t test

yang sebelumnya mensyaratkan adanya distribusi data yang normal.

65

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data disini dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji

normalitas Kolmogorov-S mirnov dengan program SPSS 15.

Tabel 8Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Bank K-S Signifikasi Bank Umum Syariah (BUS) 0.222 0.178Bank Umum Konvensional (BUK) 0.135 0.200

Sumber : Hasil perhitungan SPSS 15

Hasilnya menunjukan bahwa nilai K-S untuk variabel BUS sebesar 0,222

dengan probabilitas signifikasi 0,178 dan nilainya jauh di atas α = 0,05 hal ini berarti

bahwa Ho diterima atau data berdistribusi normal. Variabel BUK memiliki nilai K-S

= 0,135 dengan probabilitas signifikasi 0,200 nilainya jauh di atas α = 0,05 hal ini

berarti bahwa Ho diterima atau data berdistribusi normal.

b. Uji Independent sample t test

Uji T-test bertujuan untuk mengetahui besarnya perbedaan signifikan :

1. Hipotesis 1

Tabel 9Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test

Bank Nilai t HitungNilai probabilitas

Bank Umum Syariah (BUS) danBank Umum Konvensional

(BUK) -4.203 0.00

Sumber : Hasil perhitungan SPSS 15

66

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Dari hasil pengujian Levene’s test untuk kesamaan ragam, diperoleh nilai sig F

sebesar 0,205 (sig > α 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi

berasal dari ragam yang sama. Karena kedua ragam sama, maka menggunakan uji t

pada baris pertama (equal variance assumed).

Besar t hitung yang diperoleh adalah -4.203, Df = 28, sig = 0,00 berdasarkan

nilai probabilitasnya p ≤ 0,01 maka H1 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan efisiensi antara bank konvensional dengan bank syariah selama

periode 2005-2011.

Hasil ini sama dengan penelitian Ascarya, et al (2008) yang menunjukkan ada

perbedaan efisiensi antara bank konvensional dengan bank syariah, dan bank

syariah relatif lebih efisien dibandingkan bank konvensional. Kinerja bank syariah

mengalami kenaikan dari tahun ke tahun selama periode pengamatan tahun 2002-

2006, kecuali pada tahun 2004. Hal ini karena perbankan syariah melakukan langkah

yang ekspansif pada tahun 2004

2.Hipotesis 2

Tabel 10 Hasil Analisis untuk DEA BUS dan BUK Sebelum Krisis Global 2008

Bank Nilai t HitungNilai probabilitas

Bank Umum Syariah (BUS) danBank Umum Konvensional

(BUK) Sebelum Krisis Global2008

-19.069 0.00

67

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Sumber : Hasil perhitungan SPSS 15

Dari hasil pengujian Levene’s test untuk kesamaan ragam, diperoleh nilai sig F

sebesar 0,126 (sig > α 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi

berasal dari ragam yang sama. Karena kedua ragam sama, maka menggunakan uji t

pada baris pertama (equal variance assumed).

Besar t hitung yang diperoleh adalah -19.069, Df = 4, sig = 0,00 berdasarkan

nilai probabilitasnya p ≤ 0,01 maka H1 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan efisiensi antara bank konvensional dengan bank syariah

sebelum krisis 2008.

Tabel 11

Hasil Analisis uji-t untuk DEA BUS dan BUK Sesudah Krisis Global 2008

Bank Nilai t HitungNilai probabilitas

Bank Umum Syariah (BUS) danBank Umum Konvensional

(BUK) Sesudah Krisis Global2008

-14.122 0.00

Sumber : Hasil perhitungan SPSS 15

Dari hasil pengujian Levene’s test untuk kesamaan ragam, diperoleh nilai sig F

sebesar 0,061 (sig > α 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi

berasal dari ragam yang sama. Karena kedua ragam sama, maka menggunakan uji t

pada baris pertama (equal variance assumed).

68

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Besar t hitung yang diperoleh adalah -14.122, Df = 6, sig = 0,00 berdasarkan

nilai probabilitasnya p ≤ 0,01 maka H1 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan efisiensi antara bank konvensional dengan bank syariah

sesudah krisis 2008.

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara bank syariah dan bank konvensional sebelum dan sesudah krisis global tahun

2008, seperti pada penelitian Agung Yulianto (2010). Penelitian tersebut juga

menghasilkan bahwa kinerja perbankan syariah terbukti cenderung lebih stabil dan

mampu bertahan disaat krisis finansial global lain halnya dengan perbankan

konvensional yang cenderung mengalami ketidakstabilan disaat krisis.

3. Hipotesis 3

Tabel 12

Hasil Analisis uji-t untuk DEA BUS Besar dan BUS Kecil Sebelum Krisis

Global 2008

Bank Nilai t HitungNilai probabilitas

Bank Umum Syariah (BUS)Besar dan Kecil Sebelum Krisis

Global 2008 -20.232 0.01

Sumber : Hasil perhitungan SPSS 15

Setelah dilakukan uji analisis dengan mempergunakan uji-t diperoleh hasil kerja

efisiensi, signifikasi (2-tiled) = 001. Nilai P-Value lebih kecil dari 0,05 maka HI

69

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara bank syariah besar dan

bank syariah kecil sebelum krisis global tahun 2008.

Tabel 13

Hasil Analisis uji-t untuk DEA BUS Besar dan BUS Kecil Sesudah Krisis

Global 2008

Bank Nilai t HitungNilai probabilitas

Bank Umum Syariah (BUS)Besar dan Kecil Sesudah Krisis

Global 2008 -1.632 0.244

Sumber : Hasil perhitungan SPSS 15Setelah dilakukan uji analisis dengan mempergunakan uji-t diperoleh hasil kerja

efisiensi, signifikasi (2-tiled) = 244. Nilai P-Value lebih besar dari 0,05 maka HI

ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara bank syariah besar

dan bank syariah kecil sesudah krisis global tahun 2008.

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara bank syariah besar dan bank syariah kecil sebelum krisis global tahun 2008

tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan efisiensi antara bank syariah besar

dan bank syariah kecil sesudah krisis global tahun 2008. Hasil ini berbeda dengan

Penelitian Taufiq Hassan, et al, (2009) bahwa tidak ada signifikansi perbedaan antara

skor efisiensi antara bank kecil dibandingkan dengan bank besar, bank konvensional

dan bank islam besar, dan kecil dibandingkan konvensional kecil kelompok bank

syariah.

4.Hipotesis 4

Tabel 14

70

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Hasil Analisis uji-t untuk DEA BUK Besar dan BUK Kecil Sebelum Krisis

Global 2008

Bank Nilai t HitungNilai probabilitas

Bank Umum Konvensional(BUK) Besar dan Kecil Sebelum

Krisis Global 2008 -1.507 0.01

Sumber : Hasil perhitungan SPSS 15

Setelah dilakukan uji analisis dengan mempergunakan uji-t diperoleh hasil kerja

efisiensi, signifikasi (2-tiled) = 002. Nilai P-Value lebih kecil dari 0,05 maka HI

diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara bank syariah besar dan

bank syariah kecil sebelum krisis global tahun 2008.

Tabel 15

Hasil Analisis uji-t untuk DEA BUK Besar dan BUK Kecil dan Sesudah

Krisis Global 2008

Bank Nilai t HitungNilai probabilitas

Bank Umum Konvensional(BUK) Besar dan Kecil Sesudah

Krisis Global 2008 -1.056 0.402

Sumber : Hasil perhitungan SPSS 15

Setelah dilakukan uji analisis dengan mempergunakan uji-t diperoleh hasil kerja

efisiensi, signifikasi (2-tiled) = 402. Nilai P-Value lebih besar dari 0,05 maka HI

ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara bank syariah besar

dan bank syariah kecil sesudah krisis global tahun 2008.

71

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara bank konvensional besar dan bank konvensional kecil sebelum

krisis global tahun 2008 tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

efisiensi bank syariah besar dan bank syariah kecil sesudah krisis global tahun 2008,

hasil yang sama dintujukkan oleh penelitan Ali Shah, et al (2011) bahwa ukuran dan

kepemilikan memiliki hubungan signifikan dengan nilai efisiensi pendapatan.

C. Pembahasan

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa jumlah input dan output baik untuk

bank konvensional maupun bank syariah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Sedangkan pencapaian rata-rata efisiensi teknik bank konvensional dan bank syariah

mengalami fluktuasi selama periode pengamatan. Di sisi lain, ada beberapa bank

konvensional maupun bank syariah yang mengalami inefisiensi.

Ketidakefisienan tersebut disebabkan kurang maksimalnya penggunaan input

dan outputnya baik oleh bank konvensional maupun bank syariah. Inefisiensi terjadi

padavariabel input (simpanan, aset, dan biaya tenaga kerja) dan variabel outputnya

(pembiayaan dan pendapatan). Sutawijaya dan Lestari (2009:53) menyatakan bahwa

pengukuran efisiensi teknik cenderung terbatas hanya pada hubungan teknik dan

operasional dalam proses konversi input menjadi output. Hal tersebut berarti bahwa

72

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

untuk meningkatkan efisiensi teknik hanya perlu menggunakan kebijakan mikro yang

bersifat intenal, yaitu dengan cara pengendalian dan mengalokasikan sumber daya

secara optimal. Pertama, ketidakefisienan penggunaan input simpanan oleh bank

konvensional dan bank syariah terlihat dengan jumlah input simpanan yang masih

lebih besar dibandingkan targetnya. Hal ini menandakan bahwa perannya sebagai

input tidak maksimal untuk menghasilkan output.Upaya yang bisa dilakukan adalah

dengan mengalokasikan input simpanan yang berlebih ke bagian total aset khususnya

aset yang bersifat produktif.

Kedua, ketidakefisienan input aset terjadi karena penggunaan jumlah aset

melebihi target yang dibutuhkan. Aset adalah seluruh kekayaan yang dimiliki oleh

bank meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, penempatan pada bank lain, surat

berharga yang dimiliki, pembiayaan atau kredit, dan aktiva tetap yang dimiliki. Solusi

yang dapat dilakukan adalah dengan menambah porsi pembiayaan yang merupakan

bagian dari aset total itu sendiri. Meningkatnya jumlah pembiayaan akan

memperlancar proses intermediasi baik bank konvensional maupun bank syariah dan

menambah pendapatan operasional terutama yang berasal dari penyalurandana.

Ketiga, inefisiensi input biaya tenaga kerja terjadi karena jumlah biaya tenaga

kerja yang harus dikeluarkan lebih besar dari yang dibutuhkan. Besarnya biaya

tenaga kerja bisa diakibatkan karena banyaknya jumlah tenaga kerja yang digunakan.

Bank konvensional dan bank syariah memiliki masalah yang sama, yaitu

peningkatan jumlah tenaga kerja tidak diimbangi dengan skill yang memadai

sehingga menyebabkan bank mengalami penurunan produktivitas . Kondisi tersebut

73

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

sesuai dengan teori law of diminishing marginal return, dimana penambahan tenaga

kerja justru akanmenyebabkan penurunan marjinal tenaga kerja. Rekomendasi

kebijakanyang disarankan adalah dengan adanya aturan internal bank

untukmenggunakan sistem kontrak untuk pegawainya.

Ketidakefisienan output terjadi pada pembiayaan dan pendapatan.pertama,

jumlah pembiayaan lebih kecil dari target yang telah ditentukan.Hal tersebut dapat

terjadi karena adanya prinsip kehati-hatian oleh bank sebelum memberikan kredit.

Namun hendaknya kehati-hatian yang dilakukan oleh bank tidak menghambat target

yang telah ditentukan.Solusi yang dapat ditempuh adalah dengan tetap melaksanakan

prinsip kehati-hatian dan tidak menghambat target yang telah ditentukan serta

melakukan pengawasan secara ketat setelah memberikan kredit. Kedua, jumlah

pendapatan masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Perbaikan ini dapat

dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, peningkatan pembiayaan dengan cara

inovasi produk dan biaya-biaya pelayanan jasa terkait dengan input simpanan (safe

deposit box, biaya administrasi dan lainnya). Langkah tersebut akan meningkatkan

pendapatan bunga/bagi hasil dan pendapatan operasional.

Bank konvensional masih terlalu dominan dibandingkan dengan bank syariah,

terbukti dengan jumlah simpanan, aset, dan biaya tenaga kerja yang lebih tinggi

dibandingkan bank syariah. Kinerja bank syariah yang semakin baik akan

mempengaruhi kepercayaan masyarakat, dan nantinya akan diikuti dengan

meningkatnya jumlah simpanan dan aset yang dimiliki. Sehingga kedepannya bank

74

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

syariah diharapkan mampu bersaing dengan bank konvensional yang telah ada

terlebih dahulu.

Perbandingan nilai t dan probabilitas yang didapat, maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan efisiensi antara bank konvensional dengan bank syariah

selama periode 2005-2011. Hal ini dapat dilihat dari rata- rata mean bank syariah

lebih tinggi yang menunjukkan bank syariah lebih efisien. Bank syariah lebih bisa

mengelola input dan output daripada bank konvensional.

Penelitian ini juga menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara efisiensi bank syariah dan bank konvensional sesudah krisis global tahun

2008, hal ini dikarenakan pemerintah telah menyiapkan antisipasi terhadap dampak

dari Subprime Mortgage U.S Crisis yaitu dengan dikeluarkannya Pasal 11 Undang-

Undang No.3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia, yang menetapkan bahwa bank-

bank dapat kembali memanfaatkan fasilitas kredit jangka pendek untuk keperluan

memenuhi kebutuhan likuiditas harian bank-bank, melalui instrumen pelaksanaan

kebijakan moneter Fasilitas Diskonto (Discount Window) Bank Indonesia selaku

Otoritas Moneter, dengan agunan aset kredit yang lancer, Dengan demikian para

investor dan masyarakat tidak perlu takut bank-bank akan terkena imbasnya dan

menarik dananya dari bank. Hal ini di dasarkan pada asumsi bank syariah tidak

menggunakan system bunga, sedangkan krisis yang terjadi di Amerika bermula dari

suku bunga kredit untuk memperoleh kepemilikan rumah sangat rendah sehingga

semua orang yang sebenarnya tidak layak mendapat kredit bisa mendapatkan kredit

agar bisnis perumahan menjadi booming. Tetapi ketika suku bunga kredit dinaikkan

75

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

banyak nasabahnya yang gagal bayar. Sedangkan di bank syariah dalam menjalankan

kegiatannya tidak menganut system bunga. Dengan demikian para investor yang

menanamkan dananya ke bank syariah tidak perlu khawatir karena bank syariah

menjalankan kegiatannya menganut system bagi hasil.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis data yang mengacu pada

masalah dan tujuan penelitian, maka dapat dirumuskan kesimpulan

penelitian sebagai berikut :

1. Terdapat perbedan efisiensi yang signifikan antara Bank umum syariah dan

bank umum konvensianal dengan pendekatan DEA, dan dari hasil uji

tersebut juga dapat dilihat bahwa Bank Umum Konvensional lebih efisien

dan Bank Umum Syariah.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara bank syariah dan bank

konvensional sebelum dan sesudah krisis global tahun 2008

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara bank syariah besar dan bank

syariah kecil sebelum krisis global tahun 2008 tetapi tidak terdapat

76

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

perbedaan yang signifikan efisiensi antara bank syariah besar dan bank

syariah kecil sesudah krisis global tahun 2008

4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara bank konvensional besar dan

bank konvensional kecil sebelum krisis global tahun 2008 tetapi tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara efisiensi bank syariah besar dan

bank syariah kecil sesudah krisis global tahun 2008

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuaraikan diatas, terdapat beberapa

saran yang dapat disampaikan:

1. Bank konvensional dan bank syariah yang belum mampu mencapai efisiensi

teknik 100 persen, dapat melakukan upaya kebijakan internal dengan cara:

a. Ketidakefisienan penggunaan input simpanan oleh bank konvensional dan

bank syariah terlihat dengan jumlah input simpanan yang masih lebih besar

dibandingkan targetnya. Hal ini menandakan bahwa perannya sebagai input

tidak maksimal untuk menghasilkan output. Upaya yang bisa dilakukan adalah

dengan mengalokasikan input simpanan yang berlebih ke bagian total aset

khususnya aset yang bersifat produktif. Cara ini dapat dilakukan dengan

peningkatan jumlah pemberian kredit/pembiayaan seperti kredit produktif dan

kredit perdagangan untuk bank konvensional, serta pembiayaan mudharabah,

istishna, dan ijarah untuk bank syariah.

b. Ketidakefisienan input aset terjadi karena penggunaan jumlah aset melebihi

target yang dibutuhkan. Aset adalah seluruh kekayaan yang 132 dimiliki oleh

77

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

bank meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, penempatan pada bank lain, surat

berharga yang dimiliki, pembiayaan atau kredit, dan aktiva tetap yang dimiliki.

Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menambah porsi pembiayaan yang

merupakan bagian dari aset total itu sendiri. Meningkatnya jumlah pembiayaan

akan memperlancar proses intermediasi baik bank konvensional maupun bank

syariah dan menambah pendapatan operasional terutama yang berasal dari

penyaluran dana

c. Kebijakan mengenai inefisiensi input biaya tenaga kerja dapat dilakukan

adalah dengan adanya aturan internal bank untuk menggunakan sistem kontrak

untuk pegawainya dan yang bekerjasama dengan lembaga pendidikan atau

Universitas-universitas dalam hal penyediaan SDM yang berkualitas. Dengan

melakukan cara diatas, diharapkan dapat memperkecil biaya tenaga kerja dan

meningkatkan produktivitas bank karena memiliki SDM yang berkualitas..

C. Keterbatasan dan Rekomendasi

Keterbatasan penelitian ini adalah kurangnya jumlah sampel bank syariah. Dari

tahun 2005 sampai dengan 2011 jumlah bank syariah masih jauh lebih rendah

dibanding dengan bank konvensional. Seiring dengan perkembangan jumlah bank

syariah yang terus meningkat, maka rekomendasi bagi penelitian selanjutnya adalah

dengan menambah jumlah sampel yang diteliti.

Bagi peneliti yang hendak mengadakan penelitian sejenis, hendaknya mencoba

menggunakan analisis efisiensi dengan DEA yang menggunakan asumsi VRS

78

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

(Variabef Return to Scale) sehingga semua unit yang diukur akan menghasilkan

perubahan pada berbagai tingkat output, selain itu memperhatikan bahwa suatu

teknologi dapat juga membawa ke dalam kondisi VRS, membuka kemungkinan

bahwa skala produksi mempengaruhi efisiensi. Selain itu, disarankan pula bagi

peneliti selanjutnya untuk menganalisis faktor-faktor eksternal (diluar variabel input

dan output yang mempengaruhi efisiensi sehingga akan diperoleh analisa yang lebih

komprehensif mengenai efisiensi. Selain itu pula, bagi peneliti selanjutnya diharapkan

dapat menganalisa perbandingan efisiensi antar bank (bukan antar kelompok bank)

dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan periode penelitian yang lebih lama

sehingga nantinya akan dapat diperoleh gambaran kondisi efisiensi perbankan di

Indonesia yang lebih luas dan jelas.

79

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal, Kinerja Efisiensi Pada Bank Umum. Jurnal Ekonomi danKeuangan.STIE Perbanas. Jakarta. 2007

Ali Shah Idrees, Syed Zulfiqar Ali Shah and Habib Ahmad. 2011. “Comparing theefficiency of Islamic versus conventional banking: through data envelopmentanalysis (DEA) model”. African Journal of Business Management. Vol. 6(3),pp. 787-798.

Andiwarman, Karim. 2010. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta

Antonio, Muhammad, 2001. Bank Syariah. Salemba Empat Jakarta.

Ascarya, Diana Y. dan Guruh S. R. 2008. ”Analisis Efisiensi PerbankanKonvensional dan Perbankan Syariah di Indonesia dengan Data EnvelopmentAnalysis (DEA).” Paper dalam Buku Current Issues Lembaga KeuanganSyariah, TIM IAEI, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Awan Abdul Ghafoor , 2009. “Comparison Of Islamic And Conventional Banking InPakistan”. Proceedings 2nd CBRC, Lahore, Pakistan

Bank Indonesia. 2014. Statistik Perbankan Syariah. http://www.bi.go.id. Diaksestanggal 5 April 2009.

Direktorat Perbankan Syariah. 2010. Outlook Perbankan Syariah 2011. Jakarta:Bank Indonesia.Humas Bank Indonesia. 2010. Krisis Global danPenyelamatan atas Sistem Perbankan Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia.

Elvira, Prasetiono, 2012. “Efisiensi teknis dan efisiensi profitabilitas Perbankansebelum dan setelah krisis ekonomi 2008 Dengan menggunakan metode non

80

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

parametrik data Envelopment analysis”. Diponegoro Journal Of ManagementVolume 1, Nomor 2, Halaman 34-48

Halim, Abdul dan Hanafi, M. Mamduh. 2007. Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Hasan. T, Mohamad. S dan Bader. MK. 2009. Efficiency of conventional versusIslamic banks: evidence from the Middle East. International Journal of Islamicand Middle Eastern Finance and Management. Vol. 2 No. 1, 2019 pp. 46-65 q

Kasmir, 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada

Kumar Mukesh dan Charles Vincent, 2012. “Evaluating the Performance of IndianBanking Sector using Data Envelopment Analysis during Post-Reform andGlobal Financial Crisis”. CENTRUM Católica’s Working Paper Series No.2012-09-0007

Kuncoro, M.. 2008. Memahami Krisis Keuangan Global. Jakarta. DepartemenKomunikasi dan Informatika. (Online), (http:mudrajad.com/upload/memahami%20krisis%20global.pdf)

Muhammad, 2005. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah Edisi Revisi. Yogyakarta:UII Press.

Muharam, Harjum dan Rizki Pusvitasari. 2007. “Analisis Perbandingan EefiisiensiBank Syariah di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis PeriodeTahun 2005”. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Vol.11 No.03.

Muliaman D. H., Wimboh S., Dhaniel I. dan Eugenia M. 2003. “Analisis EfisiensiIndustri Perbankan Indonesia: Penggunaan Metode Non-Parametrik DataEnvelopment Analysis (DEA).” Bank Indonesia Research Paper, Jakarta: BankIndonesia.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Jakarta:Salemba Empat.

Nugraha, Adi Rino dan Muharam.2010. “Analisis Perbandingan Efisiensi BankUmum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) Dengan MetodeStochastic Frontier Analysis (periode 2005-2009)”. Tulisan Dipublikasikan.2010

81

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Nuryati, dan Amethysa Gendis Gumilar, 2009. Analisis Perbandingan Bank UmumKonvensional Dan Bank Umum Syariah, Surakarta.

Pratikto, Heri dan Iis Sugianto, 2011. “Kinerja Efisiensi Bank Syariah Sebelum DanSesudah Krisis Global Berdasarkan Data Envelopment Analysis”, JurnalEkonomi Bisnis, volume.:16, no. 2

Putri, Vicky Rahma dan Niki Lukviarman. 2008. “Pengukuran Kinerja BankKomersial Dengan Pendekatan Efisiensi: Studi Terhadap Perbankan Go-Publicdi Indonesia. JAAI. Vol 12 No.1. Hal 37-52

Said Ali (2012). “Efficiency in Islamic Banking during a FinancialCrisis-an EmpiricalAnalysis of Forty-Seven Banks”. Journal of Applied Finance & Banking, vol.2,no.3, 2012, 163-197.

Sekaran, Uma1. 2006. Research Methods for Business-Metodologi Penelitian untukBisnis. Buku ke-1, Edisi ke-4. Jakarta: Salemba Empat.

______2. 2006. Research Methods for Business-Metodologi Penelitian untuk Bisnis.Buku ke-2, Edisi ke-4. Jakarta: Salemba Empat.

Sudarsono, Heri (2009). “Dampak Krisis Keuangan Global terhadap Perbankan diIndonesia: Perbandingan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah”. JurnalEkonomi Islam. Volume III, No. 1.

Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan ke-22. Bandung: Alfabeta.

Sutawijaya, A. dan Lestari, E. P. 2009. “Efisiensi Teknik Perbankan Indonesia PascaKrisis Ekonomi: Sebuah Studi Empiris Penerapan Model DEA”. JurnalEkonomi Pembangunan, Vol. 10 No.1.

Syafi’i, M. A1. 1999. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani Press.

______2. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani Press.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Tentang Perubahan Atas UU no. 7 tahun1992 Tentang Perbankan

Yulianto, Agung. 2010. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan,Konvensional Dengan Perbankan Syariah Sebelum Dan Saat Krisis FinansialGlobal Tahun 2006-2009. Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas NegeriSemarang

82

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: e ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN ... · ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SEBELUM ... Hasil Uji Beda Independent

Website:www.bi.go.idwww.idx.co.idwww.ojk.go.id

83

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user