EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM IDENTITAS …lib.unnes.ac.id/20857/1/2301410014-S.pdf ·...
Transcript of EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM IDENTITAS …lib.unnes.ac.id/20857/1/2301410014-S.pdf ·...
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM
IDENTITAS DIRI UNTUK KETERAMPILAN
MENYIMAK BAHASA PERANCIS KELAS X Di SMA
NEGERI 7 PURWOREJO
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Nama : Yossi Larasati
NIM : 2301410014
Program Studi : Pendidikan Bahasa Prancis
Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang
pada hari : Kamis
tanggal : 10 September
Panitia Ujian Skripsi
Drs. Syahrul Syah Sinaga, M.Hum.(NIP 196408041991021001)
Ketua
Dr. B. Wahyudi Joko S, M.Hum.(NIP 196110261991031001)
Sekretaris
Sri Handayani, S.Pd.,M.Pd. (NIP 19801128200501201)
Penguji I
Dra. Dwi Astuti, M.Pd. (NIP 196101231986012001)
Penguji II
Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA . (NIP 1965082719890120010)
Penguji III/ Pembimbing I
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 10 September 2015
Yossi Larasati
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
Jangan katakan seberapa kerasnya Anda bekerja, tetapi katakan sudah berapa
banyak yang Anda kerjakan. (James J.Ling)
Being an important man is good, but being a good man is more important.
(Esideika)
Cinta dan setialah kepada ia yang menemanimu hingga puncak, bukan ia yang
menunggumu di puncak. (Die)
Persembahan :
Bapak, Ibu dan Adik tercinta
Sahabat – sahabat
Almamater
v
PRAKATA
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas
terselesaikannya skripsi ini yang berjudul Efektivitas Penggunaan Media Film
untuk Keterampilan Menyimak Bahasa Prancis di SMA Negeri 7 Purworejo.
Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa ada dukungan
dan bimbingan dari semua pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terimakasih dan
rasa hormat kepada :
1. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.,Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Univarsitas
Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk mengadakan
penelitian ini.
2. Dr. Zaim Elmubarok, M.Ag, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing yang telah
memberikan izin penulisan skripsi ini.
3. Tri Eko Agustiningrum, S.Pd.,M.Pd, selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa
Prancis yang telah memberi kesempatan dan kemudahan dalam penyelesaian
skripsi ini.
vi
4. Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA, selaku dosen pembimbing yang senantiasa
dengan sabar membimbing, memberi masukan, memberi kritik serta saran dan
arahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Sri Handayani, S.Pd.,M.Pd, selaku dosen penguji I yang telah memberikan
masukan, kritik dan saran hingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Dwi Astuti, S.pd.,M.Pd, selaku dosen penguji II yang telah memberikan
masukan, kritik dan saran sehingga terselesaikannya skripsi ini.
7. Dr. B Wahyudi Joko S, M.,Hum, selaku sekretaris ujian skripsi.
8. Bapak dan Ibu Dosen Bahasa Prancis yang telah memberikan banyak ilmu
kepada penulis.
9. Padmo Sukoco, M.Pd, Kepala SMA Negeri 7 Purworejo yang telah memberikan
izin penelitian.
10. Triana Wijayanti S,Pd, guru bahasa Prancis SMA Negeri 7 Purworejo yang telah
bersedia meluangkan waktu dan membantu penelitian.
11. Bapak Sarwoto S.Pd dan Ibu Siti S, S.Pd, dik Vitra yang tidak pernah berhenti
mendoakan, memberikan dukungan dan motivasi.
12. Adi Purwanto yang selalu memberikan semangat dan membantu dalam
penyelesaian penelitian skripsi ini.
13. Sahabat-sahabatku : Ema, Septi K, Airin, Ika, Dessy serta teman-temanku
tersayang prodi Pendidikan Bahasa Prancis 2010 Eny, Citra, Iin dan saudara satu
atap kos bu Bono mb dwi, mb swa yang telah memberikan semangat dan
dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
vii
14. Siswa- siswi kelas X IIS I dan X IIS 3 SMA Negeri 7 Purworejo yang telah
membantu terlaksananya penelitian ini.
15. Semua pihak yang telah membentu penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi
semua pihak.
Semarang, 10 September 2015
Penulis
viii
SARI
Larasati, Yossi. 2015. Efektivitas penggunaan media film untuk keterampilan
menyimak bahasa perancis di SMA Negeri 7 Purworejo. Skripsi. Jurusan
Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing : Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA.
Kata Kunci : Film, Media, Menyimak.
Pada saat ini, perkembangan teknologi dan multimedia digunakan dalam
proses pembelajaran di kelas. Penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran
dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan. Hal
itu dapat meningkatkan kreatifitas dan menumbuhkan cara berfikir kritis siswa.
Berdasarkan studi pendahuluan, pembelajaran menyimak kelas X SMA N 7
Purworejo belum menggunakan media variatif yang sesuai dengan kemampuan
siswa. Guru masih menggunakan metode konvensional yaitu berceramah. Untuk itu
dibutuhkan suatu media guna menunjang pembelajaran menyimak siswa, salah satu
media yang dapat digunakan adalah media Film.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keefektifan media Film
dalam pembelajaran menyimak tentang l’identité untuk siswa kelas X SMA.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain pre-test and post-test
group. Penelitian ini menggunakan validitas isi. Tingkat kepercayaan instrument
diukur dengan rumus Spearman-Brown. Untuk memperoleh data dalam penelitian
ini, digunakan metode tes yang berupa tes tulis. Setelah data terkumpul, data diuji
keefektifannya dengan menggunakan rumus t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media film tentang l’identité efektif
untuk pembelajaran menyimak pada siswa kelas X SMAN 7 Purworejo. Hasil t-test
menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pre-test dan post-test yaitu thit =
15,49 > ttab = 2,04.
ix
ARTICLE
L’EFFICACITÉ DU MEDIA FILM DANS L’APPRENTISSAGE DE LA
COMPRÉHENSION ORALE SUR L’IDENTITÉ POUR LES LYCÉENS DE
DIXIÈME ANNÉE
Yossi Larasati, Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA.
Programme de la Pédagogique du Française, Département des Langues et des
Littérature Étrangères, Faculté des Langues et des Arts, Université d’État
Semarang
ABSTRACT
Now days the development of technology and multimedia were used in
teaching learning process in the classroom. The use of multimedia in teaching
learning process can create teaching learning process more interesting and cheerfull.
It can increase creativity and grow students‟ critical thinking. Based on previous
study in listening skill class X not yet use media which is suitable with students‟
ability whereas this school has good facilities. The teacher uses conventional method
when teaching learning process occurred. The teacher reads text and sometimes listen
the record. This is making less variation in learning process so students feel bored
and not interest when teaching learning process occured. Based on the situation, need
a medium to increase teaching learning process especially listening skill for students,
one of medium that can be used is movie medium. The aim of this study is to find out
the effectiveness of film as a medium in learning Listening about the identity for
students grade X in Senior High School 7 Purworejo. The research approach used
was experimental research with pre-test and post-test design. The sampel of this
research were students in grade X in Senior High School 7 Purworejo. This research
used content validity. To ensure the reliability of the result, the researcher used the
Spearman-Brown formula. The writing test was used to obtain the data. After
collecting the data, the researcher analysis the data by using t-test formula. The result
of this research showed that using film is effective in learning lesson about identity in
French on students in grade X Senior High School 7 Purworejo. The result of t-test is
tcalculation = 15,49 > ttable = 2,04.
Keywords : medium, movie, listening
x
ABSTRACT
Aujourd‟hui, le développement de la technologie et multimédia utilisée dans
le processus d‟apprentissage dans la classe. L‟utilisation du multimédia dans
l‟apprentissage peut créer le processus d‟apprentissage plus intéressant et agréable. Il
peut améliorer la créativité et la mode pensée critique des lycéens. Basé sur
l‟observation, l‟apprentissage de la compréhension orale en classe X n‟utilisé pas les
médias en conformité avec les capacités des lycéens. Le professeur utilisé la méthode
classique, il fait une conférence. Un des média qui peut utiliser est un Film. Le but de
cette recherche est de décrire l‟efficacité de média film dans l‟apprentissage de la
compréhension orale sur l‟identité pour les lycéens de dixième année. L‟approche de
la recherche qui j‟ai utilisée et la recherche expérimentale « pre-test and post test-
design ». Les échantillons de cette recherche sont les lycéens de la dixième année à
SMA N 7 Purworejo. Cette recherche a utilisée la validité du contenu. Pour assurer la
fiabilité des résultats, j‟ai utilisé la formule Spearman-Brown. Le test est utilisé pour
obtenir les données. Après avoir collecté les données, j‟ai éprouve l‟efficacité en
utilisant la formule t-test. Le résultat de cette recherche montre que l‟utilisation du
média audio-visuel est efficace. Le résultat de t-test était tcalcul =15,49 > ttab = 2,04.
Le mot clé : Film, Média, Compréhension Orale.
Introduction
Aujourd‟hui, l‟Indonésie connaît une progression de l‟enseignement. Le
développement a été soutenu par la progression de la technologie et l‟utilisation de
multimédia dans l‟apprentissage. L‟utilisation du multimédia dans l‟apprentissage en
classe dans la même direction avec l‟utilisé curriculum 2013 au lycée. Selon
curriculum 2013, une façon pour améliorer la qualité de l‟apprentissage est
l‟application du multimédia. L‟utilisation du multimédia peut créer l‟intéressant
d‟apprentissage. Selon Musfiqon (2012 :28), les médias d‟apprentissage peuvent être
identifiés comme un outil sous la forme de physique et non physique afin que ceux ci
utilisé comme un intermédiaire entre les professeurs et les élèves comprennent mieux
les matériaux d‟apprentissage d‟une manière efficace et efficiente. Processus
d‟apprentissage intéressant peut augmenter la créativité et la pensée critique des
étudiants.
xi
Dans l‟enseignement de la langue française, il y a quatre compétences
fondamentales, ce sont la compréhension orale, la production orale, compréhension
écrite, et la production écrite. Selon Cuq et Gruca(2002 : 151) la compréhension orale
est un processus visant à reconnaitre les signes d‟un discours et aussi des fonctions de
communication, et y compris les valeurs culturelles qui y sont contenues. Selon
Ducrot (2005 :1) la compréhension orale est une compétence qui vise à faire acquérir
progressivement à l‟apprenant des stratégies d‟écoute premièrement et de
compréhension d‟énonces à l‟orale deuxièmement. Il ne s‟agit pas d‟essayer de tout
faire comprendre aux apprenants qui ont tendance à demander une définition pour
chaque mot.
Basé sur l‟observation, le professeur n‟a pas utilisé le média l‟apprentissage
de la compréhension orale en classe X SMA N 7 Purworejo. Il n‟y a pas des variétés
du média l‟apprentissage. Il a utilisé la méthode classique, une conférence. Les
étudiants se sont ennuyé pendant la conférence : les étudiants parlent, ils n‟ont pas
fait attention à leurs professeur. Les étudiants ont besoin des bons médias pour
donner des exemples concrets. Musfiqon (2012 :28) la sélection du média dans
d‟enseignement a été défini sur la base de l‟utilité. Si le média ne convient pas on ne
peut pas utiliser ce média. Un des média qui peut résoudre le problème de
l‟enseignement de compréhension orale est un film. Le film décrit visuellement la
tradition, les coutumes et les valeurs de la société, tout en reproduisant
acoustiquement la langue et de la musique. Ces caractéristiques du film pourraient
être un excellent outil dans l‟enseignement des langues étrangères, (Valdes) .
Agustina a fait un film pour l‟apprentissage (2013) dont le titre « l‟élaboration
du média audio-visuel film pour la compréhension orale de niveau débutant ». Ce
film a le thème l‟identité. Les acteurs variés : les Indonésiens, une Japonaise, un
Chinois, une Italienne. Le film est convient à la capacité d‟apprentissage des
débutants. Le film a pour but de donné des exemples concret à apprendre de la langue
française. Mais, l‟efficacité de ce film n‟a pas été testée.
xii
Donc, l‟objectif majeur de cette recherche de décrire l‟efficacité du média
audio-visuel film dans l‟apprentissage de la compréhension orale sur l‟identité à
SMA N 7 Purworejo.
Méthode de la recherche
L‟approche de recherche que j‟ai utilisé est la recherche expérimentale ‘‘ Pre-
test and post-test design’’. Dans cette recherche, j‟ai fait le pre-test , les traitements,
et le post-test. La variable de cette recherche est l‟utilisation du média audio-visuel
film dans l‟apprentissage de compréhension orale sur l‟identité pour les lycéens du
dixième année. La population était tous les lycéens de la dixième année du
programme social à SMA N 7 Purworejo. Les échantillons étaient 32 lycéens de la
classe X IIS 1.
Pour collecter les données, j‟ai utilisé la méthode de documentation et le test
d‟écrire. La méthode de la documentation a été utilisée pour connaître les noms et les
nombres des lycéens de la dixième année du programme social. Pour savoir
l‟efficacité du média audio-visuel film sur l‟identité, j‟ai utilisée le t-test. L‟approche
de la recherche qui j‟ai utilisée et la recherche expérimentale « pre-test and post test-
design ». Selon Ducrot (2005,4) les films en française peuvent être visionnés de
deux façon : 1) soit l‟enseignant décide de ne pas faire de coupure lors du
visionnement, et les apprenants voient le film dans son intégralité. 2) soit l‟enseignant
décide de segmenter le film, à des moments stratégiques, donnant la possibilité à
l‟enseignant d‟enchaîner sur une activité. Dans les deux cas, le film donne lieu à une
tâche concrète demandée aux apprenants.
La validité de cette recherche est la validité de contenu et pour assurer la
fiabilité des résultats, j‟ai utilisé la formule Product moment.
Dans cette recherche, j‟ai fait quatre séances. La première séance était le pre-
test. Les deux séances suivantes étaient consacrées pour enseignées l‟application du
média audio-visuel film. Ces séances se composaient des matières suivantes :
xiii
La table 1. Les matières
Les matières L’exemple de phrase
Savoir faire Salutation Bonjour, Bonjour à tous,
Bonjour Madame…
Se présenter Je m’appelle Eka
Présenter quelqu’un
Elle s’appelle Keiko
Il s’appelle Min Ho
Dire son nom, sa
nationalité, sa
profession, dire et
demander l’âge,
adresse.
Je m’appelle Eka
Je suis italienne
Je suis l’assistante de directeur.
Quel âge avez-vous ?
J’ai 23 ans
Où habites-tu? J’habite à
Semarang
Verbe Pronoms personnels
Verbe être+ adjective
de nationalité
Verbe être + nom de
profession
Interrogatif, quelle,
où
Je suis javanaise
je suis italienne
je suis l’assistante de directeur
Quelle âge avez-vous?
Où habites-tu?
Vocabulaire Adjectif nationalité
Nom de métier
Nom de ville
Français, Itelienne, Chinois
Assistante de directeur,
institutrice
Semarang, Solo, Bali
La deuxième séance, le professeur a enseigné compréhension orale en utilisant
le film. Premièrement, le professeur a fait visionnéer le film 1 deux fois, puis les
étudiants ont vu et l‟ont écouté attentivement. Quand les étudiants n‟ont pas compris
la parole, le professeur a repris les parties. Puis, le professeur a fait visionnéer le
film 2. Alors, l‟ont vu et l‟ont écouté attentivement. Le professeur a repris les parties
xiv
pour que les étudiants comprennent mieux les paroles de film. Ensuite, le professeur a
expliqué le verbe, pronom personnels, adjectif de nationalité, verbe être+ adjectif et
expressions utilisés dans ce film. Après, le professeur a demandé aux étudiants de
faire des exercices. La troisième séance, le professeur a fait visionnéer le film 3. Les
étudiants ont vu et l‟ont écouté le film attentivement. Les étudiants ont demandé la
parole qu‟ils n‟avaient pas bien entendu. Le professeur a repris les parties de film
pour qu‟ils comprennent mieux les paroles. Ensuite, le professeur a demandé des
nouveaux verbes que l‟ont trouvé. Ensuite, le professeur a expliqué le verbe, pronom
personnels, adjective de nationalité, verbe être+ adjectif de et expressions utilisés
dans ce film. Après, le professeur a demandé aux élèves de faire des exercices. La
dernière séance était le post-test.
Les résultats
La recherche a été réalisée du 30 Mars au 27 Avril 2015. Il y avait 32 lycéens
de dixième année à SMA N 7 Purworejo qui ont participé dans cette recherche. Après
le test du pre-test et post-test a été fait, j‟ai obtenu les notes de lycéens. Ce sont la
récapitulation des notes de pre-test et post-test.
La table 2. La récapitulation des notes du pre-test au post-test.
No Répondants Pre-test Post-test
Score Note Score Note
1 Adik 23 82 26 92
2 Afiifah 23 82 26 92
3 Afifah 22 78 26 92
4 Aisyah 23 82 27 96
5 Amalia 21 75 26 92
6 Arifiana 23 82 24 85
7 Asti 23 82 26 92
8 Diah 22 78 28 100
9 Dian 21 75 26 92
xv
No Répondants Pre-test Post-test
Score Note Score Note
10 Fatah 18 64 24 85
11 Iffah 23 82 26 92
12 Indah 21 75 25 89
13 May 24 85 26 92
14 Moh 21 75 26 92
15 Nadya 24 85 27 96
16 Natanael 21 75 25 89
17 Nur 22 78 25 89
18 Nur 23 82 26 92
19 Pinandita 24 85 26 92
20 Puji 22 78 26 92
21 Putri 23 82 24 85
22 Radita 22 78 25 89
23 Regina 21 75 25 89
24 Rifo 21 75 25 89
25 Rosita 22 78 27 96
26 Safira 20 71 25 89
27 Sita 22 78 24 85
28 Suci 21 75 25 89
29 Thalia 21 75 25 89
30 Tsabit 18 64 24 85
31 Untung 22 78 26 92
32 Vita 24 85 27 96
xvi
La table 3. La récapitulation des pourcentages de notes pre-test et post-test
Notes Catégories Pre-test Post-test
Nombres Pourcentages Nombres Pourcentages
100 Parfait - - 1 3,125%
90-99 Tres bien - - 17 53,125%
70-89 Bien 30 93,75 % 14 43,75%
60-69 Assez bien 2 6,25 % - -
<60 Passable - - - -
Nombres 32 100% 32 100%
D‟après l‟analyse du résultat, la compétence des lycéens en apprenants le
média audio-visuel film est augmenté après les traitements. Il y a 1 lycéen qui obtenu
note « parfait », 17 lycéens qui obtenus note « très bien », et 14 lycéens qui obtenus
note « bien ».
La conclusion
Après avoir analysé les données, je pourrais conclus que le média audio-visuel
film est efficace dans l‟apprentissage de la compréhension orale sur l‟identité pour les
lycéens de dixième année. Le résultat des données dans cette recherche a monté qu‟il
y avait une différence signifiante entre le pre-test et le post-test. La moyenne du
résultat d‟écrire au pre-test était de 77,9 et au post-test était de 90,8. Le résultat de t-
test était tcalcul = 15,49 > ttable = 2,04.
xvii
Remerciements
Je remercie spécialement pour Allah SWT, et puis mes chers parents, mon
frère qui me donnent l‟esprit et me prient toujours. Ensuite, je remercie Mme. Diah
Vitri Widayanti qui m‟a beaucoup guidé pour le support et le conseil, surtout pendant
la recherche de ce mémoire. Mon cher petit ami qui m‟a beaucoup aidée de la
recherche de ce mémoire. Je remercie également mes amis qui m‟ont aidée.
Bibliographies
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi
Pustakaraya.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69. 2013.
Ducrot, Jean Michel. 2005. Lutilisation de la video en classe de FLE. Page 4-5.
Valdes, Gabriel M. _. The use of foreign language films for instruction. Page 1
Cuq, Jean Pierre dan Gruca, Isabelle. 2002. Cours de Didactique du Français Langue
Étrangère de Seconde. Grenoble: Université de Grenoble.
Ducrot, Jean Michel.2005. L’Enseignement de la compréhension orale. Page 1
xviii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PENGESAHAN ........................................................................................................ ii
PERNYATAAN ....................................................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
PRAKATA ............................................................................................................... v
SARI ......................................................................................................................... viii
ARTICLE .................................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xviii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xxi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xxii
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5
xix
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 5
BAB 2 Tinjauan Pustaka dan Landasan Teoritis
2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................................................. 7
2.2 Media Pembelajaran ............................................................................................ 9
2.3 Keterampilan Menyimak ..................................................................................... 25
2.4 Materi Pelajaran ................................................................................................... 27
2.5 Kerangka Pikir ..................................................................................................... 29
2.6 Hipotesis .............................................................................................................. 30
BAB 3 Metode Penelitian
3.1 Pendekatan Penelitian ......................................................................................... 31
3.2 Variabel Penelitian .............................................................................................. 31
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................................... 31
3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................................. 32
3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................................ 33
3.6 Uji Coba Instrumen ............................................................................................. 34
3.7 Validitas ............................................................................................................... 34
3.8 Reliabilitas .......................................................................................................... 34
3.9 Langkah- langkah Penelitian ............................................................................... 35
3.10 Penskoran Tes ................................................................................................... 38
3.11 Uji Pembelajaran ............................................................................................... 40
3.12 Metode Analisis Data ........................................................................................ 40
xx
BAB 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Gambaran Kondisi Awal ...................................................................................... 42
4.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 44
4.3 Uji Hipotesis ....................................................................................................... 48
4.4 Uji Pembelajaran .................................................................................................. 50
4.5 Pembahasan ......................................................................................................... 51
BAB 5 Penutup
5.1 Simpulan ............................................................................................................. 54
5.2 Saran .................................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 55
LAMPIRAN ............................................................................................................. 57
xxi
DAFTAR TABEL
2.1 Tabel Materi Film ............................................................................................... 28
3.1 Tabel Kisi- kisi Instrumen ................................................................................... 33
3.10 Tabel Kategori Nilai .......................................................................................... 39
4.1 Tabel Nilai Pre-test Siswa .................................................................................. 44
4.2 Tabel Prosentase Hasil Pre-test .......................................................................... 46
4.3 Tabel Nilai Post-test Siswa ................................................................................. 46
4.4 Tabel Prosentase Hasil Post-test ......................................................................... 48
4.5 Tabel Nilai Pre-test dan Post-test ....................................................................... 49
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SK Dosen Pembimbing ........................................................................ 57
Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian ........................................................ 58
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian............................................................................... 59
Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Penelitian ..................................................... 60
Lampiran 5 Daftar Nama Responden ....................................................................... 61
Lampiran 6 Perhitungan Reliabilitas Instrumen ........................................................ 62
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................... 64
Lampiran 8 Instrumen Penelitian .............................................................................. 83
Lampiran 9 Hasil Pre-test Siswa .............................................................................. 88
Lampiran 10 Hasil Post-test Siswa ........................................................................... 97
Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian .................................................................... 106
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dari masa ke masa, pendidikan di Indonesia mengalami perkembangan.
Perkembangan itu ditunjang oleh pesatnya kemajuan teknologi dan multimedia yang
digunakan dalam pembelajaran. Perkembangan teknologi dan multimedia dalam
proses pembelajaran dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih menarik dan
menyenangkan. Proses pembelajaran yang menarik dapat meningkatkan kreatifitas
siswa dan menumbuhkan cara berfikir kritis siswa. Pada dasarnya, pendidikan
merupakan proses pendewasaan siswa agar dapat mengembangkan bakat, potensi,
dan keterampilan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan. Oleh karena itu, sudah
seharusnya pendidikan didesain guna memberikan pemahaman dan meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Prestasi belajar siswa di sekolah dikaitkan dengan permasalahan belajar siswa
dalam memahami materi. Permasalahan yang muncul mungkin dikarenakan oleh
faktor pembelajaran yang kurang efektif. Berlangsungnya proses pembelajaran yang
kurang efektif merupakan salah satu kendala klasik yang senantiasa dihadapi oleh
guru. Siswa kurang memperhatikan pembelajaran yang diberikan, bahkan siswa
kurang termotivasi ketika mengikuti pembelajaran di kelas. Hal ini berdampak pada
hasil belajar yang kurang optimal. Siswa kurang menguasai atau bahkan tidak
memahami materi yang diberikan, sehingga prestasi belajar siswa tidak meningkat.
2
Kecenderungan pembelajaran yang kurang efektif ini merupakan hal yang
wajar dialami oleh guru yang tidak memahami kebutuhan siswa, baik dalam
karakteristik maupun dalam pengembangan ilmu. Dalam hal ini, peran seorang guru
sebagai pengembang ilmu sangat besar untuk memilih dan melaksanakan
pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta didik. Sebagai pengatur sekaligus
pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan pelaksanaan proses
belajar mengajar. Jadi, guru tidak hanya menerapkan pembelajaran secara
konvensional. Guru yang menggunakan metode konvensional akan membuat
komunikasi searah, tidak ada timbal balik dari siswa. Komunikasi yang searah itu
terjadi karena guru yang aktif menerangkan dengan cara berceramah. Oleh karena itu,
agar komunikasi dapat berjalan dua arah, guru dapat menggunakan media penunjang
agar suasana pembelajaran lebih kondusif. Selain itu, hubungan komunikasi antara
guru dan siswa dapat berjalan dengan baik.
Demikian halnya yang terjadi pada pembelajaran bahasa asing khususnya
pembelajaran bahasa Perancis. Mata pelajaran bahasa Perancis merupakan mata
pelajaran pilihan di SMA. Dalam pembelajaran bahasa Perancis, terdapat empat
kemampuan dasar berbahasa yang menjadi tujuan pembelajaran, yaitu menyimak
(Compréhension de l’Oral ), berbicara (Production de l’Oral), membaca (
Compréhension des écrits) dan menulis ( Production des écrits). Dalam pembelajaran
bahasa Prancis di SMA N 7 Purworejo, keterampilan menyimak memiliki porsi yang
sedikit dibandingkan dengan keterampilan-keterampilan yang lainnya. Alokasi waktu
3
keterampilan menyimak adalah 6 jam dalam 1 semester. Pembelajaran bahasa Prancis
hanya memberikan penekanan pada keterampilan membaca dan menulis karena dua
keterampilan tersebut yang diujikan dalam tes akhir semester dan Ujian Nasional.
Berdasarkan studi pendahuluan, permasalahn yang terjadi pada siswa kelas X
SMA Negeri 7 Purworejo dalam pembelajaran menyimak adalah 1) Siswa merasa
bosan mengikuti pembelajaran menyimak di kelas ketika guru membaca teks,
sehingga siswa berbicara sendiri dan tidak memperhatikan guru. 2) siswa kurang
memahami rekaman atau media audio yang diperdengarkan karena suara penutur
terlalu cepat bagi siswa.
Selain menggunakan media audio yang hanya dapat ditangkap oleh siswa,
pada saat pelajaran bahasa Prancis guru menayangkan film bahasa Prancis dan video
klip lagu prancis untuk selingan dalam pelajaran. Selama penayangan media tersebut,
siswa lebih tertarik dan lebih memperhatikan media audio-visual yang ditayangkan.
Hal ini dapat diketahui bahwa ketika penayangan video klip lagu Prancis, siswa
dengan mudah menghafalkan sebagian lirik lagu, kemudian menyanyikan lagu saat di
luar kelas. Berdasarkan kondisi pembelajaran menyimak di kelas seperti yang telah
dipaparkan, maka alangkah baiknya film atau video tidak hanya digunakan sebagai
selingan dalam pembelajaran, tetapi bias digunakan sebagai media pembelajaran
menyimak.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menyimak adalah
film. Film memiliki dua komponen yaitu audio dan visual. Sebagai media yang akan
4
digunakan dalam pembelajaran menyimak, film dapat dijadikan salah satu pilihan
selama rekaman suara yang dihasilkan memperhatikan faktor-faktor yaitu kualitas
suara, kejernihan suara, durasi rekaman, dan kenaturalan penuturnya. Selain itu,
media film yang akan digunakan dalam penelitian memiliki kelebihan yaitu
visualisasi yang dihasilkan lebih mengkonkretkan situasi kehidupan nyata yang akan
ditonjolkan dalam media.
Agustina (2013) telah mengembangkan media pembelajaran berbentuk film
dengan tema identitas diri. Film ini berisi percakapan antar tokoh yang menampilkan
penutur asli dan penutur lokal (orang Indonesia). Film ini dibuat sedemikian rupa
disesuaikan dengan kemampuan pembelajar pemula. Dalam penerapannya,
diharapkan siswa akan merasa lebih mudah dalam memahami wacana lisan karena
selain dialog dalam film tersebut memiliki kecepatan yang rendah, pengucapan juga
lebih jelas disesuaikan dengan kemampuan pembelajar tingkat pemula. Visualisasi
yang disampaikan dari film ini juga diharapkan dapat membantu tingkat pemahaman
dari cerita yang disajikan. Selain fungsi tersebut, visualisasi ini membuat
penyampaian materi menjadi lebih menarik karena ada model yang memberikan
contoh konkret sehingga siswa dapat mencontoh dengan benar dan materi yang
diberikan oleh guru dapat tersampaikan dengan baik sesuai dengan KI dan KD.
Media tersebut sudah sampai pada tahap validasi oleh ahli dan layak untuk
diujicobakan, untuk itu peneliti ingin melanjutkan penelitian tersebut dengan menguji
efektivitas Pengembangan Media Pembelajaran Audio-Visual Berbentuk Film Untuk
5
Keterampilan Menyimak Bahasa Prancis Tingkat Pemula pada pembelajaran
menyimak bahasa Prancis siswa kelas X SMA Negeri 7 Purworejo.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diajukan dalam
penelitian ini adalah “ Apakah media pembelajaran audio-visual berbentuk film
efektif untuk keterampilan menyimak bahasa perancis kelas X SMA N 7 purworejo?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui efektif
tidaknya media pembelajaran audio-visual berbentuk film untuk keterampilan
menyimak bahasa perancis kelas X SMA N 7 Purworejo.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu :
1. Manfaat Teoritis :
Media audio-visual yang berbentuk film diharapkan dapat memberikan
alternatif media untuk guru dalam menyampaikan materi bahasa perancis
khususnya pada keterampilan menyimak.
6
2. Manfaat Praktis :
Media pembelajaran berbentuk film ini diharapkan dapat memudahkan
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan tanpa merasa jenuh,
memungkinkan siswa mengulang kembali atau berlatih sendiri dirumah dan
siswa lebih fokus dalam mempelajari materi.
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang media pembelajaran audio-visual film bahasa Prancis
merupakan penelitian yang menarik. Beberapa penelitian penggunaan media audio-
visual untuk keterampilan menyimak bahasa Prancis telah banyak dilakukan,
diantaranya oleh Agustina (2013), Prawitasari (2013) dan Rozalina (2015).
Agustina (2013) membuat sebuah penelitian Research & Development yang
berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Audio-Visual Berbentuk Film Untuk
Keterampilan Menyimak Bahasa Prancis Tingkat Pemula. Penelitian yang dihasilkan
adalah serangkaian film pendek dengan tema identitas diri untuk keterampilan
menyimak bahasa Prancis untuk siswa kelas X. Film di buat untuk variasi media
pembelajaran menyimak agar siswa tertarik mengikuti pembelajaran di dalam kelas.
Media yang di buat oleh Agustina belum di uji cobakan, oleh karena itu, peneliti
menggunakan media film tersebut dalam penelitian ini.
Prawitasari (2013) melakukan penelitian tentang media audio-visual untuk
keterampilan menyimak bahasa Prancis , judul penelitiannya adalah Pengembangan
Media Pembelajaran Bahasa Perancis Untuk keterampilan Menyimak Pada Siswa
SMA Kelas XI semester 1. Penelitian yang dilakukan oleh Perwitasari menghasilkan
media adobe flash bahasa Prancis untuk keterampilan menyimak pada siswa kelas XI
8
semester 1 dengan tema la vie familial dengan empat sub tema yaitu relation familial,
maison / pièce, render visite à quelqu’un dan lettre. Persamaan dengan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti yaitu media pembelajaran menyimak audio-visual
ditujukan untuk memberikan kontribusi media pembelajaran yang variatif untuk
menunjang pembelajaran di dalam kelas, dan siswa dapat lebih tertarik dan
termotivasi dalam menerima materi yang diberikan oleh guru.
Rozalina (2015) turut meneliti mengenai media pembelajaran audio-visual
film untuk keterampilam menyimak yang berjudul Efektivitas Penggunaan Film
Animasi Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Prancis Dengan Tema Aktivitas
sehari-Hari Untuk Siswa SMA Kelas XI. Dari penelitiannya disimpulkan bahwa
pembelajaran menyimak siswa kelas XI menggunakan media film animasi telah
efektif. Hasil dari penelitiannya adalah sebanyak 94,73% siswa mendapatkan nilai
melebihi KKM. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu sama-
sama meneliti keterampilan menyimak dengan menggunakan media film, sedangkan
perbedaannya terletak pada jenis film yang digunakan dan jenjang kelas yang diteliti
yaitu untuk kelas XI, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti untuk kelas X.
Penelitian yang dilakukan peneliti tentang penggunaan media
pembelajaran audio-visual berbentuk film untuk keterampilan menyimak bahasa
Prancis dengan tema identitas diri untuk kelas X SMA N 7 Purworejo. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebalumnya adalah kesamaan pada objek
kajiannya yaitu pada keterampilan menyimak dengan menggunakan media audio-
visual berbentuk film. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan variasi media
9
pembelajaran untuk keterampilan menyimak siswa kelas X SMA N 7 Purworejo agar
pembelajaran menarik dan menyenangkan.
2.2 Media Pembelajaran
2.2.1 Pengertian Media Pembelajaran
Pengertian media pembelajaran dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu pengertian
bahasa dan pengertian terminologi. Kata media berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti „perantara‟
atau „ pengantar‟.
Pengertian media secara terminologi dapat ditinjau dari sudut pandang para
pakar media pendidikan. Sadiman (2005:5) mengartikan bahwa media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Arsyad (2009:3),
menjelaskan media juga berarti perantara (wasail) atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan.
Sejalan dengan pendapat yang telah dikemukakan sebelumnya, Heinich,dkk
(2002:10) menyatakan bahwa media adalah saluran informasi yang menghubungkan
antara sumber informasi dan penerima. Dalam pengertian ini, media diartikan
sebagai fasilitas komunikasi yang dapat memperjelas makna antara komunikator dan
komunikan.
Media pembelajaran dapat diidentifikasikan sebagai alat bantu berupa fisik
maupun nonfisik yang sengaja digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa
dalam memahami materi pembelajaran agar efektif dan efisien (Musfiqon 2012:28) .
10
Inti dari pernyataan tersebut adalah media merupakan alat bantu yang digunakan guru
dengan desain yang disesuaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi dalam rangka merangkai tujuan pembelajaran secara efektif (Sukiman
2012:29) .
Hamalik sebagaimana dikutip oleh Musfiqon (2012:27) mendefinisikan
media sebagai teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi
antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan pembelajaran disekolah.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah alat bantu berupa fisik atau non fisik yang digunakan sebagai
pengantar pesan yang menghubungkan antara sumber informasi ( guru ) dan penerima
( siswa ) sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta
kemauan siswa agar tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif.
2.2.2 Ciri-ciri Media yang Dapat Digunakan dalam Pembelajaran
Gerlach dan Ely sebagaimana dikutip oleh Arsyad (1997:12) mengemukakan
bahwa ada 3 ciri media yang dapat digunakan sebagai pengganti guru dalam
menyampaikan pembelajaran agar efektif. Tiga ciri tersebut adalah ciri fiksatif,
manupulatif, dan distributif.
Ciri fiksatif merupakan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruktif suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau
11
objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape,
audio tape, disket computer, dan film.
Kedua ciri manipulatif, dapat dimaknai sebagai transformasi suatu kejadian
atau objek. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa
dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse
recording. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi
kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut.
Ciri yang terakhir adalah ciri distributif memungkinkan suatu objek atau
kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut
disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama
mengenai kejadian itu.
Tiga ciri di atas merupakan karakteristik media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran. Terkadang guru harus menyampaikan sesuatu yang telah terjadi pada
masa lampau pada ruang dan waktu yang terbatas serta materi yang abstrak. Dengan
mempertimbangkan tiga ciri di atas, guru dapat memilih, menciptakan, dan
menggunakan media yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
Menurut Rohani ( Musfiqon 2012:29) ciri-ciri umum media pembelajaran
adalah sebagai berikut : (a) identik dengan alat peraga, (b) dapat digunakan dalam
proses komunikasi instruksional, (c) merupakan alat yang efektif dalam intruksional,
(d) memiliki muatan normatif bagi kepentingan kependidikan, (e) dapat menjadi
penghubung antara metode mengajar maupun komponen-komponen sistem
instruksional lainnya.
12
Musfiqon (2012 :30) mengidentifikasi ciri umum media pembelajaran adalah:
(1) Semua jenis alat yang dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran.
(2) Menumbuhkan minat belajar siswa.
(3) Meningkatkan kualitas pembelajaran.
(4) Memudahkan komunikasi antara guru dan siswa dalam pembelajaran.
Dapat diketahui bahwa media yang dapat digunakan di dalam pembelajaran
adalah alat yang telah didesain sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Kebutuhan
tersebut terkait dengan minat siswa dan guru dapat menyiasati komunikasinya dengan
siswa.
Media yang digunakan dalam penelitian adalah media audio-visul berbentuk
film yang memiliki beberapa ciri, yakni : 1) ciri fiksatif, media adalah hasil rekaman
yang dapat disimpan, sehingga siswa dapat mempelajari di rumah dan lebih
memahami materi yang diberikan, 2) ciri manipulatif, dalam film percakapan antar
tokoh disajikan dalam waktu yang singkat, namun isi dari dialog mencakup materi
yang dibutuhkan oleh siswa, 3) ciri distributif, film yang ditayangkan menyampaikan
pesan emosional yang ditjukan agar siswa merasakan hal yang sama dengan tokoh,4)
selain itu, media sengaja dibuat untuk kepentingan pendidikan. Jadi, ciri media yang
digunakan di dalam penelitian telah masuk ke dalam kriteria media yang dapat
digunakan dalam pembelajaran seperti yang telah dijelaskan sebelumnya oleh para
ahli.
13
2.2.3 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam pemilihan media pembelajaran yang digunakan dalam media
pembelajaran, kriterianya tidak sama dengan pemilihan buku pegangan. Musfiqon
(2012:118) mengemukakan kriteria pemilihan media yang perlu diperhatikan, yakni
1) Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, dengan mengacu pada tujuan yang
telah dirumuskan. Maka pemilihan media hendaknya menunjang pencapaian
tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
2) Ketepatgunaan, tepat media dalam konteks media pembelajaran diartikan
pemilihan media telah didasarkan pada kegunaan. Jika media itu dirasa belum
tepat dan belum berguna maka tidak perlu dipilih dan digunakan dalam
pembelajaran.
3) Kesesuaian dengan peserta didik. Kriteria pemilihan media yang baik adalah
disesuaikan dengan keadaan peserta didik, baik keadaan psikologis, filosofis,
maupun sosiologis anak. Sebab media yang tidak sesuai dengan keadaan anak
didik tidak dapat membantu banyak dalam memahami materi pembelajaran.
4) Ketersediaan media. Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk
mencapai tujuan pembelajaran, media tersebut tidak dapat digunakan jika
tidak tersedia.
5) Pembiayaan. Faktor biaya seringkali menjadi pertimbangan utama dalam
pemilihan media pembelajaran. Biaya yang dikeluarkan hendaknya benar-
benar seimbang dengan hasil-hasil yang akan dicapai, sehingga perlu
diperhatikan ketersediaan dana.
14
6) Aspek keterampilan guru. Saat ini, guru dituntut untuk terampil menggunakan
teknologi modern, sehingga guru dapat mengoperasikan media pembelajaran
yang canggih agar menghasilkan pembelajaran yang optimal.
7) Mutu teknis, kualitas media mempengaruhi tingkat ketersampaian pesan atau
materi pembelajaran kepada anak didik. Untuk itu, media yang dipilih dan
digunakan hendaknya memiliki mutu teknis yang bagus.
Pemilihan media pembelajaran film pada penelitian ini telah memenuhi
kriteria media pembelajaran yang baik yakni a) sesuai dengan tujuan pembelajaran
yaitu memahami materi l’identité, b) tepat guna dan sesuai, salah satu keterampilan
bahasa Prancis adalah menyimak, media film l’identité digunakan untuk keterampilan
menyimak, sehingga media film tepat digunakan untuk pembelajaran menyimak, c)
aspek keterampilan guru, guru kelas X SMA N 7 Purworejo terampil dalam
mengoperasikan media pembelajaran.
2.2.4 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran telah menjadi bagian yang penting dalam pembelajaran.
Media pembelajaran digunakan untuk menyampaikan pesan dari guru ke siswa. Pesan
yang dimaksudkan adalah materi pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat
Kenzie (2005:45) bahwa media memiliki peran penting dalam pembelajaran di kelas,
yang mempengaruhi kualitas dan keberhasilan pembelajaran. Oleh karena itu, jika
pesan telah disampaikan dengan baik, maka tujuan dari pembelajaran dapat dicapai
dengan baik.
15
Pendapat Hamalik yang dikutip oleh Musfiqon (2012:32), mengemukakan
bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap
siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan
sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi
pelajaran. Sehingga akan mempengaruhi minat siswa terhadap pelajaran yang
diberikan oleh guru.
Media memberikan pengalaman lebih nyata, atau lebih jelasnya
mengkonkretkan hal yang abstrak. Selain itu, media dapat membangitkan dunia teori
dengan realitanya. Jadi media dapat memudahkan guru dalam penyampaian suatu
materi yang masih abstrak bagi siswa menjadi lebih konkret karena media dapat
mengaktifkan semua indera siswa, (Pribadi, dalam Syukur, 2005:125).
Sudarsono dan Eveline dalam Musfiqon (2012:34), menambahkan, media
pembelajaran mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi AVA (Audiovisual Aids atau
Teaching Aids) berfungsi untuk memberikan pengalaman yang konkret kepada siswa,
dan fungsi komunikasi, yaitu sebagai sarana komunikasi dan interaksi antara siswa
dengan media, dan dengan demikian merupakan sumber belajar yang penting.
Pandangan lebih luas tentang media pembelajaran disampaikan Munadi, yang
menyatakan media berfungsi secara sosio-kultural (Munadi 2010:48). Keberadaan
media dapat mengatasi hambatan sosio-kultural peserta didik, terutama saat
berkomunikasi maupun berinteraksi dalam pembelajaran. Sangat mungkin terjadi
16
sebuah pembelajaran yang latar belakang siswanya heterogen dari sisi budaya,
bahasanya berbeda, adat istiadat, keyakinan, serta aspek social berbeda. Namun
dengan media tertentu keragaman budaya dan strata sosial dapat disatukan melalui
media pembelajaran.
Musfiqon (2012:35) menjelaskan secara rinci tentang fungsi media
pembelajaran adalah (a) meningkatkan efektivitas dan efisiensi belajar, (b)
meningkatkan gairah belajar siswa, (c) meningkatkan minat dan motifasi belajar
siswa, (d) Menjadikan siswa berinteraksi langsung dengan kenyataan, (e) mengatasi
modalitas siswa yang beragam, (f) mengefektifitaskan proses komunikasi dalam
pembelajaran, dan (g) meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dari berbagai fungsi media yang dipaparkan oleh para ahli, kesimpulannya
media digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran
ini dibangun melalui komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif dapat terjadi
jika menggunakan alat bantu sebagai perantara interaksi antara guru dan siswa. Oleh
karena itu, fungsi media adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
indikator semua materi tuntas disampaikan secara efektif dan peserta didik lebih
mudah dalam memahami pelajaran.
Sudjana (2007:2) menambahkan bahwa media pembelajaran dapat
mempertinggi hasil belajar yang dicapai siswa. Adapun manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar siswa adalah:
(1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
17
(2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran
lebih baik.
(3) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan
guru tidak kehabisan tenaga.
(4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi melakukan aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasi, dan lain-lain.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran memiliki manfaat : (1)
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, (2) membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran, (3) membantu guru dalam
penyampaian materi, (4) menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menarik.
2.2.5 Jenis Media Pembelajaran
Berkembangnya teknologi pada saat ini, beragam jenis dan format media telah
dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran, Djamroh dan Zain (2002:146)
menyatakan bahwa media pembelajaran mempunyai jenis, (1) media auditif yaitu
media yang hanya menggunakan atau mengandalkan kemampuan suara saja, (2)
media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual
terdiri dari dua jenis yaitu media pandang nonproyeksi dan media pandang
berproyeksi. Media pandang nonproyeksi seperti papan tulis, papan flannel, papan
18
magnetis, gambar seri, kartu gambar. Sedangkan contoh media pandang berproyeksi
yaitu OHP (over head proyector), slide, film, strips, film bisu, (3) media audio visual
yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Dapat diartikan juga
media ini merupakan gabungan dari dua media yaitu media auditif dan media gambar.
Selain dapat mendengar suaranya siswa juga dapat melihat gambar yang diputar.
Contoh media audio visual yaitu sound slide, televisi, VCD.
Media yang diungkapkan Dzamroh dan Zain senada dengan yang
diungkapkan Asyhar (2012:44) pada dasarnya semua media dikelompokkan menjadi
empat jenis yaitu media visual, media audio, media audio-visual, dan multimedia.
Berikut penjelasan empat media tersebut:
(1) Media visual, yaitu media yang digunakan hanya mengandalkan indera
penglihatan samata-mata dari peserta didik. Contoh media visual antara lain :
media cetak seperti buku, modul, jurnal, peta.
(2) Media audio adalah jenis media yang digunakan palam proses pembelajaran
yang hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Contoh media audio
yang umum digunakan adalah tape recorder, radio dan CD player.
(3) Media audio-visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dengan melibatkan indra pendengaran dan penglihatan sekaligus
dalam satu proses atau kegiatan. Contoh media audio-visual adalah film,
video, program tv.
(4) Multimedia, yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media dan peralatan
secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan pembelajaran.
19
Pembelajaran berbasis multimedia melibatkan indera penglihatan dan
pendengaran melalui teks, visual diam, visual gerak, dan audio serta media
interaktif berbasis komputer dan teknologi komunikasi dan informasi.
Arsyad (Sukiman,2012:46) mengklasifikasikan media dalam 4 kelompok :
(1) Media hasil teknologi cetak, missal : foto/ gambar, bagan, poster, dsb.
(2) Media hasil teknologi audio-visual, missal : film, video, televisi, dsb.
(3) Media hasil teknologi berbasis komputer, misal untuk pembelajaran jarak
jauh, pengajar mempresentasikannya melalui komputer dengan menggunakan
e-learning dengan memanfaatkan jaringan internet.
(4) Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer, misal untuk memberikan
gambaran tentang suatu benda kuno (naskah, mata uang,dsb), pengajar tidak
harus memperbanyak gambar/foto. Pengajar dapat membuat foto/ gambar
tersebut dalam bentuk softfile kemudian memasukkan file tersebut ke dalam
computer dan menayangkannya di depan kelas.
Dari tiga pemaparan yang dilakukan Ahsyar, Dzamroh dan Zain media yang
dapat digunakan sebagai alat pembelajaran dapat berupa media auditif, media visual,
media audio, media audio-visual, dan media multimedia.
Berdasarkan topik yang diangkat penulis, penulis menggunakan media
pembelajaran audio-visual dalam peenelitian yang dilakukan. Mengapa digunakan
media audio-visual, dengan memanfaatkan media audio-visual materi pelajaran dapat
disampaikan lebih menarik dan termasuk visualisasi materi pembelajaran, sehingga
lebih menarik dikalangan siswa. Melalui media audio-visual pembelajaran dapat lebih
20
interaktif dan lebih memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah dala proses
pembelajaran.
2.2.6 Film sebagai Media Pembelajaran Menyimak
Film pada hakekatnya adalah media baru yang digunakan dalam interaksi
belajar mengajar yang mengkombinasikan dua indera pada saat yang bersamaan. Film
adalah salah satu bentuk media audio-visual yang dapat digunakan dalam
pembelajaran.
Dilihat dari indera yang terlibat, film adalah alat komunikasi yang sangat
membantu proses pembelajaran agar efektif. Film merupakan media audio-visual
yang melibatkan indera penglihatan dan pendengaran sekaligus dalam satu proses
(Munadi 2013:56). Apa yang terpandang oleh mata dan terdengar oleh telinga, lebih
cepat dan lebih mudah diingat daripada apa yang hanya didengar saja. Menurut
pendapat Musfiqon (2012:116) manfaat dan karakteristik dari media film dalam
meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran, yaitu, (a) mengatasi
keterbatasan jarak dan waktu, (b) mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa
lalu secara realistis dalam waktu yang singkat, (c) film dapat membawa anak dari
negara yang satu ke negara yang lain dan dari masa yang satu ke masa yang lain, (d)
film dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan, (e) pesan yang
disampaikannya cepat dan mudah di ingat, (f) mengembangkan pikiran dan pendapat
para siswa, (g) mengembangkan imajinasi peserta didik,(h) memperjelas hal-hal yang
abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik, (i) sangat kuat mempengaruhi
emosi seseorang, (j) film sangat baik menjelaskan suatu proses dan dapat
21
menjelaskan suatu keterampilan, (k) semua peserta didik dapat belajar dari film, baik
yang pandai aupun yang kurang pandai, (l) menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
Untuk memfasilitasi kegiatan belajar di kelas, sudah banyak film-film
pendidikan yang dibuat menggambarkan keadaan sosio kultural yang sebenarnya.
Seperti yamng diungkapkan oleh Valdes.
“ Films capture visually the tradition, customs, and values of society,
while acoustically reproducing the language and music of its people.
These characteristics make the film media an excellent tool in foreign
language education”.
“Film menggambarkan secara visual berbagai tradisi, adat, dan nilai-
nilai sosial, sedangkan, secara akustik meniru bahasa dan musik dari
masyarakatnya. Karakteristik-karakteristik tersebut membuat media
film sebagai alat yang sangat baik dalam pendidikan bahasa asing”.
Valdes menambahkan, sebenarnya terdapat banyak pertimbangan mengapa
film-film dan video-video digunakan sebagai alat pendidikan di dalam kelas. Salah
satunya adalah siswa dapat mendengarkan bahasa asing dalam sebuah konteks visual
yang membantu pemahaman. Kemudian siswa dapat secara benar melihat budaya
yang dikenalkan daripada membaca atau mendengarkan saja tentang suatu budaya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa film adalah media audio-
visual yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Film dapat memperjelas hal
abstrak menjadi lebih realistik. Film menggambarkan secara visual berbagai tradisi,
adat, dan nilai-nilai sosial. Karakteristik film yang telah dipaparkan di atas membuat
media film sebagai alat yang baik dalam pendidikan bahasa asing.
Dalam penelitian, penulis menggunakan film berbahasa Prancis. Dalam
penggunaan film bahasa Prancis ada dua cara untuk melihat film tersebut. Yang
22
pertama, pengajar memutskan untuk memperlihatkan film secara utuh, dan peserta
didik melihat film secara keseluruhan. Kedua, pengajar memutuskan untuk
menayangkan per segmen, pada waktu yang tepat, sehingga memungkinkan bagi
pengajar untuk meninddaklanjuti suatu kegiatan, (Ducrot,2005,4). Penulis memilih
untuk menggunakan kedua metode, hal ini dkerenakan setelah siswa melihat
keseluruhan film, guru akan memperlihatkan tayangan persegmen agar siswa lebih
paham. Hal ini didukung oleh pendapat lain yang dipaparkan oleh Ducrot (2005,5)
“Dans les deux cas, le film donne lieu à une tâche concrète demandée aux
apprenants”. Jadi, jika penggunaan film ditujukan untuk memberikan evaluasi
kepada siswa, maka penayangan per segmen dibutuhkan, hal ini dilakukan agar siswa
lebih kosentrasi memahami satu segmen film dan tidak lupa dengan apa yang telah
ditayangkan.
2.2.7 Ciri Film sebagai Media Pembelajaran yang Baik
Dalam menilai baik tidaknya sebuah film, Oemar Hamalik dalam Musfiqon
(2012:106) mengemukakan bahwa suatu film pendidikan dikatakan baik bila
memenuhi beberapa syarat, yakni, (1) sangat menarik minat siswa, (2) benar dan
autentik, (3) up to date dalam setting, pakaian, dan lingkungan, (4) sesuai dengan
tingkatan kematangan siswa, (5) perbendaharaan bahasanya baik dan tepat, (6)
kesatuan dan sequence nya cukup teratur, (7) teknis yang digunakan cukup memenuhi
persyaratan dan cukup memuaskan.
Fim yang digunakan dalam penelitian sudah memenuhi syarat sebagai media
pembelajaran yang baik. Film berisi percakapan antara penutur asli dan penutur lokal
23
yang sesuai dengan tingkatan siswa yang diteliti yaitu tingkat pemula. Valdes
menambahkan,untuk melihat film bahasa asing, membutuhkan penonton untuk
memastikan tingkatan pemahaman dari bahasa tersebut. Oleh karena itu, jika media
film yang digunakan telah memenuhi syarat sebagai media yang layak digunakan
sebagai media pembelajaran dikelas.
2.2.8 Jenis-jenis Film
Menurut Effendy (2009:4-6) terdapat beberapa jenis film, yaitu film
dokumenter, film cerita pendek, film cerita panjang, dan film jenis lain.
Penjabarannya sebagai berikut :
Film documenter adalah film yang menyajikan realita melalui berbagai cara
dan dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus diakui, film documenter tidak
pernah lepas dari tujuan penyebaran informasi, pendidikan, dan propaganda bagi
orang dan kelompok tertentu. Kedua, film cerita pendek adalah film yang berdurasi
kurang dari 60 menit. Selanjutnya, film cerita panjang adalah film yang berdurasi
lebih dari 60 menit dan lazimnya berdurasi 90-100 menit. Dan yang terakhir ilm-film
jenis lain yang dijabarkan menjadi empat, yakni ;
a. Profil perusahaan
Film ini diproduksi untuk kepentingan institusi tertentu berkaitan dengan
kegiatan yang mereka lakukan. Film ini berfungsi sebagai alat bantu
presentasi.
b. Iklan televisi
24
Film ini diproduksi untuk kepentingan penyebaran informasi, baik tentang
produk(iklan produk) maupun layanan masyarakat (iklan layanan masyarakat)
c. Program televisi
Program ini diproduksi untuk konsumsi pemirsa televisi. Secara umum,
program televisi dibagi menjadi dua jenis yakni cerita dan noncerita, jenis
cerita terbagi menjadi dua kelompok yakni kelompok fiksi dan non fiksi.
Kelompok fiksi memproduksi film serial, film televisi dan film cerita pendek.
Kelompok non fiksi menggarap aneka program pendidikan, film documenter
atau profil tokoh dari daerah tertentu. Sedangkan program noncerita
menggarap variety show, TV quiz, talkshow, dan liputan berita.
d. Video klip
Video klip adalah sarana bagi produser music untuk memasarkan produknya
lewat media televisi.
Dalam penelitian ini, film yang digunakan adalah film pendek. Hal ini
dikarenakan film pendek memiliki durasi waktu yang singkat, yaitu sekitar lima
menit. Peenggunaan film pendek ditujukan agar pembelajaran di kelas lebih efisien.
Selain itu alokasi waktu untuk satu kali pertemuan 3x45 menit. Jika menggunakan
film panjang, maka guru tidak ada waktu untuk menerangkan materi dan siswa tidak
memiliki waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
25
2.3 Keterampilan Menyimak
2.3.1 Pengertian Menyimak
Kegiatan menyimak tidak sama dengan mendengarkan. Dalam kegiatan
menyimak bunyi yang ditangkap oleh alat dengar lalu diidentifikasi, dikelompokkan
menjadi suku kata, kata, frasa, klausa, kalimat, dan akhirnya menjadi wacana.
Sedangkan mendengar merupakan kegiatan pasif saja. Cuq dan Gruca (2002:151)
mengemukakan bahwa menyimak merupakan proses mengenali tanda-tanda dari
sebuah ujaran dan juga fungsi-fungsi komunikasinya, termasuk nilai-nilai budaya
yang terkandung di dalamnya.
Sedangkan menurut Tarigan (1983: 4), menyimak dapat diidentfikasikan
sebagai suatu aktifitas yang mencakup kegiatan mendengar bunyi bahasa,
mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan
sintakan.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menyimak adalah suatu
aktifitas mendengarkan yang merupakan proses mengenali tanda-tanda dari sebuah
ujaran dan juga fungsi-fungsi komunikasinya, termasuk nilai-nilai budaya yang
terkandung di dalamnya.
2.3.2 Tujuan Menyimak
Aspek pemahaman menyimak dapat dibedakan menjadi dua aspek tujuan
menyimak, yaitu, (a) Persepsi, yakni ciri kognitif dari proses mendengarkan, yang
26
didasarkan pada pemahaman pengetahuan tentang kaidah-kaidah kebahasaan, (b)
Resepsi, yakni pemahaman pesan atau penafsiran pesan yang dikehendaki oleh
pembicara(Iskandarwassid 2009:230). Kemampuan resepsi merupakan proses
decoding yaitu proses usaha untuk memahami simbol-simbol bahasa yang dituturkan
oleh orang lain (Nurgiyantoro 2010: 282)
Ducrot (2005:1) memaparkan tujuan menyimak adalah sebagai berikut.
Menyimak adalah kompetensi yang bertujuan untuk memperoleh secara bertahap
strategi menyimak dan memahami tuturan. Hal itu ditujukan untuk melatih
pendengaran peserta didik secara bertahap agar lebih percaya diri, dan agar peserta
didik tidak semata-mata mencari definisi setiap kata yang didengar, melainkan
memahami
Secara umum, tujuan menyimak adalah memahami dan menangkap informasi
yang disampaikan. Selain itu, terdapat tujuan khusus menyimak, Cuq dah Gruca
(2002: 156) membagi ragam menyimak menjadi beberapa jenis :
(1) L’écoute de veille, menyimak tanpa upaya sadar untuk fokus pada hal yang
disimak, misalnya mendengarkan radio ketika sedang mengerjakan kegiatan
lain.
(2) L’écoute globale, menyimak untuk menemukan tanda-tanda umum yang
terdapat pada teks yang diperdengarkan.
(3) L’écoute selective, menyimak keseluruhan teks yang diperdengarkan dengan
tujuan untuk merekonstruksi ide-ide yang terdapat dalam teks.
27
Berdasarkan uraian yang disampaikan oleh ahli, tujuan menyimak adalah
menangkap informasi dan memahami symbol-simbol bahasa yang di perdengarkan,
untuk melatih pendengaran secara bertahap sehingga siswa akan terbiasa dengan
bahasa asing yang dipelajari. Dalam penelitian ini, tujuan menyimak yang di tuju
adalah L’écoute globale dan L’écoute selective.
2.4 Materi Pelajaran
Di dalam film yang digunakan dalam penelitian ini terdapat unsur-unsur
materi yang mengacu pada silabus mata pelajaran bahasa Perancis SMA kelas X,
yaitu l’identité.
Tabel 2.1 Materi film
Materi pokok Contoh dalam kalimat
Savoir faire Salutation Bonjour, Bonjour à tous,
Bonjour Madame…
Se presenter Je m’appelle Eka
Présenter quelqu’un
Elle s’appelle Keiko
Il s’appelle Min Ho
Dire son nom, sa
nationalité, sa
profession, dire et
Je m’appelle Eka
Je suis italienne
Je suis l’assistante de directeur.
28
demander l’âge,
adresse.
Quelle âge avez-vous ?
J’ai 23 ans
Où habites-tu? J’habite à
Semarang
Lanjutan
Materi Pokok Contoh Dalam Kalimat
Verbe Pronoms personnels
Verbe être+ adjective
de nationalité
Verbe être + nom de
profession
Interrogatif, quelle,
où
Je suis javanaise
je suis italienne
je suis l’assistante de directeur
Quelle âge avez-vous?
Où habites-tu?
Vocabulaire Adjectif nationalité
Nom de métier
Nom de ville
Français, Itelienne, Chinois
Assistante de directeur,
institutrice
Semarang, Solo, Bali
29
2.5 Kerangka Pikir
Keterampilan menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
harus dikuasai oleh pembelajar, begitu juga dengan bahasa asing. Salah satu bahasa
asing yang digunakan di Sekolah Menengah Atas adalah bahasa Perancis.
Keterampilan menyimak bahasa perancis di SMA N 7 Purworejo memiliki proporsi
waktu yang sedikit yaitu 6 jam pelajaran. Hal ini berdampak pada kurang efektifnya
pembelajaran di kelas. Faktor-faktor kurang efektifnya pembelajaran di kelas adalah
tidak ada media pembelajaran yang menarik dan komunikasi yang searah. Guru
menggunakan metode pembelajaran konvensional atau metode ceramah dalam
menyampaikan materi dan audio yang digunakan suara penuturnya terlalu cepat bagi
siswa. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan media pembelajaran alternative
sebagai alat yang digunakan untuk membantu dan mempermudah guru dalam
menyampaikan materi.
Penggunaan media pembelajaran ditujukan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Kualitas pembelajaran di bangun melalui komunikasi yang baik antara
guru dan siswa. Komunikasi yang baik akan terjadi jika menggunakan alat bantu
sebagai perantara interaksi antara guru dan siswa. Alat bantu yang dimaksud berupa
media pembelajaran audio-visual. Media audio-visual dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan indikator semua materi disampaikan secara keseluruhan dan
peserta didik pun memahami secara lebih mudah dan menyeluruh.
30
Salah satu media yang sudah ada adalah media audio-visual berbentuk film.
Film dapat dijadikan menjadi salah satu pilihan dalam pembelajaran dengan
memperhatikan faktor-faktor seperti kualitas suara, kejernihan gambar, durasi
rekaman, dan kenaturalan penuturnya. Selain itu, media film memiliki kelebihan
yaitu, visualisasi yang dihasilkan lebih mengkonkretkan situasi kehidupan nyata.
Dalam penelitian ini, film yang digunakan bertema identitas diri. Selain iu, film ini
menjadi pilihan penulis karena tokoh yang di tampilkan adalah penutur asli dan
penutur lokal. Film dibuat sedemikian rupa disesuaikan dengan kemampuan pemula
dengan kecepatan suara penutur lebih lambat dari media audio yang digunakan oleh
guru.
2.5 Hipotesis
Media audio visual berbentuk film akan efektif sebagai media pembelajaran
untuk keterampilan menyimak bahasa Prancis kelas X SMA N 7 Purworejo .
31
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian mengenai efektivitas penggunaan media film untuk
keterampilan menyimak di Sekolah Menengah Atas kelas X ini, mengunakan
pendekatan eksperimen pre-test and post-test design. Dalam penelitian ini dilakukan
tes sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah treatment. Tes yang dilkukan
sebelum eksperimen (01) disebut pre-test dan tes yang sesudah dilakukan eksperimen
(02) disebut post-test. Perbedaan antara 01 dan 02, yakni 01-02 diasumsikan merupakan
efek dari treatment atau eksperimen.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dengan menggunakan
film sebagai media pembelajaran bahasa perancis dengan tema identitas diri untuk
siswa Sekolah Menengah Atas kelas X SMA N 7 Purworejo.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2006:130). Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 7 Purworejo yang mendapat
32
bahasa Prancis dengan alokasi jam pelajaran yang sama adfalah kelas X IIS 1, X IIS
2, X IIS 3.
3.3.2 Sampel
Menurut Arikunto (2006:131), sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Dalam penelitian ini digunakan cara pengambilan sampel dengan teknik
random sampling, setelah diundi keluar kelas yang akan diteliti yaitu kelas X IIS 1
sebagai sampel dari penelitian ini.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta maupun angka
(Arikunto 2006:118). Dari data inilah peneliti dapat menjawab permasalahan dalam
penelitan . Ada enam metode pengumpulan data menurut Arikunto (2006:149) yaitu
tes, angket, interview, observasi, skala bertingkat, dan dokumentasi. Dalam penelitian
ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dan tes.
Berikut akan dijabarkan kedua metode tersebut:
3.4.1 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang nama dan
jumlah siswa kelas X IIS 1 SMA Negeri 7 Purworejo yang menjadi responden dalam
penelitian ini.
33
3.4.2 Metode Tes
Metode tes digunakan sebagai instrument untuk mengetahui kemampuan
menulis siswa kelas X IIS SMA Negeri 7 Purworejo. Pre-test diberikan pada
pertemuan pertama kemudian Post-test diberikan pada pertemuan terakhir setelah
diberi pembelajaran dengan menggunakan media film.
3.5 Insrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berupa tes tertulis. Adapun
test yang digunakan tertuang dalam kisi-kisi berikut ini :
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen
Variabel Sub-variabel
Hasil belajar siswa dengan menggunakan
media pembelajaran film.
Identitas diri ( l’identité)
Sub tema : Salutation, Se presenter, Dire
son nom, sa nationalité, Présenter
quelqu’un, dire sa profession, dire et
demander l’âge, adresse.
Grammaire : Présent
Verbe : Pronoms personnels, verbe être +
adjective de nationalité, verbe être + nom
de profession, interrogatif : quelle, où
Vocabulaire : Adjectif nationalité, nom de
métier, noms de ville
34
3.6 Uji Coba Instrumen
Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba
instrument yang diberikan kapada 5 siswa kelas X IIS 3 SMA Negeri 7 Purworejo.
Uji coba tersebut dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2015. Uji coba tersebut
dimaksudkan untuk mengetahui reliabilitas instrumen dan perkiraan waktu untuk
mengerjakan instrument yang sebenarnya. Waktu yang diperlukan adalah 60 menit.
3.7 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2006:168). Penelitian ini menggunakan
validitas isi karena materi yang diteskan merupakan materi yang telah didapat dan
dipelajari oleh siswa, yaitu materi L‟identité. Validitas isi ini mengacu pada materi
pembelajaran yang terdapat pada silabus bahasa Perancis kelas X.
3.8 Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrument dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik
(Arikunto, 2006:178). Untuk menguji reliabilitas peneliian ini, penulis menggunakan
teknik satu kali tes. Kemudian hasil dari tes tersebut dikorelasikan dengan
menggunakan rumus Spearman-Brown..
Berikut adalah rumus Spearman-Brown :
r11 = 2 x r xy
( 1 + r x y)
Keterangan :
35
r11 = reliabilitas instrumen
rxy = indeks korelasi antara dua belahan instrumen
x = belah ganjil
y = belah genap
(Arikunto, 2006:183)
Data uji coba instrument dan perhitungan terlampir di lampiran 6, perhitungan
menggunakan rumus Spearman-Brown menghasilkan r11 = 0,992, rtabel untuk N= 5
dengan taraf kepercayaan 95% adalah 0,878. Hal ini menunjukkan bahwa r yang
dihasilkan atau rhitung lebih besar dari rtabel yaitu rhit 0,992 > rtabel 0,878. Dengan
demikian, dapat dinyatakan bahwa soal yang di ujicobakan dinyatakan reliabel.
3.9 Langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini terbagi menjadi satu kali pertemuan untuk pre-test, dua kali
pertemuan treatment dan satu kali pertemuan untuk tes post-test. Sebelum diadakan
penelitian, siswa sudah diberikan materi pelajaran tentang l’identié oleh guru,
sehingga siswa sudah memiliki pengetahuan tentang materi l’identité. Berikut akan
dijabarkan tentang langkah-langkah penelitian dalam penelitian ini.
(1) Pertemuan pertama :
Pada pertemuan pertama gurumengambil data pre-test siswa. Dengan alokasi
waktu ± 60 menit.
a. Guru membagikan lembar soal pre-test kepada seluruh siswa.
b. Guru menayangkan film 1 sebanyak 3 kali.
36
c. Guru menayangkan film 2 sebanyak 3 kali.
d. Guru menayangkan film 3 sebanyak 3 kali.
e. Guru menayangkan ketiga film berurutan sebanyak satu kali.
f. Guru meminta siswa mengerjakan soal.
g. Siswa mengerjakan soal.
h. Guru menilai hasil dari pre-test.
(2) Pertemuan kedua :
a. Guru memperdengarkan sekaligus menampilkan film 1 kepada siswa.
b. Siswa mengamati film 1.
c. Guru bertanya kepada siswa tentang kalimat apa yang terdapat dalam film.
Misal, salutation, dire son nom, dire sa nationalité.
d. Guru menampilkan kembali film 1.
e. Guru mengulang kalimat-kalimat dalam film.
f. Siswa mengulang kalimat-kalimat yang diucapkan guru.
g. Guru bertanya kepada siswa kata kerja apa saja yang terdapat dalam film.
h. Siswa mengumpulkan informasi tentang kata kerja yang terdapat didalam
film.
i. Guru membahas kata kerja yang digunakan dalam film, bagaimana
mengkonjugasikan, dan fungsi dari masing-masing kata kerja.
j. Guru memperdengarkan sekaligus menampilkan film 2.
k. Siswa memperhatikan film 2.
l. Guru bertanya kepada siswa tentang isi film.
37
m. Guru bertanya bagaimana memperkenalkan orang lain.
n. Guru menampilkan kembali film 2.
o. Guru membahas film 2.
p. Guru mengulang kalimat-kalimat dalam film.
q. Siswa mengulang kalimat-kalimat yang diucapkan guru.
r. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal tentang l‟identité yang
berkaitan dengan film 1 dan fim 2.
s. Guru meminta siswa menukar lembar jawaban.
t. Guru bersama siswa mencocokkan hasil pekerjaan.
(3) Pertemuan ketiga :
a. Guru memperdengarkan sekaligus menampilkan film 3.
b. Siswa mengamati film 3.
c. Guru bertanya kepada siswa tentang isi fim.
d. Siswa mengumpulkan informasi tentang isi film.
e. Guru menampilkan kembali film 3.
f. Guru
g. Guru bertanya kata kerja baru apa yang terdapat dalam film.
h. Guru membahas kata kerja yang terdapat dalam film bagaimana
mengkonjugasikan dan fungsi dari masing-masing kata kerja.
i. Guru membahas isi dari film.
j. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang berkaitan tentang film
3.
38
k. Guru meminta siswa menukar lembar jawaban .
l. Guru bersama siswa mencocokkan hasil pekerjaan .
(4) Pertemuan keempat :
Pada pertemuan keempat peneliti mengambil data post-test siswa. Alokasi
waktu yang dibutuhkan untuk mengambil data post-test selama ± 60 menit.
a. Guru memberikan soal post-test kepada siswa yang sama dengan soal pre-
test.
b. Guru menayangkan film 1 sebanyak 3 kali.
c. Guru menayangkan film 2 sebanyak 3 kali.
d. Guru menayangkan film 3 sebanyak 3 kali.
e. Guru menayangkan ketiga film secara berurutan sebanyak 1 kali.
f. Guru meminta siswa mengerjakan soal.
g. Siswa mengerjakan soal.
h. Guru menilai hasil post-test siswa.
3.10 Penskoran Tes
Penelitian ini menggunakan tes tertulis yang disajikan dalam bentuk tes isian,
benar salah, pilihan ganda, menerjemahkan dan membuat kalimat. Sebelum
dikonversikan dalam bentuk nilai, terlebih dahulu dilakukan penskoran. Rentang skor
0-1, skor 0 diberikan untuk jawaban salah dan skor 1 untuk jawaban benar. Setelah
39
skor diakumulasikan, barulah skor tersebut dikonversikan dalam bentuk nilai dengan
menggunakan rumus sebaagai berikut :
Keterangan:
S : nilai yang dicari
R : skor mentah yang diperoleh siswa
N : skor maksimal ideal dari tes yang bersangkutan
SM : standar mark (dalam penelitian ini = 100)
Setelah diketahui nilai yang diperoleh siswa, kemudian nilai tersebut
dimasukkan dalam kriteria penilaian yang berlaku di SMA. Kriteria yang berlaku
disekolah tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.10 Kategori nilai yang berlaku di SMA
Nilai Kategori
100 Sempurna
90-99 Sangat baik
70-89 Baik
60-69 Cukup baik
<60 Kurang
40
3.11 Uji Pembelajaran (Effect Size)
Selain untuk mengetahui efektifitas perlakuan yang telah diterapkan, perlu
diketahui juga keeefektifan kegiatan belajar mengajar dalam kelas dengan
menggunakan effect size.
Effect size merupakan ukuran mengenai signifikasi praktis hasil penelitian
yang berupa besarnya korelasi/perbedaan, atau hasil efek dari suatu variabel lain
(Santoso, 2006:2). Rumus dari Effect size sebagai berikut :
Kriteria Effect Size
Kecil : 0.20 – 0.49
Sedang : 0.50 – 0.79
Besar :> 0.8
3.12 Metode Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik kuantitatif. Data
kuantitatif yang berupa tes dianalisis dengan menggunakan statistik inferensial.
Pengujian hipotesis digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang
dikemukakan, artinya hipotesis kerja diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dalam
penelitian ini menggnakan rumus t (t-test). Nilai tes dianalisis dengan uji statistika
untuk menentukan ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan
41
post-test setelah kelompok tersebut diberi perlakuan menggunakan media audio-
visual berbentuk fim.
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :
√∑
Keterangan:
Md : mean dari perbedaan Pre-test dengan Post-test
xd : deviasi masing-masing subjek (d-Md)
∑x2
: jumlah kuadrat deviasi
N : subjek pada sampel
d.b : ditentukan dengan N-1 (Arikunto 2002: 306)
54
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini disampaikan simpulan dan saran tentang keefekifan media audio-
visual berbentuk film dalam keterampilan menyimak tentang l’identité untuk siswa
kelas X SMA N 7 Purworejo.
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yag diperoleh, terlihat bahwa hasil menyimak
siswa sebelum mendapat perlakuan dan setelah mendapat perlakuan dengan media
audio-visual berbentuk film menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini
ditunjukkan melalui hasil rata-rata ketika pre-test siswa sebesar 77,9 dan hasil rata-
rata ketika post-test siswa sebesar 90,8. Berdasarkan perhitungan statistik t-test dari
nilai menyimak siswa, diperoleh thitung sebesar 15,49. Untuk N=30 dengan t 9,75, ttabel
adalah 2,04. Jadi thit>ttab. Dengan demikian, hipotesis kerja dalam penelitian ini
diterima yaitu media Film efektif dalam pembelajaran menyimak tentang l’identité.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat diajikan adalah dalam
pembelajaran menyimak, guru dapat menggunakan media audio-visual berbentuk
Film atau media sejenis sebagai salah satu variasi pembelajaran menyimak tentang
l’identité sehingga sehingga siswa memperoleh nilai menyimak bahasa Perancis yang
lebih baik.
55
DAFTAR PUSTAKA
Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta
Selatan: GP Press Group.
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi
Pustakaraya.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
Iskandarwassid. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT. Rosdakarya.
Effendy, Heru. 2009. Mari Membuat Film Panduan Menjadi Prosedur Edisi kedua.
Jakarta: Erlangga.
Sudjana, Nana. Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69. 2013.
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Tinggi.
Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: GP
Press.
Sadiman, Arief S. 1998. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ducrot, Jean Michel. 2005. L’Enseignement de la compréhension orale. Hlm.1.
Ducrot, Jean Michel. 2005. L’utilisation de la vidéo en classe de FLE. Hlm 4-5.
Valdes, Gabriel M. _. The use of foreign language films for instruction. Hlm 1
56
56
Haryoko, Sapto. 2009. Efektifitas Pemanfaatan Media Audio-Visual sebagai
Alternatif Optomalisasi Model Pembelajaran. Jurnal Edukasi Elektro. Vol 1.
Hal 2.
57
Lampiran 1
58
Lampiran 2
59
Lampiran 3
60
Lampiran 4
61
Lampiran 5
Daftar Siswa Kelas X IIS 1 SMA N 7 Purworejo
No Nama L/P
1 Adik Anis Tri Astuti P
2 Afiifah Nadaa Fitrianti P
3 Afifah Nuraeni P
4 Aisyah P
5 Amalia Vanny Shania P
6 Arifiana Santuna Nisak P
7 Asti Eristiasa P
8 Diah Kusuma Wardhani P
9 Dian Trisnawati P
10 Fatah Mario Andaru L
11 Iffah Faranita P
12 Indah Puspa Rini P
13 May Albaningrum P
14 Moh Ferdianto A.D L
15 Nadya Nazhief Rachmani P
16 Natanael Wahyu J L
17 Nur Latifah P
18 Nur Rahayu Pangesti P
19 Pinandita Parastantria P
20 Puji Prissetya Utami P
21 Putri Permatasari P
22 Radita A.P L
23 Regina Indraswari Susmitha P
24 Rifo Syah Putra L
25 Rosita Shania Sari Dewi P
26 Safira Zaininda R L
27 Sita Aprilia P
28 Suci Bella Pratiwi P
29 Thalia Intan P P
30 Tsabit T L
31 Untung Aji P L
32 Vita Fitriani p
62
Lampiran 6
Tabel rekap nilai uji coba instrument
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Skor Total ganjil genap
1 Cin 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 22 12 10
2 Ell 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 26 14 12
3 Ely 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 14 10
4 Muh 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 22 12 10
5 Nur 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 14 10
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Skor Total ganjil genap
1 Cin 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 22 12 10
2 Ell 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 26 14 12
3 Ely 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 14 10
4 Muh 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 22 12 10
5 Nur 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 14 10
63
Data yang telah diperoleh, kemudian dihitung menggunakan rumus Spearman-
Brown:
r11 = 2 x r xy
( 1 + r x y)
68
Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA N 7 Purworejo
Mata Pelajaran : BAHASA PRANCIS
Kelas / Semester : X/I
Materi Pokok : l’identité
Keterampilan yang difokuskan : Mendengarkan
Alokasi waktu : 3x45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
69
KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Perancis sebagai bahasa
pengantar komunikasi internasional yang diwujudkan dalam semangat belajar.
2.1 Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam melaksanakan komunikasi
antar pribadi dengan guru dan teman.
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggungjawab
dalam melaksanakan komunikasi transaksional dengan guru dan teman.
3.1 Memahami cara menyapa, berpamitan, mengucapkan terima kasih,
memintamaaf, meminta izin, instruksi dan memperkenalkan diri serta cara
meresponnya terkait topik lidentité dan la vie scholaire dengan memperhatikan
70
unsure kebahasaan, struktur teks dan unsure budaya, yang sesuai konteks
penggunaannya.
Indikator :
1. Mampu menjawab soal sesuai dengan ujaran yang diperdengarkan.
4.1 Menyusun teks lisan dan tulis sederhana untuk merespon perkenalan diri,
sapaan, pamitan, ucapan terimakasih, dan permintaan maaf, meminta izin,
instruksi secara sederhana terkait topik identitas diri (l’identité) dan kehidupan
sekolah (la vie scholaire) dengan memperhatikan unsur kebahasaan, struktur
teks dan unsur budaya secara benar dan sesuai konteks.
Indikator :
1. Mampu memperkenalkan diri dan memperkenalkan orang lain sesuai dengan
unsur kebahasaan, struktur dan sesuai dengan ujaran yang diperdengarkan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melihat media film tentang l’identité, siswa dapat menjawab
pertanyaan sesuai dengan ujaran yang diperdengarkan dengan tepat.
2. Setelah melihat media film tentang l’identité, siswa dapat memperkenalkan
diri dan orang lain sesuai dengan unsure kebahasaan, struktur, dan sesuai
dengan ujaran yang diperdengarkan.
D. Materi Pembelajaran
Materi : Film bertema l’identité
71
Struktur : - Savoir Faire : Salutation, Se Présenter, Présenter quelqu‟un,
Dire son nom, Dire sa nationalité.
- Verbe : Pronoms personels, verbe être+adjectif de
nationalité
- Vocabulaire : Adjectif de nationalité
E. Metode Pembelajaran
- Metode Tanya jawab
- Metode latihan
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Film
2. Alat : laptop, speaker, screen
3. Sumber Belajar : Media Film
G. Langkah-Langkah Pebelajaran
Kegiatan Guru
Pendahuluan
(15 menit) Berdoa bersama siswa sebelum memulai pelajaran.
Menyapa siswa dengan mengucapkan Bonjour
Bertanya kabar siswa dengan kalimat Comment-allez
vous atau ça va ?
Mempresensi siswa
Meminta siswa untuk memperkenalkan diri.
Inti
(105 menit) Mengamati
Memperlihatkan film tentang l’identité, Film 1 dan Film
2
Meminta siswa mencermati ujaran tentang salutation, Se
Présenter, Présenter quelqu’un, Dire son nom, Dire sa
nationalité.
Menanya
Memancing siswa untuk bertanya tentang materi
72
l’identité. (Misal dengan meminta siswa menemukan kata
kerja yang digunakan dalam dialog, menemukan kata
atau kalimat yang siswa belum paham.)
Mengumpulkan informasi
Meminta siswa mengumpulkan informasi tentang
salutation, Se Présenter, Présenter quelqu’un, adjectif de
nationalité. ( Misal meminta siswa untuk menyebutkan
kalimat untuk menyapa)
Mengolah informasi
Meminta siswa maju ke depan kelas unutk
memperkenalkan diri, dan memperkenalkan orang lain
dengan berdialog berkelompok.
Meminta siswa mengerjakan tugas tentang l’identité.
Mengkomunikasikan
Membahas pekerjaan siswa bersama.
Mengoreksi pekerjaan siswa.
Penutup
(15 menit) Memancing siswa untuk bertanya tentang materi yang
belum dikuasai siswa.
Mengulas kembali materi yang belum dikuasai siswa.
Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Mengucapkan salam perpisahan au revoir,à la semaine
prochaine.
73
Penilaian
Jenis penilaian : Tes tertulis kemampuan reseptif.
Transkrip dialog Film 1
Eka sedang duduk di sebuah kursi taman. Avif temannya berjalan dengan
seseorang, kemudian Eka memanggilnya.
Eka : Avif!
Avif berjalan menghampiri Eka
Eka : Bonjour Avif.
Avif : Bonjour. Ça va?
Eka : Ça va, et toi ?
Avif : Moi aussi. Eka, c‟est Mme. Chianti.
Eka : Bonjour…
Mme. Chanti : Bonjour…
Eka : Je m‟aappelle Eka.
Mme. Chianti : Et moi, Martina Chianti.
Eka : Êtes vous française?
Mme. Chianti : Non, je suis italienne. Et vous?
Eka : Je suis indonesienne.
Mme. Chianti : Pardon, vous êtes indienne ?
Eka : Non, je suis indonesienne et je suis javanaise.
Mme. Chianti : Pardon, japonaise?
Eka : Javanaisse Madamme, pas japonaise.
Dan mereka pun tertawa dan melanjutkan obrolan mereka.
74
Transkrip dialog Film 2
Di sebuah ruang kelas. Ada beberapa siswa yang sudah datang, termasuk Eka.
Kemudian Avif datang dan duduk de sebelah Eka.
Avif : Bonjour…
Eka : Bonjour…
Avif : Comment ça va, Eka?
Eka : Ça va, et toi ?
Avif : Moi aussi. Comment s‟appelle-t-elle ? (sambil menunjuk keiko)
Eka : Elle s‟appelle Keiko.
Avif : Elle est japonaise ?
Eka : Oui, elle est japonaise.
Et lui, il s‟appelle Min Ho.
Avif : Elle est japonaise aussi?
Eka : Non, il est Chinois.
Keiko tersenyum. Kemudian dosen memasuki kelas.
Prof : Bonjour à tous…
Étudiants : Bonjour Madame…
Prof : Comment allez-vous?
Étudiants : Je vais bien Madame.
Prof : Avif, comment vas-tu ? (memperhatikan Avif yang sibuk sendiri)
Avif : Je vais bien Madame, merci.
Prof : Avif, comment s‟appelle-t-elle? (menunjuk Keiko)
Avif : Elle s‟appelle Keiko Madame.
Prof : Elle est chinoise?
Avif : Non Madame. Elle est japonaise.
Prof : Bon d‟accord.
75
Bentuk Istrumen
A. Répondez aux questions suivantes et choissisez la bonne réponse!
( Jawablah pertanyaan berikut dan pilihlah jawaban yang benar)
1. On est dans…
a. un parc b. un marché c. une classe
2. Comment s‟appelle la dame étrangère ?
a. Martina Chianti b. Martina Key c. Martina Matini
3. Elle est…
a. Indienne b. Italienne c. Française
4. Est-ce que Eka est Indienne?
a. Oui,elle est Indienne b. Non,elle est Italienne c. Non,elle est
Indonesiénne
5. Est-ce que Eka vient de Java?
a. Oui b. Non c. On ne sait pas
B. Répondez aux questions suivantes avec “Vrai” ou “Faux”
( Jawablah pertanyaan berikut dengan “Vrai” atau “Faux”
1. La fille étrangère s‟appelle Keiko V F
2. Elle est Javanaisse V F
3. Le jeune homme s‟appelle Min Ho V F
4. Il est Japonais V F
5. On est dans une classe V F
Pedoman Penskoran
A. @1 = 5
B. @1 = 5 +
Skor Total = 10
76
Kunci Lembar Jawaban
A. Kunci Jawaban
1. a
2. a
3. b
4.c
5.a
B. Kunci Jawaban
1. V
2. F
3. F
4. F
5. V
77
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA N 7 Purworejo
Mata Pelajaran : BAHASA PRANCIS
Kelas / Semester : X/I
Materi Pokok : l’identité
Keterampilan yang difokuskan : Mendengarkan
Alokasi waktu : 3x45 menit
H. Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
78
KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
I. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.2 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Perancis sebagai bahasa
pengantar komunikasi internasional yang diwujudkan dalam semangat belajar.
2.1 Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam melaksanakan komunikasi
antar pribadi dengan guru dan teman.
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggungjawab
dalam melaksanakan komunikasi transaksional dengan guru dan teman.
3.1 Memahami cara menyapa, berpamitan, mengucapkan terima kasih,
memintamaaf, meminta izin, instruksi dan memperkenalkan diri serta cara
meresponnya terkait topik lidentité dan la vie scholaire dengan memperhatikan
79
unsure kebahasaan, struktur teks dan unsure budaya, yang sesuai konteks
penggunaannya.
Indikator :
2. Mampu menjawab soal sesuai dengan ujaran yang diperdengarkan.
4.1 Menyusun teks lisan dan tulis sederhana untuk merespon perkenalan diri,
sapaan, pamitan, ucapan terimakasih, dan permintaan maaf, meminta izin,
instruksi secara sederhana terkait topik identitas diri (l’identité) dan kehidupan
sekolah (la vie scholaire) dengan memperhatikan unsur kebahasaan, struktur
teks dan unsur budaya secara benar dan sesuai konteks.
Indikator :
2. Mampu memperkenalkan diri dan memperkenalkan orang lain sesuai dengan
unsur kebahasaan, struktur dan sesuai dengan ujaran yang diperdengarkan.
J. Tujuan Pembelajaran
3. Setelah melihat media film tentang l’identité, siswa dapat menjawab
pertanyaan sesuai dengan ujaran yang diperdengarkan dengan tepat.
4. Setelah melihat media film tentang l’identité, siswa dapat memperkenalkan
diri dan orang lain sesuai dengan unsure kebahasaan, struktur, dan sesuai
dengan ujaran yang diperdengarkan.
80
K. Materi Pembelajaran
Materi : Film bertema l’identité
Struktur : - Savoir Faire : Salutation, Se Présenter, Dire son nom, Dire sa
nationalité, sa profession, dire et demander l‟âge, dire et demander
l‟adresse.
- Verbe : Pronoms personels, verbe être+adjectif de
nationalité, verbe être+ nom de profession, interrogatif : quel, où.
- Vocabulaire : Adjectif de nationalité, nom de métier, nom de
ville.
L. Metode Pembelajaran
- Metode Tanya jawab
- Metode latihan
M. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
4. Media : Film
5. Alat : laptop, speaker, screen
6. Sumber Belajar : Media Film
N. Langkah-Langkah Pebelajaran
Kegiatan Guru
Pendahuluan
(15 menit) Berdoa bersama siswa sebelum memulai pelajaran.
Menyapa siswa dengan mengucapkan Bonjour
Bertanya kabar siswa dengan kalimat Comment-allez
vous atau ça va ?
Mempresensi siswa
Meminta siswa untuk memperkenalkan diri.
81
Inti
(105 menit) Mengamati
Memperlihatkan film tentang l’identité, Film 3.
Meminta siswa mencermati ujaran tentang salutation, Se
Présenter, Dire son nom, Dire sa nationalité, Dire sa
natiomalité, dire et demander l’âge, Dire et demander
l’adresse.
Menanya
Memancing siswa untuk bertanya tentang materi
l’identité. (Misal dengan meminta siswa menemukan kata
kerja yang digunakan dalam dialog, menemukan kata
atau kalimat yang siswa belum paham.)
Mengumpulkan informasi
Meminta siswa mengumpulkan informasi tentang
salutation, Se Présenter, dire son nom, dire sa
nationalité, dire sa profession, dire et demander l’âge,
dire et demander l’adresse. adjectif de nationalité. (
Misal meminta siswa untuk menyebutkan professi yang
ada di dalam dialog)
Mengolah informasi
Meminta siswa maju ke depan kelas untuk berdialog
dengan teman sesuai denganfilm yang ditayangkan.
Meminta siswa mengerjakan tugas tentang l’identité.
Mengkomunikasikan
Membahas pekerjaan siswa bersama.
Mengoreksi pekerjaan siswa.
Penutup
(15 menit) Memancing siswa untuk bertanya tentang materi yang
belum dikuasai siswa.
Mengulas kembali materi yang belum dikuasai siswa.
Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Mengucapkan salam perpisahan au revoir,à la semaine
prochaine.
82
Penilaian
Jenis penilaian : Tes tertulis kemampuan reseptif.
Transkrip dialog Film 3
Lia memiliki janji makan siang bersama ratu. Lia datang terlebih dahulu,
kemudian datanglah Ratu bersama seorang teman kerjanya bernama Tari.
Lia : Salut Ratu!
Ratu : Salut Lia !
Lia : Comment ça va ?
Ratu : Ça va, et toi ?
Lia : Moi aussi. Lia, c‟est Tari. Je travaille avec elle.
Tari : Bonjour, je m‟appelle Tari (sambil berjabat tangan)
Lia : Bonjour, et moi Lia…
(bertanya pada Tari) Vous êtes aussi secrétaire ?
Tari : Non, je suis l‟assistante de directeur. Et vous ?
Lia : Je suis institutrice dans une école meternelle.
Tari : C‟est bien. Quel âge avez-vous ?
Lia : J‟ai 23 ans, et vous ?
Tari : J‟ai 23 ans aussi. On peut se tutoyer ?
Lia : Oui, bien sûr. Où habites-tu ?
Tari : J‟habite à Semarang, mais je viens de Bali.
Lia : Ah, tu es balinaise alors ?
Tari : Oui, et toi ?
Lia : Je suis javanaise. J‟habite à Solo.
Ratu : Bon, on commande ?
Tari et Lia : D‟accord…
83
Bentuk Instrumen
A. Répondez aux questions suivantes en Indonésien!
( Jawablah pertanyaan berikut dalam bahasa Indonesia )
1. Percakapan dalam film menceritakan tentang apa?
……………………………………………………………………………
2. Siapa sajakah tokoh dalam film?
……………………………………………………………………………
3. Dimana film tersebut berlangsung?
……………………………………………………………………………
4. Apa profesi mereka?
……………………………………………………………………………
B. Répondez aux questions suivantes en Français!
( Jawablah pertanyaan berikut dalam bahasa Prancis )
1. Qui arrive premièrement?
………………………………………………………………………………
2. Qui est tari ?
………………………………………………………………………………
3. Est-ce que Tari est une sectétaire ?
………………………………………………………………………………
4. Où habite-t-elle ?
……………………………………………………………………………
84
5. Quelle est la profession de Lia?
………………………………………………………………………………
Pedoman Penskoran
A. @ 1 = 4
B. @ 1 = 5 +
Skor Total = 9
85
Kunci Lembar Jawaban
A. Kunci Jawaban
1. Percakapan dalam film menceritakan tentang Ratu yang memperkenalkan
Lia kepada Tari.
2. Tokoh dalam film 3 Ratu, Lia, Tari
3. Film 3 berlangsung di sebuah restaurant.
4. Ratu berprofesi sebagai sekretaris, Lia berprofesi sebagai guru SD. Tari
berprofesi sebagai asisten direktur.
B. Kunci Jawaban
1. Lia qui arrive premièrement
2. Tari est l‟amie de Ratu
3. Non, elle est une assistante de directeur.
4. Elle habite à Semarang.
5. Elle est une institutrice dans une école maternelle.
86
Lampiran 8
Instrumen Penelitian
Nama :
No. absen :
Film 1
A. Répondez aux questions suivantes en Indonésien!
( Jawablah pertanyaan berikut dalam bahasa Indonesia )
1. Apa tema dari film ini?
2. Dimana cerita tersebut berlangsung?
3. Siapa saja tokoh-tokohnya?
4. Apa makna “vous” dalam dialog?
B. Répondez aux questions suivantes et choissisez la bonne réponse !
1. Comment s‟appelle la dame?
a. Martina Chianti b. Martina Key c. Martina Matini
2. Elle est…
a. indienne b. italienne c. française
3. Eka est…
a. indienne b. italienne c. indonésienne
87
4. Elle est…
a. Sundanaise b. javanaise c. balinaise
5. On est dans…
a. une classe b. un jardin c. une maison
Film 2
A. Répondez aux questions suivantes en Indonésien!
( Jawablah pertanyaan berikut dalam bahasa Indonesia )
1. Apa tema dari film ini?
2. Dimana cerita tersebut berlangsung?
B. Répondez aux questions suivantes avec “vrai” ou “faux”
1. La fille étrangère s‟appelle Keiko V F
2. Elle est japonaise V F
3. Le jeune homme s‟appelle Min Hua V F
4. Il est japonaise V F
C. Répondez aux questions suivantes et choissisez la bonne réponse!
1. On est dans…
a. une banque b. une classe c. un bureau
88
2. Keiko vient…
a. du Japon b. de la Chine c. de la France
Film 3
A. Répondez aux questions suivantes en Indonésien!
( Jawablah pertanyaan berikut dalam bahasa Indonesia )
1. Film ini bercerita tentang apa?
B. Répondez aux questions suivantes et choissisez la bonne réponse!
1. Qui arrive premièrement ?
a. Tari b. Lia c. Ratu
2. Qui est Tari ?
a. L‟amie de Ratu b. L‟amie de Lia c. L‟amie de Ratu et Lia
3. Quelle est la profession de Tari ?
a. Une secrétaire b. Une assistance c. Une institutrice
4. Quelle est la profession de Lia ?
a. Une secrétaire b. Une assistance c. Une institutrice
5. Quele âge a-Tari ? Elle a…
a. 21 ans c. 22 ans c. 23 ans
6. Où habite-Tari ? Elle habite à…
a. Semarang b. Bali c. Solo
7. Où habite-Lia ? Elle habite à…
89
a. Semarang b. Bali c. Solo
8. Tari est…
a. Balinaise b. Javanaise c. Sundanaise
9. Lia est …
a. Balinaise b. Javanaise c. Sundanaise
10. Elles sont dans…
a. un restaurant b. un marché c. une maison
90
Jawaban Instrumen
Film 1
A.
1. Tema dari film 1 adalah perkenalan
2. Film berlangsung di taman
3. Tokoh-tokoh dalam film ; Martina Chianti, Eka, Avif
4. Makna dari vous adalah Anda
B.
1. a
2.b
3.c
4.b
5.b
Film 2
A.
1. Tema dari film 2 adalah memperkenalkan orang lain
2. Di dalam kelas
B.
1. V
2. V
3. F
4. F
C.
1. b
91
2. a
Film 3
A.
1. Film 3 bercerita tentang perkenalan 2 teman ratu yang bernama Lia dan
Tari.
B.
1. b
2. a
3. b
4. c
5. c
6. a
7. c
8. a
9. b
10. a
92
Lampiran 9
Hasil Pre-Test Siswa
93
94
95
96
97
98
99
100
101
Lampiran 10
Hasil Post-Test Siswa
102
103
104
105
106
107
108
109
110
Lampiran 11
Dokumentasi Penelitian