Seminar iin wahyuni latif

22
L/O/G/O STUDI KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG DITINJAU DARI PROSES OZONISASI, ULTRAVIOLET, DAN REVERSED OSMOSIS DI KECAMATAN KOTA TENGAH DAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO OLEH : IIN WAHYUNI LATIF 811408038

description

 

Transcript of Seminar iin wahyuni latif

Page 1: Seminar iin wahyuni latif

L/O/G/O

STUDI KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG DITINJAU DARI PROSES OZONISASI, ULTRAVIOLET, DAN REVERSED OSMOSISDI KECAMATAN KOTA TENGAH DAN KOTA SELATAN

KOTA GORONTALO

STUDI KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG DITINJAU DARI PROSES OZONISASI, ULTRAVIOLET, DAN REVERSED OSMOSISDI KECAMATAN KOTA TENGAH DAN KOTA SELATAN

KOTA GORONTALO

OLEH :

IIN WAHYUNI LATIF

811408038

Page 2: Seminar iin wahyuni latif

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Page 3: Seminar iin wahyuni latif

Air minum merupakan kebutuhan utama dan penting bagi manusia.

Salah satu alternatif untuk mengkonsumsi air minum saat ini yang banyak beredar adalah AMIU

Proses pengolahan air minum isi ulang berbeda-beda.

Proses pengolahan air minum isi ulang yang berbeda-beda dapat mempengaruhi kualitasnya.

Latar Belakang

Kebutuhan akan air minum terus meningkat seiring dengan cepatnya pertumbuhan penduduk.

Page 4: Seminar iin wahyuni latif

Bagaimanakah kualitas air minum isi ulang ditinjau dari proses ozonisasi, ultraviolet, dan reversed osmosis di kecamtan kota tengah dan kota selatan kota Gorontalo ?

Bagaimanakah kualitas air minum isi ulang ditinjau dari proses ozonisasi, ultraviolet, dan reversed osmosis di kecamtan kota tengah dan kota selatan kota Gorontalo ?

RumusanMasalah

RumusanMasalah

Page 5: Seminar iin wahyuni latif

Untuk memberikan gambaran mengenai kualitas air minum isi ulang ditinjau dari proses ozonisasi, ultraviolet, dan reversed osmosis di kecamatan Kota Tengah dan Kecamatan Kota Selatan kota Gorontalo

Tujuan

Diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi perusahaan, institusi dan masyarakat mengenai masalah kualitas air minum isi ulang agar nantinya tidak salah dalam memilih.

Manfaat

Page 6: Seminar iin wahyuni latif

KAJIAN PUSTAKAKAJIAN PUSTAKA

Page 7: Seminar iin wahyuni latif

Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui :

Air yang dilayani oleh sistem perpipaan (PAM)

Air minum dalam kemasan maupun depot air minum isi ulang.

Air tanah dangkal dari sumur-sumur gali atau pompa serta air hujan yang diolah penduduk menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu.

Air minum isi ulang merupakan air baku yang telah diolah tanpa melalui proses pemanasan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Air minum isi ulang aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisik, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter

wajib dan parameter tambahan pada PERMENKES RI No.492 tahun 2010 mengenai persyaratan kualitas air minum.

Page 8: Seminar iin wahyuni latif

Ozonisasi

Ultraviolet

ReversedOsmosis

Kandungan oksigen di udara, diambil dan dilewatkan melalui loncatan arus listrik sehingga secara alami akan berubah menjadi zat bernama ozon. Ozon ini kemudian disemprotkan ke dalam air.

Air dialirkan melalui tabung dengan lampu ultraviolet berintensitas tinggi, sehingga bakteri terbunuh oleh radiasi sinar ultraviolet, harus diperhatikan bahwa intensitas lampu ultraviolet yang dipakai harus cukup.

Reversed Osmosis (RO) adalah suatu proses pemurnian air melalui membrane semipermeabel dengan tekanan tinggi (50-60 psi). Membran semipermeabel merupakan selaput penyaring skala molekul yang dapat ditembus oleh molekul air dengan mudah, akan tetapi tidak dapat atau sulit dilalui oleh molekul lain yang lebih besar dari molekul air.

Proses Pengolahan AMIUProses Pengolahan AMIU

Page 9: Seminar iin wahyuni latif

Kerangka KonsepKerangka Konsep

Air Minum Isi Ulang yang Melalui Proses Ozonisasi

Air Minum Isi Ulang yang Melalui Proses Ultraviolet

Air Minum Isi Ulang yang Melalui Proses Reversed

Osmosis

Kualitas Air Minum Isi Ulang Meliputi :

1. Parameter Fisik : TDS

2. Parameter Kimia : pH

3. Parameter Mikrobiologi :Total Bakteri Koliform

Keterangan : : Variabel bebas (Independent Variable)

: Variabel terikat (Dependent Variable)

Page 10: Seminar iin wahyuni latif

Lokasi, Waktu dan Desain PenelitianLokasi, Waktu dan Desain Penelitian

Lokasi Waktu

Dilaksanakan dalam kurun waktu 1 bulan yaitu pada tanggal 27 maret-19 april

2012

Pengambilan sampel dan pengukuran fisik (TDS) dan kimia

(pH) dilakukan di tiap depot air minum, dan untuk pengamatan parameter mikrobiologis (total

koliform) dilakukan di laboratorium Dinas Kesehatan

Kota Gorontalo

Studi DeskriptifDesain

Penelitian

Page 11: Seminar iin wahyuni latif

Variabel PenelitianVariabel Penelitian

Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel Bebas (Independent Variable)

Kualitas Air Minum:Menggambarkan kadar, mutu, ataupun baik buruknya air minum tersebut bagi kesehatan, berdasarkan PERMENKES RI No.492 tahun 2010 dalam parameter wajib dan tambahan yang mencakup persyaratan fisika, kimiawi, dan radioaktifitas. dalam penelitian ini, kualitas AMIU ditinjau dari persyaratan fisik (TDS), persyaratan kimia (pH), dan persyaratan mikrobiologis (total bakteri koliform)

Air Minum yang melalui proses ozonisasi, proses ultraviolet, dan proses reversed osmosis.

Page 12: Seminar iin wahyuni latif

Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel

Seluruh depot air minum isi ulang (DAMIU) yang ada di kecamatan Kota Tengah (17 depot) dan kecamatan Kota Selatan (12 depot) Kota Gorontalo

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster sampling.Jumlah sampel untuk proses

ozonisasi yaitu 2 sampel, proses ultraviolet yaitu 13 sampel, dan untuk proses reversed

osmosis yaitu 2 sampel.

Populasi

Sampel

Page 13: Seminar iin wahyuni latif

Teknik Pengumpulan DataTeknik Pengumpulan Data

Tahap Pelaksanaan

Pengukuran parameter

fisik :

Pengukuran parameter

kimia

Pengukuran parameter

mikrobiologi :TDS dengan

menggunakan alat TDS meter.

pH dengan menggunakan alat pH meter.

Total bakteri koliform dengan

metode MPN.

Tahap Pengumpulan Data Sekunder

Menetapkan lokasi penelitian dan pengambilan data sekunder

Page 14: Seminar iin wahyuni latif

Teknik Analisis DataTeknik Analisis Data

Digambarkan melalui grafik dan persentase

pada tiap variabel yang diteliti.

Data dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif melalui perbandingan hasil

penelitian tiap sampel yang disesuaikan dengan

Permenkes RI No.492/Menkes/Per/IV/2010

Page 15: Seminar iin wahyuni latif

HASIL DAN PEMBAHASANHASIL DAN PEMBAHASAN

Page 16: Seminar iin wahyuni latif

HASIL PENELITIANHASIL PENELITIAN

Jumlah depot yang ada di kecamatan Kota Tengah sebanyak 17 depot, dan di kecamatan Kota Selatan sebanyak 12 depot.

Di Kecamatan Kota Tengah, hanya terdapat 15 depot, sedangkan yang memenuhi kriteria penelitian hanya 14 depot, yaitu 13 depot dengan sistem UV, dan 1 depot dengan sistem RO.

Berdasarkan data sekunder tahun

2011

Berdasarkan data sekunder tahun

2011

Hasil Observasi

Hasil Observasi Untuk melengkapi kriteria penelitian, maka dari

12 depot yang ada di Kecamatan Kota Selatan, diambil sampel 3 depot masing-masing 1 depot dengan sistem RO, dan 2 lainnya merupakan sampel air minum dari perusahaan AMDK.

Page 17: Seminar iin wahyuni latif

Hasil Pengukuran Maksimal TDS Pada Air Minum Berdasarkan Proses Ozonisasi, Ultraviolet, dan Reversed Osmosis

Hasil Pengukuran Maksimal TDS Pada Air Minum Berdasarkan Proses Ozonisasi, Ultraviolet, dan Reversed Osmosis

Ozonisasi Ultraviolet Reversed Osmosis

106

166

119

500 500 500

Hasil Pengukuran Standar Permenkes RI No.492 Tahun 2010

Page 18: Seminar iin wahyuni latif

Hasil Pengukuran pH Pada Air Minum Berdasarkan Proses Ozonisasi, Ultraviolet, dan Reversed OsmosisHasil Pengukuran pH Pada Air Minum Berdasarkan Proses Ozonisasi, Ultraviolet, dan Reversed Osmosis

Ozonisasi Ultraviolet Reversed Osmosis

7.6 7.5 7.58.5 8.5 8.5

6.5 6.5 6.5

Hasil PengukuranStandar Permenkes RI No.492 Tahun 2010Standar Permenkes RI No.492 Tahun 20102

Page 19: Seminar iin wahyuni latif

Hasil Pengukuran Maksimal Total Koliform Pada Air Minum Berdasarkan Proses Ozonisasi, Ultraviolet, dan Reversed Osmosis

Hasil Pengukuran Maksimal Total Koliform Pada Air Minum Berdasarkan Proses Ozonisasi, Ultraviolet, dan Reversed Osmosis

Ozonisasi Ultraviolet Reversed Osmosis

0

8

00 0 0

Hasil Pengukuran Standar Permenkes RI No.492 Tahun 2010

Page 20: Seminar iin wahyuni latif

Perbandingan Kualitas Air Minum Ditinjau Dari Proses Ozonisasi, Proses Ultraviolet, dan Proses Reversed Osmosis

Perbandingan Kualitas Air Minum Ditinjau Dari Proses Ozonisasi, Proses Ultraviolet, dan Proses Reversed Osmosis

No Parameter Satuan

Hasil

Standar

Ozonisasi UV RO

1. TDS mg/l 106 166 119 500

2. pH - 7,6 7,5 7,5 6,5-8,5

3. Total Koliform mg/l 0 8 0 0

Page 21: Seminar iin wahyuni latif

SIMPULAN

SARAN• Masyarakat diharapkan lebih teliti dalam memilih air

minum, dengan cara meneliti secara saksama peralatan yang digunakan dalam proses pengolahan.

• Diharapkan pemerintah lebih meningkatkan proses pengawasan terhadap usaha air minum.

Dengan melihat perbandingan hasil baik parameter fisik (TDS), parameter kimia (pH), maupun parameter mikrobiologi (total koliform) pengujian air minum ditinjau dari proses ozonisasi, proses ultraviolet (UV), maupun proses reversed osmosis (RO), maka peneliti berkesimpulan bahwa kualitas air minum yang paling baik adalah air minum yang melalui proses reversed osmosis (RO).

SIMPULAN DAN SARANSIMPULAN DAN SARAN

Page 22: Seminar iin wahyuni latif

L/O/G/O

TERIMAKASIHTERIMAKASIH