EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB PADA PT...

98
EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG PEMBANTU SYARIAH CIPUTAT Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Inne Anggraeni NIM: 1113053000083 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Transcript of EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB PADA PT...

EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB PADA PTBANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. KANTOR

CABANG PEMBANTU SYARIAH CIPUTAT

SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:Inne Anggraeni

NIM: 1113053000083

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAHFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1438 H/2017 M

ii

iii

iv

v

ABSTRAK

Inne Anggraeni, NIM: 1113053000083, “Efektivitas Pembiayaan MultijasaBTN iB Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor CabangPembantu Syariah Ciputat”. Dibimbing oleh Muhamad Zen, MA. 2017.

Pembiayaan Multijasa (pendidikan, kesehatan, wisata, pernikahan danlain-lain) BTN iB adalah salah satu produk unggulan yang ada di Bank BTNKCPS Ciputat. Produk ini menawarkan pembiayaan dalam bentuk jasa sepertipendidikan, kesehatan, wisata, pernikahan dan lain-lain yang tidak melanggarprinsip-prinsip Islam. Sebagai produk unggulan kedua setelah KPR, PembiayaanMultijasa BTN iB sudah melihat adanya peluang besar di tengah masyarakatmodern dimana kebutuhan akan jasa terus meningkat. Pembiayaan Multijasa BTNiB hadir untuk memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dibidang jasa, karena tidak semua masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya secaralangsung.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitasPembiayaan Multijasa BTN iB yang ada di Bank BTN KCPS Ciputat, dan apasaja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat bagi pelaksanaannya.Melalui data dan wawancara yang diperoleh maka diketahui bahwa produkpembiayaan ini memiliki nilai efektivitas yang sangat tinggi. Sehingga bagimasyarakat yang akan menggunakan produk pembiayaan ini tidak perlu ragudengan pelayanan yang diberikan.

Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif yang bersifatdeskriptif dengan menggambarkan permasalahan yang didasari dengan data yangdidapat dari hasil survey, wawancara, dan studi pustaka. Penelitian ini dilakukanselama kurang lebih 4 bulan untuk memperoleh data yang tepat dan akurat daripihak bank.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Pembiayaan Multijasa BTN iBdapat dikatakan memiliki nilai efektivitas yang tinggi. Hal ini bisa dilihat melaluipelaksanaan yang dilakukan bank dalam mencapai tujuan dapat terealisasi denganbaik bahkan melebihi apa yang menjadi target. Pada tahun 2015 Multijasa BTNiB mencapai keuntungan dengan nilai efektivitas 104 % dan tahun 2016 MultijasaBTN iB memiliki nilai efektivitas sebesar 123%. Semua prosedur yang dilakukanbank mulai dari penilaian terhadap calon nasabah, pemberkasan dokumen,wawancara dan analisis data, sampai kepada tahap akad dan pelaksanaannyadilakukan dengan baik, cepat dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Adapun faktor pendukung dalam pembiayaan ini yaitu seluruh pihak yang terlibatdalam pelaksanaan pembiayaan mulai dari pegawai bank, nasabah, sampai kepadapihak yang menjalin kerjasama dengan bank. Namun ada pula yang menjadifaktor penghambat dalam pelaksanaannya yaitu seluruh sistem yang dijalankanPembiayaan Multijasa BTN iB ini masih manual, berbeda dengan produk-produkpembiayaan lainnya yang semua sudah dijalankan dengan sistem komputerisasi.

Kata Kunci : Efektivitas, Pembiayaan Multijasa, BTN Syariah.

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan

yang Maha Agung yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta nikmat yang

tiada terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Efektivitas Pembiayaan Multijasa BTN iB Pada PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Syariah Ciputat”. Shalawat serta salam

semoga selalu tercurahkan kepada suri tauladan, pembawa cinta, pembimbing

ummat menuju Surga baginda besar Nabi Muhammad SAW, serta iringan do’a

untuk keluarga, para sahabatnya dan kepada seluruh ummatnya semoga senantiasa

selalu dalam kebaikan dan ridhoNya.

Dalam penyelesaian skripsi ini tak lepas dari adanya dukungan yang

penulis dapatkan baik dalam bentuk materi maupun immateri dari berbagai pihak.

Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Suparto M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr.

Raudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum dan

Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan

vii

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah memberikan saran kepada penulis untuk penulisan

skripsi ini.

6. Muhamad Zen, MA selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis. Semoga ilmu yang

bermanfaat ini selalu menjadi ladang pahala bagi bapak dan mendapatkan

balasan dari Allah SWT.

7. Drs. Muhammad Sungaidi, MA dan Lili Bariadi, M.Si selaku tim penguji

yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan penulisan

skripsi ini.

8. Seluruh Dosen dan Civitas Akademika Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang telah berjasa membagi ilmu bermanfaat kepada penulis.

9. Pimpinan dan staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

viii

Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu menyelesaikan skripsi

dengan berbagai referensi.

10. Erwin Padeka dan Indah Rahmawati, selaku Staff Bank Tabungan Negara

Kantor Cabang Pembantu Syariah Ciputat.

11. Ibunda Imas M. Masriah dan Ayahanda Charsu tercinta yang senantiasa

tiada henti memberikan dukungan sepenuhnya kepada penulis, mendorong

dan memotivasi serta selalu mendo’akan penulis agar dapat segera

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Perhatianmu, cinta dan kasih

sayangmu begitu besar kepada penulis sehingga tidak ada sesuatu yang

nilainya mampu menggantikan semua yang telah diberikan kepada penulis

selain do’a yang Insyaa Allah akan selalu penulis panjatkan.

12. Suhendry Adytio, Reski Kurnia, Egar Ridwan Septiandi dan keluarga

besar penulis yang selalu mendoakan, memberi semangat, dan selalu

menjadi inspirasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

13. Annisa Meiliana, Ayang L. Azizi, Clara A. Putri, Deba Hibatullah S.,

Dewi Kuraesin, Intan Zuleira, Nurhamni Mawaddah, Putri S. Huzaimah,

dan Yulisa Ilhami. Terima kasih kalian yang menghadirkan warna pada

kampusku, canda tawa dan air mata yang pernah kita lalui akan menjadi

cerita yang tak terlupakan di masa depanku kelak.

14. Teman-teman KKN Bring Changes (BC) 2016, dan seluruh teman-teman

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah berbagi ilmu, pengalaman, cerita dan kasih sayang

kepada penulis.

ix

15. Dede Fadilah, yang lembut hatinya senantiasa menjadi tempat untuk

penulis mencurahkan segala penat dan lelah, menghidupkan kembali

senyum dan semangat penulis dengan cerita dan canda tawa yang selalu

kau berikan sehingga memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas kebaikanmu dan kau pun diberikan

kemudahan dalam penyelesaian skripsi.

16. Tanpa mengurangi rasa hormat, kepada seluruh pihak yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu, atas semua bantuan dan dukungannya,

penulis ucapkan terima kasih.

Kemudian hanya kepada Allah penulis berdo’a semoga kebaikan dan

keikhlasan mereka mendapatkan balasan yang jauh lebih baik dari Allah SWT.

Akhirnya karya ini penulis persembahkan kepada segenap pembaca, dengan

harapan adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan. Semoga

karya ini bermanfaat dan mendapat ridho Allah SWT.

Tangerang Selatan, 9 Juni 2017

Inne Anggraeni

x

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................................................iiLEMBAR PERNYATAAN .....................................................................................iiiPENGESAHAN PANITIA UJIAN .........................................................................ivABSTRAK ................................................................................................................vKATA PENGANTAR .............................................................................................viDAFTAR ISI.............................................................................................................xDAFTAR GAMBAR ................................................................................................xiiDAFTAR TABEL ...................................................................................................xiiiDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .....................................................................1B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................5C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...........................................................6D. Metodologi Penelitian ........................................................................7E. Tinjauan Pustaka ................................................................................10F. Sistematika Penulisan.........................................................................13

BAB II EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iBA. Teori Efektivitas .................................................................................16B. Teori Pembiayaan...............................................................................21C. Pembiayaan Multijasa BTN iB...........................................................32

BAB III GAMBARAN UMUM BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAHA. Sejarah Berdirinya ..............................................................................47B. Visi dan Misi ......................................................................................50C. Produk dan Layanan ...........................................................................52D. Struktur dan Uraian Tugas Jabatan.....................................................71

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iBA. Efektivitas Pembiayaan Multijasa BTN iB pada Bank Tabungan

Negara KCPS Ciputat.........................................................................791. Aplikasi dan Prosedur Pembiayaan Multijasa BTN iB .................792. Analisa Penulis Terhadap Efektivitas Pembiayaan Multijasa

BTN iB...........................................................................................88

xi

B. Faktor Pendukung dan Penghambat....................................................92

BAB V PENUTUPA. Kesimpulan.........................................................................................95B. Saran ...................................................................................................96

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................98

LAMPIRAN..............................................................................................................103

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Bank Syariah Indonesia.................................................3

Gambar 2.1 Transaksi Ijarah .....................................................................................42

Gambar 3.1 Struktur Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat ....................................71

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB 2015 ..........................................85

Tabel 4.2 Nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB 2016 ..........................................86

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Biodata Penulis

Lampiran 2 : Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 3 : Surat Keterangan Penelitian Skripsi

Lampiran 4 : Surat Keterangan Wawancara

Lampiran 5 : Hasil Wawancara

Lampiran 6 : Realisasi dan Target Multijasa BTN iB 2015-2016

Lampiran 7 : Dokumentasi Wawancara

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berkembangnya kebutuhan transaksi dan perubahan

gaya hidup di masyarakat, maka kini berkembang pula berbagai jenis

pelayanan yang diberikan bank syariah yaitu dikenal sebagai pembiayaan

multijasa (fee based service).1 Secara historis, produk pembiayaan multijasa

muncul karena adanya permintaan dari bank untuk mengembangkan produk

pembiayaan pada tiga macam keperluan: pembiayaan untuk upacara

perkawinan, pembiayaan untuk wisata ibadah (umrah) dan pembiayaan untuk

studi tingkat lanjut. Dalam perkembangannya, ia bermutasi menjadi produk

yang meliputi berbagai produk pembiayaan yang melayani semua jasa.2

Pembiayaan multijasa adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu berupa transaksi multijasa dengan menggunakan

akad ijarah berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan

nasabah pembiayaan yang mewajibkan nasabah pembiayaan untuk melunasi

hutang/kewajibannya sesuai dengan akad.3

1Taufik Rachman, “Apa Saja Pembiayaan Multijasa”,diakses pada 13 April 2017darihttp://m.republika.co.id/ekonomi/berita/apa-saja-pembiayaan-multijasa-perbankan-syariah/

2Cecep Maskanul Hakim (Direktorat Perbankan Syariah BI dan Anggota DSN MUI),“Pembiayaan Multijasa, Bagaimana Seharusnya?”, diakses pada 5 April 2017 dari https://id-id.facebook.com/notes/pt-bank-bni-syariah/pembiayaan-multijasa-bagaimana-seharusnya/

3Erwandi Tarmizi, “Pembiayaan Multi Jasa”, diakses pada 11 April 2017 dariwww.erwanditarmizi.wordpress.com

2

Pembiayaan multijasa di bank syariah mempunyai beragam layanan

meliputi transaksi pengiriman uang, Sharf (Jual Beli Valuta Asing),

penerbitan Letter of Credit (L/C), gadai (rahn), take over pembiayaan

(factoring), garansi bank, termasuk layanan transaksi kartu kredit syariah

untuk dapat memenuhi kebutuhan gaya hidup modern yang serba cepat dan

efisien.4

Pada prinsipnya layanan multijasa perbankan syariah akan mengacu

pada konsep ijarah (ujrah), yaitu pembayaran atas suatu jasa. Berbeda dengan

musyarakah dan mudharabah yang menggunakan pembagian nisbah dalam

bentuk persentase, dalam pembiayaan multijasa ini bank syariah akan

menetapkan ujrah langsung dalam bentuk rupiah.5

Seperti contoh kasus berikut ini, seorang ibu membawa anaknya ke

rumah sakit untuk berobat. Setelah diberi resep, ia mengambil obat kemudian

membayarnya, beserta semua biaya jasa lain dari rumah sakit itu. Karena

biayanya besar, ia membayarnya dengan pinjaman dari tetangga. Lalu

kwitansi pembayaran itu ia simpan. Esoknya ia datang ke bank syariah dan

meminta pembiayaan untuk mengganti pinjaman tetangganya, sedangkan ia

sendiri akan membayar kepada bank secara cicilan sampai lunas. Karena

pembiayaan itu dari bank, tentu saja bank tidak bisa memberikannya secara

4Taufik Rachman, “Apa Saja Pembiayaan Mltijasa”.5Taufik Rachman, “Apa Saja Pembiayaan Mltijasa”.

3

gratis. Maka fee pun dihitung dan ditambahkan kepada nilai nominal

pembayaran jasa itu.6

Bank memasukkan jasa pengambilalihan hutang ini ke dalam produk

Ijarah Multijasa. Artinya ijarah (akad sewa/jasa) yang diterapkan untuk

keperluan apa saja, sepanjang termasuk kategori jasa. Dalam kasus di atas,

jasa yang dibeli adalah pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Melalui data Statistik Perbankan Syariah pada tahun 2005 hingga

2016, dapat dilihat perkembangan Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha

Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) seperti pada

gambar berikut:

Gambar 1.1: Perkembangan Bank Syariah Indonesia Tahun 2005-2016(Sumber: Statistik Perbankan Syariah)

6Erwandi Tarmizi, “Pembiayaan Multi Jasa”.

200520062007200820092010201120122013201420152016

BUS 3 3 3 5 6 11 11 11 11 12 12 13UUS 19 20 26 27 25 23 24 24 23 22 22 21BPRS 92 105 114 131 138 150 155 158 163 163 163 166

020406080100120140160180

BUS

UUS

BPRS

4

BTN Syariah merupakan Strategic Bussiness Unit (SBU) dari Bank

BTN yang menjalankan bisnis dengan prinsip syariah, yang mulai beroperasi

pada tanggal 14 Februari 2005 melalui pembukaan Kantor Cabang Syariah

pertama di Jakarta. Pembukaan SBU ini guna melayani tingginya minat

masyarakat dalam memanfaatkan jasa keuangan syariah dan memperhatikan

keunggulan prinsip perbankan syariah, serta adanya Fatwa MUI tentang

bunga bank dan melaksanakan hasil RUPS tahun 2004. Adapun tujuan

pendirian BTN Syariah diantaranya; untuk memenuhi kebutuhan bank dalam

memberikan pelayanan jasa keuangan syariah, mendukung pencapaian

sasaran laba usaha bank, meningkatkan ketahanan bank dalam menghadapi

perubahan lingkungan usaha dan memberi keseimbangan dalam pemenuhan

kepentingan segenap nasabah dan pegawai.7

BTN Syariah menawarkan produk Pembiayaan Multijasa BTN iB

dengan akad kafalah yang bergerak dalam pelayanan jasa untuk memenuhi

kebutuhan di bidang pendidikan, kesehatan, wisata, pernikahan dan lain-lain

yang sesuai dengan prinsip Islam. Pembiayaan Multijasa BTN iB dengan akad

kafalah ini merupakan produk unggulan kedua setelah produk pembiayaan

KPR yang berperan besar bagi keuntungan bank.8 Bentuk Pembiayaan

Multijasa BTN iB dengan akad kafalah ini memiliki prospek yang sangat baik

7“Sejarah berdirinya BTN Syariah”, diakses pada 3 Januari 2017darihttp://www.btn.co.id/id/Syariah/Tentang-Kami/Profil-BTN-Syariah

8Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati (Funding Officer BTN KCPSCiputat), Tangerang Selatan, 5 April 2017, pukul 15:00 WIB.

5

dilihat dari banyaknya kebutuhan manusia akan barang dan jasa. Jika dapat

dikembangkan lagi dan berjalan dengan efektif, produk ini tentu akan

mempengaruhi minat nasabah untuk menggunakannya. Terkadang seseorang

dapat memenuhi segala kebutuhannya dengan proses pembelian, namun jika

jumlah uang yang ada terbatas maka Bank BTN Syariah menawarkan

solusinya dengan produk Pembiayaan Multijasa BTN iB.

Peluang Pembiayaan Multijasa BTN iB sangat besar mengingat bahwa

produk ini telah menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan yaitu

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Universitas Indraprasta PGRI

(UNINDRA).9 Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan produk Pembiayaan

Multijasa BTN iB dapat berjalan efektif, tetap eksis dalam pelayanan jasa

lainnya dan memberikan keuntungan bagi bank, nasabah maupun lembaga

lainnya yang menjalin kerjasama dengan bank. Oleh karena itu, penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul:

“Efektivitas Pembiayaan Multijasa BTN iB Pada PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Syariah Ciputat”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penulis dalam penelitian ini membatasi masalah pada beberapa hal,

yaitu:

9Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati (Funding Officer BTN KCPSCiputat), Tangerang Selatan, 5 April 2017, pukul 15:00 WIB.

6

a. Pembiayaan yang dibahas adalah Pembiayaan Multijasa BTN iB, yaitu

pembiayaan atas dasar prinsip jasa, disalurkan untuk berbagai jenis

kebutuhan halal, seperti pembayaran biaya pendidikan, kesehatan,

wisata, pernikahan dan lain-lain.

b. Penelitian dilakukan di Bank BTN KCPS Ciputat yang beralamat di

Ruko Bank BTN Syariah Ciputat, Jalan Ir. Juanda No. 15, Cempaka

Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan 15412. Telp. (021)

74713577, 74713586, 74713597 dengan kurun waktu 4 bulan.

c. Penelitian memfokuskan pada efektivitas dari produk Pembiayaan

Multijasa BTN iB.

2. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Apakah produk Pembiayaan Multijasa BTN iB pada PT Bank

Tabungan Negara KCPS Ciputat sudah efektif?

b. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dari produk Pembiayaan

Multijasa BTN iB?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui bagaimana efektivitas produk Pembiayaan Multijasa

BTN iB pada PT Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat.

7

b. Mengetahui faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat

dari pelaksanaan produk Pembiayaan Multijasa BTN iB.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai

produk pembiayaan khususnya pembiayaan Multijasa yang ada pada

permasalahan di atas.

b. Bagi institusi sebagai pertimbangan dalam rangka perbaikan dan

penyempurnaan sistem yang telah dilakukan.

c. Bagi perpustakaan diharapkan dapat dipergunakan untuk memperkaya

koleksi dalam ruang lingkup karya-karya penelitian lapangan.

d. Bagi masyarakat memberikan informasi tentang sistem dan bagaimana

efektivitas penerapan pembiayaan Multijasa.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan

kualitatif. Kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau

pelaku yang diamati.10 Menurut Moleong (1998), sumber data penelitian

kualitatif adalah tampilan yang berupa kata-kata lisan atau tertulis yang

dicermati oleh peneliti, dan benda-benda yang diamati sampai detailnya

10Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2002), h.3.

8

agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau

bendanya.11

2. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah produk Pembiayaan Multijasa BTN iB

pada PT Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Ruko Bank BTN Syariah Ciputat,

Jalan Ir. Juanda No. 15, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang

Selatan 15412. Telp. (021) 74713577, 74713586, 74713597. Waktu

penelitian yaitu pada bulan Desember hingga April 2017.

4. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis sumber data:

a. Data Primer

Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang

diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh

subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian

(informan) yang berkenaan dengan variable yang diteliti.12 Maka

dalam penelitian ini penulis memperoleh data primer melalui pegawai

PT Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat.

11Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PTRineka Cipta, 2010) ed. rev., cet. 14, h. 22.

12Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h. 22.

9

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen

grafis (tabel, catatan, notulen, rapat, SMS dan lain-lain), foto-foto,

film, rekaman video, benda-benda dan lain-lain yang dapat

memperkaya data primer.13

5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini penulis lakukan dengan

metode sebagai berikut:

a. Observasi

Metode ini penulis lakukan dengan cara melakukan pengamatan

langsung terhadap objek yang diteliti untuk mengumpulkan data yang

diperlukan. Observasi penulis lakukan dengan datang langsung ke PT

Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat.

b. Wawancara

Metode ini yaitu tanya jawab yang dilakukan penulis dengan ahli yang

berkompeten di PT Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat. Penulis

menanyakan sejumlah pertanyaan terstruktur dan disusun secara

terperinci kepada pegawai Bank BTN KCPS Ciputat yang mengelola

produk Pembiayaan Multijasa BTN iB.

13Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h. 22.

10

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu sebuah metode yang dilakukan dengan cara

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,

agenda dan sebagainya.14 Maka dengan metode ini penulis melihat

dokumentasi serta arsip yang bersumber dari PT Bank Tabungan

Negara KCPS Ciputat mengenai produk Pembiayaan Multijasa BTN

iB.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengadakan penelitian lebih

lanjut kemudian menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah

awal yang penulis tempuh adalah mengkaji terlebih dahulu terhadap skripsi-

skripsi yang mempunyai judul hampir sama dengan yang penulis teliti.

Maksud pengkajian ini adalah agar dapat diketahui bahwa apa yang penulis

teliti sekarang tidak sama dengan penelitian dari skripsi-skripsi terdahulu.

Pada akhirnya, penulis menemukan beberapa skripsi yang memiliki

judul hampir sama dengan apa yang penulis teliti. Judul tersebut antara lain

adalah:

1. Skripsi milik Nelisa Agustina, Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam)

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2011 yang berjudul: Kerjasama Pembiayaan Multijasa Dana

14Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h. 274.

11

Pendidikan antara BSM dengan Madrasah Pembangunan UIN

Jakarta. Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan meneliti

bahan pustaka atau data sekunder belaka. Hasil analisis

menyatakan bahwa akad yang digunakan oleh BSM dalam

pembiayaan Multijasa dana pendidikan ini sudah sesuai dengan

prinsip akad ijarah dan kerjasama yang terjalin antara BSM

dengan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta juga sudah sesuai

dengan perjanjian menurut hukum Islam.15

2. Skripsi milik Indah Deliyani, Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam)

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2008 yang berjudul: Analisa Terhadap Aplikasi Pembiayaan

Ijārah Multijasa pada BMT Al-Munawwarah. Jenis penelitian

yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif. Teknik

pengumpulan dan pengolahan data dilakukan dengan teknik

wawancara dan teknik dokumentasi. Hasil analisis menyatakan

bahwa akad yang digunakan oleh BMT Al-Munawwarah dalam

pembiayaan Multijasa ada dua yaitu wakalah dan ijarah. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan Multijasa belum

menjadi solusi yang ideal dan seharusnya pembiayaan ini

15Nelisa Agustina, “Kerjasama Pembiayaan Multijasa Dana Pendidikan Antara BSMDengan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,UINSyarif Hidayatullah Jakarta, 2011), diakses pada 4 Januari 2017 darihttp://repository.uinjkt.ac.id/

12

menggunakan akad qardh dengan sumber dana dari ZISWAF

karena lebih sesuai daripada wakalah dan ijarah.16

3. Skripsi milik Misbah Abidin, Jurusan Muamalat Fakultas Syariah

IAIN Walisongo, 2011 yang berjudul: Analisis Hukum Islam

Terhadap Pembiayaan Multijasa dengan Akad Ijarah di Bank

Pembiayaan Rakyat Syari'ah (BPRS) Mitra Harmoni Semarang.

Penulis melakukan penelitian lapangan dengan pengumpulan data

menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

Kemudian penulis menganalisis data yang terkumpul dengan

menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil analisis

pembiayaan Multijasa dengan akad ijarah yang diterapkan di

BPRS Mitra Harmoni Semarang dari konsep fikih sudah sah dan

sesuai, karena pada akad pembiayaan yang diterapkan sudah sesuai

dengan ketentuan-ketentuan syara’, dan dengan adanya

kesepakatan antara kedua belah pihak yaitu antara bank dengan

nasabah.17

4. Skripsi milik Teza Ryandi, Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam)

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

16Indah Deliyani, “Analisa Terhadap Aplikasi Pembiayaan Ijarah Multijasa PadaBMT Al-Munawwarah”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,UIN SyarifHidayatullahJakarta, 2008), diakses pada 4 Januari 2017 dari http://repository.uinjkt.ac.id/

17Misbah Abidin, “Analisis Hukum Islam Terhadap Pembiayaan Multijasa DenganAkad Ijarah Di Bank Pembiyaan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Semarang”, (SkripsiS1 Fakultas Syariah,IAIN Walisongo, 2011), diakses pada 4 Januari 2017 darihttp//library.walisongo.ac.id/

13

2011 yang berjudul: Efektivitas Pembiayaan Mikro pada Nasabah

PT Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Cililitan. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyaluran pembiayaan

mikro yang terdapat di Bank Syariah Mandiri (Program KUR dan

Warung Mikro) berdasarkan persepsi nasabah. Efektivitas yang

dimaksud adalah dengan melihat perkembangan usaha nasabah dan

tingkat pengembalian setelah mendapatkan pembiayaan.18

Dari beberapa judul skripsi di atas, sudah jelas berbeda

pembahasannya dengan skripsi yang dibahas oleh penulis. Penulis membahas

tentang pembiayaan Multijasa BTN iB yang ada di Bank BTN KCPS Ciputat

dan mencari tahu apakah produk Pembiayaan Multijasa tersebut sudah efektif

sehingga dapat memberikan keuntungan baik terhadap bank maupun nasabah

yang menggunakan produk tersebut, dan apa saja faktor pendukung serta

faktor penghambatnya.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hal-hal yang baru

diuraikan dalam penelitian ini, maka penulis membagi sistematika penulisan

ke dalam lima bab, masing-masing bab dibagi ke dalam sub-sub bab dengan

rincian sebagai berikut:

18Teza Ryandi, “Efektivitas Pembiayaan Mikro Pada Nasabah PT Bank SyariahMandiri Cabang Pembantu Cililitan”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,UIN SyarifHidayatullahJakarta, 2011), diakses pada 4 Januari 2017 dari http://repository.uinjkt.ac.id/

14

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menyampaikan Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan

Sistematika Penulisan.

BAB II: EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB

Bab ini mencakup Teori Efektivitas yang meliputi Pengertian

dan Pengukuran Efektivitas, Teori Pembiayaan yang terdiri

dari Pengertian, Tujuan dan Fungsi, serta Jenis-Jenis

Pembiayaan dan Pembiayaan Multijasa BTN iB.

BAB III: GAMBARAN UMUM PT BANK TABUNGAN NEGARA

SYARIAH

Bab ini menjelaskan tentang Sejarah Berdirinya Bank BTN

Syariah, Visi dan Misi, Produk dan Layanan, Struktur dan

Uraian Tugas Jabatan (Sistem Manajemen) di perusahaan.

BAB IV: ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA

BTN iB

Bab ini menjelaskan tentang bagaimana efektivitas produk

Pembiayaan Multijasa BTN iB sehingga dapat memberikan

keuntungan baik terhadap Bank BTN KCPS Ciputat maupun

terhadap nasabah serta apa saja yang menjadi faktor

15

penghambat dan pendukung dari produk Pembiayaan Multijasa

BTN iB.

BAB V: PENUTUP

Pada bab ini penulis menyimpulkan seluruh data yang

diperoleh dari penelitian dan menyampaikan saran berdasarkan

proses dan hasil penelitian.

16

BAB II

EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB

A. Teori Efektivitas

1. Pengertian Efektivitas

Istilah efektivitas selalu dikaitkan dengan efisiensi, karena keduanya

dipergunakan dalam menilai kinerja suatu pusat pertanggungjawaban.

Efisiensi sering dikaitkan dengan mengerjakan sesuatu dengan benar

(doing the things right) sedangkan efektif adalah melakukan hal yang

benar (doing the right things).1 Melakukan hal yang benar yaitu

menjalankan aktivitas-aktivitas yang secara langsung membantu

organisasi mencapai berbagai sasarannya.2 Maksud dari efisiensi yaitu

bagaimana baiknya suatu organisasi bekerja dengan teknologi tertentu.

Sedangkan maksud dari efektivitas yaitu bagaimana hubungan suatu

organisasi dengan lingkungannya.3

Kata efektivitas berasal dari kata efektif, termasuk adjektiva, yaitu

kelas kata yang menjelaskan nomina atau pronominal, yang bermakna: 1)

ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), 2) manjur atau mujarab

1Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi danPengukuran Kinerja, Ed. 2 (Jakarta: PT Indeks, 2013), h. 83.

2Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Manajemen, Alih Bahasa Bob Sabran danDevri Barnadi Putera, Ed. 10, Jilid 1 (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2010), h. 8.

3J. Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi, Ed. Rev, Cet. 2 (Jakarta: Kencana,2007), h. 81.

17

(tentang obat), 3) dapat membawa hasil, berhasil guna (tentang usaha,

tindakan), 4) mulai berlaku (tentang undang-undang, peraturan).4

Efektivitas adalah sebuah hubungan antara keluaran (output) suatu

pusat pertanggungjawaban dengan sasaran atau target yang harus

dicapainya. Semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap

nilai pencapaian sasaran tersebut, maka dapat pula dikatakan semakin

efektifnya unit tersebut.5

Sedangkan menurut Badudu, efektif berarti:6 1) mempunyai efek,

pengaruh atau akibat, 2) memberikan hasil yang memuaskan, 3)

memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, bekerja dengan sebaik-baiknya, 4)

mulai berlaku tentang undang-undang, 5) berhasil guna atau mangkus.

Hasan Sadili menjelaskan bahwa efektivitas bermakna menunjukkan

taraf tercapainya suatu tujuan. Suatu usaha dikatakan efektif jika usaha

itu mencapai tujuannya. Secara ideal, efektivitas dapat dinyatakan

dengan ukuran-ukuran yang agak pasti. Misalnya usaha X 60% efektif

dalam pencapaian tujuan Y.7

4Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus BesarBahasa Indonesia, Ed. 2, Cet. 9 (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), h. 250.

5Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi danPengukuran Kinerja, h. 83.

6Badudu, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001),h. 371.

7Alfiah, “Efektivitas Pendampingan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta InsanKarimah dalam Menunjang Keberhasilan Usaha Debitur”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah danHukum, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010), h. 18-19.

18

Efektivitas merupakan pencarian tujuan secara tepat atau memilih

tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan

menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektivitas juga dapat

diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-

tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh, jika suatu pekerjaan dapat

diselesaikan dengan cara-cara yang telah ditentukan sebelumnya, maka

cara tersebut adalah benar atau efektif. Dalam teori efektivitas organisasi

disebutkan rumus E = R/T. E: Efektivitas, R: Realisasi, T: Target. R

adalah proses dalam hal ini proses produksi, dan setiap proses terdiri dari

input, throughput dan output.8

Berdasarkan teori tersebut, efektivitas merupakan penilaian terhadap

hubungan target yang direncanakan dengan realisasi yang dicapai. Maka

dapat penulis simpulkan bahwa efektivitas berarti keberhasilan atas suatu

hal yang dilakukan dengan tepat, mencapai tujuan dan memberikan hasil

yang bermanfaat, melalui pemanfaatan atas sumber daya yang dimiliki

secara efisien.

2. Pengukuran Efektivitas

Dalam mengukur tingkat efektivitas suatu organisasi atau sebuah

kegiatan/program/produk sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan

karena untuk mengetahui keberhasilan atas tujuan yang ingin dicapai

8Syarif Makmur, Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Efektivitas Organisasi,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 124.

19

membutuhkan jangka waktu yang tidak singkat. Maka untuk mengukur

efektivitas biasanya dinyatakan secara kualitatif atau berdasarkan pada

mutu dalam bentuk pernyataan saja, artinya apabila mutunya baik, maka

efektivitasnya juga akan baik.

Menurut T. Hani Handoko, ada beberapa syarat atau ukuran yang

harus dipenuhi untuk mencapai efektivitas kerja atau efisiensi,

diantaranya:9

a. Kegunaan, yaitu agar dapat berguna bagi manajemen dalam

pelaksanaan fungsi-fungsinya yang lain, maka sebuah rencana harus

bisa fleksibel, stabil, berkesinambungan dan sederhana.

b. Ketetapan dan objektivitas, maksudnya adalah diadakannya sebuah

evaluasi atas semua rencana agar dapat mengetahui apakah rencana

itu sudah ringkas, jelas, nyata dan akurat.

c. Ruang lingkup, yaitu memperhatikan prinsip-prinsip, kelengkapan,

kepanduan dan konsistensi.

d. Efektivitas biaya, yang dimaksud efektivitas disini adalah

menyangkut waktu, usaha dan aliran emosional.

e. Akuntabilitas, terdapat dua aspek akuntabilitas; pertama yaitu

tanggungjawab atas pelaksanaan, yang kedua adalah tanggungjawab

atas implementasi.

9T. Hani Handoko, Manajemen (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2014), Cet ke-26,h. 103-105.

20

f. Ketepatan waktu, yakni suatu perencanaan, perubahan-perubahan

yang terjadi sangat cepat akan menyebabkan sebuah rencana tidak

tepat atau tidak akan sesuai untuk berbagai perbedaan waktu.

Menurut Sujadi, tolak ukur efektivitas kerja atau efisiensi diantaranya

sebagai berikut:10

a. Berhasilguna, yaitu suatu kegiatan berhasil dilaksanakan dengan

benar dan dalam waktu yang telah ditetapkan.

b. Ekonomis, yaitu bahwa dalam pencapaian suatu tujuan yang telah

dilaksanakan tidak adanya pemborosan atau bahkan penyelewengan

atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki.

c. Pelaksanaan kerja yang bertanggungjawab, yaitu memanfaatkan

sumber-sumber dengan setepat-tepatnya untuk melaksanakan apa

yang telah direncanakan sebelumnya dengan penuh tanggungjawab.

d. Pembagian kerja yang nyata, yaitu membagi tugas kerja sesuai dengan

ukuran kemampuan kerja, beban kerja serta waktu yang tersedia.

e. Rasionalitas wewenang dan tanggungjawab, yakni wewenang harus

seimbang dengan tanggungjawab.

f. Prosedur kerja yang praktis, bahwa suatu kegiatan kerja adalah

kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan

kerja yang dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja yang

10Sujadi, Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen (Jakarta: CV Masagung, 1990),h. 36-39.

21

memuaskan adalah sebuah kegiatan operasional yang dapat berjalan

lancar.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa tolak

ukur efektivitas dapat dilihat dari berhasil guna atau tidaknya sebuah

kegiatan atau adanya suatu kegiatan yang menghasilkan manfaat, adanya

tanggungjawab dalam sebuah pelaksanaan, ketepatan dalam waktu

pelaksanaan serta pemanfaatan sumber daya yang dimiliki sesuai dan

tidak ada kesia-siaan.

B. Teori Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary

institution) selain melakukan kegiatan penghimpunan dana dari

masyarakat, ia juga akan menyalurkan dana tersebut ke masyarakat

dalam bentuk kredit atau pembiayaan. Istilah kredit banyak dipakai

dalam sistem perbankan konvensional yang berbasis pada bunga (interest

based). Sedangkan dalam perbankan syariah dikenal dengan istilah

pembiayaan (financing) yang berbasis pada keuntungan riil yang

dikehendaki (margin) ataupun bagi hasil (profit sharing).11

Istilah pembiayaan sebenarnya berawal dari pengertian I believe, I

trust, yang berarti ‘saya percaya’ atau ‘saya menaruh kepercayaan’.

11Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia (Yogyakarta: GadjahMada University Press, Mei 2007), Cet. I. h. 98.

22

Pembiayaan yang mengandung arti kepercayaan (trust) maksudnya

adalah bank menaruh kepercayaan kepada seseorang untuk menjalankan

amanah yang diberikan oleh bank selaku pemilik dana (shahibul maal).

Dana yang diberikan harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya disertai

dengan ikatan dan syarat-syarat yang jelas serta memberikan keuntungan

bagi kedua belah pihak.12 Sebagaimana firman Allah swt dalam Surat

Annisa (4) ayat 29:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakanharta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalanperniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu.danjanganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah MahaPenyayang kepadamu.”

Allah swt melarang mengambil harta orang lain dengan jalan yang

bathil (tidak benar), kecuali dengan perniagaan yang berlaku dengan suka

sama suka. Menurut ulama tafsir, larangan memakan harta orang lain

dalam ayat ini mengandung pengertian yang luas dan dalam antara lain:

a. Agama Islam mengakui adanya hak milik perseorangan yang berhak

mendapat perlindungan dan tidak boleh diganggu gugat.

12Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sistem Bank Islam... (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2010), Ed. 1, Cet. 1, h. 698.

23

b. Hak milik perseorangan itu apabila banyak, wajib dikeluarkan

zakatnya dan kewajiban lainnya untuk kepentingan agama, Negara

dan sebagainya.

c. Sekalipun seseorang mempunyai harta yang banyak dan banyak pula

orang yang memerlukannya dari golongan-golongan yang berhak

menerima zakatnya, tetapi harta orang itu tidak boleh diambil begitu

saja tanpa seizin pemiliknya atau tanpa menurut prosedur yang sah.

Kemudian, Allah swt menerangkan bahwa mencari harta dibolehkan

dengan cara berniaga atau berjual beli dengan dasar suka sama suka

tanpa suatu paksaan. Karena jual beli yang dilakukan secara paksa tidak

sah walaupun ada bayaran atau penggantinya.Selanjutnya, Allah swt

melarang membunuh diri. Menurut bunyi ayat tersebut yang dilarang

dalam ayat ini ialah membunuh diri sendiri, tetapi yang dimaksud ialah

membunuh diri sendiri dan membunuh orang lain. Membunuh orang lain

berarti membunuh diri sendiri sebab setiap orang yang membunuh akan

dibunuh, sesuai dengan hukum qisas. Dilarang membunuh diri sendiri

karena perbuatan itu termasuk perbuatan putus asa, dan orang yang

melakukannya adalah orang yang tidak percaya kepada rahmat Allah

swt.13

Kemudian ayat 29 tersebut diakhiri dengan penjelasan bahwa Allah

swt melarang orang-orang yang beriman memakan harta yang bathil dan

13Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sistem Bank Islam..., h. 698.

24

membunuh orang lain atau membunuh diri sendiri itu adalah karena kasih

sayang Allah swt kepada hamba-Nya demi kebahagiaan hidup mereka di

dunia dan di akhirat.14

Firman Allah swt dalam Surat Al-Maidah (5) ayat 1:

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu. Dihalalkanbagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu(yang demikian itu). Dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamusedang mengerjakan haji.Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.”

Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada setiap orang yang beriman

untuk memenuhi janji-janji yang telah diikrarkan, baik janji prasetia

hamba kepada Allah swt, maupun janji yang dibuat di antara sesama

manusia, seperti yang berkaitan dengan perkawinan, perdagangan dan

sebagainya, selama janji itu tidak melanggar syariat Allah swt.

Dalam mencari keuntungan, maka pembiayaan selalu berkaitan

dengan aktivitas bisnis. Bisnis adalah suatu kegiatan yang mengarah pada

peningkatan jumlah melalui proses penyerahan jasa, perdagangan atau

pengolahan barang (produksi). Dalam menjalankan bisnisnya seseorang

14Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sistem Bank Islam..., h. 699.

25

harus memiliki sumber modal. Jika pelaku bisnis tidak memiliki modal

yang cukup, maka ia akan berhubungan dengan pihak lain yang dapat

memberikan suntikan dana seperti bank, ataupun seseorang yang

memiliki dana berlebih, dengan melakukan pembiayaan. Pembiayaan

atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan kepada pihak lain dengan

tujuan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

dilakukan oleh individu ataupun lembaga.15

Portofolio pembiayaan (financing) merupakan bagian terbesar dari

aktiva bank, karena pembiayaan merupakan aktivitas utama dari usaha

perbankan. Dengan demikian maka pendapatan bagi hasil atau

keuntungan jual-beli yang merupakan instrumen pembiayaan perbankan

syariah merupakan sumber pendapatan yang dominan.16

Menurut Muhammad, pembiayaan secara luas berarti pendanaan yang

dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain. Dalam arti sempit,

pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan

oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah.17

15Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sistem Bank Islam..., h. 681.16Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka Alvabet,

Mei 2006), Cet. 4. h. 208.17Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: Unit Percetakan Akademi

Manajemen Perusahaan YKPN, 2005), h. 304.

26

Menurut Rifaat Ahmad Abdul Karim dalam M. Syafi’i Antonio,

pengertian pembiayaan adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk

memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.18

Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21

Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, pengertian pembiayaan adalah

penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;

b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

bentuk ijarah muntahiya bittamlik;

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna;

d. Transaksi pinjam-meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan

e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka penulis mengambil

kesimpulan bahwa pembiayaan adalah sebuah transaksi penyediaan dana

yang dilakukan oleh pemilik dana kepada seseorang atau kelompok yang

membutuhkan dana untuk dipergunakan dalam mencapai tujuan dan

manfaat bagi kedua belah pihak.

2. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan

18Muhammad Syafi’i Antonio, Islamic Banking: Bank Syariah dari Teori ke Praktik,(Jakarta: Gema Insani, 2001), Cet. 1, h. 160.

27

Pembiayaan tidak hanya tercipta semata-mata untuk kepentingan

individu, namun pembiayaan memiliki tujuan dan fungsi yang sangat

luas. Tujuan pembiayaan dibagi ke dalam dua tingkat yaitu, tingkat

makro dan tingkat mikro. Secara makro, tujuan pembiayaan adalah

untuk:19

a. Meningkatkan ekonomi umat, artinya dengan adanya pembiayaan

maka masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi menjadi

dapat melakukan akses ekonomi. Sehingga dapat meningkatkan taraf

ekonominya.

b. Menyediakan dana bagi peningkatan usaha, artinya dalam

mengembangkan usaha diperlukan dana tambahan yang dapat

diperoleh dengan melakukan pembiayaan. Maka pihak yang kelebihan

dana dapat menyalurkannya kepada pihak minus dana, sehingga dana

tersebut dapat berputar.

c. Meningkatkan produktivitas, artinya pembiayaan memiliki tujuan

untuk dapat meningkatkan daya produksi dari usaha masyarakat.

Karena untuk meningkatkan produksi dari usaha tersebut diperlukan

dana agar dapat terus berjalan.

d. Membuka lapangan pekerjaan yang baru, artinya semakin mudahnya

memperoleh pembiayaan, maka sektor-sektor usaha semakin

melebarkan sayapnya dimana-mana sehingga akan membutuhkan

19Muhammad, Manajemen Bank Syariah, h. 16.

28

banyak pegawai atau tenaga kerja. Dengan demikian, menambah atau

membuka lapangan kerja baru.

e. Menciptakan distribusi pendapatan, artinya masyarakat dapat

memperoleh pendapatan melalui aktivitas usaha produktifnya.

Sehingga mereka memperoleh pendapatan dari hasil usahanya.

Penghasilan merupakan bagian dari pendapatan masyarakat. Jika ini

terjadi maka akan terdistribusi pendapatan.

Sementara untuk tingkat mikro, tujuan dari pembiayaan yaitu

sebagai:20

a. Upaya mengoptimalkan laba, artinya usaha yang dijalankan memiliki

tujuan yaitu untuk menghasilkan laba sebesar-besarnya. Maka untuk

mencapai tujuan tersebut para pengusaha memerlukan dana yang

cukup untuk usaha mereka.

b. Upaya meminimalkan risiko, artinya usaha yang dilakukan

diharapkan mampu menghasilkan laba yang optimal, sehingga

pengusaha harus mampu meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.

Risiko kekurangan modal dapat diminimalisir melalui pembiayaan.

c. Meningkatkan daya guna sumber ekonomi, artinya sumber daya

ekonomi dapat dikembangkan dengan melakukan mixing antara

sumber daya alam dengan sumber daya manusia serta sumber daya

modal. Jika hanya ada sumber daya alam dan sumber daya manusia,

20Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sistem Bank Islam..., h. 683.

29

sementara sumber daya modalnya tidak ada, maka dapat dipastikan

bahwa itu memerlukan pembiayaan. Dengan demikian, pembiayaan

pada dasarnya dapat meningkatkan daya guna sumber-sumber daya

ekonomi.

d. Penyeimbang serta penyalur atas kelebihan dana agar dapat

dimaksimalkan untuk menghasilkan nilai tambah bagi kedua belah

pihak. Dalam kaitannya dengan masalah dana, maka mekanisme

pembiayaan dapat menjadi jembatan dalam penyeimbangan dan

penyaluran atas kelebihan dana dari pihak yang kelebihan (surplus)

kepada pihak yang kekurangan dana (minus).

Untuk fungsi pembiayaan pada bank syariah tidak hanya untuk

mencari keuntungan dan meramaikan bisnis perbankan di Indonesia,

tetapi juga untuk menciptakan lingkungan bisnis yang aman,

diantaranya:21

a. Memberikan pembiayaan dengan prinsip syariah yang menerapkan

sistem bagi hasil yang tidak memberatkan nasabah.

b. Membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh bank konvensional

karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank

konvensional.

21Yusuf, Ayus Ahmad dan Abdul Aziz, Manajemen Operasional Bank Syariah,(Cirebon: STAIN Press, 2009), h. 68.

30

c. Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan

rentenir dengan membantu melalui pendanaan untuk usaha yang

dilakukan.

Cara pengawasan pembiayaan yang dilakukan:

a. Kunjungan ke lokasi usaha nasabah (on the spot)

b. Laporan berkala yang disampaikan nasabah

c. Review atas fasilitas pembiayaan nasabah

3. Jenis-Jenis Pembiayaan

Jenis-jenis pembiayaan pada dasarnya dapat dikelompokkan menurut

beberapa aspek di antaranya:

a. Pembiayaan Menurut Keperluan

Pembiayaan jenis ini dapat dibedakan menjadi:22

1) Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan yang

dimaksudkan untuk meningkatkan produksi baik secara

kuantitatif maupun secara kualitatif, dan untuk keperluan

perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu

barang.

2) Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang diberikan

kepada para nasabah untuk keperluan investasi, yaitu

22Muhammad Syafi’i Antonio, Islamic Banking: Bank Syariah dari Teori ke Praktik,h. 161.

31

keperluan penambahan modal guna mengadakan rehabilitasi,

perluasan usaha ataupun pendirian proyek baru.

b. Pembiayaan Menurut Sifat Penggunaannya23

1) Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu

untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan

maupun investasi.

2) Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan

untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis

digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

c. Pembiayaan Berdasarkan Sektor Jasa-Jasa Sosial/Masyarakat

Pembiayaan dalam sektor ini diperinci sebagai berikut:24

1) Hiburan dan kebudayaan seperti jasa-jasa dari perusahaan

film, gedung-gedung pertemuan/pertunjukan untuk konser,

pernikahan, tempat-tempat hiburan lainnya seperti taman

hiburan, tempat untuk menari, olahraga, serta jasa-jasa dari

pengarang, pelukis, musikus, museum dan lain-lain.

23Muhammad Syafi’i Antonio, Islamic Banking: Bank Syariah dari Teori ke Praktik,h. 160.

24Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sistem Bank Islam..., h. 689.

32

2) Kesehatan, yaitu jasa-jasa para dokter, dan orang yang dapat

mengobati orang sakit atau memeriksa kesehatan orang, jasa-

jasa dari rumah sakit, tempat perawatan/pengobatan,

poliklinik dan lain-lain.

C. Pembiayaan Multijasa BTN iB

1. Pengertian Pembiayaan Multijasa

Multijasa berasal dari dua kata yaitu, multi yang artinya banyak,

beberapa, bermacam-macam dan jasa memiliki arti sebagai usaha atau

tindakan yang bersifat baik dan bermanfaat bagi orang lain (bangsa dan

negara).25 Jadi, multijasa dapat diartikan sebagai suatu tindakan baik

ucapan maupun perbuatan yang bermanfaat bahkan sangat berharga bagi

orang lain.

Pembiayaan Multijasa adalah penyediaan dana atau tagihan yang

dapat dipersamakan dengan itu berupa transaksi multijasa dengan

menggunakan akad ijarah berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

antara bank dengan nasabah pembiayaan yang mewajibkan nasabah

pembiayaan untuk melunasi hutang/kewajibannya sesuai dengan akad.26

25Sulchan Yasyin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: AMANAH, 1997),h. 235.

26Fimadani, “Hukum Pembiayaan Multi Jasa”, diakses pada 27 Maret 2017 dariwww.fimadani.com

33

Adapun menurut Suhirman, Pembiayaan Multijasa adalah suatu

produk pembiayaan yang disediakan perbankan syariah kepada para

nasabah untuk memberikan pelayanan dalam pemenuhan kebutuhan

terhadap suatu barang atau jasa. Pembiayaan Multijasa dalam perbankan

syariah lebih kepada bentuk diversifikasi produk untuk memberi

kemudahan bagi para nasabah. Model akad yang digunakan dalam

pembiayaan multijasa ini ada tiga bentuk, yaitu wakalah, kafalah dan

hawalah.27

Jadi, penulis menyimpulkan bahwa Pembiayaan Multijasa merupakan

salah satu produk yang dimiliki Lembaga Keuangan Syariah dalam

penerapan bentuk pembiayaan ijarah (sewa-menyewa). Pembiayaan

Multijasa ini menyediakan pendanaan untuk layanan atas manfaat dari

suatu barang atau jasa.

Akad Wakalah

Perwakilan adalah al-wakalah atau al-wikalah. Menurut bahasa

artinya al-hifdz, al-kifayah, al-dhaman dan at-tawfidh atau penyerahan,

pendelegasian atau pemberian mandat. Yaitu pelimpahan kekuasaan oleh

seseorang kepada yang lain dalam hal-hal yang diwakilkan. Islam

mensyariatkan wakalah karena manusia membutuhkannya.28 Pengertian

27Suhirman, Perbankan Syariah dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi, Cet. I, (Jakarta:IMPRESSA Publishing, 2015), h. 59.

28Affgani, “Wakalah: Bersama Menuju Kebaikan”, diakses pada 24 Mei 2017 darihttps://affgani.wordpress.com.

34

secara teknis, wakalah diartikan sebagai transaksi yang dilakukan oleh

seorang penerima kuasa dalam hal hibah, pinjaman, gadai, titipan,

peminjaman dan kerja sama dalam modal/usaha yang disandarkan

kepada kehendak pemberi kuasa.29 Dengan demikian wakalah adalah

suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atas nama orang lain

yang memberikan mandat kepadanya.

Landasan hukum terhadap keabsahan wakalah sebagai salah satu

transaksi dalam kegiatan ekonomi terdapat dalam Qur’an Surat Al-Kahfi

ayat 19:

“Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka salingbertanya di antara mereka sendiri.berkatalah salah seorang di antaramereka: sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)". mereka

29Pusat Pengkajian Hukum Islam dan Masyarakat Madani (PPHIMM), KompilasiHukum Ekonomi Syariah (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), h. 125.

35

menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari". Berkata(yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanyakamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamuuntuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, danhendaklah Dia Lihat manakah makanan yang lebih baik, makahendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah iaberlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmukepada seorangpun.”

Para ulama sepakat (ijma’) bahwa diperbolehkannya wakalah sebagai

instrumen dalam melakukan transaksi pada dunia bisnis, bahkan

menganjurkannya. Mereka memandang bahwa wakalah ini merupakan

salah satu bentuk manifestasi dari ta’awun (tolong-menolong) yang

berlandaskan pada nilai-nilai kebaikan (al-birr) dan takwa yang sangat

dianjurkan dalam Islam, baik melalui al-Qur’an maupun seruan dari

Rasulullah saw.30 Adanya ijma’ para ulama mengenai hal ini maka tidak

disangsikan lagi penerapan wakalah sebagai salah satu model transaksi

dalam bermuamalat.

Implementasi wakalah dalam perbankan syariah adalah bahwa semua

yang dilakukan bank harus mengatasnamakan nasabah yang mewakilkan

urusannya kepada bank. Tugas dan wewenang bank harus sesuai yang

dikehendaki nasabah. Atas pelaksanaan tugasnya tersebut, bank berhak

memperoleh bayaran sebagai pengganti atas biaya yang jumlahnya sesuai

dengan kesepakatan.31 Dalam sektor perdagangan, wakalah dapat

30Affgani, “Wakalah: Bersama Menuju Kebaikan”.31Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, ed. Iv, cet. Viii

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h. 107.

36

diaplikasikan dengan mekanisme pelaku usaha (nasabah) mewakilkan

urusannya dalam pengadaan suatu barang/komoditas kepada bank.

Apabila dana nasabah tidak cukup, maka keseluruhan harga dan biaya

yang timbul dari pengadaan barang/komoditas tersebut dapat diselesaikan

melalui pembiayaan. Artinya bank akan memberikan pembiayaan kepada

nasabah dengan skema murabahah, salam, mudharabah atau

musyarakah.

Dalam hadits tentang wakalah ini Nabi Muhammad saw bersabda:

قال النبي(صلي الله علیھ وسلم): (( إن خیاركم أحسنكم قضاء))

“Orang terbaik di antara kalian adalah orang yang melunasiutangnya dengan cara yang lebih baik.” (HR. Bukhari)32

Akad Kafalah

Kafalah secara bahasa berarti menggabungkan (adh-dhamanu) atau

jaminan (a-dhaman), beban (hamalah) dan tanggungan (za’amah).

Secara istilah, kafalah diartikan sebagai jaminan yang diberikan oleh

penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban

pihak kedua atau yang ditanggung. Kafalah juga berarti mengalihkan

tanggungjawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada

tanggungjawab orang lain sebagai penjamin.33 Pengertian lain diberikan

Dewan Syariah Nasional bahwa kafalah adalah jaminan yang diberikan

32Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Ensiklopedia Hadits 1: Shahih alBukhari, Masyhar, Muhammad Suhadi, Cet. 1, (Jakarta: Al Mahira, 2011), No. 2305, h. 514.

33Syafaat Muhari, “Kafalah”, diakses pada 25 Mei 2017 darihttps://syafaatmuhari.wordpress.com.

37

oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban

pihak kedua atau yang ditanggung (makful ‘anhu, asil).34

Dasar hukum yang dapat dijadikan sandaran atas bolehnya kafalah

sebagai salah satu model akad dalam melakukan transaksi adalah ayat al-

Qur’an berikut:

“Penyeru-penyeru itu berkata: Kami kehilangan piala Raja, dan siapayang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan(seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya.” (QS. Yusuf:72)

Sedangkan hadits Nabi saw yang dapat dijadikan argumentasi adalah

dari Muharib bin Ditsar yang mengatakan:

لي ار قال : سمعت جابر بن عبدالله قال: كان لي على النبي صثعن محارب بن د

علیھ وسلم دین فقضاني وزادني“Aku mendengar Jabir bin Abdullah berkata, Nabi saw pernah

memiliki utang kepadaku. Beliau lalu melunasinya, bahkanmelebihkannya dari utang yang mesti dibayar.” (HR. Abu Dawud)35

Selain ayat al-Qur’an dan hadits di atas, di kalangan ulama madhhab

juga sepakat (ijma’) atas kebolehan kafalah dalam bermuamalat. Ijma’

34Suwidi, Kumpulan Fatwa DSN-MUI (Gabungan): Buku I & II (Tahun 2000-2015/Fatwa No 01-96), (T.tp.: Erwandi Tarmizi Associates: 2000), Fatwa Dewan SyariahNasional Nomor 34/DSN-MUI/IX/2002 tentang Kafalah, h. 28.

35Abu Dawud Sulaiman, Muhammad Ghazali dkk, Ensiklopedia Hadits 5: SunanAbu Dawud, (Jakarta: Al Mahira, 2013), No. 3347, h. 712.

38

ulama ini dilandasi atas kenyataan bahwa kaum muslimin dari generasi

awal hingga generasi saat ini masih mempraktekkannya tanpa ada

bantahan dari seorang pun dari kalangan ulama. Selain itu, adanya unsur

kemaslahatan dari kafalah bagi orang-orang yang memiliki utang

sehingga dengan adanya bantuan dari orang lain, kemudaratan atas orang

yang berutang dapat dihindari.36 Berdasarkan atas dalil-dalil tersebut

maka kafalah merupakan model transaksi yang sejalan dengan syariat

Islam.

Kafalah dalam perbankan syariah diimplementasikan dengan bank

garansi. Bank garansi diberikan dalam jangka waktu tertentu terhadap

objek penjamin yang jelas spesifikasi, jumlah dan nilainya. Kontrak

(akad) jaminan memuat kesepakatan antara pihak bank dengan pihak

kedua yang dijamin dan dilengkapi dengan persaksian pihak penerima

jaminan. Dalam hal pihak kedua (nasabah) tidak dapat memenuhi

kewajibannya, bank syariah mengeksekusi garansi dengan melakukan

pembayaran dalam skema akad lain (misalnya qardh) yang menyertai

kafalah.37 Bank dapat meminta kepada nasabah sejumlah dana yang

dapat dijadikan sebagai rahn, atau bisa juga dana tersebut diterima oleh

36Fathurrahman Djamil, Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di LembagaKeuangan Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), h.223.

37Bank Indonesia, Kodifikasi Produk Perbankan Syariah (Jakarta: DirektoratPerbankan Syariah Bank Indonesia, 2007), h. 78.

39

bank dengan menggunakan skema wadi’ah.38 Atas jasa yang

dilakukannya ini, bank dapat menerima imbalan (fee) selama tidak

memberatkan. Bank juga bisa mengenakan sejumlah biaya administrasi

yang timbul dalam pelaksanaan jasa yang dilakukan.39

Dalam aktivitas perdagangan, bank syariah (kafil) dapat memberi

garansi kepada nasabah (makful ’anhu) untuk memperoleh suatu

barang/komoditas (makful bihi) dari produsen (makful lahu). Melalui

kafalah, nasabah mendapat kemudahan untuk memperoleh

barang/komoditas meskipun nasabah mengalami kekurangan dana

(modal). Apabila nasabah kekurangan dana untuk memenuhi

kewajibannya kepada bank, maka nasabah dapat memenuhi

kewajibannya melalui pembiayaan. Pembiayaan ini dapat menggunakan

murabahah, mudharabah, musyarakah ataupun model akad lainnya.

Pelunasan terhadap pembiayaan yang diberikan, dilakukan melalui

mekanisme yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Akad Hawalah

Hawalah adalah akad pemindahan atau pengalihan utang/piutang dari

orang yang berhutang kepada orang yang wajib menanggungnya.

Sedangkan pengertian hawalah menurut DSN No. 31/DSN-MUI/VI/2002

38Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 107.39Suwidi, Kumpulan Fatwa DSN-MUI (Gabungan): Buku I & II (Tahun 2000-

2015/Fatwa No 01-96), Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 11/DSN-MUI/IV/2000tentang Kafalah, h. 31.

40

adalah, pemindahan utang nasabah dari bank/lembaga keuangan

konvensional ke bank/lembaga keuangan syariah. Salah satu bentuk jasa

pelayanan keuangan yang menjadikan kebutuhan masyarakat dalam

membantu masyarakat untuk mengalihkan transaksi non-syariah yang

telah berjalan menjadi transaksi yang sesuai dengan syariah. Seseorang

yang tidak dapat membayar utang-utangnya secara langsung, boleh

memindahkan penagihannya kepada pihak lain, yang dalam hukum Islam

disebut dengan hawalah, yaitu akad pengalihan utang dari satu pihak

yang berutang kepada pihak lain yang wajib menanggung

(membayarnya).40 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

pengertian hawalah adalah pengalihan tanggungan berupa utang (muhal

bih) dari pihak pertama (muhil) kepada pihak kedua (muhal ‘alaih),

dimana pihak kedua akan membayarkan utang tersebut kepada pihak

ketiga (muhal).

Sebagaimana dalam hadits diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa

Rasulullah saw berkata:

لم، وإذا اتبعظعن أبي ھریرة أن رسول الله صلي علیھ وسلم قال :( مطل الغني

أحدكم على مليء فلیتبع)“Penundaan pembayaran utang yang dilakukan orang kaya tanpa

udzur merupakan sebuah kezaliman. Jika seseorang dari kalianmemiliki piutang, kemudian pihak yang berkewajiban membayarutang tersebut memindahkan utangnya kepada orang kaya,

40Ikit, Akuntansi Penghimpunan Dana Bank Syariah, (T.tp.: Deepublish, 2015), h.110.

41

hendaklah pemilik piutang tersebut menerima pemindahan utangitu.” (HR. Abu Dawud)41

Dasar hukum yang menjadi argumen atas bolehnya hawalah menjadi

salah satu model akad dalam transaksi bermuamalat diantaranya adalah

hadits Rasulullah saw yang menyatakan Al-Hasan dan Qatadah berkata:

وقال الحسن وقتادة: إذا كان یوم أحال علیھ ملیا جاز

“Jika ketika terjadi akad hawalah, pihak penerima pemindahan utang(muhal ‘alaih) dalam keadaan kaya, maka (hawalah)diperbolehkan.” (HR. Bukhari)42

Berdasarkan hadits tersebut maka dapat dinyatakan bahwa dalam

melunasi hutang yang menjadi tanggungan seseorang dapat ditanggung

(dialihkan) kepada orang lain yang mampu untuk melunasi utang tersebut

adalah hukumnya boleh (mubah). Demikian pula ulama sepakat atas

kebolehan hawalah selama utang tersebut berbentuk uang bukan

berbentuk barang/benda. Karena hawalah pada dasarnya adalah

pemindahan hutang sehingga harus berbentuk tanggungan atau kewajiban

yang berkenaan dengan uang.

Hawalah dalam perbankan syariah diimplementasikan dengan

mekanisme bank bertindak selaku pihak yang menerima pengalihan

utang dari nasabah kepada pihak ketiga. Dalam hal ini, bank

menyediakan dana talangan, bisa dalam bentuk qard sebesar nominal

41Abu Dawud Sulaiman, Muhammad Ghazali dkk, Ensiklopedia Hadits 5:… No.3345, h. 712.

42Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Ensiklopedia Hadits 1: Shahih alBukhari… h. 507.

42

utang yang menjadi tanggungan nasabah kepada pihak ketiga. Melalui

peran bank ini, bank boleh meminta ujrah atau fee dalam batas

kewajaran. Bank juga boleh membebankan biaya administrasi yang

timbul dari terlaksananya hawalah tersebut kepada nasabah.43

Tujuan adanya fasilitias hawalah dalam perbankan syariah adalah

untuk membantu supplier mendapatkan modal tunai sehingga aktivitas

produksi tetap berjalan. Bank, dalam memberikan fasilitas hawalah harus

melakukan analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah (muhil) dan

kebenaran transaksi yang dilakukan nasabah dengan pihak yang memberi

piutang (muhal ‘alaih).44 Apabila nasabah kekurangan dana untuk

melunasi kewajiban kepada bank maka nasabah bisa mengajukan

pembiayaan sebagai mekanisme dalam melunasi tanggungannya tersebut.

Model pembiayaan bisa dilakukan dengan skema murabahah,

musyarakah atau skema lain yang disepakati. Melalui pembiayaan,

nasabah dapat melunasi kewajiban kepada bank dengan mekanisme

angsuran atau secara tunai pada akhir periode perjanjian kontrak yang

disepakati.

Ijarah adalah akad untuk memanfaatkan jasa, baik jasa atas barang

atau jasa atas tenaga kerja. Bila digunakan untuk mendapatkan manfaat

43Fathurrahman Djamil, Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di LembagaKeuangan Syariah, h.211.

44Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 105.

43

barang, maka disebut sewa-menyewa. Sedangkan jika digunakan untuk

mendapatkan manfaat tenaga kerja, disebut upah-mengupah.45

Hadits riwayat Bukhari dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw bersabda:

ل الله: علیھ وسلم) قال: ((قاعن أبي ھریرة رضي الله عنھ عن النبي(صلي الله

ثلاثة أنا خصمھم یوم القیا مة: رجل أعطي بي ثم غدر، و رجل باع حرا فأكل

ثمنھ، ورجل استأ جر أجیرا فا ستوفى منھ ولم یعطھ أجره))

“Allah swt berfirman, tiga golongan yang akan menjadi musuh-Kupada Hari Kiamat: orang yang berjanji atas nama-Ku, tetapi diamengingkarinya; orang yang menjual orang merdeka (sebagai budak)dan memakan uang hasil penjualan tersebut; dan orang yangmempekerjakan buruh, lalu buruh itu menyelesaikan tugasnya, tetapiorang itu tidak membayar upahnya.” (HR. Bukhari)46

Menyewakan Jasa

Bayar Cicilan

Transaksi Ijarah

Gambar 2.1 Islamic BankingVeithzal Rivai, Arviyan Arifin (766, 2010)

2. Pembiayaan Multijasa BTN iB

Pembiayaan Multijasa BTN iB adalah sebuah produk pembiayaan

yang disediakan oleh Bank Tabungan Negara Syariah untuk membiayai

berbagai kebutuhan nasabah dalam bentuk layanan jasa seperti; biaya

kesehatan, pendidikan, wisata, pernikahan dan biaya jasa lainnya yang

sesuai dengan prinsip syariah. Adapun manfaat dari produk ini yaitu

nasabah menjadi lebih mudah dalam memenuhi segala kebutuhan jasa

45Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sistem Bank Islam..., h. 765.46Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Ensiklopedia Hadits 1: Shahih al

Bukhari… No. 2227, h. 493.

BANK CUSTOMER

44

yang sesuai dengan syariat Islam. Selain itu, produk Pembiayaan

Multijasa BTN iB juga memiliki keunggulan diantaranya sebagai berikut;

angsuran ringan dan tetap, prosesnya mudah dan cepat, biaya ujroh

(upah) ringan dan bebas agunan untuk nasabah payroll BTN.47

Pembiayaan Multijasa BTN iB kini telah bekerjasama dengan

lembaga pendidikan yaitu UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta)

dan UNINDRA (Universitas Indraprasta PGRI). Produk Pembiayaan

Multijasa BTN iB merupakan produk unggulan kedua setelah produk

pembiayaan KPR yang memiliki pengaruh besar terhadap keuntungan

bank.48

Aturan mengenai produk Pembiayaan Multijasa terdapat pada Fatwa

Dewan Syariah Nasional No.44/DSN-MUI/VII/2004 yang dikeluarkan

atas permohonan dari Bank Rakyat Indonesia pada tanggal 28 April 2004

dan hasil rapat pleno DSN-MUI pada tanggal 11 Agustus 2004

berdasarkan pertimbangan bahwa LKS perlu respon kebutuhan

masyarakat yang berkaitan dengan jasa.49

3. Dasar Hukum Pembiayaan Multijasa

a. Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 233:

47Bank Tabungan Negara, Prosedur Bank Tabungan Negara Syariah, (Jakarta: BTNSyariah, 2005), h. 82.

48Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati (Funding Officer BTN KCPSCiputat), Tangerang, 5 April 2017, pukul 15:00 WIB.

49Serambi Indonesia, “Hukum Transaksi Pembiayaan Multijasa”, diakses pada 26Maret 2017 dari www.serambinews.com

45

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan dankewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengancara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadarkesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraankarena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan waris punberkewajiban demikian, apabila keduanya ingin menyapih (sebelumdua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan. Makatidak ada dosa atas keduanya, dan jika kamu ingin anakmu disusukanoleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamumemberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu

46

kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakan.”

b. Hadits Riwayat Abdul Ar-Razzaq dan Abu Hurairah dan Abu Said

Al-Khudry. Nabi saw bersabda: “Barang siapa yang mempekerjakan

pekerja, beritahulah upahnya.”

Menurut Ibnu Katsir sebagaimana dikutip dalam Kitab Undang-

Undang Hukum Perbankan dan Ekonomi Syariah, dikatakan bahwa

jika kedua orang tua sepakat untuk menyusukan anaknya kepada

orang lain, maka diperbolehkan sepanjang mereka mau untuk

menunaikan upah atau pembayaran yang baik atau patut kepada orang

tersebut. Hal ini menunjukkan adanya jasa yang diberikan dan adanya

kewajiban melakukan pembayaran yang patut atas jasa yang

diterima.50

c. Dasar Operasional Pembiayaan Multijasa berdasarkan Fatwa DSN-

MUI No. 44/DSN-MUI/VII/2004, yaitu:51

1) Fatwa DSN No. 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah

2) Fatwa DSN No. 11/DSN-MUI/IV/2000 tentang Kafalah

3) Hasil Rapat Pleno DSN-MUI, hari Rabu, 24 Jumadil Akhir 1325

H/11 Agustus 2004

50Ahmad Kamil dan M. Fauzan, Kitab Undang-Undang Hukum Perbankan danEkonomi Syariah (Jakarta: Kencana, 2007), Cet. 1, Edisi Pertama, h. 843

51Serambi Indonesia, “Hukum Transaksi Pembiayaan Multijasa”.

47

4) Surat dari BRI Syariah No. B. 02-DPS/UUS/04/2004 perihal

Permohonan Fatwa DSN tentang Pembiayaan Multijasa

4. Ketentuan Umum

Aturan main terkait dengan pembiayaan multijasa terkandung dalam

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 44/DSN-MUI/VIII/2004 tentang

Pembiayaan Multijasa yang berbunyi:

a. Pembiayaan Multijasa hukumnya boleh (jaiz) dengan menggunakan

akad Ijarah atau Kafalah.

b. Dalam hal lembaga keuangan syariah menggunakan akad ijarah,

maka harus mengikuti semua ketentuan yang ada dalam Fatwa Ijarah.

c. Dalam hal lembaga keuangan syariah menggunakan akad kafalah,

maka harus mengikuti semua ketentuan yang ada dalam Fatwa

Kafalah.

d. Dalam kedua pembiayaan multijasa tersebut, lembaga keuangan

syariah dapat memperoleh imbalan jasa (ujrah) atau fee.

e. Besar ujrah/fee harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam bentuk

nominal bukan dalam bentuk prosentase.52

52Suwidi, Kumpulan Fatwa DSN-MUI (Gabungan): Buku I & II (Tahun 2000-2015/Fatwa No 01-96), Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 44/DSN-MUI/VII/2004 tentangPembiayaan Multijasa, h. 15-16.

79

BAB IV

ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB

A. Efektivitas Pembiayaan Multijasa BTN iB pada Bank Tabungan Negara

KCPS Ciputat

1. Aplikasi dan Prosedur Pembiayaan Multijasa BTN iB

Pembiayaan Multijasa BTN iB adalah salah satu produk pembiayaan

yang ada di Bank BTN KCP Syariah Ciputat. Produk ini menawarkan

pembiayaan dalam bentuk manfaat atas suatu jasa seperti biaya pendidikan,

kesehatan, wisata, pernikahan dan lain-lain yang sesuai dengan syariat Islam.

“Pembiayaan Multijasa hadir memang diperuntukkan bagi pegawaidan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dalam bidang jasa.Sebagai produk unggulan kedua setelah produk KPR, produkPembiayaan Multijasa BTN iB sangat berperan besar dalampeningkatan laba bagi bank. Saat ini Pembiayaan Multijasa BTN iBjuga sudah bekerjasama dengan lembaga pendidikan yaitu UMJ danUNINDRA.”1

Dalam pelaksanaannya, Pembiayaan Multijasa sama seperti pada

pengajuan pembiayaan produk lainnya. Pembiayaan Multijasa ini bertujuan

untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat yang ingin memenuhi

kebutuhan hidupnya dalam bidang jasa.

Sebagai bahan pertimbangan dan untuk keberhasilan akan suatu

produk, maka Bank Tabungan Negara Syariah menetapkan beberapa syarat

1Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati (Funding Officer BTN KCPSCiputat), Tangerang Selatan, 13 April 2017, pukul 13:00 WIB.

80

dan peraturan sehingga menjadi prosedur tetap dalam pengajuan Pembiayaan

Multijasa BTN iB.

a. Prosedur Penilaian

Prosedur penilaian terhadap calon nasabah Pembiayaan Multijasa

BTN iB menggunakan 5C, yaitu:

1) Karakter (Character)

Penilaian karakter calon nasabah ini dilakukan oleh bank

melalui wawancara untuk melihat bagaimana kebiasaan dan

kepribadiannya sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bank

untuk memberikan pembiayaan. Semakin baik karakternya, maka

akan semakin cepat dan mudah bank memberikan pembiayaan.

Sebaliknya, apabila calon nasabah dinilai kurang baik karakternya

maka bank tidak akan menyetujui pembiayaan yang diajukannya.

2) Kemampuan (Capacity)

Calon nasabah yang mengajukan pembiayaan juga harus

dinilai kemampuannya terhadap kewajiban untuk melunasi

pinjaman yang diajukan. Dalam hal ini bank sangat berhati-hati

dan lebih selektif untuk menyetujui pembiayaan. Karena hanya

kepada calon nasabah yang dianggap layaklah pembiayaan akan

disetujui.

81

3) Jaminan (Collateral)

Apabila calon nasabah memberikan jaminan yang tinggi

nilainya, maka besar peluangnya untuk memperoleh pembiayaan.

Karena jika di kemudian hari nasabah tersebut tidak dapat

melunasinya, maka apa yang menjadi jaminan akan dijual oleh

bank sebagai ganti terhadap pelunasan pembiayaan.

4) Modal (Capital)

Semakin banyak calon nasabah itu memiliki saldo tabungan,

deposito dan asset investasi lainnya, maka akan semakin mudah

pula bank dalam mencairkan dana pembiayaan yang diajukan.

5) Kondisi Ekonomi (Condition of Economy)

Dalam memberikan pembiayaan bank tidak terlepas dari

perkiraan kondisi perekonomian pada masa yang akan datang.

Pembiayaan akan diberikan apabila perekonomian tetap baik di

masa mendatang. Sebaliknya, jika perekonomian diperkirakan

akan memburuk, tentu bank tidak akan memberikan pembiayaan.

Ada beberapa kondisi standar yang wajib dipenuhi seperti batas

waktu pinjaman, batas usia dan jumlah pembiayaan minimal.2

2Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 13:00 WIB.

82

b. Prosedur Pelaksanaan

Untuk mengajukan Pembiayaan Multijasa BTN iB ada beberapa syarat

yang perlu diketahui oleh calon nasabah. Syarat-syaratnya yaitu sebagai

berikut:3

1) WNI (Warga Negara Indonesia)

2) Berusia 21 tahun atau telah berwenang melakukan tindakan hukum

(telah dewasa menurut hukum)

3) Photocopy kartu identitas calon nasabah, photocopy KK, photocopy

surat nikah/cerai, pasfoto terbaru dari pasangan (suami/istri), surat

keterangan penghasilan, Surat Order Penjualan dari penyelenggara

layanan jasa.

4) Menyerahkan NPWP/SPT

5) Mempunyai rekening tabungan BTN Syariah

6) Melengkapi aplikasi permohonan

Apabila calon nasabah sudah memenuhi penilaian dan persyaratan

yang ditetapkan oleh bank, dan bank menyetujui untuk memberikan

pembiayaan, maka tahap selanjutnya yaitu akad antara kedua belah pihak.

Nasabah menandatangani sejumlah dokumen Pembiayaan Multijasa dengan

beberapa syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:

3Bank Tabungan Negara, Prosedur Bank Tabungan Negara Syariah, (Jakarta: BTNSyariah, 2005), h. 85.

83

1) Nasabah telah mengembalikan asli surat penegasan persetujuan

pembiayaan yang telah ditandatangani oleh nasabah (suami/istri).

2) Telah menyetorkan dana untuk membayar biaya fee/ujrah/upah, biaya

administrasi, biaya asuransi jiwa dan biaya lainnya sehubungan dengan

fasilitas pembiayaan yang diberikan.

3) Telah menyerahkan surat pernyataan dan kuasa yang telah

ditandatangani di atas materai secukupnya bahwa nasabah bersedia

membayar biaya fee, biaya administrasi, biaya asuransi jiwa dan biaya

lainnya sehubungan dengan penandatanganan akad dan menyetor dana

cadangan untuk pembiayaan biaya-biaya yang tidak terduga.

4) Memberikan surat pernyataan bahwa suami/istri dan ahli waris

mengetahui, menyetujui dan turut bertanggungjawab atas kelancaran

pembayaran angsuran pembiayaan sesuai dengan yang telah ditetapkan

Bank Tabungan Negara Syariah.4

Setelah berkas surat-menyurat selesai, bank akan mencairkan sejumlah

dana yang dibutuhkan nasabah dengan menyetorkannya langsung ke rekening

perusahaan yang dipilih oleh nasabah. Namun sebelum pencairan dana

tersebut masih ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh nasabah yaitu:

4Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 13:20 WIB.

84

1) Nasabah telah menandatangani akad al-kafalah serta menandatangani

dokumen lainnya yang terkait dengan fasilitas yang diterima oleh

nasabah.

2) Nasabah telah membayar biaya fee/ujrah, biaya administrasi, biaya

asuransi jiwa dan biaya lainnya sehubungan dengan fasilitias yang

diberikan.

3) Nasabah telah menandatangani tanda terima uang dan surat aksep.

4) Nasabah telah menutup asuransi jiwa jika atas nama nasabah sampai

dengan jatuh tempo.

5) Syarat penarikan dana pelunasan fasilitas pembiayaan digunakan

dengan tujuan pembiayaan tersebut di atas.

6) Mengetahui dan bersedia bilamana terjadi gagal bayar/wanprestasi

terhadap kewajiban nasabah di BTN Syariah.5

Berdasarkan prosedur penilaian dan pelaksanaan di atas, Pembiayaan

Multijasa BTN iB sangat mudah dan prosesnya cepat dalam pencairan dana.

Seperti yang dikatakan salah satu nasabah Pembiayaan Multijasa yaitu ibu

Riyanti “Saya mengajukan Pembiayaan Multijasa BTN iB untuk biaya

pendidikan saya dalam melanjutkan studi. Dengan melengkapi beberapa

5Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 13:45 WIB.

85

persyaratan, wawancara dan akad kemudian pihak bank melakukan survey.

Seminggu setelah itu dana tersebut langsung cair.”6

Begitu pula yang dikatakan ibu Indah (Funding Officer BTN KCPS

Ciputat) “Jika sudah melalui semua tahapan prosedur dan setelah dianalisa

ternyata nasabah layak, maka selambat-lambatnya pencairan dana pembiayaan

yaitu seminggu. Namun tidak dapat 100% dana yang diajukan cair, karena

pihak bank hanya menggunakan kisaran 80% untuk pencairan dana tersebut.”7

Daftar Nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB pada Bank TabunganNegara KCP Syariah Ciputat Tahun 2015

Tabel 4.18

No. Tgl.Akad

Nama Nasabah Harga Jual Bank Cair

1 20/02/15 M. Shidiq Rp22,301,051 Rp20,000,000

2 20/02/15 Sri Rahayu Rp22,301,051 Rp20,000,000

3 09/04/15 Yulinar Rp93,927,216 Rp75,000,000

4 09/04/15 Nasrullah Rp32,160,996 Rp30,000,000

5 09/04/15 Mad Naeni Rp50,094,508 Rp40,000,000

6 09/04/15 Fadhilah Rp93,927,216 Rp75,000,000

7 09/04/15 Seruni Rp73,353,260 Rp50,000,000

8 09/04/15 Thomas Rp44,011,980 Rp30,000,000

9 27/04/15 Abdul Rojih Rp62,618,144 Rp50,000,000

10 27/04/15 Agus Hidayat Rp44,094,508 Rp34,000,000

6Wawancara Pribadi dengan Riyanti (Nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB),Tangerang, 22 April 2017, pukul 10:00 WIB.

7Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 14:00 WIB.

8Bank Tabungan Negara, Laporan Tahunan Annual Report, (Jakarta: BTN Syariah,2015), h. 127.

86

11 08/06/15 Supramono Rp18,785,436 Rp15,000,000

12 19/08/15 Ahmad M Rp37,570,908 Rp30,000,000

13 19/08/15 Nalih Rp37,570,908 Rp30,000,000

14 19/08/15 Siti Hafnidar Rp68,353,260 Rp45,000,000

15 19/08/15 Abdurochman Rp31,309,072 Rp25,000,000

16 23/09/15 Suspani K Rp22,989,512 Rp20,000,000

17 25/11/15 Imam M Rp75,141,780 Rp60,000,000

Daftar Nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB pada Bank TabunganNegara KCP Syariah Ciputat Tahun 2016

Tabel 4.29

No.Tgl.

AkadNama Nasabah Harga Jual Bank Cair

1 08/01/16 Gun Gun Rusdian Rp72,569,213 Rp64,000,000

2 08/03/16 Denny Indra Sukry Rp98,564,688 Rp72,000,000

3 17/03/16 Taufik Anwar Rp28,736,876 Rp25,000,000

4 30/03/16 Aji Junaedi Rp40,171,596 Rp33,000,000

5 13/04/16 Hilda Hilaliyah Rp30,309,072 Rp24,000,000

6 13/04/16 Siti Nurani Rp30,309,072 Rp24,000,000

7 13/04/16 Andya Nur C Rp45,094,508 Rp35,000,000

8 13/04/16 Wahyu Puji L Rp50,094,508 Rp40,000,000

9 26/04/16 Azmi Yahya Rp62,618,144 Rp50,000,000

10 26/04/16 Nasrullah Rp62,160,996 Rp50,000,000

11 28/04/16 Hasanah Rp101,564,688 Rp75,000,000

12 28/04/16 Riyanti Rp62,618,144 Rp50,000,000

13 04/05/16 Sabaruddin Rp31,309,072 Rp25,000,000

9Bank Tabungan Negara, Laporan Tahunan Annual Report, (Jakarta: BTN Syariah,2016), h. 132.

87

14 18/05/16 Dicky Nofryadi Rp50,094,508 Rp40,000,000

15 10/06/16 Firdaus Budhy Saputro Rp62,618,144 Rp50,000,000

16 17/06/16 Enqie Rafsandanu Rp53,267,452 Rp45,000,000

17 21/06/16 Muhamad Syahiddin Rp45,309,489 Rp35,000,000

18 21/06/16 Rina Wahyu Winarni Rp53,267,452 Rp45,000,000

19 19/07/16 Nur Amega Setiawati Rp62,618,144 Rp50,000,000

20 28/07/16 Raswitha Murbinami Rp62,618,144 Rp50,000,000

21 28/07/16 Arga Mahendra Rp62,618,144 Rp50,000,000

22 02/09/16 Alpian Asorbasri Rp22,301,051 Rp20,000,000

23 02/09/16 Akhmad Saefudin Rp62,618,144 Rp50,000,000

24 08/09/16 Adi Mansah Rp62,618,144 Rp50,000,000

25 16/09/16 Abdul Kohar Rp18,785,436 Rp15,000,000

26 11/10/16 Irwan Siagian Rp62,618,144 Rp50,000,000

27 19/12/16 Haryanto Rp62,618,144 Rp50,000,000

28 22/12/16 Elmi Sukrisno Rp44,011,937 Rp30,000,000

Berdasarkan data pada tabel di atas, jumlah nasabah pengguna produk

Pembiayaan Multijasa BTN iB pada tahun 2015 hingga tahun 2016

mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dengan peningkatan jumlah

nasabah yang menggunakan produk tersebut maka semakin tinggi pula

keuntungan yang diperoleh Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat.

“Alhamdulillah, selama ini produk Pembiayaan Multijasa di BTNKCPS Ciputat selalu mencapai target pada setiap tahunnya dan tidakpernah mengalami kredit macet, selalu lancar karena sistempembayarannya yang langsung potong gaji. Hampir semua nasabahpengguna produk Multijasa memberikan respon yang positif terhadap

88

kami. Hanya saja dalam pemasukan data yang dilakukan oleh kamimasih manual, belum seperti produk-produk lainnya yang sudah bysystem. ”10

2. Analisa Penulis Terhadap Efektivitas Pembiayaan Multijasa BTN iB

Berbagai latar belakang, sejarah dan penelusuran yang dilakukan

penulis tentang Pembiayaan Multijasa BTN iB, bahwa pada zaman yang

semakin modern ini kebutuhan masyarakat dalam bidang jasa pun semakin

meningkat. Masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhan tersebut seperti

biaya pernikahan, wisata/travelling, pendidikan, kesehatan dan lain-lain dalam

bidang jasa apapun selama tidak melanggar syariat Islam, namun tidak

memiliki dana yang cukup, sekarang semua itu dapat terpenuhi dan menjadi

mudah dengan adanya pembiayaan dalam bidang jasa.

Bank Tabungan Negara Syariah adalah salah satu bank yang

menawarkan produk Pembiayaan Multijasa. Produk tersebut menjadi produk

kedua setelah produk KPR yang banyak diminati oleh masyarakat.

Keuntungan yang diperoleh bank melalui produk Pembiayaan Multijasa pun

sangat besar dan selalu meningkat pada setiap tahunnya dengan pencapaian

melebihi target (lihat tabel 4.1 dan 4.2).

Tidak hanya pihak bank yang diuntungkan, melalui produk

Pembiayaan Multijasa BTN iB ada pihak lain yang menjalin kerjasama

dengan Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat sehingga dapat

10Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 14:30 WIB.

89

meningkatkan eksistensi produk tersebut, yaitu lembaga pendidikan

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Universitas Indraprasta PGRI

(UNINDRA). Lembaga pendidikan tersebut dapat meningkatkan pendapatan

dengan bertambahnya jumlah mahasiswa yang melanjutkan pendidikan karena

semakin mudahnya memperoleh suntikan dana untuk biaya pendidikan.

Setelah melakukan penelitian, baik melalui wawancara ataupun data-

data yang diberikan oleh pihak Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat,

penulis memasukkan beberapa tolak ukur dalam mencapai efektivitas

Pembiayaan Multijasa BTN iB sebagai berikut:11

a. Berhasilguna, yaitu suatu kegiatan berhasil dilaksanakan dengan

benar dan dalam waktu yang telah ditetapkan. Pembiayaan Multijasa

BTN iB dapat dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah

ditetapkan dengan berhasil memberikan keuntungan serta manfaat

bagi bank, nasabah dan pihak lain yang bekerjasama dalam

penggunaan produk tersebut.12

b. Ekonomis, yaitu bahwa dalam pencapaian suatu tujuan yang telah

dilaksanakan tidak adanya pemborosan atau bahkan penyelewengan

atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki. Dalam pelaksanaannya,

produk Pembiayaan Multijasa BTN iB memanfaatkan segala sumber

11Sujadi, Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen (Jakarta: CV Masagung, 1990),h. 36-39.

12Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 14:40 WIB.

90

daya yang dimiliki sesuai dan tepat tanpa adanya penyelewengan yang

dilakukan oleh pihak manapun.13

c. Pelaksanaan kerja yang bertanggungjawab, yaitu memanfaatkan

sumber-sumber dengan setepat-tepatnya untuk melaksanakan apa

yang telah direncanakan sebelumnya dengan penuh tanggungjawab.

Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan produk Pembiayaan

Multijasa BTN iB menjalankan tugas masing-masing dengan penuh

tanggungjawab, termasuk nasabah yang menggunakan produk

Multijasa ini juga membantu dalam pelunasan pembiayaan dengan

lancar.14

d. Pembagian kerja yang nyata, yaitu membagi tugas kerja sesuai dengan

ukuran kemampuan kerja, beban kerja serta waktu yang tersedia.

Manajemen pada Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat membagi

tugas kerja kepada para pegawainya sesuai dengan kemampuan dan

kapasitas masing-masing.15

e. Rasionalitas wewenang dan tanggungjawab, yakni wewenang harus

seimbang dengan tanggungjawab. Para pegawai dan seluruh pihak

yang membantu demi terlaksananya produk Pembiayaan Multijasa

BTN iB sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,

13Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 14:45 WIB.

14Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 14:50 WIB.

15Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 15:00 WIB.

91

menjalankan wewenang dan tanggungjawab dengan baik dan

seimbang.16

f. Prosedur kerja yang praktis, bahwa suatu kegiatan kerja adalah

kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan

kerja yang dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja yang

memuaskan adalah sebuah kegiatan operasional yang dapat berjalan

lancar. Pembiayaan Multijasa BTN iB dapat berjalan dengan lancar

dan selalu mendapatkan respon positif dari nasabah yang telah

menggunakan produk tersebut. Ini membuktikan bahwa dalam

pelaksanaannya, Pembiayaan Multijasa BTN iB memberikan

pelayanan kerja yang memuaskan dan dapat

dipertanggungjawabkan.17

Dalam rumus efektivitas dapat dinyatakan sebagai berikut:

E = R x 100% Efektivitas = Realisasi x 100%T Target

Efektivitas Multijasa BTN iB (2015) = Rp181.510.806 x 100%Rp175.000.000

Efektivitas Multijasa BTN iB (2015) = 104%

Efektivitas Multijasa BTN iB (2016) = Rp307.103.054 x 100%Rp250.000.000

Efektivitas Multijasa BTN iB (2016) = 123%

16Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 15:00 WIB.

17Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 15:00 WIB.

92

Jadi, penulis menyimpulkan bahwa Pembiayaan Multijasa BTN iB

pada Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat sudah efektif, dengan

pencapaian tujuan yang melebihi target pada tahun 2015 dan 2016.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembiayaan Multijasa BTN iB

Dalam pelaksanaannya, Pembiayaan Multijasa BTN iB tidak lepas

dari adanya faktor pendukung dan penghambat. Beberapa faktor

pendukungnya adalah sebagai berikut:18

1. Pegawai Bank BTN KCPS Ciputat

Pegawai bank yang taat pada perintahNya, jujur, bertanggungjawab

dan dapat menjalankan tugas dengan baik sesuai prosedur dan ketentuan

bank syariah merupakan faktor pendukung dalam pelaksanaan produk

pembiayaan hingga dapat berjalan efektif dan efisien mencapai tujuan

yang telah ditentukan bersama.

2. Nasabah

Nasabah pengguna produk Pembiayaan Multijasa BTN iB merupakan

faktor pendukung yang sangat berperan juga dalam kesuksesan produk.

Dengan nasabah yang memiliki kepercayaan terhadap bank untuk

melakukan pembiayaan, dan dapat memenuhi tanggungjawabnya sesuai

perjanjian bersama adalah salah satu faktor yang mendukung keefektifan

produk.

18Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 15:10 WIB.

93

3. Kerjasama Lembaga

Untuk mempermudah dalam pemasaran produk, adanya kerjasama

yang dijalin bank dengan lembaga pendidikan yaitu UMJ dan UNINDRA,

menjadi faktor pendukung juga dalam pelaksanaan Pembiayaan Multijasa

BTN iB. Bank tidak perlu repot untuk memasarkan produk, karena

dengan adanya kerjasama dengan lembaga pendidikan tersebut, maka

dalam penjualan produknya menjadi lebih mudah.

4. Pangsa Pasar

Pangsa pasar yang mudah didapat untuk penjualan produk jasa menjadi

faktor pendukung dalam keberlangsungan Pembiayaan Multijasa BTN iB.

5. Sistem Potong Gaji/Payroll

Sistem pembayaran yang dilakukan dalam Pembiayaan Multijasa BTN iB

ini menggunakan sistem potong gaji. Sistem ini merupakan salah satu

faktor pendukung juga dalam keefektifan produk, karena dengan sistem

potong gaji ini kemungkinan nasabah untuk menunggak pembiayaan

tidak ada. Dan bank dalam penjualannya juga menjadi lebih aman.

Sedangkan yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan

produk Pembiayaan Multijasa BTN iB yaitu hanya satu. Produk pembiayaan

ini dalam sistem syariahnya masih menggunakan cara manual. Jadi,

pembayaran ujrah atau bagi hasil dilakukan oleh pegawai bank dengan

94

perhitungan secara manual. Berbeda dengan produk pembiayaan lainnya yang

sudah dijalankan dengan perhitungan otomatis by system.19

19Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 15:15 WIB.

95

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang Pembiayaan Multijasa BTN iB pada PT

Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat, serta analisa efektivitas pada

bab sebelumnya, maka penulis memberikan kesimpulan:

1. Pembiayaan Multijasa BTN iB sudah efektif. Hal ini dapat dilihat dari

tercapainya anggaran Pembiayaan Multijasa BTN iB yang telah ditetapkan

dengan pencapaian margin keuntungan yang melebihi target. Prosedur

penilaian calon nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB dilakukan dengan

cermat dan mempertimbangkan berbagai aspek. Demikian juga dengan

sistem administrasinya yang tetap mengacu pada administrasi pembiayaan

secara umum namun tetap disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.

Prosedur aplikasi dan komunikasi yang dilakukan semua pihak terkait

sistem Pembiayaan Multijasa BTN iB telah berjalan dengan baik sehingga

sistem pembiayaan ini menjadi efektif. Semua itu dapat terlaksana karena

adanya berbagai faktor yang mendukung dalam pelaksanaan pembiayaan.

2. Faktor pendukung dalam pelaksanaan Pembiayaan Multijasa BTN iB

adalah; para pegawai Bank BTN KCPS Ciputat, nasabah yang senantiasa

setia dan memenuhi tanggungjawab dengan baik terhadap Bank, semua

pihak yang terlibat dan telah bekerjasama dengan Bank, pangsa pasar yang

mudah didapat dan lebih aman dengan pembayaran sistem potong gaji.

96

Faktor penghambat dalam pelaksanaan Pembiayaan Multijasa BTN iB

yaitu semua data, dokumen, pembayaran ujrah atau bagi hasil masih

dilakukan secara manual oleh pegawai Bank BTN KCPS Ciputat, berbeda

dengan produk pembiayaan lainnya yang semuanya sudah dijalankan by

system.

B. Saran

Agar dapat meningkatkan eksistensi produk Pembiayaan Multijasa

BTN iB, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Dalam mencapai tujuan bank untuk hasil yang maksimal, diharapkan

promosi dan pengenalan produk Multijasa bisa diperluas lagi. Karena

walaupun tingginya kebutuhan masyarakat dalam bentuk jasa dan tidak

memiliki dana yang cukup, banyak masyarakat yang belum mengetahui

tentang produk Pembiayaan Multijasa yang memberikan kemudahan bagi

masyarakat dalam memperoleh dana guna memenuhi kebutuhan hidunya

di bidang jasa seperti pendidikan, kesehatan, wisata, pernikahan dan lain-

lain dalam bentuk jasa yang tidak melanggar syariat Islam.

2. Pada setiap tahunnya produk Pembiayaan Multijasa selalu melebihi target.

PT Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat, sebagai salah satu lembaga

keuangan syariah harus terus meningkatkan pelayanan yang baik dan

sesuai dengan prinsip-prinsip Islam agar nasabah senantiasa setia dan

merasa puas dengan pelayanan yang didapatkannya.

97

3. Untuk memudahkan setiap proses dalam pelaksanaannya, diharapkan PT

Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat bisa menjalankan Pembiayaan

Multijasa dengan sistem komputerisasi yang sampai saat ini masih

dijalankan secara manual.

4. PT Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat telah menjalin kerjasama

dengan lembaga pendidikan yaitu UMJ dan UNINDRA. Maka, harus

menjalin kerjasama lagi dengan berbagai pihak yang dapat mendukung

kebutuhan masyarakat di bidang jasa lainnya seperti untuk biaya

kesehatan, wisata, pernikahan dan lain-lain.

98

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU

Alam dan Henry. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta:Erlangga, 2008.

Al-Qur’anul Karim

Anshori, Abdul Ghofur. Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press, Mei 2007.

Antonio, Muhammad Syafi’i. Islamic Banking: Bank Syariah dari Teori ke Praktik,Jakarta: Gema Insani, 2001.

Arifin, Zainul. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet,Mei 2006.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PTRineka Cipta, 2010.

Badudu. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001.

Bank Indonesia. Kodifikasi Produk Perbankan Syariah. Jakarta: DirektoratPerbankan Syariah Bank Indonesia, 2007.

Bank Tabungan Negara. Laporan Tahunan Annual Report. Jakarta: BTN Syariah,2006.

Laporan Tahunan Annual Report. Jakarta: BTN Syariah, 2015.

Laporan Tahunan Annual Report. Jakarta: BTN Syariah, 2016.

Prosedur Bank Tabungan Negara Syariah. Jakarta: BTN Syariah,2005.

Djamil, Fathurrahman. Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di LembagaKeuangan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika, 2012.

Gantamitreka dan Shokha. Kesalahan Berbahasa Penggunaan EYD PanduanLengkap Berbahasa yang Baik dan Benar. Solo: Genta Smart Publisher, 2016.

Griffin, Ricky W. dan Ebert, Ronald J. Business. New Jersey: Pearson Education,Inc., Upper Saddle River, 2006.

Handoko, T. Hani. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2014.

99

Ikit. Akuntansi Penghimpunan Dana Bank Syariah. T.tp.: Deepublish, 2015.

Kamil, Ahmad dan Fauzan, M. Kitab Undang-Undang Hukum Perbankan danEkonomi Syariah. Jakarta: Kencana, 2007.

Karim, Adiwarman A. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011.

Makmur, Syarif. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Efektivitas Organisasi.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2002.

Muhammad, Abu Abdullah bin Ismail al-Bukhari. Ensiklopedia Hadits 1. Jakarta: AlMahira, 2011.

Muhammad. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Unit Percetakan AkademiManajemen Perusahaan YKPN, 2005.

Pusat Pengkajian Hukum Islam dan Masyarakat Madani (PPHIMM). KompilasiHukum Ekonomi Syariah. Jakarta: Prenada Media Group, 2009.

Rivai, Veithzal dan Arifin, Arviyan. Islamic Banking: Sistem Bank Islam... Jakarta:PT Bumi Aksara, 2010.

Robbins, Stephen P. dan Coulter, Mary. Manajemen. Alih Bahasa Bob Sabran danDevri Barnadi Putera. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2010.

Suhirman. Perbankan Syariah dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi: PeranPembiayaan Syariah dalam Usaha Mikro. Jakarta: IMPRESSA Publishing,2015.

Sujadi. Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen. Jakarta: CV Masagung, 1990.

Sulaiman, Abu Dawud, Ghazali, Muhammad dkk. Ensiklopedia Hadits 5. Jakarta: AlMahira, 2013.

Sumarsan, Thomas. Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi danPengukuran Kinerja. Jakarta: PT Indeks, 2013.

Suwidi. Kumpulan Fatwa DSN-MUI (Gabungan): Buku I & II (Tahun 2000-2015/Fatwa No 01-96). Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 34/DSN-MUI/IX/2002. T.tp.: Erwandi Tarmizi Associates: 2000.

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar BahasaIndonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1997.

100

Tim Penyusun. Pedoman Akademik Program Strata 1 UIN Syarif HidayatullahJakarta 2013-2014. Jakarta: Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan danKerjasama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Winardi, J. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana, 2007.

Yasyin, Sulchan. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: AMANAH, 1997.

Yusuf, Ahmad, Ayus dan Aziz, Abdul. Manajemen Operasional Bank Syariah.Cirebon: STAIN Press, 2009.

SKRIPSI

Abidin, Misbah. “Analisis Hukum Islam Terhadap Pembiayaan Multijasa DenganAkad Ijarah Di Bank Pembiyaan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra HarmoniSemarang”. Skripsi S1 Fakultas Syariah, IAIN Walisongo, 2011.

Agustina, Nelisa. “Kerjasama Pembiayaan Multijasa Dana Pendidikan Antara BSMDengan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta”. Skripsi S1 Fakultas Syariah danHukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Alfiah. “Efektivitas Pendampingan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta InsanKarimah dalam Menunjang Keberhasilan Usaha Debitur”. Skripsi S1 FakultasSyariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Deliyani, Indah. “Analisa Terhadap Aplikasi Pembiayaan Ijarah Multijasa Pada BMTAl-Munawwarah”. Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN SyarifHidayatullah Jakarta, 2008.

INTERNET

http://m.republika.co.id/ekonomi/berita/apa-saja-pembiayaan-multijasa-perbankan-syariah/

http://repository.uinjkt.ac.id/.

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Layanan.

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Dana/Deposito-BTN -iB.

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Dana/Giro-BTN-iB.

101

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Dana/Giro-BTN-Prima-iB.

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Dana/Tabungan-BTN-Batara-iB.

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Dana/Tabungan-BTN-Haji-iB.

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Dana/Tabungan-BTN-Prima-iB.

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Dana/TabunganKu-iB.

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Pembiayaan/Multijasa-BTN-iB.

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Pembiayaan/Multimanfaat-BTN-iB.

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Pembiayaan/Pembiayaan-Kendaraan-Bermotor-BTN-iB.

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Pembiayaan/Pembiayaan-Konstruksi-BTN-iB.

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Pembiayaan/Pembiayaan-KPR-BTN-iB.

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Pembiayaan/Pembiayaan-KPR-Indensya-BTN-iB.

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Pembiayaan/Pembiayaan-KPR-Sejahtera-iB.

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Pembiayaan/Talangan-Haji-BTN-iB.

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Tentang-Kami/Profil-BTN-Syariah.

http://www.btn.co.id/id/Syariah/Tentang-Kami/Visi-Misi.

http://www.pengertianku.net/2015/11/sekilas-pengertian-stakeholder-dan-contohnya-secara-umum.html.

https://id-id.facebook.com/notes/pt-bank-bni-syariah/pembiayaan-multijasa-bagaimana-seharusnya/.

www.erwanditarmizi.wordpress.com

www.fimadani.com.

www.serambinews.com.

102

WAWANCARA

Abdurochman (Nasabah BTN pengguna produk Pembiayaan Multijasa BTN iB)

Indah Rahmawati (Funding Officer Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat)

Riyanti (Nasabah BTN pengguna produk Pembiayaan Multijasa BTN iB)

Sri Rahayu (Nasabah BTN pengguna produk Pembiayaan Multijasa BTN iB)

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Nama : Inne Anggraeni

NIM : 1113053000083

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Prodi/Jurusan : Manajemen Dakwah

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 30 Agustus 1993

No. Handphone : 083811915617

Alamat : Perumahan Legok Indah Blok A2 No. 1, Tangerang

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Angkatan : 2013

Email : [email protected]

Surat Keterangan Wawancara

Yang bertanda tangan di bawah ini;

Nama : Indah Rahmawati

Jabatan : Funding Officer

Institusi : PT Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat

Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa;

Nama : Inne Anggraeni

NIM : 1113053000083

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Perumahan Legok Indah Blok A2 No. 1, Tangerang, 15820

Telah mewawancarai saya untuk mendapatkan data-data dalam penulisan skripsinyayang berjudul “EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB PADA PTBANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG PEMBANTU SYARIAHCIPUTAT”. Demikian surat ini dibuat, agar dapat dipergunakan sebagaimanamestinya.

Tangerang, 23 Mei 2017

Yang Mewawancarai Yang Diwawancarai

(Inne Anggraeni) (Indah Rahmawati)

WAWANCARA PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR

CABANG PEMBANTU SYARIAH CIPUTAT

Nama : Indah Rahmawati

Jabatan : Funding Officer

Tanggal : 13 April 2017

1. Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan Pembiayaan Multijasa BTN iB?

Jawaban : Pembiayaan Multijasa BTN iB adalah salah satu produk

pembiayaan yang kami miliki, yang melayani masyarakat dalam memenuhi

kebutuhannya di bidang jasa seperti; biaya pendidikan, kesehatan, wisata,

pernikahan dan lain-lain dalam bentuk jasa yang berdasarkan pada prinsip-

prinsip Islam. Selain itu, produk pembiayaan ini juga menjadi produk

unggulan kedua kami yang paling diminati setelah produk KPR.

2. Pertanyaan : Bagaimana prosedur pelaksanaan yang digunakan oleh PT

Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat dalam pembiayaan ini?

Jawaban : Pelaksanaannya sama seperti pengajuan pada produk-produk

pembiayaan BTN Syariah yang lain, yaitu pemberkasan, wawancara dan

analisis, kemudian setelah itu akad. Jadi, sebelum dilaksanakannya

pembiayaan, ada prosedur penilaian terhadap calon nasabah.

3. Pertanyaan : Akad apa yang digunakan dalam Pembiayaan Multijasa ini?

Jawaban : Pembiayaan Multijasa ini menggunakan akad kafalah

4. Pertanyaan : Apa saja syarat-syarat untuk mengajukan Pembiayaan Multijasa

BTN iB?

Jawaban : Persyaratannya ada di file nanti saya print.

5. Pertanyaan : Dari sekian banyaknya jenis jasa dalam Pembiayaa Multijasa

ini, manakah yang paling diminati?

Jawaban : Multijasa yang paling diminati yaitu pendidikan.

6. Pertanyaan : Bagaimana respon nasabah yang menggunakan produk

pembiayaan ini?

Jawaban : Responnya semua positif, Alhamdulillah nasabah merasa puas

karena proses pelayanan yang kami berikan mudah dan cepat.

7. Pertanyaan : Apa saja kelebihan dan kekurangan dari produk pembiayaan

ini?

Jawaban : Kelebihannya yaitu Multijasa jualannya enak, seperti ke lembaga

pendidikan yaitu Universitas, karena kegunaannya untuk jasa dan salah satu

kriterianya bisa untuk pendidikan, jadi kalau kita jualan ke Universitas itu kita

sudah bisa dapat nasabah banyak yang akan melanjutkan pendidikannya.

Kalau kekurangannya, Multijasa itu dalam pelaksanaan di sistem syariahnya

masih manual, jadi pembayaran ujrah atau bagi hasil itu masih dijalankan

secara manual oleh staf. Beda dengan KPR dan Multimanfaat yang semuanya

sudah dijalankan by system.

8. Pertanyaan : Apa yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat

dalam pelaksanaan Pembiayaan Multijasa?

Jawaban : Faktor pendukungnya yaitu pangsa pasar mudah didapat, kita

lebih aman ke Bank untuk jualan Multijasa terutama yang potong gaji, karena

secara resiko nasabah menunggak itu tidak ada. Para pegawai, nasabah dan

lembaga yang menjalin kerjasama juga menjadi faktor pendukung dalam

pembiayaan ini, karena dengan mereka dapat menjalankan tugas dan

tanggungjawab masing-masing yang sesuai ketentuan dan prosedur bank,

maka pembiayaan ini dapat berjalan efektif. Untuk faktor penghambatnya ya

itu tadi sistem yang dijalankan dalam pelaksanaannya semua masih manual

oleh staf.

9. Pertanyaan : Dengan lembaga apa saja Pembiayaan Multijasa BTN iB

menjalin kerjasama?

Jawaban : Pembiayaan Multijasa BTN iB sudah menjalin kerjasama dengan

lembaga pendidikan yaitu Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan

Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA).

10. Pertanyaan : Apakah bank setiap tahunnya dapat menarik nasabah untuk

menggunakan produk ini?

Jawaban : Ya, karena setiap tahunnya ada target yang harus kita capai, dan

Multijasa di Ciputat pada setiap tahunnya selalu melebihi target.

11. Pertanyaan : Bagaimana efektivitas Pembiayaan Multijasa BTN iB di Bank

BTN KCPS Ciputat ini?

Jawaban : Tentu sudah dapat dikatakan efektif. Bisa dilihat melalui data yang

saya berikan kalau Multijasa ini setiap tahunnya selalu melebihi target dan

telah menjadi produk unggulan kedua setelah KPR yang paling diminati dan

berpengaruh besar terhadap margin keuntungan bank.

WAWANCARA DENGAN NASABAH PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB

Nama : Abdurochman

Hari/Tanggal : 17 Maret 2017

Tempat : Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat

1. Berapa lama bapak menjadi nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB di Bank

BTN KCPS Ciputat?

Sudah 1 tahun dan masih berjalan.

2. Jenis produk Pembiayaan Multijasa dalam bidang apakah yang bapak pilih?

Saya memilih untuk biaya pendidikan dalam pembiayaan ini.

3. Mengapa bapak tertarik untuk melakukan Pembiayaan Multijasa di Bank

BTN KCPS Ciputat?

Karena saya memang nasabah Bank BTN KCPS Ciputat, dan saya tahu kalau

ada produk Pembiayaan Multijasa BTN iB ini. Saya tertarik karena saya

membutuhkan biaya untuk melanjutkan studi saya, sehingga dapat

meringankan saya.

4. Bagaimana proses dalam pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh Bank

BTN KCPS Ciputat apakah mudah dan cepat?

Ya, prosesnya sangat mudah dan saya rasa cepat ya karena penyelesaian saya

waktu itu kurang lebih 5 hari saja sudah cair.

5. Adakah kekurangan yang bapak rasakan selama melakukan pembiayaan?

Alhamdulillah tidak ada, saya merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.

6. Manfaat apa yang dapat bapak peroleh melalui pembiayaan ini?

Manfaatnya saya menjadi bisa untuk membiayai pendidikan S2 saya saat ini.

7. Menurut bapak apakah Pembiayaan Multijasa BTN iB di Bank BTN KCPS

Ciputat sudah berjalan efektif?

Saya rasa sudah, karena produk ini sangat bermanfaat, prosesnya juga mudah

dan cepat tidak memberatkan nasabah.

8. Apakah harapan bapak terhadap produk Pembiayaan Multijasa BTN iB yang

ada di Bank BTN KCPS Ciputat ini?

Harapan saya semoga produk Pembiayaan Multijasa BTN iB ini dapat terus

maju dan eksis serta makin bermanfaat bagi masyarakat.

WAWANCARA DENGAN NASABAH PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB

Nama : Riyanti

Hari/Tanggal : 21 Maret 2017

Tempat : Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat

1. Berapa lama ibu menjadi nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB di Bank

BTN KCPS Ciputat?

Saya menjadi nasabah Multijasa kurang lebih 2 tahun dan sampai saat ini pun

masih berjalan.

2. Jenis produk Pembiayaan Multijasa dalam bidang apakah yang ibu pilih?

Pendidikan.

3. Mengapa ibu tertarik untuk melakukan Pembiayaan Multijasa di Bank BTN

KCPS Ciputat?

Saya tertarik karena produknya bekerjasama dengan lembaga pendidikan yang

ingin saya tuju, UMJ.

4. Bagaimana proses dalam pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh Bank

BTN KCPS Ciputat apakah mudah dan cepat?

Iya sangat mudah dan cepat. Saya mengajukan Pembiayaan Multijasa BTN iB

untuk biaya pendidikan saya dalam melanjutkan studi. Dengan melengkapi

beberapa persyaratan, wawancara dan akad kemudian pihak bank melakukan

survey. Seminggu setelah itu dana tersebut langsung cair.

5. Adakah kekurangan yang ibu rasakan selama melakukan pembiayaan?

Oh, tidak ada. Saya merasa nyaman dan senang dengan melakukan

pembiayaan ini.

6. Manfaat apa yang dapat ibu peroleh melalui pembiayaan ini?

Saya menjadi lebih mudah untuk melanjutkan studi saya berkat adanya

Pembiayaan Multijasa BTN iB.

7. Menurut ibu apakah Pembiayaan Multijasa BTN iB di Bank BTN KCPS

Ciputat sudah berjalan efektif?

Sepertinya sudah ya, kalau tidak efektif ya mungkin produknya tidak akan

terus berjalan sampai saat ini.

8. Apakah harapan ibu terhadap produk Pembiayaan Multijasa BTN iB yang ada

di Bank BTN KCPS Ciputat ini?

Harapannya semoga BTN KCPS Ciputat dapat mengembangkan lagi

kerjasama dengan lembaga lain selain pendidikan untuk produk Pembiayaan

Multijasa ini.

WAWANCARA DENGAN NASABAH PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB

Nama : Sri Rahayu

Hari/Tanggal : 18 April 2017

Tempat : Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat

1. Berapa lama ibu menjadi nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB di Bank

BTN KCPS Ciputat?

Saya menjadi nasabah pembiayaan ini sudah berjalan 2 tahun, dan sebentar

lagi akan diperpanjang.

2. Jenis produk Pembiayaan Multijasa dalam bidang apakah yang ibu pilih?

Saya pilih untuk biaya pendidikan.

3. Mengapa ibu tertarik untuk melakukan Pembiayaan Multijasa di Bank BTN

KCPS Ciputat?

Tertariknya karena saya butuh untuk biaya pendidikan dan saya tahu di BTN

Syariah Ciputat ini ada produk Multijasa untuk pendidikan, lalu saya datang

langsung dan bertanya kepada CS di sana. Setelah itu saya menjadi yakin

untuk melanjutkan mengajukan pembiayaan tersebut.

4. Bagaimana proses dalam pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh Bank

BTN KCPS Ciputat apakah mudah dan cepat?

Ya cepat sekali kalau seingat saya waktu itu seminggu sudah cair. Mudah juga

persyaratannya tidak ribet.

5. Adakah kekurangan yang ibu rasakan selama melakukan pembiayaan?

Tidak ada, semua baik-baik saja lancar.

6. Manfaat apa yang dapat ibu peroleh melalui pembiayaan ini?

Manfaatnya saya dapat pinjaman dana untuk biaya pendidikan anak saya.

7. Menurut ibu apakah Pembiayaan Multijasa BTN iB di Bank BTN KCPS

Ciputat sudah berjalan efektif?

Sudah bisa dibilang efektif yak arena memang bermanfaat sekali dan mudah

juga.

8. Apakah harapan ibu terhadap produk Pembiayaan Multijasa BTN iB yang ada

di Bank BTN KCPS Ciputat ini?

Mudah-mudahan produk ini semakin bermanfaat dan memberikan keberkahan

bagi semua pihak yang terlibat. Semakin kreatif dan terus berinovasi dalam

memajukan produk ini.