EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR...

131
i UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM SARJANA SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN LUWU TIMUR Oleh: KIKI RESKI E 211 08 293 Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Dalam Bidang Ilmu Administrasi Makassar, 2012

Transcript of EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR...

Page 1: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

i

UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM SARJANA

SKRIPSI

EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

KABUPATEN LUWU TIMUR

Oleh:

KIKI RESKI

E 211 08 293

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Dalam Bidang Ilmu Administrasi

Makassar, 2012

Page 2: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

ii

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU ADMINISTASI

PROGRAM SARJANA

ABSTRAK

KIKI RESKI (E211 08 293), Efektivitas Pelayanan Perizinan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel + 4 gambar + 25 pustaka (1986-2009). Dibimbing oleh Prof. Dr. Suratman, M.Si dan Dr. Hamsinah, M.Si. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat efektivitas pelayanan perizinan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dimana dalam penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti. Proses analisis data dilakukan secara terus menerus dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen dan sebagainya sampai dengan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan perizinan di Kantor Pelayanan Perizinan Kabupaten Luwu Timur telah berjalan dengan efektif, dimana masyarakat sebagai pengguna layanan merasa sangat puas dengan pelayanan yang diberikan, program kerja dan kegiatan yang direncanakan dapat terealisasi dengan baik dan pelaksanaannya sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Page 3: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

iii

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU ADMINISTASI

PROGRAM SARJANA

ABSTRACT

KIKI RESKI (E211 08 293), Effectiveness of Services Licensing in Office Integrated Licensing Services of east luwu, xiv + 116 pages + 3 tables + 4 image + 25 library (1986-2009). Supervised by Prof. Dr. Suratman, M.Si and Dr. Hamsinah, M.Sc. The purpose of this research to analyze the effectiveness of the licensing service on Office Integrated Licensing Services of east luwu. The research method used in this research a qualitative approach in which the descriptive study conducted to determine or describe the reality of the events observed. Data analysis process is conducted continuously starts by reviewing all available data from various sources, from interviews, observations that have been written in field notes, documents and so on until the conclusion withdrawal. The results showed that the licensing service in Office Integrated Licensing Services of east luwu been carried out effectively, whereby the public as service users were very satisfied with the services provided, work programs and activities that can be realized with a well planned and its implementation in accordance with the specified time.

Page 4: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

iv

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

PROGRAM SARJANA

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : KIKI RESKI

NPM : E211 08 293

Program Studi : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Judul : EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR

PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN LUWU

TIMUR

Telah disetujui oleh Ketua Program Sarjana dan diperiksa oleh pembimbing serta

dinyatakan layak untuk diajukan ke Ujian Skripsi Program Sarjana Jurusan Ilmu

Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.

Makassar, 13 April 2012

Disetujui oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Suratman Nur, M.Si.

Nip : 19570715 198403 1 001

Dr. Hamsinah, M.Si.

Nip : 19551103 198702 2 002

Mengetahui,

Ketua Program Sarjana Jurusan Ilmu Administrasi

Prof. Dr. Sangkala, MA

Nip : 19631111 199103 1 002

Page 5: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

v

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

PROGRAM SARJANA

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda-tangan dibawah ini :

Nama : KIKI RESKI

NIM : E211 08 293

Program Studi : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “EFEKTIVITAS PELAYANAN

PERIZINAN DI KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN

LUWU TIMUR” benar-benar merupakan hasil karya pribadi dan seluruh sumber

yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Makassar, 13 April 2012

KIKI RESKI E211 08 293

Page 6: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

vi

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

PROGRAM SARJANA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : KIKI RESKI

NIM : E211 08 293

Program Studi : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Judul : EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR

PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN LUWU

TIMUR

Telah dipertahankan dihadapan Penguji Ujian Skripsi Program Sarjana Jurusan

llmu Administrasi Fakultas llmu Sosial dan llmu Politik Universitas Hasanuddin

pada hari Kamis, 26 April 2012.

Dewan Penguji Skripsi

Ketua Sidang : Prof. Dr. Suratman Nur, M.Si. (…………….....…)

Sekretaris Sidang : Dr. Hamsinah, M.Si. (………….....……)

Anggota : Dr. H. Muhammad Yunus, MA. (………….....……)

Dr. H. Badu Ahmad, M.Si. (………….....……)

Dr. Muhammad Rusdi, M.Si. (…...………..……)

Page 7: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

karena rahmat dan hidayah-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan penulisan

skripsi dengan judul: “Efektivitas Pelayanan Perizinan di Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur”. Salawat serta salam kepada

junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, yang membawa manusia dari alam

kegelapan menuju alam yang terang benderang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan karena menyadari keterbatasan ilmu dan kemampuan yang

dimiliki oleh penulis. Untuk itu demi sempurnanya skripsi ini, penulis sangat

membutuhkan dukungan dan sumbangsih pikiran yang berupa kritik dan saran

yang bersifat kondusif.

Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua (Syamsu

Alam dan Hj. Nurhana) yang telah tulus ikhlas memberikan kasih sayang, cinta,

do’a, perhatian, dukungan moral dan materil yang telah diberikan selama ini.

Terima kasih telah meluangkan segenap waktunya untuk mengasuh, mendidik,

membimbing, dan mengiringi perjalanan hidup penulis dengan dibarengi alunan

do’a yang tiada henti agar penulis sukses dalam menggapai cita-cita. Buat adik-

adikku tersayang Syamsinar, Surachman dan Abdillah terima kasih sudah

menjadi adik yang manis dan lucu. Dan untuk My Baby Cute Fathur jadilah anak

yang baik. I’ll love all of you forever.

Page 8: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

viii

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, karena

itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. DR. dr. Idrus Paturusi, Sp.B, Sp.BO. Sebagai Rektor

Universitas Hasanuddin.

2. Bapak Prof. Dr. Hamka Naping. MA., Sebagai Dekan Fisip Universitas

Hasanuddin.

3. Bapak Prof. Dr. Sangkala,M.Si. Selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Negara dan Dr. Hamsinah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Administrasi Negara.

4. Bapak Prof. Dr. Suratman Nur, M.Si. dan Ibu Dr. Hamsinah, M.Si. Selaku

pembimbing I dan pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk

membimbing penulis.

5. Bapak Dr. H. Muhammad Yunus, MA., Bapak Dr. H. Badu Ahmad, M.Si.,

dan Bapak Dr. Muhammad Rusdi, M.Si selaku penguji. Terima kasih atas

waktu, masukan dan arahannya.

6. Adnan Nasuation, S.Sos. M.Si. dan Dr. Suryadi Lambali, MA. Selaku

penasehat akademik yang bersedia meluangkan waktunya untuk

membimbing dan mengarahkan penulis.

7. Para dosen atas ilmu yang telah diberikan, staf akademik (Ka’ Rini, Ka’ Aci,

Ibu Ani, Ka Irman, Ka Amra dan Pak Lili) yang banyak membantu penulis.

8. Drs. Hasanuddin Bengngareng, MM. Selaku Kepala Kantor dan Bapak

Muhammad Syukri, S.Sos selaku Kasi Pelayanan yang telah banyak

membantu penulis selama penelitian di Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Luwu Timur.

Page 9: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

ix

9. My Best Friend UmmulChairi (UmBhot yang cute, kita sama2 berjuang

dalam keadaan apapun, membuat orang iri atas kebersamaan kita, bahagia

bisa jadi sahabatmu), Nur Rizka Ayuningsih (ZkaBhot), dan Febrianty

(NengBhot) terima kasih atas perhatian, semangat, bantuan, nasihat, dan

persahabatan yang manis ini.

10. Teman seperjuanganku Nova (teman yang selalu menemaniku makan,

tidur, kegitan lain dan kadang-kadang kita bicara hal-hal yang tidak

mungkin sebagai hiburan), Ikha (Katanya kita satu kost tapi kenapa jarang

ketemu? soalnya, dia Miss sibuk dan narsis), Ni’ma (kita sering

memanggilnya ibu Ustadza), Tika (anaknya ayah ibu yang laload), Ana

(gadis energik), Vina (Miss Perfect), Ria (Si sabar tapi kadang keras

kepala), Titin (soo cute), Indah (yang satu ini apa yah? kita sebut si “L”),

Vani (si kalem dan sabar), Suci dan Amel, (kita pernah perjuang KKNP di

PDAM Kota Makassar) Erni, Nazar, Wahyu, Taufik, Fadel, Dimas, Adhi,

Ardy, Fahrun, Arham, Kiki, Muna, Mawar, Febi, Rani, Titin Paramita dan

teman-teman Bravo 08 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Thanks for your attentions, support dan bantuan kalian. Terima kasih atas

kebersamaannya selama ini. Semoga harapan dan cita-cita kita tercapai.

(Amin)... Kompak selalu...!

11. Untuk kanda-kanda senior (Humanis FISIP UH) ksatria ’05, atmosfer ’06,

Creator ’07 serta kanda yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan

adik-adik mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, CIA ’09, Prasasti ’10 dan

Brilian ’11.

12. Untuk teman-teman di SMANSA Malili, Mariadi, Sarwan, Ipha, Ummi, Ulhy,

Gita, Warti, Wenda, Obhy, Ochin serta seluruh keluarga besar SMANSA

Page 10: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

x

Malili terima kasih atas semangat, keceriaan, kebersamaan dalam melukis

masa-masa yang lucu dan manis.

13. Teman-teman kost di “Pondok Tak Bernama” Ka’ Mia, and Anha (Mitzy)

terima kasih atas bantuan, persahabatan dan rasa kekeluargaan yang

indah selama ini. Thanks for this beautiful friendship. Keep it forever !

14. Spesial untuk Saldin, yang setiap saat ada untukku. Terima kasih atas

semua bantuannya.

15. Untuk Keluarga besar penulis tanpa terkecuali yang telah mendukung dan

mendoakan selama ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi

pembaca. Terima Kasih, Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 13 April 2012

KIKI RESKI

Page 11: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

ABSTRACT .................................................................................................... iii LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ v

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 I.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 I.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 7 I.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 7 I.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 9

II.1 Landasan Teori ............................................................................... 9

II.1.1 Konsep Efektivitas ................................................................ 9 II.1.2 Konsep Pelayanan ................................................................ 17 II.1.3 Konsep Perizinan .................................................................. 29 II.1.4 Konsep Pelayanan Perizinan ................................................ 33

II.2 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 40

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 42 III.1 Pendekatan Penelitian ................................................................... 42 III.2 Tipe Penelitian ............................................................................... 42 III.3 Unit Analisis .................................................................................... 43 III.4 Waktu dan Lokasi Penelitian .......................................................... 43 III.5 Jenis dan Sumber Data .................................................................. 43 III.6 Informan .......................................................................................... 44

Page 12: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

xii

III.7 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 45 III.8 Teknik Analisis Data ...................................................................... 46

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN .................................................... 48

IV.1 Letak Geografi Kabupaten Luwu Timur .......................................... 48 IV.2 Sekilas Terbentuknya KPPT Kab. Luwu Timur .............................. 49 IV.3 Visi dan Misi .....................................................................................50 IV.4 Motto dan Janji Pelayanan ............................................................. 51 IV.5 Tujuan Didirikannya KPPT Kabupaten Luwu Timur ...................... 51 IV.6 Sasaran KPPT Kabupaten Luwu Timur .......................................... 52 IV.7 Kebijakan Mutu KPPT Kabupaten Luwu Timur .............................. 52 IV.8 Asas Penyelenggaraan KPPT Kabupaten Luwu Timur .................. 53 IV.9 Prinsip Penyelenggaraan KPPT Kabupaten Luwu Timur ............... 54 IV.10 Struktur Kelembagaan KPPT Kabupaten Luwu Timur ................ 55 IV.11 Tugas Pokok dan Fungsi KPPT Kabupaten Luwu Timur ............. 56 IV.12 Cakupan Layanan Penyelengaraan KPPT Kabupaten

Luwu Timur .................................................................................... 63 IV.13 Manfaat Keberadaan KPPT Kabupaten Luwu Timur ................... 64 IV.14 Jenis Perizinan, Persyaratan Dasar Hukum dan Standar

Waktu Perizinan dan Non Perizinan yang Dikelolah KPPT Kabupaten Luwu Timur ................................................................ 65

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 77

Efektifitas Pelayanan Perizinan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur ............................................................ 77

1. Efesiensi Dalam Pelayanan .......................................................... 79 2. Semangat Kerjasama dan Loyalitas Kelompok Kerja .................. 85 3. Prosedur Pelayanan ..................................................................... 88 4. Responsivitas Pegawai ................................................................ 96 5. Sarana dan Prasarana ................................................................. 100

BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 111

VI.1 Kesimpulan ..................................................................................... 111 VI.2 Saran .............................................................................................. 113

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 114 LAMPIRAN

Page 13: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Jumlah Pegawai ...................................................................... 56

Tabel 2. Jenis Perizinan, Persyaratan Dasar Hukum dan Standar Waktu ...... 65

Tabel 3. Matriks Pembahasan .......................................................................... 107

Page 14: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran ................................………............................ 41

Gambar 2. Struktur Kelembagaan .................................................................... 55

Gambar 3. Alur Pelayanan Perizinan ............................................................... 86

Gambar 4. Siklus Proses Perizinan .................................................................. 87

Page 15: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dan kemajuan otonomi daerah akan terus digalakkan

hingga terwujudnya otonomi daerah yang diharapkan yakni otonomi daerah

yang mandiri, sehingga ketergantungan pada pusat dapat berkurang serta

otonomi daerah tersebut bisa menjadi wadah bagi masyarakat dengan

memberikan tanggapan dan respon secara aktif terhadap kebutuhan,

kapasitas dan kehendak dari aspirasi masyarakat yang ada di daerah.

Pelaksanaan otonomi daerah akan mendorong pemikiran baru bagaimana

menata kewenangan yang efektif dan efisien. Artinya pemerintahan dapat

diselenggarakan secara demokratis.

Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk

memberi pelayanan, peningkatan peran serta peningkatan peran serta

prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat. Sejalan dengan hal tersebut, maka dilaksanakan pula

prinsip otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab. Prinsip yang

nyata adalah prinsip yang menegaskan bahwa urusan pemerintahan

dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang dan tanggung jawab. (Waluyo,

2007 : 206).

Penyelenggaraan pemerintahan saat ini bukan lagi semata-mata

menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan seluruh aktor dalam sebuah

negara. Meskipun demikian, peran pemerintah tentunya masih sangat

dibutuhkan terkait dengan penyediaan pelayanan publik. Pada dasarnya,

Page 16: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

2

pelayanan publik mencakup tiga aspek, yaitu pelayanan barang, jasa, dan

administratif. Wujud pelayanan administratif adalah layanan berbagai

perizinan, baik yang bersifat non perizinan maupun perizinan. Perizinan

merupakan salah satu aspek penting dalam pelayanan publik, demikian juga

perizinan yang terkait dengan kegiatan usaha. Penerapan otonomi daerah

memberikan ruang yang cukup besar bagi daerah untuk mengatur dan

mengurus pelayanan publiknya, termasuk dalam hal perizinan.

(http://www.transparansi.or.id/Otonomi_Daerah.pdf.).

Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah

adalah kemampuan pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan kepada

publik dengan baik. Dalam arti bahwa masyarakat memperoleh pelayanan

secara mudah, murah, cepat, dan ramah yang pada akhirnya mencapai

ukuran kepuasan publik yang dikehendaki.

Pelayanan merupakan wujud dari fungsi pemerintah sebagai bukti

pengabdian kepada masyarakat. Rendahnya kualitas pelayanan di Indonesia

saat ini mendorong pemerintah untuk segera memperbaiki kualitas

pelayanannya, apalagi yang berhubungan dengan pelayanan perizinan yang

dicitrakan sebagai pelayanan yang berbelit-belit, sulit diakses, memiliki

prosedur yang sangat rumit serta tidak adanya kepastian waktu dan

keterbukaan biaya pelayanan yang dibutuhkan.

Dalam hal penyediaan pelayanan perizinan, petugas birokrasi sering

kali memberikan prosedur yang sangat rumit dan cenderung berbelit-belit, jika

mekanisme yang rumit terus tetap berjalan, otomatis membuat masyarakat

menjadi malas dan enggan dalam mengurus perizinan. Maka, pemerintah

Page 17: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

3

perlu mencari solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

(http:///www.repository.usu.ac.id).

Atas dasar itulah, Pemerintah Indonesia menginstruksikan kepada

seluruh kepala daerah agar dapat segera menerapkan pola pelayanan

perizinan terpadu satu pintu melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor

24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perizinan Terpadu Satu

Pintu, yang jenis kelembagaannya diserahkan kepada daerah untuk memilih

jenis lembaga yang sesuai, apakah berbentuk dinas, kantor atau badan yang

disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan daerah dalam mengelolanya.

Dengan dibentuknya Kantor/Dinas Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

ini sebagai institusi yang khusus bertugas memberikan pelayanan perizinan

kepada masyarakat, dalam hal pengurusan perizinan masyarakat hanya

cukup mendatangi satu kantor/dinas saja.

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah kegiatan

penyelenggaraan perizinan dan non perizinan yang proses pengelolaannya

mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan

dalam satu tempat. Dalam Pelayanan Terpadu Satu Pintu, kepala PTSP diberi

pelimpahan kewenangan untuk menandatangani izin yang masuk, hal ini

berarti penyederhanaan pelayanan. Penyederhanaan pelayanan adalah

upaya penyingkatan terhadap waktu, prosedur, dan biaya pemberian

perizinan dan non perizinan. Perizinan adalah pemberian legalitas kepada

seseorang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin

maupun tanda daftar usaha. Pemberlakuan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(PTSP) ini diharapkan mampu memangkas waktu dan biaya yang dibutuhkan

untuk mengurus perizinan. Hasilnya pelayanan perizinan lebih efektif, mudah

Page 18: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

4

dan murah. (Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Perizinan Terpadu Satu Pintu).

Organisasi yang efektif adalah organisasi yang mempunyai orientasi

dan proyeksi dalam mengimplementasikan seluruh program kerja yang telah

ditetapkan. Upaya mengevaluasi jalannya suatu organisasi, dapat dilakukan

melalui konsep efektivitas. Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan

seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana

makin besar presentase target yang dicapai makin tinggi efektifitasnya.

Sedangkan efektivitas pelayanan publik berarti penyelesaian pekerjaan tepat

pada waktu yang telah ditentukan, artinya pelaksanaan sesuatu tugas dinilai

baik atau tidak sangat tergantung pada penyelesaian tugas tersebut dengan

waktu yang telah ditetapkan. (Sondang P. Siagian, 1997:151)

Konsep efektivitas menekankan pada pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Tingkat efektivitas dapat diukur dengan

membandingkan antara rencana atau target yang telah ditentukan dengan

hasil yang dicapai, maka usaha atau hasil pekerjaan yang dilakukan tidak

tercapai sesuai dengan rencana maka hal itu dikatakan tidak efektif. Dalam

hal ini efektivitas merupakan pencapaian tujuan organisasi melalui

pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara efisien, ditinjau dari sisi

masukan (input) maupun keluaran (output). Suatu kegiatan dikatakan efisien

apabila dikerjakan dengan benar dan sesuai dengan prosedur, sedangkan

efektif bila kegiatan bila kegiatan tersebut dilaksanakan dengan benar dan

dapat memberikan hasil yang bermanfaat. (Sondang P. Siagian, 1987: 76)

Efektivitas dapat diartikan sebagai tepat sasaran yang juga lebih

diarahkan pada aspek keberhasilan pencapaian tujuan. Maka efektivitas fokus

Page 19: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

5

pada tingkat pencapaian terhadap tujuan dari organisasi publik. Dalam

kaitannya terhadap pelayanan perizinan, pemerintah berusaha menciptakan

suatu sistem pelayanan yang optimal. Salah satu dari tindakan pemerintah

tersebut adalah dengan dikeluarkannya suatu kebijakan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu (PTSP). Dengan adanya PTSP, aparatur pemberi pelayanan harus

benar-benar ditata, diperbaharui, dan dibenahi untuk mengubah citra aparatur

yang sebelumnya dipandang lamban dan tidak transparan menjadi efektif

sesuai dengan tujuan pelayanan publik.

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Kabupaten Luwu Timur

telah diberi kewenangan untuk melaksanakan Pelayanan Administrasi

Perizinan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor :

30 Tahun 2006 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Teknis Daerah Kabupaten Luwu Timur, berdasarkan Permendagri No. 24

Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perizinan Terpadu Satu

Pintu, yang diperkuat dengan Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencana

Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah. (Panduan Perizinan

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur. 2011 : 5)

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) merupakan salah satu

perangkat pemerintah daerah di Kabupaten Luwu Timur yang menerapkan

sistem pelayanan satu pintu. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu sebagai

instansi yang khusus bertugas memberikan pelayanan mengenai perizinan

yang langsung bersinggungan kepada masyarakat, pada dasarnya dapat

dikatakan sebagai terobosan baru atau inovasi manajemen pemerintah

Page 20: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

6

daerah. yang diharapkan mampu memberikan pelayanan publik yang

berkualitas sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat.

Pembentukan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) sebagai

wujud nyata komitmen Kabupaten Luwu Timur dalam memberikan pelayanan

yang lebih baik dan memberikan pelayanan secara terpadu sehingga

memudahkan masyarakat dan dunia usaha dalam memperoleh perizinan.

Salah satu bentuk pelayanan umum kepada masyarakat itu adalah pelayanan

prima di bidang perizinan, yang dimaksud pelayanan perizinan yang prima

adalah pelayanan terpadu satu pintu yang dapat mencerminkan suatu bentuk

pelayanan yang memenuhi prinsip pelayanan yang jelas, sederhana, pasti,

aman, efektif, efisien, transparan, akuntabel, partisipatif, ekonomis, adil, dan

merata.

Namun kenyataannya, berdasarkan informasi yang di dapat melalui

media internet (Malili, Palopo Pos) yang dikutip oleh Yayasan Inovasi

Pemerintahan Daerah (YIPD), menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Kabupaten Luwu Timur dinilai

belum maksimal. Pasalnya, pelayanan satu pintu yang dijanjikan hingga kini

belum terwujud. Ada sejumlah pelayanan di Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu (KPPT) justru diselesaikan di luar KPPT. Dalam pengurusan

perizinan belum satu pintu karena masih harus keluar ke unit kerja lain yang

terkait. Itu berarti, pelayanan secara terpadu pada satu atap sebagaimana

yang dipersyaratkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006

tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu belum

sepenuhnya berjalan yang dinilai belum efektif/maksimal dalam memberikan

pelayanan. (http://www.yipd.or.id/main/readnews/12147).

Page 21: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

7

Atas dasar itulah penulis tertarik mengangkat masalah ini kedalam

sebuah judul “Efektivitas Pelayanan Perizinan di Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur”.

I.2. Rumusan Masalah

Pelayanan Perizinan merupakan suatu masalah yang sangat

kompleks, perizinan merupakan salah satu aspek penting dalam pelayanan

publik. Dalam hal pelayanan perizinan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

Faktor-faktor tersebut sangat menentukan dalam rangka pencapaian

pelayanan perizinan yang efektif. Pelayanan perizinan dapat terlaksana

apabila unsur yang terlibat dalam proses pelayanan dapat berperan dengan

baik. Kesatupaduan unsur-unsur tersebut akan menentukan efektifnya

pelayanan. Oleh karena itu, untuk lebih terarah dan sistematisnya

pembahasan dalam penelitian ini maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

“Bagaimana efektivitas pelayanan perizinan di Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur?”

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: untuk

menganalisis tingkat efektivitas pelayanan perizinan di Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur.

I.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Manfaat Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan yang

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam

Page 22: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

8

pencarian informasi atau sebagai referensi mengenai efektivitas

pelayanan perizinan.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran

dan digunakan sebagai bahan masukan serta informasi bagi Pemerintah

Daerah di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur

dalam rangka meningkatkan efektivitas pelayanan.

Page 23: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Landasan Teori

II.1.1. Konsep Efektivitas

Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti

berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Menurut Harbani

Pasolong (2007:4), efektivitas pada dasarnya berasal dari kata “efek” dan

digunakan istilah ini sebagai hubungan sebab akibat. Efektivitas dapat

dipandang sebagai suatu sebab dari variabel lain. Efektivitas berarti bahwa

tujuan yang telah direncanakan sebelumnya dapat tercapai atau dengan kata

sasaran tercapai karena adanya proses kegiatan.

Kata efektivitas tidak dapat disamakan dengan efisiensi, karena

keduanya memilki arti yang berbeda walaupun dalam berbagi pengunaan

kata efisiensi lekat dengan kata efektivitas. Efisiensi mengandung pengertian

perbandingan antara biaya dan hasil, sedangkan efektivitas secara langsung

dihubungkan dengan pencapaian tujuan. Kamus Ilmiah Populer

mendefinisikan efektivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau

menunjang tujuan. Efektifitas merupakan salah satu dimensi dari

produktivitas, yaitu mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal,

yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.

Robbins dalam Tika P. (2008:129) memberikan definisi efektivitas

sebagai tingkat pencapaian organisasi dalam jangka pendek dan jangka

penjang. Maksudnya adalah efektivitas merupakan suatu standar pengkuran

Page 24: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

10

untuk menggambarkan tingkat keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai

sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

The Liang Gie dalam bukunya Ensiklopedia Administrasi (1998:147)

mengemukakan definisi bahwa, “efektivitas yaitu suatu keadaan yang

mengandung pengertian mengenai terjadinya suatu efek/akibat yang

dikehendaki”.

Secara nyata Stoner (Kurniawan, 2005:106) menekankan pentingnya

efektivitas dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi dan efektivitas adalah

kunci dari kesuksesan suatu organisasi. Menurut Mullins dalam Rukman

(2006:14), efektif itu harus terkait dengan pencapaian tujuan dan sasaran

suatu tugas dan pekerjaan dan terkait juga dengan kinerja dari proses

pelaksanaan suatu pekerjaan.

Menurut H. Emerson seperti yang dikutip Soewarno Handayanigrat

(1994:16), memberikan definisi bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam

arti tercapainya sasaran atau tujuan yang ditentukan sebelumnya”.

Sedangkan Georgopolous dan Tannenbaum dalam bukunya yang

berjudul Efektivitas Organisasi (1985:50), mengemukakan bahwa :

“Efektivitas ditinjau dari sudut pencapaian tujuan, dimana keberhasilan suatu organisasi harus mempertimbangkan bukan saja sasaran organisasi tetapi juga mekanisme mempertahankan diri dalam mengejar sasaran dengan kata lain, penilaian efektivitas harus berkaitan dengan masalah sasaran maupun tujuan”.

Upaya mengevaluasi jalannya suatu organisasi, dapat dilakukan

melalui konsep efektivitas. Konsep ini adalah salah satu faktor untuk

menentukan apakah perlu dilakukan perubahan secara signifikan terhadap

bentuk, atau manajemen organisasi. Dalam hal ini efektivitas merupakan

pencapaian tujuan organisasi melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki

Page 25: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

11

secara efisien, ditinjau dari sisi masukan (input) maupun keluaran (output).

Suatu kegiatan dikatakan efisien apabila dikerjakan dengan benar dan sesuai

dengan prosedur, sedangkan efektif bila kegiatan bila kegiatan tersebut

dilaksanakan dengan benar dan dapat memberikan hasil yang bermanfaat.

Selanjutnya Martani dan Lubis (1987:55), menyatakan bahwa :

“Dalam setiap organisasi, efektivitas merupakan unsur pokok aktivitas untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan kata lain suatu organisasi disebut efektif apabila tercapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya”.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut

diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi penekanan dari

pengertian efektivitas berada pada pencapaian tujuan. Ini berarti dapat

dikatakan efektif apabila tujuan atau sasaran yang dikehendaki dapat tercapai

sesuai dengan rencana semula dan menimbulkan efek atau dampak terhadap

apa yang diinginkan atau diharapkan.

Tingkat efektivitas dapat diukur dengan membandingkan antara

rencana atau target yang telah ditentukan dengan hasil yang dicapai, maka

usaha atau hasil pekerjaan tersebut itulah yang dikatakan efektif, namun jika

usaha atau hasil pekerjaan yang dilakukan tidak tercapai sesuai dengan apa

yang direncanakan, maka hal itu dikatakan tidak efektif.

Hari Lubis dan Martani Huseini (1987:55), menyatakan efektifitas

sebagai konsep yang sangat penting dalam organisasi karena menjadi ukuran

keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Karenanya, pengukuran

efektifitas bukanlah hal yang sederhana mengingat perbedaan tujuan masing-

masing organisasi dan keragaman tujuan organisasi itu sendiri.

Lebih lanjut, Hari Lubis dan Martani Huseini (1987:55),menyebutkan

3 (tiga) pendekatan utama dalam pengukuran efektifitas organisasi, yaitu :

Page 26: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

12

1. Pendekatan sumber (resource approach) yakni mengukur efektivitas

dari input. Pendekatan mengutamakan adanya keberhasilan organisasi

untuk memperoleh sumber daya, baik fisik maupun non fisik yang sesuai

dengan kebutuhan organisasi.

2. Pendekatan proses (process approach) adalah untuk melihat sejauh

mana efektivitas pelaksanaan program dari semua kegiatan proses

internal atau mekanisme organisasi.

3. Pendekatan sasaran (goals approach) dimana pusat perhatian pada

output, mengukur keberhasilan organisasi untuk mencapai hasil (output)

yang sesuai dengan rencana.

Dari ketiga pendekatan tersebut dapat dikemukakan bahwa

efektivitas organisasi merupakan suatu konsep yang mampu memberikan

gambaran tentang keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai

sasarannya. Dalam hal ini penulis menggunakan pendekatan proses (process

approach) untuk mengukur efektivitas pelayanan perizinan di Kantor

Pelayanan Perizinan Kabupaten Luwu Timur. Pendekatan proses (internal

process approach), menganggap efektivitas sebagai efesiensi dan kondisi

kesehatan organisasi internal, yaitu kegiatan dan proses internal organisasi

yang berjalan dengan lancar. Pendekatan proses (process approach) melihat

kegiatan internal organisasi dan mengukur efektivitas melalui indikator internal

seperti efesiensi dalam pelayanan, semangat kerjasama dan loyalitas

kelompok kerja. Dilengkapi dari indikator Keputusan Bupati Luwu Timur

Nomor: 58 Tentang Standar Pelayanan Perizinan Pada Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur yaitu prosedur pelayanan,

responsivitas pegawai, sarana dan prasarana.

Page 27: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

13

Adam I Indrawijaya (1989:226) mengemukakan pula bahwa untuk

menilai efektivitas suatu organisasi ada 3 hal yaitu :

1. Efektivitas organisasi sama dengan prestasi organisasi secara

keseluruhan. Menurut pandangan ini efektivitas organisasi dapat

diukur berdasarkan berapa besar hasil / keuntungan yang didapatkan

oleh organisasi tersebut

2. Efektivitas organisasi dihubungkan dengan tingkat kepuasan anggota

organisasi.

3. Efektivitas organisasi mencakup aspek intern organisasi dan ekstern

organisasi yaitu kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan

sekeliling.

Adapun kriteria atau ukuran mengenai pencapai tujuan secara efektif

atau tidak, sebagaimana yang dikemukakan oleh S.P Siagian (1987:77) yaitu:

1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai

2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan

3. Proses analisis dan perumusan kebijakanaan yang mantap

4. Penyusunan program yang matang

5. Penyusunan program yang mantap

6. Tersedianya sarana dan prasarana

7. Pelaksanaan efektif dan efisien

8. Sistem pengawasan yang bersifat mendidik

Menurut pendapat David Krech, Ricard S. Cruthfied dan Egerton L.

Ballachey dalam bukunya “Individual and Society” yang dikutip Sudarwan

Danim (2004:119), menyebutkan ukuran efektivitas, sebagai berikut :

Page 28: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

14

1) Jumlah hasil yang dapat dikeluarkan, artinya hasil tersebut berupa

kuantitas atau bentuk fisik dari organisasi, program atau kegiatan. Hasil

dimaksud dapat dilihat dari perbandingan (ratio) antara masukan (input)

dengan keluaran (output).

2) Tingkat kepuasan yang diperoleh, artinya ukuran dalam efektivitas ini

dapat kuantitatif (berdasarkan pada jumlah atau banyaknya) dan dapat

kualitatif (berdasarkan pada mutu).

3) Produk kreatif, artinya penciptaan hubungannya kondisi yang kondusif

dengan dunia kerja, yang nantinya dapat menumbuhkan kreativitas dan

kemampuan.

4) Intensitas yang akan dicapai, artinya memiliki ketaatan yang tinggi

dalam suatu tingkatan intens sesuatu, dimana adanya rasa saling

memiliki dengan kadar yang tinggi.

Efektivitas kerja organisasi sangat tergantung dari efektivitas kerja

dari orang-orang yang bekerja didalamnya. Ada beberapa kriteria yang dapat

digunakan untuk mengukur efektivitas kerja dari organisasi yang memberikan

pelayanan (Sondang P. Siagian, 1996:60) antara lain :

1. Faktor waktu

Faktor waktu di sini maksudnya adalah ketepatan waktu dan kecepatan

waktu dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan. Hanya saja

penggunaan ukuran tentang tepat tidaknya atau cepat tidaknya

pelayanan yang diberikan berbeda dari satu orang ke orang lain.

Terlepas dari penilaian subjektif yang demikian, yang jelas ialah faktor

waktu dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran efektivitas kerja.

Page 29: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

15

2. Faktor kecermatan

Faktor kecermatan dapat dijadikan ukuran untuk menilai tingkat efektivitas

kerja organisasi yang memberikan pelayanan. Faktor kecermatan disini

adalah faktor ketelitian dari pemberi pelayanan kepada pelanggan.

Pelanggan akan cenderung memberikan nilai yang tidak terlalu tinggi

kepada pemberi pelayan, apabila terjadi banyak kesalahan dalam proses

pelayanan, meskipun diberikan dalam waktu yang singkat.

3. Faktor gaya pemberian pelayanan

Gaya pemberian pelayanan merupakan salah satu ukuran lain yang dapat

dan biasanya digunakan dalam mengukur efektivitas kerja. Yang

dimaksud dengan gaya disini adalah cara dan kebiasaan pemberi

pelayanan dalam memberikan jasa kepada pelanggan. Bisa saja si

pelanggan merasa tidak sesuai dengan gaya pelanggan yang diberikan

oleh pemberi pelayanan. Jika berbicara tentang sesuatu hal yang

menyangkut kesesuaian, sesungguhnya apa yang dibicarakan termasuk

hal yang tidak terlepas kaitannya dengan nilai-nilai sosial yang dianut oleh

orang yang bersangkutan.

Selanjutnya, Ricard M Steers (1986:209), mengemukakan ada 4

faktor utama atas efektivitas organisasi:

1. Ciri Organisasi

Struktur dan teknologi organisasi dapat mempengaruhi segi-segi tertentu

dari efektivitas, dengan berbagai cara. Mengenai struktur, ditemukan

bahwa meningkatnya produktivitas dan efisiensi sering merupakan hasil

dari meningkatnya spesialisasi fungsi, ukuran organisasi, sentralisasi

pengambilan keputusan dan formalisasi. Walaupun produktivitas dan

Page 30: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

16

efisiensi cenderung mempunyai hubungan yang positif dengan beberapa

variabel. Bukti ini menunjukan bahwa para manajer bertanggung jawab

mengidentifikasikan dengan jelas sasaran-sasaran pokok dan mengenali

akibat terhadap sikap dan prilaku individu oleh variasi struktur yang

ditujukan pada sasaran itu.

2. Ciri Lingkungan

Lingkungan luar dan dalam juga dinyatakan berpengaruh atas efektivitas.

Keberhasilan hubungan organisasi dengan lingkungan tampak amat

bergantung pada 3 variabel kunci yaitu: 1) Tingkat keterdugaan keadaan

lingkungan, 2) Ketepatan persepsi dan 3) Tingkat rasionalitas organisasi.

Ketiga faktor ini mempengaruhi ketepatan organisasi terhadap perubahan

lingkungan. Makin tepat tanggapannya, makin berhasil adaptasi yang

dilakukan oleh organisasi.

3. Ciri Pekerja

Faktor pengaruh penting yang ketiga atas efektivitas adalah para pekerja

itu sendiri. Karena perilaku merekalah yang dalam jangka panjang akan

memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan organisasi. Sarana

pokok untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan ini dari pekerja

adalah mengintegrasikan tujuan pribadi dengan sasaran. Jika pekerja

dapat memperbesar kemungkinan tercapainya tujuan pribadi dengan

kerja mencapai sasaran organisasi adalah logis untuk membuat asumsi

bahwa baik keterikatan pada organisasi maupun prestasi kerja akan

meningkat.

Page 31: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

17

4. Kebijakan dan Praktek Manajemen

Beberapa mekanisme khusus alat para manajer meningkatkan efektivitas

organisasi. Mekanisme ini meliputi penetapan strategi, pencarian dan

pemanfaatan sumber-sumber daya secara efisien, menciptakan

lingkungan prestasi, proses komunikasi, kepemimpinan dan pengambilan

keputusan, adaptasi dan inovasi organisasi.

Sehubungan dengan hal-hal yang dikemukakan di atas, efektivitas

suatu konsep yang dapat dipakai sebagai sarana untuk mengukur

keberhasilan suatu organisasi yang dapat diwujudkan dengan memperhatikan

faktor biaya, tenaga, waktu, sarana dan prasarana serta tetap memperhatikan

resiko dan keadaan yang dihadapi.

II.1.2. Konsep Pelayanan

Istilah pelayanan berasal dari kata “layan” yang artinya menolong

menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan

melayani. L.P. Sinambela (2006:3), menyatakan pada dasarnya setiap

manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat dikatakan

bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.

Harbani Pasolong (2007:4), pelayanan pada dasarnya dapat

didefinisikan sebagai aktivitas seseorang, sekelompok dan/atau organisasi

baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan

Jika ditinjau secara terminology, beberapa pakar yang memberikan

pengertian mengenai pelayanan diantaranya adalah The Liang Gie dalam

bukunya Ensiklopedia administrasi (1998:104), yang mengemukakan bahwa:

Pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi, mengamalkan,

dan mengabdikan diri. Drs. H.A.S Moenir (2006:16), menyatakan bahwa

Page 32: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

18

proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung

inilah yang dinamakan pelayanan.

Menurut Kotler dalam Juniarso Ridwan (2009:18) mengemukakan

bahwa :

“Pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik”.

Selanjutnya Cristhoper (Tjandra, 2005:3) menyatakan :

“Pelayanan dapat diartikan sebagai suatu sistem manajemen, diorganisir untuk menyediakan hubungan pelayanan yang berkesinambungan antara waktu pemesanan dan waktu barang atau jasa itu diterima dan digunakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan/harapan pelanggan dalam jangka panjang”.

Sedangkan definisi yang lebih rinci diberikan oleh Gronroos dalam

Ratminto (2005:2), yaitu :

”Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hak lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan”.

Tingkat pelayanan dan derajat kepuasan masyarakat merupakan

salah satu ukuran efektivitas. Ukuran ini tidak mempertimbangkan berapa

biaya, tenaga, dan waktu yang digunakan dalam memberikan pelayanan,

tetapi lebih menitik beratkan pada tercapainya tujuan organisasi pelayanan

publik.

Kelompok pelayanan Publik berdasarkan Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 tentang Pedoman

Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, yaitu:

1) Kelompok Pelayanan Administrasi yaitu pelayanan yang menghasilkan

berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik, misalnya

Page 33: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

19

status kewarganegaraan, sertifikat kompetensi, kepemilikan atau

penguasaan terhadap suatu barang dan sebagainya. Dokumen-

dokumen ini antara lain Kartu Tanda penduduk (KTP), Akte Pernikahan,

Akte Kelahiran, Akte Kematian, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor

(BPKB), Surat Ijin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan

Bermotor (STNK), Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Paspor, Sertifikat

Kepemilikan/Penguasaan Tanah dan sebagainya.

2) Kelompok Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang menghasilkan

berbagai bentuk/jenis barang yang digunakan oleh publik, misalnya

jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik, air bersih dan sebagainya.

3) Kelompok Pelayanan Jasa yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai

bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan,

pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, pos, dan

sebagainya.

Layanan umum yang bisa dilakukan oleh siapapun, bentuknya tidak

terlepas dari 3 ( tiga ) macam menurut Ahmad Batinggi (1998:21), yaitu :

1. Layanan dengan lisan

Layanan dengan lisan dilakukan oleh petugas-petugas di bidang

Hubungan Masyarakat ( HUMAS ), bidang layanan Informasi, dan bidang-

bidang lain yang tugasnya memberikan penjelasan atau keterangan

kepada siapapun yang memerlukan. Agar supaya layanan lisan berhasil

sesuai dengan yang diharapkan, ada syarat - syarat yang harus dipenuhi

oleh pelaku layanan yaitu:

a. Memahami masalah-masalah yang termasuk ke dalam bidang

tugasnya.

Page 34: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

20

b. Mampu memberikan penjelasan apa yang diperlukan, dengan lancar,

singkat tetapi cukup jelas sehingga memuaskan bagi mereka yang

memperoleh kejelasan mengenai sesuatu.

c. Bertingkah laku sopan dan ramah

2. Layanan dengan tulisan

Layanan melalui tulisan merupakan bentuk layanan yang paling

menonjol dalam melaksanakan tugas. Sistem layanan pada abad Informasi

ini menggunakan sistem layanan jarak jauh dalam bentuk tulisan.

Layanan tulisan ini terdiri dari 2 (dua) golongan yaitu, berupa

petunjuk Informasi dan yang sejenis ditujukan kepada orang - orang yang

berkepentingan, agar memudahkan mereka dalam berurusan dengan

instansi atau lembaga pemerintah. Kedua, layanan berupa reaksi tertulis

atau permohonan laporan, pemberian/ penyerahan, pemberitahuan dan

sebagainya. Adapun kegunaannya yaitu :

a. Memudahkan bagi semua pihak yang berkepentingan.

b. Menghindari orang yang banyak bertanya kepada petugas

c. Memperlancar urusan dan menghemat waktu bagi kedua pihak, baik

petugas maupun pihak yang memerlukan pelayanan.

d. Menuntun orang ke arah yang tepat

3. Layanan dengan perbuatan

Pada umumnya layanan dalam bentuk perbuatan dilakukan oleh

petugas-petugas yang memiliki faktor keahlian dan ketrampilan. Dalam

kenyataan sehari - sehari layanan ini memang tidak terhindar dari layanan

lisan jadi antara layanan perbuatan dan lisan sering digabung. Hal ini

disebabkan karena hubungan pelayanan secara umum banyak dilakukan

Page 35: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

21

secara lisan kecuali khusus melalui hubungan tulis yang disebabkan oleh

faktor jarak.

Menurut L.P. Sinambela, dalam bukunya “Reformasi Pelayanan

Publik: Teori, Kebijakan dan Implementasi” (2006:6). Secara teoritis, tujuan

pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat. Untuk

mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang tercermin dari:

1) Transparansi, yakni pelayanan bersifat terbuka, mudah dan dapat

diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara

memadai serta mudah dimengerti;

2) Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat dipertanggung jawabkan

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

3) Kondisional, yakni pelayanan yang dapat sesuai dengan kondisi dan

kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang

pada prinsip efisiensi dan efektivitas;

4) Partisipatif, yakni pelayanan yang dapat mendorong peran serta

masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan

memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat;

5) Kesamaan hak, yakni pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi

dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status

sosial, dan lain-lain;

6) Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang

mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima

pelayanan publik.

Menurut Parasuraman, (1985) dan Haywood-Farmer (1988), ada tiga

karakteristik utama tentang pelayanan, yaitu :

Page 36: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

22

1. Intangibility, berarti bahwa pelayanan pada dasarnya bersifat

performance dan hasil pengalaman dan bukannya suatu objek.

Kebanyakan pelayanan tidak dapat dihitung, diukur, diraba, atau

ditest sebelum disampaikan untuk menjamin kualitas.

2. Heterogeneity, berarti bahwa pemakai jasa atau pelanggan memiliki

kebutuhan yang sangat heterogen. Pelanggan dengan pelayanan

yang sama mungkin mempunyai prioritas yang berbeda.

3. Inseparability, berarti bahwa produksi dan konsumsi suatu pelayanan

tidak terpisahkan. Kualitas terjadi selama penyampaian pelayanan,

biasanya terjadi selama interaksi klien dan penyedia jasa.

Menurut Gasper dalam Azis Sanapiah (2000:42), karakteristik atau

atribut yang harus diperhitungkan dalam perbaikan kualitas jasa pelayanan

ada 10 (dimensi), antara lain sebagai berikut :

1. Kepastian waktu pelayanan

Ketetapan waktu yang di harapkan berkaitan dengan waktu proses

atau penyelesaian, pengiriman, penyerahan, jaminan atau garansi ,

dan menanggapi keluhan.

2. Akurasi pelayanan

Akulturasi pelayanan berkaitan dengan reabilitas pelayanan, bebas

dari kesalahan-kesalahan.

3. Kesopanan dan keramahan

Dalam memberikan pelayanan personil yang berada di garis depan

yang berinteraksi langsung dengan pelanggan harus dapat

memberikan sentuhan pribadi yang menyenangkan. Sentuhan pribadi

Page 37: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

23

yang menyenangkan tercermin melalui penampilan, bahasa tubuh dan

tutur bahasa yang sopan, ramah, lincah dan gesit.

4. Tanggung jawab

Bertanggung jawab dalam penerimaan pesan atau permintaan dan

penanganan keluhan pelanggan eksternal.

5. Kelengkapan

Kelengkapan pelayanan menyangkut lingkup (cakupan) pelayanan

ketersediaan sarana pendukung.

6. Kemudahan mendapatkan pelayanan

Kemudahan mendapatkan pelayanan berkaitan dengan banyaknya

petugas yang melayani dan fasilitas yang mendukung.

7. Pelayanan pribadi

Pelayanan pribadi berkaitan dengan ruang/tempat pelayanan

kemudahan, ketersediaan, data/Informasi dan petunjuk – petunjuk.

8. Variasi model pelayanan

Variasi model pelayanan berkaitan dengan inovasi untuk memberikan

pola baru pelayanan.

9. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan

Kenyamanan pelayanan berkaitan dengan ruang tunggu/tempat

pelayanan, kemudahan, ketersediaan data dan Informasi dan

petunjuk- petunjuk.

10. Atribut pendukung pelayanan

Yang dimaksud atribut pendukung pelayanan dalam hal ini adalah

sarana dan prasarana yang di berikan dalam proses pelayanan.

Page 38: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

24

Menurut Boediono (2003:114), ada lima dimensi yang dapat

digunakan untuk mengevaluasi mutu pelayanan yaitu:

1) Bukti langsung (Tangible) yaitu, sejauh mana pegawai mampu

memberikan kesan yang komunikasi dengan pengguna layanan publik.

2) Kehandalan, kemampuan organisasi untuk menjalankan janji

pelayanan terpercaya, tepat waktu dan dapat diandalkan.

3) Daya tanggap yaitu kesiapan pegawai dalam membantu masyarakat

memberikan pelayanan seperti yang diinginkan masyarakat serta

mendengarkan keluhan yang diajukan oleh masyarakat.

4) Jaminan yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat

dipercaya, reputasi yang baik dalam hal pelayanan karyawan yang

kompeten.

5) Toleransi yaitu mengenal pelanggan, pendengar yang baik dan sabar,

yang meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi

yang baik dan memahami kebutuhan masyarakat.

Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara No. 63 Tahun 2004 (Ratminto, 2005:177) tentang pedoman

umum penyelenggaraan pelayanan publik, standar pelayanan publik

sekurang-kurangnya meliputi:

1. Prosedur Pelayanan

Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima

pelayanan termasuk pengaduan.

2. Waktu Penyelesaian

Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan

sampai dengan penyelesaian termasuk pengaduan.

Page 39: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

25

3. Biaya Pelayanan

Biaya/ tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses

pemberian layanan.

4. Produk Pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan.

5. Sarana dan Prasarana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh

penyelenggaraan pelayanan publik.

6. Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan Publik

Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat

sesuai berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap dan

prilaku yang dibutuhkan.

Dilihat dari pola penyelenggaraannya, pelayanan publik di Indonesia

masih memiliki beberapa kelemahan yang dikemukakan Agus Fanar Syukri,

(2009:17), antara lain:

a. Kurang responsif. Kondisi ini terjadi pada hampir semua tingkatan unsur

pelayanan, mulai pada tingkatan petugas pelayanan (front line staff)

sampai dengan tingkatan penanggung jawab instansi. Respons

terhadap berbagai keluhan, aspirasi, maupun harapan masyarakat

sering kali lambat atau bahkan diabaikan sama sekali.

b. Kurang informatif. Berbagai informasi yang seharusnya disampaikan

kepada masyarakat, lambat penyampaiannya, atau bahkan tidak sampai

sama sekali kepada masyarakat.

Page 40: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

26

c. Kurang accessible. Berbagai unit pelaksana pelayanan terletak jauh dari

jangkauan masyarakat, sehingga menyulitkan bagi mereka yang

memerlukan pelayanan.

d. Kurang koordinasi. Berbagai unit pelayanan yang terkait satu dengan

lainnya kurang berkoordinasi. Akibatnya, sering terjadi tumpang tindih

ataupun pertentangan kebijakan antara satu instansi pelayanan dengan

instansi pelayanan lain yang terkait.

e. Terlalu Birokratis. Pelayanan, khususnya pelayanan perizinan, pada

umumnya dilakukan dengan melalui proses yang terdiri dari beberapa

meja yang harus dilalui, sehingga menyebabkan penyelesaian

pelayanan yang terlalu lama.

f. Kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat. Akibatnya,

pelayanan yang diberikan apa adanya, tanpa ada perbaikan dari waktu

ke waktu.

g. Inefisien. Berbagai persyaratan yang diperlukan, khususnya dalam

pelayanan perizinan, seringkali tidak relevan dengan pelayanan yang

diberikan.

Selanjutnya, menurut Tangklisan (2005:223), ada beberapa faktor

yang mempengaruhi kualitas pelayanan itu sendiri adalah:

1) Faktor internal antara lain kewenangan direksi, sikap yang berorientasi

terhadap perubahan, budaya organisasi, etika organisasi, sistem

internship maupun semangat kerjasama.

2) Faktor eksternal antara lain budaya politik, dinamika dan perkembangan

politik, pengelolaan konflik lokal, kondisi sosial ekonomi dan kontrol yang

Page 41: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

27

dilakukan oleh masyarakat serta organisasi LSM (Lembaga Swadaya

Masyarakat).

Dalam pelayanan umum terdapat beberapa faktor yang penting guna

tercipta dan terwujudnya pelaksanaan pelayanan secara efektif. Seperti yang

dikemukakan oleh H.A.S Moenir (2006:88) dalam bukunya yang berjudul

“Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia”, adalah sebagai berikut:

1. Faktor kesadaran

Adanya kesadaran dapat membawa seseorang kepada keikhlasan dan

kesungguhan dalam menjalankan atau melaksanakan suatu kehendak.

Kehendak dalam lingkungan organisasi kerja tertuang dalam bentuk

tugas, baik tertulis maupun tidak tertulis, mengikat semua orang dalam

organisasi kerja. Karena itu dengan adanya kesadaran pada pegawai

atau petugas, diharapkan dapat melaksanakan tugas dengan penuh

keikhlasan, kesungguhan dan disiplin. Kelebihan dan tingkah laku orang

lain jika disadari lalu dikembangkan dapat menjadi faktor pendorong bagi

kemajuan dan keberhasilan.

2. Faktor aturan

Aturan adalah perangkat penting dalam segala tindakan dan perbuatan

orang. Makin maju dan majemuk suatu masyarakat makin besar peranan

aturan dan dapat dikatakan orang tidak dapat hidup layak dan tenang

tanpa aturan. Oleh karena itu aturan demikian besar dalam hidup

masyarakat maka dengan sendirinya aturan harus dibuat, dipatuhi, dan

diawasi sehingga dapat mencapai sasaran sesuai dengan maksudnya.

Dalam organisasi kerja dibuat oleh manajemen sebagai pihak yang

berwenang mengatur segala sesuatu yang ada di organisasi kerja

Page 42: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

28

tersebut. Oleh karena setiap orang pada akhirnya menyangkut langsung

atau tidak langsung kepada orang, maka masalah manusia serta sifat

kemanusiaannya harus menjadi pertimbangan utama. Pertimbangan

harus diarahkan kepada sebagai subyek aturan, yaitu mereka yang akan

dikenai aturan itu.

3. Faktor organisasi

Organisasi pada dasarnya tidak berbeda dengan organisasi pada

umunya, namun ada perbedaan sedikit dalam penerapannya, karena

sasaran pelayanan ditujukan secara khusus, kepada manusia yang

mempunyai dan kehendak multikompleks, kepada manusia yang

mempunyai dan kehendak multikompleks. Oleh karena itu organisasi

yang dimaksud disini tidak semata-mata dalam perwujudan susunan

organisasi, melainkan lebih banyak pada pengaturan dan mekanisme

kerjanya yang harus mampu menghasilkan pelayanan yang memadai.

4. Faktor pendapatan

Pendapatan adalah seluruh penerimaan seseorang sebagai imbalan atas

tenaga, dana, serta pikiran yang telah dicurahkan untuk orang lain atau

badan/organisasi, baik dalam bentuk uang, maupun fasilitas, dalam

jangka waktu tertentu. Pada dasarnya pendapatan harus dapat

memenuhi kebutuhan hidup baik untuk dirinya maupun keluarganya.

5. Faktor kemampuan dan keterampilan

Kemampuan yang dimaksud disini adalah keadaan yang ditujukan pada

sifat atau keadaan seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan

atas ketentuan-ketentuan yang ada. Istilah yang “kecakapan” selanjutnya

keterampilan adalah kemampuan melaksanakan tugas atau pekerjaan

Page 43: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

29

dengan menggunakan anggota badan dan pengetahuan kerja yang

tersedia. Dengan pengertian ini dapat dijelaskan bahwa keterampilan

lebih banyak menggunakan unsur anggota badan dari pada unsur lain.

6. Faktor sarana pelayanan

Sarana pelayanan yang dimaksud disini adalah segala jenis pelayanan,

perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang berfungsi sebagai alat utama

atau pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga berfungsi social

dalam rangka kepentingan orang-orang yang sedang berhubungan

dengan organisasi kerja itu. Fungsi sarana pelayanan itu antara lain:

a. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat

menghemat waktu.

b. Meningkatkan produktivitas, baik barang maupun jasa.

c. Kualitas produk yang lebih baik.

d. Kecepatan susunan dan stabilitas terjamin.

e. Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang

berkepentingan.

f. Menimbulkan perasaan puas orang-orang yang berkepentingan

sehingga dapat mengurangi sifat emosional mereka.

II.1.3. Konsep Perizinan

Tidaklah mudah memberikan definisi apa yang dimaksud dengan izin,

sukar memberikan definisi bukan berarti tidak terdapat definisi, bahkan

ditemukan sejumlah definisi yang beragam. Berikut ini disampaikan beberapa

definisi izin.

E. Utrecht (1963:187) mengatakan bahwa bila pembuat peraturan

umumnya tidak melarang suatu perbuatan tetapi masih juga

Page 44: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

30

memperkenankannya asal saja diadakan secara yang ditentukan untuk

masing-masing hal konkrit, keputusan administrasi negara yang

memperkenankan perbuatan tersebut bersifat suatu izin (vergunning). Bagir

Manan dalam Ridwan HR (2007:207) menyebutkan bahwa izin dalam arti luas

berarti persetujuan dari penguasa berdasarkan perundang-undangan untuk

memperbolehkan tindakan atau perbuatan yang secara umum dilarang.

Menurut Sjachran Bash dalam Ridwan HR (2007:207) menyatakan

bahwa :

“Izin adalah perbuatan hukum administrasi negara bersegi satu yang mengaplikasikan peraturan dalam hal konkrit berdasarkan persyaratan dan prosedur sebagaimana ditetapkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan”.

Sedangkan N.M. Spelt dan Mr. J. B. J.M Ten Berge yang disuting

oleh Philipus M. Hadjon (1993:2), menyatakan bahwa :

“Izin adalah suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan undang-undangan atas peraturan pemerintah untuk dalam keadaan tertentu menyimpang dari ketentuan menyimpang dari ketentuan-ketentuan larangan perundangan. Dengan memberikan izin, penguasa memperkenankan orang yang dalam memohonnya untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu, ini menyangkut perkenaan bagi suatu tindakan yang demi kepentingan umum mengharuskan pengawasan khusus atasnya Izin merupakan salah satu instrumen yang paling banyak digunakan dalam hukum administrasi. Pemerintah menggunakan”.

Selanjutnya, Asep Warlan Yusuf dalam Ridwan Juniarso, (2009:92)

mengatakan bahwa izin adalah instrumen pemerintah yang bersifat yuridis

preventif, yang digunakan sebagai sarana hukum administrasi untuk

mengendalikan perilaku masyarakat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006

tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu,

Izin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah berdasarkan

peraturan daerah atau peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas,

Page 45: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

31

menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau badan untuk

melakukan usaha atau kegiatan tertentu. Sedangkan, perizinan adalah

pemberian legalitas kepada seseorang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu,

baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar usaha.

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006

tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu.

Perizinan merupakan salah satu bentuk pelaksanaan dari pengaturan yang

bersifat pengendalian yang dimiliki oleh pemerintah terhadap kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, dan izin untuk melakukan suatu

tindakan atau kegiatan usaha yang biasanya harus dimiliki atau diperoleh

suatu organisasi perusahaan atau seseorang sebelum yang bersangkutan

dapat melakukan suatu kegiatan atau usaha.

Menurut Ahmad Sobana dalam Juniarso Ridwan (2009:92),

mekanisme perizinan dan izin yang diterbitkan untuk pengendalian dan

pengawasan administratif bisa dipergunakan sebagai alat untuk mengevaluasi

keadaan dan tahapan perkembangan yang ingin dicapai, di samping untuk

mengendalikan arah perubahan dan mengevaluasi keadaan, potensi, serta

kendala.

Tinjauan dari perizinan itu sendiri adalah untuk mengatur tindakan-

tindakan yang oleh pembuat undang-undang tidak seluruhnya dianggap salah.

Jadi, Perizinan sebagai instrumen usaha implementasi program

pemerintah daerah yang menjadi bagian integral dari penyelenggaraan

pemerintahan, maka pemerintah daerah bisa lebih leluasa untuk

menggunakannya sesuai dengan rambu peraturan perundangan yang berlaku

dengan tetap menjunjung tinggi azas umum pemerintahan yang layak.

Page 46: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

32

Dari pemaparan pendapat diatas, Ridwan HR dalam bukunya

“Hukum Administrasi Negara” (2007:210) mengemukakan ada beberapa

unsur dalam perizinan, yaitu sebagai berikut :

a. Instrumen Yuridis

b. Peraturan Perundang-undangan

c. Organ Pemerintah

d. Peristiwa Konkret

e. Prosedur dan Persyaratan

Menurut Ridwan HR (2007:217) Izin merupakan instrumen yuridis

yang digunakan oleh pemerintah, oleh karena itu, izin berfungsi selaku ujung

tombak instrumen hukum sebagai pengarah, perekayasa, dan perancang

masyarakat adil dan makmur itu dijelmakan. Hal ini berarti lewat izin dapat

diketahui bagaimana gambaran masyarakat adil dan makmur itu terwujud.

Adapun mengenai tujuan perizinan (Ridwan HR, 2007:218), yang

secara umum dapat disebutkan sebagai berikut:

a. Keinginan mengarahkan (mengendalikan “sturen”) aktivitas-aktivitas

tertentu (misalnya izin bangunan).

b. Izin mencegah bahaya bagi lingkungan (izin-izin lingkungan).

c. Keinginan melindungi objek-objek tertentu (izin terbang, izin

membongkar pada monumen-monumen).

d. Izin hendak membagi benda-benda yang sedikit (izin penghuni di

daerah padat penduduk).

e. Izin memberikan pengarahan, dengan menyeleksi orang-orang dan

aktivitas-aktivitas (izin berdasarkan “drank en horecawet”), dimana

pengurus harus memenuhi syarat-syarat tertentu).

Page 47: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

33

II.1.4. Konsep Pelayanan Perizinan

Pada dasarnya, pelayanan publik mencakup tiga aspek, yaitu

pelayanan barang, jasa, dan administratif. Wujud pelayanan administratif

adalah layanan berbagai perizinan, baik yang bersifat non perizinan maupun

perizinan. Perizinan merupakan salah satu aspek penting dalam pelayanan

publik, demikian juga perizinan yang terkait dengan kegiatan usaha. Proses

perizinan, khususnya perizinan usaha, secara langsung akan berpengaruh

terhadap keinginan dan keputusan calon pengusaha maupun investor untuk

menanamkan modalnya. (Tirta Nugraha Mursitama, dkk. 2010. Reformasi

Pelayanan Perizinan dan Pembangunan Daerah Cerita Sukses. Dari

http://www.transparansi.or.id/wp/content/uploads/2011/02/Otonomi_Daerah.pd

f. Diakses tanggal 22 November 2011).

Menurut Ratminto & Atik Septi W (2005:5) Pelayanan administrasi

pemerintahan atau pelayanan perizinan dapat didefinisikan sebagai segala

bentuk jasa pelayanan yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan

dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan

BUMN atau BUMD, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan

masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan

perundang-undangan, yang bentuk produk pelayanannya adalah izin atau

warkat.

Pelayanan perizinan dilakukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan

masyarakat, misalnya upaya instansi yang berwenang dalam memberikan

jaminan kepastian hukum atas usaha yang dimiliki sehingga dapat menjamin

segala aktivitas. Jadi, pelayanan perizinan adalah segala bentuk tindakan

yang dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat yang bersifat legalitas

Page 48: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

34

atau melegalkan kepemilikan, hak, keberadaan, dan kegiatan individu atau

organisasi.

Dalam kaitan dengan pelayanan perizinan pemerintah berusaha

menciptakan suatu sistem pelayanan yang optimal. Salah satu dari tindakan

pemerintah tersebut adalah dengan dikeluarkannya suatu kebijakan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Dengan adanya PTSP, aparatur

pemberi pelayanan harus benar-benar ditata, diperbaharui, dan dibenahi

untuk mengubah citra aparatur yang sebelumnya dipandang lamban (karena

birokrasi yang panjang) dan tidak transparan menjadi efektif sesuai dengan

tujuan pelayanan publik.

Perangkat Daerah Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu,

selanjutnya disingkat PPTSP adalah perangkat pemerintah daerah yang

memiliki tugas pokok dan fungsi mengelola semua bentuk pelayanan

perizinan dan non perizinan di daerah dengan sistem satu pintu.

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) adalah kegiatan

penyelenggaraan perizinan dan non-perizinan, yang proses pengelolaannya di

mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap penerbitan dokumen,

dilakukan secara terpadu dalam satu tempat. Dengan konsep ini, pemohon

cukup datang ke satu tempat dan bertemu dengan petugas front office saja.

Hal ini dapat meminimalisasikan interaksi antara pemohon dengan petugas

perizinan dan menghindari pungutan-pungutan tidak resmi.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 24 Tahun 2006

tentang Pedoman Penyelenggaraan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Sasaran

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, adalah :

Page 49: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

35

a) Terwujudnya pelayanan publik yang cepat, murah, mudah,

transparan, pasti dan terjangkau;

b) Meningkatnya hak-hak masyarakat terhadap pelayanan publik.

Sedangkan tujuan Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu,

adalah :

a) meningkatkan kualitas layanan publik;

b) memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk

memperoleh pelayanan publik.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 24

Tahun 2006, Penyederhanaan penyelenggaraan pelayanan mencakup :

a. Pelayanan atas permohonan perizinan dan non perizinan dilakukan oleh

PPTSP;

b. Percepatan waktu proses penyelesaian pelayanan tidak melebihi

standar waktu yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah;

c. Kepastian biaya pelayanan tidak melebihi dari ketentuan yang telah

ditetapkan dalam peraturan daerah;

d. Kejelasan prosedur pelayanan dapat ditelusuri dan diketahui setiap

tahapan proses pemberian perizinan dan non perizinan sesuai dengan

urutan prosedurnya;

e. Mengurangi berkas kelengkapan permohonan perizinan yang sama

untuk dua atau lebih permohonan perizinan;

f. Pembebasan biaya perizinan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) yang ingin memulai usaha baru sesuai dengan peraturan yang

berlaku;

Page 50: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

36

g. Pemberian hak kepada masyarakat untuk memperoleh informasi dalam

kaitannya dengan penyelenggaraan pelayanan.

Pemerintah melalui kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Menteri

Dalam Negeri No. 24 Tahun 2006 (Ridwan, 2009:16) tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu intinya meminta pemerintah

daerah melakukan kegiatan seperti:

1. Penyederhanaan sistem dan prosedur perizinan usaha.

2. Pembentukan lembaga pelayanan perizinan terpadu satu pintu di

daerah.

3. Pemangkasan waktu dan biaya perizinan.

4. Perbaikan sistem pelayanan.

5. Perbaikan sistem informasi.

6. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi proses penyelenggaraan

perizinan.

Menurut Ratminto (2005:39), dalam bukunya yang berjudul

“Manajemen Pelayanan” kualitas pelayanan perizinan sangat dipengaruhi oleh

lima faktor yaitu :

a) Kuatnya Posisi Tawar Pengguna Jasa Pelayanan

Adanya kesetaraan hubungan atau kesetaraan posisi tawar antara

pemberi pelayanan dan pengguna jasa pelayanan yang dilakukan antara

lain dengan memberitahukan dan mensosialisasikan hak-hak dan

kewajiban-kewajiban baik pemberi maupun pengguna jasa pelayanan.

Sehingga posisi tawar masyarakat seimbang dengan posisi tawar

pemberi jasa pelayanan.

Page 51: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

37

b) Berfungsinya Mekanisme ‘Voice’

Pengguna jasa pelayanan harus diberi kesempatan untuk

mengungkapkan ekspresi ketidakpuasannya atas pelayanan yang

diterimanya. Apabila saluran ini dapat berfungsi secara efektif, maka

posisi tawar pengguna jasa akan menjadi sama dengan posisi tawar

penyelenggara jasa pelayanan sehingga kualitas pelayanan dapat

ditingkatkan.

c) Pembentukan Birokrat Yang Berorientasi Pelayanan

Faktor utama dalam manajemen pelayanan perizinan adalah sumber

daya manusia atau birokrat yang bertugas memberi pelayanan. Oleh

sebab itu pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia

penyelenggara pelayanan (birokrat) harus ditingkatkan baik secara

kualitas maupun kuantitas.

d) Pengembangan Kultur Pelayanan

Hal lain yang juga sangat krusial dalam peningkatan kualitas pelayanan

perizinan adalah berkembangnya kultur pelayanan dalam diri birokrat.

Penyelenggara pelayanan harus memiliki kultur pelayanan yang

berorientasi pada kepentingan masyarakat.

e) Pembangunan Sistem Pelayanan Yang Mengutamakan Kepentingan

Masyarakat

Faktor terakhir yang juga sangat penting dalam manajemen pelayanan

perizinan adalah beroperasinya pelayanan yang mengutamakan

kepentingan masyarakat. Pelayanan yang berkualitas harus memberikan

kejelasan sistem dan prosedur sehingga ada kepastian yang diperoleh

masyarakat pengguna layanan.

Page 52: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

38

Lebih lanjut Ratminto (2005:245) menyebutkan bahwa, ada beberapa

asas dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan atau pemerintahan, asas-

asas ini dapat memberikan pedoman tentang efektivitas, efesiensi dan

akuntabilitas pelayanan. Asas-asasnya adalah sebagai berikut :

1) Empati dengan customers. Pegawai yang melayani urusan perizinan dari

instansi penyelenggara jasa perizinan dapat berempati dengan

masyarakat pengguna jasa pelayanan.

2) Pembatasan prosedur. Prosedur harus dirancang sependek mungkin,

dengan demikian konsep one stop shop benar-benar diterapkan.

3) Kejelasan tatacara pelayanan. Tatacara pelayanan harus didesain

sesederhana mungkin dan dikomunikasikan kepada masyarakat

pengguna jasa pelayanan.

4) Minimalisasi persyaratan pelayanan. Persyaratan dalam mengurus

pelayanan harus dibatasi sesedikit mungkin dan sebanyak yang benar-

benar diperlukan.

5) Kejelasan kewenangan. Kewenangan pegawai yang melayani

masyarakat pengguna jasa pelayanan harus dirumuskan sejelas mungkin

dengan membuat bagan tugas distribusi kewenangan.

6) Transparansi biaya. Biaya pelayanan harus ditetapkan seminimal

mungkin dan setransparan mungkin.

7) Kepastian jadwal dan durasi pelayanan. Jadwal dan durasi pelayanan

juga harus pasti, sehingga masyarakat memiliki gambaran yang jelas dan

tidak resah.

Page 53: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

39

8) Minimalisasi formulir. Formulir-formulir harus dirancang secara efisien,

sehingga akan dihasilkan formulir yang komposit (satu formulir yang

dapat dipakai untuk berbagai keperluan).

9) Maksimalisasi masa berlakunya izin. Untuk menghindarkan terlalu

seringnya masyarakat mengurus izin, maka masa berlakunya izin harus

ditetapkan selama mungkin.

10) Kejelasan hak dan kewajiban providers dan customers. Hak-hak dan

kewajiban-kewajiban baik bagi providers maupun bagi customers harus

dirumuskan secara jelas, dan dilengkapi dengan sangsi serta ketentuan

ganti rugi.

11) Efektivitas penanganan keluhan. Pelayanan yang baik sedapat mungkin

harus menghindari terjadinya keluhan.

Menurut Ridwan Juniarso (2009:163) ada beberapa hambatan yang

biasanya dikeluhkan oleh masyarakat yang ingin mengurus perizinan yaitu :

1) Biaya perizinan

a) Biaya pengurusan izin sangat memberatkan bagi pelaku usaha kecil.

Besarnya biaya perizinan seringkali tidak transparan.

b) Penyebab besarnya biaya disebabkan karena pemohon tidak

mengetahui besar biaya resmi untuk pengurusan izin, dan karena

adanya pungutan liar.

2) Waktu

a) Waktu yang diperlukan mengurus izin relatif lama karena prosesnya

yang berbelit.

b) Tidak adanya kejelasan kapan izin diselesaikan.

c) Proses perizinan tergantung pada pola birokrasi setempat.

Page 54: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

40

3) Persyaratan

a) Persyaratan yang sama dan diminta secara berulang-ulang untuk

berbagai jenis izin.

b) Persyaratan yang ditetapkan seringkali sulit untuk diperoleh.

c) Informasi yang dibutuhkan tidak tersedia dan terdapat beberapa

persyaratan yang tidak dapat dipenuhi khususnya oleh para

pengusaha kecil.

II.3. Kerangka Pemikiran

Pelayanan Perizinan merupakan suatu masalah yang sangat

kompleks, perizinan merupakan salah satu aspek penting dalam pelayanan

publik, dalam hal pelayanan perizinan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Efektivitas pelayanan perizinan dapat terlaksana apabila unsur yang terlibat

dalam proses pelayanan dapat berperan dengan baik. Dalam sistem

kerjasama utamanya pelayanan perizinan terdapat unsur yang saling

berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Kesatupaduan unsur-unsur

tersebut akan menentukan efektifnya pelayanan.

Untuk mengukur seberapa jauh tingkat efektivitas pelayanan

perizinan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur,

maka penulis menggunakan pendekatan yang dikemukakan oleh Hari Lubis

dan Martani Huseini yaitu pendekatan proses (process approach) untuk

melihat sejauh mana efektivitas pelaksanaan program dari semua kegiatan

proses internal atau mekanisme organisasi. Pendekatan proses (internal

process approach), menganggap efektivitas sebagai efesiensi dan kondisi

kesehatan organisasi internal, yaitu kegiatan dan proses internal organisasi

yang berjalan dengan lancar. Mengingat Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Page 55: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

41

berorentasi pada pelayanan publik maka pendekatan proses (process

approach) melihat kegiatan internal organisasi dan mengukur efektivitas

melalui indikator internal seperti efesiensi dalam pelayanan, semangat

kerjasama dan loyalitas kelompok kerja. Dimana dalam pendekatan ini

dihubungkan dengan indikator Standar Pelayanan Perizinan berdasarkan

Keputusan Bupati Luwu Timur Nomor: 58 Tentang Standar Pelayanan

Perizinan pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur

yaitu prosedur pelayanan, responsivitas pegawai, sarana dan prasarana.

Dengan adanya indikator tersebut yang mampu diterapkan dalam organisasi,

maka dapat menciptakan keefektifan pelayanan publik yang sesuai dengan

tuntutan dan harapan masyarakat.

Kerangka pemikiran penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Pelayanan Perizinan

PENDEKATAN PROSES

1. Efesiensi Dalam Pelayanan

2. Semangat Kerjasama dan

Loyalitas Kelompok Kerja

3. Prosedur Pelayanan,

4. Responsivitas Pegawai,

5. Sarana dan Prasarana.

Efektivitas Pelayanan Perizinan Di Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu

Page 56: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

42

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang

valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris

dan sistematis. Untuk memperoleh semuanya itu maka, dalam bab ini penulis

akan menjabarkan metode yang akan digunakan untuk memperoleh data

penelitian yang valid.

III.1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif

dimana dalam penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yaitu untuk

mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti

sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam

rangka mengetahui dan memahami tingkat efektifitas pelayanan perizinan di

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur.

Pada teknik pengumpulan data penulis menggunakan teknik

wawancara yang kemudian akan diperoleh data dari hasil wawancara

tersebut. Dengan menggunakan teknik wawancara sebagai salah satu teknik

untuk memperoleh data maka hubungan peneliti dengan narasumber/

informan bersifat independen.

III.2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif yang

dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai masalah-

masalah yang diteliti, menginterpretasikan serta menjelaskan data secara

Page 57: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

43

sistematis, dimaksudkan untuk memberi gambaran secara jelas mengenai

masalah-masalah yang diteliti yaitu tentang efektifitas pelayanan perizinan di

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur.

III.3. Unit Analisis

Unit analisis penelitian ini adalah organisasi yaitu Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur dan untuk mendeskripsikan

efektivitas pelayanan perizinan terpadu maka diperlukan informasi dari pihak

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur dan masyarakat

yang memanfaatkan (mengurus izin) di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Luwu Timur sebagai penerima layanan.

III.4. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian sekitar 1 (satu) bulan terhitung dari tanggal 16

Januari s/d 13 Februari 2012. Adapun lokasi penelitian adalah Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur. Peneliti menganggap

kantor ini layak untuk diteliti karena mengingat kantor ini merupakan salah

satu perangkat pemerintah daerah di Kabupaten Luwu Timur yang

menerapkan sistem pelayanan satu pintu yang khusus memberikan

pelayanan mengenai perizinan yang langsung bersinggungan kepada

masyarakat, diharapkan mampu memberikan pelayanan publik yang

berkualitas sehingga menciptakan pelayanan perizinan yang prima sesuai

dengan tuntutan dan harapan masyarakat.

III.5. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif

Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) sebagaimana yang dikutip oleh Lexi

Page 58: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

44

J. Moleong bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-

kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan

lain-lain. Dimana data hasil penelitian didapatkan melalui 2 sumber data,

yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara

yang diperoleh dari narasumber atau informan yang dianggap berpotensi

dalam memberikan informasi yang relevan dan sebenarnya di lapangan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sebagai data pendukung data primer dari literatur

dan dokumen serta data yang diambil dari suatu organisasi atau

perusahaan dengan permasalahan di lapangan yang terdapat pada lokasi

penelitian berupa bahan bacaan, bahan pustaka, dan laporan-laporan

penelitian.

III.6. Informan

Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang berpotensi

untuk memberikan informasi tentang bagaimana efektifitas pelayanan

perizinan di Kabupaten Luwu Timur, yakni pegawai di Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, meliputi:

1) Kepala Kantor

2) Kepala Bagian Tata Usaha

3) Kepala Seksi Perizinan

4) Kepala Seksi Pelayanan

5) Kepala Seksi Bina Program dan Informasi

6) Kelompok Jabatan Fungsional

Page 59: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

45

Selain pegawai pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Luwu Timur, penulis juga mengadakan wawancara kepada

masyarakat yang mendapatkan pelayanan perizinan di Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu sebagai pembanding.

III.7. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah data primer

dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

masyarakat Kabupaten Luwu Timur melalui wawancara langsung, data

sekunder adalah data yang diperoleh dari Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Luwu Timur dan data-data pendukung lainnya yang

didapatkan melalui bahan bacaan, bahan pustaka, dan laporan-laporan

penelitian yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini.

Untuk mengumpulkan data primer dan data sekunder peneliti

menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Observasi

Observasi yakni metode yang menitikberatkan pada pengamatan

langsung di lokasi penelitian guna melihat dan mengetahui secara pasti

mengenai efektifitas pelayanan perizinan di Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Luwu Timur.

2. Wawancara

Wawancara yakni kegiatan tanya jawab lisan secara langsung,

wawancara dilakukan guna menggali informasi yang relevan dengan

tujuan penelitian. Maksud mengadakan wawancara, seperti ditegaskan

oleh Lincoln dan Guba (1985:266) yang dikutip oleh Lexi J.Moleong,

antara lain: mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan,

Page 60: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

46

organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian lain-lain kebulatan;

merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa

lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang telah diharapkan

untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah,

dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia

maupun bukan manusia (triangulasi); dan memverifikasi, mengubah, dan

memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai

pengecekan anggota.

3. Dokumentasi

Telaah dokumen yaitu mengkaji dokumen-dokumen baik berupa buku

referensi maupun peraturan atau pasal yang berhubungan dengan

penelitian ini guna melengkapi materi-materi yang berhubungan dengan

penelitian yang penulis lakukan.

III.8. Teknik Analisis Data

Proses analisis data dilakukan secara terus menerus dimulai dengan

menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari

wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan,

dokumen dan sebagainya sampai dengan penarikan kesimpulan. Didalam

melakukan analisis data peneliti mengacu kepada beberapa tahapan yang

dijelaskan Miles dan Huberman yang dikutip oleh Lexi J. Moleong terdiri dari

beberapa tahapan antara lain:

1. Pengumpulan informasi melalui wawancara terhadap key informan yang

compatible terhadap penelitian kemudian observasi langsung ke

lapangan untuk menunjang penelitian yang dilakukan agar mendapatkan

sumber data yang diharapkan.

Page 61: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

47

2. Reduksi data (data reduction) yaitu proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, transformasi data kasar yang muncul

dari catatan-catatan di lapangan selama meneliti, tujuan diadakan

transkrip data (transformasi data) untuk memilih informasi mana yang

dianggap sesuai dan tidak sesuai dengan masalah yang menjadi pusat

penelitian di lapangan.

3. Penyajian data (data display) yaitu kegiatan sekumpulan informasi

dalam bentuk naratif, grafik jaringan, tabel dan bagan yang bertujuan

mempertajam pemahaman penelitian terhadap informasi yang dipilih

kemudian disajikan dalam tabel ataupun uraian penjelasan.

4. Pada tahap akhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi

(conclution drawing/verification), yang mencari arti pola-pola penjelasan,

konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. Penarikan

kesimpulan dilakukan secara cermat dengan melakukan verifikasi

berupa tinjauan ulang pada catatan-catatan di lapangan sehingga data

dapat di uji validitasnya.

Page 62: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

48

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

IV.1. Letak Geografi Kabupaten Luwu Timur

Kabupaten Luwu Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi

Sulawesi Selatan, Indonesia. Kabupaten ini berasal dari pemekaran

Kabupaten Luwu Utara yang disahkan dengan UU Nomor 7 Tahun 2003

tentang pembentukan Luwu Timur dan Mamuju Utara, pada tanggal 3 Mei

2003 ditetapkan sebagai hari jadi Luwu Timur. Malili adalah ibu kota dari

Kabupaten Luwu Timur yang terletak di ujung utara Teluk Bone.

Letak Kabupaten Luwu Timur kurang lebih 565 km ke arah Timur

Laut dari Makassar. Secara geografis terletak pada koordinat 2 03’00”- 3

03’25” LS dan 119 28’56”-121 47’27” BT. Dengan batas wilayah :

Utara : Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah

Selatan : Kabupaten Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, dan

Teluk Bone.

Barat : Kec. Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara

Timur : Provinsi Sulawesi Tengah.

Luas wilayah Luwu Timur adalah 6.944,88 km2, sekitar 11,14% dari

luas Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan curah hujan yang cukup tinggi,

dengan temperatur konstan berada pada kisaran rata-rata 26,9˚ C menurut

data Stasiun Meteorologi dan Geofisika. Kabupaten Luwu Timur pada tahun

2007 dibagi menjadi 11 kecamatan. Dari 11 kecamatan tersebut terbagi

menjadi 99 unit desa dan 4 UPT (unit pemukiman transmigrasi). Di kabupaten

ini terletak Sorowako, tambang nikel yang dikelola oleh PT. INCO atau

Page 63: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

49

sekarang dikenal dengan nama PT. VALE. Keadaan topografi Kabupaten

Luwu Timur sangat bervariasi, dalam ketinggian antara 0 s/d 1.230 di atas

permukaan laut, dengan struktur wilayah yang cukup lengkap, terdiri atas

kawasan pegunungan, dataran rendah, pesisir, laut dan kawasan danau yang

dikenal dunia dengan “Kompleks Danau-danau Malili” (Matano, Mahalona dan

Towuti). Secara umum kelerengan wilayahnya, berada pada kisaran 0-2%, 2-

15%, 15-30%, 30-40% dan > 40%.

IV.2. Sekilas Terbentuknya Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Luwu Timur (Februari Tahun 2007)

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) adalah kantor

penyelenggaraan perizinan dan non perizinan Kabupaten Luwu Timur, yang

proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai ke tahap

penerbitan dokumen perizinan, yang dilakukan secara terpadu dalam satu

tempat dan bertemu dengan petugas front office, hal ini dapat

meminimalisasikan interaksi antara pemohon dengan petugas perizinan dan

menghindari pungutan-pungutan tidak resmi.

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur

dibentuk pertama kali di bentuk pertama kali dengan nama Kantor Perizinan

Terpadu sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 30

Tahun 2006 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Teknis Daerah Kabupaten Luwu Timur yang merupakan tindak lanjut dari

Permendagri No. 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Perizinan Terpadu Satu Pintu di beri kewenangan untuk melaksanakan

pelayanan administrasi perizinan.

Page 64: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

50

Dalam perkembangannya berubah menjadi Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu sesuai dengan Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2008

tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan

Perencana Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah, yang

merupakan tindak lanjut penerapan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007

tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah yang merupakan penyempurnaan

dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006, diperkuat lagi

dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 500/1191/V/BANGDA

tanggal 08 Juni 2009 tentang Penyempurnaan Panduan Nasional

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Peraturan Bersama

Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2009, Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Nomor MHH 08 AH 01.01. 2009, Menteri Perdagangan Nomor 60/M-

DAG/PER/12/2009, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

Per.30/MEN/XII/2009, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 10

Tahun 2009 tentang Percepatan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

untuk memulai usaha.

IV.3. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu

Timur

VISI

Terwujudnya Pelayanan Perizinan Yang Prima,

Dalam Rangka Mewujudkan Kabupaten Luwu Timur

Kabupaten Agro Industri Tahun 2015

Page 65: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

51

MISI

Menciptakan Sistem Pelayanan Perizinan yang Menyenangkan dan Prima,

Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur yang Profesional,

Menciptakan Sistem Kinerja yang Baik dan Bermartabat.

IV.4. Motto dan Janji Pelayanan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Luwu Timur

MOTTO

Kalau Bisa Dipermudah Mengapa Dipersulit,

Kalau Bisa Dipercepat Mengapa Diperlambat.

JANJI PELAYANAN

Apabila Kami Tidak Tepat Waktu, Kami Siap Mengantar ke Alamat Anda

Kesalahan yang Kami Lakukan, Kami Siap Memperbaiki dan Mengganti

Dokumen Izin Anda

IV.5. Tujuan Didirikannya Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Luwu Timur

Pembentukan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu

Timur pada dasarnya adalah untuk menyederhanakan birokrasi pelayanan

perizinan dan non perizinan dalam bentuk:

1. Mempercepat waktu pelayanan dengan mengurangi tahapan-tahapan

dalam pelayanan yang kurang penting. Koordinasi yang lebih baik antar

instansi yang terkait dengan perizinan, juga akan sangat berpengaruh

terhadap percepatan pelayanan perizinan.

Page 66: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

52

2. Menekan biaya pelayanan selain pengurangan tahapan, pengurangan

biaya juga dapat dilakukan dengan prosedur pelayanan serta biaya resmi

menjadi lebih transparan.

3. Menyederhanakan persyaratan, dengan mengembangkan sistem

pelayanan paralel dan akan ditemukan persyaratan-persyaratan yang

tumpang tindih, sehingga dapat dilakukan penyederhanaan persyaratan.

Hal ini juga berdampak langsung terhadap pengurangan biaya dan waktu.

IV.6. Sasaran Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur

Adapun Sasaran Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Luwu Timur, sebagai berikut:

1) Menyediakan sistem teknologi dan standar pelayan administrasi perizinan

yang memadai

2) Melakukan sosialisasi dana peningkatan sumber daya manusia aparatur

pengelola perizinan guna mengurangi keluhan pengguna jasa seminimal

mungkin dengan cara meningkatkan ketepatan waktu penyelesaian

perizinan.

3) Menata dengan baik data-data, laporan dan tersusunnya rencana kerja

serta akuntabilitas pelayanan perizinan.

4) Meningkatkan pendapatan daerah setiap tahunnya.

IV.7. Kebijakan Mutu Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

1. Memberikan pelayanan terbaik melalui prosedur yang lebih cepat, tepat,

mudah, jelas, dan transparan serta akuntabel.

2. Komitmen peningkatan dan perbaikan pelayanan secara

berkesinambungan.

Page 67: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

53

3. Senantiasa berupaya untuk memenuhi kepuasan pelanggan atau

pengguna jasa.

4. Menggunakan komputerisasi dan sumber daya manusia yang memiliki

kompetensi yang memadai.

IV.8. Asas Penyelenggaraan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

a. Transparan, yaitu bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh pihak

yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah

dimengerti.

b. Akuntabel, yaitu dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

c. Partisipatif, yaitu mendorong peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan perizinan dengan memperhatikan aspirasi,

kebutuhan dan harapan masyarakat.

d. Kesamaan hak, yaitu tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan

suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi.

e. Efisien, yaitu proses pelayanan perizinan hanya melibatkan tahap-tahap

yang penting dan melibatkan personel yang memiliki kapasitas memadai.

f. Efektif, yaitu proses pelayanan perizinan dilakukan berdasarkan tata

urutan dan hanya melibatkan personel yang telah ditetapkan.

g. Keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu pemberi dan penerima

pelayanan perizinan harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing

pihak.

h. Profesional, pemerosesan perizinan melibatkan keahlian yang diperlukan,

baik untuk validasi lapangan, pengukuran dan penilaian kelayakan, yang

Page 68: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

54

masing-masing prosesnya dilaksanakan berdasarkan tata urutan dan

prosedur yang ditetapkan.

IV.9. Prinsip Penyelenggaraan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

a. Kesederhanaan prosedur, pelayanan harus dilaksanakan secara, cepat,

tepat, mudah dan transparan tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan

mudah dilaksanakan.

b. Kejelasan dan Kepastian dalam hal:

Ø Prosedur / tata cara pelayanan

Ø Persyaratan, baik teknis mau pun administratif

Ø Unit kerja atau jabatan yang bertanggung jawab

Ø Rincian biaya / tarif pelayanan, termasuk tata cara pembayarannya

c. Kepastian waktu, pemerosesan permohonan perizinan dan non-

perizinan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan tanpa

memperhatikan skala usaha pemohon.

d. Kepastian Hukum, proses, biaya dan waktu wajib mengikuti aturan yang

berlaku, sehingga dokumen perizinan yang berhasil memiliki kekuatan

hukum yang menjadi jaminan hukum dan rasa aman bagi pemiliknya.

e. Kemudahan Akses, ditunjukkan dengan

Ø Ketersediaan informasi yang dapat dengan mudah dan langsung

diakses oleh masyarakat.

Ø Pelayanan aparat yang responsif.

f. Kenyamanan, telah dibuktikan dengan memiliki ruang dan sarana

pelayanan lainnya yang memadai sehingga memberikan rasa nyaman

bagi para pemohon.

Page 69: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

55

KEPALA KANTOR

SEKSI PELAYANAN

BAGIAN TATA USAHA

SEKSI

PERIZINAN

SEKSI BINA PROGRAM

DAN INFORMASI

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

g. Kondisi wilayah, Kabupaten Luwu Timur dengan kondisi geografis yang

luas akan melakukan pelayanan khusus di tingkat kecamatan.

h. Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan

Ø Setiap petugas pelayanan memberikan pelayanan kepada pemohon

dengan memperhatikan etika dan kesopanan dalam berkomunikasi

baik dalam hal tutur bahasa, raut muka, maupun bahasa tubuh.

Ø Setiap petugas memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur

yang telah ditetapkan.

Ø Petugas penilai teknis memberikan penilaian secara obyektif

berdasarkan keahlian dan memberikan masukan kepada pengambil

keputusan berdasarkan pandangan keahliannya tersebut, secara

jujur dan bertanggung jawab, termasuk memberikan rekomendasi

apakah izin yang dimohon dapat disetujui atau harus ditolak.

IV.10. Struktur Kelembagaan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Luwu Timur

Gambar 2. Struktur Kelembagaan

Page 70: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

56

Adapun susunan jumlah pegawai di Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Luwu Timur sesuai dengan bagiannya adalah sebagai

berikut:

Tabel 1. Data Jumlah Pegawai di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

No Klasifikasi Kerja Jumlah 1. Kepala Kantor 1 2. Bagian Tata Usaha 4 3. Seksi Perizinan 5 4. Seksi Pelayanan 5 5. Seksi Bina Program dan Informasi 5 6 Kelompok Jabatan Fungsional 4

Jumlah 24 Sumber : KPPT Kab. Luwu Timur

IV.11. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas membantu

Bupati dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang pelayanan

perizinan terpadu.

Dalam menyelenggarakan tugas, kantor pelayanan perizinan terpadu

sebagaimana dimaksud diatas mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan perizinan terpadu,

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang

pelayanan perizinan terpadu.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pelayanan perizinan terpadu.

d. Pengelolaan ketatausahaan meliputi ketatalaksanaan, kepegawaian,

perlengkapan dan peralatan.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Selain tugas pokok tersebut diatas juga mempunyai tugas dan

Wewenang yang diberikan sesuai dengan surat Edaran Menteri Dalam

Page 71: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

57

Negeri. Nomor 500/1191/IV/BANGDA tanggal 8 Juni 2009 tentang

Penyempurnaan Panduan Nasional tentang Pedoman Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu, adalah sebagai berikut:

a. Tugas pokok Penyelenggara adalah :

1) Memberikan pelayanan perizinan dan non-perizinan yang menjadi

kewenangan pemerintah kota / kabupaten,

2) Mengelola administrasi perizinan dan non-perizinan dengan mengacu

kepada prinsip koordinasi, integrasi, singkronisasi, dan keamanan

berkas.

b. Kewenangan Penyelenggara adalah :

1) Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait dalam penyelenggaraan

perizinan dan non-perizinan ditingkat kabupaten / kota.

2) Menandatangani perizinan.

3) Melakukan penyederhanaan persyaratan, jumlah dan jenis perizinan

bersama-sama dengan unsur-unsur lain dalam pemerintah kabupaten /

kota.

c. Tugas dan Kewajiban, Fungsi, dan Uraian Tugas Pegawai

1. Kepala Kantor

Tugas dan Kewajiban

Melaksanakan penyusunan dan kebijakan daerah dalam

penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu.

Fungsi

1) Perumusan kebijakan Kantor

2) Penyusunan rencana stratejik kantor

Page 72: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

58

3) Penyelenggaraan pelayanan umum penyelenggaraan ketahanan

pangan.

4) Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan,

program dan kegiatan kantor

5) Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kantor

Uraian Tugas

1) Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan

mengendalikan serta menetapkan kebijakan penyelenggaraan

pelayanan perizinan terpadu

2) Membina dan mengarahkan Kepala Bagian Tata Usaha dan para

Kepala Seksi dalam melaksanakan tugasnya;

3) Melakukan pembinaan terhadap kedisiplinan pegawai dalam lingkup

kantor;

4) Melakukan upaya pembinaan dan peningkatan kualitas sumber

daya pegawai dalam lingkup kantor;

5) Melakukan pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan

keuangan dan penerimaan kantor;

6) Melakukan pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan

perlengkapan dan peralatan kantor;

7) Menyelenggarakan koorkantori dengan instansi atau unit kerja

terkait;

8) Menilai prestasi kerja kepala bagian dan kepala seksi dalam rangka

pembinaan dan pengembangan karier;

9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati;

Page 73: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

59

10) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah (Sekda).

2. Kepala Bagian Tata Usaha

Tugas dan Kewajiban

Membantu Kepala Kantor dalam melaksanakan perencanaan,

pengendalian data, pembinaan dan evaluasi program/kegiatan kantor.

Fungsi

1) Pelaksanaan kebijakan teknis bagian

2) Pelaksanaan program dan kegiatan bagian

3) Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan

program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup bagian

4) Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural

dalam lingkup bagian

Uraian Tugas

1) Menyusun program dan rencana kerja bagian tata usaha sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

2) Melaksanakan surat menyurat untuk kepentingan dinas;

3) Menerima, meneliti, mengagenda, dan meninfrastruktur dan

distribusikan surat-surat masuk dan surat keluar;

4) Melakukan pengarsipan surat-surat dinas dan dokumen lainnya;

5) Mengelola urusan rumah tangga dan keperotokolan;

6) Mengelola urusan administrasi keuangan;

7) Mengelola urusan administrasi kepegawaian;

8) Mengelola urusan administrasi perlengkapan dan peralatan;

Page 74: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

60

9) Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program/

kegiatan;

10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala kantor;

11) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala kantor.

3. Kepala Seksi Perizinan

Tugas dan Kewajiban

Membantu Kepala Kantor dalam melaksanakan penerbitan perizinan

Fungsi

1) Penyusunan program dan kegiatan seksi

2) Pelaksanaan program dan kegiatan seksi

3) Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan

program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup seksi

4) Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural

dalam lingkup seksi

Uraian Tugas

1) Mempersiapkan dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis

kegiatan penerbitan perizinan;

2) Mengumpulkan bahan penyusunan rencana kegiatan penerbitan

perizinan;

3) Menyusun rencana pelaksanaan program dan penerbitan perizinan

sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

4) Membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan

penerbitan perizinan;

5) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan

program dan penerbitan perizinan;

Page 75: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

61

6) Memberikan petunjuk, mengawasi dan membimbing bawahan

dalam pelaksanaan tugas penerbitan perizinan;

7) Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan

kegiatan seksi;

8) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang

tugas yang diberikan oleh pimpinan;

9) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala kantor.

4. Kepala Seksi Pelayanan

Tugas dan Kewajiban

Membantu Kepala Kantor dalam melaksanakan kegiatan pelayanan

Fungsi

1) Penyusunan program dan kegiatan seksi

2) Pelaksanaan program dan kegiatan seksi

3) Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan

program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup seksi

4) Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural

dalam lingkup seksi.

Uraian Tugas

1) Mempersiapkan dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis

kegiatan penyelidikan dan penyidikan;

2) Mengumpulkan bahan penyusunan rencana kegiatan penyelidikan

dan penyidikan;

3) Menyusun rencana pelaksanaan program dan kegiatan

penyelidikan dan penyidikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas;

Page 76: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

62

4) Membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan

kegiatan penyelidikan dan penyidikan;

5) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan

program dan kegiatan penyelidikan dan penyidikan;

6) Memberikan petunjuk, mengawasi dan membimbing bawahan

dalam pelaksanaan tugas penyelidikan dan penyidikan;

7) Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan

kegiatan seksi;

8) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang

tugas yang diberikan oleh pimpinan;

9) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala kantor.

5. Kepala Seksi Bina Program dan Informasi

Tugas dan Kewajiban

Membantu Kepala Kantor dalam melaksanakan kegiatan bina program

dan informasi

Fungsi

1) Penyusunan program dan kegiatan seksi

2) Pelaksanaan program dan kegiatan seksi

3) Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan

program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup seksi

4) Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural

dalam lingkup seksi

Uraian Tugas

1) Mempersiapkan dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis

penyelenggaraan kegiatan bina program dan informasi;

Page 77: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

63

2) Mengumpulkan bahan penyusunan rencana penyelenggaraan

kegiatan bina program dan informasi;

3) Menyusun rencana pelaksanaan program dan kegiatan bina

program dan informasi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

4) Membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan

kegiatan bina program dan informasi;

5) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan

program dan kegiatan bina program dan informasi;

6) Memberikan petunjuk, mengawasi dan membimbing bawahan

dalam pelaksanaan tugas penyelenggaraan kegiatan bina program

dan informasi;

7) Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan

kegiatan seksi;

8) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang

tugas yang diberikan oleh pimpinan;

9) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala kantor.

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas di bidang pelayanan

perizinan terpadu sesuai keahlian.

IV.12. Cakupan Layanan Penyelenggaraan Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu

Cakupan pokok pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara KPPT

setidaknya meliputi :

1. Izin Dasar dan menjadi prasyarat utama untuk memulai kegiatan usaha

Page 78: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

64

2. Non perizinan yang belum dilayani secara efektif oleh SKPD, kecamatan,

atau kelurahan.

3. Perizinan yang terkait dengan pengembangan sektor ekonomi unggulan

IV.13. Manfaat Keberadaan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

1. Bagi masyarakat

a. Memperoleh akses yang lebih luas dan memperoleh pelayanan publik.

b. Memberikan kepastian dan jaminan hukum dari formalitas usaha yang

dimiliki.

2. Bagi Dunia Usaha

a. Memperoleh kemudahan dalam perizinan usaha akan meningkatkan

minat pelaku usaha untuk melakukan investasi dan mengembangkan

usaha.

b. Efisien pelayanan yang menghasilkan pengurangan waktu dan biaya

membuat pelaku usaha dapat mengalokasikan lebih banyak waktu dan

biaya pada kegiatan-kegiatan yang lebih produktif.

3. Bagi Pemerintah

a. Mengurangi beban administratif karena pelayanan yang lebih efektif

dan efisien. Berbagai data menyangkut aktifitas masyarakat di wilayah

tersebut dapat dipadukan (data base), sehingga mengurangi beban

pendataan di instansi lain, serta menghindari adanya duplikasi

kegiatan pendataan yang tidak perlu. Secara tidak langsung

kemudahan pelayanan perizinan dan non-perizinan juga berdampak

positif terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

b. Meningkatkan daya saing dan kemandirian daerah. Dengan semakin

mudahnya pelayanan perizinan, maka dunia usaha secara langsung

Page 79: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

65

akan bergairah dan selanjutnya berdampak pada kemampuan

keuangan daerah yang diperoleh dari pajak.

c. Terbangunnya citra yang lebih baik, yang memungkinkan pemerintah

mendapatkan manfaat dari partisipasi masyarakat dalam berbagai

aspek pembangunan.

d. Mencegah sejak dini terjadinya KKN dan pungutan liar dalam proses

pengurusan perizinan dan non perizinan.

IV.14. Jenis Perizinan, Persyaratan Dasar Hukum dan Standar Waktu

Perizinan dan Non Perizinan yang Dikelolah Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur

Tabel 2. Jenis Perizinan, Persyaratan Dasar Hukum dan Standar Waktu Perizinan dan Non Perizinan KPPT Kab. Luwu Timur

No. Jenis Pelayanan Dasar Hukum Persyaratan

Standar

Waktu

1. Surat Izin Perdagangan

(SIUP)

Perda No.20/2005

tentang retribusi

Perindustrian dan

Perdagangan

• Permohonan Izin

• Pengantar dari Camat

• Fotocopy Akte Notaris

• Fotocopy KTP

• Foto 3x4 2 Lembar

• Izin Gangguan

• Rekomendasi Teknis (Dinas Koperindag)

• Fotocopy PBB/IMB

• Surat Kuasa dari Pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

3 hari

kerja

2. Tanda Daftar

Perusahaan (TDP)

UU No.3/1982 tentang

Wajib Daftar

Perusahaan

• Permohonan Izin

• Pengantar dari Camat

• Fotocopy Akte Notaris

• Fotocopy KTP

• Foto 3x4 2 Lembar

• Izin Gangguan

• Rekomendasi Teknis (Dinas Koperindag)

• Fotocopy PBB/IMB

• Surat Kuasa dari Pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

3 hari

kerja

3. Surat Izin Usaha Jasa

Kontruksi (SIUJK)

Perda No.13/2005

tentang Distribusi Usaha

Jasa Kontruksi (SIUJK)

• Permohonan Izin

• Pengantar dari Camat

• Fotocopy Akte Notaris

• Fotocopy Sertifikat Badan Usaha (SBU)

LPJK

• Fotocopy KTP yang masih berlaku

• Tanda bukti Pembayaran Pajak 3 (tiga)

Bulan

3 hari

kerja

Page 80: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

66

• Foto 3x42 Lembar Rekomendasi Teknis

(Dinas PU)

4. Surat Izin Usaha Rumah

Potong Hewan

(SIURPH)

Perda No. 19/2005

tentang retribusi Rumah

Potong Hewan, Perda

No. 6/2007 tentang

Usaha Peternakan dan

Penertiban Ternak

• Permohonan Izin

• Pengantar dari Camat

• Izin Lokasi / HGU

• Izin Gangguan,

• Fotocopy SIUP dan TDP

• Persyaratan Teknis

• Rekomendasi Teknis (Dinas Pertanian,

Perkebunan & Peternakan)

• Surat Kuasa dari Pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

3 hari

kerja

5. Surat Izin Usaha

Menangkap Ikan (SIUPI)

Sementara dalam

penyusunan, Mutandis

Kab. Luwu Utara

• Pengantar Camat

• Permohonan Izin

• Bukti Kepemilikan

• Identitas Pemilik

• Surat Ukur (Pas Kecil GT 7 ke atas dari

Kantor Sabandar

• Surat Ukur (Pas Kecil GT 6 dari

Dinas Informasi dan Komunikasi)

• Rekomendasi Teknis (Dinas Kelautan &

Perikanan

• Surat Kuasa dari Pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

3 hari

kerja

6. Surat Izin Gangguan Permendagri No. 27

tentang Pedoman

Penetapan Izin gangguan

Perda no. 8 Tahun 2010

tentang Retribusi Izin

Gangguan

Keputusan Bupati

Nomor 14 Tahun 2010

tentang Penggolongan

Jenis Usaha

Berdasarkan Besar

Kecilnya Gangguan

Dalam Wilayah Kab.

Luwu Timur

• Permohonan Izin

• Pengantar Camat

• Fotocopy KTP

• Surat Pernyataan Persetujuan Tetangga

• Rekomendasi teknis (Dinas Koperindag)

• Fotocopy PBB / IMB

• Surat Kuasa dari Pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

3 hari

kerja

7. Surat Izin Usaha Jasa

Pertambangan Umum

(SIUJPU)

Keputusan Bupati

Nomor 133a/2006

tentang Sumbangan

Pihak Ketiga Kepada

Daerah atas Izin Usaha

Pertambangan

• Permohonan Izin

• Pengantar Camat

• Laporan Kegiatan

• Fotocopy Izin Gangguan, SIUP & TDP

• Rekomendasi Teknis (Dinas ESDM)

• Surat Kuasa dari Pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

3 hari

kerja

8. Izin Optik Perda Nomor 15

Tahun 20061 tentang

Retribusi Izin

Pelayanan Kesehatan

Swasta

• Permohonan Izin

• Memiliki Tenaga Refraction Optik (RO)

• Surat Pernyataan Pemohon Untuk

Bersedia Menjadi Penanggung Jawab

• Memiliki Ruang Tempat Periksa

• Fotocopy Izin Gangguan, SIUP & TDP

• Memiliki Workshop

• Rekomendasi Teknis (Dinas Kesehatan)

• Surat Kuasa dari Pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

7 hari

kerja

9. Izin Praktek Dokter

Spesialis

Kepmenkes 1419

Tahun 2005 tentang

• Permohonan Izin

• Memiliki Surat Tanda Registrasi Dokter

1 hari

kerja

Page 81: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

67

Penyelenggaraan

Praktek Dokter dan

Dokter Gigi

Perda Nomor 15

Tahun 2006 tentang

Retribusi Izin

Pelayanan Kesehatan

Swasta

yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran

Indonesia yang masih berlaku

• Fotocopy Surat Keputusan Penempatan

Dalam Rangka Masa Bakti atau Surat Bukti

Telah Selesai Menjalankan Masa Bakti

atau Surat Keterangan Menunda Masa

Bakti yang telah dilegalisir oleh Pejabat

Yang Berwenang

• Surat Pernyataan Memiliki Tempat Praktek

• Surat Rekomendasi Dari Organisasi

Profesi di Wilayah Tempat Praktek

• Pas Foto berwarna terbaru ukuran 3X4

Sebanyak 3 Lbr

• Fotocopy Ijazah

• Fotocopy KTP yang masih berlaku

• Surat Kuasa dari Pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

10. Izin Praktek Dokter /

Dokter Gigi

Permenkes Rl No.512 /

MEMKES /PER/ IV /

2007 Tahun 2005

tentang

Penyelenggaraan

Praktek Dokter dan

Dokter Gigi

• Permohonan Izin

• Memiliki Surat Tanda Daftar Registrasi

Dokter/Dokter Gigi yang diterbitkan oleh

Konsil Kedokteran/Kedokteran Gigi

Indonesia yang masih berlaku

• Fotocopy Surat Keputusan penempatan

dalam rangka masa bakti atau Surat Bukti

telah selesai menjalankan masa bakti atau

surat keterangan menunda masa bakti

yang telah dilegalisir oleh pejabat yang

berwenang

• Surat pernyataan memiliki tempat praktek

• Surat Rekomendasi dari organisasi profesi

di wilayah tempat praktek

• Pas Foto Berwarna Terbaru Ukuran 3X4

Sebanyak 3 Lbr

• Fotocopy Ijasah

• Fotocopy KTP yang masih berlaku

• Surat Kuasa dari Pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

1 hari

kerja

11. Izin Praktek Apoteker PP RI No. 51 Tahun 2009

Perda No. 15 Tahun 2006

tentang Retribusi Izin

Pelayanan Kesehatan

Swasta

• Permohonan Izin

• Ijasah Apoteker

• Surat Tanda Register dari Dinas

Kesehatan Propinsi

• Surat Penugasan (SP) / Surat Izin Kerja

(SIK)

• Surat keterangan Sehat dari Dokter

• Pas Foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 2

lembar

• Rekomendasi ISFI

• Foto copy KTP yang masih berlaku

• Surat persetujuan atasan bila dalam

pelaksanaan masa bakti atau sebagai

Pegawai Negeri atau Pegawai pada

Sarana Kesehatan

• Surat Kuasa dari Pemilik Badan Usaha

apabila di wakili

1 hari

kerja

12. Izin Praktek Asisten

Apoteker

PP RI No. 51 Tahun

2009

Perda No. 15 Tahun

2006 tentang Retribusi

• Permohonan Izin

• Ijazah Asisten Apoteker

• Surat Tanda Register dari Dinas

Kesehatan Propinsi

• Surat Penugasan (SP) / Surat Izin Kerja

1 hari

kerja

Page 82: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

68

Izin Pelayanan

Kesehatan Swasta

(SIK) yang masih berlaku

• Surat Keterangan sehat dari Dokter

• Pas Foto berwarna terbaru ukuran 3x4

sebanyak 2 lembar

• Fotocopy KTP yang masih berlaku

• Surat persetujuan atasan apabila dalam

pelaksanaan masa bakti atau sebagai

Pegawai Negeri atau Pegawai pada

Sarana Kesehatan

• Surat Kuasa dari Pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

13. Izin Praktek Bidan Permenkes RI No.

HK.02.02/MENKES/

148/2010

Perda No. 15 Tahun

2006 tentang Retribusi

Izin Pelayanan

Kesehatan Swasta

• Permohonan Izin

• Ijazah

• Surat persetujuan atasan bila dalam

pelaksanaan masa bakti atau sebagai

Pegawai Negeri atau Pegawai pada

Sarana Kesehatan

• Surat keterangan Sehat dari Dokter

• Surat rekomendasi dari organisasi profesi

di wilayah tempat praktek

• Pas foto berwarna terbaru ukuran 3x4

sebanyak 3 lembar

• Surat tanda registrasi dari Dinas

Kesehatan Propinsi

• Surat Izin Kerja / SIB yang masih berlaku

• Fotocopy KTP yang masih berlaku

• Surat Pernyataan memiliki tempat praktek

• Surat Kuasa dari Pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

1 hari

kerja

14. Izin Praktek Perawat Permenkes RI No.

HK.02.02/MENKES/

148/2010

Perda No. 15 Tahun

2006 tentang Retribusi

Izin Pelayanan

Kesehatan Swasta

• Permohonan Izin

• Ijazah

• Surat persetujuan atasan bila dalam

pelaksanaan masa bakti atau sebagai

Pegawai Negeri Atau Pegawai pada

Sarana Kesehatan

• Surat Keterangan Sehat dari Dokter

• Surat Rekomendasi dari organisasi profesi

di wilayah tempat praktek

• Pas foto berwarna terbaru ukuran 3x4

sebanyak 3 lembar

• Surat tanda registrasi dari Dinas

Kesehatan Propinsi

• Surat Izin Kerja / SIB yang masih berlaku

• Surat pernyataan bahwa benar bekerja

ditempat tersebut

• Bukti alpor untuk NERS

• Foto copy KTP yang masih berlaku

1 hari

kerja

15. Izin Praktek

Laboratorium Analisis

Perda No. 15 Tahun

2006 tentang Retribusi

Izin Pelayanan

Kesehatan Swasta

• Permohonan Izin

• Ijazah

• Surat Izin Kerja

• Surat persetujuan atasan bila dalam

pelaksanan masa bakti atau sebagai

Pegawai pada Sarana kesehatan

• Surat keterangan sehat dari dokter

• Pas foto berwarna terbaru ukuran 3x4

sebanyak 3 lembar

• Foto copy KTP yang masih berlaku

• Surat Pernyataan memiliki tempat praktek

1 hari

kerja

Page 83: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

69

• Surat perjanjian dengan pemilik sarana

• Surat kuasa dari pemilik sarana

• Surat kuasa dari pemilik badan Usaha

apabila diwakili

16. Izin Praktek Tekhniker

Gigi

Perda No. 15 Tahun

2006 tentang Retribusi

Izin Pelayanan

Kesehatan Swasta

• Permohonan Izin

• Ijazah

• Surat Izin Kerja

• Surat persetujuan atasan bila dalam

pelaksanaan masa bakti atau sebagai

Pegawai Negeri atau sebagai Pegawai

pada Sarana Kesehatan

• Surat keterangan Sehat dari Dokter

• Pas foto berwarna terbaru ukuran 3x4

sebanyak 3 lbr

• Foto copy KTP yang masih berlaku

• Surat pernyataan memiliki tempat praktek

• Surat perjanjian dengan pemilik sarana

• Surat kuasa dari pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

1 hari

kerja

17. Izin Praktek

Refractinoist Optision

Perda No. 15 Tahun

2006 tentang Retribusi

Izin Pelayanan

Kesehatan Swasta

• Permohonan Izin

• Foto copy Ijazah yang telah dilegalisir

• Surat Izin Kerja

• Surat persetujuan atasan bila dalam

pelaksanaan masa bakti atau sebagai

Pegawai Negeri atau Pegawai pada

Sarana Kesehatan

• Surat keterangan sehat dari dokter

• Pas Foto berwarna 3x4 3 lbr

• Foto copy KTP yang masih berlaku

• Surat pernyataan memiliki tempat praktek

• Surat perjanjian dengan pemilik sarana

• Surat Kuasa dari Pemilik Batman Usaha

apabila diwakili

1 hari

kerja

18. Izin Praktek Radiografer Permenkes RI No.

357/MENKES/SL /

VI/2006

• Fisioterapi SIR yang masih berlaku

• Foto copy Ijazah Radiografer yang

disahkan oleh pimpinan penyelenggara

pendidikan Radiografer

• Surat keterangan sehat dan tidak buta

warna

• Pas foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 3

lbr

• Surat keterangan dari pimpinan sarana

pelayanan kesehatan atau yang

menyatakan masih bekerja pada sarana

yang bersangkutan

• Rekomendasi dari Organisasi profesi

Fotocopy KTP yang masih berlaku

• Surat Kuasa dari pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

1 hari

kerja

19. Izin Praktek Fisioterapi Perda No. 15 Tahun

2006 tentang Retribusi

Izin Pelayanan

Kesehatan Swasta

• Permohonan Izin

• Foto copy KTP yang masih berlaku

• Foto copy Ijazah

• Surat Rekomendasi dari IFI

• Surat keterangan sehat dari dokter

• Surat perjanjian dengan pemilik sarana

• Surat pernyataan memiliki tempat praktek

• Surat persetujuan atasan bila dalam

pelaksanaan masa bakti atau sebagai

1 hari

kerja

Page 84: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

70

Pegawai Negeri atau Pegawai pada

Sarana Kesehatan

• Daftar peralatan yang digunakan

• Pas Foto berwarna terbaru ukuran 3x4

sebanyak 3 lbr

• Surat Kuasa dari Pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

20. Izin Praktek Dokter

Berkelompok

Perda No. 15 Tahun

2006 tentang Retribusi

Izin Pelayanan

Kesehatan Swasta

• Permohonan Izin

• Ada Penanggung Jawab

• Masing-masing Dokter memiliki SIP

• Foto copy KTP (bagi usaha perorangan)

• Akte Yayasan (bila berbentuk

Yayasan/berbadan hukum)

• Foto copy Surat Izin Usaha Perdagangan

(SIUP) .

• Foto copy Izin Gangguan

• Foto copy Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

• Daftar Ketenangan dan Inventaris alat

• Denah Lokasi dan denah Bangunan

• Akte Sewa menyewa / Kontrak / hak milik

bangunan

• Surat Kuasa dari Pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

2 hari

kerja

21. Izin Usaha Balai

Kesehatan Ibu Dan

Anak (BKIA)

Perda No. 15 Tahun

2006 tentang Retribusi

Izin Pelayanan

Kesehatan Swasta

• Permohonan Izin

• Foto copy AD/ART Yayasan/Badan

• Foto copy Tanda Daftar Yayasan

• Foto copy Sertifikat Tanah

• Foto copy Izin Lokasi dinas terkait

• Foto copy Perjanjian kontrak bangunan

minimal 6 Tahun, KTP pemilik Bangunan

yang masih berlaku dan foto copy sertifikat

tanah bila bukan milik sendiri

• Foto copy IMB/IPB

• Foto copy Persetujuan tetangga yang

diketahui lurah

• Surat keterangan domisili sarana

kesehatan dari lurah setempat

• Surat pernyataan permohonan yang

menyatakan akan tunduk serta patuh

kepada peraturan yang berlaku diatas

materai yang berlaku

• Peta lokasi dan denah bangunan

• Surat pernyataan bersedia bekerja sama

dengan Puskesmas kelurahan dan

diketahui oleh puskesmas

kecamatan setempat di atas materai yang

berlaku

• Daftar obat-obatan yang tersedia

• Daftar peralatan medis dan non medis

• Daftar keterangan dilampiri SK

pengangkatan petugas dan

• susunan personalia, dilengkapi dengan :

- Tenaga Medis (dokter/dokter gigi Foto

copy Ijazah, STR, SIP lokasi tersebut

- Paramedis perawat ; Foto copy Ijazah,

SIP, SIK atau SIPP di lokasi tersebut

- Paramedis perawat gigi : Foto copy Ijazah,

SIPG atau SIPP di lokasi tersebut

- Non Medis : Foto copy Ijazah

7 hari

kerja

Page 85: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

71

• Daftar jenis pelayanan yang disertai tarif

pelayanan dan jam buka

• Jadwal dokter bertugas Laporan bulanan

jumlah kunjungan dan jenis penyakit

serta foto copy izin dan surat keputusan

penyelenggaraan sarana pelayanan yang

sudah habis masa berlakunya (bagi

perpanjangan izin)

• Pas foto berwarna terbaru ukuran 3x4

sebanyak 3 lembar

• Surat kuasa dari pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

22. Balai Pengobatan

(BP)/Klinik/PolikIinik

Perda No. 15 Tahun

2006 tentang Retribusi

Izin Pelayanan

Kesehatan Swasta

• Permohonan Izin

• Foto copy AD/ ART Yayasan/Badan

Hukum

• Foto copy Tanda Daftar Yayasan

• Foto copy Sertifikat Tanah

• Foto copy Izin Lokasi dari Dinas Terkait

• Foto copy perjanjian kontrak bangunan

minimal 6 tahun, KTP pemilik bangunan

yang masih berlaku dan foto copy sertifikat

tanah bila bukan milik sendiri

• Foto copy IMB/IPB

• Foto copy persetujuan tetangga yang

diketahui lurah

• Surat keterangan domisili sarana

kesehatan dari lurah setempat

• Surat pernyataan pemohon yang

menyatakan akan tunduk serta patuh pada

peraturan yang berlaku di atas materai

yang berlaku

• Peta lokasi dan denah bangunan

• Surat pernyataan bersedia bekerja sama

dengan puskesmas kelurahan dan

diketahui oleh pukesmas kecamatan

setempat di atas materai yang berlaku

• Surat pernyataan kesediaan dokter

penanggung jawab di atas materai yang

berlaku dan fotocopy KTP yang masih

berlaku

• Surat pernyataan tidak melakukan rawat

inap dan tindakan aborsi diatas materai

yang berlaku

• Daftar obat-obatan yang tersedia

• Struktur organisasi dan tata kerja/laksana

serta nama petugas dan hubungan pemilik

dan pengelola

• Daftar keterangan dilampiri SK

pengangkatan petugas dan susunan

personalia, dilengkapi dengan Tenaga

Medis (dokter/dokter gigi) Foto copy

Ijazah, STR, SIP lokasi tersebut

- Paramedis Perawat ; Foto copy Ijazah,

SIP, SIK atau SIPP lokasi tersebut

- Paramedis Perawat gigi : Foto copy Ijazah,

SIPG atau SIPP lokasi tersebut

- Non medis : Foto copy Ijazah

• Daftar jenis pelayanan yang disertai tarif

pelayanan dan jam buka

7 hari

kerja

Page 86: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

72

• Jadwal dokter bertugas

• Laporan bulanan terakhir jumlah

kunjungan dan jenis penyakit serta foto

copy Izin dan surat keputusan

penyelenggaraan sarana pelayanan yang

sudah habis masa berlakunya (bagi

perpanjangan izin)

- Pas foto berwarna terbaru ukuran 3x4

sebanyak 3 lembar

- Surat kuasa dari pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

23. Apotek Perda No. 15 Tahun

2006 tentang Retribusi

Izin Pelayanan

kesehatan Swasta

Permenkes No. 1332

Tahun 2002 tentang

Perdagangan eceran

dan Toko Obat

• Permohonan Izin

• Foto copy Surat Izin Kerja/SP Apoteker

• Foto copoy Ijazah asisten apoteker

• Foto copy KTP Pemilik, asisten apoteker

dari apoteker

• Denah Bangunan

• Akte dan Notasi (surat yang menyatakan

status bangunan dalam bentuk hak milik

atau/sewa/kontrak)

• Foto warna 3x4=1 lembar, pemilik, asisten

apoteker dan apoteker

• Ijazah apoteker & Ijazah asisten apoteker

• Daftar isian apoteker dengan

mencantumkan nama, alamat, tanggal

lulus nomor SIK dan ijazah asisten

apoteker

• Surat pernyataan APA dan bahwa tidak

bekerja tetap pada perusahaan formasi

dan tidak menjadi APA pada apotek lain

• Daftar perincian alat pelengkap apotek

• Surat persetujuan atasan bila dalam

pelaksanan masa bakti atau sebagai

Pegawai Negeri atau pegawai pada sarana

kesehatan

• Fotocopy Surat Izin Usaha Perdagangan

• Fotocopy Ijazah Gangguan

• Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan

• Rekomendasi dari ISFI Luwu Raya

• Akte perjanjian kerja sama APA dan PSA

• Surat pernyataan pemilik sarana tidak

terlibat pelanggaran peraturan perundang-

undangan di bidang obat

• Surat kuasa dari pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

12 hari

kerja

24. Toko Obat Perker No. 1332 Tahun

2002 tetang ketentuan

dan Tatacara

Pemberian Izin Apotik S

Perda No. 15 Tahun

2006 tentang Retribusi

Izin Pelayanan

Kesehatan Swasta

• Permohonan Izin

• Surat Izin kerja sebagai asisten apoteker

• Surat pernyataan pemilik sarana

• Fotocopy Ijazah asisten apoteker

• Fotocopy Surat Izin Usaha Perdagangan

• Fotocopy Ijazah Gangguan

• Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan

• Peta lokasi dan denah bangunan

• Surat pernyataan pemilik sarana tidak

terlibat pelanggaran peraturan perundang-

undagan di bidang obat

• Surat pernyataan asisten apoteker

• Laporan hasil pemeriksaan

7 hari

kerja

Page 87: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

73

• Foto warna 3x4 = 3 lembar, pemilik dan

asisten apoteker

• Fotocopy IKTP pemilik dan asisten

apoteker

• Surat kuas dari pemilik Badan Usaha

apabila Diwakili

25. Laboratorium Perda No. 15 Tahun

23006 tentang Retribusi

Izin Kesehatan Swasta

• Permohonan Izin

• Struktur organisasi

• Surat pernyataan bersedia sebagai

penanggung jawab,

• SK Pengangkatan sebagai penanggung

jawab

• Ijazah untuk semua personil

• SIP untuk semua personil

• Fotocopy andal

• Fotocopy KTP semua personil

• Rekomendasi dari puskesmas

• Denah lokasi dan denah bangunan

• Foto 3x4 2 lembar semua personil

• Surat perjanjian antara penangg ung jawab

dengan pemilik sarana

• Surat kuasa dari pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

7 hari

kerja

26. Tekniker Gizi Perda No. 15 Tahun

23006 tentang Retribusi

Izin Kesehatan Swasta

• Permohonan Izin

• Izin Gangguan

• SIUP

• PO

• Ijazah dan SIK

• Daftar Peralatan

• Denah lokasi dan Denah bangunan

• Foto copy KTP

• Akte pendirian (bila permohonan badan

hukum)

• Surat pernyataan bersedia sebagai

penanggung jawab

• Pas warna terbaru ukuran 3x4 sebanyak 3

lembar

• Surat kuasa dari pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

7 hari

kerja

27. Pusat Kebugaran

Jasmani

Perda No. 15 Tahun

23006 tentang Retribusi

Izin Kesehatan Swasta

• Memiliki tenaga dokter sebagai

penanggung jawab

• Surat pernyataan bersedia menjadi

penanggung jawab dari instruktur

• Memiliki Izin Gangguan, SIUP, PO

• Melampirkan Struktur Organisasi

• Melampirkan Ijazah personil

• Pas warna terbaru ukuran 3x4 sebanyak 3

lembar

• Surat kuasa dari pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

7 hari

kerja

28. Izin Usaha Industri Perda Kab. Luwu Timur

No. 20 Tahun 2005

tetang Retribusi Bidang

Perindustrian dan

Perdagangan

• Permohonan Izin

• Pengantar/ket. Dari Camat

• Fotocopy pendirian perusahaan atau

perubahannya, khusus bagi perusahaan

yang berbentuk perseroan terbatas, akte

tersebut telah disahkan oleh Menteri

Hukum dan Ham

• Fotocopy IMB

3 hari

kerja

Page 88: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

74

• Fotocopy formulir II tentang informasi

kemajuan pembangunan pabrik dan

prasarana produksi (proyek)

• Fotocopy KTP persetujuan prinsip (modal

PI-10)

• Foto copy Izin Gangguan undang-undang

• Foto copy Izin Lokasi

• Foto copy dokumen perjanjian informasi

tentang usaha pelestarian lingkungan

meliputi :

a. Analisis mengenai dampak lingkungan

(AMDAL) atau

b. Upaya pengelolaan lingkungan dan

upaya pemantauan lingkungan

• Dokumen yang dipersyaratkan

berdasarkan peraturan bagi industri

tertentu

• Surat Kuasa dari pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

29. Surat Izin Usaha

Perdagangan Minuman

Beralkohol (SIUP-MB)

Perda No. 02 Tahun

2007 tentang

Pengendalian dan

Larangan Minuman

Beralkohol

Izin Prinsip Bupati

• Permohonan Izin Perusahaan

• Pengantar Dari Camat

• Foto copy KTP Pemilik

• Foto copy Izin Gangguan, SIUP dan TDP

• Rekomendasi dari Dinas Kesehatan

• Akta Notasi

• Izin Gangguan

• Izin Prinsip Bupati

• Surat Kuasa dari Pemilik badan Usaha

apabila diwakili

3 hari

kerja

30. Tanda Daftar Gudang

(TDG)

Perda No.20 Tahun

2008 tentang Retribusi

Usaha Perindustrian dan

Perdagangan

• Permohonan Izin mendirikan bangunan

(IMB)

• Foto copy surat bukti pemilik tanah

• Foto copy KTP Pemilik

• Rekomendasi Teknik

• Foto copy Izin Gangguan, SIUP dan TDP

• Surat Kuasa dari pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

3 hari

kerja

31. Izin Mendirikan

Bangunan (Kantor dan

Lembaga)

Perda No. 12 Tahun

2005 tentang Retribusi

Izin mendirikan

bangunan

• Permohonan izin mendirikan bangunan

(IMB)

• Foto copy surat bukti kepemilikan tanah

• Foto copy surat bukti pembayaran PBB

• Foto copy KTP I Gambar Perencanaan

Bangunan + RAB (2 Rangkap)

• Gambar Pembesian

• Surat pernyataan permohonan tidak dalam

sengketa

• Surat persetujuan tetangga

• Pas foto ukuran 3x4 sebanyak 4 lembar

• Izin Prinsip dan Izin gangguan

• Berita acara peninjauan

• Surat Kuasa dari pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

3 - 7 hari

kerja

32. Izin Pemanfaatan Hutan

Hak (IPHH)

Perda no. 10 tahun 2007

tentang izin

pemanfaatan hutan hak

• Permohonan ditujukan kepada Bupati

Luwu Timur dengan tembusan Dinas

Kehutanan Kab. Luwu Timur Dinas

Pertanian, Peternakan dan Perkebunan,

dengan melampirkan :

o Rekomendasi Kepala Dinas

7 hari

kerja

Page 89: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

75

o Rekomendasi Camat

o Bukti kepemilikan, berupa :

- Sertifikat hak milik, atau Leter C, atau

Girik atau surat keterangan lain yang

diakui oleh Badan Pertanahan

Nasional (PBN) sebagai dasar

kepemilikan, berupa :

- Bukti penguasa tanah atau bukti

kepemilikan lainnya

• Surat kuasa bagi pemohon yang

dikuasakan

• Daftar investarisasi potensi kayu rakyat

• Surat Kuasa dari pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

33. Usaha Peternakan dan

Peternakan Rakyat

(Surat Izin Tempat

Usaha)

Perda No. 06 tahun

2006 tentang Usaha

Peternakan dan

Ketertiban Ternak

• Pengantar Camat

• Permohonan Izin

• Izin Gangguan

• Foto copy KTP

• Izin yang sudah mati

• Rekomendasi Teknis

• Surat Kuasa dari pemilik

• Bada n Usaha apabila diwakili

3 hari

kerja

34. Izin Penempatan bagi

Lembaga Penempatan

Tenaga Kerja Swasta

(LPTKS) yang

Menyelenggarakan

Kegiatan Angkatan

Kerja Lokal

(AKL)/Angkatan Kerja

Antar Daerah (AKAD)

UU No. 13 /2003

tentang

Ketenagakerjaan

Permennakentrans RI

No. Per.

07/Men/IV/2008

tentang tatacara

penggunaan Tenaga

Kerja Asing

Kepdirjen Binapenta No.

KEP

258/DPPTK/IX/2008

• Foto copy SIUP/TDP

• Foto copy Akte Pendirian

• Foto copy Sertifikat Jamsostek

• Struktur Organisasi

• LPTKS dan LWK sebelumnya (bagi yang

ingin meneruskan perpanjangan masa

waktu perizinan

• Surat Kuasa dari pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

35. Surat Persetujuan

Penempatan (SPP)

Angkatan Kerja Antar

Daerah (AKAD) dan

Menandatangani

Perjanjian Kerja di

Satuan Lembaga

Pendidikan Latihan

UU No. 13/2003 tentang

Ketenagakerjaan

Permennakertrans RI

No. Per 07/Men/IV/2008

tentang tata

cara penggunaan

Tenaga Kerja Asing

Kepdirjen Binapenta No.

KEP

258/BPPTK/IX/2008

Perda No. 16 Tahun

2006 tentang perizinan

dan pengesahan

ketenagakerjaan

• Surat Permohonan izin

• Surat Rekomendasi dari Daerah asal

• Perjanjian kerja, foto copy, bidge number

• Foto copy work order / perjanjian borongan

• Wajib lapor ketenagakerjaan

• Bagi LPTKS harus ada foto copy

permintaan Job Order

• Melampirkan bukti kontrak kerja

• Menyerahkan rancangan perjanjian

kerja yang disahkan Dinas Kabupaten

/Kota daerah tujuan

• Melampirkan daftar isian kegiatan

rencana kebutuhan tenaga kerja

• Surat Kuasa dari pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

1 hari

kerja

36. Izin Bursa Kerja Khusus

Menengah /Perguruan

Tinggi Kerja

(Pemerintah/ Swasta)

Permen Nakertrans No.

Per. 07/Men/IV/2008

PERDA No.16 Tahun

2006 tentang

perizinan dan

pengesahan

ketenagakerjaan

• Foto copy SIUP/TDP

• Foto copy akte pendirian

• Struktur organisasi

• Surat Kuasa dari pemilik

1 hari

kerja

37. Izin Operator (SIO) Alat UU No.1 tahun 1970 • Surat Permohonan Izin dari perusahaan 1 hari

Page 90: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

76

Angkut & Angkat, Ketel

Uap, Tangki Apung dan

lain-lain

tentang keselamatan

kerja

Per. 01/MEN/1989

tentang percepatan

pelayanan pemberian

Surat Izin Operator

Peraturan Menteri

Tenaga Kerja Nomor :

1Tahun 1989 tentang

kwalifikasi dan syarat-

syarat Operator Crane

Angkat

Peraturan Menteri

Tenaga Kerja Nomor : 5

Tahun 1989 tentang

Pesawat Angkat dan

Angkut

Perda no.16 Tahun

2006 perizinan dan

pengesahan

ketenagakerjaan

tempat dimana Operator tersebut bekerja

• Foto copy Sertifikat Peralatan

• Foto copy KTP

• Foto copy SIO sebelum (Perpanjangan)

• Surat Kuasa dari pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

kerja

38. Pengesahan Izin

Operator (SIO) Alat

Angkut & Angkat, Ketel

Peraturan Perusahaan

(PP) dan Perjanjian

Kerja Sama (PKB)

UU No. 13 Tahun 2003

tentang

Ketenagakerjaan

Kep.48/MEN/IV/2004

tentang Tata Cara

Pembuatan dan

Pengesahan Peraturan

Perusahaan serta

Pendaftaran Perjanjian

Kerja Bersama S

Perda No. 16 Tahun

2006 tentang Perizinan

dan pengesahan

ketenagakerjaan

• Surat Permohonan izin

• Foto copy PP atau PKB

• Surat Kuasa dari pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

1 hari

kerja

39. Pendaftaran Pencatatan

Perjanjian kerja

Bersama (PKB)

Kep. 48/MEN/IV/2004

tentang Tata cara

Pembuatan dan

Pengesahan

Peraturan Perusahaan

serta Pendaftaran

Perjanjian Kerja

Bersama

Perda No. 16 Tahun

2006 tentang perizinan

dan pengesahan

ketenagakerjaan

• Surat Permohonan Izin

• Foto copy PKB

• Surat Kuasa dari pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

• Surat Permohonan Izin

• Foto copy kontrak kerja per jabatan

• Foto copy KTP

• Surat Kuasa dari Pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

1 hari

kerja

40. Pencatatan Perjanjian

Kerja Waktu Tertentu

(PKWT) dan Perjanjian

Kerja Waktu Tidak

Tertentu (PKWTT)

Kep.100/MEN/VI/2004

tentang ketentuan

Pelaksanaan

Perjanjian Kerja Waktu

Tertentu

Perda No. 16 Tahun

2006 tentang perizinan

dan pengesahan

ketenagakerjaan

• Surat Permohonan Izin

• Foto copy kontrak kerja per jabatan

• Foto copy KTP

• Surat Kuasa dari Pemilik Badan Usaha

apabila diwakili

1 hari

kerja

Page 91: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

77

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Efektifitas Pelayanan Perizinan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Luwu Timur

Pelayanan Perizinan merupakan suatu masalah yang sangat

kompleks, perizinan merupakan salah satu aspek penting dalam pelayanan

publik. Kualitas pelayanan publik di bidang perizinan usaha memainkan

peranan penting dalam menarik investor untuk menanamkan modalnya di

suatu daerah. Kualitas pelayanan perizinan sendiri juga dapat diidentifikasi

dari peraturan pemerintah daerah dalam mendukung sekaligus memberikan

legitimasi lembaga perizinan di daerah untuk memberikan pelayanan secara

lebih efisien dan efektif.

Dalam hal penyediaan pelayanan perizinan, petugas birokrasi sering

kali memberikan prosedur yang sangat rumit dan cenderung berbelit-belit, sulit

diakses, memiliki prosedur yang sangat rumit serta tidak adanya kepastian

waktu dan keterbukaan biaya pelayanan yang dibutuhkan. Jika mekanisme

yang rumit terus tetap berjalan, otomatis membuat masyarakat menjadi malas

dan enggan dalam mengurus perizinan.

Keberadaan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) kabupaten

Luwu Timur diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat umum,

dunia usaha dan juga pemerintah sendiri. Bagi masyarakat, dengan adanya

KPPT masyarakat dapat memperoleh pelayanan publik yang lebih baik serta

mendapatkan kepastian dan jaminan hukum serta kemudahan dalam

perizinan usaha. Sementara itu keberadaan Kantor Pelayanan Perizinan

Page 92: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

78

Terpadu (KPPT) mampu mengurangi beban administratif, karena pelayanan

yang lebih efisien dan efektif sehingga mengurangi beban SKPD lain serta

menghindari adanya duplikasi pelayanan perizinan dan non perizinan, selain

itu juga berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan asli daerah

(PAD) karena masyarakat akan semakin percaya dengan pelayanan publik

pemerintah khususnya Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT)

Kabupaten Luwu Timur. Metode Pelayanan Perizinan dapat dilakukan dengan

2 (dua) cara yaitu Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan

Pelayanan Perizinan Satu Atap (PTSA), dari 2 (dua) metode pelayanan

tersebut sama baiknya tetapi Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

menggunakan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, dengan membentuk

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur dengan

mengelola 40 (empat puluh ) jenis Izin .

Upaya dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas yang

merupakan harapan masyarakat dan sekaligus tujuan dari Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur. Untuk mengukur keberhasilan

pencapaian tujuan tersebut dapat dilihat dengan tingkat kepuasan masyarakat

terhadap sikap dan prilaku petugas atau pegawai serta prosedur pelayanan

yang ditawarkan.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, diketahui bahwa untuk

mengetahui seperti apa efektivitas pelayanan perizinan di Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, peneliti menggunakan teori yang

dikemukakan oleh Hari Lubis dan Martani Huseini yaitu pendekatan proses

(process approach) untuk melihat sejauh mana efektivitas pelaksanaan

program dari semua kegiatan proses internal atau mekanisme organisasi.

Page 93: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

79

Pendekatan proses (internal process approach), menganggap efektivitas

sebagai efesiensi dan kondisi kesehatan organisasi internal, yaitu kegiatan

dan proses internal organisasi yang berjalan dengan lancar. Mengingat Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu berorentasi pada pelayanan publik maka

pendekatan proses (process approach) melihat kegiatan internal organisasi

dan mengukur efektivitas melalui indikator internal seperti efesiensi dalam

pelayanan, semangat kerjasama dan loyalitas kelompok kerja. Dimana dalam

pendekatan ini dihubungkan dengan indikator Standar Pelayanan Perizinan

berdasarkan Keputusan Bupati Luwu Timur Nomor: 58 Tentang Standar

Pelayanan Perizinan pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Luwu Timur yaitu prosedur pelayanan, responsivitas pegawai, sarana dan

prasarana. Dengan adanya indikator tersebut yang mampu diterapkan dalam

organisasi, maka dapat menciptakan keefektifan pelayanan publik yang

sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat. Indikator tersebut penting

dalam menelusuri efektivitas pelayanan yang ditujukan ke publik. Besarnya

efektivitas pelayanan perizinan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dapat

ditinjau dari indikator-indikator yang akan dideskripsikan sesuai hasil

wawancara dengan para informan.

Adapun indikator pengukuran efektivitas meliputi :

1. Efesiensi Dalam Pelayanan

Efesiensi adalah perbandingan terbaik antara keluaran (output) dan

masukan (input) yang dapat dilihat dari biaya dan waktu. Efisiensi merupakan

salah satu dimensi yang perlu dalam pengukuran efektivitas pelayanan publik

karena efisiensi itu berkaitan dengan segala persyaratan yang relevan dengan

pelayanan yang diberikan kepada publik, bagaimana pemanfaatan sumber

Page 94: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

80

daya dalam penciptaan efektivitas tersebut serta bagaimana output yang

dihasilkan. Dimensi efisiensi terkait efektivitas pelayanan publik di Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur. Dimensi efisiensi

terkait efektivitas pelayanan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Luwu Timur dapat dilihat dari segi biaya dan waktu.

Biaya pelayanan adalah tarif pelayanan termasuk rinciannya yang

ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan atau segala biaya sebagai

imbalan jasa yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan

yang berlaku.

Terkait dengan masalah biaya dalam pelayanan di Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, Bapak Muhammad Syukri, S.Sos.

selaku Kepala Seksi Pelayanan menyatakan bahwa :

“...Selain dari tiga jenis izin yaitu Surat Izin Gangguan, Izin Mendirikan Bangunan (Kantor dan Lembaga) serta Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP-MB) kami memberikan pelayanan tanpa biaya. kecuali dari 3 jenis izin yang telah saya sebutkan”. (Sumber : Wawancara, 18 Januari 2012).

Adapun pendapat Bapak Pangerang selaku penerima layanan, yaitu :

“...yang saya rasakan, biaya pelayanan perizinan tidak begitu memberatkan karena kami hanya membayar izin tertentu salah satunya Surat Izin Gangguan.” (Sumber : Wawancara, 18 Januari 2012).

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Ibu Herlinawati : “...Untuk mendapatkan surat izin kami tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar karena biaya pelayanan pembuatan izin hanya untuk surat izin tertentu”. (Sumber : Wawancara, 30 Januari 2012).

Sedangkan Ibu Kasma menuturkan bahwa : “...Kalau mengenai biaya yang dikenakan untuk mengurus izin, saya rasa tidak begitu memberatkan karena sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku jadi saya hanya mengikuti”. (Sumber : Wawancara, 20 Januari 2012).

Page 95: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

81

Penuturan informan diatas menunjukkan bahwa biaya pelayanan

yang diberikan oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu

Timur yang dirasakan masyarakat sudah sesuai dengan peraturan yang telah

ditetapkan. Selain itu, masyarakat merasa tidak terbebani oleh biaya

pelayanan pengurusan surat izin. sehingga penulis dapat menarik kesimpulan

bahwa biaya dalam pengurusan surat izin sudah efektif dan efisien.

Dalam hal penyediaan pelayanan perizinan, terkadang kita temukan

adanya pungutan liar (pungli) atau biaya di luar ketentuan yang harus di bayar

oleh masyarakat, sehingga menimbulkan adanya praktek korupsi. Untuk

mengetahui apakah di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu

Timur terjadi hal tersebut. Berikut hasil wawancara yang dilakukan oleh

peneliti dengan beberapa informan.

Pernyataan dari Ibu Normawati, S. Kom. selaku Staf Seksi

Pelayanan, yaitu :

“...Kalau masalah biaya tambahan kami tidak diperbolehkan meminta biaya diluar biaya administrasi. Untuk mencegah adanya pungli kami sediakan loket Bank SulSelBar (BPD). Selain itu, pengurus izin dilarang memberikan Tip kepada petugas pelayanan perizinan.” (Sumber : Wawancara, 17 Januari 2012).

Pendapat dari Bapak Rais penerima pelayanan menyatakan bahwa: “...Kami tidak pernah dimintai biaya tambahan diluar biaya administrasi. Karena kami diperintahkan untuk membayar biaya pengurusan izin langsung ke loket Bank SulSelBar yang ada di dalam kantor”. (Sumber : Wawancara, 03 Februari 2012).

Pendapat yang sama dari Bapak Nurdin S, yaitu :

“...Menurut pengalaman, saya tidak pernah dimintai biaya diluar biaya administrasi. Lagi pula untuk membayar biaya pelayanan sudah tersedia loket Bank SulSelBar (BPD) yang mempermudah dalam pembayaran.” (Sumber : Wawancara, 30 Januari 2012).

Page 96: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

82

Selain itu, terdapat pula tanggapan dari Ibu Yasmin bahwa : “...Tidak ada biaya tambahan yang saya bayar, saya hanya membayar biaya pengurusan surat izin yang saya urus. Kebetulan saya mengurus Surat Izin Perdagangan jadi saya cukup membayar Rp. 50.000,00 untuk izin gangguan”. (Sumber : Wawancara, 20 Januari 2012).

Dari hasil wawancara dengan masyarakat pengguna jasa pelayanan

perizinan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur

tentang biaya pelayanan dalam pengurusan izin dapat disimpulkan cukup

terjangkau bagi masyarakat sehingga dapat dikatakan dari segi efisiensi

biaya, masyarakat merasakan puas terhadap pelayanan diterima. Selain itu

tidak ditemukan adanya pungutan liar (pungli) yang dapat merusak citra

birokrat sebagai penyedia layanan kepada masyarakat. Sebagai upaya

mencegah pungli, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu

Timur menyediakan loket Bank SulSelBar (BPD) yang mempermudah dalam

pembayaran biaya pelayanan.

Untuk menciptakan pelayanan perizinan yang efektif dapat dilihat dari

kepastian waktu pelayanan dalam penyelesaian pengurusan surat izin.

Berkenaan dengan waktu pelayanan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Luwu Timur berikut Penuturan Ibu Suriyanti S.Kom selaku Kepala

Seksi Bina Program dan Informasi, bahwa :

“...Dalam memberikan pelayanan kami usahakan cepat, tepat dan memuaskan bagi masyarakat dalam penyelesaiannya, karena kami memiliki komitmen pelayanan “Apabila Kami Tidak Tepat Waktu, Kami Siap Mengantar ke Alamat Anda Kesalahan yang Kami Lakukan, Kami Siap Memperbaiki dan Mengganti Dokumen Izin Anda”, tetapi terlepas dari itu, bergantung dari situasi maupun kondisi. apabila pengurusan izin dan non Pengurusan Izin dan Non Perizinan dapat selesai dalam waktu 1 (satu) hari, apabila tidak memerlukan peninjauan lapangan. Apabila Pengurusan Izin dan Non Perizinan yang memerlukan peninjauan lapangan tetapi tidak berlaku memerlukan kajian yang mendalam dapat diselesaikan selama 3 hari. Dan apabila perizinannya tersebut memerlukan kajian yang

Page 97: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

83

mendalam maka akan memerlukan waktu sesuai dengan kompleksnya perizinan tersebut”. (Sumber : Wawancara, 26 Januari 2012).

Berikut Tanggapan Bapak Syarifuddin bahwa : “...Berdasarkan pengalaman saya, dalam pengurusan surat izin saya rasa waktunya sesuai dengan surat izin apa yang kita urus. Kalau memang memerlukan peninjauan lapangan maka waktu penyelesaiannya juga lama. Jadi saya pikir sudah tepat dan cepat”. (Sumber : Wawancara, 31 Januari 2012).

Hal senada di sampaikan oleh Bapak Sakkir, sebagai berikut : “...Pelayanan yang saya terima, kecepatan dan ketepatan waktu pelayanan kurang tepat, menurut saya cukup lama”. (Sumber : Wawancara, 02 Februari 2012)

Dari penuturan informan diketahui bahwa kecepatan dan ketepatan

waktu pelayanan dalam pengurusan izin cukup baik, cepat dan tepat. Karena

kantor ini memiliki komitmen pelayanan yang wajib dijalankan sehingga

menciptakan pelayanan yang efektif. Meskipun ada masyarakat yang

mengeluh tentang kecepatan dan ketepatan pelayanan yang masih lama.

Untuk menciptakan pelayanan yang efektif dan tidak berbelit-belit,

maka dibutuhkan keterbukaan informasi tentang standar waktu penyelesaian

pengurusan izin agar masyarakat yang mengurus surat izin dapat mengetahui

waktu penyelesaian surat izin yang sedang diurus. Berikut penuturan

beberapa informan tentang kepastian waktu penyelesaian pelayanan telah

diinformasikan oleh pegawai.

Ibu Andi Rajuni, SE selaku Kepala Seksi Perizinan, menjelaskan

sebagai berikut :

“...Waktu penyelesaian pelayanan kami informasikan dengan jelas kepada masyarakat, tetapi waktu penyelesaian pengurusan izin permohonan juga kadang molor karena ketidaklengkapan persyaratan yang dibutuhkan. Kalau persyaratannya kurang, ya... kita tidak dapat memproses langsung, harus menunggu sampai lengkap.

Page 98: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

84

Nah, akibatnya pengurus izin harus melengkapi persyaratan yang ada. Tetapi pengurusan izin yang persyaratan sudah lengkap bisa langsung kami proses. Pemerosesan permohonan perizinan dan non perizinan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan tanpa memperhatikan skala usaha pemohon.” (Sumber : Wawancara, 02 Februari 2012).

Bapak Agus Hama mengemukakan tanggapan seperti berikut : “...Waktu penyelesaian pelayanan diinformasikan dengan jelas, tapi waktu saya mengurus izin waktu cukup lama. (Sumber : Wawancara, 18 Januari 2012).

Pendapat yang sama dari Bapak Usman Tina, yaitu : “...Mengenai kepastian waktu penyelesaian pengurusan surat izin, saya pikir informasi yang saya terima cukup jelas”. (Sumber : Wawancara, 07 Februari 2012).

Dari penuturan informan waktu penyelesaian pelayanan perizinan

dinilai sudah efisien karena terdapatnya usaha dari penyedia layanan yang

mengusahakan penyelesaian pekerjaan dengan lebih cepat dan memuaskan

masyarakat. Serta pegawai sebagai penyedia layanan sudah berusaha

menginformasikan dengan jelas tentang standar waktu penyelesaian

pengurusan surat izin.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung, penulis dapat

menggambarkan bahwa Pelayanan Perizinan Kantor Pelayanan Perizinan

Kabupaten Luwu Timur dapat dikatakan efektif, dilihat dari Indikator efisiensi

dalam pelayanan dari segi biaya dan waktu pelayanan. Hal ini dapat dilihat

dari biaya pelayanan yang diberikan tidak memberatkan masyarakat dan

sesuai dengan ketentuan yang ada. Sedangkan waktu pelayanan belum

sesuai dengan standar waktu yang ada dan masih ada keluhan tentang

kepastian waktu penyelesaian pelayanan perizinan.

Page 99: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

85

2. Semangat kerjasama dan loyalitas kelompok kerja

Semangat kerjasama dan loyalitas kelompok kerja juga merupakan

hal yang perlu diperhatikan dalam rangka mengukur efektivitas. Dimensi

semangat kerjasama dan loyalitas kelompok kerja terkait dengan efektivitas

pelayanan publik di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu

Timur. Untuk lebih jelasnya tentang semangat kerjasama dan loyalitas

kelompok kerja di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu

Timur berikut ini akan dipaparkan hasil wawancara dari beberapa informan,

sebagai berikut :

Berikut Penuturan Ibu Sriyanti SE, selaku staf seksi pelayanan,

menyatakan bahwa :

“...Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, kerjasama merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan kita bersama yakni memberikan pelayanan yang prima sesuai dengan tuntutan masyarakat yang terdapat pada Visi dan Misi KPPT”. (Sumber : Wawancara, 10 Februari 2012).

Pendapat dari Bapak Aswar, sebagai masyarakat pengguna layanan,

yaitu :

“...Menurut saya kerjasama pegawai sudah baik. Jika mendapati kesulitan, mereka segera mengkoordinasikan dengan bagian terkait”. (Sumber : Wawancara, 30 Januari 2012).

Pendapat yang sama dari Ibu Siska yaitu :

“...Kalau yang saya lihat kerjasama pegawai dalam memberikan

pelayanan sudah cukup baik”. (Sumber : Wawancara, 06 Februari

2012).

Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa kerjasama pegawai

dalam memberikan pelayanan terjalin dengan baik sehingga menciptakan

suasana yang kondusif dalam melayani masyarakat.

Page 100: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

86

Berkaitan dengan hal hubungan kerja dengan para pegawai maupun

atasan dan seperti apa bentuk kerjasama dalam meningkatkan loyalitas

kelompok kerja. Berikut hasil wawancara dengan pegawai di Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur.

Berikut Penuturan Ibu Nerty, SE selaku staf seksi perizinan,

menuturkan bahwa :

“...Bentuk kerjasama yang terjalin berjalan dengan baik dan juga bersifat kekeluargaan, sehingga tidak menimbulkan sifat yang monoton. Mengenai masalah bentuk kerjasamanya kami melakukannya dengan sebaik mungkin dan seprofesional mungkin sebagai aparat pemerintah yang baik.” (Sumber : Wawancara, 01 Februari 2012).

Sedangkan Ibu Vivi Novianty, A.Md selaku staf seksi pelayanan,

berpendapat bahwa :

“...Dalam hubungan kerja baik antara pimpinan maupun bawahan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, tidak memiliki jarak serta saling welcome, sehingga menimbulkan hubungan yang berjalan dengan baik dan saling memberikan kebebasan untuk menjadi lebih baik lagi, sedangkan bentuk kerjasama yang dilakukan yakni disesuaikan dengan kapasitas maupun kemampuannya jadi semuanya menjalankan sesuai dengan TUPOKSI yang sudah ditetapkan.” (Sumber : Wawancara, 10 Februari 2012).

Dari hasil wawancara dan sepanjang pengamatan peneliti diketahui

bahwa hubungan kerjasama antara pimpinan maupun bawahan di Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur tidak memiliki jarak,

mereka saling terbuka sehingga membentuk kerjasama yang baik dan

profesional yang menghasilkan hasil kerja yang maksimal dan sesuai dengan

apa yang menjadi visi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu

Timur yaitu Terwujudnya Pelayanan Perizinan yang Prima, Dalam Rangka

Mewujudkan Kabupaten Luwu Timur Kabupaten Agro Industri Tahun 2015.

Page 101: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

87

Guna memberikan pelayanan yang berkualitas dan efektif

penempatan staf/pegawai yang sesuai dengan latar belakang pendidikan dan

keahliannya sangat berpengaruh terhadap pelayanan yang diberikan. Untuk

mengetahui apakah penempatan pegawai sesuai dengan latar belakang

pendidikan dan keahlian di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Luwu Timur, maka peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan.

Berikut penuturan beberapa informan :

Bapak Hamka, SH. Selaku staf Bagian Tata Usaha, menuturkan

bahwa:

“...Dalam penempatan masing-masing staf di sesuaikan dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki untuk mempermudah menyelesaikan tugas-tugas seperti bagian penerimaan dan pengeluaran serta pengadaan barang memiliki pendidikan Strata 1 jurusan ekonomi manajemen dan akuntansi”.

Pendapat bapak Bapak Muhammad Jaure selaku penerima layanan,

yaitu :

“...Menurut penilaian saya penempatan pegawainya sesuai keahlian pendidikan yang dimiliki. buktinya mereka telah memahami tugasnya masing-masing”. (Sumber : Wawancara, 01 Februari 2012).

Pendapat yang sama dari Bapak P.Karurung, bahwa : “...Sudah sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki dilihat dari penguasaan dibidang masing-masing yang mereka tangani.” (Sumber : Wawancara, 07 Februari 2012).

Dari hasil wawancara dan observasi peneliti menunjukkan bahwa

penempatan pegawai di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Luwu Timur sudah sesuai dengan latar belakang pendidikan dan keahlian

yang dimiliki. Hal ini berguna untuk mempermudah menyelesaikan tugas-

tugas yang mereka tangani sehingga dapat memberikan pelayanan yang

efektif kepada masyarakat yang sedang mengurus surat izin usaha.

Page 102: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

88

Berkenaan dengan hasil kerja pegawai yaitu kedisiplinan pegawai

dalam memberikan pelayanan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Luwu Timur yang dapat meningkatkan loyalitas kelompok kerja.

Upaya mengetahui disiplin pegawai dalam memberikan pelayanan, maka

peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan. Berikut

pemaparan para informan:

Bapak Ilham S.Kom selaku Staf seksi bina program dan informasi,

menuturkan bahwa :

“...Disiplin waktu sangatlah dibutuhkan dan harus selalu tertanam di diri kita apalagi sebagai seorang aparat pemerintah harus dan patutlah memberikan contoh yang lebih baik lagi dalam hal menunjang kesuksesan setiap pegawai sehingga masing - masing pegawai dapat menjalankan kewajibannya dengan menumbuhkan sifat loyal.” (Sumber : Wawancara, 01 Februari 2012).

Adapun pendapat dari Bapak Rasding, bahwa : “...Menurut saya pegawai cukup disiplin dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada kami yang mengurus surat izin”. (Sumber : Wawancara, 30 Januari 2012).

Dari hasil wawancara dengan informan diatas maka penulis dapat

menarik kesimpulan bahwa kedisiplinan pegawai di Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur sudah cukup baik. Hal tersebut

dapat meningkatkan kerjasama dan loyalitas kelompok, yang menciptakan

hasil kerja yang maksimal sehingga dalam melaksanakan tugas yaitu

memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan baik dan efektif.

3. Prosedur Pelayanan

Prosedur Pelayanan adalah kemudahan tahapan pelayanan yang

diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan,

kejelasan persyaratan pelayanan. Prosedur pelayanan merupakan rangkaian

Page 103: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

89

proses atau tata kerja yang berkaitan satu sama lain, sehingga adanya

tahapan secara jelas dan pasti serta cara-cara yang harus ditempuh dalam

rangkaian penyelesaian suatu pelayanan.

Prosedur Pelayanan tidak hanya dituntut untuk menciptakan

keteraturan tetapi diutamakan untuk memberikan kemudahan dan kejelasan

bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan yang baik. Kejelasan

prosedur pelayanan disini dimaksudkan bahwa masyarakat mengerti akan

setiap tahapan yang mereka lalui serta persyaratan-persyaratan yang harus

mereka penuhi untuk mendapatkan pelayanan yang diinginkan. Prosedur

pelayanan diharuskan sederhana dan tidak berbelit-belit.

Untuk memberikan pelayanan yang efektif serta kejelasan prosedur

pelayanan, maka Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu

Timur memaparkan mekanisme pelayanan perizinan mulai dari Business

proses/alur eksternal perizinan sampai siklus proses perizinan di Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur tempat terbitnya izin.

Business proses/alur eksternal perizinan dimulai dari pemohon

membawa surat pengantar dari Kecamatan setelah mendapat keterangan dari

Desa sebagai tempat domisili usaha, kemudian dilanjutkan ke Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu untuk diproses oleh tim teknis dan selanjutnya

ke dinas teknis terkait untuk mendapatkan rekomendasi kemudian Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu menerima permohonan izin yang telah

memenuhi syarat teknis dan memproses berkas pemohon pada saat itu juga,

kemudian Kepala kantor pelayanan perizinan terpadu menandatangani

dokumen perizinan tersebut setelah melalui pemeriksaan dan pengecekan

Page 104: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

90

oleh kepala bagian tata usaha yang selanjutnya diserahkan kepada pemohon,

hal ini dapat dilihat pada sketsa berikut :

BAGAN ALUR EKSTERNAL DAN INTERNAL PELAYANAN PERIZINAN

KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN LUWU TIMUR

Gambar 3. Alur Pelayanan Perizinan

Adapun mekanisme pelayanan perizinan di Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur :

Ø Pengantar Desa yang ditujukan kepada Camat;

Ø Pengantar Camat untuk yang ditujukan kepada Kepala Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu

Ø Pemohon melengkapi persyaratan Administrasi yang dibutuhkan untuk

diproses pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Ø Pengurusan Izin dan Non Perizinan dapat selesai dalam waktu 1 (satu)

hari, apabila tidak memerlukan peninjauan lapangan.

PENGANTAR

DESA

PEMOHON

PENGANTAR

CAMAT

KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

1. Rekomendasi Dari Dinas Teknis

2. Prosese Administrasi

3. Pembayaran

4. Penyerahan Surat Izin

Page 105: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

91

Ø Apabila Pengurusan Izin dan Non Perizinan yang memerlukan peninjauan

lapangan tetapi tidak berlaku memerlukan kajian yang mendalam dapat

diselesaikan selama 3 hari.

Ø Dan apabila perizinannya tersebut memerlukan kajian yang mendalam

maka akan memerlukan waktu sesuai dengan kompleksnya perizinan

tersebut.

Berikut ini merupakan siklus proses perizinan yang ditempelkan di

ruang tunggu dan tempat berlansungnya pemberian pelayanan.

SIKLUS PROSES PERIZINAN DI KANTOR PELAYANAN PERIZINAN

TERPADU KABUPATEN LUWU TIMUR

Gambar 4. Siklus Proses Perizinan

Berikut keterangan dari gambar di atas :

1) Pendaftaran Pemohon

• Pemohon menyerahkan berkas permohonan

• Dokumen persyaratan yang disertakan harus sudah lengkap sesuai

ketentuan jenis perizinan

• Data permohonan dan data perizinan dimasukkan dalam sistem

• Petugas pelayanan mencetak Tanda Terima sebagai bukti pendaftaran

8

5

6

4

2

1

3

7

Page 106: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

92

2) Kasi Pelayanan

• KASI memeriksa berkas permohonan

• KASI memberikan persetujuan dan disposisi pada permohonan yang

telah memenuhi persyaratan

3) Pemeriksaan

• Staf Seksi Perizinan menentukan rencana pemeriksaan lokasi dan

menerbitkan Surat Tugas.

• Staf Perizinan melakukan pemeriksaan dan mengisi Berita Acara

Pemeriksaan.

• Staf Perizinan bersama Tim Pelaksana Teknis mendiskusikan

kelayakan obyek perizinan terhadap perizinan yang akan diberikan.

• Staf Perizinan dan Tim Pelaksana Teknis mengeluarkan Surat

Rekomendasi

4) Kasi Perizinan

• KASI Perizinan memberi persetujuan untuk pemerosesan dan

pencetakan perizinan,

• KASI Perizinan mendisposisikan permohonan kepada staf perizinan

untuk mencetak surat izin yang dimaksud.

5) Proses dan Pencetakan

• Atas persetujuan KASI, Staf Perizinan membuat dan mencetak Surat

Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) serta surat izin yang dimaksud.

• Berkas tersebut didisposisikan kepada Kepala Kantor untuk ditanda

tangani.

6) Kabag Tata Usaha

• Memeriksa berkas yang dicetak dibagian seksi perizinan.

Page 107: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

93

• Mendisposisikan berkas permohonan kepada kepala kantor.

7) Kepala Kantor

• Kepala kantor menandatangani surat izin yang sebelumnya telah

dicetak oleh staf perizinan,

• Kepala kantor mendisposisikan berkas kepada bendahara untuk

menerima pembayaran retribusi,

8) Pembayaran dan Penyerahan

• Bendahara menerima pembayaran dari pemohon dan menyerahkan

bukti pembayaran

• Bendahara menyerahkan surat izin yang sudah ditandatangani kepala

kantor.

Salah satu hal yang menjadi sorotan oleh para penerima layanan

pada umumnya adalah prosedur pelayanan yang melalui proses yang

panjang. Untuk mengetahui bagaimana pelayanan perizinan khususnya

mengenai prosedur pelayanan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Luwu Timur. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa

orang masyarakat yang sedang mengurus surat izin.

Seorang informan yang bernama Ibu Djuita Naim, S.Pd. menyatakan

bahwa :

“...Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, saya pikir prosedur pelayanannya sudah sesuai dengan mekanisme pelayanan yang ada.” (Sumber : Wawancara, 19 Januari 2012).

Pernyataan senada dari Ibu Hj. Nurmi mengatakan bahwa : “...Prosedur pelayanan disini sudah jelas dan sesuai dengan mekanisme pelayanan yang tercantum dalam ruang pelayanan.” (Sumber : Wawancara, 30 Januari 2012).

Page 108: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

94

Kemudian Bapak I Wayan Arta menuturkan bahwa : “...Prosedur pelayanan yang ada di kantor ini saya rasa sudah jelas dan sesuai dengan mekanisme pelayanan yang tertera ruang pelayanan.” (Sumber : Wawancara, 06 Februari 2012).

Sedangkan Bapak Drs.Alimuddin Nasir, M.Si. selaku Kepala Bagian

Tata Usaha, berpendapat bahwa :

“...Prosedur pelayanan yang ada di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur sudah sesuai dengan mekanisme yang ada. Karena kami sesuaikan dengan SOP dan peraturan perundang-undangan Kabupaten Luwu Timur, dimana prosedur pelayanan dibuat sesuai ketentuan pemerintah.” (Sumber : Wawancara, 10 Februari 2012).

Dari penuturan beberapa informan tersebut dapat dikatakan bahwa

prosedur pelayanan yang ada di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Luwu Timur sudah jelas, sesuai dengan mekanisme pelayanan

yang ditentukan oleh para administrator di kantor tersebut.

Pelayanan perizinan yang cenderung dicitrakan sebagai pelayanan

yang berbelit-belit, serta tidak ada kepastian waktu dan biaya pelayanan yang

dibutuhkan. Untuk mengetahui apakah proses pelayanan perizinan dikantor

pelayanan perizinan berbelit-belit berikut penuturan informan sebagai

pengguna jasa pelayanan perizinan.

Bapak Budiman menuturkan bahwa: “...Proses pelayanannya cukup berbelit-belit, karena saya harus ke sana kemari untuk memenuhi kelengkapan berkas perizinan yang sedang saya urus”. (Sumber : Wawancara, 06 Februari 2012).

Pendapat berbeda dari berbeda dari Ibu Hj. Khadijah, yaitu : “...Menurut saya proses pelayanannya tidak berbelit-belit dan mudah, jadi saya merasa tidak begitu sulit untuk mengurus perizinan”. (Sumber : Wawancara, 08 Februari 2012).

Page 109: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

95

Dari penuturan informan diatas proses pelayanannya belum

sepenuhnya efektif, karena masih ada masyarakat yang mengeluh tentang

proses pelayanannya yang masih berbelit-belit.

Prosedur pelayanan pada umumnya membutuhkan kelengkapan

persyaratan administrasi agar data yang diberikan kepada penyedia layanan

bersifat akurat dan akuntabel. Untuk mengetahui tentang persyaratan

administrative dalam pengurusan surat izin, maka peneliti menanyakan

kepada beberapa informan tentang hal tersebut.

Bapak Sulfikar Sultan mengatakan bahwa : “...Menurut saya persyaratan dalam mengurus surat izin, tidak begitu memberatkan karena seperti yang saya ketahui memang seperti itulah prosedurnya. Jadi saya hanya mengikuti prosedur tersebut.” (Sumber : Wawancara, 30 Januari 2012).

Adapun penuturan Bapak Sugeng yaitu : “...Persyaratannya cukup jelas dan mudah saja. Menurut saya tidak begitu memberatkan dalam pengurusan surat izin.” (Sumber : Wawancara, 20 Januari 2012).

Pendapat berbeda dari Ibu Ria Parinding bahwa: “...Persyaratan administrasi untuk memperoleh pelayanan disini sudah cukup jelas tetapi persyaratan administrasinya cukup banyak jadi terkadang kami jadi repot untuk mengurus persyaratannya.” (Sumber : Wawancara, 21 Januari 2012).

Dari penuturan beberapa informan di atas, maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa prosedur pelayanan di Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Luwu Timur, secara umum sudah efektif dan berjalan

sesuai dengan mekanisme pelayanan yang ada. Persyaratan administrasi

yang dibutuhkan diinformasikan dengan jelas kepada masyarakat pengguna

layanan dan proses pelayanan perizinan dilakukan berdasarkan tata urutan

dan hanya melibatkan personel yang telah ditetapkan. Tapi tidak menutup

Page 110: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

96

kemungkinan masih ada keluhan dari masyarakat tentang proses pelayanan

yang masih berbelit-belit. Hal ini terbukti adanya keluhan tentang persyaratan

administrasi yang banyak.

4. Responsivitas Pegawai

Responsivitas adalah kemampuan birokrasi untuk rnengenal

kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, serta

mengembangkan program-program sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi

masyarakat. Konsep responsivitas merupakan pertanggungjawaban dari sisi

yang menerima pelayanan atau masyarakat. Seberapa jauh mereka melihat

administrator negara atau birokrasi publik bersikap tanggap yang tinggi

terhadap apa yang menjadi permasalahan, kebutuhan, keluhan dan aspirasi

mereka.

Responsivitas juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk

menyediakan apa yang menjadi tuntutan seluruh rakyat di suatu negara.

Dalam hal ini responsivitas merupakan cara yang efisien dalam memanage

atau mengatur urusan baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah atau lokal

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, karenanya baik

pemerintah pusat maupun daerah dikatakan responsif terhadap kebutuhan

masyarakat apabila kebutuhan masyarakat tadi diidentifikasi oleh para

pembuat kebijakan dengan menggunakan pengetahuan yang dimiliki, secara

tepat dan dapat menjawab apa yang menjadi kepentingan publik.

Dengan demikian birokrasi publik dapat dikatakan bertanggungjawab

jika mereka dinilai mempunyai responsivitas atau daya tanggap yang tinggi

terhadap apa yang menjadi permasalahan, kebutuhan, keluhan dan aspirasi

masyarakat.

Page 111: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

97

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur adalah

salah satu organisasi pelayanan publik yang selalu berusaha memberikan

pelayanan terbaik berupa pelayanan prima agar dapat memenuhi kebutuhan

dan harapan masyarakat. Untuk itu dituntut Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Luwu Timur harus selalu tanggap terhadap kebutuhan

masyarakat serta terhadap keluhan-keluhan yang disampaikan masyarakat.

Konsep responsivitas mengarah pada pertanggungjawaban

organisasi publik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Respon

yang diharapkan pengguna pelayanan perizinan dari Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur adalah daya tanggap Pegawai

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur dalam melayani

dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cepat dan tanpa prosedur yang

berbelit-belit serta tepat waktu sehingga menciptakan pelayanan yang efektif.

Sikap responsif pegawai Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Luwu Timur dapat dilihat dari hasil wawancara dengan Ibu Nirhati

A.Md, Staf Pelayanan bagian Bendahara Penerimaan, berikut ini :

“...Kita adalah lembaga pelayanan publik yang selalu berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik. kita juga menerapkan sistem one stop service (sistem pelayanan terpadu satu pintu) sehingga diharapkan pelayanan yang kami berikan cepat dan tepat sesuai dengan harapan masyarakat”. (Sumber : Wawancara, 20 Februari 2012).

Sementara tanggapan diungkapkan oleh Bapak Sapri D, bahwa :

“...Menurut saya pegawai di kantor ini sudah cukup tanggap dengan kebutuhan masyarakat dalam memberikan pelayanan”. (Sumber : Wawancara, 19 Januari 2012).

Pendapat yang sama dari Ibu Nurbaeti, yaitu : “...Kalau pengalaman saya, mereka cepat merespon apa yang kita butuhkan”. (Sumber : Wawancara, 30 Januari 2012).

Page 112: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

98

Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa pegawai

kantor Pelayanan perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur sudah cukup

tanggap terhadap kebutuhan masyarakat dalam memberikan pelayanan hal

ini dapat menciptakan kefeektifan pelayanan perizinan.

Untuk memberikan pelayanan yang baik dan berkesan di mata

masyarakat, para administrator dituntut untuk bertindak sopan dan ramah

ketika memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam memberikan

pelayanan, administrator yang berinteraksi langsung dengan masyarakat

harus dapat memberikan sentuhan pribadi yang menyenangkan. Sentuhan

pribadi yang menyenangkan tersebut tercermin melalui penampilan, bahasa

tubuh dan tutur bahasa yang sopan, ramah, lincah dan gesit.

Untuk mengetahui bagaimana kesopanan dan keramahan para

administrator dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, penulis

mewawancarai beberapa orang masyarakat yang sedang mendapatkan

pelayanan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur.

Berikut penuturan para informan tersebut :

Bapak Syamsuddin memberikan tanggapan bahwa :

“...Kalau berbicara mengenai kesopanan dan keramahan pegawai dalam memberikan pelayanan, mereka sudah cukup ramah dan sopan ketika berhadapan dengan masyarakat”. (Sumber : Wawancara, 19 Januari 2012).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Nursalma, bahwa : “...Secara umum semua pegawai berhadapan langsung dengan masyarakat disini sudah cukup ramah dan sopan. Saya pikir masalah pelayan memang dibutuhkan pegawai yang ramah dan murah senyum”. (Sumber : Wawancara, 30 Januari 2012).

Sedangkan Bapak Muhammad Syukri, S.Sos. selaku Kepala Seksi

Pelayanan memberikan tanggapan bahwa :

Page 113: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

99

“...Untuk memberikan pelayanan yang baik, kami sebagai pegawai yang melayani masyarakat diharapkan dapat memberikan kesan yang baik dengan bersikap ramah dan bertutur kata yang sopan dan mudah dipahami oleh masyarakat sebagai penerima layanan”. (Sumber : Wawancara, 02 Februari 2012).

Dari beberapa pernyataan masyarakat yang mendapatkan pelayanan

di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur tersebut,

menunjukkan bahwa aspek kesopanan dan keramahan para administrator

pada saat memberikan pelayanan kepada masyarakat di kantor tersebut

sudah cukup baik.

Hal lain yang berkaitan dengan aspek responsivitas dalam

memberikan pelayanan adalah respon yang cepat dari petugas pemberi

pelayanan terhadap keluhan yang dirasakan masyarakat sebagai pengguna

layanan. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti melakukan wawancara

dengan beberapa orang masyarakat, berikut penuturannya:

Ibu Irna ST staf seksi bina program dan informasi, menuturkan

bahwa:

“...Kalau pihak kami menyiapkan kotak saran bagi masyarakat yang ingin memberikan kritik dan saran terhadap pelayanan yang kami berikan. Tetapi selama ini kotak saran tidak pernah terisi jadi kami berindikasi bahwa masyarakat tidak ada yang mengajukan komplain”. (Sumber : Wawancara, 11 Februari 2012).

Ibu Hafisah Dawi memberikan penuturan yaitu : “...Saya pernah mengeluh langsung kepada pegawai yang bertugas tentang persyaratan surat izin yang cukup banyak, tetapi pegawai menanggapi saya dengan baik tentang keluhan saya”. (Sumber : Wawancara, 18 Januari 2012).

Adapun pendapat Bapak Ramlan bahwa : Kebetulan dalam mengurus surat izin saya tidak pernah ada keluhan tentang hal apapun. Tetapi menurut saya mereka bersikap baik terhadap keluhan yang kita rasakan.” (Sumber : Wawancara, 30 Januari 2012).

Page 114: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

100

Dari beberapa hasil wawancara di atas tentang responsivitas/sikap

pegawai dalam menanggapi keluhan-keluhan masyarakat di Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur. Responsivitas (daya

tanggap) pegawai di KKPT sudah maksimal dalam menanggapi keluhan-

keluhan masyarakat dengan bersikap tanggap, ramah dan bertutur kata yang

sopan dan mudah dipahami oleh masyarakat. Sehingga dalam memberikan

pelayanan perizinan dapat efektif dan tepat sesuai dengan harapan

masyarakat.

5. Sarana dan Prasarana

Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang

keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik,

karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang

dilakukan tidak dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan

rencana.

Sarana dan prasarana adalah merupakan seperangkat alat yang

digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan

peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk

mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.

Salah satu hal yang dapat menciptakan pelayanan yang efektif

adalah mengenai sarana dan prasarana yang ada di sebuah organisasi,

menyangkut pada pemberian pelayanan kepada masyarakat. Karena sebagai

penyedia pelayanan, harus selalu memperhatikan sarana dan prasarana

untuk suatu kegiatan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa. Karena

ketersediaan sarana dan prasarana yang baik, akan mempengaruhi persepsi

masyarakat terhadap kualitas pelayanan.

Page 115: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

101

Untuk mengetahui bagaimana kondisi dan ketersediaan sarana dan

prasarana yang dapat membantu efektivitas pelayanan perizinan di Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, penulis melakukan

pengamatan langsung di lapangan dan melakukan wawancara dengan

beberapa masyarakat dan pegawai di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Luwu Timur.

Ditinjau dari kondisi ruang pelayanan, penulis melakukan wawancara

dengan beberapa masyarakat yang sedang mengurus surat izin. Berikut

penuturan beberapa narasumber.

Ibu Hj. Habiba menuturkan Bahwa: “...Menurut saya kondisi ruang pelayanan di kantor ini sudah cukup baik, selain kondisi ruangan yang bersih, tempat ini juga terasa nyaman, dan terkesan aman.” (Sumber : Wawancara, 30 Januari 2012).

Adapun Pendapat Bapak Saharuddin adalah : “...Ya, kondisi ruang pelayanan di kantor ini nyaman dan aman. Ada ruang tunggu, ada TV, berAC, bahkan disediakan air mineral gelas yang dapat dinikmati secara gratis. Jadi kalau pas menunggu kita nyaman dan tidak cepat bosan.” (Sumber : Wawancara, 06 Februari 2012).

Berikut wawancara dari beberapa informan tentang keadaan fasilitas

pendukung di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur,

yaitu :

Bapak Muchtar memberikan tanggapan bahwa : “...Tentang Fasilitas yang ada di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur ini sudah baik dan lengkap. Ada TV, AC, Mushallah, tempat parkir juga cukup luas.” (Sumber : Wawancara, 18 Januari 2012).

Page 116: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

102

Pendapat yang sama dari Bapak Herman, yaitu : “...Fasilitasnya lengkap, ruang tunggunya nyaman. Ada TV, AC, terdapat pula Mushallah dan tempat parkirnya luas.” (Sumber : Wawancara, 30 Januari 2012).

Dari hasil wawancara dan observasi langsung peneliti, maka dapat

disimpulkan bahwa kondisi ruang pelayanan dan ketersediaan fasiltas

pendukung di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur

sudah baik dan lengkap. Kondisi ruang pelayanannya bersih, nyaman dan

memberikan kesan yang aman. Sedangkan ketersediaan fasilitas pendukung

seperti ruang tunggu, TV, AC, tempat ibadah dan tempat parkir sudah ada

dan memadai.

Selain kondisi ruang pelayanan, penulis juga mengamati sarana

prasarana lain yang terdapat di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Luwu Timur yaitu media/sumber informasi yang disediakan.

Ketersediaan media/sumber informasi yang dapat dengan mudah dan diakses

langsung oleh masyarakat merupakan salah satu penunjang terciptanya

pelayanan perizinan yang efektif. Untuk mengetahui apakah ada

media/sumber informasi yang disediakan oleh Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Luwu Timur dalam pelayanan perizinan. Berikut

Penuturan Bapak Hasanuddin Benggareng, MM selaku Kepala Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, bahwa :

“...Kami menyiapkan media bagi masyarakat yakni pelayanan lewat via sms yang bisa setiap saat dihubungi. Selain itu kita memiliki website, sistem layanan online tersebut diberlakukan dengan dasar mempercepat proses pendaftaran dan pengisian formulir serta persyaratan pengajuan izin. Kita tahu, warga kerap kesulitan melakukan pendaftaran untuk menerbitkan izin, khususnya bagi warga yang diluar daerah. Dengan adanya sistem online ini, tentunya kami berharap ada kemudahan bagi masyarakat yang ingin mengurus izin. Selain itu juga formulir pendaftaran dapat langsung

Page 117: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

103

diambil melalui jaringan online. Dari sisi pembayaran masyarakat juga dapat melakukan transaksi via Bank dan juga dapat melakukan pembayaran seperti biasanya yakni datang langsung ke KPPT. "Untuk lebih lengkapnya, masyarakat boleh mengunjungi website http//www.kppt-luwutimur.net. (Sumber : Wawancara, 30 Januari 2012).

Ibu Hermawati Suldi sebagai pengguna layanan memberikan

pendapat bahwa :

“...Sumber informasi ada, seperti kotak saran, pelayanan via telepon, fax dan sms, yang bisa setiap saat kita hubungi.” (Sumber : Wawancara, 30 Januari 2012).

Berdasarkan penuturan yang diberikan oleh beberapa informan dan

pengamatan langsung dari penulis, diketahui bahwa pihak Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur telah menyediakan media/sumber

informasi yang dapat dengan mudah dan langsung diakses oleh masyarakat

sehingga memudahkan dalam proses pengurusan surat izin seperti pelayanan

via telepon, fax dan sms. Selain itu, sarana penerima keluhan / kotak saran

juga terdapat pada lokasi pelayanan. Jadi, bagi masyarakat yang ingin

memberikan kritik dan saran kepada instansi, bisa memasukkan pendapat

mereka pada kotak saran.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat berperan

dalam mendukung program pelayanan pada masyarakat yang lebih luas dan

transparan. Melalui Pengembangan ini, kami harapkan masyarakat

Kabupaten Luwu Timur dapat memperoleh informasi yang cepat dan tepat

serta transparan mengenai Pelayanan Perizinan.

Penyediaan berbagai informasi tentang syarat dan mekanisme

perizinan di Kabupaten Luwu Timur. Selain itu, menyajikan data mengenai

masyarakat atau badan usaha dan perusahaan yang telah mengurus

Page 118: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

104

dokumen perizinannya. Diharapkan KPPT Kabupaten Luwu timur dapat

memberikan yang terbaik buat peningkatan potensi dan informasi data pada

masyarakat luas. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis melakukan

wawancara dengan salah seorang pegawai di Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Luwu Timur . Berikut penuturan beliau :

Widya Gayatri Dwi Putri, S.Kom. selaku staf seksi bina program dan

informasi, menuturkan bahwa :

“...Kita selalu mengikuti perkembangan teknologi. Setiap tahun kita selalu meng-update peralatan yang kita punya, seperti komputer yang kita gunakan untuk memberikan pelayanan.” (Sumber : Wawancara, 27 Januari 2012).

Ibu Hamdana A, memberikan tanggapan bahwa : “…Semua kegiatan sudah menggunakan komputer, sehingga dalam memberikan pelayanan juga cepat. Ini sangat bagus karena apa yang kita butuhkan juga dapat diperoleh dengan cepat, tidak perlu repot-repot cari di lemari file.” (Sumber : Wawancara, 07 Februari 2012).

Salah satu upaya untuk memberikan pelayanan perizinan yang efektif

yaitu proses pelayanan melalui sistem komputerisasi dan sistem database

agar menjamin keakuratan data dan kecepatan pelayanan, transaksi tercatat

secara otomatis dalam data base dan dalam bentuk print out, dan data

tersimpan secara baik dan dapat dicari dengan mudah.

Berdasarkan Informasi dari kedua narasumber tersebut, penulis

menyimpulkan bahwa peranan sarana dan prasarana dalam hal ini teknologi

komunikasi dan komputerisasi telah memberikan sumbangsih dalam

membantu upaya untuk mengefektifkan pelayanan perizinan di Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur.

Pelayanan perizinan diberikan dengan prinsip cepat, tepat, mudah,

dan transparan dengan tetap memperhatikan faktor keakuratan dan

Page 119: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

105

keamanan. Oleh karena itu setiap usaha yang ada di Kabupaten Luwu Timur

harus didaftarkan oleh pemilik usaha.

Upaya menciptakan kearah tersebut dilakukan melalui Sistem

Pelayanan Online (Website) dan diberlakukan dinas luar (DL) bagi pegawai

untuk berkunjung ke setiap kecamatan yang terdapat di Kabupaten Luwu

Timur sehingga diharapkan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat

Luwu Timur dimanapun berada hingga di pelosok desa. Media online

(website) merupakan wujud komitmen dan pertanggungjawaban publik KPPT

Kabupaten Luwu Timur sehingga lebih dekat pada masyarakatnya. Sistem

layanan online tersebut diberlakukan dengan dasar mempercepat proses

pendaftaran dan pengisian formulir serta persyaratan pengajuan izin.

Page 120: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

106

Tabel 3. Matriks Pembahasan

No. Indikator Efektivitas

Pelayanan Perizinan di

Kantor Pelayanan

Perizinan Kabupaten

Luwu Timur

Pembahasan

1. Efesiensi Dalam Pelayanan

Efesiensi dalam pelayanan dapat dilihat

dari segi biaya dan waktu. Biaya

pelayanan sudah efisien karena sesuai

dengan peraturan yang berlaku. Biaya

pelayanan perizinan tidak memberatkan

masyarakat tidak ada biaya tambahan

(pungli) yang dibebankan kepada

masyarakat. Tapi dari sisi waktu, yaitu

kecepatan dan ketepatan waktu

pelayanannya dirasakan masyarakat

belum cepat dan tepat, meskipun pegawai

telah menginformasikan dengan jelas dan

transparan tentang standar waktu

penyelesaian pengurusan surat izin. Hal

ini membuktikan pelayanan perizinan di

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Luwu Timur berlangsung

efektif dari segi biaya karena sudah sesuai

dengan peraturan yang ada, tetapi dari

segi waktu pelayanan belum efektif karena

Page 121: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

107

masih ada keluhan dari masyarakat

tentang kepastian waktu penyelesaian

pelayanan perizinan yang masih lama.

2. Semangat Kerjasama dan

Loyalitas Kelompok Kerja

Upaya memberikan pelayanan yang prima

bagi masyarakat semangat kerjasama dan

loyalitas kelompok kerja sangat diperlukan

untuk itu kerjasama yang terjalin antar

pegawai sangat baik sehingga

menciptakan suasana yang kondusif

dalam melayani masyarakat. Kerjasama

yang baik, sifat saling terbuka antara

pimpinan dan bawahan meningkatkan

loyalitas kelompok kerja. Selain itu,

penempatan pegawai sesuai dengan latar

belakang pendidikan dan keahlian yang

dimiliki untuk mempermudah

menyelesaikan tugas-tugas yang mereka

tangani. Pegawai juga cukup disiplin

dalam melayani masyarakat sehingga

dapatkan meningkatkan loyalitas

kelompok kerja. Hal ini dapat

membuktikan pelayanan perizinan efektif.

3. Prosedur Pelayanan Secara umum, prosedur pelayanan sudah

jelas, tapi belum berjalan sesuai dengan

Page 122: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

108

mekanisme pelayanan yang ada.

Persyaratan administrasi yang dibutuhkan

diinformasikan dengan jelas kepada

masyarakat pengguna layanan dan

proses pelayanan perizinan dilakukan

berdasarkan tata urutan dan hanya

melibatkan personel yang telah

ditetapkan. Tapi masih ada keluhan dari

masyarakat tentang proses pelayanan

yang masih berbelit-belit dan persyaratan

administrasi yang banyak. Hal ini

membuktikan bahwa pelayanan perizinan

belum sepenuhnya efektif dan masih

dibutuhkan perbaikan untuk meningkatkan

kualitas pelayanannya.

4. Responsivitas Pegawai Responsivitas (daya tanggap) pegawai

sudah maksimal dalam menanggapi

keluhan-keluhan masyarakat dengan

bersikap tanggap, ramah dan bertutur kata

yang sopan dan mudah dipahami oleh

masyarakat. Secara umum semua

pegawai yang berhadapan langsung

dengan masyarakat sudah ramah dan

sopan. Hal ini membuktikan bahwa para

Page 123: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

109

pemberi pelayanan di Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur

telah memberikan kesan sebagai pribadi

yang menyenangkan sehingga mendorong

terwujudnya efektifitas pelayanan

perizinan.

5. Sarana dan Prasarana Kondisi ruang pelayanan dan ketersediaan

fasilitas pendukung di Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur

sudah baik dan lengkap. Kondisi ruang

pelayanannya bersih, nyaman dan

memberikan kesan yang aman.

Sedangkan ketersediaan fasilitas

pendukung seperti ruang tunggu, TV, AC,

tempat ibadah dan tempat parkir sudah

ada dan memadai. Keberadaan

media/sumber informasi yang dapat

dengan mudah dan diakses langsung oleh

masyarakat seperti kotak saran,

pelayanan via telepon, fax dan sms.

Penerapan Sistem Pelayanan Online

(Website) dan diberlakukan dinas luar

(DL) bagi pegawai untuk berkunjung ke

setiap kecamatan yang terdapat di

Page 124: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

110

Kabupaten Luwu Timur sehingga

diharapkan mampu menjangkau seluruh

lapisan masyarakat Luwu Timur

dimanapun berada hingga di pelosok

desa. Media online (website) merupakan

wujud komitmen dan pertanggungjawaban

publik Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Luwu Timur sehingga

lebih dekat pada masyarakatnya. Sistem

layanan online tersebut diberlakukan

dengan dasar mempercepat proses

pendaftaran dan pengisian formulir serta

persyaratan pengajuan izin. Sehingga

menciptakan pelayanan perizinan yang

efektif.

Page 125: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

111

BAB VI

PENUTUP

VI.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya maka

penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pelayanan perizinan di Kantor

Pelayanan Perizinan Kabupaten Luwu Timur telah berjalan dengan efektif,

yang dapat dilihat dari indikator berikut:

1. Efesiensi Dalam Pelayanan, dilihat dari segi biaya dan waktu. Biaya

pelayanan sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan tidak ada

biaya tambahan (pungli) yang dibebankan kepada masyarakat. Tapi dari

sisi waktu, yaitu kecepatan dan ketepatan waktu pelayanannya dirasakan

masyarakat belum cepat dan tepat, meskipun pegawai telah

menginformasikan dengan jelas dan transparan tentang standar waktu

penyelesaian pengurusan surat izin.

2. Semangat Kerjasama dan Loyalitas Kelompok Kerja, Semangat

Kerjasama di Kantor Pelayanan Perizinan Kabupaten Luwu Timur baik

antara pimpinan serta staf memiliki hubungan kerjasama yang baik, sifat

saling terbuka antara pimpinan dan bawahan meningkatkan loyalitas

kelompok kerja. Rasa loyalitas kelompok kerja yang ditanamkan melalui

penempatan pegawai sesuai dengan latar belakang pendidikan dan

keahlian serta disiplin pegawai dalam melayani masyarakat.

3. Prosedur Pelayanan, sudah jelas tetapi belum berjalan sesuai dengan

mekanisme pelayanan yang ada. Karena masih ada keluhan dari

Page 126: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

112

masyarakat tentang proses pelayanan yang masih berbelit-belit dan

persyaratan administrasi yang banyak.

4. Responsivitas (daya tanggap) pegawai, sudah maksimal dalam

menanggapi keluhan-keluhan masyarakat dengan bersikap tanggap,

ramah dan bertutur kata yang sopan dan mudah dipahami oleh

masyarakat yang memberikan kesan sebagai pribadi yang

menyenangkan.

5. Sarana dan Prasarana, kondisi ruang pelayanannya bersih, nyaman dan

memberikan kesan yang aman. Sedangkan ketersediaan fasilitas

pendukung seperti ruang tunggu, TV, AC, tempat ibadah dan tempat

parkir sudah ada dan memadai. Keberadaan media/sumber informasi

yang dapat dengan mudah dan diakses langsung oleh masyarakat serta

diberlakukan Sistem Pelayanan Online (Website). Bukti lain yang

menandai efektifnya pelayanan perizinan di Kantor Pelayanan Perizinan

Kabupaten Luwu Timur adalah dengan adanya upaya dari pihak Kantor

Pelayanan Perizinan Kabupaten Luwu Timur untuk memberikan

kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, dengan

mengadakan perjalanan dinas luar (DL) berkunjung ke setiap kecamatan

yang terdapat di Kabupaten Luwu Timur.

Dari hasil pengukuran indikator diatas dapat dikatakan bahwa

pelayanan perizinan di Kantor Pelayanan Perizinan Kabupaten Luwu Timur

telah berjalan dengan efektif, walaupun efesiensi dari segi waktu dan prosedur

pelayanan masih terdapat kekurangan.

Page 127: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

113

IV. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran sebagai

berikut:

1. Untuk memaksimalkan pelayanan perizinan di Kantor Pelayanan

Perizinan Kabupaten Luwu Timur, sebaiknya pihak KPPT lebih

mempermudah persyaratan administrasi dan waktu penyelesaian dan

proses pelayanan perizinan lebih diefisienkan.

2. Sebaiknya semangat kerjasama dan loyalitas kelompok kerja

ditingkatkan, sehingga tercipta disiplin kerja yang menciptakan pelayanan

yang efektif.

3. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar ikut berpartisipasi

dalam mendaftarkan usaha yang dimiliki, hendaknya sering dilakukan

sosialisasi dan publikasi tentang pendaftaran untuk menerbitkan izin.

Sebab, salah satu kendala yang dihadapi dalam menghasilkan data

adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran dari masyarakat tentang

hal tersebut, terutama masyarakat yang berdomisili di daerah terpencil.

4. Sistem pelayanan Online (website) lebih dikembangkan dan data-data

yang ada di website tersebut di update setiap hari, sehingga

memudahkan masyarakat dalam pengurusan surat izin.

5. Demi meningkatkan efektifitas dan kualitas pelayanan kepada

masyarakat hendaknya faktor sarana dan prasarana pelayanan tetap

mempertahankan kebersihan lingkungan guna mendukung proses

kegiatan pelayanan secara cepat, tepat dan efisien.

Page 128: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

114

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Batinggi, Ahmad. 1998. Manajemen Pelayanan Umum. Bahan Kuliah STIA LAN

Boediono, B. 2003. Pelayanan Prima Perpajakan. Rineka Cipta: Jakarta

Danim Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta: Erlangga

Georgopolous dan Tannenbaum. 1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga

Gie,The Liang .1998. Ensiklopedia Administrasi. Jakarta: Gunung Agung

Hadayaninrat Soerwarno. 1994. Pengantar Ilmu Administrasi Manajemen. Jakarta: Gunung Agung

Indrawijaya Adam I.1989. Perilaku Organisasi. Bandung : Sinar baru

Kurniawan Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan

Martini dan Lubis 1987.Teori Organisasi. Bandung: Ghalia Indonesia

Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta :PT. Bumi Aksara

Moleong, Lexi J,Dr.M.A. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Pasolong, Harbani. 2005. Metode Penelitian Administrasi: Untuk Organisasi Profit dan Non Profit. Makassar: Lembaga Penerbitan Uhnas (Lephas)

. 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta

Philipus M. Hadjon. 1993, Pengantar Hukum Perizinan. Cetakan I. Surabaya: Yuridika.

Ratminto & Atik Septi W, 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ridwan HR, 2007. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Ridwan Juniarso. 2009. Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan Pelayanan Publik. Bandung: Nuansa

Riawan Tjandra, W. 2005. Peningkatan Kapasitas Pemda Dalam Pelayanan Publik. Yogyakarta : Pembaruan

Page 129: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

115

Sinambela L.P. 2006. Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara

Sondang P. Siagian. 1987. Manajemen Modern. Jakarta : PT. Gunung Agung

Steers, Ricard M. 1986. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga

Syukri, Agus Fanar. 2009. Standar Pelayanan Publik Pemda. Bantul: Kreasi Wacana.

Tika, P. 2008. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara

Utrecht E.1963. Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Cetakan VI. Jakarta: PT. Penerbit dan Balai BukuIchtiar

Waluyo. 2007. Manajemen Publik. Konsep, Aplikasi & Implementasinya Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah : Bandung : Mandar Maju

Peraturan Perundang-Undangan :

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

Keptusan Bupati Luwu Timur Nomor : 58 Tentang Standar Pelayanan Perizinan Pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur

Lain-lain :

Sanapiah Azis. 2000. Pelayanan yang Berorientasi Kepada Kepuasan Masyarakat. Jurnal Administrasi Negara. Vol . 6 Nomor 1

Panduan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur. 2011

Panduan Perizinan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur. 2011

Pedoman Penulisan dan Penilaian Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin. 2010

Yayasan Inovasi Pemerintahan Daerah (YIPD), 03 March 2009. Pelayanan KPPT Dinilai tak Maksimal http://www.yipd.or.id/main/readnews/12147. Diakses tanggal 15 September 2011

Page 130: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

116

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu. (Website Pemkab. Luwu Timur). http://www.luwutimurkab.go.id. Diakses tanggal 15 September 2011.

Sahrifin. 2011. Efektivitas Pembentukan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dalam Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Gayo Lues). Skripsi .http:///www.repository.usu.ac.id. Diakses tanggal 17 Oktober 2011

Tirta Nugraha Mursitama, Ph.D., Desy Hariyati, S. Sos., dan Sigit Indra Prianto, S.Sos. 2010. Reformasi Pelayanan Perizinan dan Pembangunan Daerah : Cerita Sukses Tiga Kota (Purbalingga, Makassar, Dan Banjarbaru) http://www.transparansi.or.id/wp/content/uploads/2011/02/Otonomi_Daerah.pdf. Diakses tanggal 22 November 2011

Page 131: EFEKTIVITAS PELAYANAN PERIZINAN DI KANTOR ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Luwu Timur, xiv + 116 halaman + 3 tabel +

117

RIWAYAT HIDUP

Nama : KIKI RESKI

NIM : E211 08 293

Tempat/Tanggal Lahir : Wajo, 15 Oktober 1989

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sipil 1 Blok D No. 185 Komp. UNHAS

No. Telepon / HP : 085399721727

Orang Tua

Ayah : SYAMSU ALAM

Ibu : Hj. NURHANA

Riwayat Pendidikan Formal

SD : SDN 462 Maliwowo (1996-2002)

SMP : SMPN 1 Wotu (2002-2005)

SMA : SMAN 1 Malili (2005-2008)

Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin, Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Administrasi

(2008-2012)